Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

  • Upload
    rakhma

  • View
    338

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    1/121

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    2/121

    Chapter 1

    NAMAKU Tobias. Aku adalah keajaiban alam. Tak adamakhluk lain seperti aku.

    Aku takkan menyebutkan nama belakangku. Soalnya aku tid

    bisa. Begitu juga nama kota tempat aku tinggal. Aku terpaksamerahasiakannya.

    Sebenarnya aku ingin terus terang, menceritakan semuanya.Sayangnya aku tidak bisa mengungkapkan identitasku, atau identita

    teman-temanku. Tapi semua yang akan kuceritakan adalah benar. Atahu kau akan terheran-heran, tapi percaya deh, aku tidak mengadaada.

    Aku Tobias. Aku anak yang biasa-biasa saja. Maksudku,dulunya aku begitu. Prestasiku di sekolah dulu termasuk lumayan.

    Memang tidak bisa dibilang oke banget, tapi juga tidak buruk-buruk

    amat. Ya, lumayan deh pokoknya.Cuma dari segi pergaulan aku memang agak payah. Aku serijadi bahan ejekan. Aku sering dicemooh dan dijaili. Rambutku dulu

    pirang dan selalu acak-acakan. Mataku berwarna... hmm, apa yawarna mataku? Wah, baru beberapa minggu saja aku sudah lupa

    seperti apa tampangku sewaktu masih jadi manusia.Tapi sudahlah. Sekarang mataku berwarna emas dan cokelat.

    Sorot mataku selalu galak, seperti lagi marah. Padahal aku tidak selgalak atau marah, namun tampangku tetap begitu.

    Sore itu aku sedang melayang-layang di udara. Aku terbang

    dengan bantuan angin termal, yaitu arus udara panas yang naik daripermukaan Bumi. Aku melayang tinggi di angkasa, persis di bawah

    lapisan awan gelap yang siap menumpahkan hujan.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    3/121

    Aku memandang ke bawah dan memfokuskan mataku yangsetajam sinar laser. Mataku yang galak. Aku masih bisa membaca

    aku belum lupa caranya. Aku melihat papan iklan besar berwarnamerah-putih dengan tulisan: TOKO MOBIL BEKAS DEALIN' DA

    HAWKE.

    Kulipat sayapku ke belakang, lebih rapat ke tubuhku. Danseketika aku mulai meluncur ke bawah.

    Turun, turun, turun! Kencang, semakin kencang!

    Aku menerobos udara petang yang hangat, dan jatuh bagaikasebongkah batu. Bagaikan peluru artileri yang menuju sasarannya.

    Tak ada suara apa pun selain deru udara yang menerpa sayapPermukaan tanah semakin dekat dan siap menyambutku.

    Aku melihat sebuah kandang. Panjang sisinya sekitar satumeter. Di dalam kandang itu bertengger seekor elang. Seekor elangberekor merah.

    Seperti aku.Seorang pria berdiri di dekat kandang. Aku mengenalinya

    karena aku sering melihat iklan TV-nya dulu. Ia adalah Dealin' Dan

    Hawke. Pemilik showroom mobil bekas.Ia menyekap elang betina tersebut untuk dijadikan maskotusahanya.

    Dalam iklan-iklannya di TV ia memperkenalkan elang itusebagai si Polly Banting Harga. Huh, memuakkan sekali. Bagaiman

    aku tidak marah? Aku kan juga burung elang.Aku melihat kamera yang dikelilingi tiga laki-laki. Tampakn

    mereka sedang bersiap-siap membuat film iklan yang baru lagi. Tapaku tidak peduli.

    Dealin' Dan menghampiri kandang untuk memberi makan si

    elang. Kandangnya dikunci dengan rantai sepeda dan gembokkombinasi empat angka. Aku melihat Dealin' Dan mengotak-atik

    gembok. Kombinasinya 8-1-2-5.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    4/121

    Aku berada di ketinggian dua ratus meter, dan menukik nyartegak lurus dengan kecepatan lebih dari seratus kilometer per jam.

    Tapi aku bisa melihat angka-angka yang diputarnya. Dan bagianmanusia dalam diriku, Tobias, bisa mengingat angka-angka tersebu

    Ia membuka kandang dan melemparkan makanan. Lalu segera ditu

    dan digemboknya pintu itu.Lampu-lampu yang terang benderang mulai menyala. Dealin

    Dan siap memulai syuting. Iklannya akan disiarkan secara langsung

    seluruh wilayah kota dan daerah sekitarnya.Rencanaku memang gila. Dan Marco pasti sependapat. "Gila

    adalah salah satu kata favoritnya. Kapan saja, di mana saja, ia serinmengucapkan kata itu.

    Tapi aku tidak peduli.Seekor elang disekap dalam kandang sempit dan dijadikan

    pajangan. Betul-betul keterlaluan. Itu tidak bisa kubiarkan. Aku tid

    bisa diam saja."Tseeeeeeeeerr,aku memekik.

    Baru pada saat terakhir aku merentangkan sayap, sekitar lima

    meter sebelum membentur permukaan tanah. Tekanan udara padasayapku nyaris tak tertahankan. Aku berusaha meringankan tubuh.Aku melintasi deretan mobil yang diparkir dan meluncur mendekat

    kandang.Aku mendarat di atas kandang dan mencengkeram jeruji

    besinya dengan cakarku.Aku memutar angka pertama pada gembok dengan ujung

    paruhku yang runcing."Hei! Apa-apaan ini?" seseorang berseru.Lampu sorot yang terang benderang diarahkan pada diriku.

    "Wah, para pemirsa yang budiman," ujar Dealin' Dan dengantampang kaget, "ada elang yang berusaha masuk ke kandang Polly

    Banting Harga. Cepat usir burung itu."

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    5/121

    Yeah, coba saja, pikirku.Aku memutar angka kedua. Beberapa orang mulai mendekat

    Aku melihat seorang montir mengayun-ayunkan kunci inggris. Tapaku takkan pergi sebelum berhasil membebaskan burung yang mala

    ini.

    Tempat elang bukan di dalam kandang. Elang seharusnya bemengarungi angkasa.

    Aku dikepung.

    "Hajar dia, Earl! Hajar saja!""Hati-hati paruhnya!"

    "Jangan-jangan dia punya penyakit rabies!"WUSSS!

    Si montir mengayunkan kunci Inggris! Kepalaku nyaris kenaRiwayatku bakal tamat di sini kalau aku tidak segera mendapatbantuan.

    aku berseru dengan pikiranku.

    sua

    Rachel terdengar di dalam kepalaku. Begitulah cara kamiberkomunikasi kalau sedang berubah wujudmelalui pikiran.Aku menarik napas lega. Bala bantuan telah tiba.

    "HhhuuuuurrHHHHHEEEEEAAAAAH!""Ada apa lagi ini?" seru si montir.

    Aku tahu bunyi apa itu. Itu suara Rachel. Rachel yang cantikberambut pirang. Tapi saat ini ia tidak bisa dibilang cantik.

    Mengesankan memang, namun bukan cantik.GUBRAK! Kr-a-a-ak!"Oh. Ya Tuhan!" seru Dealin' Dan. "Biarkan saja burung itu.

    Mobilku diinjak-injak gajah!"Kalau saja aku punya mulut, aku pasti nyengir. Aku memutar

    angka terakhir, lalu membuka pintu kandang.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    6/121

    Si elang tampak waswas. Ia elang sejati yang mengandalkanpikiran dan naluri seekor elang. Tapi ia takkan menyia-nyiakan

    kesempatan untuk kembali ke langit luas.Ia langsung keluar dari kandang. Saking cepatnya, aku cuma

    melihat bayangan berbulu kelabu, cokelat, dan putih. Ia tidak tahu

    bahwa aku yang membebaskannya. Pikirannya tidak bisa menjangksejauh itu. Dan ia juga tidak mengenal rasa terima kasih.

    Tapi ia segera mengepakkan sayap dan melesat ke udara.

    Ia bebas.Tiba-tiba aku dilanda perasaan yang aneh sekali. Hati kecilku

    berseru agar aku ikut dengan elang itu. Aku seperti mendengar bisibahwa tempatku adalah di sampingnya.

    tanya Rachel.Suaranya membahana. Ia mengayun-ayunkan belalai dan

    menginjak-injak semua mobil di dekatnya. Tampaknya ia cukup

    senanguntuk ukuran gajah, maksudnya. Tapi memang sudahwaktunya kami pergi. Rachel harus kembali ke wujudnya sebagai

    manusia.

    Aku kembali memandang ke langit. Aku melihat sinar matahmenerobos ekor elang tadi. Ia terbang tinggi, seakan hendak mengematahari yang sedang terbenam.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    7/121

    Chapter 2

    ujarku dengan nada mendesak. balas Rachel.

    Kami sudah sampai di hutan di belakang showroom Dan.Sebenarnya bukan hutan sungguhan, soalnya cuma ada beberapa

    pohon gersang di antara tempat penjualan mobil bekas itu dan tokoserbaada. Aku bertengger di dahan rendah, menyaksikan Rachelmenjelma kembali sebagai manusia. Proses metamorfosis itu ajaib

    sekali. Pokoknya susah dipercaya deh kalau kau belum melihatnyadengan mata kepala sendiri.

    Ketika perubahan dimulai, Rachel masih berbentuk gajah

    Afrika dewasa. Tingginya sekitar tiga meter. Panjang badannya, dakepala sampai ekor, lebih dari lima meter. Beratnya paling tidak tigton. Aku bilang "paling tidak", sebab angka itu cuma dugaan saja.

    Kami belum pernah mengukur beratnya. Maklum saja, modal kamicuma timbangan di kamar mandi masing-masing.

    Ia memiliki sepasang gading melengkung sepanjang badan ankecil. Belalainya selalu terseret di tanah kalau ia berjalan. Dengan

    belalainya itu ia mampu mengangkat prajurit Hork-Bajir yang sedamengamuk dan melemparnya sejauh lima meter.

    Kalau yang ini bukan dugaan. Aku pernah melihatnya.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    8/121

    jawabku.

    Pengendali. Kata ini perlu diingat baik-baik. Pengendali adalsebutan bagi siapa pun yang membawa Yeerk dalam kepalanya. Yeadalah makhluk parasit dari luar angkasa, yang bentuknya mirip ke

    tanpa rumah. Mereka hidup dalam tubuh makhluk lain yang dijadikbudak. Seluruh bangsa Hork-Bajir telah menjadi Pengendali. Begitu

    pula bangsa Taxxon.Dan semakin Iama semakin banyak manusia Bumi menjadi

    Pengendali. Mereka disebut Pengendali-manusia.Tubuh Rachel mulai mengerut. Ekornya lenyap seperti spage

    masuk ke dalam mulut. Belalainya semakin kecil.

    Rambut pirang tumbuh di keningnya yang lebar berwarnakelabu. Matanya bergeser dari sisi kepala ke bagian tengah wajah.

    Telinganya pun kembali ke ukuran dan warna normal.

    ujarku.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    9/121

    Kedua gadingnya seperti terisap, lalu membelah menjadisederet gigi putih berkilau. Rachel kembali tampak cantik, hanya sa

    hidungnya masih berwarna kelabu dengan panjang setengah meter.Tapi akhirnya sisa belalai itu pun seakan-akan tergulung dan berub

    menjadi hidung biasa.

    Rachel menjelma menjadi anak cewek. Ia telanjang kaki, sebkami belum tahu bagaimana caranya meniru sepatu. Mulutnya sudakembali normal. Ia bicara dengan suaranya yang biasa, tak lagi

    melalui pikiran. Cara itu hanya bisa dipakai kalau kita sedang berubwujud.

    "Oke, aku siap. Ayo kita kabur!"Bunyi sirene semakin dekat. "Mudah-mudahan lagi ada diskon sepatu," gerutu Rachel.

    "Masalah sepatu ini mulai terlalu menyebalkan."

    Gajah tadi telah hilang. Sebagai gantinya berdiri seorang cewkece.

    Nah, apa kubilang? Kau pasti bingung, kan?

    Kisah ajaib ini bermula di sebuah tempat pembangunan yangterbengkalai, ketika kami menemukan pesawat pangeran Andaliteyang jatuh di Bumi. Ia Andalite terakhir di jagat raya ini. Ia dan rek

    rekan Andalite-nya telah bertempur mati-matian untuk mengusirpesawat induk kaum Yeerk.

    Mereka bertempur dengan gagah berani, namun berhasildikalahkan.

    Sebelum tewas di tangan pemimpin Yeerk, makhlukmengerikan bernama Visser Three, si Andalite sempat memberi kamsesuatu yang istimewasesuatu yang merupakan anugerah sekalig

    kutukan.Pemberiannya adalah metamorfosis atau kemampuan beruba

    wujud. Kami diberi kemampuan untuk menyadap DNA binatang ap

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    10/121

    saja dan menjelma menjadi binatang tersebut. Kemampuan khas kaAndalite itu belum pernah diberikan pada bangsa lain.

    Sejak itu hidup kami jadi penuh rahasia. Dan dibayang-bayanbahaya.

    Kaum Yeerk menyangka kami sekelompok Andalite yang

    berhasil lolos. Mereka tahu bahwa yang menyerang kolam Yeerkbukan binatang sungguhan. Mereka tahu lawan mereka telah berhasmenyusup ke rumah salah satu Pengendali paling pentingMr.

    Chapman, wakil kepala sekolah kami.Tapi mereka tidak tahu bahwa kami cuma lima anak biasa ya

    pada suatu malam hendak pulang dari mall.Visser Three ingin kami segera ditangkap. Hidup atau mati ta

    jadi soal. Dan keinginan Visser Three biasanya terpenuhi.Tapi aku malah senang karena bisa berjuang melawan kaum

    Yeerk. Mungkin karena aku tidak memikul beban seberat teman-

    temanku. Atau mungkin juga karena kematian sang pangeran Andatelah menyentuh hati nuraniku, sehingga aku merasa terpanggil unt

    membuat perhitungan dengan musuh-musuhnya.

    Tapi tak ada perjuangan tanpa pengorbanan. Kemampuanberubah wujud ada batasnya. Kita tidak boleh berubah lebih dari dujam. Kalau batas waktu itu dilanggar, kita akan terperangkap dalam

    wujud tersebut.Untuk selama-lamanya. Dan itulah kutukan yang terkandung

    dalam pemberian si Andalite.Itu pula sebabnya aku tidak ikut berubah ketika Rachel kemb

    menjelma menjadi manusia.Rachel butuh waktu agak lama untuk sampai di rumah karen

    naik bus. Aku lebih cepat. Karena itu aku tidak perlu terburu-buru.

    Matahari sedang terbenam. Aku teringat elang yang berhasilkami bebaskan tadi.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    11/121

    Mudah-mudahan ia menemukan tempat yang nyaman di hutauntuk bermalam. Itulah yang disukai elang buntut merah: dahan po

    yang nyaman dengan pandangan bebas ke padang rumput yang pentikus dan cecurut dan tupai. Begitulah cara berburu kami... maksud

    mereka.

    Aku menuju ke arah gedung-gedung tinggi di pusat kota. Akmemanfaatkan angin termal yang berembus dari dinding beberapapencakar langit. Angin termal adalah arus udara panas yang menga

    ke atas. Arus itu seakan-akan mengganjal sayap kita, dan membuatkita membubung tinggi tanpa perlu mengeluarkan tenaga.

    Aku meluncur ke atas bagaikan naik lift.Karena sekarang hari Sabtu, banyak ruangan kantor dalam

    keadaan kosong. Tapi, kira-kira di lantai enam puluh, seorang priasetengah baya sedang berdiri seraya memandang ke luar jendela.Penampilannya menunjukkan ia pengusaha besar dan penting.

    Namun ketika melihatku, ia mengembangkan senyum. Iamengamati aku terbang semakin tinggi. Aku tahu ia iri padaku kare

    aku bisa terbang bebas.

    Setelah mencapai ketinggian sekitar delapan ratus meter, akumembelok dan menuju ke rumah Rachel.Matahari sudah hampir terbenam. Bulan mulai mengintip dar

    balik cakrawala.Tiba-tiba aku merasa... entahlah, aku tidak bisa

    menjelaskannya. Aku cuma tahu bahwa ada sesuatu di atasku. Sesuyang besar. Sangat besar! Lebih besar dari pesawat terbang mana p

    Aku memandang ke atas. Tapi tidak ada apa-apa di situ.Meski begitu, aku bisa merasakan kehadirannya. Aku tahu ad

    sesuatu di atas sana. "Benda" itu melaju mendekat, kira kira dua

    kilometer lebih tinggi daripada aku.Aku memfokuskan mata elangku ke langit.

    Ada riak!

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    12/121

    Ya, riak. Seperti riak air yang timbul kalau kita melempar bake kolam yang tenang. Bintang-bintang sore yang redup berkedip

    sejenak. Sinar matahari pun membias. Dan sepintas lalu aku sepertimelihat...sesuatu.

    Hmm, entahlah.

    Mungkin juga aku salah lihat.Udara serasa bergolak, sehingga menimbulkan lubang di lang

    Aku berusaha mengejar lubang itu, tapi kecepatannya terlalu tinggi

    Aku berusaha menentukan ke arah mana benda itu pergi. Dan darimana asalnya. Sepertinya benda itu bergerak menjauh dari

    pegunungan dan melesat semakin cepat.Dalam waktu singkat aku telah kehilangan jejak.

    Aku terbang ke rumah Rachel. Aku melihatnya turun dari bujauh di bawahku. Teman-temanku yang lainJake, Marco, danCassiesudah menunggu kami di kamar Rachel. Seperti sudah

    kuduga. aku memanggil sambil melayang di atasnya.

    Ia hanya bisa melambaikan tangan. Sebagai manusia kita bisa

    mendengar pikiran, tapi tidak bisa menjawab dengan cara yang sam ujarku pada Rachel.

    Rachel mengedipkan mata.Ia masuk lewat pintu depan. Aku terbang melalui jendela

    terbuka. Dan kami kembali berkumpul: kelima anggota AnimorphsRupanya teman-temanku yang lain sempat melihat Rachel da

    aku di TV, dan tampang mereka sama sekali tidak senang.Marco yang pertama angkat bicara."Apa kalian sudah GILA?!!" teriaknya.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    13/121

    Chapter 3

    MARCO marah-marah. Jake memaksa kami berjanjiuntuk tidak pernah lagi bertindak sebodoh itu. Dan mendamaikankami semua, seperti biasa.

    "Memangnya kita petugas penyelamat binatang," kata Marco"Kita seharusnya menyelamatkan seluruh umat manusia dari

    perbudakan kaum Yeerk."

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    14/121

    Jake menatap Marco sambil nyengir. "Jadi kau yang harusmencegah kami bertingkah konyol?"

    Wah, kalau Marco yang paling waras, matilah kita semua,"Rachel menimpali.

    Kami semua tertawa.

    Jake meninju pundak Marco, tapi cuma main-main. "Tapi aksenang kau mau menyelamatkan kami. Aku jadi terharu nih."

    Marco meringis. Ia menimpuk Jake dengan bantal yang

    diambilnya dari tempat tidur Rachel.Marco dan Jake benar-benar bertolak belakang. Tingkah mer

    beda banget, walaupun mereka sudah bersahabat sejak kecil. Jakepunya badan besar. Memang sih tidak sebesar pemain rugbi, tapi te

    cukup kekar. Jake bisa dibilang anak yang dilahirkan untuk jadipemimpin. Seandainya kita terperangkap di dalam gedung yangsedang terbakar, kita pasti berpaling pada Jake dan bertanya, "Apa

    yang harus kita lakukan sekarang?" Dan ia akan menemukan jalankeluar.

    Jake dan Rachel saudara sepupu. Sifat mereka hampir sama.

    Keduanya pantang mundur kalau sudah punya mau."Aku harus pulang nih," ujar Cassie. "Aku masih harusmemberi makan kuda dan membersihkan kandang burung.

    Jangansebut-sebut 'kandang burung' kalau ada Tobias," katMarco. "Bisa-bisa dia melakukan serangan elang-gerilya-berani-ma

    ke klinik kalian. Belum lagi kalau dia membujuk Rachel untukmenginjak-injak rumah kalian sampai rata dengan tanah."

    Semua tertawa, sebab kami tahu kenapa banyak kandangburung di rumah Cassie. Ayah dan ibunya dokter hewan. Ibunyabekerja di The Gardens, tempat rekreasi berupa gabungan taman

    hiburan dan kebun binatang.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    15/121

    Ayahnya mengelola Klinik Perawatan Satwa Liar di gudangjerami di rumah pertanian mereka. Pusat Perawatan Satwa Liar itu

    merawat binatang-binatang yang sakit atau cedera.Kandang-kandang yang harus dibersihkan Cassie berisi buru

    burung gereja yang patah sayap, elang-elang yang kena tembak, da

    burung-burung camar yang terjerat sampah plastik.Cassie ahli satwa kami. Kami sering pergi ke rumahnya untu

    mendatangi hewan yang hendak kami tiru. Sifat Cassie lemah lemb

    Dan di antara kami semua, Cassie-lah yang paling menguasai prosemetamorfosis.

    Kami berdiri dan bersiap-siap pulang."Kau mau ikut?" Jake bertanya padaku.

    "Oke," katanya. "Nanti kutaruh makanan di gudang bawah a

    Siapa tahu kau pulang malam. Makanannya akan kusimpan dalamwadah tertutup supaya jangan dicuri. Kau bisa membuka wadah

    Rubbermaid, kan?"

    Aku melihat teman-temanku yang lain mengalihkan pandangketika Jake menyinggung soal gudang bawah atap. Mereka merasakasihan padaku.

    jawabku. Tom kakak laki-laki Jake. Ia salah satu dari merekapara

    Pengendali.Semua mengucapkan selamat malam. Aku melihat tangan Ja

    dan tangan Cassie bersentuhan sejenak, seakan-akan cuma kebetulaKemudian semua pulang. Kecuali Rachel dan aku.

    "Aku tidak tega membayangkan kau tinggal di gudang bawah

    atap yang dingin," kata Rachel.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    16/121

    sahutku. Dalam hati aku bertanyatanya, apakah aku perlu menceritakan lubang di langit yang kulihat

    tadi. Tapi masalahnya aku sendiri tidak tahu pasti apa yang kulihat.Jangan-jangan itu malah bikin Rachel semakin cemas. Sekar

    saja ia sudah mencemaskan diriku.

    kataku."Yeah. Hati-hati, Tobias."Aku terbang keluar jendela. Aku sadar Rachel menatapku

    dengan sedih. Terus terang, aku tidak suka dikasihani. Mereka cumtahu bahwa aku tidak sama seperti dulu. Mereka cuma tahu bahwa

    tidak memiliki rumah.Tapi sebenarnya mereka tidak mengerti. Aku tak pernah puny

    rumah, dalam arti sebenarnya, sejak orang tuaku meninggal. Akusudah biasa hidup sebatang kara.

    Dan sekarang langitlah yang kumiliki.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    17/121

    Chapter 4

    KEESOKAN harinya aku memutuskan kembali ke tempat ak

    melihat benda besar yang melintas di langit.Aku tidak tahu apa yang kulihat, tapi aku punya firasat burukAku terbang melintasi daerah yang sama dengan memanfaatk

    angin termal semaksimal mungkin. Maklum, daripada capekmengepakkan sayap, kan lebih enak melayang-layang. Santai.

    Dalam hal memanfaatkan angin termal, elang masih kalah jadibanding rajawali atau beberapa jenis elang buzzard. (coba

    perhatikan bagaimana elang turkey buzzard memanfaatkan angintermal. Benar-benar hebat!) Sebenarnya, sebagai elang ekor merah,aku lebih suka bertengger di dahan pohon sambil menanti mangsa

    yang lezat lewat.Tapi aku tidak mencari makan seperti elang. Aku melahap

    makanan yang disediakan Jake. Aku tidak berburu. Walaupun ada

    kalanya naluri berburu muncul dalam diriku. Kalau sudah begitu,rasanya tidak tahan deh.Marco pasti komentar macam-macam kalau aku sampai mak

    tikus. Atau bangkai binatang yang mati terlindas di jalan raya.Kalau kita sedang berubah jadi binatang, kita harus berjuang

    keras melawan naluri binatang tersebut. Jake sudah merasakannyaketika ia menjelma jadi kadal. Ia sempat memangsa labah-labah

    hidup-hidup. Idiiih!Aku sih belum sejauh itu. Paling tidak, sampai saat ini. Aku

    takut tidak bisa berhenti kalau sudah mulai makan yang heboh hebo

    Aku terbang tinggi di atas kota, melintasi daerah yang kulewkemarin. Tapi tidak ada apa-apa. Tak ada yang melesat di atasku.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    18/121

    Tiba-tiba aku sadar: benda apa pun yang kulihat kemarin,mungkin hanya muncul pada jam tertentu. kemarin matahari sudah

    hampir terbenam ketika aku merasakan kehadiran benda tersebut.Aku memutuskan kembali menjelang malam. Berarti aku pun

    waktu luang sehari penuh. Tapi, bukannya senang, aku malah wasw

    Masalahnya, elang menghabiskan sebagian besar waktunya denganberburu.

    Sebagai Tobias dulu, aku mengisi waktu luangku dengan

    nonton TV, jalan-jalan di mall, buat PR, membaca.pokoknya segmacam hal yang kini sulit kulakukan.

    Aku rindu sekolah. Meskipun aku selalu dijaili anak-anak yasok jago. Tapi aku tidak merasa kehilangan rumahku. Setelah

    orangtuaku meninggal, tak ada yang sungguh-sungguh maumengasuhku. Akhirnya aku bolak-balik antara rumah pamanku di kini dan rumah bibiku di kota lain yang jauh.

    Baik paman maupun bibiku tidak peduli padaku.Aku telah minta tolong pada Jake untuk mengirimkan surat

    pada pamanku. Dalam surat itu kami memberitahukan bahwa aku

    memutuskan tinggal bersama bibiku. Surat serupa juga kami kirimkkepada bibiku, memberitahukan bahwa aku memutuskan tinggalbersama pamanku. Dengan begitu masing-masing menyangka aku

    tinggal bersama yang lain.Aku tidak tahu berapa lama aku bisa mengelabui keduanya.

    Tapi apa pengaruhnya? Paling-paling mereka akan mcnelepopolisi dan melaporkan bahwa aku lari dari rumah. Atau jangan-jang

    itu pun tidak mau mereka lakukan.Hmm. Jadi apa yang harus kuperbuat untuk mengisi waktu

    luang? Sudah beberapa jam aku melayang-layang tepat di bawah

    gumpalan awan. Sudah waktunya pulang. Lain kali saja kucoba lagAku mengatur posisi sayap dan ekor, lalu menuju ke rumah

    Rachel. Barangkali ia sedang berkeliaran di luar rumah.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    19/121

    Tiba-tiba aku merasakannya. Udara serasa bergolak. Kira-kirdua kilometer di atasku timbul riak di udara. Sepertinya ada lubang

    menganga.Aku langsung mengambil keputusan. Aku harus mendekat.

    Kukepakkan sayap sampai dada dan pundakku terasa pegal.

    Tapi "benda" itu meluncur terlalu cepat, dan terlalu jauh di atasku.Benda itu semakin jauh. Tapi kali ini arahnya berbeda. Kali i

    arahnya justru menuju pegunungan.

    Lalu..muncul sekawanan bebek yang sedang membentuk

    formasi huruf V.Ada sekitar selusin bebek besar yang terbang cepat, seperti

    biasanya. Bebek selalu terburu-buru. Seolah mereka mau bilang,"Minggir, kami bebek dan kami mau lewat."

    Kawanan bebek itu terbang tepat menuju udara bergolak yan

    kurasakan tadi.Sekonyong-konyong bebek yang paling depan terpental,

    seakan-akan baru ditabrak truk. Sayapnya menekuk. Tapi bebek itu

    tidak jatuh.Si bebek terus meluncur maju, jumpalitan dan berguling,seolah-olah tergelincir di atap kereta api, melaju kencang.

    Sebagian besar bebek lainnya mengalami nasib sama. Hanyasatu atau dua yang masih sempat menghindar, tapi bebek memang

    kurang cekatan.Kawanan bebek itu seperti tergulung gelombang yang tidak

    terlihat. Semuanya tergelincir di permukaan keras yang tidak tampaDan setiap kali ada bebek yang menabrak permukaan tersebu

    sekilas aku melihat kilauan logam berwarna kelabu.

    Gelombang itu berlalu. Bebek-bebek tadi berjatuhan dari lanMati atau cacat.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    20/121

    "Benda" itu tetap terbang, seakan-akan tidak terjadi apa-apa.Lagi pula, kenapa kaum Yeerk harus peduli pada sekawanan bebek

    Aku yakin makhluk-makhluk jahat itulah yang bertanggungjawab atas peristiwa yang menimpa bebek-bebek itu.

    Dan aku yakin "benda" yang baru saja kulihatlebih tepatny

    yang kurasakanpastilah sebuah pesawat Yeerk.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    21/121

    Chapter 5

    "MASUK akal," kata Marco sambil termenung-menung. "KaYeerk pasti punya kemampuan untuk menyelubungi pesawat merekIni seperti teknologi stealth, cuma jauh lebih hebat."

    Kami berkumpul di gudang jerami Cassie. Ayahnya sedangpergi dan baru kembali nanti malam. Gudang jerami ini termasuk

    salah satu dari sedikit tempat kami bisa berkumpul tanpa takutketahuan.

    Dari luar, gudang jerami itu sama saja seperti gudang jeramilainnya. Tapi di dalam, berderet kandang bersih dan lampu-Iampuneon. Di sana-sini berdiri dinding pembatas untuk memisahkan

    kandang kuda dari kandang burung, kandang raccoon, opossum, daanjing liar yang sesekali menjadi pasien di sini. Kuda memang

    gampang tegang. Biasanya ada selang air, ember, dan jerami yang

    berserakan di lantai gudang. Pada masing-masing kandang terdapatkartu catatan yang menunjukkan kondisi serta jenis pengobatan yandijalani penghuninya.

    Suasananya ramai sekali. Habis, bayangkan saja: ada burungburung berkicau atau berceloteh, kuda mendengus-dengus, dan

    raccoon yang sewot memperebutkan makanan.Aku memperhatikan sepasang serigala jantan dan betina yang

    tampak gelisah. Salah seekor terluka akibat tembakan. Seekor lagitelah memakan umpan beracun yang dipasang petani. Serigala hewpendatang baru di kawasan ini. Para ahli satwa liar telah membawa

    beberapa ekor kembali ke hutan terdekat.Serigala membuat elang agak gugup.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    22/121

    "Selama ini kita bisa melihat pesawat-pesawat Yeerk," ujarRachel. "Kita sempat melihat pesawat tempur Bug Fighter dan

    pesawat Blade." Ia bersandar pada kandang seekor merpati yangcedera. Burung itu mengawasiku dengan curiga.

    "Memang, tapi semua pesawat Yeerk yang pernah kita lihat

    pasti sudah berada di tanah atau hampir mendarat," Jake menangga"Mungkin saja teknologi itu tidak berfungsi saat pesawat hendakmendarat. Tapi kalau dipikir-pikir, Marco benar. Mereka pasti

    memiliki kemampuan mengecoh radar. Mereka pasti sanggupmembuat pesawat mereka tidak tampak."

    aku menegaskan."Kau yakin?" tanya Cassie sambil terus bekerja. Ia sedang

    membersihkan kandang kosong dengan sikat dan seember air sabun aku berkeras.

    "Masalahnya, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya

    Jake. Tapi aku langsung tahu bahwa ia bertekad melakukan sesuatuHanya saja Jake tidak suka mengambil keputusan sendiri, meskipunkami semua menganggapnya sebagai pemimpin kelompok

    Animorphs. Ia biasa membiarkan semua anak mengutarakanpendapatnya dulu.

    jawabku.

    Rachel mengangguk. "Masuk akal."Marco geleng-geleng kepala. "Daerah pegunungan? Anak ko

    seperti kalian tahu apa soal pegunungan? Daerah itu luas sekali lho

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    23/121

    Sebesar apa pun pesawat itu, pasti ada seribu tempat untukmenyembunyikannya."

    "Kalau begitu kita langsung saja mencarinya," sahut Rachelpenuh semangat.

    Cassie angkat bahu. "Entahlah, rasanya kita sudah berbuat

    cukup banyak. Coba ingat. Kita sempat menyerang kolam Yeerk. Khampir celaka di sana. Lalu kita menyusup ke rumah Chapman danRachel tertangkap. Lagi-lagi kita hampir celaka. Sampai kapan kita

    harus mengambil risiko seperti itu? Berapa kali lagi kita hampircelaka?"

    Bahkan Marco pun terkejut mendengar ucapan Cassie.Kedengarannya seakan-akan Cassie mendadak berada di pihak Mar

    "Persis! Persis! Sejak awal aku sudah bilang begitu. Kenapa kita mmembunuh diri sendiri?"

    Tapi ucapan Cassie selanjutnya membuat Marco menahan

    kecewa."Kalau aku sih tidak bisa diam saja sementara ada orang yang

    dijadikan budak oleh kaum Yeerk," ujar Cassie. "Mungkin aku

    memang..." Ia angkat bahu. "Dengan kemampuan yang kumiliki..."kembali angkat bahu. "Pokoknya, aku tidak bisa diam saja.""Begini, yang kita bicarakan di sini bukan orang-orang yang

    kita kenal," Marco berdalih. "Mereka bukan temanku. Apalagisaudara." Sekilas ia melirik ke arah Jake, seolah merasa bersalah.

    "Dan kita juga sudah berusaha sekuat tenaga untuk menolong TomJadi kenapa aku harus mati untuk orang yang tidak kukenal? Kita

    takkan selamanya beruntung. Cepat atau lambat kita akan mengalamnasib sial. Cepat atau lambat kita akan berkumpul sambil menangiskarena Jake atau Rachel atau Cassie atau Tobias jadi korban."

    "Hei!" Rachel mendadak marah. "Asal tahu saja, aku sudahbosan membujukmu, Marco. Kau mau mundur? Oke,

    MUNDURLAH!"

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    24/121

    "Eh, Rachel, kau melakukan semua ini bukan cuma untukmenyelamatkan umat manusia," balas Marco tak kalah sengit. "Tap

    kau memang senang menantang bahaya. Kau menyukainya. Karenaitulah kau ikut dengan Tobias untuk membebaskan burung tadi. Ka

    ikut bukan untuk menyelamatkan dunia, tapi cuma untuk senang-

    senang. Cuma untuk menyelamatkan seekor burung konyol."Sekonyong-konyong Marco sadar ucapannya keterlaluan. Ia

    langsung terdiam. Yang lain melirik ke arahku. Aku tahu mereka ti

    enak hati. Rachel menatap Marco dengan mata melotot. ujarku,

    "Aku ikut," Rachel langsung memutuskan.Cassie mengangguk.Jake tersenyum masam. "Aku juga."

    Marco menggelengkan kepala. "Jangan," katanya."Ya, sudah. Terserah kau," balas Rachel.

    "Bukan begitu," sahut Marco gusar. "Maksudku, jangan beso

    pagi. Besok kan hari sekolah. Chapman pasti curiga kalau kita boloramai-ramai dan tahu-tahu kaum Yeerk mengalami masalah."Jake mengangkat alis. "Marco benar. Pulang sekolah saja." Ia

    menatap yang lain sambil mengangguk.Aku agak sebal karena mereka mau menuruti saran Marco.

    Namun sarannya masuk akal. Tingkah Marco memang sering bikinsebal, tapi sebenarnya ia anak pintar.

    Aku jadi bimbang. Jangan-jangan komentarnya yang lain jugbenar.

    Berapa kali kami bisa menantang bahaya tanpa celaka? Berap

    lama sampai anggota kelompok kami tinggal empat? Atau dua?Atau malah habis sama sekali?

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    25/121

    Chapter 6

    JAKE menjelma sebagai peregrine falcon, jenis burungpemangsa yang sudah pernah ditirunya. Marco dan Cassie sama-saberubah menjadi burung osprey. Rachel memilih elang berkepala

    botak. Karena kami semua berwujud burung, seharusnya kami bisaterbang sama-sama ke pegunungan.

    Hanya saja di negeri ini ada jutaan orang yang gemarmengamati burung di alam bebas. Mereka orang baik-baik yang

    takkan pernah menyakiti burung. Mereka bukan pemburu. Merekacuma ingin mengamati burung yang sedang terbang atau bersarang

    Mereka pasti terbingung-bingung kalau melihat elang ekor

    merah, elang berkepala botak, falcon, dan dua osprey terbangberombongan seakan-akan ada rapat besar bangsa burung.

    Dan siapa tahu di antara para penggemar burung yang baik h

    itu ada beberapa Pengendali yang berhati busuk."Dasar tukang nonton burung!" Marco mendengus ketika kammasuk ke tengah hutan. Kami berjalan melewati lapisan daun cema

    yang menutupi tanah bagaikan karpet. "Mestinya kita bisa terbang, gara-gara mereka, kita terpaksa jalan kaki. Padahal jaraknya pasti

    jauh. Jangan-jangan tiga puluh kilometer!"Pertanian Cassie dikelilingi hamparan rumput, berbatasan

    dengan hutan lindung. Hutan itu luas sekali, membentang sampai kpegunungan. Alamnya sangat indah, belum terjamah tangan manus

    "Aduh, Marco, jangan menggerutu terus, dong," ujar Cassie

    riang. "Ini kan kesempatan untuk mencoba metamorfosis baru."

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    26/121

    "Yeah," Jake menimpali. "Daripada duduk di rumah sambilmembuat PR, kan lebih enak berubah jadi serigala. Atau kau lebih

    suka mengerjakan soal-soal persamaan kuadrat?""Hmm, coba kupikir dulu," sahut Marco. "Matematika? Atau

    jadi serigala untuk mencari gerombolan makhluk asing? Wah, aku

    mesti tanya guru pembimbing di sekolah dulu. Ini kan masalah umuDia pasti punya saran bagus."

    Karena kami tidak bisa terbang ramai-ramai, yang lain harus

    menjelma jadi binatang yang mampu bergerak cepat di hutan. Dankebetulan ada sepasang serigala di gudang jerami Cassie....

    Jake berhenti. Ia memandang berkeliling, lalu berkata, "Oke,sini saja." Kami berada beberapa ratus meter dari tepi hutan. Aku

    mendarat di dahan rendah sebatang pohon ek yang besar sekali. Naelang dalam diriku menyuruhku menoleh ke atas. Ternyata ada seektupai. Begitu melihatku, tupai itu langsung berceloteh: Bahaya!

    Bahaya!Hawk! Hawk!

    Aku menatapnya tanpa berkedip. Biji yang sedang dipegangn

    langsung diselipkan ke pipi, kemudian ia segera kabur."Aku mau tanya, nih," Marco berkata dengan nada sebal."Kenapa aku harus berubah jadi serigala betina?"

    "Di klinik cuma ada sepasang serigala, satu jantan dan satubetina," Cassie menjelaskan untuk kesepuluh kalinya. "Kalau dua d

    kita meniru si jantan, berarti ada dua serigala jantan. Dan dua serigajantan mungkin akan berkelahi untuk menentukan siapa yang

    berkuasa.""Aku bisa mengendalikan diri kok," sahut Marco."Marco, sekarang saja kau dan Jake sudah saingan terus,"

    Rachel berkomentar."Benar," Cassie menambahkan. "Bisa-bisa perjalanan kita

    terhambat gara-gara perilaku jantan kalian yang primitif."

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    27/121

    "Hei, waktu aku jadi gorila, aku bisa mengendalikan diri. Yakan?" Marco masih terus memaksa.

    "Memang, Marco," sahut Rachel sambil mengedipkan mata."Tapi itu lain. Pada dasarnya kau memang sudah mirip gorila."

    Cassie tertawa pelan.

    "Haha, lucu sekali," gerutu Marco ."Kita sudah lempar koin ujar Jake. "Dan aku menang. Jadi a

    kan?"

    "Coba kuperiksa koin itu," kata Marco curiga.Jake cuma tersenyum. "Oke, kita mulai saja. Cassie, kau mau

    duluan? Supaya kau bisa membimbing kami nanti."Berdasarkan pengalaman, kami telah belajar bahwa proses

    metamorfosis kadang-kadang sangat membingungkan. Jake pernahmenjelma sebagai kadal dan nyaris tak sanggup mengatasi nalurikadal yang selalu ketakutan. Hal yang sama dialami Rachel ketika i

    berubah jadi cecumt. Sampai sekarang pun pengalaman itu masih smengejarnya dalam mimpi. Keinginan menggebu-gebu untuk mela

    belatung dan daging busuk memang bukan sesuatu yang mudah

    dilupakan.Di pihak lain, Jake sempat menjelma sebagai kutu tanpamengalami gangguan apa pun. Otak kutu terlalu sederhana untuk

    menimbulkan masalah."Oke. Nanti kalian kuberitahu bagaimana rasanya." Cassie

    memejamkan mata dan memusatkan pikiran. Tapi sejurus kemudiamembuka mata lagi. "Tunggu. Aku mau ganti baju dulu. Bisa-bisa

    malah terjerat bajuku sendiri nanti." Ia menanggalkan seluruhpakaiannya kecuali baju senam ketat, melepaskan sepatu, lalu berdidengan kaki telanjang di tanah yang tertutup daun cemara.

    Yang pertama berubah adalah rambutnya. Dalam beberapa dsaja rambut hitamnya yang amat pendek telah digantikan oleh bulu

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    28/121

    kasar berwarna keperakan. Bulu-bulu itu menjalar dari kepala,melewati tengkuk dan pundak, lalu mengelilingi leher.

    Kemudian hidungnya mulai menyembul ke depan.Aku merinding. Meski sudah berkali-kali melihat, tetap saja

    ngeri melihat orang berubah wujud. Rasanya seperti menonton mim

    buruk. Padahal Cassie punya bakat alam. Ia bisa mengendalikanproses metamorfosis agar tidak tampak terlalu mengerikan. Mungkkarena hidupnya sehari-hari dekat dengan banyak binatang.

    Tapi tetap saja, hidungnya yang mulai menjorok ke depan,bukan pemandangan indah.

    Telinganya menjadi runcing dan ditumbuhi bulu, lalu bergeske atas sampai ujung-ujungnya hampir bersentuhan.

    Matanya berubah dari cokelat tua menjadi cokelat keemasanBulu bermunculan di sekujur tubuhnya, menggantikan baju

    senam pink dan hijau yang dipakainya. Dan tiba-tiba saja ia telah

    berekor. Tulangnya berderak-derak ketika berpindah posisi. Bagianatas lengannya bertambah pendek. Bagian bawahnya bertambah

    panjang. Jari-jemarinya mengerut dan akhirnya lenyap sama sekali,

    sehingga yang tersisa cuma kuku-kuku hitam pendek.Sekali lagi terdengar bunyi berderak ketika lututnya berubaharah. Kakinya mengecil dan berangsur-angsur tertutup bulu.

    Cassie jatuh ke depan karena tak bisa lagi berdiri tegak.Proses itu hanya berlangsung sekitar dua menit. Dalam waktu

    sesingkat itu Cassie telah menjelma jadi serigala."Bagaimana rasanya?" tanya Jake.

    Cassie tersentak dan berpaling ke arah Jake. Ia memperlihatkgigi dan menggeram keras-keras. Makhluk Taxxon pun pasti gentarkalau mendengar suaranya.

    Giginya besar-besar."Jangan ada yang bergerak," ujar Jake.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    29/121

    "Ide bagus," kata Marco. "Kita harus tetap diam. Soalnyataring-taring itu benar-benar besar."

    Kami semua berdiri seperti patung. Kami sudah pernahmenghadapi situasi seperti ini. Kami tahu apa yang sedang terjadi.

    Cassie sedang berjuang untuk menguasai naluri si serigala.

    ia akhirnya berkata melalui pikirannya.

    "Benar, nih?" tanya Rachel dengan nada waswas.

    "Untung saja aku tidak lupa pakai deodoran tadi," Marco

    berkelakar. Cassie

    menoleh ke kiri-kanan. Marco tertawa melihat Rachel langsung pasang tampang

    bersalah.

    "Oooh, ketahuan kau. Gara-gara hidung ajaib Cassie.""Ayo, kita mulai saja," kata Jake. "Waktu kita cuma dua jamSatu per satu mereka melirik ke arahku. Diam-diam tentu saj

    Aku adalah bukti nyata dari apa yang terjadi kalau batas waktu itudilanggar.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    30/121

    Chapter 7

    AKU iri pada mereka.Oke, kalau kita memang harus terperangkap dalam wujud

    binatang, rasanya elang adalah pilihan nomor satu.

    Tapi tetap saja aku iri. Teman-temanku kelihatan senang seksetelah menjelma sebagai serigala. Ini pasti pengalaman

    mengasyikkan bagi mereka.Aku terbang melintasi hutan, tepat di atas pucuk-pucuk

    pepohonan, sementara mereka lari di bawah. Saking gesitnya, akutidak bisa bersantai-santai. Sebenarnya kecepatan mereka tidakseberapa. Tapi mereka tidak pernah berhenti. Tidak pernah istiraha

    Mereka terus bergerak maju dengan kecepatan sekitar tiga puluhkilometer per jam. Melompati batang-batang tumbang. Menyusup d

    antara pohon-pohon. Menerobos semak-semak. Tak ada yang bisa

    memperlambat teman-temanku.Ehm, sebenarnya sih itu tidak sepenuhnya benar. Ada dua hayang sedikit menghambat perjalanan mereka.

    Yang pertama adalah Jake. Ia serigala jantan yang berkuasa.Pada kawanan serigala, posisi itu disebut "alpha." Dan sebagai janta

    alpha ia punya tugas khusus. Rachel bertanya setelah Jake berhenti untuk kelimakalinya.

    jawab Jake. Cass

    menjelaskan.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    31/121

    Hambatan kedua timbul ketika semua berhenti dan mulai

    melolong. Jake yang memulai. Kami terkejut. Termasuk Jake sendi"OWWW-ooooooooo-yow-yow-OOOOOO." Marco sempat berkata, tapi tahu-tahu ia juga

    sudah ikut melolong. "Yow-yow-oooWWOOOO!"Cassie dan Rachel pun tidak mau ketinggalan. "OOOO-

    yowwww-OWW-ooooo!"Begitu mendengar mereka melolong-lolong, aku langsung

    mengitari pohon dan terbang menghampiri mereka. tanyaku.

    Jake mengakuimalu-malu.

    Rachel menambahkan. Cassie menduga-duga. Masuk akal, pikirku. Untung saja masih ada yang waras di

    antara mereka. Mudah-mudahan ia bisa mengajak yang lain untukmenggunakan akal sehat. Tapi kemudian aku melihat "Cassie"

    mendongakkan kepala dan melolong sejadi-jadinya.Aku mengepakkan sayap dan kembali terbang tinggi. Kawas

    permukiman sudah tertinggal jauh di belakang. Kami telah menemp

    jarak cukup jauh dalam satu jam. Hari menjelang senja. Waktunyakira-kira sama seperti ketika aku untuk kedua kalinya bertemu

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    32/121

    pesawat yang tak tampak. Ketika pesawat itu menuju ke arahpegunungan.

    Aku turun lagi ke pepohonan.

    kata Rachel.

    Aku membelok ke kiri, meluncur mengelilingi sebatang pohlalu mengepakkan sayap untuk menambah ketinggian. Aku menanjdengan pesat. Aku harus bekerja keras. Tapi aku malah senang, kar

    usaha itu membantu mengalihkan pikiranku. Kalau lagi sibuk, kitatidak punya waktu bersedih-sedih.

    Setelah beberapa saat aku berhasil mendapatkan angin termayang mendorongku ke atas. Aku masih bisa melihat kawanan seriga

    di bawah yang sedang bergerak cepat menembus hutan.Aku berusaha membayangkan bagaimana rasanya menjelma

    jadi serigala. Penciumannya pasti luar biasa. Pendengarannya juga

    tajam sekali. Belum lagi keberaniannya, giginya yang tajam, dankecerdikannya.

    Mungkin aku akan menanyakannya pada Jake atau Rachel

    nanti. Sekalian saja tanyakan bagaimana rasanya jadi manusia.Barangkali mereka juga bisa bercerita tentang itu, pikirku dengan

    getir.Berhenti, Tobias, aku menegur diriku sendiri. Stop!Aku kua

    aku tidak bisa berhenti kalau aku sudah mulai menyesali nasib.Mata elangku yang tajam terus mengamati langit di atasku. T

    memang belum waktunya pesawat itu muncul. Itu pun kalau pesawitu datang. Belum tentu mereka setiap hari kemari.

    Kemudian, jauh di bawah, aku melihat sesuatu yang menarik

    perhatian. Ada iring-iringan truk dan Jeep yang sedang menyusurijalan tanah yang berliku-liku. Jumlahnya sekitar lima kendaraan.

    Semua berlambang Polisi Hutan dan tampaknya mereka terburu-bu

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    33/121

    Mereka menuju ke danau yang tampak di depan. Ketika tiba tepi danau, iring-iringan itu membelok keluar dari jalan dan

    menerobos di antara pepohonan. Tiba-tiba puluhan laki-lakiberseragam melompat turun dari mobil-mobil itu. Mereka segera

    menyebar di hutan.

    Semua membawa senjata. Bukan senapan atau pistol, melainsenapan mesin.

    Hei, apa itu? Ada sesuatu yang melintas di langit!

    Aku menoleh dan melihat dua helikopter. Keduanya terbangrendah di atas pepohonan, lalu mulai mengitari danau. Keduanya ju

    berlambang Polisi Hutan.Ada yang tidak beres, aku berkata dalam hati. Gerak-gerik

    mereka bukan seperti Polisi Hutan, melainkan seperti prajurit.Aku melihat setengah lusin laki-laki bersenjata mengepung

    sesuatu berwarna kuning cerah. Sebuah tenda.

    Dua pemudasepertinya mahasiswasedang memasak didepan tenda itu.

    Mereka tampak kaget bercampur ngeri ketika menyadari ena

    orang bersenjata mengepung mereka.Kedua pemuda itu digiring ke truk terdekat yang kemudianmelesat dengan kecepatan tinggi.

    Aku tidak tahu apa yang dikatakan para polisi itu kepadamereka. Bisa jadi para Polisi Hutan memberitahu mereka bahwa ad

    buronan berbahaya di daerah itu. Atau mungkin juga ada kebakaranhutan. Yang jelas, keduanya diangkut tanpa sempat membereskan

    barang-barang mereka.Kedua helikopter tadi mengelilingi danau, lalu mendarat

    bersamaan di tanah terbuka di tepi seberang danau.

    Jaraknya lebih dari satu setengah kilometer. Cukup jauh,bahkan untuk mata elang sekalipun. Apalagi dalam cahaya sore yan

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    34/121

    semakin redup. Namun aku tetap bisa melihat apa yang keluar darikedua helikopter itu.

    Satu melompat turun, menyusul satu lagi.Tinggi mereka lebih dari dua meter. Dan penampilan mereka

    benar-benar menakutkan. Tanduk-tanduk tajam sepanjang tiga pulu

    senti menyembul dari kepala yang menyerupai kepala ular. Tanduktanduk serupa juga tampak di siku, pergelangan tangan, dan lutut.Kaki mereka seperti kaki Tyrannosaurus rex.

    Pasukan penggempur kaum Yeerk.Prajurit Hork-Bajir.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    35/121

    Chapter 8

    Aku pertama kali melihat mereka di tempat pembangunan ya

    terbengkalai. Saat itu aku masih berwujud manusia. Visser Three

    sedang mencemooh si Andalite yang sudah tak berdaya. Sementarakami berlima meringkuk di balik tembok rendah. Dan tak sampai d

    meter dari tempat persembunyian kami, para Hork-Bajir berjaga-jaSi Andalite sempat memberitahu kami bahwa bangsa Hork-

    Bajir sesungguhnya bangsa yang cinta damai. Walaupunberpenampilan mengerikan, mereka sebenarnya bangsa yang lemahlembut.

    Tapi kini semua Hork-Bajir telah menjadi Pengendali. Semumembawa makhluk Yeerk dalam kepala masing-masing. Dan kini

    mereka tak lagi lemah lembut.

    Aku langsung berbalik arah, teman-temanku harus segeradiberitahu. Aku melintas rendah di atas sekelompok Polisi Hutan,cukup rendah untuk membaca arloji salah satu petugas. Teman-

    temanku sudah lebih dari satu jam berubah wujud.Gawat. Batas waktu sudah dekat, sementara ada Hork-Bajir

    berkeliaran di hutan.Tak lama kemudian aku sudah menemukan kawanan serigala

    yang kucari. Mereka masih bergegas menembus hutan, tanpa kenallelah. Hanya sesekali mereka berhenti agar Jake dapat menandakanwilayah kekuasaannya.

    Aku terbang menukik. Aku baru merentangkan sayap ketikaberada tepat di atas kepala mereka.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    36/121

    "Yowl! Yip! Rrawr!" Mereka melompat-lompat. Jakememperlihatkan taringnya.

    Aku mendarat di sebatang pohon tumbang.Seketika, seolah diberi aba-aba, yang lain menyebar dan

    mengelilingiku. Kelima-limanya bersikap seperti kawanan serigala

    sungguhan, saat mengepung mangsa. ujarku.Tak ada jawaban. Jake menggeram kepada yang lain. Tunggu

    dulu. Lima? Lima serigala?Jake, yang sebenarnya bukan Jake, berusaha menerkamku.

    Hei!Serigala pada umumnya menghindari manusia, tapi mereka

    tidak segan-segan memangsa burung kalau sedang lapar. Danpercayalah, serigala kelaparan dengan mata menyala-nyala dan bulutengkuk berdiri tegak bukan pemandangan yang menyenangkan.

    Aku langsung mengepakkan sayap.Aku berhasil mengelak dari serangan serigala jantan itu. Tap

    serigala lain masih mengelilingiku!

    Aku kembali mengepakkan sayap dan berhasil mengudara.Dengan kalang kabut aku terbang melintasi lapisan daun cemara dipermukaan tanah. Siapa yang tidak panik kalau nyaris menjadi sant

    malam sekawanan serigala?WUSSS! Angin bertiup pelan dari depan, tapi itu sudah cuku

    Aku langsung membubung tinggi. Kelima serigala yangmengejarku hanya bisa melolong-lolong dan menyambar-nyambar

    udara karena kesal.Sepuluh menit kemudian aku melihat kawanan serigala lain.

    Kali ini jumlahnya kuhitung dulu. Empat serigala.

    Tapi aku tetap waspada. sahut Marco.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    37/121

    ujarku. Aku mendadi sebuah dahan rendah dan mengistirahatkan sayapku. Terus teran

    aku masih agak gemetaran karena nyaris membuat kesalahan fataltadi.

    k

    Cassie.

    tanya Jak

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    38/121

    kata Jake. sahut Rachel.

    tanya Marco.

    aku memberitahu

    mereka. Jake mewant

    wanti. Mereka segera berangkat. Jake paling depan. ujar Marco.

    Aku kembali terbang, tapi kali ini aku mengikuti teman-temanku dari dekat.

    aku memberitahu merek

    balas Rachel. Cassie

    mengingatkan.

    Dengan hati-hati mereka mengelilingi sekelompok polisigadungan. Tapi para petugas sempat melihat mereka. Orang-orang

    bersiaga, namun segera kembali tenang setelah tahu yang lewat cumsekawanan serigala.

    Aku memutuskan untuk terbang lebih tinggi. Sayangnya tak

    angin termal, sehingga aku terpaksa menggunakan tenaga sendiri. Anaik sampai ketinggian beberapa ribu meter. Danau dan teman-

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    39/121

    temanku kelihatan jelas. Tiba-tiba saja aku kembali merasakankehadirannya.

    Aku menoleh ke atas.Gelombang yang tak kelihatan. Riak yang melintas di langit.

    Ya, riak itu terbang perlahan di atasku. Lebih pelan dari sebelumny

    Dan sekonyong-sekonyong riak tersebut menampakkan bentusesungguhnya.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    40/121

    Chapter 9

    aku berseru pada teman-temanku.

    Rachel memekik tertahan.

    teriak Cassie.Pesawat itu memang berukuran raksasa. Tapi kata raksasa pu

    masih kurang tepat.Kau pernah melihat foto kapal tanker? Atau mungkin kapal

    induk? Itulah yang kumaksud dengan ukuran raksasa. Dibandingkabenda ini, pesawat jumbo jet pun tak lebih dari mainan.

    Bentuknya seperti ikan pari. Di tengah ada bagian tebal

    menggembung, dengan sayap melengkung di kedua sisi. Di atasmasing-masing sayap menyembul semacam pipa. Ujung pipa yang

    menghadap ke depan menganga lebar. Bentuknya seperti pengisap

    udara pada pesawat jet tempur, hanya saja jauh lebih besar. Mulutpipa-pipa itu cukup lebar untuk dilewati beberapa bus kota sekaliguSatu-satunya jendela di pesawat itu terletak pada suatu tonjol

    kecil di bagian depan. Pasti itu anjungannya, pikirku. Akumemfokuskan mata, dan melihat bayangan sosok Taxxon di balik

    jendela.Tapi yang paling mencolok adalah ukuran pesawat itu. Sakin

    besarnya, matahari pun terhalang.Tiba-tiba muncul sepasang pesawat tempurBug Fighterd

    bagian bawah pesawat. Kami sudah pernah melihat pesawat tempu

    itu. Untuk pesawat antariksa, ukurannya termasuk kecil. Memangtidak bisa diparkir di dalam garasi, tapi bisa didaratkan di halaman

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    41/121

    depan rumah. Kedua pesawat tempur itu mirip kecoak dari logam,dengan sepasang tonjolan mirip tombak berduri di kiri-kanan.

    aku melapor pada teman-teman tanya Marco.

    Jake menyarankan.

    Aku mencoba bersikap seperti elang biasa yang tidakberbahaya. Aku terbang kian kemari. Tapi pesawat utama itu benar

    benar mencengangkan. Benda sebesar itu tidak seharusnya melayanlayang di udara.

    Tiba-tiba salah satu Bug Fighter menyusulku. Pesawat ituterbang rendah dengan perlahan. Aku sempat melihat awaknya: satuHork-Bajir dan satu Taxxon.

    Bangsa Taxxondari segi jumlahadalah Pengendali nomodua. Mau tahu seperti apa wujud makhluk Taxxon? Hmm,

    bayangkanlah kelabang, atau kaki seribu, yang sangat besar.

    Panjangnya kira-kira dua kali lebih panjang dari orang dewasa.Badannya pun besar. Saking besarnya, tangan kita takkan bertemukalau kita memeluknya.

    Tapi siapa yang mau memeluknya? Makhluk Taxxon benar-benar menjijikkan. Dan tidak seperti bangsa Hork-Bajir yang

    diperbudak dengan paksa, bangsa Taxxon secara sukarela menjadiinduk semang bagi kaum Yeerk. Mereka sekutu kaum Yeerk. Apa

    sebabnya? Aku tidak tahu, dan aku juga tidak ingin tahu.Pesawat Bug itu berlalu tanpa menggubrisku.Pesawat utama yang besar turun pelan-pelan ke permukaan

    danau.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    42/121

    Itu ocehan Marco, tentu saja.

    Rachel bergumam.

    ujar Marco, Cassie bergumam,

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    43/121

    kata Marco. Ia tertaw tanya Rachel.

    Tapi aku mengerti maksud Marco. ujarku. sahut Marco. Cassie memekik. aku menimpali. Marc

    bergumam.

    Cassie mengingatkan.

    Jake menasihati.

    Mereka menjauhi tepi danau. Tapi aku tidak ikut. Aku tidakperlu mencemaskan batas waktu.

    Pesawat Yeerk menimbulkan aliran udara hangat ke atas. Ak

    merentangkan sayap dan membiarkan diriku terbawa naik. Keduapesawat Bug masih berputar-putar di bawah. Para polisi gadungan

    Hork-Bajir masih terus berpatroli di sekeliling danau.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    44/121

    Kemudian aku melihatnya.Aku tahu bagi mata manusia semua elang kelihatan sama. Ta

    aku langsung mengenalinyaelang betina yang kubebaskan dishowroom mobil bekas.

    Ia juga sedang melayang-layang dengan bantuan angin terma

    kira-kira seribu meter di atasku. Tanpa pikir panjang akumenyesuaikan sudut sayapku dan terbang menghampirinya.

    Aku yakin ia pun melihatku. Elang terbiasa memperhatikan

    segala sesuatu yang terjadi di sekitar mereka. Ia tahu aku datang, daia menunggu.

    Tapi bukan berarti kami berteman. Elang tidak memahami arkata "teman". Dan ia juga tidak merasa berutang budi karena aku te

    membebaskannya. Elang tidak mengenal perasaan seperti itu.Mungkin ia malah tidak sadar hubungan antara aku dan kebebasann

    Meski begitu, aku tetap terbang menghampirinya. Aku tidak

    tahu kenapa. Persamaan di antara kami sebatas wujud luar saja. Kamsama-sama bersayap. Sama-sama punya cakar. Sama-sama berbulu

    Tiba-tiba saja aku jadi takut. Takut pada elang itu. Padahal ak

    tidak takut melayang-layang di atas pesawat antariksa asing, yangsaking besarnya bisa dijadikan mall.Tapi seekor elang malah membuatku takut.

    Hmm, mungkin bukan elang itu penyebab ketakutanku.Penyebab sesungguhnya mungkin perasaan senasib yang melandak

    ketika aku terbang menghampirinya.Aku merasa seperti pulang ke rumah. Seakan-akan tempatku

    memang bersamanya.Perasaan itulah yang membuatku ngeri.Bukan. BUKAN!

    Aku Tobias. Aku manusia. Manusia, bukan burung! Langsunsaja aku membelok tajam dan terbang menjauh.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    45/121

    Aku manusia. Aku anak laki-laki bernama Tobias. Anak lakilaki dengan rambut pirang yang selalu acak-acakan. Anak laki-laki

    yang punya teman-teman manusia. Dan hobi-hobi manusia.Tapi sebagian dari diriku terus berkata, "Jangan bohongi diri

    sendiri. Kau elang. Tobias sudah tiada."

    Aku meluncur menuju permukaan tanah. Aku melipat sayapkke belakang dan menikmati angin yang menerpaku. Aku melajusemakin kencang! Dan lebih kencang lagi!

    Kemudian, dengan sepasang mata tajam yang tak pernahkumiliki sewaktu masih jadi Tobias, aku melihat kawanan serigala

    bawah. Dan aku juga melihat bahaya yang menghadang mereka.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    46/121

    Chapter 10

    KEEMPAT temanku berdiri seperti patung. Tanpa berkedipmereka menatap lima serigala lain.

    Kedua kawanan serigala itu bertemu secara kebetulan. Seeko

    kelinci yang sudah mati tergeletak di tengah-tengah. Itu mangsakawanan yang satu lagi. Teman-temanku memergoki mereka. Kini

    kedua serigala jantan alpha terlibat perebutan kekuasaan yangmungkin akan berakibat fatal.

    Salah satu serigala alpha itu adalah Jake.Lawannya serigala jantan besar. Serigala sungguhan.Kelebihan Jake adalah kecerdasannya sebagai manusia. Tapi

    dalam hal berkelahi, lawannya lebih pengalaman. Serigala yang lemtidak mungkin jadi pimpinan kelompoknya.

    Kalau bisa, aku pasti tertawa. Ini betul-betul tidak masuk aka

    Tapi paling tidak ada sesuatu untuk mengalihkan pikiranku dari elabetina tadi.Sekonyong-konyong aku sadar: batas waktunya! Mereka sud

    hampir kehabisan waktu ketika meninggalkan tepi danau. Jangan-jangan....

    Cepat-cepat aku terbang melintas. tanyaku.

    Jake menyahut dengan tegang.

    seruku.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    47/121

    Cassie menjelaskan.

    Tiba-tiba lawan Jake menggeram dan maju selangkah. Jake

    langsung memamerkan taringnya. Ia tidak beranjak sedikit pun.Kedua serigala itu saling menggertak, tanpa menghiraukan

    bangkai kelinci yang tergeletak di antara mereka.

    tanyaku.Tak ada jawaban. Suasananya betul-betul tegang. Pertempura

    hidup-mati bisa meledak setiap saat.Aku tahu apa yang harus kulakukan. Masalahnya, tindakan it

    bertentangan dengan naluriku sebagai elang.Juga bertentangan dengan akal sehatku sebagai Tobias.Aku mengepakkan sayap untuk menambah ketinggian. Satu-

    satunya andalanku adalah kecepatan. Kutatap bangkai kelinci itu daberdoa aku memang segesit yang kubayangkan.

    Aku menukik tajam. Cakarku bergerak maju."Tseeeer!"aku memekik.Wusss!

    Di kiri-kananku serigala mengepung.Bangkai kelinci berada tepat di depanku.

    Jebret!Cakarku menyambar bangkai itu dan mencengkeramkulitnya.

    Aku mengepakkan sayap, satu kali, dua kali. Bangkai kelinciterangkat dari tanah.

    Serigala besar itu melompat. Kurasakan giginya menyambar

    ekorku.Aku mengepakkan sayap sekuat tenaga. Tapi beban yang

    kubawa terlalu berat. Kelinci itu setengah terangkat, setengah terser

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    48/121

    di tanah. Sementara itu serigala yang tidak rela kehilangan mangsanterus mengejarku.

    seru Rachel. balasku.

    Untung saja Jake cepat tanggapkalau ia tidak sedangmenuruti naluri serigalanya.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    49/121

    Aku terbang lebih tinggi. Salah satu truk Polisi Hutan tampaktepi danau. Pengemudi dan para penumpangnya tidak kelihatan. Ak

    mendekat dan menatap jam yang ada di dasbor.Ya ampun! aku memekik ketika membaca angka yang

    ditunjukkan jam itu.

    Tidak mungkin! Aku pasti salah lihat!

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    50/121

    Chapter 11

    KELELAHAN yang tadi kurasakan mendadak lenyap. Secepmungkin aku kembali ke teman-temanku. Saking cemasnya, akusampai mual. Jantungku seakan-akan mau meledak.

    Batas waktunya sudah lewat! Mereka terlalu lama berubah jaserigala. Mereka akan terperangkap. Seperti aku. Untuk selama-

    lamanya. teriakku sambil melaju kencang. Komunikasi melalui pikiran tidak berbeda dari komunikasi

    dengan suara. Semakin jauh jaraknya, ucapan kita semakin sulit

    terdengar. Moga-moga jam di

    truk itu tidak tepat. Moga-moga tidak ada pengaruhnya kalau batas

    waktu dilewati beberapa menit saja.Ah, itu mereka! Di kejauhan tampak empat serigala yang tenberlari ke arah kota.

    teriakku ketika aku melintadi atas kepala mereka.

    tanya Marco.

    Mereka langsung berhenti. Aku hinggap di dahan pohon.Tenagaku terkuras habis.

    Cassie yang pertama berubah. Bulunya semakin pendek.

    Moncongnya berubah menjadi hidung. Kaki serigalanya yang kurumulai mengembang dan memanjang.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    51/121

    Ekornya menghilang perlahan-lahan. Wujudnya sudah lebihdari setengah manusia ketika yang lain mulai menampakkan

    perubahan. aku mendesak.

    tanya Jake.

    Aku terpaksa berbohong. Menurut jdi truk tadi, mereka sudah terlambat tujuh menit.

    Terlambat.

    Namun Cassie masih terus berubah. Bulunya digantikan kulimanusia. Kakinya sudah terbungkus baju senam.

    Tapi yang lain kurang beruntung. Suara Rachel bergema dalam benakku. Agaknya

    mengalami kesulitan. Aku melihat tangan manusia di ujung kakiserigalanya. Tapi selebihnya belum ada perubahan apa pun.

    Keadaan Marco lebih parah lagi. Kepalanya sudah kembali

    normal. Tapi, selain itu, ia tetap berwujud serigala. Ia menatap dirinsendiri dan melolong panjang. "Helowl. Yipmeahhh!" Suaranya

    setengah suara manusia, setengah suara serigala.

    Ini lebih gawat dari yang kubayangkan. Semula aku mendugamereka akan terperangkap dalam wujud serigala, sama seperti akuterperangkap sebagai elang.

    Tapi ternyata mereka menjelma sebagai makhluk setengahmanusia.

    Mereka bagaikan monster.Cassie berlari mondar-mandir. "Ayo, Jake, pusatkan pikiranm

    Kau harus konsentrasi! Rachel, jangan menyerah. Bayangkan dirimsebagai manusia. Anggaplah kau lagi menatap cermin. Kau haruslawan rasa takutmu, Marco!"

    Pandangan Marco beralih padaku. Ia menatapku tanpa berkeSorot matanya penuh kebencian. Atau ketakutan. Atau mungkin jug

    kedua-duanya.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    52/121

    Aku tidak bergerak. Kalau Marco membutuhkan diriku untukmemusatkan pikiran, aku sih tidak keberatan.

    Tapi secara bersamaan aku dilanda perasaan tidak senang. Datiba-tiba aku melihat diriku sendiri sebagai sesuatu yang menakutk

    Sebagai keanehan alam. Sebagai makhluk yang patut dikasihani.

    Perlahan-lahan Marco mulai kembali ke wujudnya yang asli.Perlahan-lahan tubuh serigalanya berubah menjadi sosok manusia.

    Begitu pula Rachel dan Jake. Rupanya mereka berhasil

    memenangkan pertempuran."Terus, Jake, terus," Cassie memberi semangat. Tangan Jake

    digenggamnya erat-erat. "Ayo, Jake. Kau pasti bisa. Kau pasti bisaSementara itu aku memperhatikan Rachel. Ekornya memang

    sudah bertambah pendek, tapi masih tetap kelihatan. Mulutnya masmenyembul ke depan. Rambutnya yang pirang masih bercampur bukelabu. Tapi ia akan berhasil. Rupanya jam di truk itu terlalu cepat.

    Nasib mereka ternyata ditentukan oleh selisih waktu lima menit sajAku bersyukur mereka selamat. Mereka semua bisa jadi

    manusia lagi.

    "Aduh, hampir saja," Jake mendesah sambil menarik napaspanjang. Ia tergolek di atas lapisan daun cemara yang menutupi tan"Hampir saja."

    "Ya, hampir saja," Rachel menimpali. "Aku benar-benar capAku serasa terjebak dalam kolam lumpur yang lengket."

    "Aku jadi manusia lagi," Marco bergumam sambil mengamaseluruh tubuhnya. "Kaki. Tangan. Lengan dan pundak. Semuanya

    lengkap.""Ha ha! Berhasil!" seru Cassie. Ia langsung memeluk Jake. T

    ia jadi salah tingkah, sebab kemudian ia segera menghampiri Rache

    dan Marco, dan memeluk mereka satu per satu.Semua tertawa cekikikan karena lega.

    "Kita berhasil," kata Jake pelan.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    53/121

    Aku turut gembira. Sungguh. Tapi tiba-tiba aku tidak tahanberada di situ.

    Tiba-tiba saja aku ingin meninggalkan mereka. Aku merasaseakan-akan ditelan lubang hitam yang menganga. Aku merasa

    terjebak.

    Terjebak.Untuk selama-lamanya!Aku menatap cakarku. Cakar itu takkan pernah lagi berubah

    jadi kaki manusia.Aku menatap sayapku. Sayap yang takkan pernah lagi

    menjelma menjadi lengan. Aku takkan pernah lagi memiliki tanganAku takkan pernah lagi bisa menyentuh sesuatu... seseorang... samp

    kapan pun.Aku melompat dari dahan dan merentangkan sayap. "Tobias

    Jake memanggil.

    Tapi aku tidak tahan tinggal lebih lama. Aku mengepakkansayap tanpa menghiraukan kelelahan yang menghinggapiku. Aku

    harus pergi. Aku harus terbang sejauh-jauhnya.

    "Tobias, jangan! Kembalilah!" seru Rachel.Aku menemukan angin termal dan segera naik ke angkasa yaluas, sementara teriakan tanpa suara bergema dalam kepalaku.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    54/121

    Chapter 12

    HARI sudah sore ketika aku pulang ke tempat yang kinimenjadi rumahku.

    Setelah aku terperangkap dalam tubuh elang, Jake melepaska

    sebilah papan dinding loteng rumahnya. Lubang itulah yang kupakauntuk keluar-masuk. Lotengnya seperti loteng pada umumnya. Ada

    kardus-kardus berdebu berisi baju Jake dan Tom sewaktu masih baserta peti-peti penuh lampu dan hiasan pohon Natal. Selain itu ada

    bufet tua yang hangus bagian atasnya.Jake telah membuka salah satu laci bufet itu dan mengalasiny

    dengan selimut bekas.

    Jake memang baik hati. Dulu ia sering melindungiku dari ananak berandal di sekolah.

    Dulu. Waktu aku masih bersekolah. Kapan ya? Beberapa

    minggu lalu? Sebulan lalu? Belum, belum selama itu kok.Jake juga menaruh wadah Rubbermaid di sudut tersembunyiAku lapar. Kuraih wadah itu dengan cakar kiri. Tutupnya kucopot

    dengan paruhku yang bengkok.Daging, kentang, dan buncis. Dagingnya daging hamburger.

    Aku tidak tahu bagaimana Jake bisa menyisihkan makanan untukkuIbunya mungkin menyangka ia menyisihkan makanan sisa untuk

    anjingnya, Homer.Aku tidak bilang pada Jake bahwa aku tidak makan kentang

    sayuran. Hanya daging saja yang bisa diolah oleh pencernaanku.

    Aku... si elang... adalah hewan pemangsa. Di alam bebas elang maktikus, tupai, dan kelinci.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    55/121

    Kucicipi sedikit daging hamburger itu. Dagingnya dingin. Dasudah lama. Sebenarnya aku tidak bernafsu makan daging itu, tapi a

    harus mengisi perut.Aku tidak suka daging yang sudah lama. Yang kuinginkan

    adalah daging segar. Aku ingin daging hewan yang hidup, yang

    bernapas, yang bisa lari-lari. Aku ingin menyambar hewan mangsamencengkeramnya dengan cakarku yang tajam, dan mengoyak-ngoyaknya.

    Itulah yang kuinginkan. Tepatnya yang diinginkan si elang. Ddalam hal makanan aku sulit melawan naluri elang. Rasa lapar yang

    kualami adalah rasa lapar seekor elang.Aku mengepakkan sayap dan melompat ke dalam laci. Alas

    selimutnya terasa empuk dan hangat. Tapi bukan itu yang dibutuhktubuh elangku.

    Elang tinggal di sarang yang terbuat dari ranting. Elang

    bermalam di atas pohon sambil merasakan tiupan angin, sambilmendengarkan mangsa berdecit-decit, sambil menonton burung han

    berburu.

    Aku melompat dari laci. Aku tidak bisa bermalam di situ.Tubuhku terlalu letih untuk istirahat.Aku terbang keluar. Elang sebenarnya bukan binatang malam

    Kegelapan malam dikuasai pemburu lain. Tapi aku terlalu tegang,terlalu gelisah untuk tidur.

    Mula-mula aku berkeliling tanpa tujuan, tapi dalam hati akutahu siapa yang hendak kudatangi.

    Lampu kamar Rachel masih menyala. Aku terbang ke bawahdan hinggap di rumah burung yang sengaja dipasangnya untukku.

    Aku menggesekkan sayap ke jendela.

    Sesaat kemudian jendela itu terbuka dan Rachel menyembulkkepala. Ia memakai jubah mandi dan selop berbulu.

    "Hai," katanya. "Aku sudah kuatir terjadi sesuatu padamu."

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    56/121

    aku bertanya. Tapi aku sudah tahu jawabannya."Kami tidak memikirkan perasaanmu tadi sore," sahut Rache

    pelan-pelan. Ia takut suaranya terdengar oleh ibu atau adik-adiknyaBisa-bisa ia disangka sudah tidak waras karena bicara sendiri.

    kataku. "Masuklah. Pintu kamar sudah kukunci."Aku masuk melalui jendela dan hinggap di atas meja rias.

    Tiba-tiba aku sadar ada sesuatu di belakangku. Langsung sajaku menoleh. Ternyata cermin. Aku menatap bayangan diriku send

    Ekorku tampak kemerahan, dengan bulu-bulu panjang danlurus. Punggungku cokelat bertotol-totol. Pundakku kekar dan agak

    melengkung. Sosokku mirip pemain rugbi yang siap menjegal lawaBentuk kepalaku cocok untuk membelah udara dengan kecepatantinggi. Sedangkan mataku yang cokelat menyorot tajam di atas

    paruhku yang mematikan.Aku berpaling dari bayanganku di cermin.

    "Apa maksudmu, Tobias?"Sayang aku tidak bisa tersenyum. Rachel tampak begitu cemCoba kalau aku bisa tersenyum, sedikit saja, sekadar untuk

    menghiburnya.."A-apa... apa maksudmu?" ia bertanya sambil menggigit bibi

    Ia berusaha menyembunyikan kecemasannya, tapi mata elanbisa melihat segalanya.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    57/121

    "Tempatmu di sini, bersama kami," ujar Rachel tegas. "Kaumanusia, Tobias."

    aku bertanya."Karena yang penting adalah pikiranmu, dan isi hatimu," jaw

    Rachel. Sikapnya mendadak berapi-api. "Manusia tidak ditentukan

    oleh fisiknya. Tidak ditentukan oleh wujud luarnya."Kelihatan jelas ia sudah mau menangis. Tapi Rachel termasu

    cewek tabah. Ia selalu mampu menguasai emosinya. Mungkin itusebabnya aku menemui Rachel. Aku membutuhkan tempat bersand

    Aku membutuhkan seseorang yang bisa membagikan kekuatannyapadaku.

    Ia menghampiri meja kecil di samping tempat tidur danmembuka lacinya. Sejenak ia memeriksa isi laci itu, seakan mencarsesuatu. Kemudian ia kembali menghampiriku. Ia memegang foto

    berukuran kecil yang lalu ditunjukkannya padaku.Rupanya itu foto diriku. Aku yang dulu.

    aku berkata.

    Ia mengangguk. "Foto ini kurang bagus. Sebenarnya kau lebiganteng lho." aku mengulangi.

    "Tobias, suatu hari kaum Andalite akan kembali ke Bumi.Kalau tidak, kita semua, seluruh umat manusia, akan celaka. Nah,

    mereka pasti punya cara agar kau bisa kembali ke wujudmu yangdulu."

    ujarku."Aku yakin," katanya. Kedua kata itu diucapkannya dengan

    sungguh-sungguh. Ia ingin aku mempercayainya. Tapi matanya yan

    berkaca-kaca membuktikan ia bohong.Seperti kubilang tadi, mata elang tidak bisa dikelabui.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    58/121

    Chapter 13

    BICARA dengan Rachel ternyata membantu. Paling tidak,beban pikiranku jadi sedikit lebih ringan. Aku tidur di laciku di loterumah Jake.

    Keesokan harinya aku terbang berkeliling sambil menungguteman-temanku pulang sekolah. Aku sadar, sebenarnya ada enakny

    juga jadi elang. Pertama, aku tidak perlu buat PR. Dan selain itu, akbisa terbang. Berapa banyak anak yang bisa terbang dengan kecepa

    enam puluh kilometer per jam, dan melaju dua kali lebih kencang lsaat menukik?

    Aku menuju ke pantai untuk mencari angin termal. Tempat

    yang paling baik adalah di tebing-tebing yang berbatasan langsungdengan samudra biru.

    Dari ketinggian aku bisa melihat mangsa di rumput di puncak

    tebing. Ada tikus dan cecurut, tapi semuanya tidak kuhiraukan. AkuTobias. Aku manusia. Aku tidak makan binatang-binatang itu.Nanti sore Jake akan mengadakan pertemuan di rumahnya.

    Kami tidak perlu kuatir soal Tom, kakak Jake, karena Tom akanmenghadiri rapat The Sharing.

    The Sharing adalah "kedok" bagi kaum Yeerk. Kelompok inipura-pura tampil sebagai semacam perkumpulan pramuka, tapi

    sesungguhnya tujuan mereka adalah merekrut induk semang sukareuntuk kaum Yeerk.

    Sekarang aku jadi kebiasaan membaca arloji orang lain dari

    atas. Dan jam besar serta petunjuk suhu yang kadang-kadang dipasdi gedung-gedung pencakar langit juga membantuku.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    59/121

    Ada beberapa hal yang kurindukan sejak aku kehilangan tubumanusia. Sebagian besar justru hal-hal yang dulu kuanggap sepele.

    Mandi di pancuran, misalnya. Atau tidur pulas, tanpa menyadari appun yang terjadi di sekeliling kita. Atau mengetahui jam berapa

    sekarang.

    Sore harinya aku kembali terbang ke gedung sekolah. Akumelayang-layang di atasnya sampai bel terakhir berdering. Akumenunggu sampai Jake, Rachel, Cassie, dan Marco keluar. Mereka

    muncul sendiri-sendiri. Soalnya Marco takut ada yang curiga kalaumereka selalu bersama-sama.

    Aku mengikuti bus yang ditumpangi Jake dan Rachel. Merektinggal berdekatan. Jarak di antara rumah mereka cuma beberapa b

    Marco tinggal di apartemen di seberang jalan raya. Ia hidup berduasaja dengan ayahnya, karena ibunya mati tenggelam beberapa tahunlalu.

    Rumah Cassie paling jauh. Ia tinggal di tanah pertanian dipinggir kota, kira-kira dua kilometer dari yang lain. Tapi aku hanya

    butuh waktu tiga menit untuk terbang ke sana.

    Seperti kukatakan tadi, kadang-kadang ada untungnya kitapunya sayap.Aku melayang-layang terbawa angin termal di atas rumah Ja

    Aku melihatnya turun dari bus dan masuk ke rumahnya. Rachel tidatampak karena terhalang pepohonan, tapi aku sepintas sempat melih

    Marco.Aku memusatkan pikiran untuk mengamati teman-temanku.

    Dengan cara itu aku bisa menahan keinginanku mencaplok tupai-tuyang berlompatan di pohon-pohon. Atau tikus-tikus yang berkeliaradi rumput.

    Setelah beberapa waktu aku melihat Tom keluar dari rumahJake.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    60/121

    Tom mirip sekali dengan adiknya. Hanya saja ia lebih besar,dan rambutnya lebih pendek. Aku tidak kenal baik dengan Tom. Ta

    justru karena Tom aku jadi seperti sekarang, meskipun bukansalahnya. Waktu itu kami berusaha menyelamatkan Tom dari kolam

    Yeerk. Sayangnya usaha kami gagal total, dan aku malah

    terperangkap dalam wujud elang.Tom menyusuri trotoar. Gerak-geriknya biasa saja. Setelah

    berjalan satu blok, sebuah mobil menghampirinya. Pintu mobil

    membuka dan Tom segera naik.Mobil itu langsung menuju ke tempat pertemuan The Sharin

    Tak lama setelah itu aku melihat teman-temanku berangkat krumah Jake. Rachel paling mudah dikenali, soalnya ia latihan senam

    sambil jalan. Ia meniti tepi trotoar seakan-akan sedang melangkah datas balok keseimbangan.

    Aku baru masuk lewat jendela Jake setelah semua kawanku

    berkumpul di situ. Aku tidak ingin mereka menyangka aku tidakpunya kerjaan selain menunggu mereka.

    "Ke mana saja kau?" tanya Marco. "Kami sudah satu jam

    menunggumu di sini."Padahal ia baru datang dua menit yang lalu. sahutku.

    "Kalau bisa pertemuan ini jangan terlalu lama," ujar Cassie."Aku harus membuat laporan untuk pelajaran Ms. Lambert.

    Laporannya harus dikumpulkan besok lusa. Dan aku juga berjanjipada Dad untuk membantunya melepaskan seekor burung hantu.

    Burung hantu itu luka parah. Dia hinggap di kabel listrik danbadannya terbakar. Tapi sekarang dia sudah sembuh. Dad dan akusudah mencarikan habitat yang cocok untuknya."

    "Jangan-jangan temanmu, Tobias?" Marco menggoda.Yang lain langsung melotot. Tapi sebenarnya aku malah sena

    digoda. Ternyata sikap Marco terhadapku belum berubah.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    61/121

    akumenjelaskan. "Burung hantu di klinik bagus sekali," ujar Cassie.

    kataku. "Ehm, oke, kalau Cassie memang ada perlu, sebaiknya kita

    langsung mulai saja," Jake menyela."Setuju," Marco menimpali, "kalau kalian berdua sudah seles

    membahas burung, maksudku.""Aku juga tidak bisa lama-lama," ujar Rachel. Tampaknya ia

    agak salah tingkah. "Kelompok senamku mengadakan pertunjukan

    mall.""Oh, kalau begitu aku pasti datang," Marco langsung berkoar

    "Awas saja kalau berani!" balas Rachel ketus. "Yang lain jug

    Kalian kan tahu aku tidak suka ikut pertunjukan konyol seperti itu.Rachel bukan tipe cewek yang senang tampil di depan orangbanyak.

    "Ayo, serius sedikit, dong! Kita sekarang sudah tahu cara kauYeerk mendapatkan udara dan air yang mereka butuhkan," Jake

    berusaha mengalihkan pembicaraan. "Kita tahu di mana merekamendapatkannya. Dan juga kira-kira kapan mereka datang untuk

    mengambilnya. Informasi ini mestinya bisa kita manfaatkan. Adayang punya usul?"

    Rachel angkat bahu. "Barangkali kita bisa mencari cara untuk

    menghancurkan pesawat itu."

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    62/121

    Marco mengacungkan telunjuk. Huh, lagaknya kayak lagi diruang kelas saja. "Bagaimana kalau, ehm, kita membahas burung

    saja?"Seperti biasa Rachel tidak menggubrisnya. "Begini. Kalau ki

    bisa menghancurkan pesawat itu, barangkali kaum Yeerk akan

    kehabisan air dan udara. Barangkali mereka akan terpaksa menyeradan pulang ke tempat asal mereka."

    "Mungkin saja," Cassie menanggapinya. "Tapi mungkin juga

    mereka punya selusin pesawat seperti itu di tempat-tempat lain didunia. Kita tidak tahu berapa jumlah pesawat mereka."

    "Bisa jadi yang satu ini sudah cukup untuk...," Marco mulaiberkata. Tapi tiba-tiba ia terdiam. Sepertinya ia baru sadar bahwa

    usulnya berbahaya. "Maksudnya... eh, tidak jadi, deh.""Ada apa?" tanya Jake. "Kau mau bilang apa sih?"Marco terpojok. Ia angkat bahu. "Oke, bagaimana kalau

    pesawat itu tidak meledak atau hancur? Bagaimana kalau pesawat isedang terbang di atas kota, dan tiba-tiba alat yang membuatnya tid

    kelihatan itu mati?"

    Kami semua merenung sambil membayangkan peristiwa itu.Tiba-tiba saja satu juta orang memandang ke langit dan melihatpesawat sebesar gedung pencakar langit melayang-layang.

    "Orang-orang pasti kaget," ujar Jake."O ya, mereka pasti kaget," Rachel membenarkan. "Dan

    pesawat itu juga akan tertangkap radar. Disaksikan satu juta saksimata. Kejadian seperti itu takkan bisa ditutup-tutupi oleh para

    Pengendali." kataku.

    Jake nyengir lebar. "Seluruh dunia akan tahu. Seluruh umatmanusia akan sadar apa yang terjadi." Ia semakin bersemangat.

    "Setelah itu, baru kita datangi pihak berwajib. Para Pengendali takk

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    63/121

    bisa mencegah kita! Kita akan menceritakan semua hal yang kitaketahui!"

    Kedua mata Rachel berbinar-binar. "Kita bisa membongkarkedok The Sharing. Dan kita bisa melaporkan Chapman!"

    "Memangnya kalian pikir Visser Three dan anak buahnya cum

    duduk-duduk bengong saja?" tanya Marco. "Kita tidak tahu berapabanyak pesawat mereka. Dan seberapa besar kekuatan mereka."

    Jake tampak agak kecewa.

    ujarku.

    "Hah, dari mana kautahu?" tanya Marco. Nadanya menantan

    Aku menyangka Marco bakal melontarkan komentar pedas.

    Seperti biasanya. Tapi ternyata ia cuma mengangguk. "Yeah, kaubenar."

    "Ini mungkin kesempatan emas bagi kita," kata Rachel. "Kita

    harus membuka tabir yang menyelubungi pesawat itu, biar seluruhdunia bisa melihatnya.""Bagaimana caranya?" tanya Marco.

    Jake yang menjawab. "Kita harus menyusup ke pesawat itu."mengedipkan mata kepada Marco. "Mau kuberitahu bagaimana

    caranya?"Marco menggeleng. "Tidak. Mestinya aku tidak usah bertany

    tadi.""Melalui pipa pengisap air. Dengan berubah jadi ikan."Marco menghela napas. "Jake, kan sudah kubilang, aku tidak

    mau tahu."

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    64/121

    Chapter 14

    RACHEL dan Cassie pergi ke arah berlawanan. "Selamatberaksi," Cassie berseru pada Rachel. "Yeah," ujar Rachelmenggerutu.

    "Nanti aku ke sana," seru Marco kepada Rachel. "Jangan jatusebelum aku datang lho."

    Rachel langsung melotot. Tatapannya seolah mengatakan,"Awas saja kalau kau berani nongol." Kemudian ia berbalik dan pe

    meninggalkan Marco, Jake, dan aku."Dia tergila-gila padaku," ujar Marco sambil mengedipkan m

    pada Jake dan aku.

    "Dasar besar kepala," gumam Jake. "Begini, Tobias. Kalau mini jadi kita laksanakan, kita harus tunggu sampai akhir pekan."

    "Ini soal waktu. Kita harus berubah wujud untuk pergi kedanau. Tidak ada bus ke sana, dan sebagai manusia kita tidak bisaberjalan sejauh itu. Sebagai serigala pun kita perlu waktu agak lama

    lebih dari satu jam. Sebaiknya kita berangkat pagi-pagi, lalumenunggu di suatu tempat tersembunyi. Jadi kalau kaum Yeerk

    muncul pada sore hari, kita punya waktu lebih lama untuk beraksi.""Dan ada baiknya kita menghindari daerah kekuasaan kawan

    serigala lain," Marco mengingatkan. "Aku tidak berrninat bertemu ldengan mereka."

    Rencana Jake masuk akal.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    65/121

    "Kita butuh informasi sebanyak mungkin tentang daerah itu,kata Jake. Ia menatapku dengan serius. "Barangkali..."

    aku menyela. Jake dan Marco terkekeh. Marco tampak agak kaget karena a

    ternyata bisa menertawakan nasibku.

    Kemudian Jake menatapku dengan tajam. Tampaknya ia agakuatir.

    ujarku sambil mengarahkan pikirankupadanya. Ia mengerutkan kening dan mengangguk. Aku tahu ia sendiri

    juga tegang waktu itu. Dan aku tidak heran. Aku yakin sampai

    sekarang pun ia masih dihantui mimpi buruk."Oke, sekarang apa rencananya?" tanya Marco. "Kita coba

    menyelinap ke mall tanpa ketahuan Rachel, atau kita tetap di sini da

    main Doom?""Aku ada PR," jawab Jake. "Hati-hati, Marco, kalau kaukepergok menonton Rachel, dia bakal berubah jadi gajah dan

    menginjak-injakmu sampai gepeng."Marco meringis. "Kau masih ingat zaman dulu? Waktu anak

    cewek paling-paling cuma bisa mengata-ngatai kita?"Aku terbang pergi. Biar saja mereka bermain video game ata

    membuat PR atau mengisi waktu dengan cara lain. Aku toh tidak biikut.

    Sebenarnya sih sayang. Dengan mataku yang tajam dan

    reaksiku yang cepat, aku seharusnya bisa jadi jagoan bermain DoomTapi joystick dan gamepad tidak dirancang untuk dimainkan

    dengan cakar elang.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    66/121

    Aku mengangkasa. Udara sore terasa sejuk.Aku berputar-putar tanpa tujuan tertentu. Aku melintasi rum

    Chapman. Chapman wakil kepala sekolah kami. Tapi ia juga salahsatu Pengendali yang punya kedudukan paling tinggi.

    Kami pertama kali tahu bahwa Chapman salah satu dari mere

    ketika ia memberikan perintah pada prajurit Hork-Bajir untukmembunuh siapa pun dari kami yang berhasil ditangkap. Katanyahanya kepala kami saja yang perlu dibawa untuk diidentifikasi.

    Keterlaluan, kan?Tapi ternyata keadaannya lebih rumit dari dugaan kami.

    Chapman memang bergabung dengan kaum Yeerk. Tapi iamelakukannya antara lain demi menyelamatkan putrinya, Melissa.

    Melissa akan ikut pertunjukan senam bersama Rachel sore inDi mall.

    Aku sedih ketika teringat pada mall. Pusat pertokoan termasu

    tempat-tempat yang takkan pernah lagi bisa kudatangi. Daftarnyacukup panjang: sekolah, bioskop, taman hiburan...

    Tunggu dulu. Siapa bilang aku tidak bisa ke taman hiburan?

    Tentu saja aku bisa ke sana. Aku malah tidak perlu membeli karcisAku jadi agak terhibur. Entah kenapa. Padahal aku tetap tidakbisa naik roller coaster. Pokoknya aku jadi lebih bersemangat.

    Aku bisa masuk The Gardens kapan saja aku mau. Dan, hei!Aku juga bebas menyaksikan pertandingan football dan bisbol, asal

    pertandingannya diadakan di luar gedung.Dan konser!

    Wow! Aku bakal bisa menonton semua konser yang digelar stadion. Tanpa perlu repot-repot membeli tiket.

    Ya, aku harus berpikir positif. Ada sejuta hal yang bisa

    kukerjakan sebagai burung. Hal-hal yang mustahil kulakukan sebagmanusia.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    67/121

    Tapi jangan sekarang. Aku berputar dan menuju pegununganAda tugas yang harus kulaksanakan. Ini satu keuntungan lagi yang

    kumiliki. Aku bisa jadi mata-mata. Mata-mata dari udara. Tak adayang bisa menyaingi aku. Bahkan James Bond pun kalah.

    Gumpalan awan tampak berderet sampai ke pegunungan.

    Cuacanya cocok sekali untukku. Awan bisa membubung tinggi karterdorong angin termal.

    Aku akhirnya pasrah pada nasib. Hidupku sebenarnya mema

    tidak terlalu buruk.Aku bisa terbang. Dulu, waktu aku masih bersosok manusia,

    aku sering memandang ke langit sambil berharap bisa terbang. Dansekarang keinginanku telah terkabul. Bisa jadi malah ada anak-anak

    yang sedang mengamatiku dari bawah sambil berpikir, "Wah, cobakalau aku bisa terbang."

    Kalau saja aku punya sesuatu untuk dimakan. Aku agak lapa

    Seharusnya aku minta tolong Jake untuk menyiapkan makanan kecDan tiba-tiba saja aku telah beraksi. Aku bahkan tidak sadar

    yang kulakukan. Mungkin karena perasaanku sedang begitu nyama

    begitu santai.Aku berada di atas hutan, kira-kira satu kilometer setelah tanpertanian Cassie. Dan di tengah hutan terhampar lapangan rumput

    yang dikelilingi pepohonan. Inilah yan disukai elang ekor merah.Tanah terbuka yang ditumbuhi rumput.

    Mangsa berkeliaran di mana-mana. Tupai-tupai mondar-mandi tanah sambil mencari biji-bijian. Sebentar-sebentar mereka dudu

    tegak dan mengamati sekeliling dengan gelisah. Tikus-tikus bergeglari dari lubang ke lubang. Beberapa kelinci melompat-lompat.

    Aku memfokuskan mata pada seekor tikus. Aku mengangkat

    bahu sebelah, membelok tajam di udara, lalu menukik ke permukaatanah.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    68/121

    Sayapku terlipat. Kepalaku tertunduk. Kakiku terjulur kebelakang supaya aku bisa mencapai kecepatan maksimum.

    Permukaan tanah semakin dekat. Sekonyong-konyong akumerentangkan sayap. Cakarku bergerak ke depan. Pandanganku tid

    beralih sedikit pun dari tikus itu.

    Aku memusatkan perhatian pada mangsaku.Dan menyambar!Kukepakkan sayap dengan semangat menggebu-gebu. Aku

    gembira luar biasa! Perasaanku sulit dijelaskan dengan kata-kata.Cakarku mencengkeram daging hangat. Tikus itu menggeliat

    geliut. Tapi ia tak berdaya! Sama sekali tak berdaya!Aku lupa diri.

    Kurentangkan sayap di sekeliling mangsaku. Aku harusmelindunginya dari pemangsa lain yang mungkin mencari kesempauntuk mencurinya.

    Aku mundur sedikit.

    Lalu kutatap cakarku. Semuanya merah berlumuran darah.

    Kerat-kerat daging tikus menggantung dari paruhku. Aku panYa ampun. Gawat. Aku sampai lupa siapa aku sebenarnya. Akumencoba lari. Tapi aku tak lagi punya kaki untuk berlari. Yang

    kupunya hanyalah cakar mematikan. Cakar yang berlumuran darahAku terjerembap di tanah.

    Tidak, aku memekik tanpa suara. Tapi tikus mati itu tetapterbayang di depan mataku. Bau dagingnya tetap merangsang

    seleraku. Dan saat itulah aku sadar bahwa kini sudah terlambat.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    69/121

    Chapter 15

    AKU terbang.Aku terbang sekencang-kencangnya. Aku telah membunuh d

    melahap seekor tikus. Betapa menjijikkan. Dan sekarang aku berus

    terbang sekencang mungkin untuk meninggalkan mimpi buruk itujauh di belakangku.

    Tapi aku bahkan tidak bisa terbang sekencang itu. Akumanusia! Aku manusia! Aku Tobias!

    Aku tidak tahu kenapa justru Rachel yang hendak kudatangisaat itu. Mungkin karena ia satu-satunya yang bisa kusebut temansejati. Atau mungkin juga karena ia yang paling tahu segala sesuatu

    tentang diriku.Aku membutuhkan seseorang yang bisa membangkitkan

    keyakinanku.

    Gedung mall yang besar tampak di bawah. Aku melihat pintuutamanya yang terbuat dari kaca. Orang-orang keluar-masuk tanpahenti. Rachel. Ia ada di situ.

    "Tseeeeer!"Aku menukik sambil memekik karena marah dan frustrasi da

    ngeri. Aku melesat kencang ke arah pintu, persis seperti tadi, sewakhendak menyambar tikus.

    Tapi kali ini aku takkan berhenti. Aku takkan merentangkansayap untuk mengurangi kecepatan. Aku ingin semuanya berakhirsekarang juga. Akan kuterjang pintu kaca itu dengan kecepatan pen

    Siapa tahu aku akan terbangun dari mimpi buruk yang terusmenghantuiku.

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    70/121

  • 7/23/2019 Animorphs 03 - Pertempuran Bawah Air

    71/121

    senam yang anggun. Para pengunjung di lantai-lantai atas berdesakdesakan di tepi pagar agar bisa ikut menonton.

    Rachel sedang meniti balok keseimbangan. Ia berdiri sambilmengangkat sebelah kaki.

    Aku melewatinya bagaikan roket berwarna cokelat, emas, da

    merah."Tobias!" ia berseru.Tepat di depanku berdiri dinding tembok untuk mendirikan t

    baru. Aku masih meluncur kencang. Aku masih bisa menabraktembok itu dan bangun dari mimpi burukku.

    "Jangan!" Rachel memekik.Aku merentangkan sayap dan melesat tegak lurus ke atas.

    Perutku menyerempet permukaan dinding. Langit-langit mall terbudari kaca. Dan sejengkal lagi aku sudah sampai di sana! Akumembelok pada detik terakhir, nyaris terlambat. Pundakku memben

    kaca. Aku terpental dan meluncur jatuh. Orang-orang di bawahmenatapku dengan mata terbelalak karena ngeri bercampur kagum

    iba.

    Aku melihat wajah Rachel di tengah keramaian. Matanyatampak memohon-mohon. Jangan, ia berkata tanpa suara. Jangan.Aku meluncur ke bawah, antara sadar dan tidak. Rachel masi

    berdiri di atas balok keseimbangan. Ia menangkapku sebelum akuterempas ke lantai. Tapi akibatnya ia pun jatuh, dan kami berdua

    bergulingan di matras. "Kau harus keluar dari sini!" ia bergumamdengan