33
' DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH PANITIA KERJA KOMISI II DPR RI DEN GAN SEKRETARIS KEMENTRIAN PAN, DIRJEN PERUNDANG-UNDANGAN DEPKUMHAM, DIRJEN ANGGARAN DEPKEU, DAN SEKRETARIS JENDERAL DEPDIKNAS (RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG KEARSIPAN) T ahun Sidang Masa Persidangan Jenis Rapat Rapat Ke Sifat Rapat Oengan Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I Panitia Kerja (PANJA) Terbuka 1. Sekretaris Kementrian PAN 2. Kepala ANRI 3. Dirjen Perundang-Undangan Depkumham (diwakili) 4. Dirjen Anggaran Depkeu (diwakili) 5. Sekretaris Jenderal Depdiknas (diwakili) Kamis, 3 September 2009 10.00 WIB- selesai Ruang Rapat Komisi II OPR-RI (KK. Ill/Gd Nusantara) E. E. Mangindaan, S.IP (Ketua Komisi II DPR RI Ora. Nurani Bodroini/Kabagset Komisi II OPR-RI Pembahasan Substansi PANJA RUU tentang Kearsipan. 13 dari 25 orang Anggota PANJA Komisi II OPR RI 12 orang ljin Nama Anggota Pimpinan PANJA Komisi II DPR RI : 1. Ir. Sayuti Asyathri (F-PAN/Wakil Ketua) 2. Ora. Hj. Ida Fauziah (F-KB/Wakil Ketua) Fraksi Partai Golkar : 3. Ors. Ferry Mursyidan Baldan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan : 4. Ora. Eddy Mihati, M.Si 5. Hj. Tumbu Saraswati, SH 6. Ors. Agustinus Clarus Fraksi Partai Persatuan Pembangunan : 7. Ors. Hadimulyo, M.Sc 8. Ors. H. A. Chozin Chumaidy Fraksi Partai Demokrat : 9. Ors. Barnstein Samuel Tundan Fraksi Kebangkitan Bangsa : Fraksi Partai Keadilan Sejahtera : 11. Ir. Untung Wahono, M.Si Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : Fraksi Partai Bintang Reformasi : 12. Ors. Zulhendri Chaniago ARSIP DPR RI

ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

'

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH PANITIA KERJA KOMISI II DPR RI

DEN GAN SEKRETARIS KEMENTRIAN PAN, DIRJEN PERUNDANG-UNDANGAN DEPKUMHAM,

DIRJEN ANGGARAN DEPKEU, DAN SEKRETARIS JENDERAL DEPDIKNAS (RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG KEARSIPAN)

T ahun Sidang Masa Persidangan Jenis Rapat Rapat Ke Sifat Rapat Oengan

Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota

2009-2010 I Panitia Kerja (PANJA)

Terbuka 1. Sekretaris Kementrian PAN 2. Kepala ANRI 3. Dirjen Perundang-Undangan Depkumham (diwakili) 4. Dirjen Anggaran Depkeu (diwakili) 5. Sekretaris Jenderal Depdiknas (diwakili) Kamis, 3 September 2009 10.00 WIB- selesai Ruang Rapat Komisi II OPR-RI (KK. Ill/Gd Nusantara) E. E. Mangindaan, S.IP (Ketua Komisi II DPR RI Ora. Nurani Bodroini/Kabagset Komisi II OPR-RI Pembahasan Substansi PANJA RUU tentang Kearsipan. 13 dari 25 orang Anggota PANJA Komisi II OPR RI 12 orang ljin

Nama Anggota Pimpinan PANJA Komisi II DPR RI : 1. Ir. Sayuti Asyathri (F-PAN/Wakil Ketua) 2. Ora. Hj. Ida Fauziah (F-KB/Wakil Ketua)

Fraksi Partai Golkar : 3. Ors. Ferry Mursyidan Baldan

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan : 4. Ora. Eddy Mihati, M.Si 5. Hj. Tumbu Saraswati, SH 6. Ors. Agustinus Clarus

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan : 7. Ors. Hadimulyo, M.Sc 8. Ors. H. A. Chozin Chumaidy

Fraksi Partai Demokrat : 9. Ors. Barnstein Samuel Tundan

Fraksi Kebangkitan Bangsa :

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera : 11. Ir. Untung Wahono, M.Si

Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi :

Fraksi Partai Bintang Reformasi : 12. Ors. Zulhendri Chaniago

ARSIP D

PR RI

Page 2: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

J

Fraksi Partai Amanat Nasional : 10. Hj. Nidalia Djohansyah Makki

Anggota yang berhalangan hadir (ljin) : 1. E.E. Mangindaan, S.IP (F .PD/Ketua) 2. ldrus Marham (F-PG/Wakil Ketua) 3. Ors. Eka Santosa(F-PDIP/Wakil Ketua) 4. H. Andiwahab DT. Majokayo, SH, HK 5. Drs. H. Sulaeman Effendi 6. Prof. Drs. H. Rustam E. Tamburaka, MA

Fraksi Partai Damai Sejahtera : 13. Pastor Saut M. Hasibuan

7. Bambang Sutjipto Syukur, SH 8. Drs. H. A. M. Fatwa 9. Drs. H. Saifullah Ma'shum 10. H. M. Khaidir M. Wafa 11. Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si 12. Jamaluddin Karim, SH

KETUA RAPAT: Yang terhormat saudara Sekretaris Utama Menpan dan Kepala Arsip Nasional, Yang terhormat saudara Dirjen Peraturan Perundang-Undangan Departemen Hukum dan

HAM, Yang terhormat saudara Dirjen Perimbangan Keuangan Departemen Keuangan, Yang terhormat saudara Sekjen Departemen Pendidikan Nasional, Yang terhormat saudara Pimpinan dan Anggota Panja RUU Tentang Kearsipan dan yang

kami hormati juga dari Pusat Bahasa. Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha

Esa karena hanya atas perkenannya kita dapat menghadiri rapat Panitia Kerja Tentang Kearsipan dalam rangka melaksanakan tugas ............ dan RUU Adminitrasi pada hari ini dalam keadaan sehat walafiat dan langsung kita catat yang hadir dalam kesempatan ini 7 orang dari ini skors yah. Sidang dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. Setuju yah?

(KETUK PALU 1 KALI)

Kemudian kita perlu sampaikan bahwa ini hari kita usahakan bahan yang dikasih tanda hitam ini selesai supaya selesai tugas Panja kita dan kalau bisa selesai sebelum buka puasa tetapi kalau sampai buka puasa juga disini. Kemudian direncanakan selesai ini kita konsinyering di sebuah hotel karena pertimbangan banyak pekerjaan-pekerjaan lain yang masih harus diselesaikan oleh teman-teman di Jakarta maka pilihannya dekat nanti diinformasikan besok siang kita mulai konsinyering, kemungkinan besar di Hotel Santika mulai besok dan kita akan selesaikan masuk pada tahapan tim perumus.

Bapak dan lbu Sekalian yang kami hormati, Kita lanjut mulai dengan DIM 230. 230 DIM dari Kewajiban Lembaga Pembuat Arsip, yang

lain tetap kecuali di 230 yaitu bagian B "Pengesahan Organisasi Politik, Ogranisasi Kemasyarakatan dan Perorangan terhadap arsip perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan perkembangan terhadap arsip yang tercipta.... Memperoleh dana dari anggaran negara, sumbangan masyarakat dan atau luar negeri. jadi yang dimaksud ini sebenarnya bagian atasnya adalah Lembaga Penciptaan yang terkena kewajiban pengelolaan arsip dinamis sebagaimana dimaksud berlaku bagi perusahaan organisasi politik dan seterusnya dan perorangan. lni kalau kewajiban terhadap perorangan ini bagaimana kontrolnya begitu dan disamakan dengan kewajiban penciptaan arsip terhadap organisasi kemasyarakatan, organisasi politik dan lembaga pemerintah dan lembaga pemerintah pusat dan daerah. Disini ada catatan dari Golkar dan saya kira juga akan ada pembahasan dari fraksi-fraksi lain karena ini salah satu masalah konstruktif dalam undang-undang ini adalah soal ini yaitu bagaimana memasukkan kepala arsip, bagaimana memasukkan perorangan sama kedudukannya dengan lembaga negara padahal kedudukan perorangan itu dan organisasi politik dan lain sebagainya itu sifatnya sukarela, kalau mereka membuat arsip itu bisa menyerahkan, bisa tidak tetapi kalau tiba-tiba diminta untuk ada kewajiban kita perlu bicarakan lebih lanjut, kita minta catatan dari Golkar untuk disampaikan pak

Ferry silahkan.

ARSIP D

PR RI

Page 3: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG: Yah baik pimpinan, Ketua ANRI dan segenap jajaran saya kira yang kita sampaikan adalah kita

mempertanyakan ada semacam kewajiban yang sama, itu yang saya kira bagaimana kita membedakan. Jadi nanti kami khwatir saya kira pertanyaan kita adalah perlunya kemudian kewajiban ini melekat juga pada lembaga yang sumbangannya berasal dari masyarkat. Saya kira kalu dari anggaran negara kan kita masih bisa memahami tetapi saya kira kewajiban yang sama diberikan kepada sumber anggaran yang berbeda saya kira menjadi bukankah akhirnya berpikir apakah semua kegiatan kita ini semuanya harus dianggarkan oleh anggarna negara kalau dari sisi arsipnya. Mungkin catatan kami mempertanyakan kenapa keharusan juga melakat pada hal yang sama padahal sumbernya berbeda. Nah kalaupun ingin kita ada kebutuhan dari aspek konsep kearsipannya mungkin kami bisa berpikir kalau nanti lembaga ANRI bisa juga meminta tetapi jangan mewajibkan kepada ............. ini saya kira berbeda pak kalau lembaga negara wajib memang dia karena itu tetapi kalau misalnya ANRI ingin meminta jadi tidak menjadi kewajiban dari ini. Saya kira itu bisa mengatur yang kita bisa pahami sepanjang dalam menjadi pengertian kontent dan semangatnya disana mudah-mudahan kita bisa salah tangkap mengapa kita mempertanyakan ini karena kita terkesan bahwa ada semacam generalisasi terhadap semua kewajiban pembicaraan arsip termasuk juga yang sumber dana dari masyarakat, kalau maksudnya kontent arsipnya itu saya kira mungkin bisa dipilah pak ketua. Jadi artinya ANRlnya yang proaktif artinya bisa meminta, jadi bukan mewajibkan kepada lembaga ini pak. ltu saja pak Ketua.

KETUA RAPAT: Saya kira yang diinginkan Golkar ini memang ............. jadi nanti disesuaikan dengan

pasal-pasal sebelumnya bahwa ada kategorisasi antara lembaga negara dengan lembaga kemasyarakatan termasuk perorangan dalam soal tanggung jawab untuk dalam penciptaan arsip. Jadi dengan catatan dari Golkar disetujui untuk ada kategorisasi sifatnya itu sukarela artinya catatannya nanti tolong disini catatannya bahwa disetujui ANRI (pemerintah) dapat meminta atau memperoleh ARSIP dari pencipta ARSIP untuk kategori selain lembaga negara, pemerintah pusat dan daerah. Jadi tidak serta merta memaksa. Jadi saya kira nanti kita buat kategori yang pokoknya intinya bisa memperoleh. Jadi selain dari lembaga negara dan sebagainya tetapi untuk lembaga negara, pemerintah dan itu bersifat memaksa, sebenarnya doronglah orang untuk bisa menyumbang arsip-arsip terbaiknya untuk ANRI. Nah itu bagaimana pasalnya supaya orang yang menyerahkan itu dikejar-kejar juga darimana ada dapat, kenapa bisa begini, pasalnya ada tidak soal bukan soal kewajiban menyerahkan tetapi perlindungan kepada yang menyerahkan.

Silahkan.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG: ltu kan kalau masuk dalam kategori menjadi kategori dokumen negara barangkali

siapapun perorangan sekalipun itu menjadi untuk memiliki kewajiban tetapi khusus supersemar barangkali pemegang itu kurang merasa dihargai baru diberikan piagam penghargaan.

KETUA RAPAT: Mungkin pak Joko bisa jelaskan sedikit bagaimana soal tanggung jawab orang dalam

penyerahan arsip dan pengelolaan arsip dinamis. Silahkan pak.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Terima kasih bapak Pimpinan. Jadi sebenarnya kalau kami itu perorangan, swasta dan sebagainya ini yang menyangkut

arsip-arsip mengenai yang mempunyai nilai guna bagi kepentingan nasional. Jadi oleh karena itu kami mengapa tadinya pernah berpikir seperti ini ketika pendirian mesjid istiqlal itu banyak sumbangan dari masyarakat, misalnya ini contoh ada pos, nomor rekening. lni waktu itu kami pengalaman itu. Kemudian juga ada sumbangan-sumbangan untuk dana revolusi yang sebenarnya tadi berpikirnya seperti itu. Jadi ketika itu membangun monas itu sumbangan masyarakat bukan dari APBN. Nah ketika itu masuk ke rekening dan kemudian kami waktu itu berpikir jangan sampai jangan dimusnahkan karena ada arsip-arsip umurnya ketika itu sudah lebih dari 30 tahun diusulkan untuk dimusnahkan tetapi kami melihat ada kenyataan seperti itu sumbangan dari masyarakat tetapi untuk kepentingan pembuatan mesjid istiqlal kemudian

ARSIP D

PR RI

Page 4: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

pembuatan monas dan perjuangan lrian Barat, misalnya semacam itu ada nomor rekening tetapi ini dari masyarakat. Nah jadi kemudian saya waktu itu minta karena waktu itu konteksnya adalah untuk pemusnahan arsip, kami tahu ini begitu itu. Jadi ide ini berasal dari situ barangkali kami juga salah tetapi kalau kami ingin sebenarnya itu begini kalau misalnya saja sekarang katanya kalau kita misalnya saja kemudian orang tidak bisa mengakses ini kan pertanggungjawaban yang sumbangan dari masyarakat itu begitu tetapi kami tidak ingin memasuki wilayah-wilayah domain yang pribadi, tetapi ini kan sumbangan dalam artian umum. Jadi sebenarnya ini berangkat dari situ tetapi ada tidak ada pretensi bahwa kami akan mencampuri urusan yang lebih bersifat pribadi atau privasi.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F·PG: Jadi saya kira kita kan harus membedakan privasi itu dari kepemilikan pak tetapi kalau dari

konteksnya saya kira itu harus menjadi ruang publik sebenarnya. jadi kalau tadi disampaikan itu saya kira penting saya kasih contoh juga adalah soal masterplan tanah yang disebut tanah gelora senayan. Saya waktu itu menyesal, terlupa untuk mengcopy atau memfotonya. Saya pernah dapat peta ataukah masih ada atau dimana bahwa tanah gelora senayan itu adalah dari ke Setia Budi ............ terus musium Satria Mandala sampai ke rel kereta itulah yang namanya Gelora Senayan. Nah itu saya kira dokumen itu belum terlalu lama, itu menurut saya harus menjadi penting, itu tidak bisa dikategorikan termasuk pada pemilikan yang privat tetapi itukan karena luas senayan semua juga tahu bahwa ini proyek Dekominfo dan sebagainya. Nah itu yang menurut saya menjadi catatan penting.

Jadi setelah kembali kepada kategori undang-undang memang kita harus mengeaskan disana. Jadi negara mempunyai hak untuk memperoleh sekalipun itu dimiliki oleh secara personal, itu barangkali. Nah mungkin kategori-kategori konteks aktif seperti apa dan perlukah jangka waktu tertentu misalnya itu bisa apakah sampai hak untuk merampas ini menjadi soal pak. Jadi ini sebenarnya kan ada kewajiban lembaga pencipta arsip sebenarnya, jadi lembaga pencipta arsip apa penciptanya atau pemegangnya pak sebenarnya, yah kalau penciptanya kadang-kadang mereka tidak tahu lagi mungkin lebih penegasan kepada pemegangnya karena kalau pencipta saja kasihan mungkin seperti Supersemar tidak dilahirkan oleh orang yang menandatangan. In juga menjadi penting barangkali catatan kita. jadi pencipta kalau bukan memegang saya kira iya tetapi harus ditegaskan bahwa memang sebenarnya. tadi cerita supersemar itu menjadi penting untuk mengingatkan kita, yang keduanya sudah almarhum keduanya tidak memegang, nah pasti ada pihak ketiga yang memegang kan begitu. Nah ini saya kira semangat yang termuat didalam bagian ketiga tentang kewajiban itu saya kira kita memahami benar makanya kita mencoba memberikan catatan bukan tidak setuju tetapi kita justru untuk menguatkan semangat kita untuk bagaimana negara punya hak untuk memperoleh kearsipan yang memiliki konteks untuk kepentingan negara dan nasional. Nah makanya saya katakan tadi F-PG menyampaikan catatan tentang bagaimana . masyarakat menjadikan diwajibkan tetapi harus diberikan hak kepada negara, kewajiban kepada masyarakatnya. Terus kemudian berkaitan dengan ini karena terinspiras, jadi saya kira bukan pembuat arsip mungkin kita pertimbangkan, pemegang karena pembuat ini tidak selamanya memegang.

KETUA RAPAT: Jadi begini saya, jadi kalau kita bahas begini jadi ternyata kita diantarkan kepada memang

disini ada perlu pengayaan sebagaimana kemarin kelihatannya hanya satu pasal tetapi terkait dengan konstruksi masalah. Saya temukan disini yaitu kewajiban lembaga pembuat arsip ini yang sebenarnya, the sub pasal ini kita harus elaborasi lebih jauh mungkin perlu dibongkar ditambah dengan pasal-pasal lain karena disini kuncinya Arsip Nasional itu disini, adanya arsip nasional itu dari lembaga pembuat arsip, kewajiban dan sebagainya itu menentukan stoknya arsip dari sini. Nah kalau saya lihat disini hanya terlalu sederhana, terbatas sekali yaitu ruang lingkup kewajiban kepada siapa, itu sudah satu, itu pelaku nanti akan dibuat verfisikasi kategori antara lembaga negara pemerintah pusat dengan perorangan dan kelompok masyarakat.

Yang kedua, yang paling penting adalah kewajiban menyerahkan itu kapan, bagaimana mekanisme penyerahan. Jadi satu soal prosedur penyerahan seperti di pelyanan publik itu ada pengelolaan pengaduan, bagaimana aspek mekanisme penyerahannya. Kemudian jangka waktunya karena banyak arsip yang dikatakan pak Ferry ada di kantor-kantor pemerintah pembuat arsip, pencipta arsip tetapi tidak pernah diserahkan. Nah kewajiban disni juga bersifat memaksa

ARSIP D

PR RI

Page 5: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

dalam soal waktu, kapan diserahkan. Kemudian yang ketiga, tanggung jawab orang yang menyerahkan kalau dia serahkan apakah dia harus memikul tanggung jawab akibat informasi yang ada didalamnya bisa dia buat, bisa juga dia pegang. ltu kategorinya seperti itu.

Jadi saya kira kita minta kepada pemerintah tambah saja pasal-pasal itu atau nanti kita bahas di Timus catatan-catatan itu karena dari semua fraksi menganggap ini sudah terlalu tehnis sehingga tidak membahas itu. Jadi ini memang benar-benar dipihak pemerintah harus elaborasi pasal 39 ini lebih dalam juga ada yang kurang jelas disini yaitu itu Pasal 40 ayat 2 walaupun dikatakan tetap . Pengelolaan Arsip sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan setelah pihak ketiga mempertangungjawabkan kegiatannya kepada pemilik kerja dan lembaga lain yang terkait, itu terkait di ayat 1. "Lembaga Negara dan Lembaga Pemerintah Pusat wajib mengelola arsip yang diciptakan oleh pihak ketiga diberi pekerjaan dari lembaga negara atau lembaga pemerintah dengan perjanjian bahwa ............ ini maksudnya borongan. Kemudian Pengelolaan Arsip sebagaimana dimaksud dalam masyarakat setelah pihak ketiga mempertanggungjawabkan kegiatan kepada pemilik kerja dan lembaga lain yang terkait. Nah disini berarti ada sangsi kalau dia tidak menyerahkan. Jadi dikasih keterngan disini ada point saksi. Oke, kita dengan persetujuan terhadap DIM 230 dengan catatan-catatan seperti itu kita bisa melangkah ke DIM berikutnya, setuju yah. Penjelasan, silahkan pak Joko.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Saya hanya mohon izin kewajiban lembaga pembuat itu diganti pencipta. Jadi bagian

ketiga itu tidak ada kewajiban lembaga pembuat. ltu dikearsipan di seluruh dunia tidak ada istilah

seperti itu.

KETUA RAPAT: Memang disini juga agak sedikit, PPP yang mengusulkan pembuat, yang dari pemerintah

pencipta. Silahkan. Oke, kita lanjut setuju yah 230?

(KETUK PALU 1 KALI)

250, "Unit Kearsipan sebagaimana dimaksud dalam pasal 41 dan 42 dipimpin dan dikelola oleh Sumber Daya Manusia yang menguasai bidang kearsipan". Kami persilahkan Golkar dan

Kebangkitan Bangsa.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG: yah baik pimpinan dan para ANRI dan segenap jajarannya. Saya kira F PG kembali mengusulkan tambahan kata tentang adanya keharusan

setelah .... jadi unit kearsipan sebagaimana dimaksud pasal 1 dan pasal 4 ayat 2 harus dipimpin dan dikelola sumber daya manusia yang menguasai. Saya kira ini semangat kita dari bagaimana kekagumana kami kepada ANRI ini yang menjadikan bahwa Arsip itu menjadi sesuatu yang penting. Jadi tadinya ARSIP itu tempatnya dipojok agak gelap tetapi dengan semangat yang luar biasa kita disadarkan bahwa betapa ARSIP itu menjadi satu hal yang saya kira terdepan dan apalagi berkembangnya tingkatannya apakah usulan kami tentang keharusan ini dalam semangat untuk bahwa ARSIP ini tidak menjadi isu pertama lembaga yang menjadi tempat orang katakanlah "dibuang" untuk mengakhiri sebelum pensiun RPP seperti itu tetapi kita ingin ada kualifikasi khusus karena ini ada sesuatu hal yang menjadi penting. jadi dua hal disini atau ingin nanti kami untuk menempatkan penanganan kearsipan melalui orang yang berkualifikasi dan kekaguman kami kepada ANRI ini bahwa pimpinan pak Joko ini yang sudah menempatkan Kearsipan ini saya kira peran-perannya luar biasa sehingga ceramah kemarin dengan Presiden cerita yang menarik adalah soal kekaguman teman-teman di Aceh khususnya pada penyelematan dokumen sertifikat tanah. Saya kira sesuatu yang memang ini adalah ciri negara modem. Jadi ini bertentangan pak Sayuti semangat kearsipan yang dibangun oleh pak Joko dengan pemahaman pak Sayuti yang konvensional tentang Kearsipan dalam pola hubungan dengan perempuan.

T erima kasih.

ARSIP D

PR RI

Page 6: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

KETUA RAPAT: Jadi oke kita lanjutkan yang kedua yang menarik. Saya kira dengan penjelasan dari

Golkar, kita diingkatkan kembali Cuma tidak perlu disebutkan arsiparis itu saya agak terganggu juga karena sudah menjadi satu ikon juga yang namanya sekolah khusus, tidak mungkin orang sekolah arsiparis untuk bekerja di satu bidang yang tidak eksotik dan di negara lain yang menguasai Arsip menguasai sumber ekonomi sebenamya karena itu dari situ sebenamya industri kreatif, ekonomi kreatif.. .......... lni dikembangkan dari Arsip. Nah peranannya Arsiparis disini dimana apa tidak misalnya dibuat kalimat dikelola oleh Sumber Daya Manusia yang ada Arsiparisnya.

Silahkan pemerintah.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Saya rasa kami dari Pemerintah harus mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya

kepada Fraksi Golkar, ini kata harus kami benar-benar senang yah. Jadi artinya ini nanti kan memaksa orang jadi harus menguasai itu tetapi usulan pak Sayuti yang lebih revolusioner untuk Arsiparis mungkin 5 tahun mendatang kalau itu mungkin Undang-undang Kearsipan dirubah. Jadi sumber daya memang sudah terlalu banyak tetapi kami sangat setuju dengan usulan Fraksi Golkar ini dan mungkin satu lagi yah didalam Kearsipan itu ada suatu konsep yang disebut dengan konsep historical periods itu diluncurkan oleh seorang namanya Gustaf Calenski itu mengatakan dan kemudian itu di adopt oleh seluruh dunia. The Owns should be respective, jadi kalau yang tua pasti langsung dilestarikan, kalau yang muda-muda Arsip-arsip yang baru itu diseleksi dan sangat ketat tetapi begitu tua jarang langsung dilestarikan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Saya masih tetap menyimpan catatan maksud saya tidak harus misalnya disini dibilang

hanya Arsiparis tetapi harus dikelola oleh, bagaimana caranya tetap ada sumber daya manusianya, tetap ada tetapi ada arsiparisnya. Silahkan.

DRS. H.A. CHOZIN CHUMAIDY/F·PPP: Di DIM 81 yang kemarin kita bahas itu kan ada usulan dari PKB yang bagus, nah mungkin

bisa kita? itu ada arsiparisnya juga ada disitu.

KETUA RAPAT: Jadi dicatat disitu dibawa ke Timsin dengan DIM 81, bukan saja FKB. Yah DIM 81, FKB

yah Timsin. Oke, setuju yah?

(KETUK PALU 1 KALI)

Lanjut 252, PPP, Ruang Lingkup Pengelolaan kita setuju kemarin yah?

(KETUK PALU 1 KALI)

255, Akuisisi Arsip Statis. PAN apa itu? Kita kasih ke silahkan pemerintah.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Sebenarnya ada istilah didalam bahasa lnggris itu yang juga diacu seluruh dunia itu begini:

"Archives are not collective". Jadi arsip itu tidak dikoleksi because archives grow naturally. Jadi makanya arsip itu berbeda dengan perpustakaan ketika dia ada istilah collection. Arsip itu ada holdings, itu kasanah. Jadi sebenamya kami menghindari kata pengumpulan, sebenamya begini kata Akuisisi terlalu tehnis hanya dipahami oleh Arsiparis makanya kami sekarang begitu saya jadi kepala istilah-istilah yang tidak dipahami masyarakat itu kemudian diganti dengan penyelematan pelestarian. Jadi intinya harus punya nilai yang lebih tetapi kalau dikumpulkan, diakuisisi malah diakuisisi itu ini sekarang kontraproduktif ketika di daerah Arsip Nasional mengeluarkan istilah Akuisisi itu kontra produktif Satuan Kerja Perangkat Daerah tidak mau menyerahkan karena artinya itu pengambilalihan seperti di bidang Bank. Jadi kalau diakuisisi kan diambil alih nah padahal ini hanya peralihan tanggung jawab. Nah ini jadi kami mohon kalau ini .....

ARSIP D

PR RI

Page 7: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

KETUA RAPAT: Bahasanya pokoknya tidak pengumpulan kalau bisa akuisisi tetapi kalau terpaksa akuisi,

kita tanya Ahli Bahasa.

WISNU/AHLI BAHASA: Ya bapak, Akuisisi yang pertama sudah diserap ke dalam Bahasa Indonesia maknanya

ada empat: 1. Perolehan 2. Masukan 3. Pemindahan Kepemilikan 4. Ekonomi yaitu Cara untuk Memperbesar Perusahaan

KETUA RAPAT: Jadi akusisi tetap yah.

(KETUK PALU 1 KALI)

264, sama yah disetujui Akuisisi

(KETUK PALU 1 KALI)

266, Apabila Lembaga Negara diwajibkan menyerahkan Arsip Statis demikian perlu melakukan tindakan penyelematan. Kita serahkan kepada PPP.

DRS. HADIMUL YO, M.SC/F·PPP: Yah ini menyangkut ruang lingkup lagi kalau disini kan itu hanya.

KETUA RAPAT: Pemerintah Daerah konkordan dengan ruang lingkup sebelumnya.

(KETUK PALU 1 KALI)

266 Setuju.

(KETUK PALU 1 KALI)

279 Akses Arsip Statis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan memperhatikan keutuhan, keamanan dan keselamatan Arsip Statis. Yah nanti maksudnya PKS pokoknya kalau disebut ini misalnya keutuhan, keamanan, keselamatan macam-macam bisa tambahan ini juga bisa memperhatikan unsur perananan Arsip untuk mengingatkan kita sebagai

nasihat dalam kehidupan. Silahkan PKS.

IR. UNTUNG WAHONO/F·PKS: Yah itu anjuran saja artinya kalau mau di tambahkan silahkan kalau mau dihapus tidak

masalah.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Kami senang sekali dengan usulan dari PKS ini dan bahkan saya harus menyampaikan di

Arsip itu masalah satu yang penting adalah lntegritas Arsip. Jadi Arsip integritynya harus dipertahankan, jadi dia harus dilindungi kerusakan, pengubahan, ............... , pemalsuan, korupsi dan dari penghapusan. Jadi tidak boleh informasi ditambah, jadi sekali lagi saya terima kasih

kepada PKS untuk medukung ini.

ARSIP D

PR RI

Page 8: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

KETUA RAPAT: Tetapi saya ingin tambahkan satu, PKS minta dihapus.

IR. UNTUNG WAHONO/F·PKS: Jadi maksud saya sebenarnya begini, yah barangkali memang saya salah menafsirkan

tetapi sebenarnya ini tadi karena yang disampaikan oleh bapak Pimpinan tadi kemudian saya disini hanya tidak apa-apanya, ada hal-hal yang disebut.

KETUA RAPAT: Saya ingin tambahkan sebentar pak Untung kalau memang ditaruh itu agar lebih bagus

karena kita mau tambahkan lagi soal lain yaitu keluhan orang dalam soal Akses, keluhannya itu seperti Perpustakaan Nasional kita. orang datang kesana bukunya tidak kelihatan harus melihat judulnya tunggu lama setiap petugas harus melayani satu demi satu orang dan tunggu antri untuk mendapatkan ............ nah diarsip juga keluhan banyak soal akses, jadi saya kira ini kalau memang dari segi kepentingan Arsip, itu soal keselamatan, keutuhan itu dijaga dan keamanan ....... dari pihak Arsipnya tetapi dari pihak yang mengakses itu juga harus dicantumkan disini kebutuhannya. Jadi akses ............ memberhentikan keutuhan, kemananan, keselamatan Arsip statis serta Pelayanan kepada yang mengakses, bahwa nanti ada rahasia dan sebagainya itu sudah ada aturannya dan prinsip-prinsip dalam pelayanan publik maksudnya begitu.

Silahkan pak Untung.

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS: Yah, jadi ternyata tadi yang disebutkan itu yang menjadi kewajiban Lembaga Kearsipan itu

yah lebih dari yang disebutkan disini artinya dibuat saja terbukan jangan hanya empat kalau memang ditaruh itu yah sebenarnya kalau tidak ditaruh juga kewajiban sudah begitu banyak, kalau mau ditaruh buat saja lebih terbuka misalkan dengan mempraktekkan unsur diantaranya atau apa

begitu. Silahkan disempurnakan tadi kelihatannya lebih banyak yang disebut disini kewajibannya.

KETUA RAPAT: Oke, sepakat yah.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Arsip itu disimpan, dikelola bukan hanya untuk disimpan memang memberikan akses

seluas-luasnya kepada bahkan didalam misi kami memberikan akses seluas-luasnya kepada anak bangsa demi kemaslahatannya.

KETUA RAPAT: Jangan kaimat dulu nanti masuk di Timsin. Kemudian dibawahnya point berikutnya

keterbukaan dan kemudahan Akses kemudian berikutnya Prinsip-prinsip nanti dibawa ke Timsin. Jadi nanti kita minta pemerintah untuk melengkapi lagi prinsip-prinsipnya kita masuk di soal bahasa Timsin.

Silahkan lbu Eddy.

ORA. EDDY MIHATI, M.Sl/F·PDIP: Ya saya hanya ingin mengingatkan saja bahwa istlah-istilah ataupun dalam penyusunan

kalimat untuk klausul Undang-undang perlu dipertimbangkan apakah istilah itu layak untuk dimasukkan didalam klausul undang-undang atau tidak dan lain sebagainya mungkin itu nanti dari pihak ................ ..

KETUA RAPAT: Oke, 279 disetujui yah dengan prinsip seperti itu di Timsinkan.

(KETUK PALU 1 KALI)

ARSIP D

PR RI

Page 9: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

281, Lembaga Kearsipan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 menentukan prosedur dan standar layanan serta menyediakan fasilitas untuk kepentingan Akses.

Kita silahkan PPP.

DRS. H.A. CHOZIN CHUMAIDY/F-PPP: PPP mengusulkan supaya ditambah Frasa yaitu sesuai dengan ketentuan Peraturan

Perundang-undangan sehingga bunyinya Lembaga Kearsipan sebagaimana dimaksud menentukan prosedur dan standar layanan serta menyediakan fasilitas untuk kepentingan Akses seuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang maksudnya itu Peraturan Perundang­undangan antara lain juga Undang-undang Pelayanan publik karena disitu prosedur pelayanan harus dilakukan. Jadi tidak sepenuhnya langsung pelayanan publik tetapi juga undang-undangnya. Jadi dengan demikian memang Lembaga Kearsipan atau ANRI atau Lembaga Kearsipan ini harus didalam rangka keterbukaan sesuai dengan perintah Undang-undang. itu maksudnya.

KETUA RAPAT: Kemudian dari PAN ini ada usulan perubahan yaitu ANRI, Arsip Oaerah, Provinsi dan

Arsip Daerah Kabupaten Kata sebagaimana dimaksud pada ayat 1 menentukan prosedur dan standar layanan serta menyediakan fasilitas untuk kepentingan Akses. Kemudian PKB tidak orangnya, kemudian PKS kita persilahkan.

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS: Usul dari PKS hanya merubah kata menentukan menjadi menetapkan, itu saja.

KETUA RAPAT: Oke, kita serahkan kepada Pemerintah untuk memberikan tanggapan. lni usulan PAN ini terkait dengan DIM sebelumnya tentang susunan organisasi yaitu ANRI,

Arsip Daerah Provinsi dan Arsip Daerah Kabupaten Kota itu dibuat menjadi satu struktur keorganisian. Silahkan pemerintah.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Sebenamya kalau sebagai instansi atau lembaga pembina kearsipan itulah yang membuat

prosedur, membuat standar dan apabila juga lembaga kearsipan itu sudah termasuk. Jadi saya

rasa memang.

KETUA RAPAT: Oke, Lembaga Kearsipan nanti didefinisikan saja di Lembaga Kearsipan, setuju dengan

yang diusulkan dengan tambahan usulan dari PPP dan PKS.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG: Saya mau kasih catatan saja pak ini soal standar layanan maksudnya saya usulkan

dihapuskan kalau seperti itu yang dimaksudkan karena ada kesan seolah-olah bahwa ini bisa diselenggarakan oleh lembaga diluar Lembaga Kearsipan yang dibahas dalam undang-undang ini artinya tugas lembaga kearsipan menetapkan standar layanan maksudnya cukuplah dengan menetukan katakanlah prosedur dan menyiapkan fasilitas untuk kepentingan akses. Jadi tidak supaya ada kesan bahwa ada sebuah lembaga lain yang nanti boleh menyimpan kearsipan dengan menggunakan standar pelayanan itu saja saya kira padahal semangat kita kan kalau tidak salah tangkap dari undang-undang ini adalah menegaskan fungsi lembaga kearsipan ini, itu pak ketua supaya tidak ada kesan seolah-olah ada lembaga lain yang boleh menjalankan aktivitas

kearsipan.

KETUA RAPAT: Justru sebenarnya begini maksudnya pak Ferry kan nanti yang menyelenggarakan ini

pencipta Arsip juga, mereka menyelenggarakan tetapi dari pihak lembaga kearsipan membuat standar yang bisa diacu oleh lembaga lain dengan standar itu, itu maksudnya. Jadi tetap kontrolnya itu mutu itu tetap pada lembaga kearsipan kira-kira begitu yang dimaksud. Jadi sepenguatan yang dilakukan standar ............ maksudnya adalah seperti itu.

Silahkan pemerintah memberikan tanggapan.

ARSIP D

PR RI

Page 10: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Tadi kita merefer kepada sub usulan PAN tadi kan karena ada ANRI, Arsip Daerah

Kabupaten Kata bahkan mungkin sebelumnya Arsip Universitas makanya kami dengan kata-kata Lembaga Kearsipan , tetapi kami senang sekali dengan pernyataan dari Golkar dengan pak Ferry karena memang ini contoh pak Ferry pemah ketika setelah Pemilu ketika itu ada suatu lembaga LSM akan melestarikan, menyelamatkan Arsip-arsip Pemilu 2004 kemudian waktu itu saya ke Sekab saya ketemu pak Sudi Silalahi kemudian langsung kami tangani dan penyelamatan Arsip Pemilu 2004 itu langsung kami wacanakan termasuk Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden.

T erima kasih.

KETUA RAPAT: Memang itu bagus juga yang dibilang oleh pak Ferry peringatan juga karena bisa seolah-

olah ada pelayanan lain tetapi bagaimana supaya perlu ada penjelasan barangkali paik Ferry bahwa ini internal saja, standar layanan internal atau standar lain yang bisa diacu oleh para penyelenggara lain di Pencipta Arsip dan itu sah. Bagaimana pmerintah.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F·PG: Pak ketua, saya kira ini tadi saya menyampaikan ini supaya tidak ada kesan seperti yang

disampaikan juga direspon tadi oleh Kepala ANRI. Jadi saya kira memang supaya kalimatnya jadi seolah-olah ada sebuah standar pelayanan yang dikeluarkan oleh Lembaga Kearsipan yang nanti boleh menjadi sebuah patokan. Jadi kesan itu saja karena berkaitan dengan pasal jadi kalau kalimat, kata dihilangkan standar pelayanan tidak menganggu apa-apa konstruksi keseluruhan pasal ini. ltu saja pak karena pasal ini supaya fokus saja dengan bagaimana menegaskan di pasal 49 dengan menggunakan kata dari standar pelayanan saya kira menentukan prosedur dan menyediakan fasilitas akses. Saya kira sudah ini, standar pelayanan sudah ada di Undang-undang Pelayanan Publik yang pasti dipimpin juga waktu itu.

KETUA RAPAT: Kalau begitu pak Ferry kita kembali kepada PPP saja, jadi yang menetukan Prosedur dan

standar layanan serta menyediakan fasilitas protokoler sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan. Silahkan.

DRS. HADIMUL YO, M.SC/F-PPP: Ketua, sekedar menambahkan kenapa fraksi kami mengusulkan menambahkan sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan ini itu untuk lebih menegaskan lembaga kearsipan itu juga masuk dalam ruang lingkup Undang-undang Pelayanan Publik.

KETUA RAPAT: Sudah disetujui PPP Cuma rasanya gantung begitu pak Ferry kalau prosedur kemudian

tidak ada standar. Jadi Standar Operasi dan Prosedur begitu itu menjadi satu. Jadi kalau hanya prosedur saja tiba-tiba tidak ada standar bagaimana malah menurut saya standar serta prosedur pelayanan bukan layanan. Jadi lebih tegas, silahkan pak Ferry.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG: Yah, saya kira saya hanya menyampaikan saya menangkap dengan bahasa ini ada

seolah-olah ada sebuah keharusan dari Lembaga Kearsipan untuk membuat standar pelayanan dalam hal untuk pelayanan akses. Nah ada kesan dengan kata ini bahwa seolah-olah nanti ada lembaga lain yang boleh mengelola arsip-arsip sama seperti lembaga kearsipan, ini kan berbeda pak. Setiap Lembaga kita secara pribadi saja mempunyai arsip pribadi yang tidak, catatan hariannya kalau biasanya lbu Nur itu dokumen juga. Nah itu nanti menjadi maksudnya saya inikan

kita berbicara ....... kalau itu dianggap.

KETUA RAPAT: Bagaimana pak Ferry untuk menghindari itu kita meminta pemerintah dengan jadi

kalimatnya memakai punya PPP, standarnya dihilangkan atau tetap standar dan prosedur pelayanan tetapi untuk menghindari yang dimaksud pak Ferry Pemerintah diminta merumuskan

ARSIP D

PR RI

Page 11: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

penjelasan untuk membatasi itu supaya tidak timbul kesan bisa di ini yang lain. Saya kira begitu yah dengan dibalik saja standar dan prosedur.

Pak Ahli Bahasa layanan atau pelayanan.

WISNU/AHLI BAHASA: Yang dipakai dulu pelayanan sebenarnya pelayanan itu kan prosesnya pak kalau layanan

itu hasilnya.

KETUA RAPAT: Jadi yang benar standar dan prosedur layanan atau standar dan prosedur pelayanan.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Nah masalahnya proses atau hasil, kalau proses yah pelayanan.

KETUA RAPAT: Oke, setuju yah standar dan prosedur pelayanan nanti untuk mencegah tafsir seperti yang

dimaksud demikian penjelasan. Begitu pak Ferry yah?

(KETUK PALU 1 KALI)

283 , "Lembaga Kearsipan Berwenang melakukan Otentifikasi Arsip statis yang

dikelolanya". Sama yah.

(KETUK PALU 1 KALI)

284, terjadi perselisihan :" Kepentingan antara Lembaga Negara, Lemb aga Pemerintah yang berkaitan dengan Otentisitas". Konkordan yah.

(KETUK PALU 1 KALI)

290 , " Lembaga Kearsipan memiliki kewenangan menetapkan keterbukaan Arsip Statis yang dinyatakan tertutup". PDS, pak Pastur silahkan.

PASTOR SAUT M. HASIBUAN/F-PDS: Saya membaca ulang , "Lembaga Kearsipan memiliki kewenangan menetapkan

keterbukaan Arsip statis yang dinyatakan tertutup untuk umum" artinya supaya Pelayanan Publik yang dimiliki oleh Lembaga Kearsipan dapat dipublikasikan kepada umum karena publik menganggap Arsip itu Arsip Nasional menjadi milik yang dirahasikan selama ini maka dengan Undang-undang ini Lembaga Kearsipan lebih jelas, lebih tegas untuk melakukan Pelayanannya kepada rakyat. Selama ini kan Lembaga Kearsipan ini seperti barang antik saja ini hanya dimiliki oleh negara sebagai Lembaga yang merahasikan tetapi sekarang tidak lagi sudah menjadi milik publik Lembaga Kearsipan ini, itu tujuannya ketua. Lalu untuk lebih jelasnya bisa dibahaskan

dalam Timus.

KETUA RAPAT: Oke, pemerintah bagaimana tertutup untuk umum.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Maksudnya begini, nah ini kan kadang ada suatu instansi pemerintah suatu ketika dia ini

kan misalnya dinyatakan tertutup terus misalnya begitu. Jadi Lembaga Kearsipan bisa melihat kalau ini artinya di deklasifikasi tadi kan classified, kemudian diklasifikasi tidak akan menimbulkan permasalahan di Undang-undang itu. Jadi ada lembaga kearsipan berwenang untuk itu sebenarnya. Jadi kalau kadang ini yang menarik saya pernah diprotes ketika ada suatu Arsip kemudian karena tidak mengerti zaman Belanda dikatakan sebagai rahasia, zaman Belanda rahasia disini juga rahasia misalnya semacam begitu. Jadi artinya ketertutupan itu bisa dibuka. Jadi Arslp Nasional berhak untuk membuka ........ Terbuka baik secara umum maupun secara khusus, begitu pak pastur. Jadi yang pak Pastur dari PDS inginkan itu disambut baik oleh

ARSIP D

PR RI

Page 12: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

Pemerintah, jadi benar Cuma tidak usah ditulis pak Pastur. Jadi kita ingat benar bahwa didalam

kata tertutup itu sudah ada.

DRS. HADIMUL YO, M.SC/F-PPP: Yah jadi begini apa yang disampaikan oleh fraksi PDS ini lebih meneikankan kepada

adanya Arsip-arsip yang memang perlu dirahasiakan dalam jangka waktu tertentu yang tadi diklasified artinya katakanlah misalnya di Pertenganah Amerika kita bisa mengakses setelah 30 tahun atau seputar itu sebenarnya sudah bisa terbuka, itu kalau di Amerika. Saya tidak tahu disini anggaplah juga menganut asas itu. Keterbukaan ARSIP yang dimaksudkan itu saya kira harus dikaitkan juga dimensi waktu.

KETUA RAPAT: Makanya pertama pak Hadimulyo, pertama _kita paksa dulu serahkan yang dari pasal

sebelumnya kan. Jadi harus ada pemaksaan untuk menyerahkan dalam batas waktu tertentu kemudian ada pemaksaan untuk deklasifikasi pada umum berapa itu juga ada, nah dipasal mana itu ketentuan itu, pembukaan itu.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Terima kasih bapak Pimpinan. Perlu barangkali saya sedikit ini pak Hadimulyo ini tadi masalah rezim keterbukaan dengan

.......... jadi di Amerika Serikat 30 tahun, di Belanda sekarang dari 50 tahun tu run menjadi 20 tahun di negara-negara lain umumnya 20 tahun. Nah walaupun mereka juga mempunyai undang-undang kebebasan untuk memperaleh informasi publik (right to information act) atau freedoom of information act itu mereka juga masih ada. nah mungkin pak Hadimulyo yang di Amerika Serikat itu ketika ada 2 orang sejarawan ketika itu umur Arsip sudah lebih dari 30 tahun karena yang presiden Keneddy terbuka ini masih tertutup, dia prates yaitu keterlibatan CIA itu dalam hari-hari Permesta di Indonesia. Nah itu dia tidak bisa mendapatkan akses. Nah dia prates, nah semacam kemudian menjadi ternyata bukan seperti itu padahal ini sudah 30 tahun. Nah yang ingin saya sampaikan adalah ini ternyata Amerika itu melihat hubungan antara Indonesia dengan Amerika diperhatikan itu. Nah untuk itu saya sebenarnya ingin kalau itu tadi, jadi keterbukaan atau itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, begitu.

KETUA RAPAT: T etapi nanti peraturan lain lebih bag us sekalian saja disini kalau bisa kita taruh disini

sekalian memang khusus di bidang ARSIP.

Jadi kalau kemarin kami kan berusaha pada waktu ada rambu-rambu di KIP kemudian

dielaborasi yang .......... .

KETUA RAPAT: Oke,kalau begitu nanti kita memperhatikannya semangat usulnya PDS yaitu soal

keterbukaan dan yang diutamakan pak Hadimulyo soal deklasifikasi. Jadi pemerintah membuat suatu rumusan. Silahkan pak.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Apa yang diterangkan oleh ANRI itu, memerlukan regulasi maka dirumuskan saja seperti

apa induknya disini untuk memudahkan regulasi. Saya usulkan tadi masuk ke Timus. Terima kasih.

KETUA RAPAT: Makanya nanti bagian itu diklasifikasi itu dibuat suatu rumusan khusus, tolong dicatat

menjadi pasal tambahan nanti tentang pengaturan soal keterbukaan dan ketertutupan karena ini walaupun dibulan Puasa akses itu bisa dibuka.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Pimpinan, untuk arsip pemerintah tetapi untuk arsip-arsip swasta, perarangan itukan kami

tidak bisa memaksa misalnya NU.

ARSIP D

PR RI

Page 13: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

KETUA RAPAT: Oke, mungkin bisa ditambahkan kecuali yang kemarin itu yang mendapatkan kegiatan,

yang mendapatkan anggaran. Silahkan pak Ferry.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG: Saya kira selain perumusan mereformulasi pasal ini khususnya di DIM 290 saya kira kita

tentu tetap mempertimbangkan, memberikan kewenangan untuk membuat keterbukaan itu standar umumnya. Jadi dalam sebuah periode waktu sekian tahun selalu rapat terbuka dilakukan dan yang berwenang tetapi menurut saya ada hal-hal yang dalam kaitan atas dasar kepentingan presiden itu saya kira kepentingan negara, kepentingan untuk tidak mendatangkan kegusaran atau keresahan dimasyarakat . Untuk kepentingan umum itu saya kira ada hal yang bisa dipercepat, bisa diperlambat. Jadi standarnya bisa tiga tahun tetapi dalam kepentingan itu saya kira bisa dipercepat supaya ada ini kan menjadi perangkat negara artinya tidak bebas nilai tetapi demi kepentingan negara harus bisa diperpanjang. ltu saja pak ingatannya dalam rumusannya nanti.

KETUA RAPAT: Jadi nanti dicatat dalam rumusan supaya dia sesuai ada ketentuan yang standar, ada

disesuaikan dengan kepentingan tetapi sebelum pak Andi kita meminta pak Chozin dulu silahkan.

DRS. H.A. CHOZIN CHUMAIDY/F-PPP: Saya hanya tanya saja pak Joko selama ini sudah pernah dilakukan tadinya tertutup lalu

dibuka dan bagaimana hubungannya dengan orang yang memiliki Arsip sebelumnya atau apa ada pemiliknya yang menyerahkan, apakah itu juga harus dijalankan suatu koordinasi.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Bapak Pimpinan. Jadi kalau ditutup, dibuka kami yang khusus dari swasta contohnya PBNU itu

menyerahkan kepada kami dengan kondisi bahwa itu hanya boleh dibaca kecuali izin PBNU. Nah sampai sekarang masih begitu walaupun sudah partai "oplosan" jadi saya benar-benar ditanya kalau ini sekarang ini saya serahkan dengan kondisi narnti ARSIP Nasional kalau Sekneg meminta sampai yang dibawah Sekneg dibuka tidak dengan catatan siap dipecat. Jadi ketika itu seperti itu, ini masih kami. Nah ketika kami mengumpulkan partai-partai politik ke Arsip Nasional kami itu akan mengelola karena ini bagian dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kemudian PDIP waktu itu juga bertanya, jadi kalau kami serahkan kepada Arsip Nasional itu bagaimana kalau misalnya sampai pemerintah meminta misalnya padahal kami ingin tertutup. Nah ini kami belum pernah yang dari tertutup, terbuka walaupun sebenarnya Arsip NU itu kalau dilihat dari sudut sekarang sudah sangat terbuka. Nah kemudian yang begini, malah kami dari yang terbuka kami tutup. Jadi ketika masalah Sipadan dan Ligitan itu kemudian menjadi skema antara Indonesia dan Malaysia, itu arsip-arsip Tahun 1891 dan kemudian termasuk orang Indonesia yang ingin dekat-dekat kesana kami tutup. Pernah ada seorang tentara kemudian datang tanpa surat dari Mabes TNI, nah itu tidak boleh. Jadi inilah kami itu sekarang bahkan begini, kami belum ada undang-undang itu mengenai masalah atau privacy act yang dulu ini kan yah, jadi undang-undang privacy. Kami ketika itu tutup, ketika misalnya ada permintaan yang menjurus ketika itu masalah perorangan misalnya ketika lbu Hartini masih hidup itu ketika Bung Karno kawin itukan semacam ada yang tidak senang karena ini pribadi yah kami tutup apapun itunya. Nah kemudian ada orang yang kenapa ditutup belum ada undang-undang. Nah ini kan wilayah-wilayah privasi itu tadi kami ini kemudian juga yang lain-lain kami belum ada undang-undang kerahasiaan negara. lni kami tutup juga, jadi kami hanya mementingkan jadi kepentingan yang lebih luas.

T eima kasih.

KETUA RAPAT: Jadi itu yang dimaksud pak Ferry nanti dalam perumusan faktor-faktor yang standar dan

yang sifatnya bersifat kepentingan dimasukkan dalam rumusan. Kemudian untuk bertanya saja sekedar informasi, mekanisme tentang siapa yang boleh buka dan tertutup dan sebagainya dijamin walaupun ditekan tidak dibuka, itu ada ketentuannya dalam bentuk apa?

ARSIP D

PR RI

Page 14: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Belum ada, jadi memang kalau semacam ada. nah ini yang sekarang menjadi kami itu

misalnya contoh, makanya kadang-kadang kami sesuai dengan peraturan perundangan, contoh yang sederhana saya mengutus anak buah saya pergi ke Kejaksaan Agung kami itukan banyak arsip-arsip mengenai masalah Partai Komunis, kemudian ......... dan kemudian disatu pihak para peneliti memaki-maki kenapa ini sudah tidak boleh, ini kan bukan ajaran komunis narsis itukan dilarang oleh TAP MPR. Nah ini kami jug a tidak serta merta tetapi nanya dulu ke Kejaksaan Agung, yah ini contoh-contoh.

KETUA RAPAT: Memang benar tetapi inikan semua penjelasan, ini keapa hanya bersifat pribadi pak Joko

yang nanti kalau bapak tidak ada orang lain juga akan mempunyai sikap seperti itu ada suatu acuan internal berupa peraturan internal, standar, pelayanan bahwa siapapun yang berkuasa disitu harus dipatuhi soal buka dan tutup ini, ada tidak.

Untuk lebih komplitnya pak Joko barangkali artinya yang memiliki kewenangan untuk membuka dan menutup itu apakah hanya kepala atau ada satu tim atau bagaimana. Sekarang begini dulu, kami sampai sekarang belum pernah membuka misalnya saja Arsip-arsip mengenai Santa Cruz.

KETUA RAPAT: Langsung siaja siapa yang bisa membuka dan menutup itu?

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Artinya kita yang menjadi diklasifikasi belum.

KETUA RAPAT: Yang misalnya bisa dibuka dari tertutup menjadi bisa dibuka, siapa itu yang memutuskan

atau siapa yang bisa melihat atau ....

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Nah. Jadi ini semacam konvensi saja. Ten tu tidak jadi kami akan tutup tentu saja malah yang kami mungkin paling revlusioner

didunia. Jadi tidak ada satu negarapun di dunia lembaga kearsipan satu tahun seperti Arsip Pemilu masuk ke lembaga kearsipan belum ada kecuali Arsip Nasional Indonesia.

Kemudian yang kedua ini secara konvensi sebenarnya semua arsiparis tahu bahwa Kepala Pimpinan Arsip Nasional punya previlage nah tetapi previlage ini juga termasuk previlage termasuk misalnya menilai Arsip itu musnah atau tidak. Nah ini menyangkut resiko yang amat tinggi, di Amerika Serikat ketika kita disetujui ada seorang Kepala Arsip Nasional menyetujui pemusnahan arsip yang seharusnya tidak musnah karena arsip itu unik dia dipecat.

KETUA RAPAT: lni sekedar supaya ada gambaran soal buka tutup itu bukan untuk umum tetapi misalnya

untuk pejabat DPR atau pejabat negara pemerintah misalnya secara khusus meminta untuk membuatkan kebijakan, aset tertentu, siapa yang memutuskan disana untuk bisa melihat itu, untuk umum.

. ...................... Kalau begitu secara konvensi adalah Kepala Arsip Nasional. Oleh karena itu begini pak

Ferry kalau itu memang selama ini hanya konvensi perlu tidak diakomodir dalam undang-undang ini artinya bahwa Lembaga Arsip memiliki kewenangan untuk membuka dan menutup itu adalah ada pada Kepala Khusus. Jadi berarti yang lain tidak bisa apakah perlu tidak dalam undang­undangan ini.

ARSIP D

PR RI

Page 15: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

KETUA RAPAT: Nanti tolong dirumuskan oleh pemerintah saja perlu atau tidak dalam membahas untuk

Tim Perumusan. Silahkan.

DRS. H.A. CHOZIN CHUMAIDY/F·PPP: Kami mendukung kalau belum ada itu kami mendukung adanya pasal yang menjelaskan

tentang kewenangan Kepala Arsip dan bagaimana levelnya itu bisa dipertimbangkan lagi soal klasifikasi dan deklasifikasi itu.

KETUA RAPAT: Jadi pasal tentang itu termasuk kewenangannya dan khususnya tentang kewenangan

kepada Arsip. Yah saya kira nanti dirumuskan itu, setuju yah.

(KETUK PALU 1 KALI)

Kita lanjut 294 sama yah, itu hanya konkordan saja.

(KETUK PALU 1 KALI)

Lembaga Negara dan Lembaga Pemerintah Pusat ini relatif tidak ada karena dikonkordansikan saja oleh PPP, soal lembaga. Silahkan PPP.

DRS. H.A. CHOZIN CHUMAIDY/F-PPP: Yah konkordan Perguruan Tinggi.

KETUA RAPAT: Konkordan dengan.

(KETUK PALU 1 KALI)

Kemudian instansi vertikal sama saja.

(KETUK PALU 1 KALI)

Melaksanakan Penyimpan 321 Arsip lnaktif yang memiliki retensi 10 tahun atau lebih yang berhasil. lni nanti disamakan dengan yang tadi, retensi itu kan ada hubungan dengan deklasifikasi dan sebagainya. Yah kira-kira begitu yah pemerintah konkordansi dengan rumusan yang dibuat.

321.

(KETUK PALU 1 KALI)

322 sama yah. PAN itu hanya konkordan saja, PAN dan PPP konkordan 322.

(KETUK PALU 1 KALI)

325 juga sama dengan yang sebelumnya karena menyangkut soal struktur organisasi,

ruang lingkup.

(KETUK PALU 1 KALI)

329 sama yah konkordan saja.

(KETUK PALU 1 KALI)

ARSIP D

PR RI

Page 16: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

Organisasi Politik sama yah, struktur saja yah.

(KETUK PALU 1 KALI)

Kemudian 332 sama.

(KETUK PALU 1 KALI)

336 sama yah soal retensi konkordan saja.

(KETUK PALU 1 KALI)

337 konkordan.

(KETUK PALU 1 KALI)

340 disesuaikan dengan ARSIP Perguruan Tinggi, Lembaha Pendidikan tidak ada yah. Tidak, bukan maksudnya ada kebutuhan kita untuk di Indonesia itu lembaga pendidikan begitu, bagaimana kalau kita buat menjadi dua begitu yah kalau pemerintah membuat rumusan baru masukkan satu lagi yang Lembaga Pendidikan dan Perguruan Tinggi. Silahkan.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Bapak pimpinan kalau Lembaga Pendidikan adalah termasuk didalam Lembaga Pencipta

Arsip sebenarnya tetapi kalau Arsip Perguruan Tinggi ini pengganti.

KETUA RAPAT: Tetap Arsip Perguruan Tinggi tetapi tambahkan juga yang tadi itu Lembaga Pendidikan itu

Pencipta Arsip juga, kasih sedikit rumusan pasal supaya ada posisinya. Oke, setuju yah.

(KETUK PALU 1 KALI)

Kemudian 342, Guna menyelematkan Arsip Penting yang berkaitan. PDIP kita persilahkan.

ORA. EDDY MIHATI, M.Sl/F-PDIP: Yah, jadi pada prinsipnya pada DIM 342 ini PDIP mengusulkan kata dapat ini menjadi

wajib jadi lebih menekankan lagi sehingga tanggungjawabnya itu lebih jelas itu, wajib sehingga bunyinya "Guna Menyelematkan Arsip Penting yang berkaitan dengan ....... tidak usaha di.

KETUA RAPAT: Jadi ini kata wajib saya kira ......... memang perlu diwajibkan soal. Setuju yah pemerintah,

setuju lbu Eddy.

{KETUK PALU 1 KALI)

342 setuju, 344 disamakan saja yah porsi prioritas konkordan .

{KETUK PALU 1 KALI)

346 Sama.

ORA. EDDY MIHATI, M.Sl/F-PDIP: 342 tadi PDS ada usulan Pak Ketua.

KETUA RAPAT: PDS Silahkan.

ARSIP D

PR RI

Page 17: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

L

PASTOR SAUT M. HASIBUAN/F-PDS: Sama.

KETUA RAPAT: Oke, 346 oke.

{KETUK PALU 1 KALI)

347 Oke, sama yah konkordan.

(KETUK PALU 1 KALI)

Dengan prinsip bahwa selalu perguruan tinggi itu kita kaitkan dengan Lembaga Pendidikan walaupun dipisahkan, dari Diknas karena Lembaga Pendidikan dalam pengertian umum nanti mungkin statusnya itu agak berbeda sedikit tetapi harus ada generatenya nanti yang perguruan tinggi khusus.

Okeh, sampai berapa 350.

(KETUK PALU 1 KALI)

350 diserahkan ke Panja PPP. Profesi Arsiparis dan peran serta masyarakat dalam kearsipan. Kita persilahakan PPP dan PKS.

DRS. HADIMUL YO, M.SC/F·PPP: Bapak Arsiparis dan Kearsipan tidak mau disebut secara eksplisit tetapi didalamnya ada.

arsiparis, oleh profesi disitu nanti akan arsip-arsip.

KETUA RAPAT: Jadi organisasi profesi dan peran serta masyarakat dalam kearsipan. Arsiparisnya

dihapus. Bagaimana PKS sama?

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS: Beda ini pak, jadi ini agak substansi usulannya pak. Jadi menurut pertimbangan PKS,

organisasi profesi yang dimaksudkan disini itu tidak memiliki urgensi untuk diadakan karena arsiparis itu bukan profesi mandiri tetapi dibawah pengelolaan birokrasi atau lembaga dalam pengertian arsiparis ini adalah arsiparis-aspirasi yang mereka itu berada didalam birokrasi dan lembaga yang ada di pemerintah maka merujuk kepada pasal 11 ayat 3 Ketentuan mengenai Kedudukan Hukum, Kewenangan, Kompetensi, Pendidikan dan Pelatihan, Sumber Daya Manusia dan Kearsipan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Huruf A,B, dan C diatur dengan Peraturan Menteri yang membidangi Pendayagunaan Aparatur Negara artinya sudah ada aturan khusus mengenai hal itu. Dengan demikian arsiparis merupakan pegawai negara dan atau pegawai lembaga pencipta arsip. Jadi ini pandangan yang substansinya.

KETUA RAPAT: Kalimatnya di seal judul, bagaimana di 350, 351?

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS: Jadi begini pak, organisasi profesi Arsiparis itu yang terkait dengan Arsiparis itu tidak

diperlukan karena mereka itu pegawai begitu atau barangkali perlu diminta.

KETUA RAPAT: Jadi oke, saya ini dari PPP minta organisasi profesi dan peran serta masyarakat dalam

kearsipan, kalau dari PKS bahkan profesinya tidak usah itu langsung peran serta masyarakat dalam kearsipan. Kita langsung judul.

ARSIP D

PR RI

Page 18: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

'\

'

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS: Yah bagian organisasi profesi ini yang dihilangkan bukan sekedar judul tetapi semua

substansinya.

Yah oke, pokoknya dari judul apalagi isinya. Judulnya diminta oleh PKS, organisasi profesinya dihilangkan.

KETUA RAPAT: Bagaimana teman-teman? Silahkan pak Ferry.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG: Saya kira kita bisa mengerti dan menyetujui yang disampaikan oleh teman-teman dari PKS

karena kehendak kita menyusun Undang-undang Kearsipan ini jangan kemudian menjadi bagian dari stigma yang tiap undang-undang membentuk sebuah organisasi apapun namanya. lnilah saya kira menjadi bagus yah. Jadi saya kira semangat yang ada didalam ini saya kira justru menguatkan lembaga yang sifatnya ada dengan kemudian saya kira cukup pada sisi peran serta masyarakat saja jadi jangan pernah dikembangkan organisasi kearsipan dengan sebuah pengembangan dan belum mapannya soal posisi kearsipan dalam konteks ini. Saya kira nanti 5 tahun kedepan nanti baru kita bisa berpikir tetapi saat ini saya lebih cenderung menyetujui untu kita tidak mengembangkan kepada organisasi profesi biarlah saya kira peran yang selama ini yang sudah baik disampaikan bagaimana melibatkan kesadaran mendorong partisipasi masyarakat dengan tanpa harus melulu melalui organisasi profesi menurut saya.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Silahkan PPP.

DRS. HADIMUL YO, M.SC/F-PPP: Kami berpandangan bahwa profesi Arsiparis itu karena yang namanya Profesi funsgional

itu sebuah keahlian yang memerlukan keahlian atau pelatihan dan saya pikir bukan hanya tingkat nasional tetapi di tingkat intemasional ada juga forum para Arsiparis, kalau memang mereka yang berada didalam unit Kearsipan tentunya tetapi saya kira profesi Arsiparis saya tidak tahu apakah sudah ada semacam kode etiknya pak, kalau ada kode etiknya berarti profesi dan ada profesi kehumasan sebagai corong juga dari pimpinan dalam lembaga ini. ltu ada profesinya juga kan . jadi saya kira masih tetap wewenangnya dalam unit kearsipan memang itu bertanggungjawab kepada birokrasi.

KETUA RAPAT: Oke, sekarang ada pilihan dengan dua kebijakan. Satu, penguatan profesi perlu karena

kita mengharapkan kedepan serahkanlah segala sesuatu kepada ahlinya, tentu profesi disini satu harus dilihat sebagai suatu aset bukan sebagai sesuatu yang mengurangi nilai-nilai yang kita inginkan karena dia sebagai aset maka adalah bagus kalau dirawat. Pertanyaannya, Departemen Kehakiman mengenai konstruksi Undang-undang karena ini apakah harus dimasukkan disini, Profesi itu dalam undang-undang seperti ini misalnya apakah harus langsung didalam Undang­Undang tentang Kesehatan dan Kedokteran.

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS: Jadi mengenai profesinya itu pengembangannya itu sudah ada dibagian ketiga pasal 11

dan seterusnya yaitu Tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kearsipan.

KETUA RAPAT: Oke, jadi kita mau pokoknya dari PKS kita sudah dengar, dari PPP, dari Golkar ada dua

konstruksi disini karena tadi disampaikan juga argumentasi. Saya mau ini metode klasifikasi jadi pokoknya sampai benar-benar kita yakin dengan apa yang kita simpulkan baru kita putuskan supaya tidak ada lagi keraguan. Nah mengenai argumentasi bahwa misalnya mereka birokrat misalnya nanti juga bisa masalah karena para dokter itu juga birokrat dengan ikatan dokter,

ARSIP D

PR RI

Page 19: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

mereka adalah juga pegawai negeri walaupun ada juga dokter swasta. Jadi apa tindakannya pak. Kita tanya kepada karena ada beberapa pertanyaan yang kita harus jawab, apakah harus masuk disini atau dibuat sendiri dan kita akui bahwa itu bagus.

INDIRA/DEPARTEMEN HUKUM & HAM: T erima kasih pak. Menurut penejelasan dari berbagai pendapat usulan fraksi-fraksi, kami mengusulkan untuk

Pengaturan mengenai Oraganisasi Profesi untuk dimasukkan didalam RUU ini tujuannya untuk Pembinaan dan Pengembangannya pak. Jadi dipertegas tetapi untuk kewenangan kedudukan itu nantinya akan diatur di tehnis keputusan dari Menteri PAN.

KETUA RAPAT: Apakah misalnya ide itu masuk juga dalam Undang-Undang Pengaturan, Profesi, lkatan

Dokter, lkatan Akuntan nanti dicek.

INDIRA/DEPARTEMEN HUKUM & HAM: Ada, mengenai Dokter, Guru, Ahli Pustakawan itu ada didalam undang-undangnya sendiri

tetapi untuk kedudukan dan kewenangannya diatur tehnik oleh ........ .

KETUA RAPAT: Dan namanya itu kan sesuai dokter kan dokter, arsip yah arsiparis begitu kan. Jadi oke,

saya kira ini penjelasan dari kita tanya Ahli Bahasa.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG: Ketua, sebelum Ahli Bahasa boleh. Yah saya ingin mengingatkan supaya kita pernah rapat dengan Sekneg, kita ingin

mereview semua komisi-komisi yang ada. saya kira kita bedakan semangat yang oleh seprofesi muncul nanti menjadi bagian yang menambahkan adanya keberadaan lembaga-lembaga itu. ltu yang saya kira, menurut saya belum saatnya kita berpikir soal itu tetapi saya lebih menekankan, menguatkan posisi ANRI, melibatkan peran serta masyarakat berarti kita menghidupkan sebagai organisasi profesi, arsiparis dan sebagainya. Jadi nanti meredusir justru saya kira saat inilah kita mengelompokkan dulu dalam posisi soal lembaga kearsipan misalnya ANRI. Saya kira demikian sudah kokoh mungkin makanya kita jaminkan, karena saya khawatir niat baik itu kemudian menjadikan seolah-olah ada keharusan setiap ada undang-undang membentuk oraganisasi awalnya semua profesi tetapi pada akhirnya Komisi ini dan sebagainya. ltu yang saya kira kita akhirnya ada kejengahan dikalangan Sekneg waktu itu kan ingin mereview keberadaan komisi­komisi dan organisasi seperti Ombusment sebenarnya itu ingin menjadi peran dari bagaimana fungsi-fungsi perangkat DPR tetapi akhirnya menjadi lembaga yang di Keppreskan akhirnya dikuatkan jadi Ombusment kuat. Jadi padahal itu merancukan misalnya fungsi-fungsi pelayanan publik padahal itu harus tereleminir misalnya dengan adanya Standar Pelayanan Publik. Jadi saya kira hal seperti itu. Jadi kita perlu pertimbangkanlah, saya tidak ngotot untuk tidak setuju tetapi kita pertimbangkan apakah pilihan kita menghidupkan organisasi profesi atau kemudian menguatkan posisi lembaga kearsipan dalam arti dengan melibatkan juga nanti peran-peran serta masyarakat

saja. Terima kasih.

KETUA RAPAT: Yah silahkan.

ORA. EDDY MIHATI, M.Sl/F-PDIP: T erima kasih. Mungki n saya punya pendapat yang agak berbeda yah bahwa sebenarnya profesi apapun

itu tidak ada larangan untuk membuat satu organisasi karena organisasi ini pada prinsipnya kan merupakan wadah untuk melakukan apapun, wadah untuk berorganisasi ini kan satu bentuk asosiasi maksudnya kan seperti itu tetapi berbeda fungsinya dengan Komisi. Nah itu yang ada dalam pikiran saya begitu. Jadi ini jauh berbeda, jadi ini tidak ada menurut saya organisasi ini tidak ada unsur-unsur misalnya akan melakukan satu, bagaimana asosiasi-asosiasi yang lain

ARSIP D

PR RI

Page 20: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

'

begitu. Mungkin saya kurang bisa menjelaskan tetapi secara sosiologis ini hanya merupakan suatu asosiasi, merupakan wadah dari kegiatan para pihak-pihak yang mempunyai profesi yang sama. Menurut saya tidak ada masalah kalau kita masukkan disini.

KETUA RAPAT: Tetapi bisa juga begini, ini kan disini ada kata-kata peran serta masyarakat, dalam

berbagai kajian khusus tentang yang disebut civil society, organisasi-organisasi profesi itu kan sebenarnya bagian dari society makanya kan societ of sosiology scientist, jadi para ilmuan sosiologis itu adalah satu masyarakat ilmiah. Jadi sebenarnya yang saya tangkap disini adalah maksudnya pak Ferry mungkin supaya menghindari jangan sampai ada kategorisasi satu lembaga formal keluar dari nafas society maka tanpa menyebutkan dia sebagai satu profesia, dia masuk dalam kategori peran serta masyarakat. Nah didalam masyarakat itu ada masyarakat, kelompok arsiparis itu sebagai satu society tetapi ini ada dua pendapat yang satu tentang ingin ada profesinya, yang satu tetap cukup dengan peran serta masyarakat.

Pak pastur silahkan.

PASTOR SAUT M. HASIBUAN/F-PDS: T erima kasih Pimpinan. Memang didalam tim ini kebanyakan dinyatakan tetap tetapi setelah kita berpikir sekarang

tentu pemerintah dalam hal Arsip Nasional memberitahukan kepada kita kepentingan daripada Organisasi Profesi atau kepentingan daripada peran masyarakat itu dalam hal kearsipan nasional ini sehingga dibuat dalam Undang-undang ini Partipasi masyarakat dalam Arsip Nasional. lni harus ada regulasi yang diterangkan kepada kita oleh pimpinan Arsip Nasional sekarang seperti apa peran sertanya sebab kalau nanti mengarang akhirnya kepada siapa nanti Arsip Nasional mempertanggungjawabkan apa yang dikemukakan hanya menaruh seperti itu. Minta penjelasan dulu dari Pimpinan Arsip seperti apa yang dikehendaki.

KETUA RAPAT: Mohon izin, abis itu pak Untung silahkan.

DRS. H.A. CHOZIN CHUMAIDY/F-PPP: Terima kasih Pimpinan. Saya kira kalau Arsiparis ingin membentuk suatu organisasi Profesi saya kira itu sah-sah

saja kalau memang merasa dirinya adalah sebagai atau itu adalah merupakan sebuah profesi hanya yang menjadi persoalan pak Pimpinan mungkin juga sekali lagi saya ingin dapatkan dari pemerintah khususnya dari Departemen Hukum, apakah pengaturan organisasi yang profesi itu diperlukan dalam satu undang-undang dan ini undang-undang kita sedang mengatur Undang­undang Arsip Nasional yang intinya didalamnya kan kita mengatur masalah organisasi, masalah kewajiban dan sebagainya sedangkan organisasi profesi itu adalah merupakan satu kebutuhan yang sifatnya adalah dari Pembinaan di Intern Arsiparis begitu. Nah kalau pembinaan didalam pegawai negeri ada Korpri dan itu juga pembinaan juga tidak masuk ke sini kan. Saya tidak tahu apakah Undang-undang Pokok Kehakiman disitu juga ada aturan tentang Profesi hakim, Undang­undang Advokat apakah juga ada disitu diatur tentang Undang-undang Profesi Advokat.

Jadi menurut saya dimasukkan kesini perlu kita lewati supaya jangan terlalu Undang­undang yang bagus, baik, lengkap begitu yah sedang urusan organisasi profesinya begitu yang itu penetapan anggaran dasar, membuat kode etik dan sebagainya kalau peran masyarakat itu nanti ada di Pasal 68 pak Pastur itu sudah ada Peran Masyarakat apa yang sudah dilakukan di pasal berikutnya.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Silahkan pak Untung.

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS: Yah, jadi dalam bayangan saya kalau organisasi itu adalah organisasi yang menaungi

para Arsiparis baik yang ada di Lembaga Negara, Lembaga Pemerintahan yang ada di organisasi kemasyarakata, organisasi politik, perusahaan dan sebagaianya. Saya bayangkan Arsiparis itu ada

ARSIP D

PR RI

Page 21: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

dimana-mana tidak hanya ada di pemerintahan kalau memang mereka akan berhimpun suatu hal yang wajar dan tidak boleh dicegah mereka itu untuk berhimpun dan itu mereka membuat organisasi profesi yang meliputi arsiparis dimanapun saja mereka itu bekerja dan itu saya kira baik. Nah Cuma kalau kaitannya ini adalah kaitan dengan Lembaga Kenegaraan atau Lembaga Pemerintah yang diatur khusus nah ini yang barangkali keberatan untuk ada didalam Undang­undang ini tetapi organisasinya sendiri kita tidak keberatan, silahkan para Arsiparis yang ada di

r pemerintah, yang ada di organisasi politik, kemasyarakatan, perusahaan itu berhimpun dan mereka membuat anggaran dasar. Nah pertanyaannya adalah kalau tidak ada organisasi tersebut para Arsiparis yang bekerja di Lembaga Kearsipan di pemerintahan itu misalkanlah katakan tidak bisa berkembang kalau dari segi itu saya kira sudah ada wadahnya disini tentang pengembangan profesi dalam bab yang sudah dibahas.

Terus mengenai kode etik apa iya kalau tidak ada organisasi tersebut para arsiparis ini yang ada di Lembaga Kearsipan yang sudah dikategorisasi didepan itu bekerja kemudian tanpa kode etik begitu, apakah itu nanti sudah merupakan satu kesatuan dengan aturan-aturan yang ada di lembaga mereka tempat bekerja. Nah jad ini yang perlu dipertimbangkan saya kira.

T erima kasih.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG: Tam bah sediki pak ketua. Terima kasih. Jadi sebenarnya keinginan kami menyampaikan tadi bukan tidak setuju tetapi saya

khawatir benar bahwa undang-undang ini tereduksi akhirnya Undang-undang ini menjadi lebih yang muncul kedepan bukan bagaimana ANRI kita dorong menjadi lembaga yang menyelamatkan dokumen negara tetapi kalau dari sisi profesi Arsiparisnya tidak harus di Undang-undang makanya kamipun komit begitu. Tadi menyampaikan bahwa ketika harus ini kita tegaskan bahwa ada kualifikasi misalnya untuk menjadi dengan sumber daya manusia yang memenuhi persyaratan di bidang Kearsipan, kita perlu tegaskan itu. Nah saya khawatir artinya ini sebuah organisasi profesi yang harus dicakup sepertinya mempunyai suatu .......... Kalau ini menjadi syarat mutlak saya ingin mengatakan begini, kita kurangi saja kewenangan kearsipan mana yang lebih penting kalau dianggap bahwa Lembaga Profesi menjadi bagian yang lebih panting daripada kurangi kewenangan, ada ruang dan lembaga swasta bisa mengelola arsip negara. Jadi kembali kepada persoalan jangan kita ikut latah biarkan kita kuatkan Lembaga Kearsipan munculkan ANRI, ini lagi bagus komitmennya. Jangan nanti orang sibuk lagi soal organisasi profesi dan sebagainya. Semua orang bisa berhimpun, Arsiparis itu tidak saja .......... oleh instansi profesi, buat partai saja boleh kok tidak dilarang tetapi diatur dalam undang-undang ini.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL: Oke, dari penjelasan-penjelasan ini saya berusaha untuk tarik satu kesimpulan yaitu pada

dasarnya semua fraksi mengakui bahwa lembaga profesi itu penting tetapi keberatan itu terjadi pada soal apakah harus diatur masuk dalam Undang-undang ini atau tidak. Yang kedua, penjelasan dari PKS tadi juga menjelaskan bahwa temyata para arsiparis ini bukan hanya ada di birokrasi tetapi ada juga di lembaga swasta, ada arsiparisnya disitu dimana-mana.

Nah ternyata para Arsiparis itu juga tersebar, ini juga masalah pak Ferry saya baru ingat bahwa kalau mereka dikumpulkan di undang-undang memaksa dari segi undang-undang kemudian Arsiparis ini berasal dari berbagai lembaga ini kemudian kepentingannya berbeda-beda nanti bisa mencederai atau mengkontraproduksi sifat dari arsip-arsip yang kadang-kadang ............... jadi kira-kira begitu. Nah dampak-dampak dari keorganisasian Arsiparis ini atau organisasi profesi itu bisa juga tidak usah dibesar-besarkan kalau melihat kepada organisasi profesi guru misalnya. Kita tanya sama Diknas di Undang-undang Tentang Pendidikan itu ada tidak Pengaturan tentang Profesi Guru dalam Undang-undang walaupun bukan berarti harurs kalau ada berarti profesi Arsiparis juga harus dibuat dalam Undang-undang disini tetapi sebagai masukan.

Silahkan.

ARSIP D

PR RI

Page 22: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

I

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F·PG: Sebenarnya didalam Undang-undang No 14 Tentang Guru dan Dasen karena diatur ada

penjelasan untuk organisasi profesi.

KETUA RAPAT: Kebebasan tetapi bukan langsung pengaturan.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG: Kebebasan membentuk organisasi profesi.

KETUA RAPAT: Kalau begitu kita ambil konstruksi yang punya Diknas saja artinya sebagai masukan buat

kita.

PASTOR SAUT M. HASIBUAN/F·PDS: Oleh karena itu Pimpinan bahwa Organisasi Profesi Arsiparis ini tidak menjadi relevan

karena kalau ini sudah menjadi relevan maka efek-efek yang lain terjadi yang menyulitkan umpamanya satu PT pasti punya Arsip, berapa ribu PT, CV punya Arsip dan lain-lain Arsip mengkategorikan diri yang punya Arsip semua, apakah ini harus diatur dalam suatu organisai profesi kan itu sudah kebutuhan general, kebutuhan umum itu semua bisa mengarsip lalu siapa yang harus diatur, regulasi macam apa mengatur seperti. lni suatu gejolak umum sangat umum yang tidak ada profesi yang harus diikat disitu maka tidak diperlukan sebenarnya dibuat dalam undang-undang ini oraganisasi profesi Arsiparis. Saya kira tidak diperlukan dalam undang-undang

itu. T erima kasih.

KETUA RAPAT: lni kalau dalam definisi Arsip itu kan tidak hanya dokumen tertulis tetapi manusia bisa

menjadi arsip. Pak Hadi silahkan.

DRS. HADIMUL YO, M.SC/F-PPP: Yah, terima kasih. Jadi kita melihat bahwa inikan organisasi profesi ini nanti akan mengalami hal yang

lengkap misalnya guru saja sekarang sudah banyak, ada organisasinya guru ini, guru itu, independen dan sebagainya jadi pusing sekali begitu. Saya sayang benar dengan ANRI pada posisi yang sedang baik, kuatkanlah lembaga ANRlnya daripada kita berpikir sepanjang organisasi profesi. Saya justru berpikir kenapa tidak kalau mau seperti pengembangan profesi, muatkan pasal yang memungkinkan ANRI mengusulkan kurikulum atau membentuk sebuah Lembaga Pendidikan itu sendiri bagi kalangan Arsip. Jadi artinya semua pejabat yang mau menduduki jabatan yang berkaitan dengan Arsip menempuh semacam short course misalnya 6 bulan itu lebih menarik daripada membuat organisasi profesi.

KETUA RAPAT: Saya kira memang kalau dilihat dari segi hiruk pikuk organisasi, ini sekarang gara-gara

dimasukkan dalam undang-undang akhirnya terjadi perebutan kekuasan disitu unsur profesinya menjadi bisa terabaikan. Jadi sebenarnya itu masalahnya karena dia berubah menjadi fungsi kekuasaan, ada wadah perjuangan. Nah begitu dia berubah menjadi wadah perjuangan terus bisa menjadi lumbung swara nah akhirnya menjadi memiliki button power lama-lama sudah tidak diurus lagi Arsip-arsip itu. Saya lagi berpikir pak Pastor ini benar bahwa semua orang itu bisa menjadi Arsiparis kalau dalam kategori pak pastor. Tetapi itupun bapak harus berhati-hati jangan sampai bapak mengatakan, membuat clue-clue lalu the main in the state lebih hebat dari bapak, ini harus

benar-benar .... Silahkan pak Hadimulyo.

ARSIP D

PR RI

Page 23: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

l

DRS. HADIMUL YO, M.SC/F-PPP: T erima kasih Ketua, Bapak, ibu sekalian yang kami hormati, Saya kira kita perlu berpikir jernih pertama DIM 30 Tanggal 18 itu ada pengertian tentang

Arsiparis. Arsiparis adalah seorang yang memiliki konpetensi dan profesionalisme yang diperoleh oleh pendidikan formal dan atau pendidikan dan pelatihan kearsipan serta mempunyai tugas, fungsi dan tanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan kearsipan, satu.

Yang kedua, ini konstitusi Pasal 28, " Kemerdakaan Berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang, ini hak konstitusional untuk berogranisasi. Oleh karena itu menurut saya pendekatan ini saja boleh organisasi masalahnya ini perbedaan kita apakah perlu dicantumkan dalam undang-undang ini atau tidak. Nah kalau dilihat kontentnya ini tidak membebani biaya negara. Saya kira tidak ini dan seperti kekhawatiran pak Ferry sekarang ini kan ada kecenderungan setiap hari kita membahas undang-undang kemudian untuk lembaga negara atau ......... negara yang disebabkan membebani APBN. Jadi kalau menurut kita jeli dulu, lembaga, komisi atau apa namanya dan ini bagian dari ............... society dan profesi.

KETUA RAPAT: Pak Pastur karena definisi bahwa semua orang bisa menjadi arsiparis itu masalahnya, jadi

itu yang membuat jadi berkembang padahal itu tidak ada di dalam DIM sebelumnya, itu ada pendidikannya pak Pastur. Yah silahkan.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG: Yah, terima kasih. Justru saya minta pak Hadimulyo ini yang jernih berpikir kita tidak ada

soal justru kita mengakui bahwa hak berserikat dijamin oleh undang-undang bukan oleh Undang­undang Kearsipan melainkan Undang-undang Dasar yang menjamin itu walaupun dicantumkan disini tidak boleh didirikan, boleh dengan UUD. Jadi bukan disitu soalnya justru artinya saya mengatakan tidak ada larangan silahkan Cuma saya berpandangan bahwa terinspirasi yang disampaikan oleh fraksi PKS apakah tidak lebih arif kita menguatkan posisi ANRI atau Lembaga Kearsipan yang sedang kita bangun jangan ketika sedang tumbuh ini nanti direcokkan, dipusingkan yah nanti misalnya kalau pak Joko masih ada umur, masa di beri kesempatan masih Kepala ANRI nanti ada dua organisasi Profesi Kearsipan bingung pro yang mana. Kita kuatkan itu saja, lima tahun kedepan membuat ini tanpa diatur Undang-undang juga bisa begitu. ltu saja saya kira, jadi pertimbangannya bagaimana saya lebih berpikiran bagaimana kita konsern dan komit untuk menegaskan posisi lembaga kearsipan itu sendiri daripada yang lain-lain.

KETUA RAPAT: Begini saja, kita untuk sementara, kita mempunyai pegangan bahwa bisa dimasukkan,

bisa dalam pengertian dapat membentuk Organisasi Profesi. Jadi dapat membentuk tidak merupakan suatu kewajiban barangkali itu komprominya pak Ferry, jadi peluang saja bahwa dapat membentuk organisasi. Barangkali itu titik komprominya pak Ferry, jadi peluang saja bahwa dapat membentuk organisasi. Kita dengar dulu.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Terima kasih. Saya benar-benar sungguh gembira, ini benar-benar dinamika diskusi ini dan semuanya

mendukung pak Ferry dari saya gembira sekali penguatan Arsip Nasional kemudian yang lain-lain ini masalah. Tetapi begini izinkan saya sebenarnya barangkali saya itu bukan sarjana hukum, kami hanya waktu itu mencoba untuk semacam mengadopt jadi karena yang lain-lain ada begitu nah di perpustakaan, Undang-undang 43 itu ada kemudian kami ambil saja. Jadi disitu bagian kedua Organisasi Profesi dengan pasal.

Nah kemudian didalam Undang-undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dasen itu juga organisasi profesi dan malah kode etik sam sekali kami tidak benar-benar saya memahami.

ARSIP D

PR RI

Page 24: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

IR. UNTUNG WAHONO/F·PKS: Undang-undang Guru bagian Kesembilan :"Organisasi Profesi dan Kade Etik pasal 41 :"

Guru membentuk Organisasi yang bersifat lndependen". Ayat 2: "Organisasi Profesi yang sebagaimana dimaksud pada ayat satu berfungsi untuk memajukkan provinsi, meningkatkan kampetensi, karir, wawasan kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan dan pengabdian masyarakat". Ayat 3: "Guru wajib menjadi Anggata Organisasi Profesi. Ayat 4 :" Pembuktian Organisasi Profesi sebagaimana dimaksud ayat satu dilakukan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. Nah sekali lagi kami tidak berpretensi itu tidak tetapi itu hanya melihat ini dan kemudian kami sampaikan bahwa Oraganisasi Profesi Arsiparis itu sudah terbentuk sejak Tahun 2004.

Kemudian, jadi syarat dari suatu Profesi itu ada tambahan dua. Satu,itu profesi harus dilengkapi dengan Asosiasi seperti Asosiasi Dakter dan sebagainya, kedua Kade Etik. Nah ini Arsiparis sudah mempunyai asasiasi dan mempunyai kade etik dan memang tersebar dimana­mana tetapi sekali lagi saya sangat gembira tadi pak Ferry bahwa ini adalah penguatan Arsip Nasional itu tadi. Kami hanya mencoba untuk memasukkan ini berdasarkan Undang-undang yang relatif baru.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Berarti karena sama ada pendirian yang ada pijakan masing-masing mempunyai

argumentasi maka kita akan serahkan ini kepada putusan politik karena kalau kita buka ini kita mau selesaikan materi Panja jadi jangan kita buka pak Untung. Kita buka ini sudah masuk dalam perdebatan yang membutuhkan putusan politik.

IR. UNTUNG WAHONO/F·PKS: lni penjelasan saja, yang tadi dijelaskan itu Pimpinan supaya tidak ada perbedaan bahwa

sudut pandang sebenarnya apa yang disampaikan pada Undang-undang Guru dan Dasen itu tidak ada masalah juga disampaikan disini yaitu bahwa Tiap-tiap Guru dan Dasen mereka berhak untuk bahkan disitu wajib pada membuat arganisasi profesi dan kita tahu bahwa Organisasi Profesi Guru dan Dasen itu banyak sekarang tidak hanya PGRI saja. Nah ini yang perlu juga dipikirkan kalau mau seperti itu yah kutip saja seperti itu tidak masalah tetapi jangan dipikirkan nantinya itu ada Organisasi Tunggal sebagaimana Organisasi Advakat sekarang guru mungkin Korpri juga tidak hanya satu seperti. Jadi ini yang perlu dipikirkan.

KETUA RAPAT: Oke, kalau begitu ada perkembangan baru dari PKS bahwa bisa saja dimasukkan sebagai

suatu Opsi untuk memasukkan dengan penyelesuain tertentu apa yang ada didalam Undang­undang Guru yaitu Kebebasan untuk membentuk profesi. Saya kira prinsip itu nanti dirumuskan oleh pemerintah, kita bahas di Timus.

Oke, setuju yah.

(KETUK PALU 1 KALI)

Kemudian yang berikutnya adalah kita lompat ke kalau semua provinsi ini kita lompat, kita langsung ke Peran Serta Masyarakat. Jadi sampai 365 itu Pemerintah merumuskan ulang dengan prinsip-prinsip seperti tadi ambil saja dengan yang sama kankardan dengan undang-undang lain dengan prinsip-prinsip yang tadi disebutkan dengan memastikan bahwa ada sesuatu yang bersifat tunggal atau pasti.

Kemudian 365, Peran Serta sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat diwujudkan dalam ruang lingkup Pengelolaan, Penyelamatan, Penggunaan Arsip dan Penyediaan Sumber Daya Pendukung serta Penyelenggaraan Pendidikan Kearsipan.

369 ini Penggunaan lnformasi yang diolah dari Arsip tidak ada tambahan dari PAN ini kemudian PKS kita persilahkan penambahan di Ayat 3 baru. PKS tetap yah, dalam rangka peningkatan Peran Serta masyarakat pemerintah wajib memfasilitasi masyarakat melalui bimbingan, penyuluhan dan silahkan PKS.

ARSIP D

PR RI

Page 25: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

DRS. HADIMUL YO, M.SC/F-PPP: Jadi usulan dari PKS Penambahan Pasal yaitu bagi Penyelenggaran Kearsipan yang

melanggar Ketentuan Pidana sebagaimana dimaksud pada Pasal 76, 77, 78 dan 79 bagi. Penambahan Ayat 3 dalam rangka peningkatan Peran Serta Masyarakat sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 : "Pemerintah wajib memfasilitasi masyarakat melalui bimbingan, penyuluhan dan pemsyarakatan.

KETUA RAPAT: Kita minta pemerintah memberikan komentar atas tambahan dari PKS dan Perubahan

dari PAN. Silahkan.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Yah saya kira usulan PKS ini adalah rumusan ketika Peran serta masyarakat itu dimuat

dalam bab berikutnya, ini menyangkut peran pemerintah. Jadi saya kira ini rumusan kembali mungkin kalau misalnya kita mau keluarkan dari yang di atas Bab berapa itu Peran Serta Masyarakat tetapi itu menumbuhkembangkan kemarin. Jadi saya kira bisa dimasukkan disini.

KETUA RAPAT: Menumbuhkembangkan itu sebenarnya sosialisasi kalau ini kan fasilitasi masyarakat. Jadi

peran serta dari sudut dukungan Pemerintah kepada masyarakat sebenarnya benar mustinya ini peran pemerintah dalam membantu peran serta masyarakat.

Silahkan pamerintah.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Tadinya saya memang melihat di DIM 125 Menumbuhkembangkan Peran Masyarakat.

Jadi sebenarnya kami memang dalam artian yang luas juga memberikan bimbingan, penyuluhan

dan pemasyarakatan.

KETUA RAPAT: Dari PAN sedikit tambahan saja, informasi diolah dari Arsip. Yah. Oke bisa yah. Setuju?

(KETUK PALU 1 KALI)

369 disetujui. 376 Menyerahkan Arsip statis kepada Lembaga Kearsipan., waktu itu Lembaganya dirubah kan kalau tidak salah konkordan saja kan. Jadi tidak berubah karena usulan PAN, ANRI segala macam. Setuju?

(KETUK PALU 1 KALI)

Kemudian 377 sama yah.

(KETUK PALU 1 KALI)

381, Peran Serta Masyarakat dilaksanakan melalui Penggunaan dan Pemanfaatan Arsip sesuai dengan Prosedur serta, sudah diinformasikan tadi yah.

(KETUK PALU 1 KALI)

381 oke, 388, Masyarakat dapat menyelenggarakan Pendidikan, Pelatihan Kearsipan sebagaimana dimaksudkan melalui Lembaga Pendidikan berdasarkan peraturan perundang­undangan mempertimbangkan disetujui Partai Demokrat, PKB dan PDS.

Kita persilahkan PDS dulu baru partai Golkar.

ARSIP D

PR RI

Page 26: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

,.

PASTOR SAUT M. HASIBUAN/F-PDS: Terima kasih Pimpinan. Bahwa PDS disini menyampaikan menjadi sukarelawan dalam pengolahan dan

penyelamatan Arsip sesuai dengan kompetensi kemampuan yang dimilikinya. Jadi Arsip Nasional apabila membuka Lembaga Pendidikan tentu dari awal, permulaan supaya lebih profesional kearsipan akan membuka lembaga pendidikan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Jadi tidak diharuskan kalau diharuskan siapa yang membayar, tidak perlu dibeasiswakan yang mau mengikuti pendidikan ini, kemampuan masyarakat yang mau mengikuti silahkan.

Jadi ada keterbukaan daripada Lembaga Pendidikan yang ada nanti untuk apabila ada masyarakat yang mau mengikuti pendidikan tersebut karena berbagai pihak nanti akan belajar kesana, banyak pihak yang akan.

KETUA RAPAT: lni kan dikalimatnya ini bisa dimaksudkan begini ketika oleh Pemerintah dibilang melalui

LembagaPendidikan itu maksudnya sudah termasuk melaluinya itu bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan. Jadi tidak mungkin masyarakat menyelenggarakan itu melalui Lembaga Pendidikan tanpa bekerja sama kan bukan masyarakat ikut serta didalam pendidikan tetapi menyelenggarakan kalau menyelenggarakan melalui Lembaga Pendidikan berarti bekerja sama. Kalimat itu mungkin sudah masuk didalam.

PASTOR SAUT M. HASIBUAN/F-PDS: Baik, yang tadi saya sebutkan masuk Timus sekarang 388 saya bacakan pak yah.

Masyarakat dapat menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Kearsipan sebagaimana dimaksud dalam pasal 68 ayat 2 melalui Lembaga Pemilihan ditetapkan berdasarkan, saya kira ini normatif. Jadi tidak ada masalah ini karena apabila Pemerintah atau Lembaga Masyarakat.

KETUA RAPAT: lntinya PD S ingin mempertegas saja, pengertiannya melalui itu bisa dalam bentuk bekerja

sama juga atau bekerja sama. Jadi dieksplisitkan. Oke, PDS setuju yang lain, PKB tidak ada sama saja nafasnya dikerjasamakan dengan Pemerintah dan sebagainya. Tetapi PKB ini lebih rinci. Kemudian Partai Demokrat yang ditetapkan berdasarkan ..... .

PASTOR SAUT M. HASIBUAN/F-PDS: Pimpinan, ini perlu diTimuskan karena ketika Pemerintah telah mengundangkan Undang-

undang ini maka akan disosialisasikan kepada masyarakat sehingga masyarakat menganggap bahwa undang-undang ini sudah eksis lalu masyarakat ikut akan aturan permainan ini.

KETUA RAPAT: Tetapi saya usulkan begini pak pastur lebih baik Timsin saja supaya jangan beban. Timsin

saja yah karena ini hanya masalah tambahkan PKS, PDS yang ditetapkan berdasarkan dengan menggabungkan dengan punya partai PKB yang disini dikerjasamakan, pemerintah daerah, pemerintah atau pihak lainnya terus Partai Demokrat bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan hanya eksplisitkan saja.

(KETUK PALU 1 KALI)

Kemudian mempertimbangkan sangsi administrasi 386, Golkar kita persilahkan.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG: Yah, terima kasih. Saya kira ini soal judul saja karena di belakangnya itu untuk Pidana ada. ini supaya tidak

ada kesan bahwa ada saatnya pidana kalau bisa bahkan mungkin saya usulkan jadi sangsi dan ketentuan pidana itu saya kira ini dibagian pertamanya ada administrasi, bagian kedua ada

pidananya.

ARSIP D

PR RI

Page 27: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

"

KETUA RAPAT: Kalau begitu pak Ferry, bagaimana kalau judul besarnya tetap ketentuan sangsi nanti

dibagi atas administrasi dan pidana. Yah okeh.

DRS. H.A. CHOZIN CHUMAIDY/F-PPP: Atau bisa juga pak, ini kita lihat di Undnag-undang 10 nanti.

KETUA RAPAT: Jadi Timsin saja ini soal kategori yah.

(KETUK PALU 1 KALI)

Kemudian 400 Unit Kearsipan pada Pemerintahan Daerah yang tidak melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada, ini Timsin saja yah hanya konfirmasi soal letak-letak. Begitu yah partai Demokrat, pak Tundan. Oke,s etuju yah.

(KETUK PALU 1 KALI)

Ada dalam DIMnya Demokrat yang sebelumnya, pak Ferry tidak hadir itu minta untuk dihapuskan semua kata transaksi, harus diserahkan sepenuhnya.

Kemudian 403 B : Peringatan Tertulis mempertimbangkan Partai Demokrat dan PKB. Silahkan Partai Demokrat peringatan tertulis ada masalah apa disitu. Butir baru yah, dilobi dulu kalau tidak berhenti seterusnya begitu.

Oke, pemerintah setuju yah nanti tinggal diisi oleh Demokrat ini cara memberhentikan sementara dengan pemberhentian tetap itu tolong dirumuskan dulu. Silahkan.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Begini, memberhentikan Pegawai Negeri itu kan amat sangat sulit tetapi saya senang

kalau ini masu Apakah bertentangan dengan Undang-undang ini juga masalah diberhentikan terus Arsiparis maupun anggota yang kena diberhentikan terus organisasi.

TASDIK KINANTO/SEKRETARIS UTAMA KEMENTERIAN PAN: Kalau menurut hemat saya ini dalam soal Undnag-undang kalaupun soal pemerintah

sudah tehnis didalam PPTK 40 saja sudah bisa dibaragkali disini rumusannya jangan sampai langsung menuju kepada jenis hubungannya tetapi cukup melanggar aturan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

KETUA RAPAT: Di Peraturan Perundangan kalau di Pelayanan Publik kita rumuskan lebih rinci yah,

minimal di Pelayanan Publik ada berhenti diberhentikan dengan tidak hormat tetapi sama-sama diberhentikan terus keluar dari ruangan dalam keadaan diberhentikan dengan hormat disambut

salaman. Silahkan pak Pastur.

PASTOR SAUT M. HASIBUAN/F·PDS: Karena ini sudah menyangkut sangsi dan sebenarnya itu sangat menyangkut kepada

Peraturan dari Arsip Nasional, kan ada Peraturan Arsip Nasional yang akan diekspos kedalam sini nanti tetapi bagaimana Arsip Nasional mengatur Peraturan yang menyangkut sangsi terhadap pelanggaran-pelanggaran yang ada didalamnya. Dalam Undang-undang nanti ada maka ada peraturan kearsipan dari Kepala Arsip Nasional bagaimana merumuskan sangsi-sangsi dan pelanggaran daripada pelanggaran-pelanggaran yang terjadi akibat kelalaian, kesaalahan dan tindak lanjut daripada Undang-undang ini maka Arsip Nasional akan membuat peraturan untuk meningkatkan dan mendisplinkan semua kegiatan-kegiatan yang ada nanti. Memang kita atur sekarang tentu Arsip Nasional harus membuat Acuan-acuan yang kita harrus pertimbangkan kalau tidak serahkan kepada Arsip Nasional untuk membuat Peraturannya mengenai sangsi dan

sebagainya.

ARSIP D

PR RI

Page 28: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

KETUA RAPAT: Untuk sementara, fraksi-fraksi sudah setuju jadi tidak kita bongkar lagi biar saja seperti ini

dengan memperhatikan catatan tadi, Golkar tadi tentang itu bahwa Judulnya Ketentuan Saksi, Ketentuan Pidana lalu sangsinya itu bisa sangsi Administratif. Nan ti disesuaikan dengan Undang-undang No 10.

DRS. H.A. CHOZIN CHUMAIDY/F-PPP: Kalau sangsi administratifnya itu apa saja bentuknya pak, kalau ini kan dua pak Tundan

nambah dua lagi. Jadi ada empat nanti kalau disini.

TASDIK KINANTO/SEKRETARIS UTAMA KEMENTERIAN PAN: T erima kasih pak. Jadi yang berlaku di lingkungan Pegawai Negeri sesuai dengan PPTK 80 itu ada sangsi

berat, ringan sampai sedang pak. Dari yang berat mulai tidak diberhentikan dengan tidak hormat, kemudian diberhentikan dengan tidak atas permintaan sendiri. Jadi ada kategori-kategori, sepanjang itu memang kita yang dimaksud administrasi adalah mengacu ke situ makanya tadi usulan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

KETUA RAPAT: Jadi kita minta tentang Sangsi ini pemerintah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Yah,

silahkan.

DRS. HADIMUL YO, M.SC/F-PPP: Saya hanya mengingatkan di pasal-pasal sebelumnya kan ada yang mengusulkan kata

wajib itu harus dirumuskan sangsinya, kalau tidak memenuhi kewajiban.

KETUA RAPAT: Lalu ini yang kita 403 sudah, 404 konkordan. Setuju yah?

(KETUK PALU 1 KALI)

Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, 76 adalah Kejahatan memperhatikan usul PKS.

Silahkan PKS.

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS: Yah pimpinan jadi dalam bahasanya pasal tersebut disebutkan setiap orang. Jadi yang

diusulikan oleh PKS penambahan pasal tidak terkait dengan setiap orang tetapi apabila yang melakukan kejahatan tersebut adalah penyelenggara Kearsipan itu sendiri. Nah disini diusulkan bagi penyelenggara kearsipan yang melanggar ketentuan pidana sebagaimana dimaksud pada pasal 76, 77, 78, 79 bagi yang bersangkutan ditambah 1/3 dari Ketentuan Pidana yang ditetapkan dalam pasal-pasal tersebut. Jadi untuk penyelenggara kearsipan itu hukumannya lebih berat dibandingkan umumnya orang atau setiap orang karena tentu tingkat kelayakan untuk berbuat salahnya juga seharusnya berbeda antara setiap orang dengan penyelenggara kearsipan itu sendiri.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Timus saja yah, nambah satu pasal yah. Yah, oke. Timus tambah satu pasal dari

keterangan PKS untuk DIM 417.

DRS. H.A. CHOZIN CHUMAIDY/F-PPP: Barangkali Pimpinan, usul PKS ini substansif karena menambah berat karena dianggap

bahwa Arsip ini adalah masalah yang sangat strategis begitu, apakah itu memang dimungkinkan oleh Peraturan Perundang-undangan di Kepegawaian kalau itu memungkinkan untuk tidak juga tergantung dari bapak-bapak yang diarsip ini, setuju tidak ada kalau ada penambahan pembulatan

itu tadi.

ARSIP D

PR RI

Page 29: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS: Jadi bukan karena kearsipanya pak tetapi karena yang melanggar itu bukan orang biasa

tetapi para penyelenggaranya. ltu yang jadi lebih berat, tinggal kita tanya pemerintah. Setuju yah.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Ketentuan itu, ini kan kalau yang membocorkan tidak lembaga, orang misalnya di Arsip

Nasional saya membocorkan yah saya yang kena, jangan penyelenggaranya. Jadi jangan organisasinya seperti misalnya TNI apa bisa dihukum kan begitu, misalnya semacam begitu. Jadi kalau menurut saya setiap orang barangsiapa yang seperti itu jadi kalau pemikiran kami barangsiapa. Jadi siapa saja, misalnya saya yang melanggar saya yang dikenai. Kemudian anak buah saya yang melanggarnya dikenai .

KETUA RAPAT: Bagaimana dengan kesalahan dalam soal kebijakan karena kantor yang meminta itu

ditakuti ada pejabat panting.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Nah saya rasa pimpinannya yang mengeluakan itu. Jadi misalnya kalau saya

mengeluarkan suatu itu yang saya katakan di Amerika Serikat dia menyetujui pemusanahan Arsip seperti di kasus tempat kami sekarang ada permintaan karena persetujuan pemusnahan harus ke Arsip Nasional. Nah kemudian biasanya anak buah saya kan menyiapkan, menganalisis nah kemudian saya kemudian menyetujui nah kalau saya menandatangani itu berarti sebenarnya saya. Nah sekarang kalau misalnya KPU membakar itu surat, nah kalau ini yang membakar tetapi membakarnya bertentangan dengan Undang-undang karena .......... tetapi kalau yang mengulurkan kebijakan siapa yang mengeluarkan kebijakan itu yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS: Mungkin perlu dijelaskan kalau kasus KPU misalkan ada dokumen yang dibakar, yang

membakar dalam satu kasus itu adalah Pegawai Administrasi tetapi setiap kasus yang membakar itu adalah komisionernya, kalau yang menurut yang diusulkan oleh PKS berbeda hukumannya antara yang membakar itu, yang memusnahkan itu komisionernya dengan pegawai yang mungkin dia tidak tahu soaol itu.

KETUA RAPAT: Maksudnya PKS dalam usulan ini bahwa memang tetap ada orang tetapi pada orang pada

level yang berbeda-beda, ada orang yang levelnya pegawai petugas, ada levelnya pembuat kebijakan. Nah untuk yang dimaksudkan PKS terhadap yang pembuat kebijakannya itu sangsinya lebih berat, setuju tidak?

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Setuju saja, tetapi ini sudah domain hukum mungkin karena mengerti. Kalau seperti itu kan

ini semua orang itu kan sama didepan hukum, misalnya yang melakukan kejahatan ini kan tuntutannya kan barangsiapa misalnya ketua KPK kemudian ini yang .....

KETUA RAPAT: Benar, Cuma maksudnya di Undang-undang Adminduk juga begitu antara Aktor

lnterlektual dengan petugas itu berbeda. Oke, setuju yah.

(KETUK PALU 1 KALI}

Nah, dengan demikian Alhamdulilahirrabil Alamin kita sudah berhasil selesaikan semua DIM untuk masuk ke Timus besok. Tetapi supaya jangan saya salah nanti di Timusnya nanti rumusan pemerintah ini jadi tidak seperti yang dimaksudkan, kalau bisa apa yang ditangkap oleh pemerintah supaya nanti mohon dirumuskan apa soal provinsi ini kira-kira dijelaskan disini supaya klarifikasi dulu sebelum kita ke Timus. Silahkan pemerintah nanti akan seperti apa .

ARSIP D

PR RI

Page 30: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

I I

r

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: T erima kasih. Jadi kami itu sebenarnya begini, ini satu masalah mengapa kami memasukkan organisasi

profesi, yang pertama kami mengacu kepada dua Undang-Undang, Undang-undang Guru dan Dasen, Undang-undang No 14 Tahun 2005 dan Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. ltu yang pertama acuannya mengapa masuk.

Kemudian yang kedua, kami itu ingin agar ada semacam kontrol juga dari lembaga. Jadi begini lembaga kearsipan itu tidak punya kemampuan untuk membina arsiparis yang begitu banyak dan sebagainya ini perlu wadah dan sekarang sudah ada dua wadah satu adalah yang namanya Asosiasi Arsiparis Indonesia, yang kedua masyarakat Pencipta Arsip. Jadi masyarakat pencipta Arsip ini tadi yang semacam itu, ini dua-duanya sudah punya Asosiasi dan kode etik. lni hanya kami berusaha untuk itu dan ini nanti sebagai counterpart.

KETUA RAPAT: Jadi yang dimaksud tadi kalau saya tidak salah, adalah jangan sampai dikesankan atau

dibuat pengaturan sehingga ada satu organisasi tunggal yang menjadi kekuatan check and balance didalam Sistem Penyelenggaraan Kearsipan itu maksudnya, kira-kira begitu pak Ferry atau bagaimana atau pak Ferry tetap minta supaya jangan dimasukkan disini. Kita perlu dengarkan karena dibalik pikiran tertentu ada visi yang jauh dan sebagainya dan tidak selalu apa yang sudah dalam Undang-undang dulu berarti harus sekarang, ada bisa juga terjadi perkemf>angan­perkembangan yang membuat kita kemudian memberikan catatan terhadap apa yang dituangkan dalam Undang-undang sebelumnya.

Silahkan.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG: Yah saya kira berbeda ininya pak kalau lihat dari bapak mengatakan bahwa melihat

Undang-undang Profesi Guru dan Dasen dengan Undang-undang Tentang Kearsipan justru yang saya kira ketika ingin memajukan dan kemudian mengedepankan betapa pentingnya proses pendokumentasian, pemilihan Arsip dan sebagainya bahkan kita memberikan kewenangan kepada Lembaga Arsip untuk bisa menjemput Arsip-arsip yang ada di masyarakat atau pihak-pihak yang membuat pencipta Arsip. Saya kira saya katakan biarlah ini terkonsilidir dulu sebenarnya. Saya sama sekali tidak anti lembaga Organisasi Profesi tetapi saya melihat ini nanti tidak terkonsolidasi dengan kuat, ANRI atau Lembaga Kearsipan lainnya tetapi saya kira ......... ini baru nanti Arsip. Jadi saya kira sama saja kalau mengkomparasikan dengan politik pak yang jelas lembaga politiknya kuat lembaga politiknya baru muncul politisi pak. Yah kalau partai politik diperkuat tidak akan muncul politisi. Jadi kalau guru dan dosen itu memang undang-undangnya berbeda pak kecuali ini undang-undangnya kita rubah Undang-Undang tentang Arsiparis baru Organisasi Profesi kita bisa munculkan, kalau itu pilihan teman-teman ANRI yah kita rubah undang-undang ini. Jadi artinya RUU tetap Arsiparis baru ada klausul tentang Organisasi Profesi tetapi ini kan kita sedang kearsipan yang setidaknya dua hal pada komitmen kita tentang betapa pentingnya bangsa ini untuk peduli pada dokumentasi dan bagaimana kewenangan negara yang diberikan melalui Lembaga Kearsipan untuk bisa menjemput Arsip bagi kepentingan negara dan Nasional.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Bagus, jadi selama lama ini kita bahas ini semakin banyak persepktifnya. Jadi ternyata

agak berbeda kan. Jadi saya khawatir nanti memang masuk dalam Timus terjadi lagi. Nah mumpung dari sekarang perbedaan-perbedaan itu diperkecil dengan penjelasan dari pak Ferry dengan kawan-kawan yang lain sebelumnya, PKS, PPP, pak Untung, pak Hadimulyo dan Pak Chozin Chumaidy. ltu tolong nanti dirumuskan apa keputusan pemerintah dalam soal ini, tolong pemerintah yang putuskan karena juga ada kajian-kajian sosiologis dalam soal ini.

Jadi misalnya opsinya itu bisa saja dimasukkan tetapi mendapat dua perlakuan. Satu, seperti yang ada sekarang. Kedua, ditambah kata dapat, dapat itu ditaruh pasal 11. Jadi pasal 11 itu ketentuan mengenai Arsip bisa dilihat di pasal 11, Sumber Daya Manusia Kearsipan terdiri atas Arsiparis dan Pimpinan Organisasi Kearsipan yang menguasai Bidang Kearsipan, ayat satunya. Ayat Duanya, Arsiparis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat membentuk Organisasi Profesi.

ARSIP D

PR RI

Page 31: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

i I

..

Ayat Tiganya, Ketentuan mengenai Kade Etik dan sebagainya profesi Arsiparis akan diatur dalam anggaran dasar dan ............ dari organisasi tersebut. ltu pilihan kalau dimasukkan didalam, pilihan berikutnya adalah tidak dimasukkan didalam undang-undang ini, diletakkan diluar artinya dia bebas berkembang sebagai satu profesi yang dijamin oleh UUD yang diikuti oleh pak Hadimulyo tadi bahwa setiap Warga Negara berhak untuk membentuk, memiliki kemerdekaan pendapat dan sebagainya, berzikir, berkumpul dan sebagaianya tetapi oleh pak Ferry dikasih catatan mungkin belum sekarang tetapi ada suatu strategi penguatan dulu dilakukan terhadap lembaga kearsipan makanya semua kata-kata pemerintah yang sebelumnya menyelebungi ANRI itu kita minta dihilangkan. Jadi tampil didepan ANRI, ini yang diinginkan pak Ferry. Jadi subyeknya itu ANRI jangan lagi Pemerintah mendapat pemeliharaan supaya terjadi konsolidasi atau the prosess of institusionalization dari ANRI yang diinginkan setelah terjadi penguatan itu baru dibentuk misalnya Organisasi Profesi, ini menurut pak Ferry dan saya hanya menyimpulkan. Nah itu kalau ditaruh di luar atau pilihan yang berikutnya adalah ditaruh di dalam konteks Undang­undang Guru dan Dasen, dia bersifat terbuka, tidak memaksa disatu bab yang tetap ada seperti sekarang. Jadi Bab yang sekarang tetapi dibuat tidak mengikat tetapi bisa sebagai seperti dalam Undang-undang Guru dan Dasen. Saya kira itu pilihan-pilihan dari Pembicaraan yang berkembang.

Silahkan pak Untung.

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS: Pertama, saya kira mengenai Pengembangan Profesi Arsiparis itu dan juga mengenai

kedisplinan mereka itu diserahkan kepada Lembaga Kearsipan yang terkait kalau dibirokrat yah birokrat, kalau di partai politik yah partai politik, ormas yah ormas atau perusahaan yah perusahaan, itu yang pertama.

Yang kedua, kalaupun kita ingin memberikan suatu acuan tentang Kebebasan mereka itu melakukan Organisasi atau berkumpul sesama Arsiparis yah boleh saja tetapi tadi kan sebagaimana karena itu kan Organisasi seperti itu kan termasuk dalam Organisa Kemasyarakatan artinya yah silahkan mereka membuat itu sesuai dengan Perundangan-perundangan yang berlaku. Jadi tidak dikaitkan dengan Lembaga yang dia tempat bekerjanya, tetapi dia sebagai seorang pribadi yang memiliki profesi Arsiparis. Nanti kita bisa bayangkan silahkan ada tiga atau empat lembaga atau Organisasi Arsiparis dengan membuat kode etik masing-masing tidak masalah, masing-masing membuat anggaran dasarnya, membuat kode etiknya dan sebagainya. Jadi seperti itu barangkali yang perlu kita pikirkan sehingga konsentrasi di Undang-undang ini mungkin lebih kepada yang sifatnya nasional tadi itu.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Nasional tetap ada, disetujui PKS.

IR. UNTUNG WAHONO/F·PKS: Yah Nasional kan ANRI tadi dengan turunan-turunannya.

KETUA RAPAT: Jadi tidak usah menyebutkan, profesinya tidak usah dimasukkan. PKS menyetujui untuk

Organisasi Profesi tidak usah diatur disini.

IR. UNTUNG WAHONO/F·PKS: Tidak diatur tidak apa-apa , kalaupun mau diatur yang paling tinggi itu tadi mengenai

kebebasan saja tadi, silahkan membentuk organisasi profesi sesuai dengan Peraturan Perundang­undangan dan tidak mengarah kepada pembentukan Organisasi Tunggal yang dikontrol oleh

Pemerintah.

KETUA RAPAT: Jadi artinya bahwa di Bab yang tadi Judul Organisasi Profesi itu bisa tetap dengan tidak

kriteria seperti begitu.

ARSIP D

PR RI

Page 32: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

KETUA RAPAT: Terima kasih banyak, kita ucapkan sebanyak-banyak, mohon maaf kalau ada kesalahan

kurang lebihnya mohon maaf.

Wabilahitaufik Walhidayah Wassalamualaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh

(KETUK PALU 3 KALI) (RAPAT DITUTUP PUKUL 17.15 WIB)

Jakarta, 2 September 2009 a. n Ketua Rapat

Sekretaris

ORA. NURANI BODROINI NIP.196007031988032001

ARSIP D

PR RI

Page 33: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-100740-3380.pdf · Hari I Tanggal Pukul Tempat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota 2009-2010 I

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS: Penempatannya silahkan nanti dipikirkan lagi.

KETUA RAPAT: Karena ini panting karena nanti pemerintah waktu buat masuk di Tim Perumus kita juga

harus mendekatkan perbedan-perbedaan. Silahkan pak Hadimulyo.

PASTOR SAUT M. HASIBUAN/F-PDS: Pimipin, saya sependapat dengan PKS karena apa yang dikemukakan itu memang seperti

itu. Terima kasih.

KETUA RAPAT: Tetapi saya heran padahal ada miripnya dengan pendapat Golkar, kenapa Golkar tidak

disebut. Pak Ferry begitu yah, silahkan.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG: Yah , kan tidak harus diseragamkan pak supaya banyak variasi dalam dokumentasinya

dan arsipnya lebih berwarna kalau saat ini hanya satu saja pak konfirmasi itu pak. T erima kasih.

KETUA RAPAT: Oke, dengan pilihan-pilihan tadi tolong dirumuskan nanti kita akan bahas di Timus yah.

Bapak-bapak dan lbu-ibu sekalian kita mau menghentikan acara ini sampai dilanjtutkan Pukul 14.00 WIB. Kita harapkan kehadiran bapak dan lbu sekalian nanti disana sampai buka puasa, kita konsinyering lah. Besok Pukul 14.00 WIB Timus.

ORA. EDDY MIHATI., M.Si/F-PDIP: Pak ketua masalahnya bukan hanya sekedar undangan tetapi kalau Timus itu anggotanya

kan berbeda dengan anggota Panja sedangkan yang sudah beredar itu yang diundang adalah Panja, kalau Timuskan jumlahnya lebih sedikit.

KETUA RAPAT: Dari Sekretariat sudah dimintakan supaya tiap fraksi mengirimkan anggota Timus. Yah,

oke kalau begitu kita harapkan kehadiran anggota Timus subtansial, anggota Panja Formal. Jadi ada Timus Eksistensial, Panja Eksistensial. Oke, lbu Eddy kita pokoknya menyesuaikan dengan ini juga peristiwa-peristiwa ini panting supaya ada warna-warni dalam Arsip Pembahasan Undang­undang Tentang Kearsipan. Jadi begitu, ada closing remark.

JOKO UTOMO/KEPALA ANRI: Jadi saya terima kasih banyak. Jadi tadi apalagi yang terakhir bagaimana pak Ferry

sebagaimana untuk Penguatan Lembaga Kearsipan dan setelah itu saya memang nanti barangkali begini, ini masalah pembinaan profesi begitu. Jadi nanti semacam kita akan rumuskan begitu masalah ada suatu bank, masalah organisasi profesi tetapi bagaimana pembinaan organisasi profesi sehingga ini menambah penguatan. Jadi kalau Arsip membina Organisasi Profesi ini penguatan. Jadi sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan kemudian sedikit saya sampaikan kalau tadi Supersemar, tadi saya diminta untuk menyampaikan sekedar ini saja diluar ini Analisis terhadap Penemuan Baru Supersemar yang baru.

T erima kasih. Assalamualaikum Warrahamatulahi Wabarakatuh.

ARSIP D

PR RI