Upload
others
View
79
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
APLIKASI LUVLINGUA DALAM MENINGKATKAN KOSAKATA
BAHASA PRANCIS PADA SISWA KELAS XI SMK KRIDAWISATA
BANDARLAMPUNG
(Skripsi)
Oleh
MUHAMMAD ARWECENDO EDISON
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2019
ABSTRAIT
L’APPLICATION DE LUVLINGUA POUR AMÉLIORER LEVOCABULAIRE DE FRANÇAIS POUR LES ÉLÈVES DE LA CLASSE XI
DU SMK KRIDAWISATA BANDARLAMPUNG
Par
Muhammad Arwecendo Edison
Cette recherche vise à déterminer l’augmentation du vocabulaire du français
appris à l'aide de l'application multimédia LuvLingua dans le processus
d'apprentissage de la classe XI AP du SMK Kridawisata Bandarlampung en
utilisant la méthode l’experiment et l’approche quantitative. Pre-expérimentale
design avec une forme de One-Group Pretest-Posttest Design. La population est
les 66 élèves avec l’echautillon de cette recherche est les 26 élèves de la classe XI
Akomodasi Perhotelan. Le résultat du test d'homogénéité montrent la valeur de
signification de 0,114. Cette valeur est supérieure à 0,05 et les données ont donc
la même variante ou la variante homogène. D'après le résultat du prétest, le score
moyenne est de 46,53 (catégorie inférieure). Alors que le résultat du post-test est
de 89,61 (catégorie supérieure). Ces résultats indiquent qu'il existe des différences
avec l'application LuvLingua. Le résultat de la valeur de rendement du calcul du
test-T (Sig 2 à queue), ≤ 0,05, soit 0,000 ≤ 0,05, donc Ha est accepté. Ainsi, le
résultat de l'analyse indiquent est l'application de Luvlingua peut effectivement
ajouter le vocabulaire du français des élèves de la classe XI Akomodasi
Perhotelan, SMK Kridawisata Bandarlampung.
Mots-clés: L’application LuvLingua, le vocabulaire, le français
ABSTRAK
APLIKASI LUVLINGUA DALAM MENINGKATKAN KOSAKATABAHASA PRANCIS PADA SISWA KELAS XI SMK KRIDAWISATA
BANDARLAMPUNG
Oleh
Muhammad Arwecendo Edison
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kosakata bahasa Prancis
siswa yang diajar menggunakan media aplikasi LuvLingua dalam proses
pembelajaran kelas XI AP di SMK Kridawisata Bandarlampung. Penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Rancangan penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-experimental dengan desain One-
Group Pretest-Posttest Design. Populasi berjumlah 66 siswa dengan sampel 26
siswa kelas XI Akomodasi Perhotelan. Instrumen yang digunakan berupa tes soal
pilihan ganda (multiple choice). Sedangkan teknik analisis data menggunakan uji-
t.
Hasil uji homogenitas menunjukkan nilai signifikansi yaitu 0,114. Nilai
signifikansi data tersebut lebih dari 0,05 maka data tersebut memiliki varian sama
atau homogen. Dari hasil pretest diketahui rata-rata nilai sebesar 46,53 (kategori
kurang). Sedangkan hasil posttest diperoleh rata-rata nilai sebesar 89,61 (kategori
tinggi). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa
dengan menggunakan aplikasi LuvLingua. Hal itu dapat dibuktikan dengan hasil
uji-t yaitu nilai signifikansi (Sig. 2-tailed) ≤ 0,05, yakni 0,000 ≤ 0,05, maka Ha
diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian, hasil analisis tersebut menunjukan
bahwa media aplikasi Luvlingua secara signifikansi dapat meningkatkan kosakata
bahasa Prancis pada siswa kelas XI Akomodasi Perhotelan SMK Kridawisata
Bandarlampung.
Kata kunci : Aplikasi LuvLingua, kosakata, bahasa Prancis
APLIKASI LUVLINGUA DALAM MENINGKATKAN KOSAKATA
BAHASA PRANCIS PADA SISWA KELAS XI SMK KRIDAWISATA
BANDARLAMPUNG
Oleh
MUHAMMAD ARWECENDO EDISON
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Pendidikan Bahasa dan SeniFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandarlampung, Lampung pada 29 Juni
1997, sebagai anak bungsu dari empat bersaudara, dari bapak
Edison AS dan ibu Ani Sudarti. Pendidikan Taman Kanak-kanak
(TK) Islam Bina Balita Lampung diselesaikan tahun 2003,
Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 2 Wayhalim Permai,
Bandarlampung pada tahun 2009, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP
Sriwijaya Bandarlampung pada tahun 2012, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di
SMAN 1 Bandarlampung pada tahun 2015.
Tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Seni FKIP Unila melalui jakur SBMPTN. Pengalaman penulis dalam berorganisasi
ialah menjadi ketua bidang media sosial (Medsos) di Ikatan Mahasiswa Bahasa
Prancis dan aktif di Organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Seni (HMJPBS) FKIP Unila. Pada tahun 2018, penulis melalukan praktek
pengalaman lapangan (PPL) di SMAN 1 Kota Agung, Tanggamus.
MOTO :
Jika Aku menghendaki, cukup Aku berkata “jadi” maka terjadilah(QS. Yasin: 82)
Cintai apa yang kamu lakukan. Lakukan apa yang kamu cintai.
-penulis
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmaanirrohiim
Bersama keridhaan Mu ya Allah, kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang-
orang yang menyayangi insan sepertiku.
Teruntuk Ayahku Edison AS dan Ibuku Ani Sudarti yang tercinta.
Terimakasih atas segala-galanya, atas segala yang telah dilakukan demi anakmu.
Terimakasih atas semua pengorbanan, cinta dan airmata yang terpancar setiapdoa dan
sujudmu, serta restumu yang selalu mengiringi langkah anakmu dan untuk setiap
dukungan untuk putramu ini.
Kakak laki-laki dan kakak perempuan tersayang Ari Wahyudie Edison , Astrie
Wulandari Edison, dan Lucky Aldiano Edison, terimakasih untuk semua dukungan,
senyuman, canda tawa, dan kasih sayang yang membuat penulis tetap semangat dan
optimis menyelesaikan karya ini.
Almamater tercinta Pendidikan Bahasa Prancis
Universitas Lampung
SANWACANA
Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya Skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi dengan judul “Aplikasi LuvLingua dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa
Prancis pada Siswa Kelas XI SMK Kridawisata Bandarlampung” adalah sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Bahasa Prancis, Juirusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas
Lampung.
Dalam kesempatan ini, sebagai wujud rasa hormat penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Madame Diana Rosita, S.Pd. M.Pd. Pembimbing I sekaligus Ketua Program
Studi S-1 Pendidikan Bahasa Prancis dengan penuh sabar telah membimbing,
membantu, memberikan solusi, menjelaskan, dan mengarahkan penulis
selama proses penyusunan skripsi ini sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
3. Madame Nani Kusrini, S.S, M.Pd. Pembimbing II sekaligus pembimbing
akademik yang juga telah membimbing penulis, memberikan motivasi, ilmu
yang berharga, dan mengarahkan penulis selama proses penyusunan skripsi
hingga selesai ini.
4. Madame Endang Ikhtiarti, S.Pd, M.Pd. Penguji yang senantiasa memberikan
bimbingan, nasihat dan saran-saran kepada penulis.
5. Para dosen dan staff Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis yang telah
membantu dan memberikan berbagai ilmu yang bermanfaat.
6. Orang tuaku, Ayah Edison AS.dan Ibu Ani Sudarti terimakasih atas limpahan
cinta dan kasih sayang serta memberikan nasihat, dukungan, motivasi, dan
untaian doa yang tiada terputus untuk keberhasilan penulis.
7. Mas Wahyu, Mba Aci dan Mas Aldi, terimakasih selama ini telah banyak
memberikan bantuan moral serta materil, semoga Allah SWT selalu
memberikan rezeki yang tak terhingga untuk kalian, Aamiin.
8. Sahabat dalam segala hal yang telah menemani kurang lebih 4 tahun.
KANSSAS, terima kasih atas persahabatan, doa, dukungan, motivasi, dan
kebersamaan yang telah kalian berikan selama ini. Sukses untuk kita semua.
Aamiin.
9. Untuk Ema Aprianti yang sudah menjadi teman hidup terbaik bagi penulis
saat ini dalam segala kondisi dari tahun 2015, kamu sangat berarti dalam
pendewasaan penulis, terimakasih sudah memberikan semangat dan motivasi
dalam proses pengerjaan skripsi ini Sukses untuk kita, Aamiin.
10. Keluarga Besar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis
khususnya teman-teman seperjuangan angkatan 2015 yang penulis banggakan
serta adik-adik tingkat.
11. Keluarga KKN Kuripan, Kotaagung, Tanggamus. Tabita, Ridwan, Joko,
Fakih, Nawang, Niluh, Kartika, Diah, Santi. Terimakasih untuk 45 hari yang
sangat berkesan. Sukses untuk kita semua, Aamiin.
12. Mess Abed, Squad TCRY Mobile Legends, Teman-teman Mabarku, dan
Iswatun Mutohharoh. Terimakasih telah membantu kehidupanku di kampus
Unila ini.
13. Semua pihak yang terlibat dalam penulisan dan penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
Penulis berharap skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca dan khususnya
bagi Pendidikan Bahasa Perancis, Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, Agustus 2019
Muhammad Arwecendo Edison
xv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ........................................................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................... vi
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. vii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................. iii
RIWAYAT HIDUP ............................................................................. ix
MOTO .................................................................................................. x
PERSEMBAHAN ................................................................................ xi
SANWACANA .................................................................................... xii
DAFTAR ISI ........................................................................................ xv
DAFTAR TABEL ............................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xix
I. PENDALUHUAN .......................................................................... 1A. Latar Belakang .................................................................... 1B. Identifikasi Masalah ............................................................ 5C. Batasan Masalah .................................................................. 5D. Rumusan Masalah ............................................................... 5E. Tujuan Penelitian ................................................................ 6F. Manfaat Penelitian .............................................................. 6G. Batasan Istilah ..................................................................... 7H. Penelitian Relevan ................................................................ 8
II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 10A. Pengertia Media Pembelajaran ............................................. 10
1. Fungsi Media Pembelajaran ........................................... 112. Manfaat Media Pembelajaran .......................................... 113. Macam–macam Media Pembelajaran .............................. 12
B. M - Learning ......................................................................... 131. Kelebihan Menggunakan M - Learning ........................... 13
xvi
2. Kelemahan Menggunakan M - Learning ......................... 14C. Aplikasi LuvLingua ............................................................... 15
Cara Kerja .............................................................................. 16D. Pengertian Kosakata ............................................................. 20
1. Kategori Kosakata .......................................................... 222. Pengembangan Kosakata ................................................ 24
E. Kerangka Berpikir ............................................................... 25F. Hipotesis Penelitian ............................................................ 27
III. METODE PENELITIAN .......................................................... 28A. Jenis Penelitian ..................................................................... 28B. Desain Penelitian .................................................................. 28C. Variabel Penelitian ............................................................... 29D. Prosedur Penelitian ............................................................... 30
1. Tahap Praeksperimen ........................................................ 312. Tahap Eksperimen ............................................................. 313. Tahap Pascaeksperimen..................................................... 31
E. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 321. Tempat Penelitian ........................................................... 322. Waktu Penelitian ............................................................. 32
F. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................... 321. Populasi .......................................................................... 322. Sampel ............................................................................ 33
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 33H. Istrumen Penelitian ............................................................. 34
1. Instrumen Pembelajaran ................................................. 342. Instrumen Test ................................................................ 353. Uji Coba Instrumen ........................................................ 36
I. Validitas dan Reliabilitas ..................................................... 371. Validitas Instrumen ......................................................... 372. Uji Reliabilitas ................................................................ 38
J. Teknik Analisisis Data dan Penelitian .................................... 391. Uji Peningkatan Hasil Belajar (Gain) ............................... 392. Uji Normalitas ................................................................ 393. Uji Homogenitas ............................................................. 40
K. Teknik Analisi Data ............................................................. 401. Analisis Data Uji T ......................................................... 412. Uji Hipotesis ................................................................... 42
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 43A. Hasil Penelitian ..................................................................... 43B. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian .................................... 45
1. Uji Validitas ...................................................................... 452. Uji Reliabilitas .................................................................. 46
C. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................... 46D. Uji Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain) ............................... 50E. Hasil Analisis Data ............................................................... 51
xvii
1. Uji Normalitas .................................................................. 512. Uji Homogenitas ............................................................... 52
F. Uji Hipotesis ......................................................................... 53G. Pembahasan .......................................................................... 54
V. SIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 59
LAMPIRAN
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. One Group Pretest Posttest Design ....................................... 29
2. Populasi Penelitian ................................................................. 32
3. Sampel Penelitian ................................................................... 33
4. Silabus Bahasa Prancis Kelas X ............................................ 34
5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Penguasaan Kosakata
Tes Multiple Choice ............................................................... 36
6. Indeks Reliabilitas. ................................................................. 39
7. Daftar Nilai Pretest dan Posttest Peningkatan Kosakata
Bahasa Prancis ......................................................................... 44
8. Rangkuman Data Statistik Nilai Pretest Bahasa Prancis ......... 47
9. Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Bahasa Prancis . 47
10. Rangkuman Data Statistik Nilai Posttest Bahasa Prancis ........ 48
11. Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posstest Bahasa Prancis 49
12. Perbandingan Data .................................................................. 50
13. Rekapitulasi N-Gain ................................................................ 51
14. Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen ...................... 51
15. Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen ..................... 52
16. Hasil Uji Homogenitas dengan Menggunakan SPSS ............. 52
17. Uji Paired Samples Correlations ............................................ 53
18. Paired Sample Test ................................................................. 54
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Gambar Menu home dalam Aplikasi LuvLingua ....................... 16
2. Gambar Tampak dalam dari Ikon Kursus ..................................... 17
3. Gambar Tampak dalam dari Ikon Buku Frasa ............................. 17
4. Gambar Tampak dalam dari Ikon Permainan ............................... 18
5. Gambar Permainan Kuis Menyimak............................................. 18
6. Gambar Permainan Kuis Menulis ................................................. 19
7. Gambar Permainan Kuis Gambar ................................................. 19
8. Gambar Permainan Tebak Kata .................................................... 20
9. Gambar Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Bahasa Prancis ......... 48
10. Gambar Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Bahasa Prancis ...... 49
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Silabus
2. RPP
3. Materi
4. Hasil Terbesar Pretest
5. Hasil Terkecil Pretest
6. Hasil Terbesar Posttest
7. Hasil Terkecil Posttest
8. Foto Pelaksanaan
9. Hasil Perhitungan Data Statistik
10. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
11. Hasil Perhitungan Uji Normalitas
12. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas
13. Hasil Uji - T
14. Hasil Uji N-Gain
15. Surat Perizinan
16. Résumé
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang
dihasilkan alat ucap manusia. Kemampuan berbahasa seseorang berkaitan dengan
pengetahuan tentang sistem bahasa, struktur, kosakata atau seluruh aspek
kebahasaan itu, dan bagaimana tiap aspek tersebut saling berhubungan.
Kompetensi kebahasaan yang sangat dibutuhkan dalam kinerja berbahasa adalah
struktur tata bahasa (grammatical structure) dan kosakata (Nurgiyantoro 2010:
325-326). Menurut Tarigan (2008: 2), kualitas keterampilan berbahasa seseorang
jelas tergantung pada kualitas kosakata yang dimilikinya. Kosakata memiliki
peran penting dalam pembelajaran bahasa. Meskipun kosakata tidak selalu
dijadikan prioritas dalam pembelajaran bahasa, tetapi kedudukan kosakata dalam
pembelajaran bahasa telah meningkat dengan cepat, dan para ahli sekarang
menekankan perlunya pendekatan yang sistematik untuk pembelajaran kosakata.
Apabila perbendaharaan kosakata kurang, pasti akan menghambat kelancaran
berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
Pengajaran bahasa seperti bahasa asing di sekolah mengalami perkembangan dari
masa ke masa. Mulai dari perkembangan metode pembelajaran, pendekatan
2
ataupun teknik pengajaran yang digunakan. Dunia pengajaran selalu
membutuhkan metode dan pendekatan yang sesuai pada zamannya.
Perkembangan metode pembelajaran diimbangi dengan perkembangan IPTEK
yang dinamis, salah satunya adalah pengunaan aplikasi dalam smartphone.
Banyak pro dan kontra yang timbul dengan adanya smartphone tentang dampak
positif dan negatif yang timbul karenanya. Smartphone menggunakan Operating
System (OS) atau sistem operasi yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan
tertentu agar smartphone dapat bekerja. Sistem operasi smartphone yang umum di
pasaran adalah Apple i’OS, Android, Windows Phone, Blackberry OS, dan
Symbian OS. Smartphone yang paling banyak digunakan adalah smartphone yang
berbasis android, karena sistem operasi android ini gratis dan bersifat open source
(de-tekno.com, Maret 2015). Menurut penelitian yang dilakukan oleh The Nielsen
Company(2011), pengguna ponsel terbanyak di Indonesia pada tahun 2010 adalah
rentang usia 15- 19 tahun. Rentang usia tersebut adalah rentang usia dimana anak
sedang menempuh pendidikan SMA/SMK/Sederajat. Penelitian tersebut
menguatkan bahwa pengguna smartphone android di Indonesia adalah rentang
usia siswa SMA/SMK/Sederajat.
Penerapan android dalam dunia pendidikan sejatinya sudah sejak lama semenjak
android booming pertama kali di Indonesia pada tahun 2012. Hal tersebut
ditunjukkan dengan adanya aplikasi-aplikasi yang bersifat mendidik yang
ditujukan pada anak-anak seperti permainan tebak gambar atau mari berhitung.
Lalu penggunaan android sebagai media pembelajaran pada pendidikan formal
3
masih jarang digunakan. Biasanya hal tersebut dikarenakan oleh pembuatan
aplikasi android yang kompleks dan memakan waktu lama sehingga guru
cenderung menggunakan media pembelajaran yang konvensional seperti buku
teks, papan tulis, dan lain-lain. Media pembelajaran yang konvensional tersebut
cenderung hanya digunakan siswa untuk belajar di sekolah saja karena sifatnya
yang tidak mobile atau tidak bisa digunakan dimana saja seperti aplikasi android.
Menurut Basuki dalam Badriah (2016: 1), saat ini proses pembelajaran tidak dapat
dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
kemudian lebih dikenal dengan electronic learning (e-learning). Di Indonesia e-
learning berkembang pesat dimulai dari awal tahun 2000. Dewasa ini selain e-
learning, dikembangkan juga sebuah teknologi yang disebut mobile learning (m-
learning) yang memanfaatkan perangkat komunikasi bergerak seperti telepon
seluler. Indonesia menduduki peringkat ke-3 pengguna smartphone terbanyak di
Asia-Pasifik (Asia-Pacific boast more than 1 billion smartphone users, 2015).
M-learning memiliki banyak keunggulan seperti fleksibilitas dan portabilitas yang
tinggi sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih mudah serta dapat diakses di
manapun dan kapanpun, serta keleluasaan dalam melakukan pembelajaran
mandiri (Sambodo, 2014: 22). Perkembangan m-learning ditandai dengan
munculnya beragam situs dan aplikasi bertema edukasi untuk menunjang
pembelajaran yang termasuk ke dalam media interaktif.
4
Dalam kegiatan pembelajaran khususnya bahasa Prancis sebagai bahasa asing
(FLE) suatu metode, pendekatan dan media yang digunakan harus tepat guna
menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan kondusif.
Berdasarkan hasil observasi peneliti pada siswa SMK Kridawisata
Bandarlampung, diketahui peserta didik di SMK Kridawisata mendapati kesulitan
untuk membuat kalimat dalam bahasa Prancis, karena perbendaharaan kosakata
yang kurang. Solusi yang diberikan oleh pengajar adalah peserta didik disuruh
membuka buku, mendengarkan penjelasan pendidik, mencatat, lalu mengerjakan
tugas sehingga peserta didik merasa kurang bersemangat dengan pembelajaran
bahasa Prancis. Pelajaran bahasa Prancis masih dianggap sebagai pelajaran yang
kompleks dan cenderung sulit dipelajari oleh sebagian siswa kelas XI SMK
Kridwisata Bandarlampung. Penyebab lain adalah kurangnya durasi siswa untuk
belajar bahasa Prancis di sekolah, penggunaan metode pembelajaran konvensional
(ceramah dan tanya jawab), kecenderungan siswa yang gemar mendengarkan
musik berbahasa Inggris, dan bahan ajar yang digunakan tidak sesuai dengan
capaian pembelajaran silabus kurikulum 2013.
Berdasarkan hasil survey sebelum penelitian dapat disimpulkan bahwa diperlukan
adanya inovasi-inovasi baru berkaitan dengan metode maupun pendekatan
pengajaran yang memiliki peran penting dalam proses pembelajaran dan hasil
pembelajaran. Aplikasi LuvLingua merupakan salah satu media pengajaran yang
berupa permainan edukasi yang mengajarkan bahasa Prancis, karena mampu
menciptakan pemahaman dengan visual yang ditampilkan.
5
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasikan beberapa masalah
sebagai berikut.
1. Pelajaran bahasa Prancis masih dianggap sebagai pelajaran yang kompleks
dan cenderung sulit dipelajari oleh sebagian siswa kelas XI SMK Kridwisata
Bandarlampung.
2. Kurangnya kosakata bahasa Prancis, membuat beberapa siswa kesulitan
memahami bahasa Prancis.
3. Aplikasi LuvLingua belum pernah diterapkan dalam pembelajaran bahasa
Prancis.
C. Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, penelitian ini hanya difokuskan pada aplikasi
LuvLingua dalam meningkatkan kosakata bahasa Prancis pada siswa kelas XI
Akomodasi Perhotelan SMK Kridawisata Bandar Lampung Tahun Ajaran
2018/2019.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan di atas, permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah ada peningkatan
penguasaan kosakata bahasa Prancis dengan menggunakan media LuvLingua pada
6
siswa kelas XI Akomodasi Perhotelan SMK Kridawisata Bandar Lampung Tahun
Ajaran 2018/2019.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kosakata bahasa
Prancis yang diajar menggunakan media aplikasi LuvLingua dalam proses
pembelajaran di SMK Kridawisata Bandarlampung.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dunia pendidikan, baik
secara teoretis maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam
bidang bahasa asing khususnya dalam bahasa Prancis dan dapat dijadikan bahan
referensi yang relevan bagi peneliti di masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dalam penelitian ini dibedakan menjadi 3, yaitu bagi guru, bagi
sekolah, dan bagi peneliti lain.
a) Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai inspirasi dalam pemanfaatan
media belajar dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran. Selain itu penelitian ini dapat memberikan pertimbangan untuk
lebih mengembangkan kemampuan memperkaya kosakata siswa dengan
menggunakan media aplikasi LuvLingua.
7
b) Bagi sekolah, penelitian ini dapat menjadi sebuah saran untuk lebih
memperhatikan pembelajaran bahasa asing dalam prosesnya.
c) Bagi penelitian lain, penelitian ini dapat menjadi sebuah referensi yang
relevan bagi mahasiswa lain yang ingin meneliti mengenai penggunaan media
aplikasi LuvLingua .
G. Batasan Istilah
Agar tidak menimbulkan adanya perbedaan pengertian, perlu ada penjelasan
istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Beberapa batasan istilah yang perlu
dijelaskan adalah sebagai berikut.
1. Aplikasi LuvLingua adalah aplikasi android berbasis game edukasi yang
mengajarkan bahasa Prancis melalui permainan seru dan mudah digunakan
dengan koneksi internet.
2. Kosakata adalah himpunan kata yang dimiliki oleh seseorang atau entitas lain,
atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kekayaan kosakata
seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau
tingkat pendidikannya.
3. Media pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis yang dapat digunakan untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal (Sutirman 2013:15).
8
H. Penelitian Relevan
1. Muhammad Aji Susilo. (2017) dalam penelitian yang berjudul “Pengembangan
media pembelajaran berbasis aplikasi android untuk meningkatkan hasil belajar
kognitif pada pembelajaran wheel alignment di SMK Negeri 2 Surakarta. Hasil
dari penelitian ini terdapat peningkatan hasil belajar kognitif secara signifikan
pada kelas yang menggunakan aplikasi android untuk pembelajaran wheel
alignment di SMK Negeri 2 Surakarta. Hal tersebut terbukti oleh hasil hitung
(63,3) > tabel (2,045) dengan taraf signifikansi 0,5 dan peningkatan hasil belajar
kognitif pada kelas eksperimen sebesar 0,71 (nilai gain) dengan kriteria tinggi.
Nilai tersebut lebih besar dibandingkan nilai pada kelas kontrol yang sebesar 0,55
dengan kriteria sedang.
2. Rima Badriah (2016) dalam penelitian yang berjudul “Analisis latihan
pembelajaran kosakata bahasa Prancis dalam media Duolingo. Berdasarkan
analisis terhadap validitas dan reliabilitas 149 butir soal latihan pembelajaran
kosakata bahasa Perancis pada tingkat 1 dan tingkat 2 dalam multimedia interaktif
Duolingo diperoleh hasil bahwa 23 butir soal merupakan butir soal yang valid dan
persentase validitasnya adalah sebesar 15,44%. Sementara untuk reliabilitas butir
soal dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa butir soal tersebut masuk ke
dalam kategori reliabel dengan kriteria reliabilitas yang sangat tinggi.
3. Gian Dwi Oktiana (2015) dalam penelitian yang berjudul “Pengembangan
Media Pembelajaran Berbasis Android dalam Bentuk Buku Saku Digital untuk
Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa di Kelas XI MAN 1 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2014/2015”. Hasil uji coba yang dilakukan di MAN 1 Yogyakarta dan
9
dilakukan oleh 30 siswa, menunjukkan respon positif pada seluruh pertanyaan
karena menunjukkan persentase ≥ 70%. Berdasarkan data tersebut disimpulkan
bahwa media pembelajaran berbasis android yang telah dibuat menarik, dan jelas .
Contoh rumusan soalnya, mampu mendorong rasa ingin tahu siswa, meningkatkan
pemahaman siswa, dan menambah motivasi belajar siswa. Persamaan penelitian
yang dilakukan oleh Oktiani adalah sama-sama bentuk penelitian pengembangan,
media pembelajaran yang digunakan adalah aplikasi android, dan model
pengembangan digunakan yaitu model ADDIE. Perbedaan penelitian terletak pada
materi pembelajaran yang disajikan dalam media, subjek, dan objek penelitian.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’,
‘perantara’, atau ‘pengantar’ (Arsyad, 2000: 3). Briggs sebagaimana dikutip
Daryanto (2013:157), menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Pendapat ini
sepadan dengan yang diungkapkan oleh Gagne dikutip Sadiman (2011:6), yang
menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala
sesuatu yang digunakan untuk memberikan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian
siswa sebaik mungkin.
Media pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis yang dapat digunakan untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal (Sutirman, 2013:15). Pendapat Schram
sebagaimana dikutip Asyhar (2012:7), tentang media pembelajaran adalah
11
teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran.
Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat
menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana,
sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat
melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (Asyhar, 2012:8).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan
siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
1. Fungsi Media Pembelajaran
Sutirman (2013:17) menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran, media
memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima
(siswa). Levi and lense sebagaimana dikutip oleh Arsyad (2007: 16)
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran khususnya media visual yaitu
fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
bermanfaat untuk memperlancar interaksi guru dan siswa dengan maksud
membantu siswa belajar secara optimal.
2. Manfaat Media Pembelajaran
Sadiman, Arif S. (2008: 17) menjelaskan fungsi media pembelajaran sebagai
berikut:
12
a). memperjelas penyajian pesan,
b). mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera,
c). mengatasi sikap pasif, sehingga siswa menjadi lebih semangat dan lebihmandiri dalam belajar,
d). memberikan rangsangan, pengalaman, dan persepsi yang sama terhadapmateri belajar.
3. Macam-macam Media Pembelajaran
Seels & Glasgow sebagaimana dikutip Sutirman (2013: 16) membagi media
berdasarkan perkembangan teknologi, salah satunya yaitu media dengan teknologi
tradisional. Media dengan teknologi tradisional meliputi:
a) Visual diam yang diproyeksikan berupa proyeksi opaque (tak tembus pandang),
proyeksi overhead, slides, filmstrips.
b) Visual yang tidak diproyeksikan berupa gambar, poster, foto, charts, grafik,
diagram, pameran, papan info
c) Audio terdiri dari rekaman piringan dan pita kaset.
d) Penyajian multimedia dibedakan menjadi slide plus suara dan multi image.
e) Visual dinamis yang diproyeksikan berupa film, televisi, video.
f) Media cetak seperti buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah
ilmiah, berkala, dan handout.
g) Permainan diantaranya teka-teki, simulasi, permainan papan.
h) Realita dapat berupa model, specimen (contoh), manipulatif (peta, miniatur,
boneka).
Sedangkan media dengan teknologi mutakhir dibedakan menjadi:
a). Media berbasis telekomunikasi diantaranya adalah telekonfrence dan distance
learning.
13
b). Media berbasis mikroprosesor terdiri dari CAI (computer assisted instruction),
Games, Hypermedia, CD (compact disc), dan pembelajaran berbasis Web (web
based learning).
B. M-Learning
M-learning memiliki banyak keunggulan seperti fleksibilitas dan portabilitas yang
tinggi sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih mudah serta dapat diakses di
manapun dan kapanpun, serta keleluasaan dalam melakukan pembelajaran
mandiri (Sambodo, 2014). Perkembangan m-learning ditandai dengan munculnya
beragam situs dan aplikasi bertema edukasi untuk menunjang pembelajaran yang
termasuk ke dalam media interaktif. Perkembangan kemampuan pemrosesan
informasi pada perangkat mobile meningkat, dengan adanya berbagai aplikasi
seperti game, komunikasi bisnis, komunikasi nirkabel dalam kehidupan
masyarakat. Hal ini membuka peluang untuk pembelajaran yang dilakukan
menggunakan perangkat mobile yang disebut M-Learning. Menurut Sutopo (2012:
176-178) M-Leaning memiliki keuntungan dan kerugian bagi pengguna,
diantaranya adalah:
1. Kelebihan menggunakan M-Learning
a. Convenience: pengguna dapat mengakses dari mana saja pada konten
pembelajaran termasuk kuis, jurnal, game, dan lainnya.
b. Collaboration: pembelajaran dapat segera dilakukan setiap saat secara real
time.
14
c. Portability: penggunaan buku diganti dengan RAM dengan pembelajaran
yang dapat diatur dan dihubungkan lanjut compatibility pembelajaran
dirancang untuk digunakan pada perangkat mobile.
d. Interesting: pembelajaran dikombinasikan dengan game akan
menyenangkan.
2. Kelemahan M-Learning
a. Layar yang kecil pada telepon genggam dan PDA tidak dapat
menampilkan informasi yang banyak. informasi harus disampaikan dengan
singkat.
b. Kapasitas penyimpanan yang terbatas menyebabkan keterbatasan aplikasi
yang dibuat tidak sebesar aplikasi yang digunakan pada komputer desktop.
c. Kekuatan baterai tidak tahan lama sehingga membatasi penggunaan untuk
mengakses informasi baterai yang tiba-tiba habis menyebabkan
ketidaknyamanan penggunaan pembelajaran dengan m learning.
d. Keterbatasan sistem operasi menyebabkan suatu aplikasi yang dijalankan
pada suatu perangkat mobile belum tentu dapat digunakan pada perangkat
mobile lainnya. Suatu format file yang dapat dibaca pada komputer
desktop belum tentu dapat dibaca pada perangkat mobile.
e. Keterbatasan perangkat keras juga menyebabkan suatu aplikasi belum
tentu dapat digunakan pada perangkat mobile lainnya.
f. Aplikasi yang dijalankan pada perangkat mobile mudah rusak dan harus
diinstal kembali.
15
g. Keterbatasan untuk dikembangkan pada perangkat mobile secara umum
sehingga pembuat harus dirancang untuk perangkat mobile tertentu.
h. Perangkat keras mobile cepat ketinggalan zaman sedangkan aplikasi yang
dikembangkan biasanya menggunakan platform yang baru.
i. Bandwidth pada nirkabel terbatas dan kemungkinan terjadi penyimpangan
dengan banyaknya jumlah pengguna yang sedang mengakses.
j. Kesulitan untuk mencetak kecuali dihubungkan dengan jaringan pada
umumnya perangkat mobile tidak dilengkapi fasilitas untuk dihubungkan
langsung dengan printer.
C. Aplikasi LuvLingua
LuvLingua termasuk kedalam Mobile Learning (M-Learning). LuvLingua
merupakan media pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab
pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban. LuvLingua ini mirip
seperti Duolingo tetapi bedanya aplikasi ini menggunakan bahasa Indonesia dan
tidak memerlukan jaringan internet (offline). LuvLingua berisi kosakata yang
berhubungan dengan kegiatan sehari-hari di mana muatan materinya sesuai
dengan materi kelas XI semester II.
Seluruh bahasa diterjemahkan oleh penutur asli dan tidak melalui
komputer/penerjemah online. Aplikasi menggunakan game seru dan pelajaran
untul level pemula dan menengah, mendukung fondasi bahasa Perancis yang kuat.
16
Aplikasi ini dapat ditemukan di google play : https://play.google.com/store/apps/
details?id=com.silvermoonapps.luvlingualearnfunfrenchlanguage
Permainan ini dapat membantu siswa berpikir cepat, logis, dan tepat. Beberapa
kelebihan dari media ini yaitu:
a). Mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
b). Terdapat banyak kosakata yang tersedia di dalam menu buku frasa.
c). Merangsang siswa untuk berpikir efektif.
Media ini melatih ketelitian dan ketepatan dalam menjawab, mencari jawaban,
dan berpikir efektif untuk jawaban yang paling tepat. Dalam aplikasi ini terdapat:
Visual (Kuis Gambar), auditori (Kuis Mendengar), baca tulis (Kuis Pilihan Ganda,
Tebak Kata), Kinestetik (Game Animasi).
1. Cara Kerja
Cara penggunaan media ini cukup mudah. Unduh aplikasi LuvLingua di appstore
/ playstore. Setelah diunduh, buka aplikasinya dan akan terlihat tampilan dalam
aplikasi LuvLingua seperti gambar dibawah ini:
Gambar 1. Menu home dalam Aplikasi LuvLingua
17
Terdapat banyak pilihan di bagian menu aplikasi LuvLingua. Diantaranya ada
kursus, buku frasa, permainan, kartu flash, cari, favorit, pengaturan, statistik
game, peringkat, dan halaman pribadi Luvlingua aplikasi
Gambar 2. Tampak dalam dari Ikon Kursus
Di dalamnya terdapat kosakata bahasa Prancis beserta gambar dan terjemahannya
dalam bahasa Indonesia
Gambar 3. Tampak dalam dari Ikon Buku Frasa
18
Di dalamnya terdapat kosakata bahasa Prancis serta terjemahan dalam bahasa
Indonesia. Yang membedakannya dengan gambar 2 adalah tidak terdapat gambar
di bagian ini.
Gambar 4. Tampak dalam dari Ikon Permainan
Di dalamnya terdapat banyak pilihan permainan kosakata bahasa Prancis. Di
bagian permainan ini kemampuan dan penguasaan kosakata bahasa Prancis
pengguna aplikasi dipergunakan. Permainan ini terdapat audio, gambar, dan
tulisan.
Gambar 5. Permainan Kuis Menyimak
19
Di dalamnya terdapat kosakata bahasa Prancis serta terjemahan dalam bahasa
Indonesia. Cara memainkannya adalah dengan mendengarkan suara kosakata
bahasa Prancis yang keluar dari lambang speaker lalu pilih salah satu jawaban
dari opsi jawaban yang diberikan.
Gambar 6. Permainan Kuis Menulis
Pada gambar ini, cara memainkannya adalah menyusun huruf yang tersedia lalu
jadikan bentuk kata bahasa Prancis menurut soal yang telah diberikan. Contohnya
soal di gambar itu adalah gambar dengan angka 3. Bahasa Prancis 3 adalah trois,
susun huruf-huruf tersebut menjadi kata trois
Gambar 7. Permainan Kuis Gambar
20
Pada gambar ini, cara memainkannya adalah dengan pilih gambar yang tersedia
menurut soal yang tertera di bawahnya. Contohnya soal di gambar itu adalah pain
yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah ‘roti’. Lalu pilih satu dari 4
gambar tersebut yang menunjukan gambar roti.
Gambar 8. Permainan Tebak Kata
Pada bagian ini, cara memainkannya adalah dengan susun huruf yang tersedia lalu
jadikan kata bahasa Prancis menurut soal yang telah diberikan.. Contohnya soal di
gambar tersebut adalah gambar musik. Bahasa Prancisnya adalah musique, susun
huruf-huruf tersebut menjadi kata musique.
D. Pengertian Kosakata
Kosakata adalah istilah terbaru yang muncul ketika mencari kata atau istilah tidak
berbau Barat. Asal usul kata ini, menurut Usman dkk sebagaimana dikutip Chaer
dalam skripsi Alfiyaturrohmaniyyah (2015: 47), berasal dari bahasa Sanskerta
koça yang berarti perbendaharaan, kekayaan, khazanah, dimajemukkan dengan
21
kata khata yang berarti ‟kata‟. Kata didefinisikan sebagai alat penyalur gagasan,
ini berarti bahwa semakin banyak kata yang dikuasai seseorang, semakin banyak
pula ide atau gagasan yang dikuasainya dan yang sanggup diungkapkannya (Keraf
dalam Suraningtyas, 2013: 35).
Kosakata dapat dibagi menjadi dua, yaitu kosakata aktif dan kosakata pasif.
Kosakata aktif adalah kosakata yang sering dipakai dalam kegiatan berbicara atau
menulis, sedangkan kosakata pasif adalah kosakata yang jarang dipakai atau
bahkan tidak pernah dipakai. Dari semua aspek bahasa asing yang harus dipelajari
siswa dalam proses belajar, aspek kata adalah aspek yang dianggap paling
penting. Hal ini disebabkan tanpa penguasaaan kosakata yang baik seseorang
tidak mungkin bisa menggunakan bahasa asing, karena seperti yang diketahui
kosakata merupakan alat untuk mengeluarkan gagasan (Tarigan, 2008: 73).
Dengan demikian yang disebut dengan kosakata adalah sekumpulan kata atau
perbendaharaan kata yang terdapat dalam suatu bahasa yang dipakai oleh
seseorang dalam berbahasa. Dapat disimpulkan bahwa kosakata merupakan
komponen bahasa yang memuat daftar kata-kata beserta batasannya yang
digunakan sesuai dengan fungsinya. Kemampuan untuk memahami bahasa asing
sebagian besar tergantung dari pemahamannya tentang kosakata.
1. Kategori Kosakata
Dictionnaire Hachette Encyclopédique dalam Anggun (2015: 32), “Vocabulaire
est ensemble des mots d’une langue“ yang berarti bahwa kosakata adalah satu
kesatuan dari satu bahasa. Menurut
http://dictionary.sensagent.com/vocabulaire/fr, kosakata adalah :
22
1) Ensemble des mots d’une langue, d’un domaine (kumpulan kata dalam
suatu bahasa, suatu bidang).
2) Ensemble des mots et locutions utilisables à un moment donné par une
communauté linguistique. Vocabulaire d’une langue (kumpulan kata dan
tuturan yang digunakan dalam suatu keadaan oleh ahli bahasa. Kosakata
dalam suatu bahasa).
3) Dictionnaire qui ne donne que la liste (kamus yang terdiri dari daftar
kata).
Rohmawati (2005: 9), berpendapat bahwa kosakata memiliki banyak kategori,
yaitu verba, nomina, adjektival, adverbe, dan preposisi. Berikut penjelasan
mengenai kosakata tersebut:
1) Verba (verbe)
Verba atau kata kerja adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan,
keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Jenis kata ini biasanya
menjadi predikat dalam suatu frasa atau kalimat. Kata kerja juga merupakan kata
yang menyatakan keadaan melakukan sesuatu atau menyatakan makna perbuatan.
2) Nomina (nom)
Jenis kata benda yang dapat diterangkan dengan menggunakan jenis kata-kata
lain misalnya kata sifat dan kata sandang.
3) Adjektiva (adjectif)
Adjektiva atau kata sifat adalah jenis kata yang mengubah nomina (kata benda)
atau pronominal, biasanya dengan menjelaskan atau membuatnya menjadi lebih
23
spesifik. Adjektiva dapat menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas,
maupun penekanan suatu kata.
4) Adverbia (adverbe)
Rohmawati (2005: 185-188), menjelaskan bahwa adverbia atau kata keterangan
adalah kelas kata yang memberikan keterangan pada kata lain, sama halnya
seperti verba, dan adjektiva. Rohmawati berpendapat bahwa “Adverbia adalah
kata yang relative dapat berdiri sendiri, memiliki fungsi khas dalam suatu frase.
Beberapa di antaranya dapat membentuk sendiri sebuah frase”.
5) Preposisi (preposition)
Berbeda dengan adverbial, kata depan tidak mempunyai fungsi khas dalam
kalimat, merupakan kata atau frase yang tidak berubah hubungannya. Kata depan
hanya berperan untuk menghubungkan dua kata atau kelompok kata yang fungsi
gramatikalnya tidak sama dan yang tidak punya status kalimat.
Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kosakata merupakan
sekelompok kata yang terdapat dalam suatu bahasa yang merupakan
perbendaharaan kata dalam semua aspek yang ada sehingga orang mampu saling
mengerti satu dengan yang lain. Hal ini sesuai dengan tujuan dari pembelajaran
bahasa Prancis, yaitu siswa mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun
tertulis. Untuk mencapai hal itu siswa perlu dibekali kemampuan penguasaan
kosakata yang memadai. Kalau tidak dibekali kemampuan penguasaan kosakata
yang memadai maka siswa tidak dapat berkomunikasi secara optimal.
24
2. Pengembangan Kosakata
Tarigan (2008: 23-24), berpendapat bahwa dalam pengajaran kosakata banyak
cara yang dapat ditempuh untuk mengembangkan penguasaan kosakata misalnya
dengan menggunakan ceramah, tanya jawab, demonstrasi, diskusi, dan
sebagainya. Berikut ini tujuan pengembangan kosakata menurut Suraningtyas
(2013: 26) antara lain dengan :
1) Petunjuk Konteks
Teknik ini dapat dilakukan dengan meminta siswa untuk melengkapi kalimat
sesuai dengan konteksnya tanpa membuka kamus.
Misalnya: Il regarde un film américain au….(théatre/cinéma)
Dia melihat film amerika di … (teater/gedung bioskop)
2) Sinonim, Antonim
Menelaah sinonim antonim merupakan suatu pendekatan yang baik dan
jugamenghemat waktu bagi telaah kosakata dan mempermudah siswa untuk
mempelajari kata-kata tersebut melalui proses pengklasifikasian.
Misalnya
sinonim :
content = heureux (senang / bahagia)
vite = rapide (cepat)
Antonim
petit>< grand (kecil >< besar)
bon>< mauvais (bagus >< jelek)
25
3) Afiksasi
Afiksasi adalah proses penambahan afiks pada awalan atau akhiran pada
sebuah kata. Afiksasi ini terdiri dari sufiks dan prefiks.
Misalnya:
Sufiks
journal → journalisme
classe → classement
Prefiks
actif → inactife
patient → impatien
4) Sastra
Seorang guru dapat menggunakan sastra untuk meningkatkan kosakata siswa,
yaitu dengan meminta siswa untuk membaca buku-buku cerita sesuai dengan
tingkat kemampuan bahasanya.
E. Kerangka Berpikir
Kompetensi kebahasaan terpenting yang sangat dibutuhkan dalam kinerja
berbahasa adalah struktur tata bahasa dan kosakata. Jumlah kosakata yang dimiliki
menunjukkan kualitas berbahasa seseorang. Agar kosakata bertambah terutama
pada pembelajaran bahasa Prancis maka diperlukan variasi media. Media yang
akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu media aplikasi android LuvLingua.
LuvLingua merupakan aplikasi permainan edukasi berbasis offline yang berisi
kosakata bahasa Prancis dengan banyak tema.
26
Kegiatan awal penelitian ini adalah dengan melakukan observasi. Siswa di SMK
Kridawisata Bandarlampung mempunyai kendala dalam penguasaan kosakata.
Salah satu penyebabnya yaitu media yang digunakan guru masih kurang
bervariasi, sehingga siswa cepat merasa bosan. Cara alternatif untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan media yang bervariasi agar
dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, serta membantu siswa
untuk memperoleh kosakata baru. Dari hasil observasi ini, peneliti akan
menentukan kelas eksperimen (kelompok yang diberi perlakuan) dan menentukan
media pembelajaran yang akan digunakan dalam kelas eksperimen.
Penelitian eksperimen ini, dilaksanakan dengan memberikan perlakuan yaitu
menggunakan media aplikasi LuvLingua. Hasil belajar yang diperoleh setelah
diberi perlakuan kemudian diuji hipotesis untuk melihat signifikansi pengaruhnya.
Media pembelajaran ini akan sangat efektif karena media aplikasi LuvLingua yang
diterapkan saat proses pembelajaran berlangsung dapat membuat siswa lebih
mudah menguasai dan memperoleh kosakata lebih banyak karena siswa ikut
berperan aktif dalam proses pembelajaran. Siswa menggunakan smartphone-nya
sambil belajar mengenai konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
Siswa harus mengerjakan tugas secara individu dalam media pembelajaran ini.
Siswa harus menggunakan otak, menghafal, memahami, dan menerapkan apa
yang telah mereka pelajari. Belajar menjadi lebih menyenangkan, bersemangat
dan penuh gairah. Media pembelajaran ini membuat siswa terbiasa lebih aktif
dalam mengikuti pembelajaran.
27
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir di atas maka dapat dirumuskan
hipotesis dalam penelitian sebagai berikut :
1. Hipotesis Nol
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan kosakata bahasa
Prancis pada siswa kelas XI AP SMK Kridawisata Bandar Lampung Tahun
Ajaran 2018/2019 antara yang diajar dengan menggunakan media aplikasi
LuvLingua.
2. Hipotesis Alternatif
Terdapat perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan kosakata bahasa
Prancis pada siswa kelas XI AP SMK Kridawisata Bandar Lampung Tahun
Ajaran 2018/219 antara yang diajar dengan menggunakan media aplikasi
LuvLingua.
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena semua gejala dalam
penelitian ini dapat diukur dan diubah dalam bentuk angka. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sugiyono (2016: 107),
menyatakan bahwa metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi terkendali.
Perlakuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penggunaan aplikasi
LuvLingua untuk meningkatkan kosakata bahasa Prancis pada siswa kelas XI AP
SMK Kridawisata Bandarlampung. Sedangkan, pendekatan kuantitatif digunakan
agar semua gejala yang diobservasi dapat diukur dan diubah dalam bentuk angka-
angka sehingga memungkinkan digunakan analisis statistik.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-experimental
dengan bentuk One-Group Pretest-Posttest Design. Sugiyono (2016: 111),
menggambarkan desain ini sebagai berikut:
29
Tabel 1. One-Group Pretest-Posttest Design
Kelas Pretest Perlakuan Posttest
E O1 X O2
Keterangan:
E : Kelas eksperimen
X : Perlakuan dengan menggunakan aplikasi LuvLingua
O1 : Nilai Pretest
O2 : Nilai Posttest
Subjek penelitian terdiri dari satu kelas yakni kelas eksperimen. Kelas eksperimen
diberi perlakuan (perlakuan) dengan menggunakan aplikasi LuvLingua. Pada
tahap awal digunakan pretest untuk mengetahui tingkat penguasaan kosakata
bahasa Prancis siswa. Kemudian kelas eksperimen akan dikenakan perlakuan
(perlakuan) menggunakan aplikasi LuvLingua dalam jangka waktu tertentu.
Setelah itu kelas eksperimen akan diukur untuk kedua kalinya yang disebut post-
test.
C. Variabel Penelitian
Menurut Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2016: 60) variabel adalah atribut
seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang
lain atau satu obyek dengan obyek lain. Sedangkan menurut Sugiyono (2016:60),
variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
30
oleh peneliti untuk dipelajari sehigga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
dankemudian ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Dalam hal ini variabel bebas disimbolkan dengan huruf X sedangkan variabel
terikat Y. Variabel bebasnya adalah penggunaan aplikasi LuvLingua. Variabel ini
dapat dimanipulasi dan dikendalikan oleh peneliti. Sedangkan variabel terikatnya
adalah peningkatan kosakata bahasa Prancis siswa.
Hubungan antar variabel penelitian
Keterangan:
X : Variabel bebas adalah penggunaan aplikasi LuvLingua
Y : Variabel terikat adalah peningkatan kosakata bahasa Prancis siswa
D. Prosedur Penelitian
Segala penelitian memerlukan prosedur, agar penelitian berjalan secara sistematik
dan berhasil sesuai dengan tujuan penelitian. Prosedur yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap praeksperimen, tahap eksperimen
dan tahap pascaeksperimen.
X Y
31
1. Tahap praeksperimen
Tahap praeksperimen merupakan tahap yang dilaksanakan sebelum eksperimen.
Pada tahap ini, terdapat penentuan sampel dari populasi dan memilih sampel yang
akan dijadikan kelompok eksperimen.
2. Tahap eksperimen
Ada tiga cara yang dilakukan pada tahap ini, yaitu :
1. Pemberian tes awal atau pretest merupakan cara yang dilakukan untuk
mengetahui tingkat penguasaan kosakata bahasa Prancis siswa pada
kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan.
2. Pemberian perlakuan, maksudnya memberikan perlakuan pada kelas
eksperimen dengan menerapkan aplikasi LuvLingua. Dalam penelitian ini
perlakuan dilakukan sebanyak dua kali pertemuan.
3. Pemberian tes akhir atau posttest, dilakukan setelah masa perlakuan selesai
dengan memberikan tes dengan tema yang sama pada materi tes awal atau
pretest. Hal ini agar diketahui hasil pencapaian penguasaan kosakata bahasa
Prancis siswa pada kelompok yang diberi perlakuan apakah terjadi
peningkatan, sama, atau menurun.
3. Tahap pascaeksperimen
Tahap ini merupakan tahap akhir eksperimen atau tahap penyelesaian. Pada tahap
ini hasil pretest dan posttest dianalisis dengan menggunakan perhitungan statistik,
yang dalam hal ini menggunakan program SPSS, dan hasil perhitungan tersebut
berguna untuk menjawab hipotesis sehingga dapat diketahui hasilnya.
32
E. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini diadakan di SMK Kridawisata Bandarlampung yang beralamat di
Jalan Urip Sumoharjo Gang Prajurit No.1, Sukarame, Kota Bandar Lampung,
Lampung 35122.
2.Waktu Penelitian
Waktu pelaksaan penelitian ini adalah pada semester genap tahun ajaran
2018/2019 yaitu dimulai pada tanggal 21 Februari – 21 Maret 2019.
F. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017: 80). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Kridawisata
Bandarlampung yang belajar bahasa Prancis yaitu berjumlah 66 siswa.
Tabel 2. Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah siswa
1. XI Tata Boga I 20 Siswa
2. XI Tata Boga II 20 Siswa
3 XI AP 26 Siswa
Total 66 siswa
33
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2017: 81). Sedangkan menurut Margono (2007: 121), sampel
adalah sebagai bagian dari populasi. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan
dalam menentukan sampel adalah teknik simple random sampling. Peneliti
menggunakan teknik ini karena populasinya homogen. Sehingga dari teknik ini
didapatkan sampel yaitu kelas XI Akomodasi Perhotelan 1 yang berjumlah 26
siswa.
Tabel 3. Sampel Penelitian
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui tes. Menurut Margono (2007: 170) tes ialah
seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan seseorang dengan maksud
untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.
Tes yang diberikan peneliti sebanyak dua kali, yaitu pretest (tes yang dilakukan
pada awal pelajaran) dan post-test (tes yang dilakukan pada akhir pelajaran)
kepada kelompok eksperimen.
No Kelas Jumlah siswa
1. XI AP 26 siswa
Total 26 siswa
34
H. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial
maupun alam. Menurut Emory dalam Sugiyono (2016: 147-148), meneliti dengan
data yang sudah ada lebih tepat dinamakan membuat laporan daripada melakukan
penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga dapat
dinyatakan sebagai bentuk penelitian.
1. Instrumen Pembelajaran
Penelitian ini menggunakan materi dari silabus K13 kelas X semester ganjil.
Silabus ini digunakan di kelas XI karena siswa siswi kelas XI SMK Kridawisata
baru saja mendapatkan mata pelajaran bahasa Prancis di kelas XI semester genap.
Tabel 4. Silabus Bahasa Prancis Kelas X
3.4 Mencontohkan tindak
tutur untuk menyatakan
jam, hari, tanggal, bulan,
tahun (situer dans le
temps) dalam bentuk
angka dan huruf dengan
memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan pada
teks interaksi lisan dan
tulis.
4.3 Menerapkan tindak tutur
untuk menyatakan jam,
hari, tanggal, bulan,
tahun (situer dans le
temps)dalam bentuk
angka dan hurufdengan
Teks transaksional lisandan tulis untuk menyatakandan menanyakan jam, hari,tanggal, bulan, tahun(situer dans le temps)dalam bentuk angka danhuruf
Contoh:- Bonjour, monsieur, je
voudrais un aller Paris-Marseille, s’il vousplaît.
- Vous partez quand ?- Mardi prochain.- Le 15 ?- Oui, c’est ҫa . . .- Le matin ou l’après
midi ?- Le matin- Alors . . . il y a un train
à 7 h 18 . . . un autre à7 h 18, à 9 h 22 . . .
Unsur kebahasaan(1) Kosa kata terkait hari,
bulan, waktu dalam
Menyaksikan,menyimak, meniru, danberpartisipasi dalaminteraksi yangmelibatkan tindakanmemberi dan memintainformasi terkaitmengenai jam, hari,tanggal, bulan, tahun(situer dans letemps)dalam bentukangka dan huruf denganberfokus pada fungsisosial, struktur teks, danunsur kebahasaannyayang sesuai dengankonteks
Bertanya danmempertanyakan hal-halyang terkait denganinteraksi yangmelibatkan tindakanmemberi dan memintainformasi terkait tentangjam, hari, tanggal, bulan,tahun (situer dans le
35
unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks
hari, waktu dalambentuk angka, tanggal,dan tahun, matapelajaran.
(2) Kata kerja dalamsimple présent.
(3) Kata ganti il(impersonel) danc’est…
(4) Angka kardinal danangka ordinal
(5) Ucapan, tekanan kata,intonasi,
(6) Ejaan dan tanda baca
temps)dalam bentukangka dan huruf denganberfokus padafungsisosial, struktur teks, danunsur kebahasaannyayang sesuai dengankonteks
Berlatih secara mandirimaupun denganbimbingan guru untukberinteraksi dalammemberi dan memintainformasi terkait tentangjam, hari, tanggal, bulan,tahun (situer dans letemps)dalam bentukangka dan huruf
Mengidentifikasipersamaan danperbedaan fungsi social,struktur teks, dan unsurkebahasaan padatindakan memberi danmeminta informasiterkait tentang jam, hari,tanggal, bulan, tahun(situer dans letemps)dalam bentukangka dan huruf
Melakukan tindakanmemberi dan memintainformasi terkait tentangtentang jam, hari,tanggal, bulan, tahun(situer dans letemps)dalam bentukangka dan huruf
2. Instrumen Tes
Instrumen yang digunakan peneliti berupa instrumen tes. Bentuk tes yang
digunakan yaitu soal pilihan ganda (multiple choice). Hal yang berkaitan dengan
instrumen penelitian adalah penyusunan sebuah rancangan instrumen yang disebut
dengan kisi-kisi. Kisi-kisi instrumen penelitian ini mengambil dari indikator
36
peningkatan kosakata pada siswa kelas XI semester II/ genap yang terdapat dalam
silabus.
Tabel 5. Kisi – Kisi Instrumen Penilaian Penguasaan Kosakata tes multiple choice
Variabel Sub Variabel Indikator No. item
Penguasaan kosakataBahasa Prancis
Tema: situer dans letemps
Sub tema:
1. Waktu/Jam
2. Hari, tanggal, bulan,tahun.
Berbagai kata danungkapan dengan tepatuntuk menyebutkanberbagai macampenyebutan waktu danjam.
Berbagai ungkapan dankata dengan tepat untukmenyebutkan nama hari,tanggal, bulan, tahun.
1-10
11-20
(Sumber: Suraningtyas, 2013: 35-36)
3. Uji Coba Instrumen
Uji coba istrumen berguna untuk memperolah informasi mengenai kualitas
instrumen yang akan digunakan. Sebelum instrumen diberikan pada kelas
eksperimen, dilakukan terlebih dahulu uji coba instrumen pada populasi di luar
sampel. Uji coba instrumen diberikan kepada kelas XI Tata boga 2 SMK
Kridawisata Bandarlampung.
37
I. Validitas dan Reliabilitas
Analisis validitas dan reliabilitas instrumen tes digunakan untuk mengetahui
kualitas instrumen yang digunakan dalam penelitian.
1. Validitas Instrumen
Dalam bahasa Indonesia valid diartikan sebagai perbuatan/tindakan yang sesuai
dengan aturan yang semestinya. Di dalam buku Encyclopedia of Educational
Evaluation yang ditulis oleh Scarvia B.Anderson dkk dalam Arikunto (2010: 80),
A test is valid if it measueres what it purpose to measure. Pernyataan tersebut
dapat diartikan kurang lebih yaitu: sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut
mengukur apa yang hendak diukur. Validitas instrumen dalam penelitian ini
menggunakan tes pilihan ganda bahasa Prancis dengan menggunakan validitas isi
(content validity) dan validitas konstruk.
a. Validitas Isi
Bertujuan untuk mengukur valid atau tidaknya dengan membandingkan antara isi
instrumen dengan materi pembelajaran yang telah dijarkan. Arikunto (2010: 82),
mengatakan bahwa sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur
tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang
diberikan. Isi dari instrumen berpedoman pada silabus mata pelajaran bahasa
Prancis dan instrumen tersebut dikosultasikan kembali dengan orang yang lebih
ahli atau lebih berpengalaman dalam hal ini yaitu dosen pembimbing dan guru
mata pelajaran bahasa Prancis.
38
b. Validitas Konstruk
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang
membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan
dalam tujuan instruksional khusus dengan kata lain jika butir-butir soal mengukur
aspek berpikir dalam tujuan intruksional (Arikunto, 2010: 83).
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen adalah ketepatan atau keajegan instrumen tersebut dalam
menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan
akan memberikan hasil yang sama. Hasil penelitian yang reliabel adalah jika
terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2016: 172).
Menurut Arikunto (2010: 221), reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa
suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik. Uji reliabilitas instrumen
menggunakan rumus Cronbach-Alpha (Djiwandono, 2008: 184). Rumus
Cronbach-Alpha adalah sebagai berikut :
. = − 1 (S − ∑pqSKeterangan:
r1.1 = reliabilitas tes
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya / jumlah item
S = standar deviasi dari tes
39
Perhitungan reliabilitas tes pada penelitian ini dibantu dengan program SPSS 16.0.
Kemudian dari hasil perhitungan tersebut akan diperolah kriteria penafsiran untuk
indeks reliabilitasnya. Indeks reliabilitas dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 6. Indeks Reliabilitas
(Sumber: Sugiyono, 2016: 231)
J. Teknik Analisis Data dan Penelitian
1. Uji Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
Uji gain digunakan untuk menentukan peningkatan prestasi belajar siswa. N-
Gain diperoleh dari pengurangan skor pretest dengan posttest dibagi oleh skor
maksimum dikurang skor pretest.
< >= skor posttest − skor pretestskor maksimum− skor pretest2. Uji Normalitas
Uji normalitas perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sampel penelitian
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara
yang digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain dengan kertas peluang
No Koefisien reliabilitas Tingkat reliabilitas
1 0,80 – 1,00 Sangat Kuat
2 0,60 – 0,79 Kuat
3 0,40 – 0,59 Sedang
4 0,20 – 0,39 Rendah5 0,00 –0,19 Sangat Rendah
40
normal, uji Chi kuadrat, uji Liliefors, dengan teknik Kolmogorov-Smirnov,
Statistical Product and Service Solution.
Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut.
1. Rumusan hipotesis:
Ho = Populasi yang berdistribusi normal
Ha = Populasi yang berdistribusi tidak normal
2. Uji normalitas menggunakan SPSS 16.0
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS 16.0 untuk
melakukan uji normalitas data.
3. Melihat nilai signifikan hasil penghitungan menggunakan SPSS yang berupa
data test of normality dan menarik kesimpulan dengan ketentuan jika nilai
signifikan lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal atau H0 diterima.
3. Uji Homogenitas
Jika sampel berasal dari distribusi normal, maka selanjutnya akan diuji kesamaan
dua varians atau disebut uji homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan untuk
perbandingan antara kedua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi
yang memiliki variansi sama atau tidak. Peneliti melakukan uji homogenitas
dengan bantuan SPSS 16.0.
1. Rumusan hipotesis:
Ho = Populasi mempunyai varians yang homogen.
Ha = Populasi mempunyai varians yang tidak homogen.
41
2. Uji homogenitas dengan SPSS 16.0
Langkah-langkah pengujian homogenitas menggunakan bantuan program statistik
SPSS 16.0 seperti yang dijelaskan oleh Gunawan (2013: 85), sebagai berikut.
a. Buka file data yang akan dianalisis.
b. Pilih menu berikut ini:
Analyze Compare Means Levene statistic
c. Pilih y sebagai dependent list dan x sebagai factor list.
d. Klik Ok.
e. Tetapkan taraf signifikansi uji, α = 0,05.
f. Bandingkan nilai α dengan taraf signifikansi yang diproleh.
g. Jika signifikansi yang diproleh > α, maka variansi setiap sampel sama
(homogen).
h. Jika variansi yang diperoleh < α, maka variansi setiap sampel tidak sama
(tidak Homogen).
(Sumber: Gunawan, 2013: 87)
K. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Uji-T
Data yang telah terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
bantuan program SPSS 16.0 . Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik analisis
data uji-T atau t-test, dimana semua data yang diperoleh akan diwujudkan dalam
bentuk angka. Uji-t digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata suatu variabel
dengan suatu konstanta tertentu atau nilai hipotesis.
42
2. Uji Hipotesis
Untuk pengujian hipotesis peneliti menggunakan paired samples test dalam
Program Statistik SPSS 16.0 . Paired samples test digunakan untuk menguji
perbedaan rata-rata dari dua kelompok data atau sampel yang independen. Berikut
peneliti sajikan perhitungan uji hipotesis dalam penelitian ini.
Rumusan Hipotesis:
Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada Aplikasi LuvLingua dalam
penguasaan kosakata siswa kelas XI Akomodasi Perhotelan SMK
Kridawisata Bandarlampung.
Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan pada Aplikasi LuvLingua dalam
penguasaan kosakata siswa kelas XI Akomodasi Perhotelan SMK
Kridawisata Bandarlampung.
Perhitungan dengan program statistik SPSS 16.0 yang dilihat adalah nilai p
(probabilitas) yang ditunjukan oleh nilai sig (2-tailed). Dengan aturan keputusan,
jika nilai sig.>0.05, maka Ho diterima, sebaliknya jika nilai sig.<0,05 maka Ho
ditolak.
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan
aplikasi LuvLingua untuk meningkatkan hasil belajar kosakata bahasa Prancis
siswa kelas XI SMK Kridawisata Bandarlampung menunjukkan perbedaan yang
signifikan dalam hasil pembelajaran menggunakan media tersebut. Selain itu,
penggunaan aplikasi ini dalam proses pembelajaran sesuai dengan karakteristik
siswa jaman sekarang, yaitu mereka lebih suka beraktivitas melalui gawai.
Dengan pembelajaran menggunakan aplikasi ini, tercipta suasana kelas yang
menyenangkan. Siswa melakukan aktivitas di dalam kelas yang membuat siswa
lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Hasil belajar siswa dapat dilihat dari rata-rata hasil pretest-posttest. Nilai rata-rata
pretest sebesar 46.53 dan hasil rata-rata posttest sebesar 89.61. Selanjutnya, hasil
perhitungan uji-t menghasilkan nilai (Sig. 2-tailed) ≤ 0,05 yaitu 0,000 ≤ 0,05.
Hasil ini telah diuji kebenarannya dalam taraf kepercayaan 95% (α = 0,05).
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi
LuvLingua dapat meningkatkan kosakata bahasa Prancis siswa.
58
B. Saran
Beberapa saran untuk usaha perbaikan dalam peningkatan kosakata bahasa
Prancis siswa dengan menggunakan aplikasi LuvLingua adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai inspirasi dalam pemanfaatan
media belajar dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran. Selain itu penelitian ini dapat memberikan pertimbangan untuk
lebih mengembangkan kemampuan memperkaya kosakata siswa dengan
menggunakan media aplikasi LuvLingua.
2. Bagi sekolah, penelitian ini dapat menjadi sebuah saran untuk lebih
memperhatikan pembelajaran bahasa asing dalam prosesnya.
3. Bagi penelitian lain, penelitian ini dapat menjadi sebuah referensi yang
relevan bagi mahasiswa lain yang ingin meneliti mengenai penggunaan media
aplikasi LuvLingua.
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Abdulloh, R. 2018. Pengembangan aplikasi android untuk keterampilanmenyimak bahasa prancis siswa kelas XI SMA Negeri 4 Purwokerto.Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. 167 hlm.
Alfiyaturrohmaniyyah, S. 2015. Pengembangan media les mots mélés untukpengayaan kosakata bahasa prancis pada siswa SMA Kelas XI Semester II.Semarang: Universitas Negeri Semarang. 194 hlm.
Anggun, Tri S. 2015. Efektivitas media Logico Piccolo dalam meningkatkankosakata bahasa Prancis pada siswa kelas XI SMA Angkasa AdjisutjiptoYogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. 210 hlm.
Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: RinekaCipta.
Arsyad, A. 2000. Media pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Asia-Pasific boast more than 1 billion smartphone users. 2015.http://www.emarketer.com/Article/Asia-Pasific-Boasts-More-Than-1-Billion-Smartphone-Users/1012984 diakses 22 Desember 2018
Asyhar, R. 2012. Kreatif mengembangkan media pembelajaran. Jakarta:Referensi Jakarta.
Badriah, R. 2016. Analisis latihan pembelajaran kosakata bahasa Prancis dalammedia Duolingo. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Daryanto. 2013. Media pembelajaran. Gava Media, Yogyakarta.
De-tekno.com. Online di https://de-tekno.com/2015/03/jenis-jenis-os-smartphone/diakses 12 Desember 2018.
Djiwandono, S. 2008. Tes bahasa pegangan bagi pengajar bahasa. Jakarta:Indeks.
Oktiana, G.D. 2015. Pengembangan media pembelajaran berbasis android dalambentuk buku saku digital untuk mata pelajaran akuntansi Perusahaan jasadi kelas XI MAN 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta. 275 hlm.
60
Gunawan, I. 2013. Metode penelitian kualitatif.: teori dan praktik. Jakarta: PTBumi Aksara.
Kompas Tekno. 2015. Google: 1,4 miliar penduduk dunia pakai android,(Online),(http://tekno.kompas.com/read/2015/09/30/11110017/Google.1.4.Miliar.Penduduk.Dunia.Pakai.Android), diakses 12 Desember 2018.
Margono, S. 2007. Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurgiyantoro, B. 2010. Penilaian pembelajaran bahasa asing berbasiskompetensi. Yogyakarta: BPFE.
Rohmawati, Heni A.N. 2005. Completez votre grammaire. Yogyakarta: MediaAbadi.
Sadiman, Arief S. 2008. Media pendidikan, pengertian, pengembangan, danpemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sadiman, Arief S. 2011. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, danPemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Sambodo, R.A. 2014. Pengembangan mobile learning (m-learning) berbasisandroid untuk siswa kelas XI SMA/MA. Depok: Universitas Islam NegeriSunan Kalijaga.
Sudarmanto, G. 2005. Analisis Regresi Linear ganda dengan SPSS. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Sugiyono, G. 2016. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.
Sugiyono, G. 2017. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.
Suranigtyas, A.P. 2013. Hubungan antara penguasaan kosakata bahasa prancisdan kemampuan berbicara bahasa prancis pada kelas XII pariwisata SMKN 6dan SMKN 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Yogyakarta: UniversitasNegeri Yogyakarta. 125 hlm.
Susilo, Muhammad A. 2017. Pengembangan media pembelajaran berbasisaplikasi android untuk meningkatkan hasil belajar kognitif padapembelajaran Wheel Alignment di SMK Negri 2 Surakarta. Semarang :Universitas Negeri Semarang. 78 hlm.
Sutirman. 2013. Media & model-model pembelajaran inovatif. Yogyakarta: GrahaIlmu.
Sutopo, A.H. 2012. Teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan.Yogyakarta: Graha Ilmu.
61
Tarigan, H.G. 2008. Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung:Edisi Revisi Angkasa.
The Nielsen Company. 2011. Mobile phone penetration in indonesia triples in fiveyears, (Online), (http://www.nielsen.com/us/en/insights/news/2011/mobile-phone-penetration-in-indonesia-triples-in-five-years.html), diakses13 Desember 2018.
Universitas Lampung. 2017. Format penulisan karya ilmiah. Lampung:Universitas Lampung.
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.silvermoonapps.luvlingualearnfunfrenchlanguage
http://dictionary.sensagent.com/vocabulaire/fr