124
Antibodi dan komplemen Yusuf Alam Romadhon

Antibodi Dan Komplemen

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Antibodi Dan Komplemen

Antibodi dan komplemen

Yusuf Alam Romadhon

Page 2: Antibodi Dan Komplemen

Antibodi

Page 3: Antibodi Dan Komplemen
Page 4: Antibodi Dan Komplemen
Page 5: Antibodi Dan Komplemen

Proses imunitas adaptif

Page 6: Antibodi Dan Komplemen

Sel B sel Plasma immunoglobulin

Page 7: Antibodi Dan Komplemen

Fungsi antibodi

• Melakukan agregasi / inaktivasi toksin dan virion

• Mengaktifkan sistem komplemen• Opsonisasi untuk mempermudah fagositosis

makrofag/netrofil

Page 8: Antibodi Dan Komplemen

Struktur molekul antibodi

• Bagian molekul yang melekat pada “ciri keasingan musuh” atau antigen 2 fragmen ab (Fab)

• Sedangkan batangnya atau fragmen c (Fc) melekat pada “tatakan” reseptor Fc di permukaan sel-sel fagosit dan melekatnya C1q (unsur komplemen)

• Antara ketiga fragmen ini disambung oleh hinge region yang lentur (fleksibel).

Page 9: Antibodi Dan Komplemen

Struktur skematis molekul antibodi

Page 10: Antibodi Dan Komplemen
Page 11: Antibodi Dan Komplemen

Peran antibodi dalam imunitas adaptif

• Nama lainnya immunoglobulin• Adalah protein yang berberat molekul besar• Salah satu perannya adalah sebagai

“pengunci” musuh agar “tembakan” komplemen” dan “pengejaran” sel-sel fagosit tidak salah sasaran.

Page 12: Antibodi Dan Komplemen

Caranya?

Page 13: Antibodi Dan Komplemen

Fab = menempel pada antigen patogenFc = menempel pada efektor

Fab

Fc

Fab

Fc

Page 14: Antibodi Dan Komplemen

Satu sekuele complement

Fc

Fab

Fab

Page 15: Antibodi Dan Komplemen
Page 16: Antibodi Dan Komplemen
Page 17: Antibodi Dan Komplemen

A

A A

A

BB

C

C

C C

C

C

C

C

C

C

C C

C

C

CC

Page 18: Antibodi Dan Komplemen

C

C

A

A

C

C

A

B

C

B

Page 19: Antibodi Dan Komplemen
Page 20: Antibodi Dan Komplemen

Heavy Chain

Light Chain

Page 21: Antibodi Dan Komplemen

Struktur antibodi atau molekul immunoglobulin tersusun atas dua

rantai

Rantai berat = ada di dalamRantai ringan = ada di luar

Page 22: Antibodi Dan Komplemen
Page 23: Antibodi Dan Komplemen

Hypervariable region pada variable region

Page 24: Antibodi Dan Komplemen

Dalam berikatan dengan antigen, antibodi ternyata

banyak temannya?

Page 25: Antibodi Dan Komplemen

Molekul lain yang berikatan dengan antigen

Page 26: Antibodi Dan Komplemen

Molekul lain yang berikatan dengan antigen

HLA seri A, B dan C HLA seri D

Page 27: Antibodi Dan Komplemen

Molekul lain yang berikatan dengan antigen

Page 28: Antibodi Dan Komplemen

Molekul lain yang berikatan dengan antigen

Page 29: Antibodi Dan Komplemen

Satu jenis molekul antibodi hanya mengenali “satu ciri keasingan” atau satu jenis antigen. Bisa jadi tubuh bakteri ada bagian flagel atau cambuk, ada bagian tubuhnya sendiri atau somasehingga untuk mengidentifikasi “ciri keasingan” bakteri ini tubuh menciptakan 2 jenis antibodi untuk 2 jenis antigen dari satu sel bakteri ini.

Page 30: Antibodi Dan Komplemen

JADI satu antibodi untuk antigen flagel dan satu antibodi untuk antigen soma.

Ini baru satu bakteri, belum ribuan bakteri, virus dan berbagai macam bakal sel kanker

lainnya.

Inilah yang disebut dengan spesifisitas respons imun adaptif

variasinya sangat luar biasa

Page 31: Antibodi Dan Komplemen

Ciri penting antibodi

Antibodi-antibodi yang spesifik untuk antigennya masing-masing dihasilkan oleh sel plasma, hasil

diferensiasi dari sel B.

Page 32: Antibodi Dan Komplemen

Satu antigen = satu sel T = satu sel B = satu antibodi

Page 33: Antibodi Dan Komplemen
Page 34: Antibodi Dan Komplemen

Fab = pembeda Ig satu dengan lain = variable region

Fc = sama antar Ig = constan region

• Dapat dikatakan di daerah fragmen ab itulah yang berbeda antara antibodi yang satu dengan yang lain sesuai antigen yang dia ikat. Karena bervariasi antar antibodi yang satu dengan yang lain regio variabel.

• Tetapi, di luar itu struktur molekulnya sama antara antibodi yang satu dengan yang lain. regio konstan.

Page 35: Antibodi Dan Komplemen

Antibodi-antibodi yang spesifik untuk satu antigen, menyelimuti bakteri yang mengandung

antigen yang dimaksud. Fab melekat pada antigen, sementara Fc-nya merupakan tempat melekatnya permukaan

makrofag atau netrofil yang terdapat reseptor Fc yang jumlahnya banyak.

Karena dipandu perlekatan Fc antibodi dan reseptor Fc, maka makrofag / netrofil tidak salah sasaran dalam melakukan pencaplokan bakteri.

Page 36: Antibodi Dan Komplemen

Variability and diversity of Immunoglobulin

• Bagian fragmen antigen binding (Fab) adalah tempat melekatnya antigen pada antibodi.

• Terdapat 107 – 109 kemungkinan determinan antigen Berarti ada kemungkinan 107 – 109 jenis perbedaan struktur molekul peptida yang berada di fragmen antigen binding ini.

Page 37: Antibodi Dan Komplemen

• Berarti ada kemungkinan 107 – 109 jenis koloni sel B yang akhirnya berubah menjadi sel plasma penghasil antibodi yang sangat spesifik ini.

• Dikatakan koloni karena sel B untuk satu jenis antigen akan menggandakan diri sesuai dengan kebutuhan sebelum akhirnya menyusut jumlahnya menjadi sel B memori, dimana ketika ada paparan antigen yang sama di lain waktu akan menggandakan diri lagi.

Variability and diversity of Immunoglobulin

Page 38: Antibodi Dan Komplemen

Satu antigen = satu sel T = satu sel B = satu antibodi

Page 39: Antibodi Dan Komplemen

Variability and diversity of Immunoglobulin hipermutasi

somatik

Page 40: Antibodi Dan Komplemen

• Untuk itu sel B harus melakukan penyesuaian kode genetik agar bisa mengejar kesesuaian peptida yang dihasilkan dengan antigen yang akan ditangani.

• Keadaan ini berimplikasi ada 107 – 109 variasi DNA kode genetik yang nantinya ditranlasi menjadi RNA dan mRNA, sebagai template / cetakan yang digunakan untuk menghasilkan bagian peptida antibodi di segmen Fab.

• Keadaan ini juga dijumpai pada reseptor sel B dan reseptor sel T yang juga berspesialisasi terhadap variasi yang luas jenis antigen yang harus mereka tangani.

• Variasi yang sangat luas dari DNA ini dikenal dengan nama hipermutasi somatik.

Page 41: Antibodi Dan Komplemen

Satu determinan antigen (epitop) = satu molekul antibodi

Page 42: Antibodi Dan Komplemen

Isotipe / klas Immunoglobulin

Page 43: Antibodi Dan Komplemen

Kelas Rantai H Rantai L Subunits mg/ml Keterangan

IgG Gamma kappa atau lambda

H2L2 6–13 Dapat melintasi plasenta

IgM Mu kappa atau lambda (H2L2)5 0.5–3

Antibodi pertama muncul setelah

imunisasi

IgA Alpha kappa atau lambda

(H2L2)2 0.6–3 Konsentrasi tinggi dalam sekresi

IgD Delta kappa atau lambda H2L2 <0.14 Fungsi tidak diketahui

IgE Epsilon kappa atau lambda

H2L2 <0.0004Terikat pada basofil dan sel mast & sensitisasi

timbulkan reaksi alergi

Ringkasan sifat lima kelas antibodi

"mg/ml" konsentrasi yang normalnya dalam serum manusia

Page 44: Antibodi Dan Komplemen
Page 45: Antibodi Dan Komplemen
Page 46: Antibodi Dan Komplemen
Page 47: Antibodi Dan Komplemen

Respons immunoglobulin pada vaksinasi

Page 48: Antibodi Dan Komplemen

Name Types Description Antibody Complexes

IgA 2

Found in mucosal areas, such as the gut, respiratory tract and urogenital tract, and prevents colonization by pathogens.[10] Also found in saliva, tears, and breast milk.

IgD 1

Functions mainly as an antigen receptor on B cells that have not been exposed to antigens.[11] It has been shown to activate basophils and mast cells to produce antimicrobial factors.[12]

IgE 1Binds to allergens and triggers histamine release from mast cells and basophils, and is involved in allergy. Also protects against parasitic worms.[6]

IgG 4

In its four forms, provides the majority of antibody-based immunity against invading pathogens.[6] The only antibody capable of crossing the placenta to give passive immunity to fetus.

IgM 1

Expressed on the surface of B cells and in a secreted form with very high avidity. Eliminates pathogens in the early stages of B cell mediated (humoral) immunity before there is sufficient IgG.[6][11]

Page 49: Antibodi Dan Komplemen

Sintesis protein antibodi

Page 50: Antibodi Dan Komplemen

Sintesis antibodi

Page 51: Antibodi Dan Komplemen

Sekedar pengingat • Antibodi merupakan molekul protein, dimana sintesisnya

memerlukan 2 proses besar yaitu • Transcription = DNA → RNA • Translation = RNA → protein• Untuk kepentingan pembentukan protein, DNA yang terletak

dalam kromosom pertama kali dilakukan “penulisan naskah ulang” atau transkripsi dengan kepentingan agar nanti mudah “diterjemahkan”. Transkripsi adalah merubah DNA menjadi tRNA. tRNA ini diubah menjadi mRNA (messenger RNA) agar mudah dibaca oleh ribosom menjadi asam amino. Kumpulan asam amino yang terbentuk menjadi peptida. Dan kumpulan peptida ini disusun menjadi protein.

Page 52: Antibodi Dan Komplemen

Sintesis protein

Page 53: Antibodi Dan Komplemen

Sintesis protein

Page 54: Antibodi Dan Komplemen

Struktur molekul antibodi

Gambar molekul antibodi berikut terlihat bahwa terlihat pada rantai ringan di daerah hipervariabel terdapat 108 asam amino, dan di daerah konstan sebanyak 214 asam amino. Sedangkan pada rantai berat daerah hipervariabel mengandung 118 asam amino dan di daerah konstan terdapat 446 asam amino.

Page 56: Antibodi Dan Komplemen

Satu determinan antigen (epitop) = satu molekul antibodi

Page 57: Antibodi Dan Komplemen

Urutan sintesis protein antibodi

Page 58: Antibodi Dan Komplemen

Urutan sintesis protein antibodi

Page 59: Antibodi Dan Komplemen

Urutan sintesis protein antibodi

Page 60: Antibodi Dan Komplemen

Urutan sintesis protein antibodi

Page 61: Antibodi Dan Komplemen

Urutan sintesis protein antibodi

Page 62: Antibodi Dan Komplemen

Immunoglobulin switching isotype

Page 63: Antibodi Dan Komplemen

Immunoglobulin switching isotype

Page 64: Antibodi Dan Komplemen

Kelas Rantai H Rantai L Subunits mg/ml Keterangan

IgG Gamma kappa atau lambda

H2L2 6–13 Dapat melintasi plasenta

IgM Mu kappa atau lambda (H2L2)5 0.5–3

Antibodi pertama muncul setelah

imunisasi

IgA Alpha kappa atau lambda

(H2L2)2 0.6–3 Konsentrasi tinggi dalam sekresi

IgD Delta kappa atau lambda H2L2 <0.14 Fungsi tidak diketahui

IgE Epsilon kappa atau lambda

H2L2 <0.0004Terikat pada basofil dan sel mast & sensitisasi

timbulkan reaksi alergi

Ringkasan sifat lima kelas antibodi

"mg/ml" konsentrasi yang normalnya dalam serum manusia

Page 65: Antibodi Dan Komplemen

Immunoglobulin switching isotype

Page 66: Antibodi Dan Komplemen

Immunoglobulin switching isotype

Page 67: Antibodi Dan Komplemen

Reseptor sel B dan Ig

Page 68: Antibodi Dan Komplemen

Reseptor sel B dan antibodi

Molekul reseptor sel B masih dalam keadaan melekat di permukaan sel B mulai saat belum matang sampai matang, setelah sel B berdiferensiasi menjadi sel Plasma berubah menjadi antibodi yang lepas terbawa plasma darah.

Page 69: Antibodi Dan Komplemen

Struktur molekul reseptor sel B/Ig dan gen pengkode

• Molekul antibodi dan reseptor sel B terdiri dua rantai yaitu rantai berat (heavy chains) dan rantai ringan (light chain).

• Keduanya menyusun regio konstan dan regio variabel dan disusun dengan menggunakan kode genetik untuk antibodi dengan rincian sebagai berikut:– Gen rantai berat (heavy chain) – terletak pada kromosom

14 dengan panjang basa nitrogen 1250 kb– Gen kappa (κ) rantai ringan (light chain) – terletak pada

kromosom 2 dengan panjang basa nitrogen 1820 kb– Gen lambda (λ) rantai ringan (light chain) – terletak pada

kromosom 22 dengan panjang basa nitrogen 1050 kb

Page 70: Antibodi Dan Komplemen

Over 15,000,000 combinations of variable, diversity and joining gene segments are possible. Imprecise recombination and mutation increase the variability into billions of possible combinations.

Page 71: Antibodi Dan Komplemen
Page 72: Antibodi Dan Komplemen
Page 73: Antibodi Dan Komplemen

Reseptor sel T dan gen pengkodenya

• Untuk reseptor sel T terdiri dari dua macam reseptor yaitu – Reseptor alfa beta () yang tersusun dari rantai

rantai dan rantai – Reseptor gama delta () yang tersusun dari rantai

dan rantai

Page 74: Antibodi Dan Komplemen

Lanjutan struktur molekul dan gen pengkode

• Rincian gen yang menyusun keempat jenis rantai ini adalah sebagai berikut :– Gen penyusun rantai terletak pada kromosom 7

dengan panjang basa nitrogen 620 kb– Gen penyusun rantai , terletak pada kromosom

14 dengan panjang basa nitrogen 1000 kb– Gen penyusun rantai terletak pada kromosom 7

dengan panjang basa nitrogen 200 kb

Page 75: Antibodi Dan Komplemen

Untuk belajar lebih lanjut tentang bagaimana struktur antibodi dan reseptor sel B dan T

Abul K Abbas & Andrew H Lichtman; Cellular and Molecular Immunology 5th 2005 chapter 7

Page 76: Antibodi Dan Komplemen

Terapi monoklonal antibodi

Page 77: Antibodi Dan Komplemen

Penyakit berkaitan kelainan antibodi

Page 78: Antibodi Dan Komplemen

Penyakit terkait kelainan antibodi

Page 79: Antibodi Dan Komplemen

Sumber alergen terkait IgE

Page 80: Antibodi Dan Komplemen

85% penderita dermatitis atopi IgE

Page 81: Antibodi Dan Komplemen

Penyakit terkait kelainan antibodi (penyakit jantung rematik)

Page 82: Antibodi Dan Komplemen

Penyakit terkait kelainan antibodi (miastenia gravis)

Page 83: Antibodi Dan Komplemen

Penyakit terkait kelainan antibodi (antibodi anti sperma)

Page 84: Antibodi Dan Komplemen

Penyakit terkait kelainan antibodi(Graves disease)

Page 85: Antibodi Dan Komplemen

Penyakit terkait kelainan antibodi(Graves disease)

Page 86: Antibodi Dan Komplemen

Monoclonal Antibodies

Page 87: Antibodi Dan Komplemen

Antibodi monoklonal

Page 88: Antibodi Dan Komplemen
Page 89: Antibodi Dan Komplemen

Kegunaan monoklonal antibodi

Page 90: Antibodi Dan Komplemen

Pemeriksaan immunofluorescen

Page 91: Antibodi Dan Komplemen

Cotoh obat yang menggunakan monoclonal antibodi

• Chimeric mAbs are 66% human structure and 34% murine (from the variable region of the original mouse Ab) and include rituximab and basiliximab.

• Fully human mAbs, such as ofatumumab and adalimumab, have a 100% human structure and may be derived from either human cells or genetically engineered mice

Page 92: Antibodi Dan Komplemen
Page 93: Antibodi Dan Komplemen

Contoh penerapan monoclonal antibodi

sebagai obat

Page 94: Antibodi Dan Komplemen

Penyakit terkait kelainan antibodi(Graves disease)

Page 95: Antibodi Dan Komplemen
Page 96: Antibodi Dan Komplemen

Penyakit terkait kelainan antibodi(Graves disease)

Rituximab

Page 97: Antibodi Dan Komplemen

Pemeriksaan laboratorium antibodi

Pemeriksaan Widal untuk Typhoid fever Salmonella Typhosa, Salmonella Paratyphosa A, B

Titer OTiter H= 0, 1/8, 1/16, 1/32, 1/64 .....

Page 98: Antibodi Dan Komplemen

Komplemen

Page 99: Antibodi Dan Komplemen
Page 100: Antibodi Dan Komplemen

Definition

• The complement system is a biochemical cascade that helps, or “complements”, the ability of antibodies to clear pathogens from an organism.

• It is part of the immune system called the innate immune system that is not adaptable and does not change over the course of an individual's lifetime.

• However, it can be recruited and brought into action by the adaptive immune system.

Page 101: Antibodi Dan Komplemen

Definition continue..

• The complement system consists of a number of small proteins found in the blood, generally synthesized by the liver, and normally circulating as inactive precursors (pro-proteins).

• When stimulated by one of several triggers, proteases in the system cleave specific proteins to release cytokines and initiate an amplifying cascade of further cleavages.

Page 102: Antibodi Dan Komplemen

Definition continue...

• The end-result of this activation cascade is massive amplification of the response and activation of the cell-killing membrane attack complex.

• Over 25 proteins and protein fragments make up the complement system, including serum proteins, serosal proteins, and cell membrane receptors.

• These proteins are synthesized mainly in the liver, and they account for about 5% of the globulin fraction of blood serum.

Page 103: Antibodi Dan Komplemen

Functions of the Complement

The basic functions of the complement• Lysis of cells, bacteria and cell infected by viruses.• Opsonization, which promotes phagocytosis of particular

antigens. • Binding to specific complement receptors on the cells of

the immune system, triggering specific cell functions, inflammation, and certain immunoregulatory molecules.

• Immune Clearance, which removes immune complexes from immune system and deposits them in the spleen and liver.

Page 104: Antibodi Dan Komplemen

Function of the complement

Page 105: Antibodi Dan Komplemen

Three biochemical pathways activate the complement system

• Classical complement pathway• Alternative complemen pathway• Mannose-binding lectin pathway

Page 106: Antibodi Dan Komplemen
Page 107: Antibodi Dan Komplemen
Page 108: Antibodi Dan Komplemen

Biochemical pathway

Page 109: Antibodi Dan Komplemen
Page 110: Antibodi Dan Komplemen
Page 111: Antibodi Dan Komplemen

Classical pathway

Page 112: Antibodi Dan Komplemen

• The classical pathway is triggered by activation of the C1-complex (C1q, two molecules of C1r, and two molecules of C1s thus forming C1qr2s2), which occurs when C1q binds to IgM or IgG complexed with antigens (a single IgM can initiate the pathway, while multiple IgGs are needed), or when C1q binds directly to the surface of the pathogen.

• Such binding leads to conformational changes in the C1q molecule, which leads to the activation of two C1r (a serine protease) molecules.

• They then cleave C1s (another serine protease). The C1r2s2 component now splits C4 and then C2, producing C4a,C4b,C2a,and C2b.

Page 113: Antibodi Dan Komplemen

• C4b and C2a bind to form the classical pathway C3-convertase (C4b2a complex), which promotes cleavage of C3 into C3a and C3b; C3b later joins with C4b2a (the C3 convertase) to make C5 convertase (C4b2a3b complex). The inhibition of C1r and C1s is controlled by C1 inhibitor.

• C3-convertase can be inhibited by Decay accelerating factor (DAF), which is bound to erythrocyte plasma membranes via a GPI anchor.

Page 114: Antibodi Dan Komplemen

The alternative pathway

Page 115: Antibodi Dan Komplemen

The alternative pathway

• Triggered by spontaneous C3 hydrolysis directly due to the breakdown of the thioester bond via condensation reaction (C3 is mildly unstable in aqueous environment) to form C3a and C3b. It does not rely on a pathogen-binding antibodies like the other pathways.

• C3b is then capable of covalently binding to a pathogenic membrane surface if it is near enough. If there is no pathogen in the blood, the C3a and C3b protein fragments will be deactivated by rejoining with each other. Upon binding with a cellular membrane C3b is bound by factor B to form C3bB. This complex in presence of factor D will be cleaved into Ba and Bb. Bb will remain covalently bonded to C3b to form C3bBb which is the alternative pathway C3-convertase. The protein C3 is produced in the liver.

Page 116: Antibodi Dan Komplemen

The alternative pathway continue...• The C3bBb complex, which is "hooked" onto the surface of

the pathogen, will then act like a "chain saw," catalyzing the hydrolysis of C3 in the blood into C3a and C3b, which positively affects the number of C3bBb hooked onto a pathogen.

• After hydrolysis of C3, C3b complexes to become C3bBbC3b, which cleaves C5 into C5a and C5b. C5b with C6, C7, C8, and C9 (C5b6789) complex to form the membrane attack complex, also known as MAC, which is inserted into the cell membrane, "punches a hole," and initiates cells lysis. C5a and C3a are known to trigger mast cell degranulation.

• IgA is associated with activating the alternative path

Page 117: Antibodi Dan Komplemen

Lectin pathway (MBL - MASP)

Page 118: Antibodi Dan Komplemen

Lectin pathways

• The lectin pathway is homologous to the classical pathway, but with the opsonin, mannose-binding lectin (MBL), and ficolins, instead of C1q.

• This pathway is activated by binding mannose-binding lectin to mannose residues on the pathogen surface, which activates the MBL-associated serine proteases, MASP-1, and MASP-2 (very similar to C1r and C1s, respectively),which can then split C4 into C4a and C4b and C2 into C2a and C2b. C4b and C2a then bind together to form the C3-convertase, as in the classical pathway.

• Ficolins are homologous to MBL and function via MASP in a similar way. In invertebrates without an adaptive immune system, ficolins are expanded and their binding specificities diversified to compensate for the lack of pathogen-specific recognition molecules.

Page 119: Antibodi Dan Komplemen

3 kemungkinan hasil kerja komplemen

Page 120: Antibodi Dan Komplemen

Aktivasi komplemen saat sepsis

Page 121: Antibodi Dan Komplemen

Opsonisasi C3b fagositosis makrofag/netrofil

Page 122: Antibodi Dan Komplemen

Efek biologis bagian-bagian komplemen

Page 123: Antibodi Dan Komplemen
Page 124: Antibodi Dan Komplemen

Peran komplemen dalam eliminasi sel kanker