Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
APLIKASI (SIG) SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI APOTEK DIKOTA
PANGKALPINANG BERBASIS ANDROID
Firmansyah
Teknik Informatika STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANGJl.Jend. Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel
Email :
AbstrakThe development of communication in the current modernization is growing rapidly, this
fact can be proven with the development of various types of smartphones that were made
leading mobile phone vendors in the world. It is either directly or indirectly influence the
development of health in Indonesia in developing a wide range of technologies.
Availability of mobile devices, development environment, and library mapping, enabling
the development of mobile GIS applications related to the health of the world. In this
application development using the android operating system which is one of the mobile
phone operating system that is popular now integrated with google maps is a map service
web-based virtual world provided by Google. Application can be used as a medium of
information, especially for navigation and location of existing pharmacies in
Pangkalpinang. System development method OOSE (Object Oriented Software
Engenering). With this OOSE method development closer to the real world and the
consistency at the time of its development, the resulting software will be able to meet the
needs of the user. While the tool I use the OOSE method is UML diagrams using several
tools, use cases and activity diagram.Produk of the development is an application of
Geographic Information System (GIS)-based platform or a mobile that has the Android
operating system.
Kata Kunci :Android, Mobile GIS, Google Maps
1. Pendahuluan
Apotik selalu menjadi sebuah kebutuhan jikalau sedang sakit. Biasanya dokter
memberikan resep obat yang harus ditebus di apotik. Dan tidak hanya karena resep dokter,
apotek menjadi tujuan utama untuk mencari obat jika sedang sakit. Sayangnya, obat yang
dicari terkadang tidak tersedia diapotek yang dikunjungi. Ini menjadi suatu masalah dimana
obat yang dicari tidak tersedia diapotek yang didatangi. Karena hal ini, mengunjungi apotek
lainnya menjadi hal wajib untuk mencari obat yang dibutuhkan.
Ketidaktahuan akan lokasi apotek menjadi suatu masalah. Masalah ini
membingungkan seseorang dalam pencarian apotek. Sebuah sistem informasi geografis
yang dapat menunjukkan informasi tentang lokasi apotek bisa menjadi sebuah pemecah
masalah. Sistem akan dibangun berbasis Android supaya pengguna dapat dengan mudah
mengakses lokasi Apotek. Sebuah aplikasi yang menunjukkan peta lokasi dari setiap apotek
dapat memberikan informasi yang sangat membantu bagi pengguna.
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
Menyikapi masalah seperti itu, diperlukan sebuah perangkat yang bisa mengakses
informasi secara cepat, mudah dan efisien, serta bisa digunakan dimanapun dan kapanpun.
Perkembangan teknologi saat ini menawarkan berbagai kemudahan bagi masyarakat,
hampir setiap aspek kehidupan sudah memanfaatkan kemajuan teknologi yang terus
berkembang setiap waktunya. Beberapa fasilitas teknologi saat ini telah dimanfaatkan
untuk mempermudah komunikasi dan juga untuk mempermudah mendapatkan informasi.
Perkembangan teknologi akhirnya menghadirkan sebuah perangkat bergerak (mobile
devices) yang lebih dikenal dengan sebutan handphone, dimana pada era ini hampir semua
orang memilik perangkat tersebut. Keberadaan handphone pada saat ini telah menjadi
semcam kebutuhan pokok, seiring perkembangan zaman dan teknologi telah mengubah
fungsi handphone yang semula hanya sebagai alat komunikasi dan sekarang telah menjadi
alat komputasi bergerak yang memiliki operasi sistem layaknya sebuah komputer dan lebih
dikenal dengan sebutan snartphone.
Berbagai macam operasi sistem telah tertanam di perangkat bergerak, diantaranya
operasi sistem Androis OS, IOS, Windows Phone dsb, ditambah lagi dengan dukungan
internet yang bisa diakses diperangkat bergerak tersebut, ini sangat menguntungkan
diberbagai aspek, tak terlepas di bidang informasi.
Berdasarkan latar belakang dan beberapa persoalan yang telah dijelaskan diatas,
penulis mencoba memberikan solusi dengan membuat sebuah alat bantu yang berupa
aplikasi mobile ber-platform android yang dapat membantu memudahan untuk
memperoleh informasi. Hal inilah yang mendasari penulis untuk membuat sebuah aplikasi
dengan judul “ Aplikasi (SIG) Sistem Informasi Geografi Lokasi Apotik di Kota
Pangkalpinang Berbasis Android”.
2. Tinjauan Pustaka
Sistem Informasi Geografis (SIG atau singkatan bahasa Inggrisnya GIS – Geographic
Information System) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki
informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem
komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan
menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut
lokasinya, dalam sebuah database.
Sistem informasi geografis (SIG) pertama pada tahun 1960 yang bertujuan untuk
menyelesaikan permasalahan geografis. 40 tahun kemudian perkembangan GIS
berkembang tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografi saja tetapi
sudah merambah ke berbagai bidang seperti: analisis penyakit epidemik (demam berdarah),
analisis kejahatan (kerusuhan), navigasi dan vehicle routing (lintasan terpendek), analisis
bisnis (sistem stock dan distribusi), urban (tata kota) dan regional planning (tata ruang
wilayah), peneliti: spatial data exploration, utility (listrik, PAM, telpon) inventory and
management, pertahanan (military simulation), dll.
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
2.1 Perangkat Bergerak (mobile)
Perangkat mobile memliki banyak jenis dalam segala hal ukuran , desain dan layout.
Akan tetapi, mereka memiliki kesamaan karakteristik yang sangat berbeda dari sistem
desktop. Perangkat mobile memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga memberikan
kenyamanan dan mobilitas. Perangkat mobile juga memiliki memori terbatas (kecil).
Sistem mobile tidaklah setangguh rekan mereka yaitu desk top. Ukuran, teknologi dan
biaya adalah beberapa faktor yang me mpengaruhi status dari s umber daya ini.
Seperti harddisk dan RAM (Random Access Memmory), Anda dapat menemukan
mereka da la m ukuran yang pas dengan sebuah kemasan kecil. Selain itu perangkat
mobile menghabiskan sedikit daya dibandingkan dengan mesin desktop. Perangkat ini
harus menghemat daya karena mereka berjalan pada keadaan dimana daya yang
disediakan dibatasi oleh baterai.
Kuat dan dapat diandalkan, karena perangkat mobile selalu diba wa kemana saja,
mereka harus cukup kuat untuk menghadapi benturan-benturan, gerakan, dan sesekali
tetesan-tetesan air. Konektifitas yang terbatas , maksudnya perangkat mobile memiliki
bandwith rendah, beberapadari mereka bahkan tidak tersambung. Kebanyakan dari
mereka menggunakan koneks i wireless.
2.2 Aplikasi Mobile
Beberapa aplikasi yang ada pada mobile atau smathphone pada era ini adalah
sebagai berikut :
1. Messaging : SMS, MMS, Instant Messaging
2. Mobile Transaction : SMS alert, MMS alert, report analisys
3. Mobile Workplace : Email, CRM, Instant Messaging
4. Mobile Music and Videos : Monotone, RTTTL, mp3, wav, mp4, screensaver,
picture message, A2DP.
5. Mobile games : monochrome games, java gaimes, symbian, android
2.3 Android
Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux.
Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi
mereka sendiri dan untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak (mobile device). Hal
ini memungkinkan para pengembang menulis kode terkelola (managed code) dalam
bahasa pemrograman Java, mengontrol peranti via perpustakaan Java yang
dikembangkan Google.
Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang meliputi
sistem operasi, middleware, dan aplikasi inti yang di release oleh Google. Sedangkan
Android SDK (Software Development Kit) menyediakan Tools dan API yang diperlukan
untuk Aplikasi Android nantinya tidak akan berjalan langsung di atas kernel sistem operasi
namun berjalan di atas Dalvik, sebuah virtual machine yang khusus dirancang untuk
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
digunakan pada sistem embedded mengembangkan aplikasi pada platform Android dengan
menggunakan bahasa pemograman Java.
Pada Juli 2005, Google membeli Android, pendatang baru yang membuat peranti
lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open
Handset Alliance, penggabungan dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan
telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, TMobile, dan Nvidia.
Jika sekarang seseorang mempunyai PC di rumah, dan notebook untuk ke kantor atau
kuliah, serta berkomunikasi melalui telepon seluler. Maka pergerakan yang kemudian
terjadi sekarang adalah orang mulai berpikir bagaimana menyatukan semuanya dalam satu
genggaman. Sebenarnya hal tersebut telah mulai dipenuhi dengan munculnya
PDA/smartphone, dimana seseorang dapat merangkum semua kebutuhan komputasinya
dalam satu genggaman. Dan perkembangan inilah yang membuat Google berambisi untuk
menguasai pangsa ini.
Android memiliki berbagai fitur seperti :
a. Framework Aplikasi yang mendukung penggantian komponen dan reusable
b. Mesin virtual Dalvik dioptimalkan untuk perangkat mobile
c. Integrated browser berdasarkan engine open source WebKit
d. Grafts yang dioptimalkan dan didukung oleh library grafis 2D, grafis 3D
berdasarkan spesifikasi OpenGL
e. SQLite untuk penyimpanan data
f. Media Support yang mendukung audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4,
H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
g. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dn WiFi (hardware dependent)
h. Kamera, GPS, kompas, dan accelerometer
i. Lingkungan Development yang lengkap dan kaya termasuk perangkat emulator,
tools untuk debugging, serta plugin untuk Eclipse IDE.
2.4 Arsitektur Android
Dalam paket sistem operasi android terdiri dari beberapa unsur seperti tampak pada
gambar 2.2. Secara sederhana arsitektur android merupakan sebuah kernel linux dan
sekumpulan pustaka C/C++ dalam satu framework yang menyediakan dan mengatur alur
proses aplikasi.
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
2.5 Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Metodelogi pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah OOSE (Object
Oriented Sofware Engenering). Alur yang digunakan dalam rancangan dan mekanisme
yang akan dibuat adalah sebagai berikut:
a. Tahap model requirement dan analisis
1) Tahap analisa kebutuhan (Requirement analysis)
Tahap interaksi intensif antara analis sistem dengan komunitas pemakai sistem (end-
user), dimana team pengembangan sistem menunjukkan keahliannya untuk
mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai, sehingga mendapat partisipasi yang
baik. Merupakan pekerjaan sulit untuk mendapatkan kesepakatan (skeptical) pemakai
tentang kebutuhan mereka dari sebuah sistem informasi, karena mungkin pemakai
mengalami kegagalan sistem informasi sebelumnya.
2) Tahap analisa sistem
Tahap Analisa sistem merupakan kegiatan penguraian dari suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan –
hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikannya.
b. Tahap desain dan implementasi
1) Tahap perancangan sistem
Tahap perancangan sistem memutuskan bagaimana sistem akan beroperasi, dalam hal
perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan infrastruktur; antarmuka pengguna,
formulir dan laporan, dan program khusus, database, dan file yang akan dibutuhkan.
2) Tahap pengkodean
Tahap pengkodean yaitu mengkonversi hasil desain ke dalam sistem yang akan
digunakan. Hasil yang diperoleh dari tahapan-tahapan dalam metode yang sudah
dijelaskan. Pada tahap ini terdiri dari 2 bagian yaitu pengembangan interface, dan
pengembangan kode program untuk proses-proses yang berkaitan dengan input dan
output.
c. Tahap pengujian
Tahap di mana sistem ini benar - benar dibangun (atau dibeli, dalam hal desain paket
perangkat lunak). Ini adalah fase yang biasanya mendapatkan perhatian yang besar,
karena untuk kebanyakan sistem itu adalah bagian paling lama dan paling mahal dari
proses pembangunan. Fase ini memiliki tiga langkah:
1) Sistem konstruksi adalah langkah pertama. Sistem ini dibangun dan diuji untuk
memastikan ia bekerja seperti yang telah dirancang. Karena biaya perbaikan bisa
sangat besar, pengujian adalah salah satu langkah yang paling penting dalam
implementasi. Banyak organisasi memberikan lebih banyak waktu dan perhatian
pada pengujian daripada menulis program.
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
2) Sistem ini diinstal. Instalasi adalah proses dimana sistem lama non aktifkan dan
yang baru dihidupkan. Ini mungkin termasuk pendekatan cutover langsung
(dalam mana sistem baru segera menggantikan sistem lama), konversi parallel
pendekatan (di mana kedua sistem lama dan baru dioperasikan selama satu bulan
atau dua bulan sampai jelas bahwa tidak ada bug di sistem baru), atau konversi
bertahap strategi (di mana sistem baru dipasang di salah satu bagian dari
organisasi sebagai awal percobaan dan kemudian secara bertahap dipasang di
bagian lain). Salah satu yang paling penting aspek konversi adalah
pengembangan rencana pelatihan untuk mengajar user bagaimana menggunakan
sistem baru dan membantu mengelola perubahan yang disebabkan oleh sistem
baru.
4. Perancangan
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, pada bab ini akan dijelaskan
tentang analisa dan perencangan serta langkah-langkah pembuatan dari aplikasi (SIG)
sistem informasi geografi lokasi apotik dikota pangkalpinang berbasis android ini secara
garis besar, dari mulai langkah-langkah awal analisa sampai kepada perancangan layout
atau perancangan layar.
4.1.Analisa Masalah
Dewasa ini perkembangan teknologi yang semakin maju dan pesat sekarang ini
telah memberikan kemudahan bagi manusia untuk bisa mengakses informasi dari
mana saja dan kapan saja. Oleh karena itu, penyajian informasi dapat diakses tanpa
dibatasi oleh ruang dan waktu dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Seperti
halnya internet, sekarang kita bisa dengan mudah mendapatkan serta mengakses
informasi melalui internet hanya dengan menggunakan piranti bergerak atau sering
disebut dengan smartphone.
Berbicara tentang kemajuan teknologi, penulis membuat sebuah analisa yang
berhubungan dengan lokasi atau tempat yang dengan bantuan teknologi akan
ditemukan penyelesaian dari masalah tersebut. Ketidak tahuan akan lokasi suatu
tempat yang kita cari akan menjadi suatu masalah bagi kita ataupun orang lain,
dimana pada situasi tertentu kita membutuhkan informasi yang cepat dan akurat
tentang lokasi tersebut. Dalam hal ini penulis membuat penelitian tentang lokasi
apotik yang ada di Kota Pangkalpinang.
Ketidaktahuan akan lokasi apotik menjadi suatu masalah. Masalah ini
membingungkan seseorang dalam pencarian apotik. Sebuah sistem informasi
geografis yang dapat menunjukkan informasi tentang lokasi apotek bisa menjadi
sebuah pemecah masalah. Sistem akan dibangun diperangkat bergerak berbasis
mobile Android supaya pengguna dapat dengan mudah mengakses lokasi Apotek.
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
Sebuah aplikasi yang menunjukkan peta lokasi dari setiap apotik dapat memberikan
informasi yang sangat membantu bagi pengguna.
Berdasarkan analisa masalah diatas, maka penulis menemukan solusi dengan
membangun sebuah aplikasi sistem informasi geografi lokasi apotek yang ada di
Pangkalpinang yang bisa dijalankan diperangkat mobile ber platform android.
4.1.1 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan
Pembangunan aplikasi sistem informasi geografi ini dimulai dengan melakukan
analisa terhadap sistem informasi pada dinas kesehatan kota pangkalpinang yang
masih dilakukan secara manual (Konvensional). Penyampaian informasi masih
bersifat manual yaitu melalui media cetak, media suara (radio), sosisalisi yang
bersifat membutuhkan waktu yang cukup lama. Hasil pengamatan tersebut kemudian
diterapkan ke dalam bentuk perangkat lunak yang mewakili dunia nyata tersebut.
4.1.2 Analisa Penyampaian Informasi Lokasi Apotek di Kota Pangkalpinang
Proses penyampaian informasi dan proses untuk mendapatkan informasi
tentang lokasi apotek yang ada di Kota Pangkalpinang dilakukan dengan beberapa
tahap, yaitu:
1. Pemilik Apotek mendaftarkan apotek ke Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang
untuk mendapatkan izin.
2. Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang memproses permintaan pendaftaran
Apotek.
3. Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang mengeluarkan izin usaha apotek.
4. Pemilik apotek mendapatkan nomor izin usaha apotek.
5. Pemilik apotek memasang iklan apoteknya di media (cetak, televisi, dll).
6. Masyarakat melihat iklan apotek pada media (cetak, televisi, dll).
4.1.3 Activity Sistem Berjalan
Gambar 4.1 Activity Sistem yang berjalan
4.2. Analisa Sistem
Analisa sistem bertujuan untuk melakukan identifikasi persoalan – persoalan
yang muncul dalam pembuatan sistem, hal ini dilakukan agar pada saat perancangan
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
aplikasi tidak terjadi kesalahan – kesalahan yang berarti sehingga aplikasi dapat
berjalan dengan baik dan selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan.
4.2.1.Gambaran Umum Sistem
Gambaran umum dari sistem yang berbentuk aplikasi yang akan dibuat oleh
penulis yaitu sebuah aplikasi sistem informasi geografi berbasis android yang bisa
memberikan informasi secara cepat dan akurat kepada pengguna aplikasi mengenai
letak atau lokasi apotik yang ada dikota pangkalpinang.
Secara garis besar, dalam pemanfaatan dan penggunaan aplikasi ini
berhubungan erat dengan dua kategori pengguna, dimana salah satu berperan sebagai
admin dari aplikasi dan yang lainya sebagai pengguna atau orang yang mencari
informasi.
Tabel 4.1 Tabel tugas dari masing-masing pengguna
Kategoripengguna Tugas Hak Application
Interface
AdminMengelola masterdata, input datadll
Menambah, menghapusatau mengubah dataapotek yang adadipangkalpinang sesuaidata real
Web Hostingdatabase
User/Masyarakat
umum
Memanfaatkanfasilitas aplikasi
Melihat dan mengaksesinformasi yang tersediadari layanan aplikasi
Aplikasi SistemInformasiGeografi
4.2.2.Analisa Kebutuhan Sistem
Analisa kebutuhan sistem membahas secara garis besar kebutuhan sistem
aplikasi “Aplikasi (SIG) Sistem Informasi Geografi Lokasi Apotik Di Kota
Pangkalpinang Berbasis Android” dalam membangun sistem tata letak lokasi apotik
dikota pangkalpinang. Untuk saat ini data-data yang dibutuhkan dalam untuk data
masukan sistem meliputi : Data letak apotik (Latitude dan Longitude),nama apotik
dan alamat apotik.
4.2.3.KebutuhanFungsional
Kebutuhan fungsional merupakan penjabaran dari spesifikasi kebutuhan
perangkat lunak menjadi fungsi – fungsi perangkat lunak. Perincian kebutuhan
fungsional yang dibutuhkan adalah :
a. Sistem dapat menampilkan menu aplikasi
b. Sistem dapat menampilkan daftar – daftar apotek
c. Sistem dapat menampilkan detail lokasi
d. Sistem dapat menampilkan informasi peta
e. Sistem dapat menyajikan fasilitas input data
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
4.2.4.Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional yang dibutuhkan dalam dalam pembuatan sistem ini
adalah :
a. Performance : Memiliki response time yang cepat
b. Information :Informasi yang ditampilkan akurat dan sesuai kebutuhan
c. Economy :Sistem dapat menekan biaya Jaringandan Sistem dapat diakses kapan
saja dan dimana sajamelalui handphone berbasis android.
d. Control and Security : Sistem harus dapat melakukan kontrol terhadap
pengaksesan dengan adanya login
e. Efficiency:Penggunaan sistem dapat mendorong efisiensi pemakaian kertas
f. Service :Sistem harus mudah digunakan (user friendly), Dokumentasi
pembuatan sistem yang rapi dan terstruktur serta Sistem harus dapat
meminimalisir human error
4.2.5.Use Case Diagram
Hasil analisis mengenai aplikasi penyedia informasi akademik berbasis Android
ini melalui diagram Use Case. DiagramUse Case menggambarkan fungsionalitas
yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat
sistem, dan bukan “bagaimana”.Sebuah Use Case merepresentasikan sebuah interaksi
antara aktor dengan sistem. Use Case merupakan sebuah pekerjaan tertentu,
misalnya log in ke sistem, meng-create sebuah daftar nilai, dan sebagainya.
Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi
dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Sebuah Use Case dapat meng-include fungsionalitas Use Case lain sebagai
bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa Use Case yang
di-include akan dipanggil setiap kali Use Case yang meng-include dieksekusi secara
normal. Sebuah Use Case dapat di-include oleh lebih dari satu Use Case lain,
sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar
fungsionalitas yang common. Sebuah Use Case juga dapat meng-extend Use Case
lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar Use Case
menunjukkan bahwa Use Case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
Gambar 4.2 Use Case Diagram SIG lokasi Apotek
Dari diagram use case diatas, dimulai dari user mengakses aplikasi SIG sampai
mendapatkan informasi lokasi apotek, dimana informasi yang diperoleh dari data
yang sebelumnya telah di input oleh admin melalui database.
4.2.6.Skenario Use Case
Skenario use case bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan diagram
use case. Berikut adalah skenario use case berdasarkan dari gambar 4.2.
1. Skenario use case Pencarian Cepat
Tabel 4.2 Skenario use case pencarian cepat
Use Case Pencarian Cepat
Actor User
Description Use case ini mendeskripsikan proses menampilkan
pencarian cepat yang berisi lokasi seluruh apotek
yang ada di Kota Pangkalpinang
Precondition User telah membuka aplikasi SIG
Flow of Events - User membuka aplikasi SIG
Postcondition User sudah membuka aplikasi SIG dan Membuka
menu pencarian cepat
2. Skenario use case List Apotek
Tabel 4.3 Skenario use case list apotek
Use Case List Apotek
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
Actor User
Description Use case ini mendeskripsikan proses menampilkan
daftar list apotek
Precondition User memilih list apotek
Flow of Events User memilih salah satu dari list apotek
Postcondition User sudah memilih salah satu apotek
3. Skenario use case Info Aplikasi
Tabel 4.4 Skenario use case info aplikasi
Use Case Info Aplikasi
Actor User
Description Use case ini mendeskripsikan tentang info aplikasi
dan info pengembang aplikasi
Precondition User memilih menu info aplikasi
Flow of Events User memilih menu info aplikasi dan melihat info
aplikasi dan info pengembang aplikasi
Postcondition User telah melihat info aplikasi
4. Skenario use case Info Apotek
Tabel 4.5 Skenario use case info apotek
Use Case Info Apotek
Actor User
Description Use case ini mendeskripsikan detil info dari
apotek (contoh: alamat apotek, jam buka layanan
apotek, foto apotek).
Precondition User mengklik(memilih) info penanda pada peta
lokasi apotek
Flow of Events User mengklik(memilih) info penanda pada peta
lokasi apotek dan melihat detil info apotek yang
dipilih
Postcondition User telah mendapatkan informasi detil info
apotek yang dipilih
5. Skenario use case Peta Lokasi
Tabel 4.6 Skenario use case peta lokasi
Use Case Peta Lokasi
Actor User
Description Use case ini mendeskripsikan proses menampilkan
peta lokasi apotek yang dipilih user
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
Precondition User telah memilih nama salah satu apotek pada
menu list (daftar) apotek
Flow of Events User memilih memilih nama salah satu apotek
pada menu list (daftar) apotek dan melihat peta
lokasi dari apotek yang dipilih
Postcondition User telah melihat peta lokasi apotek yang dipilih
6. Skenario use case Petunjuk Arah
Tabel 4.7 Skenario use case petunjuk arah
Use Case Petunjuk Arah
Actor User
Description Use case ini mendeskripsikan proses petunjuk arah
apotek dari lokasi user
Precondition User telah memilih info info marker dari
pencarian cepat atau mengklik foto pada info
apotek
Flow of Events User memilih info info marker dari pencarian
cepat atau mengklik foto pada info apotek dan
menampilkan peta petunjuk arah apotek
Postcondition User telah mendapatkan petunjuk arah apotek
4.2.7. Analisa Perangkat keras dan Perangkat Lunak
Dalam aplikasi sistem informasi geografi lokasi apotek di kota pangkalpinang
berbasis Androidini, diperlukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software) yang dapat mendukung dalam membangun aplikasi. Analisa perangkat
keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam pembangunan aplikasi ini adalah
sebagai berikut.
4.2.7.1.Analisa Perangkat Keras
Dalam penerapan pembangunan aplikasi sistem informasi geografi ini,
perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk pembangunan sistem adalah
sebagai berikut :
1. Satu unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Acer Aspire 4315
- OS : Windows XP Service Pack 3
- Procesor : Intel Celeron CPU 560 @2.13Ghz
- HDD : 120 GB
- VGA : Mobile Intel
- RAM : 512 MB
2. Satu unit smartphone sistem operasi android dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Samsung Galaxy Tab 3 7 Inch
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
- Sistem Operasi : Android 4.1.2 (JellyBean)
- CPU : Dual Core 1.2 Ghz
- GPS : A-GPS, GLONASS
- RAM : 1 Mb
- Networking : 4G , LTE 1800 / 2600 - SM-T215
- Cam : 3.15 MP, 2048 x 1536 pixels, Geo-Tagging
- Dimensi Layar : TFT capacitive touchscreen, 16M colors
4.2.7.2.Analisa Perangkat Lunak
Dalam menerapkan rancangan yang telah dibuat, dibutuhkan beberapa software
yang digunakan dalam membuat aplikasi Sistem Informasi Geografi Lokasi Apotek
di Kota Pangkalpinang yaitu:
a. Sistem Operasi Windows XP Service Pack 3
b. IDE Eclipse Juno
c. Android Software Development Kit (SDK) 2.3
d. Java Development Kit (JDK) versi 1.6.0_10
e. Java Runtime Environment (JRE) versi 7
f. Database Server MySQL
4.2.7.3.Analisa Pengguna (User)
Pengguna merupakan inti dari elemen Sistem Informasi Geografi, karena
pengguna (user) adalah perencana dan pengguna dari sistem informasi geografi.
Pengguna mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi lainya, dari tingkat
spesialis teknis yang mendesain sistem, yang mengelola sistem sampai pada
pengguna yang menggunakan aplikasi Sistem Infoemasi geografi (SIG) untuk
membantu pengguna dalam pencarian lokasi. Dalam aplikasi SIG yang dibangun ini,
tidak dibutuhkan karakter khusus untuk tipe pengguna, karena dari semua kalangan
dapat memanfaatkan aplikasi SIG ini, terkecuali untuk pengguna dengan kategori
admin, karena dibutuhkan karakter khusus untuk mengelola data sistem informasi
geografi, dengan kata lain pengguna dengan kategori admin minimal mengerti
pengoperasian komputer dan internet.
4.3.Perancangan Sistem
Perancangan sistem terdiri dari perancangan aliran data, perancangan basis
data, dan perancangan antarmuka sistem. Perancangan sistem dilakukan setelah tahap
analisa sistem yang sedang berjalan selesai dikerjakan. Tahap perancangan
merupakan tahap kelanjutan dari proses analisa, dimana dilakukan perubahan –
perubahan terhadap sistem yang sedang berjalan. Halini dilakukan untuk mengatasi
kekurangan yang ada, memudahkan pekerjaan yang dilakukan oleh aktor yang
terlibat dan menghemat waktu pekerjaan. Selain itu perancangan sistem dibuat
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
sebagai tahapan untuk mempersiapkan proses implementasi sistem, dan untuk
menggambarkan secara jelas proses-proses yang diinginkan oleh pengguna aplikasi.
Perancangan sistem aplikasi SIG lokasi apotek dikota pangkalpinang
menyajikan data spasial tentang lokasi apotek yang ada dikota pangkalpinang,
informasi data spasial tersebut direpresentasikan dalam bentuk grafis (peta).
Berikut merupakan tahapan dalam pembuatan aplikasi sistem informasi lokasi
apotek dikota pangkalpinang yang berbasis android.
4.4. Rancangan Database
Pada pembangunan sistem infomasi geografi ini, database yang digunakan
untuk menyimpan dan mengolah data yang akan digunakan dalam sistem informasi
geografi adalah database MySQL Server. Desain database ini menjelaskan tabel –
tabel dan field – field yang digunakan. Berikut adalah tabel – tabel yang digunakan
untuk proses sistem informasi geografi lokasi apotek dikota pangkalpinang.
Tabel 4.8 Rancangan tabel database aplikasi SIG
No Nama Field Type Data Keterangan
1 id_apotik Int (10)Menyimpan Id sebagaiPrimary key
2 nama Varchar (100)Menyimpan data namaapotek
3 alamat Varchar (100) Menyimpan alamat apotek
4 lat DoubleMenyimpan data latitudeapotek
5 long DoubleMenyimpan data longitudeapotek
6 fasilitas Textmenyimpan data fasilitasyang ada di apotek
7 gambar Varchar (100)menyimpan data link(url)gambar
4.5. Deskripsi Database
Berikut adalah deskripsi perancangan basis data pada sistem informasi geografi
yang akan dibangun berdasarkan rancangan database pada tabel 4.6.
Berikut adalah deskripsi tabel lokasi apotek.
Nama Tabel : tbl_lok_apotik
Primary Key : id_apotik
Jumlah Field : 7
Panjang record : 310
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
4.6. Rancangan Flowchart
a. Flowchart menampilkan Menu Utama
Gambar 4.3 Flowchart Menu Utama
b. Flowchart Pencarian Cepat
Gambar 4.4 Flowchart Pencarian Cepat
c. Flowchart Penunjuk Arah
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
Gambar 4.5 Flowchart Penunjuk Arah
d. Flowchart List Apotek
Gambar 4.6 Flowchart List Apotek
e. Flowchart Peta Lokasi
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
Gambar 4.7 Flowchart Peta Lokasi
f. Flowchart Info Apotek
Gambar 4.8 Flowchart Info Apotek
g. Flowchart Info Aplikasi
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
Gambar 4.9 Flowchart Info Aplikasi
4.7. Rancangan Layar
Perancangan layar sebelum membangun sebuah aplikasi sangatlah penting
karena perancangan layar akan memudahkan untuk mengimpementasukan sistem dari
pengkodean ke tahap pembangunan aplikasi, berikut ini beberapa rancangan layar
yang telah dibuat.
a. Rancangan layar menu utama
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
Gambar 4.10 Rancangan layar menu utama
b. Rancangan layar list apotek
Gambar 4.11 Rancangan layar menu list apotik
c. Rancangan layar pencarian cepat
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
Gambar 4.12 Rancangan layar pencarian cepat
d. Rancangan layar tentang aplikasi
Gambar 4.13 Rancangan layar tentang aplikasi
e. Rancangan layar lokasi apotek
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
Gambar 4.14 Rancangan layar lokasi apotek
f. Rancangan layar Tampilan peta lokasi apotek
Gambar 4.15 Rancangan layar Tampilan peta lokasi apotek
g. Rancangan layar menu keluar aplikasi
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
Gambar 4.16 Rancangan layar menu keluar aplikasi
4.8. Implementasi Dan Pengujian Sistem
Pada tahap ini implementasi dilakukan setelah secara keseluruhan dari
perancangan selesai dilakukan, kemudian dilakukan pengujian terhadap sistem.
Implementasi merupakan tahapan meletakan sistem agar dapat dioperasikan oleh
pengguna.Bagian utama dari implementasi adalah penjabaran rancangan menjadi
kelas yang ditulis dalam sintaks bahasa pemerograman java dan disamping itu
disajikan dalam tampilan aplikasi sistem informasi geografi lokasi apotek setelah
diimplementasikan keperangkat mobile.
4.8.1 Batasan Implementasi
Dalam mengimplementasikan ini, ada beberapa hal yang perlu dijadikan
sebagai batasan implementasi, yaitu :
1. Aplikasi ini dibangun dengan bahasa pemrograman java eclipse
2. Aplikasi hanya diperuntukkan handphone ber-platform android
3. Data diperoleh hanya dari apotek yang berlokasi di pangkalpinang
4.8.2 Implementasi Instalasi Aplikasi
Instalasi aplikasi sistem informasi geografi lokasi apotek ini hanya bisa
dijalankan di headphone ataupun smartphone yang beroperasi sistem andoid,
minimal operasi sistem android versi 2.2 froyo.
4.8.3 Implementasi Antar Muka Aplikasi
Dari tahapan keseluruhan dalam pembangunan aplikasi sistem informasi
geografi lokais apotek yang ada dikota pangkalpinang sampai dengan terbentuknya
aplikasi, maka tahap akhir dari proses ini adalah pengujian dari aplikasi yang telah
dibangun, berikut beberapa layout dari aplikasi SIG yang telah dibangun.
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
1. Menu utama
Gambar 4.17 Menu utama
2. List apotek
Gambar 4.18 List Apotek
3. Peta lokasi apotek
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
Gambar 4.19 Peta lokasi apotek
4. Informasi apotek
Gambar 4.20 Informasi apotek
5. Tentang aplikasi
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
Gambar 4.21 Tentang aplikasi
6. Menu keluar
Gambar 4.22 Keluar aplikasi
4.9. Pengujian Aplikasi
Pengujian aplikasi ini menggunakan metode blackbox, pengujian ini berfokus
kepada persyaratan fungsional dari aplikasi yang dibuat.
Tabel 4.9 Tabel pengujian menggunakan metode blackbox
No Pengujian Hasil Pengujian B/S
1 Klik menu aplikasi Tampil menu pencarian cepat,
daftar apotek dan info aplikasi dan
menu keluar
B
2 Klik menu daftar apotek Tampil informasi daftar-daftar B
Jurnal TI-STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
apotek yang ada di pangkalpinang
3. Klik menu pencarian cepat Tampil informasi peta apotek dan
jalur yang akan ditempuh B
4 Klik menu tentang aplikasi Tampil informasi mengenai
pengembang aplikasi, alamat
email, nomor telpon dll
B
5 Klik menu keluar Tampil pesan konfirmasi keluar
atau tidak dari aplikasi B
4.10. Kelebihan dan Kekurangan Program
Proses berikutnya yaitu tahap akhir setelah dilakukan pengujian dari sistem
yang telah dibangun, penulis melakukan sebuah evaluasi dari hasil pengujian sistem
guna untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem.
4.10.1 Kelebihan Program
Kelebihan dari sistem informasi geografi lokasi apotek ini adalah
penggunaannya yang mudah, selain bisa diakses dimanapun dan kapanpun, aplikasi
ini bersifat gratis, karena bahasa pemrograman yang digunakan dalam membangun
sistem ini bersifat open source.
4.10.2 Kekurangan Program
Beberapa kekurangan telah penulis rangkum setelah melakukina pengujian
terhadap aplikasi sistem informasi geografi ini, antara lain :
a. Dibutuhkannya akses jaringan internet untuk dapat mengakses informasi dari
aplikasi SIG ini.
b. Aplikasi SIG hanya bisa dijalankan di perangkat ber platform android.
c. Aplikasi SIG ini hanya memetakan lokasi apotek yang ada dikota pangkalpinang.