17
Oleh : Eka Febrian Didin Wulandari Galib P. Nur Laili F. Josi Novarianto Tutut Handayani Fikri Ulil Albab Nandita Yogis Risma Hendrastuti APLIKASI EPIDEMIOLOGI

aplikasi epidemiologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mlkmaklmksklkdjkok;ll;'

Citation preview

Oleh :

Eka FebrianDidin WulandariGalib P. Nur Laili F.Josi NovariantoTutut HandayaniFikri Ulil AlbabNandita YogisRisma Hendrastuti

APLIKASI EPIDEMIOLOGI

Pendahuluan 1. Epidemiologi merupakan ilmu yang bersifat

multidisipliner yang merupakan interaksi dari berbagai bidang ilmu

2. Epidemiologi berdasar pada dua asumsi yang mendasar. Pertama, bahwa penyakit pada manusia tidak terjadi secara acak dan kedua bahwa penyakit pada manusia mempunyai faktor-faktor penyebab individu pada rentang waktu dan tempat berbeda, maupun pencegahan yang dapat ditemukan melalui penyelidikan yang mendalam dan sistematis terhadap populasi dan kelompok

3. Epidemiologi mengemukakan konsep faktor resiko dan penyebab multikausal yang banyak memberikan sumbangan dalam menjawab beberapa masalah keseha tan masyarakat

Latarbelakang aplikasi epidemiologi

Adanya perbedaan

kebutuhan aplikasi epidemiologi

dalam ilmu gizi dengan kesehatan lingkungan

mulai dikembangkan

berbagai epidemiologi yang

diaplikasikan pada berbagai

cabang ilmu lainnya

Rumusan Masalah

1. Apakah epidemiologi penyakit tidak menular?2. Apakah epidemiologi penyakit menular?3. Bagaimanakah hubungan antara epidemiologi kesehatan dan

lingkungan?4. Bagaimanakah epidemiologi dalam klinik?

5. Apakah epidemiologi gizi?

Tujuan1. Memahami epidemiologi penyakit tidak menular.2. Memahami epidemiologi penyakit menular.3. Mengetahui hubungan antara epidemiologi kesehatan

dan lingkungan.4. Memahami epidemiologi dalam klinik.5. Memahami epidemiologi gizi.

Manfaat

memberikan pengetahuan tentang aplikasi dari epidemiologi bagi seluruh peserta belajar baik yang ada pada masyarakat ataupun pada bidang kesehatan.

aplikasi epidemiologi

1. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular2. Epidemiologi Penyakit Menular3. Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan4. Epidemiologi dalam Klinik5. Epidemiologi Gizi

1. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

Keadaan perubahan pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular lebih dikenal dengan istilah “transisi epidemiologi

Penyakit tidak menular meliputi :1. Penyakit Kronik2. Penyakit Non-Infeksi3. New Communicable Disease4. Penyakit Degeneratif

Beberapa karakteristik Penyakit tidak menular :1. penularan penyakit tidak melalui suatu rantai penularan tertentu2. masa inkubasi yang panjang;3. bersifat krinik (berlarut-larut)4. faktor penyebab bermacam-macam (multikausal) atau bahkan tidak

jelas5. mempunyai variasi yang luas6. memerlukan biaya yang tinggi dalam pencegahan dan

penanggulangannya7. banyak menghadapi kesulitan diagnosis

2. Epidemiologi Penyakit Menular

o DefinisiPenyakit menular merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh transmisi oleh sutau agen infeksius tertentu atau produk-produk toksiknya, dari manusia atau hewan yang terinfeksi ke host yang rentan, baik langsung maupun tidak langsung.

o Rantai infeksi dari penyakit menular terjadi karena interaksi antara agent, proses transmisi, dan host.

o Transmisi dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.

Transmisi secara langsung (direct transmission)

Cara unsur penyebab keluar dari pejamu: 1. melalui konjungtiva, misalnya penyakit mata2. melalui saluran napas/droplet karena batuk,

bersin, bicara atau udara pernapasan. Misalnya TBC, influensa, difteri, campak, dll.

3. melalui pencernaan melalui ludah, muntah atau tinja. Misalnya kolera, tifus abdominalis, kecacingan, dll.

4. melalui saluran urogenitalia, misalnya hepatitis.melalui luka pada kulit atau mukosa, seperti sifilis, frambusia

5. secara mekanik seperti suntikan atau gigitan.

Misalnya malaria, hepatitis, AIDS.

• Cara penularan (mode of transmission) secara langsung dibagi atas:

1. penularan langsung orang ke orang. Misalnya sifilis, GO, lymphogranuloma venerum, chlamydia trachomatis, hepatitis B, AIDS.

2. penularan langsung dari hewan ke orang, pada kelompok zoonosis

3. penularan dari orang ke orang melalui kontak benda yang terkontaminasi, melalui tanah (seperti ancylostomiasis, trichuris), melalui air (misalnya schistomiasis).

4. penularan langsung dari tumbuhan ke orang. Misalnya penyakit jamur.

• Transmisi secara tidak langsung (indirect transmission) dibagi atas:

1. penularan melalui vehikel (vehicle borne disease)2. penularan melalui vektor, terjadi bila agent

dibawa oleh serangga/binatang (vektor)3. terjadi melalui material seperti makanan/food

borne disease (salmonellosis, disentri)4. penularan melalui udara (air borne disease)5. Misalnya: TBC, virus smallpox, streptococcus

hemoliticus, difteri.

• Penanggulangan penyakit menular adalah upaya menekan penyakit menular dalam masyarakat dengan sasaran sumber penularan, sasaran cara penularan, sasaran pejamu potensial. Sebelumnya dapat dilkukan surveilans baik di masyarakat maupun rumah sakit.

3. Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan

Epidemiologi kesehatan lingkungan, merupakan metoda analisis hubungan agen di lingkungan dengan dampak kesehatan pada masyarakat

Adapun pola penyebaran penyakit, sebagai berikut;

1. Penyebaran Melalui Air2. Penyebaran Melalui Udara (Airborne Diseases3. Penyebaran Melalui Makanan/Minuman 4. Penyebaran Melalui Manusia : kontak langsung;

melalui: plasenta, cairan tubuh, organ tubuh.5. Penyebaran Melalui Binatang : sebagai vector dan

inang (host)

Lingkungan dapat memberikan dampak pemaparan zat pencemar yang dipengaruhi oleh:

1. Karakteristik individu (host)2. Karakterisitik individu merupakan faktor timbulnya

penyakit. Karakteristik itu ditunjukkan dengan :a. Karakteristik genetikb. Umurc. Jenis Kelamind. Keadaan Fisiologie. Imunitasf. Personal Higiene

3. Waktu pemaparan4. Lingkungan: perubahan komposisi, bentuk fisik, dll.5. Jumlah dan jenis bahan pencemar.6. (host) mempunyai waktu yang berbeda antara satu zat

dengan zat pencemar lain7. Zat yang tercemar dari lingukngan yang masuk ke

dalam individu

• 4. Epidemiologi dalam Klinik

• Penggunaan epidemiologi dalam klinik adalah Clinical Decision Making atau pembuat keputusan dalam masalah klinik (Valanis 1999).

• Salah satunya dalam penentuan normalitas dan abnormalitas. Misalnya dengan menentukan batas seseorang dapat disebut sakit atau mempunyai kadar hasil pemeriksaan laboratorium yang abnormal.

• epidemiologi juga dapat membantu dalam membangun kriteria diagnosis suatu penyakit, misalnya dalam diagnosis Acute Rheumatic Fever.

Kemungkinan aplikasi epidemiologi dalam klinik :

1. Untuk menentukan keadaan abnormalitas atau penyakit.

Abnormalitas dibatasi dalam 3 kriteria pada epidemiologi;

(1) mencapai data statistik yang luar biasa, (2) umumnya terkait dengan penyakit, kecacatan, atau kematian, (3) pengobatan diarahkan ke hasil yang lebih baik.

2. Untuk membantu menetapkan akurasi diagnosis

3. Untuk mengetahui riwayat penyakit, misalnya tentang prognosis4. Untuk mencari kebaikan atau efektifitas suatu obat/pengobatan yang

diberikan terhadap suatu penyakit sehingga pemberiaan obat itu tidak sia-sia atau mubazir.

5. Untuk dipergunakan dalam mencari bentuk upaya pencegahan dalam kegiatan klinik.

5. Epidemiologi Gizi

• Epidemiologi gizi merupakan aplikasi epidemiologi yang mempelajari hubungan gizi dengan penyakit atau masalah gizi pada suatu kelompok atau populasi.

• Epidemiologi gizi dalam epidemiologi telah banyak menentukan diet yang memainkan peran penting dalam pencegahan penyakit misalnya jantung koroner, DM tipe 2 dan kanker.

Bertambah lanjut pikiran dan ilmu, bertambah tercenganglah kita melihat ganjil dan hebatnya undang-undang atau peraturan yang telah ada dalam alam,,