17
Anorectal Malformation Rabiul Priyantono I11109044

Anorectal Malformation

Embed Size (px)

DESCRIPTION

diskusi topik

Citation preview

Anorectal Malformation

Anorectal MalformationRabiul PriyantonoI11109044EtiologiKelainan bawaan di anus gangguan pertumbuhan, fusi, dan pembentukan anus dari tonjolan embrionik (Sjamsuhidajat, 2007)Kelainan bawaan di rektum gangguan pemisahan kloaka menjadi rektum dan sinus urogenital gangguan perkembangan septum urorektal (Sjamsuhidajat, 2007)

Pemeriksaan Umum50-60% mempunyai kelainan kongenital di tempat lain:Traktus genitourinariJantungTraktus Gastrointestinal, misalnya atresia esofagus, atresia duodenumTulang, misalnya tulang radius tidak adaPemeriksaan FisikPemeriksaan fisik yang utama adalah inspeksi (Coran, 2012)

Periksa mekoniumMekonium terlihat di perineal rectoperineal fistulaMekonium di dalam urin rectourinary fistulaMekonium (-) dalam 24 jam cross-table lateral X-ray

Udara (+) di bawah os. Coccygeus, kondisi bayi bagus tanpa defek lain yang dignifikan operasi sagital posterior tanpa kolostomi protektifUdara (+) di atas os. Coccygeus atau terdapat mekonium di urin dengan defek yang signifikan, dengan atau tanpa abnormalitas sakrum atau bokong datar kolostomi (Coran, 2012)

Invertogram

Klasifikasi (Coran, 2012)

Klasifikasi Wingspread

Algoritma Tatalaksana (Coran, 2012)

Selama pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis, bayi diberikan cairan melalui intravena, pemasangan NGT dan pemberian nutrisi melalui oral dihindari (Coran, 2012)Atresia AniPenanganan dilakukan sesuai letak ujung atresia terhadap otot dasar panggul (Sjamsuhidajat, 2007)Supralevator (Jarak antara rektum buntu dan kulit perineum lebih dari 1 cm)Translevator (Jarak antara rektum buntu dan kulit perineum kurang dari 1 cm)PenatalaksanaanOperatif Postero sagital anorektoplastikDengan kolostomi protektifTanpa kolostomi protektif

KolostomiTransversokolostomiSigmoidostomiTERIMAKASIH