40
1 Annual Report 2011 Solid Foundation for Sustainable Growth Landasan Kokoh untuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan

Annual Report 2011 - PT Bank Maybank Syariah Indonesiamaybanksyariah.co.id/report/maybanksyariah_annual_report_2011.pdf · Annual Report 2011 Solid Foundation for Sustainable Growth

  • Upload
    haquynh

  • View
    378

  • Download
    38

Embed Size (px)

Citation preview

1

Annual Report 2011

Solid Foundationfor Sustainable GrowthLandasan Kokoh untuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan

2 1

We are here to serve YouKami ada untuk melayani Anda

1

Contents

Tahun 2011 merupakan periode penting bagi PT Bank Maybank Syariah Indonesia pasca konversi menjadi entitas syariah. Kinerja dan prestasi di tahun tersebut menjadi landasan yang kuat bagi PT Bank Maybank Syariah Indonesia untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa mendatang.

The year of 2011 was an important period for PT Bank Maybank Syariah Indonesia after its conversion into sharia entity. This year’s performance and accomplish-ment created solid foundation for PT Bank Maybank Syariah Indonesia to ensure sustainable growth in the future.

ABOUT MAYBANK SYARIAH INDONESIA• VisidanMisi|VisionandMission 2• MaybankSyariahSelayangPandang|MaybankShariainAGlance 3• StrukturKepemilikan|ShareholdingStructure 4• ProdukdanLayanan|ProductandServices 5

MANAJEMEN DAN ORGANISASI MANAGEMENT & ORGANIZATION• SambutanPresidenDirektur|MessagefromthePresidentDirector 8• DewanDirektur|BoardofDirectors 12• DewanKomisaris|BoardofCommissioners 14• DewanPengawasSyariah|ShariaSupervisoryBoard 17• StrukturOrganisasi|OrganizationStructure 18•TimManajemen |ManagementTeam 20

KINERJA 2011 | PERFORMANCE OF 2011• KegiatanPerusahaan|CorporateEvents 22• IkhtisarKeuangan|FinancialHighlight 24• Analisa&PembahasanManajemen|ManagementAnalysis&Discussion 26• OpiniDewanPengawasSyariah|OpinionoftheShariaSupervisoryBoard 30

KEPATUHAN | COMPLIANCE• TataKelolaPerusahaan|CorporateGovernance 32• PelaksanaanFungsiKepatuhandanProgramAntiPencucianUang

danPencegahanPendanaanTerorisme ImplementationofComplianceFunctionandAnti-MoneyLaundering andCounterFinancingTerrorismProgram 56

• AuditInternal&Eksternal|Internal&ExternalAudit 62PENGELOLAAN RISIKO | RISK MANAGEMENT 65SUMBER DAYA INSANI | HUMAN RESOURCES 75TEKNOLOGI INFORMASI | INFORMATION TECHNOLOGY 76KESADARAN PUBLIK | PUBLIC AWARNESS 77

2 3

Tonggak sejarah pendirian PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Maybank Syariah) berawal pada Januari 1995 yaitu beroperasinya bank joint venture Indonesia-Malaysia pertama, PT Bank Maybank Indocorp, yang menawarkan beragam jasa perbankan konvensional termasuk pembiayaan skala besar untuk nasabah korporasi serta komersial.

Tahun 2010 menjadi saksi perubahan entitas PT Bank Maybank Indocorp menjadi bank syariah komersial dan berganti nama menjadi PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Maybank Syariah). Berdasarkan persetujuan Bank Indonesia tertanggal 23 September 2010, Maybank Syariah memulai kegiatan usaha sebagai bank syariah pada tanggal 1 Oktober 2010. Pemegang saham PT Bank Maybank Syariah Indonesia adalah Malayan Banking Berhad (99%) dan PT Prosperindo (1%).

PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Maybank Syariah) bertekad untuk menjadi perusahaan terkemuka dan terpilih di khasanah keuangan syariah di Indonesia dan regional. Fokus strategi bisnis Bank meliputi corporate banking serta jasa konsultasi keuangan. Dalam pembiayaan, Maybank Syariah memprioritaskan pembiayaan bilateral, sindikasi dan club deal untuk perusahaan lokal dan multinasional khususnya dari Indonesia dan Malaysia.

Di sektor treasury, Maybank Syariah menitikberatkan pada kegiatan pasar uang dan perdagangan valuta asing mulai dari layanan transaksi di front office hingga penyelesaian transaksi (backroom settlement) dan layanan pendukungnya. Beragam layanan dan solusi inovatif telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan para nasabah sekaligus meraih peluang di pasar keuangan regional yang terus berkembang.

Saat persiapan laporan tahunan ini, Maybank Syariah memiliki total asset sebesar IDR 1,692 triliun dan membukukan laba bersih sebesar IDR 40,27 milyar. Jumlah persetujuan pembiayaan mencapai IDR 1,005 triliun untuk nasabah korporasi yang bergerak di berbagai sektor seperti jasa (43%), manufaktur (23%) dan kelistrikan (16%).

Maybank Syariah kini tengah melakukan penguatan sistem IT guna mendukung kegiatan operasional serta pengembangan produk dan layanan baru.

The history of PT Bank Maybank Sharia Indonesia (Maybank Syariah) dated back to January 1995 when the first Indonesia-Malaysia Joint Venture, PT Bank Maybank Indocorp, commenced its operation in Indonesia offering an array of conventional banking services including large scale financing for corporate and commercial customers.

The year of 2010 witnessed the conversion of PT Bank Maybank Indocorp into a Sharia commercial banking entity and renamed PT Bank Maybank Sharia Indonesia (Maybank Syariah). The Bank was granted approval by the Indonesian Central Bank (Bank Indonesia) on 23 September 2010 and commenced its operation as a fully-pledged Sharia bank on 1 October 2010. The shareholders of PT Bank Maybank Sharia Indonesia are Malayan Banking Berhad (99%) and PT Prosperindo (1%).

PT Bank Maybank Sharia Indonesia (Maybank Syariah) aims to set itself as a leading and preferred Sharia financial service provider in Indonesia and the region. Its business strategy focuses on corporate banking as well as advisory services. The corporate and investment banking services are mainly dealing with bilateral, syndication and club deal financing for local and multinational corporations, particularly Indonesian and Malaysian entities.

On the treasury services, PT Bank Maybank Sharia Indonesia focuses on money market operations and foreign exchange trading covering the front office dealing functions as well as backroom settlement and support services. A full array of innovative services and solutions has been developed to meet clients’ needs and to grasp opportunities in the growing regional financial services market.

As of this writing, the Bank’s total asset stands at IDR 1.692 trillion. The net profit is recorded at IDR 40.27 billion. Total financing amounting to IDR 1.005 trillion has been approved for corporate clients in various sectors such as business service (43%), manufacturing (23%) and power generation (16%).

Currently, Maybank Syariah is improving its IT system to support operational activities as well as product and services development and enhancement

Maybank Syariah Selayang Pandang

Maybank Syariah in A Glance

About Maybank Syariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

Menjadi penyedia jasa keuangan syariah pilihan di target pasar yang kami layani

To be the preferred Sharia financial service provider in the target market we serve

Membangun hubungan berkesinambungan melalui penciptaan nilai bagi para pemangku kepentingan

Building enduring relationship through value creation for stakeholders

• Menjadinomorsatudanterkemukadalampembiayaan syariah

• Pemimpindalamtransaksilintasbatas

• TobenumberoneundisputedinShariastructured finance

• Leaderincross-bordertransactions

Vision

Mission

Aspiration

Visi, Misi dan Aspirasi

TeamworkWe work together as a team based on mutual respect and dignity

IntegrityWe are honest, professional and ethical in all our dealings

GrowthWe are passionate about constantimprovement and innovation

Excellence & EfficiencyWe are committed to delivering outstanding performance and superior service

Relationship BuildingWe continuously build long-term andmutually beneficial partnerships

Core Values

2 3

4 5

A. Produk Simpanan

Maybank Syariah menawarkan 3 (tiga) produk simpanan berbasis syariah, yang karakteristiknya disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.

1. Current Account iB Current Account iB adalah produk giro untuk

keperluan transaksi nasabah yang sesuai dengan prinsip syariah.

2. Saving Account iB Saving Account iB merupakan produk tabungan

bagi nasabah yang sesuai dengan prinsip syariah.3. Deposito iB Deposito iB adalah produk deposito berbasis bagi

hasil dengan imbal hasil yang kompetitif bagi nasabah yang ingin menginvestasikan dananya dalam portofolio pembiayaan yang aman dan menguntungkan melalui 2 (dua) model investasi, yaitu:(a) Investasi Terbatas ditawarkan kepada nasabah

yang ingin dana investasinya hanya disalurkan terbatas pada jenis usaha atau kriteria nasabah tertentu dengan distribusi bagi hasil yang disepakati.

(b) Investasi Bebas ditawarkan kepada nasabah yang ingin berinvestasi dengan memberikan kebebasan kepada Bank untuk mengelola dana investasi nasabah dan memilih jenis usaha yang akan dibiayai.

A. Produk Pembiayaan

Terdapat 2 (dua) produk pembiayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.

1. Term Financing iB Term Financing iB adalah fasilitas pembiayaan

modal kerja ,investasi maupun project financing bagi nasabah korporasi dan komersial guna mengembangkan usahanya, yang disalurkan secara bilateral, sindikasi ataupun club deal dengan menggunakan skema murabahah (jual beli), istishna (pesanan) ijarah (sewa) dan ijarah muntahiya bittamlik (sewa beli).

A. Deposit Products

Maybank Syariah offers 3 (three) sharia based deposit products, which characteristics are tailored to meet the clients’ needs.

1. Current Account iB Current Account iB is a sharia based demand

deposit product for transaction needs of clients. 2. Saving Account iB Saving Account iB is a saving account product

offered to client based on sharia principles.3. Deposito iB Deposito iB is a profit-sharing-based time deposit

with competitive return offered to clients, who want to invest their fund in secured and profitable financing portfolio through 2 (two) investment models, namely:(a) Restricted Investment is offered to clients, who

would like to have their fund invested in selected business sector or client’s profile at pre-agreed profit sharing ratio.

(b) Non-restricted Investment is offered to clients, who would like to invest by fully authorizing the Bank to manage the invested fund and select the business to be financed.

B. Financing Products

There are 2 (two) financing products tailored to meet the needs of clients.

1. Term Financing iB Term financing iB is working capital and investment

financing facility or project financing provided to corporate and commercial clients to develop their business through bilateral, syndicated and club-deal model based on murabahah (sales-and-purchase), isthisna (indent) ijarah (lease) and ijarah muntahiya bittamlik (lease-to-purchase) scheme of financing.

Produk dan LayananProducts and ServicesShareholding Structure

Struktur Kepemilikan

Total saham atas PT Bank Maybank Syariah Indonesia berdasarkan Akta Notaris Nomer 27 tanggal 19 Desember 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Aliya Sriwendayani Azhar, SH, MH, M.Kn dan telah dilaporkan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan Nomer AHU-AH.01.10-42542 tanggal 28 Desember 2011 adalah sebesar IDR 819.307.255.056,88 atau 945.069 lembar saham yang terbagi atas sebagai berikut:

Total paid-up capital of PT. Bank Maybank Syariah Indonesia based on deed of notary number 27 dated December 19th, 2011 made before Aliya Sriwendayani Azhar, SH, MH, M.Kn and reported to the Ministry of Justice and Human Right of the Republic of Indonesia through a letter of acceptance of Company’s Data Notification number AHU-AH.01.10-42542 dated December 28th, 2011 is representing 945,069 shares divided as the following:

PermodalanNasionalBerhad(“PNB”)

MalayanBankingBerhad(“Maybank”)

PTProsperindo

PTMaybankSyariahIndonesia

AmanahSahamBumiputera

46.50%5.21%

TRUST DEED

TRU

STEE

11.40% 32.62%5.32%

99%

1%

50.77%

0.18%

1.71%

1.50%

0.88%

AmanahSahamWawasan2020

AmanahSahamNasionalBerhad(FundManager)

AmanahRayaBerhad(Trustee)

UNITHOLD

ERS AmanahRayaTrustees

Berhad(Custodian)

KumpulanWangSimpananPekerja

(”EPF”)

InvestmentManagementAgreement

Public

AmanahSahamMalaysia

AmanahSaham1Malaysia

AmanahSahamNasional

Pemegang Saham Shareholders

Modal DisetorPaid-up capital

Saham Shares

Persentase Percentage

1. Malayan Banking Berhad IDR 811,113,913,758.47 935.618 99%

2. PT. Prosperindo IDR 8,193,341,298.41 9,451 1%

Total IDR 819,307,255,056.88 945,069 100%

About Maybank Syariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

6 77

2. Revolving Financing iB Revolving Financing iB ditujukan untuk membantu

nasabah dalam pengelolaan likuiditas, khususnya pemenuhan arus kas atau kebutuhan modal kerja.

B. Produk Pembiayaan PerdaganganSalah satu keunggulan Maybank Syariah adalah cross border transaction, dimana Maybank Syariah menawarkan fasilitas pendanaan dan non-pendanaan dalam pembiayaan perdagangan.

1. Letter of Credit iB Melalui Letter of Credit iB kami menawarkan

berbagai jenis transaksi LC untuk kebutuhan transaksi perdagangan nasabah.

2. Import Financing iB Import Financing iB ditujukan untuk mendukung

nasabah dalam memenuhi kebutuhan pendanaan jangka pendek terkait dengan transaksi impor yang dilaksanakannya.

3. Export Financing iB Export Financing iB ditujukan untuk mendukung

nasabah dalam memenuhi kebutuhan pendanaan jangka pendek terkait dengan transaksi ekspor yang dilaksanakannya.

4. Bank Garansi iB Bank Garansi iB ditujukan untuk mendukung

transaksi perdagangan nasabah guna menjamin terlaksananya kewajiban kepada counter party.

C. Layanan Transaksi Foreign Exchange

FX Facility iBSebagai komitmen dalam memberikan pelayanan yang terpadu kepada nasabah, MSI menawarkan FX Facility iB, yaitu transaksi foreign exchange yang sesuai dengan prinsip syariah dalam berbagai mata uang.

2. Revolving Financing iB Revolving Financing iB is offered to assist clients

in liquidity management i.e. cash flow fulfillment or working capital.

C. Trade Financing ProductsOne of the strengths of Maybank Syariah is cross border transactions, whereby Maybank Syariah offers funded and non-funded facility in trade finance products.

1. Letter of Credit iB Through Letter of Credit iB we offer various kinds

of LC transaction to meet clients’ trade transaction requirements.

2. Import Financing iB Import Financing iB is addressed to support clients

in maintaining their short-term funding in relation with their import transaction

3. Export Financing iB Export Financing iB is addressed to support clients

in maintaining their short-term funding in relation with their export transaction.

4. Bank Guarantee iB Bank Guarantee iB is addressed to support

customer trading transaction to provides as an undertaking at the request of its principal, in favor of your counter party (Beneficiary)

D. Foreign Exchange Transaction Service

FX Facility iBAs its commitment in offering comprehensive services to its clients, MSI offers FX facility, which is a sharia based foreign exchange transaction in various currencies.

About Maybank Syariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

8 9

It is my pleasure to present the performance’s stride of PT Bank Maybank Sharia Indonesia a year after its conversion from conventional banking entity, PT Bank Maybank Indocorp into a Sharia bank.

Key Financial Performance With the rapid economic growth in Indonesia in the midst of challenging global financial conditions as well as robust growth of Indonesian Syariah banking industry, Maybank Syariah Indonesia managed to achieve a sustainable growth with total assets of IDR 1.7 trillion, an increase of 20% as compared to the financial year of 2010. Growth of total assets during the financial year under review is mainly contributed by financing which increased by 60% amounting IDR 967 billion with Third Party Funds amounting IDR 350 billion. Maybank Syariah Indonesia recorded slightly lower Profit Before Tax amounted to IDR 54 billion than the corresponding period for year of 2010, which is due to increasing operating expenses for relocation of Maybank Syariah Indonesia office to the new premise. Relocation to the new premise shows Maybank Syariah Indonesia’s commitments in improving customer service quality as well as enhancing presence in the Indonesian Syariah banking industry.

During the financial year under review, corporate banking portfolio was the major contributor, representing 57% or IDR 967 billion of the bank’s total assets. Maybank Syariah Indonesia continued to maintain an excellent asset quality as the Non Performing Financing Ratio was successfully maintained at 0% level.

Key Business Development

Maybank Sharia Indonesia continued to sustain its business development with tailor made solutions to meet the demand of local corporate clients as well as cross border financing deals. The bank always ensures that its financing activities support

Merupakan sebuah kebanggaan bagi saya untuk menyampaikan laporan kinerja PT Bank Maybank Syariah Indonesia satu tahun paska peralihannya dari entitas bank konvensional, PT Bank Maybank Indocorp menjadi bank syariah.

Kinerja Keuangan UtamaSeiring dengan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah kondisi keuangan global yang penuh tantangan serta pertumbuhan pesat industri perbankan syariah di Indonesia, Maybank Syariah Indonesia berhasil mencatat pertumbuhan yang mengesankan dengan total aset mencapai Rp.1,7 trilyun, meningkat 20% dibandingkan tahun buku 2010. Kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan total aset selama tahun buku 2011 berasal dari pertumbuhan pembiayaan yang meningkat 64.5% bernilai IDR 1,005 trilyun dengan Dana Pihak Ketiga sebesar IDR 350 milyar. Maybank Syariah Indonesia membukukan Laba Sebelum Pajak sebesar IDR 54 milyar, menurun tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010 disebabkan peningkatan biaya operasional untuk relokasi kantor baru Maybank Syariah Indonesia. Relokasi ini memperlihatkan komitmen Maybank Syariah Indonesia terhadap peningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah serta memperkokoh kehadirannya di industri perbankan syariah Indonesia.

Selama tahun buku yang dilaporkan ini, portofolio perbankan korporasi merupakan kontributor terbesar yaitu 60% dari total aset Bank atau IDR 1,005 trilyun. Maybank Syariah Indonesia terus menjaga kualitas aset yang prima dengan mempertahankan rasio NPL pada tingkat 0%.

Pengembangan Usaha Pokok

Maybank Syariah Indonesia terus mendorong pengembangan usahanya dengan solusi-solusi yang dirancang khusus untuk memenuhi permintaan para nasabah korporasi lokal serta transaksi pembiayaan lintas batas. Maybank Syariah selalu memastikan aktifitas

In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful

Bismillahirrahmaanirahiim

Sambutan Presiden DirekturMessage from the President Director

Ibrahim HassanPresiden Direktur I President Director

8

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagementManagement

10 11

mekanisme pemantauan kinerja organisasi untuk memastikan tercapainya Indikator-Indikator Kunci Kinerja organisasi.

7. Tanggung Jawab Sosial Korporasi yang lebih aktif seperti mengadakan kegiatan-kegiatan amal, pembayaran zakat dan donasi.

Penghargaan

Atas nama Maybank Syariah Indonesia, saya ingin menghaturkan terima kasih kepada seluruh mitra usaha serta nasabah kami atas dukungan, kesetiaan dan kepercayaan mereka kepada brand Maybank Syariah Indonesia. Kami merasa bangga dapat melayani Anda. Kepada lembaga-lembaga otoritas keuangan, khususnya Bank Indonesia dan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dukungan tiada henti, arahan serta saran-saran berharga.

Saya juga ingin menyampaikan apresiasi yang tulus kepada para anggota Dewan Perseroan serta Komite Syariah atas pengetahuan, kearifan dan bimbingan yang diberikan dalam mengembangkan Maybank Syariah Indoneisa. Atas nama Manajemen, perkenankanlah saya untuk menyampaikan penghargaan tulus kepada Dato’ Mohammad Hussein, Ketua Dewan Komisaris terdahulu, serta Bapak Burhanuddin Abd Majid yang telah berkarya di Perusahaan sebagai Presiden Direktur selama 7 tahun dan berhasil mengkonversikan Bank menjadi entitas perbankan syariah.

Akhir kata, saya haturkan terima kasih kepada semua pihak seperti halnya kami melayani Anda - dengan sepenuh hati. Saya mengharapkan dukungan berkesinambungan Anda karena kita memasuki tahapan yang lebih menantang dalam misi kita untuk mencapai sukses yang lebih tinggi, Insya Allah.

monitoring mechanism to ensure that the organizational Key Performance Indicators (‘KPI’) are achieved.

7. To be more active in Corporate Social Responsibility such as organizing charitable events, zakat payment, and donations.

Acknowledgements

On behalf of Maybank Sharia Indonesia, I would like to express my gratitude to our business partners and valued customers for their support, loyalty, and trusts in Maybank Syariah Indonesia’s brand. We are privileged to serve you. To the regulatory bodies and authorities, in particular to Bank Indonesia and Dewan Sharia Nasional Majelis Ulama Indonesia, please accept my utmost gratitude for the relentless support, counsel, and invaluable advice.

My sincere appreciation also goes to our Board Members and members of the Shari’ah Committee for their insights, wisdom, and guidance in growing Maybank Sharia Indonesia. On behalf of the management, I wish to record Maybank Sharia Indonesia’s sincere appreciation to Dato’ Mohammad Hussein who resigned from his position as a Chairman of Board of Commissioners and Bapak Baharuddin Abd Majid who has served the bank as a President Director for seven years and successfully accomplished to convert the bank to become a Sharia banking entity.

Last but not least, I thank all of you the way we would like to serve you—from our heart. I look forward to your continuous support as we embark on a more challenging stage in our mission for greater success insya Allah.

Terima kasih / Thank you,

Ibrahim HassanPresiden Direktur I President Director

development of the real economic sectors, in line with Shari’ah objectives and aspirations of Indonesian authorities.

In the financial year of 2011, Maybank Sharia Indonesia was able to close following notable financing deals: • Cross border commodity murabahah term financing

amounting USD 183 million to finance palm oil plantation in Kalimantan, Indonesia.

• Syndication term financing facility amounting USD 287.5 million and IDR 400 billion to finance hydroelectric power plant in North Sumatra, Indonesia.

In terms of the new products developed in financial year of 2011, Maybank Sharia Indonesia has successfully developed FX Spot, Promissory FX, and Bank Guarantee products to support international trading and investment activities.

Key Strategic Directions For 2012

Maybank Sharia has 7 following strategic directions for 2012:1. Developing new products to be offered to Treasury

and Corporate Banking customers. In particular, to boost financing growth, the bank aims at developing musharakah overdraft product and Ijarah Muntahia Bit Tamlik financing products. The bank also aims at setting up infrastructure for foreign exchange as well as sukuk trading to grow Sharia treasury business.

2. Embark on joint financing and channeling project to cater the needs of SME market. The bank will collaborate with multifinance companies to do channeling and provide Sharia joint financing to potential customers.

3. Restructuring current organizational structure such as expansion of corporate banking team, enhancement of HR skills, and Strategic Planning Division.

4. Establish strategies to improve deposit mobilization as well as maintain healthy Financing Deposit Ratio.

5. IT enhancements to improve Maybank Sharia operational activities and support for new products development and enhancement.

6. Always ensuring HR management policies are in line with HR group policies. Maybank Sharia will implement an organizational performance

pembiayaan yang mendukung pembangunan sektor-sektor ekonomi riil, sejalan dengan tujuan-tujuan syariah dan aspirasi lembaga-lembaga otoritas Indonesia. Pada tahun 2011, Maybank Syariah Indonesia berhasil membukukan transaksi pembiayaan penting berikut ini:• Pembiayaan murabahah komoditas lintas batas

sebesar USD 183 juta untuk perkebunan sawit di Kalimanatan, Indonesia.

• Fasilitas pembiayaan sindikasi sebesar USD 287.5 juta dan IDR 400 milyar untuk proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Sumatra Utara, Indonesia.

Adapun produk-produk baru yang berhasil dikembangkan oleh Maybank Syariah Indonesia selama tahun buku 2011 meliputi FX Spot, Promisory FX dan produk-produk Garansi Bank untuk mendukung kegiatan perdagangan internasional dan investasi.

Pedoman Strategis Utama Tahun 2012

Maybank Syariah Indonesia memiliki 7 pedoman strategis tahun 2012, sebagai berikut:1. Mengembangkan produk-produk baru untuk

ditawarkan kepada para nasabah di segmen treasury dan korporasi. Secara khusus, untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan Maybank Syariah akan mengembangkan produk overdraft musharakah serta pembiayaan Ijarah Muntahia Bit Tamlik. Untuk mengembangkan usaha treasury syariah Bank juga akan mendirikan infrastruktur untuk perdagangan valuta asing dan sukuk.

2. Meningkatkan pembiayaan bersama dan penyaluran proyek untuk memenuhi kebutuhan pasar di segmen Usaha Kecil dan Menengah. Bank akan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan pembiayaan dalam menyalurkan dan menyediakan pembiayaan bersama syariah kepada para nasabah potensial.

3. Restrukturisasi organisasi perusahaan seperti perluasan tim perbankan korporasi, peningkatan keterampilan SDM serta Divisi Perencanaan Strategis.

4. Membangun strategi untuk meningkatkan mobilisasi simpanan serta mempertahankan rasio Pembiayaan Terhadap Simpanan yang sehat.

5. Penguatan Teknologi Informasi untuk meningkatkan kegiatan operasional Maybank Syariah Indonesia serta mendukung pengembangan dan peningkatan produk-produk baru.

6. Selalu memastikan kebijakan-kebijakan manajemen SDM sejalan dengan kebijakan Kelompok Usaha. Maybank Syariah Indoensia akan memberlakukan

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagementManagement

12 13

Dharma Setyadjaja Ksatryo , usia 45, resmi bergabung dengan PT Bank Maybank Syariah Indonesia sejak tanggal 10 November 2010. Diangkat sebagai Direktur Pengembangan Usaha berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Yang Diambil Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Maybank Syariah Indonesia tanggal 20 Desember 2010 dan telah lulus Fit & Proper Test Bank Indonesia berdasarkan Surat Bank Indonesia No.12/5/DpG/DPbS tanggal 23 September 2010. Sebelumnya adalah Head of Onshore Banking, HSBC Amanah yang berbasis di Indonesia dari awal tahun 2007 sampai Oktober 2010. Selain itu pernah juga berkarir di Deutsche Bank AG selama lebih dari 16 tahun dengan hampir 6 tahun sebagai Head of Cash Management di Deutsche Bank AG, Cabang Seoul. Latar belakang pendidikan adalah Sarjana Manajemen Informatika dari STI & K (Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer).

Dharma Ksatryo, aged 45, officially joined with PT Bank Maybank Syariah Indonesia in 10 November 2010 as Business Development Director. Appointed as Business Development Director by Shareholders Decision on 20 December 2010 and has passed the Fit & Proper Test of Bank Indonesia based on Bank Indonesia Letter of Decree No.12/5/DpG/DPbS dated 23 September 2010. Prior to joining PT Bank Maybank Syariah Indonesia, he was Head of Onshore Banking, HSBC Amanah based in Indonesia from early 2007 to October 2010. Prior to that, he was with Deutsche Bank AG for more than 16 years with almost 6 years as Head of Cash Management in Deutsche Bank AG, Seoul Branch. He graduated from STI&K (Sekolah Tinggi Informatika and Komputer), with bachelor of Informatics Management.

Baiq Nadea Dzurriatin Lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat tahun 1970. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan sejak 4 Februari 2009 (Surat BI No.11/13/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 4 Februari 2009). Sebelumnya adalah Direktur Kepatuhan di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Jakarta Branch hingga 1 November 2008 dan pernah berkarir di Bank Indonesia (Direktorat Hukum) sejak tahun 1995 sampai dengan 2001. Pendidikan terakhir adalah Southern Methodist University School of Law, Dallas – Texas, USA dengan gelar LLM (International Comparative Law).

Born in Mataram, West Nusa Tenggara in 1970. Appointed as Compliance Director since February 4, 2009 (Bank Indonesia Letter of decree No.11/13/GBI/DPIP/Rahasia dated February 4, 2009). Previously she was a Compliance Director at Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Jakarta Branch until November 1, 2008 and had a career at Bank Indonesia (Legal Directorate) from 1995 to 2001. She obtained her masters degree in Law (LLM) from the Southern Methodist University School of Law, Dallas – Texas, USA in 1999 majoring in International Comparative Law.

Ibrahim Hasan menjabat sebagai Presiden Direktur Maybank Syariah Indonesia sejak bulan Oktober 2011. Sebelum menempati posisinya sekarang, beliau adalah Chief Executive Officer pada Maybank Islamic.

Selama perjalanan karirnya bersama Maybank Group, beliau pernah menjabat beberapa posisi senior manajemen, diantaranya sebagai Head of Islamic banking, Head of International Banking, Head of Market Risk Management dan Chief Executive Officer Mayban Discount.

Ibrahim Hasan assumed the position of President Director of Maybank Syariah Indonesia since October 2011.Prior to his appointment as President Director of Maybank Syariah Indonesia he was Chief Executive Officer of Maybank Islamic

During his long career within Maybank Group he has held several senior management positions which among others include Head of Islamic Banking, Head of International Banking, Head of Market Risk Management and Chief Executive Officer Mayban Discount.

Dewan Direksi Board of Directors

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagementManagement

14 15

KomisarisCommissioner

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1965. Lulusan Universitas Kristen Indonesia jurusan Ekonomi Management. Beliau pernah men-jabat sebagai Kepala Sub Divisi Pengembangan Cabang PT Bank Pesona Krisdayana, dan seba-gai Group Head Analisa & Pengkajian Pengelolaan Bank pada Unit Restrukturisasi Bank BPPN. Beliau bergabung pada PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) pada tahun 2004 sebagai Kepala Bagian Pemantauan dan Administrasi Aset Saham, dan saat ini menjabat sebagai Kepala Grup Pengelola Aset pada Direktorat Aset Manajemen PT PPA.

Indonesian Citizen, born in 1965. A Graduate from Indonesian Christian University majoring in Eco-nomic Management. She had been the Sub Divi-sion Head of Branch Development at PT Bank Pe-sona Krisdayana, and as a Group Head of Analyst & Research Management Bank at the Indonesian Banking Restructuring Agency. She joined PT Pe-rusahaan Pengelola Aset (Persero) in 2004 as Unit Head of Monitoring and Administration Share As-set, while currently she is the Group Head of Asset Management at Directorate Asset Management of the company.

Fransisca EkawatiKomisaris / Commisioner

Presiden KomisarisPresident Commissioner

Warga negara Malaysia, lahir pada tahun 1950. Lulu-san University of Newcastle New South Wales Austral-ia. Beliau pernah menjabat sebagai Managing Director Aseambankers Malaysia Bhd yang merupakan salah satu anak perusahaan dari Maybank Group dibidang Investment Banking, dan beliau juga adalah mantan Deputy President di Maybank Malaysia.

Malaysian Citizen, born in 1950. A Graduate from University of Newcastle, New South Wales, Australia. He had been the Managing Director of Aseambank-ers Malaysia Bhd, a subsidiary of Maybank Group in Investment Banking, and was also a former Deputy President of Maybank Malaysia

Dato’ Mohammed HusseinPresiden Komisaris / President Commissioner

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagementManagement

16 17

Sharia Supervisory Board

Drs. H.M. Ichwan SamKetua/Chairman

Kelahiran tahun 1951. Pendidikan terakhir Sarjana Tarbiyah/PAI dari IAIN Yogyakarta. Selain menjabat sebagai Ketua DPS Maybank Syariah juga merangkap sebagai Anggota DPS di beberapa

Lembaga Keuangan Non Bank.

Born in 1951. He obtained his Tarbiyah Degree / PAI from IAIN Yogyakarta.Besides Chairman of Sharia Supervisory Board in

Maybank Syariah, he is also a Member of Sharia Supervisory Board in several other Non-Bank Financial Institutions.

Drs. H. M. Asrorun Ni’am Sholeh, MAAnggota/Member

Kelahiran tahun 1976. Pendidikan terakhir adalah Kajian Islam / Syariah (Pasca Sarjana) UIN Jakarta.Selain menjabat sebagai Anggota DPS Maybank Syariah juga merangkap sebagai Anggota DPS di satu Lembaga Keuangan Non Bank dan tenaga pengajar di UIN Jakarta.

Born in 1976. He obtained his Islamic Studies / Syariah (Post-Graduate) UIN Jakarta. Besides a Member of Sharia Supervisory Board in Maybank Syariah, he is also a Member of Sharia Supervisory Board in one of Non Financial Bank Institution and lecturer at UIN Jakarta

Dewan Pengawas SyariahKomisarisCommissioner

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1958. Lulusan Universitas Trisakti jurusan Ekonomi dengan pengalaman kerja 23 tahun. Bergabung dengan PT Bank Niaga Tbk tahun 1986 dengan posisi terakhir Vice President. Tahun 1999 bergabung dengan Badan Penyehatan Perbankan dengan pangkat Senior Vice President dan pada saat yang sama ditempatkan sebagai anggota Dewan Komisaris PT Bank Internasional

Indonesia Tbk pada tahun 2000-2001. Diangkat sebagai Direktur Treasury PT Bank Lippo Tbk pada tahun 2003 dan berhenti pada tahun 2005 untuk bergabung dengan PT Broadband Multimedia Tbk. Sejak tahun 2006 sampai dengan saat ini Beliau aktif sebagai Direktur Operasional di PT Media Interaksi Utama.

Indonesia Citizen, born in 1958. A Graduate of Trisakti University major-ing in Economy with more than 23 years working experience. Joined PT Bank Niaga Tbk in 1986, where his last position was as Vice President. In 1999 he joined The Indonesia Banking Restructuring Agency as Senior Vice President and also became member of Board Commissioner of PT Bank International Indonesia Tbk in 2000-2001. Appointed as Treasury Director at PT Bank Lippo Tbk in 2003 and left the bank in 2005 to joined PT Broadband Multimedia Tbk. From 2006 to the present moment, he has been the Operational Director at PT Media Interaksi Utama.

Randolph LatumahinaKomisarisIndependen/IndependentCommisioner

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagementManagement

18 19

Kantor Pusat Maybank SyariahHead Office of Maybank Syariah

Sona Topas Tower, Floor 1-3Jl. Jend. Sudirman Kav. 26Jakarta 12920 - IndonesiaPhone : 021-250 6446Fax. : 021-250 6445Telex : 60400 MBBI IASwift Code : MBBEIDJAE-mail : [email protected]

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagementManagement

20 21

Assets, Receivables (Net), Deposits, Shareholders’ Equity (Net)

Kredit dan Piutang Berdasar Ekonomi

Aktiva Piutang Simpanan ModalSendiriAssets Receivables Deposits Shareholders’ Equity (Net) (Net)

in B

illion

1.800.000

1.600.000

1.400.000

1.200.000

1.000.000

800,000

600,000

400.000

200.000

0

2011

2010

Manufaktur/Manufacturing

Listrik/Electricity

Jasa/Business Service

Reansportasi/Transportation

Distribusi/Distribution

Perdagangan/Trading

Pertanian/Agriculture

Pertambangan/Mining

Lain-lain/Others

Manufaktur/Manufacturing

Keuangan/Finance

Jasa/Business Service

Konstruksi/Construction

Perdaganagan/ Wholesale &Retail Trade

Pertanian/Agriculture

Lain-lain/Others

20102011

Ikhtisar Keuangan Financial Highlight

2011 2010 2009 2008

NERACA BALANCE SHEET

Aktiva 1,692,959 1,410,475 1,305,721 1,197,983 Assets

Piutang (Bersih) 998,602 311,853 0 0 Receivables (Net)

Kredit (Bersih) 0 293,658 541,085 566,425 Loan (net)

Aktiva Ijarah 35 0 0 0 Ijarah Assets (net)

Surat Berharga (Bersih) 243,131 200,000 677,656 460,172 Marketable Securities (Net)

Penempatan Antar Bank 384,420 552,300 46,744 139,817 Interbank Placement

Simpanan 180,822 80,308 275,026 185,286 Deposits

Dana Syirkah Temporer 169,026 275,066 0 0 Temporary Syirkah

Simpanan dari Bank Lain 399,120 170,691 201,074 233,719 Deposit From Other Banks

Modal sendiri (Bersih) 910,467 864,122 819,307 757,503 Shareholders’ Equity (Net)

LABA RUGI INCOME STATEMENT

Pendapatan Kegiatan Syariah* Income From Sharia Activities*

Pendapatan Marjin Jual - Beli 62,731 6,953 0 0 Margin Income

Pendapatan Ijarah (bersih) 5 0 0 0 Ijarah Reveneu (net)

Pendapatan Usaha Utama Lain 36,597 10,312 0 0 Other main operating income

Hak Bagi Hasil Milik Bank 88,261 11,317 0 0 Bank Share in Profit Sharing

Pendapatan Kegiatan Konvensional** Income From Conventional Activities**

Pendapatan Bunga 12,544 84,518 103,228 134,946 Interest Income

Pendapatan Bunga Bersih 12,544 76,612 94,943 82,625 Net Interest Income

Pendapatan Operasional Lainnya 5,597 8,262 5,076 22,378 Other Operating Income

Penyisihan (10,039) 2,586 (444) (3,606) Provision for Possible Losses

Beban Operasional Lainnya (43,710) (35,990) (27,750) (27,289) Other Operating Expenses

Laba Sebelum Pajak 54,350 60,434 71,757 74,078 Income Before Income Tax

Laba Bersih 40,269 44,815 51,170 51,221 Net Income

* 3 bulan kegiatan usaha syariah * 3 months in Sharia activities

** 9 bulan kegiatan usaha konvensional ** 9 months in conventional activities

RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIO

Rasio Kecukupan Modal Termasuk Risiko Pasar

73.44% 124.43% 127.05% 104.13% Capital Adequacy Ratio Including Market Risk

Pembiayaan Bermasalah (Kotor) 0.00% 0.00% 0.74% 0.25% Non Performing Financing (Gross)

Pembiayaan Bermasalah (Bersih) 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% Non Performing Financing (Net)

Laba Terhadap Aktiva 3.57% 4.48% 5.76% 5.06% Return on Assets (ROA)

Laba Terhadap Modal 4.92% 5.46% 6.57% 7.09% Return on Equity (ROE)

Marjin Bunga Bersih 5.92% 6.43% 7.79% 5.74% Net Interest Margin (NIM)

BOPO 55.18% 34.73% 28.19% 50.60% Cost to Income Ratio

Rasio Pembiayaan terhadap Simpanan 289.20% 172.26% 199.51% 309.85% Financing to Deposit Ratio (FDR)

KEPATUHAN COMPLIANCE

Persentase Pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

0.00% 0.00% 0.00% 0.00% Percentage of Legal Lending Limit (LLL) Violation

Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah 5.55% 6.24% 6.38% 6.63% Reserve Requirement in Rupiah

Posisi Devisa Netto (PDN) 0.83% 2.57% 1.84% 9.03% Net Open Position

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

22 23

Tahun 2011 merupakan tahun titik balik bagi pertumbuhan Maybank Syariah paska konversi menjadi bank syariah. Hal ini terlihat dengan tumbuhnya aktiva perusahaan sekitar 20% menjadi Rp. 1,7 triliun, yang didorong oleh pertumbuhan portofolio pembiayaan syariah sebesar 220% dari Rp. 312 miliar pada tahun 2010 menjadi sekitar Rp. 1,0 triliun. Pertumbuhan portofolio pembiayaan syariah tersebut menunjukan keberhasilan Maybank Syariah dalam melakukan konversi kredit konvensional menjadi piutang dan pembiayaan syariah sebesar 99%.

Jika dibandingkan dengan total portofolio (syariah dan konvensional) yang dikelola pada tahun 2010 lalu, maka portofolio pembiayaan tumbuh sebesar 64%. Perlu pula dicatat bahwa pertumbuhan yang signifikan tersebut juga diikuti dengan keberhasilan Maybank Syariah dalam mempertahankan tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) sebesar 0,0%.

Hampir semua portofolio pembiayaan menggunakan skema jual-beli. Outstanding pembiayaan dengan skema Ijarah hanya tercatat sebesar Rp. 35 juta dari total portofolio sebesar Rp. 999 milyar.

Jika dilihat dari jenis mata uang, mayoritas portoflio p e m b i a y a a n Maybank Syariah, yakni 63% adalah dalam mata uang USD dan sisanya sebesar 37% dalam IDR.

B e r d a s a r k a n sektor ekonomi p o r t o f o l i o pembiayaan Maybank Syariah didominasi oleh sektor jasa dan manufaktur, yang masing-masing sebesar 43% dan 23% terhadap total portofolio. Selanjutnya adalah sektor kelistrikan dan pertanian dengan 16% dan 8%. Sektor lainnya seperti distribusi, konstruksi dan transportasi, masing-masing hanya memiliki porsi kurang dari 5% terhadap total portofolio yang dimiliki Maybank Syariah.

The year 2011 is a turning point for the growth of Maybank Syariah after the conversion into sharia bank. It is shown by the growth of assets at 20% to reach IDR 1.7 trillion promoted by the increase of sharia financing portfolio at 220% from IDR 312 billion in 2010 to IDR 1.0 trillion. The growth of sharia portfolio is indicating the accomplishment of Maybank Syariah in converting conventional credit into sharia receivables and financing at around 99%.

Comparing with total portfolio (sharia and conventional ) managed in 2010, financing portfolio increase around 64%. Also important to be noted that the significant growth is also accompanied by the success of Maybank Syariah to maintain non performing financing (NPF) level at 0.0%.

Almost all financing portfolio is based on sale-and-purchase scheme. Outstanding of Ijara portfolio is recorded only IDR 35 million out of total financing portfolio amounting to IDR 999 billion.

Looking at the currency, the majority of Maybank Syariah portfolio i.e. 63% is in USD whereas the remaining, around 37%, is in IDR.

Based on the e c o n o m i c s e c t o r ,

Maybank Syariah portfolio is dominated by business service and manufacturing sectors at 43% and 23% of total portfolio respectively. Electricity and agriculture are coming next with 16% and 8%. Other sectors, such as distribution, construction and transportation, each are taking less than 5% of total Maybank Syariah portfolio.

Analisa & Pembahasan Manajemen

Management’s Analysis & Discussion

Analisa & Pembahasan Manajemen

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

Piutang PembiayaanBerdasarkan Mata Uang

Financing Receivables Based On Currency

37%

63%

IDR USD

Piutang PembiayaanBerdasarkan Sektor Ekonomi

Financing Receivables Based Economic Sector

23%

43%

8%2%

4%3% 1%16%

Listrik/ElectricityJasa/Business ServiceDistribusi/DistributionTransportasi/Transportation

Manufaktur/ManufacturingPertanian/AgricultureKonstruksi/ConstructionLain-lain/Others

24 25

Jumlah simpanan dana pihak ketiga, yakni simpanan dan dana syirkah temporer menyusut 1,6% dibandingkan akhir 2010. Per 31 Desember 2011 jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun Maybank Syariah adalah sekitar Rp. 350 milyar dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 355 Milyar. Dengan demikian, rasio pembiayaan terhadap jumlah dana pihak ke-3 menjadi 289,2%.

Dana pihak ketiga didominasi oleh giro wadiah dengan 52% dan deposito mudharahah dengan 44%. Giro mudharabah tercatat sebesar 4%. Sementara itu jumlah tabungan mudharabah hanya tercatat sebesar Rp. 4 juta.

Jumlah pendapatan operasional meningkat 11% dari Rp. 96,2 milyar menjadi Rp. 106,4 milyar pada tahun 2011. Pendapatan operasional untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 menunjukkan peningkatan sebesar 10,6% menjadi Rp.106,4 Milyar. Hal tersebut dipicu oleh lonjakan pendapatan kegiatan syariah dari Rp.11,3 Milyar pada periode 2010 menjadi Rp.88,3 Milyar seiring dengan keberhasilan konversi bisnis menjadi Bank Syariah. Disisi lin terjadi penurunan pendapatan bunga dari kredit konvensional sebesar 84% menjadi Rp.12,5 milyar selama masa transisi ditahun 2011 ini. Selain itu pendapatan operasional lainnya tercatat sebesar Rp. 5,6 milyar, sedikit turun dibandingkan tahun 2010.

Total third parties’ (public) deposit i.e. deposit and temporary syirkah shrink 1.6% compared to end of 2010. As per December 31st, 2011 the amount of third parties’ fund of Maybank Syariah is around IDR 350 billion slightly decreased compared to IDR 355 Billion as per the end of the preview year. In view of this the financing to deposit ratio is 289.2%.

Third parties’ fund is dominated by wadiah demand deposit with 52%

and mudharabah time deposit with 44%. Mudharabah demand deposit is counted around 4%. Meanwhile mudharabah saving deposit is only IDR 4 million.

Total operational income increases 11% from IDR 96.2 billion to IDR 106.4 billion in 2011.

Operating income for the year end at December 31st 2011 demonstrates an increase of 10.6% and landed at IDR 106.4 Billon. It is triggered by

the escalation of on come from Sharia activates from IDR 11.3 billion in 2010 to IDR 88.3 billion. On the other side, conventional operating income decreased 84% to IDR 12.5 billion during the transition period in 2011. In addition other operating income is recorded IDR 5.6 Billon slightly decreased compared to 2010.

Pendapatan Operasional Operating Income

Pendapatan Operasional Lainnya Other OperatingIncome

Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income

Hak Bagi Hasil Milik Bank Bank Share in Profit Sharing

Jumlah Pendapatan Operasional Total Operating Income

201011,317

88,261

12,544

106,402

76,612

8,262

96,191

2011

5,597

Pendapatan Operasional SyariahSharia Operating Income

Pendapatan Marjin Jual Beli I WMargin Income

Pendapatan Ijarah (Bersih) I Ijarah Revenue (Net)

Pendapatan Usaha Utama Lain I Other Main Operating Income

0%

63%

37%

Porsi terbesar dari pendapatan operasional syariah bersumber dari pendapatan marjin jual beli yaitu sebesar 63%. Sisanya sebesar 37% adalah pendapatan usaha utama lain. Sementara itu, pendapatan sewa ijarah masih sangat kecil mengingat portofolio yang dikelola baru Rp. 35 juta.

Meskipun terjadi peningkatan pendapatan, namun beban operasional juga bertambah 21,5% menjadi Rp. 44 milyar terkait dengan proses konversi. Dengan demikian rasio BOPO tumbuh dari 34,7% menjadi 55,2%, dan akibatnya laba sebelum pajak dan laba bersih juga menurun sebesar 10,1% menjadi masing-masing Rp. 54 milyar dan Rp. 40 milyar.

Rasio-rasio keuntungan mencatat nilai yang cukup baik. Rasio laba terhadap aktiva dan laba terhadap ekuitas masing-masing sebesar 3,57% dan 4,92% dengan marjin bunga bersih yang masih dipertahankan pada kisaran 6%. Hal ini merupakan pencapaian yang sangat bagus mengingat Maybank Syariah fokus pada sektor korporasi ditengah konversi bisnis yang dijalankannya.

Terakhir total ekuitas tumbuh sebesar 5,3% menjadi Rp. 910.5 milyar. Ada pun rasio kecukupan modal turun dari 124,4% menjadi 73,4% seiring dengan pertumbuhan asset. Rasio kecukupan modal tersebut masih jauh dari ketentuan minimal Bank Indonesia sehingga masih terdapat ruang yang luas bagi pertumbuhan bisnis Maybank Syariah.

The biggest portion of sharia operating income comes from margin income i.e. 63%. The remaining 37% is other main operating income. Meanwhile, ijarah revenue is still very low considering that the amount of ijarah asset is only IDR 35 million.

Regardless of growth of income operational expenses raises 21.5% to IDR 44 billion due to the conversion process. Consequently cost to income ratio grows from

34.7% to 55.2% and as the result, income before tax and net income decreases 10.1% to IDR 54 billion and IDR 40 billion respectively.

Profitability ratios show a positive outlook. Return on assets and return on equity are 3.57% and 4.92% respectively with net interest margin still maintained at 6%. This is a very good achievement considering that Maybank Syariah is focusing in corporate sector and in the middle of a business conversion process.

Finally total equity increases 5.3% landed at IDR 910.5 billion. Meanwhile the capital adequacy ratio decreases from 124.4% to 73.4% in line with the growth of assets. The capital adequacy ratio is still far above the minimal requirement of Bank Indonesia, so there is still large room for the growth of Maybank Syariah’s business.

Dana Masyarakat I Public Fund

Giro Wadiah I Wadiah Demand Deposit

Tabungan Mudharabah I Mudharabah Saving Deposit

Giro Mudharabah I Mudharabah Demand Deposit

Deposit Mudharabah I Mudharabah Time Deposit

52%44%

4%

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

26 27

Assalamu’alaikum, wr, wb

Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat sehat dan Iman yang telah diberikan kepada kita semua sampai saat ini.

Selanjutnya marilah kita haturkan sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menghancurkan dunia kegelapan penuh kebodohan ke dalam dunia terang benderang penuh keimanan seperti sekarang ini.

Bersama ini kami sampaikan bahwa setelah mempelajari data-data kinerja PT Bank Maybank Syariah Indonesia (MSI) periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 yang mencakup hasil pengawasan, opini syariah atas dokumen dan pelaksanaan operasional Bank yang dijalankan MSI, kami berpendapat bahwa secara keseluruhan pelaksanaan operasional Bank telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah namun masih memerlukan perbaikan agar lebih sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah sebagaimanan telah ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional.

Selain itu program komprehensif dari Bank dengan dukungan dari DPS dan Syariah Compliance Officer untuk meningkatkan pemahaman pengetahuan Syariah dari karyawan harus terus dilaksanakan dan ditingkatkan secara berkelanjutan.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum wr, wb.

Assalamu’alaikum, wr, wb

First of all, we shall praise to Allah SWT for all the favors, health and iman granted to all of us.

Let us also appraise our greetings to and peace upon our Prophet Muhammad SAW, who has conquered the world of darkness full of ignorance and led us to the world of brightness filled with believing as today.

Having reviewed the performance data of PT Bank Maybank Syariah Indonesia (MSI) for the period of 1 January 2011 to 31 December 2011 covering the monitoring results, sharia opinion on document and the implementation of bank operation run by Bank MSI, we are in opinion that the overall bank operation has been running well and complied with sharia principles; however, it still needs improvements to fully meet sharia principles as defined by the National Sharia Council.

With support of Sharia Supervisory Board and Sharia Compliance Officer, a comprehensive program for Bank staffs to improve their knowledge on sharia also needs to be carried out and improved continuously.

This information is given to be used as it should be.

Wassalamu’alaikum wr, wb.

Opini Dewan Pengawas SyariahOpinion of Sharia Supervisory Board

Drs. H. Muhammad Ichwan Sam Dr. H. M. Asrorun Ni’am Sholeh, MA Ketua/Chairman Anggota/Member

28 29

Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Pelaksanaan GCG oleh Maybank Syariah berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar. Pertama, transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. Kedua, akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. Ketiga, pertanggungjawaban (responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan bank yang sehat. Keempat, profesional (professional) yaitu memiliki kompetensi, mampu bertindak obyektif, dan bebas dari pengaruh/tekanan dari pihak manapun (independen) serta memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembangkan bank syariah. Kelima, kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Maybank Syariah resmi beroperasi sebagai Bank Umum Syariah pada tanggal 11 Oktober 2010 berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 12/60/KEP.GBI/DpG/2010 tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional Menjadi Bank Umum Syariah PT Bank Maybank Syariah Indonesia.

Susunan pemegang saham Maybank Syariah berdasarkan hasil RUPS tanggal 19 Desember 2011 sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris No.27 tanggal 19 Desember 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Aliya Sriwendayani Azhar, SH, MH, M.Kn dan perubahan Anggaran Dasarnya telah dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan Nomer AHU-AH.01.10-42542 tanggal 28 Desember 2011, adalah sebagai berikut:

In accordance with Bank Indonesia Regulation No.11/33/PBI/2009 dated 7 December 2009 and Bank Indonesia Circular No.12/13/DPbS dated 30 April 2010 concerning The Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Bank and Sharia Window, the implementation of GCG by Maybank Syariah is based on 5 (five) basic principles. First, transparency, which is transparency of material information and relevant and also a transparency in decision making process. Second, accountability, which is a clear function and responsibility by the bank’s organics for effective management. Third, responsibility, which is a proper management of the bank in accordance with the prevailing laws and prudential principles. Fourth, professionalism, which is competency, objectivity, independency and strong commitment for the development of Sharia bank. Fifth, fairness, which is fairness in the fulfillment of stakeholders’ rights based on the prevailing laws and contract.

Maybank Syariah officially operated as a Sharia Bank in 1 October 2010 based on the Decision of Bank Indonesia Governor Number:12/60/KEP.GBI/DpG/2010 concerning The Provision of License for Conversion of a Conventional Bank to become a Syariah Bank PT Bank Maybank Sharia Indonesia.

The composition of Maybank Syariah shareholders based on the result of General Meeting of Shareholders dated 19 December 2011 as meant in Notary Deed No.27 dated 19 December 2011 proceeded in front of Notary Aliya Sriwendayani Azhar, SH, MH, M.Kn and the amendment to the Articles of Association has been registered by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Notification Letter on the Company’s Information Number AHU-AH.01.10-42542 dated 28 December 2011, is as follows:

A. Umum

PT Bank Maybank Syariah (Maybank Syariah) merupakan anak perusahaan dari Malayan Banking Berhad, sebuah group keuangan yang berkedudukan di Malaysia. Sebagai sebuah group keuangan terbesar di Malaysia, Malayan Banking Berhad (“Maybank”) sangat menjunjung tinggi penerapan GCG bagi seluruh group Maybank. Bagi Maybank, Corporate Governance bukan hanya semata-mata merupakan pernyataan kepatuhan tetapi juga merupakan komitmen untuk mencapai dan mempertahankan standar tertinggi untuk business integrity, ethics, dan profesinalisme pada seluruh aktivitas yang dijalankan oleh Group. Komitmen Group ini merupakan landasan yang kuat bagi Maybank Syariah untuk senantiasa memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Maybank Syariah.

A. General Overview

PT Bank Maybank Sharia Indonesia (Maybank Syariah) is a subsidiary of Malayan Banking Berhad, a financial group company based in Malaysia. As the biggest financial group in Malaysia, Maybank uphold the implementation of GCG for all of the group members. For Maybank, Corporate Governance is not only a matter of compliance statement but also a strong commitment to achieve and maintain the highest standard for business integrity, ethics, and professionalism in all of the Group’s activities. The Group’s commitment becomes a strong platform for Maybank Syariah to ensure the implementation of GCG in every aspect of its business activities.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance (GCG)

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

30 31

Saham Luar Biasa Perseroan sebagaimana termuat dalam Akta Notaris tanggal 1 Juni 2011 No.10, adalah sebagai berikut:

*) Terhitung efektif sejak tanggal 21 Desember 2011 resmi mengundurkan diri dari jabatan sebagai Presiden Komisaris Maybank Syariah.

**) Status jabatan sebagai Komisaris berubah menjadi Komisaris Independen berdasarkan surat persetujuan Bank Indonesia No.14/1/GBI/DPbS tanggal 15 Maret 2012 perihal Keputusan atas Permohonan Perubahan Status Jabatan Komisaris menjadi Komisaris Independen.

Seluruh anggota Dewan Komisaris telah mendapat persetujuan Bank Indonesia sebagaimana termuat dalam Surat No.12/5/DpG/DPbS tanggal 23 September 2010 perihal Keputusan Atas Calon Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah Bank Saudara Dalam Rangka Perubahan Kegiatan Usaha Menjadi Bank Umum Syariah.

2) Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris antara lain adalah:

a. Melakukan Pengawasan terhadap pengelolaan Maybank Syariah yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk mengenai rencana kerja dan pengembangan usaha.

b. Menjaga kepentingan Bank dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada RUPS-Maybank Syariah.

c. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan

General Meeting of Shareholders as meant in the Notary Deed dated 1 June 2011 No.10, is as follows:

*) Officially resigned from his position as President Commissioner of Maybank Syariah effective as from 21 December 2011.

**) Her status as Commissioner has been converted into Independent Commissioner based on approval letter from Bank Indonesia No.14/1/GBI/DPbS dated 15 March 2012 concerning The Decision on Application for Conversion of Status from Commissioner to become Independent Commissioner.

All BOC members has been approved by Bank Indonesia as meant in Letter No.12/5/DpG/DPbS dated 23 September 2010 concerning Decision for Candidates of BOC, BOD, and DPS of the Bank In Relation With the Conversion of Business Activities into Bank Sharia.

2) The Duties and Responsibilities of BOC

The duties and responsibilities of BOC are as follows:

a. To oversight the management of Maybank Syariah which is carried out by the BOD and to give recommendation to the BOD including recommendation on business plan and business development.

b. To safeguard the Bank’s interest by taking into account the Shareholders’ interest and be responsible to the General Meeting of Shareholders.

c. To review the annual report prepared by BOD and to sign the report.

Jabatan Nama

Presiden KomisarisPresident Commissioner

1. Mohammed bin Haji Che Hussein*)

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

2. Randolph Latumahina

KomisarisCommissioner

3. Fransisca Ekawati**)

Perubahan komposisi kepemilikan atau pemegang saham ini telah dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 22 Desember 2011 (Surat No.010/LGL/XII/2011 tentang Laporan Perubahan Komposisi Kepemilikan Bank) dan tanggal 6 Januari 2012 (Surat No.001/LGL/I/2012 tentang Laporan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Maybank Syariah Indonesia). Selain itu Laporan Perubahan Struktur Kelompok Usaha Bank sehubungan dengan adanya perkembangan ini juga telah disampaikan melalui surat No.02/COM/OL/0112 tanggal 19 Januari 2012.

Selanjutnya dengan terjadinya perubahan tersebut maka status jabatan salah satu anggota Dewan Komisaris, yaitu Ibu Fransisca Ekawati, yang semula adalah Komisaris (dalam kapasitasnya sebagai perwakilan Menteri Keuangan Republik Indonesia) berubah menjadi Komisaris Independen. Perubahan status jabatan Komisaris menjadi Komisaris Independen tersebut telah mendapat persetujuan Bank Indonesia sebagaimana termuat dalam surat No.14/1/GBI/DPbS tanggal 15 Maret 2012 perihal Keputusan atas Permohonan Perubahan Status Jabatan Komisaris menjadi Komisaris Independen.

B. Susunan Kepengurusan Maybank Syariah

B.1. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

1) Susunan Keanggotaan Dewan Komisaris

Susunan keanggotaan Dewan Komisaris Maybank Syariah berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang

Changes in the composition of ownership or share holders has been reported to Bank Indonesia on 22 December 2011 (Letter No.010/LGL/XII/2011 concerning Report on the Changes of Ownership Composition in the Bank) and dated 6 January 2012 (Letter No.001/LGL/I/2012 concerning Report on the Amendment of PT Bank Maybank Sharia Indonesia’s Articles of Association). In addition to that, a Report on the Changes of the Bank’s Group Structure has been submitted as well to Bank Indonesia through a letter No.02/COM/OL/0112 dated 19 January 2012.

Pursuant to the above changes, therefore, the status of one of BOC members, i.e. Ibu Fransisca Ekawati, which is formerly a Commissioner (in her capacity as representative of the Ministry of Finance) has converted accordingly to become an Independent Commissioner. The new status has been approved by Bank Indonesia based on a letter No.14/1/GBI/DPbS dated 15 March 2012 concerning The Decision on Application for Conversion of Status from Commissioner to become Independent Commissioner.

B. Management Structure of Maybank Syariah

B.1. Board of Commissioners (BOC)

The Board of Commissioners is the company’s body who is responsible to conduct general and/or special oversight in accordance with the articles of association and to give recommendation to the BOD as meant in the Law Number 40 of 2007 concerning Limited Liability Company.

1) The Composition of BOC Members

The composition of Maybank Syariah’s BOC members based on the result of Extraordinary

Komposisi Pemegang Saham Lama Komposisi Pemegang Saham Baru

1. Malayan Banking Berhad (96, 83%) 1. Malayan Banking Berhad: IDR 811.113.913.758,47 atau 935.618 lembar saham (99%)

2. Menteri Keuangan Repurblik Indonesia (3,17%) 2. PT Prosperindo IDR 8.193.341.298,41 atau 9.451 lembar saham (1%)

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

32 33

Luar Biasa Perseroan sebagaimana termuat dalam Akta Notaris tanggal 1 Juni 2011 No.10, adalah sebagai berikut:

Susunan keanggotaan Direksi Maybank Syariah tersebut di atas kemudian mengalami perubahan berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham yang Diambil di Luar Rapat Umum Pemegang Saham tertanggal 5 Oktober 2011, menjadi sebagai berikut:

Seluruh anggota Direksi telah mendapat persetujuan Bank Indonesia sebagaimana termuat dalam Surat No.12/5/DpG/DPbS tanggal 23 September 2010 perihal Keputusan Atas Calon Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah Bank Saudara Dalam Rangka Perubahan Kegiatan Usaha Menjadi Bank Umum Syariah, dan Surat No.13/67/DpG/DPbS tanggal 20 Juli 2011 perihal Keputusan atas Pengajuan Calon Presiden Direktur Bank Saudara.

2) Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan Maybank Syariah berdasarkan prinsip kehati-hatian dan Prinsip Syariah.

Tugas dan tanggung jawab Direksi mencakup beberapa hal sebagai berikut:a. Mengelola Maybank Syariah sesuai dengan

kewenangan dan tanggung jawabnya

of Shareholders as meant in the Notary Deed dated 1 June 2011 No.10, is as follows:

Later on the composition has been changed based on the Decision of Shareholders Outside of the General Meeting of Shareholders dated 5 October 2011, to become as follows:

All BOD members has been approved by Bank Indonesia as meant in the Letter No.12/5/DpG/DPbS dated 23 September 2010 concerning Decision for Candidates of BOC, BOD, and DPS of the Bank In Relation With the Conversion of Business Activities into Bank Sharia.

2) The Duties and Responsibilities of BOD

BOD shall be fully responsible for the implementation of the management of Maybank Syariah based on prudential principles and Sharia Principles.

The duties and responsibilities of BOD cover the followings:a. To manage Maybank Syariah in accordance with

their authorities and responsibilities as provided in

Jabatan / Title Nama / Name

Presiden DirekturPresident Director

1. Baharudin Abd. Majid

Direktur Pengembangan Bisnis Bussiness Development Director

2. Dharma Setyadjaja Ksatryo

Direktur KepatuhanCompliance Director

3. Baiq Nadea Dzurriatin

Jabatan / Title Nama / Nmae

Presiden DirekturPresident Director

1. Ibrahim Hassan

Direktur Pengembangan Bisnis Bussiness Development Director

2. Dharma Setyadjaja Ksatryo

Direktur KepatuhanCompliance Director

3. Baiq Nadea Dzurriatin

tahunan tersebut.d. Memberikan pendapat dan saran atas Rencana

Kerja dan Anggaran tahunan yang diusulkan Direksi dan mengesahkannya sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar.

e. Memonitor perkembangan kegiatan usaha Maybank Syariah.

f. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Bank.

g. Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya (a) pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan dan (b) keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Maybank Syariah.

3) Frekuensi Rapat Dewan Komisaris

Dalam rangka melakukan pengawasan terhadap pengelolaan bank Dewan Komisaris Maybank Syariah mengadakan Rapat Dewan Komisaris secara rutin setiap 2 (dua) buan sekali. Selama periode tahun 2011 frekuensi Rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

B.2. Direksi

Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam dan di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

1) Susunan Keanggotaan Direksi

Susunan keanggotaan Direksi Maybank Syariah berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham

d. To give opinion and recommendation on the annual Business Plan and Budget which is proposed by BOD and to ratify the proposal.

e. To monitor the development of Maybank Syariah’s business.

f. To provide immediate report to the General Meeting of Shareholders on the declining of the Bank’s performance.

g. To notify Bank Indonesia at the latest 7 (seven) business days as from the detection of (a) breach of laws and regulations in banking and finance and (b) a situation which may endanger the Bank’s business.

2) Frequency of BOC Meeting

To perform the oversight function upon the management of the Bank, the BOC holds the BOC Meeting every 2 (two) months. The frequency of BOC Meetings in year 2011 is as follows:

B.2. Board of Directors (BOD)

Board of Directors is the company’s body who has the authority and is fully responsible for the management of the company in accordance with the company’s goal and to represent the company before the court in accordance with the Articles of Association as meant in Law Number 40 of 2007 concerning Limited Liability Company.

1) The Composition of BODMembers

The composition of Maybank Syariah’s BOD members based on the result of Extraordinary General Meeting

NamaName

Jumlah RapatNumber of Meeting

KehadiranAttendance

PersentasePercentage

1. Mohammed bin Haji Che Husein 6 5 83%

2. Randolph Latumahina 6 5 83%

3. Fransisca Ekawati 6 6 100%

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

34 35

serta aktivitas ataupun operasional Maybank Syariah harus disetujui oleh DPS untuk menjamin kepatuhan bank terhadap prinsip-prinsip syariah maupun fatwa-fatwa yang diterbitkan oleh DSN-MUI.

1) Susunan Keanggotaan DPS

Susunan keanggotaan DPS berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa sebagaimana termuat dalam Akta Notaris tanggal 1 Juni 2010 No.01, adalah sebagai berikut:

Seluruh anggota DPS ditunjuk berdasarkan rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dan telah mendapat persetujuan Bank Indonesia sebagaimana termuat dalam Surat No.12/5/DpG/DPbS tanggal 23 September 2010 perihal Keputusan Atas Calon Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah Bank Saudara Dalam Rangka Perubahan Kegiatan Usaha Menjadi Bank Umum Syariah

2) Tugas dan Tanggung Jawab DPS

DPS wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.

Adapun tugas dan tanggung jawab DPS antara lain adalah:1. Memberikan nasihat dan saran kepada Direksi

serta mengawasi kegiatan Maybank Syariah agar sesuai dengan Prinsip Syariah.

2. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank.

3. Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia.

4. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia untuk produk baru Bank yang belum ada fatwanya.

5. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme

operational activities must be approved by the DPS to give assurance on the Bank’s compliance with the Sharia Principles and the fatwa from DSN-MUI.

1) The composition of DPS

The composition of DPS based on the Statement of Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders as meant in Notary Deed dated 1 June 2010 No.01, is as follows:

All DPS members has been recommended by DSN-MUI and approved by Bank Indonesia as meant in the Letter No.12/5/DpG/DPbS dated 23 September 2010 concerning Decision for Candidates of BOC, BOD, and DPS of the Bank In Relation With the Conversion of Business Activities into Bank Sharia.

2) Duties and Responsibilities of DPS

DPS shall perform its duties and responsibilities in accordance with the GCG principles.

The duties and responsibilities are among others:1. To provide opinion and recommendation to the

BOD and to oversight the activities of Maybank Syariah to be in compliance with the Sharia Principles.

2. To evaluate and to ensure the fulfillment of Sharia Principles in the operational guidelines and the products launched by the Bank.

3. To oversight the process of product development to be in line with the fatwa from DSN-MUI.

4. To request fatwa from DSN-MUI for the new product which have not been regulated by any fatwa.

Jabatan / Title Nama / Name

Ketua I Chairman 1. Drs H.M. Ichwan Sam

Anggota I Member 2. Dr. H.M. Asrorun Ni’am Sholeh,M.A

sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Maybank Syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Melaksanakan GCG dalam setiap kegiatan usaha BUS pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

c. Menindaklanjuti temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor intern, Dewan Pengawas Syariah dan/atau auditor ekstern.

d. Memastikan pelaksanaan fungsi pengendalian internal yang meliputi, Audit Internal, Audit eksternal, Manajemen Risiko dan Kepatuhan Bank.

e. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.

3) Frekuensi Rapat Direksi

Dalam rangka melakukan tugas pengelolaan bank Direksi Maybank Syariah mengadakan Rapat Direksi secara rutin setiap bulan. Selama periode tahun 2011 frekuensi Rapat Direksi adalah sebagai berikut:

*) Ibrahim Hassan menggantikan posisi Baharudin Abd. Majid sebagai Presiden Direktur Maybank Syariah terhitung efektif sejak 5 Oktober 2011

B.3. Dewan Pengawas Syariah

Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang bertugas memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya Maybank Syariah senantiasa dikawal oleh DPS sebagai perwakilan Dewan Syariah Nasional (DSN) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada lembaga keuangan syariah dan bersifat independen. Seluruh pedoman, produk pendanaan dan pembiayaan

the Articles of Association and the prevailing laws and regulations.

b. To implement GCG in every business activities of Maybank Syariah in all level of organization.

c. To follow up the audit findings and/or recommendations from the result of audit by Bank Indonesia, internal audit, Sharia Supervisory Board and/or external auditor.

d. To ensure the implementation of internal control function which covers Internal Audit, External Audit, Risk Management and Compliance.

e. To be responsible for the implementation of their duties to the shareholders through the General Meeting of Shareholders.

3) The Frequency of BOD Meeting

To perform the management of the Bank, the BOD holds Monthly BOD Meeting. The frequency of BOD Meetings in year 2011 is as follows:

*) Ibrahim Hassan is the successor of Baharudin Abd. Majid as President Director of Maybank Syariah effective as from 5 October 2011

B.3. Sharia Supervisory Board

Sharia Supervisory Board (DPS) is a committee who has duties to provide recommendation to the BOD and to oversight the Bank’s activities to be in accordance with the Sharia Principles.

In running its business Maybank Syariah has always been escorted by DPS which is independent and the representative of National Sharia Board (DSN) – Majelis Ulama Indonesia (MUI). All of guidelines, products, funding and financing as well as the

NamaName

Jumlah RapatNumber of Meeting

KehadiranAttendance

PersentasePercentage

Baharudin Abd. Majid 12 7 58%

Ibrahim Hassan 12 5 42%

Dharma Setyadjaja Ksatryo 12 12 100%

Baiq Nadea Dzurriatin 12 12 100%

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

36 37

C.2. Kelemahan dan Kekuatan Pelaksanaan GCG Secara Umum

1) Kekuatan Pelaksanaan GCG Secara Umum

Sebagaimana telah dikemukakan di atas, komitmen group Maybank untuk mencapai dan mempertahankan standar tertinggi untuk business integrity, ethics, dan profesinalisme pada seluruh aktivitas yang dijalankan oleh Group merupakan landasan yang kuat bagi Maybank Syariah untuk senantiasa memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Maybank Syariah.

2) Kelemahan Pelaksanaan GCG Secara Umum

Maybank Syariah senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pelaksanaan GCG dan menindaklanjuti kelemahan-kelemahan yang ada dengan melakukan perbaikan segera sesuai ketentuan yang berlaku.

Hal yang menjadi perhatian khusus dalam self assessment periode tahun 2011 adalah mengenai perubahan komposisi Dewan Komisaris Maybank Syariah sehubungan dengan pengunduran diri Presiden Komisaris, Sdr. Mohammed bin Haji Che Hussein. Keputusan pengunduran diri tersebut diambil agar tidak terjadi rangkap jabatan dikarenakan yang bersangkutan ditunjuk oleh Pemerintah Malaysia sebagai Chairman of Bank Pembangunan Malaysia Bhd. Kondisi ini telah diinformasikan kepada Bank Indonesia melalui surat Maybank Syariah No.052/COM/OL/1111 tanggal 21 November 2011 perihal Rangkap Jabatan Anggota Dewan Komisaris. Selanjutnya pengunduran diri dari jabatan tersebut telah dilaporkan pula secara resmi kepada Bank Indonesia melalui surat No.172/Maybank Syariah-HR/XII/2011 tanggal 16 Desember 2011.

Dengan adanya pengunduran diri tersebut maka saat ini terjadi kekosongan jabatan Presiden Komisaris sehingga komposisi anggota Dewan Komisaris hanya terdiri dari 2 (dua) orang Komisaris, yaitu Sdr. Randolph Latumahina (Komisaris Independen) dan Ibu Fransisca

C.2. Strength and Weakness of the GCG Implementation

1) The Strength of GCG Implementation in General

As mentioned earlier, the Manybank Group’s commitment to achieve and maintain the the highest standard for business integrity, ethics, and professionalism in all activities of the Group is a strong platform for Maybank Syariah to ensure the implementation of GCG in every aspects of Maybank Syariah’s business.

2) The weakness of GCG Implementation in General

Maybank Syariah has always made effort to improve the quality of its GCG implementation and to follow up the weaknesses through corrective measures in accordance with the prevailing regulations.

Specicific attention taken in the self assessment of year 2011 is concerning the changes in the composition of BOC members due to the resignation of President Commissioner, Mohammed bin Haji Che Hussein. The decision to resign was taken in order to avoid concurrent position by the President Commissioner since Mohammed bin Haji Che Hussein was appointed by the Government of Malaysia to be the Chairman of Bank Pembangunan Malaysia Bhd. This condition has been reported to Bank Indonesia through a letter No.052/COM/OL/1111 dated 21 November 2011 concerning Concurrent Position of BOC Members. Further, another report has been submitted as well to Bank Indonesia through a letter No.172/Maybank Syariah-HR/XII/2011 dated 16 December 2011 concerning The Resignation of BOC Member.

Due to the resignation, currently there is vacant position for President Commissioner of Maybank Syariah and thus, the current composition of BOC members consist of 2 (two) Commissioners, i.e Randolph Latumahina (Independent Commissioner) and Ibu Fransisca Ekawati (Independent

penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank.

6. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.

7. Menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan Dewan Pengawas Syariah kepada Bank Indonesia secara semesteran.

C. Hasil Self Assessment Pelaksanaan GCG

C.1. Nilai Komposit

Nilai Komposit berdasarkan hasil self assessment pelaksanaan GCG yang terakhir (posisi tahun 2010) adalah 2,30 atau termasuk dalam predikat “Baik”.

Berdasarkan hasil self assessment posisi tahun 2011, Maybank Syariah memperoleh Nilai Komposit 2,00 dengan predikat “Baik”. Peringkat masing-masing faktor serta Nilai Komposit hasil self assessment adalah sbb.:

Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit

5. To review on regular basis the fulfillment of Sharia Principles in the mechanism of funding, financing, and services provided by the Bank.

6. To request data and information relevant to the Sharia aspects from the respective units in the Bank.

7. To submit report to Bank Indonesia on semi-annual basis.

C. The Result of GCG Self Assessment

C.1. Composite Rating

The Composite Rating for the result of GCG self assessment of year 2010 is 2.30 or “Good”.

Based on the result of self assessment of year 2011, Maybank Syariah’s Composite Rating is 2.00 or “Good”. The rate of each factor is as follows:

Summary of the Composite Rating Valuation

No. FaktorPeringkat

(a)Bobot

(b)Nilai

(a) X (b)

1 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 2 12.50% 0,25

2 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 2 17.50% 0,35

3 Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite 2 10.00% 0,20

4 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah 2 10.00% 0,20

5 Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa

2 5.00% 0,10

6 Penanganan benturan kepentingan 2 10.00% 0,20

7 Penerapan fungsi kepatuhan Bank 2 5.00% 0,10

8 Penerapan fungsi audit intern 2 5.00% 0,10

9 Penerapan fungsi audit ekstern 2 5.00% 0,10

10 Batas Maksimum Penyaluran Dana 2 5.00% 0,10

11 Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal

2 15.00% 0,30

Nilai Komposit 22 100.00% 2,00

Predikat: Baik

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

38 39

* Status jabatan sebagai Komisaris berubah menjadi Komisaris Independen berdasarkan surat persetujuan Bank Indonesia No.14/1/GBI/DPbS tanggal 15 Maret 2012 perihal Keputusan atas Permohonan Perubahan Status Jabatan Komisaris menjadi Komisaris Independen.

C.4. Realisasi Pelaksanaan Langkah Perbaikan Periode Sebelumnya Beserta Waktu Penyelesaian dan Kendala Penyelesaiannya.

Langkah perbaikan atas hasil self assessment periode tahun 2010 telah dilakukan sepenuhnya, yaitu sbb.:

1) Penyesuaian komposisi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sesuai Pasal 35 ayat (1) PBI No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Sesuai hasil Rapat Dewan Komisaris pada bulan April 2011, terhitung efektif sejak tanggal 25 Mei 2011 telah dilakukan perubahan pada komposisi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sehingga

* Her status as Commissioner has been converted into Independent Commissioner based on approval letter from Bank Indonesia No.14/1/GBI/DPbS dated 15 March 2012 concerning The Decision on Application for Conversion of Status from Commissioner to become Independent Commissioner.

C.4. The Realization of Corrective Actions from the Previous Period, Target Date, and Constraints

All the corrective actions required in the previous self assessment has been completed, as follows

1) Adjustment to the composition of Remuneration and Nomination Committee in accordance with Article 35 Par. (1) of Bank Indonesia Regulation No.11/33/PBI/2009 dated 7 December 2009 concerning The Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Bank and Sharia Window.

In accordance with the result of BOC Meeting in April 2011, adjustment to the composition of Remuneration and Nomination Committee has been effective as from 25 May 2011, and thus, the

Komite Komposisi Lama Komposisi Baru

KomitePemantauRisiko

• Mohammed Bin Haji Che Hussein (Ketua / Presiden Komisaris / Komisaris Independen)

• Randolph Latumahina (Ketua / Komisaris Independen)

• Fransisca Ekawati • Fransisca Ekawati (Komisaris Independen) *

• Richard Chang (Pihak Independen) • Richard Chang (Pihak Independen)

• Reynold Batubara (Pihak Independen) • Reynold Batubara (Pihak Independen)

Komite Remunerasi danNominasi

• Mohammed Bin Haji Che Hussein (Ketua / Presiden Komisaris / Komisaris Independen)

• Fransisca Ekawati (Ketua / Komisaris Independen)*

• Randolph Latumahina (Komisaris Independen) • Randolph Latumahina (Komisaris Independen)

• Togi F. Pardede (HR Head) • Togi F. Pardede (HR Head)

Komite Audit

• Randolph Latumahina (Ketua / Komisaris Independen)

Tidak berubah.• Richard Chang (Pihak Independen)

• Reynold Batubara (Pihak Independen)

Ekawati (Komisaris). Hal ini mengakibatkan untuk sementara waktu Maybank Syariah belum dapat memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Maybank Syariah maupun PBI No.11/3/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Bank Umum Syariah yang mensyaratkan jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang 3 (tiga) orang dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi.

Menindaklanjuti kondisi tersebut di atas, Maybank Syariah telah menyampaikan permohonan persetujuan kepada Bank Indonesia untuk kandidat Presiden Komisaris yang baru dan saat ini permohonan tersebut masih dalam proses di Bank Indonesia.

C.3. Langkah Perbaikan Beserta Target Waktu Pelaksanaannya

1) Kekosongan Jabatan Presiden Komisaris

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, Maybank Syariah telah menyampaikan permohonan persetujuan kepada Bank Indonesia atas kandidat Presiden Komisaris yang baru. Saat ini proses administrasi di Bank Indonesia masih berlangsung dan diharapkan dapat segera dilanjutkan dengan adanya proses fit & proper test bagi kandidat tersebut.

2) Perubahan komposisi anggota komite-komite disebabkan adanya perubahan komposisi Dewan Komisaris

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris dikarenakan adanya pengunduran diri Presiden Komisaris sebagaimana dijelaskan pada butir 1) di atas mengakibatkan perlunya dilakukan penyesuaian pada komposisi anggota Komite Pemantauan Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Sehubungan dengan hal ini Maybank Syariah telah melakukan penyesuaian yang diperlukan. Sesuai persetujuan Dewan Komisaris Maybank Syariah pada tanggal 9 Januari 2012 maka susunan/komposisi anggota komite-komite di Maybank Syariah menjadi sbb.:

Commissioner). Accordingly, Maybank Syariah is temporarily unable to meet the requirement for composition of BOC members under the prevailing Articles of Association and Bank Indonesia Regulation No.11/3/PBI/2009 dated 29 January 2009 concerning Bank Sharia which requires 3 (three) members of BOC or at least similar with the composition of BOD members.

Following the situation, Maybank Syariah has submitted to Bank Indonesia the application for candidate of President Commissioner and currently the application is under process in Bank Indonesia.

C.3. Corrective Actions and Target Date

1) Vacant Position of President Commissioner

As described earlier, Maybank Syariah has submitted to Bank Indonesia the application for candidate of President Commissioner. Currently the application is under process in Bank Indonesia and expected to be followed with the schedule of fit and proper test for the candidate.

2) Changes in the composition of Committees’ members due to the changes in the composition of BOC members

Due the changes in the composition of BOC members, it is deemed necessary to adjust the composition of members in the Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee. Maybank Syariah has completed the adjustment needed. Based on the approval from the BOC dated 9 January 2012, the current composition becomes as follows:

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

40 41

komposisinya terdiri dari seorang Komisaris Independen (Mohammed bin Haji Che Hussein/Presiden Komisaris/Komisaris Independen), seorang Komisaris (Fransisca Ekawati/Komisaris), dan seorang Pejabat Eksekutif yang membawahi sumber daya manusia atau seorang perwakilan pegawai (Togi F. Pardede/HR Head). Perubahan komposisi ini telah diinformasikan kepada Bank Indonesia melalui surat No.025/COM/OL/1611 tanggal 7 Juni 2011.

2) Pelaksanaan review secara berkala yang wajib dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) atas pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa BUS.

Pada periode tahun 2010 DPS sudah mulai melakukan review berkala atas pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa yang dijalankan Maybank Syariah. Hasil review berkala telah dilaporkan kepada Direksi, Dewan Komisaris, dan juga Bank Indonesia dalam Laporan Hasil Pengawasan DPS periode Januari-Juni 2011 dan periode Juli – Desember 2011.

3) Peningkatan fungsi kepatuhan syariah. Untuk mendukung peningkatan fungsi kepatuhan

syariah, Maybank Syariah telah melakukan review atas beberapa pedoman/manual operasional yang ada serta mengangkat satu orang Syariah Compliance Officer yang bertanggungjawab melaksanakan fungsi syariah advisory, syariah compliance, dan secretariat untuk DPS. Syariah Compliance Officer tersebut resmi diangkat oleh Maybank Syariah pada tanggal 16 Desember 2011 dan pengangkatan ini telah pula dilaporkan kepada Bank Indonesia dalam Laporan Pengangkatan Pejabat Eksekutif tanggal 21 Desember 2011.

4) Peningkatan fungsi audit intern khususnya untuk pengawasan atas pelaksanaan terhadap pemenuhan Prinsip Syariah.

members consist two Independent Commissioners and an Executive Officer, i.e. Mohammed bin Haji Che Hussein/President Commissioner, Randolph Latumahina, and Togi F. Pardede/HR Head. This adjustment has been reported to Bank Indonesia through a letter No.025/COM/OL/1611 dated 7 June 2011.

2) The implementation of regular review by DPS on the fulfillment of Sharia Principles in the mechanism of funding, financing, and services

DPS has started to perform the regular review in 2010. The result of regular review has been reported to the BOD, BOC, and Bank Indonesia through the DPS Report for period of January to June 2011 and July to December 2011.

3) Improvement of Sharia compliance function To improve the Sharia compliance function,

Maybank Syariah has performed regular review on some of the operational manuals/guidelines and also recruited a Sharia Compliance Officer who is responsible for the implementation of Sharia advisory function, Sharia compliance function, and secretariat of DPS. The Sharia Compliance Officer has been officially appointed by Maybank Syariah on 16 December and such appointment has been reported to Bank Indonesia through a Report on the Appointment of Executive Officer dated 21 December 2011.

4) Improvement of internal audit function especially for the supervision on the fulfillment of Sharia Principles.

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

42 43

Seluruh anggota Dewan Komisaris Maybank Syariah tidak mempunyai hubungan keuangan dengan Pemegang Saham Pengendali Maybank Syariah, anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi Maybank Syariah.

G. Hubungan Keuangan Anggota Direksi Dengan Pemegang Saham Pengendali, Anggota Dewan Komisaris Dan/Atau Anggota Direksi Maybank Syariah Lainnya

Seluruh anggota Direksi Maybank Syariah tidak mempunyai hubungan keuangan dengan Pemegang Saham Pengendali Maybank Syariah, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi Maybank Syariah lainnya.

H. Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris Dengan Pemegang Saham Pengendali, Anggota Dewan Komisaris Lain Dan/Atau Anggota Direksi Maybank Syariah

Seluruh anggota Dewan Komisaris Maybank Syariah tidak mempunyai hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Pengendali Maybank Syariah, anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi Maybank Syariah.

I. Hubungan Keluarga Anggota Direksi Dengan Pemegang Saham Pengendali, Anggota Dewan Komisaris Dan/Atau Anggota Direksi Maybank Syariah Lainnya

Seluruh anggota Direksi tidak mempunyai hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Pengendali Maybank Syariah, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi Maybank Syariah lainnya.

All BOC members have no financial relations with the Ultimate Shareholder, other BOC members and/or BOD members of Maybank Syariah.

G. Financial Relations Between BOD Members and Ultimate Shareholder, BOC Members and/or Other BOD Members

All BOD members have no financial relations with the Ultimate Shareholder, BOC members and/or other BOD members.

H. Family Relations Between BOC Members and Ultimate Shareholder, Other BOC Members and/or BOD Members of Maybank Syariah

All BOC members have no family relations with the Ultimate Shareholder, other BOC members and/or BOD members.

I. Family Relations Between BOD Members and Ultimate Shareholder, Other BOC Members and/or BOD Members

All BOD members have no family relations with the Ultimate Shareholder, other BOC members and/or BOD members.

Untuk meningkatkan pelaksanaan fungsi audit intern terkait pengawasan atas pelaksanaan terhadap pemenuhan Prinsip Syariah, Audit Internal Maybank Syariah (SKAI) telah melaksanakan Syariah Compliance Audit pada tanggal 3 Oktober 2011 s.d. 25 Oktober 2011. Hasil audit ini telah dilaporkan kepada Direksi, Dewan Komisaris, DPS, dan juga Bank Indonesia.

D. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris yang Mencapai 5% (Lima Persen) atau lebih dari Modal Disetor, yang Meliputi Jenis dan Jumlah Lembar Saham Pada Maybank Syariah

Seluruh anggota Dewan Komisaris Maybank Syariah tidak mempunyai kepemilikan saham pada Maybank Syariah.

E. Kepemilikan Saham Anggota Direksi Yang Mencapai 5% (Lima Persen) atau lebih dari Modal Disetor, yang Meliputi Jenis Dan Jumlah Lembar Saham Pada Maybank Syariah, Bank Lain, dan Perusahaan Lain Yang Berkedudukan Baik di Dalam Maupun di Luar Negeri

Seluruh anggota Direksi Maybank Syariah tidak mempunyai kepemilikan saham pada Maybank Syariah, maupun di bank lain dan perusahaan lain yang berkedudukan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

F. Hubungan Keuangan Anggota Dewan Komisaris Dengan Pemegang Saham Pengendali, Anggota Dewan Komisaris Lain dan/atau Anggota Direksi Maybank Syariah

To improve the implementation of internal audit function related to the supervision on the fulfillment of Sharia Principles, Maybank Syariah’s Internal Audit (SKAI) has performed a Sharia Compliance Audit in 3 October 2011 until 25 October 2011. The result of audit has been reported to BOD, BOC, DPS, and Bank Indonesia.

D. Share Ownership by BOC Totalling 5% or More of the Paid Up Capital, Which Inlcudes Type and Number of Shares in Maybank Syariah

All BOC members have no shares in Maybank Syariah.

E. Share Ownership by BOD Totalling 5% or More of the Paid Up Capital, Which Includes Type and Number of Shares in Maybank Syariah, Other Bank, and Other Company either Local or Overseas

All BOD members have no shares in Maybank Syariah, other bank and other company either local or overseas.

F. Financial Relations Between BOC Members and Ultimate Shareholder, Other BOC Members and/or BOD members of Maybank Syariah

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

44 45

L. Struktur Komite, Anggota Komite, Keanggotaan Komite, Dan Keahlian Anggota Komite

Sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, dalam rangka mendukung efektitivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris Maybank Syariah telah membentuk Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Komite Audit.

L.1. Komite Pemantau Risiko

Struktur dan keanggotaan Komite Pemantau Risiko pada periode tahun 2011 adalah sebagai mana tersebut di bawah. Struktur dan keanggotaan tersebut kemudian mengalami penyesuaian sesuai persetujuan Dewan Komisaris pada tanggal 9 Januari 2012.

Komposisi anggota komite ini telah mewakili keahlian di bidang perbankan syariah dan manajemen risiko.

Komite Pemantau Risiko mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain:a. Melakukan evaluasi tentang kebijakan manajemen risiko;b. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara

kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut;

c. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko; guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

L. The Structure of Committee, Committee Members, and Committee Members’ Expertise

In accordance with Bank Indonesia Regulation No.11/33/PBI/2009 dated 7 December 2009 concerning The Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Bank and Sharia Window, in order to support the effectiveness of its duties and responsibilities, the BOC has established a Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee, and Audit Committee.

L.1. Risk Monitoring Committee

The structure and composition of Risk Monitoring Committee in year 2011 is as follows. Later, this structure has been re-adjusted based on the decision of BOC dated 9 January 2012.

The composition of the Committee members has represented the required expertise in Sharia banking and risk management.

The duties and responsibilities of Risk Monitoring Committee are as follows:a. To evaluate the risk management policy;b. To evaluate the consistency between risk

management policy and its implementation;c. To evaluate the implementation of duties by Risk

Management Committee and Risk Management Department; for recommendation to the BOC.

J. Rangkap Jabatan Anggota Dewan Komisaris Pada Perusahaan Atau Lembaga Lain

Pada Oktober 2011 Presiden Komisaris Maybank Syariah, Mohammed Bin Haji Che Hussein, menginformasikan kepada Maybank Syariah bahwa yang bersangkutan telah ditunjuk oleh Pemerintah Malaysia sebagai Chairman of Bank Pembangunan Malaysia Bhd. Sehubungan dengan kondisi tersebut maka selama beberapa waktu terjadi perangkapan jabatan oleh Presiden Komisaris Maybank Syariah. Menindaklanjuti hal ini Mohammed Bin Haji Che Hussein telah memutuskan mengundurkan diri dari jabatan sebagai Presiden Komisaris Maybank Syariah terhitung efektif sejak tanggal 21 Desember 2011.

K. Rangkap Jabatan Sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah Lainnya

Komposisi anggota DPS periode tahun 2011 adalah sbb.:1. Ichwan Sam (Ketua);2. Asrorun Ni’am Sholeh (Anggota).

Selain menjabat sebagai anggota DPS di Maybank Syariah, kedua anggota DPS tersebut juga mempunyai jabatan sebagai anggota DPS di lembaga keuangan syariah lainnya, sebagai berikut:1. Bp. Ichwan Sam, merangkap sebagai anggota DPS

di PT Great Eastern Life Indonesia, PT Reasuransi Internasional Indonesia (ReINDO), dan AIA.

2. Bp. Asrorun Ni’am Sholeh, merangkap sebagai anggota DPS di PT BESS Finance.

Kondisi rangkap jabatan tersebut sesuai atau masih dalam koridor ketentuan Peraturan Bank Indonesia No.11/3/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Bank Umum Syariah yang membatasi rangkap jabatan sebagai anggota DPS paling banyak pada 4 (empat) lembaga keuangan syariah.

J. Concurrent Position by BOC Members

In October 2011, the President Commissioner of Maybank Syariah, Mohammed Bin Haji Che Hussein, informed Maybank Syariah that he has been appointed by the Government of Malaysia to become a Chairman at the Bank Pembangunan Malaysia Bhd. Due to this condition, there had been a concurrent position by President Commissioner. Following the condition, Mohammed Bin Haji Che Hussein has decided to tender resignation from his position as President Commissioner of Maybank Syariah effective as from 21 December 2011.

K. Concurrent Position by DPS Members in Other Sharia Financial Institutions

The composition of DPS members in year 2011 is as follows:1. Ichwan Sam (Chairman);2. Asrorun Ni’am Sholeh (Member).

Besides as DPS members in Maybank Syariah, both are also DPS members in other Sharia financial institutions, i.e:1. Ichwan Sam is also a DPS member at PT Great

Eastern Life Indonesia, PT Reasuransi Internasional Indonesia, and AIA.

2. Asrorun Ni’am Sholeh is also a DPS member at PT BESS Finance.

The concurrent position are still in line with Bank Indonesia Regulation No.11.3/PBI/2009 dated 29 January 2009 concerning Sharia Bank which allows the concurrent position by DPS members at maximum 4 (four) Sharia financial institutions.

Jabatan Periode 2011 Saat ini

KetuaChairman

1. Mohammed Bin Haji Che Hussein Presiden Komisaris-Komisaris Independen

President Commissooner-Independent Comissioner)

1. Randolph Latumahina (Komisaris Independen/ Independent

Comissioner)

Anggota Member

2. Fransisca Ekawati (Komisaris Independen/ Independent Comis-sioner)

2. Fransisca Ekawati (Komisaris Independen/ Independent Comissioner)

Anggota Member

3. Richard Chang (Pihak Independen/ Independent Party)

2. Richard Chang (Pihak Independen/ Independent Party)

Anggota Member

4. Reynold Batubara (Pihak Independen/ Independent Party)

4. Reynold Batubara (Pihak Independen/ Independent Party)

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

46 47

c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai calon pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit.

L.3. Komite Audit

Struktur dan keanggotaan Komite Audit pada periode tahun 2011 yang kemudian ditegaskan kembali berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris tanggal 9 Januari 2012 adalah sebagai berikut:

Komposisi tersebut di atas telah mewakili keahlian di bidang akuntansi keuangan dan bidang perbankan. Selain itu seluruh anggota Komite Audit telah memiliki integritas dan reputasi keuangan yang baik.

Komite Audit mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit intern dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses laporan keuangan dan melakukan koordinasi dengan Kantor Akuntan Publik dalam rangka efektivitas pelaksanaan audit ekstern.

Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Komite Audit paling kurang melakukan evaluasi terhadap: a. pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh fungsi audit intern; b. pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor intern, Dewan Pengawas Syariah, dan/atau auditor ekstern, guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

Komite Audit juga memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.

c. To recommend BOC on the candidate of independent party who will become the member of Risk Monitoring Committee and Audit Committee.

L.3. Audit Committee

The structure and composition of Audit Committee in year 2011 which is reconfirmed based on the decision of BOC dated 9 January 2012, as follows:

The composition of the Committee members has represented the required expertise in financial accounting and banking. In addition, all the Committee members have had good integrity and financial reputation.

The duties and responsibilities of Audit Committee are among others, to evaluate the implementation of internal audit in order to assess the sufficiency of internal control including the process of financial reporting and to coordinate with Public Accountant for the effectiveness of external audit.

To perform the above mentioned duties, the Audit Committee shall at least evaluate the followings: a. the implementation of duties by the internal audit function; b. the implementation of follow up by BOD on the audit result and /recommendation from Bank Indonesia, internal auditor, DPS, and/or external auditor, for recommendation to the BOC.

The Audit Committee also give recommendation on the appointment of Public Accountant and Public Accountant Office to the BOC.

L.2. Komite Remunerasi dan Nominasi

Struktur dan keanggotaan Komite Renumerasi dan Nominasi pada periode tahun 2011 telah mengalami penyesuaian berdasarkan keputusan Dewan Komisaris tanggal 9 Januari 2012. Penyesuaian ini dilakukan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tertanggal 7 Desember 2009 tentang tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, dimana struktur keanggotaan yang dipersyaratkan berbeda dengan struktur keanggotan Komite Renumerasi dan Nominasi untuk Bank Umum Konvensional.

Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain:

1) Terkait dengan kebijakan remunerasi:

a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi; b.Melakukan evaluasi terhadap kesesuaian antara

kebijakan remunerasi dengan pelaksanaan kebijakan tersebut; dan

c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan.

2) Terkait dengan kebijakan nominasi:

a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah;

b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Dewan Pengawas Syariah;

L.2. Remuneration and Nomination Committee

The structure and composition of Remuneration and Nomination Committee in year 2011 has been adjusted based on the decision of BOC dated 9 January 2012. The adjustment is taken to comply with Bank Indonesia Regulation No.11/33/PBI/2009 dated 7 December 2009 concerning The Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Bank and Sharia Window, whereby the required composition is different from that required for Conventional Bank.

The duties and responsibilities of Remuneration and Nomination Committee are as follows:

1) Related to remuneration policy:

a. To evaluate the remuneration policy;b. To evaluate the consistency between remuneration

policy and its implementation;c. To recommend BOC on remuneration policy for

BOC, BOD, DPS, Executive Officers, and overall employees.

2) Related to nomination policy:

a. To recommend BOC on the system and procedure for nomination and/or replacement of BOC members, BOD members, and DPS members.

b. To recommend BOC on the candidate of BOC members, BOD members and/or DPS members;

Jabatan Nama

Ketua I Chairman 1. Randolph Latumahina (Komisaris Independen/ Independent Comissioner)

Anggota I Member 2. Richard Chang (Pihak Independen/ Independent Party)

Anggota I Member 3. Reynold Batubara (Pihak Independen/ Independent Party)Jabatan Periode 2011 Saat ini

Ketua Chairman

1. Mohammed Bin Haji Che Hussein (Presiden Komisaris-Komisaris Independen/ President Commissooner-Independent Comissioner)

1.Fransisca Ekawati (Komisaris Independen/ Independent Comissioner)

Anggota Member

2. Randolph Latumahina (Komisaris Independen/ Independent

Comissioner)

2. Randolph Latumahina (Komisaris Independen/ Independent

Comissioner)

Anggota Member

3. Togi F. Pardede (Head Human Resources Department)

3. Togi F. Pardede (Head Human Resources Department)

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

48 49

N. Kebijakan Remunerasi Dan Fasilitas Lainnya (Remuneration Package) Yang Ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham Bagi Dewan Komisaris, Direksi, Dan Dewan Pengawas Syariah

Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah Maybank Syariah adalah sebagaimana tabel di bawah ini:

*) dinilai dalam ekuivalen Rupiah

Anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah yang menerima remunerasi dalam satu tahun berdasarkan kisaran tingkat penghasilan adalah sebagaimana tabel di bawah ini:

*) yang diterima dalam bentuk keuangan (non natura)

O. Rasio Gaji Tertinggi Dan Gaji Terendah

Rasio gaji tertinggi dan gaji terendah dalam skala perbandingan adalah sebagai berikut:

N. Remuneration Policy and Other Facility (Remuneration Package) Determined by the General Meeting of Shareholders for BOC, BOD, and DPS

The remuneration policy and other facilities determined by the General Meeting of Shareholders are follows:

*) Equivalent in IDR

BOC, BOD, and DPS members who received remuneration in one year based on the range of income level are as follows:

Jumlah Remunerasi*) per orang dalam 1 tahun*) received in form of cash

O. Highest and Lowest Salary Ratio

Ratio of the highest and lowest salary in comparison scale is as follows:

Jumlah Remunerasi*) per orang dalam 1 tahun

JumlahDewan Komisaris

JumlahDireksi

JumlahDewan Pengawas

Syariah

Di atas Rp 2 miliar - - -

Di atas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliar - 3 -

Di atas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar - 1 -

Rp 500 juta ke bawah 3 4 2

M. Daftar Konsultan, Penasihat Atau Yang Dipersamakan Dengan Itu Yang Digunakan Oleh Maybank Syariah

Konsultan yang digunakan oleh Maybank Syariah selama periode tahun 2011 adalah sbb.:

1. Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young)

Penunjukan konsultan ini adalah untuk melakukan audit dan menerbitkan laporan audit atas laporan keuangan Maybank Syariah untuk satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.

2. PSS Consult (Ernst & Young)

Penunjukan konsultan ini adalah untuk memberikan jasa konsultasi perpajakan yang mencakup review perpajakan untuk 2011 Annual Corporate Income Tax Return dan December 2011 Monthly Employee Income Tax Return.

3. PT Mercer Indonesia (Marsh Mercer Kroll - MMC)

Penunjukan konsultan ini adalah untuk melakukan Actuarial Valuation Report berdasarkan PSAK 24 Revisi 2004.

4. Karim Business Consulting (KBC)

Penunjukan konsultan ini adalah dalam rangka konversi kegiatan usaha PT Bank Maybank Indocorp dari sebuah BUK menjadi BUS. Adapun ruang lingkup kerjanya adalah jasa konsultasi untuk kegiatan persiapan konversi dan pelaksanaan proses konversi seperti pemilihan strategi konversi dan pendampingan dalam review dokumen-dokumen dan produk baru perbankan syariah.

5. Roosdiono & Partners

Penunjukan konsultan ini adalah untuk memberikan jasa konsultasi hukum dan legal review atas dokumen-dokumen fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh Maybank Syariah.

6. DNC Advocates at Work

Penunjukan konsultan ini adalah untuk memberikan jasa konsultasi hukum dan legal review atas dokumen-dokumen fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh Maybank Syariah.

M. The List of Consultants, Advisors Retained by Maybank Syariah

In year 2011 Maybank Syariah retained the following consultants:

1. Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young

Is appointed to perform audit and to issue the audit report with regard to Maybank Syariah’s financial report for the year ended on 31 December 2011.

2. PSS Consult (Ernst & Young) is appointed to provide

Tax consulting service which includes tax review of 2011 Annual Corporate Income Tax Return and December 2011 Monthly Employee Income Tax Return.

3. PT Mercer Indonesia (Marsh Mercer Kroll - MMC)

Is appointed to perform Actuarial Valuation Report based on PSAK 24 Revisi 2004.

4. Karim Business Consulting (KBC)

Is appointed pursuant to the project of conversion PT Bank Maybank Indocorp from a conventional bank to become a Sharia bank. The scope of works covers consulting service for the preparation of conversion and implementation of conversion process such as the strategy of conversion and review of documents as well as new Sharia product.

5. Roosdiono & Partners Is appointed to provide legal consulting services

and legal review on financing documents.

6. DNC Advocates at Work

Is appointed to provide legal consulting services and legal review on financing documents.

Jenis Remunerasi dan Fasilitas lainnya

Jumlah Diterima dalam 1 Tahun

Dewan Komisaris Direksi Dewan Pengawas Syariah

Orang Jutaan Rupiah

Orang Jutaan Rupiah

Orang Jutaan Rupiah

1. Remunerasi 3 650 4 4.905 2 320,5

2. Fasilitas lainnya*)a. yang dapat dimilikib. yang tidak dapat dimiliki

--

--

11

59 --

--

Total 3 650 5 4.964 2 320,5

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

50 51

1) Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah adalah 39:1.

2) Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah adalah 2,4: 1.

3) Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah adalah 1,1 : 1.

4) Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah 3,1 : 1.

P. Jumlah Penyimpangan (Internal Fraud) Yang Terjadi Dan Upaya Penyelesaian Oleh Maybank Syariah

Selama periode tahun 2011 tidak pernah terjadi penyimpangan/kecurangan (internal fraud) yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, Direksi, pegawai tetap, dan/atau pegawai tidak tetap (honorer dan outsourcing), sebagaimana tabel di bawah ini:

Q. Jumlah Permasalahan Hukum Dan Upaya Penyelesaian Oleh Maybank Syariah

Jumlah permasalahan hukum selama periode tahun 2011 adalah sebagaimana tabel di bawah ini:

R. Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan

Selama periode tahun 2011 tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

S. Buy Back Shares Dan/Atau Buy Back Obligasi Maybank Syariah

Selama periode tahun 2011 Maybank Syariah tidak melakukan buy back shares dan/atau buy back obligasi.

T. Penyaluran Dana Untuk Kegiatan Sosial

Sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR), pada periode tahun 2011 Maybank Syariah telah melakukan kegiatan sosial berupa kegiatan donor darah dan pemberian sumbangan untuk sekolah binaan PT Bank Internasional Indonesia, Tbk (BII). Kegiatan CSR ini diselenggarakan pada tanggal 1 Oktober 2011. Adapun jumlah donasi yang diberikan adalah sebesar Rp12.938.500,- (dua belas juta sembilan ratus tiga puluh delapan ribu lima ratus rupiah) yang diwujudkan dalam bentuk buku-buku bacaan sekolah.

U. Pendapatan Non Halal Dan Penggunaannya

Nilai pendapatan non halal pada posisi 31 Desember 2011 adalah Rp299.754.180,- (dua ratus sembilan puluh sembilan juta tujuh ratus lima puluh empat ribu seratus delapan puluh rupiah) dan belum digunakan selama periode tahun 2011.

1) Ratio of highest and lowest salary for employees is 39:1.

2) Ratio of highest and lowest salary for BOD is 2.4:1.3) Ratio of highest and lowest salary for BOC is 1.1:1.4) Ratio of highest and lowest salary for BOD and

employees is 3.1:1.

P. Internal Fraud and the Settlement by Maybank Syariah

There is no internal fraud case committed by BOC, BOD, permanent employee, and/or non-permanent employee (contract and outsourcing) in year 2011.

Q. Legal Case and the Settlement by Maybank Syariah

The number of legal case in year 2011 is as follows:

R.TransactionInvolvingConflictofInterest

There is no transaction involving conflict of interest in year 2011.

S. Buy Back Shares and/or Buy Back Bonds

There is no buy back shares and/or buy back bonds transaction in year 2011.

T. Financing for Social Activity

As part of its Corporate Social Responsibility (CSR) agenda in year 2011, Maybank Syariah has conducted social activity such as blood donor and donation for BII fostering school. The activity was conducted on 1 October 2011. The amount of donation was IDR 12.938.500,- in form of books.

U. Non-Halal Income

The amount of non-halal income as at 31 December 2001 is IDR 299,754,180 (two hundred ninety nine million seven hundred fifty four thousand and one hundred eighty rupiah) and has not been utilized in year 2011.

Permasalahan HukumJumlah

Perdata Pidana

Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) - -

Dalam proses penyelesaian 2 -

Total 2 -

Internal Fraud dalam 1 tahun

Jumlah Kasus Yang Dilakukan Oleh

Dewan Komisaris/Direksi

Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap

Tahunsebelumnya

Tahun berjalan

Tahunsebelumnya

Tahun berjalan

Tahunsebelumnya

Tahun berjalan

Total

Fraud - - - - - -

Telah diselesaikan - - - - - -

Dalam proses penyelesaian di internal Bank

- - - - - -

Belum diupayakanpenyelesaiannya

- - - - - -

Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum

- - - - - -

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

52 53

A. Implementation of Compliance Function

As a Sharia Bank and in accordance with the prudential principles, Maybank Syariah has always been making effort to ensure compliance with Sharia Principles and the applicable regulations for the Bank’s operations

In accordance with Bank Indonesia Regulation No.11/3/PBI/2009 dated 29 January 2009 concerning Sharia Bank and Bank Indonesia Regulation No.13/2/PBI/2011 dated 12 January 2011 concerning The Implementation of Compliance Function, Maybank Syariah has appointed one of its Directors as a Compliance Director.

The Compliance Director shall have the duties to ensure the Bank’s compliance with the regulations from Bank Indonesia and other prevailing rules and regulations.

To support the implementation of Compliance Director’s duties, Maybank Syariah performs an a compliance function which is independent from the operational units. The compliance functions cover the followings:

a. to establish the compliance culture in all level of organization and business activities of the Bank;

b. to manage compliance risk;c. to ensure the consistency between the Bank’s

policy, rules, system, and procedures and Bank Indonesia regulations, other rules and regulations, and the Sharia Principles; and

d. to ensure the Bank’s compliance with its commitments to Bank Indonesia and/or other authorities.

The implementation of compliance function is also supported by an independent Compliance Department which is comprised of personnel who have knowledge

A. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan

Sebagai sebuah Bank Umum Syariah dan sejalan dengan prinsip kehati-hatian, Maybank Syariah senantiasa berupaya memastikan kepatuhan yang menyeluruh terhadap prinsip-prinsip Syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar seluruh kegiatan operasional bank selalu berada dalam koridor ketentuan yang berlaku.

Sejalan dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia No.11/3/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Bank Umum Syariah dan Peraturan Bank Indonesia No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Maybank Syariah telah menunjuk dan mengangkat 1 (satu) orang Direktur sebagai Direktur Kepatuhan.

Direktur Kepatuhan bertugas untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap pelaksanaan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lainnya.

Dalam rangka membantu pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan, Maybank Syariah melaksanakan fungsi kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja operasional. Fungsi Kepatuhan Bank meliputi tindakan untuk:

a. mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank;

b. mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank;

c. memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah; dan

d. memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.

Pelaksanaan fungsi kepatuhan juga didukung oleh Satuan Kerja Kepatuhan yang terdiri dari personil yang telah memiliki pengetahuan dan/atau pemahaman mengenai

Implementation of Compliance Function and Anti-Money Laundering and Counter Financing Terrorism Program

Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan dan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

54 55

Manual as a basic guideline for Maybank Syariah in performing and communicating the Sharia compliance risk management to the entire organization of Maybank Syariah.

5) To maintain effective communication and coordination with the DPS to ensure all products and activities are in accordance with Sharia Principles and fatwa from DSN-MUI.

6) To perform Compliance Independent Check which is an independent examination by Compliance Department every 6 (six) months. The independent check is conducted on risk based activity in the specific unit which is deemed to have high risk functional activity based on the result of internal audit, Bank Indonesia audit, DPS review, and penalty letter (if any) from Bank Indonesia.

7) Regular training on compliance and risk management, either internal or external training.

8) Active participation of Compliance Department in the product development and product kick-off prior to the launching of product to ensure early detection upon inherent risks in the new product.

To comply with Bank Indonesia Regulation No.11.3/PBI/2009 dated 29 January 2009 concerning The Compliance Function, Compliance Director of Maybank Syariah submits semi-annual report to Bank Indonesia.

Manual yang menjadi landasan pokok bagi Maybank Syariah untuk melaksanakan dan mengkomunikasikan syariah compliance risk management di seluruh lapisan organisasi Maybank Syariah.

5) Mengelola komunikasi dan koordinasi yang efektif dengan DPS untuk memastikan bahwa setiap produk dan aktivitas yag dijalankan oleh Maybank Syariah sesuai dengan Prinsip Syariah maupun fatwa-fatwa DSN-MUI.

6) Melakukan Compliance Independent Check, yaitu kegiatan pemeriksaan secara independen yang dilakukan oleh satuan kerja Kepatuhan sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan). Independent check dilakukan dengan berbasis risiko yaitu pada satuan kerja tertentu yang dinilai mempunyai aktivitas fungsional berisiko tinggi dengan mendasarkan pada informasi yang diperoleh dari hasil audit internal, hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Bank Indonesia, hasil pengawasan dan / atau review DPS, serta surat pengenaan sanksi kewajiban membayar (apabila ada) yang disampaikan oleh Bank Indonesia.

7) Pelatihan secara berkala mengenai kepatuhan dan manajemen risiko, baik secara internal (in-house) maupun eksternal.

8) Keikutsertaan satuan kerja Kepatuhan dan satuan kerja Manajemen Risiko secara aktif dalam pengawasan pengembangan produk berupa partisipasi selama kick-off meeting / sebelum peluncuran produk untuk memastikan bahwa semua risiko yang melekat pada produk dan kegiatan usaha terkait diidentifikasi dan dimitigasi secara dini.

Sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia No.11/3/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Bank Umum Syariah dan Peraturan Bank Indonesia No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Direktur Kepatuhan menyampaikan Laporan Kepatuhan kepada Bank Indonesia secara semesteran.

and/or understanding of the rules and regulations including Sharia Principles and fatwa from DSN-MUI as well as Sharia banking operations in general. The Compliance Department is always in coordination with DPS to ensure compliance with the Sharia Principles.

To ensure the establishment of compliance culture, the Compliance Director sets an annual compliance program to be implemented by Maybank Syariah and also monitors the implementation as well as the effectiveness of the program.

The Compliance Program conducted in year 2011 are as follows:

1) Regular review on the status of compliance to ensure the followings:

a. There is no excess and breach of Legal Lending Limit in the financing activities either to the related parties or non-related parties.

b. There is no financing to the sectors prohibited by Sharia Principles and the prevailing regulations.

c. There is no violation to the Minimum Reserve Requirement.

d. Continuous management of capital to ensure the fulfillment of minimum capital requirement (CAR).

2) To perform regular review on the internal policies and procedures so as to be in accordance with the prevailing regulation and Sharia Principles.

3) To improve human resources in compliance through the recruitment of a personnel who has expertise in Sharia compliance.

4) To realize the initiative for establishment of Sharia Compliance Framework and Sharia Operation

ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk Prinsip Syariah dan fatwa-fatwa DSN-MUI serta operasional perbankan syariah pada umumnya. Satuan Kerja Kepatuhan senantiasa berkoordinasi dengan DPS terkait pelaksanaan fungsi kepatuhan terhadap Prinsip Syariah.

Untuk memastikan terwujudnya budaya kepatuhan secara terus menerus, Direktur Kepatuhan menetapkan program kepatuhan secara tahunan yang harus dilaksanakan oleh Maybank Syariah serta melakukan pemantauan pelaksanaan dan efetivitasnya.

Program kepatuhan yang dilakukan pada periode tahun 2011 yaitu:

1) Pemantauan secara berkala atas status kepatuhan Maybank Syariah khususnya antara lain untuk memastikan bahwa :a. Dalam setiap penyaluran pembiayaan tidak

terjadi pelampauan dan pelanggaran BMPK baik terhadap pihak terkait maupun pihak tidak terkait.

b. Tidak ada pemberian fasilitas pembiayaan pada sektor-sektor yang dilarang berdasarkan prinsip-pinsip Syariah maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Tidak terjadi pelanggaran Giro Wajib Minimum (GWM).

d. Pengelolaan modal dilakukan secara terus menerus agar tetap memenuhi Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).

2) Melakukan review secara berkala atas penyempurnaan kebijakan dan prosedur internal agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Prinsip Syariah.

3) Meningkatkan sumber daya insani khususnya menambah personil yang menjalankan fungsi kepatuhan melalui rekruitmen pegawai yang memiliki keahlian khusus di bidang syariah compliance.

4) Mewujudkan inisiatif penyusunan Syariah Compliance Framework dan Syariah Operation

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

56 57

g. To monitor that:1) there is a mechanism for communication between

all the related departments and KYC Officer by taking into account the confidentiality of information;

2) the relevant departments has perform their duties and functions in order to prepare report on potential STR prior to submission to the KYC Officer;

3) the high risk area related to AML & CFT can be identified properly with reference to prevailing regulations and sufficient source of information.

h. To monitor, analyze, and recommend the needs for AML & CFT training for employees.

Maybank Syariah has set an action plan for the implementation of AML & CFT Program. The progress status of this program is reported to Bank Indonesia by Compliance Director through his semi-annual Compliance Report. In general Maybank Syariah has completed the realization of the action. Some of the activities under the program such as training, review of policy and procedure, and customer profile update has been performed and will continue to ensure the effectiveness of AML & CFT Program.

Internally, the Compliance Director reports on the implementation of AML & CFT Program to the BOD and BOC.

g. Memantau bahwa:1) terdapat mekanisme komunikasi yang baik dari

setiap unit kerja terkait kepada KYC Officer dengan menjaga kerahasiaan informasi;

2) Unit kerja terkait melakukan fungsi dan tugas dalam rangka mempersiapkan laporan mengenai dugaan TKM sebelum memnyampaikannya kepada KYC Officer;

3) area yang berisiko tinggi yang terkait dengan APU dan PPT dapat teridentifikasi dengan baik dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku dan sumber informasi yang memadai; dan

h. Memantau, menganalisis, dan merekomendasikan kebutuhan pelatihan program APU dan PPT bagi pegawai Maybank Syariah.

Maybank Syariah telah menyusun action plan pelaksanaan Program APU dan PPT kepada Bank Indonesia. Pelaksanaan dan perkembangan action plan tersebut dilaporkan oleh Direktur Kepatuhan kepada Bank Indonesia secara semesteran melalui Laporan Kepatuhan. Secara umum Maybank Syariah telah melaksanakan keseluruhan action plan. Beberapa kegiatan yang tercantum dalam action plan, seperti pelatihan, penyempurnaan kebijakan & prosedur, dan pengkinian data nasabah telah dilaksanakan dan akan diteruskan secara berkelanjutan untuk memastikan terlaksananya Program APU dan PPT secara efektif.

Secara internal, Direktur Kepatuhan juga melaporkan secara berkala hasil pelaksanaan program APU dan PPT kepada Direksi dan Dewan Komisaris Maybank Syariah.

B. Anti-Money Laundering and Counter Financing Terrorism Program

Based on Bank Indonesia Regulation No.11/28/PBI/2009 dated 1 July 2009 concerning Anti-Money Laundering and Counter Financing Terrorism Program (AML & CFT), Maybank Syariah has appointed an officer (KYC Officer) who is responsible for the implementation of AML & CFT Program. The KYC Officer has a direct line of responsibility to the Compliance Director.

The duties and responsibilities of KYC Officer are as follows:

a. To monitor the system which can support the AML & CFT Program;

b. To monitor the customer profile updating activity;

c. To coordinate with the related department and monitor the implementation of policy on AML & CFT Program;

d. To ensure that the policy and procedure on AML & CFT Program are in accordance with the current development of AML & CFT Program, product risk, and the complexity of Maybank Syariah’s business as well as the volume of transactions;

e. To receive report on potential suspicious transaction (red flag) from the related department which have direct relations with the customer and to perform analysis on the report;

f. To prepare STR and other report as required by the Law on AML to be filed to PPATK as per approval from Compliance Director.

B. Program Anti Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (Apu Dan Ppt)

Sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia No.11/28/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum, Maybank Syariah menunjuk satu pejabat (KYC Officer) yang bertanggungjawab atas penerapan program APU dan PPT. KYC Officer tersebut bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan.

KYC Officer mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Memantau adanya sistem yang mendukung program APU dan PPT;

b. Memantau pengkinian profil nasabah dan profil transaksi nasabah;

c. Melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan program APU dan PPT dengan unit kerja terkait yang berhubungan dengan nasabah;

d. Memastikan bahwa kebijakan dan prosedur APU dan PPT telah sesuai dengan perkembangan program APU dan PPT yang terkini, risiko produk Maybank Syariah, kegiatan dan kompleksitas usaha Maybank Syariah, dan volume transaksi bank;

e. Menerima laporan transaksi keuangan yang berpotensi mencurigakan (red flag) dari unit terkait yang berhubungan dengan nasabah dan melakukan analisis atas laporan tersebut;

f. Menyusun laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM) dan laporan lainnya sebagaimana diatur dalam Undag-undang Tindak Pidana Pencucian Uang untuk disampaikan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) berdasarkan persetujuan Direktur Kepatuhan.

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

58 59

Fungsi Audit InternalSesuai Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, Maybank Syariah telah membentuk Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang melaksanakan fungsi audit internal secara independen dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur Maybank Syariah dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Sesuai penjabaran dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank, tugas SKAI Maybank Syariah adalah membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan menjabarkan secara operasional perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit. Dalam melaksanakan hal ini Auditor Intern mewakili pandangan dan kepentingan profesinya dengan membuat analisis dan penelitian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan secara on-site dan pemantauan secara off-site, serta memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang direview kepada semua tingkatan manajemen. Di samping itu SKAI juga mengidentifikasikan segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut SKAI berpedoman pada Piagam Audit Intern ( Internal Audit Charter) dan panduan audit intern yang telah ada.

Program kerja audit dilaksanakan oleh SKAI berdasarkan metode risk-based audit dan mencakup kegiatan pemeriksaan di seluruh aspek dan unsur kegiatan operasional yang ada di Maybank Syariah, termasuk kegiatan pemeriksaan dalam rangka penilaian atas penerapan Prinsip Syariah (syariah compliance audit). Dalam hal ini ruang lingkup pekerjaan audit intern mencakup penilaian kecukupan struktur pengendalian intern, penilaian efektivitas struktur pengendalian intern, dan penilaian kualitas kinerja. Laporan hasil audit intern terkait pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah disampaikan kepada Dewan Pengawas Syariah.

Dalam melaksanakan program kerja audit intern, SKAI diberikan kewenangan akses oleh Direksi untuk meminta segala keterangan dan data yang diperlukan

Internal Audit FunctionBased on Bank Indonesia Regulation No.1/6/PBI/1999dated 20 September 1999 concerning The Appointment of Compliance Director and Implementation of Standard for Bank’s Internal Audit Function, Maybank Syariah has established an Internal Audit Unit (SKAI) who performs an independent internal audit function and directly responsible to the President Director and BOC through the Audit Committee. In accordance with the Standard for Bank’s Internal Audit Function, the duties of SKAI are to support the President Director and BOC through the description of the internal audit’s operational planning, implementation, and monitoring of the audit result. To perform this, Internal Auditor represents its view and profession through the analysis and research in the area of finance, accounting, operations, and other activities by performing on-site examination and off-site monitoring, and also providing recommendation for improvement and objective opinion concerning the activities reviewed. In addition, SKAI identifies any possibilities for improvement of resources and funding. In performing its duties, SKAI shall refer to the Internal Audit Charter and internal audit guidelines.

The audit plan is implemented by SKAI based on risk-based audit and covers the examination of all aspects and operational activities in Maybank Syariah, including the examination on the fulfillment of Syaraih Principles (Sharia compliance audit). The scope of internal audit shall cover the assessment of internal control structure, effectiveness of internal control structure, and quality of performance. Report on Sharia compliance audit result must be reported to DPS.

To perform its audit plan, SKAI has been given by the BOD full access authority to request for any and all data and information which are relevant with the

Audit Internal & Eksternal

Audit Internal & eksternal

Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, Maybank Syariah telah membentuk Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang melaksanakan fungsi audit internal secara independen dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur Maybank Syariah dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Sesuai penjabaran dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank, tugas SKAI Maybank Syariah adalah membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan menjabarkan secara operasional perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit. Dalam melaksanakan hal ini Auditor Intern mewakili pandangan dan kepentingan profesinya dengan membuat analisis dan penelitian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan secara on-site perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan.

Internal & External Audit

Based on Bank Indonesia Regulation No.1/6/PBI/1999dated 20 September 1999 concerning The Appointment of Compliance Director and Implementation of Standard for Bank’s Internal Audit Function, Maybank Syariah has established an Internal Audit Unit (SKAI) who performs an independent internal audit function and directly responsible to the President Director and BOC through the Audit Committee. In accordance with the Standard for Bank’s Internal Audit Function, the duties of SKAI are to support the President Director and BOC through the description of the internal audit’s operational planning, implementation, and monitoring of the audit result. To perform this, Internal Auditor represents its view and profession through the analysis and research in the area of finance, accounting, operations, and other activities by performing on-site examination and off-site monitoring, and also providing recommendation for improvement and objective opinion concerning

Internal & External Audit

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

60 61

Pengelolaan Risiko Risk Management

Manajemen Risiko merupakan bagian penting yang selalu dipertimbangkan dalam setiap menjalankan kegiatan usaha Bank. Maybank Syariah Indonesia menerapkan fungsi manajemen risiko secara independen sesuai dengan standar yang merujuk pada ketentuan Bank Indonesia serta best practices yang diterapkan oleh perbankan berlandaskan prinsip Syariah.

Risk Management is an important part which is always considered in any business activities in the Bank. Maybank Sharia Indonesia implements an independent risk management function in accordance to Bank Indonesia’s regulations as well as best practices applied for Sharia based banking.

examination including the authority to access to any book, documents, and physical structure related to Maybank Syariah’s business activities.

Based on Bank Indonesia Regulation No.1/6/PBI/1999dated 20 September 1999 concerning The Appointment of Compliance Director and Implementation of Standard for Bank’s Internal Audit Function, SKAU submits a semi-annual report to Bank Indonesia concerning the implementation and salient points of the internal audit result including confidential information related to the audit result. Besides that, in order to independently assess the SKAI’s performance, Maybank Syariah has appointed an external party to review SKAI’s performance and its compliance with the Standard for Bank’s Internal Audit Function. Report on the review by the external party is submitted to Bank Indonesia every 3 (three) years.

External Audit Function

To comply with Bank Indonesia Circular No.7/57/DPbS dated 22 December 2005 concerning The Relations Between Bank Sharia , Public Accountant, DPS and Bank Indonesia, Maybank Syariah has appointed a Public Accountant to conduct audit on its Annual Financial Report. The Public Accountant has been registered in Bank Indonesia which is Purwantono, Suhartono, dan Surja (Ernst & Young).

The appointment of the Public Accountant has been approved by the General Meeting of Shareholders proposed by BOC.

Prior to issuing its audit report, the Public Accountant has obtained opinion from DPS concerning Maybank Syariah’s compliance with Sharia Principles.

dalam kegiatan pemeriksaan termasuk kewenangan untuk melihat semua pembukuan, dokumen, dan sarana fisik yang berkaitan dengan kegiatan usaha Maybank Syariah.

Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, SKAI menyampaikan laporan setiap semester kepada Bank Indonesia mengenai laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit intern termasuk informasi hasil audit yang bersifat rahasia. Di samping itu, dalam rangka menilai independensi dan kinerjanya, Maybank Syariah juga menunjuk pihak ekstern untuk melakukan kaji ulang terhadap hasil kerja SKAI dan kepatuhannya terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank serta perbaikan yang mungkin dilakukan. Laporan hasil kaji ulang pihak ekstern tersebut disampaikan kepada Bank Indonesia sekali dalam 3 (tiga) tahun.

Fungsi Audit Eksternal

Memenuhi ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.7/57/DPbS tanggal 22 Desember 2005 perihal Hubungan Antara Bank yang Melaksanakan Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah, Kantor Akuntan Publik, Akuntan Publik, Dewan Pengawas Syariah dan Bank Indonesia, Maybank Syariah telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Tahunan Maybank Syariah. KAP yang ditunjuk adalah yang terdaftar di Bank Indonesia yaitu Purwantono, Suhartono, dan Surja (Ernst & Young).

Penunjukan KAP tersebut telah mendapatkan pesetujuan RUPS berdasarkan calon yang diajukan oleh Dewan KoMaybank Syariaharis.

Sebelum menerbitkan laporan audit atas laporan keuangan Maybank Syariah, KAP telah memperoleh pendapat dari Dewan Pengawas Syariah (DPS) mengenai ketaatan Maybank Syariah terhadap pelaksanaan prinsip syariah.

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

62 63

risiko secara keseluruhan dalam ruang lingkup tanggung jawab mereka. Mereka harus secara jelas mengidentifikasi, mengukur, memonitor, mengontrol dan menetapkan mitigasi yang tepat sebelum memasuki setiap aktivitas yang mengandung risiko.

Internal Audit akan memberikan penilaian terhadap kecukupan kontrol internal, struktur organisasi dan garis tanggung jawab dan juga kepatuhan terhadap hukum, regulasi dan kebijakan internal serta prinsip syariah.

Sebagai anak perusahaan dari Bank Induk di Malaysia, Bank Induk melakukan pemantauan secara aktif atas penerapan manajemen risiko di keseluruhan Grup nya.

ProfilRisiko

Maybank Syariah mengevaluasi secara berkala profil risiko yang menggambarkan posisi risiko dan selera risiko Bank. Sesuai dengan konfirmasi Bank Indonesia, profil risiko Maybank Syariah adalah Moderate dengan kecenderungan Stabil.

Sebagai bank syariah baru, Maybank Syariah telah dapat menerapkan manajemen risiko secara efektif selaras dengan kompleksitas risiko yang terdapat pada aktivitas bisnis Bank dan akan terus mengembangkan proses manajemen risiko secara berkesinambungan untuk mengelola bermacam risiko yang dihadapi Bank di masa yang akan datang sebagai akibat dari pertumbuhan bisnis.

a. Pengelolaan Risiko Pembiayaan

Risiko pembiayaan (risiko kredit) adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya. Risiko pembiayaan dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portofolio melalui penetapan kebijakan dan proses yang meliputi kriteria pemberian pembiayaan, originasi dan persetujuan pembiayaan, penetapan harga, pemantauan nasabah, pengelolaan pembiayaan bermasalah dan manajemen portofolio. Bank menerapkan ‘customer risk rating scorecard’

end within their areas of responsibility. They must clearly identify, measure, monitor, control and have mitigations to manage risk before embarking on any risk taking activity.

Internal Audit will provide reasonable assurance of appropriateness of internal controls, organization structure and reporting lines and also compliance with prevailing law, regulations, internal policies of the Bank as well as sharia principles.

As a subsidiary of Parent Bank in Malaysia, Parent Bank is involved actively in overseeing the implementation of risk management function across the Group.

RiskProfile

Maybank Syariah assesses risk profile that reflects the risk position and risk appetite of the Bank periodically. As confirmed by Bank Indonesia, the Bank’s risk profile is Moderate with Stable trend.

As a new sharia banking, Maybank Syariah has been able to implement the effective risk management in line with the complexity of risk in the Bank’s business activities and will continuously develop the risk management process to manage the variety of risks facing by the Bank in the future resulted from the business growth.

b. Financing Risk Management

Financing risk (credit risk0 is the risk of loss resulting from the defaulting obligor or counterparty in fulfilling their obligations. Financing risk is managed both at the transaction and portfolio levels and through established policies and processes covering financing acceptance criteria, financing origination and approval, pricing, account monitoring, problem loan management and portfolio management.

The Bank applies the customer risk rating scorecards to establish consistency in the customer rating and

Tata Kelola Manajemen Risiko

Misi Bank dalam pengelolaan risiko adalah mempersiapkan kerangka dan metodologi yang sesuai untuk pengelolaan risiko secara efektif di Bank. Tujuan pengelolaan risiko mencakup pengembangan standarisasi metodologi dan pendekatan dalam mengelola risiko di Bank, mempertegas struktur fungsional termasuk tujuan, peran dan tanggung jawab serta menumbuhkan budaya sadar akan risiko di Bank secara keseluruhan.

Penerapan manajemen risiko mencakup pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.

Dewan Komisaris bertanggung jawab menyetujui strategi dan kebijakan manajemen risiko. Guna mendukung efektivitas pemantauan risiko, Dewan Komisaris membentuk Komite Pemantau Risiko yang bertanggung jawab untuk memantau pelaksanaan strategi dan kebijakan manajemen risiko serta eksposur risiko.

Dewan Komisaris mendelegasikan wewenang kepada Direksi untuk melaksanakan strategi dan kebijakan manajemen risiko. Direksi antara lain bertanggung jawab menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko, mengembangkan budaya manajemen risiko, memastikan peningkatan kompetensi sumber daya manusia terkait serta memastikan fungsi manajemen risiko dilakukan secara independen.

Komite Manajemen Risiko dibentuk pada tingkat Direksi untuk memantau pengembangan strategi dan kebijakan manajemen risiko serta mengevaluasi masalah penting terkait risiko. Untuk melaksanakan fungsi pengelolaan risiko, Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risik untuk memonitor risiko secara keseluruhan Bank. Satuan Kerja Manajemen Risiko merupakan fungsi yang independen, terpisah dari Risk Taking Unit dan Internal AuditUnit Bisnis dan Unit Support merupakan Risk Taking Unit yang bertanggung jawab mengelola

Risk Management Governance

The Bank’s mission on risk management is to provide the appropriate frameworks and methodologies for the effective risk management in the Bank. The objectives of managing risk are to establish standard approach and methodology in managing risks across the Bank, to clarify functional structure including objectives, roles and responsibilities and to cultivate a risk-awareness culture throughout the Bank.

Implementation of Risk Management involves active oversight by the Board of Commissioners and Directors.

The Board of Commissioners is responsible for approving and evaluating risk management strategy and policy. To support effective oversight, the Board of Commissioners has formed the Oversight Risk Management Committee (ORMC) responsible for overseeing the implementation of risk management strategy, policies and risk exposures.

Board of Commissioners delegates authority to the Board of Directors to implement the risk management strategy and policies. The Board of Directors is responsible for formulating risk management strategy and policy, developing a risk management culture, ensuring continuing competence enhancement of related risk personnel, and ensuring the independent function of risk management.

The Risk Management Committee is established at the Board of Directors level for overseeing the development of risk strategy, policy and reviewing the major risk issues.

To undertake the risk management function, the Bank has formed the Risk Management Unit to monitor risks across the Bank. The Unit is an independent function set apart from Risk Taking Unit and Internal Audit

Business Unit and Support Unit are risk taking units which are responsible to manage the risk end to

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

64 65

c. Pengelolaan Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Bank dalam memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Risiko likuiditas merupakan salah satu risiko utama yang dihadapi Bank yang harus dikelola secara berkesinambungan. Risiko likuiditas timbul akibat adanya ketidaksesuaian jatuh tempo antara kewajiban dan tagihan/pembiayaan yang dimiliki Bank. Hal ini dikarenakan pada umumnya Bank memiliki pendanaan dalam jangka pendek dan menyalurkannya ke dalam pembiayaan dengan jangka waktu yang lebih panjang. Likuiditas dikelola dan dimonitor berdasarkan arus kas untuk memastikan kecukupan sumber dana dalam memenuhi kewajian keuangan dan kewajiban regulator berdasarkan normal bisnis proses dan skenario stress. Analisis kesenjangan likuiditas dan monitoring terhadap indikator likuiditas telah di terapkan untuk memberikan informasi tambahan dalam mengelola posisi risiko likuiditas. Sumber dana terdiversifikasi untuk meminimalkan konsentrasi pendanaan. Rencana pendanaan darurat likuiditas telah disusun untuk mempersiapkan bank jika terjadi krisis likuiditas Untuk memperkuat pengelolaan risiko likuiditas, Bank memaksimalkan fungsi Komite Aset dan Liability. Posisi keuangan, dan strategi likuiditas untuk pendanaan, kecukupan permodalan, penetapan harga dan kesenjangan jatuh tempo didiskusikan di rapat ALCO untuk evaluasi, pertimbangan dan keputusan lebih lanjut.

d. Pengelolaan Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko yang timbul karena kurang memadainya proses internal, kegagalan sistem, human error, fraud, dan kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Risiko operasional merupakan risiko terbesar yang perlu dikelola secara hati-hati karena dampak risiko operasional yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha bank. Pengendalian risiko operasional dilakukan untuk memitigasi risiko operasional. Pengendalian risiko

c. Liquidity Risk Management

Liquidity risk is a risk cause among others by the inability of the Bank to meet its obligation associated with financial liabilities at due date. Liquidity risk is one of major concern for the Bank that must be managed on an on-going basis.

Liquidity risk is arises when there is a timing difference between the maturity of the Bank’s liabilities and loan/ financing. This is due to the short-term nature of the funds obtained by the Bank whereas the Bank uses these funds to finance loans granted to customers which are usually for a longer period of time.

Liquidity is managed and monitored on a cash flow basis to ensure that sufficient sources of funding is available to meet financial and regulatory obligations under business-as-usual (BAU) and stress scenarios. Liquidity gap analysis and monitoring on liquidity indicators have been implemented to serve as supplementary information in managing liquidity risk position. Sources of funding are diversified to minimize funding concentration. Liquidity contingency plan is in place to prepare the Bank in the case of a liquidity crisis. To strengthen the management of liquidity risk, the Bank maximizes the function of Asset Liability Management Committee (ALCO). Financial positions, as well as various liquidity strategy of funding, capital adequacy, pricing and maturity gap are discussed in ALCO for further assessment, deliberation and decision.

d. Operational Risk Management

Operational risk is the risk of loss arising from inadequate internal process, system failure, human error, fraud or external events that affects operation of bank. Operational risk is the major risk that should be manage carefully due to the impact of operational risk that can affect bank’s going concern.

Controls of operational risk are necessary to mitigate the operational risk. The risk controls was done through

untuk menciptakan konsistensi atas rating nasabah dan keselarasan rating dengan kebijakan, proses dan prosedur.

Untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko pembiayaan, Bank telah melakukan tindakan untuk mengkinikan kebijakan risiko pembiayaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan untuk bank syariah, meningkatkan pembagian tugas dan tanggung jawab diantara unit kerja yang terlibat dengan proses pembiayaan serta melakukan monitoring secara ketat terhadap kinerja portofolio pembiayaan, kesesuaian terhadap limit konsentrasi dan deteksi awal serta pengelolaan terhadap pembiayaan bermasalah.

b. Pengelolaan Risiko Pasar

Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan faktor pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank (adverse movement). Yang dimaksud dengan faktor pasar adalah suku bunga (imbal hasil) dan nilai tukar. Risiko pasar melekat pada hampir seluruh kegiatan dan aktivitas Bank baik di banking books maupun di trading books.

Risiko pasar dikelola melalui kebijakan yang komprehensif dan kerangka limit untuk mengukur dan memonitor nilai risiko berdasarkan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) oleh Bank.

Pemantauan atas pergerakan nilai tukar telah dilakukan secara cermat dan real time sehingga Bank dapat mengelola portofolio mata uang asing pada kondisi yang paling kondusif bagi Bank. Untuk mengelola dan memitigasi risiko nilai tukar, pembatasan posisi secara internal telah ditentukan, sebagai tambahan dari pembatasan regulator sebesar 20%.

Bank mengelola risiko suku bunga dengan menggunakan pendekatan gap reprising sebagai dasar untuk menghitung Earning-at-Risk yang dapat memberikan estimasi dari dampak perubahan suku bunga terhadap pendapatan Bank.

harmonization of rating-related policies, processes and procedures.

To increase the effectiveness of credit risk management, the Bank has taken action to review all credit risk management policies in line with regulations for sharia banks, to enhance the segregation of duties and responsibilities between parties involved in credit process and close monitoring to credit portfolio performance, adherence to financing concentration limits and early detection and management of vulnerable financing.

b. Market Risk Management

Market risk is the risk arising from movement in market variables in portfolios held by the Banks that could incur losses for the Bank (adverse movement). Market variables are defined as interest rates (rate of return risk) and exchange rates. Market risk is inherent in most of the Bank’s operating positions and activities, in the banking books and in the trading books.

Market risk is managed through a comprehensive policy and limit framework to measure and monitor the amount of risk based on risk appetite of the Bank.

The Bank monitors exchange rate movements on a real time basis so that the Bank can manage foreign currency portfolio favorably. In order to manage and mitigate the foreign exchange risk, predefined internal position limits are set on top of the 20% regulatory limit.

In addition to the movement of exchange rate, the Bank is also exposed to market risks from changes in the market rate of return. The Bank manages its rate of return risk through the use of reprising gap as a basis to calculate Earning-at-Risk (EAR) that can provide insight on the impact of rate of return changes to the Bank’s earnings.

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

66 67

In managing legal risk, Bank, in cooperation with related department periodically conducts training regarding laws and regulations which are related to company law and financing and collateral laws. Moreover, the Bank also engages with external legal firm and notary to confirm that the bank’s agreements have incorporated the applicable laws and regulations.

f. Reputation Risk Management

Reputation risk is the risk related to the decreasing level of stakeholders’ confidence arising from the negative perception on the Bank. Reputation risk is inherent in every activity conducted by the Bank. The Bank’s failure to protect its reputation in the public’s eye may result in negative view as well as perception by the public towards the Bank. If the Bank faces this risk then in the short run, the Bank may lose the customer’s trust that will ultimately result in a negative impact to the Bank’s income and volume of activities.

To mitigate the reputation risks, Bank has conducted the followings: • To maintain and ensure consistent and

effective communication and dissemination of positive messages through media or public communication.

• To classify the mass media into certain group in accordance with the scope of circulation and geographic coverage while considering the level of potential reputation risk.

• To monitor intensively the handling and settlement of customer complaints.

g. Strategic Risk ManagementStrategic risk is defined as the bank’s failure in the achievement of target due to the business decision taken. Strategic risk is a major concern of the Bank, such that the Bank has developed short-term and long-term strategic and business plans.

Dalam mengelola risiko hukum, Bank secara berkala bekerjasama dengan departemen terkait melakukan pelatihan-pelatihan mengenai peraturan-peraturan hukum antara lain yang terkait dengan hukum perusahaan dan hukum mengenai pembiayaan dan pemberian jaminan. Disamping itu Bank bekerjasama dengan kantor hukum eksternal dan notaris untuk memastikan setiap perjanjian telah memenuhi persyaratan secara hukum.

f. Pengelolaan Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Risiko ini melekat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Bank. Kegagalan Bank dalam menjaga reputasinya di mata masyarakat dapat menimbulkan pandangan maupun persepsi negatif masyarakat terhadap Bank. Apabila risiko ini dihadapi oleh Bank, maka dalam waktu singkat dapat terjadi penurunan atau hilangnya kepercayaan nasabah terhadap Bank yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif terhadap pendapatan dan volume aktivitas Bank. Untuk memitigasi risiko reputasi, Bank telah melakukan hal-hal sebagai berikut: • Mengelola dan memastikan komunikasi atau

penyampaian pesan positif melalui liputan media atau komunikasi massa secara konsisten dan efektif.

• Mengklasifikasikan media massa yang ada ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan sirkulasi dan cakupan geografis serta memperhatikan tingkat risiko reputasi yang dihadapi.

• Memantau penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah secara intensif.

g. Pengelolaan Risiko Stratejik Risiko stratejik didefinisikan sebagai kegagalan Bank dalam mencapai target yang dikarenakan keputusan bisnis yang telah diambil Bank. Risiko stratejik menjadi perhatian utama Bank, untuk itu Bank telah menetapkan rencana stratejik dan rencana bisnis baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

dilakukan melalui pemisahan tugas dan tanggung jawab, mekanisme dual control/dual custody dalam pelaksanaan transaksi, fungsi override/otorisasi, pembatasan wewenang akses sistem, pendidikan karyawan secara berkelanjutan, dan proses penilaian dan pelaksanaan fungsi internal audit Untuk mendukung monitoring risiko operasional, Bank telah menerapkan metode, seperti, dan tidak terbatas pada, Incident Management & Data Collection (IMDC), Risk & Control Self-Assessment (RCSA), Key Risk Indicators (KRI), dan Business Continuity Management. Seluruh aspek pengelolaan risiko operasional tercantum secara resmi dan tertulis pada kerangka manajemen risiko operasional yang dievaluasi secara berkala untuk penyesuaian dan peningkatan.

e. Pengelolaan Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis tersebut antara lain disebabkan oleh, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan dokumen yang tidak sempurna. Sebagai sebuah perusahaan yang berdiri dalam yuridiksi hukum Indonesia, Bank harus selalu tunduk terhadap segala peraturan hukum yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku regulator industri perbankan di Indonesia. Selain itu, Bank juga harus mengikuti segala bentuk peraturan perundangan yang berlaku di masyarakat baik yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan usaha Bank. Kegagalan Bank dalam mengikuti peraturan hukum yang berlaku dapat mengakibatkan pada timbulnya tuntutan hukum yang akan ditujukan kepada Bank. Apabila tuntutan-tuntutan hukum yang diajukan kepada Bank memiliki nilai yang material, maka hal tersebut dapat memberikan dampak secara langsung terhadap kinerja keuangan Bank.

the segregation of tasks and duties, dual control/dual custody mechanism in execution of transaction, override/authorization function, restrictions on system access authority, employee education on an on going basis, and assessment and implementation of internal audit. To facilitate the operational risk monitoring, the Bank has applied management tools, such as, and not limited to, Incident Management & Data Collection (IMDC), Risk & Control Self-Assessment (RCSA), Key Risk Indicators (KRI), and Business Continuity Management. All aspect of operational risk management are written formally in operational risk framework and evaluated periodically for adjustments and improvements.

e. Legal Risk Management

Legal risk is the risk related to legal claims and/or weakness in the legal aspect. Such weakness in legal aspect is caused, among others, by the lack of the supporting of laws or weakness of the contracts such as incomplete requirements for a valid contract and imperfect contract documents.

As a company which is governed by the laws of the Republic of Indonesia, the Bank should always comply with all such laws and regulations issued by Bank Indonesia as the regulator in the banking industry in Indonesia. In addition, the Bank should also follow all prevailing rules and regulations in the society whether directly or indirectly related with the business activities conducted by the Bank. Failure by the Bank to comply with such prevailing laws and regulations may give rise to litigation claims against the Bank. If litigation claims against the Bank are material in amounts, then it may directly affect the Bank’s financial performance.

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

68 69

c. To continue the ex-ante programs, such as:

i. Regular in-house training on compliance and risk management;

ii. Active involvement in the development of new product by participation during kick-off meeting / prior to product launch to ensure that all compliance risks inherent in the product / financing packages and related business activities are identified and mitigated upfront.

iii. To maintain effective communication and coordination with Sharia Supervisory Board to ensure sharia compliance.

iv. To continue the risk management process based on the applicable Risk Management Framework and regulations.

c. Meneruskan program-program kepatuhan yang bersifat ex-ante, antara lain: i. Pelatihan (in-house) secara berkala mengenai

kepatuhan dan manajemen risiko.

ii. Keikutsertaan satuan kerja Kepatuhan dan satuan kerja Manajemen Risiko secara aktif dalam pengawasan pengembangan produk berupa partisipasi selama kick-off meeting / sebelum peluncuran produk untuk memastikan bahwa semua risiko yang melekat pada produk dan kegiatan usaha terkait diidentifikasi dan dimitigasi secara dini.

iii. Mempertahankan komunikasi dan koordinasi yang efektif dengan Dewan Pengawas Syariah untuk menegakkan pelaksanaan fungsi kepatuhan terhadap Prinsip Syariah.

iv. Meneruskan proses pengelolaan risiko dengan memperhatikan Risk Management Framework dan ketentuan manajemen risiko yang berlaku.

To mitigate the strategic risks, the Bank monitors consistently the achievement of business target determined by the management.

h. Compliance Risk Management

Compliance risk is the risks resulting from the failure of the Bank in fulfilling and/or implementing the prevailing laws and regulations for sharia bank. In engaging in the banking industry services, the Bank is required to always comply with the banking regulations issued by the Government, Bank Indonesia and National Sharia Board.

In general, the compliance risk is closely related to the prevailing laws and regulations, which regulate the Bank as a sharia banking institution. The Bank inability to follow and comply with all laws and regulations related to the banking business activities may affect the continuity of the Bank.

Few methods to mitigate the compliance risks conducted by the Bank are as follows: a. To impose all employees and units to perform

evaluation on the implementation of the bank’s operations, to ensure the consistency between implementation and the applicable manuals or SOPs and to enhance the relevant manual or SOP if needed to improve effectiveness and security in the bank’s operations.

b. To impose all employees and units to enhance prudence and thoroughness when performing the bank’s operations as well as regulatory reporting to Bank Indonesia.

Untuk memitigasi risiko stratejik, Bank memantau secara konsisten pencapaian rencana bisnis bank yang telah ditetapkan oleh manajemen.

h. Pengelolaan Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku bagi bank syariah. Dalam menjalankan kegiatan usaha pada industri perbankan, Bank diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Pemerintah, Bank Indonesia dan Dewan Syariah Nasional. Pada umumnya, risiko kepatuhan melekat pada sebuah perseroan terbatas yang terkait erat pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, yang mengatur kewajiban Bank sebagai sebuah lembaga perbankan syariah. Ketidakmampuan Bank untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usaha perbankan dapat berdampak terhadap kelangsungan usaha Bank.

Adapun metode untuk memitigasi risiko kepatuhan yang telah dilakukan oleh Bank selama ini adalah: a. Meminta seluruh karyawan dan satuan kerja yang

ada untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan proses kegiatan operasional selama ini, memastikan kesesuaian implementasi tersebut dengan manual atau SOP yang berlaku serta menyempurnakan manual/SOP terkait apabila diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan pengamanan pelaksanaan proses kegiatan operasional Bank.

b. Meminta seluruh karyawan dan satuan kerja yang

ada agar lebih meningkatkan kehati-hatian dan ketelitian dalam melakukan kegiatan operasional bank termasuk penyampaian laporan-laporan kepada Bank Indonesia.

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

70 71

Tujuan utama Bank MSI adalah membangun sumber daya insani yang kuat yang mampu mendukung dan meningkatkan kapasitas Bank MSI untuk tumbuh secara konsisten dan berkesinambungan.

Pasca konversi kegiatan usaha menjadi sebuah Bank Umum Syariah, MSI terus melangkah mengembangkan bisnis syariah untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Untuk menunjang kegiatan bisnis, Bank MSI secara berkesinambungan terus berupaya meningkatkan kemampuan sumber daya insani yang telah ada, serta membuka kesempatan bagi tenaga-tenaga baru yang telah berpengalaman khususnya di bidang pengembangan bisnis dan produk perbankan syariah untuk bergabung melalui proses perekrutan yang selektif.

Bank MSI secara konsisten juga melaksanakan program-program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi para karyawannya, baik pelatihan wajib yang harus dipenuhi sesuai persyaratan dari Bank Indonesia, misalnya pelatihan di bidang manajemen risiko, maupun pelatihan-pelatihan lainnya yang dipersyaratkan secara internal untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan bisnis yang dijalankan. Pelatihan-pelatihan tersebut tidak hanya dilakukan secara internal (in-house) di dalam lingkup Bank MSI, melainkan juga melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan induk Maybank Group yang berkedudukan di Malaysia serta pelatihan-pelatihan eksternal dari penyedia pelatihan profesional.

Sejalan dengan pertumbuhan bisnis perbankan syariah ke depan, Bank MSI telah merencanakan penyesuaian struktur organisasi dan peninjauan remunerasi untuk meningkatkan kemampuan kompetensi Bank MSI di pasar perbankan syariah pada umumnya.

The main objective of Bank MSI is to build a strong human capital which is capable of supporting and improving Bank MSI’s capacity to grow consistently and sustainably.

Post-conversion of its business into a sharia bank, MSI continues to move forward to develop its sharia business in order to achieve the set target. To support its business activities, Bank MSI continues to enhance the existing human resource capabilities as well as opens up opportunities for new joining forces through selective recruitment to get those with expertise in the fields of sharia business and product development.

Bank MSI also consistently conduct training programs to enhance the capability and competence of its employees, both through mandatory training as required by Bank Indonesia, i.e. the risk management certification, as well as other trainings required internally to meet the needs of business growth. Trainings are not only conducted internally (in-house) within the environment of Bank MSI, but also organized in the Maybank Group, the parent company in Malaysia, as well as external training provided by professional training providers.

In line with the business growth of sharia banking in the future, Bank MSI has planned for reviewing the organization structure and job grading as well as remuneration to improve its competitiveness in the industry.

Sumber Daya InsaniHuman Resources

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

72 73

Kesadaran publik mengenai Bank beserta produk dan layanannya

Kehadiran Maybank Syariah Indonesia telah diterima dan dirasakan publik secara baik. Kita sudah mulai branding image Maybank Syariah Indonesia sejak pertama kali kita dikonversi menjadi entitas bank syariah dengan aktif melibatkan media dan berpatisipasi di berbagai macam acara penting yang bertujuan untuk mempromosikan industri perbankan syariah Indonesia. Kita juga bangga bahwa kita memposisikan Maybank Syariah Indonesia sebagai bank korporasi syariah pertama di peta kompetisi perbankan syariah Indonesia dengan nasabah korporasi sebagai target segmen utama. Tantangan utama Maybank Syariah Indonesia saat ini adalah diferensiasi produk syariah yang ditawarkan kepada nasabah kita. Nasabah masih mempunyai pandangan yang sama antara produk korporasi syariah dan konvensional. Untuk persepsi nasabah tentang produk syariah menjadi lebih baik, edukasi nasabah tentang produk korporasi syariah sangat penting ketika kami menawarkan produk kami kepada nasabah.

Opini/persepsi publik terhadap Bank

Setahun paska konversi dari bank konvensional menjadi entitas bank syariah, Maybank Syariah Indonesia telah berhasil mendapatkan nasabah baru dari beragam industri segmen seperti perkebunan, perusahaan multifinance dan konstruksi untuk pembiayaan proyek dan aktifitas investasi, termasuk cross border financing deals. Di tahun finansial mendatang, untuk meningkatkan market positioning Maybank Syariah Indonesia, kami akan memperluas nasabah ke sektor

Public awareness about the Bank and its products and services

The presence of Maybank Syariah Indonesia has been well recognized in Indonesian sharia banking industry. We have started to brand the image of Maybank Syariah Indonesia since the very first time we were converted into sharia banking entity by actively engaging with media and participating

in the various events promoting Indonesian sharia banking industry. We are proud to position ourselves as the first Islamic corporate banking Indonesia in the map of Indonesian sharia banking industry with corporations as our main target segment. The main challenge that we are facing is the sharia products differentiation to be offered to our valued customers. Customers still have the common perception between our products and conventional corporate banking products. Thus, to improve the perception, we will continuously educate the clients about sharia banking corporate products while we are offering products to our valued customers.

Public opinion/perception about the Bank

Maybank Syariah Indonesia has successfully attracted new valued customers from various industrial segments such as plantation, multi finance companies and construction for financing project and investment activities, including cross border financing deals. In the next financial year, in order to enhance our market positioning in Indonesia and in line with government commitments to improve infrastructure landscape, we are expanding our clientele base

Kesadaran Publik Public AwarnessTeknologi InformasiInformation Technology

As one of the growing Sharia Commercial Banks in Indonesia, MSI understands that one way to improve its services by applying is information technology (IT). IT reliability in every service and delivery of MSI banking products. Reliable IT capabilities will always give support in the executing of operational efficiency and the accelerated implementation of risk management and corporate governance so that Bank MSI can be a leading BUS in its class.

Bank MSI has set the following stages in the management of IT:1. Synergize Business Strategies to achieve corporate

objectives and business development2. Conducting a continuous Human Resource

Development 3. Applying an integrated and continuous GCG

Referring to Bank Indonesia Regulation (PBI) No.9/15/PBI/2007 concerning Application of Risk Management in Information Technology Usage by Commercial Banks and to support the implementation of good corporate governance in the information technology, in 2011 Bank MSI started the drafting of policy documents related to the company’s internal IT Governance aspects. This process is still on-going to date.

By setting clear objectives the existing IT platform throughout 2011 has been able to provide support for Bank MSI business growth.

Sebagai salah satu Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia yang sedang tumbuh, Bank MSI sangat menyadari bahwa salah satu cara meningkatkan layanan adalah dengan kehandalan teknologi informasi (TI). Kehandalan TI dalam setiap layanan dan delivery produk-produk perbankan Bank MSI. Kemampuan TI yang handal akan selalu memberikan dukungan dalam melakukan efisiensi operasional serta akselerasi penerapan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan sehingga Bank MSI mampu menjadi BUS yang terdepan di kelasnya.

Bank MSI telah menetapkan tahapan dalam pengelolaan IT sebagai berikut:1. Mensinergikan Strategi TI dan Strategi Bisnis 2. Melakukan Pengembangan Sumber Daya Manusia

yang berkelanjutan 3. Menerapkan tata kelola yang utuh dan

berkesinambungan

Menindak lanjuti Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.9/15/PBI/2007 mengenai Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum serta guna mendukung implementasi tata kelola perusahaan di bidang informasi teknologi, maka di tahun 2011 Bank MSI mulai melakukan proses penyusunan dokumen-dokumen kebijakan internal perusahaan yang berhubungan dengan aspek IT Governance. Proses tersebut masih berlangsung hingga saat ini.

Dengan menetapkan tahapan yang jelas, maka sepanjang 2011 TI yang ada telah mampu memberikan dukungan terhadap perkembangan usaha Bank MSI.

AboutMaybankSyariah Performance

CorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

ManagementAbout

MaybankSyariah PerformanceCorporateGovernance

PublicAwarness

InformationTechnology

HumanResources

RiskManagement

Management

74 75

Financial Report

perminyakan, pertambangan dan juga infrastruktur, sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia di sektor pengembangan infrastruktur. Di samping itu, dengan pertumbuhan bisnis multifinance yang sangat besar di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berpendapatan menengah ke bawah, kami berencana untuk melakukan penyaluran dan pembiayaan bersama syariah dengan perusahaan multifinance terkemuka di Indonesia.

Di tahun finansial mendatang, kami menargetkan peningkatan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga guna mendukung pertumbuhan pembiayaan. Oleh karena itu, Maybank Syariah Indonesia sangat terbuka untuk menerima deposito yang menawarkan keuntungan bagi hasil yang menarik bagi nasabah.

Untuk menarik nasabah prospektif baru dari berbagai sektor target, kami akan terus membangun jaringan dengan bank konvensional dan syariah, berpartisipasi di berbagai acara penting keuangan syariah serta melakukan branding Maybank Syariah Indonesia di media.

Pengembangan promosi perusahaan/publisitas untuk meningkatkan brand awareness di tengah ketatnya persaingan di industri perbankan konvensional dan syariah

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap brand Maybank Syariah Indonesia, kami secara aktif berhubungan dengan media lokal dan internasional untuk menyampaikan pandangan kami tentang perkembangan perbankan syariah di Indonesia. Sejauh ini, Maybank Syariah Indonesia telah diliput di koran Republika, koran The Jakarta Globe, buletin Islamic Finance News (IFN), The Investor dan publikasi Oxford Group. Kami juga secara aktif berpartisipasi di konferensi internasional seperti Asian Islamic Banking Conference, serta acara tahunan IFN yang bergengsi. Di masa mendatang, untuk meningkatkan brand Maybank Syariah Indonesia kami akan lebih berperan aktif dalam program CSR seperti menyelenggarakan kegiatan-kegiatan amal serta sumbangan sosial.

into oil and gas, mining, manufacturing as well as infrastructure development sectors. Moreover, with the massive growth of multi finance business to cater the needs of low to middle income class people in Indonesia, we are eyeing to do channeling and sharia joint financing projects with established multi finance companies.

In the next financial year, we are targeting to boost our Third Party funding to support our financing growth. Prospective clients are therefore most welcome to safe keeping deposits in Maybank Syariah Indonesia as we offer attractive profit sharing returns.

To attract new prospective clients from various sectors, we continuously build the networks with conventional and sharia banks, participate in the Islamic finance prestigious events and branding ourselves in the media.

Development of corporate promotion/publicity to increase brand awareness amidst stiff competition in both conventional and sharia banking industry

To raise the awareness of the public towards Maybank Syariah Indonesia’s brand, we are actively engaging with the local and international media coverage to provide our insights about sharia banking development in Indonesia. So far Maybank Syariah Indonesia has been covered in Republika newspaper, The Jakarta Globe newspaper, Islamic Finance News (IFN) bulletin, The Investor, and Oxford Group publication. We have also been actively participating in the international conference such as Asian Islamic Banking Conference, IFN annual event. Going forward, in order to improve further our brand, we would like to play more active role in CSR programs by organizing charitable events and social donations.

76