Upload
ichsan-adhi-chrisna
View
55
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
ARTIKEL
GUNUNG GALUNGGUNG
Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.167
meter di atas permukaan laut, terletak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya.
Terdapat beberapa daya tarik wisata yang ditawarkan antara lain obyek wisata dan
daya tarik wanawisata dengan areal seluas kurang lebih 120 hektar di bawah
pengelolaan Perum Perhutani. Obyek yang lainnya seluas kurang lebih 3 hektar
berupa pemandian air panas (Cipanas) lengkap dengan fasilitas kolam renang,
kamar mandi dan bak rendam air panas.Gunung Galunggung mempunyai Hutan
Montane 1.200 – 1.500 meter dan Hutan Ericaceous > 1.500 meter.
Gambar Gunung Galunggung
Galunggung adalah gunungapi aktif strato tipe-A yang terletak di
Kabupaten Tasikmalaya dan Garut, Jawa Barat (lihat Gambar 2) dengan koordinat
geografis sekitar 7° 15′ LS dan 108°03′ BT. Galunggung mempunyai ketinggian
2168 m di atas muka laut dan 1820 m diatas dataran Tasikmalaya.
Berdasarkan catatan dari DVMBG, gunung Galunggung menempati daerah seluas
±275 km2 dengan diameter 27 km (barat laut-tenggara) dan 13 km (timur laut-
barat daya). Di bagian barat berbatasan dengan G. Karasak, dibagian utara dengan
G. Talagabodas, di bagian timur dengan G. Sawal dan di bagian selatan
berbatasan dengan batuan tersier Pegunungan Selatan. Secara umum, G.
1
Galunggung dibagi dalam tiga satuan morfologi, yaitu: Kerucut Gunung Api,
Kaldera, dan Perbukitan Sepuluh Ribu
Kerucut gunung api, menempati bagian barat dan selatan, dengan
ketinggian 2168 m diatas permukaan laut, dan mempunyai sebuah kawah tidak
aktif bernama Kawah Guntur yang berbentuk melingkar berdiameter 500 meter
dengan kedalaman 100 – 150 meter. Kerucut ini merupakan kerucut gunungapi
Galunggung tua sebelum terbentuknya Kaldera, mempunyai kemiringan lereng
hingga 30° di daerah puncak dan menurun hingga 5° di bagian kaki. Kaldera
Galunggung berbentuk sepatu kuda yang terbuka ke arah tenggara dengan panjang
sekitar 9 km dan lebar antara 2-7 km. Dinding Kaldera mempunyai ketinggian
maksimum sekitar 1000 meter di bagian barat-barat laut dan menurun hingga 10
m di bagian timur-tenggara.
Di dalam kaldera terdapat kawah aktif berbentuk melingkar dengan
diameter 1000 meter dan kedalaman 150 meter. Di dalam kawah ini terdapat
kerucut silinder dengan ketinggian 30 meter dari dasar kawah dan kaki kerucut
berukuran 250 x 165 meter yang terbentuk selama periode letusan 1982-1983.
Pada Desember 1986, kerucut silinder ini tertutup oleh air danau kawah; dan pada
1997, setelah volume air danau kawah dikurangi melalui terowongan pengendali
air danau, kerucut silinder ini muncul kembali di permukaan air danau.
Perbukitan Sepuluh Ribu atau disebut juga perbukitan “Hillock”, terletak di lereng
kaki bagian timur-tenggara dan berhadapan langsung dengan bukaan kaldera.
Perbukitan ini menempati dataran Tasikmalaya dengan luas sekitar 170 km2,
dengan jarak sebaran terjauh 23 km dari kawah pusat dan terdekat 6,5 km. Lebar
sebaran nya sekitar 8 km dengan sebaran terpusat pada jarak 10 – 15 km. Jumlah
bukit nya sekitar 3.600 buah dengan tinggi bukit bervariasi antara 5 sampai 50
meter di atas dataran Tasikmalaya dengan diameter kaki bukit antara 50 – 300
meter serta kemiringan lereng antara 15o – 45o. Perbukitan ini terbentuk sebagai
akibat dari letusan besar yang menghasilkan kaldera tapal kuda dan melongsorkan
kerucut bagian timur-tenggara, yang terjadi sekitar 4200 tahun yang lalu.
Dalam sejarahnya Galunggung telah meletus empat (4) kali, yaitu pada
1822, 1894, 1918 dan 1982-83 dengan periode letusannya bervariasi dari beberapa
2
jam hingga beberapa bulan [DVMBG, 2003]. Letusan 1822 terjadi dalam satu
hari, pada tanggal 8 Oktober 1822, antara jam 13.00 hingga 17.00 WIB;
sedangkan letusan 1894 terjadi selama 13 hari, pada tanggal 7-19 Oktober 1894.
Letusan 1918 terjadi selama 4 hari, pada tanggal 16 – 19 Juli 1918, dan letusan
1982-83, terjadi selama 9 bulan, dari tanggal 5 April 1982 – 8 Januari 1983.
Karakter letusan. Galunggung umumnya berupa erupsi leleran sampai dengan
letusan yang sangat dahsyat yang berlangsung secara singkat atau lama, atau dari
letusan yang bertipe Strombolian hingga Pellean.
Mengingat potensi bahaya letusannya, aktivitas gunung Galunggung
dipantau secara kontinyu (24 jam) di Pos Pengamatan Gunungapi Galunggung, di
kampung Sayuran. Pemantauan dilakukan dengan peralatan seismometer serta
secara visual. Pengamatan kegempaan dengan seismometer ini dimulai Sejak awal
April 1982 sampai Semarang. Disamping itu, dilakukan pula secara berkala
penelitian lapangan di daerah puncak, berupa pengukuran temperatur air danau
kawah dan solfatara/fumarola serta pengamatan perkembangan pertumbuhan
kerucut sinder.
Pemantauan kemagnetan juga pernah dilakukan selama periode September
1982 – Maret 1983. Disamping itu pada periode letusan 1982-83, juga dilakukan
pemantauan deformasi dengan dengan metoda ungkitan (dry tilt) dan pengukuran
jarak secara elektronis menggunakan EDM (Electronic Distance Measurement).
Sejak Juni 2001, Departemen Teknik Geodesi ITB bekerjasama dengan Direktorat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mulai melaksanakan pemantauan
deformasi gunung Galunggung dengan metode Survei GPS [Abidin et al., 2002]
yang berbasiskan pada pengamatan satelit GPS (Global Positioning System)
Sumber : http://tapala.wordpress.com
3
PEMBAHASAN
Dalam artikel tersebut dibahas tentang suatu bentuk geomorfologi yaitu
yang termasuk dalam kategori bentang alam vulkanik.Bentang alam vulkanik
adalah bentang alam yang dihasilkan akibat dari proses atau kegiatan
vulkanisme/gunung berapi. Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah
istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan
dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di
bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil
akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Secara ringkas terjadinya
Gunung berapi atau vulkano adalah terbentuk dari magma atau batuan cair yang
sangat panas yang berasal dari perut bumi magma yang naik dengan tekanan
tinggi dari perut bumi lewat retakan-retakan pada batuan padat atau bahkan
melalui proses erupsi atau letusan-letusan atau bahkan magma pada dataran yang
lebih tinggi akan mengalir keluar seperti sungai api.Magma yang keluar baik
melalui letusan atau mengalir disebut lava, lama kelamaan lava yang mendingin
dan mengeras membentuk bebatuan.Lava yang menumpuk tadi terbentuk sebuah
gunung baru namun proses ini bisa berlangsung tahunan hingga jutaan tahun,
sedang lamanya proses pendinginan dan penumpukan lava ini yang akan
membentuk bentukan dari gunung berapi.
Gunung Galunggung merupakan gunung tipe Stratovolcano. Stratovolcano
atau kumpulan gunung berapi berbentuk kerucut. Tersusun dari batuan hasil
letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan
yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut
besar (raksasa), terkadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah
beberapa ratus kali.
Beberapa gunung berapi yang selalu meletus disebut dengan gunung
berapi aktif. Namun, ada juga gunung berapi yang sudah tidak dapat meletus lagi
sejak zaman prasejarah yang disebut dengan gunung berapi mati..Sedangkan
gunung yang tidak meletus dalam waktu yang lama, namun mereka dapat meletus
lagi. Gunung ini dinamakan gunung berapi tidur atau tidak aktif.
4
KESIMPULAN
Geomorfologi dalam artikel tersebut adalah bentang alam vulkanik
Gunung Galunggung termasuk gunung berapi yang tidak aktif
Morfologi dari gunung Galunggung ada tiga yaitu Kerucut Gunung Api,
Kaldera, dan Perbukitan Sepuluh Ribu
5