Upload
arinihapsari3869
View
302
Download
14
Embed Size (px)
Citation preview
ARINI HAPSARI
HACCP Pindang
Tabel 1. Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahannya
Nama Produk : Pindang Presto
Deskripsi Produk : Pindang presto dibuat dengan cara memasak ikan pada suhu dan tekanan tinggi, umumnya dilakukan dengan autoclave atau press-cooker selama 60-90 menit pada tekanan sekitar satu atmosfer. Dengan cara demikian akan dihasilkan pindang dengan tekstur yang sangat lunak, tidak hanya pada daging, tetapi juga duri dan tulangnya. Itulah sebabnya pindang presto sering juga disebut sebagai pindang berduri lunak.
Sumber : http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1082602699,19481,
No Alur Proses Jenis Bahaya Cara Pencegahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pemilihan ikan
Pencucian ikan
(biasanya bandeng)
Dibuang isi perut dan
insang
Direndam dalam
lar.Garam 3%
Diangkat, dilumuri
gara, 2%
Diburu bumbu
Disusun dalam Press
Coooker
1.Bahaya Fisik
-Ikan yang tidak bermutu baik, seperti sudah mendekati busuk
-Adanya sesuatu/organisme yang yang masih menempel
-Adanya rambut, dan benda-benda kaca walaupun kecil yang menempel
2.Bahaya Kimiawi
-Penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang seperti formalin, dll
-Adanya racun atau pestisida
- Menerapkan
standar operasional
yang baik pada
setiap pengolahan
produk, seperti
kehygenisan pegawai
dan alat-alat yang
digunakan. Juga
diperlukan
penyortiran dan
pemilihan ikan yang
baik.
- Adanya
pengawasan dan
pengendalian oleh
8.
9.
10.
11.
Dimasak selama 60
menit
Pindang Presto
Pelabelan
Pengemasan
3.Bahaya Biologis
-Adanya mikroba
lembaga BPOM RI
-Melakukan
sertifikasi label dan
menerapkan
keterangan bahwa
produk yang dibuat
bebas dari formalin
dan bahan kimia
berbahaya lainnya.
-Adanya GMP yang
baik
Penggunaan bahan
yang bermutu baik
untuk produk,
penanganan dan
pengolahan yang
sesuai SSOP dan
GMP (Termasuk
lokasi pengolahan
produk dan para
pegawai)
Tabel 2. Analisa Resiko Bahaya
Nama Produk : Pindang Presto
Bahan Baku : Ikan bandeng, dan air
Konsumen : Semua kalangan masyarakat
Cara Penyimpanan : - Untuk penyimpanannya dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu pada suhu ruang dan dingin (lemari es). Pengemasan vakum dan
penyimpanan suhu rendah dapat memperpanjang daya tahan simpan bandeng
presto. Pada pengemasan vakum, produk diletakkan di atas kertas dan karton,
kemudian dimasukkan ke dalam plastik nilon atau polyamida ( PA ) dan dihampa
udarakan dengan mesin vakum untuk membuang sebanyak mungkin oksigen dari
dalam kemasanDaya tahan simpan bandeng presto dengan kemasan biasa
mencapai dua hari pada suhu ruang dan 4-7 hari pada suhu lemari es. Dengan
kemasan vakum mencapai 20 dan kurang lebih 27 hari.
- Pindang presto disimpan dalam suhu dingin freezer dan dipastikan bahwa
kemasan
tidak rusak dan tidak berjamur. Pastikan tempat untuk menyimpan bersih dan
bebas dari jamur.
Cara Mengkonsumsi : Pindang presto yang sudah didapat/dibeli dikonsumsi dengan cara menghangatkan kembali atau digoreng selama lima menit. Bisa disajikan dengan mengolesi telor di atas pindang terlebih dahulu sebelum digoreng dan disajikan dengan sambal atau saus.
Proses Pengolahan :
Tahap 1. Pemilihan ikan
Tahap 2. Pencucian ikan (biasanya bandeng)
Tahap 3.Dibuang isi perut dan insang
Tahap 4. Direndam dalam lar.Garam 3%
Tahap 5.Diangkat, dilumuri garam, 2%
Tahap 6.Diberi bumbu
Tahap 7.Disusun dalam Press Coooker
Tahap8. Dimasak selama 60 menit
Tahap9. Pindang Presto
Tahap 10.Pelabelan
Tahap 11.Pengemasan
Cara Distribusi : Adanya teknik pengemasan vakum memungkinkan distribusi bandeng presto dapat dilakukan ke berbagai daerah. Khususnya di luar sentra produksi, baik antar kabupaten maupun provinsi.
No. Bahan/IngredienKelompok Bahaya Kategori Resiko
0/I/II/III/IV/V/VIA B C D E F
1. Ikan Bandeng xx xx xx III
2. Garam NaCl xx xx II
3. Air xx xx xx xx IV
Keterangan :
1. Kelompok Bahaya
A = Makanan untuk konsumen beresiko tinggi (a.l. pasien & gol. Resti)
B = Mengandung bahan yang sensitif thd bahaya biologis/kimia/fisik
C = Tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya
D = Kemungkinan mengalami kontaminasi kembali setelah pengolahan
E = Kemungkinan penanganan yang salah selama distribusi /konsumsi
F = Tidak ada cara mencegah/menghilangkan bahaya oleh konsumen
2. Kategori Bahaya
Kategori Resiko Karakteristik Bahaya Keterangan
0 0 (Tidak Ada Bahaya) Tidak mengandung bahaya A s/d F
I (+) Mengandung satu bahaya B s/d F
II (++) Mengandung dua bahaya B s/d F
III (+++) Mengandung tiga bahaya B s/d F
IV (++++) Mengandung empat bahaya B s/d F
V (+++++) Mengandung lima bahaya B s/d F
VI A+ (kategori Khusus) Kategori resiko paling tinggi (semua
makanan yang mengandung bahaya
A, baik dengan atau tanpa bahaya B
s/d F
Sumber :
http://resepbunda.wordpress.com/2008/04/15/bandeng-presto/
http://taniacopefood.blogspot.com/
http://rizonetwo.multiply.com/journal/item/6/Bandeng_Presto
Decision Tree untuk Menentukan Critical Control Point Pindang
Tahapan Apakah dalam proses dilakukan
pengontrolan ?
Apakah pengontrolan
dapat mencegah terjadinya
kerusakan ?
Jika tidak apakah
langkah ini akang
meningkatkan terjadinya
kerusakan ?
Adakah langkah lain
untuk mencegah terjadinya
kerusakan ?
Hasil
Pemilihan ikan Ya, dengan visualisasi secara organoleptik
Ya - - CCP
Pencucian ikan Ya, penggunaan alat-alat yang higienis dan kualtias air yang baik
Ya - - CCP
Penyiangan ikan Ya, membersihkan dan menghilangkan
benda-benda lain yang menempel
Ya - - CCP
Perendaman dalam lar garam
Ya, dengan visualiasi dan pengontrolan
kualitas air
Tidak Ya Menghindari terlalu
lamanya
Bukan CCP
perendamanPelumuran garam Ya, dengan visualisasi
dan penggunaan alat-alat dan pegawai yang
higienis
Tidak Ya Kehati-hatian pada saat
pelumuran garam
Bukan CCP
Pemberian bumbu Ya, dengan visualisasi dan penggunaan
bahan-bahan yang tidak mengandung
bahan-bahan tambahan dan pengawet yang
dilarang
Ya - - CCP
Penyusunan dalam Press
Cooker
Ya, dengan visualisasi dan kehati-hatian
dalam penyusunan
Ya - - CCP
Pemasakan Ya, dengan visualisasi Tidak Ya Dengan cara pemasakan yang tepat waktu dan
penggunaan alat yang cepat
Bukan CCP
Pengemasan Ya, dengan visualisasi dan penggunaan alat-
alat yang tepat
Ya - - CCP
Pelabelan Ya, dengan visualisasi dan penggunaan alat-
alat yang teapt
Ya - - CCP