Upload
andiariansyah
View
6
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
AIDS
Citation preview
INFEKSI HIV / AIDS( Dr. dr. Faridha Ilyas . SPKK )
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) : merupakan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh virus HIV (Human Immuodeficiency Virus).DEFINISI
Ditemukan oleh Dr. Luc. Montagnier (Institute Pasteur Perancis) 1983.LAV = Lymphadenopathy Associated Virus.ETIOLOGI
1984 : Dr. Robert Gallo ( AS )HTLV III ( Human T.Limpho cytic Virus Tipe III).J.Levi ARV (Aids Related Virus).
1986 : International Committee on Toxonomy of Viruses HIV.1986 di Afrika Virus HIV 2 kurang patogen dibanding HIV - 1
Epidemologi HIV / AIDS.1981 Kasus HIV / AIDS pertama di AS Pd pend. Homo Sex.1983 Isolasi virus HIV.1981 20 Negara 100.000 org ter inveksi.1998 33,4 Juta ODHA.2000 36,1 Juta ODHA2002 42 Juta ODHAKecepatan pertumbuhan infeks 10.000 kasus / Hari.Wabah HIV PandemiUmur harapan hidup . 60 th ------ 40 th.
KEADAAN DI iNDONESIA.. Kasus pertama di temukan th 1987 di Bali.. Meningkat tajam.. Januari 2001 : 1.227 0rang.HIV: 1.266 Orang.AIDS: 461 Orang.Sudah meninggal: 235 Orang.Prevalensi Nasional: 0,22 / 100.000.Tertinggi di Papua: 6,17 / 100.000.Terendah di Sul Sel: 0,01 / 100.000.. Maret 2003: 3.614 Orang.HIV: 2556 Orang.AIDS: 1.058 Orang.Laporan di Indonesia Under Reported Fen. G. EsEstimasi WHO : 90.000 ------ 150.000 Orang.
VIRUS HIVGolongan Retrovirus.Genus Lentivirus.Family Retroviridae.Berat molekul Retrovirus : 6-10 x 106 dalton.Besar partikel virus : 100 nm.Selubung Nucleocapsid 1 kosahedral.
Permukaan tonjolan-tonjolan protein : glikoprotein (gp.120 dan gp.41).Gp.120 afinitas tinggi CD4+.Gp.41 fusi selubung virus & membran sel hospes u/ masuknya virion HIV.
Retrovirus virus RNA genom RNA berantai tunggal.DNA virus integrasi kromosom sel hospes replikasi banyak virus baru mencari target sel.
Dari perbedaan urutan Nukleosida pada protein selubung :HIV :HIV-1HIV-2 kurang virulen.HIV-1 2 group :* Group M * Group O group M terbanyak 10 subtipe (Clades) A J.
GARA PENULARAN :Hubungan seksual : semen, sekret vagina (75%).Transfusi darah / alat-alat yg tercemar.Ibu hamil kepada janin (MTCT).Melalui jarum suntik yg tidak steril.Orang yg terinfeksi virus HIV = ODHA.
PATOGENESIS
HIV MENYERANG :Limfosit T4 = helper = sel CD4 + .Sel monosit.Sel makrofag.Sel Langerhans (kulit).. Sel dendrit folikuler (kelj. limfe).
. Makrofag alveoli (paru-paru).
. Sel serviks uteri.
. Sel mikroglia otak.
HIV retrovirus materi genetik RNA masuk tubuh (hospes RNA virus Enzim reversa transcryptase DNA pro virus
Integrasi sel hospes ( Limfosit T )
Program pembentukan gen virus (copy-cetak materi genetik / replikasi)
Banyak virus baru Mematikan sel hospes ( sel-T)
HIV/AIDS: Natural ScienceVirologyLife cycle of HIVPathogenesis
VIRUS HIVGen tat yg dapat mempercepat replikasiPenghancuran sel T4 Kelumpuhan sistem imunitasInfeksi opurtunistik AIDS
PERJALANAN PENYAKIT INFEKSI HIV / AIDS :Ringan beratAsimptomatis daya tahan tubuh bagus 5 10 tahun.Windows Periode / masa jendela : 3 6 bulanODHA ( Orang Dengan HIV AIDS )- Tidak spesifik
Infeksi Akut CD4 > 750
Flu like syndrome : demam, atralgia, malaise, anoreksia.Gejala kulit : bercak merah, urtikaria.
Gejala saraf : nyeri kepala, nyeri retrobulber, radikulopati, gangguan cognitif / afektif.Sudah terjadi serokonversi Viremia I.Berlangsung 1 2 minggu.
Infeksi AsimptomatisCD4 > 500Gejala tidak spesifik5 10 th
Keadaan yg buruk dpt dilihat dari :Penurunan CD4.Peningkatan B2 mikroglobulin.Peningkatan P24 (antibody protein core).Peningkatan IgA.Peningkatan VIRAL Load
Kriteria yg banyak dipakai untuk menilai perkembangan penyakit adalah :
CD4 + & VIRAL Load
Penurunan Imunitas Sedang ( CD4 200-500 )Reaksivasi virus herpes zoster.Dermatitis seboroika.Veruka vulgaris.Moluskum kontagiosum.Kandidiasis oral.INFEKSI KRONIS SIMPTOMATIS
Deman 3 bulan.Penurunan berat badan 10%.Limfadenopati 3 bulan (LGP).Diare.Kelelahan & keringat malam.ARC = Aids Related Complex keadaan yg ditandai dgn paling sedikit 2 gejala dari yg berikut :
T4 400 / ml.Ratio T4 / T8 1,0.Leukotrombositopenia & anemia.Peningkatan serum imunoglobulin.Penurunan blastogenesis limfosit.Tes kulit ANERGI.Ditambah paling sedikit 2 kelainan laboratorium sbb. :
Penurunan Imunitas Berat(CD4 200 / ml)Infeksi oportunistik berat pneumocystic carinii, toksoplasmosis, cryptococcosis, TBC, cytomegalo virus.Keganasan : sarkoma kaposis.Viremia yg ke-2 kekebalan lumpuh total AIDS.
Diagnosis ditunjukkan 2 hal : Keadaan infeksi HIV. Keadaan AIDS.Perbedaan langkah-langkah : epidemiologi, terapi, perawatan, konseling, prognosis.DIAGNOSIS
Diagnosis dini infeksi HIVKeuntungan Intervensi terapi pada fase asimtomatis dapat lebih panjang. Menghambat perjalanan ke fase AIDS.
2.Pencegahan infeksi opor tunistik.Konseling kesehatan umum penderita.
Bila ada kecurigaan dini berdasarkan gambaran klinis & faktor risiko dokter mengarahkan pemeriksaan tes HIV.
Gambaran klinikTes HIV Faktor risiko
Petunjuk Diagnostik
Seseorang yg akan di tes HIV :Atas kesadaran sendiri.Perlu dilakukan konseling (pratest).Tes dilakukan dengan : INFORM CONCERNT.Konseling post test.
Pemeriksaan Lab. HIV ada 2 : Memeriksa antigen virus HIV (langsung) : mis. Polymerase Chain Reaction (PCR).
Memeriksa antibodi (tidak langsung) : mis. ELISA, Western blot, Immuno Fluorescent Assay (IFA), Radio Immuno Presipitation Assay (RIPA).
Diagnosis HIV yg lazim sekarangELISA sensitivitas 98,1% - 100% tes penunjang (screening) kalau positif dikonfirmasi dengan Western blot : spesifitas (99,6% - 100%).Diagnosis HIV
PCR :Tes HIV pada bayi pada saat antibodi maternal masih ada pada bayi & positif palsu.Menetapkan status infeksi individu yg sero negatif pada risiko tinggi.
Tes pada risiko tinggi langsung sub sero.Tes konfirmasi untuk HIV-2.ELISA sensitifitasnya rendah pada HIV-2.
AIDS Stadium akhir infeksi HIV.AIDS Infeksi & kanker oportunistik pada penderita HIV.DIAGNOSIS AIDS
WHO AIDS :Apabila minimal 2 gejala mayor + 1 gejala minor.Tidak ada alasan lain yang menyebabkan penurunan sistem kekebalan.
Gejala mayor :BB turun > 10 % dalam 1 bulanDiare terus menerus > 1 bulan tanpa diketahui sebabDemam berkepanjangan > 1 bulanPenurunan kesadaran dan gangguan neurologis
Gejala minor:Batuk terus menerus > 1 bulanDermatitis/penyakit kulit menyeluruhHerpes zooster berulangHerpes simplexPenyakit jamur di mulut dan tenggorokanPembesaran kelenjar lymphePneumonia berulangSarcoma Kaposi ( kanker)Diagnosa AIDS pada orang dewasa( 2 mayor + 1 minor)
Diagnosa AIDS pada anak ( 2 mayor + 2 minor)
Gejala mayor:BB turun atau kegagalan pertumbuhanDiare kronis dan berulang > 1 bulanEmam kronis dan berulang selama > 1 bulanInfeksi sal pernafasan bgn bawah yang parah dan menetap
Gejala minor:Pembesaran kel. Limfe dan pembesaran hatiPenyakit jamur di mulutInfeksi pada telinga dan kerongkonganBatuk kronis/menahunDermatitis seluruh tbh Peradangan otak
AIDS Pada infeksi HIV CD4+ 200/mm3.Kondisi yang dinyatakan AIDS menurut Center for Disease Controle (CDC) 1993 Revision : (tabel)
Tabel 1. Kondisi yang ditetapkan sebagai AIDS (CDC, 1993 Revision)Infeksi oportunistik :Kandidiasis pada bronkhi, trakhea atau paru.Kandidiasis pada esofagus.Koksidioidomikosis diseminata atau ekspulmoner.
Kriptokokosis ekstrapulmoner.Kriptosporidiosis pada usus bersifat kronis (> 1 bulan).Infeksi Cytomegalovirus (selain herpes, limfa atau kelenjar limfe) & Cytomegalovirus retinitis (disertai kehilangan visus).
Herpes simpleks (ulkus kronis > 1 bulan, bronkitis, pneumonitis atau esofagitis).Histoplasmosis (diseminata atau ekstrapulmoner).Isosporiasis pada usus bersifat kronis (> 1 bulan).
Mycobacterium avium complete / M.kansasii, diseminata / ekstrapulmoner.Mycobacterium (spesies lain atau tidak dapat ditentukan), diseminata atau ekspulmoner.M.tuberculosis (pada paru atau ekstrapulmoner).
Pneumocystis carinii pneumonia.Pneumonia, rekuren.Leukoensefalopati multifokal progresif.Salmonella septikemia, rekuren.Toksoplasmosis pada otak.
Keganasan :Sarkoma kaposi.Limfoma Burkitt (atau istilah lain).Limfoma immunoblastik (atau istilah lain).Limfoma primer pada otak.
Kanker leher rahim, invasif.Ensefalopati, yg berhubungan dengan infeksi HIV.Sindrom kelelahan karena infeksi HIV.Penurunan imunitas yang hebat (CD4 < 200/ml).
Dibagi 2 :Pada penderita infeksi HIV :Pencegahan infeksi oportunistik.Pencegahan penularanPemberian ART.PENATALAKSANAAN
Pada keadaan lanjut AIDS :Pengobatan infeksi oportunistik.Pemberian anti retriviral terapi (ART).
Saat ini dianjurkan kombinasi 3 macam obat ART highly active anti retroviral therapy (HAART).Perawatannya multidisipliner :Spewsialis lain, konselorKelompok pendukungRohaniawan
Pengobatan simptomatis :Merasa enak.Mengurangi rasa cemas.
Obat ditujukan sementara untuk memperpanjang umur & memperbaiki kualitas hidup ODHA.
OBAT ANTI RETROVIRAL (ART)
Adalah obat yang dapat menekan berkembangbiaknya HIV.
Contoh : Zidovudin (AZT), Didanosin (DDI), Diodicitosin (DDC), Saquinavir (SQV), Indinavir (INV), Ritonavir RTV) & Stavudin (D4T).
Mekanisme kerja obat ART
Reverse transkriptase inhibitor : nukleosida penghambat reverse transkriptase (contoh : AZT).
Protease inhibitor : menghambat maturasi virus virus immatur (contoh : SQV).
Contoh Tripel terapi SQV : 1800 mg/hrZDV : 600 mg/hrDDC : 2,5 mg/hr.
M A S A L A H :Obat ART sangat mahal.Efek samping pengobatan lama.
OBAT LAIN YANG DIPERLUKAN ODHAObat anti jamur.Obat TBC (tuberculostatik).Obat anti kanker.Supportif ( Vitamin )
Obat untuk Cytomegalo virus yang menyerang retina.Obat untuk pneumonia.Obat untuk infeksi lain.Obat pencegah infeksi, mis. Kotrimoxazole.
EPIDEMIOLOGI & PENCEGAHAN HIV AIDS
Epidemiologi1981 kasus HIV / AIDS pertama kali di Amerika Serikat.1981 20 negara 100.000 orang terinfeksi HIV.1983 isolasi virus HIV.1998 33,4 juta ODHA.2000 36,1 juta ODHA.PENCEGAHAN HIV/AIDS
Kasus pertama ditemukan tahun 1987.Meningkat tajam sejak th 1999KEADAAN DI INDONESIA2002 42 JUTAKecepatan infeksi 10.000 kasus/hrUmur harapan hidup 60-40 th
Maret 2003 kumulatif : 3.614 orang.HIV : 2.556 orang.AIDS : 1.058 orang.Sudah meninggal : 235 orang.Prevalensi : secara Nasional 0,22 / 100.000.
Tertinggi di Papua : 6,17 / 100.000.Terendah di Sul-Sel : 0,01 / 100.000.Estimasi WHO di Indonesia : 90.000-150.000 ODHA.Indonesia under reported.
Sexual woker.Intra Drug User ( I D U ).Homosexual / Bisexual / Waria.Pelanggan / Pengunjung S.W.Bayi & ibu yang terinfeksi.Darah yg tdk di tes bebas HIV.Hemofilia. FAKTOR RESIKO TINGGI ( RESTI )
MASYARAKAT UMUMPETUGAS KESEHATANPENCEGAHAN DIRI TERHADAPINFEKSI HIV/AIDS
Pencegahan penularan lewat hubungan seksualAbstinensia tidak melakukan hubungan sex.Monogami setia kepada pasangannya.Bayi yang terpaksa melakukan hubungan sex beresiko kondom.
Pencegahan lewat alat-alat yang tercemar HIV.Diperhatikan :Semua alat yang dapat menembus kulit :Jarum suntik, jarum tatto.Pisau cukur sterilkan.Tidak memakai jarum suntik berkali-kali.
Pencegahan lewat transfusi darahProduk darah yang cair screening darah PMI.
Pencegahan lewat penularan ibu yang terinfeksi HIV bayinya.Sukar.Cara memperkecil resiko pemberian AZT.
Pencegahan di unit-unit kesehatan / petugas kesehatan.Menghindari kontak langsung dengan cairan tubuh dari ODHA.
Memperhatikan Universal Precaution (kewaspadaan umum) :Cuci tangan.Pakai sarung tangan.Dekontaminasi.Pakai baju pelindung.Pembuangan limbah.
Sterilisasi.Penanganan khusus terhadap alat-alat terkontaminasi cairan ODHA desinfektasi tingkat tinggi.Penanganan khusus jenasah ODHA.
N o n a