Author
dhmazz-ilham
View
289
Download
6
Embed Size (px)
7/26/2019 aplikasi pneumatik hidrolik
1/15
APLIKASI SISTEM PNEUMATIK HIDROLIK
1. Rangkaian Sistem Pneumatik Pada Palang Parkir
Pada posisi awal pedal dalam keadaan bebas, katup keluar (ex) dalam keadaan
terbuka katup masuk (in) dalam keadaan tertutup pada sistem ini pelumasan
menggunakan stemplet pada pipa katup in merupakan saluran masuk udara
bertekanaan dan pipa katup ex merupakan saluran keluar udara bertekanaan, dari
sistem pneumatik. Dan penggunaannya adalah pada sebuah palang parkir seperti
contoh diatas dan keterangan gambarnya adalah sebagai berikut:1. Pedal untuk mengoperasikannya
2. Dudukan pedal sekaligus sebagai dudukan kabelkawat pedalnya dan !uga
ada komponen yang berbentuk bundar kecil yang berkaitan dengan kabel
pedalnya itu merupakan roda"roda kecil sebagai pengulur kabel pedalnya#. $abel pedal dari kawat semacam kabel rem
%. Pipa saluran masuknya udara bertekanan pada sistem pneumatik&. Pipa saluran keluarnya udara bertekanan pada sistem pneumatik
'. $atup masuk (in)
. $atup keluar (ex)
. Pegas katup*. Pendorong pegas semacam plat besi
1+. Pipa saluran penghubung kedalam ruang silinder piston
11. lok silinder yang memiliki ruang silinder12. Piston
1#. Pegas pengembali untuk mengembalikan piston (no.12) ke posisi semula1%. Pegas berbentuk melingkar ber-ungsi untuk mengembalikan (no.1&) ke
posisi semula
1&. mekanisme penggerak palang parkir dilengkapi dengan tuas pendorong
pegas (no.1%)
1'. antalan yang ber-ungsi agar kedudukan pegas (no.1%) tidak bergeser1. atang dudukan keseluruhan dari komponen yang berkaitan dengan
(no.1)
http://yudihrdn.blogspot.com/2012/11/rangkaian-sistem-pneumatik-pada-palang.htmlhttp://yudihrdn.blogspot.com/2012/11/rangkaian-sistem-pneumatik-pada-palang.htmlhttp://yudihrdn.blogspot.com/2012/11/rangkaian-sistem-pneumatik-pada-palang.html7/26/2019 aplikasi pneumatik hidrolik
2/15
Cara Kerjanya adalah sebagai berikut:
1. Pada saat pedal ditekan
7/26/2019 aplikasi pneumatik hidrolik
3/15
Pada saat pedal diin!ak atau ditekan kabel tertarik dan Pendorong pegas(no.*)
tertarik ke bawah, pegasnya(no.) mengerut, Pendorong pegas(no.*) mendorong
katup in sehingga katup in terbuka dan katup ex tertutup, udara bertekanan masuk
melalui Pipa saluran masuk(no.%) mengalir dan masuk melalui Pipa saluran
penghubung(no.1+) dan udara yang bertekanan mengisi pipa yang memiliki ruang
sebagian ada yang ke ruang silinder piston(no.11) dan sebagian lagi ada yang
mengalir ke saluran katup keluar(ex) dikarenakan katup keluar(ex) tertutup
sehingga udara bertekanaan tertahan oleh katup ex dan udara yang mengalir ke
ruang silinder(no.11) mendorong piston(no.12) menyebabkan piston(no.12)
terdorong oleh udara bertekanan, pegas(no.1#) mengerut menyebabkan
piston(no.12) mendorong mekanisme penggerak palang parkir(no.1&), pegas
(no.1%) mengerut oleh tuas pendorong(no.1%) dan posisi palang parkir membentuk
ertikal.
2. Pada saat pedal dilepaskan
7/26/2019 aplikasi pneumatik hidrolik
4/15
Pada saat pedalnya dilepaskan kabel yang tertarik mengulur kembali pegasnya pun
mengembang dan pendorong pegas(no.*) kembali ke posisi semula, katup intertutup dan katup ex terbuka udara bertekanan yang tertahan oleh katup ex keluar
dan udara bertekanan yang ada di saluran katup in tertahan dikarenakan katup in
tertutup sehingga udara bertekanan hanya keluar melalui saluran katup ex
bersamaan dengan ini udara bertekanan di ruang silinder(no.11) berkurang sampai
akhirnya tidak ada tekanaan udara lagi, menyebabkan Pegas pengembali(no.1#)
mengembang mendorong piston(no.12) sampai ke posisi semula dan pegas(no.1%)
mengembang mendorong tuas mekanisme penggerak palang parkir(no.1&)
sehingga palang parkir kembali ke posisi semula sampai membentuk hori/ontal.
2.Rem Hidrlik
0em hidrolik merupakan suatu rangkaian yang sangat rumit dimana terdiri dari
berbagai komponen alat yang memeiliki -ungsi ker!a berbeda"beda. etiap
komponen memiliki peranan dalam hal pengeraman. erikut adalah komponen
rem hidrolik pada mobil:
7/26/2019 aplikasi pneumatik hidrolik
5/15
aster silinder
aster silinder ber-ungsi meneruskan tekanan dari pedal men!adi tekanan hidrolik
minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem atau menekan pada rem (pada modelrem piringan).
Piston
etupakan komponen pengerak dari system ker!a rem hidrolik. Piston rem ada 2
!enis yatu piston pedal dan piston cakram. Piston pedal adalah piston yangterhubung dengan pedal pengin!ak rem, sedangkan piston cakram adalah piston
yang terhubung dengan kanas rem, dimana kanas ini akan menghentikan
perputaran roda dengan cara mencengkram cakram.
oster 0em
oster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang ber-ungsi
melipatgandakan tenaga penekanan pedal. 0em yang dilengkapi dengan boster remdisebut rem sero (sero brake). oster rem ada yang dipasang men!adi satu
dengan master silinder, tetapi ada !uga yang dipasang terpisah.
3ara ker!a boster rem
ila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membukasebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar
4danya perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston
mengaklbatkan torak terdorong ke dapan
$atup Pengimbang
$atup pengereman atau yang lebih dikenal dengan nama katup proporsional adalahalat yang ber-ungsi sebagai pembagi tenaga pengereman. $omponen ini ber-ungsi
misalnya saat mobil yang mengerem mendadak, yang mengakibatkan sebagian
besar beban kendaraan tertumpu pada ban depan. 4lat ini beker!a secara otomatismenurunkan tekanan hidrolik pada silinder roda belakang, dengan demikian daya
pengereman roda belakang lebih kecil daripada daya pengereman roda depan.
3akram atau tromol
4dalah bagian yang ikut berputar bersama roda. agian inilah yang akan men!adi
media untuk menghentikan perputaran roda.0em model tromol
Pada rem model tromol, kekuatan tenaga pengereman diperlukan
dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalamyang berputar bersama"sama roda.
3ara $er!a 0em 5idrolik
7/26/2019 aplikasi pneumatik hidrolik
6/15
Pada rem hidrolik terdapat pipa"pipa hidrolik yang berisi cairan berupa minyak
rem. Pada u!ung"u!ung pipa ini terdapat piston penggerak yaitu piston pedal dan
piston cakram. Pipa dan piston inilah yang memegang peranan penting dimanakonsep dan sterukturnya telah didesain sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
hukum pascal, dengan tu!uan menghasilkan daya cengkram yang besar dari
pengin!akan pedal rem yang tidak terlalu dalam. Penyesuaian terhadap hukumpascal yang dumaksud adalah dengan mendesain agar pipa pada pedal rem lebih
kecil daripada pipa yang terhubung dengen piston cakram.
aat pedal rem diin!ak pedal yang terhubung dengan booster rem akan mendorongpiston pedal dalam sehingga minyak rem yang berada pada pipa akan
mendapatkan tekanan. 6ekanan yang didapat dari pedal akan diteruskan ke segala
arah di permukaan pipa termasuk u!ung"u!ung pipa yang terhubung dengan piston
cakram.$arena luas permukaan piston cakram lebih besar daripada piston pedal.maka gaya yang tadinya digunakan untuk mengin!ak pedal rem akan diteruskan ke
piston cakram yang terhubung dengan kanas rem dengan !auh lebih besar
sehingga gaya untuk mencengkram cakram akan lebih besar pula. 3akram yang
besinggungan dengan kanas rem akan menghasilkan gaya gesek, dan gaya gesekadalah gaya yang bernilai negatie maka dari itu cakram yang ikut berputar
bersama roda semakin lama perputarannya akan semakin pelan, dan inilah yangdisebut dengan proses pengereman. elain itu karena diameter dari cakram yang
lebih lebar !uga ikut membantu proses pengereman. 5al itulah yang menyebabkan
system ker!a rem cakram hidrolik lebih e-ekti- daripada rem konensional (remtromol).
gambar cara ker!a rem hidrolik
7/26/2019 aplikasi pneumatik hidrolik
7/15
# . Pintu !us Dengan Kntrl Pneumatik
ilinder pneumatik penggerak ganda diletakkan di sisi dalam salah satu daun
pintu lipat bus. agian pangkal silinder penggerak ganda diikatkan pada bodi
mobil mekakui engsel, demikian pula pada u!ung batang torak silinder, sehingga
gerakan ma!u mundur stang torak akan memudahkan pintu bus membuka dan
menutup dengan -leksibel. Pintu bus akan menutup bila batang torak silinder
pneumatik penggerak ganda bergerak ma!u (47), sedangkan pintu bus akan
membuka bila batang torak silinder pneumatik penggerak ganda tersebut
bergerak mundur (4 "). 4gar dapat beker!a seperti di atas, maka rangkaiannya
adalah sebagai berikut
7/26/2019 aplikasi pneumatik hidrolik
8/15
3ara $er!a 0angkaian Pintu us dengan $ontrol Pneumatik
Pada saat bus sedang menunggu penumpang di terminal, halte ataupun tempat"
tempat pemberhentian bus lainnya, maka pintu dikondisikan terbuka terus. 5alini
dimungkinkan dengan mengoperasikan katup %. $etika katup % dioperasikan,
saluran 1 terbuka, saluran # tertutup, aliran udara dari saluran 1 ke saluran 2menu!u saluran 1.2
(8) pada katup 9% melalui katup 9#. 4liran udara pada katup 9% adalah udara
masuk saluran 1 keluar saluran 2 menu!u saluran silinder bagian depan melalui
katup 9'. dara mendorong silinder ke belakang (4"). dara dalam silinder
bagian belakang didorong keluar menu!u saluran % dan keluar saluran & pada katup
9% melalui katup 9&. Dengan gerakan 4" (silinder mundur) maka pintu bus akan
terbuka. Pada saat kondisi pintu bus terbuka maksimal, akan mengakti-kan katup1. ehingga aliran udara pada katup 1 adalah saluran 1 terbuka, saluran #
tertutup, udara mengalir dari saluran 1 ke saluran 2 dan selan!utnya diteruskan ke
katup 91. 4liran udara ini akan mengakti-kan katup 91 sehingga udara dari
kompresor akan mengalir ke katup 9% melalui saluran 1.%
(;). Pada saat yang bersamaan, pada saluran 1.2 (8) masih terdapat udara mampat
sehingga kondisi ini tidak akan mempengaruhi posisi katup 9%. Posisi silinder
masih dalam kondisi awal dan posisi pintu bus masih dalam keadaan terbuka terus.
Pada saat bus akan berangkat, sopirkondektur bus harus menutup pintu bus
terlebih dahulu. ntuk itu maka katup % harus dikembalikan ke posisi semula.
aluran 1 tertutup dan saluran # terbuka. dara mampat pada saluran 1.2 (8) akan
mengalir ke katup 9# menu!u saluran 2 dan dibuang melalui saluran # pada katup
%. 4kibatnya udara pada saluran 1.% (;) akan mendorong katup 9% sehingga
7/26/2019 aplikasi pneumatik hidrolik
9/15
aliran udara pada katup 9% adalah udara dari kompresor masuk saluran 1
diteruskan ke saluran % menu!u katup 9& dan kemudian masuk ke saluran silinder
bagian belakang. dara pada bagian depan akan didorong ke luar melewati katup
9' menu!u saluran 2 dan dibuang melalui saluran # pada katup 9%. Dengan
gerakan ma!u ini (47), pintu bus akan segera tertutup
4pabila di tengah per!alanan ada penumpang yang akan turun, maka untuk
membuka pintu, penumpang tinggal menekan katup 2. Pada waktu katup 2
ditekan maka saluran 1 terbuka dan saluran # tertutup. 4liran udara dari saluran 1
menu!u saluran 2 untuk selan!utnya diteruskan ke 92 dan 9#, kemudian menu!u ke
katup 9% melalui saluran 1.2 (8). 4liran udara pada katup 9% udara masuk saluran1 menu!u saluran 2 kemudian diteruskan ke katup 9'. elan!utnya diteruskan ke
silinder melalui saluran bagian depan. dara mendorong silinder ke belakang.
dara pada bagian belakang silinder akan didorong ke luar melalui katup 9&
menu!u saluran % dan dibuang melalui saluran &. ilinder bergerak mundur (4")
dan pintu bus terbuka
Pada waktu pintu terbuka maksimal maka akan mengakti-kan katup 1. Denganterbukanya katup 1, maka katup 91 akan mengalirkan udara dari kompresor
menu!u katup 9% melalui saluran 1.% (;). Pada saat udara masuk ke saluran 1.%
(;), pada saluran 1.2 (8) tidak ada udara mampat karena pada saat katup 2
dilepas maka posisi akan kembali ke posisi awal. ehingga udara pada saluran 1.2
(8) akan segera dibuang ke udara bebas melalui saluran # pada katup 2.
4kibatnya silinder akan bergerak ma!u (47) dan pintu bus akan segera menutup
kembali
4pabila akan menaikkan penumpang di tengah per!alanan, maka untuk membuka
pintu bus, dilakukan oleh sopir atau kondektur bus tersebut yaitu dengan cara
menekan katup #. $etika katup ditekan, maka saluran 1 terbuka, saluran #
tertutup, udara mengalir dari saluran 1 ke saluran 2 untuk selan!utnya diteruskan
ke saluran 1.2
7/26/2019 aplikasi pneumatik hidrolik
10/15
(8) pada katup 9% melalui katup 92 dan katup 9#. 4liran udara ini akan
mengubah arah aliran pada katup 9% yaitu udara masuk dari saluran 1 ke saluran 2
menu!u katup 9'. elan!utnya masuk ke silinder melalui saluran bagian depan.
ilinder bergerak mundur (4") dan pintu bus akan terbuka
Pada saat pintu terbuka maksimal maka akan mengakti-kan katup 1 sehingga
udara dari kompresor akan mengalir dari saluran 1 ke saluran 2 menu!u katup 91
Dengan terbukanya katup 91, maka udara dari kompresor akan masuk ke katup 9%
melalui saluran 1.% (;). 4kibatnya udara dari kompresor akan mengalir dari
saluran 1 ke saluran % menu!u katup 9& menu!u silinder bagian belakang. aka
silinder akan bergerak ma!u (47) dan pintu akan tertutup kembali
7/26/2019 aplikasi pneumatik hidrolik
11/15
&. Dngkrak Hidrlik
3ara ker!a dongkrak hidrolik ditun!ukkan pada gambar di bawah.
Dongkrak hidrolik terdiri dari sebuah be!ana yang memiliki dua permukaan. Pada
kedua permukaan be!anaterdapat penghisap (piston), di mana luas permukaan
piston di sebelah kiri lebih kecil dari luaspermukaan piston di sebelah kanan. @uas
permukaan piston disesuaikan dengan luas permukaan be!ana.e!ana diisi cairan,
seperti pelumas (oli dkk).4pabila piston yang luas permukaannya kecil ditekan ke
7/26/2019 aplikasi pneumatik hidrolik
12/15
bawah, maka setiap bagian cairan !uga ikuttertekan. esarnya tekanan yang
diberikan oleh piston yang permukaannya kecil (gambar kiri)diteruskan ke seluruh
bagian cairan. 4kibatnya, cairan menekan piston yang luas permukaannya
lebihbesar (gambar kanan) hingga piston terdorong ke atas. @uas permukaan piston
yang ditekan kecil,sehingga gaya yang diperlukan untuk menekan cairan !uga
kecil. 6api karena tekanan (6ekanan A gaya satuan luas) diteruskan seluruh bagian
cairan, maka gaya yang kecil tadi berubah men!adi sangat besarketika cairan
menekan piston di sebelah kanan yang luas permukaannya besar. Barang sekali
orangmemberikan gaya masuk pada piston yang luas permukaannya besar, karena
tidak menguntungkan.Pada bagian atas piston yang luas permukaannya besar
biasanya diletakan benda atau begian bendayang mau diangkat (misalnya mobil
dll)
7/26/2019 aplikasi pneumatik hidrolik
13/15
7/26/2019 aplikasi pneumatik hidrolik
14/15
7/26/2019 aplikasi pneumatik hidrolik
15/15