Upload
tranbao
View
238
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
APLIKASI BIOMEKANIKA DALAM PELATIHAN JUDO
Oleh
Yadi Sunaryadi
FPOK UPI
Disajikan pada Penataran Pelatih Judo Nasional, 22 - 28 Juni 2009di Padepokan Judo Indonesia (PJI) Ciloto Jawa Barat
Ciloto, 22 Juni 2009
2
PHYSIOLOGIST
THERAPIST PSYCHOLOGIST
NUTRITIONIST BIOMECHANIST
MEDICAL PERFORMANCE REHABILITATION
MOVE SAFER MOVE MORE SUCCESSFULLY MOVE OPTIMALLY
PERANAN PARA AHLI DARI BERBAGAI DISIPLIN ILMUDALAM MENINGKATKAN PERFORMA ATLET
Sumber : Adrian & Cooper (1995: 528)
3
A. PENDAHULUAN
Tantangan yang dihadapi pelatih Mengamati penampilan teknikatlet dan memutuskan aspekteknik tersebut yang perludikoreksi
Perencanaan kurang baik Kompleksitas dan kecepatangerakan yang akan dianalisis
4
B. DEFINISI
Biomekanika Olahraga (Sport Biomechanics) :
Ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip mekanikaterhadap gerak manusia (human movement) pada saatmelakukan aktivitas olahraga
5
C. FUNGSI
Agar dapat menganalisis dan memperbaiki tekniksecara efektif
Pelatih perlu memahamiilmu Biomekanika
Dengan menentukan pola-pola gerakpaling efektif yang diperlukan untukmenciptakan teknik yang baik
Pelatih dapat menganalisisefisiensi gerakan atlet & mencobamenentukan apakah atlet dapatmenampilkan secara lebih efektif
6
Pemahaman ilmu biomekanika yang benar akan membantu menjawab pertanyaan :
Apakah yang dimaksud dengan teknik yang optimum itu ?
Teknik yang optimum: teknik yang memudahkan kombinasi paling efisien antara power dan kontrol dari teknik gerakan dengan meminimalkan resikocedera
7
Dalam mendiagnosa dan memberikan koreksi terhadap
atlet, pemahaman biomekanika yang baik akan membantu pelatih untuk terhindar dari fokus terhadap keanehan dan sifat-sifat teknik yang kurang menyenangkan untuk dilihat (tampilan teknik), tetapi malahan akan membantu memfokuskan pada efektivitas gerakan.
8
D. PRINSIP-PRINSIP BIOMEKANIKA
Aturan-aturan dasar yang mengatur gerakan (aksi) atlet
Contoh: gaya gravitasi (gravitational force)
Gravitasi bagi seorang pejudo adalah sahabatnya ketika lawannya off-balance – gravitasi memutarnyake samping – lawan jatuh
Contoh lain:- hukum aksi-reaksi (Newton III) – ground reaction force- gaya dari lawan (external force)
9
E. TEKNIK
Pola-pola dan rangkaian gerakan yang digunakan atlet untuk menampilkan keterampilan cabang olahraga
Judo : Nagewaza (Tachiwaza, Sutemiwaza)Katamewaza (Osaekomiwaza, Shimewaza, Kansetsuwaza)Atemiwaza (Tsukiwaza, Uchiwaza, Keriwaza)
10
F. PENGAJARAN TEKNIK YANG BAIK
Pengajaran teknik: atlet pemula atau mahir
Demonstrasi & penjelasan teknik – tidaklah cukup !
Yang paling penting: mengetahui mengapa gerakan-gerakan tersebutsebaiknya harus dilakukan dengan salah satucara tertentu dan tidak dengan cara lainnya
Contoh: - Shizentai dan Jigotai – keseimbangan & kestabilan- Ippon Seoinage – perpindahan berat badan, rotasi panggul,
ekstensi tungkai dll
11
G. KEGAGALAN METODE LATIHAN TRADISIONAL
Metode tradisional (trial-and-error):
Metode latihan yang memperlihatkan kurangnya pemahaman prinsip-prinsip biomekanika
Kadang-kadang berhasil, tetapi lebih sering gagal
12
H. BIOMEKANIKA JUDO
Kuzushi: forcing the opponent into an unbalanced position
Faktor terpenting dalam eksekusi nagewaza yang efektif
Jika lawan off-balance, tidak bisa menggunakan kekuatansecara agresif – lawan dapat dikuasai (kontrol)
13
Meskipun pejudo menggunakan variasi teknik, seperti dorongan,tarikan, atau memutari lawan, pejudo harus selalu melakukankuzushi “tidak hanya mengandalkan tangan saja”, tetapi dengankekuatan tubuh secara keseluruhan
OFF - BALANCE
Keseimbangan (balance), stabilitas (stability), mobilitas (mobility)
14
15
16
1. PRINSIP KESEIMBANGAN
Agar dapat diperoleh keseimbangan selama posisi diam, maka proyeksi titik
berat badan harus tetap berada di dalam bidang tumpuan. Jika proyeksi titik
berat badan ini jatuh di luar bidang tumpuan, maka tubuh akan berada dalam ke
Adaan tidak seimbang (off – balance) ke arah letak titi berat tersebut.
17
Bidang tumpuan: daerah yang ditunjukkan oleh garis putus-putus yangmenghubungkan bagian sisi kaki
18
STABILITAS (STABILITY)
Stabilitas adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan keseimbangannya terhadap gangguan yang datang dari luar.
Hukum stabilitas :
1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas bidang tumpuan
2. Stabilitas berbanding terbalik dengan jarak vertikal titik berat badan terhadap bidang tumpuan
3. Stabilitas berbanding lurus dengan massa
19
2. PRINSIP STABILITAS
Keseimbangan: koordinasi dan kontrol
Stabilitas : seberapa besar tahanan yang diciptakan atlet untuk mengatasi gangguan keseimbangannya
1. Menurunkan letak titik berat badanPrinsip: Stabilitas dapat ditingkatkan dengan menurunkan letak titik
berat badan
Contoh: seorang pejudo menurunkan letak titik berat badannya dengansedikit menekukkan lututnya pada saat lawannya akan melakukan bantingan
20
2. Memperbesar luas bidang tumpuan
Prinsip: Stabilitas dapat ditingkatkan dengan memperbesar luas bidang
tumpuan.
Contoh: sikap bertahan (jigo hontai), migi atau hidari, kaki dibuka lebih lebar dari pada sikap shizen hontai dan kedua lutut agak ditekuk
3. Proporsi dan ukuran tubuhPrinsip: Semakin berat tubuh, maka akan semakin stabil
Contoh: seorang pejudo yang beratnya 80 kg akan lebih stabil dari padapejudo yang beratnya 55 kg
21
4. Gesekan
Prinsip : semakin besar gesekan antara permukaan bidang tumpuan
dengan bagian tubuh pada saat kontak, maka akan semakin
stabil
Contoh : sepatu baseball, sepakbola, dan atletik, meningkatkan stabilitas
dengan meningkatkan gesekan
22
3. STABILITAS MELAWAN GAYA DARI LAWAN
a. Memindahkan titik berat badan ke arah datangnya gaya
Prinsip: Jika sebuah gaya diketahui akan mengganggu keseimbangan atlet
dan atlet ingin mempertahankan keseimbangannya, maka titik
beratnya harus ditempatkan di sisi bidang tumpuan yang terdekat
dengan arah datangnya gaya tersebut
Atlet akan stabil dengan kondisi ini, karena titik beratnya dipindahkan
dengan jarak maksimum sebelum ke luar dari bidang tumpuannya.
(lihat gambar 3 hl 8)
Contoh: untuk menahan dorongan ke belakang – pejudo menempatkan
titik beratnya ke arah sisi depan bidang tumpuan. Pastikan bahwa
penempatannya tidak berlebihan ---- off- balance
23
24
b. Menurunkan tingkat stabilitas lawan
Prinsip: tingkat keseimbangan atlet dapat diubah paling mudah dengan
mendorong atau menariknya mendekati sisi bidang tumpuannya
atau ke arah bagian tumpuan yang terdekat.
Contoh: dalam judo, seorang lawan dapat diubah keseimbangannya paling mudah jika didorong atau ditarik tegak lurus dengan garis yang menghubungkan kedua kakinya. (lihat gambar 3)
25
c. Gerakan-gerakan yang tidak memerlukan stabilitas
Prinsip: dalam beberapa sikap siap, tidak diperlukan stabilitas pada arah
tertentu. Semakin pendek jarak titik berat badan yang harus dipindahkan
menjauhi bidang tumpuannya, maka semakin cepat tubuh dapat digerakkan
Contoh: seorang pejudo akan memiringkan sedikit tubuhnya ke depan untuk memudahkan pemindahan titik berat badannya ke depan, ketika akan melakukan teknik bantingan
26
4. KESEIMBANGAN DAN STABILITAS KETIKA BERGERAK( MOBILITAS)
a. Meningkatkan stabilitas ketika bergerak
Prinsip: stabilitas dapat diperoleh ketika sedang bergerak dengan cara menurunkan letak titik berat badan dan memperbesar bidang tumpuan
Contoh: seorang pejudo akan lebih stabil jika membuka lebar kedua kakinya
dan menurunkan letak titik berat badannya dengan cara menekukkan kedua
lututnya.
b. Kontrol momentum
Prinsip: untuk berhenti dengan cepat atau mengubah arah ketika bergerak cepat, maka atlet harus melebarkan bidang tumpuan, menurunkan titik
berat badan, dan memperlambat gerakan untuk mengontrol momentumnya
Contoh: seorang pejudo yg sedang ditarik atau didorong dengan kuat ke
Depan atau belakang, akan lebih mampu untuk mengontrol momentum dan
Mengubah arahnya dengan cepat bilamana kedua kakinya dibuka lebar dan
tubuhnya direndahkan. Jika tidak mengikuti prinsip ini - - - off - balance
27
5. RANTAI KOORDINASI (CO – ORDINATION CHAIN)
The elements of judo technique are coordinated
and consecutive corporal segments of movement
(Suarez, 2005)
Judo is sport that uses practically everyPart of your body (Inokuma & Sato, 1980)
Rantai koordinasi: koordinasi segmen-segmen tubuh yang beraksi sebagaisuatu sistem hubungan berantai (chain link), dimana kekuatan yangdiciptakan oleh satu hubungan atau bagian tubuh, ditransfer untuk keberhasilan bagian tubuh lainnya.
28
Sequencing of body segments :
Body part Biomechanics
Legs Knees (flexion and extension)
Hip Hip rotation
Trunk Trunk rotation
Arm / sholuder Rotation of arm about the shoulder
Elbow Elbow flexion
Wrist Wrist flexion
29
Pada gambar berikut ini terlihat bagaimana kecepatan seluruh segmen tubuh ditambahkan secara bersamaan secara “staircase effect” untuk membantu mengembangkan kecepatan segmen akhir
Lower arm
Upper arm
Trunk
Hips
Legs
30
Bagian anggota tubuh Kekuatan yg dihasilkan
1. Dorongan tungkai 1. Meningkatkan kec.
panggul
2. Rotasi togok & bahu 2. Meningkatkan kec.
bahu
3. Elevasi lengan atas 3. Meningkatkan kec.
sikut
4. Fleksi sikut 4. Meningkatkan kec.
tangan
31
Efisiensi rantai koordinasi akan :
1. Memaksimalkan power
2. Meningkatkan kontrol
3. Memperlambat kelelahan
4. Mencegah cedera
Analisis efisiensi rantai koordinasi, yg harus diperhatikan:1. Gerakan harus dimulai dari bawah ke atas2. Gerakan harus dilakukan dari segmen yang besar dan terus
ke segmen yang kecil3. Gerakan tidak boleh terputus
32
6. PROBLEM RANTAI KOORDINASI
Ada empat alasan utama mengapa sebuah bantyngan tidak menghasilkan power yang memadai, lemah kontrol atau menyebabkan cedera yang disebabkan oleh problem dalam rantai koordinasi. Problem-problem tersebut adalah :
Lower arm
1. Bagian tubuh dihilangkanJika bagian tubuh tertentu tidak Upper arm
digunakan, maka power bantinganakan menurun dan kemungkinan Trunkcedera akan meningkat. Nampakpada gambar hip tidak digunakan Legs
33
2. Timing problemTiming dari satu bagian tubuh
tidak terangka dg baik. Timingnya terlalu awal atau terlambat.Akibatnya adalah selalu hilangnyapower dan kontrol dan meningkatkankemungkinan cedera
Lower arm
Upper arm
Trunk
HipsLegs
34
3. Penggunaan bagian tubuh tidak efisienKetika seluruh bagian tubuh digunakan
tetapi tidak cukup efisien, maka akanmengakibatkan hilangnya power bantingan
Lower arm
Upper arm
Trunk
Hips
Legs
35
4. Penggunaan bagian tubuh yang tidak perluMenggunakan banyak bagian tubuhsering menyebabkan hilangnya kontrolbantingan. Pada contoh ini adalah ipponSeoinage, terlihat bagaimana pergelangantangan (wrist) digunakan pada akhirgerakan
Wrist
Lower arm
Upper arm
Trunk
HipsLegs
36
Penting : power bantingan tidak diciptakan oleh togok dan lengan
Sumber utama power berasal dari reaksi permukaan bumi
(ground reaction force) - - - untuk setiap aksi, terdapat reaksi yang sama
besar dan berlawanan arah (hukum Newton III)
Dengan demikian, sumber utama power bantingan adalah aksi tungkai(fleksi dan ekstensi lutut) – ditransfer melalui sistem hubungan segmen
37
H. APLIKASI TEKNOLOGI DALAM ANALISIS BIOMEKANIKA
Karena respon kejapan mata manusia berkisar antara 10 – 12 gambar per detik (fps), maka kemampuan mata manusia tidak mampu untuk melihat gerakan yang cepat. Lebih jauh lagi, karena mata tidak dapat menyimpan gerakan secara keseluruhan, maka para peneliti beralihmenggunakan gambar gerak permanen. Penelitian biomekanika menggunakan computer-assisted video system untuk mengukur variabel kinematika secara kuantitatif dan kualitatif.
Coba anda amati dengan mata telanjang kecepatan gerak bantingan pejudo dunia dunia pada saat pertandingan !
38
Apa yang dapat diamati ?
39
40
41
42
Videography improve sports training significantly on three levels :
Communicate : With video image, it bridges the gap between sensation and observation. By combining hands-on instruction with the benefits of immediate video playback, it creates an effective communication channel between coach and athleteAnalyze : In the past, only the eyes to rely on for performance feedback. Today, video processing tools add visual information and increase the power of analysisShare : With video, analysis can be shared with anyone, anywhere to continue the communication and learning experience
43
44
45
46
KORE DE OWARIMASU !
MINNA SAN, GAMBATTE KUDASAI NE !DOMO ARIGATO GOZAIMASHITA
SAYONARA
47
1 2 3
4 5 6Tampak depan
48
1 2 3
4 5 6
Tampak Belakang
49
50
Apa yang bisa diamati dari gambar di atas ?
51