124
Anoreksia nervosa Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari Anoreksia Nervosa  Klasifikasi dan b ahan-bahan ekster nal "Nona A" - gambar tahun 1!! dan 1# setelah pera$atan% Dia adalah salah satu  penderita pertama kas us Anore&ia ne rvosa% Didapatk an dari naska h medis 'ir William (ull% ICD-10 )*#%#-)*#%1 ICD-9 +#%1 OMIM !#! DiseasesDB eMedicine emerg.+ med.1 MeSH D###*! Anoreksia nervosa (AN adalah sebuah gangguan makan /ang ditandai dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan /ang sehat dan rasa takut /ang berlebihan terhadap peningkatan  berat badan akibat pencitraan diri /ang men/impang% 0encitraan diri pada penderita AN dipengaruhi oleh bias kogniti 2pola pen/impangan dalam menilai suatu situasi3 dan memengaruhi cara seseorang dalam berpikir serta mengevaluasi tubuh dan makanann/a% AN merupakan sebuah pen/akit kompleks /ang melibatkan komponen  psikologikal, sosiologikal, dan isiologikal, pada penderitan/a ditemukan peningkatan rasio en4im hati AL5 dan ((5, 617  hingga disungsi hati akut 687  pada tingkat lan9ut% 6+7

Anoreksia Nervosa

  • Upload
    rafaayu

  • View
    396

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Anoreksia nervosa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum DiperiksaLangsung ke: navigasi, cari

Anoreksia Nervosa

Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal

"Nona A" - gambar tahun 1866 dan 1870 setelah perawatan. Dia adalah salah satu penderita pertama kasus Anorexia nervosa. Didapatkan dari naskah medis Sir William Gull.

ICD-10F

HYPERLINK "http://apps.who.int/classifications/apps/icd/icd10online/?gf50.htm+f500" 50.0-F

HYPERLINK "http://apps.who.int/classifications/apps/icd/icd10online/?gf50.htm+f501" 50.1

ICD-9307.1

OMIM606788

DiseasesDB749

eMedicineemerg/34 med/144

MeSHD000856

Anoreksia nervosa (AN) adalah sebuah gangguan makan yang ditandai dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap peningkatan berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang. Pencitraan diri pada penderita AN dipengaruhi oleh bias kognitif (pola penyimpangan dalam menilai suatu situasi) dan memengaruhi cara seseorang dalam berpikir serta mengevaluasi tubuh dan makanannya. AN merupakan sebuah penyakit kompleks yang melibatkan komponen psikologikal, sosiologikal, dan fisiologikal, pada penderitanya ditemukan peningkatan rasio enzim hati ALT dan GGT,[1] hingga disfungsi hati akut[2] pada tingkat lanjut.[3]Seseorang yang menderita AN disebut sebagai anoreksik atau (lebih tidak umum) anorektik. Istilah ini sering kali namun tidak benar disingkat menjadi anorexia, yang berarti gejala medis kehilangan nafsu makan.

Anorektik dapat juga menunjuk ke obat penahan nafsu.

BAHAYA ANOREKSIA

Anoreksia adalah suatu penyakit dimana seseorang membiarkan dirinya sendiri kelaparan karena merasa tubuhnya terlalu gemuk dan berat badannya berlebih. Penyakit ini biasanya menyerang remaja-remajaterutama remaja wanitapada masa puber karena di masa itu lah seorang remaja umumnya mulai menetapkan standar tubuh ideal mereka sendiri, biasanya langsing dan cenderung kurus. Orang-orang penderita anoreksia sangat takut gemuk dan sebagai hasilnya, mereka bisa menerapkan cara-cara diet ekstrim untuk menurunkan berat badan secara drastis dalam waktu sesingkat mungkin. Cara-cara tersebut antara lain dengan olahraga berlebihan, mengonsumsi laksatif untuk mendorong keluarnya sisa makanan, atau bahkan menghindari makan. Dengan melakukan diet berbahaya tersebut, berat badan mereka bisa turun hingga 15% dari berat badan normal sehingga tubuh mereka terlihat sangat kurus. Walau demikian, seorang penderita anoreksia biasanya tetap berpikir bahwa tubuh mereka masih terlalu gemuk meskipun faktanya mereka sudah terlampau kurus, terserang penyakit, dan bahkan mendekati kematian.

Seorang penderita anoreksia menerapkan kebiasaan makan yang aneh, dimana mereka malu dan tidak mau makan di depan khalayak umum atau memberikan seporsi makanan besar pada orang lain namun dirinya sendiri tidak mau makan. Orang-orang yang menderita penyakit ini didominasi oleh kalangan kelas ekonomi dan sosial tinggi, serta orang-orang yang pekerjaannya menuntut mereka untuk bertubuh kurus, seperti misalnya artis, penari, dan pelari jarak jauh.

Gejala AnoreksiaAda beberapa gejala awal anoreksia yang perlu kita waspadai, salah satu diantaranya adalah berat berat badan yang tidak stabil dan tidak seimbang dengan umur, postur, serta tinggi tubuh (biasanya mencapai 15% di bawah berat normal). Berikut ini adalah gejala-gejala lain seseorang menderita anoreksia :-Tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan berturut-turut (untuk wanita)-Tidak mau dan menolak makan di depan umum-Sering merasa gelisah-Lemah-Kulit kusam-Nafas pendek-pendek-Khawatir berlebih terhadap asupan kalori

Menderita anoreksia dapat menganggu kestabilan kerja sistem tubuh sehingga menimbulkan beberapa dampak buruk, antara lain : penyusutan tulang, kehilangan mineral, rendahnya suhu tubuh, detak jantung yang tidak teratur, gangguan permanen terhadap pertumbuhan badan, rawan terkena osteoporosis, bahkan juga bulimia nervosa. Selain itu, ada dampak lebih buruk lagi apabila seorang penderita anoreksia mengonsumsi laksatif karena laksatif sangat berbahaya bagi tubuh. Laksatif adalah substansi yang akan memaksa tubuh mengeluarkan cairan serta makanan yang masih diproses di dalam usus sehingga nutrisinya tidak terserap sempurna. Laksatif juga mengandung bahan-bahan kimia berbahaya yang mungkin bisa terserap oleh tubuh. Penggunaan laksatif dalam jangka panjang bisa mengakibatkan gangguan permanen pada kestabilan sistem pencernaan serta menyebabkan tubuh kekurangan banyak nutrisi.

Penanganan Untuk Penderita AnoreksiaApabila Anda mengetahui seorang penderita anoreksia, pertama-tama beri lah dorongan kepada mereka untuk mengatur pola makan dengan benar dan beri tahukan bahaya anoreksia. Namun apabila usaha Anda belum berhasil juga, Anda bisa membawa orang tersebut ke dokter atau konsultan kesehatan karena mereka dapat membantu penderita anoreksia memerangi penyakitnya. Ketahui 7 Faktor Risiko & 6 Gejala Fisik Anoreksia Amazine | Online Popular Knowledge

Anoreksia (anorexia) merupakan gangguan makan yang disebabkan oleh gangguan psikologis di mana penderitanya mengontrol asupan kalori secara ekstrim, membatasi makan, dan amat terobsesi dengan berat badan.

Penderita anoreksia kemungkinan juga melakukan olahraga secara ekstrim untuk mengurangi berat badan.

Sebelum membahas perihal tanda dan gejala fisik, ada baiknya untuk mengetahui faktor risiko anoreksia.

Berikut adalah faktor risiko anoreksia.

1. Sejarah keluarga. Faktor genetik turut berkontribusi pada anoreksia. Ini berarti orang tua yang memiliki anoreksia kemungkinan akan menurunkannya pada anak-anaknya.

2. Teman sebaya. Teman sebaya turut berkontribusi terhadap terjadinya anoreksia. Tidak hanya teman sebaya, keluarga dekat maupun orang tua dapat pula memberikan kontribusi.

3. Kepribadian. Lekas marah, citra diri yang rendah, perfeksionisme, dan sifat obsesif adalah beberapa kepribadian yang sering ditemukan pada penderita anoreksia.

4. Kemampuan menyesuaikan diri. Orang yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan dalam hidup atau yang sering mengalami gangguan emosional berpotensi lebih besar menderita anoreksia.

Selain itu, orang yang pernah dilecehkan secara seksual atau fisik memiliki kemungkinan lebih besar mengalami anoreksia.

5. Konflik hubungan. Banyak penderita anoreksia memiliki latar belakang hubungan yang tidak harmonis seperti perceraian dan konflik keluarga. Hal ini akan memicu masalah emosional yang rentan terhadap anoreksia.

6. Usia remaja. Masa remaja merupakan usia paling rentan seseorang mengalami anoreksia.

Tekanan teman sebaya, perubahan bentuk tubuh yang pesat, serta faktor kelabilan emosional membuat remaja lebih berisiko menderita anoreksia.

7. Kondisi kesehatan lain. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), depresi, kecemasan, dan kecanduan semua bisa membuka jalan bagi anoreksia.

Berikut adalah tanda dan gejala fisik anoreksia

1. Waspadai pakaian longgar atau yang melebihi ukuran. Banyak penderita anoreksia menyembunyikan tanda-tanda fisik dengan cara menutupi tubuh mereka dengan pakaian longgar.

2. Perhatikan setiap penurunan berat badan yang dramatis. Banyak orang mengalami fluktuasi berat badan, tetapi penderita anoreksia umumnya mengalami perubahan drastis dan mendadak dalam berat badan mereka.

3. Memantau kebiasaan diet. Penderita anoreksia cenderung memilih makanan rendah kalori atau bebas lemak dan sering melewatkan waktu makan.

4. Perubahan siklus menstruasi dan seksual. Perempuan yang mengalami anoreksia mungkin akan terlambat tiga kali atau lebih dalam siklus menstruasi.

Sedang laki-laki yang menderita anoreksia mungkin mengalami penurunan dorongan seksual.

5. Olahraga berlebihan. Salah satu tanda anoreksia adalah melakukan olahraga pada porsi ekstrim tanpa disertai asupan kalori yang memadai. Mereka berharap dengan olahraga keras berat badan ideal akan segera dapat dicapai.

6. Periksa tanda-tanda fisik. Kulit kuning, kuku kering, rambut rontok, dan memar adalah beberapa dari tanda-tanda fisik anoreksia.[]

Anoreksia

REP | 16 November 2012 | 12:48 Dibaca: 8140 Komentar: 0 0

Anoreksia adalah kelainan psikis yang diderita seseorang berupa kehilangan nafsu makan, meski sebenarnya lapar dan berserela terhadap makanan. 95 persen penderita anoreksia adalah perempuan yang memasuki masa puber seperti remaja dan perempuan dewasa. Hal ini umumnya disebabkan karena keinginan memilii tubuh kurus dan takut berat badan kita bertambah sehingga muncul gejala yang menolak makanan dari luar.Hal ini bisa dikategorikan sebagai penyakit ringan, namun jika terus dibiarkan maka dapat menyebabkan kematian. Kondisi ini pada umunya ditandai dengan beberapa gejala psikologis, seperti; Keinginan memiliki tubuh kurus Ketakutan berlebih pada kegemukan Penolakan untuk mempertahankan berat badan seperti melakukan diet ekstrem Hilangnya siklus menstruasi Menyembunyikan atau menghilangkan makanan secara sengaja Melakukan olahraga secara berlebihan untuk mengendalikan berat badan Merasa gemuk meski tubuhnya kurusHingga kini masih belum diketahui penyebab pasti dari anoreksia. Para ahli kesehatan berpendapat bahwa faktor sosial memegang peranan penting. Dizaman ini, ita umumnya menganggap bahwa seorang cewek yang kurus dan langsing itu rata-rata cantik. Lihat conthnya, artis-artis dalam dan luar negeri. Biasanya jika kita terlalu mengidolakan dan keseringan membaca majalah, akan timbul keinginan untuk memiliki tubuh ideal yang sama dengan idola kita. Kita boleh saja menguruskan badan, karena kegemukan juga banyak menimbulkan komplikaas penyakit, tapi tentu saja tidak sampai berlebihan. Jika kita sudah dianggap terkena penyakit anoreksia, bisanya kita terus memuntahkan makanan yang kita telan sebagai reaksi psikis akan takutnya berat badan bertambah. Saatnya kita belajar untuk menerima diri kita apa adanya. Keep our healty and keep livng on!

Merdeka.com - Beberapa orang yang menderita anoreksia biasanya berusaha mati-matian untuk menurunkan berat badannya dengan cara yang ekstrem. Meski sudah kurus, penderita anoreksia tetap saja merasa harus tetap menurunkan badan lagi.

Setidaknya, ada dua gejala umum yang dialami oleh penderita anoreksia, yaitu gejala fisik dan emosional. Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Mayo Clinic berikut ini.

Gejala fisikGejala fisik penderita anoreksia meliputi penurunan dehidrasi, berat badan ekstrem, penampilan yang sangat kurus, jumlah darah yang tidak normal, kelelahan, pusing, pingsan, warna jari berubah, rambut menipis karena rusak atau rontok, menstruasi terlambat (untuk wanita), sembelit, kulit kering, tak tahan dingin, detak jantung tak stabil, tekanan darah rendah, osteoporosis, tangan atau kaki bengkak, dan insomnia.

Gejala emosionalSementara gejala emosional ditandai dengan penolakan untuk makan, penyangkalan rasa lapar, ketakutan peningkatan berat badan, berbohong tentang berapa banyak makanan yang sudah dimakan, olahraga berlebihan, tidak punya emosi sama sekali, menyendiri, mudah marah, libido menurun, stres, dan penggunaan obat-obatan pencahar.

Anoreksia tentu tidak bisa disepelekan. Sebab kondisi ini bisa memicu berbagai komplikasi sampai kematian.

Mual Dan Muntah

Introduksi Pada Mual Dan Muntah

Mual dan muntah adalah gejala-gejala dari penyakit yang mendasarinya dan bukan penyakit spesifik. Mual adalah perasaan bahwa lambung ingin mengosongkan dirinya, sementara muntah (emesis) adalah aksi dari mengosongkan lambung secara paksa.

Muntah adalah aksi kekerasan dimana lambung harus menanggulangi tekanan yang normalnya ditempat untuk memperthankan makanan dan sekresi-sekresi didalam lambung. Lambung hampir membalikan dirinya dari dalam keluar - memaksakan dirinya kedalam bagian bawah dari esophagus (tabung yang menghubungkan mulut ke lambung) selama episode muntah.

Penyebab Mual Atau Muntah

Ada banyak penyebab-penyebab dari mual dan muntah. Gejala-gejala ini mungkin disebabkan oleh berikut:

gastritis akut

penyebab-penyebab pusat (sinyal-sinyal dari otak)

hubungan dengan penyakit-penyakit lain yang jauh dari lambung

obat-obat dan perawatan-perawatan medis

rintangan mekanis dari usus besar

Gastritis akut

Gastritis akut (gastro=lambung + it is= peradangan) seringkali disebabkan oleh agen yang menyerang yang mengiritasi lapisan dari lambung. Contoh-contoh dari ini termasuk:

Infeksi-Infeksi: Infeksi-infeksi adalah seringkali penyebabnya, apakah ia adalah virus yang umum atau infeksi yang didapat dari perjalanan wisata. Mungkin ada hubungan dengan nyeri perut bagian atas yang mengejang, demam ,dan kedinginan mungkin hadir. Infeksi-infeksi virus yang umum termasuk noroviruses dan rotavirus. Infeksi-infeksi parasit seringkali berhubungan dengan diare namun mungkin juga mempunyai komponen dari mual dan muntah. Infeksi oleh bakteri dalam keluarga Helicobacter (seperti H. Pylori) dapat juga adalah agen infeksius.

Gastroenteritis (Flu Perut): Flu perut adalah istilah yang tidak spesifik yang digunakan untuk menggambarkan muntah dan diare yang dikaitkan dengan infeksi virus. Harus tidak dikacaukan dengan influenza, yang gejala-gejalanya termasuk demam, kedinginan, batuk, dan myalgias (nyeri otot).

Keracunan Makanan: Keracunan makanan mungkin menyebabkan muntah yang signifikan dan biasanya disebabkan oleh racun bakteri. Gejala-gejala mulai dalam beberapa jam dari memakan makanan yang tercemar atau dipersiapkan dengan buruk dan mungkin berlangsung untuk 1-2 hari. Sumber-sumber dari keracunan makanan termasuk Salmonella, Campylobacter, Shigella, E. coli, Listeria, atau Clostridium botulinum (botulism).

Iritan-iritan Lambung Lain: alkohol, merokok, dan obat-obat anti-peradangan nonsteroid seperti aspirin dan ibuprofen mungkin mengiritasi lapisan lambung.

Penyakit Borok-Borok Perut (peptic Ulcers): Penyakit borok-borok perut (peptic ulcer) dapat mencakup dari iritasi lapisan lambung yang ringan sampai ke pembentukan kerusakan pada lapisan pelindung lambung yang disebut borok (ulcer).

Penyakit refluks gastro esophageal (PRGE atau GERD atau reflux esophagitis): Mual atau muntah juga dihubungkan dengan ititasi dari lapisan esophagus.

Penyebab Terjadinya Mual dan Muntah

Mual dan muntah tapi tidak tahu apa penyebabnya? Berikut penjelasannya

Mual yang berujung muntah seringkali dialami seseorang. Kadangkala seeseorang tidak mengetahui penyebab pasti terjadinya mual dan muntah. Saat merasa mual, seseorang biasanya akan mengeluarkan banyak keringat, lemah dan memiliki terlalu banyak air liur pada mulutnya.

Terjadinya mual dan muntah merupakan tanda terjadinya penyakit pada tubuh. Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya mual dan muntah :

1. gastroenteritis

2. Keracunan makanan

3. Stres, gugup, atau masalah mental lainnya seperti depresi atau gangguan panik

4. Obat-obatan seperti antibiotic, pil penunda kehamilan, dan obat jantung

5. Migrain / sakit kepala sebelah

6. Serangan jantung

7. Stroke

8. Cedera kepala

9. Alkohol, penyalahgunaan obat atau putus obat

10. Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia

11. Efek samping terapi radiasi

Mual dan muntah biasanya merupakan gejala dari munculnya berbagai penyakit, seperti :

1. Diabetes

2. Penyakit hati ( Hepatitis dan Sirosis )

3. Peradangan pada pankreas / Pankreatitis

4. Peradangan pada lambung /Gastritis

5. Tukak lambung

6. Usus buntu

7. Batu ginjal

8. Penyakit ginjal ( Pyelonefritis dan Gagal ginjal kronis )

9. Infeksi pada otak seperti meningitis, ensefalitis, dan tumor otak

10. Penyakit radang panggul

15 Penyebab Muntah dan Penanganannya

Penulis : Dr. Widodo Judarwanto Sp.A | Senin, 17 Desember 2012 | 11:52 WIBShare:

KOMPAS.com - Muntah adalah suatu gejala bukan merupakan sebuah penyakit. Gejala ini berupa keluarnya isi lambung dan usus melalui mulut dengan paksa atau dengan kekuatan. Muntah merupakan refleks protektif tubuh karena dapat berfungsi melawan toksin yang tidak sengaja tertelan. Selain itu, muntah merupakan usaha mengeluarkan racun dari tubuh dan bisa mengurangi tekanan akibat adanya sumbatan atau pembesaran organ yang menyebabkan penekanan pada saluran pencernaan. Secara umum, muntah terdiri atas tiga fase, yaitu mual, retching atau manuver awal untuk muntah, dan regurgitasi atau pengeluaran isi lambung, usus ke mulut.

Muntah adalah keluarnya isi lambung sampai ke mulut. Isi muntahan dapat berupa cairan bercampur makanan atau cairan lambung saja. Dalam keadaan muntah, sering kadang disertai cairan kuning atau bahkan sedikit bercak darah. Pada gangguan yang lebih berat dan berbahaya seperti sumbatan saluran cerna atau ileus dapat mengakibatkan warna muntah hijau.

Muntah pada anak sering menimbulkan kecemasan bagi orang tua. Hal tersebut sangat wajar karena muntah yang terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan) yang merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan pada anak.

Muntah terjadi melalui mekanisme yang sangat kompleks. Terjadinya muntah dikontrol oleh pusat muntah yang ada di susunan saraf pusat otak. Muntah terjadi apabila terdapat kondisi tertentu yang merangsang pusat muntah. Rangsangan pusat muntah kemudian dilanjutkan ke diafragma atau suatu sekat antara dada dan perut dan otot-otot lambung, yang mengakibatkan penurunan diafragma dan kontriksi atau pengerutan otot-otot lambung.

Hal tersebut selanjutnya mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam perut khususnya lambung dan mengakibatkan keluarnya isi lambung sampai ke mulut. Beberapa kondisi yang dapat merangsang pusat muntah di antaranya berbagai gangguan di saluran pencernaan baik infeksi termasuk gastroenteritis karena rotavirus dan non infeksi seperti obstruksi saluran pencernaan, toksin (racun) di saluran pencernaan, gangguan keseimbangan, dan kelainan metabolik.

Inilah 15 Penyebab Muntah

Catatan : Penyebab sering (no 1-2) dan penyebab jarang (no. 3-15)

1. Infeksi virus dan gastroentritis akut.

Penyebab paling sering adalah infeksi virus di antaranya adalah gastroenteristis akut biasanya oleh virus khususnya rotavirus. Infeksi diare pada anak paling sering disebabkan karena infeksi rotavirus. Infeksi diare karena rotavirus ini sering diistilahkan muntaber atau muntah berak. Gejala infeksi rotavirus atau virus lainnya berupa demam ringan, diawali muntah sering, diare hebat, dan atau nyeri perut. Muntah dan diare merupakan gejala utama infeksi rotavirus dan dapat berlangsung selama 3-7 hari. Infeksi rotavirus dapat disertai gejala lain yaitu anak kehilangan nafsu makan, dan tanda-tanda dehidrasi. Infeksi rotavirus dapat menyebabkan dehidrasi ringan dan berat, bahkan kematian. Infeksi virus bukan rotavirus biasanya hanya terdapat keluhan muntah sering tanpa diikuti diare yang hebat 2. Penderita alergi dan hipersensitif saluran cerna.

Pada anak penderita alergi khususnya dengan gastrooesephageal refluks. Pada penderita ini, biasanya keluhan muntah atau gumoh sering saat usia di bawah usia 6- 12 bulan. Setelah usia itu keluhan berangsur berkurang dan akan membaik palaing lama setelah usia 5-7 tahun. Pada umumnya usia 3-6 bulan muntah hanya 2-5 kali perhari dan kan membaik dengan pertambahan usia. Serangan gangguan muntah akan lebih berat saat terjadi infeksi saluran napas atau infeksi virus lainnya. Keluhan infeksi virus biasanya disertai keluhan demam, badan hangat, badan pegal, nyeri otot, sakit kepala, nyeri tenggorokan, batuk atau pilek. Makanan pada penderita alergi makanan bisa menyebabkan muntah tetapi hanya lebih ringan dan dalam beberapa saat akan berkurang. Penderita alergi dengan GER biasanya disertai dengan alergi pada kulit, hidung dan saluran napas. 3. Stenosis pilorus

Ini merupakan gangguan yang terjadi pada bayi berupa penyempitan pada bagian ujung lubang tepat makanan keluar menuju ke usus halus. Akibat penyempitan tersebut, hanya sejumlah kecil makanan bisa masuk ke usus, selebihnya akan dimuntahkan sehingga anak mengalami penurunan berat badan. Kondisi ini biasanya menyebabkan "muntah proyektil" sangat kuat dan merupakan indikasi untuk operasi mendesak.

4. Obstruksi usus (sumbatan pada saluran cerna)

5. Terlalu banyak makan

6. Peritonitis (radang pada selaput perut yang membungkus seluruh organ perut dan membatasi rongga perut)

7. Ileus (berhentinya untuk sementara kontraksi normal dinding usus)

8. Kolesistitis (peradangan pada kandung empedu), pankreatitis (peradangan pada pankreas), usus buntu, hepatitis (peradangan pada hati)

9. Keracunan makanan

10. Sistem sensorik dan otak

Penyebab dalam sistem sensorik di antaranya adalah gerakan, motion sickness (yang disebabkan oleh overstimulation dari labirin kanal-kanal telinga), dan penyakit mnire (kelainan yang memengaruhi bagian dalam telinga). Penyebab di otak di antaranya, gegar otak, perdarahan otak, migrain, tumor otak, yang dapat menyebabkan kerusakan kemoreseptor dan intrakranial jinak hipertensi dan hidrosefalus.

11. Gangguan metabolik

Ini mungkin mengganggu baik pada perut dan bagian-bagian otak yang mengkoordinasikan muntah, hypercalcemia (kadar kalsium tinggi), uremia (penumpukan urea, biasanya karena gagal ginjal), adrenal insufisiensi, hipoglikemia dan hiperglikemia.12. Hiperemesis (mual berlebihan pada saat kehamilan), morning sickness.

13. Reaksi obat

Muntah dapat terjadi sebagai respon somatik akut, efek dari alkohol, opioid, selective serotonin reuptake inhibitor. Banyak obat kemoterapi dan beberapa entheogen (seperti peyote atau ayahuasca) menyebabkan muntah.

14 Penyakit akibat virus norwalk, flu babi dan berbagai penyakit infeksi lainnya.

15. Lain-lain:

- Gangguan makan (anoreksia nervosa atau bulimia nervosa)- Untuk menghilangkan racun tertelan (beberapa racun tidak boleh dimuntahkan karena mereka mungkin lebih beracun ketika dihirup atau disedot, karena lebih baik untuk meminta bantuan sebelum menginduksi muntah)- Beberapa orang yang terlibat dalam pesta minuman keras akan mengalami muntah guna memberi ruang dalam perut mereka untuk konsumsi alkohol lebih lanjut.- Pasca operasi (mual dan muntah pasca operasi)- bau atau pikiran (seperti materi membusuk, muntah orang lain, memikirkan muntah), dll- Nyeri ekstrim, seperti sakit kepala yang intens atau infark miokard (serangan jantung)- Kekerasan, emosi- Sindrom muntah siklik (Cyclic Vomiting Syndrome/CVS) (kondisi buruk-dipahami dengan serangan muntah)- Dosis tinggi radiasi pengion kadang-kadang akan memicu refleks muntah di korban- Batuk, cegukan, atau asma- Gugup- Melakukan aktivitas fisik (seperti berenang) segera setelah makan.- Dipukul keras di perut.- Kelelahan (melakukan latihan berat terlalu banyak dapat menyebabkan muntah tak lama kemudian).- Sindrom ruminasi, gangguan kurang terdiagnosis dan kurang dipahami yang menyebabkan penderita memuntahkan makanan yang tak lama setelah dikonsumsi.

Dampak dan komplikasi

- Dehidrasi. Pada saat muntah, maka isi perut yang kebanyakan adalah cairan akan keluar, sehingga membuat tubuh kehilangan cairan yang tadinya penting untuk berperan dalam homeostasis. Dehidrasi ini akan berimplikasi hipovolemik pada tubuh, kulit kering, rasa haus, lemas, anak gelisah. Bila berat dapat terjadi napas cepat, tekanan darah turun, gangguan jantung, kejang, penurunan kesadaran, bahkan dapat mengancam jiwa.

- Acidosis metabolik, akibat kekurangan H+ pada lambung.

- Kerusakan gigi akibat tergerus asam lambung (perimylolysis). Pada saat muntah, asam lambung akan keluar bersamaan dengan isi perut. Ketika asam lambung keluar dan berada di dalam mulut, maka akan merusak email gigi sehingga gigi menjadi rapuh dan gampang rusak.

Penanganan

- Pemberian cairan (minum) untuk menggantikan cairan yang telah hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi.

- Posisikan anak pada posisi telungkup atau miring (miring ke kiri atau ke kanan) untuk menghindari isi muntahan masuk ke saluran napas.

- Perhatikan tanda-tanda dehidrasi. Dehidrasi adalah keadaan tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi dapat terjadi apabila anak muntah terus-menerus. Dehidrasi yang berat dapat mengancam nyawa.

- Tetap berikan cairan. Pemberian cairan (minum) sangat penting untuk mencegah anak dehidrasi. Apabila anak menolak, tetap bujuk anak untuk minum. Untuk Bayi, bila anda masih menyusui, berikan ASI. Dokter mungkin akan menambahkan cairan elektrolit (oralit). Bila bayi anda mendapatkan susu formula, dokter mungkin akan menggantikan sementara susu formula dengan oralit selama 12-24 jam pertama, atau menganjurkan untuk memberikan susu formula yang 2 kali lebih encer dibandingkan susu formula yang biasa diberikan.

Untuk anak yang lebih besar dapat diberikan air, air bercampur gula (1 sendok teh gula dalam 120 ml air), dan oralit. Berikan cairan dalam jumlah sedikit-sedikit tapi sering (1 sendok teh tiap 1-2 menit). Apabila toleransi anak baik atau tidak muntah lagi, tingkatkan jumlah cairan secara bertahap. Apabila anak tetap muntah, tunggu 30-60 menit terhitung sejak muntah terakhir, lalu berikan 1 sendok teh cairan setiap 1-2 menit. Pemberian cairan dalam jumlah sedikit namun frekwensinya sering relatif lebih mudah ditoleransi anak dari pada pemberian dalam jumlah banyak sekaligus.

- Modifikasi pola makan. Hindari pemberian makanan yang padat, berserat dan keras dan berlemak karena makanan tersebut relatif lebih lama dicerna dan dapat merangsang muntah.

- Saat muntah berlebihan atau melebihi 5 kali sehari sebaiknya dipuasakan sementara sambil minum obat muntah. Setelah 1 jam baru boleh minum sedikit-sedikit tapi sering.

Diare

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum DiperiksaLangsung ke: navigasi, cari

Wikipedia Indonesia tidak dapat bertanggung jawab dan tidak bisa menjamin bahwa informasi kedokteran yang diberikan di halaman ini adalah benar.Mintalah pendapat dari tenaga medis yang profesional sebelum melakukan pengobatan.

Diare

Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal

Wanita yang sedang mengalami diare.

ICD-10A09, K58, K59.1

ICD-9009.2-009.3, 558.9, 564.5

DiseasesDB3742

eMedicineped/583

MeSHD003967

Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris = diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam [1] . Di negara berkembang, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya.

Daftar isi

1 Penyebab 2 Gejala 3 Perawatan 4 Diare infektif 5 Penanggulangan diare 6 Pencegahan 7 Pengobatan Diare Tradisional 8 Lihat pula 9 Catatan kaki 10 Referensi 11 Pranala luarPenyebab

Sebuah mikrograf elektron dari rotavirus, penyebab hampir 40% dari diare pada anak di bawah umur 5 tahun.

Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), kelebihan vitamin C, dan mengonsumsi Buah-buahan tertentu. Biasanya disertai sakit perut dan seringkali mual dan muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari.

Memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan sekaligus secara berlebihan dapat menyebabkan diare juga karena membuat usus kaget.

Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak / radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.

Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.

Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu.

Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan. jadi apabila mau mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih dahulu.

Kondisi cuaca yang tidak stabil, sanitasi tempat pengungsian yang buruk serta kondisi rumah yang masih kotor terkena genangan air, juga sulitnya mendapat air bersih menyebabkan mudahnya terjadi wabah diare setelah banjir. Penyakit diare yang terlihat ringan justru bisa membahayakan jiwa, karena saat tubuh kekurangan cairan, maka semua organ akan mengalami gangguan. Diare akan semakin berbahaya jika terjadi pada anak-anak. [2]GejalaGejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan, dehidrasi, mual dan muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung,dan perut sering berbunyi.

PerawatanPerawatan untuk diare melibatkan pasien mengonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Oralit dan tablet zinc adalah pengobatan pilihan utama dan telah diperkirakan telah menyelamatkan 50 juta anak dalam 25 tahun terakhir [1] . Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak dibutuhkan.

Jika tidak tersedia oralit bubuk, oralit dapat dibuat dengan bahan-bahan berikut ini:[2] 200 ml atau segelas seukuran belimbing air matang

2 sendok teh gula pasir

1/2 sendok teh garam halus

Campur semua bahan hingga larut lalu minumkan pada penderita diare. Minum oralit dengan ketentuan sebagai berikut:[2]UsiaPemberian Setelah 3 Jam Diketahui DiarePemberian Setelah BAB

Kurang dari 1 tahun1 1/2 gelas1/2 gelas

1 - 4 tahun3 gelas1 gelas

5 - 12 tahun6 gelas1 1/2 gelas

Dewasa12 gelas5 gelas

Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis:

Diare pada balita

Diare menengah atau berat pada anak-anak

Diare yang bercampur dengan darah.

Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu.

Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti sakit perut, demam, kehilangan berat badan, dan lain-lain.

Diare pada orang yang bepergian (kemungkinan terjadi infeksi yang eksotis seperti parasit)

Diare dalam institusi seperti rumah sakit, perawatan anak, institut kesehatan mental.

Diare infektifDiare infektif yang tidak biasa untuk diare dapat bertahan lama. Diare ini disebabkan karena beberapa organisme penyebabnya tersebut dapat bertahan selama bertahun-tahun tanpa gejala penyakit jangka panjang yang jelas.

Penanggulangan diare

Penderita diare sebaiknya segera meminum oralit yang merupakan campuran dari gula dan garam untuk menjaga cairan tubuh.[3]

HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Diare" \l "cite_note-CDCmanualCholera-4" [4]Beberapa cara penggulangan diare antara lain:

1. Jaga hidrasi dengan elektrolit yang seimbang. Ini merupakan cara paling sesuai di kebanyakan kasus diare, bahkan disentri. Mengkonsumsi sejumlah besar air yang tidak diseimbangi dengan elektrolit yang dapat dimakan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit yang berbahaya dan dalam beberapa kasus yang langka dapat berakibat fatal (keracunan air).

2. Mencoba makan lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit, frekuensi teratur, dan jangan makan atau minum terlalu cepat.

3. Cairan intravenous: kadangkala, terutama pada anak-anak, dehidrasi dapat mengancam jiwa dan cairan intravenous mungkin dibutuhkan.

4. Terapi rehidrasi oral: Meminum solusi gula/garam, yang dapat diserap oleh tubuh.

5. Menjaga kebersihan dan isolasi: Kebersihan tubuh merupakan faktor utama dalam membatasi penyebaran penyakit.

PencegahanSebuah vaksin rotavirus memiliki potensi untuk mengurangi jumlah penderita diare [1]. Saat ini ada dua vaksin berlisensi untuk menghadapi rotavirus. Vaksin rotavirus yang lainnya seperti, Shigella, ETEC, dan Cholera sedang dikembangkan, vaksin ini juga berfungsi untuk mencegah penularan diare.

Karena tangan merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sering melakukan kontak langsung dengan benda lain, maka sebelum makan disarankan untuk mencuci tangan dengan sabun. Sebuah hasil studi Cochrane menemukan bahwa dalam gerakan-gerakan sosial yang dilakukan lembaga dan masyarakat untuk membiasakan mencuci tangan menyebabkan penurunan tingkat kejadian yang signifikan pada diare.[5] Oleh karena itu, biasakan mencuci tangan sebelum makan dengan sabun. Lakukan hal yang sama setelah selesai buang air besar. Usahakan meminum air yang sudah direbus hingga mendidih agar semua bakteri penyakit tidak masuk ke dalam tubuh. Segera bersihkan tempat tinggal dari sisa sampah jika terjadi bencana alam. Segera buang tumpukan sampah agar tidak menggunung dan jadi sarang penyakit. [2]diare

Top of Form

Apa Diare Itu?

Diare adalah peningkatan dalam frekuensi buang air besar (kotoran), serta pada kandungan air dan volume kotoran itu. Para Odha sering mengalami diare.

Diare dapat menjadi masalah berat. Diare yang ringan dapat pulih dalam beberapa hari. Namun, diare yang berat dapat menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan) atau masalah gizi yang berat.

Apakah Diare Berbahaya?

Risiko terbesar diare adalah dehidrasi. Jika kita diare, kita dapat kehilangan lima liter air setiap hari. Bersama dengan air ini, kita juga menghilangkan zat mineral (elektrolit) yang penting untuk fungsi tubuh normal. Elektrolit utama adalah natrium dan kalium.

Dehidrasi berat dapat menyebabkan tubuh menjadi syok (kejut) dan dapat mematikan. Dehidrasi lebih berat untuk balita dan anak dibandingkan orang dewasa. Siapa pun yang diare harus minum banyak cairan bening, misalnya teh, kaldu ayam, atau air soda. Ini lebih baik daripada air saja, yang tidak mengembalikan zat mineral. Kita juga dapat minum cairan elektrolit (oralit) yang dapat dibeli tanpa resep di apotek.

Diare yang berlanjut dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan penyerapan gizi yang kurang. Ini dapat mengakibatkan wasting (lihat Lembaran Informasi (LI) 518).

Diare dapat menjadi gawat. Pastikan dokter mengetahui jika kita diare yang berlanjut lebih dari beberapa hari.Apa Penyebab Diare?

Kadang kala adalah sulit untuk mengetahui penyebab diare. Diare dapat disebabkan oleh infeksi pada perut atau usus. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, parasit, jamur atau virus.

Parasit: Parasit cryptosporidium (lihat LI502) atau microsporidium menyebabkan diare yang terjadi pada banyak Odha. Kejadian infeksi parasit ini sudah menurun di AS sejak terapi antiretroviral (ART) dipakai.

Obat: Beberapa jenis obat yang dipakai oleh Odha dapat menyebabkan diare. Hal ini sering berlaku dengan antiretroviral nelfinavir, ritonavir, Kaletra/Aluvia, ddI dan tipranavir, serta foskarnet dan interferon alfa.

Penyebab lain: Penggunaan antibiotik dapat membunuh bakteri baik dalam perut dan usus, yang mengakibatkan diare. Diare juga dapat disebabkan oleh ketidakmampuan mencerna produk susu (intoleransi laktosa), oleh masalah pankreas, atau oleh stres emosional.

Bagaimana Kita Mengetahui Penyebab Diare?

Dokter akan menanyakan apa yang kita makan atau minum baru-baru ini, dan apakah kita baru melakukan perjalanan. Contoh kotoran dapat dites untuk tanda bakteri atau parasit. Dokter mungkin mengulangi tes ini jika pertama kali tidak ada tanda apa pun. Mungkin darah atau air seni kita juga dites.

Jika tes ini tidak menunjukkan penyebab diare, dokter mungkin akan mengamati aliran pencernaan kita dengan alat khusus. Nama proses ini tergantung pada di mana dokter melihat. Endoskopi adalah istilah umum untuk lihat ke dalam. Kolonoskopi berarti dokter memeriksa kolon (usus besar). Penyebab kurang lebih sepertiga kasus diare tidak dapat ditentukan.

Bagaimana Diare Diobati?

1. Mengubah apa yang kita makan. Beberapa jenis makanan dapat mengakibatkan diare, dan yang lain dapat membantu menghentikannya.

Jangan makan: produk susu (susu atau keju)

masakan yang digoreng

makanan berlemak termasuk mentega, margarin, minyak atau kacang

makanan pedas

makanan yang mengandung banyak serat yang tidak larut. Ini termasuk buah-buahan atau sayur-mayur mentah, roti gandum, jagung, atau kulit dan biji buahan

Sebaiknya makan: pisang

nasi putih

saus apel

sereal

roti tawar bakar atau biskuit kering

makaroni atau mi biasa

telur rebus

bubur gandum

kentang rebus tumbuk

yoghurt (walau ini produk susu, makanan ini sebagian dicernakan oleh bakteri yang dipakai untuk membuatnya)

2. Pengobatan. Crofelemer adalah obat baru untuk diare terkait HIV yang disetujui oleh FDA-AS pada 2012. Obat dipakai untuk mengobati diare tergantung pada jenisnya. Dokter tidak dapat meresepkan obat kecuali dia mengetahui penyebab diare kita.

Beberapa obat dapat diperoleh tanpa resep, di antaranya ada yang sangat baik untuk diare, termasuk asam amino L-glutamin, bismut subsalisilat, atapulgit dan loperamid. Sebuah pengobatan baru untuk diare terkait HIV adalah krofelemer. Obat ini sedang diuji coba.

Beberapa produk lain yang biasanya dijual untuk mengobati sembelit juga dapat membantu dengan diare. Produk ini mengandung serat larut, yang menambah besarnya kotoran dan menyerap air. Produk ini termasuk produk yang mengandung psilium.

3. Terapi penunjang untuk diare. Kapsul asidofilus (yang mengandung bakteri yang membantu) dapat memulihkan pencernaan, terutama bila kita memakai antibiotik. Beberapa macam yoghurt mengandung biakan hidup asidofilus yang bekerja dengan cara sama.

Pepermin, jahe dan pala dianggap membantu masalah pencernaan, jadi teh pepermin atau jahe, atau soda dengan jahe adalah pilihan yang baik untuk cairan bening. Coba tambah pala pada makanan atau minuman.

Penelitian menunjukkan bahwa tambahan kalsium bantu meringankan diare pada orang yang memakai nelfinavir. Ini mungkin berhasil dengan diare yang disebabkan obat lain.

Garis Dasar

Diare adalah masalah umum untuk Odha. Diare biasanya disebabkan infeksi pada sistem pencernaan. Stres, beberapa obat dan masalah pencernaan produk susu juga dapat menyebabkan diare.

Akibat yang paling berat adalah dehidrasi. Ini merupakan masalah lebih gawat untuk anak dibandingkan orang dewasa. Jika kita diare, kita sebaiknya minum banyak cairan bening. Kita juga dapat memakai cairan elektrolit.

Beberapa perubahan sederhana pada makanan dapat membantu diare. Begitu juga beberapa obat tanpa resep atau asidofilus.

Pastikan dokter diberi tahu jika diare berlanjut lebih dari beberapa hari.

Diperbarui 15 Juni 2013 berdasarkan FS554 The AIDS InfoNet 31 Desember 2012

penyakit diare dan pengobatannyaindoopustaka, obat, penyakit No Responses

penyakit diare. diare adalah keadaan saat buang air besar berair yang terjadi lebih sering dari pada biasanya. anda juga yang sampai mengalami kram perut. diare memang membuat kita payah karena badan banyak kehilangan cairan dan berakibat lemas. sebelum menyimak lebih jauh, thanks ya atas kunjungannya di halaman penyakit diare ini.

penyakit diare

jenis penyakit diare sebenarnya terbagi atas diare akut dan kronis. diare akut biasanya berlangsung selama beberapa hari dan biasanya disebabkan oleh infeks yang disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit. diare kronis berlangsung lebih lama daripada diare akut, umumnya lebih dari empat minggu. diare kronis dapat mengindikasikan adanya gangguan yang serius, seperti kolitis ulserativa atau penyakit crohn, atau sindrom iritasi usus besar.

tanda (gejala) penyakit diare.

tanda dan gejala yang berhubungan dengan penyakit diare dapat meliputi:

buang air lebih sering dari biasanya.

perut kram.

sakit perut.

demam.

ada darah dalam tinja.

kembung.

pada kondisi bagai mana harus ke dokter untuk periksa penyakit diare??

1. kondisi pada orang dewasa.

diare berlangsung lebih dari tiga hari.

anda mengalami dehidrasi dengan tanda rasa haus yang berlebihan, mulut kering, buang air kecil sedikit atau tidak ada, kelemahan yang parah, pusing atau ringan, atau berwarna urine gelap.

sakit perut yang parah.

tinja berdarah atau hitam.

suhu badan lebih dari 102 f (39 c).

2. pada anak-anak, penyakit diare dapat dengan cepat menyebabkan dehidrasi. hubungi dokter jika diare anak anda tidak membaik dalam waktu 24 jam atau jika bayi anda:

mengalami demam lebih dari 102 f (39 c).

tinja berdarah atau hitam.

mulut kering.

menangis tanpa air mata.

mengantuk yang luar biasa, tidak responsif atau pemarah.

penyebab penyakit diare.

penyakit diare dapat terjadi ketika makanan dan minuman masuk untuk ditelan terlalu cepat atau terlalu besar jumlahnya atau kombinasi keduanya. biasanya, usus anda menyerap cairan dari makanan yang anda makan, meninggalkan kotoran yang setengah padat. tetapi jika cairan dari makanan yang anda makan tidak diserap, hasilnya adalah buang air besar berair.sejumlah penyakit dan kondisi dapat menyebabkan diare.

penyebab diare scara umum meliputi:

virus. virus yang dapat menyebabkan diare termasukvirus norwalk virus cytomegalo, dan virus hepatitis. rotavirus merupakan penyebab umum dari diare akut pada anak.

makanan yang terkontaminasi bakteri dan parasit. parasit seperti giardia lamblia dan cryptosporidium dapat menyebabkan diare. penyebab umum dari bakteri termasuk campylobacter, salmonella, shigella, dan escherichia coli.

obat-obatan. banyak obat dapat menyebabkan diare. yang paling umum adalah antibiotik. antibiotik menghancurkan bakteri baik dan buruk, yang dapat mengganggu keseimbangan alami dari bakteri dalam usus anda. gangguan ini kadang-kadang menyebabkan infeksi dengan bakteri yang disebut clostridium difficile, yang juga dapat menyebabkan diare.

intoleransi laktosa. laktosa adalah gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya. banyak orang mengalami kesulitan mencerna. tubuh anda membuat enzim yang membantu mencerna laktosa, tetapi bagi kebanyakan orang tingkat enzim ini drop off dengan cepat setelah masa kanak-kanak. hal ini menyebabkan peningkatan risiko intoleransi laktosa seiring pertambahan usia.

fruktosa. gula yang ditemukan secara alami dalam buah-buahan dan madu dan pemanis untuk beberapa minuman, dapat menyebabkan diare pada orang yang mengalami kesulitan mencernanya.

pemanis buatan sorbitol dan manitol, pemanis buatan yang ditemukan dalam permen karet dan lainnya bebas gula produk, juga dapat menyebabkan diare.

bedah. beberapa orang mungkin mengalami diare setelah menjalani operasi perut atau operasi kandung empedu.

gangguan pencernaan lainnya diare kronis memiliki sejumlah penyebab lainnya, seperti penyakit crohn, ulcerative colitis, penyakit celiac, kolitis mikroskopik, dan sindrom iritasi usus besar

pertolongan pertama pada penyakit diare yang dapat dilakukan adalah dengan cara:

minum lebih banyak cairan. untuk membantu menghindari dehidrasi, minum air, jus dan kaldu.

hindari makanan yang dapat memperburuk diare. hindari lemak, makanan tinggi serat.

cara mengatasi/ mengobati penyakit diare

antibiotik. antibiotik dapat membantu mengobati diare yang disebabkan oleh bakteri atau parasit. jika virus penyebab diare, antibiotik tidak akan membantu.

pengobatan untuk menggantikan cairan. bagi kebanyakan orang, menggantikan cairan berarti air minum, jus atau kaldu. jika cairan minum mengganggu perut atau menyebabkan diare, dokter mungkin merekomendasikan memasukkan cairan melalui pembuluh darah di lengan anda (intravena).

air adalah cara yang baik untuk menggantikan cairan, tapi tidak mengandung garam dan elektrolit mineral seperti sodium dan kalium. gangguan cairan tubuh anda dan tingkat mineral menciptakan ketidakseimbangan elektrolit yang bisa serius. anda dapat membantu menjaga kadar elektrolit anda dengan minum jus buah untuk kalium atau makan sup.

menyesuaikan obat yang kita pakai. jika obat antibiotik menyebabkan diare, anda dapat memodifikasi pengobatan dengan menurunkan dosis atau beralih ke obat lain.

mengobati kondisi yang mendasarinya. misalnya diare karena penyakit radang usus, maka pergilah ke dokter untuk mengontrol kondisi itu. anda mungkin akan dirujuk ke dokter spesialis.

kebanyakan diare akan hilang sendiri dalam beberapa hari. untuk membantu anda mengatasi tanda-tanda dan gejala sampai diare pergi, cobalah untuk:

minum banyak cairan bening, termasuk air, kaldu dan jus setiap hari. tapi, hindari jus apel dan pir sampai anda merasa lebih baik karena mereka dapat membuat diare lebih buruk. hindari kafein dan alkohol. makan gelatin juga dapat membantu.

tambahkan makanan semipadat dan rendah serat secara bertahap sebagai buang air besar anda kembali normal. cobalah kerupuk soda, roti panggang, telur, nasi atau ayam.

hindari makanan tertentu seperti produk susu, makanan berlemak, makanan tinggi serat atau makanan yang sangat berpengalaman selama beberapa hari.

tanyakan tentang obat anti diare, obat ini tidak selalu aman untuk anak-anak.

beberapa penelitian menunjukkan bahwa probiotik dan suplemen dapat membantu mengobati diare, diare terutama virus pada anak-anak. bakteri membantu hidup dalam saluran pencernaan anda, di mana mereka membantu mencerna makanan anda dan melindungi anda dari bakteri berbahaya. probiotik mengandung strain bakteri hidup yang mirip dengan yang biasanya ditemukan dalam sistem pencernaan anda.

makanan probiotik, seperti yoghurt, keju miso, dan tempe, umumnya aman dikonsumsi dan dapat membantu. efek samping dari probiotik mungkin termasuk gas dan kembung.

cara mencegah penyakit diare

berikut adalah cara mencegah diare.cuci tangan anda sesering mungkin untuk mencegah penyebaran virus diare. untuk memastikan anda atau anak anda mencuci tangan anda secara menyeluruh, selalu:

cuci tangan anda setelah menyiapkan makanan, memegang daging mentah, dari toilet, mengganti popok, bersin, batuk dan membuang ingus. memakai sabun setidaknya selama 20 detik. setelah meletakkan sabun di tangan anda, gosok tangan.

gunakan pembersih tangan jika mencuci tidak memungkinkan. gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol. pastikan untuk benar-benar menutupi bagian depan dan punggung kedua tangan. unakan produk yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.

mencegah diare dari makanan yang terkontaminasi. untuk mencegah diare yang disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi: 1).sajikan segera makanan atau dinginkan di kulkas setelah dimasak atau dipanaskan. jika makanan pada pada suhu ruangan dapat mendorong pertumbuhan bakteri. 2).cuci beberapa kali selama mempersiapkan makanan.

cara mengurangi resiko diare.

perhatikan apa yang anda makan. makanlah makanan yang dimasak dengan baik. hindari buah-buahan dan sayuran mentah, kecuali jika anda dapat mengupas. juga hindari daging mentah atau kurang matang dan produk susu.perhatikan apa yang anda minum minum, air botolan, soda, bir atau anggur yang disajikan dalam wadah aslinya. hindari keran air dan es batu. menjaga mulut anda tertutup saat anda mandi. minuman dari air mendidih, seperti kopi dan teh, mungkin lebih aman. ingat bahwa alkohol dan kafein bisa memperburuk diare dan dehidrasi. jika tertarik dengan artikel cara merawat kulit dapat dilihat di ==> cara merawat kulit atau http://indoopustaka.com/cara-merawat-kulit.html. untuk penyakit flu (influenza) dapat dilihat di ==> http://indoopustaka.com/penyakit-flu-dan-cara-mengobatinya.html. sedangkan untuk jenis jenis kulit ada di http://indoopustaka.com/jenis-jenis-kulit.html. untuk artikel lainnya dapat dilihat selengkapnya di http://indoopustaka.com.

frase terkait penyakit diare : penanganan diare, asakit diare, diare pdf, cara mengatasi diare, mengatasi diare, patofisiologi diare, pengertian diare, anak diare, askep diare, disentri, makalah diare, definisi diare, pencegahan diare, diare pada anak, diare bayi, diare anak, diare pada balita, diare akut, bayi diare, penyebab diare, diare pada bayi, askep anak diare, diare di indonesia, angka kejadian diare, penelitian diare, askep diare anak, diagnosa keperawatan diare, jurnal diare, anti diare, akibat diare, asuhan keperawatan diare, balita diare, diare balita, kasus diare, cara mengobati diare.

Patofisiologi Diare

0

30-januari-2012Defenisi Diare

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml/24jam. Definisi lain memakai kriteria frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali/hari. Buang air besar encer tersebut dapat disertai lendir dan darah.

Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari. Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam atau hari.

Diare akut yaitu diare yang berlangsung kurang dari 15 hari. Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 15 hari namun tidak terus menerus dan dapat disertai penyakit lain. Diare persisten merupakan istilah yang dipakai di luar negeri yang menyatakan diare yang berlangsung 15-30 hari dan berlangsung terus menerus.

Etiologi Diare

Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri, parasit, virus), malabsorpsi, alergi.

Faktor infeksiInfeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak, ini meliputi infeksi bakteri (E. coli, Salmonella, Vibrio cholera), virus (enterovirus, adenovirus, rotavirus), parasit (cacing, protozoa). Infeksi parenteral yaitu infeksi yang berasal dari bagian tubuh yang lain diluar alat pencernaan, seperti otitis media akut (OMA), tonsilofaringitis, bronkopneumonia. Keadaan ini terutama pada bayi berumur dibawah 2 tahun.

Faktor malabsorbsiGangguan penyerapan makanan akibat malabsorbsi karbohidrat, pada bayi dan anak tersering karena intoleransi laktosa, malabsorbsi lemak dan protein.

Faktor alergi makananFaktor makanan misalnya makanan basi, beracun, atau alergi terhadap makanan. Penularan melalui kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung,seperti :

Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau kontaminasi oleh tangan yang kotor.

Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar.

Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah buang air besar.

Patofisiologi Diare

Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:

a) Gangguan osmotikAkibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.

b) Gangguan sekresiAkibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

c) Gangguan motilitas ususHiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare. Sebaliknya jika peristaltik menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya akan menimbulkan diare.

Patogenesis diare akut yaitu masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah melewati rintangan asam lambung. Jasad renik itu berkembang biak di dalam usus halus. Kemudian jasad renik mengeluarkan toksin. Akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.

Patogenesis diare kronik lebih kompleks dan faktor-faktor yang menimbulkannya ialah infeksi bakteri, parasit, malabsorbsi, malnutrisi dan lain-lain.

Sebagai akibat diare akut maupun kronis akan terjadi kehilangan air dan elektronik (dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolik, hipokalemi, dan sebagainya), gangguan gizi akibat kelaparan (masukan makanan kurang, pengeluaran bertambah), hipoglikemia, gangguan sirkulasi darah.

Gejala Klinik Diare

Mula-mula bayi atau anak menjadi cengeng, gelisah, suhu badan mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada kemudian timbul diare. Tinja makin cair, mungkin mengandung darah dan atau lendir, warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur empedu. Karena seringnya defekasi, anus dan sekitarnya lecet karena tinja makin lama menjadi asam akibat banyaknya asam laktat, yang terjadi dari pemecahan laktosa yang tidak dapat diabsorpsi oleh usus.

Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare. Bila penderita telah banyak kehilangan air dan elektrolit terjadilah gejala dehidrasi. Berat badan turun, pada bayi ubun-ubun cekung, tonus dan turgor kulit berkurang selaput lendir mulut dan bibir terlihat kering.

Penataksanaan Diare

Penanggulangan kekurangan cairan merupakan tindakan pertama dalam mengatasi pasien diare. Hal sederhana seperti meminumkan banyak air putih atauoral rehidration solution (ORS) seperti oralit harus cepat dilakukan. Pemberian ini segera apabila gejala diare sudah mulai timbul dan kita dapat melakukannya sendiri di rumah. Kesalahan yang sering terjadi adalah pemberian ORS baru dilakukan setelah gejala dehidrasi nampak.

Pada penderita diare yang disertai muntah, pemberian larutan elektrolit secara intravena merupakan pilihan utama untuk mengganti cairan tubuh, atau dengan kata lain perlu diinfus. Masalah dapat timbul karena ada sebagian masyarakat yang enggan untuk merawat-inapkan penderita, dengan berbagai alasan, mulai dari biaya, kesulitam dalam menjaga, takut bertambah parah setelah masuk rumah sakit, dan lain-lain. Pertimbangan yang banyak ini menyebabkan respon time untuk mengatasi masalah diare semakin lama, dan semakin cepat penurunan kondisi pasien kearah yang fatal.

Diare karena virus biasanya tidak memerlukan pengobatan lain selain ORS. Apabila kondisi stabil, maka pasien dapat sembuh sebab infeksi virus penyebab diare dapat diatasi sendiri oleh tubuh (self-limited disease).

Diare karena infeksi bakteri dan parasit seperti Salmonella sp, Giardia lamblia, Entamoeba coli perlu mendapatkan terapi antibiotik yang rasional, artinya antibiotik yang diberikan dapat membasmi kuman.

Oleh karena penyebab diare terbanyak adalah virus yang tidak memerlukan antibiotik, maka pengenalan gejala dan pemeriksaan laboratorius perlu dilakukan untuk menentukan penyebab pasti. Pada kasus diare akut dan parah, pengobatan suportif didahulukan dan terkadang tidak membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut kalau kondisi sudah membaik.

Pencegahan DiareUpaya pencegahan diare yang sudah terbukti, efektif, yang berupa :

Perhatikan kebersihan dan gizi yang seimbang.

Menjaga kebersihan dengan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan kebersihan dari makanan yang kita makan.

Penggunaan jamban yang benar.

Imunisasi campak.

Faktor Resiko Terjadinya Diare

1. UmurKebanyakan episode diare terjadi pada dua tahun pertama kehidupan. Insiden paling tinggi pada golongan umur 6-11 bulan, pada masa diberikan makanan pendamping. Hal ini karena belum terbentuknya kekebalan alami dari anak pada umur di bawah 24 bulan.

2. Jenis KelaminResiko kesakitan diare pada golongan perempuan lebih rendah daripada laki-laki karena aktivitas anak laki-laki dengan lingkungan lebih tinggi.

3. MusimVariasi pola musim di daerah tropik memperlihatkan bahwa diare terjadi sepanjang tahun, frekuensinya meningkat pada peralihan musim kemarau ke musim penghujan.

4. Status GiziStatus gizi berpengaruh sekali pada diare. Pada anak yang kurang gizi karena pemberian makanan yang kurang, episode diare akut lebih berat, berakhir lebih lama dan lebih sering. Kemungkinan terjadinya diare persisten juga lebih sering dan disentri lebih berat. Resiko meninggal akibat diare persisten atau disentri sangat meningkat bila anak sudah kurang gizi.

5. LingkunganDi daerah kumuh yang padat penduduk, kurang air bersih dengan sanitasi yang jelek penyakit mudah menular. Pada beberapa tempat shigellosis yaitu salah satu penyebab diare merupakan penyakit endemik, infeksi berlangsung sepanjang tahun, terutama pada bayi dan anak-anak yang berumur antara 6 bulan sampai 3 tahun.

6. Status Sosial EkonomiStatus sosial ekonomi yang rendah akan mempengaruhi status gizi anggota keluarga. Hal ini nampak dari ketidakmampuan ekonomi keluarga untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga khususnya pada anak balita sehingga mereka cenderung memiliki status gizi kurang bahkan status gizi buruk yang memudahkan balita tersebut terkena diare. Mereka yang berstatus ekonomi rendah biasanya tinggal di daerah yang tidak memenuhi syarat kesehatan sehingga memudahkan seseorang untuk terkena diare.

omment

Penyakit KonstipasiPosted by Konstipasi

Konstipasi adalah masalah yang sering terjadi dan umum pada saluran pencernaan. Dimana anda mengalami kesulitan dalam buang air besar atau jarang buang air besar. Tinja anda mungkin keras sehingga susah buang air besar untuk dikeluarkan sehingga membuat anda harus berusaha payah untuk mengeluarkannya. Atau anda mungkin merasa ingin buang air besar lagi padahal sebelumnya anda sudah melakukannya.

Tidak semua orang mempunyai kebiasaan buang air besar satu hari sekali. Tidak benar satu pernyataan yang menyatakan bahwa anda seharusnya buang air besar setiap harinya untuk dianggap kebiasaan atau pola buang auir besar anda teratur. Jarak atau rentang waktu yang normal dalam buang air besar adalah antara 3 kali sehari sampai 3 kali seminggu. Anda mungkin mengalami penyakit konstipasi jika anda mulai sering mengalami buang air besar lebih sedikit daripada yang biasanya terjadi.

Ketika makanan yang kita makan masuk dalam saluran pencernaan, tubuh anda mengambil nutrient atau zat-zat gizi dan air dari makanan itu. Proses ini akan menciptakan yang namanya stool yang akan dikeluarkan melalui usus halus lewat kontraksi usus.

Beberapa hal yang mempengaruhi proses tersebut. Hal-hal tersebut antara lain : tidak cukup dalam konsumsi cairan, aktifitas yang kurang seperti olahraga dan aktifitas lainnya, tidak cukup makan makanan berserat, konsumsi obat-obatan tertentu, tidak menyegerakan ke kamar mandi saat anda merasa berkeinginan buang air besar dan secara teratur menggunakan laxatives atau obat pencahar juga nisa menjadi sebab sembelit. Penyakit konstipasi atau sembelit juga sering terjadi pada wanita hamil. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab stool bergerak lebih pelan melalui usus halus, yang mengarahkan pada timbulnya konstipasi.

KonstipasiPosted by Konstipasi

Konstipasi merupakan dimana terjadi penurunan motilitas (pergerakan) usus, yang ditandai dengan kesulitan buang air besar (BAB). Setiap orang memang memiliki kapasitas motolitas usus sendiri, namun bila setelah 3 hari, masih sulit BAB, maka kotoran akan menjadi keras dan makin sulit dikeluarkan.

Anda sudah dikatakan mengalami konstipasi apabila mengalami kondisi: Mengejan selama BAB lebih dari 25% waktu

Kotoran keras lebih dari 25%

Tidak lempias paska BAB lebih dari 25%

Frekuensi BAB kurang dari 2 kali dalam seminggu

Penyebab konstipasi adalah : Konsumsi air dan serat yang kurang

Perubahan pola diet misalnya pada saat travelling

Kurang olahraga, atau kurang melakukan gerak badan

Usaha menahan BAB karena rasa nyeri misalnya karena ambeien.

Salah guna obat-obatan seperti pencahar atau antasida

Penyakit lain seperti hiportiroid, hingga kanker usus besar.

Hampir setiap dari kita pernah mengalami konstipasi atau susah buang air besar (BAB). Walau pada umumnya bukan merupakan suatu kondisi yang serius, konstipasi dapat menjadi masalah yang tidak nyaman

Cara mencegah konstipasi dengan beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk menghindarinya, antara lain:1. Makan makanan tinggi serat (yang sudah pasti kita ketahui). Sumber serat antara lain adalah buah-buahan, roti gandum utuh, atau sereal. Serat dalam makanan akan membentuk massa kotoran (feces) sehingga mengembang dan mudah dikeluarkan.

2. Minum minimal 8 gelas air sehari, kecuali anda memiliki kondisi medis yang mengharuskan anda membatasi asupan cairan. Minuman seperti kopi dan teh memiliki efek dehidarsi sehingga harus dihindari hingga pola defekasi anda sudah normal.

3. Olahraga teratur

4. Jangan terlalu sering menahan BAB

Yang harus dilakukan jika anda sudah terserang konstipasi adalah :1. Minum ekstra 2-4 gelas air, gunakan air hangat terutama di pagi hari.

2. Tambahkan buah-buahan dalam diet anda

3. Minum susu dapat dicoba untuk meningkatkan pergerakan usus anda

4. Jangan sembarang menggunakan pencahar tanpa konsultasi dengan dokter karena dapat memperberat konstipasi yang anda alami.

Waktu yang diperlukan untuk pemeriksaan konstipasi adalah karena: Konstipasi terjadi baru (sebelumnya belum pernah mengalami)

Disertai darah saat BAB

Disertai penurunan berat badan walau tanpa pengaturan diet

Disertai nyeri saat BAB

Konstipasi terjadi lebih dari 2 minggu

Pada prinsipnya konstipasi terjadi sebagian besar karena pola makan dan gaya hidup yang tidak teratur, namun perlu diwaspadai seberapa kondisi serius yang memerlukan penanganan medis lebih lanjut.

Posted in Konstipasi | Tagged apa itu sembelit, askep konstipasi, Ciri-ciri Konstipasi, definisi konstipasi, faktor psikologis, Gejala, gejala konstipasi, Gejala Konstipasi Kronis, gejala sembelit, konstipasi, konstipasi adalah, konstipasi anak, konstipasi bayi, Konstipasi Kronis, konstipasi pada anak, pengertian konstipasi, penyebab konstipasi, penyebab sembelit, sembelit atau konstipasi, sembelit konstipasi, sembelita tau konstipasi | Leave a comment

Penyakit Konstipasi SembelitPosted by Konstipasi

Penyakit konstipasi sembelit sering membuat resah dan juga sering menimbulkan rasa sakit, yang bisa menyebabkan pasien menjadi stress dan frustasi serta malu. Pada banyak kasus, kasus konstipasi sembelit ini bisa dicegah dan juga dihindari dengan perawatan yang baik. Observasi yang baik atas pasien dan juga pemantauan yang seksama pada setiap defekasi atau buang air besar, khususnya untuk pasien yang kurang mengerti dan juga pelupa hal ini perlu dilakukan. Sedangkan penyakit kosntipasi sembelit tidak akan ditemukan pada bayi yang minum ASI dengan jumlah yang cukup dan jarang pada bayi yang minum susu dengan buatn sendiri yang bisa mendapat cukup diet.

Tanda dan gejala penyakit konstipasi adalah sifat tinja bukan dari frekuensinya. Walaupun kebanyakan dari bayi buang air bersih hanya satu kali sehari atau lebih dalam seharinya, kadang bayi juga buang air besar dengan konsistensi tinja yang normal hanya setiap 36-48 jam. Dan kapan saja penyakit konstipasi atau obstipasi atau juga yang biasa disebut dengan susah buang air besar ini ada sejak lahir atau juga segera sesudahnya, pemeriksaan rectal tetap perlu dilakukan.

Sfinker ani yang tegang atau spastic yang kadang-kadang bisa menyebabkan suatu obstipasi, dan juga perbaikan yang terjadi, biasanya sesudah dilatasi dengan jari. Fisura ani atau retak-retak bisa juga menyebabkan penyakit konstipasi sembelit. Jika iritasi dikurangi, maka biasanya penyembuhannya bisa dilakukan dengan cepat. Aganglionik megakolon ganglion ini bisa ditampakkan oleh suatu konstipasi pada awal masa bayi, dan tidal adanya tinja di dalam rectum pada suatu pemeriksaan digital yang bisa memberikan suatu kesan kemungkinan ini.

Penyakit konstipasi sembelit pada bayi yang minum susu buatan bisa disebabkan karena jumlah dari makanan atau jumlah dari cairan yang tidak cukup. Pada kasus lainnya, konstipasi sembelit ini bisa terjadi karena diet yang dilakukan terlalu tinggi lemak atau protein atau juga jumlah makanan yang kurang. Hanya dengan menambahkan jumlah cairan atau gula bisa membantu masalah konstipasi ini pada usia beberapa bulan saja.

Posted in Konstipasi, Konstipasi Pada Bayi, Konstipasi Pada Bayi/ Balita | Tagged apa itu sembelit, askep konstipasi, Ciri-ciri Konstipasi, definisi konstipasi, faktor psikologis, Gejala, gejala konstipasi, Gejala Konstipasi Kronis, gejala sembelit, konstipasi, konstipasi adalah, konstipasi anak, konstipasi bayi, konstipasi pada anak, penyakit konstipasi, penyebab sembelit, sembelit konstipasi | Leave a comment

Asuhan Keperawatan KonstipasiPosted by Konstipasi

Ketika mengevaluasi pasien dengan konstipasi harus dipahami dengan baik gejalanya. Penting untuk memperjelas apakah pasien mengeluhkan frekuensi BAB. Riwayat mengejan berlebihan berusaha menarik tinja, perasaan penuh di dubur merupakan gejala-gejala dari disfungsi otot dasar panggul. Kronik atau tidaknya gejala juga penting untuk ditanyakan. Pasein juga mesti menjelaskan perilaku BABnya, waktu dan lama yang dibutuhkan. Riwayat diet (khususnya serat), konsumsi serat dan depresi (gangguan emosional) juga perlu ditanyakan.

Umumnya pasien dengan konstipasi biasanya pemeriksaan fisik akan normal saja. Tanda penyakit sistemik seperti diabetes mellitus atau hipotiroidisme harus tetap dicari. Perut yang buncit atau massa yang teraba di perut dapat mengarah pada keganasan.

Pemeriksaan colok dubur dapat mendeteksi darah, massa di rektum, celah di anus, tonus sfingter yang abnormal atau prolaps rectum. Sensitifitas di daerah sekitar dubur juga perlu diperiksa.

Pemeriksan laboratorium awal yang dibutuhkan adalah darah rutin, kimia darah, fungsi tiroid dan serum kalsium. Pemeriksaan selanjutnya bergantung pada umur pasien, gejala dan ada tidaknya perdarahan. Pada pasien yang masih muda dapat langsung ditangani terlebih dahulu dengan penambahan serat dalam diet. Pada kasus pasien berusia lanjut dengan perubahan perilaku BAB yang baru, hilangnya berat badan atau adanya bukti perdarahan dari rektum membutuhkan pemeriksaan lanjutan dengan sigmoidoskopi fleksibel dan kolonskopi untuk memeriksa apakah ada massa/tumor atau tidak.

Kriteria diagnostik konstipasi kronikJika terdapat dua atau lebih gejala berikut ini :- Minimal 12 minggu atau lebih harus berturut-turut dalam waktu 12 bulan- Tinja padat/keras dalam > 25% saat BAB- Perasaan tidak puas setelah BAB sebanyak 25%- Perasaan seperti ada yang tertahan di daerah anorektal sebanyak >25%- Manuver manual untuk membantu keluarnya tinja sebanyak 25%- BAB kurang dari tiga kali seminggu

Pembagian KonstipasiKonstipasi primerKonstipasi normal transit (konstipasi fungsional)Jenis konstipasi tersering. Tinja melewati usus dengan kecepetan yang normal. Kesulitannya adalah saat mengeluarkan dan tinja yang keras. Pasien meraksana kembung dan nyeri atau rasa tidak nyaman di perut juga bisa terjadi stress pasikososisal.

Konstipasi transit lambatBiasanya terjadi pada perempuan muda yang memiliki kebiasaan BAB yang jarang. Biasanya pada keterlambatan yang ringan dapat teratasi dnegan diet tinggi serat , namun tidak bagi yang sudah parah bahkan laksatif pun tidak akan membantu

Disfungsi anorektalTermasuk didalamnya adalah disnergia otot dasar pelvic, disfungsi otot dasar perlvik

Konstipasi sekunder- Konstipasi jenis ini diakibatkan kondisi atau penyakit sistemik lain seperti penyakit endokrin dan metabolic, kelainan neirologi, kondisi psikologis, kehamilan dan abnormalitas struktur lainnya.- Dapat pula dikaitkan dengan penggunaan obat seperti antacid, antikolinergik, antidepresan, antihistamin, ca-channel blocker, diuretic, zat besi, narkotik, opiod, psikotropikadll.

Terapi KonstipasiTerapi non farmakologi- Latihan BABHendaknya BAB pada waktu yang tepat sama setiap harinya. Waktu yang optimal untuk BAB adalah di pagi hari setelah berjlaan dan sarapan sehingga saat aktivitas kolon sangat tinggi. Pasien juga disaranakan untuk tidak mengedan berlebihan.

- Tingkatkan asupan serta dan cairanRekomendasi jumlah asupan setiap harinya adalah 20-25 gram. Jumlah hidasi yang cukup amat penting untuk menjaga pergerakan usus.- Meningkatkan aktifitas fisik regularSuatu studi khorot menyebutkan, latihan fisik 2-5 kali per minggu menurunkan resiko konstipasi hingga 35%.

Terapi farmakologiLAKSATIF (Pencahar)- Bulk laxative

Laksative yang mengandung psillium, pectin, plantago atau selulose. Jenis laksative ini menyerap air sehingga melunakkan tinja. Paling bermanfaat diberikan kepada konstipasi fungsional namun tidak akan menolong pada kasus konstipasi trasit lambat dan disfungsi anorektal. Efeknya menimbulkan kembung dan produksi gas berlebih.

- Laksative osmotik

Laksative yang mengandung garam (magnesium hidroksida, sodium bifosfat) yang akan meningkatkan sekresi air ke dalam usus. Juga bisa mengandung latulosa, sorbitol, manitol, dan pliotilen glikol (PEG).

- Laksative Stimulan

Laksative stimulan meningkatkan pergerakan usus dan sekresi ke dalam usus

- Agen Prokinetik

Tegaserod, kolsisin dan misoprostol akan mempercepat waktu transit tinja dan meningkatkan frekuensi BAB.

OperasiReaksi atau pemotongan kolon secara total dan pemotongan bagian ileorektum kadang-kadang diperlukan pada yang konstipasi berulang pada pasien konstipasi transit tanpa disfungsi anorektal yang gagal menjalani terapi faramologi maupun non farmakologi.Komplikasi setelah operasi :

- Gangguan pada usus kecil

- Diare

- Inkontinensi

Posted in Konstipasi, Penyebab Konstipasi | Tagged askep konstipasi, Ciri-ciri Konstipasi, definisi konstipasi, faktor psikologis, gejala konstipasi, Gejala Konstipasi Kronis, gejala sembelit, konstipasi pada anak, obstipasi dan konstipasi, pengertian konstipasi, pengobatan sembelit, penyakit konstipasi | Leave a comment

Penyebab Penyakit KonstipasiPosted by Konstipasi

Definisi umum konstipasi adalah defekasi yang tidak lebih sering dari tiga hari sekali. Akan tetapi, beberapa orang percaya bahwa defekasi setiap hari adalah normal dan penting untuk mempertahankan kesehatan dan bagi mereka, dan pola defekasi yang lain menunjukkan konstipasi. Penyebab konstipasi adalah kurang serat dalam diet dan kurangnya asupan cairan.

Penyebab penyakit konstipasi lainnya adalah : Cedera saraf spinalis yang mempengaruhi sistem saraf otonom

Kondisi dinding usus yang tidak memiliki saraf

Faktor psikologis efek inhibisi pada intervasi otonom.

Tumor, penyakit divertikel, hemoroid, abnormalitas kongenital.

Kadar progesteron yang menyebabkan penurunan motilitas pada saluran cerna

Diabetes melitus, hipotiroidisme

Konstipasi cenderung menetap dengan sendirinya, apapun penyebabnya. Tinja yang besar dan keras di dalam rektum sulit dan bahkan sakit jika dikeluarkan, jadi lebih sering terjadi retensu dan kemudian terbentuklah suatu lingkaran setan. Distensi rektu dan kolon mengurangi sensitivitas refleks defekasi dan efektifitas peristaltik. Akhirnya cairan dari kolon proksimal dapat menapis disekitar tinja yang keras dan keluar dari rektum tanpa terasa oleh anak.

Ada beberapa penyebab penyakit konstipasi pada bayi. Salah satu penyebabnya adalah diperkenalkannya makanan padat. Bayi yang diberi ASI jarang mengalami konstipasi karena ASI hampir 100% dicerna oleh tubuh bayi dan dapat diserap. Bayi yang mendapat susu formula cenderung mengalami konstipasi lebih sering dibandingkan yang mendapat ASI. Tidak seperti ASI, susu formula tidak mudah dicerna dan diserap oleh tubuh bayi.

Mengubah pola makan bayi biasanya dapat melepaskan bayi dari derita konstipasi. Beberapa latihan fisik juga dapat membantu. Untuk membantu mencegah si kecil mengalami konstipasi, cobalah mengubah pola makannya dengan memberi makanan yang mengandung banyak serat seperti : Pir (pir korea lebih bagus)

Aprikot

Prune

Plum

Posted in Konstipasi | Tagged apa itu sembelit, askep konstipasi, Ciri-ciri Konstipasi, definisi konstipasi, faktor psikologis, gejala konstipasi, Gejala Konstipasi Kronis, gejala sembelit, konstipasi, konstipasi adalah, konstipasi anak, konstipasi bayi, konstipasi ibu hamil, Konstipasi Kronis, konstipasi pada anak, pencegahan sembelit, penyakit konstipasi, penyebab konstipasi, sembelit konstipasi, sembelita tau konstipasi | Leave a comment

Penyakit Konstipasi Atau SembelitPosted by Konstipasi

Penyakit konstipasi atau sembelit merupakan suatu kelaianan pada sistem pencernaan yang ditandi dengan sulitnya buang air besar.Konstipasi biasa terjadi karena adanya proses penyerapan air yang cukup tinggi di dalam usus sehingga feses menjadi kering dan keras. Penyebab utama konstipasi adalah kebiasaan untuk menahan-nahan atau menunda-nunda buang air besar dan kurang memakan-makanan berserat. Konstipasi yang kronis dapat memicu terjadinya hemaroid.

Konstipasi dapat dihindari dengan berbagai cara. Misalnya dengan cara memakan makanan berserat, seperti sayur-sayuran, dan buah-buahan, banyak minum air, dan tidak menahan-nahan buang air besar.

Konstipasi kronis jarang terjadi biasanya secara sekunder disebabkan oleh kelainan anatomi atau patofisiologinya abnormal : kadang-kadang sebagai kelanjutan dari penanganan konstipasi akut yang belum tuntas. Kesukaran buang air yang terus menerus mengakibatkan tinja menjadi mengeras. Anak usia 1-4 tahun yang mendapat doot rendag serat dengan frekuensi buang air besar mula-mula 1-2 kali sehari dapat berubah menjadi sekali dalam 2 hari.

Pengobatan yang paling sederhana untuk mengatasi konstipasi adalah dengan minum air putih 8-10 gelas sehari dan mengonsumsi sayuran serta buah-buahan yang mengandung banyak serat untuk memperlancar pencernaan.

Posted in Konstipasi | Tagged apa itu sembelit, askep konstipasi, Ciri-ciri Konstipasi, definisi konstipasi, faktor psikologis, Gejala, gejala konstipasi, Gejala Konstipasi Kronis, gejala sembelit, konstipasi, konstipasi adalah, konstipasi anak, konstipasi bayi, konstipasi ibu hamil, konstipasi pada anak, konstipasi pada kehamilan, obstipasi dan konstipasi, penyakit konstipasi, sembelit atau konstipasi, sembelit konstipasi | Leave a comment

Konstipasi Pada Ibu HamilPosted by Konstipasi

Meski merupakan gejala umum dalam kehamilan, konstipasi yang dibiarkan beralut-larut, bisa menjadi semakin parah, dan memicu timbulnya wasir atau ambeien. Namun demikian, untuk mengatasi kontsipasi, ibu hamil tidak disarankan untuk makan sembarangan obat-obat pencahar atau pelancar BAB.

Konstipasi ditandai dengan gejala beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut : lebih dari 4 hari kesulitan untuk buang air besar, feses menjadi keras, merasa tidak tuntas buang air besarnya, perlu kekuatan ekstra untuk mengeluarkan feses, terkadang rektum mengeluarkan darah, rasa sakit atau tidak nyaman pada perut bagian bawah, terasa penuh, berat dan mulas.

Akibat feses keras, secara nalurilah ibu akan mengejak untuk mengeluarkan feses. Akhirnya, rektum membengkak dan berdarah akibat pecahnya pembuluh darah di anus. Dalam proses persalinan, dampaknya adalah timbul kesulitan saat proses persalinan per vagina, akibat terdapat wasir atau embeien di dekat jalan lahir dan ibu tidak boleh mengejan terlalu keras. Namun, untuk mengatasi konstipasi, ibu hamil tidak disarankan untuk makan sembarangan obat-obat pelancar BAB. Sebab selain berpotensi mengganggu perkembangan janin, obat pelancar dapat membuat ibu hamil dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) dan merangsang terjadinya kontraksi

Gejala Konstipasi (Sembelit), Penyebab dan Pengobatan

Konstipasi atau sembelit adalah masalah pencernaan yang umum terjadi. Biasanya ditandai dengan susah buang air bear atau buang air besar tidak teratur. Selain orang yang menderita konstipasi sering mengalami pergerakan di usus, terasa melilit dan perut terasa sakit. Orang yang mengalami konstipasi biasanya hanya buang air besar sebanyak 3 kali seminggu atau bahkan kurang.

Biasanya sembelit ini hanya bersifat sementara. Perubahan gaya hidup disertai dengan pola makan yang benar, yang mengandung banyak serat dan nutrisi mampu mengatasi hal ini.

Konstipasi alias Sembelit

Untuk lebih mengenal mengenai sembelit atau konstipasi, silahkan baca uraian berikut ini, mulai dari gejala, penyebab dan cara pengobatannya.

Gejala Konstipasi, Sembelit, Susah Buang Air Besar

Tanda dan gejala konstipasi antara lain:

Buang air besar lebih sedikit dari tiga kali seminggu

Sulit buang air besar

Tekanan pada perut yang menyiksa saat terjadinya pergerakan pada usus

Perasaan terjadi penyumbatan pada dubur

Perasaan tidak selesai setelah buang air besar

Penyebab & Faktor Risiko

Normalnya tinja di dalam usus didorong dengan kontraksi otot usus. Pada usus besar air dan garam diserap kembali karena penting bagi tubuh. Tetapi ketika usus besar menyerap terlalu banyak air, atau kontraksi otot usus besar lambat maka tinja akan menjadi keras dan kering sehingga pergerakan pada usus besar menjadi terlalu lambat.

Anda mungkin juga mengalami konstipasi jika otot yang digunakan untuk menggerakkan usus tidak berfungsi secara benar. Masalah ini disebut anismus.

Sejumlah faktor yang menyebabkan antara lain:

Kekurangan cairan atau dehidrasi

Kekurangan serat pada makanan

Kurangnya aktifitas fisik (khususnya pada orang tua)

Irritable bowel syndrome

Perubahan gaya hidup atau rutinitas, termasuk hamil, penuaan dan perjalanan

Sakit (sedang mengalami suatu penyakit)

Sering menggunakan atau penyalahgunaan obat pencahar

Penyakit tertentu, seperti stroke, diabetes, thyroid disease dan Parkinson's disease

Masalah pada usus besar dan dubur, seperti penyumbatan usus atau diverticulosis

Obat-obatan tertentu

Gangguan hormon, seperti tidak aktifnya kelenjar tiroid

Kerusakan pada kulit dubur dan ambeien

Hilangnya kadar garam di dalam tubuh karena muntah atau diare

Cedera pada syaraf tulang belakang, yang dapat berefek pada usus

Pada kasus yang langka, konstipasi dapat menjadi tanda bahwa anda mengalami kondisi medis yang serius, seperti kanker usus besar, gangguan hormon atau gangguan pada autoimun. Pada anak-anak, konstipasi dapat mengindikasikan hirschsprung disease kondisi hilangnya sel syaraf bawaan sejak lahir.

Faktor risiko

Anda lebih berpeluang mengalami konstipasi jika:

Orang tua

Posisi duduk secara terus-menerus

Tinggal di tempat tidur (ketika akan bersalin)

Makan makanan rendah serat

Kekurangan cairan

Menggunakan obat tertentu, termasuk sedatives, narkotik atau pengobatan tertentu untuk menurunkan tekanan darah Sedang menjalani chemotheraphy

Wanita lebih sering mengalami konstipasi daripada laki-laki dan anak-anak lebih sering mengalami konstipasi daripada orang dewasa.

Jika anda sedang hamil, anda mungkin mengalami konstipasi karena perubahan hormon. Setelah melahirkan, tekanan pada usus dari uterus yang membesar juga dapat menyebabkan konstipasi.

Pencegahan & Pengobatan

Ada pepatah bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Dan berikut ini cara mencegah penyakit sembelit atau konstipasi:

Makan makanan kaya serat

Batasi makanan rendah serat

Minum yang cukup

Rutin berolahraga

Tidak menunda ketika ingin buang air besar

Coba suplemen berserat

Berhati-hati dalam memilih obat pencahar

Cara Pengobatan

Jika sudah terlanjur mengalami konstipasi, beberapa resep tradisional ini bisa membantu Anda mengobati sembelit.

1. Wortel

Ubi yang dikenal sebagai makanan untuk kesehatan mata ini, ternyata juga mampu mengobati sembelit. Caranya ambil dua batang wortel, kemudian diparut dan tambahkan 2 sendok makan air dan peras. Tambahkan sedikit garam, aduk hingga rata dan minum air perasan wortel tersebut 2 kali sehari.

2. Daun Pandan Wangi

Daun pandan yang biasa digunakan sebagai pewangi masakan, bisa juga dijadikan obat alternatif untuk mengatasi konstipasi. Caranya, daun pandan ditumbuk hingga halus, kemudian tambahkan setengah gelas air. Peras dan ambil airnya, kemudian tambahkan sedikit garam dan gula aren. Minum ramuan ini setelah makan malam.

Ikhtisar

Klinik

Dokter

Tanya Jawab

Apa Yang Dimaksud Dengan Konstipasi?

Konstipasi adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kesulitan untuk buang air besar sebagai akibat dari feses yang mengeras. Penyebab khas dari konstipasi adalah pola makan rendah serat. Konstipasi terjadi ketika kolon (usus besar) menyerap air secara berlebihan atau kontraksi otot-otot di kolon berjalan lambat. Hal ini akan menyebabkan feses yang melewati kolon bergerak terlalu lambat dan akibatnya, feses menjadi keras dan kering. Ada dua tipe dari konstipasi yaitu konstipasi idiopatik dan konstipasi fungsional. Konstipasi fungsional berarti usus dalam kondisi yang sehat tetapi tidak berfungsi dengan baik. Hal ini sering terjadi akibat pola makan dan gaya hidup yang buruk. Konstipasi idiopatik adalah konstipasi yang penyebabnya tidak diketahui dan mungkin disebabkan oleh berbagai alasan seperti masalah hormonal, persarafan, dan otot-otot saluran pencernaan pada anus, rektum atau kolon.

9 Penyebab KonstipasiMengalami tinja keras, kesulitan buang air besar atau frekuensi "ke belakang" yang tidak teratur, biasanya tidak sampai tiga kali dalam seminggu, merupakan ciri-ciri konstipasi atau sembelit. Persoalan ini sebenarnya cukup umum dialami masyarakat.

Konstipasi dibagi menjadi dua jenis, yakni konstipasi primer dan sekunder. Konstipasi primer merupakan konstipasi fungsional atau tidak ditemukannya kelainan organik di dalam tubuh setelah dilakukannya pemeriksaan. Sedangkan konstipasi sekunder biasanya disebabkan penyakit lain.

Kebanyakan orang mengira kurang serat sebagai penyebab utama konstipasi. Padahal ada banyak pemicu sembelit, mulai dari gaya hidup, obat-obatan, sampai komplikasi penyakit. Berikut beberapa di antaranya.

1. Kurang cairan Kurang mengonsumsi cairan bisa menyebabkan tinja menjadi keras sehingga sulit dikeluarkan. Minum sedikitnya 8 gelas cairan sehari.

2. Cokelat Ada beberapa studi yang mengaitkan antara cokelat dengan terjadinya sembelit meski pada beberapa orang konsumsi cokelat justru membantu melancarkan BAB. Bila Anda termasuk penggemar cokelat, Anda bisa mulai menguranginya.

3. Kehamilan dan persalinan Konstipasi termasuk masalah yang sering dikeluhkan ibu hamil. Biasanya kondisi ini masih akan terus berlanjut pasca persalinan. Gangguan BAB ini terjadi karena melemahnya otot-otot perut atau efek samping dari obat pereda nyeri.

4. Terlalu banyak daging Pola makan yang rendah serat dan tinggi lemak seperti daging, telur atau keju bisa membuat proses pencernaan menjadi lebih lambat. Karena itu penuhi pula kebutuhan tubuh akan serat dengan mengonsumsi cukup sayuran dan buah.

5. Vitamin Vitamin secara umum tidak akan menyebabkan konstipasi, tetapi beberapa jenis komponen seperti kalsium dan zat besi bisa jadi pemicu.

6. Pereda nyeri dan antidepresan Penelitian menunjukkan, orang yang sering mengalami sembelit kebanyakan adalah pengguna obat pereda nyeri dalam jangka panjang. Konstipasi juga terkait dengan antidepresan golongan serotonin reuptake inhibitor (SSRI).

7. Hipotiroid Hipotiroid atau tidak aktifnya kelenjar tiroid akan memperlambat proses metabolik tubuh dan usus. Tidak semua penderita hipotiroid akan mengalami konstipasi namun biasanya dokter akan meminta pasien konstipasi kronik untuk mengecek kadar tiroidnya.

8. Diabetes Diabetes yang tidak dikendalikan bisa menyebab kerusakan saraf yang berpengaruh pada kemampuan tubuh mencerna makanan.

9. Kurang olahraga Gaya hidup kurang bergerak juga bisa memicu konstipasi. Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.

Redakan Konstipasi dengan HDI Clover Honey Sering kali, kita tidak dapat menyerap semua nutrisi yang terkandung dalam makanan kita karena sistem pencernaan kita yang kurang baik. Padahal sangatlah penting bagi tubuh kita untuk mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari.

Kesehatan juga dipengaruhi oleh keseimbangan flora didalam usus (bakteri pencernaan yang baik). Bakteri yang baik melindungi kita dari pertumbuhan bakteri yang tidak me-nguntungkan. Mereka memasuki dinding usus dan mencegah perkembangan bakteri merugikan yang berlebihan, karena bakteri merugikan pun memberikan keuntungan seperti memberikan enzim dan nutrisi yang dibutuhkan dalam pencernaan gula. Gangguan kesehatan terjadi apabila keseimbangan antara bakteri menguntungkan dengan bakteri tidak menguntungkan terganggu.

Clover Honey dari High-Desert dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan Anda, yang mana dapat: mengatasi masalah konstipasi atau sembelit , membantu mengatasi luka (tukak) pada lambung , meningkatkan penyerapan nutrisi seperti kalsium , serta dapat menjaga keseimbangan bakteri yang menguntungkan dan menghambat bakteri yang merugikan yang dapat menyebabkan tukak lambung.

Uniknya madu justru sangat baik dalam meningkatkan pertumbuhan bakteri menguntungkan di dalam saluran pencernaan seperti bakteri bifido, untuk melawan bakteri merugikan yang dapat menyebabkan sakit perut. Madu juga efektif dalam menjaga keseimbangan bakteri bifido tersebut sehingga fungsi pencernaan tetap terjaga.

Dengan diet sehat dan gaya hidup yang baik serta mengonsumsi HDI Clover Honey secara teratur, masalah pencernaan mudah teratasi. Satu hal yang penting adalah, produk ini baik digunakan oleh penderita diabetes sekalipun.

NEWS & FEATURES / HEALTH CONCERN - ARTIKEL

Konstipasi Lebih Sering Mengancam Wanita

Penulis : Unoviana Kartika | Minggu, 2 Juni 2013 | 16:55 WIB

TERKAIT: Aksi "Lancar" Kampanyekan Pencernaan Sehat Toilet Jongkok Lebih Sehat? Waspada Jika Ada Darah Saat BAB KOMPAS.com - Konstipasi atau sulit buang air besar lebih dari tiga hari memang bisa dialami oleh siapa saja. Namun ternyata, kaum hawa memiliki kecenderungan lebih tinggi mengalaminya dibanding para pria.

Penelitian menunjukkan, prevalensi konstipasi di kalangan wanita lebih tinggi dibandingkan di kalangan pria, meskipun tidak terpaut jauh. Spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Ari Fahrial Syam mengatakan, perbandingan prevalensi konstipasi pada wanita dan pria yaitu sekitar 60 berbanding 40.

Ari menambahkan, di RSCM dari sebanyak 2397 pasien dengan gangguan saluran cerna, ada 216 orang yang mengalami konstipasi. Delapan puluh tujuh di antaranya adalah pria, dan 129 wanita. Maka jika dikonversikan dalam persen, 7,2 pria mengalami konstipasi, sementara pada wanita yaitu 10,8 persen.

"Konstipasi pada wanita lebih banyak utamanya karena dipengaruhi faktor hormonal," ujar Ari dalam media gathering bertajuk "Aksi Lancar" yang diadakan oleh Dulcolax bekerja sama dengan Perkumpulan Gastreoenterologi Indonesia (PGI), Sabtu (1/6/2013) di Bandung.

Selain faktor hormonal, imbuh Ari, wanita lebih banyak mengalami konstipasi dikarenakan wanita cenderung lebih mudah mengalami depresi dan gangguan psikis yang lain. "Secara umum, wanita lebih banyak menggunakan perasaan dalam menilai sesuatu, maka lebih rentan terhadap gangguan psikis," tuturnya.

Hal lain yang menjadi faktor wanita lebih mudah konstipasi adalah kurang beraktivitas fisik dibandingkan pria. Padahal, wanita sebenarnya mampu untuk lebih aktif, seperti memperbanyak berjalan, naik turun tangga, melakukan senam, dan sebagainya.

Kemudian, lanjut Ari, wanita juga biasanya lebih pemilih untuk urusan toilet dibandingkan pria. Hal ini terkadang membuat wanita resah jika ingin buang air besar namun tidak menemukan tempat yang nyaman. Sehingga kebanyakan wanita memilih untuk tidak buang air dan akhirnya memicu konstipasi.

Ari memaparkan, usaha untuk mencegah konstipasi yaitu dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Memperbanyak makan makanan berserat, cukup minum air, membuat tubuh lebih aktif, serta menghindari stres merupakan beberapa cara untuk melakukannya.

Gejala ulkus peptikum inShare

Gejala ulkus peptikum dapat

perut nyeri, epigastrium klasik dengan keparahan yang berkaitan dengan makan, setelah sekitar 3 jam untuk mengambil makan (ulkus duodenum klasik lega oleh makanan, seda