78
INFEKSI INFEKSI HIV / AIDS HIV / AIDS ( Dr. dr. Faridha Ilyas . SPKK ) ( Dr. dr. Faridha Ilyas . SPKK )

Aqcuired Immunodeficiency Syndrome

Embed Size (px)

DESCRIPTION

AIDS

Citation preview

  • INFEKSI HIV / AIDS( Dr. dr. Faridha Ilyas . SPKK )

  • AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) : merupakan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh virus HIV (Human Immuodeficiency Virus).DEFINISI

  • Ditemukan oleh Dr. Luc. Montagnier (Institute Pasteur Perancis) 1983.LAV = Lymphadenopathy Associated Virus.ETIOLOGI

  • 1984 : Dr. Robert Gallo ( AS )HTLV III ( Human T.Limpho cytic Virus Tipe III).J.Levi ARV (Aids Related Virus).

  • 1986 : International Committee on Toxonomy of Viruses HIV.1986 di Afrika Virus HIV 2 kurang patogen dibanding HIV - 1

  • Epidemologi HIV / AIDS.1981 Kasus HIV / AIDS pertama di AS Pd pend. Homo Sex.1983 Isolasi virus HIV.1981 20 Negara 100.000 org ter inveksi.1998 33,4 Juta ODHA.2000 36,1 Juta ODHA2002 42 Juta ODHAKecepatan pertumbuhan infeks 10.000 kasus / Hari.Wabah HIV PandemiUmur harapan hidup . 60 th ------ 40 th.

  • KEADAAN DI iNDONESIA.. Kasus pertama di temukan th 1987 di Bali.. Meningkat tajam.. Januari 2001 : 1.227 0rang.HIV: 1.266 Orang.AIDS: 461 Orang.Sudah meninggal: 235 Orang.Prevalensi Nasional: 0,22 / 100.000.Tertinggi di Papua: 6,17 / 100.000.Terendah di Sul Sel: 0,01 / 100.000.. Maret 2003: 3.614 Orang.HIV: 2556 Orang.AIDS: 1.058 Orang.Laporan di Indonesia Under Reported Fen. G. EsEstimasi WHO : 90.000 ------ 150.000 Orang.

  • VIRUS HIVGolongan Retrovirus.Genus Lentivirus.Family Retroviridae.Berat molekul Retrovirus : 6-10 x 106 dalton.Besar partikel virus : 100 nm.Selubung Nucleocapsid 1 kosahedral.

  • Permukaan tonjolan-tonjolan protein : glikoprotein (gp.120 dan gp.41).Gp.120 afinitas tinggi CD4+.Gp.41 fusi selubung virus & membran sel hospes u/ masuknya virion HIV.

  • Retrovirus virus RNA genom RNA berantai tunggal.DNA virus integrasi kromosom sel hospes replikasi banyak virus baru mencari target sel.

  • Dari perbedaan urutan Nukleosida pada protein selubung :HIV :HIV-1HIV-2 kurang virulen.HIV-1 2 group :* Group M * Group O group M terbanyak 10 subtipe (Clades) A J.

  • GARA PENULARAN :Hubungan seksual : semen, sekret vagina (75%).Transfusi darah / alat-alat yg tercemar.Ibu hamil kepada janin (MTCT).Melalui jarum suntik yg tidak steril.Orang yg terinfeksi virus HIV = ODHA.

    PATOGENESIS

  • HIV MENYERANG :Limfosit T4 = helper = sel CD4 + .Sel monosit.Sel makrofag.Sel Langerhans (kulit).. Sel dendrit folikuler (kelj. limfe).

    . Makrofag alveoli (paru-paru).

    . Sel serviks uteri.

    . Sel mikroglia otak.

  • HIV retrovirus materi genetik RNA masuk tubuh (hospes RNA virus Enzim reversa transcryptase DNA pro virus

    Integrasi sel hospes ( Limfosit T )

    Program pembentukan gen virus (copy-cetak materi genetik / replikasi)

    Banyak virus baru Mematikan sel hospes ( sel-T)

  • HIV/AIDS: Natural ScienceVirologyLife cycle of HIVPathogenesis

  • VIRUS HIVGen tat yg dapat mempercepat replikasiPenghancuran sel T4 Kelumpuhan sistem imunitasInfeksi opurtunistik AIDS

  • PERJALANAN PENYAKIT INFEKSI HIV / AIDS :Ringan beratAsimptomatis daya tahan tubuh bagus 5 10 tahun.Windows Periode / masa jendela : 3 6 bulanODHA ( Orang Dengan HIV AIDS )- Tidak spesifik

  • Infeksi Akut CD4 > 750

    Flu like syndrome : demam, atralgia, malaise, anoreksia.Gejala kulit : bercak merah, urtikaria.

  • Gejala saraf : nyeri kepala, nyeri retrobulber, radikulopati, gangguan cognitif / afektif.Sudah terjadi serokonversi Viremia I.Berlangsung 1 2 minggu.

  • Infeksi AsimptomatisCD4 > 500Gejala tidak spesifik5 10 th

  • Keadaan yg buruk dpt dilihat dari :Penurunan CD4.Peningkatan B2 mikroglobulin.Peningkatan P24 (antibody protein core).Peningkatan IgA.Peningkatan VIRAL Load

  • Kriteria yg banyak dipakai untuk menilai perkembangan penyakit adalah :

    CD4 + & VIRAL Load

  • Penurunan Imunitas Sedang ( CD4 200-500 )Reaksivasi virus herpes zoster.Dermatitis seboroika.Veruka vulgaris.Moluskum kontagiosum.Kandidiasis oral.INFEKSI KRONIS SIMPTOMATIS

  • Deman 3 bulan.Penurunan berat badan 10%.Limfadenopati 3 bulan (LGP).Diare.Kelelahan & keringat malam.ARC = Aids Related Complex keadaan yg ditandai dgn paling sedikit 2 gejala dari yg berikut :

  • T4 400 / ml.Ratio T4 / T8 1,0.Leukotrombositopenia & anemia.Peningkatan serum imunoglobulin.Penurunan blastogenesis limfosit.Tes kulit ANERGI.Ditambah paling sedikit 2 kelainan laboratorium sbb. :

  • Penurunan Imunitas Berat(CD4 200 / ml)Infeksi oportunistik berat pneumocystic carinii, toksoplasmosis, cryptococcosis, TBC, cytomegalo virus.Keganasan : sarkoma kaposis.Viremia yg ke-2 kekebalan lumpuh total AIDS.

  • Perjalanan Penyakit dari infeksi HIV sampai AIDS. Window Periode Flu like synd Infeksi Kronis Sinptomatik Asimptomatik ARC AIDSSerokonversi 1000 CD4 750 CD4>500 500>CD4>200 CD4
  • Diagnosis ditunjukkan 2 hal : Keadaan infeksi HIV. Keadaan AIDS.Perbedaan langkah-langkah : epidemiologi, terapi, perawatan, konseling, prognosis.DIAGNOSIS

  • Diagnosis dini infeksi HIVKeuntungan Intervensi terapi pada fase asimtomatis dapat lebih panjang. Menghambat perjalanan ke fase AIDS.

  • 2.Pencegahan infeksi opor tunistik.Konseling kesehatan umum penderita.

  • Bila ada kecurigaan dini berdasarkan gambaran klinis & faktor risiko dokter mengarahkan pemeriksaan tes HIV.

  • Gambaran klinikTes HIV Faktor risiko

    Petunjuk Diagnostik

  • Seseorang yg akan di tes HIV :Atas kesadaran sendiri.Perlu dilakukan konseling (pratest).Tes dilakukan dengan : INFORM CONCERNT.Konseling post test.

  • Pemeriksaan Lab. HIV ada 2 : Memeriksa antigen virus HIV (langsung) : mis. Polymerase Chain Reaction (PCR).

  • Memeriksa antibodi (tidak langsung) : mis. ELISA, Western blot, Immuno Fluorescent Assay (IFA), Radio Immuno Presipitation Assay (RIPA).

  • Diagnosis HIV yg lazim sekarangELISA sensitivitas 98,1% - 100% tes penunjang (screening) kalau positif dikonfirmasi dengan Western blot : spesifitas (99,6% - 100%).Diagnosis HIV

  • PCR :Tes HIV pada bayi pada saat antibodi maternal masih ada pada bayi & positif palsu.Menetapkan status infeksi individu yg sero negatif pada risiko tinggi.

  • Tes pada risiko tinggi langsung sub sero.Tes konfirmasi untuk HIV-2.ELISA sensitifitasnya rendah pada HIV-2.

  • AIDS Stadium akhir infeksi HIV.AIDS Infeksi & kanker oportunistik pada penderita HIV.DIAGNOSIS AIDS

  • WHO AIDS :Apabila minimal 2 gejala mayor + 1 gejala minor.Tidak ada alasan lain yang menyebabkan penurunan sistem kekebalan.

  • Gejala mayor :BB turun > 10 % dalam 1 bulanDiare terus menerus > 1 bulan tanpa diketahui sebabDemam berkepanjangan > 1 bulanPenurunan kesadaran dan gangguan neurologis

    Gejala minor:Batuk terus menerus > 1 bulanDermatitis/penyakit kulit menyeluruhHerpes zooster berulangHerpes simplexPenyakit jamur di mulut dan tenggorokanPembesaran kelenjar lymphePneumonia berulangSarcoma Kaposi ( kanker)Diagnosa AIDS pada orang dewasa( 2 mayor + 1 minor)

  • Diagnosa AIDS pada anak ( 2 mayor + 2 minor)

    Gejala mayor:BB turun atau kegagalan pertumbuhanDiare kronis dan berulang > 1 bulanEmam kronis dan berulang selama > 1 bulanInfeksi sal pernafasan bgn bawah yang parah dan menetap

    Gejala minor:Pembesaran kel. Limfe dan pembesaran hatiPenyakit jamur di mulutInfeksi pada telinga dan kerongkonganBatuk kronis/menahunDermatitis seluruh tbh Peradangan otak

  • AIDS Pada infeksi HIV CD4+ 200/mm3.Kondisi yang dinyatakan AIDS menurut Center for Disease Controle (CDC) 1993 Revision : (tabel)

  • Tabel 1. Kondisi yang ditetapkan sebagai AIDS (CDC, 1993 Revision)Infeksi oportunistik :Kandidiasis pada bronkhi, trakhea atau paru.Kandidiasis pada esofagus.Koksidioidomikosis diseminata atau ekspulmoner.

  • Kriptokokosis ekstrapulmoner.Kriptosporidiosis pada usus bersifat kronis (> 1 bulan).Infeksi Cytomegalovirus (selain herpes, limfa atau kelenjar limfe) & Cytomegalovirus retinitis (disertai kehilangan visus).

  • Herpes simpleks (ulkus kronis > 1 bulan, bronkitis, pneumonitis atau esofagitis).Histoplasmosis (diseminata atau ekstrapulmoner).Isosporiasis pada usus bersifat kronis (> 1 bulan).

  • Mycobacterium avium complete / M.kansasii, diseminata / ekstrapulmoner.Mycobacterium (spesies lain atau tidak dapat ditentukan), diseminata atau ekspulmoner.M.tuberculosis (pada paru atau ekstrapulmoner).

  • Pneumocystis carinii pneumonia.Pneumonia, rekuren.Leukoensefalopati multifokal progresif.Salmonella septikemia, rekuren.Toksoplasmosis pada otak.

  • Keganasan :Sarkoma kaposi.Limfoma Burkitt (atau istilah lain).Limfoma immunoblastik (atau istilah lain).Limfoma primer pada otak.

  • Kanker leher rahim, invasif.Ensefalopati, yg berhubungan dengan infeksi HIV.Sindrom kelelahan karena infeksi HIV.Penurunan imunitas yang hebat (CD4 < 200/ml).

  • Dibagi 2 :Pada penderita infeksi HIV :Pencegahan infeksi oportunistik.Pencegahan penularanPemberian ART.PENATALAKSANAAN

  • Pada keadaan lanjut AIDS :Pengobatan infeksi oportunistik.Pemberian anti retriviral terapi (ART).

  • Saat ini dianjurkan kombinasi 3 macam obat ART highly active anti retroviral therapy (HAART).Perawatannya multidisipliner :Spewsialis lain, konselorKelompok pendukungRohaniawan

  • Pengobatan simptomatis :Merasa enak.Mengurangi rasa cemas.

    Obat ditujukan sementara untuk memperpanjang umur & memperbaiki kualitas hidup ODHA.

  • OBAT ANTI RETROVIRAL (ART)

    Adalah obat yang dapat menekan berkembangbiaknya HIV.

    Contoh : Zidovudin (AZT), Didanosin (DDI), Diodicitosin (DDC), Saquinavir (SQV), Indinavir (INV), Ritonavir RTV) & Stavudin (D4T).

  • Mekanisme kerja obat ART

    Reverse transkriptase inhibitor : nukleosida penghambat reverse transkriptase (contoh : AZT).

  • Protease inhibitor : menghambat maturasi virus virus immatur (contoh : SQV).

    Contoh Tripel terapi SQV : 1800 mg/hrZDV : 600 mg/hrDDC : 2,5 mg/hr.

  • M A S A L A H :Obat ART sangat mahal.Efek samping pengobatan lama.

  • OBAT LAIN YANG DIPERLUKAN ODHAObat anti jamur.Obat TBC (tuberculostatik).Obat anti kanker.Supportif ( Vitamin )

  • Obat untuk Cytomegalo virus yang menyerang retina.Obat untuk pneumonia.Obat untuk infeksi lain.Obat pencegah infeksi, mis. Kotrimoxazole.

  • EPIDEMIOLOGI & PENCEGAHAN HIV AIDS

  • Epidemiologi1981 kasus HIV / AIDS pertama kali di Amerika Serikat.1981 20 negara 100.000 orang terinfeksi HIV.1983 isolasi virus HIV.1998 33,4 juta ODHA.2000 36,1 juta ODHA.PENCEGAHAN HIV/AIDS

  • Kasus pertama ditemukan tahun 1987.Meningkat tajam sejak th 1999KEADAAN DI INDONESIA2002 42 JUTAKecepatan infeksi 10.000 kasus/hrUmur harapan hidup 60-40 th

  • Maret 2003 kumulatif : 3.614 orang.HIV : 2.556 orang.AIDS : 1.058 orang.Sudah meninggal : 235 orang.Prevalensi : secara Nasional 0,22 / 100.000.

  • Tertinggi di Papua : 6,17 / 100.000.Terendah di Sul-Sel : 0,01 / 100.000.Estimasi WHO di Indonesia : 90.000-150.000 ODHA.Indonesia under reported.

  • Sexual woker.Intra Drug User ( I D U ).Homosexual / Bisexual / Waria.Pelanggan / Pengunjung S.W.Bayi & ibu yang terinfeksi.Darah yg tdk di tes bebas HIV.Hemofilia. FAKTOR RESIKO TINGGI ( RESTI )

  • MASYARAKAT UMUMPETUGAS KESEHATANPENCEGAHAN DIRI TERHADAPINFEKSI HIV/AIDS

  • Pencegahan penularan lewat hubungan seksualAbstinensia tidak melakukan hubungan sex.Monogami setia kepada pasangannya.Bayi yang terpaksa melakukan hubungan sex beresiko kondom.

  • Pencegahan lewat alat-alat yang tercemar HIV.Diperhatikan :Semua alat yang dapat menembus kulit :Jarum suntik, jarum tatto.Pisau cukur sterilkan.Tidak memakai jarum suntik berkali-kali.

  • Pencegahan lewat transfusi darahProduk darah yang cair screening darah PMI.

  • Pencegahan lewat penularan ibu yang terinfeksi HIV bayinya.Sukar.Cara memperkecil resiko pemberian AZT.

  • Pencegahan di unit-unit kesehatan / petugas kesehatan.Menghindari kontak langsung dengan cairan tubuh dari ODHA.

  • Memperhatikan Universal Precaution (kewaspadaan umum) :Cuci tangan.Pakai sarung tangan.Dekontaminasi.Pakai baju pelindung.Pembuangan limbah.

  • Sterilisasi.Penanganan khusus terhadap alat-alat terkontaminasi cairan ODHA desinfektasi tingkat tinggi.Penanganan khusus jenasah ODHA.

  • N o n a