18
Artikel Amerika Sebagai Polisi Dunia Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Dunia Mutakhir Dosen Pengampu : Drs. Saiful Bachri, M.Pd. Disusun Oleh : NAMA : Tambak Sihno Purwanto NIM : K4409054 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

artikel amerika polisi dunia, tambak.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: artikel amerika polisi dunia, tambak.docx

Artikel

Amerika Sebagai Polisi Dunia

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Dunia Mutakhir

Dosen Pengampu : Drs. Saiful Bachri, M.Pd.

Disusun Oleh :

NAMA : Tambak Sihno Purwanto

NIM : K4409054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: artikel amerika polisi dunia, tambak.docx

Abstrak

Polisi merupakan aparat pemelihara ketertiban dan keamanan masyarakat

berbasis hukum. Sedangkan polisi dunia merupakan alat kontrol ketertiban dan

keamanan masyarakat dunia. Dalam hal ini, Amerika Serikat sebagai polisi dunia

berarti Amerika Serikat merupakan penjaga dan pengatur keamanan, ketertiban

dan keadilan dunia. Selain itu juga dapat dikatakan sebagai penegak supremasi

hukum dunia internasional.

Amerika Serikat disebut sebagai polisi dunia dikarenakan adanya

tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap negara-negara

lain. Tindakan-tindakan Amerika Serikat ini disebut sebagai tindakan polisional.

Tindakan polisional tersebut dilakukan terhadap negara-negara yang menurut

Amerika Serikat telah melanggar ketentuan HAM dan kebebasan. Dalam bidang

milliter dikenal dengan invasi Amerika Serikat, sedangkan dalam bidang ekonomi

disebut dengan embargo Amerika Serikat.Karena tindakan-tindakan polisional

yang telah dilakukannya, maka Amerika Serikat dapat disebut sebagai polisi

dunia. Amerika Serikat mempunyai dua dasar untuk selalu membenarkan

tindakan-tindakan polisionalnya. Dua dasar tersebut adalah paham Demokrasi-

liberal dan pengakuan atas HAM.

Berakhirnya perang dunia ll bukan membawa keamanan internasional,

justru melahirkan dua kekuatan besar dunia. Dua kekuatan yang saling

bertentangan tersebut berafiliasi menjadi blok barat dan blok timur. Blok barat

yang dipimpin amerika berasakan demokrasi kapitalis, sedeangkan blok timur di

bawah pimpinan uni soviet memilih berasak komunis. Konflik antar dua kekuatan

besar dunia tersebut dikenal dengan perang dingin. Konflik ini diawali oleh

perseberangan ideologi yang dianut oleh kedua belah pihak. Dua kekuatan dunia

ini dilengkapi dengan senjata nuklir dalam jumlah besar dan armada tempur yang

dahsyat serta Trauma akibat perang dunia l dan ll dan adanya ancaman akan

terjadinya perang dunia selanjutnya, membuat situasi keamanan dunia semakin

mencekam. Kondisi ini disebut dengan perang dingin.

Page 3: artikel amerika polisi dunia, tambak.docx

Terpecahnya uni soviet dan berakhirnya perang dingin menandai

kemenangan blok barat dan menghilangkan ketegangan internasional. Amerika

muncul sebagai satu satunya kekuatan besar dunia. Dengan kekuatan militer tanpa

tandingan, AS mampu mendiktekan berbagai kebijakan luar negerinya ke seluruh

penjuru dunia. Bukan hanya dominasi dalam kebijakan politik dan militer, tetapi

juga melalui globalisasi AS menanamkan budaya-budayannya kepada negara-

negara lain. Namun, dominasi tersebut juga menuai persoalan, berbagai kebijakan

politik yang terlalu agresif telah melahirkan kritik, permusuhan bahkan kebencian.

Dalam peta politik internasional, sikap permusuhan terhadap Amerika Serikat bisa

terlihat merentang mulai dari Eropa Timur, Amerika Latin, Asia Timur dan juga

dunia Islam.

Amerika menjadi polisi dunia

Sebagian pengamat dan praktisi politik luar negeri AS berpendapat bahwa

AS perlu mempertahankan peranannya sebagai adidaya tunggal. Dalam situasi

dunia yang transisional, kehadiran AS mutlak diperlukan guna mencegah

kediktatoran, penindasan dan pelanggaran hak azasi manusia. Asumsinya bahwa

sistem internasional sedang berada dalam kondisi unipolar, dimana AS bertindak

sebagai satu-satunya penjaga ketertiban dunia atau “polisi dunia”. Sebagian lain

berpendapat bahwa sebaiknya AS lebih berkonsentrasi pada upaya-upaya

pembangunan ekonomi domestiknya yang akhir-akhir ini mengalami

kemunduran. Kalangan ini berpendapat bahwa mempertahankan keterlibatan AS

secara luas dalam politik internasional, dengan peranannya sebagai hegemoni

tunggal hanya akan menguras dan menghabiskan energi. Lebih baik AS

melakukan semacam pembagian beban (burden sharing) dengan kekuatan-

kekuatan lain seperti Jerman dan Jepang dengan asumsi dunia akan segera

mencapai kondisi multipolar, dimana AS tidak perlu lagi bertindak sebagai

satusatunya adidaya. Konstelasi politik internasional seperti ini, menurut

Huntington disebut “uni-multipolar” yakni AS sebagai adidaya tunggal dalam

keamanan dan militer, tetapi mendapat saingan banyak kekuatan dalam bidang

ekonomi, terutama Jepang dan Jerman.

Page 4: artikel amerika polisi dunia, tambak.docx

Homeland Security merupakan strategi untuk melindungi AS dari pihak

luar yang ingin menghancurkan masyarakat AS, kebebasan dan langkah-langkah

yang dilakukan oleh pemerintah AS. Selain menangkal dan melindungi dari

serangan teroris, juga untuk mempererat hubungan negara-negara bagian AS

untuk bersama-sama melindungi rakyat AS. Karena untuk menjalankan keamanan

nasional diperlukan dukungan dari semua pihak, baik dari rakyat, negara bagian,

pemerintahan, organisasi maupun rekan bisnis. Selain itu Homeland Security

Strategy juga mengantisipasi masalah-masalah yang terjadi di dunia internasional,

seperti wabah penyakit, senjata nuklir atau senjata pemusnah massal, terorisme,

dan bencana alam (National Strategy For Homeland Security 2007). Kebijakan

War On Terrorism yang dikeluarkan AS tersebut tertuang dalam National

Security Strategy (NSS) yang dikeluarkan pada September 2002. Setiap negara

pasti akan berusaha melindungi setiap warganya dan berusaha memenuhi

kepentingan nasionalnya, tidak terkecuali AS. Dalam hal ini, melindungi

keamanan nasional negara merupakan hal yang sangat penting untuk

kelangsungan suatu negara. AS sendiri menempatkan pertahanan dan keamanan

negara sebagai prioritas utama dalam kepentingan nasionalnya. Hal ini dilakukan

untuk mencegah serangan, invasi, penaklukan, pengrusakan wilayah AS dan

ancaman terhadap warga negaranya.

Dalam point kedua NSS 2002 dengan jelas AS menyatakan untuk

memerangi terorisme global, dan mengajak aliansi dan negara sahabat untuk

bersama-sama berperang melawan terorisme. Kebijakan tersebut yang kemudian

dikenal dengan War On Terrorism adalah suatu kebijakan untuk memerangi

terorisme, yang merupakan upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah AS

sebagai reaksi terhadap serangan 9/11 untuk memerangi aksi terorisme. Kebijakan

tersebut merupakan salah satu agenda pemerintah AS dibawah kepemimpinan

Bush.

Di sisi lain tragedi 11 September 2001, telah membawa dampak yang

sangat fantastis dalam perputaran kebijakan global AS. Terutama perubahan

esensi dalam pola politik luar negeri “polisi dunia” terhadap negara-negara

Page 5: artikel amerika polisi dunia, tambak.docx

seluruh negara di dunia pada umumnya. AS tetap menjalankan kebijakan yang

kontroversial dan tidak lagi menempatkan isu demokrasi di dunia Arab. Di satu

pihak, AS mendeklarasikan perang terhadap teroris yang sering kali melakukan

kebijakan tidak demokratis dengan cara berkoalisi dengan rezim diktator atau

semidiktator di Asia atau Timur Tengah dalam melancarkan perang terhadap

teroris itu.

Tidak sedikit kebijakan luar negeri AS yang mendapat reaksi pro dan

kontra dari berbagai elemen masyarakat. Terkadang sikap politik luar negeri yang

dikeluarkan dilihat sebagai kebijakan yang tidak mencerminkan kepentingan

nasional, ataupun sebaliknya. Sikap AS terhadap penyelesaian konflik di Timur

Tengah antara Israel dan Palestina, kebijakan AS menggempur Afganistan atas

nama perang terhadap terorisme, serta aksi militer yang dilakukan terhadap Irak

pada Maret 2003 merupakan contoh yang kesekian dari kebijakan luar negeri

negara adidaya itu yang penuh kontroversial. Pada tataran Timur Tengah,

kebijakan Amerika Serikat di kawasan tersebut pada dasarnya berkaitan dengan

politik globalnya. Lebih dari tiga dekade, dahulu ketika Uni Soviet masih menjadi

saingan berat AS, kepentingan strategis negara adidaya itu di kawasan regional

Timur Tengah lebih ditujukan pada upaya tindakan preventif terhadap dominasi

Uni Soviet. Namun setelah Uni Soviet bubar, kepentingan AS adalah

mempertahankan hegemoninya di kawasan ini dan menjaga eksistensi strategi

globalnya yang banyak memerlukan dukungan dari kawasan Timur Tengah.

Setiap pengambilan kebijakan luar negeri, suatu negara senantiasa

mendasarkan pada kepentingan nasional negara yang bersangkutan. Kepentingan

nasional seringkali dipakai sebagai alat untuk menganalisa untuk mengetahui

tujuan kebijakan luar negeri suatu negara. Paul Seabury mendefinisikan konsep

kepentingan nasional dalam dua aspek, yakni normatif dan deskriptif. Secara

normatif, konsep kepentingan nasional mengacu pada serangkaian tujuan ideal

yang seharusnya diusahakan untuk diwujudkan oleh suatu bangsa dalam

hubungannya dengan negara lain. Secara dekriptif, konsep kepentingan nasional

Page 6: artikel amerika polisi dunia, tambak.docx

dapat dianggap sebagai tujuan yang ingin dicapai melalui kepemimpinannya

dengan perjuangan yang gigih.

Dalam konteks AS, kepentingan nasional yang dicapai AS dari waktu ke

waktu adalah: (1) mempertahankan negara AS dan system konstitusionalnya; (2)

perluasan eksistensi ekonomi AS dan mempromosikan produk-produknya ke luar

negeri; (3) menciptakan suatu tata dunia baru atau sistem keamanan internasional

yang favorable; (4) mempromosikan nilai-nilai demokrasi AS dan sistem pasar

bebasnya.

Namun dalam periode pasca perang dingin, pemerintah AS perlu

menemukan komponen-komponen baru bagi kepentingan nasionalnya. Ada tujuh

aspek kepentingan nasional AS yang paling ditekankan yaitu (1) untuk

mempertahankan AS, warga negaranya di dalam dan luar negeri serta para

sekutunya, dari berbagai bentuk serangan langsung, (2) untuk mencegah

timbulnya agresi yang dapat mengganggu perdamaian internasional, (3) untuk

mempertahankan kepentingan ekonomi AS, (4) untuk menyebarluaskan nilai-nilai

demokrasi, (5) mencegah proliferasi senjata nuklir, (6) untuk menjaga rasa

percaya dunia internasional terhadap AS serta (7) memerangi kemiskinanan,

kelaparan dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia (HAM)

AS sebelum dan pasca perang serangan 11 September 2001, sedang dalam

krisis ekonomi yang cukup parah sehingga memerlukan langkah-langkah untuk

membantu mengatasi masalah dalam negerinya. Seperti AS mendukung

kepentingan sejumlah Multinational Corporation (MNC) di luar negeri demi

mendorong perluasan perdagangan atau akses umum pada pasar luar negeri,

dalam hal ini tentu saja pemerintah AS mendapat pengaruh dari kelompok

kepentingan ekonomi untuk mengambil kebijakan ini. Terutama MNC dalam

eksplorasi minyak dan gas atau non-migas.

Untuk menjaga kepentingannya, AS senantiasa melakukan tiga hal yakni,

(1) AS tetap menjaga posisinya sebagai kekuatan utama dalam ekonomi global,

meskipun ia harus menghadapi kekuatan ekonomi Jepang (2) AS akan menentang

Page 7: artikel amerika polisi dunia, tambak.docx

munculnya kekuatan hegemoni politik-militer di Eropa, dan (3) negara itu akan

melindungi kepentingannya di negara-negara dunia ketiga. Tujuan jangka panjang

yang akan dicapai AS, sesuai dangan apa yang digariskan dalam “Strategi

Kebijakan Nasional Amerika Serikat”, adalah ingin menciptakan dunia yang tidak

saja aman, namun lebih baik yang bertujuan: kebebasan ekonomi dan politik,

hubungan yang serasi dengan negara lain, penghargaan pada nilai-nilai

kemanusiaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya AS akan

bekerjasama dengan pihak lain untuk menghindari konflik regional, menciptakan

era baru bagi pertumbuhan ekonomi global lewat pasar dan perdagangan bebas,

dan lain-lain. Lebih dari tiga dekade, dahulu ketika Uni Soviet masih menjadi

saingan berat AS, kepentingan strategis negara adidaya itu di kawasan regional

Timur Tengah lebih ditujukan pada upaya tindakan preventif terhadap dominasi

Uni Soviet. Namun setelah Uni Soviet bubar, kepentingan AS adalah

mempertahankan hegemoninya di kawasan ini dan menjaga eksistensi strategi

globalnya yang banyak memerlukan dukungan dari kawasan Timur Tengah.20

Adapun kepentingan taktis AS saat ini adalah segera menurunkan eskalasi konflik

diTimur Tengah dan dunia Islam meskipun harus bekerja sama dengan musuh

karena faktor krisis ekonomi di dalam negeri AS.

Amerika dan negara negara dunia

Dengan munculnya Amerika sebagai satu-satunya negara adidaya serta

campur tangannya dalam kemelut yang terjadi di berbagai belahan dunia yang

seharusnya Amerika menjadi polisi dunia yang menjaga perdamaian dunia namun

pada kenyataanya Amerika lebih cenderung mementingkan berbagai

kepentingannya atas konflik yang timbul di berbagai negara justru memunculkan

adanya ancaman akan terjadinya perang dunia selanjutnya yang akan melibatkan

banyak negara dan menggunakan senjata-senjata yang jauh lebih berbahaya dari

sebelumnya. Semakin terjadinya instabilitas dalam perpolitikan dunia dengan

indikasi banyaknya persaingan antar negara, sengketa etnik, intoleransi agama,

kesombongan kultural, persaingan dalam memberi pengaruh, perlombaan dalam

penguasaan senjata maupun perlombaan dalam penjualan senjata termasuk

Page 8: artikel amerika polisi dunia, tambak.docx

pengembangan senjata nuklir. Dengan kekuatan militer tanpa tandingan, AS

mampu mendiktekan berbagai kebijakan luar negerinya ke seluruh penjuru dunia.

Bukan hanya dominasi dalam kebijakan politik dan militer, tetapi juga melalui

globalisasi AS menanamkan budaya-budayannya kepada negara-negara lain.

Namun, dominasi tersebut juga menuai persoalan, berbagai kebijakan politik yang

terlalu agresif telah melahirkan kritik, permusuhan bahkan kebencian.

Tampilnya USA sebagai satu-satunya kekuatan besar di dunia membuat

negara ini menjadi polisi dunia. Apapun masalah atau halnya dan apapun

negaranya pasti terdapat intervensi USA, baik langsung atau melalui proxy

(perpanjangan tangan). Akan tetapi pada sekarang ini tepatnya dimulai dari masa

pemerintahan mantan Presiden Bush (junior) peran USA di dunia internasional

mengalami krisis (identitas), walaupun USA sangat masih menjalankan perannya

sebagai negara adidaya sangat masif. Dari kebijakan Bush (junior) menginvasi

Irak sampai pada timbulnya krisis global yang hampir seluruh penghuni bumi ini

menuduh AS sebagai penyebab krisis global ini. Tindakan AS yang terlalu masif

membuat negara ini mendapat segudang masalah dan tantangan dalam memainkan

perannya sebagai polisi dunia. Sebagai contohnya :

1. Invasi ke Irak yang dilakukannya hanya menghasilkan ketidakstabilan

politik dan keamanan disana, walaupun AS berdalih alasan menginvasi Irak untuk

menghancurkan program nuklir yang dilakukan semasa almarhum Saddam

Hussein, tetapi itu tak terbukti justru menimbulkan korban manusia yang sangat

banyak, baik itu dipihak Irak maupun tentara AS itu sendiri dan memakan banyak

biaya perang. kebencian terhadap AS di Irak semakin merajalela di benak rakyat

Irak

2. NATO sebagai pakta pertahanan negara-negara Eropa melalakukan

perluasan keanggotaannya dengan menerima negara-negara bekas Uni Soviet, hal

ini memicu ketegangan hubungan AS dengan Rusia selaku pewaris Uni Soviet.

Page 9: artikel amerika polisi dunia, tambak.docx

3. Iran, negara yang tadinya sahabat bagi AS pada masa kepemimpinan

Syah , justru menjadi lawan terberat AS saat ini dengan Presiden Iran M.

Ahmadinejad yang sangat vokal menentang AS.

4. Pada kawasan Asia Timur juga diwarnai oleh ancaman nuklir Korea

Utara. Meskipun adanya tekanan internasional, khususnya dari AS, Korea Utara

tetap tidak bergerning dalam sikap dan posisinya mengenai masalah ini, dan

bahkan melakukan tindakan koersif. Adanya uji coba peluncuran hulu ledak dan

rudal ke arah wilayah Jepang, serta ancaman-ancaman yang dikeluarkan

pemerintah Korea Utara baru-baru ini, baik terhadap Jepang, Korea Selatan

maupun AS.  masalah Korea Utara ini merupakan masalah serius bagi keamanan

tidak hanya bagi kawasan Asia Timur Laut, tetapi juga bagi kawasan Asia

Tenggara. Masalah Korea Utara ini semakin kompleks dengan keterlibatan

negara-negara besar seperti RRC, Rusia, dan AS.

Selain itu pengadaan senjata konvensional masih tetap berlanjut secara

besarbesaran, termasuk di negara berkembang. Dunia menjadi tidak stabil dengan

berbagai macam konflik yang timbul. Sumber konflik yang terjadi lebih kompleks

dan beragam yang terkadang tidak dapat dilihat kaitannya satu sama lain. Oleh

karena itu tidak ada satu jawaban terhadap masalah-masalah tersebut. Pada masa

pasca perang dingin konflik-konflik regional akan memiliki otonomi yang lebih

besar untuk berkembang menjadi konflik yang lebih serius.

Hubungan antar Negara-negara di belahan dunia tidak akan berjalan

kearah ‘perdamaian’ sesuai dengan cita-cita internasional selama Amerika masih

memegang kendali di dalamnya, keadaan di perparah dengan peran dominan

Amerika sebagai Dewan Keamanan PBB. Dalih-dalih ingin menjaga perdamaian

dunia, Amerika selalu mengadakan diplomasi atau perundingan untuk

menyelesaikan permasalahan, namun pada akhir kebijakan atau hasilnya hanya

untuk menyelamatkan kepentingan golongan dan Amerika sendiri. Tidak

menyelesaikan masalah, tetapi menimbulkan persoalan baru dan menyebabkan

semakin berlarut-larutnya suatu permasalahan tersebut. Dengan ini, dapat di

Page 10: artikel amerika polisi dunia, tambak.docx

katakakan bahwa peran USA sebagai ‘Polisi Dunia’ bukanlah sebagai penjaga

‘perdamaian dunia’ tetapi condong kepada ‘pembuat masalah dunia’.

Kesimpulan

Ketika perang hampir dimenangkan,Franklin D.Roosevelt bertemu Stalin

untuk membagi dunia pasca perang yang merugikan Inggris sebagai negara yang

sejak awal terlibat perang.Kemudian Uni Sovyet membatalkan perjanjiannya

dengan Jerman dan Jepang,lalu memaklumkan perang kepadanya.Perang dunia II

berakhir setelah merenggut puluhan juta jiwa,serta mengahncurkan peradaban

manusia yang sudah  lama dibangun itu.Bagi Presiden baru AS,Truman

merupakan tugas berat yang harus dihadapinya.

Setelah musuh bersama lenyap,pihak sekutu mencari saingan baru yakni

komunisme  yang dikomandoi Uni Sovyet contra Liberalisme pimpinan

AS.Karenanya muncullah perang dingin ,serta segera WS.Truman mengemukan

kebijakan baru AS,yakni”pengurungan komunisme”di seluruh dunia dalam

berbagai aspeknya.   Untuk itu Gedung Putih membeli Eropa dengan

program”Michell Plan”,lalu membentuk NATO,METO,SEATO dan ANZUS 

sebagai tandingan terhadap Pakta Warsawa.

Sebagai konsekuwensi kekalahannya,Jerman dibagi menjadi zona

Inggris,Perncis,AS dan Uni Sovyet.Bahkan kota Berlin dikuasai bersama AS dan

Uni Sovyet,untuk lebih mempetegas lagi betapa tajamnya persaingan blok Barat

pimpinan AS dan blok timur pinpinan Uni Sovyet,maka Berlin dipisahkan dengan

tembok tebal yang dialirkan listrik dan senjata automatic oleh Eric

Honneker.Tembok Berlin tersebut runtuh tahun 1991 seiring ambruknya Uni

Sovyet dan berakhirnya perang dingin.

Diera perang dingin,AS mulai memburu kembali kaum komunisme

sebagai realisasi isu komunis yang dilontarkan anggota Partai Republik  pimpinan

Richard Nixon tahun 1946.Komunis dianggap bertanggung jawab atas semua aksi

pemogokan tahun 1946 dan 1947,sehingga CIO menuntut serikat buruh

mengeluarkan anggota mereka yang berideologi  Maxisme itu.Sehingga banyak

Page 11: artikel amerika polisi dunia, tambak.docx

orang-orang yang dianggap komunis dipenjarakan dengan tuduhan berkomplot

untuk menyebarkan Maxisme di AS.

Selain itu perlombaan senjata semakin sengit,ketika Uni Sovyet pada

tahun 1949 berhasil meledakkan bom atomnya bersamaan kerjayanya Partai Kun

Chang Tang (komunisme )China pinpinan Mao Ze Tong  dalam menyingkirkan

Partai Kuo Min Tang(nasionalis)pimpinan Chang Kay Shek ke Taiwan.Dalam

konstalasi itu para politis AS  semakin garang terhadap komunisme,yang didorong

oleh teman Nixon,Joe Mc Carthy Senator Republik yang lebih mengerikan dari

Nixon sendiri.Ia menuduh seluruh anggota dari  pantai Demokrat komunis,yang

dibiarkan saja oleh partai Republik.Hal ini menyebabkan ketegangan antara

Republik dan Demokrat semakin tegang dan makin memanas.Apalagi setelah

komunis Korea utara pimpinan Kim Il Sung  menyerbu Korea Selatan .Presiden

Korea Selatan Syngman Rhee  yang diktator tersebut didukung AS ,dengan

berlindung dibawah panji-panji PBB pasukan AS pimpinan Mac Arthur

membombardir Korea Utara dukungan blok komunis.

Walaupun pasukan AS dibawah panji PBB,tetapi Jenderal Mac Arthur

tunduk kepada atasannya di Washington DC.Ketegangan di medan tempur juga

mewarnai politisi di Washington,antara Republik dan Demokrat ,saling tuding

satu sama lainnya.Penghuni Gedung Putih berganti lagi tahun 1952,pahlawan

perang dunia II dari partai Republik  Dwight D.Eisenhower diambil sumpahnya

sebagai presiden dan wakilnya Nixon,orang terhebat dari kelompok Mac

Carthy.Sementara Mendagrinya,John Foster Dulles salah seorang yang sangat

benci komunis. Ia juga bersama Ike(sebutan Dwight Eisenhower)tahun 1953

mengakhiri perang Korea dengan gencatan senjata  di Panmunyong ,dan tahun

1954 Mac Carthy dibungkam.

Sementara adik Dulles,Allen  memimpin CIA yang menjadi mesin

pembunuh,perang urat saraf dan eksperimen LSD.Bahkan CIA menjadi kebijakan

luar negeri AS  yang amat aktif,yang secara rahasia mendukung penggulingan

rejim kiri  meskipun hasil pemilu secara demokratis  seperti di Iran,Guatemala 

Page 12: artikel amerika polisi dunia, tambak.docx

dan lain-lain.Tradisi seperti itu masih sering dilakukan AS terhadap negara-negara

lain.Misalnya di Palestina,Hamas menang dalam pemilu secara demokratis,tetapi

AS tidak mengakuinya.Sebaliknya AS mengakui Fatah yang kalah dalam pemilu

tahun 2006 tersebut.Selanjutnya,bahkan HAMAS (Al Harakah al Muqawwamah

al Islamiyah)pimpinan Ismael Haniyah dianggap oleh AS dan sekutunya sebagai

oraganisasi teroris.