Upload
faiz-sujudi
View
419
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
COMMUNICATION PRIVACY MANAGEMENT THEORY
(TEORI MANAJEMEN PRIVASI KOMUNIKASI)
Dosen Pengampu :Dr. Antar Venus , M .A . Comm
MERIA OCTAVIANT I , S .SOS , . M . IKOM
FA KU LTA S I L M U KO M U N I K A S IU N I V E R S I TA S PA D J A D J A R A N
Oleh:Aqilah Nafisah Ulya
210110130140Manajemen Komunikasi B 2013
LATAR BELAKANGKita berusaha untuk menimbang tuntutan-tuntutan situasi dengan kebutuhan kita dan orang lain yang ada di sekitar kita. Privasi merupakan hal yang penting bagi kita karena hal ini memungkinkan kita untuk merasa terpisah dari orang lain, juga memberikan perasaan bahwa kita adalah pemilik sah dari informasi mengenai diri kita.
Ada resiko jika kita mengungkapkan persaan pada orang yang salah, di waktu yang tidak tepat, terlalu terbuka dan sebagainya. Namun di sisi lain, pembukaan dapat memberikan keuntungan yang besar. Kita dapat meningkatkan kontrol sosial dan menjadi lebih intim dengan pasangan kita jika kita membuka diri.
Keseimbangan antara privasi dan pembukaan memiliki makna karena hal ini sangat penting terhadap cara kita mengelola hubungan-hubungan kita.
Oleh karena itu terdapat suatu kebutuhan akan teori seperti CPM yang berusaha untuk menjelaskan proses yang digunakan orang untuk mengelola hubungan antara menutupi dan menungkapkan informasi privasi.
PENCETUS TEORImenyelesaikan BA dalam ilmu sosial interdisipliner dari The State University of New York di Stony Brook.
Dia menerima gelar MA dalam bidang psikologi sosial dan Ph.D. dalam komunikasi dari The University of Michigan, Ann Arbor, Mich
menjadi anggota staf pengajar di Departemen of Speech Communication di University of Minnesota
ia menjabat sebagai direktur di Area Komunikasi Pidato di Departemen Komunikasi.
Profesor di Departemen Ilmu Komunikasi di Indiana University-Purdue University, Indianapolis dan Core Fakultas di Indiana University Pusat Bioetika di School of Medicine.
SANDRA PETRONIO
DEFINISI TEORI
Teori Manajemen Privasi Komunikasi (Communication Privacy Management - CPM) dikembangkan oleh Sandra Petronio (2002).
Teori ini adalah teori yang menjelaskan proses yang digunakan orang untuk mengelola hubungan antara menutupi dan mengungkapkan infomasi privat
ASUMSI DASAR CPMCPM tertarik untuk menjelaskan proses-proses negosiasi orang seputar pembukaan informasi privat, yaitu informasi mengenai hal-hal yang sangat berarti bagi seseorang.
Setelah itu, proses mengomunikasikan informasi privat dalam hubungan dengan orang lain menjadi pembukaan pribadi (private diclosure).
ASUMSI
Informasi privat
Batasan privat
Kontrol & kepemilikan
Sistem manajemen berdasarkan aturanDialektika manajemen
Proses-proses dalam sistem manajemen berdasarkan
aturan
Karakteristik aturan privasi: a. Pengembangan aturanb. atribut-atribut aturan
Koordinasi batasan:a. Pertalian batasanb. Hak-hak
kepemilikan batasan
c. daya tembus batasan
Turbulensi batasan
1. Informasi Privat
Asumsi yang pertama, informasi privat merujuk pada cara tradisional untuk berpikir mengenai pembukaan. Ini merupakan informasi mengenai hal-hal yang sangat berarti bagi seseorang yang sifatnya privat.
Informasi privat adalah hal-hal yang sangat penting bagi seseorang yang bersifat pribadi
2. Batasan Privat
Ketika informasi privat tetap disimpan oleh seorang individu dan tidak dibuka, maka batasannya disebut batasan personal (personal boundary).
Batasan privat: demarkasi informasi privat dan informasi publik
CPM bergantung pada metafora batasan yang menjelaskan bahwa terdapat garis antara bersikap publik dan bersikap privat. Ketika informasi privat dibagikan, batasan disekelilingnya disebut batasan kolektif (collective boundary)
3. Kontrol dan Kepemilikan
Asumsi ini bergantung pada pemikiran bahwa orang yang memiliki informasi privat tentang diri mereka pastilah juga mempunyai kontrol atas siapa orang yang dapat mendengarnya.
4. Sistem Manajemen Berdasarkan Aturan
Sistem ini adalah kerangka untuk memahami keputusan yang dibuat orang mengenai informasi privat. Sistem manajemen berdasarkan aturan memungkinkan pengelolaan pada level individual dan kolektif serta merupakan pengaturan rumit yang terdiri atas tiga proses: karateristik aturan privasi, koordinasi batasan, dan turbulensi batasan.
Proses Manajemen Aturan Privasi
Asumsi yang keempat, sistem manajemen berdasarkan aturan, teori ini menyatakan bahwa hal-hal ini mengatur proses pengungkapan dan penutupan informasi privat.
A. Karakteristik Aturan Privasi
Karakteristik aturan privasi adalah salah satu proses di dalam sistem manajemen aturan privasi, yang mendeskripsikan sifat dasar dari aturan privasi.
Karakteristik aturan privasi memiliki dua fitur:
a. Pengembangan aturan ( rule development)
mendeskripsikan bagaimana aturan diputuskan.
b. Atribut aturan privasi
Mendeskripsikan bagaimana orang mendapatkan
aturan serta properti-properti aturan.
Ada lima krieria yang disebutkan oleh Sandra Petronio untuk menjelaskan bagaimana aturan privasi dibangun:
Kriteria berdasarkan budaya
Kriteria mengenai motivasi
Kriteria kontekstual
Kriteria rasio resiko-keuntungan
Kriteria berdasarkan gender
Lingkungan sosial
Latar belakang fisik
B. Koordinasi BatasanKoordinasi batasan merujuk pada bagaimana kita mengelola informasi yang dimiliki bersama. Misalnya jika aqilah dan anis sedang membicarakan gosip yang beredar mengenai salah satu temannya (si A) yang tidak pernah masuk kelas, tentulah temannya (si A) ini tidak boleh mengetahui hal itu.
- Pertalian perbatasan: hubungan yang membentuk aliansi batasan atara orang-orang. Misalnya, anis kepada yusmita dan lenni yang dipercaya akan menjaga rahasia anis dengan baik.
- Kepemilikan batasan, merujuk pada hak-hak dan keiistimewaan yang diberikan kepada co owner mengenai informasi privat. Agar kepemilikan batasan dapat diberlakukan dengan akurat maka aturannya harus jelas. Misalnya, jika anis berkata kepada lenni bahwa lenni tidak boleh menceritakan rahasianya kepada siapapun, maka perintah itu sudah jelas dan tidak ambigu.
Namun, batasan bersifat dinamis dan dapat ditarik ulang, misalnya anis dan lenni mempunyai teman dekat baru yaitu yusmita, karena sudah sangat percaya dengan yusmita, anis dan lenni sepakat untuk berbagi rahasia anis dengan yusmita.
- Permeabilitas batasan (boundary permeability), yang merujuk pada seberapa banyak informasi dapat melalui batasan yang ada.
Ada dua batasan:a. Batasan tebal ( thick boundary)
adalah batasan tertutup yang memungkinkan sedikit atau tidak ada informasi yang dapat lewat.
b. Batasan tipis (thin boundary) adalah batasan terbuka yang memungkinkan semua informasi lewat.
C. Turbulensi Batasan
Misalnya bisa saja terjadi konflik jika rahasia anis yang pada awalnya hanya diketahui oleh lenni dan yusmita menyebar luas atau tersebar karena salah satu teman membocorkannya.
Turbulensi batasan (boundary turbulence) muncul ketika aturan-aturan koordinasi batasan tidak jelas atau ketika harapan orang untuk manajemen privasi berkonflik antara satu dengan yang lainnya. Kasus yang mungkin dalam turbulensi batasan adalah bocornya suatu rahasia seseorang atau organisasi ke pihak atau orang lain.
5. Dialektika Manajemen
Asumsi yang kelima, dialektika manajemen privasi, berfokus pada ketegangan-ketegangan antara keinginan untuk mengungkapkan informasi privat dan keinginan untuk menutupinya. Tesis dasar dari teori ini didasarkan pada kesatuan dialektika, yang merujuk pada ketegangan-ketegangan yang dialami oleh orang sebagai akibat dari oposisi dan kontradiksi.
Contoh kasus
Pada suatu hari yusmita bertemu dengan evan, evan menyadari bahwa yusmita sedang tidak seceria biasanya. Evan mulai bertanya kepada yusmita tentang apa yang sedang terjadi. Yusmita pada awalnya ragu untuk berbagi masalah hidupnya kepada evan, karena menurut yusmita evan tidak akan mengerti karena evan adalah laki-laki. Namun setelah berbicara lebih lanjut yusmita tersadar bahwa, walaupun evan berbeda gender dengannya namun evan sudah menjadi salah satu sahabat terbaiknya. Dan yusmita percaya bahwa evan akan dapat menjaga rahasianya hingga tidak bocor ke orang lain. Akhirnya setelah menimbang keuntungan dan resikonya, yusmita memutuskan untuk membuka rahasianya kepada evan.
Antar Venus adalah Pakar Komunikasi yang yang terobsesi membumikan ilmu komunikasi. Sebagai pengampu mata kuliah teori-teori Komunikasi di Universitas Padjadjaran, Dosen ini menyebarkan motto 'Learning communication theories in practical way”.Sebagai akademisi sekaligus peneliti, beliau kerap berpartisipasi dalam berbagai seminar, simposium, dan lokakarya dalam bidang ilmu komunikasi, baik sebagai pembicara maupun pembahas. Sebagai konsultan dan instruktur komunikasi, beliau telah terlibat dalam ratusan pelatihan komunikasi di berbagai universitas, LSM, BUMN, dan instansi pemerintah. Beliau juga aktif menulis di berbagai media massa dan jurnal ilmiah.
Profil Dosen
Profil Mahasiswa
Aqilah Nafisah Ulya, lahir di Jakarta 17 april 1995, merupakan seorang mahasiswa Fikom Unpad yang sedang menjalankan studi S1nya di jurusan Manajemen Komunikasi.
Motto Hidup: “try your hardest to change the world, at least ,change what you can change”
Penyuka Anime Naruto ini mempunyai hobi menulis dan sedang berusaha untuk menerbitkan novel remajanya. Ia pernah menjadi juara tiga Nasional tingkat SMP se-Indonesia mengenai artikel tentang Iran dengan judul “Iran vs AS”.