146
APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERPIKIR KREATIF PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN I KENTENG NOGOSARI BOYOLALI TAHUNPELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: ASIH SULISTIANI NIM. X7108632 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM

MENINGKATKAN KOMPETENSI BERPIKIR KREATIF

PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV

SDN I KENTENG NOGOSARI BOYOLALI

TAHUNPELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Oleh:

ASIH SULISTIANI

NIM. X7108632

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

ii

APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM

MENINGKATKAN KOMPETENSI BERPIKIR KREATIF

PADAPEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV

SDN I KENTENG NOGOSARI BOYOLALI

TAHUN AJARAN 2009/2010

Oleh:

ASIH SULISTIANI

NIM. X7108632

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

iii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

“Aplikasi Metode Diskusi Terbimbing dalam Meningkatkan Kompetensi

Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010” ini disusun

oleh:

Nama : Asih Sulistiani

NIM : X7108632

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. MG. Dwijiastuti, M.Pd Drs. Hartono, M.Hum

NIP. 19500712 197903 2 001 NIP. 19670617 199203 1 002

Page 4: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

iv

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul:

“Aplikasi MetodeDiskusiTerbimbing dalam Meningkatkan Kompetensi

Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010” ini disusun

oleh:

Nama : Asih Sulistiani

NIM : X7108632

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Kartono, M.Pd .................................................

Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd .................................................

Anggota I :Dra. MG. Dwijiastuti, M.Pd .................................................

Anggota II : Drs.Hartono, M.Hum .................................................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 196007271987021001

Page 5: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

v

ABSTRAK

Asih Sulistiani. NIM X7108632.Aplikasi Metode Diskusi Terbimbing dalam

Meningkatkan Kompetensi Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPSSiswa

Kelas IV SD Negeri 1 KentengNogosari BoyolaliTahun Ajaran 2009/2010.

Skripsi, Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas sebelas

Maret Surakarta, Juni 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Untuk meningkatkan kompetensi

berpikir kreatif dalam menggunakan metode diskusi terbimbing pada pembelajaran

IPS siswa kelas IV SD. (2) Untuk mengidentifikasi kendala-kendalayang ditemukan

dalam menerapkan metode diskusi terbimbing untuk meningkatkan berpikir kreatif

siswa kelas IV SD. (3) Untuk mendapatkansolusi yang dilakukan dalam

meningkatkan kompetensi berpikir kreatif dengan menggunakan metode diskusi

terbimbing.

Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah peningkatan kemampuan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah,

sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

diskusi terbimbing.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

3 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi, dan refleksi. Sebagai subjek adalah siswa kelas IV SDN I Kenteng

Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali yang berjumlah 22 anak.Teknik

pengumpulan data variabel peningkatan kemampuan berpikir kreatif dalam

menyelesaikan masalah melalui penggunaan metode diskusi terbimbing.Teknik

pengumpulan data digunakan teknik wawancara, observasi, tes, dokumen. Teknik

analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang mempunyai tiga

buah komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau

verifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa tindakan kelas pada

siklus I memperoleh nilai rata-rata diskusi kelompok sebanyak 63,5 dan rata-rata

kelas 61,9 dengan rincian siswa yang mendapat nilai > 65 sebanyak 12 siswa atau

54,54% dan yang mendapat nilai < 65 sebanyak 10 siswa atau 45,45%. Pada siklus

II nilai rata-rata diskusi kelompok sebanyak 78 dan rata-rata kelas mencapai 68

dengan rincian siswa yang mendapat nilai > 65 sebanyak 18 siswa atau 81,82% dan

yang mendapat nilai < 65 sebanyak 4 siswa atau 18,18%. Pada siklus III nilai rata-

rata diskusi kelompok 81 dan nilai rata-rata kelas mencapai 76,14 dengan rincian

semua siswa mendapat nilai > 65 yaitu sebanyak 22 siswa atau 100% jadi tidak ada

siswa yang mendapat nilai < 65.

Dengan demikian, dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran

IPS dengan menggunakan metode diskusi terbimbing dapat meningkatkan

kompetensi berpikir kreatif pada siswa kelas IV SD Negeri I Kenteng Nogosari

Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010.

Page 6: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

vi

ABSTRACT

Asih Sulistiani. NIM X7108632. Application of Guided-Discussion Method in

Improvement of Creative Thinking in Social Science Learning of 4th

Grade

Students of SD Negeri 1 Kenteng Nogosari of Boyolali Regency of 2009/2010

Academic Year. Minithesis, Surakarta.Teacher Training and Education Faculty of

Sebelas Maret University of Surakarta, June 2010.

This Research target is to: (1) To improve interest think creative in using

discussion method guided study of social science of student class IV SD. (2) To

identify constraints which found in applying discussion method guided to improve

to think creatively class of IV SD. (3) To get solution performed within improving

interest think creative by using discussion method guided.

Variable that is targeted to change in the classroom action research is

improvement of creative thinking in a problem solving, whereas action variable used

in the research is a guided discussion method.

Form of the research is a classroom action research by using 3 cycles. Every

cycle consists of 4 phases, namely: planning, action implementation, observation,

and reflection. Sample of the research is all 4th

grade students of SDN 1 Kenteng of

Kecamatan Nogosari Boyolali Regency that amounts to 22 students. Data is

collected by using interview, observation, test and documentation techniques. The

data is analyzed by using an interactive analysis model with three components,

namely, data reduction, data presentation, and conclusion drawing or verification.

Based on results of the research, it can be concluded that classroom action of

cycle I obtained an average grade of 63.5 for a group discussion and average grade

of 61.9 for averaged class grade with details as follow: students with grade > 65

were 12 students or 54.54% of all students and students with < 65 were 10 students

(45.45%). In cycle II, average grade of group discussion was 78 and averaged class

grade achieved 68 with the details as follow: students with grade > 65 were 18

students (81.82%) and students with < 65 were 4 students (18.18%). In cycle III,

average grade of group discussion was 81 and average class grade was 76,14 with

the details as follow: students with grade > 65 were 22 students (100%), and then

there was no student with grade < 65.

Accordingly, recommendation can be suggested, namely, social science

learning by using guided discussion method can improve creative thinking

competence of 4th

grade students of SD Negeri I Kenteng of Nogosari, Boyolali

Regency of 2009/2010 academic year.

Page 7: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

vii

MOTTO

1. Ilmu yang tiada diamalkan adalah kosong dari pekerjaan yang tiada diselesaikan

adalah sia-sia.

2. Suatu hal yang menerangi jalan masa depan adalah ilmu, maka carilah ilmu

hingga batas usia.

3. Jalani hidup dengan penuh semangat yang baru dan berwarna, karena

sesungguhnya hidup ini penuh warna yang sangat indah.

4. Jangan melihat kegagalan yang ada di belakang, karena keberhasilan menanti di

depan mata kita.

5. Hidup adalah sebuah perjuangan yang membutuhkan pengorbanan demi

tercapainya cita-cita.

6. Ketekunan, ketabahan, dan kesabaran akan membuahkan hasil yang sangat

manis.

7. Hidup awali dengan penuh senyuman, karena sesungguhnya senyuman akan

membuat warna hidup menjadi lebih indah.

Page 8: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dengan segenap hati peneliti dipersembahkan kepada:

1. Bapak/Ibuku tercinta dan adikku yang tersayang yang selalu

memberikan dorongan, semangat, bantuan, serta doa yang tiada

henti demi lancarnya skripsi ini.

2. Rekan-rekan seperjuangan SI Kualifiaksi Guru PGSD yang selalu

membantu dan memberikan dorongan, semangat kepada peneliti.

3. Luqman wibowo yang selalu memberi motivasi.

4. Almamater yang saya banggakan.

5. Pembaca tercinta.

Page 9: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Tuhan YME, yang

telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan lancar, guna memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan saran dan

dukungannya dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.

2. Drs. R.Indianto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.

3. Drs. Kartono,M.Pd selaku Ketua Program Studi SI PGSD Kualifikasi Guru,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.

4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd selaku Sekertaris Program Studi SI PGSD

Kualifikasi Guru, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

5. Dra. MG. Dwijiastuti, M.Pd selaku Pembimbing I yang dengan sabar

mengarahkan dan membimbing, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas

skripsi ini dengan lancar.

6. Drs. Hartono, M.Hum selaku Pembimbing II yang dengan sabar membimbing

peneliti sehingga dapat menyelesaikan tugas skripsi ini dengan baik.

7. Kepala Sekolah SD Negeri IKentengNogosari Boyolali yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

8. Guru SD N I Kenteng yang telah membantu memberikan saran- saran kepada

peneliti.

9. Orang tua yang selalu membantu memberikan dorongan kepada peneliti

selama penelitian dan penulisan skripsi ini.

10. Teman-teman SI PGSD Kualifikasi Guru dan semua pihak yang tidak dapat

saya sebutkan satu persatu.

Page 10: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

x

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan

karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu saran dan

kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Harapan penulis semoga

skripsi ini dapat memberi manfaat kepada penulis khususnya dan para pembaca

umumnya.

Boyolali, Juli 2010

Peneliti

Asih Sulistiani

Page 11: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. v

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... viii

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Perumusan Masalah .............................................................. 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 4

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka .................................................................. 6

1.Tinjauan Tentang Metode Diskusi ...................................... 6

a. Pengertian Diskusi ...................................................... 6

b. Pengertian Diskusi Terbimbing ................................... 7

c. Tujuan Metode Diskusi ................................................ 8

d. Metode Diskusi ............................................................ 9

e. Manfaat Metode Diskusi .............................................. 10

f. Metode Diskusi dalam Pembelajaran ........................... 11

2. Berpikir Kreatif ................................................................. 12

a. Pengertian Berpikir Kreatif .......................................... 12

b. Pengertian Kompetensi ............................................... 13

c. Ciri Anak Yang Kreatif ................................................ 15

Page 12: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

xii

d. Teori Tentang Poses Kreatif ........................................ 15

e. Metode Berikir Kreatif ................................................. 16

f. Proses Pemecahan Masalah Secara Kreatif.................. 17

g. Pengertian Kreativitas .................................................. 18

h. Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas ...................... 19

i. Pengertian IPS ................................................................ 21

j. Tujuan IPS...................................................................... 22

k. Hakikat Pembelajaran IPS SD ....................................... 23

l. Karakteristik IPS ............................................................. 23

m. Materi IPS ..................................................................... 24

B. Penelitian yang Relevan ......................................................... 29

C. Kerangka Berpikir .................................................................. 32

D. Hipotesis ................................................................................. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................. 34

B. Subjek Penelitian .................................................................... 35

C. Bentuk dan Strategi Penelitian ............................................... 35

D. Data dan Sumber Data ............................................................ 36

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 37

F. Prosedur Penelitian ................................................................. 39

G. Validitas Data ......................................................................... 42

H. Indikator Ketercapaian Tujuan ............................................... 42

I. Teknik Analisis Data .............................................................. 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................... 45

B. Hasil penelitian....................................................................... 46

1. Kondisi awal ..................................................................... 46

2. Pelaksanaan penelitian ...................................................... 49

a. Tindakan Siklus I ............................................................ 49

b. Tindakan Siklus II ........................................................... 59

c. Tindakan Siklus III ......................................................... 69

Page 13: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

xiii

C. Pembahasan hasil penelitian .................................................. 75

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................ 84

B. Implikasi ................................................................................. 86

C. Saran ....................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 88

LAMPIRAN .................................................................................................... 90

Page 14: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran IPS ............................. 47

Tabel 2. Frekuensi Nilai Hasil Ujian Tengah Semester Siswa Kelas IV SDN I

Kenteng Sebelum Tindakan ............................................................... 48

Tabel 3 Hasil Tes Awal ................................................................................... 48

Tabel 4. Data Nilai Hasil Belajar Kelompok pada Siswa Siklus I ................... 56

Tabel 5. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I .................................. 57

Tabel 6. Data Frekuensi Nilai IPS Siswa Kelas IV SDN I Kenteng

pada Siklus I ....................................................................................... 58

Tabel 7. Data Nilai Hasil Belajar Kelompok Siswa pada Siklus II .................. 65

Tabel 8. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ................................. 66

Tabel 9. Data Frekuensi Nilai IPS Siswa Kelas IV pada Siklus II ................... 67

Tabel 10.Data Nilai Hasil Belajar Kelompok Siswa pada Siklus III ................ 73

Tabel 11.Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus III ............................... 73

Tabel 12. Data Frekuensi Nilai IPS Siswa Kelas IV SDN N I Kenteng pada

Siklus III ............................................................................................. 74

Tabel 13. Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran .................................................. 78

Tabel 14. Aktivitas Guru dalam Pembelajaran ................................................... 79

Tabel 15. Rekapitulasi Keseluruhan Nilai Rata-Rata Diskusi Mata Pelajaran Ips

pada Setiap Siklus............................................................................... 81

Tabel 16. Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Setiap Siklus. ...................................... 82

Tabel 17. Presentase Siswa yang Memperoleh Nilai > 65 pada Setiap Siklus ... 82

Page 15: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir ........................................................ 32

Gambar 2. Spiral Tindakan Kelas .............................................................. 36

Gambar 3. Siklus I dan Siklus II................................................................. 42

Gambar 4. Komponen-Komponen Analisis Data: Model Interaktif .......... 43

Gambar 5. Grafik Nilai Ujian Tengah Semester Siswa Kelas IV

SDN I Kenteng .......................................................................... 48

Gambar 6. Grafik Nilai IPS Siswa Kelas IV SD N I Kenteng

pada Siklus I .............................................................................. 48

Gambar 7.Grafik Nilai IPS Siswa Kelas IV SDN I Kenteng pada Siklus II 67

Gambar 8.Grafik Nilai IPS Siswa Kelas IV SD N I Kenteng Siklus III ..... 58

Page 16: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................ 90

Lampiran 2. Lembar Kerja Kelompok Siklus I ............................................. 94

Lampiran 3. Lembar Kerja Individu Siklus I ................................................ 95

Lampiran 4. Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Siklus I 96

Lampiran 5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I 97

Lampiran 6. Rekapitulasi Nilai Diskusi Kelompok Siklus I ......................... 98

Lampiran 7 Rekapitulasi Nilai Ujian Akhir Semester Sebelum Tindakan .. 99

Lampiran 8 Rekapitulasi Nilai Harian Siklus I ............................................ 100

Lampiran 9 Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus I ....................................... 101

Lampiran10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .......................... 103

Lampiran11 Lembar Kerja Kelompok Siklus II ............................................ 107

Lampiran 12 Lembar Kerja Individu Siklus II ............................................... 108

Lampiran 13Lembar Observasi Kegiatan (Aktivitas) Guru dalam

Pembelajaran Siklus II .............................................................. 109

Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus II 110

Lampiran 15 Rekapitulasi Nilai Diskusi Kelompok Siklus II ........................ 111

Lampiran 16 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siklus II ............................ 112

Lampiran 17 Foto-Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus II ............................. 113

Lampiran18 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ......................... 115

Lampiran19Lembar Kerja Kelompok Siklus III ............................................ 119

Lampiran 20 Lembar Kerja Individu Siklus III ............................................. 120

Lampiran 21Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Siklus III 123

Lampiran 22 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Siklus III .................................................................................... 124

Lampiran 23 Rekapitulasi Nilai Diskusi Kelompok Siklus III ...................... 125

Lampiran 24Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siklus III ............................ 126

Lampiran 25 Panduan Wawancara untuk Guru ............................................. 127

Lampiran 26 Panduan Wawancara untuk siswa ............................................. 128

Lampiran 27 Foto-Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus III ............................ 129

Page 17: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berkembangnya fenomena globalisasi, pendidikan di

Indonesia diharapkan dapat menghasilkan out put yang berkualitas. Out put

pendidikan yang berkualitas bukan hanya siswa yang memiliki kemampuan

intelektual, melainkan siswa yang mampu mengembangkan potensinya. Untuk itu

Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003, menyatakan,

bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk:“...berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab” (UU No. 20

Tahun 2003: 3).

Berdasarkan Undang Undang Sisdiknas tersebut, maka berkembangnya

potensi siswa (peserta didik) diantaranya adalah menjadikan mereka kreatif.

Untuk mewujudkan siswa yang kreatif diperlukan metode pembelajaran yang

mampu menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam proses belajar mengajar,

sebagai partisipasi yang memiliki makna, dengan tumbuh dan berkembangnya

kesadaran tentang arti kemampuan diri untuk berkompetisi dalam realitas

kehidupan pada saat ini. Diantara metode pembelajaran, metode diskusi

terbimbing dapat menjadi pilihan, sejauhmetode tersebut dirancang sedemikian

rupa untuk mencapai hasil yang diharapkan. Metode diskusi terbimbing dapat

menjadi salah satu cara dalam pendekatan kontruktivisme yang saat ini dipandang

sebagai pendekatan paling baik. Kontruktivisme sebagai pengembangan dari teori

coqnitive development, yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun

pemahaman tentang realitas kehidupan sendiri.

Diskusi adalah menguji dan beradu pendapat tentang suatu masalah, diskusi

juga membahas sesuatu sesuai tujuan dari diskusi itu. Diskusi dilaksanakan oleh

beberapa orang dalam suatu tempat. Jadi Metode diskusi terbimbing adalah proses

interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar

Page 18: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

2

pengalaman, informasi dan memecahkan masalah dengan bimbingan dari guru

agar diskusi dapat berjalan dengan lancar.

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang

baru.Siswa yang kreatif pasti dia mampu berpikir lancar dan cepat. Rasa ingin

tahu yang dalam,sering mengajukan pertanyaan atau banyak memberi gagasan

terhadap sesuatu, mampu menyatakan pendapat secara spontan adalah ciri-ciri

siswa yang kreatif.

Dalam melakukan diskusi dalam pembelajaran harus ada dorongan dari

dalam diri siswa agar siswa menghasilkan kreativitas. Bimbingan dari gurusangat

berperan penting terhadap sikap dan perilaku siswa. Bimbingan memberikan

kekuatan kepada para siswa untuk belajar sesuai dengan langkah-langkah atau

urutan yang akan dicapai dalam melaksanakan diskusi.

Dengan adanya bimbingan dari guru maka siswa akan melaksanakan diskusi

dengan baik sehingga dapat menumbuh kembangkan kemampuan berpikir kreatif

anak dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Anak kelas IV adalah anak

pada masa perkembangan yang optimal, maka pemberian metode diskusi

diberikan pada anak kelas IV. Untuk membantu mengoptimalkan daya pikir dan

kreativitas anak. Dengan dorongan bimbingan dan daya kreatif anak, maka diskusi

yang dilaksanakan akan berjalan denga lancar.

Dalam rangka meningkatkan daya kreatif anak dalam pembelajaran IPS

kiranya diperlukanstrategi pembelajaran yang tepat serta metode pembelajaran

yang bervariasi.Metode pembelajaran seperti metode ceramah, metode diskusi dan

metode bertanya adalah pemanfaatan berbagai macam metodepembelajaran

dalam proses belajar mengajar. Salah satunya, yakni penggunaanmetode diskusi

yang dibimbing langsung oleh guru secara lebih mendalam.Dengan pembelajaran

seperti ini siswa akan memperoleh pemahaman yangmendalam dari kejadian-

kejadian yang lebih luas. Bahkan nilai-nilai yang dapatdipetik oleh para siswa

dalam peristiwa tersebut juga dapat dicapai dengan baik.Sebab belajar pada

hakekatnya adalah belajar dari pengalaman lingkungan anak sekitar.

Melalui penggunaan metode diskusi terbimbing diharapkan para siswakelas

IV mengetahui tentang pengertian masalah masalah sosial, dan macam macam

Page 19: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

3

masalah sosial dalam kehidupan sehari hari dalam pembelajaran IPS. Berdasarkan

pengalaman penulis sebagai pengajar di kelas IV, hasilbelajar IPS siswa kelas IV

SDN I Kenteng sangat rendah. Kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Untuk

memperbaiki danmeningkatkan hasil belajar dan daya kreatif siswa kelas IV

tersebut, banyak cara yang harusdilakukan. Untuk keperluan ini maka akan dicoba

melalui penggunaan metodepembelajaran. Adapun salah satu metode dalam

pembelajaran tersebut adalah diskusi terbimbing.

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini diberi judul: “Aplikasi

Metode Diskusi Terbimbing Dalam Meningkatkan Kompetensi Berfikir Kreatif

Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Kenteng Nogosari Boyolali Tahun 2010”.

B. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas dapat ditemukan permasalahan-

permasalahan sehingga dapat merumuskan masalahnya sebagai berikut:

1. Apakah metode diskusi terbimbing dapat meningkatkan kompetensiberpikir

kreatif pada pembelajaran IPS siswa kelas IV SD?

2. Kendala apa saja yang ditemukan dalam menerapkan metode diskusi

terbimbing untuk meningkatkan berpikir kreatif pada pembelajaran IPS siswa

kelas IV SD?

3. Apakah solusi yang dilakukan dalam meningkatkan kompetensi berpikir kreatif

dengan menggunakan metode diskusi terbimbing?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini, maka

tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kompetensi berpikir kreatif dalam menggunakan metode

diskusi terbimbing pada pembelajaran IPS siswa kelas IV SD.

Page 20: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

4

2. Untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang ditemukan dalam menerapkan

metode diskusi terbimbing untuk meningkatkan berpikir kreatif siswa kelas IV

SD.

3. Untuk mendapatkan solusi yang dilakukan dalam meningkatkan kompetensi

berpikir kreatif dengan menggunakan metode diskusi terbimbing.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat teori

a. Digunakan untuk masukan bagi penulis lain sebagai referensi dalam menulis.

b. Diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan metode diskusi terbimbing

sebagai metode yang mampu menemukan, mengarahkan dan

mengembangkan daya kreatif siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Memberikan pengalaman langsung pada guru SD N 1 Kenteng sebagai

perbaikan dan penyempurnaan metode pembelajaran guna memacu

peningkatan motivasi belajar dan mengefektifkaan penggunaan metode

pembelajaran. Dan untuk memberi masukan agar menekankan pembelajaran

yang berorientasi pada pembelajaran interaktif seperti diskusi yang

menekankan pembelajarn yang berpusat pada siswa (student centered)

b. Bagi Siswa

1) Siswa semakin terampil, antusias dan lebih aktif dalam melaksanakan

diskusi terbimbing di dalam kelas.

2) Dapat memberikan motivasi agar lebih tertarik belajar Ilmu Pengetahuan

Sosial sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar IPS.

c. Bagi lembaga/sekolah

1) Dapat memberikan wawasan kepada Kepala Sekolah Dasar dalam usaha

memperbaiki proses pembelajaran para guru dan untuk menambah sarana

dan prasarana sehingga mutu pendidikan dapat lebih meningkat.

2) Meningkatkan daya berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial.

Page 21: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

5

3) Tumbuhnya keakraban antara teman sejawat dalam mengembangkan

proses pembelajaran yang bermutu.

4) Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif di sekolah.

5) Untuk memberi gambaran tentang kompetensi guru dalam penerapan

metode mengajar, dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

IPS sehingga diharapkan prestasi belajar dapat ditingkatkan.

Page 22: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Tinjauan Tentang Metode Diskusi

a. Pengertian Diskusi

Secara etimologi diskusi berasal dari bahasa Inggris discusis dan

discussion. Discus berarti examine and argue about a subject (menguji dan

beradu pendapat tentang suatu masalah), dan discussion berarti talk for the

purpose of discussing (membahas sesuatu sesuai tujuan diskusi). Homby AS

(dalam Roestiyah NK, 2001: 5)

Pada jaman modern diskusi telah dianggap sebagai satu ciri penting

sebuah kelas yang demokratis, yang didefinikan sebagai suatu kegiatan

dimana orang-orang berbicara bersama untuk berbagi dan saling tukar

informasi tentang suatu topik atau masalah atau mencari pemecahan terhadap

suatu masalah berdasarkan bukti-bukti yang ada. (Aziz Wahab, 2008: 100)

Metode diskusi adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang

membincangkan suatu topik atau masalah yang dilakukan oleh dua orang atau

lebih (dapat guru atau siswa dan siswa lainnya), dimana orang orang yang

berbincang memiliki perhatian yang sama terhadap topik atau masalah yang

menjadi pokok pembicaraan, sehingga mendapat berbagai alternatif jawaban

terhadap topik atau masalah yang di diskusikan (Moejiono& Dimyati, 1993:

51)

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode diskusiadalah

proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar

menukar pengalaman, informasi dalam memecahkan masalah dengan

bimbingan dari guru.

b. Pengertian Metode Diskusi Terbimbing

Metode mengajar adalah kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang

guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya. (Ischak,

2002: 6.5).

Page 23: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

7

Metode diskusi terbimbing memang belum terbiasa digunakan oleh

guruuntuk mata pelajaran IPS. Mungkin hal ini disebabkan guru

belummengerti bahwa metode diskusi merupakan metode mengajar yang

sangatefektif untuk menyampaikan materi pelajaran, khususnya materi

pelajaran IPS dibandingkan dengan metode ceramah. Selain itu mungkin

gurumemang tidak tahu manfaat dari diskusi terbimbing. Kemungkinan yang

lain guru merasa khawatir kalau siswanya menjadi ribut dan

mengacaukankelas bila menggunakan metode diskusi terbimbing.

Metode diskusi terbimbing adalah suatu cara penyajian bahanpelajaran

dengan menugaskan siswa atau kelompok pelajar melaksanakanpercakapan

ilmiah untuk mencapai kebenaran dalam rangka mewujudkantujuan

pengajaran (Karo-karo, 1984: 25). Pendapat tersebut didukung oleh Azis

Wahab yang menyatakanmetode diskusi merupakan suatu pengalaman

belajaryang melibatkan dua atau lebih individu dan saling berhadapan muka

sertaberinteraksi secara verbal mengenai tujuan dan sasaran tertentu

melaluitukar menukar informasi, mempertahankan pendapat atau pemecahan

masalah (Azis wahab, 2008: 103).

Pemimpin diskusi menurut Roestiyah(Dalam Mulyani, 2006: 14)

haruslah seorangsiswa yang mengatur pembicaraan agar diskusi berjalan

lancar seorangpemimpin diskusi haruslah seorang yang memahami dan

menguasaimasalah yang akan didiskusikan, berwibawa, dan disegani teman-

temannya,berbahasa baik dan lancar, dapat bertindak tegas, adil

dandemokratis serta memiliki keterampilan mengatur teman-temannya.

Lebihlanjut menurutnya seorang guru harus dapat berperan antara lain: (1)

Pengatur lalu lintas pembicaraan. Pemimpin diskusi harus dapat mengatur

duduk siswa sesuai teknik diskusi bertanya kepada anggota diskusi secara

berturut-turut, menjaga agar peserta tidak berebut dalam berbicara, dan

mendorong pesertayang pendiam dan pemalu. (2) Benteng

penangkis.Bertugas mengembalikan pertanyaan kepada kelompok diskusi

apabiladiperlukan dan memberi petunjuk apabila mengalami hambatan. (3)

Penunjuk jalan.Bertugas memberi petunjuk umum mengenai kemajuan yang

Page 24: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

8

telahdicapai dalam kelompok diskusi itu.

(digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH0126.dir/doc.pdf,12

april 2010)

Dalam bagian akhir diskusi,kegiatan-kegiatan yang perlu diperhatikan

antara lain: (a)Memperhatikan permasalahan yang dibahas telah

cukupdibicarakan dan memberi bahan pertimbangan untuk

membuatpemecahan atau kesimpulan. (b) Menyimpulkan berbagai pendapat.

(c) Diperlukan tindak lanjut dalam bentuk tugas atau dicukupkansampai pada

kesimpulan. menilai pelaksanaan diskusi apakah telah berhasil dengan baik

danmenghasilkan tujuan yang diharapkan.

Penggunaan metode diskusi terbimbing dalam proses belajar mengajar

tentu untuk efektivitas proses pembelajaran agar memberi hasil yang

optimal.Kualitas output pendidikan banyak ditentukan oleh kualitas proses

pembelajaran, dan kualitas proses pembelajaran diantaranya ditentukan oleh

penetuan metode pembelajaran.

Dari berbagai pendapat di atas mengenai metode diskusi

terbimbingdapat disimpulkan bahwa diskusi terbimbing merupakan proses

komunikasidua arah dengan cara memberikan kesempatan pada kedua belah

pihak untukdapat mencurahkan perasaan secara lebih terbuka sehingga

memberikanpeluang untuk berkembangnya ide-ide dari seluruh siwa yang

terlibat danberpartisipasi didalamnya secara lebih bebas.

c. Tujuan Metode Diskusi

Tujuan penggunaan metode diskusi dalam proses belajar mengajar tentu

untuk efektivitas proses pembelajaran agar memberi hasil yang optimal.

Kualitas output pendidikan banyak ditentukan oleh kualitas proses

pembelajaran, dan kualitas proses pembelajaran diantaranya ditentukan oleh

penetuan metode pembelajaran. Tujuan penggunaan metode diskusi, menurut

(Slavin, 1994: 291) adalah:

1) Inquiry Training, yaitu pembelajaran yang bertujuan agar siswa dapat

mengembangkan keterampilan bertanya dan membuat kesimpulan.

Page 25: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

9

2) Exploring Point of View, yaitu pembelajaran yang bertujuan agar siswa

mampu menggali dan mengembangkan ide tentang suatu topik.

Tujuan penggunaan metode diskusi menurut Moejiono& Dimyati

(1993: 51) adalah: (1) Mengembangkan ketrampilan bertanya,

berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan pada diri siswa. (2)

Mengembangkan sikap positif terhadap sekolah, para guru, dan bidang studi

yang dipelajari. (3) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan

konsep diri (self-concepts) yang lebih positif.(4) Meningkatkan keberhasilan

siswa dalam mengemukakan pendapat.(4) Mengembangkan sikap terhadap

isu-isu kontroversial.

Melalui penggunaan metode diskusi, siswa juga mendapat kesempatan

untuk latihan keterampilan berkomunikasi dan keterampilan untuk

mengembangkan strategi berpikir dalam memecahkan masalah. Namun

demikian pembelajaran dengan metode diskusi semacam ini keberhasilannya

sangat bergantung pada anggota kelompok itu sendiri dalam memanfaatkan

kesempatan untuk berpatisipasi dalam pembelajaran. Untuk meningkatkan

proses diskusi, peranan pemimpin diskusi sangat menentukan.

Pemimpin diskusi bertugas untuk mengklarifikasi topik yang tidak

jelas. Jika diskusi tidak berjalan, pemimpin diskusi berkewajiban mengambil

inisiatif dengan melontarkan ide-ide yang dapat memancing pendapat peserta

diskusi. Demikian pula bila terjadi ketegangan dalam proses diskusi, tugas

pemimpin diskusi adalah meredakan ketegangan. Tidak jarang pendapat-

pendapat dalam diskusi menyimpang dari topik utama, karena itu pemimpin

diskusi bertugas untuk mengembalikan pembicaraan kepada topik utama

diskusi.

d. Metode Diskusi

Metode diskusi memiliki beberapa variasi, karena itu perlu dipilih agar

selaras dengan kepentingan proses pembelajaran di kelas. Roestiyah NK

(2001: 5) Menyebutkan tujuh variasi metode diskusi yaitu:

1) Whole Group: satu diskusi yang diikuti tidak lebih dari 15 orang.

Page 26: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

10

2) Buzz Group: suatu diskusi dua sampai delapan kelompok besar yang

dibagi dua sampai delapan kelompok kecil. Tiap-tiap kelompok jika

diperlukan memberikan laporan pada kelompok besar.

3) Panel: suatu diskusi dimana kelompok kecil antara tiga sampai enam

orang mendiskusikan subjek tertentu, dan duduk semi melingkar

dihadapan kelompok besar.

4) Simposium: suatu diskusi yang anggotanya harus menyiapkan prasaran

sesuai pandangannya. Pendengar diberikan kesempatan untuk

mengajukan pandangan umum.

5) Colloquium: suatu diskusi dengan satu atau beberapa nara sumber tidak

dalam bentuk pidato, atau dengan menginterview seorang nara sumber

kemudian mengundang pertanyaan dari pendengar.

6) Debat:suatu diskusi yang pesertanya terbagi dua dalam kelompok besar

yang kekuatan dan jumlahnya berimbang untuk membahas objek

tertentu, dan biasanya masalah-masalah nilai atau norma.

7) Firsh bowl: suatu diskusi terdiri dari satu sampai tiga orang nara sumber.

Para nara sumber duduk semi melingkar berderet dengan tiga kursi

kosong menghadap kelompok besar. Moderator memberikan pengantar

dan meminta peserta kelompok besar duduk di kursi kosong untuk

mengajukan pertanyaan dan mempersilahkan peserta lain berpartisipasi.

Dengan demikian jelas mengapa suatu mata pelajaran menggunakan

metode diskusi dan model diskusi yang mana saja yang dapat/mungkin

dipakai untuk kepentingan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Sedangkan dari perspektif arah/tujuan pembelajaran tergambar, bahwa

diskusi digunakan untuk mengembangkan keterampilan bertanya dan

membuat kesimpulan serta keterampilan mengembangkan gagasan.

e. Manfaat Metode Diskusi

Menurut Ahmad Tafsir metode pembelajaran diskusi menimbulkan

implikasi pendidikan sebagai berikut:

Page 27: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

11

1) Dalam diskusi terjadi interaksi dinamis sehingga tidak membosankan

dengan demikian peserta akan terus mengikuti pembicaraan sehingga

metode ini dapat membangkitkan minat.

2) Kesalahan akan segera dapat direspon para peserta dan selanjutnya dapat

segera diperbaiki.

3) Dapat menggugah perasaan dan memberikan kesan yang kuat dalam jiwa

para siswa.

4) Diskusi yang mengikuti tuntutan ajaran Islam akan meninggalkan

pengaruh pendidikan akhlak dan dapat menghargai ornag lain. (A. Tafsir,

2004: 137)

Melalui metode diskusiterjadi proses pembelajaran dengan perolehan

pengetahuan kognitif tinggi, kesadaran afektif dengan internalisasi nilai-nilai

dalam kandungan metodologis serta berbagai keterampilan. Implementasi

metode diskusi yang didesain dengan baik pada proses belajar mengajar,

melibatkan siswa baik secara fisik maupun mental. Proses keterlibatan fisik

dengan cara siswa mencari, memilih, dan menyusun, serta melakukan

interaksi dalam diskusi. Keterlibatansiswa secara mental melalui proses

berpikir, internalisasi nilai-nilai ini merupakan faktor eksternal yang

memotivasi semangat belajar siswa.

Dengan demikian metode diskusi mempengaruhi daya kreatif siswa.

Pada saat yang sama keterlibatan siswa dalam diskusi membutuhkan proses

kreatif.Berargumentasi dalam diskusi membutuhkan kecermatan, kecepatan

dan keakuratan dalam berpikir. Siswa yang terbiasa dengan cara ini akan

memiliki kemampuan berpikir kreatif lebih tinggi. Dengan demikian berpikir

kreatif akan meningkat pada saat siswa melakukan proses pembelajaran yang

mendorong terjadinya kreativitas.

f. Metode Diskusi dalam Pembelajaran

Metode diskusi ialah suatu cara penyampaian bahan pelajaran dan guru

memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat, membuat

kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.Dalam

kehidupan modern ini banyak sekali masalah yang dihadapi oleh manusia,

Page 28: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

12

sedemikiankompleknya masalah tersebut sehingga tak mungkin hanya

dipecahkan dengan satu jawaban saja. tetapi kita harus menggunakan segala

pengetahuan kita untuk memberi pemecahan yang terbaik. Ada kemungkinan

terdapat lebihdari satu jawaban yang benar sehingga harus menemukan

jawaban yang paling tepat di antara sekian banyak jawaban.

Kecakapan untukmemecahkan masalah dapat dipelajari.Untuk itu siswa

harus dilatih sejak kecil. Persoalan yang kompleks sering kita jumpai dalam

kehidupan bermasyarakat, karenanya dibutuhkan pemecahan atas dasar

kerjasama. Dalam hal ini diskusi merupakanjalan yang banyak memberi

kemungkinanpemecahan terbaik. Selainmemberi kesempatan untuk

mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah, juga dalam kehidupan

yang demokratis kita diajak untuk hidup bermusyawarah, mencarikeputusan-

keputusan atas dasar persetujuan bersama. Bagi anak-anak, latihan

untukperanan peserta dalam kehidupan di masyarakat.

2. Berpikir Kreatif

a. Pengertian berpikir kreatif

Ruggiero (1998) mengartikan berpikir sebagai suatu aktivitas mental

untuk membantu memformulasikan atau memecahkan suatu masalah,

membuat suatu keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan (fulfill a

desire to understand). Pendapat ini menunjukkan bahwa ketika seseorang

merumuskan suatu masalah, memecahkan masalah, ataupun ingin memahami

sesuatu, maka ia melakukan suatu aktivitas berpikir.(http://suaraguru.

wordpress.com/2009/02/23/meningkatkan-kemampuanberpikir-kreatifsiswa/,

diakses 11 Juli 2010)

Berpikir adalah proses mengolah dan memanipulasikan informasi untuk

memenuhi suatu kebutuhan atau memberikan respons. Dalam berpikir

seseorang mengolah informasi-informasi yang ada dengan menggunakan

lambang-lambang visual, lambang grafis atau lambang

Page 29: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

13

verbal.(http://kuliah.dagdigdug.com/2008/07/06/berpikir-kreatif/, diakses 11

Juli 2010)

Berpikir adalah suatu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan

penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Ciri-ciri yang terutama dari

berpikir adalah adanya abstraksi. Dalam arti luas, berpikir adalah bergaul

dengan abstraksi-abstraksi. Dalam arti sempit berpikir adalah meletakkan

atau mencari hubungan/pertalian antara abstraksi-

abstraksi.(http://www.lihatkita.co.cc/2010/01/berpikir.html, diakses 11 Juli

2010)

Kreatif adalah kemampuan untuk menciptakan gagasan-gagasan baru

dan orisinil.http://kuliah.dagdigdug.com/2008/07/06/berpikir-kreatif/,diakses

11 Juli 2010). Pendapat tersebut diperkuat oleh James R Evan (1994: 1) yang

mengemukakan bahwa kreatif adalah ketrampilan untuk menentukan

pertalian baru, melihat subjek dari persepektif baru, dan membentuk

kombinasi-kombinasi dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam

pikiran.

Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif

adalah kemampuan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap

suatu masalah, dimana penekanannya pada kuantitas, ketepatgunaan, dan

keberagaman jawaban. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir

kreatif seseorang makin tinggi, jika ia mampu menunjukkan banyak

kemungkinan jawaban pada suatu masalah. Semua jawaban itu harus sesuai

dengan masalah dan tepat. Selain itu jawaban harus bervariasi.

b. Pengertian Kompetensi

Mulyasa (2006:37) berpendapat bahwa “Kompetensi merupakan

perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan

dalam kebiasaan berpikir dan bertindak”.

Dalam hal ini W. Robert Houston (dalam Roestiyah N.K, 1986: 4)

memberikan pengertian adalah sebagai:“Competence” ordinarilly is defined

as “adequancy berikut for a task” or “possesion of require knoledge, skill

and abilities”.Di sini dapat diartikan kompetensi sebagai sesuatu tugas yang

Page 30: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

14

memadai, atau memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuanyang

dituntut oleh jabatan seseorang. Dalam pengertian ini kompetensi lebih

dititikberatkan pada tugas guru dalam mengajar.

Konsep dasar kompetensidalam mengajar mempunyai ciri khuusus

yang pokok (karakteristik) demikian:

1) Ketepatan perumusan tujuan belajar. Yang dapat didefinisikan dalam

tingkah laku dan diartikan dengan istilah yang tepat.

2) Pertanggung dugaan. Siswa mengetahui bahwa dia diharapkan untuk

menunjukkan kompetensi yang kompetensi yang spesifik bagi tingkataan

yang sesuai. Dia menerima tanggung jawab dan mengaharapkan adanya

perhitungan/dugaan untuk menemukan timbulnya suatu kriteria

keberhasilan.

3) Perwujudan keberhasilan. Yang dilaksanakan dengan individualisasi

program. Mereka maju menurut kecepatannya sendiri dalam waktu

menerima pelajaran, dan masing-masing siswa berbeda daya tangkapnya.

Perwujudan kepribadian yang baik, ialah bila tiap siswa mempunyai

bebrapa pilihan dengan menyeleksi tujuan kegiatan belajar.(Roestiyah

N.K, 1986: 5)

Surat Keputusan Mendiknas nomor045/U/2002 tentang Kurikulum Inti

Perguruan Tinggi mengemukakan “Kompetensi adalah seperangkat tindakan

cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk

dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksnakan tugas-tugas di bidang

pekerjaan tertentu”. Association K.U. Leuven mendefinisikan bahwa

pengertian kompetensi adalah peingintegrasian dari pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang memungkinkan untuk melaksanakan satu cara

efektif. Robert A. Roe (2001) mengemukakan definisi dari kompetensi yaitu:

Competence is defined as the ability to adequately perform a task, duty or

role. Competence integrates knowledge, skills, personal values and attitudes.

Competence builds on knowledge and skills and is acquired through work

experience and learning by doing.

(http://my.opera.com/winsolu/blog/pengertian-kompetensi, 12 April 2010)

Page 31: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

15

Dari definisi di atas kompetensi dapat digambarkan sebagai

kemampuan untuk melaksanakan satu tugas, peran atau tugas, kemampuan

mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan,sikap-sikap dan

nilai-nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan

keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang

dilakukan.

Sehingga kompetensi berpikir kreatif merupakan pengetahuan, sikap,

apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan

tugas-tugas pembelajaran dalam menyelesaikan pekerjaan tertentu.

c. Ciri anak yang kreatif

Terdapat 10 (Sepuluh) ciri-ciri pribadi kreatif, yaitu: (1) Imajinatif. (2)

Mempunyai prakarsa. (3) Mempunyai minat luas. (4) Mandiri dalam berpikir.

(5) Melit (selalu ingin tahu tentang segala hal). (6) Senang berpeluang. (7)

Penuh energi. (8) Percaya diri. (9) Bersedia mengambil resiko .(10) Berani

dalam pendirian dan keyakinan (SC. Utami M, 2004: 31).

Adapun ciri-ciri siswa kreatif menurut Hawadi Reni Akbar (2001:5)

adalah sebagai berkut: (1) Memiliki rasa ingin tahu yang mendalam. (2)

Memberikan banyak gagasan, ususl-usul terhadap suatu masalah. (3) Mampu

menyatakan pendapat secara spontas dan tidak malu-malu. (4) Mempunyai

rasa keindahan. (5) Menonjol dalam satu atau lebih bidang studi. (6) Dapat

mencari pemecahan masalah dari berbagai segi.(7) Mempunyai rasa

humor.(8) Mempunyai daya imaginasi (misalnya memikirkan hal-hal baru

dan tidak biasa). (9) Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan

masalah yang berbeda dari orang lain. (10) Kelancaran dalam menghasilkan

bermacam-macam gagasan. (11) Mampu menghadapi masalah dari berbagai

sudut pandang.

d. Teori Tentang Proses Kreatif

Wallas dalam bukunya “The Art of Thought” menyatakan bahwa proses

kreatif meliputi 4 tahap:

Page 32: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

16

1. Tahap Persiapan, memperisapkan diri untuk memecahkan masalah dengan

mengumpulkan data/ informasi, mempelajari pola berpikir dari orang lain,

bertanya kepada orang lain.

2. Tahap Inkubasi, pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan,

individu melepaskan diri untuk sementara masalah tersebut. Ia tidak

memikirkan masalah tersebut secara sadar, tetapi “mengeramkannya’

dalam alam pra sadar.

3. Tahap Iluminasi, tahap ini merupakan tahap timbulnya “insight” atau “Aha

Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru.

4. Tahap Verifikasi, tahap ini merupakan tahap pengujian ide atau kreasi

baru tersebut terhapad realitas. Disini diperlukan pemikiran kritis dan

konvergen. Proses divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti proses

konvergensi (pemikiran kritis). (http://www.google.co.id/search?hl=id&q=

PENGEMBANGAN+KREATIVITAS&meta=&aq=f&aqi=g2&aql=&oq=

&gs_rfai=, diakses 13 April 2010)

e. Metode Berpikir Kreatif

Ada sejumlah metode yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah secara

kreatif.

1. Evolusi. Melalui metode ini, ide diperbaiki sedikit demi sedikit. Perbaikan

itu dapat dilakukan berulang kali. Ide tersebut dapat merupakan perbaikan

dari yang telah ada. Gabungan sejumlah ide atau bahkan ide baru sama

sekali. Dengan perbaikan sedikit demi sedikit, sering kali diperoleh hasil

yang jauh berbeda dengan hasil sebelumnya. Contoh nyatanya adalah pada

teknologi telepon genggam. Bila diperhatikan, beda antara tipe yang baru

dengan sebelumnya kadang tidak jauh berbeda.

2. Sintesa. Dengan metode ini, dua atau lebih ide dikombinasikan menjadi

sebuah ide baru. Contohnya, telepon genggam yang dilengkapi kamera.

3. Revolusi. Metode revolusi mengajak kita untuk mengungkapkan ide yang

sama sekali abru. Misalnya, beberapa ratus tahun yang lalu, manusia

belum terbayang untuk menggunakan matahasri sebagai sumber energi.

Namun saat ini, telah diciptakan pembangkit listrik tenaga matahari.

Page 33: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

17

4. Reaplikasi. Melihat sesuatu yang sudah ada, dengan sudut pandang yang

baru. Hindari berpikir bahwa sesuatu hanya dapat dipakai sesuai

kegunaannya

5. Ubah cara pandang (Insight). Fokuslah untuk menyelesaikan inti

permasalahan yang ada, dan jangan terpusat pada kebiasaan lama dalam

menyelesaikan sesuatu. Contohnya, bagaimana agar perkuliahan tidak

terlalu membosankan? Materi perkuliahan tidak harus disampaikan semua

oleh dosen. Bisa saja dosen meminta tiap mahasiswa untuk mempelajari

bagian tertentu dan mempresentasikannya pada rekan-rekan mahasiswa.

Dosen hanya perlu mengawasi, memperbaiki, dan menambahkan jika

perlu. (http://nicedaysblue.web.id/index.php/rupa-rupa/44-soft-skill/86-

berpikir-kreatif, diakses 11 Juli 2010)

f. Proses Pemecahan masalah secara kreatif

Menurut S.C Utami Munandar (1992:110-112) Jika ada suatu masalah

atau keadaan kemelut yang kita rasakan, yang pertama-tama harus dilakukan

adalah menggambar situasi tersebut dengan mempertanyakan: Apa

masalahnya, bagaimana masalah itu terjadi, bilamana masalah itu terjadi,

dimana masalah itu terjadi, siapa saja yang tersangkut dalam masalah itu,

setelah masalah dijabarkan kita mulai dengan tahap pertama yaitu:

1) Menemukan fakta. Kita mengumpulkan fakta tentang situasi bermasalah

yang kita rasakan. Disusul pertanyaan-pertanyaan selengkap mungkin

sehubungan dengan informasi yang kita perlukan mengenai masalah itu

(fase divergen). Kemudian kita tinjau lagi pertanyaan-pertanyaannya dan

memilih yang paling penting untuk diketahui (fase konvergen). Kita catat

siapa yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dan bagaimana

jawabannya.

2) Menemukan masalah. Disinai kita mencoba menjelaskan masalahnya

(yang masih samar-samar) dengan melihatnya dari sudut tinjauan atau

aspek yang berbeda-beda. Agar mendapat gambaran yang lebih luas kita

menanyakan “mengapa?” terhadap masalahnya, untuk mendapatkan

perspektif lain. Kemudian masalah yang diperluas diuraikan menjadi

Page 34: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

18

macam-macam masalah yang lebih khusus (submasalah, fase divergen).

Masalah-masalah diuraikan sedemikian rupa sehingga mengundang

banyak gagasan: “ dengan cara-cara apa…?”

Kemudian dari masalah-masalah khusus itu kita pilih satu masalah yang

menurut kita paling penting dipecahkan saat ini (fase konvergen).

3) Menemukan gagasan. Setelah memilih masalah khusus kita

mengembangkan sebanyak mungkin ide untuk memecahkan masalah

tersebut ( fase divergen). Untuk ini kita menggunakan teknik-teknik kreatif

yang telah dikemukakan sebelumnya. Mula-mula tidak diberikan

pertimbangan kritis terhadap gagasan-gagasan yang muncul. Baru sesudah

banyak gagasan yang terkumpul, kita meninjau setiap gagasan satu per

satu untuk mmemilih gagasan-gagasan yang terbaik (fase konvergen).

Gagasan-gagasan yang sudah diseleksi ini kita tinjau lebih lanjut pada

tahap berikutnya.

4) Menemukan penyelesaian. Pada tahap ini kita menentukan tolak ukur

(Patokan, kriteria)untuk menilai setiap gagasan secara sistematis (proses

divergen). Kekuatan dan kelemahan setiap gagasan dinilai berdasarkan

tolak ukur yang telah dipilih. Agar lebih jelas kita dapat menggunakan

matriks.

Sebagai tolak ukur dapat ditentukan misalnya: factor biaya, waktu, tenaga,

fasilitas dan sebagainya. Gagasan-gagasan dapat dinilai dengan angka (1

sampai 5; 5 = baik sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 = kurang

sekali). Atau dengan sebutan: BS = baik sekali, B = baik, C = cukup, K =

kurang, dan KS = kurang sekali.

Berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh untuk masing-masing gagasan

dipilih gagasan yang etrbaik (fase konvergen). Jika ada gagasan yang baik,

gagasan-gagasan itu dapat kita kombinasikan.

5) Menemukan penerimaan. Pada tahap ini kita membuat suatu rencana kerja

supaya gagasan yang telah dipilih sebagai gagasan yang paling baik (atau

kombinasi dari gagasan) dapat diterima dan dilaksanakan.

g. Pengertian kreativitas

Page 35: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

19

Menurut Reni Akbar Hawadi, dkk (2001: 4) kreativitas adalah

kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa

gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun

non aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hak yang

sudah lama, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada

sebelumnya.

Sedangkan menurut Utami Munandar kreativitas adalah kemampuan -

berdasarkan data atau informasi yang tersedia - menemukan banyak

kemungkinan jawaban terhadap sesuatu masalah, dimana penekananya adalah

pada kuantitas ketepatgunaan, keragaman jawaban. (SC. Utami M, 1992: 48)

Kreativitas pada dasarnya merupakan kemampuan seseorang untuk

melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik

dalam bentuk ciri-ciri berpikir kreatif maupun berpikir afektif, baik dalam

karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada. (Monty&

Fidelis, 2003: 109)

Menurut Elizabeth B. Hurlock (1993: 4) mengemukakan bahwa

“kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi,

produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru dan sebelumnya tidak

dikenal pembuatannya”. Kreativitas adalah dinamika yang mambawa

perubahan yang berarti, baik di dalam dunia kebendaan, ide, seni, atau

struktur sosial.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas

adalah suatu kondisi, sikap, dan kemampuan seseorang untuk menghasilkan

komposisi, produk dan gagasan dalam proses mengkaitkan hubungan dalam

duniakebendaan, ide, seni, dan struktur sosial.

h. Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas

Kreativitas tidak hanya tergantung pada potensi bawaan yang khusus,

tetapi juga pada perbedaan mekanisme mental atau sikap mental yang

menjadi sarana untuk mengungkapkan sifat bawaan tersebut. Elizabeth B

Hurlock (1993: 11) mengemukakan bahwa beberapa kegiatan yang dilakukan

untuk meningkatkan kreativitas adalah:

Page 36: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

20

1) Waktu. Untuk menjadi kreatif kegiatan anak seharusnya jangan diatur

sedemikian rupa sehingga anak hanya mempunyai sedikit waktu bebas

untuk bermain-main dengan gagasan dan konsep yang dipahaminya.

2) Kesempatan. Apabila mendapat tekanan dari kelompok, kemudian anak

menyendiri, maka ia menjadi lebih kreatif.

3) Dorongan. Orang tua sangat berperan dalam hal ini, anak seharusnya

dibebaskan dari ejekan dan kritik yang seringkali memojokkan anak.

4) Sarana. Harus disediakan untuk merangsang dorongan eksperimen dan

eksplorasi yang merupakan unsur penting dalam kreativitas.

5) Lingkungan. Keadaan lingkungan yang ramah merangsang kreativitas

anak. Ini harus dilakukan sejak dini dan dilanjutkan pada usia sekolah.

6) Hubungan dengan orang tua. Orang tua yang selalu terlalu melindungi

atau terlalu posesif terhadap anak dapat menghambat proses kreativitas.

Anak tidak mempunyai rasa percaya diri untuk mengembangkan

kreativitas.

7) Cara mendidik anak. Mendidik secara demokratis dan permisif dirumah

dan disekolah akan meningkatkan kreativitas, sedangkan mendidik

dengan cara otoriter menghambat proses kreativitas.

8) Pengetahuan. Semakin banyak pengetahuan yang diperoleh anak maka

semakin baik dasar untuk mencapai peningkatan kreativitas.

Sikap orang tua terhadap anak dapat meningkatkan atau bahkan

menghambat kreativitas. Utami S.C Munandar (2004: 94) mengemukakan

beberapa sikap orang tua yang memupuk kreativitas anak, yaitu:

a) Menghargai pendapat anak dan mendorongnya untuk mengungkapkannya;

b) Memberi waktu kepada anak untuk berpikir, merenung, dan berkhayal;

c) Membiarkan anak mengambil keputusan sendiri;

d) Mendorong kemelitan anak;

e) Meyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang ingin dicoba

dilakukan, dan apa yang dihasilkan;

f) Menunjang dan mendorong kegiatan anak;

g) Menikmati keberadaanya bersama anak;

Page 37: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

21

h) Memberi pujian yang sungguh-sungguh kepada anak;

i) Mendorong kemandirian anak dalam bekerja; dan

j) Melatih hubungan kerja sama yang baik dengan anak.

i. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Perlu diketahui Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar tidak hanya

mengajarkan disiplin ilmu-ilmu sosial, melainkan mengajarkan konsep-

konsep esensi ilmu sosial untuk membentuk subyek didik dalam hal ini siswa

menjadi warga negara yang baik. Berkenaan dengan hal ini akan diuraikan

sekilas tentang Ilmu Pengetahuan Sosial.

IPS merupakan perwujudan dari suatu pendekatan inter-disipliner dari

pelajaran ilmu-ilmu sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang

ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, ekonomi, antropologi dan disiplin ilmu sosial

lainnya. Di bawah ini dikemukakan beberapa definisi IPS yaitu:

Dalam GBPP SD (1994) Dijelaskan IPS adalah: “ Mata pelajaran

yang mempelajari kehidupan yang didasarkan pada bahan kajian ekonomi,

geografi, sosiologi, antropologi, tata negara dan sejarah”.

Dakir, dkk (2002: 7) menyatakan bahwa“IPS adalah bidang studi yang

mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat

dengan meninjau dari beberapa aspek kehidupan atau suatu perpaduan”.

Sedangkan Menurut Nasution dalam Dakir, dkk (2002:6-7) Ilmu Pengetahuan

Sosial adalah suatu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan

yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisiknya

maupun dalam lingkungan sosial yang bahannya diambil dari berbagai ilmu

sosial seperti Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Ilmu Politik dan

Psikologi .

Dengan demikian IPS sebagai bidang studi memiliki garapan yang

dipelajari cukup luas. Bidang garapannya itu meliputi gejala-gejala dan

masalah kehidupan manusia di masyarakat. Berkenaan dengan gejala dan

Page 38: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

22

masalah kehidupan masyarakat bukan pada teori dan keilmuannya, melainkan

pada kenyataan kemasyarakatan.

j. Tujuan IPS

Secara keseluruhan tujuan Pendidikan IPS di SD adalah sebagai

berikut:

1) Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna bagi

kehidupannya kelak dimasyarakat.

2) Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi,

menganalisis dan menyusunalternatif pemecahan masalah sosial yang

terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

3) Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan

sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang

keahlian.

4) Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan

ketrampilan terhadap pemanfaatan lingkungsn hidupyang menjadi bagian

dari kehidupan tersebut.

5) Membekali anak didik dengan kemampauan mengembangkan

pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan,

masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi. (Ischak, 2002: 38)

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:17) Mata pelajaran

IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan masyarakat.

b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan

sosial.

c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi

dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.

Ruang lingkup mata pelajaran Pengetahuan Sosial meliputi aspek:

a) Sistem sosial budaya

Page 39: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

23

b) Manusia, tempat dan lingkungan

c) Perilaku ekonomi dan kesejahtaraan

d) Waktu, keberlanjutan dan perubahan

e) Sistem berbangsa dan bernegara

Depdiknas (2003:3)

k. Hakikat Pembelajaran IPS SD

Pengorganisasian bahan pengajaran IPS di SD sumbernya dariberbagai

ilmu sosial yang diintegrasikan menjadi satu ke dalam mata pelajaran.Dengan

demikian pengajaran IPS di SD merupakan bagian integral dari bidang studi.

Namum ketika membicarakan suatu topik yang berkaitan dengan IPS,

bahan-bahan pengajaran bisa dibicarakan secara lebih tajam.Ada dua bahan

kajian IPS, yaitu bahan kajian pengetahuan sosialmencakup lingkungan

sosial, yang terdiri atas ilmu bumi, ekonomi dan pemerintahandan bahan

kajian sejarah meliputi perkembangan masyarakat Indonesia sejak

lampauhingga masa kini.

Mengajar IPS pada tingkat sekolah dasar memerlukan stimulanyang

besar serta berbagai variasi pendekatan untuk mendapatkan partisipasi

pesertadidik. Akan tetapi kondisi kelas juga harus tetap dijaga supaya tidak

kehilangankendali dan disiplin. Selain itu diharapkan juga pengajar harus

selalu antusias dalam menambah pengetahuan pribadinya terhadap

pengetahuan sosial. Hal inidimaksudkan untuk menghindarkan suasana kelas

yang pasif dan membosankan.

l. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Bidang studi IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang

terintegrasi atau terpadu. Pengertian terpadu, bahwa bahan atau materi IPS

diambil dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan dan tidak terpisah-pisah dalam

kotak disiplin ilmu (Sadeli dalam Depdiknas, 2008: 26). Karena IPS terdiri

dari disiplin ilmu-ilmu Sosial, dapat dikatakan bahwa IPS itu mempunyai

ciri-ciri khusus atau karakteristik tersendiri yang berbeda dengan bidang studi

lainnya. Untuk membahas karakteristik IPS, dapat dilihat dari berbagai

pandangan. Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang khas.

Page 40: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

24

Demikian juga halnya dengan mata pelajaran IPS. Karakteristik mata

pelajaran IPS adalah sebagai berikut:

1) Materi IPS

Mempelajari IPS pada hakikatnya adalah menelaah interaksi antara

individu dan masyarakat dengan lingkungan (fisik dan sosial-budaya).

Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di

masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat

sebagai sumber dan obyeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak

berpijak pada kenyataan (Mulyono dalam Depdiknas, 2008: 26)

2) Strategi Penyampaian Pengajaran IPS

Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagian besar adalah

didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan anak,

keluarga, masyarakat, tetangga, kota, region, negara dan dunia. Tipe

kurikulum seperti ini disebut ”The Wedining Horizon or Expanding

Environment Curriculum” (Mukminan dalam Depdiknas, 2008:27)

m. Materi IPS

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

2. Mengenal sumber daya

alam, kegiatan ekonomi dan

kemajuan teknologi di

lingkungan Kabupaten/Kota dan

Provinsi.

2.4. Mengenal permasalahan sosial

di daerahnya.

Menganal Masalah-MasalahSosial di Lingkungan Setempat

Kita tidak bisa bebas dari masalah-masalah sosial, ada banyak sekali

masalah sosial di lingkungan masyarakat. Kita akan membahas contoh-contoh

masalah sosial di lingkungan tempat tinggal kita, misalnya:

1) Masalah-masalah Kependudukan

Page 41: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

25

Masyarakat yang tinggal atau mendiami suatu wilayah tertentu

disebut penduduk. Jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah

menentukan padat tidaknya di wilayah tersebut. Kita akan membahas

beberapa masalah kependudukan yang terjadi di Negara kita. Masalah-

masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia antara lain persebaran

penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang begitu besar,

pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas penduduk,

rendahnya pendapatan per kapita, tingginya tingkat ketergantungan dan

kepadatan penduduk.

a) Persebaran penduduk yang tidak merata

b) Jumlah penduduk yang begitu besar

c) Pertumbuhan penduduk yang tinggi

d) Kualitas penduduk rendah

e) Rendahnya pendapatan per kapita

f) Tingginya tingkat ketergantungan

g) Kepadatan penduduk

Beberapa kota besar di Indonesia sangat padat. Tingginya kepadatan

penduduk menyebabkan masalah-masalah sosial seperti: pengangguran,

kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya tindak

kejahatan, pemukiman kumuh, lingkungan temapt tinggal yang tidak

sehat dan sebagainya.

Pemerintah terus berupaya mengatasi masalah-masalah kependudukan di

atas. Upaya yang sudah dijalankan pemerintah antara lain sebagai

beikut:

a) Menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga

berencana.

b) Melakukan program transmigrasi.

c) Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.

d) Membuka lapangan kerja sebanyak mungkin dan sebagainya.

2) Tindak Kejahatan

Page 42: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

26

Contoh tindak kejahatan adalah pencurian, perampokan,

penjambretan, pencopetan, pemalakan, korupsi, pembunuhan dan

penculikan. Banyaknya tindak kejahatan menciptakan rasa tidak aman.

Perampokan dan penodongan menggunakan senjata api sering terjadi di

kota besar. Di desa pun sering terjadi pencurian. Misalnya, ada yang

mencuri ternak, hasil pertania, hasil hutan dan sebagainya.

3) Masalah Sampah

Bagi masyarakat pedesaan, sampah mungkin belum menjadi masalah

serius. Tapi, tidak demikian dengan masyarakat yang tinggal di kota atau di

daerah padat penduduk. Masyarakt kota dan daerah padat penduduk

menghasilkan banyak sekali sampah. Sampah segera menumpuk jika tidak

segera diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Pemerintah,

dalam hal ini adalah Dinas Kebersihan, memikul tanggung jawab dalam

mengelola sampah.

Masalah lain berkaitan dengan sampah adalah kebiasaan buruk

membuang sampah sembarangan. Di banyak tempat banyak warga yang

biasa membuang sampah ke sungai dan saluran air. Sungai dan aliaran air

menjadi mampet. Akibatnya, sering terjadi banjir juika hujan lebat.

4) Pencemaran Lingkungan

Berbagai cara telah dilakukan pemerintah untuk megatasi

pencemaran udara. Misalnya, membuat taman kota dan menanam pohon

sebanyak-banyaknya. Kita sebagai warga Negara sebaiknya ikut serta

dalam program ini. Selain itu, kalau kita memiliki kendaraan bermotor,

usahakan supaya kendaraan tersebut layak dipakai. Jangan sampai

kendaraan milik kita mengeluarkan banyak asap. Kalau bepergian ke mana-

mana, sebaiknya menggunakan kendaraan umum. Jumlah kendaraan di

jalan jadi berkurang.

5) Kebakaran

Kebakaran yang terjadi di masyarakat umumnya merupakan

kebakaran pemukiman. Sebuah rumah terbakar dan menjalar kerumah-

rumah di sekitarnya. Penyebabnya antara lain, kompor meledak dan

Page 43: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

27

sambungan arus pendek listrik. Karena masyarakat harus sangat hati-hati

dengan dua hal ini.

Kebakaran hutan sering terjadi pada musim kemarau. Asap

kebakaran hutan banyak sekali. Asap kebakaran hutan mengganggu

kesehatan dan lalu lintas. Selain itu, kawasan hutan akan semakin

berkurang.

6) Rusaknya atau Buruknya Fasilitas Umum

Coba kamu perhatikan keadaaan fasiltas umum dilingkunganmu.

Banyak fasilitas umum dalam keadaan rusak atau tidak terpelihara, bukan.

Banyak transportasi seperti bus, kereta api, dan kapal sudah tua dan kotor.

Demikian juga fasilitas-fasilitas sosial lainnya seperti telepon umum, WC

umum, tempat hiburan dan rekreasi dan sebagainya.

Fasilitas umum memang dipelihara dan dijaga oleh pemerintah.

Meskipun demikian, masyarakat harus membantu merawat dan menjaga

supaya tidak cepat rusak. Kalau ada fasilitas umum yang rusak, hendaknya

segera melapor ke pihak berwenang.

7) Perilaku Tidak Disiplin

Dalam hidup sehari-hari kita menjumpai banyak sekali perilaku tidak

disiplin. Kita ambil contoh keadaan dijalan raya. Salah satu penyebab

terjadinya kemacetan lalu lintas adalah perilaku tidak disiplin. Contoh

perilaku tidak disiplin di jalan raya antara lain sebagai berikut:

a) Menjalankan kendaraan melawan arus. Hal ini umumnya dilakukan

pengendara sepeda motor.

b) Mengendarai sepeda motor ditempat yang bukan semestinya, misalnya

ditrotoar dan jalur cepat.

c) Pengendara mobil yang parkir sembarangan.

d) Angkot dan bis sering berhenti di sembarang tempat untuk menaikkan

atau menurunkan penumpang.

e) Pejalan kaki menyeberang jalan meskipun rambu untuk pejalan kaki

menyala merah. Banyak pejalan kaki yang menyeberang bukan pada

tempat semestinya.

Page 44: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

28

8) Penyalahgunaan Narkoba dan Alkohol

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya.

Narkotika adalah obat untuk menenangkan syaraf, menghilangkan rasa

sakit dan meningkatkan rangsangan, contohnya morfin, heroin dan kokain.

Zat-zat yang tergolong narkoba umumnya dipakai dalam dunia medis.

Siapapun yang menggunakannya untuk tujuan diluar pengobatan (medis)

tergolong tindakan yang salah.

Penyalahgunaan narkoba menjadi masalah social yang sangat serius.

Pemakai narkoba akan kecanduan. Zat-zat itu perlahan-lahan merusak

tubuh pemakainya. Banyaknya peredaran narkoba dan penyalahgunaan

narkoba sangat meresahkan.

9) Pemborosan Energi

Sumber energi berupa bahan bakar (minyak bumi, gas alam dan batu

bara) suatu ketika akan habis. Sumber energi ini tidak dapat diperbaharui.

Karena itu, kita harus hemat memakainya supaya sumber-sumber energi ini

tidak cepat habis.

Kita bisa belajar menjadi hemat dalam menggunakan energi. Contoh

cara menghemat energi antara lain sebagai berikut:

a) Mematikan lampu-lampu yang tidak diperlukan.

b) Bepergian naik kendaraan umum atau sepeda.

c) Memanfaatkan sumber energi alternatif misalnya dari tumbuh-

tumbuhan, angin, air dan matahari.

10) Kelangkaan Barang-Barang Kebutuhan

Apa yang dirasakan ibumu ketika sulit mendapatkan beras? Tentu

akan cemas, bukan? Dalam masyarakat kita beberapa kali terjadi

kelangkaan barang kebutuhan tertentu. Beberapa waktu yang lalu

masyarakat kesulitan mendapatkan kedelai. Akibatnya, kegiatan industri

bahan baku kedelai seperti industri tahu, tempe, susu kedelai dan kecap

terganggu. Barang-barang kebutuha yang sering langka antara lain minyak

tanah dan minyak sayur.

Page 45: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

29

Kelangkaan barang-barang kebutuhan sehari-hari meresahkan

masyarakat. Oleh Karena itu, kelangkaan barang-barang termasuk masalah

sosial. Pemerintah mempunyai tugas memastikan bahwa persediaan

barang-barang kebutuha sehari-hari cukup.

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

Tri mulyani (2006) dalam penelitiannya yang berjudulUpaya Meningkatkan

Hasil Belajar IPS Sejarah Dengan Metode Diskusi Terbimbing Dalam Pokok

Bahasan Perserikatan Bangsa-Bangsa Pada Siswa Kelas VI SD Margosari

Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang Tahun 2005/2006. Dengan

kesimpulan bahwa Metode diskusiterbimbing dapat berguna dan mampu

mengantarkan siswa pada tujuanpembelajaran sejarah yang ingin dicapai

berdasarkan kurikulum yang

berlaku.(www.Google.com/digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH

0126.dir/doc.pd, 12 april 2010)

Menurut Halizah Awangdan Ishak Ramly (International Journal of Social

Sciences in 2008 3:1) dalam penelitiannya yang berjudul Creative Thinking Skill

Approach Through Problem-Based Learning: Pedagogyand Practice in the

Engineering Classroom and Practice in the Engineering Classroommenyatakan

bahwa:

At the simplest level “creative” means bringing into being. something that

was not there before and has been brought being. The word “creativity”

covers a wide range of different skills. Creative skills needed to change

concepts and perceptions. .

In most descriptions of problem solving, there is usually a step called

“search for alternatives”. That This implies that creativity is needed in this

step. Creativity is poorly understood and difficult to teach but there are

positive techniques that everyone can learn. Edward de Bono notes poor

„creative techniques such as focus, challenge, alternatives, concepts etc [7].

Creative thinking should take its place alongside our other methods of handling information. A person sitting down with the deliberate intention of

generating an idea in a certain area and then proceeding to use a creative

thinking technique systematically should represent a normal state of affairs.

Page 46: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

30

Creative thinking will make students move “sideways” to try different

perceptions, different concepts, different points of entry entry. Students can

use various methods provocations to solve the problems. Creative thinking

has very much to do with perception to put forward different views. . The

different views are not derived each from the other but are independently

produced. In this sense, creative thinking has to do with exploration just as

perception has to eksplorasi do with exploration.

What causes creativity in the individual? Can the creative process be

identified? A widely used of creativity tests is Torrance Tests of Creative

Thinking (TTCT)[9]-[10]. creative abilities measured by these tests are

originality, fluency and flexibility. These Abilities are defined as;

originality: the ability to produce uncommon or unique originality: the

ABILITY to Produce Uncommon or unique

Pada tingkat yang paling sederhana "kreatif" berarti membawa ke sesuatu

yang tidak ada sebelumnya dan telah dibawa sebelumnya. Kata "kreativitas"

mencakup berbagai macam keterampilanyangberbeda. Kreatif keterampilan yang

dibutuhkan untuk mengubah konsep dan persepsi.Dalam deskripsi sebagian besar

pemecahan masalah, biasanya ada langkah yang disebut "mencari alternatif".Ini

berarti bahwa kreativitas diperlukan dalam langkah ini. Kreativitas adalah buruk

dimengerti dan sulit untuk mengajar tetapi ada positif, teknik yang semua orang

bisa belajar.Edward de Bono catatan teknik kreatif seperti fokus, tantangan,

alternatif, konsep [dll 7].

Berpikir kreatif harus mengambil tempatnya bersama dengan metode

lainmenangani informasi. A orang yang duduk dengan maksud sengaja

menghasilkan ide di daerah tertentu dan kemudian berjalan menggunakan yang

kreatif.Teknik berpikir sistematis harus mewakili normal keadaan. Berpikir

kreatifakan membuatsiswabergerak "miring"untukmencoba persepsi yang

berbeda, konsep yang berbeda, berbagai tempat yang berbeda pula. Siswa dapat

menggunakan berbagai cara termasuk provokasi untuk memecahkan masalah.

Berpikir Kreatif banyak memiliki sesuatu yang harus dilakukan dengan

mengedepankan persepsi yang berbeda dilihat. Pandangan yang berbeda masing-

masing tidak berasal dari lainnya tetapi diproduksisecara independen.Dalam hal

ini, berpikirkreatif harus dilakukan dengan eksplorasi persepsi yang ada

hubungannya dengan eksplorasi.Apa yang menyebabkan kreativitas dalam

individu? Dapatkah kreatif proses diidentifikasi? Sebagian besar banyak

Page 47: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

31

digunakan tes kreativitas Pengujian Berpikir Kreatif Torrance (TTCT) [9] - [10].

Tiga kemampuan kreatif diukur oleh tes ini orisinalitas, kefasihan dan

fleksibilitaskekuatan inididefinisikan sebagaikemampuan untuk menghasilkan

luar biasa atau unik.(http://www.waset.org/journals/ijss/v3/v3-1-3.pdf, 30 April

2010)

Menurut Bruce E. Larson dalam penulisan makalahnya yang berjudul

Classroom discussion: a method of instruction and a curriculum

outcomemenyatakan bahwa:

The purpose of this paper is to examine our Teachers' thinking about

classroom discussion. Teachers have multiple conceptions of classroom

discussion, but often INTERSECT These conceptions with two purposes for

using classroom discussion: (1) discussion as a method of instruction,

Nowhere The purpose is to help engage students in a lesson, and learn

academic content by encouraging verbal interactions; and (2) discussion

competence as the subject matter, Nowhere is the desired outcome for

students to learn to more effectively discuss. To better understand our

Teachers 'use of discussion in the classroom, this study examined Teachers'

thinking about discussion with two purposes in mind These. Six high school

social studies Teachers Were purposively selected to permit data collection

from a theoretically interesting sample. Were the data collected through in-

depth interviews and a think-Aloud task, and Were analyzed using grounded

theory's constant-comparative technique. These implications of findings for

Teachers, teacher educators, and Researchers Interested in classroom

discussion are examined.

Tujuan makalah ini adalah untuk menguji pemikiran guru tentang diskusi

kelas. Guru memiliki beberapa konsepsi diskusi kelas, tetapi konsepsi ini sering

bersinggungan dengan dua tujuan untuk menggunakan diskusi kelas (1) diskusi

sebagai metode pengajaran, di mana tujuannya adalah untuk membantu siswa

terlibat dalam pelajaran, dan belajar isi akademik dengan mendorong lisan

interaksi, dan (2) diskusi kompetensi sebagai materi pelajaran, di mana hasil yang

diinginkan bagi siswa untuk belajar untuk membahas lebih efektif. Untuk lebih

Page 48: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

32

memahami penggunaan guru diskusi di kelas, studi ini meneliti pemikiran guru

tentang diskusi dengan dua tujuan dalam pikiran. Enam sekolah tinggi ilmu-ilmu

sosial guru purposif dipilih untuk memungkinkan pengumpulan data dari sampel

secara teoritis menarik. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan

berpikir-keras-tugas, dan dianalisis dengan menggunakan teknik grounded teori

komparatif konstan implikasi dari temuan ini bagi para guru, pendidik, guru, dan

peneliti yang tertarik dalam diskusi kelas

diperiksa.(http://www.az.itu.edu.tr/azv6n2web/05poturbarkul0602.pdf, 30 April

2010)

C. KERANGKA BERPIKIR

Semula guru hanya mengajar dengan menggunakan metode ceramah

saja.Dengan menjelaskan saja tanpa menggunakan media pembelajaran. Kegiatan

siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Akibatnya siswa merasa jenuh.

Dengan demikian maka daya berpikir siswa rendah, sehingga nilai dalam

Pembelajaran IPS juga rendah. siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran

IPS dan kurang memperhatikan.

Metode diskusi terbimbing merupakan proses komunikasi dua arah dengan

cara memberikan kesempatan pada kedua belah pihak untuk dapat mencurahkan

perasaan secara lebih terbuka sehingga memberikan peluang untuk

berkembangnya ide-ide dari seluruh siwa yang terlibat dan berpartisipasi

didalamnya secara lebih bebas dengan bimbingan guru sebagai moderator.

Kelebihan dari metode diskusi terbimbing adalah metode pembelajaran yang

menekankan pean aktif siswa dalam pembelajaran yang dilaksanakan.

Dengan demikian metode diskusi terbimbing dapat meningkatkan

kompetensi berpikir kreatif pada pembelajaran IPS siswa kelas IV SDN I

Kenteng Nogosari Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010. Definisi penelitian dapat

dilihat pada gambar dibawah ini:

Kondisi Awal

Pembelajaran

Konvensional

Aplikasi berpikir kreatif

rendah

Page 49: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

33

Gambar 1: Bagan kerangka Berpikir

D. HIPOTESIS

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut: “Dengan menggunakan metode diskusi terbimbingdapat

meningkatkan kompetensi berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS Siswa

kelas IV SD Negeri IKenteng Tahun Ajaran2009/2010”.

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Tindakan

Kondisi Akhir

Aplikasi metode

diskusi terbimbing

Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode

diskusi terbimbing dapat meningkatkan kompetensi

berpikir kreatif

Page 50: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu pelaksanaan

1. Tempat penelitian

Lokasi yang digunakan tempat penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri

IKenteng Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali. Dasar pemilihan lokasi ini

dengan pertimbangan sebagai berikut:

a. SD Negeri I Kenteng merupakan sekolah yang mempunyai kualitas yang

cukup baik, hal ini bisa dilihat dari penerimaan siswa baru. Guru yang

mengajar rata-rata adalah guru senior (cukup berpengalaman).

b. Lokasi SD Negeri I Kenteng mudah dijangkau.

2.waktu penelitian

Penelitian ini direncanakan memerlukan waktu pelaksanaan selama 7

(Tujuh) bulan yaitu mulai bulan Januari 2010 sampai dengan Juli 2010.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2009/2010.

Pada bulan Januari peneliti mulai menyusun proposal dan mengkonsultasikan

kepada dosen, pada pertengahan bulan Januari sampai Februari merevisi

proposal, Maret mulai perijinan di kampus UNS Pusat, April menyusun RPP

dan mengadakan penelitian. Pelaksanaan siklus I ini memerlukan waktu 1

minggu dalam 2 kali pertemuan, yang dilaksanakan pada tanggal 14 dan 15

April 2010. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 21 dan 22 April 2010. Siklus

ke III dilaksanakan pada hari Rabu 28 April 2010. Setelah selesai melaksanakan

siklus, kegiatan penelitian adalah menganalisa data yang telah diperoleh dari

pelaksanaan siklus dan membuat laporan yang memerlukan waktu sekitar 2

bulan yang dilakukan padabulan Mei dan Juni. Pada awal Juli peneliti mulai

meminta pengesahan laporan dan dilanjutkan dengan ujian.

Page 51: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

35

B. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, subyek yang menjadi sasaran penelitian adalah

strategi yang tepat dalam pembelajaran IPS yang sesuai dengan situasi dan

kondisi lingkungan belajar agar tercipta suasana belajar yang membangun daya

kreatif siswa sehingga tercipta pembelajaran yang kondusif.

Dalam penelitian ini subjek yang digunakan adalah seluruh siswa kelas IV

Sekolah Dasar Negeri I Kenteng Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun

Pelajaran 2009/2010, yang berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 13siswa putra

dan 9 siswa putri.

Mengingat populasi yang jumlahnya tidak terlalu banyak, maka dalam

penelitian ini tidak mengambil sampel sebagai wakil dari populasi, namun peneliti

menjadikan seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Kenteng sebagai

subjek penelitian. Terdiri dari 13 siswa putra dan 9 siswa putri.

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

Karena data yang akan diperoleh atau dikumpulkan berupa data yang

langsung tercatat dari kegiatan di lapangan maka bentuk pendekatan yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan jenis

penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). I G A K Wardhani, dkk

(2007: 1.3) penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di kelas. Penelitian

Tindakan Kelas adalah penelitian untuk mengatasi permasalahan terkait dengan

kegiatan belajar mengajar yang terjadi pada suatu kelas.

Penelitian ini diawali dengan pelaksanaan uji coba instrumen. Hasil coba

instrumen selanjutnya dijadikan dasar untuk perbaikan dan penyempurnaan

instrumen. Setelah diadakan perbaikan instrumen, selanjutnya dilaksanakan

pengumpulan data. Setelah pengumpulan data, diadakan analisis data untuk

menguji hipotesis dan penarikan kesimpulan. Akhir dari laporan ini adalah

penyusunan laporan.

Page 52: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

36

Adapun model Penelitian Tindakan Kelas ini menggambarkan sebagai

serangkaian langkah yang membentuk siklus atau putaran tindakan. Setiap

langkah memiliki empat tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting),

pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting) (Kurt Lewin (1992) dalam

(St.Y.Slamet, 2007: 65). Langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada gambar 2:

Gambar 2. Spiral Tindakan Kelas

Tahap-tahap di atas digambarkan sebagai siklus, yang dapat dilanjutkan ke

siklus berikutnya secara ulang sampai permasalahan yang dihadapi dapat

teratasi/terpecahkan. Pada tahap perencanaan berisi rencana pelaksanaan

pembelajaran yang disiapkan sebelum pelaksanaan tindakan/aksi. Kemudian

dilakukan tindakan sebagai implementasi perencanaan.

D. Data Dan Sumber Data

Data atau informasi yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini

adalah data kualitatif. Informasi tersebut akan digali dari berbagai sumber data,

yang meliputi:

1. Sumber data pokok (primer) yaitu:

a. Siswa kelas IV SDN I Kenteng Nogosari Boyolali sebagai objek penelitian

b. Guru kelas IV SDN I Kenteng Nogosari Boyolali sebagai sumber informasi,

terutama guru kelas yanglebih mengenal tentang seluk beluk siswanya dan

mengetahui bagaimana perkembangan prestasi siswanya.

Planning Acting

Reflecting Observing

Page 53: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

37

c. Pihak lain yang berhubungan, orang-orang disekitar siswa yang bisa kita

minta informasi tentang siswa.

2. Sumber data sekunder

a. Arsip/dokumentasi yaitu pengumpulan data-data tertulis, misalnya daftar

nilai formatif IPS siswa.

b. Tes hasil belajar siswa akan di tes/uji kemampuannya oleh guru. Yang

digunakan untuk mengukur kreativitas anak dalam mengikuti pembelajaran.

c. Lembar observasi. Lembar observasi digunakan dalam mengamati proses

pembelajaran.

d. Teks wawancara. Teks wawancara digunakan peneliti untuk menggali

informasi dari siswa tentang kegiatan pembelajaran di sekolah.

Lebih lanjut, sumber data sekunder yang meliputi arsip/dokumen, tes,

lembar observasi dan teks wawancara akan diuraikan peneliti dalam uraian teknik

pengumpulan data.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian, maka teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Dokumentasi

Dokumen merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting

dalam penelitian kualitatif. Dokumen merupakan bahan tertulis ataupun film

yang digunakan sebagai sumber data, dokumen sejak lama digunakan sebagai

sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat

dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Slamet

dan Suwarto 2007: 52). Data yang diperoleh dari dokumen yaitu keadaan

administrasi siswa kelas IV SDN Kenteng Nogosari Boyolali yang sudah ada,

misalnya: nilai ulangan harian siswa dan nilai ulangan tengah semester.

2. Teknik Tes

Tes digunakan untuk mengukur kemampuan sesuatu, ketrampilan,

pengetahuan, penguasaan, dan sebagainya (Amir, 2007: 135). Dalam penelitian

ini peneliti akan mengadakan tes tertulis yang akan dilaksanakan

Page 54: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

38

dalampelaksanaan tindakan. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui perkembangan daya kreatif anak atau keberhasilan pelaksanaan

tindakan berupa tes pemecahan masalah dalam diskusi terbimbing. Data yang

diperoleh dari pelaksanaan tes adalah hasil nilai dari tes yang diberikan kepada

siswa.

3. Observasi

Observasi ialah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena

sosial dan gejala-gejala psikhis dengan jalan pengamatan dan pencatatan

(Kartini Kartono, 1983: 142). Observasi yang dilakukan peneliti adalah

mengamati partisipasi siswa dan keaktifan siswa serta keaktifan guru dalam

proses pembelajaran IPS siswa kelas IV SD N1 Kenteng dengan menggunakan

metode diskusi terbimbing.

Observasi merupakan suatu tindakan pengamatan langsung kepada obyek

yang diamati untuk mengetahui kenyataannya. Observasi ini dilakukan untuk

menyaring data keadaan siswa pada proses pembelajaran di kelas. Observasi

yang dilakukan peneliti adalah observasi tidak langsung. Maksud observasi

tidak langsung adalah dengan menggunakan perantara yang bertujuan agar

hasilnya lebih obyektif.

Dengan observasi dapat kita peroleh gambaran yang lebih jelas tentang

kehidupan sosial, yang sukar diperoleh dengan metode lain. Observasi dapat

dilakukan apabila kita belum cukup memperoleh keterangan tentang masalah

yang kita selidiki.

4. Wawancara

Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada

responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat

perekam (tepe recorder) (Irawan Soehartono, 1992: 67-68). Wawancara

digunakan peneliti untuk menggali informasi dan informan tentang kegiatan

belajar IPS. Wawancara dalam penelitian ini dilaksanakan secara langsung

yaitu percakapan dan tanya jawab kepada siswa secara langsung tanpa

menggunakan perantara. Wawancara yang digunakan bersifat lentur, tidak

Page 55: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

39

terlalu ketat, tidak dalam suasana formal dan dilakukan berulang pada informan

yang lain.

Dalam pelaksanaannya teknik wawancara, peneliti membuat teks

wawancara yang dibagikan kepada informan, sehingga pelaksanaan wawancara

tidak memakan waktu yang lama. Wawancara ini digunakan sebagai dasar

untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut dan dipergunakan untuk

mengetahui secara mendalam tentang kondisi anak sebelum pembelajaran

dengan menggunakan metode diskusi terbimbing atau setelah menggunakan

metode diskusi terbimbing. Adapun instrumen yang telah disediakan peneliti

dalam wawancara kepada peserta didik dapat dilihat pada lampiran.

F. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan/ Persiapan

a. Permintaan izin kepada kepala sekolah SD N I Kenteng Nogosari

Boyolali.

b. Identifikasi permasalahan dalam pengajaran metode diskusi terbimbing

dalam pembelajaran IPS

c. Perumusan materi yang akan diajarkan dalam pembelajaran IPS dengan

menggunakan metode diskusi terbimbing untuk berpikir kreatif.

d. Menyusun rencana penelitian dengan bekerja sama dengan Kepala

Sekolah dan Guru kelas IV SD N I Kenteng Nogosari Boyolali.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus dan dalam

setiap siklus terdapat 2 (dua) pertemuan. Definisi dari setiap siklus sebagai

berikut:

a. Rencana

1) Mengumpulkan data yang diperlukan melalui teknik oservasi, wawancara

dan dokumentesi.

2) Merencanakan skenario pembelajaran IPS dengan cara membuat rencana

pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode diskusi terbimbing agar

Page 56: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

40

siswa dapat berpikir kreatif. Dengan pokok bahasan Masalah-Masalah

Sosial Di Lingkungan Setempat.

3) Menyediakan media yang akan digunakan dalam melaksanakan

pembelajaran

b. Tindakan

1) Memberikan materi pembelajaran tentang masalah-masalah sosial di

lingkungan setempat. Dengan memberikan materi anak akan mengetahui

tentang gambaran awal masalah-masalah sosial yang ada seperti: masalah

sampah, kejahatan, pencemaran lingkungan, dll. Setelah itu guru membagi

siswa menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4

orang anak dan 2 kelompok 5 orang anak.

2) Menerapkan pembelajaran dengan penggunaan metode diskusi terbimbing.

Setelah guru menerangkan tentang konsep masalah-masalah sosial di

lingkungan setempat, kemudian guru memberikan bahan diskusi yaitu

mengenai banyaknya sampah di lingkunan sekolah pada siklus I, perilaku

tidak disiplin di sekolah pada siklus II, dan pencemaran lingkungan di

siklus III. Siklus I dan II dilaksanakan dalam 2 pertemuan, dan siklus III

dilaksanakan hanya 1 pertemuan. Guru memberikan aturan atau memberi

petunjuk kepada siswa tenteng bagaimana cara mengerjakan soal diskusi

dan apa yang harus didiskusikan dengan teman kelompoknya.

3) Siswa melakukan diskusi dengan bimbingan dari guru. Tetapi pada Siklus

I guru tidak membimbing jalannya diskusi, yang nantinya akan

dibandingkan dengan penggunaan diskusi terbimbing. Siswa bersama

kelompoknya melakukan diskusi dalam memecahkan masalah yang

dihadapi.

4) Membantu siswa/kelompok jika menemui kesulitan. Mendekati

siswa/kelompok jika bertanya dan terlihat kesulitan dalam menyelesaikan

masalah diskusi maupun dalam mengerjakan soal individu, kemudian guru

membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa.

5) Menilai hasil dari kemampuan kelompok dalam melaksanakan diskusi

dengan maju kedepan untuk membacakan hasil diskusinya. Dan

Page 57: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

41

melaksanakan penilaian terhadap kemampuan siswa dalam mengerjakan

evaluasi secara individu.

c. Observasi

Observasi dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran untuk

mengetahui aktivitas dan peningkatan berpikir kreatif siswa dalam

berdiskusi dan menyelesaikan masalah diskusi. Dan guru mengamati

apakah penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan daya pikir kreatif

siswa pada pembelajaran yang berlangsung di kelas tersebut. Guru juga

mengarahkan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Memberikan

pengarahan kepada semua siswa ketika siswa merasa sedikit ada kesulitan

dalam melakukan diskusi dan dalam mengerjakan soal individu.

d. Refleksi

Pada kegiatan ini peneliti menemukan prosentase keberhasilan siswa

secara klasikal dan tingkat serap siswa sebagai bahan perbandingan di

siklus kedua. Menganalisis data yang ada berdasarkan format

pembelajaran yang dilaksanakan. Tujuannya untuk mengetahui efektivitas,

keberhasilan dan hambatan dari proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial dengan menggunakan metode diskusi terbimbing. Kemudian

melakukan perbaikan berdasarkan evaluasi pemantauan.

Dalam mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan I, II, III bila

hasil refleksi dan evaluasi siklus I menunjukkan adanya peningkatan

kemampuan berpikir kreatif Siswa kelas IV tidak perlu dilanjutkan dengan

menggunakan siklus II. Namun apabila belum memperlihatkan adanya

peningkatan kemampuan belajar IPS maka dibuat siklus II yang meliputi

tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi.

Selanjutnya sampai kemampuan berpikir kreatif meningkat

Page 58: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

42

Penelitian tindakan nilai kelas yang dilaksanakan dapat digambarkan

sebagai berikut pada gambar 3.

Gambar 3. Siklus I dan II

G. Validitas Data

Agar penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, diperlukan

adanya validitas data untuk menjaga keabsahan data yang dikumpulkan. Validitas

data merupakan sarana untuk membuktikan bahwa penelitian tindakan kelas

merupakan penelitian yang ilmiah.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik trianggulasi data, dimana

peneliti menggunakan beberapa sumber data untuk mengumpulkan data yang

sama sehingga dapat diperoleh informasi yang tepat sesuai dengan keadaan siswa.

Cara ini mengarahkan agar dalam mengumpulkan data, wajib menggunakan

beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis, akan

lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

Dengan mengenali data dari sumber yang berbeda-beda dan juga teknik

pengumpulan data yang berbeda itu pun data sejenis bisa tertuju kemantapan dan

kebenarannya.

H. Indikator Ketercapaian Tujuan

Untuk mengukur keberhasilan tindakan, peneliti perlu merumuskan

indikator-indikator ketrecapaiannya.Sebagai tolak ukur keberhasilan

refleksi Tindakan

Observasi

Rencana I

Siklus I refleksi Tindakan

Observasi

Rencana

II

Siklus II

Siklus

Rekomendasi

Page 59: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

43

penelitianyaitu dari 22 siswa 70% mendapatkan nilai lebih dari sama dengan 65.

Indikator implementasinya dalam rangka peningkatan daya berpikir kreatif pada

mata pelajaran IPS Siswa kelas IV SD Negeri I KentengNogosari Boyolali

dengan menggunakan metode diskusi terbimbing.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

interaktif. Model analisis interaktif mempunyai tiga buah komponen yaitu reduksi

data, sajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.Aktivitasnya dilakukan

dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses

siklus.

Gambar 4. Komponen-komponen analisis data: Model Interaktif

Berikut merupakan penjelasan lebih lanjut tentang ketiga komponen

tersebut:

1. Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menetukan focus,

menyederhanakan, meringkas, dan mengubah bentuk data mentah yang ada

dalam catatan lapangan. Dalam tahap ini peneliti memilah data dan membuang

data yang tidak perlu, kemudian mengorganisasikan data dengan catatan

sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik.

II

SAJIAN DATA

III

PENARIKAN

KESIMPULAN

I

REDUKSI DATA

PENGUMPULAN

DATA

Page 60: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

44

2. Penyajian data sebagai komponen kedua dalam kegiatan analisis data,

merupakan suatu rangkaian organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi

yang memungkinkan kesimpulan peneliti dapat dilakukan. Sajian ini

merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis. Sajian

data ini harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai

pertanyaan penelitian, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi

mengenai permasalahan yang ada.

3. Verifikasi (penarikan kesimpulan) merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

memantapkan simpulan dari tampilan data agar benar-benar dapat

dipertanggung jawabkan.

Page 61: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

SD Negeri I Kenteng adalah Sekolah Dasar yang terletak di Dusun Kenteng

Desa Kenteng Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali. Kebetulan lokasi rumah

peneliti tidak jauh dari SD Negeri I Kenteng, jaraknya ± 3 Km dari tempat

peneliti. SD Negeri I Kenteng letaknya berada di barat lapangan tembak tempat

para tentara berlatih. Penduduk di Desa Kenteng termasuk kategori jumlah padat

penduduk. Jumlah siswa di SD Negeri I Kenteng sebanyak 136 siswa yang terdiri

dari 6 kelas. Gedung sekolah baru saja mendapat bantuan Dana Alokasi Khusus

yaitu membangun 3 ruang kelas, jadi ruang kelas pun cukup nyaman dalam

kegiatan belajar mengajar. Di SD Negeri I Kenteng baru saja mendapat bantuan

pembangunan ruang perpustakaan, dan baru tahun ini perpustakaan mulai

dioperasikan untuk siswa. Siswa pun sangat antusias meminjam buku di

perpustakaan. Lokasi SD cukup luas dan berdampingan dengan lapangan desa,

Kantor Kelurahan Desa Kenteng dan Sekolah Taman Kanak-kanak Kenteng. SDN

I Kenteng dipimpin oleh seorang kepala sekolah, 9 tenaga pendidik yang terdiri

dari 6 guru kelas, 1 guru pendidikan olahraga, 1 guru agama Islam dan seorang

penjaga serta karyawan perpustakaan. Selain itu di SD Negeri I Kenteng ada guru

tamu yaitu guru Bahasa Inggris.

Demi kelancaran program-program sekolah dan semakin meningkatnya

mutu pendidikan di sekolah, maka segenap komponen pengelola Sekolah Dasar

Negeri IKenteng baik kepala sekolah, komite sekolah, guru, karyawan senantiasa

melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing sebagaimana

tertuang dalam program kerja yang telah direncanakan pada setiap tahun

pelajaran. Mekanisme kerja segenap pengelola Sekolah Dasar Negeri IKenteng

tersebut berada di bawah koordinasi dan pengawasan kepala sekolah.

Karakter siswa-siswi kelas IV tempat penelitian tidak jauh berbeda

dengan kelaslain dalam pembelajaran IPS. Kebanyakan siswa menganggap IPS

sebagai suatu mata pelajaran yang sulit, sehingga hasil belajar IPS dan

Page 62: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

46

kemampuan serta partisipasi siswa dalam pembelajaran IPS kurang optimal.

Siswa masih banyak tergantung pada guru dalam memecahkan masalah IPS, hal

itu menyebabkan rendahnya kemampuan memahami serta hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPS. Latar belakang ini yang dijadikan pangkal dalam berbagai

permasalahan dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dengan

ditandai meningkatnya hasil belajar IPS.

Dengan penelitian ini diharapkan siswa SDN 1 Kenteng lebih tertarik dan

termotivasi untuk belajar IPS, sehingga kemampuan memecahkan masalah dalam

pembelajaran IPS dapat meningkat dengan ditandai meningkatnya hasil belajar

siswa.

B. Hasil Penelitian

1. Kondisi Awal

Hasil observasi awal dilakukan peneliti pada siswa kelas IV SD Negeri I

Kenteng Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010

yang semula guru dalam kegiatan pembelajarannya belum menerapkan metode

pembelajaran yaitu PAKEM, menunjukkan prestasi belajar siswa masih rendah.

Dari hasil pelaksanaan ulangan tengah semester, dapat diketahui masih banyaknya

siswa yang belum tuntas dalam belajarnya hingga mencapai 50%. Dapat dilihat

pada tabel 1.

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata

yang ada di lapangan. Hasil survey awal yaitu: Rendahnya kemampuan belajar

IPS dengan ditunjukkan rendahnya nilai ujian tengah semester pada pelajaran IPS.

Berdasarkan data hasil pengamatan langsung oleh peneliti pada tanggal 7

April 2010 terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas IV

dalam menyampaikan pembelajaran IPS materi tentang masalah-masalah sosial di

lingkungan setempat sebagai gambaran awal kegiatan pembelajaran di kelas IV

masih terdapat banyak kekurangan, antara lain guru kurang diperhatikan siswa,

karena guru dalam melaksanakan pembelajaran belum menggunakan media dan

metode yang tepat sehingga suasana belajar kurang menyenangkan (respon siswa

Page 63: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

47

kurang), aktivitas siswa kurang, dan masih kurangnya ketuntasan belajar tentang

materi IPS.

Untuk lebih jelasnya pencapaian prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa

kelas IV SD Negeri I Kenteng Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali pada

ujian tengah semester dapat dilihat pada tabel 1 seperti di bawah ini:

Tabel 1. Hasil ujian tengah Semester Mata Pelajaran IPS.

No Nilai KKM Keterangan

1 48 65 Belum tuntas

2 50 65 Belum tuntas

3 66 65 Tuntas

4 75 65 Tuntas

5 62 65 Belum tuntas

6 70 65 Tuntas

7 56 65 Belum Tuntas

8 75 65 Tuntas

9 68 65 Tuntas

10 65 65 Tuntas

11 50 65 Belum tuntas

12 68 65 Tuntas

13 45 65 Belum tuntas

14 40 65 Belum Tuntas

15 60 65 Belum Tuntas

16 66 65 Tuntas

17 50 65 Belum Tuntas

18 68 65 Tuntas

19 55 65 Belum tuntas

20 60 65 Belum Tuntas

21 65 65 Tuntas

22 45 65 Belum tuntas

Jumlah 1307

Rata-rata 59,40

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa dari 22 siswa yang

dinyatakan tuntas adalah 10 siswa, dan yang dinyatakan tidak tuntas ada 12

siswa,dimana nilai tertinggi yang diperoleh yaitu 75 dan nilai terendah 40 dan

nilai rata-rata kelas yaitu 59,40.

Page 64: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

48

Tabel 2. Frekuensi Nilai hasil Ujian Tengah Semester Siswa Kelas IV SDN 1

Kenteng Sebelum Tindakan

Nomor Nilai Frekuensi Prosentase Kategori

1 91 – 100 0 0% Istimewa

2 81 – 90 0 0% Baik sekali

3 71 – 80 2 9,10% Baik

4 61 – 70 10 45,45% Cukup

5 51 – 60 3 13,64% Hampir cukup

6 41 – 50 6 27,27% Kurang

7 31 – 40 1 4,54% Kurang sekali

8 21 – 30 0 0% Sangat kurang sekali

Jumlah 22 100%

Tabel 3. Hasil tes awal

Keterangan Ujian Awal

Nilai terendah 40

Nilai tertinggi 75

Rata-rata nilai 59,40

Siswa belajar tuntas 45,45

Berdasarkan tabel 3 prosentase hasil belajar maka dapat digambarkan pada

gambar 5.

Berdasarkan data nilai pada tabel 2 dapat dilihat bahwa sebelum

dilaksanakan tindakan, siswa kelas IV SDN I Kenteng sebanyak 22 siswa hanya

10 siswa atau 45,45 % yang memperoleh nilai sesuai dan diatas batas nilai

ketuntasan minimal. Sebanyak 12 siswa atau 54,55% memperoleh nilai di bawah

0

2

4

6

8

10

21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

01

6

3

10

2

0 0

Fre

ku

ensi

Nil

ai

Nilai Siswa

Gambar 5. Grafik Nilai Ujian Tengah Semester Siswa Kelas IV SDN I

Kenteng

Sebelum Tindakan

Page 65: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

49

batas nilai ketuntasan yaitu 65. Maka peneliti mengadakan konsultasi dengan

dewan guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode

diskusi terbimbing

Analisis hasil evaluasi dari tes awal siswa pada tabel 3 diperoleh nilai rata-

rata kemampuan siswa menjawab soal dengan benar adalah 45,45% di mana hasil

tersebut masih di bawah rata-rata nilai yang diinginkan dari pihak guru, peneliti,

dan sekolah yaitu sebesar 65. Dari pihak sekolah ketuntasan siswa diharapkan

mencapai lebih dari 70%. Dari hasil analisis tes awal tersebut, maka dilakukan

tindakan lanjutan untuk hasil belajar, aktivitas siswa pada kegiatan KBM,

khususnya pada pembelajaran IPS.

Dari hasil Ujian Tengah Semester pada tabel di atas dapat disimpulkan

sementara bahwa penguasaan materi pembelajaran IPS masih kurang maka perlu

diadakan pembelajaran yang dapat meningkatkan pengetahuan anak mengenai

materi pembelajaran IPS.

2. Pelaksanaan Penelitian

Tindakan Siklus I

Penelitian dilakukan secara siklus yang garis besarnya meliputi tahap-tahap:

perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pemantauan

tindakan (observing), dan pengkajian efektifitas tindakan (reflecting). Hasil

refleksi digunakan untuk mengetahui tingkat perubahan yang terjadi dan tingkat

pencapaian indikator-indikator yang telah ditetapkan. Jika indikator tercapai maka

siklus (tahap-tahap tersebut dilakukan lagi menurut materi yang sesuai sehingga

terjadi pencapaian indikator yang signifikan).

Tindakan siklus I dilaksanakan selama 1 minggu mulai tanggal 14 April

2010 sampai 15 April 2010 (2 kali pertemuan). Adapun tahapan yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Pada tahapan ini peneliti melakukan permintaan izin kepada Kepala

Sekolah SD N IKenteng Nogosari Boyolali. Dan setelah itu melakukan

pengamatan terhadap proses pembelajaran IPS yang dilaksanakan di kelas IV

untuk mengetahui media dan metode yang digunakan sudah tepat atau belum,

Page 66: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

50

serta keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran yang dilaksanakan. Di samping

itu peneliti juga mencatat hasil belajar siswa berupa nilai ujian tengah semester

mata pelajaran IPS dan daftar nilai guru.

Berdasarkan pengamatan dan pencatatan terhadap proses pembelajaran

dan hasil belajar tersebut diperoleh informasi sebagai data awal bahwa siswa

kelas IV SDN I Kenteng sebanyak 22 siswa sebagian besar siswa belum dapat

memahami/menguasai pembelajaran IPS. Bertolak dari kenyataan tersebut

peneliti mengadakan konsultasi dengan kepala sekolah dan guru kelas mengenai

alternatif peningkatan kemampuan dalam pembelajaran IPS siswa kelas IV

yaitu dengan melaksanakan pembelajaran IPS dengan penggunaan metode

diskusi terbimbing.

Dengan berpedoman Kurikulum Pendidikan Dasar kelas IV tentang

masalah-masalah sosial di lingkungan setempat, peneliti melakukan langkah-

langkah untuk merencanakan pembelajaran dengan penggunaan metode diskusi

terbimbing antara lain:

1) Memilih pokok bahasan atau indikator yang sesuai dengan masalah-masalah

sosial di lingkungan setempat. Alasan memilih pokok bahasan atau indikator

tersebut adalah:Pokok bahasan/indikator masalah-masalah sosial di

lingkungan setempat harus betul-betul dikuasai siswa, karena hal tersebut

untuk mempermudah penguasaan materi IPS yang lebih dalam, dan juga IPS

adalah materi pembelajaran yang mempelajari kehidupan manusia sebagai

mahluk sosial yang nantinya dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-

hari.

2) Menyusun rencana pembelajaran berdasarkan indikator yang telah dibuat.

Rencana pembelajaran yang disusun oleh peneliti memuat 2 kali pertemuan,

masing-masing pertemuan dalam waktu 2 jam pelajaran dilaksanakan dalam

satu minggu. Mengenai langkah-langkah dan susunan rencana pembelajaran

terlampir pada lampiran 1.

3) Menyiapkan media gambar masalah-masalah sosial di lingkungan setempat,

misalnya: gambar kejahatan, rusaknya fasilitas umum, kebakaran, masalah

sampah.Yang nantinya akan digunakan dalam pembelajaran.

Page 67: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

51

4) Setiap kali akan mengadakan pembelajaran guru mempersiapkan kelompok

dan meja diatur sesuai dengan kelompoknya.

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran dengan penggunaan

metode diskusi terbimbing sesuai dengan RPP yang telah disusun. Pembelajaran

yang telah disusun pada siklus I yang akan dilaksanakan dalam 2 pertemuan.

Pertemuan ke-1

Pada pertemuan ke-1 materi IPS yang diajarkan tentang masalah-masalah

sosial di lingkungan setempatdengan indikator dapat menyebutkan masalah-

masalah sosial yang ada dan dapat mendiskusikan masalah yang sedang

dihadapi. Sebagai kegiatan awal guru bercerita tentang kejadian pencurian,

dengan tujuan untuk memusatkan perhatian siswa dan mengarahkan minat siswa

untuk mengikuti pembelajaran. Setelah itu guru mengadakan tanya jawab

tentang macam-macam tindak kejahatan yang diketahui siswa.

Kegiatan inti dimulai dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok

dan masing-masing duduk dengan teman kelompoknya.Guru menyampaikan

materi yang akan diajarkan dan menunjukkan contoh masalah-masalah sosial

dalam bentuk gambar yang dipasang dipapan tulis. Dan setiap kelompok

menyebutkan masalah-masalah yang ada dipapan tulis yaitu masalah rusaknya

fasilitas umum, banyak terjadi kebakaran dimana-mana, masalah sampah.

selanjutnya guru memberikan contoh sebuah masalah yang akan dipecahkan

secara bersama-sama dan menjelaskan cara menyelesaian masalah. Misalnya:

yang mengganggu para siswa ialah bahwa ruang kelas telah begitu tua dan

membosankan. Apa yang dapat dilakukan?

1) Penemuan fakta (kenyataan didalam ruangan)

a) Ada 12 bangku dan ada 23 kursi

b) 1 meja dan 1 kursi untuk guru

c) Ada 1 lemari yang sudah rusak

d) Hanya ada 2 jendela kecil sehingga ruangan agak gelap.

2) Penemuan masalah

Dengan cara-cara apa kita dapat:

Page 68: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

52

a) Menyusun perabot-perabot sehingga ruang menjadi lebih menarik?

b) Memperoleh perabot baru atau perabot tambahan?

c) Mendapat bantuan dari para orang tua?

d) Mengurangi kegelapan ruang?

3) Penemuan gagasan

Pilihlah salah satu masalah-masalah diatas, misalnya: “Dengan cara apa kita

dapatmenyusun perabot-perabot sehingga ruang menjadi lebih menarik?”.

Jawab: a) Menata meja, kursi dan almari.

b) Memberi hiasan-hiasan pada dinding dan Membersihkan

ruangan.

c) Mengganti perabotan-perabotan yang baru.

4) Penemuan jawaban

Tolak ukur apa yang dapat digunakan untuk menilai gagasan-gagasan yang

muncul? Tentukan beberapa tolak ukur, seperti: guru, dampak terhadap

belajar siswa, kepala sekolah, bahan-bahan yang telah tersedia. Semua

gagasan baik untuk dilaksanakan.

Gagasan

Tolak ukur

Total Kepala

sekolah Guru siswa

1. 1 2 4 7

2. 1 3 4 8

3. 4 3 1 8

dll

Keterangan: 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = banyak, 4 = banyak sekali

5) Penemuan penerimaan

Buatlah rencana kerja untuk melaksanakan gagasan yang terbaik atau

kombinasi dari gagasan.

a) Siapa saja yang dapat membantu?

Jawab: Kepala sekolah, guru, siswa

b) Rintangan-rintangan apa yang ada?

Jawab: Tidak adanya perintah dari pihak sekolah.

c) Siapa yang tidak setuju, dan bagaimana mengatasi ini?

Page 69: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

53

Jawab: Semua setuju karena menginginkan ruangan yang dipakai siswa

menjadi rapi dan bagus

d) Bagaimana kita dapat memperoleh baha-bahan yang dibutuhkan?

Jawab: Meminta dana dari sekolah, memakai uang kas siswa.

Kegiatan ini dilakukan guru bersama siswa dan masalah tersebut

diselesaikan bersama-sama.

Guru mulai memberi lembar kerja kelompok dan permasalahan yang

nantinya akan didiskusikan oleh setiap kelompok yaitu masalah banyaknya

sampah di sekolah. Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok. Guru

mengawasi siswa dan mengamati aktivitas/partisipasi siswa dalam

pembelajaran. Setelah siswa mengerjakan lembar kerja dan dikumpulkan pada

guru dilanjutkan membahas bersama tentang lembar kerja tiap-tiap kelompok.

Setelah selesai membahas lembar kerja guru menanyakan pada siswa tentang

siapa yang belum jelas, ada anak yang menunjukkan jari terus guru mengulang

yang belum jelas setelah jelas semua, guru memberikan evaluasi dengan

membagi lembar soal pada siswa.

Pembelajaran diakhiri dengan evaluasi selama 15 menit kemudian dibahas

bersama (dicocokkan) dan setelah itu guru memberikan penilaian secara

individu. Dan sebagai tugas dirumah siswa disuruh mencari gambar masalah-

masalah sosial.

Pertemuan ke-2

Pada pertemuan kedua ini pada hari Kamis tanggal 15 April 2010. Guru

menggunakan pembelajaran metode diskusi terbimbing. Adapun kegiatan yang

dilakukan guru selama tatap muka sebagai berikut:

Sebagai kegiatan awal pembelajaran guru mengadakan tanya jawab sedikit

mengulang pelajaran yang lalu tentang materi yang sudah diajarkan tentang

masalah-masalah sosial dilingkungan setempat. Pada tahap ini guru menanyakan

kepada siswa masalah-masalah sosial yang diketahui siswa, dilanjutkan

menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada kompetensi itu dan

memberikan motivasi kepada siswa, guru mengajarkan materi singkat kepada

Page 70: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

54

siswa dan siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok dan masing-masing

duduk dengan teman kelompoknya.

Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan dan menunjukkan contoh

masalah-masalah sosial dalam bentuk gambar yang dipasang dipapan tulis. Dan

selanjutnya guru menyuruh anak untuk mengeluarkan gambar masalah-masalah

sosial yang sudah dibawamisalnya: masalah rusaknya fasilitas umum, banyak

terjadi kebakaran dimana-mana, masalah sampah. Masing masing kelompok

menempelkan gambar tersebut dikertas gambar yang sudah disediakan oleh

guru. Setelah itu guru mengingatkan diskusi yang sudah dilaksanakan, dan

bertanya apakah siswa masing kesulitan dalam menyelesaikan diskusi

kelompok.

Guru memberikan sebuah masalah yang akan dipecahkan secara bersama-

sama dalam diskusi terbimbing yaitu masalah yang sudah didiskusikan kemarin

yaitu: banyaknya sampah disekolah. Apa yang dapat dilakukan?. Setiap

kelompok dituntut untuk lebih mengembangkan pendapatnya dengan bimbingan

guru agar siswa dapat meningkatkan daya berpikirnya.

Setiap kelompok berdiskusi dengan anggota kelompoknya, guru

membimbing jalannya diskusi. Aktifitas siswa dicatat, guru menawarkan

kelompok yang ingin mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas. Bagi

kelompok yang tidak presentasi ke depan kelas diharapkan untuk

memperhatikan dan membandingkan hasil pekerjaan dari kelompok lain.

Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan secara klasikal,

memberikan evaluasi dan tugas rumah. Evaluasi dikerjakan setiap siswa setelah

selesai pertemuan. Suasana pembelajaran pada kegiatan ini berdasarkan hasil

pengamatan menunjukkan bahwa siswa bersemangat, dan aktif membahas tugas

yang diberikan guru. Aktivitas selama diskusi kelompok sudah lumayan baik,

terbukti siswa saling memberikan argumentasi, memberikan penjelasan kepada

siswa, memberikan penjelasan kepada teman sekelompoknya, mendengarkan

penjelasan teman dan memberikan pujian terhadap teman yang telah

mengajarkan tugas yang telah diberikan dan berusaha untuk dapat memberikan

yang terbaik bagi kelompoknya. Tetapi pada saat diskusi kelompok masih ada

Page 71: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

55

anak yang mengerjakan sendiri tanpa bantuan/berusaha memecahkan sendiri.

Sebagian besar kelompok masih canggung dan malu-malu untuk

mempresentasikan hasil, maka tugas guru untuk memberi motivasi kembali

kepada siswa untuk bertanya, menyampaikan pendapat.

c. Observasi

.Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan dan ditujukan pada guru

yang terlampir pada lampiran 4 menunjukkan bahwa aktifitas aktivitas guru

yang kurang yaitu: (1) menggunakan metode diskusi terbimbing, (2)

menggunakan waktu tepat sesuai perencanaan, (3) memberikan tindak lanjut.

Dan aktivitas guru yang cukup aktif yaitu: (1)Memberikan informasi secara

tepat, (2) Menggunakan berbagai sumber, (3)Memotivasi individu,

(4)menggunakan multi metode, (5) Melakukan penilaian proses observasi, (6)

melakukan penilaian proses tanya jawab. Aktivitas guru yang aktif yaitu: (1)

penuh perhatian terhadap siswa, (2) memotivasi kerja kelompok, (3) melakukan

tes hasil belajar/tes formatif. Dengan rata-rata 2,0 dapat dikategorikan cukup.

Untuk aktifitas dan keaktifan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

dapat diketahui berdasarkan pada lampiran 5 dengan penjelasan sebagai berikut.

Aktivitas siswa yang aktif adalah menggunakan metode diskusi terbimbing.

Aktivitas cukup aktif yaitu: (1) memperhatikan penjelasan guru, (2) Rasa ingin

tahu dan keberanian siswa, (3) keaktifan dan inisiatif siswa, (4) aktif

mengerjakan tugas individu, (5) aktif mengerjakan tugas-tugas kelompok. Dan

aktivitas siswa yang aktif adalah dalam menjawab pertanyaan guru. Dengan

nilai 2,0 dengan kategori cukup.

Kendala yang ditemukan dalam siklus I ini adalah siswa masih kesulitan

dalam menyelesaikan masalah diskusi sehingga guru berupaya untuk terus

membimbing jalannya diskusi agar siswa dapat menyelesaikan masalah

banyaknya sampah di sekolah dengan baik.

d. Refleksi

Dari langkah observasi akan diperoleh data yang bervariasi tindakan

dikatakan berhasil jika analisis data menunjukkan ketercapaian indikator-

indikator yang telah ditetapkan dalam tujuan penelitian.

Page 72: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

56

Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi selama proses pembelajaran.

Siswa cukup aktif memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru dan mampu

menjawab pertanyaan dari guru. Partisipasi siswa meningkat dalam mengikuti

pembelajaran IPS. Tetapi hasil diskusi yang diperoleh belum memuaskan masih

banyak siswa yang belum bisa mengyelesaikan masalah diskusi. Hal itu dapat

dilihat dari hasil diskusi yang dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan ternyata

setiap kelompok menunjukkan daya berpikirnya untuk dapat memecahkan

setiap permasalahan yang dihadapi, dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4. Data nilai hasil belajar kelompok siswa pada siklus I

Kelompok Nama

Kelompok Nilai pertemuan I Nilai pertemuan II

I Mandiri 75 70

II Cerdas 60 60

III Pandai 60 65

IV Rajin 50 60

V Pintar 60 75

Rata- rata 61 66

Dalam pertemuan 1 guru tidak membimbing berlangsungnya diskusi

ternyata hasil yang dicapai kurang memuaskan. Siswa masih sulit

menyelesaikan permasalahan dalam diskusi. Siswa masih banyak yang bertanya

bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut. Pada pertemuan ke 2 guru

membimbing jalannya diskusi, guru yang mengatur jalannya diskusi dan

hasilnya pun baik.

Pada pertemuan ke-1 Pembelajaran kemampuan berpikir kreatif apabila

nilai siswa mencapai nilai rata-rata kelas lebih dari 70 dan siswa yang

memperoleh nilai> 65 mencapai persentase 68,18%. Dengan demikian nilai

rata-rata kelas yang mencapai 62,05 dan siswa yang memperoleh nilai < 65

sebanyak31,18% menunjukkan bahwa pembelajaran yang menggunakan

metode diskusi yang dilakukan belum berhasil. Daftar nilai dapat dilihat pada

tabel5.

Pada Pertemuan ke-2 Pembelajaran berhasil apabila nilai siswa mencapai

nilai rata-rata kelas lebih dari 70 dan siswa yang memperoleh nilai > 65 yang

Page 73: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

57

mencapai persentase lebih dari 60%. Dengan demikian data nilai rata-rata kelas

yang mencapai 64,55 dan siswa yang memperoleh nilai < 65 sebanyak 36,36%

menunjukkan bahwa pembelajaran yang menggunakan metode diskusi

terbimbing yang dilaksanakan belum berhasil. Daftar nilai dapat dilihat pada

tabel 5.

Tabel 5. Daftar nilai hasil belajar siswa pada siklus I

NO Siklus I

Rata-rata Pertemuan I Pertemuan II

1 50 60 55

2 55 65 60

3 60 60 60

4 70 65 67,5

5 60 70 65

6 65 60 62,5

7 70 70 70

8 80 85 82,5

9 75 70 72,5

10 70 65 67,5

11 60 70 65

12 70 70 70

13 50 45 47,5

14 50 55 52.5

15 55 65 60

16 70 60 65

17 60 70 65

18 75 65 70

19 40 65 52,5

20 60 50 55

21 70 75 72,5

22 50 60 55

Rata-rata 62,05 64,55 61,96

Dari tabel 6dibawah ini dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan

pada siklus I, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori hampir cukup

sebanyak 8 siswa atau 27,27 %, kategori cukup 10 siswa atau 36,36 % kategori

baik 2 siswa atau 9,09 %, kategori baik sekali 1 siswa atau 4,54 %. Jumlah

keseluruhan siswa yang memperoleh nilai diatas 65 sebanyak 12 siswa atau

54,54 %.

Page 74: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

58

Tabel 6. Data Frekuensi Nilai IPS Siswa Kelas IV SD N I Kenteng pada siklus I

No. Interval Frekuensi Persentase Kategori

1 91 – 100 0 0 % Istimewa

2 81 – 90 1 4,54 % Baik sekali

3 71 – 80 2 9,09 % Baik

4 61 – 70 10 36,36 % Cukup

5 51 – 60 8 27,27 % Hampir cukup

6 41 – 50 1 4,54 % Kurang

7 31 – 40 0 0 % Kurang sekali

8 21 – 30 0 0 % Sangat kurang sekali

Jumlah 22 100 %

Gambar 6. Grafik Nilai IPS Siswa Kelas IV SD N I Kenteng pada siklus I

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah diskusi sudah semakin

baik, sehingga hasil diskusi siswa pada siklus I sudah menunjukkan perubahan

yang berarti, karena nilai rata-rata diskusi mencapai 66 dan nilai rata-rata kelas

mencapai 61,96 dan siswa yang memperoleh nilai > 65 adalah 12 siswa dan

siswa yang mendapat < 65 yaitu 10 siswa dari 22 siswa kelas IV.

Dari perhitungan rata-rata kelas dan jumlah siswa yang memperoleh nilai

rata-rata kelas dalam setiap pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi

terbimbing pada siklus I dapat diketahui bahwa 2 (dua) pertemuan telah

menunjukkan perubahan yang signifikan pada kemampuan menyelesaikan

masalah yang dihadapi. Sebagai catatan, untuk siswa yang memperoleh nilai

0 01

8

10

21

00

2

4

6

8

10

12

21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Interval nilai

Frekuensi Nilai

Page 75: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

59

kurang dari rata-rata kelas harus diberikan perbaikan dengan menambah waktu

belajar dan latihan-latihan serupa supaya kemampuan berpikir kreatif dalam

menyelesaikan masalah dapat meningkat.

Dari dua pertemuan pembelajaran dan hasil observasi dengan

menggunakan metode diskusi terbimbing belum mencapai ketuntasan yang

diharapkan yakni: 65 dan nilai rata-rata kelas 70 maka harus dilanjutkan pada

siklus ke-2.

Tindakan Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam waktu satu minggu mulai 21-22 April 2010 (2

kali pertemuan). Tahapan kegiatan yang dilaksanakan meliputi:

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus I

diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi terbimbing

yang dilaksanakan pada siklus I tentang materi masalah-masalah sosial belum

berhasil (belum dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dalam

menyelesaikan masalah). Oleh karena itu peneliti kembali menyusun rencana

pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi terbimbing untuk

mengulang pembelajaran materi IPS yaitu dengan indikator menyebutkan

masalah-masalah sosial dan dapat berdiskusi dalam menyelesaikan masalah.

Langkah-langkah penyusunan rencana pembelajaran seperti siklus I.

Mengingat hasil analisis terhadap pekerjaan siswa pada siklus I tersebut

sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah,

maka rancangan kegiatan belajar mengajarnya menekankan pada cara

menyelesaikan masalah dengan diskusi terbimbing. Jadi segala kegiatan

ditujukan untuk memantapkan dan memperluas pengetahuan siswa tentang

konsep yang telah dipelajari sekaligus merupakan pengulangan dari kegiatan

pada pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2 pada siklus I.Pembelajaran

direncanakan dalam duakali pertemuan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran IPS dengan penggunaan metode diskusi terbimbibng sesuai

dengan rencana pembelajaran yang telah disusun.

Page 76: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

60

Pertemuan ke-1

Pada pertemuan ke-1 materi IPS yang diajarkan tentang masalah-masalah

sosial di lingkungan setempatdengan indikator dapat menyebutkan masalah-

masalah sosial yang ada dan dapat mendiskusikan masalah yang sedang

dihadapi. Sebagai kegiatan awal guru bercerita tentang kejadian anak yang

pemalas, dengan tujuan untuk memusatkan perhatian siswa dan mengarahkan

minat siswa untuk mengikuti pembelajaran. Setelah itu guru mengadakan tanya

jawab tentang macam-macam ketidakdisiplinan di sekolah yang diketahui siswa.

Kegiatan inti dimulai dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok,

dan masing-masing duduk dengan teman kelompoknya.Guru menyampaikan

materi yang akan diajarkan dan menunjukkan contoh masalah-masalah sosial

dalam bentuk gambar yang dipasang dipapan tulis. Dan salah satu anak

menyebutkan masalah-masalah yang ada dipapan tulis. Dan selanjutnya guru

memberikan sebuah masalah yang akan dipecahkan secara diskusi dan guru

menjelaskan cara menyelesaian masalah. Yaitu: Perilaku tidak disiplin di

sekolah. Apa yang dapat dilakukan?

1. Penemuan fakta (kenyataan yang ada)

a) Tidak membawa buku pelajaran

b) Tidak mengerjakan PR

c) Sering terlambat

d) Tidak mengikuti upacara bendera, dll.

2 Penemuan masalah

Dengan cara-cara apa kita dapat:

a) Menerapkan disiplin pada siswa?

b) Mematuhi peraturan di sekolah?

c) Mendapat bimbingan dari para guru?

3 Penemuan gagasan

Pilihlah salah satu masalah-masalah diatas, misalnya: “dengan cara apa kita

dapat menerapkan disiplin pada siswa?

Jawab: a) Selalu mengerjakan PR, tidak terlambat

b) Mengikuti upacara bendera

Page 77: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

61

c) Mendapat bimbingan dari guru

4 Penemuan jawaban

Tolak ukur apa yang dapat digunakan untuk menilai gagasan-gagasan yang

muncul? Tentukan beberapa tolak ukur, seperti: peran kepala sekolah, peran

siswa, peran guru. Gagasan mana yang paling baik? Gagasan mana yang

dapat digabung?

Gagasan

Tolak ukur

Total Kepala

sekolah Guru siswa

1. 1 2 4 7

2. 1 3 4 8

3. 3 4 2 9

dll

Keterangan: 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = banyak, 4 = banyak sekali

Kesimpulan: gagasan semuanya baik dan dapat digabung

5 Penemuan penerimaan

Buatlah rencana kerja untuk melaksanakan gagasan yang terbaik atau

kombinasi dari gagasan.

a) Siapa saja yang dapat membantu?

Jawab: Guru, semua siswa, kepala sekolah dan penjaga sekolah.

b) Rintangan-rintangan apa yang ada?

Jawab: Banyak siswa yang melanggar peraturan atau acuh tak acuh.

c) Siapa yang tidak setuju, dan bagaimana mengatasi ini?

Jawab: Semua setuju karena semua orang menginginkan hidup disiplin.

d) Bagaimana kita dapat menerapkan disiplin di sekolah?

Jawab: Dengan menerapkan disiplin pada diri sendiri dan mendapat

bimbingan dari guru.

Setiap kelompok berdiskusi dengan anggota kelompoknya, guru

membimbing jalannya diskusi. Aktifitas siswa dicatat, guru menawarkan

kelompok yang ingin mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas. Bagi

kelompok yang tidak presentasi ke depan kelas diharapkan untuk

memperhatikan dan membandingkan hasil pekerjaan dari kelompok lain.

Page 78: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

62

Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan secara klasikal,

memberikan evaluasi dan tugas rumah. Evaluasi dikerjakan setiap siswa setelah

selesai pertemuan. Sedangkan tugas rumah adalah perintah untuk mempelajari

materi pada pertemuan selanjutnya. Suasana pembelajaran pada kegiatan ini

berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa bersemangat, dan

aktif membahas tugas yang diberikan guru. Aktivitas selama diskusi kelompok

sudah lumayan baik, terbukti siswa saling memberikan argumentasi,

memberikan penjelasan kepada siswa saling memberikan argumentasi,

memberikan penjelasan kepada teman sekelompoknya, mendengarkan

penjelasan teman dan memberikan pujian terhadap teman yang telah

mengajarkan tugas yang telah diberikan dan berusaha untuk dapat memberikan

yang terbaik bagi kelompoknya. Tetapi pada saat diskusi kelompok masih ada

anak yang mengerjakan sendiri tanpa bantuan, bahkan berusaha memecahkan

sendiri.

Pada saat diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompok, sebagai besar kelompok masih canggung dan malu-malu untuk

mempresentasikan hasil, maka tugas guru untuk memberi motivasi kembali

kepada siswa untuk bertanya, menyampaikan pendapat, menyanggah pendapat

temannya yang salah. Sambil berkeliling guru mengamati siswa yang kurang

aktif dan memberikan bimbingan pada siswa yang membutuhkan bimbingan

dalam menyelesaikan soal-soal latihan. Setelah selesai mengerjakan soal-soal,

kemudian dibahas bersama, mana yang belum betul dan yang sudah betul.

Pertemuan ke-2

Pada pertemuan ke-2 materi IPS yang diajarkan tentang masalah-masalah

sosial di lingkungan setempatdengan indikator dapat menyebutkan masalah-

masalah sosial yang ada dan dapat mendiskusikan masalah yang sedang

dihadapi. Guru memusatkan perhatian siswa dan mengarahkan minat siswa

untuk mengikuti pembelajaran. Setelah itu guru mengadakan tanya jawab

tentang macam-macam ketidakdisiplinan yang diketahui siswa.

Kegiatan inti dimulai dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok,

dan masing-masing duduk dengan teman kelompoknya.Guru menyampaikan

Page 79: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

63

materi yang akan diajarkan dan menunjukkan contoh masalah-masalah sosial

dalam bentuk gambar yang dipasang dipapan tulis. Selanjutnya guru

memberikan sebuah masalah yang akan dipecahkan secara bersama-sama dan

menjelaskan cara menyelesaian masalah yaitu masalah yang sama pada

pertemuan ke-1 yaitu mengenai perilaku tidak disiplin disekolah. Anak dituntut

mengembangkan daya berpikir agar menemukan jawaban-jawaban yang kiranya

tidak terpikirkan oleh siswa pada pertemuan kemarin.

Selama siswa mengerjakan lembar kelompok guru berkeliling dan

mengawasi siswa sambil membimbing siswa yang belum bisa agar lebih jelas.

Setelah selesai kegiatan dilanjutkan dengan siswa mengerjakan latihan soal

secara individu tentang masalah-masalah sosial di lingkunagn setempat.

Selama pembelajaran pada masing-masing pertemuan guru dan peneliti

mengamati aktivitas/partisipasi siswa, dan pada akhir pembelajaran diadakan

evaluasi atau penilaian hasil belajar dilanjutkan dengan pemberian tugas di

rumah (PR) sebagai tindak lanjut.

c. Observasi

Dalam tahap ini guru kelas dan peneliti secara kolaboratif melaksanakan

observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode

diskusi terbimbing pada masing-masing pertemuan. Observasi ini ditujukan

pada kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran, aktivitas atau partisipasi

siswa dalam pembelajaran, dan suasana kelas saat pembelajaran.Berdasarkan

hasil observasi yang dilaksanakan dan ditujukan pada guru yang terlampir pada

lampiran 13 menunjukkan bahwa aktifitas dan keaktifan yang dilaksanakan oleh

guru sudah meningkat dari pada pembelajaran sebelumnya, hal tersebut dapat

terlihat dari hasil pengamatan peneliti dan dapat dijelaskan sebagai berikut,

aktivitas guru yang cukup aktif yaitu: (1)Memberikan informasi secara tepat, (2)

Menggunakan metode diskusi terbimbing, (3)Menggunakan waktu secara tepat

sesuai perencanaan, (4) Memotivasi individu, (5) Memotivasi kerja kelompok,

(6) Melakukan penilaian proses observasi, (7) memberikan tindak lanjut.

Aktivitas guru yang aktif yaitu: (1) Menggunakan berbagai sumber, (2) penuh

perhatian terhadap siswa. (3) menggunakan multi metode, (4) melakukan

Page 80: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

64

penilaian proses tanya jawab, (5) melakukan tes hasil belajar/tes formatif.

Dengan rata-rata 2,4 atau cukup aktif.

Untuk aktifitas dan keaktifan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

sudah meningkat, hal tersebut dapat diketahui berdasarkan pada lampiran 14

dengan penjelasan sebagai berikut. Aktivitas siswa yang cukup aktif yaitu: (1)

memperhatikan penjelasan guru, (2) menjawab pertanyaan guru, (3) rasa ingin

tahu dan keberanian siswa, (4) aktif mengerjakan tugas individu. Aktivitas siswa

yang aktif yaitu (1) Menggunakan metode diskusi terbimbing, (2) Kreativitas

dan inisiatif siswa, (3) Mengerjakan tugas kelompok. Dengan rata-rata 2,4 atau

cukup baik.

Dari aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran siklus II sudah

menunjukkan peningkatan yang signifikan dari siklus I yaitu dari 2,0 atau cukup

menjadi 2,4 atau cukup baik. Tetapi masih terdapat kendala yang ditemui dalam

siklus II ini yaitu: peran guru sebagai moderator berdampak pada siswa yang

pasif dan guru yang aktif. Dan solusi agar siswa tidak pasif adalah dengan cara

siswa diberi pertanyaan-pertanyaan singkat, siswa disuruh membuat rangkuman

pembelajaran.

d. Refleksi

Hasil analisis data dan diskusi balikan terhadap pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan metode diskusi terbimbing pada siklus II, secara umum

telah menunjukkan perubahan yang signifikan, dimana aktifitas guru dalam

melaksanakan pembelajaran pada materi masalah-masalah sosial di lingkungan

setempat dengan menggunakan metode diskusi terbimbing semakin mantap dan

luwes dengan kekurangan-kekurangan kecil, diantaranya kurang kontrol waktu

dan belum memberikan tindak lanjut. Aktivitas atau partisipasi siswa dalam

pembelajaran juga meningkat, mereka lebih banyak memperhatikan dan

menjawab pertanyaan guru, lebih berinisiatif dan kreatif. Kemampuan dan

keterampilan dalam menyelesaikan masalah.

Aktifitas siswa dalam berdiskusi semakin meningkat, yang tentunya

berpengaruh terhadap kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang

Page 81: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

65

dihadapi. Dengan partisipasi siswa dalam pembelajaran yang semakin

meningkat, suasana kelas menjadi hidup dan lebih menyenangkan.

Dari analisis hasil diskusi kelompok pada siklus II diketahui bahwa

pertemuan pertama mencapai nilai rata-rata 77 dan di pertemuan kedua

mendapatkan nilai rata-rata 79 sehingga setiap kelompok mendapatkan nilai

lebih dari 70. Peningkatan ini disebabkan karena siswa sudah mengerti dan

mengetahui bagaimana cara menyelesaikan masalah diskusi dengan baik dan

dapat mengembangkan pemikiran terhadap masalah yang sedang dihadapi.

Dapat dilihat dalam tabel:

Tabel 7. Data nilai hasil belajar kelompok siswa pada siklus II

Kelompok Nama Kelompok Nilai

pertemuan I

Nilai

pertemuan II

I Mandiri 80 85

II Cerdas 70 80

III Pandai 85 70

IV Rajin 70 75

V Pintar 80 85

Rata-rata 77 79

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses diskusi berlangsung dan

merujuk pada foto siklus II siswa cukup aktif memperhatikan penjelasan guru

dan menjawab pertanyaan guru, namun kurang inisiatif.Dalam pertemuan ke-1

dan pertemuan ke-2 guru terus membimbing jalannya diskusi ternyata hasil

yang dicapai sangat memuaskan. Siswa sudah banyak yang bisa menyelesaikan

permasalahan dalam diskusi. Siswa tidak banyak yang bertanya bagaimana cara

menyelesaikan masalah tersebut. setiap pertemuan guru membimbing jalannya

diskusi, guru yang mengatur jalannya diskusi dan hasilnyapun baik. Nilai rata-

rata pada Pertemuan ke-1 adalah 77 dan di pertemuan ke-2 mendapatkan nilai

rata-rata 79 jadi pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi terbimbing

dapat meningkatkan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah pada

pembelajaran IPS.

Page 82: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

66

Tabel 8. Daftar nilai hasil belajar siswa pada siklus II

NO Siklus II

Rata-rata Pertemuan I Pertemuan II

1 65 70 67,5

2 70 65 67,5

3 70 70 70

4 60 75 67,5

5 70 85 77,5

6 65 70 67,5

7 75 70 72,5

8 80 90 85

9 70 75 72,5

10 85 75 80

11 60 60 60

12 75 65 70

13 65 60 62,5

14 50 60 55

15 60 70 65

16 60 60 60

17 70 65 67,5

18 80 65 72,5

19 70 70 70

20 75 70 72,5

21 70 75 72,5

22 65 65 65

68,64 69,55 68

Pembelajaran kemampuan berpikir kreatif apabila nilai siswa mencapai

nilai rata-rata kelas lebih dari 70. Pada siklus II petemuan ke-1 ini siswa yang

memperoleh nilai > 65 mencapai persentase 77,27 % yaitu 17 anak. Dengan

demikian nilai rata-rata kelas yang mencapai 68,64 dan siswa yang memperoleh

nilai < 65 sebanyak 22,73 %yaitu 5 anak menunjukkan bahwa pembelajaran

yang menggunakan metode diskusi yang dilakukan sudah berhasil. Daftar nilai

dapat dilihat pada table 8.

Pada pertemuan ke-2 ini siswa yang memperoleh nilai > 65 yang mencapai

persentase lebih dari 81,82 % yaitu 18 anak. Dengan demikian data nilai rata-

rata kelas yang mencapai 69,55 dan siswa yang memperoleh nilai < 65 sebanyak

18,18% yaitu 4 anak. Hal itu menunjukkan bahwa pembelajaran yang

Page 83: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

67

menggunakan metode diskusi terbimbing yang dilaksanakan sudah berhasil.

Daftar nilai dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 9. Data Frekuensi Nilai IPS Siswa Kelas IV pada siklus II

No. Interval Frekuensi Persentase Kategori

1 91 – 100 0 0 % Istimewa

2 81 – 90 1 4,55% Baik sekali

3 71 – 80 7 31,82% Baik

4 61 – 70 11 50 % Cukup

5 51 – 60 3 13,63% Hampir cukup

6 41 – 50 0 0 % Kurang

7 31 – 40 0 0 % Kurang sekali

8 21 – 30 0 0 % Sangat kurang sekali

Jumlah 22 100 %

Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus

II, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori hampir cukup sebanyak 3

siswa atau 13,63 %, kategori cukup 11 siswa atau 50 % kategori baik 7 siswa

atau 31,82 %, kategori baik sekali 1 siswa atau 4,55 %. Jumlah keseluruhan

siswa yang memperoleh nilai diatas 65 sebanyak 18 siswa atau 81,82%.

Gambar 7. Grafik Nilai IPS Siswa Kelas IV SD N I Kenteng pada siklus II

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah diskusi sudah semakin

baik, sehingga hasil belajar siswa pada siklus II sudah menunjukkan perubahan

0 0 0

3

11

7

10

0

2

4

6

8

10

12

21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Interval nilai

Frekuensi Nilai

Page 84: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

68

yang berarti, karena nilai rata-rata kelas mencapai 68 namun siswa yang

memperoleh nilai< 65 adalah 4 siswa dari siswa 22 siswa kelas IV.

Dari perhitungan rata-rata kelas dan jumlah siswa yang memperoleh nilai

rata-rata kelas dalam setiap pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi

terbimbing pada siklus II dapat diketahui bahwa 2 (dua) pertemuan telah

menunjukkan perubahan yang signifikan pada kemampuan menyelesaikan

masalah yang dihadapi. Sebagai catatan, untuk siswa yang memperoleh nilai

kurang dari rata-rata kelas harus diberikan perbaikan dengan menambah waktu

belajar dan latihan-latihan serupa supaya kemampuan berpikir kreatif dalam

menyelesaikan masalah dapat meningkat.

Dari dua pertemuan pembelajaran yang menggunakan metode diskusi

terbimbing belum mencapai ketuntasan yang diharapkan yakni rata-rata kelas:

70 maka harus untuk lebih meningkatkan daya berpikir anak dalam

menyelesaikan masalah harus dilanjutkan ke siklus yang berikutnya yaitu siklus

ke-3.

Dari penelitian ini pembelajaran dikatakan berhasil apabila

partisipasi siswa dalam pembelajaran masalah-masalah sosial di lingkungan

setempat dapat meningkatkan daya berpikir kreatif dalam menyelesaikan

masalah yang dihadapi. Selain itu hasil yang dicapai siswa melalui tes akhir

pembelajaran mencapai nilai rata-rata kelas diatas 70 dan persentase siswa yang

memperoleh nilai > 65 mencapai 70%. Atas dasar ketentuan tersebut dan

melihat hasil yang diperoleh pada masing-masing pertemuan, maka

pembelajaran yang menggunakan metode diskusi terbimbing yang dilaksanakan

pada siklus II dikatakan belum berhasil, sehingga perlu dilanjutkan pada siklus

berikutnya.

Namun peneliti tetap melaksanakan bimbingan belajar untuk perbaikan

hasil belajar siswa yang mendapatkan dibawah rata-rata kelas dan melaksanakan

pengayaan untuk siswa yang memperoleh nilai diatas rata-rata kelas sebagai

tindak lanjut.

Page 85: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

69

Tindakan siklus III

Tindakan siklus III dilaksanakan dalam satu kali pertemuan pada hari Rabu

tanggal 28 April 2010. Adapun tahapan kegiatan yang dilakukan meliputi:

a. Perencanaan

Berdasarkan evaluasi dan hasil seleksi pada pelaksanaan siklus II

diketahui bahwa penggunaan metode diskusi terbimbingbelum berhasil tetapi

hasil yang dicapai sudah maksimal, oleh karena itu peneliti bersama guru kelas

menyusun rencana pembelajaran lagi untuk mengulang pembelajaran IPS

dengan menggunakan metode diskusi terbimbing dengan materi masalah-

masalah sosial di lingkungan setempat.

b. Pelaksanaan Tindakan

Adapun kegiatan dalam tahap ini adalah:

Pada pertemuan kali ini pada materi IPS yang diajarkan adalah tentang

masalah-masalah sosial di lingkungan setempatdengan indikator dapat

menyebutkan masalah-masalah sosial yang ada dan dapat mendiskusikan

masalah yang sedang dihadapi. Guru memusatkan perhatian siswa dan

mengarahkan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran. Setelah itu guru

mengadakan tanya jawab tentang macam-macam pencemaran lingkungan yang

diketahui siswa.

Dan selanjutnya guru memberikan sebuah masalah yang akan

dipecahkan secara bersama-sama dan menjelaskan cara menyelesaian masalah.

Misalnya: pencemaran lingkungan. Apa yang dapat dilakukan?

1) Penemuan fakta (kenyataan)

a) Banyaknya asap kendaranbermotor dan pabrik

b) Banyak ikan yang mati dilaut karena limbah pabrik

c) Membuang sampah di sungai

d) Menangkap ikan dengan menggunakan pestisida, dll

2) Penemuan masalah

Dengan cara-cara apa kita dapat:

a) Mengurangi pencemaran air maupun pencemaran udara?

Page 86: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

70

b) Menerapkan disiplin di masyarakat?

c) Mentaati peraturan yang ada?

3) Penemuan gagasan

Pilihlah salah satu masalah-masalah diatas, misalnya: “dengan cara apa kita

dapat mengurangi pencemaran air dan pencemaran di udara?

Jawab: a) Tidak membuang sampah di sungai

b) Tidak membuang limbah di laut

c) Menanam pohon untuk mengurangi polusi udara

4) Penemuan jawaban

Tolak ukur apa yang dapat digunakan untuk menilai gagasan-gagasan yang

muncul? Tentukan beberapa tolak ukur, seperti: dari pemerintah, dampak

terhadap lingkungan, peran serta masyarakat. Semua gagasan baik sehingga

baik untuk dilaksanakan.

Gagasan

Tolak ukur

Total Pemerintah

Dampak

lingkungan

Peran serta

masyarakat

1. 2 4 4 10

2. 2 4 4 10

3. 3 4 4 11

dll

Keterangan: 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = banyak, 4 = banyak sekali

5) Penemuan penerimaan

Buatlah rencana kerja untuk melaksanakan gagasan yang terbaik atau

kombinasi dari gagasan.

a) Siapa saja yang dapat membantu?

Jawab: Semua penduduk dan masyarakat, pemerintah.

b) Rintangan-rintangan apa yang ada?

Jawab: Kurangnya kesadaran tentang lingkungan.

c) Bagaimana para siswa dapat berperan serta?

Jawab: Tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan

lingkungan

Setiap kelompok berdiskusi dengan anggota kelompoknya, guru

membimbing jalannya diskusi. Aktifitas siswa dicatat, guru menawarkan

Page 87: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

71

kelompok yang ingin mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas. Bagi

kelompok yang tidak presentasi ke depan kelas diharapkan untuk

memperhatikan dan membandingkan hasil pekerjaan dari kelompok lain.

c. Observasi

Dalam tahap ini peneliti secara kolaboratif melaksanakan pemantauan

terhadap pelaksanaan proses belajar-mengajar dengan menggunakan metode

diskusi terbimbing.

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan dan ditujukan pada guru

yang terlampir pada lampiran 21, menunjukkan bahwa aktifitas dan keaktifan

yang dilaksanakan oleh guru sudah meningkat hal tersebut dapat terlihat dari

hasil pengamatan peneliti. Peningkatan aktifitas dan keaktifan guru terlihat pada

pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi terbimbing. Aktivitas guru

yang cukup aktif yaitu: (1) Menggunakan waktu secara tepat sesuai

perencanaan, (2) memotivasi individu, (3)Memberikan tindak lanjut. Sebagian

besar aktivitas guru sudah aktif yaitu: Memberikan informasi secara tepat, (2)

Menggunakan metode diskusi terbimbing, (3) Menggunakan berbagai sumber,

(4) Penuh perhatian terhadap siswa, (5) Memotivasi kerja kelompok, (6)

Menggunakan multi metode, (7) Melakukan penilaian proses observasi, (8)

Melakukan penilaian proses tanya jawab, (9) Melakukan penilaian hasil belajar/

tes formatif. Dengan nilai rata-rata 2,8 atau baik.

Untuk aktifitas yang dilaksanakan oleh siswa yang pertama adalah

mempelajari materi masalah-masalah sosial di lingkungan setempat kemudian

menyelesaikan masalah secara secara kelompok. Berdasarkan hasil observasi

yang dilaksanakan dan ditujukan pada siswa yang terlampir pada lampiran 22,

menunjukkan bahwa aktifitas dan keaktifan yang dilaksanakan oleh siswa sudah

meningkat daripada pembelajaran sebelumnya(pembelajaran secara

konvensional) hal itu dapat terlihat dari hasil pengamatan peneliti serta guru

kelas. Penjelasan yang didapat dari lampiran 22 adalah sebagai berikut, aktivitas

siswa yang cukup aktif yaitu mengerjakan tugas-tugas individu. Aktivitas siswa

yang aktif yaitu: (1) menyelesaikan masalah dalam diskusi, (2) keaktifan dan

inisiatif siswa, (3) mengerjakan tugas kelompok, (4)memperhatikan penjelasan

Page 88: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

72

guru, (5) menjawab pertanyaan guru (6) rasa ingin tahu dan keberanian siswa.

Dengan nilai rata-rata 2,85 atau dikategorikan baik.

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus III ini sudah

menunjukkan bahwa aktifitas dan keaktifan guru dan siswa yang dilaksanakan

sudah meningkat yaitu dari siklus I dengan nilai 2,0 atau cukup, siklus II dengan

nilai 2,4 atau cukup baik dan siklus III dengan nilai 2,8 atau baik.

Dari hasil tersebut dapat dikatakan perubahan yang signifikan. Pada siklus

III ini kendala-kendala yang ditemui pada siklus I dan siklus II sudah diatasi

dengan baik sehingga pembelajaran yang dilaksanakan dapat dikatakan

mendekati sempurna.

d. Refleksi

Hasil analisis data dan diskusi balikan terhadap pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan metode diskusi terbimbing pada siklus III, secara umum

telah menunjukkan perubahan yang signifikan, dimana aktifitas guru dalam

melaksanakan pembelajaran pada materi pengurangan dengan menggunakan

metode diskusi terbimbing semakin mantap dan luwes dengan kekurangan-

kekurangan kecil, diantaranya kurang kontrol waktu dan belum memberikan

tindak lanjut. Aktivitas atau partisipasi siswa dalam pembelajaran juga

meningkat, mereka lebih banyak memperhatikan dan menjawab pertanyaan

guru, lebih berinisiatif dan kreatif. Kemampuan dan keterampilan dalam

menyelesaikan masalah.

Aktifitas siswa dalam berdiskusi semakin meningkat, yang tentunya

berpengaruh terhadap kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang

dihadapi. Dengan partisipasi siswa dalam pembelajaran yang semakin

meningkat, suasana kelas pun menjadi hidup dan lebih menyenangkan.

Dari analisis hasil diskusi kelompok pada siklus III diketahui bahwa

mencapai nilai rata-rata 81 dan setiap kelompok mendapatkan nilai lebih dari

75. Peningkatan ini disebabkan karena siswa sudah mengerti dan mengetahui

bagaimana cara menyelesaikan masalah diskusi dengan baik dan dapat

mengembangkan pemikiran terhadap masalah yang sedang dihadapi. Siswa

sudah banyak yang bisa menyelesaikan permasalahan dalam diskusi. Siswa

Page 89: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

73

tidak banyak yang bertanya bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut.

setiap pertemuan guru membimbing jalannya diskusi, guru yang mengatur

jalannya diskusi dan hasilnyapun baik. Sehingga pembelajaran dengan

menggunakan metode diskusi terbimbing dapat meningkatkan berpikir kreatif

dalam menyelesaikan masalah pada pembelajaran IPS.

Dapat dilihat dalam tabel:

Tabel 10. Data nilai hasil belajar kelompok siswa pada siklus III

Kelompok Nama

Kelompok Nilai

I Mandiri 90

II Cerdas 80

III Pandai 75

IV Rajin 75

V Pintar 85

Rata-rata 81

Tabel 11. Daftar nilai hasil belajar siswa pada siklus III

No Nilai No Nilai

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

70

75

90

85

80

70

70

85

80

75

65

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

70

65

65

70

65

70

70

65

75

80

65

Nilai rata-rata 76,14

Pembelajaran berhasil apabila nilai siswa mencapai nilai rata-rata kelas

lebih dari 70 dan siswa yang memperoleh nilai > 65 yang mencapai persentase

lebih dari 100 % yaitu 22 anak. Dengan demikian data nilai rata-rata kelas yang

mencapai 76,14 dan tidak ada siswa yang memperoleh nilai < 65. Hal itu

menunjukkan bahwa pembelajaran yang menggunakan metode diskusi

Page 90: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

74

terbimbing yang dilaksanakan sudah berhasil. Daftar nilai dapat dilihat pada

tabel 11.

Tabel 12. Data Frekuensi Nilai IPS Kelas IV SD N I Kenteng pada Siklus III

No. Interval Frekuensi Persentase Kategori

1 91 – 100 0 0 % Istimewa

2 81 – 90 3 13,64 % Baik sekali

3 71 – 80 6 27,27 % Baik

4 61 – 70 13 59,09 % Cukup

5 51 – 60 0 0% Hampir cukup

6 41 – 50 0 0 % Kurang

7 31 – 40 0 0 % Kurang sekali

8 21 – 30 0 0 % Sangat kurang sekali

Jumlah 22 100 %

Dari tabel 12 dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada

siklus III, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup 13 siswa atau

59,09 % kategori baik 6 siswa atau 27,27 %, kategori baik sekali 3 siswa atau

13,64 %. Jumlah keseluruhan siswa yang memperoleh nilai < 70 sebanyak 6

siswa atau 27,27%.

Gambar 8. Grafik Nilai IPS Siswa Kelas IV SD N I Kenteng siklus III

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah diskusi sudah semakin

baik, sehingga hasil belajar siswa pada siklus III sudah menunjukkan perubahan

0 0 0 0

13

6

3

00

2

4

6

8

10

12

14

21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Interval nilai

Frekuensi Nilai

Page 91: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

75

yang berarti, karena nilai rata-rata kelas mencapai 76,14 namun siswa yang

memperoleh nilai< 70 adalah 6 siswa dari siswa 22 siswa kelas IV.

Dari perhitungan rata-rata kelas dan jumlah siswa yang memperoleh nilai

rata-rata kelas dalam setiap pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi

terbimbing pada siklus III dapat diketahui bahwa pada pertemuan siklus III

telah menunjukkan perubahan yang signifikan pada kemampuan menyelesaikan

masalah yang dihadapi. Sebagai catatan, untuk siswa yang memperoleh nilai

kurang dari rata-rata kelas harus diberikan perbaikan dengan menambah waktu

belajar dan latihan-latihan serupa supaya kemampuan berpikir kreatif dalam

menyelesaikan masalah dapat meningkat.

Dari penelitian ini pembelajaran dikatakan berhasil apabila

partisipasi siswa dalam pembelajaran masalah-masalah sosial di lingkungan

setempat dapat meningkatkan daya berpikir kreatif dalam menyelesaikan

masalah yang dihadapi. Selain itu hasil yang dicapai siswa melalui tes akhir

pembelajaran mencapai nilai rata-rata kelas diatas 70 dan persentase siswa yang

memperoleh nilai > 65 mencapai 70%. Atas dasar ketentuan tersebut dan

melihat hasil yang diperoleh pada masing-masing pertemuan, maka

pembelajaran yang menggunakan metode diskusi terbimbing yang dilaksanakan

pada siklus III dikatakan berhasil, sehingga bisa dikatakan bahwa pembelajaran

dengan metode diskusi terbimbing dapat meningkatkan kompetensi berpikir

kreatif dalam menyelesaikan masalah-masalah IPS.

Namun guru harus tetap melaksanakan bimbingan belajar untuk perbaikan

hasil belajar siswa yang mendapatkan dibawah rata-rata kelas dan melaksanakan

pengayaan untuk siswa yang memperoleh nilai diatas rata-rata kelas sebagai

tindak lanjut.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan yang akan dicapai oleh peneliti

maka dapat disimpulkan masalah-masalah yang ada sebagai berikut:

Page 92: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

76

1. Apakah metode diskusi terbimbing dapat meningkatkan kompetensi berpikir

kreatif yaitu Berdasarkan hasil penelitian ini, Aplikasi metode diskusi

terbimbing dalam Pembelajaran IPS dapat meningkatkan berpikir kreatif siswa

kelas IV SD Negeri I Kenteng Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali tahun

ajaran 2009/2010 dibandingkan sebelum menggunakan metode diskusi

terbimbing. Nilai rata-rata mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode

diskusi terbimbing pada siklus I adalah 61,96 dan siklus II adalah 68 serta

siklus III adalah 76,14. Dengan demikian berdasarkan penelitian tindakan kelas

dengan menggunakan 3 siklus tersebut di atas, artinya bahwa dengan

menerapkan pembelajaran menggunakan metode diskusi terbimbing dapat

meningkatkan daya kreatif siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV

SD Negeri I Kenteng Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali tahun ajaran

2009/2010.

2. Kendala-kendala yang ditemukan dalam penerapan metode diskusi terbimbing

pada siswa dalam meningkatkan kompetensi berpikir kreatif. Dalam penelitian

siklus I berdasarkan perhitungan hasil belajar yang ditunjukkan dalam nilai

masih semangat kurang yaiturata-rata 61,96 jauhdari nilai ketuntasan. Hal

tersebut dipengaruhi dari beberapa faktor penghambat pelaksanaan penelitian

tahap awal/siklus I, antara lain:

a. Pembelajaran diskusi hampir tidak pernah diberikan kepada siswa kelas IV,

sehingga siswa kurang aktif dalam bekerja sama dengan temannya. Anak

juga belum bisa mengerti bagaimana cara mnyelesaikan masalah dengan

menggunakan teknik kreatif. Sehingga tidak bisa mengembangkan proses

berpikirnya.

b. Ada siswa salah satu siswa yang mendapat kesulitan dalam menulis dan

membaca sehingga dalam pelaskanaan diskusi tidak bisa maksimal. Dan

pada tahap awal guru kurang berperan aktifdalam proses diskusi, sehingga

siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan soal diskusi.

c. Anakbelum memahami bagaimana berdiskusi dengan baik untuk membahas

materi pelajaran yang harus dipelajari.Kurangnya multi metode dan media

dalam pembelajaran tersebut

Page 93: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

77

d. Anak yang aktif cenderung menguasai pembicaraan dalam hal ini anak yang

pandai dan berani ngomong. Sedangkan anak yang kurang pandai dan

pemalu cenderung diam justru malah mengganggu jalannya diskusi.

Penyebab pelaksanaan pembelajaran diskusi terbimbing belum bisa

dilaksanakan secara penuh (100%) adalah karena adanya kecenderungan dalam

pelaksanaan pada setiap siklus yaitu sebagai berikut:

a. Peran guru sebagai moderator berdampak pada peran siswa yang pasif dan

guru yang aktif. Guru selalu berusaha agar siswa yang aktif dalam

pembelajaran.

b. Penerapan sistem diskusi terbimbingini, siswa yang berkesulitan belajar

banyak bergantung dari kepedulian siswa yang berprestasi, dengan cara

siswa yang pandai memberi bimbingan kepada siswa yang berkesulitan

belajar.

c. Untuk pelajaran IPS, masih diperlukan banyak latihan-latihan menjawab

soal dan kedalaman pemahaman materi IPS yang lebih intensif dari siswa

yang berkesulitan belajar, sehingga perlakuan dalam bentuk tahap-tahap

(siklus), tidak dapat menjamin bahwa siswa yang berkesulitan belajar dapat

selesai masalah prestasi belajarnya.

3. Solusi yang dilakukan dalam meningkatkan kompetensi berpikir kreatif dalam

menggunakan metode diskusi terbimbing adalah antara lain:

a. Sebelum diskusi guru sudah memberi pengarahan masalah/materi-materi

yang harus dibahas diwujudkan dengan bentuk soal (pertanyaan)

b. Siswa telah diarahkan untuk membaca/mempelajari materi secara

keseluruhan (garis besar) sehingga saat berdiskusi mereka tidak malu lagi

c. Sebagian besar siswa memiliki catatan hasil diskusi sehingga mampu

mengulang materi pelajaran di rumah dengan berbekal buku acuan (Catatan

pembahasan masalah dalam diskusi terbimbing)

d. Metode diskusi terbimbing diberikan dan dilaksanakan dengan sebaik-

baiknya dan semaksimal mungkin terbukti dalam aktifitas guru dan siswa

dalam pembelajaran dapat dilihat pada tabel 13 dan 14.

Page 94: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

78

e. Dalam meningkatkan kompetensi berpikir kreatif, siswa lebih banyak

menyelesaikan masalah-masalah yang ada disekitar lingkungan siswa.

sehingga proses berpikir dalam menyelesaikan masalah lebih meningkat.

Dan dalam melaksanakan diskusi siswa dituntut untuk mengembangkan

berpikirnya dengan mencari penyelesaian masalah yang tepat.

f. Guru di dalam diskusi terbimbing hanya berperan sebagai moderator,

artinyahanya mengarahkan dan mengatur jalannya diskusi dan menentukan

materi yang akan didiskusikan serta bertindak sebagai nara sumber atau

penengah jika pelaksanaan diskusi mengalami jalan buntu. Setelah

mengadakan diskusi guru menyimpulkan apa yang menjadi tema dari

diskusi serta merangkum apa yang menjadi pokok-pokok dari hasil diskusi.

Dengan menyimpulkan siswa akan memahamiapa yang menjadi inti dari

diskusi terutama tentang diskusi yang telah dilaksanakan.

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang ada, dapat dilihat

adanya peningkatan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran. Ada

peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah dalam pembelajaranIPS

siswa kelas IV SD N I KentengNogosariBoyolali. Peningkatan aktivitas siswa dan

guru dari siklus Isampai siklus III dapat dilihat pada tabel 13 dan tabel 14.

Tabel 13. Aktivitas siswa dalam pembelajaran

No Aspek yang diamati

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

skor skor skor

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Aktif memperhatikan

penjelasan Guru

2 Aktif menggunakan metode

diskusi terbimbing

3 Aktif menjawab pertanyaan

guru

4 Rasa ingin tahu dan

keberaniansiswa meningkat

5 Keaktifan dan inisiatif siswa

meningkat

6 Aktif mengerjakan tugas

individu

7 Aktif mengerjakan tugas-

tugas kelompok

Jumlah 14 17 20

Rata-rata 2,0 2,4 2,85

Page 95: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

79

Dilihat dari tabel 13 maka diperoleh jumlah skor penilaian pada siklus I,

siklus II dan siklus III. Pada siklus I keaktifan siswa dengan perolehan nilai rata-

rata yaitu 2,0 dengan kategori cukup. Sedangkan pada siklus II perolehan nilai

rata-rata mencapai 2,4 dengan kategori cukup baik dan disiklus III memperoleh

nilai rata-rata mencapai 2,85 dengan kategori baik, dengan demikian maka

keaktifan dalam pembelajaran siswa sudah ada peningkatan kenaikan aktifitas

dengan tercapainya nilai rata-rata 2,85. Sehingga aktifitas siswa dalam

melaksanakan diskusi terbimbing sudah mengalami kemajuan. Setelah

dilaksanakan penilaian keaktifan siswa maka keaktifan guru dalam melaksanakan

pembelajaran juga dinilai, karena keaktifan guru dan murid sangat berpengaruh

dalam pencapaian tujuan dalam pembelajaran. Dapat dilihat pada table 14

Tabel 14. Aktifitas guru dalam pembelajaran

No. Aspek yang diamati

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

skor skor skor 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Memberikan informasi secara

tepat

2 Menggunakan metode diskusi

terbimbing

3 Menggunakan berbagai sumber

4 Menggunakan waktu secara

tepat sesuai perencanaan

5 Penuh perhatian terhadap siswa

6 Memotivasi individu

7 Memotivasi kerja kelompok

8 Menggunakan multi metode

9 Melakukan penilaian proses observasi

10 Melakukan penilaian proses tanya jawab

11 Melakukan penilaian hasil

belajar/tes formatif

12 Memberikan tindak lanjut

Jumlah 24 29 33

Rata-rata 2,0 2,4 2,8

Dilihat dari tabel 14 maka diperoleh jumlah skor penilaian pada siklus I,

siklus II dan siklus III. Pada siklus I keaktifan guru dengan perolehan nilai rata-

Page 96: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

80

rata yaitu 2,0dengan kategori cukup sedangkan pada siklus II perolehan nilai rata-

rata mencapai 2,4 dengan kategori cukup baik dan siklus yang ke III adalah

2,8dengan kategori baik dengan demikian maka keaktifan dalam pembelajaran

guru sudah ada peningkatan kenaikan aktifitas dengan tercapainya nilai rata-rata

2,8.

Dari tabel 13 dan 14 di atas maka dapat diketahui peningkatan aktifitas siswa dan

guru dalam pembelajaran antara lain:

1. Peningkatan aktifitas siswa:

a. Siswa lebih aktif memperhatikan penjelasan guru

b. Siswa lebih aktif menggunakan metode diskusi terbimbing

c. Siswa lebih aktif menjawab pertanyaan guru

d. Rasa ingin tahu dan keberanian siswa untuk bertanya semakin meningkat

e. Keaktifan dan inisiatif siswa semakin meningkat

f. Siswa lebih aktif dalam mengerjakan tugas kelompok

Aktifitas siswa yang belum meningkat yaitu: Mengerjakan tugas individu

2. Peningkatan aktivitas guru:

a. Guru lebih aktif memberikan informasi secara tepat,

b. Guru lebih aktif menggunakan metode diskusi terimbing,

c. Guru lebih aktif menggunakan berbagai sumber,

d. Penuh perhatian terhadap siswa,

e. Guru lebih aktif memotivasi kerja kelompok,

f. Guru lebih aktif menggunakan multi metode,

g. Guru lebih aktif melakukan penilaian proses observasi,

h. Guru lebih aktif melakukan penilaian proses tanya jawab,

i. Guru lebih aktif melakukan tes hasil belajar/tes formatif.

Aktifitas guru yang belum meningkat yaitu: (1) menggunakan waktu secara tepat

sesuai perencanaan, (2) memotivasi individu, (3) memberikan tindak lanjut.

Diharapkan metode diskusi terbimbing dapat diterapkan dalam mata

pelajaran IPS dengan pokok bahasan yang lain. Di samping itu juga dapat pula

digunakan untuk mata pelajaran yang lain. Memang secara teoritis diskusi

terbimbing ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan pengajaran yang

Page 97: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

81

menggunakan metode lain, seperti telah dipaparkan didepan. Sedangkan dalam

praktek dilapangan metode ini sungguh-sungguh dapat mengaktifkan siswa dalam

proses belajar mengajar pada siswa kelas VI SD I Kenteng.

Hasil wawancara pada lampiran 25 dan lampiran 26 yang sudah dilakukan

menyebutkan bahwa metode diskusi terbimbing sangat tepat dilaksanakan dalam

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari. Agar siswa lebih

menyukai pembelajaran IPS sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPS.

Dengan begitu jelaslah bahwa diskusi terbimbing dapat mengaktifkan siswa-

siswa yang biasanya kurang aktif dalam proses belajar mengajar IPS. Meski

begitu pada proses belajar mengajar IPS dengan menggunakan diskusi lebih cocok

diterapkan untuk pokok bahasan pokok bahasan tertentu dari pada yang lainnya.

Pokok bahasan yang dimaksud diatas adalah pokok bahasan yang memerlukan

analisis.

Pada kegiatan ujian tengah Semester yang sudah dilaksanakan oleh semua

siswa dan hasilnya pun kurang memuaskan karena sebanyak 22 siswa hanya 10

siswa atau 45,45% yang memperoleh nilai sesuai dan diatas batas nilai ketuntasan

minimal. Sebanyak 12 siswa atau 54,55% memperoleh nilai di bawah batas nilai

ketuntasan yaitu 65.Dan nilai rata-rata kelas yaitu 59,40.

Tabel 15. Rekapitulasi keseluruhan nilai rata-rata diskusi mata pelajaran IPS pada

setiap siklus

Kegiatan Nilai Rata-rata hasil diskusi

Keterangan Siklus I Siklus II Siklus III

Pertemuan 1 61 77 81 Meningkat

Pertemuan 2 66 79 - Meningkat

Rata-rata 63,5 78 81

Berdasarkan tabel 15, pada siklus I materi pelaksanaan diskusibelum

mencapai 70 lebih, karena pada pertemuan 1 dalam pelaksanaan diskusi tidak

dibimbing oleh guru. sehingga dilanjutkan pada siklus II dan mendapat hasil 78,

untuk meningkatkan lagi berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah maka

dilanjutkan sikus III dan hasil yang diperoleh adalah 81. Sehingga metode diskusi

yang dilaksanakan bisa dikatakan berhasil meningkatkan berpikir kreatif dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Page 98: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

82

Dibandingkan dengan nilai ujian tengah Semester pada pembelajaran IPS

siswa yang hanya 59,40 nilai setiap pertemuan dengan menggunakan metode

diskusi terbimbing lebih bagus dari nilai ujian tengah Semester. Nilai rata-rata

pada siklus I saja sudah mengalami peningkatan yang signifikan.

Tabel 16. Nilai rata-rata hasil belajar setiap siklus

Kegiatan Nilai rata-rata Hasil belajar

Keterangan Siklus I Siklus II Siklus III

Pertemuan 1 62,05 68,64 76,14 Meningkat

Pertemuan 2 64,55 69,55 - Meningkat

Rata-rata 61,96 68

Tabel 17. Prosentase Siswa yang Memperoleh Nilai > 65 pada setiap Siklus

Kegiatan

Jumlah siswa yang

memperoleh Nilai > 65 Prosentase

Keterangan siklus Siklus

I II III I II III Pertemuan 1 15 17 22 68,18% 77,27% 100% Berhasil Pertemuan 2 14 18 - 63,63% 81,82% - Berhasil

Rata-Rata 65,9% 79,54% 100%

Berdasarkan tabel 17 pada setiap siklus, jumlah siswa yang memperoleh

nilai diatas 65 sudah mengalami kenaikan yang signifikan. Pada siklus Irata-rata

persentase 65,9%, hasil yang diperoleh belum dikatakan berhasil sehingga

dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II rata-rata persentase 79,54%, sungguh

kenaikan yang signifikan. Untuk perbaikan dilanjutkan ke siklus III dan rata-rata

persentasenya adalah 100% karena semua siswa mendapatkan nilai > 65. Tetapi

dalam pelaksanaanpembelajaran diskusi terbimbing belum bisa dilaksanakan

secara penuh.

Dari keseluruhan tindakan atau siklus yang telah dilaksanakan dapat

disimpulkan bahwa peningkatan kompetensi berpikir kreatif siswa kelas IV dapat

dilakukan dengan penggunaan metode diskusi terbimbing dan meningkatkan hasil

belajar IPS maupun kemampuan berpikir anak. Hal ini nampak jelas dengan

adanya peningkatan aktifitas guru dan siswa, peningkatan nilai rata-rata

Page 99: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

83

kelas,peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal) pada setiap siklus sebagaimana terlihat pada tabel 16.

Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran

dengan menggunakan media metode diskusi terbimbing dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif pada pembelajaran IPS siswa kelas IV SDN I

Kenteng Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali dengan dilihat dari

meningkatnya aktifitas guru dan siswa, meningkatnya nilai rata-rata kelas serta

tercapainya nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

Page 100: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

84

BAB V

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

1.Berdasarkan hasil penelitian ini, aplikasimetode diskusi terbimbing dalam

Pembelajaran IPS dapat meningkatkan kompetensi berpikir kreatif siswa kelas

IV SD Negeri I Kenteng Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali tahun

ajaran 2009/2010. Hal ini dapat dibuktikan dengan data-data sebagai berikut:

Nilai rata-rata mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode diskusi

terbimbing pada siklus I adalah 61,96 dan siklus II adalah 68 serta siklus III

adalah 76,14.

2. Kendala yang ditemukan dalam penerapan metode diskusi terbimbing adalah

sebagai berikut:

a) Peran guru sebagai moderator berdampak pada peran siswa yang pasif dan

guru yang aktif. Guru selalu berusaha agar siswa yang aktif dalam

pembelajaran.

b) Penerapan sistem diskusi terbimbingini, siswa yang berkesulitan belajar

banyak bergantung dari kepedulian siswa yang berprestasi, dengan cara

siswa yang pandai memberi bimbingan kepada siswa yang berkesulitan

belajar.

c) Untuk pelajaran IPS, masih diperlukan banyak latihan-latihan menjawab

soal dan kedalaman pemahaman materi IPS yang lebih intensif dari siswa

yang berkesulitan belajar, sehingga perlakuan dalam bentuk tahap-tahap

(siklus), tidak dapat menjamin bahwa siswa yang berkesulitan belajar dapat

selesai masalah prestasi belajarnya.

d) Kurangnya tepatnya media pembelajaran. Media gambar membuat anak

merasa jenuh. Dan kurangnya daya berpikir anak sehingga anak tidak bisa

mengembangkan masalah dalam berdiskusi.

3. solusi yang dilakukan dalam meningkatkan kompetensi berpikir kreatif adalah

sebagai berikut:

Page 101: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

85

a. Sebelum diskusi guru sudah memberi pengarahan masalah/materi-materi

yang harus dibahas diwujudkan dengan bentuk soal (pertanyaan)

b. Siswa telah diarahkan untuk membaca/mempelajari materi secara

keseluruhan (garis besar) sehingga saat berdiskusi mereka tidak malu lagi

c. Sebagian besar siswa memiliki catatan hasil diskusi sehingga mampu

mengulang materi pelajaran di rumah dengan berbekal buku acuan (Catatan

pembahasan masalah dalam diskusi terbimbing)

d. Metode diskusi terbimbing diberikan dan dilaksanakan dengan sebaik-

baiknya dan semaksimal mungkin terbukti dalam aktifitas guru dan siswa

dalam pembelajaran dapat dilihat pada tabel 13 dan 14.

e. Dalam meningkatkan kompetensi berpikir kreatif, siswa lebih banyak

menyelesaikan masalah-masalah yang ada disekitar lingkungan siswa.

sehingga proses berpikir dalam menyelesaikan masalah lebih meningkat.

Dan dalam melaksanakan diskusi siswa dituntut untuk mengembangkan

berpikirnya dengan mencari penyelesaian masalah yang tepat.

f. Guru di dalam diskusi terbimbing hanya berperan sebagai moderator,

artinyahanya mengarahkan dan mengatur jalannya diskusi dan menentukan

materi yang akan didiskusikan serta bertindak sebagai nara sumber atau

penengah jika pelaksanaan diskusi mengalami jalan buntu. Setelah

mengadakan diskusi guru menyimpulkan apa yang menjadi tema dari

diskusi serta merangkum apa yang menjadi pokok-pokok dari hasil diskusi.

Dengan menyimpulkan siswa akan memahamiapa yang menjadi inti dari

diskusi terutama tentang diskusi yang telah dilaksanakan.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS dengan

menggunakan metode diskusi terbimbing dapat meningkatkan berpikir kreatif

siswa dalam pembelajaran IPS pada materi masalah-masalah sosial di lingkungan

setempat pada siswa kelas IV SD Negeri I Kenteng Kecamatan Nogosari

Kabupaten Boyolali tahun ajaran 2009/2010.

Page 102: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

86

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka berikut ini

dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan langsung

dengan pelajaran IPS di Sekolah Dasar dengan menggunakan metode diskusi

terbimbingsebagai media dalam pembelajaran.

2. Implikasi Praktis

Pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi terbimbing dapat

meningkatkan berpikir kreatif pada pembelajaran IPS siswa SD Ngeri I

Kenteng Nogosari Boyolali.

C. Saran

Sesuai dengan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian di atas, maka dapat

disimpulkan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

Oleh karena penggunaan metode diskusi terbimbingdapat meningkatkan

berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS Kelas IV, maka seharusnya

sekolah sebagai penentu kebijakan untuk menganjurkan para guru kelas

memanfaatkan media seefektif mungkin dalam proses pembelajaran IPS.

Hal ini dimaksudkan agar motivasi belajar siswa dapat meningkat secara

maksimal, serta mengurangi tingkat kejenuhan siswa dalam mengikuti

pembelajaran IPS.

2. Bagi guru

Hendaknya guru lebih kreatif dalam memilih metode dan media dalam

pembelajaran sehingga siswa tidak merasa jenuh terhadap pembelajaran

khususnya mata pelajaran IPS cenderung yang banyak menghapal. Dan juga

Perlunya guru membentuk kelompok belajar pada siswa, sehingga siswa

Page 103: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

87

dapat belajar diskusi antar teman yang dapat menciptakan kreatifitas siswa

dalam meningkatkan pemahaman dalam diskusi.

3. Bagi peneliti

Disarankan kepada para peneliti bidang pendidikan hendaknya hasil

penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan atau masukan untuk

melakukuan penelitian yang lebih luas. Masalah itu mungkin dapat dijadikan

bahan penelitian yang mendalam praktis dan aplikatif. Dan juga disarankan

ada penelitian yang lebih lanjut tentang penggunaan metode diskusi agar

hambatan-hambatan dalam pelaksanaan metode tersebut dapat diatasi,

sehingga penggunaan metode diskusi benar benar memiliki manfaat bagi

siswa dan guru sehingga hasil belajar dapat mencapai nilai ketuntasan dan

kekreatifan yang akan dicapai.

Page 104: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

88

DAFTAR PUSTAKA

Amir. 2007. Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: UNS Press

Dakir. A, Dkk. 2002. Pendidikan IPS Di Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Press

Hawadi Reni Akbar,Dkk. 2001. Kreativitas. Jakarta: Grasindo.

H.B. Soetopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapan

dalam Penelitian. Surakarta: UNS Press.

Hidayati, Dkk. 2008. Pengembangan pendidikan IPS SD. Jakarta: Depdiknas

Hisnu, Tantya P & Winardi. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Depdiknas

Hurlock B. Elizabeth. 1992. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

IGAK,Wardani .2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka

Irawan Soehartono. 1992. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Ischak, Dkk.2002. Pendidikan IPS Di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Ervan, R James. 1991. Berpikir Kreatif. Jakarta: Bumi Aksara

Karo-Karo, Ulih Bukit. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga: CV Saudara.

Kartono, Kartini. 1980. Pengantar Metodologi Research Sosial. Bandung: Alumni

Moejiono dan Dimyati. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Depdikbud

Munandar, SC. Utami.1992. Pengembangan Bakat Dan Kreativitas Anak. Jakarta:

Rineka Cipta

_______.2004.Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta

Roestiyah, NK. 2001. Strategi Belajar Mengajar, Cetakan Ke 6. Jakarta: Rineka

cipta

Slavin, E Robert. 2008. Cooperative Learning (Teori, Riset dan

Praktik).Bandung: Nusa Media

Sugiyanto. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: UNS Press.

Sukarni.2009. Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Pembelajaran

Kooperatif Pada Siswa Kelas V SDN 03 Lalung Karanganyar Tahun

Page 105: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

89

2008/2009. (Penelitian tindakan kelas FKIP Universitas Sebelas Maret

Surakarta).

Slamet dan Suwarto, 2007. Dasar-Dasar MetodologiPenelitian Kualitatif.

Surakarta: UNS Press.

Tri mulyani. 2006.Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Sejarah Dengan

Metode Diskusi Terbimbing Dalam Pokok Bahasan Perserikatan Bangsa-

Bangsa Pada Siswa Kelas VI SD Margosari Kecamatan Semarang Barat

Kota Semarang Tahun 2005 / 2006. (Penelitian Tindakan Kelas Fakultas

ilmu sosial Universitas Negeri semarang).www.

Google.com/digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH0126.di

r/doc.pdf. Diakses 12 april 2010

Wahab, Abdul Azis.2008. Metode dan Model-Model Mengajar IPS. Bandung:

Alfabeta

WS Winkel.1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia

http://my.opera.com/winsolu/blog/pengertian-kompetensidiakses 12 april 2009

http://www.docstoc.com/docs/26564667/Pengertian-Kompetensidiakses 12 April

2010

http://www.az.itu.edu.tr/azv6n2web/05poturbarkul0602.pdfdiakses 30 April 2010)

http://www.google.co.id/search?hl=id&q=PENGEMBANGAN+KREATIVITAS

meta=&aq=f&aqi=g2&aql=&oq=&gs_rfaidiakses 13 April 2010

http://www.waset.org/journals/ijss/v3/v3-1-3.pdf30 April 2010

http://www.lihatkita.co.cc/2010/01/berpikir.html diakses 12 juli 2010.

http://kuliah.dagdigdug.com/2008/07/06/berpikir-kreatif/ diakses 12 juli 2010

http://suchaini.wordpress.com/2008/12/15/teori-berfikir-kreatif-pendidikan/

diakses 12 Juli 2010

http://suaraguru.wordpress.com/2009/02/23/meningkatkan-kemampuan-berpikir-

kreatif-siswa/ diakses 12 Juli 2010

Page 106: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

90

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas / Semester : IV / II (Dua)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Tanggal : Rabu dan Kamis

13-14 April 2010 (2 pertemuan)

A. STANDAR KOMPETENSI

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan

teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

B. KOMPETENSI DASAR

2.4. Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.

C. INDIKATOR

2.4.1. Menyebutkan masalah masalah sosial yang ada di lingkungan

setempat

2.4.2. Mendiskusikan tentang masalah sosial dan bagaimana

penyelesaiaanya.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu menyebutkan masalah masalah sosial yang ada di

lingkungan setempat

2. siswa mampu berdiskusi tentang masalah sosial dan bagaimana

penyelesaiaanya

Page 107: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

91

E. DAMPAK PENGIRING

Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat memahamimasalah-

masalah sosial yang ada di lingkungan setempat dan menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari.

F. MATERI, MEDIA, METODE DAN SUMBER PEMBELAJARAN

MATERI PEMBELAJARAN

Masalah sosial adalah masalah yang dirasakan oleh semua warga

masyarakat dan harus dipecahkan atau diatasi secara bersama-sama.

Sedangka masalah pribadi adalah masalah-masalah yang dialami dan

dihadapi oleh manusia sebagai individu (pribadi), dan bisa dipecahkan

sendiri oleh orang yang bersangkutan.

Masalah-masalah sosial dilingkungan setempat meliputi: (1) Masalah

kependudukan. (2) Tindak kejahatan. (3) Masalah sampah. (4)

Pencemaran lingkungan. (5) Peristiwa kebakaran. (6) Buruknya fasilitas

umum. (7) Perilaku tidak disiplin. (8) Penyalahgunaan narkoba. (9)

Pemborosan energi. (10) Kelangkaan barang-barang.

METODE

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Tanya jawab

MEDIA

Gambar masalah-masalah sosial

SUMBER BELAJAR

1. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial 4; halaman 193; penerbit Depdiknas

2. Silabus kelas IV.

3. Buku panduan Mandiri kelas IV

G. STRATEGI PEMBELAJARAN

Page 108: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

92

SIKLUS I

Tahap Kegiatan guru Kegiatan siswa Waktu

1. Kegiatan

awal

Guru menyampaikan materi yang

akan diajarkan.

Guru menceritakan peristiwa

yaitutentang peristiwa pencurian

Guru bertanya masalah-masalah

sosial yang kalian tahu?

Menyampaikan kompetensi dasar

dan indikator.

Siswa menyimak.

Siswa mendengarkan cerita

dari guru tentang peristiwa

pencurian.

Siswamenanggapi

pertanyaan dari guru.

10’

2. Kegiatan

inti

Guru membagi siswa menjadi 5

kelompok , setiap kelompok terdiri

dari 4 orang.

Guru menempel gambar tentang

masalah-masalah sosial, Seperti:

kebakaran, pencemaran lingkungan,

kemiskinan, masalah sampah , dll.

Kemudian guru meminta setiap

kelompok menyebutkan masalah-

masalah sosial yang ada di papan

tulis.

Guru memberikan masalah yaitu

yang mengganggu para siswa adalah

ruang kelas yang sudah tua dan

membosankan. Yang akan

dipecahkan bersama-sama denagn

siswa dan guru memberikan

bagaimana cara memecahkan

masalah secara kreatif.

Guru memberikan masalah yang

akan didiskusikan oleh setiap

kelompok yaitu mengenai banyaknya

sampah disekolah.

Guru memberikan aturan atau

petunjuk cara menyelesaikan

masalah.

Siswa duduk berdekatan

berdasarkan kelompok yang

telah dibagi.

Siswa menyimak dan Setiap

kelompok membacakan

gambar yangada di depan

kelas dan gambar yang

ditunjukkan guru.

Siswabersama guru

menyelesaikan masalah

yang diberikan dengan

pemecahan masalah secara

kreatif.

Setiap kelompok

mendiskusikan mengenai

masalah banyaknya sampah

disekolah.

Ketua kelompok membagi

tugas kepada setiap anak

1. 2 anak mencari

fakta-fakta yang ada

2. Menulis hasil diskusi

3. Mencari informasi di

buku pelajaran.

45’

Page 109: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

93

H. PENILAIAAN

1. Prosedur penilaian : Tes proses dan tes akhir

2. Jenis tes : Kelompok dan individu

3. Teknik penilaian : Tes tertulis

3. Bentuk tes : Isian dan portofolio

Kenteng, April 2010

Mengetahui

Kepala Sekolah Praktikan,

Suharni, S.Pd Asih Sulistiani

NIP.195202161975122001 NIM. X7108632

Siswa melakukan diskusi

bersama teman

kelompoknya.

Siswa bertanya apabila

menemui kesulitan.

Kemudian setiap kelompok

Menyampaikan hasil

diskusinya di depan kelas.

Kelompok lain menanggapi,

memberikan pendapat dan

juga memberikan penilaian

kepada kelompok yang

maju.

Siswa bersama guru

menyimpulkan hasil diskusi

3.Kegiatan

akhir

Guru membimbing peserta didik

membuat rangkuman pembelajaran .

Guru memberikan evaluasi

Guru menyuruh siswa membawa

gambar masalah-masalah sosial

seperti: pencurian, kejahatan,

pencemaran lingkungan, dll.

Siswa merangkum

pambelajaran tentang

masalah-masalah sosial

dilingkungan setempat.

Siswa mengerjakan soal

evaluasi

15’

Page 110: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

94

Lampiran 2

LEMBAR KERJA KELOMPOK

SIKLUS I

Diskusikan dengan anggota kelompokmu!

Masalah: yang mengganggu para siswa ialah bahwa banyaknya sampah

disekolah.

Apa yang dapat dilakukan?

Tahap penyelasaian skor

Penemuan fakta a. Banyak sampah berserakan

b. Ruangan kotor

c. Bau menyengat

d. Banyak lalat

e. Tidak ada tempat sampah

20

Menemukan

masalah

Dengan cara-cara apa kita dapat:

a. memperoleh tempat sampah yang baru?

b.mengurangi sampah yang berserakan dimana-mana?

c.mengurangi banyaknya lalat dan bau menyengat?

20

Menemukan

gagasan

Dengan cara apa kita dapat mengurangi sampah yang

berserakan dimana-mana?

a.mengadakan regu piket untuk membersihkan sampah.

b.bekerja bakti bersama-sama

c. menyuruh penjaga untuk membersihkan sampah

20

Menemukan

jawaban Gagasan

Tolak ukur Total

Siswa Guru Tenaga

1. 4 3 4 11

2. 4 2 4 10

3. 1 2 3 6

dll

Keterangan: 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = banyak, 4 =

banyak sekali

Kesimpulannya: gagasan yang paling baik dilaksanakan

adalah gagasan pertama dan kedua

20

Menemukan

penerimaan

a.siapa saja yang dapat membantu?

Jawab: semua warga yang ada di sekolah

b. rintangan-rintangan apa yang ada?

Jawab: tidak semua siswa mau bekerja bakti

c.bagaimana siswa dapat berperan serta?

Jawab: siswa berperan secara aktif dalam kegiatan ini.

20

Nilai: jumlah nilai X 2

20

Page 111: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

95

Lampiran 3

LEMBAR KERJAINDIVIDU

SIKLUS I

Nama :

Kelompok :

1. Carilah penyebab dan cara mengatasi masalah sebagai berikut:

Masalah yang dihadapi: kebakaran yang sering terjadi di masyarakat

Jawab:

a) Penyebab : 1) kompor meledak

2) sambungan arus pendek

3) tidak hati-hati menggunakan api

b) Cara mengatasi : 1) Merawat kompor supaya layak pakai

2) merawat jaringan listrik

3) mematikan kompor setelah memasak

4) berhati-hati menggunakan lilin dan korek api

2. Carilah penyebab dan cara mengatasi masalah sebagai berikut:

Masalah yang dihadapi: banyaknya tindak kejahatan di masyarakat.

Jawab:

a) Penyebab : 1) banyak pengangguran dan kemiskinan

2) rendahnya tingkat pendidikan

3) rendahnya moral dan ahlak manusia

b) Cara mengatasi : 1) menyediakan lapangan pekerjaan

2) meningkatkan ketrampilan dan keahlian warga

3) peningkatan kualitas pendidikan dan pemerataan

4) polisi mampu memberantas tindak kejahatan

Page 112: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

96

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN (AKTIVITAS) GURU DALAM PEMBELAJARAN

SIKLUS I

No. Aspek yang diamati

Penilaian

Kurang

Aktif

Cukup

Aktif Aktif

Skor 1 Skor 2 Skor 3

1 Memberikan informasi secara tepat

2 Menggunakan metode diskusi terbimbing

3 Menggunakan berbagai sumber

4 Menggunakan waktu secara tepat sesuai perencanaan

5 Penuh perhatian terhadap siswa

6 Memotivasi individu

7 Memotivasi kerja kelompok

8 Menggunakan multi metode

9 Melakukan penilaian proses observasi

10 Melakukan penilaian proses tanya jawab

11 Melakukan penilaian hasil belajar / tes formatif

12 Memberikan tindak lanjut

Jumlah 24

Rata-rata 2,0

Peneliti Guru Kelas

Asih Sulistiani Wasisti, A.Ma.Pd

NIM. X7108632 NIP. 196309041988062001

Page 113: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

97

Lampiran 5

LEMBAR OBSERVASI

AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN

SIKLUS I

No. Aspek yang diamati

Penilaian

Kurang

Aktif

Cukup

Aktif Aktif

Skor 1 Skor 2 Skor 3

1 Aktif memperhatikan penjelasan guru

2 Aktif menggunakan metode diskusi terbimbing

3 Aktif menjawab pertanyaan guru

4 Rasa ingin tahu dan keberanian siswa meningkat

5 Keaktifan dan inisiatif siswa meningkat

6 Aktif mengerjakan tugas individu

7 Aktif mengerjakan tugas-tugas kelompok

Jumlah 14

Rata-rata 2,0

Peneliti Guru Kelas

Asih Sulistiani Wasisti, A.Ma.Pd

NIM. X7108632 NIP. 196309041988062001

Page 114: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

98

Lampiran 6

REKAPITULASI NILAI DISKUSI KELOMPOK

SIKLUS I

Mata Pelajaran : IPS

Kelas : IV

No Kelompok Nama Siswa

Nilai

pertemuan

I

Nilai

pertemuan

II

Rata-rata

1.

Mandiri

Ani Fadilah

75 70 72,5 2. Nur Handayani

3. Ainun H Azizah

4. Widiyarti

5.

Cerdas

Wahyu Havid Saputro

60 60 60 6. Riki Maulana

7. Fatkur Rohman

8. Muhammad Andi Alfian

9.

Pandai

Meliniun Desi Kusuma W

60 65 62,5

10. Zul Vina Putriana

11. Choirun Nisak Almaratus

12. Retno Nur Handayani

13. Proditia Putri Virginia

14.

Rajin

Gilang Caraka Aji

50 60 55 15. Ahmad Ilham

16. Muhammad Royanul

17. Febian Wahyu Retno

18.

Pintar

Jali Kusuma Walih

60 75 67,5

19. Bagas Andriyanto

20. David Qoyumudin

21. Andi Saputro

22. Khoirul Huda

Rata- rata 61 66 63,5

Keterangan Nilai

Nilai terendah 55

Nilai tertinggi 72,5

Rata-rata nilai 63,5

Peneliti Guru Kelas

Asih Sulistiani Wasisti, A.Ma.Pd

NIM. X7108632 NIP. 196309041988062001

Page 115: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

99

Lampiran 7

REKAPITULASI NILAI UJIAN AKHIR SEMESTER

SEBELUM TINDAKAN

Mata Pelajaran : IPS

Kelas : IV

No Nama L/P Nilai KKM Keterangan

1 Andi Saputro L 48 65 Belum tuntas

2 Fatkur Rohman L 50 65 Belum tuntas

3 Ahmad Ilham L 66 65 Tuntas

4 Ainun H Azizah P 75 65 Tuntas

5 Ani Fadhilah P 62 65 Belum tuntas

6 Choirun Nisak Almaratus P 70 65 Tuntas

7 David Qoyumudin L 56 65 Belum Tuntas

8 Febian Wahyu Retno L 75 65 Tuntas

9 Gilang Caraka Aji L 68 65 Tuntas

10 Jali Kusuma Walih L 65 65 Tuntas

11 Khoirul Huda L 50 65 Belum tuntas

12 Meliniun Desi Kusuma W P 68 65 Tuntas

13 Muhammad Andi Alfian L 45 65 Belum tuntas

14 Muhammad Royanul L 40 65 Belum Tuntas

15 Proditia Putri Virginia P 60 65 Belum Tuntas

16 Retno Nur Handayani P 66 65 Tuntas

17 Sri Nur Handayani P 50 65 Belum Tuntas

18 Wahyu Havid Saputro L 68 65 Tuntas

19 Widiyarti P 55 65 Belum tuntas

20 Zul Vina Putriana P 60 65 Belum Tuntas

21 Bagas Andriyanto L 65 65 Tuntas

22 Riki Maulana L 45 65 Belum tuntas

Jumlah 1307

Rata-rata 59,40

Keterangan Nilai

Nilai terendah 40

Nilai tertinggi 75

Rata-rata nilai 59,40

Peneliti Guru Kelas

Asih Sulistiani Wasisti, A.Ma.Pd

NIM. X7108632 NIP. 196309041988062001

Page 116: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

100

Lampiran 8

REKAPITULASI NILAI ULANGAN HARIAN

SIKLUS I

Mata Pelajaran : IPS

Kelas : IV

NO Siklus I

Rata-rata Keterangan Pertemuan I Pertemuan II

1 50 60 55 Belum tuntas

2 55 65 60 Belum tuntas

3 60 60 60 Belum tuntas

4 70 65 67,5 Tuntas

5 60 70 65 Tuntas

6 65 60 62,5 Belum tuntas

7 70 70 70 Tuntas

8 80 85 82,5 Tuntas

9 75 70 72,5 Tuntas

10 70 65 67,5 Tuntas

11 60 70 65 Tuntas

12 70 70 70 Tuntas

13 50 45 47,5 Belum tuntas

14 50 55 52.5 Belum tuntas

15 55 65 60 Belum tuntas

16 70 60 65 Tuntas

17 60 70 65 Tuntas

18 75 65 70 Tuntas

19 40 65 52,5 Belum tuntas

20 60 50 55 Belum tuntas

21 70 75 72,5 Tuntas

22 50 60 55 Belum tuntas

62,05 64,55 61,96

Keterangan Nilai

Nilai terendah 47,5

Nilai tertinggi 82,5

Rata-rata nilai 61,96

Peneliti Guru Kelas

Asih Sulistiani Wasisti, A.Ma.Pd

NIM. X7108632 NIP. 196309041988062001

Page 117: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

101

Lampiran 9

FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah

Siswa mempelajari materi sebelum pembelajaran diskusi dimulai

Guru menjelaskan bagaimana pemecahan masalah secara kreatif

Page 118: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

102

Siswa melakukan diskusi dengan teman kelompoknya

salah satu kelompok membacakan hasil diskusinya

Observasi oleh guru kelas IV

Page 119: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

103

Lampiran 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas / Semester : IV / II (Dua)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Hari/tanggal : Rabu dan Kamis

20-21 April 2010 (2 pertemuan)

A. STANDAR KOMPETENSI

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan

teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

B. KOMPETENSI DASAR

2.4. Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.

C. INDIKATOR

2.4.1. Menyebutkan masalah masalah sosial yang ada di lingkungan

setempat

2.4.2. Mendiskusikan tentang masalah sosial dan bagaimana

penyelesaiaanya.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu menyebutkan masalah masalah sosial yang ada di

lingkungan setempat

2. siswa mampu berdiskusi tentang masalah sosial dan bagaimana

penyelesaiaanya

Page 120: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

104

E. DAMPAK PENGIRING

Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat memahamimasalah-

masalah sosial yang ada di lingkungan setempat dan menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari.

F. MATERI, MEDIA, METODE DAN SUMBER PEMBELAJARAN

MATERI PEMBELAJARAN

Masalah sosial adalah masalah yang dirasakan oleh semua warga

masyarakat dan harus dipecahkan atau diatasi secara bersama-sama.

Sedangka masalah pribadi adalah masalah-masalah yang dialami dan

dihadapi oleh manusia sebagai individu (pribadi), dan bisa dipecahkan

sendiri oleh orang yang bersangkutan.

Masalah-masalah sosial dilingkungan setempat meliputi: (1) Masalah

kependudukan. (2) Tindak kejahatan. (3) Masalah sampah. (4)

Pencemaran lingkungan. (5) Peristiwa kebakaran. (6) Buruknya fasilitas

umum. (7) Perilaku tidak disiplin. (8) Penyalahgunaan narkoba. (9)

Pemborosan energi. (10) Kelangkaan barang-barang.

METODE

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Tanya jawab

MEDIA

Gambar masalah-masalah sosial

SUMBER BELAJAR

1. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial 4 ; halaman 193; penerbit Depdiknas

2. Silabus kelas IV.

3. Buku panduan Mandiri kelas IV

G. STRATEGI PEMBELAJARAN

Page 121: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

105

SIKLUS II

Tahap Kegiatan guru Kegiatan siswa Waktu

1. Kegiatan awal

Guru mengingatkan siswa

tentang masalah-masalah di

lingkungan setempat

Guru bertanya masalah-masalah

sosial yang kalian tahu?

Menyampaikan kompetensi

dasar dan indikator.

Siswa menyimak

Siswa menanggapi

pertanyaan dari guru.

5’

2. Kegiatan inti Guru menyuruh anak duduk

berdekatan dengan teman

kelompoknya.

Guru menempel gambar tentang

masalah-masalah sosial. Seperti:

kebakaran, pencemaran

lingkungan, kemiskinan,

masalah sampah , dll.

Guru memberikan masalah yang

akan didiskusikan oleh setiap

kelompok. Yaitu mengenai

perilaku tidak disiplin disekolah.

Guru memberikan petunjuk cara

menyelesaikan masalah. Dan

guru membimbing jalannya

diskusi.

Guru mengarahkan jalannya

diskusi agar siswa memahami permasalahan yang dihadapi

Siswa duduk berdekatan

berdasarkan kelompok yang

telah dibagi.

Setiap kelompok

menyerahkan gambar yang

sudah dikumpulkan

kermudian menempel pada

buku yang sudah disediakan

Siswa menyimak dan Setiap

kelompok membacakan

gambar yang di depan

kelas.

Siswamenyimak penjelasan

dari guru. Dan menjawab

pertanyaan dari guru.

Setiap kelompok

mendiskusikan mengenai

masalah perilaku tidak

disiplin disekolah.

Ketua kelompok membagi

tugas kepada setiap anak.

1. 2 anak mencari

fakta-fakta yang ada

2. Menulis hasil

diskusi

3. Mencari informasi

di buku pelajaran.

Siswa melakukan diskusi

bersama teman kelompoknya.

45’

Page 122: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

106

H. PENILAIAAN

1. Prosedur penilaian : Tes proses dan tes akhir

2. Jenis tes : Kelompok dan individu

3. Teknik penilaian : Tes tertulis

3. Bentuk tes : Isian dan portofolio

Kenteng, April 2010

Mengetahui

Kepala Sekolah Praktikan,

Suharni, S.Pd Asih Sulistiani

NIP.195202161975122001 NIM. X7108632

Guru meneliti jawaban siswa,

dan mengulangi kembali materi

yang belum dipahami oleh

siswa.

Siswa dibimbing oleh guru

dalam melaksanakan

diskusi

Siswa bertanya apabila

menemui kesulitan.

Setiap kelompok

Menyampaikan hasil

diskusinya di depan kelas.

Kelompok lain

menanggapi, memberikan

pendapat dan juga

memberikan penilaian

kepada kelompok yang

maju.

Siswa bersama guru

membuat kesimpulan

3.Kegiatan akhir Guru memberi penghargaan

kepada kelompok yang

kinerjanya baik.

Guru menyuruh anak

mengerjakan soal evaluasi

Siswa merangkum

pambelajaran tentang

masalah-masalah sosial

dilingkungan setempat.

Anak mengerjakan soal

evaluasi

20’

Page 123: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

107

Lampiran 11

LEMBAR KERJA KELOMPOK

SIKLUS II

Diskusikan dengan anggota kelompokmu!

Masalah: yang mengganggu para siswa ialah bahwa perilaku tidak disiplin

disekolah.

Apa yang dapat dilakukan?

Tahap Penyelasaian Skor

Penemuan

fakta

a. sering bolos sekolah

b.tidak mengikuti upacara bendera

c.mengganggu teman yang sedang belajar

d.terlambat masuk sekolah

e.tidak mengerjakan pekerjaan rumah

20

Menemukan

masalah

Dengan cara-cara apa kita dapat:

a.mengurangi ketidakdisiplinan di sekolah?

b.mendapat bimbingan dari guru?

c.mentaati peraturan yang sudah dibuat?

20

Menemukan

gagasan

Dengan cara apa kita dapat mengurangi ketidakdisiplinan di

sekolah?

a. memtaati peraturan yang sudah dibuat.

b.bila ada yang melanggar peraturan mendapat hukuman.

c. mendapat bimbingan dari guru.

20

Menemukan

jawaban Gagasan

Tolak ukur

Total siswa

Kepala

sekolah Guru

1. 4 3 2 9

2. 4 3 3 10

3. 2 3 4 9

dll

Keterangan: 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = banyak, 4 = banyak

sekali

Kesimpulan: semua gagasan baik untuk dilaksanakan

20

Menemukan

penerimaan

a.siapa saja yang dapat membantu?

Jawab: semua warga yang ada di sekolah

b. rintangan-rintangan apa yang ada?

Jawab: banyak siswa yang menyepelekan peraturan yang

sudah ada.

c.bagaimana siswa dapat berperan serta?

Jawab: siswa berperan secara aktif dalam kegiatan ini.

20

Nilai: jumlah nilai X 2

20

Page 124: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

108

Lampiran 12

LEMBAR KERJA INDIVIDU

SIKLUS II

Nama :

Kelompok :

1. Carilah penyebab dan cara mengatasi masalah sebagai berikut:

Masalah yang dihadapi: rusaknya fasilitas umum

Jawab:

a) Penyebab : 1) alat transportasi sudah tua dan tidak layak pakai

2) tidak dijaga dan tidak dirawat

b) Cara mengatasi : 1) pemerintah harus lebih menjaga dan

memelihara fasilitas umum

2) masyarakat juga harus membantu merawat

3) jika ada fasilitas umum yang rusak melapor

ke pihak yang berwenang

2. Carilah penyebab dan cara mengatasi masalah sebagai berikut:

Masalah yang dihadapi: perilaku tidak disiplin di jalan raya

Jawab:

a) Penyebab :1) suka ngebut

2) tidak mematuhi peraturan lalu lintas

3) terburu-buru

b) Cara mengatasi : 1) harus mematuhi peraturan lalu lintas

2) berangkat lebih awal

3) tidak ngebut dan memakai helm

Page 125: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

109

Lampiran 13

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN (AKTIVITAS) GURU DALAM PEMBELAJARAN

SIKLUS II

No. Aspek yang diamati

Penilaian

Kurang

Aktif

Cukup

Aktif Aktif

Skor 1 Skor 2 Skor 3

1 Memberikan informasi secara tepat

2 Menggunakan metode diskusi terbimbing

3 Menggunakan berbagai sumber

4 Menggunakan waktu secara tepat sesuai perencanaan

5 Penuh perhatian terhadap siswa

6 Memotivasi individu

7 Memotivasi kerja kelompok

8 Menggunakan multi metode

9 Melakukan penilaian proses observasi

10 Melakukan penilaian proses tanya jawab

11 Melakukan penilaian hasil belajar / tes formatif

12 Memberikan tindak lanjut

Jumlah 29

Rata-rata 2,4

Peneliti Guru Kelas

Asih Sulistiani Wasisti, A.Ma.Pd

NIM. X7108632 NIP. 196309041988062001

Page 126: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

110

Lampiran 14

LEMBAR OBSERVASI

AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN

SIKLUS II

No. Aspek yang diamati

Penilaian

Kurang

Aktif

Cukup

Aktif Aktif

Skor 1 Skor 2 Skor 3

1 Aktif memperhatikan penjelasan guru

2 Aktif menggunakan metode diskusi terbimbing

3 Aktif menjawab pertanyaan guru

4 Rasa ingin tahu dan keberanian siswa meningkat

5 Keaktifan dan inisiatif siswa meningkat

6 Aktif mengerjakan tugas individu

7 Aktif mengerjakan tugas-tugas kelompok

Jumlah 17

Rata-rata 2,4

Peneliti Guru Kelas

Asih Sulistiani Wasisti, A.Ma.Pd

NIM. X7108632 NIP. 196309041988062001

Page 127: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

111

Lampiran 15

REKAPITULASI NILAI DISKUSI KELOMPOK

SIKLUS II

Mata Pelajaran IPS Kelas IV

No Kelompok Nama Siswa

Nilai

pertemuan

I

Nilai

pertemuan

II

Rata-rata

1.

Mandiri

Ani Fadilah

80 85 82,5 2. Nur Handayani

3. Ainun H Azizah

4. Widiyarti

5.

Cerdas

Wahyu Havid Saputro

70 80 75

6. Riki Maulana

7. Fatkur Rohman

8. Muhammad Andi

Alfian

9.

Pandai

Meliniun Desi

Kusuma W

85 70 77,5 10. Zul Vina Putriana

11. Choirun Nisak A

12. Retno Nur Handayani

13. Proditia Putri Virginia

14.

Rajin

Gilang Caraka Aji

70 75 72,5 15. Ahmad Ilham

16. Muhammad Royanul

17. Febian Wahyu Retno

18.

Pintar

Jali Kusuma Walih

80 85 82,5

19. Bagas Andriyanto

20. David Qoyumudin

21. Andi Saputro

22. Khoirul Huda

Rata-rata 77 79 78

Keterangan Nilai

Nilai terendah 72,5

Nilai tertinggi 82,5

Rata-rata nilai 78

Peneliti Guru Kelas

Asih Sulistiani Wasisti, A.Ma.Pd

NIM. X7108632 NIP. 196309041988062001

Page 128: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

112

Lampiran 16

REKAPITULASI NILAI ULANGAN HARIAN

SIKLUS II

Mata Pelajaran: IPS

Kelas: IV

NO Siklus II

Rata-rata Keterangan Pertemuan I Pertemuan II

1 65 70 67,5 Tuntas

2 70 65 67,5 Tuntas

3 70 70 70 Tuntas

4 60 75 67,5 Tuntas

5 70 85 77,5 Tuntas

6 65 70 67,5 Tuntas

7 75 70 72,5 Tuntas

8 80 90 85 Tuntas

9 70 75 72,5 Tuntas

10 85 75 80 Tuntas

11 60 60 60 Belum tuntas

12 75 65 70 Tuntas

13 65 60 62,5 Belum tuntas

14 50 60 55 Belum tuntas

15 60 70 65 Tuntas

16 60 60 60 Belum tuntas

17 70 65 67,5 Tuntas

18 80 65 72,5 Tuntas

19 70 70 70 Tuntas

20 75 70 72,5 Tuntas

21 70 75 72,5 Tuntas

22 65 65 65 Tuntas

68,64 69,55 68

Keterangan Nilai

Nilai terendah 55

Nilai tertinggi 85

Rata-rata nilai 68

Peneliti Guru Kelas

Asih Sulistiani Wasisti, A.Ma.Pd

NIM. X7108632 NIP. 196309041988062001

Page 129: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

113

Lampiran 17

FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Siswa menempel gambar yang sudah dibawa dari rumah

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

Guru membinbing jalannya diskusi

Page 130: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

114

Siswa aktif bertanya kepada guru

Guru menjelaskan pertanyaan dari siswa

Siswa aktif membuat rangkuman

Page 131: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

115

Lampiran 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS III

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas / Semester : IV / II (Dua)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Hari/tanggal : Rabu, 28 April 2010 (1 pertemuan)

A. STANDAR KOMPETENSI

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan

teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

B. KOMPETENSI DASAR

2.4. Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.

C. INDIKATOR

2.4.1. Menyebutkan masalah masalah sosial yang ada di lingkungan

setempat

2.4.2. Mendiskusikan tentang masalah sosial dan bagaimana

penyelesaiaanya.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu menyebutkan masalah masalah sosial yang ada di

lingkungan setempat

2. siswa mampu berdiskusi tentang masalah sosial dan bagaimana

penyelesaiaanya

E. DAMPAK PENGIRING

Page 132: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

116

Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat memahamimasalah-

masalah sosial yang ada di lingkungan setempat dan menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari.

F. MATERI, MEDIA, METODE DAN SUMBER PEMBELAJARAN

MATERI PEMBELAJARAN

Masalah sosial adalah masalah yang dirasakan oleh semua warga

masyarakat dan harus dipecahkan atau diatasi secara bersama-sama.

Sedangka masalah pribadi adalah masalah-masalah yang dialami dan

dihadapi oleh manusia sebagai individu (pribadi), dan bisa dipecahkan

sendiri oleh orang yang bersangkutan.

Masalah-masalah sosial dilingkungan setempat meliputi: (1) Masalah

kependudukan. (2) Tindak kejahatan. (3) Masalah sampah. (4)

Pencemaran lingkungan. (5) Peristiwa kebakaran. (6) Buruknya fasilitas

umum. (7) Perilaku tidak disiplin. (8) Penyalahgunaan narkoba. (9)

Pemborosan energi. (10) Kelangkaan barang-barang.

METODE

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Tanya jawab

MEDIA

Gambar masalah-masalah sosial

SUMBER BELAJAR

1. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial 4; halaman 193; Penerbit Depdiknas

2. Silabus kelas IV.

3. Buku panduan Mandiri kelas IV

G. STRATEGI PEMBELAJARAN

Page 133: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

117

SILKUS III

Tahap Kegiatan guru Kegiatan siswa Waktu

1. Kegiatan awal

Guru mengingatkan siswa

tentang masalah-masalah di

lingkungan setempat

Guru bertanya masalah-masalah

sosial yang kalian tahu?

Menyampaikan kompetensi

dasar dan indikator.

Siswa menyimak

Siswa menanggapi

pertanyaan dari guru.

10’

2. Kegiatan inti Guru menyuruh anak duduk

berdekatan dengan teman

kelompoknya.

Guru menempel gambar tentang

masalah-masalah sosial, seperti:

kebakaran, pencemaran

lingkungan, kemiskinan,

masalah sampah , dll.

Guru memberikan masalah yang

akan didiskusikan oleh setiap

kelompok.

Guru memberikan aturan atau

petunjuk cara menyelesaikan

masalah. Dan guru membimbing

jalannya diskusi.

Guru mengarahkan jalannya

diskusi agar siswa memahami

permasalahan yang dihadapi

Siswa duduk berdekatan

berdasarkan kelompok yang

telah dibagi.

Siswa menyimak dan Setiap

kelompok membacakan

gambar yang di depan

kelas.

Siswa menjawab

pertanyaan dari guru.

Setiap kelompok

mendiskusikan mengenai

masalah pencemaran

lingkungan

Ketua kelompok membagi

tugas kepada setiap anak.

1. 2 anak mencari

fakta-fakta yang ada

2. Menulis hasil

diskusi

3. Mencari informasi

di buku pelajaran.

Siswa melakukan diskusi

bersama teman

kelompoknya.

Siswa dibimbing oleh guru

dalam melaksanakan

diskusi

45’

Page 134: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

118

Guru meneliti jawaban siswa,

dan mengulangi kembali materi

yang belum dipahami oleh

siswa.

Siswa bertanya apabila

menemui kesulitan.

Kemudian setiap kelompok

Menyampaikan hasil

diskusinya di depan kelas.

Kelompok lain

menanggapi, memberikan

pendapat dan juga

memberikan penilaian

kepada kelompok yang

maju.

Siswa bersama guru

menyimpulkan hasil diskusi

3.Kegiatan akhir Guru memberi penghargaan

kepada kelompok yang

kinerjanya baik.

Guru menyuruh anak

mengerjakan soal evaluasi

Siswa merangkum

pambelajaran tentang

masalah-masalah sosial

dilingkungan setempat.

Siswa mengerjakan soal

15’

H. PENILAIAAN

1. Prosedur penilaian : Tes proses dan tes akhir

2. Jenis tes : Kelompok dan individu

3. Teknik penilaian : Tes tertulis

3. Bentuk tes : Isian dan portofolio

Kenteng, April 2010

Mengetahui

Kepala Sekolah Praktikan,

Suharni, S.Pd Asih Sulistiani

NIP.195202161975122001 NIM. X7108632

Page 135: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

119

Lampiran 19

LEMBAR KERJA KELOMPOK

SIKLUS III

Diskusikan dengan anggota kelompokmu!

Masalah: pencemaran lingkungan yang meresahkan masyarakat.

Apa yang dapat dilakukan?

Tahap penyelasaian Skor

Penemuan

fakta

a.banyak asap kendaraan dan asap pabrik

b.banyak sampah di sungai

c.menangkap ikan dengan pestisida

d.membuang limbah pabrik di sungai maupun laut.

20

Menemukan

masalah

Dengan cara-cara apa kita dapat:

a.tidak membuang sampah ke sungai

b.mengurangi asap kendaran dan asap pabrik

c.mengurangi pencemaran di sungai

20

Menemukan

gagasan

Dengan cara-cara apa kita dapat mengurangi pencemaran di

sungai?

a.tidak membuang sampah ke sungai

b.tidak menangkap ikan menggunakan pestisida

c. membuat peraturan tentang lingkungan

20

Menemukan

jawaban Gagasan

Tolak ukur Total

Warga masyarakat Pemerintah

1. 4 1 5

2. 4 1 5

3. 2 4 6

dll

Keterangan: 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = banyak, 4 = banyak

sekali

Kesimpulan: semua gagasan baik untuk dilaksanakan

20

Menemukan

penerimaan

a.siapa saja yang dapat membantu?

Jawab: semua warga masyarakat

b. rintangan-rintangan apa yang ada?

Jawab: banyak masyarakat yang menyepelekan peraturan

yang sudah ada.

c.bagaimana siswa dapat berperan serta?

Jawab: tidak membuang sampah sembarangan

20

Nilai: jumlah nilai X 2

20

Page 136: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

120

Lampiran 20

LEMBAR KERJA INDIVIDU

SIKLUS III

Tes Individu

A. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar !

1. Ada bermacam-macam fasilitas umum. Contohnya adalah...

a. Pusat kesehatan masyarakat c. Kolam renang pribadi

b. Mobil pribadi d. Rumah penduduk

Jawab: A

2. Manusia adalah mahluk sosial artinya...

a. Manusia adalah seorang pribadi

b. Manusia mampu hidup tanpa orang lain

c. Manusia tidak harus hidup bersama orang lain

d. Manusia tidak bisa berkembang tanpa orang lain

Jawab: D

3. Masalah pribadi berbeda dengan masalah sosial. Berikut ini yang termasuk

masalah pribadi adalah...

a. Perampokan c. kebakaran

b. Kemacetan lalu lintas d. Tidak naik kelas

Jawab: D

4. Kemiskinan dan pengangguran dapat menyebabkan terjadinya masalah

berikut:...

a. Pencurian dan perampokan c. Tingginya tingkat pendidikan

b. Rendahnya mutu penduduk d. Majunya suatu bangsa

Jawab: A

5. Lembaga yang mengelola sampah adalah...

a. Lembaga kesehatan c. Dinas kehutanan

b. Dinas perhubungan d. Dinas kebersihan

Page 137: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

121

Jawab: D

6. Tingginya pertumbuhan penduduk disebabkan oleh...

a. Angka kelahiran yang besar c. Keberhasilan program KB

b. Banyak penduduk yang pindah d. Banyak turis yang datang

Jawab: A

7. Yang bertugas membersihkan ruang kelas adalah...

a. Guru c. Siswa

b. Kepala sekolah d. Penjaga sekolah

Jawab: C

8. Berikut ini merupakan kegiatan manusia memelihara lingkungan sekitar

adalah...

a. Membuang limbah industri ke sungai

b. Membuang sampah ke sungai

c. Membersihkan sungai

d. Menebang hutan

Jawab: C

9. Contoh perilaku tidak tertib dan tidak disiplin adalah...

a. Menyalakan lampu di malam hari

b. Menghormati pengguna jalan

c. Mengendarai motor dijalur yang salah

d. Menyebrang dengan hati-hati

Jawab: C

10. Tindakan yang harus diambil kalau rumah warga mengalami kebakaran

adalah...

a. Menonton c. Menggunakan kesempatan untuk mencuri

b. Diam saja d. Membantu memadamkan api

Jawab: D

B.Isilah titik titik diwah ini dengan jawaban yang benar!

1. Limbah industri dapat menyebabkan pencemaran...

Jawab: lingkungan

Page 138: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

122

2. Sampah yang menumpuk dipemukiman dapat menyebabkan...

Jawab: penyakit

3. Marampas barang (hak) milik orang secara paksa disebut...

Jawab: mencuri, merampok, penjabret

4. Tidak naik kelas, bolos sekolah, suka terlambat adalah contoh masalah...

Jawab: masalah pribadi

5. Angka kelahiran yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya...

Jawab: kepadatan penduduk

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan tepat!

1. Sebutkan 5 contoh masalah pribadi!

Jawab: tidak naik kelas, bolos sekolah, tidak mengerjakan PR, sering

terlambat, berperilaku tidak sopan

2. Apa yang harus dilakukan agar lingkungan rumah tempat tinggal kita

aman dari pencurian?

Jawab: menjaga dan mengunci pintu

3. Sebutkan 3 usaha yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi

masalah-masalah kependudukan?

Jawab: melalui program KB, melaksanakan program transmigrasi,

meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan.

4. Apa saja penyebab terjadinya pencemaran air?

Jawab: membuang sampah dan limbah kesungai, waduk maupun laut.

5. Sebutkan 5 contoh masalah sosial di lingkungan tempat tinggalmu!

Jawab: tindak kejahatan, buruknya fasilitas umum, kelangkaan barang-

barang kebutuhan, perilaku tidak disiplin, masalah sampah.

Page 139: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

123

Lampiran 21

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN (AKTIVITAS) GURU DALAM PEMBELAJARAN

SIKLUS III

No. Aspek yang diamati

Penilaian

Kurang

Aktif

Cukup

Aktif Aktif

Skor 1 Skor 2 Skor 3

1 Memberikan informasi secara tepat

2 Menggunakan metode diskusi terbimbing

3 Menggunakan berbagai sumber

4 Menggunakan waktu secara tepat sesuai perencanaan

5 Penuh perhatian terhadap siswa

6 Memotivasi individu

7 Memotivasi kerja kelompok

8 Menggunakan multi metode

9 Melakukan penilaian proses observasi

10 Melakukan penilaian proses tanya jawab

11 Melakukan penilaian hasil belajar / tes formatif

12 Memberikan tindak lanjut

Jumlah 33

Rata-rata 2,8

Peneliti Guru Kelas

Asih Sulistiani Wasisti, A.Ma.Pd

NIM. X7108632 NIP. 196309041988062001

Page 140: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

124

Lampiran 22

LEMBAR OBSERVASI

AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN

SIKLUS III

No. Aspek yang diamati

Penilaian

Kurang

Aktif

Cukup

Aktif Aktif

Skor 1 Skor 2 Skor 3

1 Aktif memperhatikan penjelasan guru

2 Aktif menggunakan metode diskusi terbimbing

3 Aktif menjawab pertanyaan guru

4 Rasa ingin tahu dan keberanian siswa meningkat

5 Keaktifan dan inisiatif siswa meningkat

6 Aktif mengerjakan tugas individu

7 Aktif mengerjakan tugas-tugas kelompok

Jumlah 20

Rata-rata 2,85

Peneliti Guru Kelas

Asih Sulistiani Wasisti, A.Ma.Pd

NIM. X7108632 NIP. 196309041988062001

Page 141: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

125

Lampiran 23

REKAPITULASI NILAI DISKUSI KELOMPOK

SIKLUS III

Mata Pelajaran : IPS

Kelas : IV

No Kelompok Nama Siswa Nilai

1.

Mandiri

Ani Fadilah

90 2. Nur Handayani

3. Ainun H Azizah

4. Widiyarti

5.

Cerdas

Wahyu Havid Saputro

80 6. Riki Maulana

7. Fatkur Rohman

8. Muhammad Andi Alfian

9.

Pandai

Meliniun Desi Kusuma W

75

10. Zul Vina Putriana

11. Choirun Nisak Almaratus

12. Retno Nur Handayani

13. Proditia Putri Virginia

14.

Rajin

Gilang Caraka Aji

75 15. Ahmad Ilham

16. Muhammad Royanul

17. Febian Wahyu Retno

18.

Pintar

Jali Kusuma Walih

85

19. Bagas Andriyanto

20. David Qoyumudin

21. Andi Saputro

22. Khoirul Huda

Rata-rata 81

Peneliti Guru Kelas

Asih Sulistiani Wasisti, A.Ma.Pd

NIM. X7108632 NIP. 196309041988062001

Page 142: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

126

Lampiran 25

REKAPITULASI NILAI ULANGAN HARIAN

SIKLUS III

Mata Pelajaran : IPS

Kelas : IV

NO Nilai Siklus III Keterangan

1 70 Tuntas

2 75 Tuntas

3 90 Tuntas

4 85 Tuntas

5 80 Tuntas

6 70 Tuntas

7 70 Tuntas

8 85 Tuntas

9 80 Tuntas

10 75 Tuntas

11 65 Tuntas

12 70 Tuntas

13 65 Tuntas

14 65 Tuntas

15 70 Tuntas

16 65 Tuntas

17 70 Tuntas

18 70 Tuntas

19 65 Tuntas

20 75 Tuntas

21 80 Tuntas

22 65 Tuntas

76,14

Keterangan Nilai

Nilai terendah 65

Nilai tertinggi 90

Rata-rata nilai 76,14

Peneliti Guru Kelas

Asih Sulistiani Wasisti, A.Ma.Pd

NIM. X7108632 NIP. 196309041988062001

Page 143: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

127

Lampiran 25

PANDUAN WAWANCARA UNTUK GURU

Hari/Tanggal : Kamis, 29 April 2010

Pewawancara : Ibu Wasisti, A.Ma.Pd

No. Pertanyaan Ringkasan Jawaban

1. Bagaimana anda melaksanakan

pembelajaran IPS di kelas IV?

Dengan sungguh-sungguh

2. Metode apa saja yang anda gunakan

dalam pembelajaran IPS?

Ceramah dan Tanya jawab

3. Apa pendapat anda tentang metode

diskusi terbimbing?

Metode diskusi dengan

dibimbing oleh guru.

4. Bagaimana cara anda menerapkan

diskusi untuk pembelajaran IPS di

kelas IV?

Dengan menyesuaikan dengan

materi.

5. Apakah kendala yang anda hadapi

dalam penggunaan metode diskusi

dalam pembelajaran IPS ?

Belum tepat langkah-langkahnya

dan banyak siswa yang ramai

sendiri

6. Bagaimana anda mengatasi kendala

tersebut ?

Berusaha mencari langkah-

langkah yang tepat

7. Apakah dengan metode diskusi

partisipasi belajar siswa khususnya

dalam mata pelajaran IPS meningkat ?

Ya, partisipasi siswa meningkat.

Tetapi metode ini jarang saya

gunakan dalam pembelajaran

karena selalu mengejar materi

dan diskusi membutuhkan waktu

yang lama.

8 Apakah dengan metode diskusi dapat

diterapkan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa?

Iya sangat tepat.

Peneliti Guru Kelas

Asih Sulistiani Wasisti, A.Ma.Pd

NIM. X7108632 NIP. 196309041988062001

Page 144: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

128

Lampiran 26

PANDUAN WAWANCARA UNTUK SISWA

Hari/Tanggal : Kamis, 29 April 2010

Pewawancara : Ainun H Azizah

No. Pertanyaan Ringkasan Jawaban

1. Pelajaran apa yang paling kamu sukai

di sekolah?

Bahasa Indonesia dan IPA

2. Pelajaran apa yang paling tidak kamu

sukai?

Matematika

3. Mengapa kamu menyukai pelajaran

tersebut?

Karena bahasa Indonesia

mempelajari kehidupan sehari-hari

dan IPA mempelajari alam dan

sekitarnya.

4. Bagaimana perasaanmu saat guru

memberikan pelajaran IPS?

Biasa saja, setiap guru

memberikan pelajaran IPS hanya

diberi penjelasan dan merangkum.

5. Bagaimana perasaanmu kalau guru

menyuruhmu mengejakan tugas

berdiskusi dengan temanmu?

Senang

6. Kalau kamu merasa senang, apakah

kamu memperhatikannya sungguh-

sungguh?

Sungguh-sungguh karena saya

senang mengerjakan tugas

bersama-sama

7. Jika gurumu memberikan

pembelajaran, dengan metode apa yang

kamu sukai? (ceramah, diskusi, Tanya

jawab)

Dengan Tanya jawab yang

membutuhkan kecepatan dan

dinilai oleh guru.

8. Dengan demikian, apakah semua tugas

dan pertanyaan yang diberikan guru

dapat kamu selesaikan dengan baik?

Kadang-kadang bisa kadang-

kadang juga tidak bisa saya

kerjakan dengan baik.

Peneliti Guru Kelas

Asih Sulistiani Wasisti, A.Ma.Pd

NIM. X7108632 NIP. 196309041988062001

Page 145: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

129

Lampiran 27

FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN

SIKLUS III

Siswa memperhatikan penjelasan guru

Guru menjelaskan materi pembelajaran

Siswa aktif mengerjakan evaluasi

Page 146: APLIKASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM …/Aplikasi... · PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV ... Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri I Kenteng

130

Siswa belajar dengan aktif

Siswa bersama guru menyimpulkan masalah yang sudah didiskusikan

Kegiatan akhir pembelajaran