10
ARAH ANGIN 1. Definisi a. Angin Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara dengan arah aliran angin dari tempat yang memiliki tekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah atau dari daerah yang memiliki suhu / temperatur rendah ke wilayah bersuhu tinggi. (Arsyad, Sofyan.1983). b. Arah Angin Menurut Meurah (2005), arah angin adalah darimana angin berasal atau darimana angin bertiup. Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah derajat. 1 derajat untuk angin arah dari utara 90 derajat untuk angin arah dari timur 180 derajat untuk angin arah dari selatan 270 derajat untuk angin arah dari barat 2. Faktor yang Mempengaruhi Arah Angin Faktor yang mempengaruhi arah angin adalah: a. Gradient Barometrik

Arah Angin A

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lab K3

Citation preview

ARAH ANGIN

1. Definisi a. AnginAngin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara dengan arah aliran angin dari tempat yang memiliki tekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah atau dari daerah yang memiliki suhu / temperatur rendah ke wilayah bersuhu tinggi. (Arsyad, Sofyan.1983).b. Arah AnginMenurut Meurah (2005), arah angin adalah darimana angin berasal atau darimana angin bertiup. Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah derajat.1 derajat untuk angin arah dari utara90 derajat untuk angin arah dari timur180 derajat untuk angin arah dari selatan270 derajat untuk angin arah dari barat

2. Faktor yang Mempengaruhi Arah AnginFaktor yang mempengaruhi arah angin adalah:a. Gradient Barometrik Semakin besar gradient barometrik, makin besar pula kekuatannya. Angin yang besar kekuatannya semakin sulit berbelok arah.b. Rotasi BumiRotai bumi dengan bentuk bumi yang bulat, menyebabkan pembelokan arah angin. Pembelokan angin di ekuator sama dengan nol. Makin kea rah kutub pembelokannya lebih besar. Pembelokan angin yang mencapai 90o sehingga sejajar dengan garis isobar disebut angin geotropik. Hal ini banyak terjadi di daerah beriklim sedang di atas samudera.

c. Kekuatan yang menahan (Rintangan)Kekuatan yang menahan dapat membelokkan arah angin. Sebagai contoh pada saat melalui gunung angin akan berbelok kea rah kiri, ke kanan atau ke atas (Meurah, 2005).

3. Arah angin di Tempat Kerjaa. Untuk mengetahui arah angin sehingga dapat dilakukan pengendalian cemaran gas berbahaya dari pabrik, contohnya di Pabrik PT. Pupuk Kalimantan Timur. Arah angin yang dominan pada lokasi pabrik adalah malam hari dari arah barat hingga barat laut, siang hari dari arah timur laut hingga selatan dengan kecepatan 1,8 km/jam hingga 18km/jam. Dengan demikian jika ada zat pencemar (misalnya uap amonia) maka secara dominan akan tersebar kea rah timur laut sampai selatan menuju ke arah laut (Nasution, 2006).b. Untuk merancang sistem ventilasi dalam meningkatkan kenyamanan termal pekerja. Penentuan arah angin dan kecepatan angin yang masuk ke dalam ruangan produksi yang menggunakan bahan panas dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah ventilasi yang harus dibuat maupun jumlah pendingin yang ada di ruang tersebut. Contohnya seperti yang diterapkan pada Pabrik Pembuatan Anti nyamuk di Medan, Sumatera Utara khususnya di ruang formulasi. Data kondisi termal diambil menggunakan alat ukur questamp 32 dan anemometer (Pandiangan, 2013). c. Untuk menentukan posisi pekerja dengan sumber suara dari mesin pabrik yang menimbulkan kebisingan. Arah angin mempengaruhi kebisingan. Jika arah angin menuju penerima, maka suara akan terdengar lebih jelas. Namun jika arah angin berlawanan dengan arah sumber bunyi ke penerima, maka suara terdengar lebih lemah (Sujarwano et al. 2014).

4. Alat Ukur Arah Angina. Pengertian AnemometerAlat ukur arah angin adalah anemometer yaitu sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin, merupakan salah satu instrumen yang sering digunakan oleh balai cuaca seperti Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kata anemometer berasal dari Yunani anemos, yang berarti angin. Anemometer ini pertama kali diperkenalkan oleh Leon Battista Alberti dari Italia pada tahun 1450. Secara umum ada dua jenis anemometer, yaitu anemometer yang mengukur kecepatan angin (velocity anemometer) dan anemometer yang mengukur tekanan angin (anemometer tekanan). Dari kedua type anemometer ini velocity anemometer lebih banyak digunakan. Salah satu jenis dari velocity anemometer adalah thermal anemometer lebih dikenal dengan hot wire anemometer yaitu anemometer yang mengkonversi perubahan suhu menjadi kecepatan angin. Hot wire anemometer menggunakan kawat yang sangat kecil dialiri panas hingga suhu di atas temperatur Ambient. Bila ada udara/ angin yang mengalir melewati kawat maka akan terjadi efek pendinginan pada kawat, perubahan temperatur dari kawat sebagai indikasi perubahan dari kecepatan angin yang diukur (Harianto, 2005).b. Gambar

Gambar 1. Anemometer AM-4206

Gambar 2. Anemometer AM-4836C

Gambar 3. Anemometer tiga mangkok

Gambar 4. Anemometer Thermalc. Fungsi AnemometerPengamatan unsur-unsur cuaca dan iklim memerlukan alat-alat meteorologi yang bersifat peka, kuat, sederhana dan teliti. Ditinjau dari pembacaannya anemometer merupakan alat non-recording yang berarti alat yang digunakan bila datanya harus dibaca pada saat-saat tertentu untuk memperoleh data.d. Cara Kerja Cara penggunaan anemometer:1) Tentukan arah angin, kemudian menghadap ke arah yang berlawanan dengan arah angin.2) Nyalakan anemometer dengan cara menekan tombol power on.3) Layar tampilan menghadap ke arah pemegang anemometer dan angin akan datang dari arah belakang layar tampilan.4) Perhatikan angka yang menunjukan kecepatan angin pada layar tampil.5) Apabila angka kecepatan angin telah konstan, tekan tombol hold, kemudian catat hasilnya.

e. Prinsip KerjaKetika angin meniup baling-baling alat ini dan melalui putaran baling-baling tersebut dikirim ke perangkat pembacanya lalu ditampilkan pada monitor berbentuk digital (Ahdi, 2014)f. Tipe AnemometerAnemometer sendiri terdapat dua tipe secara umum. Tipe tersebut adalah:1) Anemometer dengan 3 atau 4 mangkokSensornya terdiri dari 3 atau 4 buah mangkok yang dipasang pada jari-jari yang berpusat pada suatu sumbu vertikal atau semua mangkok tersebut terpasang pada poros vertikal. Seluruh mangkok menghadap ke satu arah melingkar sehingga bila angin bertiup maka rotor berputar pada arah tetap. Kecepatan putar dari rotor tergantung pada kecepatan tiupan angin. Melalui suatu sistem mekanik roda gigi, perputaran rotor mengatur sistem akumulasi angka penunjuk jarak tiupan angin. Anemometer tipe cup counter hanya dapat mengukur rata-rata kecepatan angin selama suatu periode pengamatan. Dengan alat ini penambahan nilai yang dapat dibaca dari satu pengamatan ke pengamatan berikutnya, menyatakan akumulasi jarak tempuh angin selama waktu dari kedua pengamatan tersebut, sehingga kecepatan anginya adalah sama dengan akumulasi jarak tempuh tersebut di bagi lama selang waktu pengamatannya.2) Anemometer TermalAnemometer ini merupakan satu sensor yang digunakan untuk mengukur kecepatan fluida (angin) sesaat. Cara kerja dari sensor ini berdasarkan pada jumlah panas yang hilang secara konvektif dari sensor ke lingkungan sekeliling sensor. Besarnya panas yang dipindahkan dari sensor secara langsung berhubungan dengan kecepatan fluida yang melewati sensor. Jika hanya kecepatan fluida yang berubah, maka panas yang hilang bisa di interpretasikan sebagai kecepatan fluida tersebut. Kerja anemometer ini mengikuti prinsip tabung pitot, yaitu dihitung dari tekana statis dan tekanan kecepatan (Shimada, 2003).DAFTAR PUSTAKA

Ahdi, Dedek. 2014. Anemometer. www.muaragabe.com/anemometer/. Diakses pada tanggal 1 oktober 2014.Harianto, Arif. 2005. Aplikasi Diode sebagai Sensor pada Alat Ukur Kecepatan Angin Type Thermal. Tugas Akhir Jurusan Elektronika. PENS-ITS.Nasution, Zani M.;. (2006). Evaluasi terhadap Proses dan Prosedur Turn Around pada Industri Berbasis Kimia (Kajian Aspek SHE di Pabrik Urea Kaltim-2, PT Pupuk Kaltim). Tesis Universitas Diponegoro, 1-131.Pandiangan, Kristoffel Colbert. et.al. 2013. Analisis Perancangan Sistem Ventilasi dalam Meningkatkan Kenyamanan Termal Pekerja di Ruangan Formulasi PT XYZ. Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik. Universitas Sumatera Utara.Shimada, Yoshihito. 2003. Design of Air Flowmeter Using Thermal Diode. Transitor Technique Megazine.Sujarwanto, T., Prajitno, G. & Yuwana, L., 2014. Kebisingan di Dalam Kabin Masinis Lokomotif Tipe CC201. Jurnal Sains dan Seni POMITS, III(2), pp. 101-106.Meurah, C. R. 2005.Atmosfer (Cuaca dan Iklim). Modul GEO.X.05, 16.