antagonis adrenergik

Embed Size (px)

Citation preview

BAGIAN ILMU ANESTESI, PERAWATAN INTENSIF DAN MANAJEMEN NYERI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN TEXT BOOK READING Juni 2012

ANTAGONIS RESEPTOR - DAN - ADRENERGIKStoelting K.Robert,Hillier L.Simon. Benzodiazepine. In :Pharmacology S Physiology In Anesthetic Practice,4th . 2nd Philadelphia Lippincott Williams & Wilkincs ;2006. P :

OLEH : ZULFAHMIDAH C 111 07 261 PEMBIMBING : dr. . AGUSSALIM SUPERVISOR : dr. ALAMSYAH, Sp. An DIBAWAKAN DALAM RANGKA MENYELESAIKAN TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN ILMU ANESTESI, PERAWATAN INTENSIF DAN MANAJEMEN NYERI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

Antagonis Reseptor -AdrenergikMengikat reseptor -adrenergik secara selektif Mengganggu kemampuan katekolamin dalam memprovokasi tanggapan reseptor pada jantung dan pembuluh darah perifer Efek samping : Hipotensi ortostatik, baroreseptor yang dimediasi refleks takikardia, dan impotensi

Contoh Antagonis Reseptor -AdrenergikYohimbin Phenoxybenzamine

Prazosin

Terazosin dan Tamulosin

Phentolamine

Antagonis Reseptor Adrenergik

Tolazoline

PhentolamineMenghasilkan blokade sementara pada reseptor adrenergik nonselektifTidak larut dalam H2O

Menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah perifer

Menurunkan tekanan darah sistemik yang bermanifestasi dalam waktu 2 menit dan berlangsung selama 10 -15 menit

Tabel 14-1. Penggunaan klinis phentolamine Hipertensi Emergensi akut (30 hingga 70 g / kg IV) Manipulasi intraoperatif pada pheochromocytoma Hiperrefleks sistem saraf otonom

Infiltrasi lokal (rangsangan simpatomimetik akibat injeksiekstravaskuler yang tidak disengaja)

2. PhenoxybenzamineAntagonis -adrenergik nonselektif dengan bergabung secara kovalen dengan reseptor -adrenergik

Efek blokade pada reseptor 1 lebih kuat dari pada reseptor 2

FarmakokinetikDiabsorpsi tidak lengkap di saluran pencernaan

Onset terjadinya blokade reseptor -adrenergik berlangsung lambat

Waktu paruh eleminasi adalah 24 jam dengan menekankan kemungkinan kumpulan efek kumulatif dengan dosis yang berulang.

Efek kardiovaskular

Terdapat hipotensi ortostatik yang menonjol, terutama bila sebelumnya sudah terdapat riwayat hipertensi atau hipovolemia.

Efek Nonkardiak

Pengaruh non-kardiak termasuk miosis, sedasi (terapi kronis) dan hidung tersumbat (vasodilatasi yang terlindungi oleh selaput lendir).

YohimbineAntagonis selektif pada reseptor 2presinaps

Menyebabkan pelepasan norepinefrin dari ujung serabut sarafBerguna dalam pengobatan pasien dengan hipotensi ortostatik idiopatik

PrazosinPrazosin adalah antagonis reseptor selektif 1- postsinaps yang menghambat aktivitas reseptor 2 saat pelepasan norepinefrin dari ujung saraf. Zat ini mungkin kurang dalam membangkitkan refleks takikardia dibandingkan oleh antagonis nonselektif adrenergik untuk.

Terazosin dan TamulosinTerazosin dan tamsulosin yang diberikan secara oral

Antagonis 1-adrenergik yang efektif mengendurkan otot polos prostat, berguna dalam pengobatan hiperplasia prostat jinak (BPH).

TolazolineTolazoline adalah antagonis kompetitif -adrenergik nonselektif yang telah digunakan untuk mengobati hipertensi paru persisten pada bayi baru lahir

Antagonis reseptor adrenergikMengikat reseptor-reseptor -adrenergik secara selektif

Mengganggu kemampuan katekolamin atau simpatomimetik lainnya untuk menimbulkan respon tanggapan rangsangan reseptor .

Mekanisme kerja Penghambat kompetitif yang reversibel bila tersedia jumlah agonis yang cukup besar Reseptor-reseptor -adrenergik adalah reseptor- reseptor protein G yang berpasangan, dimana reseptor diduduki oleh agonis yang mengstimulasi protein G mengaktifkan siklus adenilat siklase menghasilkan adenosin monofosfat siklik (cAMP).

KlasifikasiReseptor nonselektifpropanolol, nadolol, timolol, pindolol

Kardioselektifmetoprolol, atenolol, acebutolol, betaxolol, esmolol, bisoprolol

Tabel 14. 2. Karakteristik perbandingan jenis Antagonis reseptor -adrenergik Acebutol ol

Perbedaan

Propranolol Nadolol

Pindolol Timolol Metoprolol Aternolol

Betaxolol

Esmolol

Kardioselektifitas

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Aktifitas agonistparsial

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Kemampuan

mengikatprotein (%)

90-95

30

40-60

10

10

5

25

55

Metabolisme

Hepar

Ginjal

eleminasiMetabolit aktif Ya Tidak

Hepar Ginjal

Hepar

Hepar

Ginjal

Hepar Ginjal

Hepar Ginjal

Hydrolysis Plasma

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Waktu paruh eleminasi (jam) Metabolisme yang pertama melewati hepar

2-3

20-24

3-4

3-4

3-4

6-7

3-4

11-22

0.15

75

Minimal

10-15

50

60

10

60

75

(% estimasi)Keragaman kadar dalam darah

++++

+

++

+++

++++

+

++

++++

Dosis pemberian oral (mg) pada 40-360 40-320 5-20 10-30 50-400 50-200 200-800 Topikal

orang dewasa

Dosis pemberian intravena (mg) pada orang dewasa Keterangan : +, minimal; ++, modest; +++, moderate; ++++, sangat nyata 1-10 0.4-2 0.4-1 1-15 5-10 12.5-50 10-80 50-300 g/kg/min

TABEL 14-3. KARAKTERISTIK PERBANDINGAN TINGKAT KEFEKTIFAN ANTAGONIS RESEPTOR -ADRENERGIC DALAM PENATALAKSANAAN GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Metoprolol Kardioselektifitas Aktifitas agonist parsial Dosis awal pemberian oral* Rentang dosis yang diharapkan** Dosis

Carvedilol Tidak Tidak

Bisoprolol Tidak Tidak

Ya Tidak

6.25 mg dua kali sehari 50-150 mg skali sehari

3.125 mg tiga kali 1.25 mg sekali sehari sehari

25-50 mg dua kali 5 mg sekali sehari sehari

yang direkomendasikan untuk penatalaksanaan pasien dengan gagal

jantung kongestif derajat ringan hingga sedang.

TABEL 14-4. PENYEBAB VARIASI RESPON PADA PENGGUNAAN ANTAGONIS RESEPTOR ADRENERGIK PADA SETIAP PASIEN1. Perbedaan dalam aktivitas sistem saraf simpatik basal. 2. Kurva respon dosis yang datar (perubahan konsentrasi obat dalam plasma menyebabkan perubahan minimal dalam efek farmakologisnya). 3. Variasi jumlah obat yang dimetabolisme di hati pertama kali (berbeda 20 kali

lipat dalam konsentrasi plasma setelah dikonsumsi secara oral.4. Metabolit aktif

5. Perbedaan genetik reseptor -adrenergik

PropranololPropranolol merupakan antagonis -adrenergik nonselektif

Tidak memberikan pengaruh aktivitas simpatomimetik intrinsikDiberikan secara berangsur-angsur hinggai konsentrasi plasma yang normal/fisiologis telah dicapai (HR 55-60x/menit)

Tabel 14-5. Pengaruh propranolol terhadap Jantung1. Menurunkan denyut jantung (pengaruh terhadap 1,

berlangsung lebih lama daripada efek inotropik negatif) 2. Menurunkan kontraktilitas miokard (pengaruh terhadap 1) 3. Menurunkan curah jantung 4. Meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer (dan

pembuluh darah koroner) (pengaruh terhadap 2) 5. Menurunkan kebutuhan oksigen miokard (dapat mengurangi iskemik miokardium) 6. Retensi natrium (perubahan hemodinamik intrarenal yang

menyertai saat penggunaan obat yang menimbulkan penurunancurah jantung)

Tabel 14 6 Farmakokinetika propranolol1. Absorbsi yang cepat dengan pemberian per oral (terdapatnya keadaan sistemik yang dibatasi oleh metabolisme obat pertama

kali di hati, sehingga dosis yang diberikan per oral lebih besardari dosis yang diberikan secara intravena) 2. Ikatan protein yang luas 3. Dimetabolisme di hati (4-hydroxypropranolol merupakan metabolit aktif) 4. Penurunan metabolisme eleminasi zat anestetik lokal amida (menggambarkan penurunan aliran darah hepar dan

penghambatan metabolisme hepatik) 5. Penurunan ambilan opioid yang pertama kali pada paru.

NadololNadolol adalah antagonis reseptor -adrenergik nonselektif Durasi kerjanya yang lama sehingga dapat untuk diberikan sekali saja dalam sehari.

Farmakokinetik Nadolol tidak mengalami metabolisme hepatik, dengan sekitar 75% dari obat tidak mengalami perubahan dan diekskresikan melalui urin.

TimololPaling baik untuk pasien glaukoma menurunkan tekanan intraokular, dan menurunkan produksi aqueous humor.Penyerapan sistemik dari pemberian obat topikal ini menyebabkan bradikardi dan peningkatan resistensi jalan napas.

MetoprololMetoprolol adalah antagonis reseptor 1-adrenergik selektif yang mencegah respon inotropik dan tanggapan kronotropik dari stimulasi -adrenergik.

Pengaruh bronkodilator, vasodilator, dan efek metabolik terhadap reseptor 2 tetap utuh

Kurang menyebabkan efek yang berbahaya pada pasien dengan penyakit obstruktif jalan napas kronis atau penyakit pembuluh darah perifer, dan pada pasien yang rentan mengalami hipoglikemia;

Farmakokinetik Metoprolol diabsorpsi dengan mudah di saluran pencernaan, tetapi tidak diimbangi dengan metabolisme substansial pertama kali di hati . Metabolit hati secara farmakologi tidak aktif, dan