21
MAKALAH URAIAN FARMAKOLOGI OBAT-OBAT ANTIBIOTIKA PENGHAMBAT SINTESIS DINDING SEL Pembimbing: Dyah Poerwohastuti, S.Farm., Apt. Oleh: Dokter Muda Farmasi Periode 31Januari – 12 Februari 2011 Febrian Andhika Adiyana G0006195 Nurrachma Yuliasri G0006208 KEPANITERAAN KLINIK FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Antibiotika Penghambat Dinding Sel Bakteri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Farmasi

Citation preview

MAKALAHURAIAN FARMAKOLOGI OBAT-OBAT ANTIBIOTIKA

PENGHAMBAT SINTESIS DINDING SELPembimbing:

Dyah Poerwohastuti, S.Farm., Apt.

Oleh:

Dokter Muda Farmasi Periode 31Januari 12 Februari 2011

Febrian Andhika AdiyanaG0006195

Nurrachma YuliasriG0006208

KEPANITERAAN KLINIK FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA

2011A. PENGERTIAN

Antibiotik ialah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang dapat mnghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Banyak antibiotik saat ini dibuat secara semisintetik penuh. Namun dalam praktek sehari-hari antimikroba sintetik yang tidak diturunkan dari produk mikroba (misalnya sulfonamid dan kuinolon) juga sering digolongkan sebagai antibiotik. Sedangkan Antimikroba ialah obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan manusia.Beberapa obat antibotika secara selektif mempengaruhi sintesis dinding sel bakteri. Hal ini unik, karena struktur tersebut tidak dijumpai pada sel mamalia. Struktur ini berupa unit-unit glikan polimer yang digabungkan satu sama lain dengan ikatan silang peptida sehingga membentuk peptidoglikan dinding sel.

Untuk membuat obat ini efektif secara maksimal, obat tersebut membutuhkan mikro-organisme yang berproliferasi secara aktif; obat-obat tersebut sedikit atau tidak mempunyai efek pada bakteri yang tidak tumbuh. Anggota grup obat ini yang terpenting yaitu antibiotika -laktam, dinamai setelah cincin -laktam yang penting untuk aktivitasnya masing-masing.

B. KLASIFIKASIAntibiotika penghambat dinding sel memiliki mekanisme kerja yang hampir mirip satu dengan yang lain. Antibiotika tersebut diklasifikasikan menjadi 2, yaitu Antibiotika Golongan -laktam dan Antibiotika Penghambat Dinding Sel Lainnya.

Antibiotika Golongan -laktam sendiri diklasifikasikan lagi menjadi 4 Golongan, yaitu:

1. Penisilin2. Sefalosporin (Generasi I, Generasi II dan Generasi III)3. Karbapenem

4. Monobaktam

Sedangkan antibiotika penghambat dinding sel lainnya untuk saat ini baru diketahui ada 2, yaitu Vankomisin dan Basitrasin.

Sebenarnya masih ada satu golongan lagi yaitu Penghambat -laktamase. Namun zat-zat di golongan tersebut fungsinya bukan sebagai antibiotik, melainkan sebagai pelindung antibiotik lain sehingga tidak terpengaruh oleh aktifitas enzim -laktamase yang dikeluarkan oleh bakteri. Zat-zat tersebut yaitu Asam Klavulanat, Sulbaktam dan Tazobaktam.C. Antibiotika Golongan -laktam1. PENISILIN

Penisilin adalah antibiotika dengan efektivitas paling luas dan toksisitas terkecil; reaksi utama yang tidak diinginkan dari penisilin adalah hipersensitivitas. Anggota dari golongan penisilin berbeda satu sama lain dalam substituent R yang diikat oleh 6-asam aminopenisilanat.a. Mekanisme Kerja Penisilin

Penisilin mempengaruhi langkah akhir sintesis dinding sel bakteri (transpeptidase), sehingga membran bakteri kurang stabil secara osmotik. Dimana cairan dapat masuk ke dalam bakteri yang dapat mengakibatkan lisisnya bakteri. Oleh karena itu Antibiotik Golongan Penisilin ini juga disebut bakterisidal. Namun penisilin ini hanya efektif pada organisme yang tumbuh secara cepat dan mensintesis peptidoglikan. Konsekuensinya penisilin tidak aktif terhadap organisme yang tidak mempunyai struktur tersebut seperti mikobakteria, protozoa, jamur dan virus.

b. Spektrum Antibakteri PenisilinSpektrum antibakteri beberapa penisilin ditentukan sebagian oleh kemampuannya melintasi peptidoglikan dinding sel bakteri dan bagaimana mencapai penisilin pengikat protein yang berlokasi di ruang periplasmik. Secara umum mikro-organisme gram positif mempunyai dinding sel yang mudah diubah oleh penisilin. Dan karena itu mikro-organisme tersebut rentan terhadap penisilin (bila tidak resisten). Sedangkan mikro-organisme gram negatif mempunyai membran luar lipopolisakarida yang mengelilingi dinding sel dan juga memiliki sawar terhadap penisilin. Untuk alas an ini penggunaan penisilin dalam pengobatan kuman patogen intraseluler sangat sedikit.c. ResistensiResistensi terhadap penisilin timbul karena proses alamiah dan dapatan. Resistensi alamiah terjadi pada organisme yang kurang mengandung peptidoglikan dinding sel, sehingga dinding sel tidak permeabel terhadap penisilin. Resistensi dapatan terhadap penisilin melalui transfer plasmid di dalam bakteri yang akan pada perkembangan bakteri selanjutnya.

Ada 3 mekanisme resistensi dapatan:

i. Aktivitas -laktamase: Grup enzim ini menghidrolisis cincin -laktam yang menimbulkan hilangnya aktivitas bakterisidal penisilin.ii. Penurunan permeabilitas terhadap obat: Menurunnya penetrasi antibiotika melalui membran sel luar mencegah obat mencapai target protein pengikat penisilin (PBP)iii. Perubahan protein pengikat penisilin: modifikasi PBP mempunyai afinitas yang rendah terhadap antibiotika -laktam dan secara klinik tidak mempunyai konsentrasi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri.d. Farmakokinetik

i. Absorbsi: Kebanyakan penisilin diabsorbsi secara tidak lengkap setelah pemberian oral. Dan kebanyakan dari penisilin-resisten penisilinase, menurun dengan adanya makanan di lambung. Karena itu pemberian obat-obat ini sebaiknya 30-60 menit sebelum makan atau 2-3 jam setelah makan.

ii. Distribusi: Distribusi obat bebas ke seluruh tubuh baik. Semua penisilin melewati sawar plasenta, tapi tidak satupun menimbulkan efek teratogenik. Namun demikian penetrasinya ke tulang dan cairan SSP tidak cukup untuk terapi, kecuali daerah tersebut sedang mengalami inflamasi.iii. Metabolisme: Metabolisme penisilin dalam tubuh biasanya tidak bermakna, tetapi untuk penisilin G terjadi pada penderita gagal fungsi ginjal.iv. Ekskresi: Jalan utama ekskresi melalui sistem sekresi tubulus ginjal. Penderita dengan gangguan funsi ginjal dosis obat yang diberikan harus disesuaikan.e. Efek Samping

Meskipun efek yang tidak diinginkan timbul dan kadar obat dalam darah tidak dimonitor, penisilin termasuk obat yang paling aman. Efek samping yang sering timbul antara lain; hipersensitivitas, diare, nefritis, neurotoksisitas, gangguan koagulasi darah dan toksisitas kation.

f. Derivat Penisilini. Penisilin G Biasanya digunakan secara parenteral.

Sediaan: Benzatin Penisilin G injeksi, larut air dan lepas lambat u/ IM.

Mudah rusak dalam asam (pH 2).

Dosis penisilin G oral 4-5 kali > dosis IM.

Distribusi luas dalam tubuh.

Indikasi : infeksi tenggorokan, OM, endokarditis, meningitis, pneumonia.

Kontra indikasi: hipersensitivitas

Efek samping: reaksi alergi berupa urtikaria, nyeri sendi, syok anafilaktik, diare.

ii. Penisilin V

Tersedia sebagai garam kalsium, dalam bentuk tablet 250 mg dan 625 mg dan sirup 125 mg/ 5mL.

Memiliki spektrum AM = penisilin G.

Distribusi = distribusi penisilin G.

Relatif tahan asam tapi 30% pecah di saluran cerna bagian atas sehingga tidak sempat diabsorbsi.

Indikasi : tonsilitis, OM, demam rematik, profilaksis

Kontra indikasi : sama

Efek samping : sama

Sediaan : Fenoksimetil Penisilin tab 250 mg dan 500 mg.iii. Ampisilin

Sediaan; oral (tablet, kapsul, bubuk suspensi, sirup), suntikan.

Dosis tgt beratnya penyakit, fungsi ginjal umur pasien.

Semua dirusak o/ betalaktamase.

Absorpsi dlam sal cerna dihambat makanan.

Distribusi luas dan 20% diikat protein plasma. Yg msk empedu mengalami sirkulasi enterohepatik. Yg diekskresi tinjs ckp tinggi.

Indikasi : ISK, OM, sinusitis, bronkitis kronis, gonore.

Kontraindikasi : hipersensitif.

Efek samping : mual, diare, ruam, kadang-kadang kolitis.

Sediaan : Ampisilin kaps 250 mg, 500 mg, serbuk injeksi, dry sirup

iv. Amoksisilin

Sedian ; kapsul/tablet

Absorpsi lebih baik drpd ampisilin. Shg dosis sehari bisa < ampisilin.

Distribusi scr garis besar hampir = ampisilin.

Hampir sama dgn ampisilin bedanya kurang efektif thd shigelosis.

Indikasi : sama dengan ampisilin

Kontra indikasi : sama

Efek samping : sama

Co Amoksiklav (Amoksisilin-asam klavulanat)

v. Karbenisilin

Sediaan : suntikan.

Resistensi cepat timbul percobaan in vitro.

Tidak diabsorpsi di sal cerna.

Aktivitas hilang 6 jam stlh pemberian.

50% terikat protein plasma.

Distribusi sama dgn penisilin lain.

vi. Tikarsilin

Suatu karboksipenisilin yg tidak diabsorpsi lwt sal cerna. Hrs parenteral.

Indikasi ; utamanya P.aeruginosa. u/ septikaemia, infeksi kulit & jar lunak, sal napas, sal kemih, intra abdominal.

Sifat = karbenisilin kec aktivitas thd pseudomonas lebih baik.

Tdk stabil pd pH asam

vii. Azlosilin, Mezlosilin, Piperasilin

Indikasi : infeksi berat o/ kuman Gram tmsk P. aeruginosa, Proteus indol positif, enterobakter.

Diberikan parenteral.

Daya anti pseudomonas lebih tinggi drpd karbenimisin.

2. SEFALOSPORIN

Sefalosporin dan derivatnya adalah antibiotika golongan -laktam yang berkaitan erat dengan penisilin secara struktur dan fungsional. Kebanyakan sefalosporin dihasilkan secara semisintetik. Untuk sefalosporin lebih resisten terhadap aktifitas enzim -laktamase bakteri.a. Spektrum AntibakteriSefalosporin dibagi menjadi generasi pertama, kedua dan ketiga yang berdasar pola kerentanan bakteri. Generasi pertama bekerja seperti Penisilin G, resisten terhadap aktifitas penisilinase bakteri. Sefalosporin generasi kedua menunjukkan aktivitasnya yang terbesar terhadap gram negatif. Generasi ketiga lebih efektif terhadap basil gram negatif.b. Resistensi

Mekanisme resistensi sefalosporin yang mendasar sama seperti penisilin.

c. Farmakokinetik

i. Pemberian: Sebagian besar sefalosporin diberikan melalui intravena karena absorpsi melalui oralnya jelek.

ii. Distribusi: Semua antibiotika golongan ini terdistribusi baik ke dalam cairan tubuh. Namun demikian kadar terapi pada SSP hanya dapat dicapai oleh sefalosporin generasi ketiga.iii. Biotransformasi: Eliminasinya melalui sekresi filtrat glomerulus ginjal. Dan untuk generasi ketiga sebagian sefalosporin ada yang diekskresikan melalui empedu ke dalam feses dan sering diberikan untuk penderita gagal ginjal.

d. Efek Samping

Sefalosporin menimbulkan beberapa efek samping, antara lain; manifestasi alergi, efek mirip disulfam dan perdarahan.

e. Derivat Sefalosporin

i. Generasi Pertama

Sefadroksil

Indikasi: infeksi gram + dan KI: hipersensitif thd sefalosporin ES: diare, kolitis, mual, muntah, sakit kepala Sediaan : cefadroksil caps 250 mg, 500 mg, dry sirupii. Generasi Kedua

Sefaklor

Indikasi : infeksi gram + dan

Kontra indikasi : hipersensitif thd sefalosporin

Efek samping : diare, kolitis, mual, muntah, sakit kepala.

Sediaan : Cefaklor kapsul 250 mg, 500mg.iii. Generasi Ketiga

Sefotaksim

Indikasi : infeksi gram + dan

Kontra indikasi : hipersensitif thd sefalosporin

Efek samping : diare, kolitis, mual, muntah, sakit kepala

Sediaan: cefotaksim serbuk injeksi

Seftazidim

Indikasi : infeksi gram + dan

Kontra indikasi : hipersensitif thd sefalosporin

Efek samping : diare, kolitis, mual, muntah, sakit kepala Sediaan : ceftazidim serbuk injeksi

Seftriakson

Indikasi : infeksi gram + dan

Kontra indikasi : hipersensitif thd sefalosporin

Efek samping : diare, kolitis, mual, muntah, sakit kepala Sediaan : seftriakson serbuk injeksi3. KARBAPENEM

Karbapenem adalah antibiotika golongan -laktam sintetik yang berbeda dengan penisilin pada atom sulfur cincin tiazolidin yang digantikan dengan atom karbon. Imipenem adalah satu-satunya antibiotika golongan karbapenem yang tersedia saat ini.

a. Spektrum AntibakteriMerupakan golongan -laktam dengan spectrum paling luas. Obat ini menunjukkan peranan dalam terapi empirik, karena obat ini aktif terhadap organisme positif dan juga negatif.

b. Farmakokinetik

Imipenem diberikan secara intravena dan penetrasinya baik ke jaringan dan cairan tubuh termasuk SSP. Obat ini diekskresikan melalui filtrat glomerulus. Jika imipenem dikombinasi dengan silastatin akan melindungi imipenem agar tidak menjadi toksik di ginjal. Namun tetap harus disesuaikan pada penderita insufisiensi ginjal.c. Efek Samping

Imipenem dapat menimbulkan mual, muntah dan diare. Bila kadar obat terlalu tinggi dapat mengakibatkan kejang.

4. MONOBAKTAM

Monobaktam dengan aztreonam satu-satunya contoh obat tersebut yang tersedia di pasaran. Monobaktam bersifat merusak sintesis dinding sel. Spektrum antimikrobanya sempit, sehingga pada terapi empirik dihindari. Azetronam juga resisten terhadap aktifitas enzim -laktamase bakteri.

a. Spektrum Antibakteri

Aktivitasnya aztreonam langsung untuk enterobakter. Aktifitasnya jelek terhadap mikro-organisme gram positif dan anaerob.b. Farmakokinetik

Aztreonam diberikan secara IV atau IM. Diekskresikan melalui urin dan dapat terakumulasi di ginjal pada penderita gagal ginjal.

c. Efek Samping

Aztreonam secara relative tidak toksik. Tapi obat ini dapat menyebabkan flebitis, eritem, dan dapat mnyebabkan uji fungsi hati abnormal.

D. ANTIBIOTIK PENGHAMBAT DINDING SEL LAINNYA

1. VANKOMISIN

Vankomisin merupakan suatu glikopeptida trisiklik yang penting karena efektifitasnya terhadap MRSA (Metisilin Resisten Stapilokokus Aureus). Namun ada laporan bahwa MRSA juga sudah resisten terhadap Vankomisin.

a. Mekanisme Kerja

Vankomisin menghambat sintesis fosfolipid dinding sel bakteri serta polimerasi peptidoglikan pada tempat yang lebih dulu dibandingkan tempat yang dihambat oleh antibiotik -laktam.b. Spektrum Antibakteri

Penggunaan obat ini hanya untuk infeksi yang serius, yang disebabkan gram positif resisten -laktamase. Obat ini juga digunakan pada penderita colitis yang mengancam kehidupan. Vankomisin bekerja secara sinergik bersama aminoglikosida pada infeksi endocarditis enterokokus.

c. ResistensiResistensi vankomisin disebabkan perubahan permeabilitas terhadap obat yang diperantarai plasmid bakteri.

d. FarmakokinetikDiberikan secara infuse intravena lambat. Untuk pengobatan infeksi sistemik ataupun prifilaksis. Vankomisin tidak diabsorpsi setelah pemberian oral.

e. Efek SampingEfek samping vankomisin adalah masalah serius berupa demam, menggigil dan flebitis pada tempat infus. Syok dapat terjadi karena pemberian infus yang cepat.

2. BASITRASIN

Merupakan gabungan polipeptida yang menghambat sintesis dinding sel bakteri. Obat ini aktif terhadap berbagai macam jenis gram positif. Penggunaannya dibatasi untuk penggunaan topikal, karena dapat menimbulkan nefrotoksisitas.2