109
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PEMERINTAH KOTA BLITAR TAHUN 2011 PEMERINTAH KOTA BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012

apbd dan realisasi

  • Upload
    varvan

  • View
    95

  • Download
    15

Embed Size (px)

DESCRIPTION

apbd dan realisasi

Citation preview

  • LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

    INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PEMERINTAH KOTA BLITAR

    TAHUN 2011

    PEMERINTAH KOTA BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR

    TAHUN 2012

  • DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.... i

    RINGKASAN EKSEKUTIF. iii

    BAB I : PENDAHULUAN.. 1

    1.1. Latar Belakang... 1

    1.2. Maksud dan Tujuan.. 2

    1.3. Gambaran Umum Organisasi.. 2

    1.4. Gambaran Umum Kewilayahan... 5

    1.5. Gambaran umum Keuangan Daerah. 14

    1.6. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2011 dan Hubungan dengan

    Dokumen Perencanaan Kinerja .. 18

    1.7. Sistematika 19

    BAB II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja.. 21

    2.1. Rencana Strategis (RPJMD Tahun 2011 2015)... 21

    2.2. Penetapan Kinerja Tahun 2011 (RKPD 2011). 27

    BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA 37

    3.1. Pengukuran Capaian Kinerja.. 37

    3.2. Analisis Capaian Kinerja.. 38

    3.3. Akuntabilitas Keuangan. 95

    BAB IV : PENUTUP 97

    LAMPIRAN - LAMPIRAN

    Lampiran lampiran dalam LAKIP Kota Blitar Tahun 2011 terdiri dari :

    Formulir Rencana Strategis 2011 2015 ( Form RS )

    Formulir Rencana Kinerja Tahun 2011 ( Form RKT )

    Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran 2011 ( Form PPS )

  • i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    P E N G A N T A R

    Untuk mewujudkan good and clean governance dalam penyelenggaraan pemerintah daerah harus berdasarkan azas-azas umum penyelenggaraan negara yaitu yang meliputi azas kepastian hukum, azas tertib penyelenggara negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas, azas profesionalitas dan azas akuntabilitas ( dapat dipertanggungjawabkan ). Salah satu bentuk komitmen Pemerintah Kota Blitar dalam mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih, berdaya guna, berhasil guna dan bertanggungjawab serta bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme ( KKN ) maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar tahun 2011.

    Laporan ini merupakan pengukuran kinerja yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan daerah yang telah direncanakan dan dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ) Kota Blitar Tahun 2011. Melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) ini akan diketahui sejauh mana tingkat

    keberhasilan atau kegagalan terhadap pelaksanaan pembangunan yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Kota Blitar Tahun 2011 sekaligus dapat dilihat juga seberapa besar tingkat capaian kinerja dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) selaku pelaksana kegiatan.

    Sebagai salah satu dokumen evaluasi kinerja bagi pemerintah daerah, melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Pemerintah Kota Blitar Tahun 2011 ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komperhensif kepada pemerintah baik Pusat / Provinsi, Kabupaten / Kota lain serta lebih penting lagi bagi pelaku pelaku pembangunan di Kota Blitar dalam melihat capaian keberhasilan sekaligus kendala / permasalahan yang dihadapi Kota Blitar. Sehingga bagi Pemerintah Pusat atau Provinsi, dalam perumusan kebijakan strategis perencaan pembangunan yang berkenaan dengan Kota Blitar, kedepan dapat lebih tepat sasaran dan implementatif. Sementara bagi Kabupaten / Kota lain melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Pemerintah Kota Blitar Tahun 2011 ini, dapat dijadikan komparasi / pembanding dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah masing masing. Sedangkan bagi pelaku pelaku pembangunan di Kota Blitar, dapat

  • ii Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    mencermati kendala kendala yang ada dalam penyelenggaraan program / kegiatan selama ini, mengetahui penyebab kegagalan suatu program / kegiatan dan merumuskan langkah langkah yang harus ditempuh untuk perbaikan di masa masa datang.

    Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Pemerintah Kota Blitar Tahun 2011, semoga bermanfaat untuk pihak pihak yang berkepentingan dan Allah swt meridloi segala upaya yang dilakukan segenap pelaku pembangunan di Kota Blitar untuk mewujudkan masyarakat Kota Blitar sejahtera yang berkeadilan, berwawasan kebangsaan, dan religius melalui APBD Pro Rakyat.

    Blitar, 22 - 3 - 2012 WALIKOTA BLITAR

    MUH.SAMANHUDI ANWAR, SH

    .

  • iii Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    RINGKASAN EKSEKUTIF

    (Executive Summary)

    Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam mencapai visi, misi dan tujuan, serta sasaran dalam rangka perwujudan good and clean governance, berdaya guna dan berhasil guna serta bertanggung jawab dapat diwujudkan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011 disusun sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan selama satu tahun anggaran (Tahun 2011) sebagaimana tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kota Blitar tahun 2011.

    RKPD Kota Blitar tahun 2011 merupakan tahun awal penerapan dan penjabaran program dan kebijakan Kota Blitar sebagaimana telah ditetapkan dalam Perencanaan Jangka Menengah Kota Blitar ( RPJMD ) atau dapat pula disebut sebagai Rencana Strategis (Renstra) Daerah Tahun 2011 - 2015. Sehingga merupakan langkah awal dalam pencapaian visi Rencana Strategis ( Renstra ) Kota Blitar Tahun 2011 2015. Visi sendiri merupakan upaya pencapaian cita-cita dan harapan semua unsur organisasi yang dipergunakan sebagai pedoman dan pendorong untuk mencapai tujuan organisasi yang menggambarkan tentang apa yang akan dicapai di masa depan sebagai hasil komitmen / kesepakatan semua unsur organisasi. Adapun visi Pemerintah Kota Blitar tahun 2011 2015 adalah MENUJU MASYARAKAT KOTA BLITAR SEJAHTERA YANG BERKEADILAN, BERWAWASAN KEBANGSAAN, DAN RELIGIUS MELALUI APBD PRO RAKYAT PADA TAHUN 2015

    Dalam penerapannya, visi selanjutnya dijabarkan lebih kongkrit dalam bentuk misi Kota Blitar. Sebagaimana telah dirumuskan dalam RPJMD Kota Blitar 2010 2015, ditetapkan Misi Kota Blitar sebagai berikut :

    1) Mewujudkan masyarakat yang berwawasan kebangsaan dan Berketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna bahwa keseluruhan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan didasarkan pada fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika serta diarahkan pada terwujudnya suatu tatanan sosial masyarakat yang memiliki karakter Nasionalis-Religius sebagai pengejewantahan nilai-nilai luhur yang bersumber dari agama, nasionalisme, dan kearifan lokal.

  • iv Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    2) Meningkatkan kualitas pendidikan dan keterjangkauan pelayanan pendidikan pada hakekatnya penyelenggaraan pendidikan diarahkan pada upaya peningkatan kualitas serta peningkatan pelayanan pendidikan yang merata dan bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Kota Blitar serta berkeadilan sehingga akan tercapai tingkat pendidikan masyarakat yang lebih baik sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan, kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter kebangsaaan yang kuat.

    3) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang adil dan merata pada hakekatnya pelayanan kesehatan diarahkan pada upaya peningkatan kualitas serta peningkatan pemerataan pelayanan kesehatan sehingga bisa diakses seluruh lapisan masyarakat Kota

    Blitar secara adil untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

    4) Memantapkan pelaksanaan perekonomian daerah yang berbasis kerakyatan dan penanggulangan kemiskinan, mengandung makna bahwa pembangunan perekonomian daerah dilaksanakan dengan mengembangkan potensi ekonomi terutama dibidang pariwisata, perdagangan dan jasa serta harus berpihak kepada masyarakat menengah dan miskin dengan menitikberatkan kearah perluasan akses ekonomi bagi masyarakat dan pengembangan sektor koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta pelaku usaha informal untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada gilirannya mampu menurunkan angka kemiskinan. Penanggulangan kemiskinan dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya dilakukan secara komprehensif meliputi berbagai aspek untuk semakin meningkatkan keberdayaan dan kemandirian keluarga miskin yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara terpadu baik program maupun pelakunya serta melibatkan peran aktif masyarakat dan dunia usaha termasuk masyarakat miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.

    5) Memantapkan Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan yang Partisipatif berdasar Prinsip-prinsip Otonomi Daerah, berarti bahwa proses pembangunan yang dilaksanakan di Kota Blitar harus mampu mensinergikan aspek sosial, ekonomi dan

    lingkungan hidup serta memberikan peran yang lebih besar kepada masyarakat untuk terlibat didalam pelaksanaan proses pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan prinsip-prinsip otonomi daerah yang didukung oleh aparatur profesional dengan tata kelola pemerintahan yang baik.

  • v Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    Berdasarkan uraian visi dan misi tersebut, selanjutnya Pemerintah Kota Blitar menetapkan tujuan daerah sebagai berikut :

    1. Meningkatkan wawasan kebangsaan dan jati diri masyarakat Kota Blitar 2. Meningkatkan penerapan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan 3. Meningkatkan kualitas dan pemerataan pelayanan pendidikan 4. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat 5. Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan 6. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 7. Meningkatkan kualitas sistem perekonomian kerakyatan

    8. Memantapkan penanggulangan kemiskinan yang komprehesif secara terpadu dan partisipatif

    9. Meningkatkan pembangunan yang partisipatif 10. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat 11. Meningkatkan pembangunan yang berwawasan lingkungan

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Pemerintah Kota Blitar Tahun 2011 ini menyajikan hasil pengukuran kinerja kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ) Tahun Anggaran 2011 berdasarkan tolok ukur dari Rencana Strategis ( Renstra ) Kota Blitar dan Penetapan Kinerja Tahun 2011, yang kemudian dievaluasi keberhasilan dan kegagalannya dalam Pencapaian Sasaran dengan menyajikan informasi tentang pencapaian tujuan dan sasaran organisasi , realisasi pencapaian indikator kinerja , penjelasan memadai atas pencapaian kinerja dan perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja 5 ( lima ) tahunan yang direncanakan.

    Pokok-pokok capaian kinerja Pemerintah Kota Blitar Tahun 2011, adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan, yaitu sebagai berikut :

  • vi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    1. Tingkat capaian sasaran pada misi pertama:

    Dari 3 ( tiga ) sasaran dengan 12 indikator kinerja yang telah menjadi komitmen akan diwujudkan pada Tahun 2011, rata rata capaiannya dalam skala 102,7 %, dengan demikian capaian sasaran tersebut memperoleh predikat sangat berhasil .

    Namun demikian masih perlu mendapat perhatian yang lebih, terhadap beberapa indikator yang capaiannya masih dibawah 85%, yaitu indikator kinerja jumlah sarana ibadah dibanding jumlah penduduk yang masih kurang. Upaya pembangunan tempat ibadah perlu menjadi perhatian pada perencanaan dan perbaikan kinerja di masa mendatang.

    2. Tingkat capaian sasaran pada misi kedua :

    Empat sasaran dengan 13 indikator kinerja yang menjadi komitmen akan diwujudkan pada Tahun 2011, capaiannya rata rata sampai dengan 99,45 % dengan demikian capaian sasaran tersebut memperoleh predikat sangat berhasil .

    Terdapat 2 indikator yang perlu mendapat perhatian yang lebih, yaitu indikator kinerja jumlah koleksi buku perpustakaan dan pengunjung perpustakaan dalam 1 tahun yang capaian kinerjanya sangat rendah dikarenakan saat ini kota Blitar belum memiliki Perpustakaan Umum. Sementara Perpustakaan yang selama ini beroperasi adalah Perpustakaan yang dikelola oleh Pusat Sumber Belajar ( PSB ) Dinas Pendidikan Daerah Kota Blitar, sehingga jumlah koleksi buku yang ada masih di bawah target daerah dan gedung perpustakaan yang kurang strategis serta peralatan dan perlengkapan yang kurang memadai menyebabkan pengunjung perpustakaan jauh dibawah target yang ditetapkan dalam indikator kinerja sasaran daerah.

    Kedepan Pemerintah Kota Blitar diharapkan dapat membangun Perpustakaan Umum yang baru, mengingat Perpustakaan Umum yang dulu (Perpustakaan Mastrip) sejak tahun 2004 sudah dimerger dengan Perpustakaan Proklamator Bung Karno. Mengingat perpustakaan dalah urusan wajib maka perlu dilakukan pembenahan dari sisi kelembagaan maupun anggaran pembelian buku untuk koleksi perpustakaan, merelokasi perpustakaan ke tempat yang lebih mudah di akses oleh masyarakat Kota

  • vii Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    Blitar. Solusi sementara untuk tahun 2011 adalah mengarahkan pembaca yang mencari buku sedangkan judul bukunya belum ada untuk mencari di Perpustakaan Bung Karno

    3. Tingkat capaian sasaran pada misi ketiga:

    Dari 2 sasaran dengan 13 indikator kinerja yang telah menjadi komitmen akan diwujudkan pada Tahun 2011, rata rata capaiannya dalam skala 102,77 %, dengan demikian capaian sasaran tersebut memperoleh predikat sangat berhasil .

    Terdapat 1 indikator kinerja memperoleh predikat tidak berhasil yaitu angka kematian ibu melahirkan per 100.000 penduduk, dari target daerah 45 dan target nasional 72,17

    tercapai 101,8. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan kasus kematian ibu. Kenaikan terjadi dua kali lipat dimana pada tahun 2010 terdapat 1 orang ibu yang meninggal setelah persalinan, sedangkan pada tahun 2011 terdapat 2 orang ibu meninggal setelah persalinan. Akan tetapi penyebab langsung kematian bukan disebabkan persalinan melainkan karena syock anaphylactis (alergi terhadap obat) dan Tranfusion Lung Injuri (TRALI) gejala yang timbul karena efek transfusi yang dilakukan pasien sebelum bersalin. Untuk kedepannya akan lebih ditekankan untuk lebih waspada terhadap pemantauan sebelum persalinan, terkait penyakit ataupun kondisi yang dapat membahayakan ibu ketika persalinan.

    4. Tingkat capaian sasaran pada misi keempat :

    Dari 3 sasaran dengan 31 indikator kinerja yang telah menjadi komitmen akan diwujudkan pada Tahun 2011, rata rata capaiannya dalam skala 101,99 %, dengan demikian capaian sasaran tersebut memperoleh predikat sangat berhasil .

    Terdapat 2 indikator kinerja memperoleh predikat tidak berhasil yaitu :

    a. Panjang jalan yang diterangi PJU dengan panjang jalan keseluruhan dari target daerah 55 % , tercapai 30 % . Hal ini disebabkan karena diperlukan alokasi anggaran yang cukup besar dalam pemenuhan PJU se-kota Blitar. Solusi yang dapat dilakukan adalah menentukan prioritas terhadap alokasi anggaran yang dimiliki dan dilaksanakan secara bertahap (multi years).

  • viii Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    b. Pertumbuhan penduduk pada tahun 2011 sebesar 4,55 %.

    Jumlah penduduk Kota Blitar sampai dengan akhir bulan Desember 2011 sebanyak 148.834 jiwa, terdiri dari laki-laki 74.082 jiwa dan perempuan 74.752 jiwa. Apabila dibanding dengan jumlah penduduk tahun 2010 sebanyak 142.056 jiwa, maka laju pertumbuhan penduduk tahun 2011 mencapai 4,55 %. Pertumbuhan penduduk tersebut karena perbaikan data SIAK yaitu 148.834 jiwa dikurangi jumlah penduduk tahun lalu sebesar 142.056 jiwa dikurangi pertumbuhan alamiah sebesar 582 jiwa

    dan dikurangi migrasi neto sebesar 1.442 jiwa, maka pertumbuhan penduduk karena perbaikan data sebesar 4754 atau sebesar 3,19 %

    5. Tingkat capaian sasaran pada misi kelima :

    Dari 3 sasaran dengan 20 indikator kinerja yang telah menjadi komitmen akan diwujudkan pada Tahun 2011, rata rata capaiannya dalam skala 93,22 %, dengan demikian capaian sasaran tersebut memperoleh predikat sangat berhasil .

    Terdapat 2 indikator kinerja memperoleh predikat tidak berhasil yaitu Ketersediaan informasi mengenai tata ruang dan ketersediaan dokumen tata ruang.

    Hal ini lebih disebabkan karena Peraturan Daerah Kota Blitar tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pada tahun 2012 masih di evaluasi di Propinsi Jawa Timur, dan di Badan Perencanaan Nasional . Namun pada awal tahun 2012 hasil evaluasi Peraturan Daerah RTRW telah diberlakukan, sehinggan dokumen dan informasi tentang Tata Ruang telah tersedia.

    Permasalahan atau kendala yang ditemui pada tahun 2011 umumnya bersumber pada kelemahan dalam koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi dari program-program kegiatan pada Pemerintah Kota Blitar, Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi yang disebabkan adanya program dan kegiatan yang kurang didukung data yang valid. sehingga menimbulkan gejolak sosial di masyarakat pada saat diimplementasikan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut Pemerintah Kota Blitar mengintensifkan koordinasi dalam mengintegrasikan, mensinkronisasikan dan mensinergikan program-program kegiatan dari Pemerintah Pusat, Propinsi maupun Pemerintah Daerah.

  • 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    BB AA BB II

    PP EE NN DD AA HH UU LL UU AA NN

    11..11.. LLAATTAARR BBEELLAAKKAANNGG

    Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang merupakan pernyataan kehendak rakyat untuk mewujudkan perubahan di segala bidang Pembangunan Nasional sesuai dengan iklim reformasi yang menyentuh seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara; serta UU Nomor 28 Tahun 1999, telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

    Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, dan fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan; dan ditegaskan bahwa kepada para Bupati/Walikota untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sebagai wujud pertanggungjawaban Instansi Pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi dan menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah kepada Presiden setiap akhir tahun anggaran.

    Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan Kota Blitar yang profesional serta memahami tugas dan fungsinya, diperlukan keterpaduan langkah dan

    koordinasi yang optimal agar penyelenggaraan pemerintahan berjalan efektif, stabil dan dinamis. Selain itu, diperlukan instrumen yang mampu mengukur indikator pertanggungjawaban setiap penyelenggara pemerintahan.

    Keberhasilan pembangunan daerah tidak mungkin dapat terwujud tanpa didukung oleh aparatur negara yang memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam bidang tugasnya masing-masing, transparan, profesional dan akuntabel. Setiap penyelenggara pemerintahan harus mampu menampilkan akuntabilitas kinerjanya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sehingga terjadi sinkronisasi antara perencanaan ideal yang dicanangkan dengan ukuran keberhasilan yang diharapkan.

  • 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    Dengan semangat Menuju Masyarakat Kota Blitar Sejahtera yang Berkeadilan, Berwawasan Kebangsaan, dan Religius melalui APBD Pro Rakyat pada Tahun 2015 dan pemerintahan yang bersih (Clean Government), Pemerintah Kota Blitar menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2011.

    11..22.. MMAAKKSSUUDD DDAANN TTUUJJUUAANN

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Blitar tahun 2011 ini merupakan bagian tak terpisahkan dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yang dikerangkakan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) di lingkungan Pemerintah Kota Blitar. Sistem AKIP ini disusun berpedoman pada Peraturan Menteri Negara

    Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Maksud dari penyusunan Laporan ini adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Pemerintah Kota Blitar Tahun 2011, dengan tujuan:

    a. Bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pemerintah pusat maupun masyarakat; b. Memberikan informasi guna penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan

    datang ( tahun ke 2 RPJMD Kota Blitar tahun 2011 2015 ); c. Sebagai bahan penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang; d. Merupakan media dalam upaya menyempurnakan kebijakan dalam rangka

    menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) menuju pemerintahan yang bersih (clean government), dan untuk memenuhi tiga pilar utama tata kelola pemerintahan yang baik, yaitu akuntabilitas, tranparansi, dan partisipasi melalui penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

    11..33.. GGAAMMBBAARRAANN UUMMUUMM OORRGGAANNIISSAASSII

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya pasal 11 dan 14 dijelaskan bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan yang

    menjadi kewenangan pemerintahan daerah terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Dalam menjalankan otonomi daerah, Pemerintah Daerah melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 38

  • 3 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota. Hal tersebut diperkuat dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Urusan Daerah Pemerintah Kota Blitar. Baik urusan wajib maupun pilihan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah inilah yang merupakan tugas pokok dan fungsi dari Pemerintah Kota Blitar.

    Tugas pokok dan fungsi dimaksud meliputi urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah yang berhubungan dengan pelayanan dasar yaitu :

    1. Pendidikan. 2. Kesehatan.

    3. Lingkungan Hidup. 4. Pekerjaan Umum. 5. Penataan Ruang. 6. Perencanaan Pembangunan. 7. Perumahan. 8. Kepemudaan dan Olahraga. 9. Penanaman Modal. 10. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. 11. Kependudukan dan Catatan Sipil. 12. Ketenagakerjaan. 13. Ketahanan Pangan. 14. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 15. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. 16. Perhubungan. 17. Komunikasi dan Informatika. 18. Pertanahan. 19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.

    20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian.

    21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. 22. Sosial. 23. Kebudayaan.

  • 4 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    24. Statistik. 25. Kearsipan; dan 26. Perpustakaan.

    Sedangkan urusan pilihan yang merupakan urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah, yaitu sebagai berikut:

    1. Perikanan. 2. Pertanian 3. Energi dan Sumber Daya Mineral.

    4. Pariwisata. 5. Industri. 6. Perdagangan; 7. Ketransmigrasian; dan 8. Kehutanan.

    Pemberlakuan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang kemudian dijabarkan dalam Permendagri No. 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah Kota Blitar telah dijabarkan lebih lanjut ke dalam 5 ( lima ) buah Peraturan Daerah ( Perda ) Kota Blitar yaitu :

    1. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Blitar sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 10 Tahun 2010;

    2. Perda Nomor 6 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Blitar sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 4 Tahun 2010 ;

    3. Perda Nomor 7 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Blitar sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 11 Tahun 2010 ;

    4. Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Daerah;

    5. Perda Nomor 9 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi Kecamatan dan Kelurahan.

    Pengaturan mengenai Organisasi Perangkat Daerah dimaksud agar seluruh urusan yang telah diserahkan pada Daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan dapat terselenggara dengan

  • 5 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    prinsip prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang telah diatur dengan Undang Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta agar tercapai sinergitas pelaksanaan program program pembangunan mulai tingkat pusat, provinsi, hingga Kabupaten / Kota.

    Dalam melaksanakan urusan wajib dan urusan pilihan, Pemerintah Kota Blitar juga melakukan evaluasi terhadap organisasi perangkat daerah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan kebutuhan riil Kota Blitar atau sebagai pelaksanaan dari kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Undang Undang, Peraturan Pemerintah maupun Peraturan Kementrian. Pada tahun 2011 Pemerintah Kota Blitar melakukan kajian terhadap kemungkinan pembentukan Dinas Pendapatan Daerah sebagai langkah antisipasi terhadap Peraturan

    Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah yang mengatur tentang penambahan fungsi pengelolaan BPHTB dan PBB serta mengkaji fungsi Linmas pada Organisasi Perangkat Daerah sebagai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja yang menempatkan fungsi Linmas pada Satuan Polisi pamong Praja.

    Kajian / pembahasan dimaksudkan agar SKPD dapat secara optimal dapat menjalankan urusan pilihan dan urusan wajib, yang tentu saja membawa perubahan pada nilai-nilai dan tatanan seluruh sistem dan mekanisme kerja yang telah diterapkan sebelumnya, dimana faktor ikutannya mencakup aspek personil, sarana dan prasarana serta anggaran kerja untuk masing-masing satuan kerja. Namun demikian perubahan kelembagaan tidak dapat ditetapkan pada tahun anggaran berjalan karena akan membawa konsekuensi logis pada proses realisasi anggaran atau belum tersedianya anggaran pada kelembagaan yang baru, serta sekaligus untuk pencermatan yang lebih mendalam berdasarkan hasil analisis jabatan dan analisis beban kerja pada seluruh SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Blitar.

    11..44.. GGAAMMBBAARRAANN UUMMUUMM KKEEWWIILLAAYYAAHHAANN

    1. Kondisi Geografis Daerah

    Kota Blitar merupakan salah satu pemerintah kota dari 9 pemerintah kota di Propinsi Jawa Timur dengan luas wilayah sebesar 32,578 km. Kota Blitar terletak pada koordinat 112 ,14' - 112o 28' Bujur Timur dan 8 2' - 8 8' Lintang Selatan atau pada sisi barat daya Propinsi Jawa Timur. Jarak antara pusat pemerintahan kota dengan pusat pemerintahan propinsi di Surabaya sejauh 160 Km. Temperatur udara rata-rata berkisar pada 29 C

  • 6 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    dengan type iklim C- 3. Wilayah Kota Blitar dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Blitar dengan batas batas sebagai berikut :

    Sebelah Utara : Berbatasan Kecamatan Nglegok dan Garum

    Sebelah Selatan : Berbatasan Kec. Sanankulon & Kanigoro

    Sebelah Barat : Berbatasan Kecamatan Sanankulon & Nglegok

    Sebelah Timur : Berbatasan Kecamatan Kanigoro dan Garum

    Rata rata ketinggian Kota Blitar dari permukaan laut sekitar 156 m. Kota Blitar memiliki tingkat kemiringan cukup tinggi sebagai pengaruh dari posisinya yang berada pada lereng Gunung Kelud. Hal ini dapat dilihat dari ketinggian tanah di Kota Blitar yang terbagi

    menjadi 3 (tiga) bagian yaitu bagian utara, tengah dan selatan dimana bagian utara mempunyai ketinggian + 245 meter dari permukaan air laut dengan tingkat kemiringan 20 - 150, bagian tengah + 175 meter dan bagian selatan + 140 meter dari permukaan air laut dengan tingkat kemiringan 00 - 20.

    Dilihat dari topografinya wilayah Kota Blitar masih termasuk dataran rendah. Keberadaan gunung Kelud ini juga mempengaruhi struktur tanah yang terdiri dari jenis tanah regusol adalah tanah yang berasal dari Gunung Kelud (Vulkan) dan Litusol dengan ciri tanah gembur, korositas tinggi dan tahan terhadap erosi. Karena kondisi yang demikian maka berpengaruh terhadap pola pemanfaatan dan tata guna tanah di Kota Blitar. Sungai yang mengalir di Kota Blitar adalah sungai lahar dengan panjang + 7, 84 km yang hulunya berada di Gunung Kelud dan bermuara di sungai Brantas.

    Secara administratif, Kota Blitar terbagi menjadi 3 kecamatan dan 21 kelurahan dengan pembagian luas wilayah sebagai berikut :

    Tabel 1.1

    Perbandingan Luas Wilayah Kecamatan dalam Kota Blitar

    No Kecamatan Luas Wilayah Km %

    1. Sukorejo 9,905 30,40

    2. Kepanjenkidul 10,502 32,24

    3. Sananwetan 12,171 37.36

    J u m l a h 32,578 100

  • 7 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    2. Gambaran Umum Demografis

    Berdasarkan hasil registrsi penduduk, jumlah penduduk Kota Blitar sampai dengan Semester I Tahun 2011 mengalami peningkatan 1,05 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2010 jumlah penduduk sebesar 140.574 jiwa, maka pada semester I tahun 2011 mencapai 142.058 jiwa, sedangkan rasio jenis kelaminnya masih tetap dibawah 100 yang artinya jumlah penduduk perempuan masih lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki. Sedangkan samapai dengan akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut :

    Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar adalah Kecamatan Sananwetan

    dengan jumlah penduduk sebesar 53.386 jiwa, diikuti Kecamatan Sukorejo sebesar 48.119 jiwa, dan yang terkecil adalah penduduk Kecamatan Kepanjenkidul sebesar 40.553 jiwa

    Tabel 2 . 1

    Penduduk Kota Blitar per Kecamatan

    Menurut Jenis Kelamin

    Periode Januari - Juni 2011

    Kecamatan

    Penduduk (Jiwa)

    Rasio Jenis

    Kelamin

    L P L + P

    ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 )

    1. Sukorejo 24.200 23.919 48.119 101,17

    2. Kepanjenkidul 20.140 20.413 40.553 98,66

    3. Sananwetan 26.531 26.855 53.386 98,79

  • 8 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    Kota Blitar

    Smt. I 2011 70.871 71.187 142.058 99,56

    Smt. II 2010 70.153 70.421 140.574 99,62

    Smt. I 2010 69.855 70.116 139.971 99,63

    Smt. II 2009 69.557 69.900 139.457 99,51

    Sumber : Hasil Coklit Dispenduk Capil

    Statistik Kota Blitar Edisi Bulan Januari - Juni 2011

    Sedangkan tingkat kepadatan penduduk Kota Blitar pada Semester I Tahun 2011 mencapai 4.362 jiwa / km2 atau sekitar 4 orang / m2. Kepadatan penduduk dari yang terpadat adalah Kecamatan Sukorejo sebesar 4.851 jiwa / km2, diikuti Kecamatan Sananwetan yaitu 4.394 jiwa / km2 dan Kecamatan Kepanjenkidul yakni 3.862 jiwa / km2 sebagaimana tampak pada Tabel 2.2.

    Tabel 2 . 2

    Luas Wilayah dan Penduduk

    Menurut Jumlah, Persentase, dan Kepadatan

    Tiap Kecamatan

    Januari - Juni 2011

    Kecamatan

    Luas

    Wilayah (Km2)

    P e n d u d u k

    Jumlah (Jiwa)

    Persentase (%)

    Kepadatan (Jiwa/Km2)

    ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 )

    1. Sukorejo 9,92 48.119 33,87 4.850,71

    2. Kepanjenkidul 10,50 40.553 28,55 3.862,19

    3. Sananwetan 12,15 53.386 37,58 4.393,91

  • 9 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    Kota Blitar

    Smt. I 2011 32,57 142.058 100,00 4.361,62

    Smt. II 2010 32,57 140.574 100,00 4.316,06

    Smt. I 2010 32,57 139.971 100,00 4.297,54

    Smt. II 2009 32,57 139.457 100,00 4.281,76

    Sumber : Hasil Coklit Dispenduk Capil

    Statistik Kota Blitar Edisi Bulan Januari - Juni 2011

    Masih seperti tahun tahun sebelumnya bahwa Kelurahan dengan penduduk terpadat adalah Kelurahan Sukorejo dengan tingkat kepadatan mencapai 9.694 jiwa / km2, diikuti Kelurahan Kepanjenlor ( 9.438 jiwa / Km2 ) dan Kelurahan Kepanjenkidul ( 9.351 jiwa / Km2 ), dimana ketiga Kelurahan tersebut merupakan sentra kegiatan ekonomi di Kota Blitar sehingga wajar jika tingkat kepadatannya sangat tinggi.( Tabel 2.3 ).

    Tabel 2 . 3 Luas Wilayah, Penduduk, dan Urutan Kepadatan Penduduk

    Tiap Kelurahan Januari - Juni 2011

    Kelurahan

    Luas

    Wilayah (Km2)

    Jumlah

    Penduduk (Jiwa)

    Urutan Kepadatan

    (Jiwa/Km2)

    ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) 1. Ngadirejo 1,91020 3.269 1.711,34 2. Tanggung 2,23000 4.963 2.225,56 3. Sentul 2,68300 7.175 2.674,25 4. Klampok 1,53070 4.209 2.749,72 5. Tanjungsari 2,45810 7.955 3.236,24 6. Blitar 1,33205 4.322 3.244,62 7. Tlumpu 1,01530 3.383 3.332,02 8. Rembang 0,84425 2.834 3.356,83 9. Bendo 1,51850 5.213 3.432,99

    10. Plosokerep 1,24810 4.418 3.539,78 11. Gedog 2,65000 10.300 3.886,79 12. Karangtengah 1,79540 7.222 4.022,50 13. Pakunden 2,26200 9.832 4.346,60

  • 10 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    14. Bendogerit 1,95520 10.600 5.421,44 15. Turi 0,50860 3.049 5.994,89 16. Karangsari 0,88240 5.365 6.080,01 17. Sananwetan 2,12790 13.803 6.486,68 18. Kauman 0,68033 6.037 8.873,63 19. Kepanjenkidul 0,86703 8.108 9.351,46 20. Kepanjenlor 0,61328 5.788 9.437,78 21. Sukorejo 1,46620 14.213 9.693,77

    Kota Blitar 32,57854 142.058 4.360,48

    Sumber : Hasil Coklit Dispenduk Capil Statistik Kota Blitar Edisi Bulan Januari - Juni 2011

    Tingkat kelahiran bayi di Kota Blitar mencapai 960 bayi atau rata-rata per bulan 160 bayi perbulan sampai dengan Semester I Tahun 2011 dimana tingkat kelahiran bayi laki-laki sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan bayi perempuan, yaitu 490 bayi laki-laki dan 470 bayi perempuan ( Tabel 2.4 ), sedangkan kejadian kematian dari kurun waktu bulan Januari sampai dengan Juni 2011 mencapai 619 jiwa atau rata-rata perbulan 103 jiwa ( Tabel 2.5 )

    Tabel 2 . 4

    Wanita Usia Subur, Bayi Lahir, dan Rata-rata Bayi Lahir Per 1000 Wanita

    Tiap Kecamatan

    Januari - Juni 2011

    Kecamatan Wanita Usia

    Subur

    Bayi Lahir (Jiwa) Rata-rata Kelahiran Per 1000 Wanita

    L

    P

    L + P

    ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) 1. Sukorejo 13.043 151 117 268 21 2. Kepanjenkidul 11.058 125 117 242 22 3. Sananwetan 14.554 214 236 450 31

    Kota Blitar 38.655 490 470 960 25 Sumber : Hasil Pengolahan Registrasi Penduduk Statistik Kota Blitar Edisi Bulan Januari - Juni 2011

    Tabel 2 . 5

  • 11 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    Banyaknya Kelahiran dan Kematian Menurut Jenis Kelamin Tiap Kecamatan / Kelurahan

    Januari - Juni 2011

    Kecamatan/ Kelurahan

    Lahir (Jiwa) Mati (Jiwa)

    L

    P

    L + P

    L

    P

    L + P

    ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) 010. Sukorejo 151 117 268 103 96 199

    1. Tlumpu 10 2 12 5 6 11 2. Karangsari 17 8 25 14 17 31 3. T u r i 7 9 16 4 5 9 4. B l i t a r 18 17 35 6 12 18 5. Sukorejo 45 41 86 33 33 66 6. Pakunden 32 31 63 27 13 40 7. Tanjungsari 22 9 31 14 10 24

    020. Kepanjenkidul 125 117 242 93 96 189 7. Kepanjenkidul 29 25 54 17 23 40 8. Kepanjenlor 21 17 38 17 16 33 9. Kauman 24 17 41 12 16 28

    10. Bendo 15 11 26 10 12 22 11. Tanggung 6 13 19 9 7 16 12. Sentul 15 15 30 17 14 31 13. Ngadirejo 15 19 34 11 8 19

    030. Sananwetan 214 236 450 123 108 231 14. Rembang 6 8 14 8 5 13 15. Klampok 21 33 54 16 14 30 16. Plosokerep 14 8 22 8 9 17 17. Karangtengah 31 40 71 15 17 32 18. Sananwetan 43 38 81 31 21 52 19. Bendogerit 27 22 49 16 20 36 20. Gedog 72 87 159 29 22 51

    Kota Blitar 490 470 960 319 300 619 Sumber : Hasil Pengolahan Registrasi Penduduk Statistik Kota Blitar Edisi Bulan Januari - Juni 2011

  • 12 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    3. Kondisi Ekonomi

    a. Potensi Unggulan Daerah

    Pembangunan pengembangan perekonomian Kota Blitar difokuskan pada upaya peningkatan penyediaan fasilitas layanan dan jasa unggulan serta peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat. Hal ini mengingat Kota Blitar tidak memiliki sumber daya alam (SDA) seperti hutan, sumber energi (pertambangan) , pantai, gunung dan sebagainya. Bahkan sumber daya alam berupa areal pertanian jumlahnya tidak terlalu luas dan semakin tahun semakin menyempit sebagai akibat perubahan fungsi lahan sebagai kawasan pemukiman. Oleh karenanya

    sebagai penopang peningkatan perekonomian masyarakat Kota Blitar maka potensi yang berupa hasil olah budi sumber daya manusiannya (Karya) berupaya dikembangkan sedemikian rupa. Hasil-hasil karya masyarakat yang kemudian dijadikan sebagai potensi unggulan dimaksud dapat dicontohkan berupa hasil karya kreatifitas masyarakat seperti makanan khas, wisata kuliner, produk buah unggulan , penyediaan tenaga ahli pada bidang tertentu yang khas dan kerajinan tangan yang tidak dimiliki oleh masyarakat daerah lain.

    Berbagai potensi unggulan yang ada di Kota Blitar yang meliputi produk kerajinan, makanan olahan dan produk pertanian, produk kerajinan bubut kayu unggulan seperti kendang Sentul atau disebut juga dengan Kendang Jimbe, kap lampu, mainan anak-anak dan lain sebagainya sudah dipasarkan ke beberapa daerah, antara lain Jakarta, Bali , Sumatera dan beberapa daerah lain, bahkan untuk beberapa jenis produk sudah di ekspor ke luar negeri.

    Dengan popularitas dan kebesaran nama Proklamator Bung Karno yang disemayamkan di Kota Blitar, upaya pengenalan produk unggulan Masyarakat Kota Blitar akan semakin mudah. Hal ini disebabkan jenis potensi unggulan dari industri rumah tangga tersebut termasuk dalam kriteria cindera mata, sehingga apapun bentuk, rasa, kualitas tidak menjadi pertimbangan utama konsumen. Dalam pandangan konsumen adalah sebuah kebanggaan dapat berinteraksi dengan masyarakat Kota Blitar dan memiliki benda yang dibuat di Kota Blitar dimana sang Proklamator pernah menikmati masa kecilnya dan disemayamkan.

  • 13 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    b. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB

    Salah satu indikator yang dapat dipergunakan dalam penilaian pembangunan ekonomi dan merupakan cerminan potensi perekonomian suatu wilayah adalah nilai PDRB. Nominal PDRB merupakan agregasi dari seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh unit-unit produksi yang beroperasi di wilayah tersebut dalam kurun waktu satu tahun. Selain itu PDRB juga merupakan salah satu indikator kesejahteraan penduduk dimana besaran PDRB menunjukkan pendapatan yang diterima oleh sektor-sektor produksi yang dimiliki oleh penduduknya.

    Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang kerap digunakan untuk

    menilai keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu wilayah, karenanya pertumbuhan ekonomi ini menempati posisi sangat penting didalam proses pembangunan daerah. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, Kota Blitar pun menempatkan keberhasilan pembangunan ekonomi sebagai faktor kunci keberhasilan pembangunan daerah karena Visi dan Misi yang diemban adalah Visi dan Misi ekonomi.

    Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi pada suatu tahun menggambarkan bahwa pada tahun tersebut pembangunan ekonomi tumbuh dan berkembang lebih cepat dibanding tahun sebelumnya. Begitupun sebaliknya, menurunnya laju pertumbuhan ekonomi menunjukkan perlambatan pembangunan ekonomi pada tahun tersebut dibanding tahun sebelumnya. Dalam rangkaian penghitungan PDRB, laju pertumbuhan ekonomi diukur dari laju pertumbuhan PDRB, dan dihitung berdasarkan indeks berantai PDRB atas dasar harga konstan. Yang dimaksud dengan indeks berantai PDRB adalah perbandingan PDRB tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. Angka tersebut didapat dengan membagi PDRB harga konstan tahun berjalan dengan PDRB harga konstan tahun sebelumnya dan dikalikan 100. Sementara itu, laju pertumbuhan PDRB diperoleh dari indeks berantai PDRB harga konstan dikurangi 100. Laju pertumbuhan PDRB Kota Blitar awal tahun 2011 sebesar 6,32 persen.

  • 14 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    c. Pendapatan Perkapita

    Pendapatan regional per kapita penduduk merupakan pendapatan yang diterima oleh masing-masing penduduk sebagai balas jasa atas keikutsertaannya dalam proses produksi di suatu wilayah selama satu tahun. Pendapatan regional per kapita biasa digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat, meskipun ukuran ini belum mencakup kesenjangan antar penduduknya. Pendapatan regional per kapita di dapat dari PDRB yang sudah dikurangi penyusutan dan pajak tak langsung kemudian dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun.

    Bila dihitung berdasarkan harga berlaku, pada awal tahun 2011 pendapatan per

    kapita masyarakat Kota Blitar sebesar Rp. 15.399.527,-. Hal ini menggambarkan penghasilan masyarakat yang semakin meningkat seiring laju pertumbuhan perekonomian di Kota Blitar terutama sektor perdagangan, hotel dan restoran.

    11..55.. GGAAMMBBAARRAANN UUMMUUMM KKEEUUAANNGGAANN DDAAEERRAAHH

    Kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Kota Blitar pada prinsipnya berpedoman pada penggabungan beberapa paket peraturan (omnibus regulations) dari peraturan perundang-undangan pengelolaan keuangan daerah dengan berbagai dokumen-dokumen perencanaan pembangunan Pemerintah Kota Blitar serta dilatarbelakangi oleh kondisi perkembangan ekonomi makro di Kota Blitar. Oleh karena itu kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah dari sisi pendapatan, belanja maupun pembiayaan diarahkan untuk :

    1. Mendukung terwujudnya sasaran pembangunan tahunan daerah sebagaimana ditetapkan dalam RKPD

    2. Menjamin kelancaran pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan melaui Gerakan Perang Melawan Kemiskinan Kota Blitar

    3. Menjamin kontinuitas pelaksanaan program pembangunan daerah

    Dalam implementasinya Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah, setiap tahunnya tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ). Sebagai instrumen dari kebijakan pemerintah daerah, APBD menduduki posisi sentral dalam upaya mengembangkan kapasitas dan efektifitas pemerintah. Anggaran Daerah merupakan alat untuk menentukan besarnya pendapatan dan pengeluaran, serta membantu pengambilan keputusan dan perencanaan program pembangunan. Dalam

  • 15 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    kaitan ini proses penyusunan dan pelaksanaan anggaran diupayakan untuk mendukung pelaksanaan program yang menjadi prioritas daerah, hal tersebut dimaksudkan untuk mendukung tercapainya akuntabilitas publik dalam rangka implementasi otonomi daerah secara optimal sesuai dengan dinamika dan tuntutan masyarakat yang berkembang.

    Uraian lebih rinci Kebijakan Pengelola Keuangan Daerah secara garis besar meliputi Kebijakan Pendapatan Daerah, Kebijakan Belanja Daerah dan Kebijakan Pembiayan Daerah tersebut dalam tabel :

    TABEL 1.5 TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH TAHUN 2011

    NO. URAIAN TARGET REALISASI I PENDAPATAN 521.901.397.176,00 525.195.227.161,39 1.1 PAD 54.018.529.211,00 52.564.078.517,39 1.1.1 Pajak Daerah 8.152.343.700,00 10.533.996.120,50 1.1.2 Retribusi Daerah 7.031.900.763,00 6.687.731.370,00 1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan

    Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

    466.678.300,00 808.704.594,75

    1.1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

    38.367.606.448,00 34.533.646.432,14

    1.2 PENDAPATAN TRANSFER 430.634.957.365,00 437.271.155.414,00 1.2.1 Transfer Dana Perimbangan 309.132.129.649,00 312.957.658.216,00 1.2.1.1 Bagi Hasil Pajak 28.102.920.793,00 30.736.890.677,00 1.2.1.2 Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA 7.350.547.856,00 8.692.232.539,00 1.2.1.3 Dana Alokasi Umum 250.235.761.000,00 250.086.735.000,00 1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus 23.442.900.000,00 23.441.800.000,00 1.2.2 Transfer pusat lainnya 94.003.292.960,00 94.082.817.960,00 1.2.2.1 Dana Otonomi Khusus 0 0 1.2.2.2 Dana Penyesuaian 94.003.292.960,00 94.082.817.960,00 1.2.3 Transfer Pemerintah Prop. 27.495.534.756,00 30.230.679.238,00 1.2.3.1 Dana Bagi Hasil Pajak 27.499.534.756,00 30.230.679.238,00 1.2.3.2 Dana Bagi Hasil lainnya 0 0 1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG

    SAH 37.247.910.600,00 35.359.993.230,00

    1.3.1 Pendapatan Hibah 4.796.020.600,00 2.969.999.500,00 1.3.2 Dana darurat 00 00 1.3.3 Pendapatan lainnya 32.451.890.000,00 32.389.993.730,00 Jumlah 521.901.397.176,00 525.195.227.161,39

  • 16 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    TABEL 1.6 TARGET DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

    NO URAIAN BELANJA

    DAERAH

    APBD 2011 REALISASI

    Jumlah Jumlah

    1 2 3 4

    2. Belanja 550.548.740.079,97 533.328.191.460,44

    2.1 Belanja operasi 373.494.876.073,00 235.232.631.941,31

    Belanja pegawai 229.073.271.866,00 235.232.631.941,31

    Belanja Barang 122.066.211.207,00 117.861.042.000,77

    Belanja bunga 00 00

    Belanja subsidi 00 00

    Belanja hibah 18.319.868.000,00 11.765.833.000,00

    Belanja bantuan social 3.535.525.000,00 2.998.881.500,00

    Belanja Bantuan Keuangan 500.000.000,00 466.661.665,00

    2.2 BELANJA MODAL 176.303.864.006,97 164.987.191.353,36

    Belanja Tanah 30.369.086.430,00 28.525.819.830,00

    Belanja Peralatan dan Mesin 36.748.797.358,97 35.251.957.025,00

    Belanja Gedung &

    Bangunan

    48.524.414.941,00 43.171.273.002,00

    Belanja Jalan, Irigasi &

    Jaringan 56.874.511.049,00 56.164.364.496,36

    Belanja Asset Tetap Lainnya 667.417.383,00 574.457.400,00

    Belanja Asset Lainnya 3.119.636.845,00 1.299.319.600,00

    2.3 BELANJA TIDAK

    TERDUGA 750.000.000,00 15.950.000,00

    2.3.1 Belanja Tidak Terduga 750.000.000,00 15.950.000,00

    Jumlah 550.548.740.079,97 533.328.191.450,44

  • 17 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    TABEL 1.7 TARGET DAN REALISASI PEMBIAYAAN DAERAH

    TAHUN ANGGARAN 2011

    NO URAIAN PEMBIAYAN

    DAERAH

    APBD 2011 REALISASI

    Jumlah Jumlah

    1 2 3 4 3. PEMBIAYAAN 28.647.342.903,97 28.763.725.732,97

    3.1 PENERIMAAN DAERAH 31.297.342.903,97 31.363.725.732,97 Penggunaan Sisa Lebih

    Perhitungan Anggaran (SILPA)

    28.522.614.899,97 28.522.614.899,97

    Pencairan Dana Cadangan 00 00

    Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

    00 00

    Penerimaan Pinjaman Daerah 00 00

    Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

    00 00

    Penerimaan Piutang Daerah 2.774.728.004,00 2.839.660.833,00

    Dana Talangan 00 00 3.2 PENGELUARAN

    DAERAH 2.650.000.000,00 2.600.000.000,00 Pembentukan Dana

    Cadangan 00 00

    Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah

    2.650.000.000,00 2.600.000.000,00

    Pemberian Pinjaman Daerah 00 00

    Dana Talangan 00 00 Jumlah

    2.650.000.000,00 2.600.000.000,00

  • 18 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    1.6. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2011 DAN HUBUNGANNYA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN KINERJA DAERAH

    Salah satu tahapan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) menuju pemerintahan yang bersih (Clean Government), adalah pertanggungjawaban. Disamping dipandang sebagai suatu kewajiban, pertanggungjawaban dari penyelenggaraan pemerintahan daerah pada setiap akhir tahun anggaran adalah sebagai sebuah bahan pertimbangan perencanaan periode berikutnya.

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Blitar Tahun 2011 yang merupakan bentuk pertanggungjawaban dari penyelenggaraan pemerintahan daerah

    dihasilkan dari suatu sistem yang dinamakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sebagai suatu instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggung-jawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi, yang terdiri dari berbagai komponen dan merupakan satu kesatuan yaitu perencanaan strategis, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja, SAKIP telah diterapkan di Kota Blitar dan selalu diupayakan untuk dikembangkan ke arah yang lebih baik

    Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang diterapkan di lingkungan Pemerintah Kota Blitar adalah sebagaimana yang dimaksud pada Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Dengan demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Blitar Tahun 2011, merupakan dokumen hasil dari tahapan pelaporan kinerja pada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dan merupakan laporan atas kinerja yang telah direncanakan dalam dokumen hasil dari tahapan perencanaan strategis ( dalam hal ini RPJMD Kota Blitar Tahun 2011 - 2015), dan dokumen hasil tahapan perencanaan kinerja tahunan yaitu RKPD Kota Blitar Tahun 2011

  • 19 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    1.7. SISTEMATIKA

    Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011 adalah sebagai berikut :

    KATA PENGANTAR

    IKHTISAR EKSEKUTIF

    Pada ikhtisar eksekutif diuraikan, keberhasilan maupun kekurangberhasilan atas pencapaian sasaran yang telah menjadi komitmen kinerja Pemerintah Kota Blitar Tahun 2011, serta ulasan singkat tentang permasalahan strategis sebagai pendorong maupun penghambat pencapaian kinerja tersebut, dan upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi permasalahan.

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bagian ini menguraikan gambaran umum organisasi, kewilayahan, keuangan dan hal-hal umum tentang Kinerja Pemerintah Kota Blitar Tahun 2010, serta kedudukan LAKIP diantara dokumen Perencanaan Kinerja Pemerintah Kota Blitar, yang terinci sebagai berikut :

    1.1. Latar Belakang

    1.2. Maksud dan Tujuan

    1.3. Gambaran Umum Organisasi

    1.4. Gambaran Umum Kewilayahan

    1.5. Gambaran umum Keuangan Daerah

    1.6. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2011 dan Hubungan dengan Dokumen Perencanaan Kinerja Daerah

    1.7. Sistematika

    BAB II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

    Bagian ini diikhtisarkan hal - hal penting dalam perencanaan dan perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Blitar, yang terinci sebagai berikut :

    2.1. Rencana Strategis (RPJMD Tahun 2011 2015)

    2.2. Penetapan Kinerja Tahun 2011 (RKPD 2011)

  • 20 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

    Bab ini menguraiankan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala, dan. permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Selain itu dilaporkan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan alokasi dan realisasi anggaran bagi pencapaian sasaran tersebut di atas, yang terinci sebagai berikut :

    3.1. Pengukuran Capaian Kinerja 3.2. Analisis Capaian Kinerja

    3.3. Akuntabilitas Keuangan BAB IV : PENUTUP Pada bagian akhir ini mengemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja instansi yang bersangkutan serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran lampiran dalam LAKIP Kota Blitar Tahun 2011 terdiri dari : Formulir Rencana Strategis 2011 2015 ( Form RS ) Formulir Rencana Kinerja Tahun 2011 (Form RKT) Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran 2011 (Form PPS)

  • 21 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    BB AA BB II II PP EE RR EE NN CC AA NN AA AA NN DD AA NN PP EE RR JJ AA NN JJ II AA NN KK II NN EE RR JJ AA 2.1. RENCANA STRATEGIS

    Perencanaan pembangunan daerah merupakan kegiatan mensinergikan berbagai kepentingan dari stakeholders atau pelaku pembangunan daerah yang dapat digolongkan menjadi 3 domain yaitu state atau lembaga pemerintahan yang terdiri dari eksekutif dan legislative daerah, private atau swasta yaitu pelaku pelaku dunia usaha baik perorangan maupun lembaga, society atau masyarakat baik perorangan maupun kelompok. Perencanaan Pembangunan, secara khierarki terdiri dari Perencanaan Jangka Panjang ( 20 tahun ), Perencanaan Jangka Menengah ( 5 tahun ) dan Perencanaan Tahunan.

    Untuk memenuhi tahapan manajemen kinerja daerah, Pemerintah Kota Blitar telah merumuskan kerangka perencanaan jangka panjang (RPJP Kota Blitar Tahun 2005 2025), dan membagi tahapan prioritas pembangunan lima tahunan dalam perencanaan jangka menengah yang dituangkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kota Blitar Tahun 2005 2010, 2011 2015 hingga 2021 2025. RPJMD dimaksud merupakan penjabaran visi dan misi kepala daerah terpilih yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Kota Blitar. Arah pembangunan yang tepat pada periode 5 (lima) tahun pertama dari tahapan RPJP Kota Blitar yaitu yang tertuang dalam RPJMD Kota Blitar

    tahun 2005 2010, menjadi titik tolak dan landasan yang kuat untuk dapat melaksanakan RPJMD Kota Blitar tahun 2011 2015 yang sesuai janji kampanye kepala daerah terpilih yaitu APBD Pro Rakyat demi terwujudnya masyarakat Kota Blitar yang sehat, berpendidikan, religius, sejahtera dalam lingkungan yang kondusif.

    RPJMD Kota Blitar tahun 2011 2015 merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan karena telah menjadi kontrak sosial dan politik yang harus dilaksanakan oleh semua unsur pemangku kepentingan Kota Blitar untuk mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan. Selanjutnya RPJMD tersebut dijadikan acuan dalam penyusunan kebijakan, program dan kegiatan serta sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pemerintah Kota Blitar dan perangkat kerja daerah dalam dokumen perencanaan tahunanyang disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

    Sebagai suatu dokumen pedoman perencanaan, RPJMD Tahun 2011 2015 memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja dalam

  • 22 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    rangka penyelenggaraan pemerintahan, melaksanakan berbagai kewajiban pembangunan yang meliputi seluruh urusan pemerintahan yang dimiliki, mengedepankan pelayanan kepada masyarakat secara bertanggungjawab, mudah, cepat, transparan, dan pelaksanaan tugas pokok fungsi perangkat daerah secara efisien dan efektif.

    Dengan semangat dan komitmen untukmenghasilkan kinerjaa yang optimal, serta mewujudkan good and clean governance maka dirumuskan visi dan misi Pemerintah Kota Blitar, serta strategi mewujudkannya yaitu sebagai berikut :

    2.1.1. VISI Visi Pemerintah Kota Blitar sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kota Blitar Tahun 2011 2015 adalah : MENUJU MASYARAKAT KOTA BLITAR SEJAHTERA YANG BERKEADILAN, BERWAWASAN KEBANGSAAN, DAN RELIGIUS MELALUI APBD PRO RAKYAT PADA TAHUN 2015 Adapun makna visi tersebut diatas adalah sebagai berikut :

    Sejahtera yang Berkeadilan yaitu terpenuhinya kebutuhan jasmaniah dan rohaniah dalam berbagai aspek kehidupan sebagai individu dan anggota masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya derajat kesehatan, tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat,

    serta semakin kondusifnya lingkungan kehidupan sosial masyarakat, yang kesemuanya harus bisa dinikmati secara adil oleh seluruh lapisan masyarakat.

    Wawasan Kebangsaan mengandung maksud agar proses pembangunan yang dilaksanakan selain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga membangun karakter masyarakat kota Blitar untuk mewujudkan jati diri, serta mengembangkan perilaku sebagai bangsa yang meyakini dan mencintai nilai-nilai budayanya, yang lahir dan tumbuh sebagai penjelmaan kepribadiannya

    Religius adalah kondisi masyarakat yang menjunjung norma-norma agama, berpegang teguh kepada ajaran agama sebagai landasan moral dan etika yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-sehari.

    APBD Pro Rakyat mengandung makna bahwa APBD Kota Blitar dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Blitar.

    2.1.2. MISI Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi Pemerintah Kota Blitar yang menggambarkan amanat yang diemban, dan harus dilaksanakan, yaitu :

  • 23 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    1) Mewujudkan masyarakat yang berwawasan kebangsaan dan Berketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna bahwa keseluruhan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan didasarkan pada fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika serta diarahkan pada terwujudnya suatu tatanan sosial masyarakat yang memiliki karakter Nasionalis-Religius sebagai pengejewantahan nilai-nilai luhur yang bersumber dari agama, nasionalisme, dan kearifan lokal.

    2) Meningkatkan kualitas pendidikan dan keterjangkauan pelayanan pendidikan pada hakekatnya penyelenggaraan pendidikan diarahkan pada upaya peningkatan kualitas serta peningkatan pelayanan pendidikan yang merata dan bisa dijangkau oleh seluruh lapisan

    masyarakat Kota Blitar serta berkeadilan sehingga akan tercapai tingkat pendidikan masyarakat yang lebih baik sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan, kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter kebangsaaan yang kuat.

    3) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang adil dan merata pada hakekatnya pelayanan kesehatan diarahkan pada upaya peningkatan kualitas serta peningkatan pemerataan pelayanan kesehatan sehingga bisa diakses seluruh lapisan masyarakat Kota Blitar secara adil untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

    4) Memantapkan pelaksanaan perekonomian daerah yang berbasis kerakyatan dan penanggulangan kemiskinan, mengandung makna bahwa pembangunan perekonomian daerah dilaksanakan dengan mengembangkan potensi ekonomi terutama dibidang pariwisata, perdagangan dan jasa serta harus berpihak kepada masyarakat menengah dan miskin dengan menitikberatkan kearah perluasan akses ekonomi bagi masyarakat dan pengembangan sektor koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta pelaku usaha informal untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada gilirannya mampu menurunkan angka kemiskinan. Penanggulangan kemiskinan dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya dilakukan secara komprehensif meliputi berbagai aspek untuk semakin meningkatkan keberdayaan dan kemandirian keluarga miskin yang dalam

    pelaksanaannya dilakukan secara terpadu baik program maupun pelakunya serta melibatkan peran aktif masyarakat dan dunia usaha termasuk masyarakat miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.

    5) Memantapkan Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan yang Partisipatif berdasar Prinsip-prinsip Otonomi Daerah, berarti bahwa proses pembangunan yang dilaksanakan di Kota Blitar harus mampu mensinergikan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidup serta memberikan peran yang lebih besar kepada masyarakat untuk

  • 24 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    terlibat didalam pelaksanaan proses pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan prinsip-prinsip otonomi daerah yang didukung oleh aparatur profesional dengan tata kelola pemerintahan yang baik.

    22..11..33.. TTUUJJUUAANN DDAANN SSTTRRAATTEEGGII

    Untuk mewujudkan misi pembangunan Kota Blitar 2011 - 2015, maka ditetapkan tujuan dan sasaran yang merupakan penjabaran makna dari setiap misi. Guna mewujudkan sasaran pembangunan juga diperlukan strategi yang merupakan dasar dalam menjabarkan berbagai program prioritas. Tujuan, sasaran dan arah kebijakan Pemerintah Kota Blitar Tahun

    2011 - 2015 adalah sebagai berikut : Mewujudkan Masyarakat yang Berwawasan Kebangsaan dan berketuhanan Yang Maha Esa :

    Tujuan 1 : Meningkatkan wawasan kebangsaan dan jati diri masyarakat Kota Blitar

    Tujuan 2 : Meningkatkan penerapan nilai nilai keagamaan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan

    Tujuan ini selanjutnya akan dicapai dengan strategi Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Ketuhanan Yang Maha Esa , ini merupakan upaya untuk membangun karakter masyarakat kota Blitar yang nasionalis religius, yang menghargai kelestarian sejarah dan budaya serta kearifan lokal sehingga tercipta kondisi masyarakat yang harmonis dan kondusif, tenteram dan damai serta produktif yang selanjutnya akan menjadi modal dasar pelaksanaan pembangunan di Kota Blitar. Kondisi masyarakat kota Blitar yang kental dengan semangat kebangsaan dan agamis tersebut, diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi daerah lain dalam menumbuhkan semangat nasionalisme dan memberikan kontribusi positif bagi tumbuhnya semangat nasionalisme di Indonesia.

    Meningkatkan kualitas pendidikan dan keterjangkauan pelayanan pendidikan :

    Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas pendidikan dan pemerataan pelayanan pendidikan

    Tujuan 2 : Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat Tujuan ini dicapai dengan strategi Peningkatan Mutu dan Akses Pendidikan Upaya yang dilakukan melalui peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, dan

    Misi 1

    Misi 2

  • 25 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    efisien bagi seluruh masyarakat Kota Blitar untuk meningkatkan kesejahteraan, kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter kebangsaaan yang kuat. Upaya-upaya yang dilakukan antara lain melalui Wajib Pendidikan Dasar 12 Tahun dan fasilitasi bagi warga kurang mampu namun berprestasi untuk melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi, peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan meningkatkan porsi muatan lokal dan budi pekerti pada kurikulum sekolah, peningkatan kurikulum yang mengarah pada lifeskill untuk meningkatkan daya saing lulusan, serta peningkatan sarana prasarana dan manajemen pendidikan. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang adil dan merata

    Tujuan 1 : Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan Tujuan 2 : Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat

    Tujuan ini dicapai dengan strategi Peningkatan Mutu dan Akses Kesehatan dilakukan melalui pembangunan kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui peningkatan keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan serta peningkatan peran masyarakat melalui lembaga kesehatan yang saat ini sudah ada ditengah-tengah masyarakat seperti Posyandu. Peningkatan keterjangkauan pelayanan dilakukan dengan meningkatkan jaminan kesehatan bagi warga miskin dan lansia. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dilakukan dengan meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan dan peningkatan kualitas infrastuktur. Upaya kesehatan yang dilakukan lebih ditekankan pada upaya preventif dan promotif untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam upaya menjaga kesehatannya. Memantapkan pelaksanaan perekonomian daerah yang berbasis kerakyatan dan penanggulangan kemiskinan

    Tujuan : Terlaksananya pengembangan infrastruktur perekonomian terutama yang mendukung pengembangan pariwisata, perdagangan dan jasa

    Tujuan ini dicapai dengan strategi : 1. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Perekonomian dilaksanakan dengan

    prioritas pada sektor-sektor yang selama ini menjadi penggerak utama perekonomian Kota Blitar yaitu pariwisata, perdagangan dan jasa.

    2. Penguatan Ekonomi Kerakyatan dilakukan dengan memberdayakan potensi Koperasi dan UKM serta sektor informal agar dapat berkembang dengan baik sehingga peran dan sumbangannya dalam pertumbuhan ekonomi lebih besar lagi yang pada akhirnya dapat

    Misi 3

    Misi 4

  • 26 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga kesempatan untuk meningkatkan pendapatan bagi masyarakat lebih merata dan berkeadilan.

    3. Penanggulangan Kemiskinan, dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan partisipatif dengan meningkatkan kemandirian masyarakat miskin melalui berbagai aspek tidak saja ekonomi tapi juga pendidikan dan kesehatan serta aspek lainnya yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara terpadu baik program maupun pelakunya serta melibatkan peran aktif masyarakat termasuk masyarakat miskin sendiri.

    Memantapkan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang partisipatif berdasarkan prinsip prinsip otonomi daerah

    Tujuan 1 : Meningkatkan pembangunan yang partisipatif Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat Tujuan 3 : Meningkatkan pembangunan yang berwawasan

    lingkungan Tujuan ini dicapai dengan strategi : 1. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat dilaksanakan dengan dengan penguatan

    elemen masyarakat termasuk pengarusutamaan genger untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dan meningkatnya peran aktif perempuan dalam pembangunan. Untuk mendorong percepatan partisipasi mayarakat dalam pembangunan utamanya masyarakat di tingkat kelurahan dan kecamatan dilakukan dengan penambahan anggaran pemberdayaan sebesar 1 (satu) Milyard Rupiah untuk masing-masing kelurahan. Proses ini dilakukan secara bertahap sampai Tahun 2015.

    2. Peningkatan Kualitas Manajemen Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan Publik dilakukan dengan perbaikan tatakelola pemerintahan yaitu : a. pembenahan sistem dan prosedur serta kelembagaan sesuai dengan perkembangan

    dan dinamika yang terjadi serta dengan peningkatan profesionalitas aparatur; b. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kepada masyarakat sampai di tingkat

    kecamatan dan kelurahan. c. Mendorong pelaksanaan pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai

    pengawasan, serta mendorong masyarakat untuk aktif didalamnya, sehingga hasil pembangunan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan masyarakat merasa handarbeni terhadap hasil-hasil pembangunan.

    3. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup, dilakukan melalui perbaikan sistem dan pengelolaan sanitasi serta lingkungan hidup secara partisipatif dengan memberi peran

    Misi 5

  • 27 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    yang sebesar-besarnya kepada masyarakat melalui proses pembelajaran dan pemberdayaan. Selain itu peningkatan kualitas lingkungan hidup dilakukan juga dengan pengendalian tata ruang yang berwawasan lingkungan hidup serta melakukan langkah-langkah konservasi.

    22..22.. PPEENNEETTAAPPAANN KKIINNEERRJJAA TTAAHHUUNN 22001111 Ringkasan Kinerja Tahun 2011 Pemerintah Kota Blitar adalah penjabaran dari

    sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Blitar Tahun 2011 - 2015. Rencana kinerja ditetapkan tersebut merupakan rencana capaian

    kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran, yang merupakan komitmen bagi Pemerintah Kota Blitar untuk mencapainya dalam tahun 2011. Ringkasan rencana kinerja tersebut diuraikan dan ditetapkan dalam penetapan kinerja dan pernyataan keberhasilan, yaitu sebagai berikut :

    22..22..11.. PPEERRJJAANNJJIIAANN KKIINNEERRJJAA Komitmen kinerja yang ingin dicapai pada Tahun 2011 telah ditetapkan dalam

    dokumen penetapan kinerja. Dalam uraian tentang rencana kinerja akan dibandingkan dengan capaian dengan tahun sebelumnya (Tahun 2010), dan digambarkan pada rencana capaian indikator kinerja sasaran, yang diuraikan keselarasannya dengan misi dan tujuannya, adalah sebagai berikut : (sedangkan rincian selengkapnya terdapat pada lampiran 3)

    Yang menggambarkan kinerja sasaran pertama yaitu : Meningkatnya semangat nasionalisme, pelestarian dan pengembangan nilai sejarah, budaya dan kearifan lokal.

    URAIAN INDIKATOR SATUAN REALISASI

    2010 TARGET

    2011 1 Jumlah konflik karena SARA kejadian 0 0

    2 Jumlah grup kesenian grup 160 170

    3 Jumlah even budaya khas Kota Blitar Even budaya 3 3

    Misi 1

    Tujuan 1

    Sasaran 1

  • 28 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    4 Sarana penyelenggaraan seni dan budaya

    sarana 11 11

    5 Tingkat partisipasi politik masyarakat % 70 71

    Yang menggambarkan kinerja : Meningkatnya aktualisasi nilai nilai keagamaan

    URAIAN INDIKATOR SATUAN REALISASI

    2010 TARGET

    2011 1 Jumlah sarana ibadah dibanding

    penduduk % 1:333,9 1 : 332

    2 Rasio lulusan Siswa SD yang beragama Islam bisa baca Al Quran dan rekomendasi dari pemuka agama

    bagi pemeluk agama lain

    % - 100

    3 Rasio KDRT terhadap jumlah keluarga % 0,05 0,04

    4 Konflik karena agama kejadian 0 0

    Yang menggambarkan kinerja : Meningkatnya ketaatan masyarakat terhadap norma sosial;

    URAIAN INDIKATOR SATUAN REALISASI

    2010 TARGET

    2011

    1 Prosentase kriminalitas yang bisa terselesaikan

    % 71,69 72

    2 Jumlah pelanggaran lalu lintas kali 4505 4000

    3 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 % 80 80

    4 Prosentase poskamling aktif % 61 62

    Misi 1

    Misi 1

    Tujuan 2

    Tujuan 2

    Sasaran 2

    Sasaran 1

  • 29 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    Yang menggambarkan Kinerja Sasaran : Meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan;

    URAIAN INDIKATOR SATUAN REALISASI

    2010 TARGET

    2011 1 Rata rata jumlah murid dalam 1 rombel :

    SD SMP SLTA

    %

    26,7 30,7 35,8

    26,5 28,9 34

    2 Jumlah guru berkualifikasi sesusai dengan kompetensi/guru layak :

    SD SLTP SLTA

    %

    69,50 90,93 92,1

    72 92

    92,8

    3 Rasio guru dan murid : SD SLTP SLTA

    Rasio

    1:17:36 1:13,35 1:13,70

    1:17,35 1:13,35 1:13,70

    4 Rata - rata Nilai Ujian Nasional SD SLTP SLTA

    nilai

    -

    7,90 7,70 7,80

    5 Angka Rata-rata Lulusan Ujian Nasional SD SLTP

    SLTA

    %

    99,1 99,6

    99,23

    99,5 % 99,7 %

    99,40 %

    Misi 2

    Tujuan 1

    Sasaran 1

  • 30 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    Yang menggambarkan kinerja sasaran : Meningkatnya pemerataan pelayanan pendidikan

    URAIAN INDIKATOR SATUAN REALISASI

    2010 TARGET

    2011

    1 Angka partisipasi sekolah (murni siswa berasal dari Kota Blitar)

    SD SLTP SLTA

    %

    120,92 87,91

    109,24

    100 % 90 %

    100 %

    2 Angka putus sekolah (murni siswa berasal dari Kota Blitar)

    SD SLTP

    SLTA (%)

    %

    0,07 0,1 1,41

    0,06 % 0,09 % 1,01%

    Yang menggambarkan kinerja Sasaran : Meningkatnya penerapan kurikulum pendidikan karakter dan budi pekerti :

    URAIAN INDIKATOR SATUAN REALISASI

    2010 TARGET

    2011

    1 Jumlah kurikulum muatan lokal

    kurikulum

    2

    2

    Misi 2

    Tujuan 1

    Sasaran 3

    Misi 2

    Tujuan 1

    Sasaran 2

  • 31 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    Yang menggambarkan kinerja sasaran ; Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat

    URAIAN INDIKATOR SATUAN REALISASI

    2010 TARGET

    2011

    1 Angka rata-rata lama sekolah (tahun) tahun 9,8 9,9

    2 Prosentase angkatan kerja berpendidikan tinggi

    % 72 73 %

    3 Jumlah perpustakaan umum unit 1 1

    4 Jumlah koleksi buku perpustakaan exmplar 99.495 103.474

    5 Pengunjung perpustakaan dalam 1 tahun Orang 214.79 3 215.674

    6 Angka melek huruf (%) % 98,2 98,5 %

    Yang menggambarkan kinerja sasaran ; Meningkatnya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau

    URAIAN INDIKATOR SATUAN REALISASI

    2010 TARGET

    2011

    1 Rasio tenaga medis per 100.000 penduduk

    % 91,44 91,44

    2 Rasio Peuskesmas, pustu per kelurahan Rasio 0,95 : 1 0,95 : 1

    3 Tingkat cakupan Peserta KB aktif % 76,99 77,2 %

    4 Rasio posyandu balita per RW Rasio 0.85 : 1 0,87 : 1

    5 Rasio posyandu lansia per kelurahan Rasio 1 : 1 1 : 1

    6 Prosentase rumah tangga miskin yang menderita sakit yang terlayani jaminan kesehatan

    % 100 100 %

    Misi 3

    Misi 2

    Tujuan 1 2

    Sasaran 1

    Tujuan 2

    Sasaran 1

  • 32 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    Yang menggambarkan kinerja sasaran : Meningkatnya kualitas derajat kesehatan masyarakat

    URAIAN INDIKATOR SATUAN REALISASI

    2010 TARGET

    2011

    1 Usia Harapan Hidup th 71,19 72,45

    2 Prevalensi gizi kurang % 1,47 % 1,40 %

    3 Angka kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup

    Jiwa 18,5 17

    4 Angka kematian balita per 1000 kelahiran hidup

    Jiwa 1,5 1,3

    5 Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 penduduk

    Jiwa 51,47 45

    6 Angka kesakitan demam berdarah Penderita 31,44 25,6

    7 Jumlah Rumah tangga yang dipantau dan ber PHBS

    Rumah tangga 75 % 75%

    Yang menggambarkan kinerja sasaran : Meningkatnya infrastruktur perekonomian masyarakat

    URAIAN INDIKATOR SATUAN REALISASI

    2010 TARGET

    2011 1 Prosentase panjang jaringan jalan dalam

    kondisi baik (%) % 99,3 % 99,7 %

    2 Panjang jalan yang diterangi PJU dengan panjang jalan keseluruhan (%)

    % 54,21 % 55 %

    3 Rasio jaringan irigasi dengan luas lahan baku sawah

    Rasio 0,70 0,71

    Misi 3

    Tujuan 2

    Sasaran 1

    Misi 4

    Tujuan 1

    Sasaran 1

  • 33 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    URAIAN INDIKATOR SATUAN REALISASI

    2010 TARGET

    2011 4 Prosentase Rumah tangga pengguna

    listrik % 100 % 100 %

    5 Jumlah pasar tradisional lokasi 6 6

    6 Jumlah restoran/rumah makan Buah 48 50

    7 Jumlah objek wisata Buah 5 5

    8 Jumlah wisatawan per tahun Orang 436.152 440.000

    9 Lama inap tamu/wisatawan Hari 1,2 hari 1,3 hari

    10 Tingkat hunian hotel % 50,31 % 51,72 %

    11 Jumlah lokasi Anjungan Tunai Mandiri/ATM lokasi 25 lokasi 26 lokasi

    12 Jumlah perbankan unit 14 16

    13 Perijinan satu pintu Unit Ada Ada

    14 Rasio Jembatan dalam kondisi baik % 98 % 99 %

    15 Payung hokum perijinan Ada/tidak Ada Ada

    16 Kapasitas kamar hotel Unit/kamar 558 565

    Yang menggambarkan kinerja sasaran ; Meningkatnya usaha ekonomi kerakyatan

    URAIAN INDIKATOR SATUAN REALISASI

    2010 TARGET

    2011 1 Prosentase sektor tersier dalam PDRB % 70 70 %

    2 PDRB per Kapita (ADHB) Rupiah 15.339.527 16,5 jt

    3 Prosentase koperasi Aktif % 68 % 69 %

    4 Jumlah Koperasi Unit 311 313 unit

    5 Jumlah industry kecil menengah Unit 2015 2037 unit

    6 Prosentase sector pertanian pada PDRB % 7,69 % 7,69 %

    7 Pertumbuhan PDRB % 6,32 % 6,40 %

    8 Laju inflasi % 6,19 % 6 %

    9 Produksi padi per hektar (ton) ton 6,8 ton 6,9 ton

    Misi 4

    Tujuan 1

    Sasaran 2

  • 34 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    Yang menggambarkan kinerja sasaran : Berkurangnya jumlah rumah tangga miskin dan penyandang maslah kesejahteraan sosial (PMKS)

    URAIAN INDIKATOR SATUAN

    REALISASI 2010

    TARGET 2011

    1 Prosentase Rumah Tangga Miskin % 9,89 9,80%

    2 IPM indeks 77,28 77,80

    3 Jumlah keluarga prasejahtera dan sejahtera 1 dibanding jumlah keluarga

    % 19,39 18,90 %

    4 Rasio PDRB perkapita dibanding kebutuhan hidup minimal

    % 156 % 159 %

    5 Rata-rata jumlah anak dalam keluarga Anak 1,57 1,56

    6 Pertumbuhan penduduk dalam satu tahun % 0,7 % 0,67 %

    Yang menggambarkan kinerja sasaran; Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan

    URAIAN INDIKATOR SATUAN REALISASI

    2010 TARGET

    2011 1 Pelaksanaan musrenbang mulai dari

    tingkat RT sampai kota Kegiatan Terlaksana Terlaksana

    2 Jumlah LPMK aktif kelompok 21 21

    3 Jumlah karang taruna kelompok 20 20

    4 Prosentase perempuan dalam lembaga pemerintah

    % 51,54 % > 50 %

    5 Ketersediaan dokumen perencanaan Dokumen Ada Ada

    6 Tingkat Partisipasi politik masyarakat % 70 % 71 %

    Misi 4

    Misi 5

    Tujuan 2

    Sasaran 1

    Tujuan 1

    Sasaran 1

  • 35 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    Yang menggambarkan kinerja sasaran : Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik

    URAIAN INDIKATOR SATUAN REALISASI

    2010 TARGET

    2011 1 Rasio penduduk wajib KTP yang ber KTP % 88,17 % 90 %

    2 Jumlah SKPD yang menerapkan sistem AKIP dengan predikat baik

    % 100 % 100 %

    3 Lembaga pelayanan publik yang menerapkan Citizen Charter atau ISO (%)

    % 70 % 72 %

    4 Jumlah aparat berijasah diploma ke atas % 70 % 72 %

    5 Cakupan akta kelahiran terhadap jumlah kelahiran dalam satu tahun

    % 100 % 100 %

    6 Ketersediaan unit layanan pengaduan masyarakat

    Tersedia/tidak Ada Ada

    7 Ketersediaan informasi mengenai tata ruang

    % 50 % 70 %

    8 Prosentase SKPD yang mempunyai jaringan berbasis komputer (LAN / WAN)

    % 100 % 100 %

    Yang menggambarkan kinerja sasaran : Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

    URAIAN INDIKATOR SATUAN REALISASI

    2010 TARGET

    2011 1 Prosentase volume sampah yang

    tertangani % 65 % 67 %

    2 Permukiman dengan sanitasi sehat (%) % 65 % 67 %

    Misi 5

    Tujuan 2

    Misi 5

    Tujuan 3

    Sasaran 1

    Sasaran 1

  • 36 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    3 Jumlah lapangan olah raga per kelurahan Sarana 1 1

    URAIAN INDIKATOR SATUAN REALISASI

    2010 TARGET

    2011 4 Prosentase Pengaduan dugaan

    pencemaran Lingkungan yang ditindak

    lanjuti

    % 80 % 85 %

    5 Jumlah usaha formal yang mengajukan dan memiliki dokumen baku mutu lingkungan

    Unit 80 % 82 %

    6 Prosentase RTH Publik % 13 14

    7 Ketersediaan dokumen tata ruang Tersedia/ tidak 75 % 80 %

    22..22..22.. PPEERRNNYYAATTAAAANN KKEEBBEERRHHAASSIILLAANN KKOOMMIITTMMEENN KKIINNEERRJJAA Dalam implementasi Sistem AKIP, Pemerintah Kota Blitar berkomitmen memberikan

    pernyataan keberhasilan atas komitmen kinerja yang ingin diwujudkan pada tahun yang bersangkutan. Hal tersebut dimaksudkan sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan

    akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur, dan penilaian keberhasilan / kegagalan pencapaian sasaran.

    Pernyataan keberhasilan atas komitmen kinerja tersebut diberikan dengan memberikan atribut pada capaian masing-masing indikator kinerja, dengan kriteria yaitu:

    No Nilai Capaian Kinerja Pemberian Atribut

    % Keterangan Presentase 1. 85% s.d 100% Delapan puluh lima persen sampai

    dengan seratus persen Sangat Berhasil

    2. 70% s.d < 85% Tujuh puluh persen sampai kurang dari delapan puluh lima persen

    Berhasil

    3. 55% s.d < 70% Lima puluh lima persen sampai kurang dari tujuh puluh persen

    Cukup Berhasil

    4. < 55% Di bawah lima puluh lima persen

    Tidak Berhasil

  • 37 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    BB AA BB II II II AA KK UU NN TT AA BB II LL II TT AA SS KK II NN EE RR JJ AA

    Untuk mewujudkan aparatur negara yang profesional serta memahami tugas pokok dan fungsinya, diperlukan keterpaduan langkah dan koordinasi yang optimal agar penyelenggaraan pembangunan berjalan efektif, stabil dan dinamis. Selain itu diperlukan instrumen yang mampu mengukur indikator pertanggungjawaban setiap penyelenggaraan

    negara dan pemerintahan. Sebagaimana TAP MPR Nomor XI / MPR / 1998,dan Undang undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN, telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. Agar memudahkan pemahaman mengenai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Blitar Tahun 2011, maka secara sistematis akan diuraikan tentang pengukuran capaian kinerja, diikuti dengan analisis capaian kinerja, dan uraian akuntabilitas keuangan, yang secara rinci sebagai berikut:

    33..11.. PPEENNGGUUKKUURRAANN CCAAPPAAIIAANN KKIINNEERRJJAA // SSAASSAARRAANN Capaian kinerja Pemerintah Kota Blitar Tahun 2011 digambarkan

    dengan capaian sasaran sebagaimana komitmen kinerja Tahun 2011 yang telah diuraikan pada Bab II.

    Pengukuran capaian kinerja tersebut dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasinya, pada masing-masing indikator kinerja setiap sasaran, disamping itu

    diperbandingkan pula dengan realisasi yang telah dicapai Tahun 2010. Capaian kinerja tersebut diberi atribut Sangat Berhasil, Berhasil, Kurang Berhasil, dan Tidak Berhasil. Terhadap sasaran yang memiliki lebih dari satu indikator kinerja, maka capaianya digambarkan dengan persentase hasil yang tertinggi dari populasi atribut yang diperoleh.

  • 38 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    33..22.. AANNAALLIISSIISS CCAAPPAAIIAANN KKIINNEERRJJAA Analisis dan evaluasi telah di lakukan guna penyempurnaan/perbaikan perencanaan

    dan penanganan atau peningkatan kinerja di masa mendatang. Analisis dan evaluasi capaian kinerja tersebut selengkapnya diuraikan pada bagian analisis capaian kinerja.

    Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2011 Pemerintah Kota Blitar adalah sebagai berikut :

    3.2.1. MISI 1 : MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG BERWAWASAN KEBANGSAAN

    DAN BERKETUHANAN YANG MAHA ESA Misi pertama pada RPJMD Kota Blitar tahun 2011 2015 merupakan perwujudan pelaksanaan 2 urusan wajib, yang dalam pencapaian kinerja diarahkan sebagai berikut : 1. Urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri diarahkan pada terwujudnya

    stabilitas daerah melalui : a. peningkatan iklim politik yang kondusif; b. penguatan lembaga sosial dan politik masyarakat; c. penegakan produk-produk hukum daerah; d. peningkatan kualitas Sumberdaya Aparatur; dan e. peningkatan peran serta masyarakat

    2. Urusan kebudayaan diarahkan pada pembentukan karakteristik masyarakat yang berdasarkan karakterisktik lokal melalui : a. pengembangan dan pelestarian potensi budaya lokal; b. mencegah masuknya budaya lain yang negatif atau yang tidak sesuai dengan budaya

    lokal; c. memberi ruang gerak untuk berkreasi dan berinovasi dalam pengembangan kesenian

    lokal.

    Kedua urusan wajib diatas diukur kinerjanya dari 3 sasaran dengan 13 indikator yaitu : Yang menggambarkan kinerja sasaran pertama yaitu :

    Meningkatnya semangat nasionalisme, pelestarian dan pengembangan nilai sejarah, budaya dan kearifan lokal, dengan 5 indikator dengan capaian rata rata menunjukkan Sangat Berhasil, yaitu sebagai berikut :

    Misi 1

    Tujuan 1

    Sasaran 1

  • 39 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kota Blitar Tahun 2011

    URAIAN INDIKATOR TARGET 2011 REALISASI

    2011 PREDIKAT

    CAPAIAN 2011 1 Jumlah konflik karena

    SARA 0 0 Sangat berhasil

    2 Jumlah grup kesenian 170 147 Sangat berhasil

    3 Jumlah even budaya khas kota Blitar

    3 3 Sangat berhasil

    4 Sarana penyelenggaraan seni dan budaya

    11 11 Sangat berhasol

    Yang menggambarkan kinerja : Meningkatnya aktualisasi nilai nilai keagamaan, dengan 4 indikator dengan capaian rata rata menunjukkan Sangat Berhasil, yaitu sebagai berikut :

    URAIAN INDIKATOR