23
PERATURAN PERUSAHAAN RUMAH SAKIT BERSALIN ANNISA BAB I MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 1 MAKSUD Peraturan ini dibuat untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan tata tertib, hak dan kewajiban karyawan dan perusahaan (Manajemen Rumah Sakit Bersalin Annisa) dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan Visi dan Misi Rumah Sakit Bersalin Annisa. Pasal 2 TUJUAN Agar semua karyawan mengetahui, memahami dan melaksanakan apa yang menjadi hak-hak dan kewajibannya sehingga tercipta hubungan kerja yang baik dan jelas diantara karyawan, sesama karyawan dan Manajemen Rumah Sakit Bersalin Annisa. BAB II HUBUNGAN KERJA Pasal 3 PENGERTIAN 1. Perusahaan merupakan wadah tempat menerima dan memberikan pekerjaan kepada karyawan dengan ketentuan-ketentuan dan kewajiban yang telah disepakati kedua belah pihak. 2. Perusahaan memberikan wawenang kepada Direksi untuk pengelolah penyelenggara kegiatan rutinitas dengan ketentuan yang berlaku serta garis kebijakan yang ditentukan peusahaan. 3. Perusahaan memperkerjakan karyawan yang mempunyai hubungan kerja sesuai profesi dan keahlian dibidangnya dan memperoleh imbalan serta hak lainnya. Pasal 4 PENERIMAAN KARYAWAN 1. Penerimaan karyawan di Rumah Sakit Bersalin Annisa dilakukan berdasarkan kebutuhan dan kepentingan untuk 1

ANNISA PERATURAN PERUSAHAAN.doc

  • Upload
    aini

  • View
    426

  • Download
    110

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KRD

Citation preview

PERATURAN PERUSAHAAN

PERATURAN PERUSAHAAN

RUMAH SAKIT BERSALINANNISA

BAB I

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 1

MAKSUD

Peraturan ini dibuat untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan tata tertib, hak dan kewajiban karyawan dan perusahaan (Manajemen Rumah Sakit Bersalin Annisa) dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan Visi dan Misi Rumah Sakit Bersalin Annisa.

Pasal 2

TUJUAN

Agar semua karyawan mengetahui, memahami dan melaksanakan apa yang menjadi hak-hak dan kewajibannya sehingga tercipta hubungan kerja yang baik dan jelas diantara karyawan, sesama karyawan dan Manajemen Rumah Sakit Bersalin Annisa.

BAB II

HUBUNGAN KERJA

Pasal 3

PENGERTIAN

1. Perusahaan merupakan wadah tempat menerima dan memberikan pekerjaan kepada karyawan dengan ketentuan-ketentuan dan kewajiban yang telah disepakati kedua belah pihak.

2. Perusahaan memberikan wawenang kepada Direksi untuk pengelolah penyelenggara kegiatan rutinitas dengan ketentuan yang berlaku serta garis kebijakan yang ditentukan peusahaan.

3. Perusahaan memperkerjakan karyawan yang mempunyai hubungan kerja sesuai profesi dan keahlian dibidangnya dan memperoleh imbalan serta hak lainnya.

Pasal 4

PENERIMAAN KARYAWAN

1. Penerimaan karyawan di Rumah Sakit Bersalin Annisa dilakukan berdasarkan kebutuhan dan kepentingan untuk pelayanan kesehatan Rumah Sakit, dimana setiap karyawan harus memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan ( dalam prosedur pengadaan karyawan ).

2. Bagi calon karyawan yang dipanggil berdasarkan berkas lamaran kerja calon karyawan yang ada dalam arsip kepersonaliaan Rumah Sakit .

3. Kebutuhan karyawan ditentukan berdasarkan kemampuan, perkembangan dan situasi perusahaan berdasarkan keahlian, profesi dan kebijakan perusahaan.

4. Calon karyawan yang dipanggil akan menjalani proses prosedural tata cara penerimaan karyawan melalui test tertulis, keahlian / kemampuan dan interview / tanya jawab secara lisan.

5. Calon karyawan yang lulus test akan menjalani masa orientasi / pengenalan sistem dan lingkungan kerja sesuai penempatan selama 1 ( satu ) bulan. Dalam masa orientasi tidak merupakan hari kerja.

6. Setelah menjalani masa orientasi calon karyawan akan masuk masa percobaan dan dihitung masa kerja yang disesuaikan dengan jam kerja yang berlaku dan menjalani peraturan-peraturan perusahaan yang ada.Pasal 5

STATUS KARYAWANKaryawan di Rumah Sakit Bersalin Annisa dibagi atas 3 ( tiga ) bagian yaitu :

1. Karyawan Masa Percobaan

Calon karyawan yang telah lulus melalui prosedural penerimaan karyawan dan telah menjalani masa orientasi, maka akan memasuki masa percobaan selama 3 (tiga) bulan.

Dalam menjalani masa percobaan karyawan akan dihitung hari mulai kerja dengan mendapatkan gaji yang besarnya ditentukan oleh perusahaan dan dibayarkan 80 % dari gaji Pokok berdasarkan UMP yang berlaku dan karyawan akan menjalani, mematuhi peraturan perusahaan yang berlaku. Dalam masa percobaan karyawan juga akan dinilai hasil kerjanya oleh atasan langsung maupun atasan tidak langsung. Hal ini untuk menentukan kriteria kinerja karyawan tersebut.

Jika karyawan tersebut penilaian dan prestasi kerjanya kurang baik, maka karyawan tersebut tidak dapat melanjutkan kemasa kontrak dan karyawan tersebut akan berakhir hubungan kerjanya dengan Rumah Sakit Bersalin Annisa tanpa mempunyai kewajiban memberikan kompensasi apapun kepada karyawan tersebut, sesuai Pasal 154 UU No. 13 Tahun 2003 tentang pemutusan hubungan kerja.

2. Karyawan Masa Kontrak

Karyawan yang lulus dari masa percobaan akan melanjutkan masa kontrak selama 9 (sembilan) bulan. Dalam masa kontrak, karyawan mematuhi ketentuan-ketentuan dan peraturan perusahaan yang ada. Pemutusan hubungan kerja / kontrak karyawan dapat dilakukan pihak perusahaan kapan saja, yang didasari atas penilaian perkembangan kinerja ( pengetahuan, sikap, keterampilan dan prestasi ) karyawan.Perusahaan tidak memberi Kompensasi apapun kepada karyawan tersebut.

Selama masa Kontrak, karyawan mendapatkan fasilitas sebagai berikut :

Gaji yang disesuaikan dengan peraturan penggajian yang ada dari perusahaan.

Tunjangan Fungsional atau Umum ( untuk bidang tertentu )

Cuti Tahunan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Fasilitas kesehatan yang disesuaikan dengan aturan yang berlaku.

3. Karyawan Tetap

Setelah karyawan menjalani masa kontrak dan telah memenuhi syarat sesuai standar yang ditetapkan, pihak Manajemen akan mengangkat karyawan tersebut menjadi Karyawan Tetap Perusahaan.

Sebagai karyawan tetap, akan memperoleh fasilitas sebagai berikut :

Gaji yang disesuaikan dengan peraturan penggajian yang ada di perusahaan.

Tunjangan Fungsional ( Untuk Paramedis ).

Tunjangan Umum ( Untuk Non Medis). Cuti Tahunan dan Cuti Melahirkan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Fasilitas Kesehatan yang diberikan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Prestasi kerja dan pengangkatan Jabatan / golongan karyawan yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Pasal 6

PROMOSI, MUTASI DAN DEMOSIUntuk pemanfaatan tenaga kerja serta untuk mencapai tujuan operasional ada beberapa bagian yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

1. Manajemen Rumah Sakit melalui Direksi mempunyai wewenang untuk melakukan Promosi, Mutasi dan Demosi karyawan.

2. Bagi karyawan yang mempunyai prestasi dalam melaksanakan kerja , Direksi mempertimbangkan kemungkinan promosi jabatan jika formasi memungkinkan dan sesuai kebutuhan, melalui masa percobaan. .Jika hasil dari percobaan tidak memenuhi syarat, maka promosi Jabatan akan dibatalkan.

3. Masa berlakunya suatu jabatan ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi dan Direksi memiliki wewenang untuk membebas tugaskan karyawan dari jabatannya apabila dianggap perlu demi kepentingan Rumah Sakit Bersalin Annisa.

4. Bila dianggap perlu, Direksi akan melakukan mutasi karyawan baik Internal maupun External. Sebelum mutasi dilaksanakan, bagian kepersonaliaan akan memberitahu karyawan yang bersangkutan secara lisan terlebih dahulu, penolakan dengan alasan yang tidak dapat dipertimbangkan dianggap penolakan kerja.

5. Bila dianggap perlu, Direksi berhak melakukan Demosi yaitu pemindahan karyawan dari suatu jabatan ke pekerjaan lain yang lebih rendah sesuai kebutuhan pelayanan Rumah Sakit Bersalin Annisa. Penolakan dengan alasan yang tidak dapat dipertimbangkan dianggap penolakan kerja.

Pasal 7

PENILAIAN HASIL KERJA KARYAWAN1. Kinerja karyawan oleh pihak Manajemen Rumah Sakit Bersalin Annisa akan ada penilaian melalui Kondite Karyawan.

2. Peraturan tentang Kondite Karyawan akan diatur dalam aturan sendiri dari Manajemen Rumah Sakit dan masing-masing bagian.

Pasal 8

USIA PENSIUNSesuai dengan keputusan pemerintah maka bagi karyawan yang sudah berumur 55 (lima puluh lima) tahun akan diputuskan hubungan kerjanya karena pada usia tersebut kurang efisien dan juga sudah tergolong usia pensiun, tetapi apabila tenaga dan skillnya masih dibutuhkan pihak manajemen akan mempertimbangkannya.

BAB III

HARI KERJA, WAKTU KERJA DAN CUTI

Pasal 9

HARI KERJA DAN JAM KERJA1. Hari kerja karyawan Rumah Sakit Bersalin Annisa untuk yang Non Shift hari kerja 6 (enam) hari dalam seminggu.

2. Jam kerja karyawan Shift dan Non Shift adalah 7 (tujuh) jam kerja dalam satu atau 40 (empat puluh ) jam dalam seminggu selebihnya dianggap lembur.

3. Peraturan jam kerja Rumah Sakit Bersalin Annisa Jambi untuk karyawan Non Shift adalah sebagai berikut :

Hari Senin s/d Sabtu :

Pagi

: Jam 08.00 - 12.00 WIB

Istirahat

: Jam 12.00 - 13.00 WIB

Siang

: Jam 13.00 - 16.00 WIB

Khusus hari Jumat, untuk karyawan Pria yang melaksanakan Sholat Jumat di Masjid akan diberikan waktu luang lebih 30 menit dari jam istirahat .

4. Untuk karyawan Shift Jam kerja diatur oleh masing-masing bagian ( Instalasi/Unit )

Sesuai waktu pengaturan jadwal kerja shift masing-masing.

5. Setiap karyawan diwajibkan untuk kerja tepat pada waktunya, keterlambatan yang berulang ulang akan mendapat sanksi tindakan disiplin berupa Teguran lisan/tertulis danPeringatan I, II dan III secara tertulis.

6. Apabila dalam hal-hal yang bersifat memaksa (force majeur) dan darurat seperti banjir, gempa, kebakaran dan lain halnya maka karyawan diharuskan bersedia untuk hadir ke Rumah Sakit Bersalin Annisa untuk memberikan pertolongan / bantuan dan atau bekerja melebihi dari jam kerja / dinas biasa. Tetapi kehadiran tersebut tidak dihitung sebagai kerja lembur.

7. Menerima Tamu yang bukan ada hubungan dengan Rumah Sakit atau berkaitan dengan pekerjaan, harus dapat izin dari atasan langsung. Dan tidak dibenarkan menggunakan ruangan kerja.

Pasal 10

KERJA LEMBUR1. Kerja lembur adalah untuk pekerjaan yang pelaksanaannya tidak dapat diselesaikan dalam waktu kerja biasa, karena itu membutuhkan pekerjaan yang melebihi dari waktu kerja biasa yang sifatnya harus segera selesai dan sangat dibutuhkan dalam hal berikut ini :

a. Pekerjaan yang apabila tidak segera diselesaikan akan membahayakan keselamatan dan kesehatan orang.

b. Pekerjaan yang apabila tidak diselesaikan akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan atau mengganggu kelancaran pelayanan dan atau operasional rumah sakit secara umum.

2. Kerja lembur hanya boleh dilaksanakan ditempat lingkungan kerja dengan terlebih dahulu mendapat izin dari atasan masing-masing.

3. Bagi karyawan yang melaksanakan pekerjaan lembur akan menerima upah lembur yang perhitungannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 11

PERJALANAN DINAS1. Perjalanan dinas adalah karyawan yang melaksanakan perjalanan untuk tugas kerja dari suatu tempat ketempat yang lain diluar kota.

2. Ketentuan mengenai perjalanan dinas akan diatur dalam aturan tersendiri.

BAB IV

ISTIRAHAT DAN CUTI KARYAWAN

Pasal 12

HARI LIBUR1. Manajemen Rumah Sakit Bersalin Annisa akan memberikan libur kerja 1 (satu) hari dalam seminggu atau dalam 7 (tujuh) hari kerja.

2. Untuk libur umum maupun nasional dapat diambil sesuai dengan harinya bagi karyawan yang Non Shift. Bagi karyawan Shift akan diatur oleh Koordinatornya masing-masing.

Pasal 13

LIBUR SAKIT

Karyawan yang tidak dapat masuk dikarenakan alasan sakit, dan berdasarkan surat keterangan tertulis dari dokter umum maupun spesialis atau dokter yang ditunjuk, maka akan diperbolehkan tidak masuk kerja sampai kesehatannya sembuh dan memungkinkan untuk bekerja kembali atau sesuai waktu istirahat yang diberikan dokter bersangkutan. Surat keterangan istirahat dokter dari luar Rumah Sakit, harus disahkan oleh dokter Rumah Sakit Bersalin Annisa atau yang ditunjuk oleh Rumah Sakit. Bagi karyawan yang tidak dapat memberikan surat keterangan dari dokter secara tertulis maka dianggap Absen tidak masuk kerja tanpa keterangan.

Gaji karyawan yang tidak masuk dikarenakan sakit akan dibayar penuh, kecuali tunjangan harian dihitung berdasarkan kehadiran.

Pasal 14

CUTI TAHUNAN1. Setiap karyawan yang telah bekerja selama 1 (satu) tahun berturut-turut, dihitung dari masa percobaan, karyawan berhak mendapatkan cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja dengan mendapat gaji penuh ( kecuali tunjangan harian ).

2. Untuk kelancaran kerja / operasional di Rumah Sakit, pihak manajemen berhak mengatur jadwal cuti / istirahat karyawan. Bagi karyawan Shift pengambilan cuti akan diatur oleh masing-masing atasannya / Koordinator.

3. Pengambilan cuti tahunan harus diajukan kepada atasan masing-masing,disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan kemudian diajukan selambat-lambatnya 1 ( satu ) minggu sebelum pengambilan cuti ke Personalia dan dilanjutkan ke Direksi untuk disetujui.

4. Cuti tahunan tidak boleh diambil secara akumulatif tahun depan kecuali alasan penundaan yang dilakukan oleh pihak Manajemen Rumah Sakit. Apabila cuti tahunan tidak diambil pada saat tahun tersebut tanpa ada alasan dari pihak rumah sakit, maka cuti tahunan dianggap hangus.

5. Koordinator khususnya yang shift agar membuat jadwal schedule cuti untuk pengambilan cuti tahunan. Hal ini agar dapat terhindar cuti secara partai pada hari besar keagamaan maupun nasional.

Pasal 15

CUTI MELAHIRKAN

1. Khusus untuk karyawati yang telah menikah dengan sah akan mendapatkan cuti hamil / melahirkan 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan setelah melahirkan.

2. Karyawati yang mendapatkan cuti melahirkan dan mendapatkan gaji penuh ( kecuali tunjangan harian ) adalah :

a. Karyawati yang sudah bekerja 1 ( satu ) tahun berturut-turut dan usia kehamilan matur dengan umur kehamilan sesuai.

b. Karyawati yang melahirkan anak kandung yang sah dari pernikahannya dan anak pertama, kedua dan ketiga.

3. Sebelum pengambilan cuti, karyawati harus mengajukan permohonan cuti melahirkan dengan lampiran surat keterangan dari dokter / bidan untuk diajukan ke personalia.

4. Untuk karyawati yang keguguran tidak mendapatkan cuti melahirkan, tetapi akan diberikan izin sakit sesuai dengan surat keterangan dari dokter masa istirahat untuk bekerja.

5. Cuti Melahirkan tidak dapat digabungkan pengambilan cutinya dengan Cuti Tahunan, kecuali setelah 3 ( tiga ) bulan pengambilan cuti melahirkan.

Pasal 16

IZIN MENINGGALKAN PEKERJAAN

DENGAN MENDAPAT UPAH1. Izin meninggalkan pekerjaan dengan mendapatkan upah penuh dan tidak dipotong cuti tahunan diberikan untuk kepentingan karyawan karena alasan sebagai berikut :

a. Pernikahan karyawan yang pertama

3 hari

b. Pernikahan anak kandung karyawan ( sampai anak ke 3 )

2 hari

c. Pernikahan saudara kandung karyawan

1 hari

d. Istri Karyawan melahirkan

2 hari

e. Meninggal dunia Suami/istri/anak/orang tua/mertua/saudara kandung2 hari

f. Khitanan / Pembabtisan anak kandung karyawan

1 hari

2. Izin meninggalkan pekerjaan diluar izin diatas tersebut akan dikenakan pemotongan upah dan harus mendapatkan persetujuan dari atasan dengan mempertimbangkan keperluan izin dimaksud.

3. Karyawan yang tidak masuk atau meninggalkan pekerjaan tanpa izin atasan atau tanpa alasan yang dapat diterima akan dikenakan hukuman sanksi disiplin.

BAB V

PENGUPAHAN DAN PENGGAJIAN

Pasal 17

PENGUPAHAN DAN PENGGAJIAN1. Hak untuk menerima upah karyawan adalah pada saat adanya hubungan kerja dan berakhir pada saat putusnya hubungan kerja.

2. Pengupahan / penggajian mulai dari karyawan percobaan, kontrak dan tetap akan diatur oleh Manajemen Rumah Sakit Bersalin Annisa dengan Surat Keputusan dari Direktur.

3. Penetapan upah / gaji karyawan pada dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan, keahlian, pendidikan, kecakapan, prestasi kerja dan lain sebagainya dari karyawan yang bersangkutan.

Pasal 18

ISTIRAHAT SAKIT DENGAN MENDAPAT UPAH

1. Apabila karyawan sakit dan membutuhkan waktu istirahat berkepanjangan dengan dilampirkan surat keterangan dari dokter, maka penerimaan gaji akan diatur sebagai berikut :

a. Masa 3 (tiga) bulan pertama dibayar sebesar

: 100 %

b. Masa 3 (tiga) bulan kedua dibayar sebesar

: 75 %

c. Masa 3 (tiga) bulan ketiga dibayar sebesar

: 50 %

d. Masa 3 (tiga) bulan ke empat dibayar sebesar

: 25 %

2. Bila sampai 12 (dua belas) bulan karyawan yang bersangkutan tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sakit maka Manajemen akan memutuskan hubungan kerja karyawan dengan Rumah Sakit Bersalin Annisa secara hormat, melalui prosedur Undang-undang No.13 Tahun 2003.

BAB VI

JAMINAN SOSIAL DAN TUNJANGAN

Pasal 19

JAMINAN SOSIAL UNTUK KARYAWAN

1. Untuk memberikan perlindungan dan keselamatan kerja bagi karyawan, Rumah Sakit Bersalin Annisa akan menyertakan / mendaftarkan karyawan ke program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di PT. JAMSOSTEK Cab Jambi, sesuai ketentuan UU No. 3/1992 yang meliputi :

a. Jaminan Kecelakaan Kerja ( JKK )b. Jaminan Hari Tua ( JHT )

c. Jaminan Kematian ( JKM )2. Untuk jaminan pemeliharaan kesehatan bagi karyawan dilaksanakan oleh Rumah Sakit Bersalin Annisa dengan ketentuan yang diatur sendiri.

Pasal 20

FASILITAS PENGOBATANManajemen Rumah Sakit Bersalin Annisa akan memberikan fasilitas jaminan kesehatan kepada karyawan. Ketentuan mengenai fasilitas kesehatan akan diatur tersendiri.

Pasal 21

FASILITAS MEDICAL CHECK UP

Untuk menjaga kesehatan karyawan maka pihak Manajemen Rumah Sakit Bersalin Annisa akan memberikan fasilitas Medical Check Up bagi karyawan. Ketentuan mengenai medical chek up akan diatur secara tersendiri.

Pasal 22

TUNJANGAN TETAP

1. Karyawan akan diberikan tunjangan tetap yang masuk dalam komponen daftar gaji, dan dibayar tiap bulannya berdasarkan Posisi dan Jabatannya.

2. Tunjangan tetap yang diberikan adalah sebagai berikut :

Tunjangan Struktural / Jabatan.

3. Besarnya tunjangan tersebut disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit dan kondisi yang mempengaruhi dengan proposional dan rasional.

Pasal 23

TUNJANGAN TIDAK TETAP

1. Karyawan juga diberikan tunjangan tidak tetap yang dimasukkan dalam komponen daftar gaji yang dibayar tiap bulan berdasarkan kehadiran.

2. Tunjangan tidak tetap adalah sebagai berikut :

-Tunjangan Fungsional ( bagi yang menjalani Fungsi Keperawatan ).

-Tunjangan Umum

3. Besarnya tunjangan tersebut disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit dan kondisi yang mempengaruhi dengan proposional dan rasional.

Pasal 24

TUNJANGAN HARI RAYA/KEAGAMAAN1. Pada saat hari raya keagamaan, Manajemen Rumah Sakit akan memberikan tunjangan hari raya keagamaan kepada seluruh karyawan.

2. Besarnya pemberian tunjangan hari raya adalah satu bulan gaji karyawan yang bersangkutan atau sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/Menaker/1994.

3. Tunjangan hari raya ini dapat diberikan apabila karyawan yang bersangkutan telah bekerja minimal 6 bulan berturut-turut.

Pasal 25

TUNJANGAN PERJALANAN DINAS1. Setiap karyawan yang melaksanakan perjalanan dinas sesuai ketentuan berhak mendapatkan akomodasi perjalanan dinas.

2. Ketentuan tentang perjalanan dinas karyawan akan diatur dalam peraturan tersendiri.

BAB VII

TANDA PENGENAL DAN PAKAIAN SERAGAM

Pasal 26

TANDA PENGENAL KARYAWAN

1. Setiap karyawan Rumah Sakit Bersalin Annisa diwajibkan mengenakan tanda pengenal karyawan / Kartu Nama.

2. Tanda pengenal karyawan akan diadakan oleh Rumah Sakit Bersalin Annisa yang diatur dalam peraturan tersendiri.

3. Tanda Pengenal / Kartu Nama karyawan wajib digunakan pada saat jam kerja / dinas di Rumah Sakit Bersalin Annisa Jambi.

4. Bagi karyawan yang tidak menggunakan / memakai Tanda Pengenal / Kartu Nama pada saat jam kerja akan dikenakan sanksi administratif.

Pasal 27

PAKAIAN SERAGAM1. Untuk menjaga citra rumah sakit dan penampilan serta kesopanan dalam berpakaian, maka kepada karyawan akan diberikan pakaian seragam / dinas yang warna, bentuk / model, jumlah dan mutunya akan ditentukan oleh Manajemen Rumah Sakit.

2. Pakaian seragam / dinas akan ditentukan untuk pria dan wanita sesuai dengan citra rumah sakit dan kesopanan yaitu :

a. Untuk Wanita : Rok / Celana Panjang dan Kemeja, Blus (Rompi/Blazer).

b. Untuk Pria : Celana Panjang dan Kemeja lengan panjang atau pendek.

3. Pakaian seragam untuk bentuk dan model pakaian akan ditentukan oleh masing-masing bagian/instansi yang layak/umum digunakan dalam profesi pekerjaannya,yang mempunyai spesifik maupun umum.

4. Aturan mengenai pakaian seragam/dinas,diatur dalam aturan sendiri.

BAB VIII

KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KERJAPasal 28

KESELAMATAN KERJA1. Manajemen Rumah Sakit akan memberikan alat pelindung diri kepada setiap karyawan guna menjaga keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya menurut jenis, tempat kerja,dan kondisi kerja.

2. Setiap karyawan yang dikarenakan jenis dan kondisi kerjanya diwajibkan memakai pelindung diri bila sedang bekerja dan wajib memelihara alat pelindung tersebut.

3. Bila karyawan menemui hal-hal yang dapat membahayakan terhadap keselamatan karyawan dan Rumah Sakit, maka wajib segera melaporkan kepada atasannya agar kemungkinan-kemungkinan yang membahayakan dapat dicegah.

Pasal 29

KECELAKAAN KERJA

1. Karyawan dilarang melakukan pekerjaan yang dapat menimbulkan resiko yang tinggi terjadinya kecelakaan kerja, karyawan wajib dan harus berusaha untuk dapat menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Oleh sebab itu untuk pekerjaan tertentu yang mengandung resiko tinggi kecelakaan kerja harus menggunakan alat pelindung dan teliti juga cermat.

2. Kecelakaan kerja yang dimaksud pada ayat 1 diatas adalah kecelakaan yang dialami karyawan dalam hubungan kerja sebagaimana diatur oleh undang-undang No. 3 Tahun 1992.

3. Bila karyawan mengalami kecelakaan kerja apabila dalam melaksanakan pekerjaannya dan masih dalam jam kerja atau bukan diluar lingkungan pekerjaan akan mendapat perlindungan jaminan kecelakaan kerja.

4. Bila terjadi kecelakaan kerja maka bagian yang bersangkutan wajib melaporkan secara lisan dan tertulis kepada bidang Personalia dalam waktu 1 x 24 jam setelah kecelakaan tersebut.

BAB IX

KEWAJIBAN,LARANGAN DAN DISIPLIN KERJA

Pasal 30

KEWAJIBAN KARYAWAN1. Karyawan wajib menjaga dan memegang teguh rahasia jabatan.

2. Karyawan wajib memenuhi tanggung jawabnya untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan uraian pekerjaan yang dimilikinya serta tugas-tugas lainnya atau perintah tertulis maupun lisan untuk kepentingan rumah sakit.

3. Untuk mempersiapkan diri dan segala sesuatunya karyawan wajib hadir sebelum jam kerja yang telah ditentukan agar dapat bekerja tepat pada waktunya.

4. Selama jam kerja karyawan diwajibkan bekerja dengan sungguh-sungguh dan tidak diperbolehkan meninggalkan tempat kerja kecuali dalam hal tertentu yang tidak dapat dihindarkan dengan izin atasannya.

5. Setiap karyawan wajib menghormati atasannya dan sesama karyawan serta selalu menjaga kesopanan, kesusilaan dan norma-norma pergaulan yang berlaku di masyarakat.

6. Setiap karyawan wajib memberikan keterangan yang sebenarnya baik mengenai dirinya maupun pekerjaannya kepada Rumah Sakit Bersalin Annisa.

7. Setiap karyawan wajib memelihara kebersihan, kerapian dan ketertiban tempat kerja masing-masing maupun dilingkungan Rumah Sakit Bersalin Annisa.

8. Setiap karyawan wajib menjaga dan memelihara semua barang dan fasilitas Rumah Sakit dan segera melaporkan kepada atasannya apabila mengetahui hal yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian bagi Rumah Sakit Bersalin Annisa.

9. Setiap karyawan yang tidak lagi mempunyai hubungan kerja dengan Rumah Sakit ,maka karyawan tersebut wajib mengembalikan semua barang/fasilitas dan inventaris yang diperoleh dari Rumah Sakit Bersalin Annisa.

10. Setiap karyawan wajib melaporkan pada atasannya apabila ada perubahan atas status dirinya, susunan keluarga dan perubahan alamat.

Pasal 31

LARANGAN BAGI KARYAWANSetiap karyawan dilarang keras :

1. Membocorkan rahasia perusahaan atau rahasia pasien atau memberikan keterangan yang merugikan Rumah Sakit Bersalin Annisa.2. Melakukan tindakan-tindakan didalam maupun diluar dinas yang dapat mengakibatkan kerugian Rumah Sakit Bersalin Annisa.

3. Meninggalkan tempat kerja pada jam kerja / dinas tanpa izin atasan masing-masing.

4. Mengancam,memukul, berjudi, meminum minuman keras yang dapat memabukkan, pengguna/pengedar segala macam jenis obat-obatan terlarang / narkoba,melanggar kesusilaan,memperkosa hak karyawan,membawa senjata tajam / senjata api ,membuat mengedarkan tulisan tulisan yang dapat menimbulkan keresahan yang kesemuanya secara langsung atau tidak langsung mengganggu kepentingan Rumah Sakit Bersalin Annisa dan kepentingan umum.

5. Menyalahgunakan jabatan atau pekerjaan untuk kepentingan pribadi dan atau kepentingan orang lain.

6. Menentang perintah serta petunjuk atasan secara langsung selama perintah dan petunjuk itu wajar.

7. Mengenakan atau berpakaian diluar kebiasaan batas-batas kesopanan.

8. Melakukan hubungan kerja / bekerja dengan pihak lain,tanpa izin Manajemen Rumah Sakit.9. Melakukan penganiayaan terhadap pimpinan, keluarga pimpinan atau sesama karyawan.

10. Melakukan perbuatan ditempat kerja atau dalam waktu kerja untuk kepentingan pribadi atau orang yang tidak ada hubungannya dengan kepentingan pelayanan di Rumah Sakit Bersalin Annisa tanpa izin Direksi.

11. Menjual, memperdagangkan barang-barang berupa apapun atau mengedarkan dan menempelkan gambar, tulisan dan atau poster yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan tanpa seizin Direksi.

12. Berkelahi dilingkungan Rumah Sakit Bersalin Annisa.

13. Meminta dan atau menerima imbalan dalam bentuk apapun dari pihak lain yang ada kaitannya dengan kegiatan Rumah Sakit sehingga merugikan nama baik Rumah Sakit Bersalin Annisa BAB X

SANKSI DAN TINDAKAN DISIPLIN

Pasal 32

BENTUK BENTUK SANKSI

Dengan memperhatikan perundang-undangan ketenaga kerjaan yang berlaku, maka sanksi / tindakan disiplin diatur sebagai berikut.

1. Teguran Lisan

2. Peringatan Tertulis 1, 2 dan 3 ( Terakhir )

3. Pengalihan Tugas

4. Penurunan Jabatan

5. Pembebasan Tugas Sementara ( Skorsing )

6. Pemutusan Hubungan Kerja sesuai ketentuan perundang-undangan.

Pasal 33

SURAT PERINGATAN

1. Pihak Manajemen Rumah Sakit Bersalin Annisa akan memberikan surat peringatan tertulis kepada karyawan yang melakukan pelanggaran atas ketentuan peraturan-peraturan perusahaan dan tata tertib karyawan yang sesuai tercantum pada Bab IX Pasal 30 dan 31.

2. Manajemen Rumah Sakit Bersalin Annisa akan mengeluarkan surat peringatan sesuai pada Bab X Pasal 32, tetapi surat peringatan dapat diberikan pada karyawan tanpa sesuai dengan urutan-urutannya. Hal ini disesuiakan dengan nilai besar kecilnya kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan karyawan tersebut.

3. Surat Peringatan yang diberikan kepada karyawan yang melakukan kesalahan dan pelanggaran, berkewajiban menandatangani surat perjanjian dengan rangkap 2 ( dua ) masing-masing untuk karyawan bersangkutan dan arsip personalia.

4. Surat Peringatan ini berlaku selama 6 ( enam ) bulan, apabila karyawan tidak mengindahkan / mematuhi surat peringatan ini, maka pihak manajemen akan melanjutkan untuk memberikan surat pemutus hubungan kerja sesuai Pasal 161 UU No. 13 Tahun 2003 .

5. Ketentuan dalam pemberian sanksi karyawan diatur dalam aturan tersendiri.

Pasal 34

PEMOTONGAN TUNJANGAN DAN GANTI RUGI1. Pihak Manajemen Rumah Sakit Bersalin Annisa akan melakukan pemotongan dari komponen gaji karyawan yaitu berupa tunjangan harian, pemotongan tersebut dilakukan berdasarkan bagi karyawan yang melakukan pelanggaran yaitu tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan dan keterangan. Besarnya potongan akan diatur dalam aturan tersendiri.

2. Karyawan juga akan dikenakan beberapa sanksi berupa pemotongan dari komponen gaji. Apabila karyawan melakukan kesalahan atas terjadinya kerusakan, kehilangan dan kerugian barang milik Inventaris Rumah Sakit Bersalin Annisa atau lainnya, yang dibuat secara sengaja atau kelalaiannya. Besarnya pemotongan akan diatur dalam aturan tersendiri.

Pasal 35

PENURUNAN TINGKAT JABATAN DAN SKORSING

1. Untuk karyawan yang melakukan kesalahan / kelalaian dapat juga dikenakan sanksi berupa hukuman penurunan tingkat jabatan apabila kesalahan / kelalaian yang dilakukan sebagai berikut :

a. Kesalahan / Lalai dalam menjankan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya sehingga dapat menyebabkan tidak berjalannya sistem kerja yang baik.

b. Tidak melaksanakan dan menjalankan perintah atasan maupun pimpinan yang ada di Perusahaan, sehingga dapat menyebabkan kurang berfungsinya strukural kerja.

c. Memberikan dan membuat keterangan yang tidak benar, tidak jujur, mencari-cari kesalahan rekan kerja dan tidak mampu bekerja secara team, sehingga dapat merugikan perkembangan perusahaan dan membuat ketidaktentraman sesama rekan kerja dalam bekerja.

d. Tidak memiliki kemampuan dalam menjalankan dan memikul jabatan yang diberikan dan atau menyalah gunakan jabatan.

2. Masa Skorsing juga dapat dikenakan kepada setiap karyawan yang melakukan pelanggaran, indisipliner dan kesalahan tidak menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya. Sebagaimana dimaksud dibawah ini :

a. Apabila karyawan yang melakukan kesalahan, pelanggaran dan lainnya, tetapi masih dalam proses oleh pihak manajemen untuk diambil suatu keputusan terhadap karyawan yang akan diberikan sanksi.

b. Suatu proses pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan tersebut menjelang memberikan surat pemutusan hubungan kerja secara resmi.

c. Selama izin pemutusan hubungan kerja belum diberikan oleh P4D atau P4P.

3. Karyawan yang menjalani masa skorsing akan diberikan gaji sebesar 75 % dari gaji pokoknya. Masa pemberian gaji tersebut paling lama 6 ( enam ) bulan.

4. Skorsing karyawan dilakukan secara tertulis seperti tercantum pada Bab X Pasal 33 Point 3 .

5. Setelah menjalani skorsing lebih dari 6 ( enam ) bulan dan belum adanya keputusan dari pihak P4D atau P4P karyawan tersebut tidak mendapatkan gaji / upah dari Rumah Sakit Bersalin Annisa.BAB XI

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Pasal 36

HUBUNGAN KERJA YANG DIPUTUS OLEH KARYAWANKaryawan dapat memutuskan hubungan kerja dengan mangajukan permohonan pengunduran diri secara resmi. Pengajuan pengunduran diri karyawan harus membuat pengajuannya pengunduran diri secara tulisan secara resmi dan dibuat selambat-lambatnya satu bulan sebelumnya kepada atasan maupun bagian Personalia.

Pemutusan hubungan kerja yang diputuskan oleh karyawan tersebut, maka karyawan tersebut harus membuat laporan serah terima dan penyelesaian pekerjaan baik secara administrasi maupun barang-barang inventarisasi perusahaan. Dalam hal ini Rumah Sakit Bersalin Annisa tidak ada kewajiban memberikan berupa uang pesangon.

Pasal 37

HUBUNGAN KERJA YANG DIPUTUS OLEH PERUSAHAAN

1. Direksi Rumah Sakit Bersalin Annisa dapat melakukan pemutusan hubungan kerja kepada karyawan apabila karyawan tersebut mengalami sakit selama 12 ( dua belas ) bulan berturut-turut, atau karyawan yang mengidap penyakit menular dan berbahaya bagi yang lainnya ataupun yang dapat mengganggu keaktifan kerja. Hal ini akan dilakukan sesuai ketentuan.

2. Direksi Rumah Sakit Bersalin Annisa dapat memutusan hubungan kerja dikarenakan adanya pengurangan tenaga kerja yang disebabkan adanya sesuatu hal yang memaksa Rumah Sakit harus mengurangi / perampingan formasi struktur karyawan.

3. Direksi Rumah Sakit Bersalin Annisa dapat memutuskan hubungan kerja karena adanya Vonis oleh Pengadilan Negeri, yang diakibatkan masalah pribadinya yang tidak berhubungan dengan pihak Rumah Sakit Bersalin Annisa.

4. Direksi Rumah Sakit Bersalin Annisa dapat memutuskan hubungan kerja dan tidak mendapatkan berupa apapun dari Rumah Sakit Bersalin Annisa seperti uang jasa, rekomendasi kerja dan lain-lainnya yang termasuk kategori berhenti secara tidak hormat dan sesuia dengan UU No. 13 tahun 2003 adalah sebagai berikut :

a. Melakukan penipuan, pencurian dan penggelapan barang / milik Rumah Sakit Bersalin Annisa dan milik teman sekerja atau milik pelanggan / pasien Rumah Sakit Bersalin Annisa.

b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan Rumah Sakit Bersalin Annisa atau orang lain maupun kepentingan negara.

c. Mabuk, minum-minuman keras yang dapat memabukkan, madat, mengkonsumsi, menyalahgunakan obat-obatan terlarang ( Narkoba ) atau obat-obatan perangsang lainnya yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan,ditempat kerja dan sekitar lingkungan Rumah Sakit Bersalin Annisa yang ditetapkan pihak Rumah Sakit Bersalin Annisa.

d. Melakukan perbuatan asusila atau melakukan perjudian ditempat kerja.

e. Menyerang mengintimidasi atau menipu pimpinan atau teman sekerja dan memperdagangkan barang-barang terlarang baik di dalam maupun diluar lingkungan Rumah Sakit Bersalin Annisa.

f. Menganiaya, mengancam secara fisik atau mental, menghina secara kasar pimpinan atau keluarga pimpinan dan teman sekerja.

g. Mengajak teman sekerja atau menawari pimpinan untuk melakukan sesuatu perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

h. Membocorkan atau membongkar rahasia Rumah Sakit Bersalin Annisa / perusahaan dan mencemarkan nama baik Rumah Sakit Bersalin Annisa, pimpinan dan keluarga atau rahasia lainnya yang menyangkut ruang lingkup pekerjaan yang seharusnya dirahasiakan, kecuali sesuatu hal yang sifatnya untuk kepentingan negara.

i. Hal hal lain yang ada tertuang dalam larangan-larangan baik yang tercantum dalam peraturan perusahaan atau kesepakatan kerja bersama maupun undang-undang .

5. Karyawan yang tidak masuk kerja selama 5 ( lima ) hari berturut-turut tanpa alasan dan keterangan atau pemberitahuan kepada pihak Rumah Sakit Bersalin Annisa / atasannya, dan telah melalui surat peringatan 2 ( dua ) kali, maka pihak Rumah Sakit Bersalin Annisa akan melakukan proses yang sesuai dengan UU No. 13 tahun 2003.

Pasal 38

HUBUNGAN KERJA YANG DIPUTUS KARENA HUKUM1. Yang dimaksud dengan putus karena hukum adalah putus dengan sendirinya tanpa perlu adanya suatu tindakan dari salah satu pihak maupun izin dari pihak-pihak tertentu.

2. Putus karena hukum dalam hal-hal sebagai berikut :

a. Hubungan kerja yang diadakan untuk suatu jangka waktu tertentu dan putus karena hukum dengan berakhirnya waktu yang diperjanjikan.

b. Putus hubungan kerja karena meninggalnya karyawan tersebut, hubungan kerja berakhir karena hukum.

Pasal 39

HUBUNGAN KERJA DIPUTUS KARENA USIA PENSIUNBerdasarkan dan memperhatikan ketentuan pemerintah, maka karyawan yang sudah berumur 55 ( lima puluh lima ) tahun dapat diputuskan hubungan kerjanya karena usia pensiun. Karyawan yang diputuskan hubungan kerjanya karena usia pensiun dan karyawan bersangkutan akan diberikan perlindungan Jaminan Hari Tua, uang pesangon dan uang jasa ( penghargaan ), jumlahnya disesuaikan dengan aturan yang ditetapkan oleh Rumah Sakit Bersalin Annisa.

Pasal 40

UANG PESANGON, UANG PENGHARGAAN MASA KERJA

DAN UANG PENGGANTIAN HAKDengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pemberian uang pesangon, uang jasa / penghargaan masa kerja dan ganti kerugian yaitu pada UU No. 13 Tahun 2003 maka :

1. Karyawan yang diputuskan hubungan kerjanya oleh pihak Rumah Sakit Bersalin Annisa diluar kesalahan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 153 ayat 1 UU No 13 Tahun 2003 dan pedoman ketentuan sanksi terhadap kelalaian karyawan dapat diputuskan hubungan kerjanya dengan mendapat uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang ganti kerugian.

1.1. Perhitungan Uang Pesangon yang ditetapkan sebagai berikut :

a. Masa kerja kurang dari 1 Tahun ..1 bulan upah

b. Masa kerja 1 Tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 Tahun 2 bulan upah

c. Masa kerja 2 Tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 Tahun 3 bulan upah

d. Masa kerja 3 Tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 Tahun 4 bulan upah

e. Masa kerja 4 Tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 Tahun 5 bulan upah

f. Masa kerja 5 Tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 Tahun 6 bulan upah

g. Masa kerja 6 Tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 Tahun 7 bulan upah

h. Masa kerja 7 Tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 Tahun 8 bulan upah

i. Masa kerja 8 Tahun atau lebih 9 bulan upah

1.2. Perhitungan Uang Penghargaan ditetapkan sebagai berikut :

a. Masa kerja 3 Tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 Tahun 2 bulan upah

b. Masa kerja 6 Tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 Tahun 3 bulan upah

c. Masa kerja 9 Tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 Tahun .. 4 bulan upah

d. Masa kerja 12 Tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 Tahun 5 bulan upah

e. Masa kerja 15 Tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 Tahun 6 bulan upah

f. Masa kerja 18 Tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 Tahun 7 bulan upah

g. Masa kerja 21 Tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 Tahun 8 bulan upah

h. Masa kerja 24 Tahun atau lebih .10 bulan upah

1.3 . Uang Pengggantian Hak meliputi :

a. Ganti kerugian untuk cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur cutinya.

b. Penggantian perumahan dan pengobatan sebesar 15 % dari uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat.

2. Sesuai ketentuan Pasal 157 UU No 13 Tahun 2003 bahwa upah sebagai dasar pembayaran uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian. Kriteria kompenen upah yang dimaksud sebagai berikut :

a. Gaji Pokok yang disesuaikan dengan komponen gaji yang ada pada daftar gaji Rumah Sakit Bersalin Annisa.

b. Tunjangan yang bersifat tetap yang diberikan kepada pekerja dan keluarganya.

BAB XII

PENYAMPAIAN KELUH KESAH KARYAWAN

DAN MASA BERLAKU PERATURAN PERUSAHAAN

Pasal 41

PENYAMPAIAN KELUH KESAH KARYAWANApabila terjadi keluhan-keluhan / ketidakpuasan dari karyawan atas keadaan tertentu maka sedapat mungkin diselesaikan secara musyawarah dengan prosedur yang tertib, dengan membicarakan melalui atasan langsung bahkan bila perlu diteruskan kepada pimpinan yang lebih tinggi.

Pasal 42

JANGKA WAKTU BERLAKUNYA

PERATURAN PERUSAHAANPeraturan Perusahaan ini berlaku terhitung sejak tanggal 01 Juli 2008 untuk jangka waktu 2 ( dua ) tahun dan dengan demikian akan berakhir pada tanggal 30 Juni 2010.

Ditetapkan di

: Jambi

Pada Tanggal

: 01 Juli 2008RUMAH SAKIT BERSALIN ANNISADirektur

Dr. Nadiyah, SpOGDisahkan Oleh

Kepala Dinas Tenaga Kerja

Propinsi Jambi

15