101
“SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS(Studi Tematis Makna Sihir) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Puput Fauziah NIM: 1113034000203 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M

“SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

  • Upload
    others

  • View
    28

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

“SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS”

(Studi Tematis Makna Sihir)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Puput Fauziah

NIM: 1113034000203

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)
Page 3: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)
Page 4: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)
Page 5: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

i

KATA PENGANTAR

Dengan Segala Puji dan rasa syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala

rahmat dan karunia serta memberikan segala kemudahan kesehatan dan kesabaran sehingga

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ SIHIR DALAM PERSPEKTIF

HADIS (Studi Tematis Makna Sihir) ”

Penulis disini menyadari bahwa, dalam penulisan skripsi ini masih banyak kesalahan dan

kekurangan, oleg karena itu penulis membuka lebar-lebar kritik dan saran dalam penulisan ini.

Kemudian dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa tidak akan bias terselesaikan

tanpa adanya Doa, dukungan serta bantuan dan semangat dari berbagai pihak, maka dari penulis

sendiri mengucapkan banyak terimakasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dede Rosyada Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Bapak Prof. Dr. Masri Mansoer. MA., Dekan Fakultas Ushuluddin dan seluruh

jajaranya.

3. Ibu Dr.Lilik Ummi Kultsum MA, dan Ibu Dra. Banun Binaningrum M.Pd. Selaku

Ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir.

4. Bapak Dr.M.Isa H.A Salam, MA selaku dosen pembimbing penulis, yang telah

banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Dan telah memberikan ilmu serta

motivasinya dengan penuh kesabaran, serta meluangkan banyak waktu selama proses

bimbingan penulisa skripsi ini. Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika selama

proses bimbingan banyak merepotkan. Semoga Allah SWT Membalas segala

kebaikan bapak dan keluarga.

Page 6: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

ii

5. Bapak Dr. Masykur Hakim, dosen pembimbing akademik yang telah membimbing

penulisan dari awal semester hingga selesai.

6. Seluruh dosen Fakultas Ushuluddin khususnya dosen program studi Ilmu al-Qur’an

dan Tafsir, terimakasih banyak, atas segala ilmu yang telah diberikan. Semoga Allah

SWT membalas semua kebaikan yang telah dilakukan.

7. Orang tua tercinta Bapak H. Rasan dan Ibu Hj Khotimah yang tidak pernah berhenti

untuk selalu mendoakan yang terbaik untuk putrinya. Dan yang selalu memberi

dukungan serta kasih sayangnya, serta memberikan segala hal yang terbaik untuk

anaknya. Semoga Allah selalu memberikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

8. Kaka tercinta Ali Usman yang telah memberikan inspirasi, motivasi dan dukungan

selama ini, serta ka Hikmah yang telah ikut serta membantu dan mendukung penulis.

Dan juga dua jagoan kecil ku Dewa dan Alisha yang selalu aku sayangi semoga

kebahagiaan selalu menyertai keluarga besar kami.

9. Teman-teman seperjuangan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir angkatan 2013 dan terkhusus

keluarga besar TH F ( Lukman, Mak Rusnul, Uci, Maya, Bu Rimah, Fahmi, Fildzah

Nida, Joni Perindra, Reza Syaokani, Hasan, Fatah, Bang jali, Nia, Ulan ) dan semua

anggota TH F 2013. Semoga kesuksesan menyertai kita semua dan silaturahmi kita

tetap berjalan, serta semoga Allah memberikan kemudahan dan keberkahan dalam

setiap langkah kita dimana pun kita berada.

10. Teman-teman KKN Gema Merdeka ( Desy, Alia, Hamid, Andri, Dodi, Manda,

Ummu, Muti ) terimakasih untuk segala kenangan dan kebersamaan yang telah

terjalin. Semoga kita selalu diberikan kemudahan dalam segala urusan dimanapun

saat ini kalian berada.

Page 7: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

iii

11. Teman-teman kosan Abu ( Mba ayati, Aisyah, Luluk, Janah, Nida, Umi, Cika, Lala,

Diyah, Febi, Titin, Nurul ) terimakasih sudah menjalin kebersamaan selama berada di

kosan.

12. Teman-teman KPU 2016 Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta jajaran Dema dan

Sema Uin tahun 2016. Terimaksih atas kerja sama pengalaman dalam berorganisasi.

13. Kelurag besar PMII serta oraganisai (KMSGD dan Permai Ayu Jabodetabek)

terimakasih atasa pengalaman dalam berorganisasi.

Ciputat 2018

Page 8: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

iv

PEDOMAN TRANSLITERASI

1. Konsonan

HURUF ARAB HURUF LATIN KETERANGAN

tidakdilambangkan ا

b Be ب

t Te ت

ts Te dan es ث

j Je ج

h H dengan garis bawah ح

kh Ka dan ha خ

d De د

dz de danzet ذ

r Er ر

z Zet ز

s Es س

sy es dan ye ش

s es dengan garis bawah ص

ḏ de dengan garis bawah ض

ṯ te dengan garis bawah ط

ẕ zet dengan garis bawah ظ

koma terbalik diatas hadap kanan ´ ع

gh ge dan ha غ

f Ef ؼ

q Ki ؽ

k Ka ؾ

l El ؿ

m Em ـ

n En ف

w We و

h Ha هػ

Apostrof ` ء

y Ye ي

Page 9: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

v

2. Vokal

Vokal dalam bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau

menoftong dan vokal rangkasp atau diftong. Untuk vokal tunggal, ketentuan alih aksaranya

adalah sebagian berikut:

TandaVokal Arab TandaVokal Latin Keterangan

A Fathah ـ

I Kasrah ـ

U ḏammah ـ

Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:

TandaVokal Arab TandaVokal Latin Keterangan

يـ

Ai a dan i

وـ

Au a dan u

3. Vokal Panjang

Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam bahasa Arab dilambangkan

dengan harakat dan huruf, yaitu:

TandaVokal Arab TandaVokal Latin Keterangan

 a dengan topi di atas ػػػػػػػػػػػػػػا

Î i dengan topi di atas ـــي

Û u dengan topi di atas ـــو

Page 10: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

vi

4. Kata Sandang

Kata sandang yang dalam system aksara Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu

dialihaksarakan menjadi huruf /I/, baik diikuti huruf syamsiyyah maupun qamariyyah.

Contoh: al-Rijâl, al-Diwân bukan ad-Diwân

5. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah atau Tasydîd yang dalam system tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah

tanda ( dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan ( ـ

menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu terletak setelah kata sandang yang

diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Misalnya, kata الضرورة tidak ditulis ad –darûrah

melainkan al-darûrah, demikian seterusnya.

6. Ta Marbûṯah

Berkaitan dengan alih aksaraini, jika huruf tamar bûṯah terdapat pada kata yang

berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf /h/ (lihat

contoh1dibawah). Hal yang sama juga berlaku jika ta marbûṯah tersebut di ikutioleh kata

sifat (na´t) (lihatcontoh 2). Namun, jika huruf ta marbûṯah tersebut di ikuti kata benda

(isim), makahuruftersebutdialihaksarakanmenjadihuruf /t/ (lihatcontoh 3).

No. Kata Arab AlihAksara

Ṯarîqah طريػقة 1

ميةالجاملة اإلسل 2 Al-Jâmilah al-Islâmiyyah

Wahdat al-Wujûd وحدة الوجود 3

Page 11: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

vii

7. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam

alihaksara ini huruf kapital tersebut juga digunakan, dengan mengikuti ketentuan yang

berlaku dalam Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), antara lain untuk menuliskan35

permulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain. Jika

nama diri didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf capital tetap huruf

awal nama diri tersebut, bukan huruf awal atau kata sandangnya. Contoh:Abû Hâmid al-

Ghazâlî bukan Abû Hâmid Al-Ghazâlî, al-Kindi bukan Al-Kindi. Beberapa ketentuan

lain dalam EBI sebetulnya juga dapat diterapkan dalam alihaksara ini, misalnya ketentuan

mengenai huruf cetak miring (italic) atau cetak tebal(bold). Jika menurut EBI, judul buku

itu ditulis dengan cetak miring, maka demikianhalnya dalam alih aksaranya, demikian

seterusnya. Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama tokoh yang berasal

daridunia Nusantara sendiri, disarankan tidak dialihaksarakan meskipun akar

katanya berasal dari bahasa Arab. Misalnya ditulis Abdussamad al-Palimbani, tidak ‘Abd

al-Samad al-Palimbânî; Nuruddin al-Raniri, tidak Nûr al-Dîn al-Rânîrî.

8. Cara Penulisan Kata

Setiap kata, baik kata kerja (fi‘l), kata benda (ism), maupun huruf (harf) ditulis secara

terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara atas kalimat-kalimat dalam

bahasa Arab, dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan di atas:

Page 12: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

viii

Kata Arab

Ahli Aksara

ذهباالستاد

dzahaba al-ustâdzu

ثبتاالجر

tsabata al-ajru

الحركةالعصرية

al-harakah al-‘asriyyah

أشهد آنالإلهإالهللا

asyhadu an lâ ilâha illâ Allâh

الح موالناملكالص

Maulânâ Malik al-Sâlih

ك م هللا ي ؤثر

yu’atstsirukum Allâh

المظاهرالعقلية

al-mazâhir al-‘aqliyyah36

Penulisan nama orang harus sesuai dengan tulisan nama diri mereka. Nama

orang berbahasa Arab tetapi bukan asli orang Arab tidak perlu dialihaksarakan.

Contoh: Nurcholish Madjid, bukan Nûr Khâlis Majîd; Mohamad Roem, bukan

Muhammad Rûm; Fazlur Rahman, bukan Fadl al-Rahmân.

Page 13: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

ix

ABSTRAK

Puput Fauziah

Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

Sampai saat ini ilmu sihir masih menjadi pembahasan yang tetap ada di kalangan

masyarakat, al-Quran dan Hadis sendiri membenarkan adanya ilmu sihir, oleh karenanya Allah

SWT melarang menggunakan sihir. Bahkan Rosulullah SAW berwasiat mengajarkan kita untuk

selalu berdoa agar di jauhkan dari segala hal yang berkaitan dengan sihir. Hadis sebagai sumber

kedua milik umat islam, tentu memiliki kedudukan yang sangat penting sebagai petunjuk hidup

umat manusia dalam menentukan arah yang benar, dengan tidak menyimpang dan larut dalam

kesesatan dan kemaksiatan oleh karenanya, perlu ada pengkajian terhadap sesuatu yang terdapat

di dalam hadis, termasuk makna yang terkandung di dalamnya, serta menghubungkanya dengan

ilmu yang bersifat umum yang ada kaitanya dengan kehidupan saat ini. Salah satu contoh adalah

sebuah kajian hadis tematik seputar sihir yang berkaitan dengan banyaknya penggunaan sihir

dikalangan masyarakat.

Dalam skripsi ini, metode penulisan yang digunakan dalam metode Library Research

yaitu penelitian melalui riset kepustakaan,teknik pengumpulan, dengan melalui pencarian hadis-

hadis yang bertema menegenai sihir, serta mengetahui fenomena apa saja yang terjadi saat ini mengenai sihir. Dalam hal ini penulis hanya membahas hadis-hadis yang terdapat di dalam kitab

kutub al-sittah, kemudian metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif.

Dari hasil penelitian ditemukan makna sihir yang terdapat dalam hadis mengandung

beberapa makna seperti, sihir yang bermakna hayalan, ilusi, yang bisa menyebabkan perpisahan

dan membuat manusia saling membenci hingga berujung kematian, serta ilmu perbintangan

termasuk sihir dan ilmu perdukunan termasuk sihir. Serta beberapa makna lain yang terkandung

di dalam syarah hadis mengenai sihir,kemudian jenis-jenis sihir yang terjadi pada diri manusia

ketika terkena sihir , pengobatan yang dilakukan Nabi terhadap orang yang terkena sihir dan

pendapat para ulama mengenai arti sihir, hingga gambaran sihir yang terjadi dimasa para Nabi

dan dimasa sekarang.

Page 14: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

x

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

PEDOMAN TRANSLITASI ............................................................................................ iv

ABSTRAK ....................................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... .x

BAB 1 : PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 1

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalahan.................................................. 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................................... 9

D. Metodologi Penelitian .................................................................................................. 9

E. Tinjauan Pustaka ......................................................................................................... 11

F. Sistematika Penulisan.................................................................................................. 12

BAB II : TINJAUAN TENTANG SIHIR .................................................................... 14

A. Pengertian Sihir ........................................................................................................... 14

1. Menurut Etimologi ................................................................................................ 14

2. Menurut Terminologi ............................................................................................ 14

B. Sihir Pada Zaman Nabi ............................................................................................... 16

1. Sihir Pada Masa Nabi Sulaiman ............................................................................ 16

2. PengobatanTerkena Sihir Di Zaman Nabi Muhammad ........................................ 23

C. Fenomena Yang Termasuk Sihir ................................................................................. 29

1. Jampi-jampi, Ahli Nujum,dan Santet .................................................................... 29

2. Ramalan Dan Perdukunan ..................................................................................... 31

D. Jenis-jenis Sihir ........................................................................................................... 34

BAB III : PENGUMPULAN HADIS PERMAKNA DAN TERJEMAHAN ............. 41

A. Teks-teks Hadis Dan Terjemahanya ........................................................................... 41

B. Asbabul Wurud ........................................................................................................... 60

C. Syarah Hadis ............................................................................................................... 63

BAB 1V : ANALISIS DAN PENDAPAT PARA ULAMA MENGENAI SIHIR ...... 73

A. Analisis Mengenai Hadis Sihir.................................................................................... 73

B. Upaya-Upaya Sihir Dalam Menyesatkan Manusia ..................................................... 75

C. Cara PencegahanTerhadap Sihir ................................................................................. 79

D. Pendapat Para Ulama MengenaiSihir.......................................................................... 80

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 83

B. Saran-saran .................................................................................................................. 84

Daftar pustaka ................................................................................................................. 85

Page 15: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan perjalanan waktu, umat manusia seringkali dihadapi dengan

adanya permasalahan yang harus disikapi dan dihadapi dengan baik. Bagi umat

Islam, permasalahan yang timbul kapan dan dimanapun harus dikembalikan kepada

pegangan hidup yang telah ditetapkan yaitu al-Qur‟an dan Hadis Nabi.1 Masalah

yang terjadi di dunia ini begitu banyak, dan apabila kita amati, banyak kehidupan

yang tidak luput dari masalah duniawi diantaranya masalah yang sering terjadi seperti

rejeki, jodoh, maut, mengenai nasib yang terkadang manusia mengambil langkah-

langkah keputusan yang praktis tanpa melihat larangan mengenai diperbolehkanya

atau tidak dalam hukum agama.2 Dan kita menyadari bahwa umat Islam sendiri,

banyak yang mempercayai hal-hal mistik yang membawa masyarakat muslim goyah

akan keimanannya. Tanpa mengacu pada sumber Islam yaitu al-Qur‟an dan Hadis

Nabi.3 Banyak uraian mnegenai akar-akar keberhalaan dan asal mula peyimpangan

akidah yang berkembang di kalangan masyarakat. Dan salah satu fenomena yang

terjadi dalam kehidupan sehari-hari adalah maraknya menggunakan ilmu sihir dengan

maksud dan tujuan tertentu. Membebaskan diri dari kemusyrikan merupakan sebab

1Abdul Wahid, Hadis&Problematika Masa Kini, Cet. I (Ar-Raniru Press, IAIN Ar-Raniry

Darussalam Banda Aceh bekerjasama dengan AK Group Yogyakartra),h.5. 2Salim Sanjaya,Agama,Hukum dan Pandangan Mistik Manusia,

(Bandung:CV.Diponegoro,1987) cet.II,h.34. 3 M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur‟an (Bandung: Mizan,1994), cet IV, h.121.

Page 16: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

2

terbesar yang dapat mendatangkan ampunan terhadap dosa-dosa. Adapun perbuatan

syirik seperti sihir merupakan hal yang menghalangi turunya ampunan Allah SWT.4

Fenomena sihir di dalam sejumlah kehidupan lainnya, sejak lama dikenal luas

diberbagai belahan dunia. Ilmu Sihir menurut sebagian para ulama mengatakan ilmu

yang merugikan dan sangat membahayakan, sehingga mengamalkan dikaitkan

sebagai sikap menolak kebenaran atau kekafiran. Akan tetapi, ada yang berpandangan

lain. Dan berpendapat, bahwa sihir itu netral, seperti halnya ilmu kedokteran, ilmu

hukum dan lain-lain. Ia bisa positif dan bisa negatif, tergantung pada pelaku yang

menggunakan bisa dan menyalahgunakannya.5Sihir memang bukan sesuatu yang

asing lagi bagi kebanyakan orang baik dari zaman dulu hingga sekarang

ini.Walaupun dengan adanya teknologi yang kini semakin maju, namun tetap saja

sihir memang masih ada di kalangan masyarakat pada umumnya, bukan hanya bereda

di pedesaanhal-hal tersebut ada, tapi di perkotaan tidak jauh berbeda mengenai

adanya sihir. Menurut Ibnu Qudamah, sihir terjadi akibat pengaruh roh jahat (setan,

jin dan manusia) yang jalankan penyihir melalui angin, dengan sarana yang

bermacam-macam. Dibuat sesuai perjanjian yang diinginkan.Sihir juga dapat

berakibat sakit, cerai, dan bisa mengarah kepada kematian.Kisah tentang sihir

dituturkan dalam al-Qur‟an, terutama dalam kisah Musa dan Firaun.Dalam kisah ini

dituturkan sifat-sifat sihir, bahwa sihir itu adalah sulapan yang menipu pandangan

4Yusuf Qardhawi,Kitab Petunjuk Taubat, (Bandung: Mizan Pustaka,2000) Cet.I, h.283

5Permadi, “Diperlukan pengetahuan tentang santet; (Majalah Panji Masyarakat, VI, 1989),

h.31 Ibn Qodamah, Al-Mughmi, Juz X, h.104

Page 17: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

3

mata, sehingga orang yang melihat mengira, bahwa yang terlihat seolah-olah keadaan

yang sebenarnya. Ini sesuai dengan firman Allah SWT. Mereka menyulap mata orang

danmenjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar .

Allah SWT Berfirman :

ا ألقوا سحروا أعي الناس واست رىبو (١١١ىم وجاءوا بسحر عظيم )قال ألقوا ف لم

“Musa menjawab: "Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka tatkala mereka

melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut,

serta mereka mendatangkan sihir yang besar (mena'jubkan)”

Di masa Nabi Muhammad SAW, sihir dipraktekkan sehari-hari oleh orang-

orangkafir Quraisy. Mereka disegani dan ditakuti oleh masyarakat di lingkungannya.

Bahkan Nabi pernah terkena sihir dari salah seorang Yahudi “Lâbid bin Al-‟Asam”

Dimana ketika itu beliau menghafalkan melakukan sesuatu padahal beliau

sesungguhnya tidak melakukannya”. Namun tidak mempengaruhi kemaksuman

beliau dalam menyampaikan risalah mengatakan bahwa sesungguhnya sihir hanya

menguasai jasad dan jasmaninya, tidak berefek kepada Iktiqadnya.6

Sebagaimana dikatakan dari Άisyah RA, katanya :

ث نا عبد اللو بن ني عن ىشام عن أبيو عن عائشة ث نا أبو بكر بن أب شيبة حد قالت سحر النب حدصم حت كان النب صلى اللو عليو صلى اللو عليو وسلم ي هودي من ي هود بن زريق ي قال لو لبيد بن الع

يء ول ي فعلو قالت حت إذا كان ذات ي وم أو كان ذ لة دعا رسول وسلم ييل إليو أنو ي فعل الش ات لي عا ث دعا ث قال يا عائشة أشعرت أن اللو قد أف تان فيما است فت يتو فيو اللو صلى اللو عليو وسلم ث د

د رجلي أو جاءن رجلن فجلس أحدنا عند رأسي والخر عند رجلي ف قال الذي عند رأسي للذي عن

6 M. Quraisy Shihab, Tafsir Qur;an Al-Karim, Pustaka Bandung, hlm. 42

Page 18: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

4

صم قال ذي عند رجلي للذي عند رأسي ما وجع الرجل قال مطبوب قال من طبو قال لبيد بن الع ال ن قالت فأتاىا ف أي شيء قال ف مشط ومشاطة وجف طلعة ذكر قال وأين ىو قال ف بئر ذي أروا

ماءىا ن قاعة احناء النب صلى اللو عليو وسلم ف أناس من أصحابو ث جاء ف قال واللو يا عائشة لكأن ياطي قالت ق لت يا رسول الل ا أنا ف قد عافان اللو ولكأن نلها رءوس الش و أفل أحرق تو قال ل أم

7وكرىت أن أثي على الناس منو شرا فأمر با فدفنت

“ Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan

kepada kami Abdullah bin Numair dari Hisyam dari Ayahnya dari Aisyah dia

berkata, "Seorang Yahudi dari Bani Zuraiq yang bernama Labid bin Al A'sham telah

mensihir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga Nabi shallallahu 'alaihi

wasallam pun di buat seakan-akan telah melakukan sesuatu pekerjaan yang beliau

tidak kerjakan." Aisyah melanjutkan, "Sampai di suatu hari -atau suatu malam-,

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a, berdo'a dan berdo'a, kemudian

beliau bersabda: "Wahai Aisyah, apakah kamu telah merasakan bahwa Allah telah

memberikan fatwa (menghukumi) dengan apa yang telah aku fatwakan (hukumi)?

Dua orang laki-laki telah datang kepadaku, lalu salah seorang dari keduanya duduk

di atas kepalaku dan satunya lagi di kakiku. Kemudian orang yang berada di

kepalaku berkata kepada orang yang berada di kakiku, atau orang yang berada di

kakiku berkata kepada orang yang berada di kepalaku; "Menderita sakit apakah laki-

laki ini?" dia (salah seorang malaikat yang berada di kaki beliau atau kepala beliau)

berkata, 'Terkena sihir.' Lalu salah satunya bertanya, 'Siapakah yang menyihirnya? '

dia menjawab, 'Labid bin Al A'sham.' Dia bertanya lagi, 'Dengan benda apakah dia

menyishir? ' dia menjawab, 'Dengan rambut yang terjatuh ketika di sisir dan

sebatang mayang kurma." Dia bertanya lagi, "Di manakah benda itu diletakkan?"

dia menjawab, "Di dalam sumur milik Dzu Arwan.' Aisyah berkata, "Kemudian Nabi

shallallahu 'alaihi wasallam mendatanginya bersama beberapa orang sahabatnya,

lantas bersabda: "Demi Allah, wahai Aisyah seakan-akan airnya berubah bagaikan

rendaman pohon inai dan seakan-akan pohon kurmanya bagaikan kepala setan."

Aisyah berkata, "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah anda membakarnya?"

beliau menjawab: "Tidak, sesungguhnya Allah telah menyembuhkanku dan aku

hanya tidak suka memberikan kesan buruk kepada orang lain dari peristiwa itu."

Kemudian beliau memerintahkan seseorang membawanya (barang yang di pakai

untuk menyihir) lalu menguburnya."

7 Muhammad BinYazid Al-Qazwînî, Sunan Ibnu Majah , (Beirut:Dâr al Ihyal al-kitab al

„Arabî,t.th), juz 2, h. 1173

Page 19: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

5

Sihir merupakan suatu masalah penting yang harus ditentang oleh para ulama,

dengan cara meneliti sebab sihir merupakan masalah yang terjadi dalam realitas

kehidupan masyarakat. Siḥir merupakan bagian dari ilmu gaib, secara sadar atau tidak

Siḥir berada disekeliling manusia, bahkan kehadiran Siḥir sudah ada sejak masa

Fir„aun yang mana Siḥir ini, dapat dilakukan melalui benda-benda yang ada disekitar

kita seperti sisir bagian dari anggota badan kita. Siḥir termasuk perbuatan yang sangat

disukai oleh setan, karena merupakan perbuatannya yang dapat mematikan manusia.

Siḥir merupakan pekerjaan yang disepakati dan dijanjikan antara tukang siḥir dan

setan, dengan adanya syarat dari si tukang siḥir sehingga setan mau membantunya.

Siḥir merupakan ilmu yang dapat dipelajari seperti halnya ilmu-ilmu lain, yang

mempunyai dasar pijakan sebagaimana yang telah diceritakan oleh Rasulullah saw.

Diriwayatkan pula dari „Abdullah Ibnu „Umar ra.bahwa Rasulullah saw.

pernah bersabda:

ث نا عبد اللو بن يوسف، أخب هما: حد رنا مالك، عن زيد بن أسلم، عن عبد اللو بن عمر، رضي اللو عن شرق فخطبا، ف عجب الناس لب يانما، ف قال رسول اللو صلى اهلل ع

ليو وسلم: إن أنو قدم رجلن من امل

رواه إبن ماجو((لب يان لسحرا، أو إن ب عض الب يان لسحر من اArtinya:“Telah menceritakan kepada kami „Abdullah bin Yūsuf telah

mengabarkan kepada kami Mālik dari Zaid bin Aslam dari „Abdullah bin „Umar

radliallahu „anhuma bahwa dua orang dari penduduk Masyriq datang kepadanya,

lalu keduanya berkhutbah hingga orang-orang heran dengan penjelasannya, lantas

Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya dalam penjelasan

(bayan) itu mengandung Siḥir, atau sesungguhnya sebagian bayan (penjelasan) itu

mengandung Siḥir.”8

8Abu Abdullah Muhammad ibn Yazîd ibn Mâjah al-Qazwinî, Sunan Ibnu Mâjah: Bab

Ta„allama Nujuma no. 3726 dan Hadis ini dianggap hadis ḥasan oleh al-Bani dalam Ṣaḥîḥ Sunan Ibnu

Mâjah, II/305, No. 3002.

Page 20: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

6

Berdasarkan hadis di atas bahwasanya secara tidak langsung menjelaskan

tentang bentuk siḥir. Disisi lain secara tegas bahwa Nabi melalui sabdanya

menjelaskan Siḥir itu merupakan ilmu yang mengajarkan pada kesesatan serta

senantiasa mengajak manusia pada jurang kenistaan. Siḥir dapat menyebabkan orang

yang terkenanya menjadi sakit yang tak kunjung sembuh, seperti gila atau membuat

orang lain jatuh cinta, saling membenci, perceraian, dan akibat lainnya yang

diinginkan oleh tukang Siḥir. Yang mana kesemua itu merupakan perbuatan syaiṭan.

Oleh karena itu dalam hal ini penulis akan mengangkat tema bagaimanakah

sebenarnya gambaran siḥir itu sendiri di dalam hadis? Yang mana dalam beribadah

tidak lepas dari hadis nabi yang menjelaskan apa yang ada maupun yang tidak ada

dalam Al-Qur‟an terlebih lagi mengenai Siḥir yang mitosnya sudah ada sejak zaman

nabi. Sihir juga termasuk sebuah penyakit yang bisa masuk kepada manusia, karena

di dalam diri manusia terdapat banyak titik kelemahan, sebenarnya ini merupakan

penyakit. Setan ataupun jin menyusup dalam diri seseorang bahkan ia masuk dalam

jiwa manusia. Setan bisa sampai kepikiran dan hati manusia dengan cara yang tidak

kita ketahui, hal ini ditunjang oleh tabiat yang telah tercipta bagi manusia itu sendiri.

Jin termasuk diantara salah satu dari ilmu dharuri (Sesuatu yang

keberadaanya diketahui secara pasti). Sihir bisa masuk ke dalam diri manusia karena

antara jin dan setan terdapat hubungan yang erat bahkan keduanya merupakan faktor

paling penting dalam sihir. Sebagai orang Islam tentunya kita mempercayai akan

keberadaan jin sebagai makhluk halus yang tidak terlihat secara kasat mata, namun

iya nyata dan bisa member pengaruh terhadap tingkah laku manusia. Selain bisa

Page 21: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

7

mempengaruhi secara langsung dan bisa dilihat orang banyak seperti kerasukan.

Kemudian Penyakit yang menimpa yang disebabkan oleh sihir seperti (santet,

tenung, guna-guna dan sejenisnya) dalam dunia medis saat ini masih diragukan

kebenaranya karena menurut dunia medis sendiri, gejala yang di timbulkan itu bisa

dianggap sebagai virus atau bakteri tertentu bahkan bisa dikarenakan sebagai tekanan

jiwa pada diri pasien.

Namun jika memang penyakit tersebut tidak dapat disembuhkan secara medis,

maka akan dilakukan secar alternative yang sesuai dengan syara‟ yang memang

penyakit yang masuk kedalam tubuh manusia berasal dari kekuatan sihir.

Seperti yang dikisahkan Allah SWT dalam Al-Quran: (QS. Thaha:66) :

(١١إليو من سحرىم أن ها تسعى )قال بل ألقوا فإذا حبالم وعصي هم ييل

Berkata Musa: "Silahkan kamu sekalian melemparkan". Maka tiba-tiba tali-tali

dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat,

lantaran sihir mereka.

Dan disini penulis akan membahas mengenai sihir dan bagaimana makna kata

sihir, semua itu harus memerlukan kajian secara komprehensif yang dikaji melalui

pencarian hadis-hadis yang menjelaskan tentang siḥir, mengenai makna kata sihir

dalam hadis, sihir yang ada di zaman Nabi hingga sekarang, kemudia jenis-jenis ilmu

siḥir dan tukang siḥir pengaruhnya terhadap manusia, dan hakekat keberadaanya.

Harus di ingat bahwa Siḥir merupakan tipu daya setan yang bisa menyebabkan

kematian pada manusia. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik

Page 22: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

8

melakukan penelitian yang membahas tentang “ Sihir Dalam Perspektif Hadis (Studi

Tematis Makna Sihir)”.

B. Identifikasi Masalah

Dari pembahasan latar belakang masalah di atas, penulis mengemukakan

beberapa dasar permasalahan yang harus dibahas lebih lanjut dengan merumuskan

beberapa pokok rumusan permasalahan yakni :

a. Bagaimana gambaran Sihir dimasa Nabi

b. Apa saja makna sihir dalam hadis

c. Pandangan para ulama mengenai sihir

d. Rasulullah terkena Sihir

e. Apa saja jenis-jenis sihir

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya pembahasan mengenai judul di atas, maka dengan

demikian penulis membatasi permasalahan di atas hanya membahas seputarkajian

tematik hadis-hadis tentang sihir yang mana pada penelitian ini penulis hanya

membatasi pada kitab-kitab yang terdapat dalam Al-kutub al-Sittah (Sahih al-

Bukhârî, sahih Muslim, Sunan Abu Dâud, Sunan Tirmidzî, Sunan Nasâ‟i, Sunan Ibnu

Mâjah.

D. Perumusan Masalah

1. Bagaimana Gambaran Sihir Dimasa Nabi dan apa saja makna dari kata

sihir dalam hadis

2. Pandangan para ulama mengenai sihir dalam hadis

Page 23: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

9

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui makna dari kata sihir yang terkait dalam hadis

2. Untuk mengetahui berbagai pendapat ulama mengenai sihir

3. Untuk melengkapi dan memperkaya khazanah intelektual Islam

4. Guna melengkapi salah satu persyaratan pada akhir program S.1

Jurusan Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Universitas

Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Metodologi Penelitian

1. Jenis penelitian

Dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini penulis menggunakan penelitian

kualitatif atau jenis penelitian studi kepustakaan (library research), dengan

menggunakan sumber-sumber data dari bahan-bahan tertulis dalam bentuk buku,

kitab dan lain-lain yang relevan dengan topik pembahasan.

2. Sumber Data

Data yang penulis gunakan bersumber dari hasil kepustakaan, yaitu

menggunakan berupa enam kitab hadis seperti (Sahih al-Bukhârî, sahih Muslim,

Sunan Abu Dâud, Sunan Tirmidzî, Sunan Nasâ‟i, Sunan Ibnu Mâjah. Dan buku buku

ilmiah, ataupun tulisan ilmiah yang dapat mendukung dalam penelitian skripsi ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data penulis menggunakan penelitian studi kepustakaan

(Library Research) dan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kajian

Page 24: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

10

hadis tematik, atau juga dikenal dengan metode maudū‟ î. Secara umum metode ini

membahas menyangkut satu surat al-Qur‟an secara utuh dan mengkoleksi sejumlah

ayat dari berbagai surat yang membahas satu persoalan tertentu yang sama dalam satu

topik pembahasan, kemudian ulama kontemporer cenderung mempopulerkan istilah

“tafsîr maudū‟ î”dengan mendefinisikannya sebagai metode yang menghimpun ayat-

ayat al-Qur‟an yang mempunyai maksud yang sama dalam arti sama-sama membahas

satu topic masalah dan menyusunya berdasarkan kronologi serta turunya ayat-ayat

tersebut.9Pendekatan tematik pada hadis tidak jauh berbeda dengan pendekatan

tematik pada al-Qur‟an, yakni dengan menghimpun hadis-hadis yang berkaitan

dengan sihir yang terdapat dalam kutub al-sittah, dengan menarik kesimpulan dan

member penjelasan terhadap hadis-hadis tersebut.

Adapun langkah-langkah pengkajian hadis dengan metode tematik antara lain :

A. Menentukan tema atau masalah yang akan dibahas

B. Menghimpun atau mengumpulkan hadis-hadis yang terkait dengan

menggunakan metode takhrîj al-hadîs (menggunakan matan hadis)

C. Menjelaskan sebab-sebab turunya hadis (asbâb al-Wurūd al-hadîs) jika

ada

D. Mempelajari term-term yang mengandung arti serupa

E. Melengkapi pembahasan dengan ayat atau hadis pendukung10

.

9Ahmad Syukri Saleh, Metodologi Tafsir al-Qur‟an Kontemporer Dalam Pandangan Fazlur

Rahman, Cet . 2, (Jakarta: Persada Press, 2007), h.52. 10

Hani Hilyati Ubaidah, “Kajian Hadis Tematik Seputar Bersin: Prespektif Ilmu Medis,”

(Skripsi s1 Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014), h. 9.

Page 25: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

11

F. Tinjauan Pustaka

Pembahasan judul skripsi yang akan di angkat memang bukan judul baru,

setidaknya ada beberapa skrispsi yang juga tidak jauh berbeda yang membahas

mengenai sihir yaitu :

Skripsi yang ditulis oleh Taufik Hidayat yang berjudul “Eksistensi sihir

dalam mendekonstruksikan akidah muslim” . Dalam skripsinya penulis

menjelaskan bagaimana pengaruh terhadap akidah muslim, serta cara sihir

dalam merusak akidah terhadap diri seseorang.

Skripsi yang ditulis oleh Ahmad Syukri yang berjudul “Sihir dalam Hadis”.

Dalam skripsinya penulis menjelaskan kajian tematis yang terdapat dalam

hadis Nabi, yang membahas secara luas mengenai makna sihir dalam tradisi

bahasa arab dan membandingkan dengan kehidupan saat ini.

Artikel yang ditulis oleh Am Thabrani- Al-ihkam, Korban Santet Dalam

Prespektif Antropologi Kesehatan dan Hukum Islam di Kabupaten

Pamekasan,Jurnalhukumpranata2014,darihttps://ejournal.stainpamekasan.ac.i

d.h.45. Dalam jurnalnya penulis memaparkan mengenai korban santet yang

menimbulkan penyakit disebabkan oleh, ilmu sihir yang terjadi di jaman

sekarang serta cara pencegahan terhadap ilmu santet.

Artikel yang ditulis oleh Hurmain, Sihir Dalam Pandangan al-Qur‟an dari

situs http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuluddin vol 21 2014. Dalam

Page 26: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

12

jurnalnya penulis memaparkan gambaran sihir dalam pandangan ayat al-

Qur‟an dan mengumpulkan ayat apa saja yang membahas mengenai sihir.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tersebut dimaksudkan sebagai gambaran yang akan

menjadi pokok bahasan dalam penulisan skripsi, sehingga dapat memudahkan dalam

memahami dan mencerna masalah-masalah yang akan dibahas. Adapun sistematika

penulisan tersebut adalah sebagai berikut :

Bab I, merupakan pendahuluan yang berisi uraian secara global, kemudian

dirinci ke dalam bab yang terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, batasan

dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan

pustaka, serta sistematika penulisan.

Bab II, dalam bab ini memaparkan penjelasan mengenai makna sihir

(menurut etimologi dan terminologi), kemudian gambaran sihir dimasa Nabi,

pengobatan terkena sihir hingga gambaran sihir dikalangan masyarakat sekarang,

mengetahui jenis-jenis sihir serta pengertian mengenai seorang para normal dan

dukun.

Bab III, merupakan inti dari penelitian yaitu mencari hadis-hadis yang

mempunyai tema mengenai sihir , dengan dibatasi hanya mencari dari enam kitab

hadis, kemudian mencari makna sihir yang terdapat dalam kandungan hadis

tersebut, mengetahui Asbabul wurud yang terdapat dalam hadis serta mengetahui

syarah hadis tersebut.

Page 27: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

13

Bab IV, merupakan analisis dari hadis mengenai sihir, upaya sihir dalam

menyesatkan manusia, serta cara pencegahan terhadap sihir, jenis-jenis sihir dan

pendapat para ulama.

Bab V, merupakan akhir dari pembahasan berupa penutup terdiri dari

kesimpulan dan saran.

Page 28: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

14

BAB II

A. Sihir Menurut Etimologi dan Terminologi

Menurut bahasa (etimologi) sihir adalah suatu pekerjaan untuk mendekati

setan dan meminta pertolongan.1 Dan dikatakan sesuatu yang halus dan lembut

sebabnya, ia termasuk perkara yang tersembunyi yang tidak terjangkau oleh

pengelihatan manusia. Sihir menurut (terminologi) yaitu dikhususkan bagi sesuatu

yang penyebabnya tidak terlihat (samar) terbayang dalam wujud yang bukan

sebenarnya dan berlangsung melalui pemutarbalikan dan tipuan. Arti kata sihir

dalam kamus Al-Munawwir yaitu menipu, menurut seorang pakar bahasa (سحر_ سحرا)

(Al Azhari) mengatakan, “Akar kata sihir maknanya adalah memalingkan sesuatu

dari hakikatnya. Maka ketika ada seorang menampakkan keburukan dengan tampilan

kebaikan dan menampilkan sesuatu dalam tampilan yang tidak senyatanya maka

dikatakan dia telah menyihir sesuatu”.2 al-Qur’an menjelaskan bahwa sihir diajarkan

oleh Harut Marut terhadap setan kemudia di ajarkan kembali, kepada manusia dalam

rangka mencapai tujuan-tujuanya. Sedangkan menurut syariat sihir adalah azimah3,

buhulan (tali), ucapan, obat-obatan dan asap kemenyan. Sihir memiliki hakikat,

diantaranya ada yang mempengaruhi jiwa dan badan, sehingga membuat orang sakit,

membunuh, memisahkan antara suami dan istri itu adalah perbuatan setan, menurut

1Munawwir, Kamus Al-Munawir Arab Indonesia Terlegkap, (Yogyakarta: Unit PBIK PP al-

Munawwir,1984), h.615 2Ibnu Utsaimin, Al Qoul al- Mufîd „ala Kitab al- Tauhîd, Cet. Dar Ibnul Jauzy,jilid1,h. 489

3azimah adalah sesuatu yang hampir sama, maksudnya disini adalah mantra-mantra syirik

untuk mengobati suatu penyakit.

Page 29: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

15

kamus al-kitab, sihir adalah suatu upaya manusia untuk mencapai suatu keuntungan.

Dalam hal ini mantra yang tepat dan lengkap yang benar sangat penting untuk

diperhatikan, bila tidak dapat terjadi malapetaka.4Kemudian arti kata sihir menurut

kamus istilah fiqih ialah “ hal-hal yang luar biasa (super natural) yang dilakukan oleh

orang-orang tertentu dan dengan cara-cara tertentu misalnya dengan menggunakan

jampi-jampi, mantra-mantra dan sihir dapat dilakukan oleh siapapun dengan

mempelajari cara-caranya, biasanya dilakukan karena mengikuti kejahatan hawa

nafsunya. Mereka yang mempelajari atau mengetahui tentang sihir, maka tidak asing

lagi baginya.Sihir telah dilakukan dan dilakukan sejak dahulu”.5

pengertian sihir secara umum adalah mengalihkan sesuatu dari wujud yang

sebenarnya kepada wujud lain. Ketika tukang sihir melihat yang batil dalam bentuk

hak dan membayangkan sesuatu dalam wujud yang bukan sebenarnya, berarti ia telah

menyihirnya dari wajahnya, yakni mengalihkanya. Kemudian dalam arti lain sihir

yaitu akhir waktu dan awal terbitnya fajar. Saat itu bercampur antara gelap dan terang

, ia tidak sepenuhnya jelas dan tidak juga sepenuhnya gelap demikianlah itu sihir.

Terbayang oleh seseorang sesuatu, padahal sesungguhnya ia tidak demikian. Ia

menduga terjadi sesuatu tetapi dugaan itu keliru, matanya melihat sesuatu, tetapi

sebenarnya hanya matanya yang melihat demikian, kenyataanya tidak demikian.

Allah berfirman menyangkut sihir yang dilakukan oleh penyihir-penyihir fir’aun :

“Mereka menyihir atau menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu

4Bambang Subandrijo, Kamus Al-kitab, (Jakarta: Gunung Mulia,2010) Cet 5, h.408

5 M. Abdul Mujieb, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 1995) Cet 2, h.329

Page 30: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

16

takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menajubkan)” (QS. al-A‟raf

(7);116).6

Sihir termasuk dalam unsur syirik pertama karena di dalamnya terdapat

permintaan pelayanan (istikdham) dari setan-setan serta ketergantungan dan

kedekatan dengan mereka melalui sesuatu yang mereka cintai agar setan-setan itu

memberikan pelayanan kepada tukang sihir. Kedua, di dalamnya terdapat pengakuan

mengetahui ilmu ghaib dan pengakuan berserikat dengan Allah, dalam hal itu ini

adalah kesesatan. Ironisnya, pada saat ini banyak yang meremehkan masalah sihir dan

para pelakunya, bahkan mungkin ada yang menganggapnya sebagai salah satu jenis

ilmu yang mereka banggakan. Mereka memberikan motivasi bahkan juga hadiah

untuk para tukan sihir, ini adalah suatu kebodohan dalam beragama serta

menganggap remeh urusan akidah.7

B. Sihir Pada Zaman Nabi

1. Sihir Di Masa Nabi Sulaiman

Imam ath-Thabari mencari tahu kepentingan dua malaikat Harut dan Marut di

kota Babil, dengan membawa misi apakah Allah menurunkan keduanya di kota Babil,

sehingga keduanya mengerjakan sihir kepada manusia disana. Sesungguhnya Allah

telah menurunkan kebaikan dan kejahatan dan menjelaskan semua itu kepada hamba-

6Quraisy Shihab, Setan dalam al- Qur‟an,( Pustaka Lentera hati, h. 139

7Ainul Haris Arifin, Kitab Tauhid , (Jakarta: Darul Haq,1999) Cet 1, h.40

Page 31: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

17

hamba-Nya kemudian mewahyukan kepada Rasul-rasul-Nya dan memerintahkan

mereka agar mengajarkan makhluknya mengenalkan mereka, apa yang dihalalkan

bagi mereka dan apa yang dihalalkan. Bahwasanya sihir itu adalah salah satu bentuk

kemaksiatan yang dikabarkan kepada mereka serta melarang mereka mengerjakanya.

Seperti dalam kisah Nabi Sulaiman AS.8

Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada

dua orang malaikat dinegri Babilonia yaitu Harut dan Ma’rut sedang keduanya tidak

mnegerjakan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: “sesungguhnya

kami hanya cobaan (bagimu) sebab itu janganlah kamu kafir” maka mereka

mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat

menceraikan anatara seorang suami dan istrinya. Dan mereka itu ahli sihir tidak

memberi mudharat dengan sihirnya, kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah,

dan mereka mempelajari sesuatu yang member mudarat kepadanya dan tidak member

manfaat. Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya

(kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat

jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui,”

Dalam firmanya :

لممون الاس وات ب عوا ما ت ت لو الشياطني على ملك سليمان وما كفر سليمان ولكن الشياطني كفروا ي ع ا السمحر وما أنزل على الملكني ببابل هاروت وماروت وما ي علممان من أحد حت ن ت ا و ا ي

ا بإذن الله تكفر يت علمون م هما ما ي فرمقون به ب ني المرء وزوجه وما هم بضارمين به من أحد

8 Umar Sulaiman Al-Asyqar, Alam Makhluk Supernatural, (Jakarta: CV Firdaus, 1992), h. 35

Page 32: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

18

د علموا فعهم ول لمن اشت راه ما له ف اآلخرة من خاق ولبئس ما شروا به وي ت علمون ما يضرهم و ا ي (أن فسهم لو كانوا ي علمون )

Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan

Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal

Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir

(mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang

diturunkan kepada dua orang malaikatdi negeri Babil Yaitu Harut dan Marut,

sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum

mengatakan: "Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah

kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan

sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. dan

mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun,

kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi

mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka telah

meyakini bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu,

Tiadalah baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat jahatlah perbuatan mereka

menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. ( Q,S Al-baqarah:102)

Ayat di atas berbicara tentang sihir, yang pada mulanya ia diajarkan oleh dua

malaikat Harut dan Marut sebagai ujian kepadanya dan kepada yang mereka ajari.

Setan ikut menimba ilmu itu. Tetapi jauh setelah itu, ketika Nabi Sulaiman berkuasa,

beliau melarang sihir. Semua buku-buku sihir pada masanya konon beliau tanam di

bawah singgasana beliau. Seperti diketahui bahwa kekuasaan yang di anugrahkan

Allah kepada beliau sangat besar. Manusia, jin, setan, binatang dan angin ditundukan

Allah untuk beliau.Asal usul sihir dipahami dari Harut dan Marut.9Keduanya tahu

tentang sihir dan mengajarkannya kepada manusia, tetapi mereka tidak

mengajarkanya kecuali setelah memberi tahu sisi positif dan sisi negatifnya.

Perhatikan bagaimana mereka berkata :“ Sesungguhnya, kami hanya cobaan (bagimu)

9Abdul Latif Fakih, Deklarasi Tauhid Sebuah Akidah Pembebasan, (Pamulang: Inbox, 2011),

Cet 1 h. 20

Page 33: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

19

sebab itu janganlah kamu kafir. Ini berarti ia tidak menganjurkan mempelajarinya

berbeda-beda dengan setan karena itu pula sangat diragukan kebenaran siapa yang

berkata “ siapa yang mempelajari sihir untuk menggunakanya dalam kebaikan” boleh

jadi ia tulus saat mengucapkan, tetapi setan menguasainya, setan akan datang dan

menggoda. Sesorang yang memiliki senjata lebih mudah menganiaya daripada yang

tidak memilikinya.Begitulah keadaan manusia yang mengetahui sihir dan, adapun

setan sejak mula ia mengajarkan sihir untuk tujuan-tujuan buruk anatara lain untuk

menciptakan hubungan tidak harmonis anatara manusia termasuk memisahkan

hubungan suami istri.10

Ketika Nabi Musa AS wafat setan membisikan pengikut

beliau untuk mempersebar luaskan ajararan-ajaran tentang ilmu sihir dan

disebarluaskan untuk dipelajari oleh orang banyak, hingga turun temurun sampai

kemasa Nabi Muhammad.11

Orang-orang yahudi, demikian pula masyarakat Arab dan

orang-orang sebelumnya, yakni orang-orang Yunani Kuno, sangat percaya kepada

ilmu sihir. al-Qur’an menjelaskan sihir itu dikerjakan oleh setan kepada manusia

dalam rangka mencapai tujuan-tujuanya. Dahulu dapat ditemukan sesorang yang

disamping berfungsi sebagai pemuka agama, namun sebagai penyihir yang

membedakan kedua fungsi tersebut adalah cara dan tujuanya. Seseorang yang

berkunjung kepada seseorang yang mengharapkan sesuatu yang sangat pribadi,

sehingga harus dirahasiakan baik tujuan maupun kedatanganya, maka itu berarti ia

10

M. Quraisy Shihab, Setan dalam Qur;an,( Pustaka Lentera hati,) h. 135 11

Firmansyah Maulana H, Merambah Dunia Ghaib Menurut Pandangan Agama Islam,

(Surabaya: Putra Pelajar,2003), h. 104

Page 34: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

20

berkunjung kepadanya sebagai penyihir. Tetapi, jika kedatanganya tidak disertai

dengan kerahasiaan dan kedudukanya adalah sebagai pemuka agama.

Ketika Nabi Sulaiman wafat, setan yang lepas kendali menemukan dan

mengajarkan kembali sihir-sihir tersebut. Disinilah sebagian orang Yahudi mengikuti

setan-setan , dan percaya apa yang dibisikan setan kepada mereka, bahwa sebenarnya

kekuasaan Nabi Sulaiman as. Itu adalah karena sihir. Allah membantah kebohongan

itu dan menyatakan bahwa Nabi Sulaiman tidak mengajarkan dan tidak pula

menggunakan sihir.Tetapi, setan lah yang kafir yang mengajar dan menggunakanya,

orang-orang yahudi yang meninggalkan tuntunan kitab suci mereka dan mengikuti

tuntunan setan itu hingga kini masih ada sampai di zaman Nabi Muhammad SAW.

Dalam masa Nabi Muhammad, selama kurang lebih tiga belas tahun beliau

melakukan pembinaan terhadap umatnya di makkah untuk mengajak mereka agar

meninggalkan perbuatan syirik, tetapi sebagian besar dari mereka tetap pada

pendirian dan akidah mereka, yaitu menyembah selain Allah SWT. Bahkan Nabi

Muhammad SAW ketika itu pernah mengalami sihir, penjelasan sebuah hadis, ketika

itu orang-orang Yahudi bekerjasama dengan Lubaid ibn al-A’sham, salah seorang

tukang sihir yahudi yang terkenal untuk menyihir Rasulullah SAW. Mereka

memberikan Lubaid tiga dinar. Kemudian Lubaid mengerjakan melalui beberapa

helai rambut Nabi SAW, yang menurut riwayat rambut itu diperoleh dari seorang

budak perempuan kecil yang pergi ke rumah Nabi SAW, dan membuat simpul

(buhul) pada rambut tersebut sebagai sihir, lalu diletakan di sumur Dzirwan. Terdapat

perbedaan pendapat tentang lamanya sihir pada diri Nabi, kemudian Nabi SAW

Page 35: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

21

berdo’a kepada Allah SWT dan Allah mengabulkan doa’nya, lalu mengutus dua

malaikat. Nabi disihir dan yang melakukanya adalah Lubaid Ibn al-A’sham kemudian

dijelaskan, bahwa Lubaid melakukan sihirnya melalui sisir dan rambut Nabi, sihir

tersebut diletakan diatas mayang pohon kurma agar pengaruhnya lebih kuat, lalu

dikubur di bawah batu dalam sumur Dzirwam.12

Terdapat perbedaan yang sangat tipis

antara sihir dan Mukjizat yang ada di zaman Nabi. Mukjizat mengubah suatu hakikat

(realitas) dengan perubahan yang betul-betul terjadi, dan Mukjizat inilah yang terjadi,

ketika Nabi Musa a.s melemparkan tongkatnya, maka orang-orang yang ada di tempat

itu betul-betul melihat tongkat tersebut berubah menjadi ular, yang memakan habis

tongakat-tongkat dan tali-tali yang diubah para penyihir Fir’aun menjadi ular. Mereka

melihat ular Nabi Musa a.s menelan tongkat-tongkat dan tali-tali mereka.13

Lain halnya sihir mukjizat yaitu perkara atau kejadian luar biasa yang disertai

dengan pertentangan selamat dari perlawanan yang Allah tunjukan melalui tangan

para rasul.14

Berdasarkan definisi di atas, mukjizat adalah perkara yang terjadi diluar

sunatullah sebagaimana yang biasa terjadi dialam semesta, tidak tunduk pada hukum

sebab akibat, serta tidak mungkin didapatkan oleh seorangpun meski dengan

mengarahkan segenap daya dan upaya. Sebab mukjizat merupakan anugrah dari Allah

SWT, jenis berbeda dan waktu kemunculanya telah Allah pilih untuk membuktikan

12

Wahid Abdussalam Baly, Ilmu Sihir Dan Penangkalnya (Jakarta: Logos Wacana Ilmu ,

1995 ), Cet 1, h.16

13

Muhammad Isa Dawud , Dialog Dengan Jin Muslim, (Bandung: Pustaka Hidayah,1995),

Cet 1 h.114 14

Musthafa Muslim, Mabahits fi‟I‟jazil Qur‟an, h. 14, Al-Itqan, As-Suyuthi (4/3)

Page 36: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

22

kebenaran seorang rasul Allah yang di muliakan dengan risalah. Dan ilmu sihir serta

perbuatan lain yang termasuk sebagai kejadian luar biasa sebab, setiap perkara

tersebut memiliki trik dan media yang memungkinkan bagi siapapun untuk

mempelajarinya, menjadikanya terampil, dan terbiasa melakukanya. Jika seseorang

mengikuti berbagai sebab dan cara yang dapat menyampaikanya kepada hasil

tertentu, maka sangat mungkin baginya untuk mencapai hasil yang dimaksud dengan

mengarahkan segenap kemampuan diri dan sering melakukan latihan. Adapun

kejadian luar biasa dalam pengertian mukjizat ia berada diluar kemampuanh manusia

dan tidak ada metode yang dapat mengantarkan seseorang untuk mencapainya.15

Dengan demikian mukjizat adalah anugrah dari Allah Swt yang waktu dan jenisnya

tidak dapat ditentukan oleh siapa pun, “Ktakanlah, Mukjizat-mukjizat itu hanya ada

pada sisi Allah.” (Al-an’am).

Mukjizat suatu perkara yang luar biasa, baik berupa perkataan, seperti

tasbihnya batu kerikil, ratapan batang kurma, dan al-Qur’an . Atau berupa perbuatan,

seperti memancarnya air dari sela-sela jari Rasulullah Saw dan menjadi banyaknya

makanan yang sedikit sehingga dapat mencukupi kebutuhan orang banyak. Maupun

berupa pemberian, seperti tidak membakarnya api terhadap Nabi Ibrahim AS dan

tidak menenggelamkan air terhadap Musa AS dan kaumnya tidak menghanyutkan

mereka.Mukjizat harus sesuai dengan apa yang dikatakan oleh orang yang

mengklaimnya dan tidak bertentangan denganya , baik perkara tersebut sesuai dengan

15

Ali Muhammad Ash-Shallabi, Iman Kepada Rasul (Jakarta:Ummul Qura, 2014), Cet 1, h.

444.

Page 37: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

23

permintaan orang-orang yang menentang ataupun berbeda. Sebab seorang Rosul itu

hanya menyampaikan perintah-Nya dalam menetukan jenis mukjizat maupun

waktunya, dia tidak dapat melakukan campur tangan sedikitpun dalam menentukan

hal ini.16

Oleh karenanya ketika suatu mukjizat datang dan tidak sesuai dengan apa

yang diakatakan oleh seorang Rosul maka hal itu tidak dapat dijadikan dalil atas

kebenarannya, bahkan akan berdampak timbulnya keraguan terhadap apa yang

didakwahkanya itu. Mukjizat muncul setelah klaim kerasulan, karena kedudukan

mukjizat sebagai saksi (bukti) dan bukti itu ditegakan setelah adanya

dakwaan.Adapun perkara yang muncul sebelum adanya klaim kerasulan. Maka itu

disebut irhas, yaitu berbagai kejadian luar yang biasa yang datang sebelum seseorang

diutus menjadi rasul sebagai persiapan untuk mengahadapinya, seperti awan yang

menaungi Rasulullah SAW dalam perjalananya menuju Syam sebelum beliau diutus.

Mukjizat bukanlah suatu perbuatan yang mustahil dan tanpa alasan atau sebab.

Sebenarnya mukjizat adalah sesuatu yang sama sederhananya dengan penafsiran

tentang sesuatu perbuatan yang luar biasa, yang pelaksanaanya diluar kemampuan

manusia biasa dan yang hanya dapat dilakukan dengan pertolongan dari sesuatu yang

di balik alam fana.17

2. Pengobatan Terkena Sihir Di Zaman Nabi Muhammad SAW

Seluruh fenomena alamiah yang terjadi di bumi ini, di dalamnya bersumber

pada sebab-sebab dan dikarenakan semuanya ciptaan Allah dan diakibatkan oleh-

16

Ali Muhammad Ash-Shallabi, Iman Kepada Rasul (Jakarta:Ummul Qura, 2014), Cet 1,h.44 17

Nasir Makarim Syirazi, Kenabian (Lampung: Yapi, 1991), h. 24.

Page 38: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

24

Nya. Begitu pula dengan masalah sehat dan sakit. Dan dapat dinyatakan bahwa

kesembuhan adakalanya dinisbahkan oleh Allah SWT dan adakalanya sebab-sebab

yang dekat dan berpengaruh terhadapnya, dengan izin Allah.18

Seperti dalam ayat Al-

Qur’an yang mengkhususkan penyembuhan pada Allah dalam firmanya :Artinya:

«Dan apabila aku sakit, dialah yang menyembuhkan aku » (QS 26 ;80)

Dalam Islam Ruqyah adalah adalah praktik yang dilakukan oleh Nabi SAW.

Dan diizinkan olehnya bagi orang lain untuk melakukanya berdasarkan beberapa

hadis sahih, singkatnya ruqyah adalah pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an atau berdoa

kepada Allah SWT dalam memohon untuk tujuan penyembuhan penyakit seseorang

atau penyakit sendiri.19

Berdoa harus dilakukan oleh seorang muslim yang telah

berwudhu dengan meletakan tangan kananya dilokasi penyakit jika memungkinkan

atau pada dahi subjek jika tidak memungkinkan, doa yang dibacakan tidak boleh

berisi kata-kata yang tidak dapat dipahami, tidak boleh di tunjukan kepada selain

Allah SWT, atau meminta pada (yang di duga sebagai) kekuatan penyembuh lain

selain-Nya. Setiap pelanggaran tersebut akan menyebabkan permintaan itu

dikatagorikan sebagai suatu tidakan sihir atau syirik, yang mana keduanya merupakan

dosa besar dalam Islam. Orang yang melakukan ruqyah dan subjeknya harus sama-

sama percaya dengan pasti bahwa penyembuh berasal dari Allah bukan dari orang

yang berdoa dan tidak pula dari doa itu sendri. Ada beberapa kondisi penting yang

harus dipenuhi untuk dapat melakukan ruqyah yaitu dengan kata-kata Allah atau

18

Syaikh Ja’far Subhani, Tauhid Dan Syirik, (Bandung: Mizan, 1991), Cet II, h.168 19

Mahrus Ali, Sesat Tanpa Sadar, (Surabaya: Laa Tasyuki, 2010), Cet I, h.396

Page 39: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

25

nama dan atributnya kemudian dengan bahasa arab atau kalimat-kalimat yang

bermakna dan percaya bahwa mereka tidak menimbulkan dampak apapun tetapi

Allah SWT.20

Tubuh manusia sangat rentan penyakit, kendari demikian Allah SWT

tidak akan menurunkan penyakit kecuali dia turunkan obatnya dan Rosulullah SAW

menegaskan larangan untuk berobat dengan segala sesuatu yang diharamkan oleh

syariat.21

Abu Sâ’id Al-Khudri r.a. memberitahu bahwa jibril datang kepada Nabi

SAW dan berkata, “ Hai Muhammad, apakah engkau sakit?” Nabi menjawab, “Ya”

Jibril berkata :

بسم اهلل أرقيك بسم اهلل أرقيك من كلم شيء ي ؤذيك من شرم كلم ن فس أو عني أو حاسد اهلل يشفيك

Artinya: “ Dengan Nama Allah aku melindungimu (memberimu ruqyah), dari

segala sesuatu yang menyakitimu, dari kejahatan setiap jiwa, atau dari mata yang

iri. Semoga Allah menyembuhkan engkau, dengan nama Allah dan kulindungi

engkau. “( Sâhih Muslim ).

Kemudian diriwayatkan bahwa Ubay bin Ka’ab berkata: ketika aku berada di

dekat Rasulullah SAW, datanglah seorang Arab badui menemui beliau seraya

berkata, “ Wahai nabi Allah! Sungguh saudaraku sekarang sedang sakit.”“sakit apa

dia”? balas beliau. Ia menjawab. “Ia kerasukan jin, wahai nabi Allah.” “Bawa

sodaramu itu ke sini !”Kata Rasulullah lagi.Maka orang itu pun membawakan

20

Jerry D.Gray, Rasulullah is My Doctor (Jakarta: Sinergi, 2010), Cet-1, h. 55. 21

Zaghlul Raghib Al-Najjar, Buku Induk Ilmiah Hadis Nabi, (Jakarta: Zaman, 2010), Cet I,

h.307

Page 40: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

26

saudaranya itu kehadapan beliau. Maka Rasulullah SAW meminta perlindungan

kepada Allah untuk diri saudaranya itu dengan membacakan surat Al-fatihah, empat

ayat pertama dari surat Al-Baqarah, dua ayat pertengahan darinya, yaitu ayat yang ke

163 dan ke 164, ayat kursi, dan tiga ayat terakhir dari surat Al-Baqarah. Kemudian

ayat yang ke 18 dari surat Al-imran, ayat yang ke 54 dari surat Al-A’raf, ayat yang ke

116 dari surat Al-Mu’minun, ayat yang ke ketiga dari surat Al-jin, sepuluh ayat

pertama dari surat Ash-Shaffat, ayat yang ke 18 dari surat Ali Imran, tiga ayat

terakhir dari surat Al-Hasyr, surat Al-Ikhlas, dan mu’awwidzatain (surat Al-Falaq dan

An-Nas).22

Banyak penyakit yang disebabkan oleh sihir atau sentuhan jin, kepanikan

dan ketakutan atas hal-hal yang gaib, membuat manusia tidak lagi mampu berfpikir

secara jelas serta logis.

Istri Ibnu Mas’ud, Zainab r.a. meriwayatkan bahwa suaminya melihat tali

dilehernya dan bertanya, “Apa ini?” Dia menjawab “ini adalah tali ruqyah yang

dibuat untuk saya.”Suaminya memotongnya dan berkata, “Kamu, keluarga Ibnu

Mas’ud, sama sekali tidak berlaku syirik. Sungguh, aku mendengar Rasulullah saw.

Berkata, ruqyah (yang melibatkan syirik), jimat, dan tiwala, semua tindakan syirik.

”Dia berkata “Mengapa kamu berkata seperti ini? Saya sedang sakit mata maka saya

akan akan pergi ke seorang yahudi yang begini begitu dan setiap kali ia mengobati

saya melalui ruqyah, saya meraa lebih nyaman. Dia menjawab “ itu adalah perbuatan

setan”. Dia (setan) berbicara melalui tanganyadan ketika ruqyah (syirik)

22

Perdana Ahmad, pro dan kontra tidak mungkin orang kerasukan setan (Boyolali: Az-Zahra

Mediatama, 2007), Cet-1, h. 124.

Page 41: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

27

Hal-hal yang harus dihindari dalam meruqyah antara lain:

a. Mencari ruqyah dari penyihir atau peramal (paranormal)

Ketika manusia pernah mendatangi dukun untuk meminta pertolongan, baik

dukun benar maupun palsu. Dukun palsu atau tukang bohong yang berpura-pura

untuk mendapatkan kekaguman orang, atau uang keduanya. Dukun bergantung pada

jin dan setan, merekamelakukanritual-ritual yang mengandung kekufuran untuk

menghasilkan mantra.23

Semua mantra mereka, termasuk ruqyah, dilarang, dan setiap

muslim yang berusaha mencari pertolongan mereka telah mendustakan keyakinanya

terhadap Nabi SAW. Ruqyah harus dalam kata-kata yang dapat dimengerti dan

dipahami dengan baik, jika tidak hal tersebut bisa mengandung syirik , sihir atau

kejahatan lain yang tercakup dalam bentuk-bentuk yang samar dan kata-kata tidak

dimengerti.

b. Menerapkan Ruqyah pada situasi yang dilarang atau aneh

Beberpa orang akan meruqyah disertai dengan tindakan-tindakan atau

kondisi-kondisi yang aneh, seperti misalnya melakukannya di area perkebunan atau

kamar mandi atau menerapkanya pada seseorang yang najis atau ditutupi dengan

najasah. (kotoran atau najis harus dibersihkan sebelum kita melakukan doa). Hal

seperti ini selain bertentangan dengan apa yang telah diajarkan dalam sunnah, juga

menunjukan kecenderungan jahat atau kejahatan yang harus benar-benar dihindari.

Adapun menulis ruqyah di selembar kertas dan menempelkan ke tubuh pasien atau

23

Jerry D.Gray, Rasulullah is My Doctor (Jakarta: Sinergi, 2010), Cet-1, h. 61.

Page 42: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

28

merendam kertas dalam air serta meminta pasien untuk meminumnya atau meniup

dan meludah di atas wadah wadah air saat membaca dan kemudian meminumnya,

semua ini tidak memiliki dasar dalam sunnah.24

c. Menggunakan kata-kata yang dilarang

Ruqyah tidak boleh menggunakan kata-kata jahat, seperti memaki atau

menyinggung ataupun tidak senonoh, semua ini dilarang. Allah SWT tidak

mengizinkan untuk menggunakan obat dari sesuatu yang dilarang.

d. Mengandalkan pada kekuatan Ruqyah

Baik orang yang menerapkan ruqyah maupun orang-orang yang sedang

diterapi ruqyah dapat menganggap bahwa ruqyah memiliki kekuatan independen

dalam menyembuhkan atau perlindungan. Hal ini tidak benar, mereka harus menaruh

kepercayaan penuh kepada Allah.Bergantung sepenuhnya kepada-Nya dan percaya

bahwa ruqyah hanyalah alat yang diberikan oleh Allah SWT agar mereka dapat

sembuh kembali.Seperti Ibnu Qayyim menunjukan (Al-jawab Al-kâfi), orang harus

melihat ruqyah seperti pedang.Ruqyah dapat menjadi tidak berguna tanpa tiga kondisi

yaitu harus kuat dan tajam, orang yang menggunakanya harus handal dan

berpengalaman dan tidak boleh ad hambatan yang menghalang-halangi agar efektif.25

24

Jerry D.Gray, Rasulullah is My Doctor (Jakarta: Sinergi, 2010), Cet-1, h. 65. 25

Jerry D.Gray, Rasulullah is My Doctor (Jakarta: Sinergi, 2010), Cet-1, h. .

Page 43: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

29

C. Fenomena Yang Termasuk Sihir

1. Jampi-jampi, Ahli Nujum Dan Santet

A. Jampi termasuk hal yang dipebolehkan dengan syarat menggunakan kalimat-

kalimat berbahasa Arab, baik yang berasal dari Al-Qur’an maupun As-sunnah,

disertai dengan tidak adanya keyakinan bahwa hal itu memberikan pengaruh secara

penuh dan hanyabisa terjadi atas izin dan perintah Allah SWT sedangkan dengan

selain hal itu maka tidak diperbolehkan. 26

Jampi, guna-guna atau mantra yang

digunakan untuk tujuan tertentu seperti untuk mencelakakan orang lain. Karena itu

sihir dapat menimbulkan dampak seperti sakit, kematian, kebencian gairah syahwat

bahkan hingga perceraian serta perselingkuhan.27

B. Ahli nujum yaitu membuat ramalan yang isinya hukum-hukum dan pengaruh

adalah diharamkan dalam Al-Qur’an dan As-sunnah, bahkan diharamkan lewat lisan

seluruh para utusan. Kadang-kadang ada orang mengatakan bahwa tukang ramal,

dukun dan ahli nujum terkadang benar, dan jawaban kebenaran mereka kerapkali

sebagai kepalsuan terhadap manusia. Mereka mengatakan dengan kata-kata yang

bersifat umum kepada manusia, memerlukan segi-segi penafsiran. Bila perkaranya

sudah terjadi mereka menafsirkan dengan penafsiran yang cocok dengan kata-

katanya. Dan yang diakui ahli-ahli nujum dan tukang-tukang ramal serta tukang sihir

adalah kesesatan besar dan kemunkaran yang tidak boleh diabaikan kepada orang-

orang yang diberi agama oleh Allah dan diajarkan kitab-Nya dan sunnah Nabi-Nya,

26

Musthafa Murad, Minhajul al-Mukmin , cet. 1(T.tp.: Pustaka Arafah,2011), h. 38. 27

Hurmain, Sihir Dalam Pandangan al-Qur’an, Vol,21 No 1 2014 http://ejournal.uin-

suska.ac.id/index.php/ushuluddin

Page 44: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

30

hendaklah mereka mengingkari kesesatan ini dengan perkataan, lalu menjelaskan

kebatilan ini dengan dalil serta pandangan akal. Kemudian kepada para penguasa,

hendaklah menindak orang-orang yang mengaku ngaku tahu akan yang ghaib, baik

tukang ramal para dukun maupun pengundi nasib. Oleh karena itu, tidak dibenarkan

seorang muslim pergi kepada ahli nujum dan menanyakan terhadap mereka hal-hal

yang berhubungan dengan masa depan seperti jodoh, kemudian mengenai

menyangkut hubungan suami istri dan keluarga tentang kecintaan, kesetiaan,

perselisihan yang akan datang. Dan diantara peristiwa-peristiwa yang terjadi pada ahli

nujum ialah mengundi dengan kerikil, biji gandum dan sebagainya padahal Allah

telah berfirman kepada Nabi-Nya :

عث ون قل اي علم من ف السموات واألرض الغيب ااهلل وما يشعرن أيان ي ب Katakanlah : “ Tak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara

ghaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan

dibangkitkan”. (an-Naml :65)28

2. Santet

Santet sebagai salah satu perbuatan kufur yang diharamkan oleh Allah SWT . Orang

yang mempelajari ilmu santet, sesungguhnya mereka mempelajari hal-hal yang hanya

mendatangkan mudarat bagi diri mereka sendiri, dan tidak pula mendapatkan

kebaikan di sisi Allah. Praktik- praktik santet sudah banyak dipraktikan sejak lama

dan hingga sekarang masih ada bahkan di jaman moderen sekarang ini, seperti

28

Musthafa Asyur, Amalan Baru Dalam Pandangan As-Shuyuthi, ( Darul Hikmah, 1995), Cet

I, h.168

Page 45: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

31

pemasukan benda terhadap perut korban dan hal-hal aneh lainya sehingga sakit yang

mereka rasakan tidak kunjung sembuh diakibatkan oleh dukun sihir yang mempunyai

kekuatan besar.29

3. Ramalan Dan Perdukunan

Perdukunan dan peramalan adalah pengakuan mengetahui ilmu ghaib dan perkara-

perkara yang ghaib, seperti mengabarkan apa yang akan terjadi di muka bumi dan apa

akibatnya, menunjukan di manatempat sesuatu yang hilang. Semuanya itu melalui

permohonan bantuan setan-setan yang mencuri dengar dari langit. Hal itu karena

setan mencuri kalimat dari ucapan malaikat kemudian disampaikan ke telinga dukun,

dan dukun tersebut berbohong dengan ratusan kali kebohongan, lalu orang-orang

mempercayainya disebabkan oleh suatu kalimat (yang benar tersebut) yang di dengar

oleh setan dari langit. Padahal Allah sendirilah yang mengetahui ilmu ghaib,

barangsiapa yang mengaku berserikat dengan-Nya dalam sesuatu dari ilmu ghaib,

baik dengan perdukunan atau lainya atau dia yang membenarkan orang yang

mengetahui ilmu ghaib, maka berarti ia telah menjadikan sekutu bagi Allah SWT

dalam sesuatu yang merupakan kekhususan bagin-Nya. 30

Perdukunan tidak terlepas

dari kemusyrikan, sebab ia mendekatkan diri kepada syetan-syetan dengan apa yang

mereka cintai. Diantara hal yang perlu diperhatikan dan diwaspadai adalah bahwa

tukang sihir, dukun dan peramal itu mempermainkan akidah umat islam dimana

29 Am Thabrani- Al-ihkam, Korban Santet Dalam Prespektif Antropologi Kesehatan dan

Hukum Islam di Kabupaten Pamekasan, Jurnal hukum dan pranata 2014, dari https://-

ejournal.stainpamekasan.ac.id. h.54 30

Ainul Haris Arifin, Kitab Tauhid, ( Jakarta: Darul Haq, 2009), Cet I, h.41

Page 46: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

32

mereka menampakan diri seakan-akan sebagai tabib (dokter).Ibnu al-Qayyim dalam

bukunya al-Ighatsah: 1/271, mengatakan « Dukun-dukun adalah utusan-utusan setan,

karena orang-orang musyrik bergegas kepada mereka, minta tolong kepada mereka

dalam urusan urusan besar, percaya kepada mereka Tersebar dikalangan orang

banyak bahwa jin yang mengetahui yang ghaib « di antara hal yang perlu diwaspadai

adalah bahwa para dukun dan peramal itu mempermainkan akidah umat islam.31

Dan

dapat diketahui bahwa kesalahan terbesar itu terjadi kepada orang-orang yang awam,

karena mereka meyakini bahwa sebagian manusia seperti tukang ramal dan dukun

mengertahui yang ghaib. Dan kita bisa melihat banyak dari kalangan orang-orang

pergi ke tukang ramal dan dukun itu, mereka selain menanyakan mengenai masalah

tentang pencurian dan kriminal yang terjadi, mereka juga meminta agar tukang ramal

itu memberitahu tentang perkara-perkara yang belum dan yang akan terjadi pada

mereka serta anak-anaknya. Penanya dan yang ditanya benar-benar telah hampa

tangan karena yang ghaib itu hanya dapat diketahui di sisi Allah.Allah tidak

menampakanya kecuali kepada orang yang dikehendaki dari hamba-hanbanya yang

shaleh.I’tikad bahwa si pulan yang mengetahui yang ghaib adalah I’tikad berdosa,

menyesatkan dan bertentangan dengan akidah Islam yang benar yang menjadikan

pengetahuan tentang yang ghaib hanyalah bagi Allah semata.Adapun bila perkaranya

melampaui batas sampai meminta fatwa kepada orang-orang yang mengakui yang

ghaib, maka dosanya menjadi besar.

31

Ainul Haris Arifin, Kitab Tauhid, h.42

Page 47: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

33

Dalam Shahih Muslim dan Musnad Ahmad disebutkan sebuah hadis dari sebagian

istri-istri Nabi saw, dari Nabi saw, bahwa beliau bersabda :“Barangsiapa yang

datang kepada tukang ramal lalu menanyakan tentang sesuatu, maka shalatnya tidak

dikabulkan empat puluh malam” (H.R. Muslim dan Ahmad)

Ibnu Tamiyah berpendapat bahwa bertanya kepada dukun dengan maksud

menguji keadaan mereka dan mengetes batinya supaya dapat membedakan kebenaran

mereka dari kebohonganya itu maka boleh hukumnya. dimaksud untuk mengungkap

urusan orang tersebut, dan menerangkan tentang keadaanya kepada manusia.

Ketahuilah bahwa hakekatnya dukun-dukun itu utusan-utusan setan, mereka diutus ke

golongan yaitu orang-orang musyrik, dan mereka dijadikan serupa dengan utusan-

utusan yang benar oleh setan. Sehingga diterima, setan di samping mempersamakan

mereka dengan utusan-utusan Allah, supaya utusan-utusan ini dijauhi, juga

menjadikan utusan-utusanya sebagai yang benar, mengetahui yang gaib.

Sesungguhnya manusia itu ada dua bagian, pengikut-pengikun dukun dan pengikut-

pengikut rasul.

Maka tidaklah terkumpul dalam diri seorang hamba untuk menjadi pengikut

dukun dan Rasul kedua-duanya, bahkan dia menjauhi Rasul SAW karena saking

dekatnya kepada dukun, dan mendustkan Rasul karena terlalu percaya terhadap

dukun. Akibat dari kepercayaan masyarakat tentang orang yang mengetahui perkara

gaib seperti para normal, membuat mata hati manusia hatinya menjadi gelap,dengan

mudah mencampuradukan ajaran islam dengan kemusyrikan, dan tidak sama sekali

takut akan larangan dari Allah SWT, akibatnya kita sering menemukan para normal

Page 48: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

34

yang berkedok islam.32

asal-usul seseorang menjadi paranormal yaitu bersumber dari

warisan nenek moyang secara turun temurun, kemudian bersumber dari apa yang

mereka sebut kasyaf ilham, wahyu, wangsit atau renungan dan juga bersumber dari

benda-benda yang dikeramatkan Seolah-olah apa yang mereka miliki bersumber dari

ajaran Islam, padahal mereka menyelewengkan ayat-ayat al-Qur’an ataupun

mencampurkanya dengan persyaratan berbobot syirik yang sama sekali dilarang oleh

Allah SWT, namun mereka yakini akan hal tersebut .

Seseorang dikatakan dukun (Islam) oleh banyak kalangan umat, khususnya

umat muslim, ketika dukun itu terlihat seolah-olah tidak meminta pertolongan kepada

setan (dari kalangan jin) dan tidak mengucapkan mantra-mantra dengan bahasa yang

tidak dikenal. Sebaliknya ia terlihat menggunakan ayat-ayat al-Qur’an, hadis

Rasulullah SAW, huruf-huruf dan tulisan arab atau segala hal yang bernuansa arab.33

Paranormal atau peramal mengakui mengetahui peristiwa yang akan terjadi, seperti

melihat nasib baik atau buruk seseorang, namun semua itu tidak luput dari bantuan jin

dan setan. Pengetahuan mereka berasal dari jin yang disambarnya dari langit

kemudian ditambah seratus lebih kebohongan. Bisa juga hal itu hanya terkaan dari jin

atau dukun itu sendiri yang tidak ada dasar ilmiah dan tidak dapat dipertanggung

jawabkan.34

4. Jenis-jenis Sihir

32

Endra K Pribadi, Mahluk Halus Dalam Fenomena Kemusyrikan(Jakarta:Selemba Diniyah,

2004), Cet 1, h.161 33

Endra K Pribadi, Mahluk Halus Dalam Fenomena Kemusyrikan h.157 34

Endra K Pribadi, Mahluk Halus Dalam Fenomena Kemusyrikanh.166

Page 49: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

35

1. Sihir Penyakit

Seperti telah diketahui, otak adalah pengendali utama bagi anggota tubuh secara

keseluruhan. Artinya bahwa, semua indra manusia berpusat pada otak, dimana ia

memberikan isyarat-isyarat kepada semua anggota tubuh.Bentuk sihir penyakit

biasanya berupa sakit atau tidak berfungsinya salah satu anggota tubuh tertentu, tanpa

ada sebab yang jelas dan tidak dapat terdeteksi ilmu kedokteran seperti lumpuh pada

salah satu anggota tubuh tertentu, sakit yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk, tiba-tiba

timbul luka atau benjolan pada tubuh, kulit bernanah, gatal-gatal selama bertahun-

tahun, sakit pada tubuh yang berpindah-pindah. Apabila manusia terkena sihir sakit,

jin bersarang diotak, yaitu dipusat salah satu indra, sesuai dengan permintaan tukang

sihir baik di pusat pendengaran, pengelihatan, tangan maupun kaki.35

2. Sihir Hayalan (Sihr Al-Takhyil)

Sihir pandangan mata, dalam sejarah sihir semacam ini pernah dilakukan oleh para

tukang sihir pendukung Fir’aun dihadapan masyrakatnya.Tali-tali yang mereka

lemparkan mantra-mantra sihir terlihat seperti ular-ular yang bergerak.

Adapun ciri-ciri sihir khayalan yaitu

a. Sesuatu yang diam (tak bergerak) terlihat bergerak, dan yang bergerak terlihat

diam.

b. Yang kecil terlihat besar dan yang besar terlihat kecil.

35

Wahid Abdussalam Baly, Ilmu Sihir Dan Penangkalnya (Jakarta: Logos Wacana Ilmu ,

1995 ), Cet 1, h.114

Page 50: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

36

c. Apa yang dilihat bukan yang sebenarnya. Seperti orang melihat tali atau

tongkat bagaikan ular yang bergerak (merayap)

3. Sihir Gangguan Jiwa ( Sihr Al-Junun)

Kharijah ibn al-Shalah meriwayatkan dari pamanya, bahwa ia datang kepada

Rosulullah SAW, lalu masuk islam. Dalam perjalanan pulang ia melewati satu kaum

yang di antara mereka itu, ada seorang laki-laki gila diikat dengan besi. Mereka

berkata, “Kami mendengar, bahwa anda membawa kabar baik.Apakah anda

mempunyai sesuatu yang dapat mengobati orang ini (orang gila) “( pamanya ia pun

sembuh. Lalu mereka memberi saya seratus ekor kambing. Setelah itu saya datang

kepada Rosulullah SAW dan menceritakan apa yang telah saya lakukan itu. Beliau

bertanya, « Apakah kamuu mengucapkan yang lain, selain surat Al-Fatihah ? » Saya

menjawab, «Tidak»”36

Terjadinya sihir gila itu karena jin yang ditugaskan

menjalankan sihir, masuk ke tubuh orang yang dituju dan bersarang di otaknya,

sesuai perintah tukang sihir. Kemudian ia menekankan dan menyempitkan sel-sel

otak yang berfungsi untuk berfikir mengingat, atau melakukan pekerjaan lain yang

hanya diketahui oleh Allah SWT. Dalam keadaan demikian, cirri-ciri tersebut akan

tampak pada orang yang disihir.37

Ciri-ciri sihir gila yaitu:

a. Mengamuk tanpa sebab yang jelas.

b. Sering berbicara sendiri.

36

HR. Abu Daud.Dalam al-Thibb no 19.Menurut al-Nawawiy dalam al-Adzkar h.87. 37

Wahid Abdussalam Baly, Ilmu Sihir Dan Penangkalnya (Jakarta: Logos Wacana Ilmu ,

1995 ), Cet 1, h.107

Page 51: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

37

c. Tanpa sebeb yang jelas tertawa dan menangis sendiri.

d. Melakukan gerakan-gerakan tubuh yang aneh.

4. Sihir Permusuhan Atau Pemisah

Perbuatan sihir dengan tujuan menceraikan atau memisahkan antara suami dan

istrinya, atau untuk menimbulkan kebencian anatara dua orang teman. Terjadinya

sihir pemisah itu, ketika orang yang akan melakukan perbuatan sihir pergi menemui

tukang sihir dan meminta agar tukang sihir menceraikan antara “si fulan” dengan

istrinya. Kemudian tukang sihir meminta nama orang yang dimaksud dan nama

ibunya, lalu meminta “bekas” (atsar)38

seperti: rambut, pakaian, atau peci. Bila tidak

bisa, maka sihirnya dilakukan melalui air, lalu tukang sihir memerintahkan agar air

tersebut dijalan yang biasa dilalui orang yang akan disihir. Apabila air tersebut

dilangkahi, maka orang itu akan terkena oleh sihir, atau air tersebut dicampurkan

dengan makanan atau minuman.

Ciri-ciri sihir pemisah :

a. Keadaan berbalik secara tiba-tiba, dari rasa cinta menjadi benci.

b. Banyak keraguan (prasangka) di anatara keduanya.

c. Tidak ada upaya saling memaafkan

d. Membesar-besarkan penyebab timbulnya perselisihan, meskipun spele

38

Bekas (atsar) yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang biasa menempel di tubuh atau

dipakai seseorang, sehingga mengandung bau keringatnya, seperti rambut, pakaian, peci, saputangan,

dan sebagainya.Lihat buku Wiqayah al-insan Min al-Jin wa al-Syaithan h.79

Page 52: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

38

e. Perubahan wajah suami di mata istrinya, dan wajah istri di mata suaminya.

Sehingga, suami melihat istrinya bagaikan wanita yang buruk, meskipun

kenyataanya ia termasuk wanita cantik. Dan yang terlihat di wajah istrinya itu

adalah setan dalam bentuk yang buruk, sementara istri melihat suaminya

bagaikan orang yang menakutkan.

f. Orang yang terkena sihir (istri atau suami) selalu tidak senang terhadap

apapun yang dikerjakan pasanganya.

5. Sihir Mahabbah

Nabi Muhammad SAW bersabda :

شرك ان الرقي والتماعم والت مولMantra-mantra, jimat dan jampi adalah syirik. Arti ولة -menurut Ibn al ,(jampi)الت

Atsir adalah sihir yang termasuk syirik, karena orang yang melakukany meyakini

bahwa sihir tersebut memberikan pengaruh, bukan atas kekuasaan Allah SWT.

Ciri-ciri sihir cinta :

a. Senang dan cinta berlebihan.

b. Keinginan besar untuk sering melakukan hubungan seksual.

c. Tidak dapat menahan keinginan untuk melakukan hubungan seksual.

d. Kepatuhan yang membabibuta.39

39

Wahid Abdussalam Baly, Ilmu Sihir Dan Penangkalnya (Jakarta: Logos Wacana Ilmu ,

1995 ), Cet 1, h.97

Page 53: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

39

Sering kali terjadinya perselisihan antara suami dan istri, tetapi denga cepat pula

perselisihan itu hilang, dan kehidupan mereka kembali rukun, namun di antara kaum

wanita ada yang tidak sabar akan hal itu. Mereka segera pergi ke tukang sihir untuk

meminta bantuan agar suaminya mencintainya, semuanya ini diakibatkan lemahnya

keimanan wanita tersebut bahwa yang ia lakukan itu haram, dan dilarang agama.

Kemudian tukang sihir meminta meminta kepada wanita itu salah satu bekas (atsar)

suaminya, seperti: sapu tangan, peci, baju atau lainya, dengan syarat benda “bekas”

itu mengandung bau keringat suaminya bukan yang masih baru atau bekas dicuci.

Kemudian tukang sihir mengambil beberapa helai benang dari barang tersebut dan

menghembusinya serta membuat bundelan (buhul). Setelah itu ia memerintahkan

wanita tersebut untuk menguburkanya di suatu tempat yang tidak berpenghuni, atau

ia membuat sihirnya pada air atau makanan.

6. Sihir Suara (Sihir Al-Hawatif)

Terjadinya sihir tersebut ketika tukang sihir mengutus jin menugaskannya untuk

menganggu manusia, baik pada waktu tidur maupun pada waktu jaga. Pada waktu

tidur jin tersebut di dalam mimpi menjelma menjadi binatang buas yang siap

menerkam. Sementara pada waktu jaga, ia memanggil orang yang dituju dengan

suara-suara orang yang dikenal oleh pasien, ataupun suara-suara yang tidak dikenal.

Kemudian ia menanamkan keraguan kepadanya, cirri-ciri sihir ini berbeda-beda

sesuai dengan kuat dan lemahnya pengaruh sihir. Kalau pengaruhnya kuat bisa

Page 54: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

40

membuat orang tersebut gila, tatapi kalau pengaruhnya lemah, hanya membuat orang

selalu ragu atau was-was.40

Cirri-ciri Sihir Hawatif

a. Mimpi yang menakutkan.

b. Mimpi seolah-olah ada yang memanggil.

c. Mendengar suara yang mengajak berbicara

d. Mimpi seolah-seolah akan jatuh dari tempat yang tinggi

e. Mimpi dikejar-kejar binatang

40

Wahid Abdussalam Baly, Ilmu Sihir Dan Penangkalnya (Jakarta: Logos Wacana Ilmu ,

1995 ), Cet 1, h.112

Page 55: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

41

BAB III

HADIS-HADIS MENGENAI SIHIR

A. Teks Hadis dan Terjemahanya

Pada pembahasan ini, penulis akan melakukan penelusuran hadis-hadis yang

terkait dengan tema mengenai sihir. Dalam penelusuran tersebut, penulis

menggunakan metode Takhrij melalui kamus Mu‟jam al- Fahras li Alfāẕ al-Hadîs al-

Nabawî, dengan menggunakan kata kunci سحر1 Adapun hasil dari penelusuran yaitu :

1. Sahîh Al Bukhârî di dalam kitab: Sihir, bab Pengobatan

2. Sahĩh Muslim di dalam kitab: Sihir, bab Sihir

3. Sunan al-Tirmidzĩ di dalam kitab: Sihir, bab Sihir

4. Sunan Ibnu Mājah di dalam kitab: Sihir, bab Sihir

5. Sunan al-Nasā‟ĩ di dalam kitab: Sihir, bab Sihir dari ahli kitab

6. Sunan Abū Dāwud di dalam kitab: Sihir, bab Pengobatan

Disini penulis hanya akan memuat hadis-hadis yang terdapat dalam al-Kutub al-

Sittah seperti Sahih al-Bukhāri, Sahĩh Muslim, Sunan al-Tirmidzĩ, Sunan Abū

Dāwud, Sunan Ibnu Mājah, dan Sunan al-Nasā‟ĩ.. Maka akan di dapatatkan hasil

yang bisa dikumpulkan kepada beberapa tema seperti : a. Hadis orang yahudi

menyihir Nabi, b. Hukum tukang sihir, c. Perkara sihir termasuk dosa besar, d.

Pengobatan pencegah sihir, e. Larangan terhadap sihir.

1Wensinck, Mu´jam Al-Mufahras li Alfâẕil Hadîts(Belanda: Breil, 1962 M), Juz 1, h.464.

Page 56: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

42

1. Hadis Orang Yahudi Menyihir Nabi Muhammad SAW

Sahĩh Muslim ث نا ابن ني عن ىشام عن أبيو عن عائشة قالت سحر ث نا أبو كريب حد رسول اللو صلى اللو عليو حد

لى اللو عليو وسلم ي هودي من ي هود بن زريق ي قال لو لبيد بن العصم قالت حت كان رسول اللو ص يء وما ي فع لة دعا رسول اللو صلى وسلم ييل إليو أنو ي فعل الش لو حت إذا كان ذات ي وم أو ذات لي

فت يتو فيو جاءن رجلن اللو عليو وسلم ث دعا ث دعا ث قال يا عائشة أشعرت أن اللو أف تان فيما است عند أحدنا عند رأسي والخر عند رجلي ف قال الذي عند رأسي للذي عند رجلي أو الذي ف قعد

ل ف أي شيء رجلي للذي عند رأسي ما وجع الرجل قال مطبوب قال من طبو قال لبيد بن العصم قاىا رسول اللو قال ف مشط ومشاطة قال وجف طلعة ذكر قال فأين ىو قال ف بئر ذي أروان قالت فأتا

اللو لكأن ماءىا ن قاعة الناء ولكأن نلها صلى اللو عليو وسلم ف أناس من أصحابو ث قال يا عائشة و ا أنا ف قد عافان الل ياطني قالت ف قلت يا رسول اللو أفل أحرق تو قال ل أم و وكرىت أن أثي رءوس الش

ث نا ىشام عن أبيو عن عائشة على الناس شرا فأمرت ث نا أبو أسامة حد ث نا أبو كريب حد با فدفنت حدتو نو حديث وقال ابن ني قالت سحر رسول اللو صلى اللو عليو وسلم وساق أبو كريب الديث بقص

ها نل وقال ها وعلي ت ق لت يا رسول اللو فيو فذىب رسول اللو صلى اللو عليو وسلم إل البئر ف نظر إلي 2)رواه مسلم(فأخرجو ول ي قل أفل أحرق تو ول يذكر فأمرت با فدفنت

“Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami

Ibnu Numair dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah ia berkata; "Seorang Yahudi

dari Bani Zuraiq, bernama Labid bin A'sham, menyihir Rasulullah shallallahu 'alaihi

wasallam sehingga beliau mengigau karenanya. Beliau rasanya melakukan sesuatu

yang sesungguhnya tidak dilakukannya.Karena itu pada suatu hari atau suatu malam

beliau berdo'a, kemudian berdo'a dan berdo'a. Sesudah itu beliau bertanya kepada

'Aisyah: 'Ya, 'Aisyah! Ingatkah engkau bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala pernah

memberitakan kepadaku tentang kedatangan dua orang laki-laki, yang satu duduk

dekat kepalaku dan yang satu lagi dekat kedua kakiku. Lalu orang yang dekat

kepalaku bertanya kepada orang yang dekat kakiku, atau sebaliknya; 'Apakah sakit

orang ini?' Jawabnya; 'Kena sihir! ' dia bertanya; 'Siapa yang menyihirnya? ' yang

satunya menjawab; 'Labid bin A'sham! ' dia bertanya lagi; 'Dengan apa disihirnya? '

dia menjawab; 'Pakai sisir serta mayang kurma kering.' Dia bertanya lagi; Di mana

2Abî al-Husain Muslim ibn al-Hajjâj al-Qusyairî al-Naisâbûrî, SahîhMuslim (Riyaḏ: Dâr

Ṯaybah Lil Nasyri wa Tauzî´, 1426 H, h. 1719.

Page 57: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

43

sekarang?' dia jawab; 'Di sumur Dzi Arwan.' Kata 'Aisyah; 'Rasulullah shallallahu

'alaihi wasallam pergi mencari barang-barang itu ditemani beberapa orang sahabat.

Kemudian beliau bersabda: 'Ya, 'Aisyah. Kulihat air sumur itu kemerah-merahan

warnanya, sedang pohan kurmanya kelihatan bagaikan kepala setan.' Lalu aku

bertanya; 'Apakah Anda tidak membakarnya?' Jawab Nabi shallallahu 'alaihi

wasallam: 'Tidak! Karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menyembuhkanku, dan

aku tidak ingin membalas kejahatan dengan kejahatan, oleh sebab itu kusuruh

kuburkan saja!'Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan

kepada kami Abu Usamah; Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya

dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di sihir(lalu Abu

Kuraib menyebutkan seluruh kisah Hadis seperti Hadis Ibnu Numair dan di

dalamnya dia menyebutkan; 'lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi ke

sumur dan melihat ke dalamnya yang di atasnya ada lebah. Aisyah berkata; 'Ya

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluarkanlah.(Aisyah tidak menyebutkan,

kenapa tidak anda bakar saja).Di dalam Hadis tersebut beliau juga tidak

menyebutkan kalimat; 'Aku suruh kuburkan saja.' (H.R. Muslim)”

Sahîh Al Bukhârî

ث نا ها قالت سحر الحد نب إب راىيم بن موسى أخب رنا عيسى عن ىشام عن أبيو عن عائشة رضي اللو عن عو ووعاه عن أبيو عن ع ائشة قالت سحر النب صلى اللو عليو وسلم وقال الليث كتب إل ىشام أنو س

يء وما ي فعلو حت كان ذ ات ي وم دعا ودعا ث صلى اللو عليو وسلم حت كان ييل إليو أنو ي فعل الشتان رجلن ف قعد أحدنا عند رأسي والخر عند رجلي قال أشعرت أن اللو أف تان فيما فيو شفائي أ

فيما ذا قال ف ف قال أحدنا للخر ما وجع الرجل قال مطبوب قال ومن طبو قال لبيد بن العصم قال ها النب صلى اللو عليو وسلم مشط ومشاقة وجف ط لعة ذكر قال فأين ىو قال ف بئر ذروان فخرج إلي

ياطني ف قلت استخرجتو ف قال ل اث رجع ف قال لعائشة حني رجع نلها كأنو رءوس الش أنا ف قد أمر 3شفان اللو وخشيت أن يثي ذلك على الناس شرا ث دفنت البئ

Telah bercerita kepada kami Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami 'Isa

dari Hisyam dari bapaknya dari 'Aisyah Radliallahu 'anha berkata; "Nabi

shallallahu 'alaihi wasallam telah disihir". Dan berkata Al Laits; " Hisyam menulis

surat kepadaku bahwa dia mendengarnya, dia anggap dari bapaknya dari 'Aisyah

radliallahu 'anhuma berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah disihir hingga

terbayang oleh beliau seolah-olah berbuat sesuatu padahal tidak. Hingga pada suatu

hari Beliau memanggil-manggil kemudian berkata: "Apakah kamu menyadari bahwa

Allah telah memutuskan tentang kesembuhanku?. Telah datang kepadaku dua orang,

3Abû ´Abdullâh Muhammad ibn Ismâ´îl al-Bukhârî, Sahîh al-Bukhârî (Beirut: Dâr Ibn Katsîr,

t.t), Juz 18, h.6

Page 58: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

44

satu diantaranya duduk dekat kepalaku dan yang satu lagi duduk di dekat kakiku.

Yang satu bertanya kepada yang lainnya; "Sakit apa orang ini?".Yang lain

menjawab; "Kena sihir". Yang satu bertanya lagi; "Siapa yang menyihirnya?". Yang

lain menjawab; "Labid bin Al A'sham". Yang satu bertanya lagi; "Dengan cara

apa?". DIjawab; "Dengan cara melalui sisir, rambut yang rontok saat disisir dan

putik kembang kurma jantan". Yang satu bertanya lagi; "Sekarang sihir itu

diletakkan dimana?".Yang lain menjawab; "Di sumur Dzarwan".Maka Nabi

shallallahu 'alaihi wasallam pergi mendatangi tempat tersebut kemudian kembali dan

berkata kepada 'Aisyah setelah kembali; "Putik kurmanya bagaikan kepala-kepala

syetan". Aku bertanya; "Apakah telah baginda keluarkan?". Beliau berkata: "Tidak,

karena Allah telah menyembuhkan aku. Namun aku khawatir bekasnya itu dapat

mempengaruhi manusia maka sumur itu aku urug (timbun) ".

Sahîh Al Bukhârî

ث نا أبو أسامة عن ىشام عن أبيو عن عائشة قالت سحر ث نا عب يد بن إساعيل حد النب صلى اللو حديء وما ف علو حت إذا كان ذات ي و م وىو عندي دعا اللو عليو وسلم حت إنو ليخيل إليو أنو ي فعل الش

تان فيما است فت يتو فيو ق لت وما ذاك يا رسول اللو قال ودعاه ث قال أشعرت يا عائشة أن اللو قد أف جع الرجل قال جاءن رجلن فجلس أحدنا عند رأسي والخر عند رجلي ث قال أحدنا لصاحبو ما و

قال لبيد بن العصم الي هودي من بن زريق قال فيما ذا قال ف مشط ومشاطة مطبوب قال ومن طبو اس وسلم ف أن وجف طلعة ذكر قال فأين ىو قال ف بئر ذي أروان قال فذىب النب صلى اللو عليو

ها نل ث رجع إل عائشة ف قال واللو لكأن ها وعلي ماءىا ن قاعة الناء من أصحابو إل البئر ف نظر إلي ياطني ق لت يا رسول اللو أفأخرجتو قال ا أنا ف قد عافان اللو وشفان ولكأن نلها رءوس الش ل أم

4وخشيت أن أث ور على الناس منو شرا وأمر با فدفنت “Telah menceritakan kepada kami 'Ubaid bin Isma'il telah menceritakan kepada

kami Abu Usamah dari Hisyam dari Ayahnya dari Aisyah dia berkata; Nabi

shallallahu 'alaihi wasallam disihir hingga seakan-akan beliau mengangan-angan

telah berbuat sesuatu, padahal beliau tidak melakukannya, hingga ketika beliau

berada di sampingku, beliau berdo'a kepada Allah dan selalu berdo'a, kemudian

beliau bersabda: "Wahai Aisyah, apakah kamu telah merasakan bahwa Allah telah

memberikan fatwa (menghukumi) dengan apa yang telah aku fatwakan (hukumi)?

Jawabku; "Apa itu wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Dua orang laki-laki telah

datang kepadaku, lalu salah seorang dari keduanya duduk di atas kepalaku dan

satunya lagi di kakiku. Kemudian salah seorang berkata kepada yang satunya;

4Abû ´Abdullâh Muhammad ibn Ismâ´îl al-Bukhârî, Sahîh al-Bukhârî (Beirut: Dâr Ibn Katsîr,

t.t), Juz 18, h.57

Page 59: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

45

"Menderita sakit apakah laki-laki ini?" temannya menjawab; "Terkena sihir.' salah

seorang darinya bertanya; "Siapakah yang menyihirnya?" temannya menjawab;

"Lubid bin Al A'sham seorang Yahudi dari Bani Zuraiq." Salah satunya bertanya;

"Dengan benda apakah dia menyihir?" temannya menjawab; "Dengan rambut yang

terjatuh ketika disisir dan seludang mayang kurma."Salah seorang darinya bertanya;

"Di manakah benda itu di letakkan?" temannya menjawab; "Di dalam sumur Dzi

Arwan." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi sumur

tersebut bersama beberapa orang sahabatnya, beliau pun melihat ke dalam ternyata

di dalamnya terdapat pohon kurma, lalu beliau kembali menemui 'Aisyah bersabda:

"Wahai Aisyah! seakan-akan airnya berubah bagaikan rendaman pohon inai atau

seakan-akan pohon kurmanya bagaikan kepala syetan." Aku bertanya; "Wahai

Rasulullah, tidakkah anda mengeluarkannya?" beliau menjawab: "Tidak,

sesungguhnya Allah telah menyembuhkanku dan aku hanya tidak suka memberikan

kesan buruk kepada orang lain dari peristiwa itu." Kemudian beliau memerintahkan

seseorang membawanya (barang yang dipakai untuk menyihir) lalu menguburnya."

Sahîh Al Bukhârî

ثن أب عن عائشة أن الن ث نا ىشام قال حد ث نا يي حد د بن المث ن حد ثن مم ب صلى اللو عليو حد 5اري(خ)رواه الب شيئا ول يصن عو وسلم سحر حت كان ييل إليو أنو صنع

“Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Al Mutsannaa telah bercerita kepada

kami Yahya telah bercerita kepada kami Hisyam berkata telah bercerita kepadaku

bapakku dari 'Aisyah radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

pernah disihir sehingga terbayang oleh beliau melakukan sesuatu padahal tidak."

Sunan An-nasî`î ري عن أب معاوية عن العمش عن ابن حيان ي عن يزيد عن زيد أرقم قال سحر بن أخب رنا ىناد بن الس

لم ف قال إن رجل النب صلى اللو عليو وسلم رجل من الي هود فاشتكى لذلك أياما فأتاه جبيل عليو السسل رسول اللو صلى اللو عليو وسلم فاستخرجوىا من الي هود سحرك عقد لك عقدا ف بئر كذا وكذا فأر

ا نشط من عقال فما ذكر ذلك ل ذلك الي هودي ول فجيء با ف قام رسول اللو صلى اللو عليو وسلم كأن رآه ف وجهو قط

“Telah mengabarkan kepada kami Hannad bin As Sari dari Abu Mu'awiyah dari Al

A'masy dari Ibnu Hayyan yaitu Yazid dari Zaid bin Arqam, ia berkata; terdapat

seorang laki-laki dari kalangan Yahudi yang menyihir Nabi shallallahu 'alaihi

5Abû ´Abdullâh Muhammad ibn Ismâ´îl al-Bukhârî, Sahîh al-Bukhârî (Beirut: Dâr Ibn Katsîr,

t.t), Juz 18, h.53

Page 60: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

46

wasallam, sehingga beliau beberapa hari sakit Karena hal tersebut. Kemudian beliau

di datangi Jibril 'alaihissalam dan berkata; sesungguhnya terdapat seorang laki-laki

dari kalangan Yahudi Yang menyihimu. Ia mengikat buhul di sebuah sumur ini, dan

ini. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirimkan orang dan

mereka mengeluarkannya dan didatangkan kepada beliau. Kemudian Rasulullah

shallallahu 'alaihi wasallam berdiri seolah-olah beliau terbebas dari ikatan. Dan

beliau tidak menyebutkan hal tersebut kepada orang Yahudi itu dan beliau tidak

melihatnya di wajahnya sama sekali”.6

Sunan Ibnu Mâjah ث نا عبد اللو بن ني عن ىشام عن أبيو عن عائشة ث نا أبو بكر بن أب شيبة حد قالت سحر النب حد

عليو وسلم ي هودي من ي هود بن زريق ي قال لو لبيد بن العصم حت كان النب صلى اللو صلى اللو عليو يء ول ي فعلو قالت حت إذا كان ذات ي وم أو كا لة دعا رسول وسلم ييل إليو أنو ي فعل الش ن ذات لي

تان فيما است فت يتو فيو اللو صلى اللو عليو وسلم ث دعا ث دعا ث قال يا عائشة أشعرت أن اللو قد أف ر عند رجلي ف قال الذي عند رأسي للذي عند رجلي أو جاءن رجلن فجلس أحدنا عند رأسي والخ

عصم قال الذي عند رجلي للذي عند رأسي ما وجع الرجل قال مطبوب قال من طبو قال لبيد بن ال شاطة وجف طلعة ذكر قال وأين ىو قال ف بئر ذي أروان قالت فأتاىا ف أي شيء قال ف مشط وم

اء ماءىا ن قاعة الن النب صلى اللو عليو وسلم ف أناس من أصحابو ث جاء ف قال واللو يا عائشة لكأن ا أنا ف ياطني قالت ق لت يا رسول اللو أفل أحرق تو قال ل أم قد عافان اللو ولكأن نلها رءوس الش

وكرىت أن أثي على الناس منو شرا فأمر با فدفنت

“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan

kepada kami Abdullah bin Numair dari Hisyam dari Ayahnya dari Aisyah dia

berkata, "Seorang Yahudi dari Bani Zuraiq yang bernama Labid bin Al A'sham telah

menyishir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga Nabi shallallahu 'alaihi

wasallam pun di buat seakan-akan telah melakukan sesuatu pekerjaan yang beliau

tidak kerjakan." Aisyah melanjutkan, "Sampai di suatu hari -atau suatu malam-,

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a, berdo'a dan berdo'a, kemudian

beliau bersabda: "Wahai Aisyah, apakah kamu telah merasakan bahwa Allah telah

memberikan fatwa (menghukumi) dengan apa yang telah aku fatwakan (hukumi)?

Dua orang laki-laki telah datang kepadaku, lalu salah seorang dari keduanya duduk

di atas kepalaku dan satunya lagi di kakiku.Kemudian orang yang berada di

kepalaku berkata kepada orang yang berada di kakiku, atau orang yang berada di

6Abî ʻAbdul Rahmân Ahmad Bin Syuʻaib ʻAlî Al-nasâ`î, Sunan An-nasâ`î, Juz 12,h.446

Page 61: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

47

kakiku berkata kepada orang yang berada di kepalaku; "Menderita sakit apakah laki-

laki ini?" dia (salah seorang malaikat yang berada di kaki beliau atau kepala beliau)

berkata, 'Terkena sihir.'Lalu salah satunya bertanya, 'Siapakah yang menyihirnya?'

dia menjawab, 'Labid bin Al A'sham.' Dia bertanya lagi, 'Dengan benda apakah dia

menyishir?' dia menjawab, 'Dengan rambut yang terjatuh ketika di sisir dan sebatang

mayang kurma." Dia bertanya lagi, "Di manakah benda itu diletakkan?" dia

menjawab, "Di dalam sumur milik Dzu Arwan.' Aisyah berkata, "Kemudian Nabi

shallallahu 'alaihi wasallam mendatanginya bersama beberapa orang sahabatnya,

lantas bersabda: "Demi Allah, wahai Aisyah seakan-akan airnya berubah bagaikan

rendaman pohon inai dan seakan-akan pohon kurmanya bagaikan kepada setan."

Aisyah berkata, "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah anda membakarnya?"

beliau menjawab: "Tidak, sesungguhnya Allah telah menyembuhkanku dan aku

hanya tidak suka memberikan kesan buruk kepada orang lain dari peristiwa itu."

Kemudian beliau memerintahkan seseorang membawanya (barang yang di pakai

untuk menyihir) lalu menguburnya."

Sunan Ibnu Mâjah ث نا عبد اللو بن ني عن ىشام عن أبيو عن عائشة ث نا أبو بكر بن أب شيبة حد قالت سحر النب حد

لو لبيد بن العصم حت كان النب صلى اللو عليو صلى اللو عليو وسلم ي هودي من ي هود بن زريق ي قال يء ول ي فعلو قالت حت إذا كان ذات ي وم أو كان ذ لة دعا رسول وسلم ييل إليو أنو ي فعل الش ات لي

تو فيو ليو وسلم ث دعا ث دعا ث قال يا عائشة أشعرت أن اللو قد أف تان فيما است فت ي اللو صلى اللو ع ي عند رجلي أو جاءن رجلن فجلس أحدنا عند رأسي والخر عند رجلي ف قال الذي عند رأسي للذ

عصم قال الذي عند رجلي للذي عند رأسي ما وجع الرجل قال مطبوب قال من طبو قال لبيد بن ال ف بئر ذي أروان قالت فأتاىا ف أي شيء قال ف مشط ومشاطة وجف طلعة ذكر قال وأين ىو قال

ماءىا ن قاعة الناء النب صلى اللو عليو وسلم ف أناس من أصحابو ث جاء ف قال واللو يا عائشة لكأن ياطني قالت ا أنا ف قد عافان اللو ولكأن نلها رءوس الش ق لت يا رسول اللو أفل أحرق تو قال ل أم

7وكرىت أن أثي على الناس منو شرا فأمر با فدفنت )رواه إبن ماجو("Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan

kepada kami Abdullah bin Numair dari Hisyam dari Ayahnya dari Aisyah dia

berkata, "Seorang Yahudi dari Bani Zuraiq yang bernama Labid bin Al A'sham telah

menyishir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga Nabi shallallahu 'alaihi

wasallam pun di buat seakan-akan telah melakukan sesuatu pekerjaan yang beliau

7 Muhammad BinYazid Al-Qazwînî, Sunan Ibnu Majah ,(Beirut:Dâr al Ihyal al-kitab al

„Arabî,t.th), juz 2, h. 1173

Page 62: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

48

tidak kerjakan." Aisyah melanjutkan, "Sampai di suatu hari -atau suatu malam-,

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a, berdo'a dan berdo'a, kemudian

beliau bersabda: "Wahai Aisyah, apakah kamu telah merasakan bahwa Allah telah

memberikan fatwa (menghukumi) dengan apa yang telah aku fatwakan (hukumi)?

Dua orang laki-laki telah datang kepadaku, lalu salah seorang dari keduanya duduk

di atas kepalaku dan satunya lagi di kakiku.Kemudian orang yang berada di

kepalaku berkata kepada orang yang berada di kakiku, atau orang yang berada di

kakiku berkata kepada orang yang berada di kepalaku; "Menderita sakit apakah laki-

laki ini?" dia (salah seorang malaikat yang berada di kaki beliau atau kepala beliau)

berkata, 'Terkena sihir.'Lalu salah satunya bertanya, 'Siapakah yang menyihirnya?'

dia menjawab, 'Labid bin Al A'sham.' Dia bertanya lagi, 'Dengan benda apakah dia

menyishir?' dia menjawab, 'Dengan rambut yang terjatuh ketika di sisir dan sebatang

mayang kurma." Dia bertanya lagi, "Di manakah benda itu diletakkan?" dia

menjawab, "Di dalam sumur milik Dzu Arwan.' Aisyah berkata, "Kemudian Nabi

shallallahu 'alaihi wasallam mendatanginya bersama beberapa orang sahabatnya,

lantas bersabda: "Demi Allah, wahai Aisyah seakan-akan airnya berubah bagaikan

rendaman pohon inai dan seakan-akan pohon kurmanya bagaikan kepada setan."

Aisyah berkata, "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah anda membakarnya?"

beliau menjawab: "Tidak, sesungguhnya Allah telah menyembuhkanku dan aku

hanya tidak suka memberikan kesan buruk kepada orang lain dari peristiwa itu."

Kemudian beliau memerintahkan seseorang membawanya (barang yang di pakai

untuk menyihir) lalu menguburnya."

Sunan An-nasî`î د ن بن العلء عن ابن إدريس قال أن بأنا شعبة عن عمرو بن مرة عن عبد اللو بن سلمة ع أخب رنا مم

ال قال قال ي هودي لصاحبو اذىب بنا إل ىذا النب قال لو صاحبو ل ت ق نب لو ل صفوان بن عسعك كان لو أرب عة أعني فأت يا رسول اللو صلى اللو عليو وسلم وسأله عن تسع آ نات ف قال لم س يات ب ي

فس الت حرم اللو إل بالق ول تشوا ببيء إل ل تشركوا باللو شيئا ول تسرقوا ول ت زنوا ول ت قت لوا ال ن ليكم خاصة ي هود ذي سلطان ول تسحروا ول تأكلوا الربا ول ت قذفوا المحصنة ول ت ولوا ي وم الزحف وع

بت ف قب لوا يديو ورجليو وقالوا نشهد أنك نب قال فما ين عكم أن ت تبعون قاأن ل ت عدوا ف ا لوا إن لس 8داود دعا بأن ل ي زال من ذريتو نب وإنا ناف إن ات ب عناك أن ت قت لنا ي هود

“Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala` dari Ibnu Idris, ia

berkata; telah memberitakan kepada kami Syu'bah dari 'Amr bin Murrah dari

Abdullah bin Salamah dari Shafwan bin 'Assal ia berkata; seorang Yahudi berkata

8„Abdul Rahman Ahmad Bin Syu‟aib „Alî Al-nasâ‟î, Sunan An-nasâ‟î, (Bairut: baitul Ifkar

Al-dauliyyah, t.th), Juz 24 h.204

Page 63: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

49

kepada temannya; pergilah bersama kami kepada Nabi ini. Lalu temannya berkata

kepadanya; jangan engkau katakan Nabi, jika ia mendengarmu ia memiliki empat

mata. Lalu mereka berdua mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan

bertanya mengenai sembilan ayat yang jelas, lalu beliau bersabda kepada mereka:

"Janganlah kalian menyekutukan Allah dengan sesuatupun, janganlah kalian

mencuri, janganlah kalian berzina, janganlah kalian membunuh jiwa yang

diharamkan Allah kecuali dengan haq, janganlah kalian berjalan membawa orang

yang tidak bersalah kepada yang penguasa, janganlah kalian berbuat sihir,

janganlah kalian makan harta riba, janganlah kalian menuduh seorang yang suci

berbuat zina, janganlah kalian berpaling dihari bertemu dengan musuh, dan wajib

khusus bagi kalian hai orang yahudi agar tidak melampaui batas pada hari sabtu.

Lalu mereka mencium tangan dan kaki beliau dan berkata; kami bersaksi bahwa

engkau adalah Nabi, kemudian beliau bersabda: " Lalu apa yang menghalangi

kalian untuk mengikutiku, " mereka menjawab karena Dawud menyeru bahwa masih

ada Nabi dari keturunannya, dan kami khawatir jika kami mengikutimu maka orang-

orang yahudi akan membunuh kami”.9

2. Hukum Pelaku Sihir

Sunan An-nasî`î ث نا ث نا أبو داود قال حد قري عن السن عن أب ىري رة أخب رنا عمرو بن علي قال حد عباد بن ميسرة المن

حر ف قد أشرك قال قال رسول اللو صلى اللو عليو وسلم من عقد عقدة ث ن فث فيها ف قد سحر ومن س 10إليو ومن ت علق شيئا وكل

“Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin Ali, ia berkata; telah menceritakan

kepada kami Abu Daud, ia berkata; telah menceritakan kepada kami 'Abbad bin

Maisarah Al Manqari dari Al Hasan dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah

shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Barang siapa yang mengikat buhul

kemudian meniupnya sungguh ia telah berbuat sihir, dan barang siapa yang

melakukan sihir maka sungguh ia telah berbuat syirik dan barang siapa yang

menggantungkan sesuatu maka ia akan diserahkan kepadanya”.11

Sunan At-Tirmidzî

9Abû ´Abd al-Rahmân Ahmad ibn ´Alî Syu´aib ibn ´Alî ibn Sînân al-Nasâ`î, Sunan al-Nasâ`î

(Beirut: Dâr al-Ma´rifah, t.th), Juz 24,h.380 10

„Abdul Rahman Ahmad Bin Syu‟aib „Alî Al-nasâ‟î, Sunan An-nasâ‟î, (Bairut: baitul Ifkar

Al-dauliyyah, t.th), Juz 12 h.443 11

Abû ´Abd al-Rahmân Ahmad ibn ´Alî Syu´aib ibn ´Alî ibn Sînân al-Nasâ`î, Sunan al-Nasâ`î

(Beirut: Dâr al-Ma´rifah, t.th), Jilid 1, Huz 12,h.443

Page 64: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

50

ث نا أبو معاوية عن إسعيل بن مسلم عن السن عن جندب قا ث نا أحد بن منيع حد ل قال رسول حديف قال احر ضربة بالس أبو عيسى ىذا حديث ل ن عرفو مرفوعا إل اللو صلى اللو عليو وسلم حد الس

ي يضعف ف الديث من قبل حفظو وإسعيل بن مسلم العبدي من ىذا الوجو وإسعيل بن مسلم المكعن السن أيضا والصحيح عن جندب موقوف والعمل على ىذا عند البصري قال وكيع ىو ثقة وي روى

نس و قال ب عض أىل العلم من أصحاب النب صلى اللو عليو وسلم وغيىم وىو ق ول مالك بن أ ا ي افعي إن لغ بو الكفر فإذا عمل عمل دون الكفر ف لم الش احر إذا كان ي عمل ف سحره ما ي ب قتل الس

ن ر عليو ق تل “Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani', telah menceritakan kepada

kami Abu Mu'awiyah dari Isma'il bin Muslim dari Al Hasan dari Jundub iaberkata;

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hukuman bagi penyihir adalah

dipenggal dengan pedang." Abu Isa berkata; Hadits ini tidak kami ketahui

diriwayatkan secara marfu' kecuali dari jalur ini dan Isma'il bin Muslim Al Makki

didla'ifkan dalam periwayatan hadits dari segi hafalannya, sedangkan Isma'il bin

Muslim Al Abdi Al Bashri, Waki' berkata tentangnya; Ia seorang yang tsiqah dan

hadits ini diriwayatkan juga dari Al Hasan. Dan yang shahih dari Jundub adalah

riwayat mauquf. Hadits ini menjadi pedoman amal menurut sebagian ulama dari

kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan selain mereka, ini menjadi

pendapat Malik bin Anas. Asy Syafi'i berkata; Sesungguhnya seorang penyihir

dibunuh jika ia melakukan perbuatan sihir yang mencapai kekufuran namun jika ia

melakukan perbuatan selain kekufuran maka kami tidak berpendapat ia harus

dibunuh”

3. Perkara sihir termasuk dosa besar

Sahîh Al Bukhârî

ث نا عبد العزيز بن عبد اللو قال ثن سليمان بن بلل عن ث ور بن زيد المدن عن أب الغيث عن حد حدبع الموب و قات قالوا يا رسول الل أب ىري رة رضي اللو عنو عن النب صلى اللو عليو وسلم قال اجتنبوا الس

فس الت حرم اللو إل بالق وأكل الر حر وق تل الن رك باللو والس با وأكل مال اليتيم وما ىن قال الش 12والت ول ي وم الزحف وقذف المحصنات المؤمنات الغافلت

12

Abî ´Abdillâh Muhammad ibn Ismâ´îl al-Bukhârî, Sahîh al-Bukhârî (Beirut: Dâr Ibn Katsîr,

t.t), h.226.

Page 65: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

51

“Telah bercerita kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah berkata telah bercerita

kepadaku Sulaiman bin Bilal dari Tsaur bin Zaid Al Madaniy dari Abu 'Al Ghoits

dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

bersabda: "Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan". Para sahabat bertanya:

"Wahai Rasulullah, apakah itu? Beliau bersabda: "Syirik kepada Allah, sihir,

membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan haq, memakan riba,

makan harta anak yatim, kabur dari medan peperangan dan menuduh seorang

wanita mu'min yang suci berbuat zina"

Sahĩh Muslim ثن سليمان بن بلل عن ث ور ب ث نا ابن وىب قال حد ثن ىارون بن سعيد اليلي حد ن زيد عن أب حد

بع الموبقات قيل يا رسول اللو الغيث عن أب ىري رة أن رسول اللو صلى اللو عليو وسلم قال اجتنبوا السفس الت حرم اللو إل بالق وأكل مال حر وق تل الن رك باللو والس الربا اليتيم وأكل وما ىن قال الش

والت ول ي وم الزحف وقذف المحصنات الغافلت المؤمنات “Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada

kami Ibnu Wahab dia berkata, telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal

dari Tsaur bin Zaid dari Abu al-Ghaits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah

shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hendaklah kalian menghindari tujuh dosa

yang dapat menyebabkan kebinasaan." Dikatakan kepada beliau, "Apakah ketujuh

dosa itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Dosa menyekutukan Allah, sihir,

membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah untuk dibunuh kecuali dengan haq,

memakan harta anak yatim, memakan riba, lari dari medan pertempuran, dan

menuduh wanita mukminah baik-baik berbuat zina”.

Sunan An-nasî`î قري عن اا ث نا عباد بن ميسرة المن ث نا أبو داود قال حد لسن عن أب ىري رة خب رنا عمرو بن علي قال حد

ن فث فيها ف قد سحر ومن سحر ف قد أشرك قال قال رسول اللو صلى اللو عليو وسلم من عقد عقدة ث 13)رواه النسائي( ومن ت علق شيئا وكل إليو

“Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin Ali, ia berkata; telah

menceritakan kepada kami Abu Daud, ia berkata; telah menceritakan kepada kami

'Abbad bin Maisarah Al Manqari dari Al Hasan dari Abu Hurairah, ia berkata;

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Barang siapa yang mengikat

buhul kemudian meniupnya sungguh ia telah berbuat sihir, dan barang siapa yang

13

„Abdul Rahman Ahmad Bin Syu‟aib „Alî Al-nasâ‟î, Sunan An-nasâ‟î, (Bairut: baitul Ifkar

Al-dauliyyah, t.th), Juz 12 h.446

Page 66: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

52

melakukan sihir maka sungguh ia telah berbuat syirik dan barang siapa yang

menggantungkan sesuatu maka ia akan diserahkan kepadanya.

Sunan An-nasî`î د بن العلء عن ابن إدريس قال أن بأنا شعبة عن عمرو بن مرة عن عبد اللو بن سلمة عن أخب رنا مم

ال قال قال ي هودي لصاحبو اذىب بنا إل ىذا النب قال لو صاحبو ل ت ق ل نب لو صفوان بن عسعك كان لو أرب عة أعني فأت يا رسول اللو صلى اللو عليو نات ف قال لم س وسلم وسأله عن تسع آيات ب ي

فس الت حرم اللو إل ب الق ول تشوا ببيء إل ل تشركوا باللو شيئا ول تسرقوا ول ت زنوا ول ت قت لوا الن ود سحروا ول تأكلوا الربا ول ت قذفوا المحصنة ول ت ولوا ي وم الزحف وعليكم خاصة ي ه ذي سلطان ول ت

بت ف قب لوا يديو ورجليو وقالوا نشهد أنك نب قال فما ين عكم أن ت تبعون قالوا إن أن ل ت عدوا ف الس 14)رواه النسائي( داود دعا بأن ل ي زال من ذريتو نب وإنا ناف إن ات ب عناك أن ت قت لنا ي هود

“Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala` dari Ibnu Idris, ia

berkata; telah memberitakan kepada kami Syu'bah dari 'Amr bin Murrah dari

Abdullah bin Salamah dari Shafwan bin 'Assal ia berkata; seorang Yahudi berkata

kepada temannya; pergilah bersama kami kepada Nabi ini. Lalu temannya berkata

kepadanya; jangan engkau katakan Nabi, jika ia mendengarmu ia memiliki empat

mata. Lalu mereka berdua mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan

bertanya mengenai sembilan ayat yang jelas, lalu beliau bersabda kepada mereka:

"Janganlah kalian menyekutukan Allah dengan sesuatupun, janganlah kalian

mencuri, janganlah kalian berzina, janganlah kalian membunuh jiwa yang

diharamkan Allah kecuali dengan haq, janganlah kalian berjalan membawa orang

yang tidak bersalah kepada yang penguasa, janganlah kalian berbuat sihir,

janganlah kalian makan harta riba, janganlah kalian menuduh seorang yang suci

berbuat zina, janganlah kalian berpaling dihari bertemu dengan musuh, dan wajib

khusus bagi kalian hai orang yahudi agar tidak melampaui batas pada hari sabtu.

Lalu mereka mencium tangan dan kaki beliau dan berkata; kami bersaksi bahwa

engkau adalah Nabi, kemudian beliau bersabda: " Lalu apa yang menghalangi

kalian untuk mengikutiku, " mereka menjawab karena Dawud menyeru bahwa masih

ada Nabi dari keturunannya, dan kami khawatir jika kami mengikutimu maka orang-

orang yahudi akan membunuh kami.”15

14

„Abdul Rahman Ahmad Bin Syu‟aib „Alî Al-nasâ‟î, Sunan An-nasâ‟î, (Bairut: baitul Ifkar

Al-dauliyyah, t.th), Juz 12 h.444 15

„Abdul Rahman Ahmad Bin Syu‟aib „Alî Al-nasâ‟î, Sunan An-nasâ‟î, (Bairut: baitul Ifkar

Al-dauliyyah, t.th), h.444

Page 67: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

53

Sunan At-Tirmidzî ث نا أبو معاوية عن إسعيل بن مسلم عن السن عن جندب قا ث نا أحد بن منيع حد ل قال رسول حد

يف قال أبو عيسى ىذا حديث ل ن عرفو مرفوعا إل اللو صلى اللو عليو وسلم احر ضربة بالس حد السي يضعف ف الديث من قبل حفظو وإسعيل بن مسلم العبدي من ىذا الوجو وإسعيل بن مسلم المك

ا عند صري قال وكيع ىو ثقة وي روى عن السن أيضا والصحيح عن جندب موقوف والعمل على ىذ الب ن أنس و قال ب عض أىل العلم من أصحاب النب صلى اللو عليو وسلم وغيىم وىو ق ول مالك ب

لغ بو الكفر فإذا عمل عمل احر إذا كان ي عمل ف سحره ما ي ب ا ي قتل الس افعي إن دون الكفر ف لم الش )ن ر عليو ق تل )رواه الرتمذي

“Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani', telah menceritakan kepada

kami Abu Mu'awiyah dari Isma'il bin Muslim dari Al Hasan dari Jundub ia berkata;

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hukuman bagi penyihir adalah

dipenggal dengan pedang." Abu Isa berkata; Hadis ini tidak kami ketahui

diriwayatkan secara marfu' kecuali dari jalur ini dan Isma'il bin Muslim Al Makki

didla'ifkan dalam periwayatan hadis dari segi hafalannya, sedangkan Isma'il bin

Muslim Al Abdi Al Bashri, Waki' berkata tentangnya; Ia seorang yang tsiqah dan

hadis ini diriwayatkan juga dari Al Hasan. Dan yang shahih dari Jundub adalah

riwayat mauquf.Hadis ini menjadi pedoman amal menurut sebagian ulama dari

kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan selain mereka, ini menjadi

pendapat Malik bin Anas. Asy Syafi'i berkata; Sesungguhnya seorang penyihir

dibunuh jika ia melakukan perbuatan sihir yang mencapai kekufuran namun jika ia

melakukan perbuatan selain kekufuran maka kami tidak berpendapat ia harus

dibunuh.”

Sunan Abû Dâwud

ث نا ابن وىب عن سليمان بن بلل عن ث ور بن زيد ح ث نا أحد بن سعيد المدان حد عن أب الغيث دبع الم وبقات قيل يا رسول اللو وما عن أب ىري رة أن رسول اللو صلى اللو عليو وسلم قال اجتنبوا الس

فس الت حرم اللو إل بالق وأكل الربا و حر وق تل الن رك باللو والس أكل مال اليتيم والت ول ىن قال الشت المؤمنات قال أبو داود أبو الغيث سال مول ابن مطيع ي وم الزحف وقذف المحصنات الغافل

اد حد ث نا حرب بن شد ث نا معاذ بن ىانئ حد ث نا إب راىيم بن ي عقوب الوزجان حد ث نا يي بن أب حدثو وكانت لو صحبة أن رجل سأل كثي عن عبد ا و لميد بن سنان عن عب يد بن عمي عن أبيو أنو حد

Page 68: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

54

ني واستحلل م ف قال يا رسول اللو ما الكبائر ف قال ىن تسع فذكر معناه زاد وعقوق الوالدين المسل لتكم أحياء وأموات الب يت الرام قب

“Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Sa'id Al Hamdani, telah menceritakan

kepada kami Ibnu Wahb dari Sulaiman bin Bilal dari Tsaur bin Zaid dari Abu Al

Ghaits dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan!" Beliau ditanya; wahai Rasulullah,

apakah perkara tersebut? Beliau berkata: ""Mensekutukan Allah, sihir, membunuh

jiwa yang Allah haramkan kecuali dengan haq, memakan riba, memakan harta anak

yatim, lari dari peperangan, menuduh seorang wanita mukmin yang suci dan baik

berbuat zina." Abu Daud berkata; Abu Al Ghaits Salim adalah mantan budak Ibnu

Muthi'. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Ya'qub Al Juzajani, telah

menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hani`, telah menceritakan kepada kami Harb

bin Syaddad, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir, dari Abdul

Hamid bin Sinan dari 'Ubaid bin 'Umair, dari ayahnya, bahwa ia telah menceritakan

kepadanya, dan ia pernah menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Bahwa

seorang laki-laki pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia

berkata; wahai Rasulullah, apakah dosa-dosa besar itu? Kemudian beliau berkata:

"Dosa-dosa besar tersebut ada sembilan." Kemudian ia menyebutkan maknanya, dan

ia tambahkan; dan durhaka kepada kedua orang tua muslim, dan menghalalkan hal-

hal yang haram dilakukan di Baitul Haram kiblat kalian (seperti berburu, memotoh

pepohonan), baik yang hidup maupun yang mati”.

4. Pengobatan pencegah sihir

Sahîh Al Bukhârî

د ث نا مم اد عن ع حد عت عبد اللو بن شد ثن معبد بن خالد قال س ائشة بن كثي أخب رنا سفيان قال حدها قالت أمرن رسول اللو صلى اللو عليو وسلم أو أمر أن يست رقى من 16العني رضي اللو عن

„‟Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada

kami Sufyan dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ma'bad bin Khalid dia

berkata; saya mendengar Abdullah bin Syaddad dari Aisyah radliallahu 'anha dia

berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami supaya

meruqyah orang yang terkena penyakit 'ain (gangguan sihir)."

16

Abû ´Abdullâh Muhammad ibn Ismâ´îl al-Bukhârî, Sahîh al-Bukhârî (Beirut: Dâr Ibn

Katsîr, t.t), Juz 8, h.332

Page 69: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

55

Sahîh Al Bukhârî

ث نا مروان أخب رنا ىاشم بن ىاشم أخب رنا ث نا جعة بن عبد اللو حد عامر بن سعد عن أبيو قال قال حدلك الي وم سم ول رسول اللو صلى اللو عليو وسلم من تصبح كل ي وم سبع ترات عجوة ل يضره ف ذ

17سحر „‟Telah menceritakan kepada kami Jum'ah bin Abdullah berkata, telah menceritakan

kepada kami Marwan berkata, telah mengabarkan kepada kami Hasyim bin Hasyim

berkata, telah mengabarkan kepada kami Amir bin Sa'd dari Bapaknya ia berkata;

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa setiap pagi

mengkonsumsi tujuh butir kurma 'Ajwah, maka pada hari itu ia akan terhindar dari

racun dan sihir."

Sahîh Al Bukhârî

ث نا أحد بن بشي أبو بكر أخب رنا ىاشم بن ىاشم قال أخب د بن سلم حد ث نا مم عامر بن سعد رن حدعت رسول اللو صلى اللو عليو وسلم ي قول من اصطبح بسبع تر عت أب ي قول س ات عجوة ل قال س

18يضره ذلك الي وم سم ول سحر Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam telah menceritakan kepada

kami Ahmad bin Basyir Abu Bakar telah mengabarkan kepada kami Hasyim bin

Hasyim dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Amir bin Sa'd dia berkata; saya

mendengar Ayahku berkata; saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'alai wasallam

bersabda: "Barangsiapa di pagi hari makan tujuh buah kurma 'ajwah, maka pada

hari itu racun dan sihir tidak akan membahayakan dirinya."

Sahĩh Muslim ث نا معاو ث نا أبو ت وبة وىو الربيع بن نافع حد ثن السن بن علي اللوان حد م عن حد ية ي عن ابن سل

ع ثن أبو أمامة الباىلي قال س م ي قول حد ع أبا سل ت رسول اللو صلى اللو عليو وسلم ي قول زيد أنو سورة آل عمران فإن هما تأتيان اق رءوا القرآن فإنو يأت ي وم القيامة شفيعا لصحابو اق رءوا الزىراوين الب قرة وس

ان عن أصحاب ي وم القيامة كأن ما هما غمامتان أو كأن هما غياي تان أو كأن هما فرقان من طي صواف تاجية ب لغن أن البطلة اق رءوا سورة الب قرة فإن أخذىا ب ركة وت ركها حسرة ول تستطيعها البطلة قال معاو

17

Abî ´Abdillâh Muhammad ibn Ismâ´îl al-Bukhârî, Sahîh al-Bukhârî (Beirut: Dâr Ibn Katsîr,

t.t), h. 63. 18

Abî ´Abdillâh Muhammad ibn Ismâ´îl al-Bukhârî, Sahîh al-Bukhârî (Beirut: Dâr Ibn Katsîr,

t.t), h. 48.

Page 70: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

56

ان حد ارمي أخب رنا يي ي عن ابن حس ث نا عبد اللو بن عبد الرحن الد حرة و حد ث نا معاوية بذا السر أنو قال وكأن هما ف كليه سناد مث لو غي 19ما ول يذكر ق ول معاوية ب لغن ال

Telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Ali Al Hulwani telah menceritakan

kepada kami Abu Taubah ia adalah Ar Rabi' bin Nafi', telah menceritakan kepada

kami Mu'awiyah yakni Ibnu Sallam, dari Zaid bahwa ia mendengar Abu Sallam

berkata, telah menceritakan kepadaku Abu Umamah Al Bahili ia berkata; Saya

mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah Al Qur`an,

karena ia akan datang memberi syafa'at kepada para pembacanya pada hari kiamat

nanti. Bacalah Zahrawain, yakni surat Al Baqarah dan Ali Imran, karena keduanya

akan datang pada hari kiamat nanti, seperti dua tumpuk awan menaungi

pembacanya, atau seperti dua kelompok burung yang sedang terbang dalam formasi

hendak membela pembacanya. Bacalah Al Baqarah, karena dengan membacanya

akan memperoleh barokah, dan dengan tidak membacanya akan menyebabkan

penyesalan, dan pembacanya tidak dapat dikuasai (dikalahkan) oleh tukang-tukang

sihir." Mu'awiyah berkata; "Telah sampai (khabar) kepadaku bahwa, Al Bathalah

adalah tukang-tukang sihir." Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin

Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada kami Yahya yakni Ibnu Hassan,

Telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah dengan isnad ini, hanya saja ia

mentatakan; "Wa Ka`annahumaa fii Kilaihimaa." dan ia tidak menyebutkan

ungkapan Mu'awiyah, "Telah sampai (khabar) padaku.

Sunan Abû Dâwud

ث نا ىاشم بن ىاشم عن عامر بن سعد ث نا أبو أسامة حد ث نا عثمان بن أب شيبة حد أب وقاص بن حدذلك الي وم سم ول عن أبيو عن النب صلى اللو عليو وسلم قال من تصبح سبع ترات عجوة ل يضره

20سحر “Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan

kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Hasyim bin Hasyim dari

'Amir bin Sa'd bin Abu Waqqash dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi

wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa pada pagi hari makan tujuh butir kurma

'ajwah, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun dan sihir”.

19

Abî al-Husain Muslim ibn al-Hajjâj al-Qusyairî al-Naisâbûrî, SahîhMuslim (Riyadh: Dâr

Ṯaybah Lil Nasyri wa Tauzî´, 1426 H), Juz 13,h. 149. 20

Abî Dâwud Sulaimân ibn al-Asy´ats al-Sijistânî, Sunan Abû Dâwud (Riyadh: Maktabah al-

Ma´ârif Lil Nasyri wa Tauzî, t.t), Juz7 , h.110.

Page 71: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

57

Sunan Abû Dâwud

ث نا أبو عوانة عن ساك عن عكرمة عن ابن عباس قال جاء أعراب إل د حد ث نا مسد النب صلى اللو حدلم ف قال رسول اللو صلى اللو عليو وسلم إن من الب يان سحرا وإن من عليو وسلم فجعل ي تكلم بك

عر حكما 21الش“Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada

kami Abu Awanah dari Simak dari Ikrimah dari Ibnu Abbas ia berkata, "Seorang

Arab dusun datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata dengan

suatu perkataan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Sesungguhnya dalam kefasihan itu terdapat sihir, dan dalam sihir terdapat hukum."

Sunan Abû Dâwud

ث نا يي عن عب يد اللو بن ال د المعن قال حد ث نا أبو بكر بن أب شيبة ومسد خنس عن الوليد بن حداللو صلى اللو عليو وسلم من اق تبس عبد اللو عن يوسف بن ماىك عن ابن عباس قال قال رسول

حر زاد ما زا د علما من النجوم اق تبس شعبة من الس

“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Musaddad secara

makna, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya dari 'Ubaidullah bin

Al Akhnas dari Al Walid bin Abdullah dari Yusuf bin Mahik dari Ibnu Abbas ia

berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa

mempelajari ilmu nujum, maka ia telah mempelajari bagian dari sihir." Beliau

menambah celaannya dengan apa yang beliau tambahkan”.22

5. Larangan Terhadap Sihir

Sunan An-nasî`î د بن العلء عن ابن إدريس قال أن بأنا شعبة عن عمرو بن مرة عن عبد ا للو بن سلمة عن أخب رنا مم

ال قال قال ي هودي لصاحبو اذىب بنا إل ىذا النب قال لو صاحبو ل ت قل نب لو صفوان بن عسعك كان لو أرب عة أعني فأت يا رسول اللو صلى اللو عليو وسلم وسأله عن تسع آ نات ف قال لم س يات ب ي

فس الت حرم اللو إل بالق ول تشوا ببيء إل ل تشركوا باللو شيئا ول تسرقوا ول ت زنو ا ول ت قت لوا الن ليكم خاصة ي هود ذي سلطان ول تسحروا ول تأكلوا الربا ول ت قذفوا المحصنة ول ت ولوا ي وم الزحف وع

21

Abî Dâwud Sulaimân ibn al-Asy´ats al-Sijistânî, Sunan Abû Dâwud (Riyadh: Maktabah al-

Ma´ârif Lil Nasyri wa Tauzî, t.t), Juz7 , h.115. 22

Abî Dâwud sulaîmân Bin Asy‟âs, Sunan Abî Dâwud, (Bairut: Dâr al-Risâlah

al‟ilmiyyah,1998), juz 4 h.578

Page 72: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

58

بت ف قب لوا يديو ورجليو وقالوا نشهد أنك نب قال فما ين عكم أ أ ن ت تبعون قالوا إن ن ل ت عدوا ف الس ت قت لنا ي هود داود دعا بأن ل ي زال من ذريتو نب وإنا ناف إن ات ب عناك أن

"Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala` dari Ibnu Idris, ia

berkata; telah memberitakan kepada kami Syu'bah dari 'Amr bin Murrah dari

Abdullah bin Salamah dari Shafwan bin 'Assal ia berkata; seorang Yahudi berkata

kepada temannya; pergilah bersama kami kepada Nabi ini. Lalu temannya berkata

kepadanya; jangan engkau katakan Nabi, jika ia mendengarmu ia memiliki empat

mata. Lalu mereka berdua mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan

bertanya mengenai sembilan ayat yang jelas, lalu beliau bersabda kepada mereka:

"Janganlah kalian menyekutukan Allah dengan sesuatupun, janganlah kalian

mencuri, janganlah kalian berzina, janganlah kalian membunuh jiwa yang

diharamkan Allah kecuali dengan haq, janganlah kalian berjalan membawa orang

yang tidak bersalah kepada yang penguasa, janganlah kalian berbuat sihir,

janganlah kalian makan harta riba, janganlah kalian menuduh seorang yang suci

berbuat zina, janganlah kalian berpaling dihari bertemu dengan musuh, dan wajib

khusus bagi kalian hai orang yahudi agar tidak melampaui batas pada hari sabtu.

Lalu mereka mencium tangan dan kaki beliau dan berkata; kami bersaksi bahwa

engkau adalah Nabi, kemudian beliau bersabda: " Lalu apa yang menghalangi

kalian untuk mengikutiku, " mereka menjawab karena Dawud menyeru bahwa masih

ada Nabi dari keturunannya, dan kami khawatir jika kami mengikutimu maka orang-

orang yahudi akan membunuh kami”.23

Sunan At-Tirmidzî ث نا عبد اللو بن إدريس وأبو أسامة عن شعبة عن عمرو بن مرة ث نا أبو كريب حد عن عبد اللو بن حد

ال قال قال ي هودي لصاحبو اذىب بنا إل ىذا النب ف قال صاحبو ل ت قل نب سلمة عن صفوان بن عسعك كان لو أرب عة أعني فأت يا رسول اللو صلى اللو عليو وسلم فسأله نات إنو لو س عن تسع آيات ب ي

فس الت حرم اللو إل بالق ول تشوا ف قال لم ل تشركوا باللو شيئا ول تسر قوا ول ت زنوا ول ت قت لوا الن حف وا الفرار ي وم الز ببيء إل ذي سلطان لي قت لو ول تسحروا ول تأكلوا الربا ول ت قذفوا مصنة ول ت ول

بت قال ف قب لوا يده ورجلو ف قال نشهد أن ك نب قال فما وعليكم خاصة الي هود أن ل ت عتدوا ف الس

23

Abî ʻAbdul Rahmân Ahmad Bin Syuʻaib ʻAlî Al-nasâ`î, Sunan An-nasâ`î, Juz 12, h.444

Page 73: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

59

نب وإنا ناف إن تبعناك أن ت قت لنا الي هود ين عكم أن ت تبعون قالوا إن داود دعا ربو أن ل ي زال ف ذريتو 24يح وف الباب عن يزيد بن السود وابن عمر وكعب بن مالك قال أبو عيسى ىذا حديث حسن صح

“Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami

Abdullah bin Idris dan Abu Usamah dari Syu'bah dari 'Amr bin Murrah dari

Abdullah bin Salamah dari Shafwan bin 'Assal ia berkata; "Seorang Yahudi berkata

kepada sahabatnya; "Marilah kita berangkat bersama menemui Nabi ini!"

sahabatnya menjawab: "Jangan katakan Nabi, sungguh apabila dia mendengar

perkataanmu, maka dia akan memiliki empat mata (bahasa kiasan dari senang), "

lalu keduanya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya

kepada beliau tentang sembilan ayat bayyinat, beliau bersabda kepada mereka:

"Janganlah kalian menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, jangan mencuri,

jangan berzina, jangan membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan

benar, jangan menjelek-jelekkan orang yang tidak bersalah kepada penguasa agar

penguasa membunuhnya, jangan melakukan sihir, jangan memakan riba, jangan

menuduh (berbuat zina) wanita-wanita suci, jangan berpaling lari dari medan

pertempuran, dan kepada kalian khususnya wahai orang-orang Yahudi, janganlah

kalian melampaui batas pada hari sabtu." Shafwan berkata; Mereka langsung

mencium kedua tangan dan kaki beliau, lalu keduanya mengatakan; "Kami bersaksi

bahwa engkau adalah Nabi." Beliau bertanya: "Lalu apa yang menghalangi kalian

tidak mengikutiku?" Shafwan berkata; Mereka mengatakan: "Sesungguhnya Nabi

Daud berdo'a kepada Rabbnya agar senantiasa ada dari keturunannya seorang nabi,

sesungguhnya kami takut jika mengikutimu orang-orang Yahudi akan membunuh

kami." Dan dalam bab ini, ada hadits dari Yazid bin Al Aswad, Ibnu Umar dan Ka'ab

bin Malik. Abu Isa berkata; Hadits ini hasan shahih.”

Sunan At-Tirmidzî ث نا أبو داود ويزيد بن ىارون وأبو الوليد واللفظ لفظ ي ث نا ممود بن غيلن حد زيد والمعن واحد عن حد

ال أ ن ي هودي ني قال أحدنا لصاحبو شعبة عن عمرو بن مرة عن عبد اللو بن سلمة عن صفوان بن عسعها ت قول نب كانت ل و أرب عة أعني فأت يا النب اذىب بنا إل ىذا النب نسألو ف قال ل ت قل نب فإنو إن س

نات { ف قال صلى اللو عليو وسلم ف نا موسى تسع آيات ب ي سأله عن ق ول اللو عز وجل } ولقد آت ي فس ل بالق الت حرم اللو إ رسول اللو صلى اللو عليو وسلم ل تشركوا باللو شيئا ول ت زنوا ول ت قت لوا الن فوا مصنة ول تفروا من ول تسرقوا ول تسحروا ول تشوا ببيء إل سلطان ف ي قت لو ول تأكلوا الربا ول ت قذ

24

Abî ´Îsâ Muhammad ibn ´Îsâ al-Tirmidzî, al-Jâmi´ al-Kabîr (Beirut: Dâr al-Garb al-Islâmî,

1996), Juz 7, h.161

Page 74: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

60

ة ل ت بت ف قبل يديو ورجليو وقال نشهد الزحف شك شعبة وعليكم يا معشر الي هود خاص عدوا ف السنب وإنا ناف إن أسلمنا أنك نب قال فما ين عكما أن تسلما قال إن داود دعا اللو أن ل ي زال ف ذريتو

25ا الي هود قال أبو عيسى ىذا حديث حسن صحيح أن ت قت لن “Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada

kami Abu Dawud, Yazid bin Harun dan Abu Al Walid, teksnya milik Yazid dan

artinya sama, dari Syu'bah dari Amru bin Murrah dari Abdullah bin Salamah dari

Shafwan bin Assal, ada dua orang Yahudi, salah satunya berkata kepada temannya:

Ikutlah bersamaku menghadap Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam ini, lalu kita

tanyakan (sesuatu) padanya! ia menyahut: Jangan katakan Nabi, karena ia memiliki

empat mata dan ia mendengar saat engkau mengatakan Nabi. Keduanya datang

kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dan menanyakan fiman Allah subhanahu

wata'ala: "Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah

mu'jizat yang nyata." (Al Israa`: 101) Rasululah menjawab: "Janganlah kalian

mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun, janganlah kalian berzina, membunuh

jiwa yang Allah haramkan kecuali dengan hak, mencuri, mempelajari sihir, dan

janganlah kamu membawa orang tak mempunyai kesalahan kepada penguasa

dengan maksud agar si penguasa membunuhnya, mamakan riba, menuduh wanita

baik-baik melakukan perzinahan, dan janganlah kalian lari dari peperangan -

Syu'bah ragu- dan wajib atasmu untukmu wahai orang yahudi, janganlah melanggar

hari sabtu." lalu keduanya mencium kedua tangan dan kakinya dan berikrar: Kami

bersaksi bahwa engkau adalah seorang Nabi. Beliau bertanya: "Apa yang

menghalangi kalian untuk masuk Islam?" mereka menjawab: Sesungguhnya Dawud

pernah berdo'a keada Allah agar Allah senantiasa mengutus seorang Nabi dari

keturunannya, dan kami takut jika kami masuk Islam kami akan dibunuh orang

Yahudi. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih”

A. Asbabul wurud

Perlu diketahui bahwa tidak semua hadis memiliki Asbabul al-wurud, maka disini

penulis hanya menjelaskan hadis-hadis mengenai sihir yang memiliki Asbabul wurud

diantaranya :

1. Hadis Pengobatan Sihir

25

Abî ´Îsâ Muhammad ibn ´Îsâ al-Tirmidzî, al-Jâmi´ al-Kabîr (Beirut: Dâr al-Garb al-Islâmî,

1996), Juz 7, h.167

Page 75: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

61

د بن كثي أخب رنا سفيان قا ث نا مم اد عن عائشة حد عت عبد اللو بن شد ثن معبد بن خالد قال س ل حدها قالت أمرن رسول اللو صلى اللو عليو وسلم أو أمر أن يست رقى من 26العني رضي اللو عن

„‟Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan

kepada kami Sufyan dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ma'bad bin Khalid

dia berkata; saya mendengar Abdullah bin Syaddad dari Aisyah radliallahu 'anha

dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami supaya

meruqyah orang yang terkena penyakit 'ain (gangguan sihir)."

Pengobatan dengan dzikir

ث ال ارقيك برق ية رقان با جبيل ت قول بسم اهلل أرقيك واهلل يشفيك من كل داء ف ت يأ تيك من شر الن ف العقد ومن شرحا سداذاحسد ت رقى با ثلث مرات

“Apakah tidak aku menolong mengobatimu dengan pengobatan yang dilakukan oleh

Jibril terhadap dirimu ? (yaitu) engkau bacalah : “Bismillahi urqika wallahu

yasyfiika min kulli dain ya‟tiika min syarrinnaffatsaati fil „uqadi wa min syarri

haasidin idza hasad (Dengan nama Allah aku menolong mengobatimu dan Allah lah

yang menyembuhkanmu dari segala penyakit yang datang kepadamu dari tukang

sihir yang suka menghembus-hembus pada seutas tali. Dan dari kejahatan orang

dengki apabila dia iri hati), engkau berobat dengan bacaan tersebut tiga kali”

Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah SAW ketika mengunjungi

sahabatnya (ketika sakit), lalu beliau mengajarkan doa tersebut dalam hadis di atas.

Keterangan :“Urqika” berarti “u‟awwidzuka” (aku memperlindungi engkau dengan

bacaan dari kejahatan).“ Bismillahi urqiika wallahu yasyfiika” (dengan nama Allah

aku menolong mengobatimu dan Allah-lah menyembuhkanmu), yaitu dari penyakit

dan kejahatan tukang sihir yang bermaksud jahat dengan cara menghembus-hembus

pada seutas tali.

Menurut pengarang Tafsir Al-kasysyaf yaitu (Al-Zamakhsyari), bacaan doa di

atas menyebabkan sihir tidak mampan menyakiti sasaranya, kecuali melalui makanan,

26

Abû ´Abdullâh Muhammad ibn Ismâ´îl al-Bukhârî, Sahîh al-Bukhârî (Beirut: Dâr Ibn

Katsîr, t.t), Juz 8, h.332

Page 76: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

62

minuman atau penciuman. Jadi maksud doa atau dzikir di atas adalah mohon

perlindungan dari perbuatan tukang sihir atau fitnah yang ditimbulkanya terhadap

masyarakat. Demikian pula mohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan orang

iri hati,berarti dosa yang ditimbulkan karena niat busuk. Hasad (iri hati) disebabkan

karena putus asa mencapai kebaikan, atau mengharapkan hilangnya nikmat yang

diperoleh oleh orang lain. Dosa iri hati merupakan kedurhakaan pertama yang

dilakukan iblis terhadap Allah, kemudian diikuti pula oleh Qabil terhadap saudaranya

Habil.Maka kita berlindung dengan Allah dari kejahatan orang yang iri hati.27

Cara pengobatan dzikir atau doa

من جسدك وقل بسم اهلل ثل ثا وقل سبع مرات اعوذ بااهلل وقد رتو من شرما أل ت ضع يدك على الذى اجد واحاذ ر

“ Letakan tanganmu diatas badanmu yang sakit kemudian bacalah: “Bismillah” tiga

kali, dan bacalah tujuh kali: “A‟udzu billahi wa qudra tihi min syarri maa ajidi wa

uhaadziru”. Artinya “aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari

kejahatan yang kujumpai dan kutakuti”

Bahwa Utsman bin Abul Ash mengeluh kepada Rasulullah : “Ya Rasulullah, badanku

sakit sejak aku masuk Islam”. Jawab beliau “Letakan tangan di atas badanmu dan

seterusnya”.

Keterangan : Berobat dengan cara menggunakan ayat Al-Qur‟an, dzikir atau doa

yang diajarkan Nabi, tidak terlarang; juga dengan menggunakian obat-obatan hasil

ilmu kedokteran dan sebagainya (asalkan tidak mengandung syirik).28

27

Ibn Hamzah al-Husaini al-Hanafi ad-Damsyiqi, Asbâbul Wurûd Latar Belakang Historis

Timbulnya Hadīts-Hadīts Rasūl (Cet. 2; Jakarta: Kalam Mulia, 2011), h. 222. 28

Ibn Hamzah al-Husaini al-Hanafi ad-Damsyiqi, Asbâbul Wurûd Latar Belakang Historis

Timbulnya Hadīts-Hadīts Rasūl (Cet. 2; Jakarta: Kalam Mulia, 2011), h. 431.

Page 77: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

63

B. Syarah Hadis Mengenai Sihir

Hadis Rasulullah terkena sihir

ث نا ابن ني عن ىشام عن أبيو عن عائشة قالت سحر رس ث نا أبو كريب حد ول اللو صلى اللو عليو حدلى اللو عليو وسلم ي هودي من ي هود بن زريق ي قال لو لبيد بن العصم قالت حت كان رسول اللو ص

يء وما ي فعلو لة دعا رسول اللو صلى وسلم ييل إليو أنو ي فعل الش حت إذا كان ذات ي وم أو ذات لي فت يتو فيو جاءن رجلن اللو عليو وسلم ث دعا ث دعا ث قال يا عائشة أشعرت أن اللو أف تان فيما است

د دنا عند رأسي والخر عند رجلي ف قال الذي عند رأسي للذي عند رجلي أو الذي عن ف قعد أح أي شيء ف رجلي للذي عند رأسي ما وجع الرجل قال مطبوب قال من طبو قال لبيد بن العصم قال ىا رسول اللو قال ف مشط ومشاطة قال وجف طلعة ذكر قال فأين ىو قال ف بئر ذي أروان قالت فأتا

و لكأن ماءىا ن قاعة الناء ولكأن نلها صلى اللو عليو وسلم ف أناس من أصحابو ث قال يا عائشة والل ا أنا ف قد عافان الل ياطني قالت ف قلت يا رسول اللو أفل أحرق تو قال ل أم و وكرىت أن أثي رءوس الش

ث نا ىشام عن أبيو عن عائشة على الناس شرا فأمرت ب ث نا أبو أسامة حد ث نا أبو كريب حد ا فدفنت حدتو نو حديث قال ابن ني و قالت سحر رسول اللو صلى اللو عليو وسلم وساق أبو كريب الديث بقص

ها نل وقال ها وعلي ت ق لت يا رسول اللو فيو فذىب رسول اللو صلى اللو عليو وسلم إل البئر ف نظر إلي فأخرجو ول ي قل أفل أحرق تو ول يذكر فأمرت با فدفنت

Sahîh Bukhârî Dalam Kitab (FATHUL BAARI)

Ar-Raghib dan selainya berkata “ Kata sihr (Sihir) digunakan untuk sejumlah

makna. Pertama, apa yang lembut dan halus. Contoh penggunaanya pada kalimat

„sahartu al-shabiy‟, artinya aku membujuk anak kecil. Segala sesuatu yang

mengandung bujukan bisa disebut sihir. Dari sini pula penggunaan para penya‟ir

„sihir mata‟ karena bisa membujuk jiwa. Begitu pula perkataan para ahli pengobat

Page 78: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

64

„Tabi‟at penyihir‟.Di antaranya firman Allah نن ق وم مسحورون (Bahkan kita

kaum yang tersihir), yakni dipalingkan dari pengetahuan yang sebenarnya. Demikian

juga hadis, اإن من الب يان لسحر (Sesungguhnya sebagaian bayaan (kata-kata indah)

adalah sihir).29

Kedua,apa yang terjadi disertai tipuan dan khayalan tanpa ada

hakikat, seperti yang dilakukan tukang sulap yang memalingkan mata dari perbuatan

tanganya dengan cara cepat. Inilah yang di isyaratkan Firman-Nya :

ييل إليو من سحرىم أن ها تسعى (Terbayang Kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka),

Imam Bukhârî meriwayatkan hadis di bab ini dari Ibrahim bin Musa, dari Isa

bi Yūnus, darin Hîsym, dari bapaknya, dari ˊÂisyah RA. Ibrahim bin Musa adalah

Ar-Razi. Pada sanad ini disebutkan, “Ibrahim bin Musa menceritakan kepada kami”.

Sementara dalam riwayat Abu Dzar disebutkan, “Ibrahim bin Musamenceritakan

kepadaku”. Yakni dalam bentuk tunggal. Hisyam adalah Ibnu Urwah bin Az-Zubair.

Adapun kalimat, “Dari Bapaknya”, dalam riwayat Yahya Al Qathatda dari Hisyam

disebutkan dengan redaksi, “Bapakku menceritakan kepadaku”. Pada riwayat Ibnu

Uyainah dari Ibnu Juraij disebutkan, “Keluarga Urwah menceritakan kepada kami.”

Sementara dalam riwayat Al-Humaidi dari sufyan dari Ibnu juraij disebutkan ,

“Sebagian keluarga Urwah menceritakan kepadaku dari Urwah. Diriwayatkan oleh

selain Urwah dari Aisyah aeperti akan saya jelaskan. Senada denganya disebutkan

29

Ibnu Hajar Al-Asqalāni, Fathul Bāri (Penjelasan kitab Sahih Bukhari, peneliti Syaikh Abdul

AZIZ Abdullah bin Bazz), (Jakarta:Pustaka Azzam,2008). Vol 9. H.380

Page 79: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

65

pula dari Hadis Ibnu Abbas dan Zaid bin Arqam serta selain keduanya. Dalam

riwayat Abdullah bin Numair, dari Hisyam bin Urwah yang dikutip Imam Muslim

disebutkan

Nabi SAW pernah disihir salah) حر النب صلى اهلل عليوس وسلم ي هدي من بن زريق

seorang Yahudi bani Zuraiq).

Sementara dalam riwayat Ibnu Uyainah disebutkan, “Seorang laki-laki dari

bani Zuraiq sekutu Yahudi dan tergolong munafiq” Riwayat yang menyebutkan

bahwa dia seorang yahudi adalah berdasarkan kenyataan yang ada. Sementara mereka

yang mengatakan dia seorang munafik, adalah berdasarkan zhahirnya. Ibnu Al Jauzi

berkata, “ Hal ini menunjukan dia berpura-pura masuk Islam.” Iyadh menyebutkan

dalam kitab Asy-Syifa bahwa orang tersebut masuk islam. Mungkin juga dia

dikatakan Yahudi disebabkan dirinya adalah sekutu mereka bukan berarti menganut

agama mereka. Bani Zuraiq adalah marga kaum anshar yang masyhur dari bani

Khazraj. Di kalangan Khajraz terdapat sejumlah besar warganya yang memiliki

persaudaraan persekutuan, dan hubungan dengan orang-orang Yahudi.30

Ketika Islam

datang dan orang-orang Anshar masuk Islam mereka berlepas diri darinya. Al waqidi

telah menjelaskan tahun terjadinya penyihiran ini. Ibnu Sa‟ad mengutip dari Al

Waqidi melalui sanadnya hingga Umar bin Al Hakam secara mursal, dia berkata,

“Ketika Rasulullah SAW kembali dari Hudaibiyah pada Bulan Djulhijjah, lalu masuk

30

Ibnu Hajar Al-Asqalāni, Fathul Bāri :Penjelasan kitab Sahih Bukhari, peneliti Syaikh Abdul

AZIZ Abdullah bin Bazz, (Jakarta:Pustaka Azzam,2008). Vol 9. H.394

Page 80: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

66

bulan Muharam tahun ke-7 H, datanglah para pemuka Yahudi kepada Labib bin Al

A‟sham- dia sekutu pada bani Zuraiq serta dikenal sebagai tukang sihir dan berkata

kepadanya, “Wahai Abu Al‟sham, engkau orang yang paling mahir menyihir di

antara kita, kami telah telah menyihir Muhammad namun tidak berhasil, maka kami

akan memberikan pemberian tertentu kepadamu dengan syarat engkau menyihirnya

untuk kami, sihir yang dapat menghentikanya. Mereka pun memberikanya tiga

dinar.”Dalam riwayat Abu Dhamrah yang dikutip Ismail, “Dia pun menunggu selama

empat puluh hari.”Dalam riwayat Wuhaib dari Hisyam yang disebutkan Imam

Ahmad, “Selama enam bulan.” Tetapi mungkin dipadukan bahwa enam bulan adalah

masa keadaan (inkubasi) dan empat puluh hari adalah masa sempurnanya hal itu, As-

Suhaili berkata “ Saya belum menemukan pada satupun diantara hadis-hadis masyhur

yang disebutkan tentang lama waktu Nabi SAW menderita karena disihir, sampai aku

menemukan dalam kitab Jami Ma‟mar, dari Az-Zuhri, bahwa beliau dalam keadaan

demikian selama enam bulan. Demikian yang dikatakan beliau katakan. Namun, kami

telah menemukanya melalui sanad yang maushul dan shahih. Maka inilah yang

dijadikan pegangan.

يء وما ف علو حت كان رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم ييل إليو أنو كان ي فعل الش(Hingga Rasulullah SAW terbayang bahwa dia melakukan sesuatu padahal

beliau tidak melakukanya).

Al Maziri berkata, “para ahli bid‟ah mengingkari hadis ini dan mengklaim

bisa menurunkan derajat kenabian dan meragukanya.Mereka berkata, „semua yang

bisa mengarah kepada hal tersebut, niscaya batil. Mereka mengklaim dibolehkanya

Page 81: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

67

hal itu akan menghilangkan kepercayaan terhadap syariat yang beliau S AW tetapkan,

karena ada saja kemungkinan terbayang kepadanya melihat Jibril padahal tidak.

Begitu pula dikhayalkan telah diwahyukan kepadanya sesuatu padahal kenyataanya

tidak.” Al Maziri berkata lagi, “Semua anggapan ini tertolak , sebab dalil telah ada

tentang kebenaran Nabi SAW atas apa yang disampaikanya dari Allah, serta

terpeliharanya beliau SAW dalam menyampaikan wahyu. Berbagai mukjizat telah

mendukung kejujuran beliau SAW, maka membolehkan sesuatu yang telah ada dalil

yang menyelisihnya termasuk perkara batil. Mengenai perkara yang berkaitan dengan

sebagian urusan dunia yang beliau SAW tidak diutus untuk hal itu, dan risalah juga

tidak bertujuan untuk mengaturnya, maka dalam hal ini beliau SAW mengalami

seperti yang dialami manusia, seperti halnya mengalami sakit. 31

Bukan suatu yang

mustahil jika dikhayalkan kepadanya dalam suatu perkara dunia apa apa yang tidak

ada hakikatnya namun beliau SAW terpelihara dari apa yang seperti itu dalam urusan

agama. “Dia berkata, “Sebagian manusia berkata, “Sesungguhnya maksud hadis

adalah terbayang kepada beliau SAW telah menggauli istri-istrinya namun

sebenarnya beliau SAW tidak melakukanya”.Hal seperti ini banyak terjadi pada

seseorang saat tidurnya dan tidak mustahil pula terbayang kepadanya saat terjaga

(tidak tidur).”

Saya (Ibnu Hajar) katakan, dalam riwayat mursal Abdurahman bin Ka‟ab

yang dikutip Ibnu Sa‟ad disebutkan, “Saudara perempuan Labid biun Al A‟sham

31

Ibnu Hajar Al-Asqalāni, Fathul Bāri (Penjelasan kitab Sahih Bukhari, peneliti Syaikh Abdul

AZIZ Abdullah bin Bazz), (Jakarta:Pustaka Azzam,2008). Vol 9. H.396

Page 82: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

68

berkata, “Jika benar seorang Nabi niscaya akan dikabarkan kepadanya. Jika tidak

maka sihir ini akan membuatnya pikun hingga akalnya hilang. “Saya (Ibnu Hajar)

katakana, bagian pertamanya terjadi seperti pada riwayat Shahih ini. Sebagian ulama

berkata, “Keberadaan beliau SAW mengira melakukan sesuatu tapi tidak

melakukanya tidaklah berkonsekuensi beliau SAW memastikan hal tersebut.Bahkan

ia sejenis bisikan hati. Dengan demikian tidak lain lagi Hujjah bagin orang-orang

yang ingkar.” Iyadh berkata : “Bisa saja yang dimaksud khayalan tersebut adalah

semangat yang tampak olehnya sebagaimana ketika melakukanhubungan suami istri

namun, ketika mendekati istrinya tiba-tiba semangat itu kendur seperti orang-orang

yang tersihir. 32

Oleh karena itu maksud kalimat pada riwayat lain hingga hamper-

hampir mengingakari pengelihatanya, dimana jika melihat sesuatu terbayang olehnya

bukan seperti sifatnya. Tetapi ketika mencermati maka akan mengetahui hakekatnya

untuk menguatkan semua keterangan terdahulu. Dijaganya Nabi SAW dari syetan

tidak menghalangi syetan untuk melakukan tipu dayanya. Telah disebutkan dalam

kitab Al-Sahih bahwa syetan ingin merusak shalat beliau SAW hingga Allah

memberinya kekuatan untuk menguasi syetan itu. Demikian pula sihir, mudharatnya

yang ditimbulkannya bagi beliau SAW tidak menjadi kekurangan atas apa yang

berkaitan dengan penyampaian risalah. Bahkan ia termasuk jenis mudharat yang

dialaminya seperti adanya khayalan yang bersifat sementara lalu hilang. Dan Allah

membatalkan tipu daya syetan. Ibnu Al-Qishar menagatakan apa yang dialami Nabi

32

Ibnu Hajar Al-Asqalāni, Fathul Bāri (Penjelasan kitab Sahih Bukhari, peneliti Syaikh Abdul

AZIZ Abdullah bin Bazz), (Jakarta:Pustaka Azzam,2008). Vol 9. H.396

Page 83: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

69

SAW termasuk jenis penyakit berdasarkan sabdanya di akhir hadis (Adapun aku

sungguh Allah telah menyembuhkanya).33

Imam An-Nawawi (Sahih Muslim)

Perkataanya, من ي هود بن زريق“Yahudi dari Bani Zuraiq” kata يق begitulah (Zuraiq)زر

bacaan yang benar. Perkataanya “Ada seorang Yahudi dari Bani Zuraiqyang

bernama Labid bin Al-A‟sham, menyihir Rosulullah SAW membayangkan seolah-

olah melakukan sesuatu padahal beliau tidak melakukanya.”34

Imam Al-Maziri berkata, “Madzab Ahlu Sunnah dan Jumhur ulama adalah

menetapkan adanya sihir, dan sesungguhnya sihir memiliki hakikat seperti hakikat

segala sesuatu yang tetap lainya.Hal ini berbeda dengan orang-orang yang

mengingkari adanya sihir dan menafikan hakikatnya, bahkan menyandarkan hal-hal

yang terjadi dari sihir kepada khayalan-khayalan batil yang tidak ada

hakikatnya.Allah SWT telah menyebutkan sihir di dalam kitab-Nya, bahwa sihir

termasuk di antara hal-hal yang dapat di pelajari, termasuk di antaranya adalah hal-

hal yang dapat menyebabkan kekufuran, dan dapat memisahkan antara suami dan

istrinya. Hadis tersebut juga menyatakan penetapan adanya sihir, Al-Maziri

mengatakan “Sebagian ahli bid‟ah menginkari dimana mereka menganggap, bahwa

hal itu dapat menghapus gelar kenabian dan menimbulkan keraguan-keraguan

terhadapnya. Dan sesungguhnya membenarkan hal-hal itu dapat menghalangi

s

33Ibnu Hajar Al-Asqalāni, Fathul Bāri (Penjelasan kitab Sahih Bukhari, peneliti Syaikh

Abdul Aziz Abdullah bin Bazz), Vol 9. H.397 34

Imam Nawâwî, Syarh Sahîh Muslim, (Jakarta: Dâr al-Sunnah Press, 2014), terjemah Fathoni

Muhammad, Lc. Fatuhal Arifin, Lc, Cet1, Juz 10, h.410

Page 84: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

70

terhadap kepercayaan terhadap syariat. “pendapat yang diklaim oleh ahli bid‟ah itu

adalah keliru. Karena dalil-dalil yang valid telah menunjukan kebenaran dan

penjagaanya dalam hal-hal yang berkaitan dengan dakwah, bahkan mukjizat telah

menguatkan beliau sebagai seorang Nabi. Adapun hal-hal tersebut berkaitan dengan

urusan dunia yang bukan tujuan pengutusan dari Nabi SAW, maka tidak mustahil jika

sesuatu itu terbayang oleh beliau ada yang mengatakan, “Sesungguhnya Nabi SAW

membayangkan seolah-olah menggauli istri-istrinya padahal beliau tidak

melakukanya. Terkadang seseorang melihat hal tersebut didalam mimpinya, namun

tidak mustahil hal itu juga terbayang olehnya pada saat sadar padahal tidak ada

hakikatnya.“Ada juga yang mengatakan, “Sesungguhnya Nabi SAW membayangkan

seolah-olah melakukan sesuatu padahal tidak.namun beliau tidak meyakini keabsahan

apa yang terbayang oleh beliau, sehingga keyakinan tetap pada kebenaran.”Al-Qadhi

Iyadh mengatakan “Riwayat-riwayat hadis itu menjelaskan bahwasanya sihir itu

hanya menguasai bagian luar anggota tubuh Nabi SAW, bukan akal, bukan hati, dan

keyakinan beliau.Al-Qadhi Iyadh berkata, “Ahmad bin Hanbal juga berpendapat,

seperti pendapat malik, dan itu diriwayatkan dari sekelompok orang dari kalangan

para sahabat dan para tabi‟in. “Sahabat-sahabat kami mengatakan, “Apabila tukang

sihir membunuh sesorang dengan sihirnya dan dia mengakui sihir itu sering

mematikan, maka dia harus di-qishash, namun dia wajib membayar diyat (untuk

keluarga terbunuh) pembunuh dengan sihir sangat sulit diungkap dengan pembuktian.

Dia hanya dapat diungkap dengan pengakuan dari penyihir sendiri.35

Perkataanya :

35

Imam Nawâwî, Syarh Sahîh Muslim, (Jakarta: Dâr al-Sunnah Press, 2014), terjemah Fathoni

Page 85: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

71

لة دعا رسول اهلل صل اهلل عليو وسلم دعا ث دعا حت إذا كان ذات ي وم أو ذات لي « Sampai pada suatu hari aau suatu malam, Rosulullah SAW berdoa, lalu berdoa,

dan terus berdoa. »

Itu adalah dalil yang menujukan tentang anjuran berdoa dan mengulang-ulangnya,

ketika terjadi perkara-perkara yang tidak disukai, dan berlindung kepada Allah Ta‟ala

dengan sebaik-baiknya.

Perkataanya, ب وب Apa penyakit orang ini? Yang ditanya menjawab“ما وجع الرجل قال مط

“Tersihir”kata المطب وب artinya orang yang disihir. Dikatakan, طب الرجل artinya laki-laki

itu disihir. Orang-orang arab mengkiaskan لسحر ا (sihir) dengan الطب (pengobatan),

sebagaimana mereka mengkiaskan لديغ ال (orang yang tersengat) dengan ليم االس (orang

yang selamat). Ibnu Al-Anbari berkata, “kata الطب termasuk kalimat memiliki dua

makna yang berlawanan, pengobatan untuk penyakit diistilahkan dengan طبdan sihir

pun dinamakan طب sihir merupakan salah satu diantara penyakit yang paling

berbahaya.36

Sabda nabi SAW adapun hukum-hukum fikih yang berkaitan dengan

permasalahan tersebut adalah:

a. Melakukan hukum sihir hukumnya haram,dan termasuk diantara dosa-dosa

besar menurut kesepakatan para ulama. Telah disebutkan dalam kitab iman

bahwasanya Rosulullah SAW memasukan diantara tujuh perkara yang

Muhammad, Lc. Fatuhal Arifin, Lc, Cet1, Juz 10, h.414

36Imam Nawâwî, Syarh Sahîh Muslim, (Jakarta: Dâr al-Sunnah Press, 2014), terjemah Fathoni

Muhammad, Lc. Fatuhal Arifin, Lc, Cet1, Juz 10, h.415

Page 86: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

72

membinasakan, dan pada kitab itu juga telah dipaparkan ringkasanya bahwa

sihir dapat menjadi sebab kekufuran dan terkadang tidak, namun merupqkan

kemaksiqatan yang besar. Jika didalam sihir ada perkataan atau perbuatan

yang menyebabkan kekufuran, maka pelakunya divonis kafir, namun jika

tidak ada, maka pelakunya tidak kafir.

b. Mempelajari dan mengajarkan sihir hukumnya haram, jika mengandung hal-

hal yang menyebabkan kekufuran

Syarah Hadis :

Adapun Nabi SAW yang memasukan sihir dalam dosa-dosa besar adalah

sebagai dalil bagi jumhur ulama dan ini merupakan pendapat yang masyhur bahwa

sihir adalah haram dan termasuk dosa besar, baik dengan melakukan ataupun

mempelajari serta mengerjakanya.Namun sebagian sahabat-sahabat kami dari

kalangan ulama mengatakan bahwa mempelajarinya tidak haram bahkan, boleh guna

mengetahui dan membungkam pelakunya.Sihir juga berbeda dengan karamah para

wali.37

37

Imam Nawâwî, Syarh Sahîh Muslim, (Jakarta: Dâr al-Sunnah Press, 2014), terjemah Fathoni

Muhammad, Lc. Fatuhal Arifin, Lc, Cet1, Juz 1, h.752

Page 87: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

73

BAB IV

A. Analisis Tentang Hadis Sihir

Analisis hadis mengenai sihir disini, penulis telah meneliti dari beberapa hadis

mengenai makna dari kata sihir seperti dalam fathul Baari disebutkan bahwa makna

sihir yaitu lembut dan halus, kemudian tipuan atau khayalan dan arti lainya Sihir ialah

apa yang di dapat dengan bantuan-bantuan setan-setan. Kemudian dalam hadis Abu

Dâwud juga diartikan sihir adalah ilmu perbintangan atau ilmu nujum, dan dalam

Hadis Sunân Nasaî sihir adalah suatu buhul setan yang menyesatkan.

Disini penulis pun menyimpulkan bahwa arti dari kata sihir itu sangat luas dan

berbeda makna, seperti yang telah dikemukakan dalam hadis-hadis yang telah diteliti.

Selanjutnya penulis akan menjelaskan mengenai syarah hadis Fathul Baari dan

syarah sahih muslimImam An-Nawawi mengenai Rosulullah terkena sihir. Dan dari

dua syarah tersebut penulis mendapatkan penjelasan yang hampir sama mengenai

Nabi terkena sihir. Dalam hadis mengenai Nabi terkena sihir, bahwasanya telah

diceritakan pada saat itu terbayang oleh Nabi sesuatu yang disebabkan oleh sihir

bahwa beliau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan urusan dunia, padahal beliau

tidak melakukanya.

Kemudian penyakit itu hilang sama sekali karena Allah memberitahukan tempat

sihir itu, lalu beliau mengeluarkanya dari tempatnya serta menguburkanya. Namun

semua itu tidak akan mengurangi status kerasulan Nabi, karena apa yang menimpa

Nabi itu sama seperti penyakit-penyakit yang lain. Disamping itu, sihir tersebut tidak

Page 88: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

74

akan mempengaruhi akal Nabi SAW. Itu hanya menimpa badan (jasad) bagian

luarnya, seperti pengelihatan, di mana kadang-kadang terbayang oleh Nabi beliau

menggauli istrinya, padahal tidak melakukanya. Disini penulis menyepakati pendapat

dari Abu al-Jukni yaitu, sungguh aneh apabila ada orang-orang yang mengirabahwa,

apa yang menimpa Nabi itu merupakan aib terhadap kedudukannya sebagai Rasul.

Padahal al-Qur‟an dengan jelas menceritakan kisah Nabi Musa as dengan tukang sihir

Fir‟aun.Ketika itu terbayang oleh Musa, lantaran sihir mereka, seakan-akan tongkat

mereka merayap dengan cepat.Kemudian Allah meneguhkan hati Musa as.

Penulis hanya mendapatkan syarah mengenaisihir dalamsyarah hadis Fathul

Baari dan syarah sahih muslim Imam An-Nawawi.Yaitu mengenai Nabi terkena sihir

dan syarahlainya ditemukan dalam kita Abu Daud namun pembahasanya adalah

mengenai ramalan perbintangan termasuk ilmu sihir.Para ulama sendiri memandang

arti sihir berbeda-beda seperti yang dikatakan oleh Ibnu Qudamah menurut

pendapatnya sihir itu mempunyai wujud yaitu ada diantaranya ada yang bisa

membunuh, membuat sakit dan lain sebagainyua. Kemudian menurut Abu

Muhammad al-maqdisi dalam “Al-Kafi” sihir adalah ajimat, mantra dan simpul

(buhul) yang dapat mempengaruhi hati dan badan.Kemudian menurut Al-Raghib kata

sihir mempunyai beberapa arti yakni sesuatu yang halus dan samar. Seperti dalam

ucapan “Sahartu al-shabiyya, Khadi‟tuhu,”(saya menipu anak itu dengan memikat

hatinya). Maka setiap orang memikat sesuatu berarti ia menyihirnya. Dan dari kata ini

Page 89: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

75

pula para penyahir mempergunakan Sihr al-„uyun (sihir mata), karena jiwa tertarik

olehnya.1

Dalam pembahasan mengenai sihir , selain membahas masalah pengertian makna

sihir kemudian penjelasan sihir yang ada didalam syarah hadis dan pendapat para

ulama, disini juga penulis telah menemukan jenis-jenis sihir yang mungkin belum

semua orang mengetahuinya. Dan apakah sebenarnya hukum sihir dalam islam.

B. Upaya-upaya Sihir Dalam Menyesatkan Manusia

Sihir tergolong dalam kejahatan yang dikehendaki Allah SWT perwujudannya di

dunia ini adalah sebagai ujian dan cobaan, sekalipun tidak diridhai-Nya.Allah SWT

melarang manusia untuk melakukanya.Orang-orang yang mengaku wali pada

hakekatnya syaitan-syaitanlah yang melayani mereka namun dengan syarat harus

mendekatkan diri kepada syaitan dengan apa yang disukai syaitan yaitu kekufuran,

kemusyrikan.2Syetan telah berjanji pada dirinya bahwa dia pasti akan memusuhi

semua anak cucu Adam. Setan inilah yang menjadikan setiap individu memandang

baik apa saja yang diinginkan oleh hawa nafsunya, bahkan setan yang mengobarkan

permusuhan dan kebencian antar sesama manusia, memisahkan antara saudaranya,

antar suami dan istrinya. 3Oleh sebeb itu dia telah melakukan serangan adapun

dengan menggunakan sihir, seperti ketika tukang sihir berupaya menyesatkan

manusia dengan menghadirkan jin. Diantaranya :

1 Wahid Abdussalam Baly, Ilmu Sihir Dan Penangkalnya (Jakarta:PT Logos Wacana Ilmu

1995), Cet 1, h.31 2 Muhammad Isa Dawud , Dialog Dengan Jin Muslim (Bandung : Pustaka Hidayah 1995),

Cet 1, h.143 3Sayyid Sabiq , Akidah Islamiyah (Jakarta : Robbani Press 2008), Cet 2, h.32

Page 90: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

76

1. Kerasukan Jin

Jin adalah satu nama dalam bahasa inggris disebut Ginie yang artinya tersembunyi,

yang tertutup atau yang gelap pekat. Jin ialah berasal dari alam lain, bukan alam

manusia bukan pula alam malaikat. Antara mereka dan manusia adalah potensi yang

serupa, yaitu sama-sama disifati dengan sifat berakal, mengetahui dan punya

kemampuan untuk memilih jalan kebaikan dan keburukan, namun mereka berbeda

dengan manusia dalam beberapa hal antara lain yang terpenting aialah asal jin yang

berbeda dengan asal manusia diciptakan. Mereka dinamai jin karena tertutup (ijtina)

atau tersembunyi dari pandangan manusia. Seorang mukmin yang menerima al-

Qur‟an sebagai kitab sucinya harus mempercayai adanya jin di dalam alam raya, jin

termasuk makhluk yang tidak dapat dilihat oleh manusia, sebagaimana dapat

diketahui didalam al-Qur‟an iblis termasuk golongan jin.4Secara sederhana,

kerasukan jin menurut kesimpulan ilmu pengetahuan sekarang berarti terserangnya

akal dan perasaan manusia oleh roh jahat yang mengakibatkan tidak berfugsinya

sebagian dari organ tubuh. Sudah tentu roh jahat yang dimaksud oleh pengertian

diatas adalah setan, bukan roh manusia, sebab manusia yang telah meninggal dunia,

rohnya tidak akan baerpindah ketubuh manusia lain, apalagi sampai berbuat jahat

tanpa alasan, melainkan akan berpindah kealam lain (alam barzakh) serta menjalani

kehidupanya disana. Sampai saat ini masih tetap ada orang yang kerasukan jin dari

semua kalangan, adanya hubungan manusia dan sekelompok jin bukanlah kisah

4Yahya Saleh Basalamah, Manusia Dan Alam Ghaib (Jakarta : Pustaka Firdaus, 1993), Cet-2,

h.198.

Page 91: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

77

kosong yang di buat-buat tetapi kita wajib memahaminya sebagai suatu kejadian yang

luar biasa, karena manusia yang mempunyai pikiran yang sehat tetapi mereka

mempunyai hubungan dengan jin. 5Jin adalah makhluk halus yang diciptakan oleh

Allah dengan membawa potensi, kemampuan dan keanehan yang yang tidak dipunyai

oleh makhluk lain. Ia bisa bergerak cepat, pindah dari tempat nan jauh dalam waktu

yang tidak lebih lama dari kedipam mata, bisa membawa manusia terbang di udara

berjalan di atas air dan sebagainya. Bahkan ia bisa masuk dan menyusup kedalam

tubuh manusia, binatang bahkan pohon-pohon dan lainya. Jin bertempat tinggal di

bumi yang kita hidupi di atasnya ini, mereka banyak tinggal di tempat-tempat yang

kotor, tempat-tempat najis seperti pemandian, tempat untuk membuang kotoran,

sampah-sampah dan kuburan-kuburan.Allah memberi kemampuan kepada jin untuk

beriman dan kufur. Setelah ia berubah menjadi kufur dan merelekanya, maka ia

menjadi suka pada keburukan, mencari, bersenang-senang dengan mengerjakan

keburukan itu, mendorong kepadanya dan sangat tamak dalam mengerjakan

keburukan itu dengan kejahatan dirinya,sekalipun ia harus disiksa. Dan ini terjadi

terhadap manusia, bila jiwanya atau tabiatnya rusak, maka ia akan menyukai

kemudrharatan dan keenakan bahkan ia akan asik dengan keasikan yang merusak

akalnya, agamanya, akhlaknya, tubuhnya dan hartanya.6

Tidak dapat dipungkiri bahwa umat manusia telah menetapkan setan memiliki

kekuatan jahat, yang akan selalu merayu manusia untuk melakukan kejahatan atau

5Muhammad Fethullah Gulen, Cahaya Al-Qur‟an Bagi Seluruh Mahluk (Jakarta:Republika,

2011), Cet 1, h. 370 6Umar Sulaiman Al-ASyqar, Alam Makhluk Supernatural (Jakarta:Firdaus, 1992), h. 50

Page 92: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

78

hal-hal yang bertolak belakang dengan norma-norma atau kaidah-kaidah yang terjadi

dalam masyarakat.7 Nama tersebut sudah maklum dikalangan mayoritas umat-umat di

atas bumi ini.Makhluk ini telah putus asa dari rahmat Allah. Setan yang banyak

dibicarakan Allah kepada kita di dalam al-Qur‟an itu berasal dari alam jin. Pada

mulanya setan itu menyembah Allah, Setan telah berjanji pada dirinya sendiri bahwa

dia pasti akan memusuhi semua anak cucu adam, oleh sebab itu dia telah melakukan

serangan pertama terhadap manusia pada saat kelahiranya. 8 Bila syetan tidak bisa

menjatuhkan hamba-hamba dalam kemusyrikan dan kekafiran, ia tidak putus asa dan

ia akan mencari cara lain, yaitu ia akan menjatuhkan mereka dalam dosa-dosa dan

kemaksiatyan, menanamkan permusuhan dan kebencian dalam barisan mereka.

Dalam sunan at-Tirmidzi dan Ibnu Majah, ada sebuah hadis yang diriwayatkan

dengan isnad hasan: “ Ketahuilah, sesungguhnya setan telah putus asa untuk bisa

disembah dinegara kalian ini selama-lamanya. Namun aka ada baginya suatu

ketaatan dalam sebagian perbuatan kalian yang dihinakan, lalu ia menyukainya.”

(H.R at-Tirmidzi dan Ibnu Majah). Dan setan mengadu domba dengan menjadikan

permusuhan dan kebencian antara manusia, memperdayakan sebagian mereka dengan

sebagian yang lain. Setiap ibadah yang disukai Allah adalah suatu kebencian bagi

setan dan setiap kemaksiatan yang tidak disukai oleh Allah, Itu disukai oleh

setan.Selanjutnya Ibnu Tamiyah mengatakan bahwa golongan orang-orang Islam

7Hanu Lingga, Sejarah Setan (Yogyakarta:Navila Idea, 2010), Cet 1 , h. 21

8 Wahid Abdus Salam Bali,Kesurupan Jin dan cara Pengobatanya Secara Islami , cet. 3

(T.tp.: Robbani Pers, 1992), h. 163.

Page 93: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

79

mengakui wujudnya jin. Demikian juga sebagian besar dari orang-orang kafir, seperti

ahlu kitab, orang-orang musyrik Arab dan lain-lainya.9

C. Cara Pencegahan Terhadap Sihir

1. Dengan Wudhu sebelum tidur.

2. Shalat witir sebelum tidur.

3. Himpunlah kedua telapak tangan dan bacalah surat al-ikhlas, al-falaq dan An-Nas

kemudian, tiupkanlah kepadanya dan usapkanlah ke jasad sedapatnya mulai dari

kepala.10

4. Bacalah dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah, sebagaimana dijelaskan dalam

Shahihaini dari Hadits Abu Mas‟ud Al-anshari ia berkata telah bersabda

Rosulullah SAW :

لة كفتاه )رواه البخارى ومسلم(اآلي تان من آخرسورة الب قرة من ق رأها ف لي “ Dua ayat dari akhir surat Al Baqarah, barangsiapa membacanya pada suatu

malam maka kedua ayat itu telah cukup baginya „‟

Imam Nawawi berkata : Ada yang mengatakan yakni cukup baginya dari qiyamullail,

ada pula yang mengatakan yakni cukup baginya dari (gangguan) syetan, dan ada pula

yang mengatakanya yakni cukup baginya dari berbagai penyakit

5. Membaca ayat kursi setiap selesai shalat lima waktu sesudah membaca wirid,

demikian pula dibaca ketika akan tidur karena ayat kursi termasuk ayat yang

paling besar nilainya didalam al-Qur „an.

9Umar Sulaiman Al-Asyqar, Alam Makhluk Super Natural, (Jakarta:CV.Firdaus 1992), Cet 6,

h.5 10

Wahid Abdussalam Bali, Kesurupan Jin Dan Cara Pengobatanya Secara Islami

(Jakarta:ROBBANI PERS 1995), Cet 1, h.171

Page 94: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

80

6. Membaca doa di bawah ini, masing-masing tiga kali pada pagi hari dan menjelang

malam :

ماء وهو! ه شيء ف األرض والف الس ميع العليم بسم الله الذي اليضر مع اس السArtinya : Dengan Nama Allah tidak ada yang membahayakan bersama nama-Nya

sesuatupun yang ada di bumi dan di langit, Dia Maha mendengar dan Maha

mengetahui. (H.R. Abu Daud dan Tirmidzi).

D. Pendapat Para Ulama Mengenai Sihir

Disini beberapa pendapat dari ulama mengenai sihir

Menurut Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab menyebutkan bahwa sihir itu

adalah semacam jimat-jimat, mantera-mantera dan buhul-buhul yang dapat

berpengaruh pada jiwa dan fisik, ada yang dapat menyakitkan dan ada pula yang

mematikan atau yang dapat menceraikan suami istri. 11

Sihir termasuk salah satu

diantara tujuh dosa yang dapat mengelincirkan dan mencelakakan seseorang dari

jalan yang benar, bahkan seseorang yang terlibat dalam sihir, baik sebagai tukang

sihirnya atau mempergunakan jasa tukang sihir tersebut , maka ia kafir. Ketentuan ini

dapat dilihat ketika orang-orang yahudi melontarkan bahwa Nabi Sulaiman as sebagai

tukang sihir. Ketika itu Allah SWT langsung memberikan pembelaan.

Menurut Al-Khithobi orang yang tidak mengakui adanya sihir, padahal sihir

betul-betul ada. Sihir merupakan kenyataan yang tidak bisa dibantah. Mayoritas

bangsa didunia juga mengakui keberadaanya, seperti bangsa Arab, Persia, Hindia dan

Romawi mereka merupakan penduduk dunia yang paling utama dan paling banyak

11

Darwis Abu Ubaidah, Panduan Akidah Ahlu Sunnah Wal Jamaah (Jakarta: Pustaka Kautsar

2008), Cet 1, h.83

Page 95: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

81

ilmunya. Di samping itu banyak hadis yang memperkuat adanya sihir, yang tiada

seorang pun mengingkarinya. Kecuali orang-orang yang memang tidak mau meyakini

sesuatu yang nyata dan pasti. Bahkan para ahli-ahli fiqih telah membahas secara

khusus, sangsi yang akan ditimpakan kepada tukang sihir. 12

Menurut Ibnu Qudamah menurut pendapatnya, sihir itu mempunyai wujud (ada)

diantaranya ia bisa membunuh, membuat sakit, membuat seseorang tidak mampu

menggauli istrinya, dan ada yang menceritakan seorang suami dengan istrinya.

Menurut Abu Muhammad al-Maqdisi “Al-Kafi” sihir adalah jimat, mantra dan

simpul (buhul) yang dapat mempengaruhi hati dan badan. Karena itu ada yang dapat

membuat sakit, membunuh dan menceraikan seorang suami dengan istrinya

sebagaimana firman Allah dalam al-Qur‟an surat Al-Baqarah:102 : “ maka mereka

mempelajari dari kedua malaikat apa yang dengan sihir itu, mereka dapat

menceraikan anatara seorang suami dengan istrinya”

Menurut Abu al-izz al-Hanafi para ulama berbeda pendapat tentang hakika sihir

dan macam-macamnya. Tertapi dari mereka mengatakan bahwa terkadang sihir

berpengaruh terhadap kematian dan sakitnya orang yang disihir tanpa disentuh oleh

sesuatu yang lahir (yang dapat diliat oleh mata biasa”

Menurut Al-Marizy sihir adalah sesuatu yang benar-benar ada, sebagaimana

halnya yang lain. Ia berpengaruh terhadap orang yang terkena sihir. Ini berbeda

dengan orang-orang yang mengira, bahwa sihir itu tidak ada, menurut mereka apa

12

Wahid Abdussalam Baly, Ilmu Sihir Dan Penangkalnya (Jakarta:PT Logos Wacana Ilmu

1995), Cet 1, h.23

Page 96: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

82

yang disepakati itu hanyalah khayalan yang tidak ada kenyataanya. Pendapat tersebut

menurutnya adalah salah karena dalam Al-Qur‟an pun sihir disebutkan. Sihir itu

dipelajari; membuat orang jadi kufur; dan dapat memisahkan (menceraikan)

seseorang dari pasanganya (istrinya). Demikian pula hadits Nabi SAW yang

menyebutkan bahwa sihir itu adalah sesuatu yang dikubur dan dikeluarkan , semua

ini tidak mungkin berkaitan dengan yang tidak ada kenyataanya (wujudnya).13

Menurut Al-Raghib kata (sihir) mempunyai beberapa arti yang pertama sesuatu

yang halus dan samar.

13

Wahid Abdussalam Baly, Ilmu Sihir Dan Penangkalnya (Jakarta:PT Logos Wacana Ilmu

1995), Cet 1, h.26

Page 97: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

83

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seperti yang telah kita ketahui bahwa ilmu sihir ada hingga saat ini. Dan

bermula ketika zaman Nabi Musa dan Sulaiman yang berawal dari ke dua

malaikat Harut dan Marut yang mengajarkan ilmu sihir kepada setan-setan hingga

turun temurun hingga di zaman sekarang.

Pembahasan mengenai sihir dalam hadis, berdasarkan hasil penelitian

menggunakan metode Takhrij yang bermakna sihir, penulis menemukan beberap

makna sihir yang bertema antara lain : a. Rosulullah terkena sihir, b. hukum

pelaku sihir, c. pengobatan pencegah sihir, d. larangan terhadap sihir. Dari

beberpa tema tersebut penulis juga menemukan makna dari kata sihir yang

terdapat dalam syarah Kitab Sahih Bukhari dan Sahih Muslim yaitu bermakna

tipuan dan khayalan serta lembut dan halus serta bisa membujuk jiwa.

Dalam hal ini para ulama berbeda pendapat mengenai makna sihir sendri

ada yang mengatakan bahwa sihir hanya sebuah khayalan yang tidak ada

hakikatnya, seperti apa yang telah dilakukan oleh pesulap dengan cara

mengelabui mata terhadap apa yang dilihatnya. Dan ada yang berpendapat bahwa

sihir mempunyai hakikat yaitu berwujud ataupun ada, hingga bisa menimbulkan

terhadap sakit hingga berujung kematian. Serta ada juga yang berpendapat bahwa

sihir adalah suatu pengaruh yang bisa mempengaruhi seseorang seperti terkena

mantra dan guna-guna. Dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa sihir itu

Page 98: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

84

memang benar adanya bahkan dizaman moderen seperti sekarang ini. Dan sikap

yang perlu disikapi adalah memperkuat akidah kita sebagai seorang muslim,

sehingga tidak akan tergoyah oleh apapun yang berkaitan dengan sihir dan tetap

mematuhi perintah Allah dan menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya.

B. Saran-Saran

Berdasarkan dari apa yang penulis bahas dalam skripsi ini, maka penulis akan

menyampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Sebagai seorang muslim, kita wajib mengimani suatu perkara yang

bersifat ghaib sesuai dengan dalil-dalil baik dalam al-Qur’an maupun al-

Hadits.

2. Hadis-hadis mengenai sihir alangkah lebih baik apabila dijadikan sebagai

bahan untuk memperbaiki diri, dan untuk menjadikan sebuah nasihat

dalam kehidupan. Agar terhindar dari segala perbuatan yang dilarang oleh

Allah swt dan Rasul-Nya.

3. Dalam menulis skripsi ini, penulis masih banyak kekurangan sehingga

disini penulis berharap agar para pembaca lebih memperluas lagi

khazanah keilmuan mengenai pembahasan dari skripsi ini

Page 99: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

85

DAFTAR PUSTAKA

Asqalani, Ibn Hajar, Fathul Bâri, Penerjemah Amiruddin. Jakarta: PustakaAzzam,

2008, juz 9

Asy’âs, Abî Dâwud sulaimân Bin, Sunan Abî Dâwud, Beirut: Dârul al Risâlah

al’ilmiyyah,1998, juz 4.

Bali, Wahid Abdussalam, Kesurupan Jin Dan Cara Pengobatan Secara Alami,

Jakarta: Robbani Press 1995.

------------------ Ilmu Sihir Dan Penangkalnya, Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1995.

Basalamah, Yahya Saleh, Manusia Dan Alam Gaib, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993.

Bukhârî, Muḥammad ibn Ismâ´îl ibn Ibrâhîm, Ṣaḥîḥ al-Bukhârî Kairo: Maṭbaʻah as-

Salafiyyah, 1400 H.

----------------Tarjamah Shahih Bukhari, Penerjemah: Achmad Sunarto, dkk

Semarang: CV Asy-Syifa’,1991.

Damsyiqi, Ibn Hamzah al-Husaini al-Hanafi, Asbâbul Wurûd 2, Jakarta: Kalam

Mulia, 2011.

-------------- Asbâbul Wurûd Latar Belakang Historis Timbulnya Hadîts-Hadîts Rasul,

Jakarta: Kalam Mulia, 2011.

Darwis, Abu Ubaidah, Panduan Akidah Ahlu Sunnah Wal Jamaah, Jakarta: Pustaka

Kautsar, 2008.

Dawud, Muhammad Isa, Dialog Dengan Jin Islam, Bandung: Pustaka Hidayah 1995.

Fakih, Abdul Latif, Deklarasi Tauhid Sebuah Pembebasan, Pamulang: Inbok, 2011.

Firmansyah, Maulana H, Merambah Dunia Ghaib Menurut Pandangan Agama

Islam, Surabaya: Putra Pelajar, 2003.

Gulen, Fethullah Muhammad, Cahaya Al-Qur’an Bagi Seluruh Makhluk, Jakarta:

Republika, 2011.

Haris, Arifin Ainul, Kitab Tauhid, Jakarta: Darul Haq, 2009.

Page 100: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

86

Hurmain, Sihir Dalam Pandangan al-Qur’an dari situs http://ejournal.uin-

suska.ac.id/index.php/ushuluddin vol 21 2014

Khalidy, Shalah, Kisah-Kisah Al-Qur’an Pelajaran dari Orang-Orang Dahulu,

Jakarta: Gema Insani, 2000.

Lingga, Hanu, Sejarah Setan, Yogyakarta: Navila Idea 2010

Mahrus, Ali, Sesat Tanpa Sadar, Surabaya : Laa Tasyuki 2010

Musthafa, Asyur, Amalan Baru Dalam Pandangan Imam As-Syuthi, Darul Hikmah,

1995.

Naisaburiy, Al-Imam Abi Husain Muslim Ibn Hajjaj al-Qusyairiy, Kitab Ṣaḥîḥ

Muslim, Beirut : Dâr al-Hazm, 1955.

Najjar, Zaghlul Raghib, Buku Induk Mukzizat Ilmiah Hadis Nabi, Jakarta: Zaman,

2010.

Nasâ`î, Abû ´Abd al-Rahmân Ahmad ibn ´Alî Syu´aib ibn ´Alî ibn Sînân, Sunan al-

Nasâ`î Beirut: Dâr Ma´rifah, t.th.

------------ Tarjamah Sunan an-Nasa’iy, Penerjemah: Ustadz Bey Arifin danYunus

Ali Al-Muhdhor (Semarang: CV. Asy-Syifa, t.th.

Nawawi, Imam, Syarah Sahîh Muslim, Penerjemah Fathoni Muhammad, Lc. Fathul

Arifin. Jakarta: Darus Sunnah Press, 2014.

Permadi, “Diperlukan Pengetahuan Tentang Santet; Majalah Panji Masyarakat, 1989.

Qardhawi, Yusuf, Kitab Petunjuk Taubat, Bandung: Mizan Pustaka, 2000.

Qazwînî, Muhammad Bin Yazîd, Sunan Ibnu Mâjah, Dâr al Ihyal al Kitab

al’Arabî,t.th, Juz 2.

Sallâbi, Alî Muhammad, Iman Kepada Rosul, terjemah Jakarta: Ummul Qura, 2015.

Saleh Ahmad Syukri. Tafsir al-Qur’an kontemporer Dalam Pandangan Fazlur

Rahman.Jakarta : Persada Press. 2007

Shihab, Muhammad Quraish, Membumikan al-Qur’an Bandung, Mizan.1994

Sanjaya, Salim,1987Agama Hukum dan Pandangan Mistik Manusia, Bandung.

Page 101: “SIHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42136/1/PUPUT... · Sihir Dalam Prespektif Hadis (Studi Tematis Makna Sihir)

87

Subhani, Syaikh Ja’far, Tauhid Dan Syirik, Bandung: Mizan, 1991

Sulaiman, Al-Asyqar Umar, Alam Makhluk Supernatural, Jakarta: CV Firdaus 1992

Syirazi Makarim Nasir, Let’s Learn About The Prophet Of Islam, Bandar Lampung:

YAPI 1991

Sayyid, Sabiq, Akidah Islamiyah Jakarta : Robbani Press 2008

Subandrijo, Bambang , Kamus Al-kitab, Jakarta: Gunung Mulia, 2010

Thabrani, Al-Ihkam, Korban Santet Dalam Prespektif Antropologi Kesehatan dan

Hukum Islam di Kabupaten Pamekasan, Jurnal hukum pranata 2014, dari

https://ejournal.stainpamekasan.ac.id.

Tirmidzî, Abî ‘îsâ Muhammad Bin ‘îsâ, Jâmi’ul Kabîr, Dâr al al ‘Arabî al

Islamî,t.p, t.th Juz 4

------------- Tarjamah Sunan At-Tirmidzi, Penerjemah: Moh. Zuhri Dipl. TAFL, dkk,

Semarang: CV. Asy-Syifa’, 1992.

--------------Sunan Al-Tirmidzî, Beirut: Dâr al-Fikr, 1994.

Wahid, Abdul, Hadits & Problematika Masa Kini, Ar-Raniru Press, IAIN Ar-Raniry

Darussalam Banda Aceh bekerjasama dengan AK Group Yogyakartra.

Wensinck, A.J,. Mu’jam Mufahras Li Alfadz Al-Hadis Al-Nabawi. Laiden : E.J Brill,

1995.

--------------Miftah al-Kunuz al-Sunnah. Kairo: Dar al-Hadis, 1411 H/ 1991.