21
“KAJIAN BENTUK DAN MAKNA SONTENG PERTANIAN PADA MASYARAKAT DUSUN KEMIRI, GUNUNGKIDUL, D.I. YOGYAKARTA” Itaristanti IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

“KAJIAN BENTUK DAN MAKNA SONTENG …kbi.kemdikbud.go.id/kbi_back/file/foto_media/media...“KAJIAN BENTUK DAN MAKNA SONTENG PERTANIAN PADA MASYARAKAT DUSUN KEMIRI, GUNUNGKIDUL, D.I

  • Upload
    others

  • View
    29

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

“KAJIAN BENTUK DAN MAKNA SONTENG PERTANIAN

PADA MASYARAKAT DUSUN KEMIRI, GUNUNGKIDUL, D.I. YOGYAKARTA”

Itaristanti

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

LATAR BELAKANG

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar masyarakatnya adalahmasyarakat agraris. Sebagian besar penduduknya memenuhi kebutuhan hidup denganbertani.

Dalam budaya pertanian masyarakat Dusun Kemiri, Kecamatan Tanjungsari, KabupatenGunungkidul, DIY, terdapat satu macam tradisi, yaitu tradisi permulaan menanam padi,memberantas hama padi, dan menuai padi. Dalam tradisi tersebut, ada mantra yangdipanjatkan. Mantra dalam masyarakat Dusun Kemiri disebut dengan sonteng.

Dalam mantra terkandung bahasa. Bahasa merupakan bagian dari budaya. Denganmemahami bahasa yang digunakan dalam mantra tersebut, kita dapat memahami budayayang melingkupinya.

Penelitian ini dilakukan sebagai upaya pelestarian sebuah produk budaya. Produk budayayang dimaksud dalam hal ini adalah mantra yang termasuk dalam tradisi lisan. Upayapelestarian ini dilakukan dengan pendokumentasian mantra tersebut.

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

RUMUSAN MASALAH

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskansebagai berikut.

1. Bagaimana bentuk sonteng pertanian pada masyarakatDusun Kemiri, Gunungkidul, D.I.Yogyakarta?

2. Apa makna yang terkandung dalam sonteng pertaniantersebut?

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan bentuk sonteng pertanian pada masyarakatDusun Kemiri, Gunungkidul, D.I.Yogyakarta.

2. Mengetahui makna yang terkandung dalam sontengpertanian tersebut.

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

METODE PENELITIAN

• Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif.

• Adapun tahap-tahap yang dilalui dalam penelitian ini meliputi tiga tahap. Tahappertama adalah pengumpulan data. Tahap kedua adalah analisis data. Tahap ketigaadalah penyajian hasil analisis data.

• Tahap pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan metodewawancara. Metode simak dilakukan dengan teknik simak bebas libat cakap.Metode wawancara dilakukan dengan teknik cakap semuka. Keduanya kemudiandilanjutkan dengan teknik rekam dan catat. Instrumen yang digunakan adalah alatperekam, alat tulis, dan daftar pertanyaan wawancara.

• Tahap analisis data dilakukan dengan metode padan translasional. Metode padantranslasional adalah metode padan yang alat penentunya adalah bahasa lain.Dalam penelitian ini, metode ini digunakan untuk menerjemahkan sonteng daribahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia untuk mempermudah menganalisis data.

• Tahap penyajian hasil analisis data dilakukan dengan metode informal. Metodeinformal adalah metode penyajian hasil analisis data dengan kata-kata biasa(Sudaryanto, 1993). Metode ini disebut juga dengan metode deskriptif.

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

HASIL PENELITIAN

Sontengpertanian

Sontengpermulaan

menanam padi

Sonteng untukmengusirhama padi

Sontengmemetik padi

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Bentuk Sonteng Pertanian pada Masyarakat Dusun Kemiri, Gunungkidul, D.I.Yogyakarta

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Permainan bunyi dalam sonteng membentuk efoni. Keindahanbunyi tersebut juga didukung dengan adanya ritme. Ritme adalahirama yang disebabkan pertentangan atau pergantian bunyi tinggirendah secara teratur, tetapi bukan merupakan jumlah suku katayang tetap. Ritme ini menjadi gema dendang sukma penyairnya.

Di dalam sonteng juga terdapat repetisi bunyi atau bunyi yang

diulang-ulang. Repetisi bunyi dimanfaatkan untuk menimbulkanefek-efek tertentu, misalnya kesakralan.

ASPEK FONOLOGIS

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

CONTOH REPETISI BUNYI

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

ASPEK MORFOLOGI

• Permohonan yang terkandung dalam sonteng pertanian sebagian besar diwujudkandengan kalimat suruh sehingga di dalam sonteng sering dijumpai imbuhan yang menyatakan perintah, misalnya sufiks –a dalam petikan berikut.

’Ibu Bumi, Bapa KuasaKamu bangunlah!Saya titip biji padi di tegal yang panasBerakarlah kawat, berdaunlah lebar seperti blabagJuga panjang, juga berbuah, juga berisiBerisi atas kehendak Allah.’

Ibu Bumi, Bapa KuasaSira tangia!Ingsun titip wiji pari ana tegal kepanasanOyota kawat, godhonga blabagTur landhung, tur dadi, tur aosAos seka kersaning Allah.

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

• Sebagian besar leksikon yang digunakan dalam sonteng adalah leksikon yang berasal dari bahasa Jawa.

• Namun begitu, ada pula leksikon yang berasal dari bahasa Sansekerta dan bahasa Arab. Contoh leksikon yang berasal daribahasa Sansekerta adalah kata caya dalam petikan sonteng memetik padi berikut.

Sun puluk asta kiwa dadia caya-murcayaSun puluk asta tengen dadia inten-jumanten’Saya makan dengan tangan kiri jadilah cahaya yang terangSaya makan dengan tangan kanan jadilah intan.’

• Kata caya berarti ’sinar’ (Zoetmulder, 2000:169). Mardiwarsito juga menyatakan bahwa caya berarti ’sinar atau cahaya’(1990:138). Begitu pula dengan Purwadi dan Purnomo (2008: 27), menyebutkan kata tersebut berarti ‘cahaya’. Kata cayakemudian mengalami perulangan atau repetisi menjadi caya-murcaya.

• Leksikon yang berasal dari bahasa Arab, misalnya pada bacaan taawuz dan basmalah dalam sonteng memetik padi berikut.

Mbok Sri Sedana gene ana kekurangane, aku njaluk ngapuraAngudubila himina syaitonirajiimBismillahirrahmaanirrahiim. . .

• Kata ar-rahman berarti ’Maha Pemurah, sedangkan kata ar-rahiim artinya ’Maha Penyayang’ (Munawwir, 2002:483).

ASPEK LEKSIKON

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

ASPEK KALIMAT

• Jenis kalimat yang paling banyak dijumpai dalam sonteng adalah jenis kalimatsuruh dan kalimat berita.

Ibu Bumi, Bapa KuasaSira tangia!’Ibu Bumi, Bapa KuasaKamu bangunlah!’

• Pada saat memetik padi atau panen padi, dukun membacakan sonteng yang didalamnya juga terdapat kalimat larangan yang terlihat melalui penggunakan kataaja, misalnya pada contoh berikut.

Babu Sri Sedana aja sira kaget ketranggul sun lih aran nira Sri Pemethik‘Ibu Sri Sedana janganlah kamu terkejut saya ubah namamu menjadi Sri Pemethik’

• Jenis kalimat negasi juga terlihat dalam sonteng, misalnya:Lembing ying-ying ora anaWalang sangit ora ana’Lembing ying-ying tidak adaBelalang sangit tidak ada’

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Makna yang terkandung dalam sonteng pertanian pada masyarakat Dusun Kemiri, Gunungkidul,

D.I.Yogyakarta

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

SONTENG PERMULAAN MENANAM PADI

Tradisi menanam padi pada masyarakat Kemiri disebut dengan nyebar karena benihpadi disebarkan, bukan disemaikan.

Ibu Bumi, Bapa KuasaSira tangiaIngsun titip wiji pari ana tegal kepanasanOyota kawat, godhonga blabagTur landhung, tur dadi, tur aosAos seka kersaning Allah

’Bumi dan Allah Yang KuasaKamu bangunlahSaya titip biji padi di tegal yang panasBerakarlah seperti kawat, berdaunlahseperti blabagjuga panjang, juga berbuah, juga berisiBerisi atas kehendak Allah’

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

• Sonteng dibaca sebagai permulaan menanam padi. Tujuan pembacaan adalahmeminta izin untuk menanam padi kepada Ibu Bumi dan Bapa Kuasa.• Kata ibu merupakan penanda bagi wanita yang telah melahirkan anak (KBBI,

1995:364), sedangkan bumi merupakan penanda bagi tempat manusia hidup, disebut juga dunia atau jagat (KBBI, 1995: 154). Makna ibu bumi mengacu pada tanah. Apabila ditanami, tanah dapat menghasilkan bermacam-macam buah. • Sementara itu, kata bapa merupakan penanda bagi laki-laki atau disebut juga

bapak (KBBI, 1995: 92), sedangkan kata kuasa merupakan penanda bagi kemampuan atau kesanggupan untuk berbuat sesuatu atau kekuatan (KBBI, 1995: 533). Bapa Kuasa merupakan sebuah metafora yang mengacu kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang memberikan bibit padi. • Benih padi yang disebarkan diharapkan berakar kuat layaknya kawat dan

berdaun lebar layaknya blabag. Kata blabag adalah sejenis kayu yang telah diolah menjadi bentuk yang melebar.

LANJUTAN …

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

SONTENG UNTUK MENGUSIR HAMA PADI

Lembing ying-ying ora anaWalang sangit ora anaWalang angin ora anaAyang-ayang ora anaAnane walang berasWalang beras tur aosAos seka kersaning Allah.

’Lembing ying-ying tidak adaBelalang sangit tidak adaBelalang angin tidak adaAyang-ayang tidak adaAdanya adalah belalang berasBelalang beras yang berisiBerisi atas kehendak Allah.’

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

• Benih padi yang telah disebarkan akan mengalami perkembangan. Setelah benih-benih itu tumbuh, kadang-kadang mereka diserang berbagai macam hama, seperti lembing, walang sangit, walang angin, dan ayang-ayang. Lembing adalah sejenis hama padi yang berupa binatang kecil berwarna coklat atau hijau, kecil, dan dapat terbang. Walang sangit adalah sebangsa serangga yang baunya seperti barang yang sangit (KBBI, 1995: 1124). Walang angin adalah sejenis hama padi yang tidak terlihat yang dapat mengakibatkan tanaman padi tidak berisi.

• Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber, hama yang bernama walang angin itu dipercaya sebagai lelembut, ‘makhluk halus’. Sementara itu, ayang-ayang adalah hama padi yang berupa ulat dan berwarna hijau atau merah.

• Isinya berupa permohonan agar tanaman padi terhindar dari segala macam hama.

LANJUTAN …

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

SONTENG MEMETIK ATAU MENUAI PADI

• Sonteng yang ketiga ini merupakan rangkaian terakhir sonteng dalam penanaman padi. Sonteng ini hanya dibaca oleh seorang dukun pada saat upacara methik pari.

• Saat ini, upacara methik pari sudah tidak dilaksanakan lagi. Hal ini disebabkan adanya perubahan cara memetik padi. Sekitar tahun 1994, padi dipetik bagian yang ada bijinya saja. Alat yang digunakan adalah ani-ani. Ani-ani adalah pisau pemotong padi terbuat dari kayu dan bambu yang saling menyilang dengan pisau kecil yang ditancapkan pada muka kayu (KBBI, 1995: 45). Saat ini memetik padi dilakukan dengan cara memotong sampai di bagian batang paling bawah dengan menggunakan sabit.• Berikut kutipan sonteng memetik padi.

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Sri Pemethik

Sri Pengracik

Sri Pengagem

Sri Penyeleh

Sri Pengayar-

ayar

Sri Pembukak

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

SIMPULAN

• Kajian terhadap bentuk sonteng menunjukkan bahwa sebuahpermohonan kepada Tuhan dapat diwujudkan dengan metafora-metaforaatau perumpamaan. Perumpamaan-perumpamaan tersebut dimanfaatkansedemikian rupa sehingga dalam pelafalannya menghasilkan bunyi-bunyiyang indah. Efek kesakralan dalam sebuah permohonan pun dapatdibentuk, misalnya dengan adanya pengulangan pelafalan kalimat.

• Kajian terhadap makna menunjukkan pandangan masyarakat Kemiriterhadap dunia, leluhur, Tuhan, dan keseimbangan alam semesta. Merekameyakini bahwa segala usaha sangat bergantung kepada Tuhan YangMaha Esa. Namun, mereka juga tetap menghormati leluhurnya sebagaibentuk menjaga keseimbangan alam semesta.

TERIMA KASIH

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018