35
ANTENA Di Susun Oleh: Joko Andiyanto (08690079 ) Muh. Tayyib Farkani (08690051) Nina Isnaeni (08690038)

antenna jadi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: antenna jadi

ANTENA

Di Susun Oleh:• Joko Andiyanto (08690079 )• Muh. Tayyib Farkani (08690051)• Nina Isnaeni (08690038)

Page 2: antenna jadi

1. Definisi Antena2. Fungsi Antena3. Type Antena4. Bagian bagian Antena5. Parameter Penting Antene

5.1 Pola Radiasi5.2 Polarisasi5.3 Efisiensi5.4 Gain5.5 Impedensi Imput5.6 Bandwidth

6. Penggunaan Antena7. Jenis Antena7.1 Berdasarkan Fungsinya7.2 Berdasarkan Gainnya7.3 Berdasarkan Polarisasinya7.4 Berdasarkan Bentuknya

Pokok Bahasan

Page 3: antenna jadi

1. DEFINISI ANTENA

Dalam sejarah komunikasi, perkembangan teknik informasi tanpa menggunakan kabel ditetapkan dengan nama “Antena”.

Antena berasal dari bahasa latin ”Antena” yang berarti “tiang kapal layar”.

Dalam pengertian sederhana kata latin ini berarti juga ”penyentuh atau peraba” sehingga kalau dihubungkan dengan teknik komunikasi berarti bahwa antena mempunyai tugas menyelusuri jejak gelombang elektromagnetik, hal ini jika antena berfungsi sebagai penerima.

Sedangkan jika sebagai pemancar maka tugas antena tersebut adalah menghasilkan sinyal gelombang elektromagnetik.

Page 4: antenna jadi

Sinyal gelombang radiasi elektromagnetik yang berasal dari antena terdiri dari dua komponen yaitu medan listrik dan medan magnetik.Jadi, Antena merupakan perangkat yang berfungsi untuk memancarkan atau menerima gelombang elektromagnetik (EM) dari media kabel ke udara atau sebaliknya udara ke media kabel.

SIMBOL ANTENA

Page 5: antenna jadi

2.FUNGSI ANTENA Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal Elektromaknetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energi Elektromaknetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal Elektromaknetik (Penerima energi elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal Listrik.

Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus ini disebut dengan Resiprocity. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja.

Page 6: antenna jadi

Reciprocity merupakan sebuah kemampuan untuk menggunakan antena yang sama pada kedua antena, baik antena pemancar maupun penerimaan.

Karakteristik listrik pada sebuah antena yang terpasang akan sama secara umum apakah menggunakan antena sebagai pemancar maupun sebagai penerima.

Page 7: antenna jadi

RESIPROSITY ANTENA PEMANCAR

Page 8: antenna jadi

RECIPROCITY ANTENA PENERIMA

Page 9: antenna jadi

SECARA UMUM, TERDAPAT 2-‘TYPES’ DARI ANTENNAE :

1. Directional : • Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow

beamwidth, yaitu punya sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau area yang luas, contohnya : antena Yagi, Sektoral dan antena Parabolik.

2. Omni-Directional : • Antenna ini memiliki sudut pancaran yang besar (wide

beamwidth), dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek, tetapi dapat melayani daerah yang luas.

• Omni antenna tidak dianjurkan pemakaianya, karena cakupan yang begitu luas, sehingga dikhawatirkan dapat mengumpulkan sinyal yang lain yang menyebabkan interferensi.

Page 10: antenna jadi

3. BAGIAN-BAGIAN ANTENA

Page 11: antenna jadi

DIRECTOR :

Director antenna digunakan sebagai pemberi arah/direction dari sebuah antena. Director ini merupakan elemen pasif saja, dimana tidak mendapatkan satuan dari sumber.

Fungsi director antena selain digunakan sebagai pengarah,dia juga dapat gunakan memperbaiki faktor gain (penguatan) antena.

Namun semakin banyak director yang ditambahkan belum pasti gain antena semakin besar. Ada titik saturasi dari director antenna ini.

Page 12: antenna jadi

REFLECTOR :Reflector antenna atau juga bagian antenna yang berfungsi memantulkan sinyal radiasi yang melewatinya. Atau memantulkan sinyal yang tidak searah dengan arah antena.

Jenis Reflector antenna banyak macamnya, misalkan saja:1. Jenis plannar

Page 13: antenna jadi

2. Jenis Parabolic

3. Jenis Corner

Page 14: antenna jadi

4.PARAMETER PENTING ANTENA

-Pola Radiasi-Polarisasi-Efisiensi-Gain-Impedansi Input-Bandwitch

Page 15: antenna jadi

4.1 Pola Radiasi

Page 16: antenna jadi

• ILUSTRASI POLA RADIASI

Page 17: antenna jadi

• KETERANGAN POLA RADIASI

Page 18: antenna jadi

•Beam utama (main beam) atau lobe utama (main lobe) adalah pancaran utama dari pola radiasi suatu antena•Lobe kecil (minor lobes) adalah pancaran-pancaran kecil selain pancaran utama dari pola radiasi antena•Lobe sisi (side lobes) adalah pancaran-pancaran kecil yang dekat dengan pancaran utama dari pola radiasi antena•Lobe belakang (back lobe) adalah pancaran yang letaknya berlawanan dengan pancaran utama dari pola radiasi antena•Titik setengah daya (Half power point) adalah suatu titik pada pancaran utama yang mempunyai nilai daya separoh dari harga maksimumnya.•Haf power beam width (HPBW) adalah lebar sudut yang memisahkan dua titik setengah daya pada pancaran utama dari pola radiasi.•Front to back ratio adalah perbandingan antara daya maksimum yang dipancakan pada lobe utama (main lobe) dan daya pada arah belakangnya•Cross polarisation ratio adalah perbandingan antara daya pada saat antena menerima gelombang dengan polarisasi vertikal dan pada saat menerima dengan polarisasi horisontal

Page 19: antenna jadi

ILUSTRASI KERJA ANTENA

Page 20: antenna jadi

4.2 PolarisasiPolarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek tersebut.Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi yang pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan.

Page 21: antenna jadi

4.3 EFISIENSI RADIASI

Page 22: antenna jadi

Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel.

4.4 Gain (Penguatan Antena)

Page 23: antenna jadi

PENGUATAN GAIN

•Definisi Penguatan Gain

Page 24: antenna jadi

• PENGUATAN (GAIN) ANTENA

Page 25: antenna jadi

• CONTOH PERNYATAAN GAIN

Page 26: antenna jadi

4.5 IMPEDANSI INPUT

Page 27: antenna jadi

BANDWIDTH

Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensiy ang digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi . Dalam kerangka ini, Bandwidth dapat diartikan sebagai perbedaan antara komponen sinyal frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah. frekuensi sinyal diukur dalam satuan Hertz. sinyal suara tipikal mempunyai Bandwidth sekitar 3 kHz, analog TV broadcast (TV) mempunyai Bandwidth sekitar 6 MHz. Bandwidth diartikan juga sebagai takaran jarak frekuensi. Dalam bahasa mudahnya, adalah sebuah takaran lalu lintas data yang masuk dan yang keluar.

Page 28: antenna jadi
Page 29: antenna jadi
Page 30: antenna jadi

5.PENGGUNAAN ANTENA

Penggunaan antena pada radioAntena adalah salah satu elemen penting yang harus ada pada sebuah teleskop radio. Fungsinya adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik lalu meradiasikannya. Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Sehinnya sinyal radio yang dipancarkan oleh stasiun radio dapat ditangkap oleh radio.Penggunaan antena pada televisiuntuk menagkap siran TV digunakan antena VHF dan UHF.

Page 31: antenna jadi

Penggunaan antena pada radarRadar atau Radio Detection and Ranging adalah suatu alat yang sistemnya memancarkan gelombang elektromagnetik berupa gelombang radio dan gelombang mikro Pantulan dari gelombang yang dipancarkan tadi digunakan untuk mendeteksi obyek. Radar menggunakan spektrum gelombang elektromagnetik pada rentang frekuensi 300 MHz hingga 30 GHz atau panjang gelombang 1 cm hingga 1 meter.

Page 32: antenna jadi

6. JENIS-JENIS ANTENA

6.1 Berdasarkan fungsiBerdasarkan fungsinya antena dibedakan menjadi antena pemancar, antena penerima, dan antena pemancar sekaligus penerima. Di Indonesia antena pemancar banyak dimanfaatkan pada staisun-satsiun radio dan televisi. Selanjutnaya antena penerima, antena penerima ini bisanya digunakan pada alat-alat seperti radio, tv, dan alat komunikasi lainnya.

6.2 Berdasarkan gainnyaBerdasarkan besarnya Gainnya antena dibedakan menjadi antena VHF dan UHF yang biasanya digunakan pa TV.

6.3 Berdasarkan polarisasinyaBerdasarkan polarisasinya antena dibedakan menjadi dua yaitu antena dipol dan monopol. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal, sedangkan antena monopol polarisasinya hanya pada satu arah.

Page 33: antenna jadi
Page 34: antenna jadi

6.4 Berdasarkan bentuknya

Antena berdasarkan bentuknya antara lain: mikrostrip, parabola, vee, horn, helix, dan loop. Walaupun amat sering dijumpai teleskop radio yang menggunakan antena berbentuk parabola, ada beberapa jenis antena lainnya yang juga sering digunakan pada sebuah teleskop radio atau interferometer. Contoh antena berdasarkan bentuknya adalah antena parabola, Antena parabola merupakan antena yang berbentuk parabola, pancaran sinyal akan dikonsentrasikan pada titik tengah antenna. Antenna parabola biasanya didesain untuk Frekuensi Ultra Tinggi UHF, penerima siaran TV Satelit, dan transmisi gelombang mikro.

Page 35: antenna jadi

Wassalam Wr.Wb.

TERIMAKASIH

PENUTUP