13

Aplikasi PH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fghg

Citation preview

  • Aplikasi Pengendalian HayatiIntroduksi Augmentasi Konservasi

  • IntroduksiIntroduksi = impor musuh alami praktek klasik (awal usaha pengendalian hayati).Contoh: Memasukkan Rodolia cardinalis untuk mengendalikan kutu perisae (Icerya purchasi) pada Jeruk dari Australia ke California.Pada tahun 1920 Indonesia memasukkan Pediobius parvulus dari Fiji untuk mengendalikan hama kumbang Promecotheca reichei yang menyerang kelapa.Pada Tahun 1988-1990 introduksi Curinus coreolius dari Hawai untuk mengendalikan kutu loncat Heteropsylla cubana.

  • Introduksi antar pulauIntroduksi antar pulau di IndonesiaPemasukan parasitoid Tetrastichus brontispae dari pulau Jawa ke Sulawesi Selatan dan Utara untuk mengendalikan Brontispa longissima.Parasitoid telur Leefmansia bicolor dari pulau Ambon ke pulau Talaud untuk mengendalikan Sexava; dan Parasitoid Chelonus sp. dari Bogor ke Flores untuk mengendalikan hama bunga kelapa Batrachedra arenosella.

  • TujuanIntroduksi parasit/ parasitoid dari luar daerah (eksotik) bertujuan:Mengisi kekosongan niche (relung) pada sistem kehidupan hama, terutama terhadap hama pendatang (migran). Hama pendatang akan cepat berkembang di lingkungan baru karena tidak ada musuh alami.Musuh alami yang ada di daerah setempat tidak memiliki kemampuan kuat untuk mengendalikan hama. Dengan memasukkan pengendali alami dari daerah lain yang memiliki kemampuan kuat untuk mengatur perkembangan populasi hama (pergantian kompetitif) dapat menekan pop. hama.

  • Langkah introduksiPenjelajahan atau eksplorasi luar negeriPengiriman parasitoid dan predator dari luar negeriKarantina parasitoid dan predator yang diimpor di dalam negeriPerbanyakan parasitoid dan predator di laboratorium.Pelepasan dan pemapananEvaluasi.

  • Pertimbangan introduksi

    Teknik introduksi umumnya hanya berhasil digunakan untuk hama eksotik, sedang pada hama asli kurang berhasil.Keberhasilan tergantung pada stabilitas agro-ekosistem, misal pada tanaman tahunan biasanya memiliki stabilitas agroekosistem sehingga musuh alami yang diintroduksi diharapkan dapat berkembang dan mapan pada ekosistem baru . Contoh penggunaan musuh alami untuk mengendalikan hama-hama di

  • AUGMENTASI

  • Tujuan AugmentasiTujuan augmentasi adalah untuk meningkatkan jumlah musuh alami atau pengaruhnya. Hal itu dapat dicapai dengan melepaskan sejumlah tambahan musuh alami ke ekosistem atau memodifikasi ekosistem sehingga jumlah dan efektifitas musuh alami (m.a.)dapat ditingkatkan.Teknik augmentasi biasanya bertujuan menekan populasi hama secara sementara atau berjangka waktu pendek sedangkan introduksi berjangka panjang.

  • Teknik AugmentasiMenurut Strehr (1982) pelepasan periodik augmentatik dilakukan dalam tiga cara:Pelepasan inokulatif: Pelepasan m.a. hanya sekali, diharapkan m.a. dapat berbiak dan menyebar.Pelepasan suplemen, m.a. dilepaskan apabila perkembangan populasi hama lebih cepat dari m.a. Bertujuan mengembalikan fungsi m.a.Pelepasan massal (inundatif), bertujuan menurunkan populasi hama secara cepat, sehingga sering disebut sebagai penggunaan insektisida biologik.

  • KONSERVASIKonservasi musuh alami, bertujuan menghindarkan tindakan yang dapat menurunkan populasi m.a. Sebagai contoh menggunakan insektisida secara selektif.

  • PH menggunakan Patogen

    Memanfaatkan secara maksimal proses pengendalian alami oleh patogen. Menjaga ekosistem supaya patogen berfungsi secara density dependentIntroduksi dan aplikasi patogen hama sebagai faktor mortalitas tetap. Teknik yang digunakan adalah dengan cara memasukkan dan menyebarkan patogen. Agar patogen dapat berkembang diperlukan syarat adanya kepadatan pop. inang tinggi, sehingga cukup bagi perkembangan awal patogen.Aplikasi patogen sebagai insektisida mikroba, bertujuan menekan populasi hama sementara waktu. Contoh penggunaan NPV terhadap Helicoverpa armigera, Agrotis ipsilon) dan Bacillus thuringiensis terhadap Leptinotarsa decemlineata (menyerang umbi kentang), Agrotis ipsilon, Darna trima. Cendawan Mettarizium anisopliae terhadap Helicoverpa armigera, Agrotis ipsilon, Oryctes rhinoceros, Spodoptera litura.

  • Insektisida mikrobaKeuntungan penggunaan insektisida mikroba adalah: berspektrum sempitkhas inangaman bagi lingkungantidak membunuh binatang bukan sasaran