Upload
harry-hadi-saputra
View
20
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
infeksi pada saraf pusat
Citation preview
Objectif
• Mengetahui dan memahami infeksi SSP secara umum
• Mengetahui dan memahami komplikasi infeksi SSP yang menyebabkan kematian
• Mengetahui dan memahami teknis manajemen dengan komplikasi infeksi SSP
Angka kematian meningitis belum menurun walaupun terjadi penurunan jumlah penderita meningitis karena penemuan antibiotik baru Angka mortalitas masih tinggi (41.8%) karena beberapa faktor yang mempengaruhi prognosis seperti awitan serangan, tingkat kesadaran, kelemahan motorik yang menjadi prediktor kematian meningitis.
Jannis J, Hendrik F. Med J Indonesia 2006;15:236-41
Meningkatnya oportunistik infeksi HIV/AIDS menjadi penyokong tingginya angka kematian pada penelitian ini.
Kasus HIV complication CNS meningkat sejak 2003 di RSCM dan meningkatkan angka mortalitas.
Jannis J, Hendrik F. Med J Indonesia 2006;15:236-41
Pasien dengan Infeksi SSP hampir selalu dicurigai komplikasi HIV-CNS karena meningkatnya jumlah kasus (RSCM)
Terapi empirik di indikasikan pada seluruh pasien dengan meningitis
Komplikasi infeksi SSP secara umum merupakan emergensi sehingga harus segera diatasi
Demam
Sakit kepala
meningitis ensefalitis Lesi fokal otak
akut kronik virus bakteri
Meningiitis
bakterialis
Meningitis
Tuberkulosis HSE Abses
otak toksoplasma PCNLS
Meningeal sign Fokal neurologi sign
Algoritme 1
Meningitis
demam, sakit kepala, kaku kuduk
Ensefalitis (meningoensefalitis)
perubahan status mental, gejala fokal, kejang
Abses
klinis seperti ensefalitis, TTIK
Mielitis
gejala motorik, sensorik, otonom
Demam
Sakit kepala
meningitis ensefalitis Lesi fokal otak
Meningeal sign Fokal neurologi sign
Algoritme 2
IDENTIFIKASI KUMAN
TERAPI EMPIRIK
TERAPI
CT Sken ---- MRI-------- LP-------- pemeriksaan likuor serebro spinal
Ditegakkan berdasar :
Anamnesis
Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan Neurologis
Pemeriksaan Penunjang
Tanda dini : Demam
Nyeri Kepala
Gangguan mental
Late sign : Seizure
Kelumpuhan saraf kranial
Stupor dan tanda fokal neurologi
Pemeriksaan Umum : Gigi, THT, Kulit, Paru
Pemeriksaan Neurologi : Rangsang meningeal
Demam
Sakit kepala
Meningeal sign
Algoritme 3 diagnostik
Perubahan
fs mental
ya tidak
curiga
Ensefalitis
massa
Curiga
meningitis
Kultur darah
Terapi empirik
Edema papil
Fokal neurologi ya
tidak
Ct KEPALA
YA TIDAK
Terapi
Bedah
LP
MBA
Periksa PCR
Kultur virus
Pleositosis pleositosis
P G Gr + P G n/ Gr -
1. KAKU KUDUK
2. TANDA BRUDZINSKI I
3. TANDA KERNIG ( N > 1350 )
4. TANDA BRUDZINSKI II
5. TANDA LASEQUE (N > 60 - 700)
Hematogen : tersering
Perkontinuitatum : sinus, telinga, mata, gigi
Inokulasi : trauma
Saraf : HSV, VZV, Rabies
Infeksi SSP :
A. Meningen (leptomening) Akut :
bakteri nonspesifik
virus
Kronik :
bakteri spesifik
fungus
enterovirus
imunodefisiensi
Infeksi SSP : B. Ensefalitis (meningoensefalitis)
Akut : bakteri nonspesifik virus (paling sering)
Kronik : bakteri spesifik fungus enterovirus imunodefisiensi
Infeksi SSP :
C. Abses
Kronik :
bakteri (tersering)
Fungus
enterovirus
imunodefisiensi
(a) Otak Normal (b) kondisi meningitis mengakibatkan edema vasogenik dan sitotoksik (c) edema interstisial
Meningitis
Ensefalitis
Massa
kejang TTIK Bakterimia
SiRS
SEPSIS
SYOK SEPTIK
Diazepam
phenitoin Steroid Antibiotik
Seizure
TTIK
Syok septik
Penyebab seizure banyak,
Terapi cepat.
Diazepam 10 mg iv, O2 and menyiapkan ambulatory breathing
Lihat kemungkinan status konvulsivus.
TTIK menjadi penyebab pertama morbiditas dan mortalitas untuk beberapa kelainan neurologi
Neurological damage tidak hanya sebagai akibat primer tapi dapat juga karena pengaruh lain
Modalitas terapi agresif dilakukan untuk mencegah akibat sekunder seperti hipertermi, hiperkarbia dan and hipertensi intrakranial
Kesadaran menurun progresif
Nyeri kepala berat
Muntah
Hipertensi dengan atau tanpa bradikardi.
Kelumpuhan n. abduscen .
Edema papil (biasanya SOL)
Risiko TTIK adalah sindrom herniasi dan tanda kompresi batang otak.
Reaksi pupil (-)
Kegagalan pergerakan mata
Problem pernafasan (hiperventilasi)
Decortikasi dan deserebrasi
Pupil miosis
Posisi kepala, slight head elevation 300.
Hiperventilasi (mempertahankan PCO2arteri antara 25-30.
Zat hiperosmolar
Membatasi air
Ventricular shunting bila diperlukan.
Sepsis Keadaan klinis berkaitan dengan infeksi dengan manifestasi
SIRS Sepsis berat Sepsis Berat
Sepsis disertai dengan disfungsi organ, hipoperfusi atau hipotensi termasuk asidosis laktat, oliguria dan penurunan kesadaran Sepsis dengan Hipotensi
Sepsis dengan tekanan darah sistolik <90 mmHg atau penurunan tekanan darah sistolik >40 mmHg dan tidak ditemukan penyebab hipotensi lain. Syok Septik
Sepsis dengan hipotensi meskipun telah diberikan resusitasi cairan secara adekuat atau memerlukan vasopresor untuk mempertahankan tekanan darah dan perfusi organ
Suhu > 38ºC atau >36ºC
Frekuensi jantung >90 kali/menit
Frekuensi napas >20 kali/menit atau PaCO2
<32 mmHg
Lekosit darah >12.000/mm3 atau sel muda >10%
Apa yang dimaksud dengan syok ? Syok adalah keadaan disrupsi akut fungsi
sirkulasi, mengakibatkan insufisiensi perfusi jaringan, penggunaan oksigen dan produksi enersi sel.
Tekanan darah yang rendah bukan sine qua non
dengan syok.
Syok awal : takikardia, perfusi kapiler buruk, ekstremitas dingin, pada syok septik mungkin ekstremitas panas karena iskemia dari spinkter prekapiler.
Established shock: trias klinik yi takikardia, hipotensi, hipoperfusi pertifer . Pasien tampak pucat dan cemas
Advanced shock: aliran darah meningkat ke organ vital (otak dan jantung), mempengaruhi organ lain ( ginjal, paru,GIT)
Ginjal : gagal ginjal akut (oliguria, asidosis metabolik)
Paru : sindrom respiratorius distress akut (ARDS)
GIT : iskemia, stress ulcer, perdarahan, ileus
Darah : disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
Metabolik: asidosis metabolik, gangguan elektrolit
Otak : ensefalopati hipoksik iskemik
Jantung : ischemia miokard, aritmia
Syok ireversibel : kerusakan sel ireversibel (mitokondria, membran sel ), klinis aritmia serius, koma dalam , pH dibawah 7.0 meskipun sudah di koreksi dengan Na bikarbonat
Jadi , peranan kita bagaimana untuk menentukan pasien dengan hemodinamik tidak stabil pada stadium awal syok untuk memberikan terapi suportif terbaik dan observasi sebaik mungkin untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Gambaran klinik tidak spesifik:
Demam
Menggigil
Berkeringat
Perubahan fungsi mental (agitasi sampai koma)
Hiperventilasi dengan alkalosis respiratori
Tanda iritasi meningeal
PATOGEN INFEKSI RESPON TUBUH
INFLAMASI
KEHILANGAN HOMEOSTATIS
DISFUNGSI ORGAN
FAKTOR LAIN KOAGULASI
FIBRINOLISIS
DISFUNGSI ENDOTELIAL
? ?
PATOGEN INFEKSI RESPON TUBUH
MEDIATOR ANTI INFLAMASI
e.G IL-10, IL-!ra reseptor antagonis
MEDIATOR PRO INFLAMASI
e.g Faktor Nekrosis Tumor
IL-1, IL-6, IL-8, nitric oxide
Disfungsi Endotelial
Aktifasi Leukosit
Mikrovaskular mengikuti redistribusi
Aktifasi koagulasi
Disfungsi Mitokondrial
Disfungsi Organ
Cedera jaringan
Mikrovaskuler Koagulasi/ Trombosis
Death Inhibisi
Fibrinolisis
SIRS/Sepsis/syok septik
Pelepasan Mediator :
eksogen & endogen
Maldistribusi
Aliran darah
Disfunksi kardiak
Imbalans oksigen
supply dan demand
Perubahan metabolisme
Outcome pelepasan mediator mediator (SIRS),
sepsis, and septic shock
• Pada syok septik memperlihatkan gambaran :
Syok hipovolemik Syok kardiogenik Syok distributif
Stadium syok septik :
Kompensasi / Presyok / Hiperdinamik
Decompensasi/ hypoperfusi organ
Kegagalan end organ / Ireversibel
Resusitasi
Eliminasi sumber infeksi
Terapi anti mikroba
Terapi Suportif
Protokol : Pemberian cairan kristaloid dan koloid :
Bolus 500 ml/30 menit sampai CVP 8-12 mmHg MAP <65 mmHg : Vasopresor hingga >65 mmHg MAP >90 mmHg : Vasodilator
Evaluasi saturasi oksigen vena sentral Bila <70 mmHg : Koreksi Hematokrit hingga 30%
CVP, MAP dan hematokrit optimal namun ScvO2 <70 mmHg : dobutamin mulai 2,5 ug/kg/menit dinaikkan per 30 menit hingga maksimal 20 ug/kg/menit. dobutamin diturunkan bila MAP <65 mmHg / frekuensi jantung >120 kali/menit.
Oksigenisasi Terapi cairan Vasopresor dan inotropik Bikarbonat Disfungsi renal Nutrisi Kontrol gula darah Gangguan Koagulasi Kortikosteroid Modifikasi respons inflamasi pada sepsis
Oksigen, infus cairan isotonik / kristaloid
Ventilasi mekanik
Antibiotik spektrum luas
Tidak ada respons terhadap resusitasi cairan dopamin 5-10 mcg/kgBW/min iv
Antibodi anti-endotoksin
Syok septik dengan disfunksi end organ ICU
Tergantung keadaan host, organisme, antibiotik.
Kegagalan end organ meningkatkan mortalitas sepsis dengan syok septik.