10

Click here to load reader

artikel DETCON 2K9

Embed Size (px)

DESCRIPTION

artikel ini merupakan kumpulan artikel penting di dalam best mading DETCON 2K9 "GO ML", "generation of metrolifes"artikel ini dibuat sepenuhnya oleh "mentari rachmatika mukti"semoga dapat dibuat resensi untuk membuat artikel yang bagus...

Citation preview

Page 1: artikel DETCON 2K9

Best city for forever

Di kala Indonesia menapaki jalur revolusi dan perbaikan berbagai instansi serta mutu baik dari segi mutu SDM, kesehatan, pendidikan maupun IPTEK yang saat ini sedang gencar-gencarnya di lakukan oleh pemerintahan Indonesia. Contoh kecilnya usaha yang di lakukan oleh pemerintahan kota Surabaya untuk memperbaiki tata kota Surabaya agar terlihat lebih indah dan lebih nyaman untuk di pergunakan. Seperti usaha-usaha pembangunan taman-taman kota, seperti taman lansia, taman bungkul, taman buah, kebun bibit Surabaya. Nah hal itu ada di angkatan kita, namun apakah semua fasilitas di atas dapat terus kita nikmati, ataukah sesaat hanya pada generasi kita??? Jawabannya tentunya kita tidak ingin hal itu terjadi. Kita pasti ingin generasi di bawah kita turut merasakannya juga. Untuk itu pastilah harus ada usaha dari generasi kita untuk membentuk fasilitas kota serta memperbaiki insfrastruktur kota kita agar menjadi lebih baik. Kita tidaklah boleh menjadi sosok generasi yang egois yang hanya membuat fasilitas untuk generasi kita sendiri dan menghabiskan fasilitas tersebut hanya untuk diri kita sendiri tanpa memperdulikan generasi kita selanjutnya. Karenanya jika kita melakukan hal itu kejayaan dari fasilitas kota yang terbaik terhenti di situ saja tanpa ada kejelasan kelanjutan pelaksanaan program tersebut. Saat pikiran kita mulai terbuka pada hal-hal baru yang mengacu pada upaya menjadi kota besar yang diimpikan oleh tiap orang harusnya kita juga memikirkan bagaimana upaya untuk terus membuat upaya yang kita buat terus ada. Contoh jika tiap bayi yang lahir di kota Surabaya haruslah menyumbang satu bibit pohon/tanaman untuk program alveolus (paru-paru) kota Surabaya untuk keselamatan generasi kita sendiri. Nah dengan membuat artikel ini saya ingin menyampaikan pikiran saya bahwa harusnya mulai saat ini kita melestarikan fasilitas-fasilitas yang ada serta menambahkan program-program demi kota besar yang kita impikan dapat di nikmati terus menerus. Janganlah menjadi sosok generasi yang egois karena hal itu dapat mengotori kota besar yang telah susah-susah kita bangun. Intinya kita harus dapat mengubah semangat kepahlawanan yang ada di dalam diri kita untuk dapat memerangi diri kita sendiri untuk tidak bersikap egois.

Page 2: artikel DETCON 2K9

NEW OF “MAHAR PERKAWINAN”

Semua orang pasti pernah mendengar tentang mahar perkawinan. Dan pasti sudah tau kan terdiri dari apa saja mahar perkawinan itu. Nah di artikel ini saya ingin menghubungkan hal itu dengan alat yang akan menjadikan kota surabaya tercinta menjadi lebih segar dan hijau. Yah… atau istilahnya kota surabaya turut berpartisipasi dalam upaya pencegahan global warming. Jika di inggris mulai mengupayakan sumber tenaga ombak untuk kelangsungan hidup dan upaya pencegahan global warming. Lalu di amerika mulai di galakan untuk memakai kantong kain untuk kantong belanja agar dapat mengurangi kantong plastik yang merupakan usaha untuk pencegahan pemanasan global. Lalu bagaiman dengan usaha kita???? Kita generasi muda bangsa indonesia. Hutan hutan di negeri kita merupakan alveolus-alveolus dari paru-paru dunia yang saat ini banyak di rusak oleh tangan tangan jahil. Dari anggapan tersebut untuk turut berpartisipasi dalam pencegahan global warming, saya mengusulkan pencantuman satu bibit pohon/tanaman menjadi bagian dari mahar perkawinan di indonesia. Bayangkan berapa banyak pasangan pengantin baru yang menikah tiap tahunnya di indonesia??? Toh, indonesia ialah negara yang menempati urutan ke-5 soal banyaknya jumlah penduduk. Kemudian jika setiap pasangan pengantin tersebut melahirkan anak maka mereka harus menyertakan satu bibit pohon atau tanaman untuk sarat mengurus akta kelahiran mereka. Dan dalam prosesnya saat si anak belum mampu mengurus tanaman yang mereka sumbangkan sendiri. Para orang tualah yang harus merawatnya. Si anak juga memiliki kewenangan untuk memberi nama bagi tanaman mereka masing-masing. Di saat si anak telah mampu mengurus tanaman mereka sendiri yang bertugas merawat serta melestarikannya ialah pemilik pohon itu sendiri jadi sejak mereka lahir mereka telah memberikan kontribusi untuk pencegahan global warming. Generasi muda negeri kita sejak dini telah memiliki tanggung jawab terhadap bibit-bibit alveolus dunia. Nantinya bibit bibit alaveolus dunia tersebut juga akan sangat menyokong kelangsungan hidup kita. Jika hal itu dapat terlaksana dengan baik, tentunya juga berkat para pasangan pasangan pengantin baru yang melaksanakan peraturan baru itu. Pasti banyak sekali pohon yang akan tumbuh dan berkembang di masa depan. Hal itu di tujukan untuk pemulihan alveolu-alveolus dari paru-paru kita yang sebagian telah rusak. Bahkan tidak hanya memperbaiki, kita juga bisa menambah jumlahnya, mengembangkannya, membudidayakannya sebagai usaha dari bangsa kita untuk turut berpartisipasi dalam usaha pencegahan global warming. Kita mencoba mengaplikasikan pribahasa “sambil menyelam minum air” dengan kita membudidayakan penambahan satu bibit pohon sebagai bagian dari salah satu mahar, selain berfungsi sebagai upaya penghijauan negeri kita tapi juga sebagai upaya partsipasi kita terhadap dunia. Kita juga mendapat banyak sekali keuntungan dengan program tersebut. Nah tugas kitalah para generasi muda sebagai programer dan user dari program aplikasi ini. Mari kita wujudkan pemulihan alveolus-alveolus dunia.

Page 3: artikel DETCON 2K9

1 JIWA 1 POHON

Setiap manusia pastilah mengalami proses yang namanya proses kelahiran. Nah setiap kelahiran pastilah harus mengurus akta kelahiran ke pemerintah untuk mendaftarkan anak tersebut. Kami memiliki rencana untuk setiap kelahiran anak yang ingin mengurus akta kelahiran di himbau untuk meyertakan bibit pohon glodokan tanjung kepada kelurahan setempat yang nantinya kelurahan akan menyerahkannya kepada dinas pertamanan untuk di tanam di sekitar jalan tol untuk program penghijauan dan alveolus kota. Untuk itu sebelum kami mengadakan perealisasian program tersebut kami meminta saran kepada Dr.Danu Maryoto Teguh DSOG. Kami bersyukur dokter Danu bersedia membantu serta turut memberikan opini kepada kami. Dalam prosesnya kami memulai survei realisasi dari kita observasi jalan tol tandes bersama dokter Danu. Tujuan kami melakukan hal itu ialah agar kami dapat mengevaluasi segala hal yang kurang untuk merealisasikan program kami. Sambil observasi kami mengobrolkan berbagai hal agar kita dapat memajukan bangsa ini. Kalau bisa hal itu di mulai dari para generasi muda saat ini. Setelah melalui proses diskusi yang panjang akhirnya kami memecahkan masalah pengairan untuk phon-pohon yang akan kita tanam di sekitar jalan tol. Kami berencana menggunakan prinsip pipa paralel untuk pengairannya. Dalam artian kita menggunakan pipa yang telah di lubangi seperti shower. Mekanisme kerjanya ialah. Pipa air berdiameter 10cm diletakkan diatas tanah ( ± 40 cm dari permukaan tanah ) di sepanjang lintasan pohon. Beri lubang-lubang kecil pada pipa dengan jarak antar lubang sesuai jarak penanaman pohon. beri tiang besi penyangga untuk menahan pipa berjarak sekitar 2-3 meter antar penyangga. Pengairan dilakukan setiap pagi ( boleh juga dilakukan pada malam hari ) pada jadwal teratur (sebelum matahari tinggi ). Pengairan dilakukan selama 5-10 menit. Setelah waktu yang ditentukan berakhir, matikan air ( bisa digunakan sensor timer untuk setelan otomatis ). Prinsip kerja tersebut memiliki berbagai keuntungan yang di antaranya ialah: 1.Efisien 2.Tidak membutuhkan banyak tenaga kerja 3.Lebih terstuktur 4.Hemat air 5.Perawatan lebih awet 6.Pengecekan mekanisme mudah 7.Waktu bisa diatur dan terjadwal 8.Biaya cukup terjangkauNah, untuk para generasi muda bagaiman pendapat kalian?? Kami ingin menggugah semangat green n clean kalian. Dengan begini kota surabaya dapat lebih hijau. Seperti yang kita tahu surabaya ialah kota yang sangat panas.

Page 4: artikel DETCON 2K9

“DSIS” DAERAH SUPER ISTIMEWA SURABAYA

Kita pasti tahu bahwa di negara kita ini terdapat 3 daerah istimewa yaitu daerah istimewa nangro aceh darussalam, daerah istimewa yogyakarata, dan daerah istimewa jakarta. Mengapa kota surabaya tidak menjadi daerah istimewa??? Bahkan harusnya daerah super istimewa??? Pasti banyak yang berfikir “apa alasan dari anak ini berfikir seperti itu???” baiklah, saya akan menjelaskan alasan saya berfikir seperti itu.1. Kota surabaya merupakan kota yang sangat aktif memberikan perlawanan kepada sekutu. Hal itu di buktikan dari lamanya peperangan saat itu sehingga kota surabaya di anugerahi sebagai kota pahlawan. Pihak sekutu pun saat itu juga mengakui bahwa rakyat surabaya atau pertempuran di surabaya ialah perlawanan terhebat se asia tenggara.2. Kota surabaya sering kali memenangkan penghargaan adipura dan kalpataru3. Surabaya merupakan tempat bagi para “BONEK” bernaung4. Surabaya kota yang memiliki sejuta wisata kuliner.5. Surabaya merupakan kota yang memilki tata kota yang bernuansa green and clean6. Tempat dimana pusat perbelanjaan tradisional terbesar se-asia tenggara yaitu pasar turi.7. Kota yang paling jarang terkena bencana (sampai saat ini).8. Kota yang memilki jembatan terpanjang ke-2 di dunia.9. Surabaya memiliki logat yang khas.10. Surabaya merupakan tempat lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara11. Kebun binatang terbesar se-Asia Tenggara12. Masjid agung surabaya merupakan masjid terbesar se-Asia Tenggara13. Surabaya merupakan kota yang memiliki pembendaraan kata misuh terbanyak.

Nah. Atas dasar di atas itulah saya menyatakan bahwa kota surabaya layak menjadi daerahSuper istimewa karena memiliki banyak sekali keistimewaan. Yang harusnya di sadari oleh pemerintah indonesia.

Page 5: artikel DETCON 2K9

SEMANGAT BONEK UNTUK PEMBANGUNAN

Sering kali kita menganggap bahwa bonek itu gasro. Bersifat merusak. Seenaknya sendiri, sering kali melakukan tindakan fandalisme yang notabene merugikan bagi dirinya sendiri dan orang lain. Setiap manusia pastilah memiliki sisi bonek pada dirinya. Baik di sadari maupun tidak di sadari oleh orang itu sendiri. Namun jangan di lihat dari segi buruknya saja. Seperti semangat bonek yang dimilik oleh suparmin. Ia bekerja di badan pengolahan kotoran manusia. Bayangkan ia harus mengolah kotoran manusia sebanyak 300 liter sehari. Membayangkan saja kita tidak ingin apalagi melakukan pekerjaan hal itu. Namun dengan semangat bonek yang di miliki ia rela mengolah kotoran manusia yang menjijikkan itu. Jika bukan karena kenekatannya untuk terus dapat membiayai hidup keluarganya sudah pasti suparmin tidak mau melakoni pekerjaannya tersebut. Karena pekerjaan tersebut bagi kebanyakan orang merupakan pekerjaan yang menjijikkan. Dalam menjalani pekerjaan tersebut suparmin tidak pernah mengeluh. Ia tetap menerima kenyataan hidupnya. Ia dapat bertahan karena semangat bonek yang melekat pada dirinya begitu tinggi. Ia mampu mengolah rasa nekat yang ada pada dirinya dengan begitu baik. Padahal suparmin telah berumur 45 tahun. Yang menjadi pertanyaan ialah bagaimana suparmin memanage rasa bonek yang ada dalam dirinya. Jawabannya sungguh mengagetkan “yah, caranya kita jadi orang harus nerimo!! Ojok njaluk enak’e tok!! Belajarlah menyikapi masalah dengan otak.” Secara tidak langsung suparmin menyampaikan pesan bahwa sebagai remaja generasi penerus bangsa kita harus pandai-pandai menyikapi gejolak hati yang ada jika bisa kita seharusnya dapat merubah sifat yang negatif yang ada dalam diri kita menjadi menguntungkan bagi kita. Kedepannya suparmin ingin agar generasi muda dapat memanfaatkan sisi bonek yang ada pada remaja untuk hal hal yang lebih bermanfaat dan berguna. Manfaatkanlah sikap bonek yang tidak sembarang orang memiliki itu untuk merubah dunia di mulai dari lingkunganmu sendiri. Cobalah bertindak realistis dan terus semangat untuk membangun kota surabaya. Cobalah rubah image bonek yang jelek menjadi image baik yang bahkan dapat merubah atau sikap langkah yang tidak sembarang orang miliki pastinya tetap bersifat menguntungkan.

Page 6: artikel DETCON 2K9

Gerakan super nasional dan internasional

Segala sesuatu pasti kita memulainya dengan hal yang kecil. Kita tidak bisa mencapai hal yang besar apabila kita tidak dapat mencapai hal yang terkecil terlebih dahulu. Atas dasar itulah kami mencoba mengubah negeri ini,kami memulainya dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu. Hal itu mungkin terlihat seperti cara yang kuno dan tidak efisien namun hal itulah dasar dari segala keberhasilan yang saat ini telah ada. Kami memulai dari gerakan membuang sampah pada tempatnya yang dari kecil hingga saat ini selalu menjadi slogan kebersihan lalu sikap tanggap lingkungan oleh semua lapisan masyarakat. Dari hal kecil tersebut demi sedikit berkembang. Rasa tanggap terhadap liingkungan mulai tumbuh. Sering kali diadakan lomba-lomba kebersihan antar kampung yang diantaranya ialah kampung green and clean yang diadakan oleh Jawa Pos, lalu kampung RCTI, dan banyak lagi gerakan-gerakan yang mulai kami rintis. Dari banyaknya event-event lomba tersebut masyarakat kota jadi termotivasi untuk membuat kota surabaya jadi terlihat lebih bersih dan hijau. Kota surabaya yang bersih dan hijau membuat kota ini sering kali mendapat penghargaan KALPATARU dari pemerintah indonesia. Hal itu pastilah membuat kita sangat bangga. Dari gerakan kota terbersih, kota-kota di indonesia pastilah termotivasi untuk dapat seperti kota surabaya sehingga berbagai tempat di indonesia akan mulai mengalami perubahan dan perkembangan yang lebih baik dan signifikan dalam mewujudkan negeri yang bersih nyaman dan indah. Setelah berbagai usaha tersebut jika tempat-tempat di indonesia yang gersang telah di ubah menjadi tempat yang hijau maka tidak di pungkiri indonesia dapat menjadi negara terbersih dan terhijau di kancah dunia. Dunia akan mengakui bahwa gerakan indonesia ini merupakan penyelamat bumi ini. Dunia internasional akan melihat betapa besar kekuatan masyarakat indonesia yang memiliki kemampuan merubah yang sangat tinggi padahal rancangan tersebut di mulai dari cara-cara yang di anggap kuno dan tidak efisien.

Page 7: artikel DETCON 2K9

Heroes soul become green soul

Tentunya dalam pelajaran sejarah kita sering mendengar, membaca, bahkan menulis tentang semangat kepahlawanan arek-arek suroboyo yang saat ini terkenal dengan sebutan kota pahlawan. Semangat tersebut bahkan di akui si kancah internasional. Tepatnya pengakuan sekutu bahwa perlawanan terkuat ialah perlawanan kota Surabaya. Semangat tersebutlah yang menjadi dasar kota Surabaya dapat terus berkembang sampai saat ini. Nah untuk itu saya juga ingin mempergunakan semangat tersebut untuk pembahruan kota Surabaya dalam segi penghijauan kota Surabaya dan perencanaan kota Surabaya menjadi kota yang metropolitan. Di bidang penghijauan kita dapat mencontoh semangat ibu Tri Risma yang langsung turun tangan menangani pohon-pohon yang rusak. Nah untuk itu kita generasi muda dapat langsung mengaplikasikannya dengan merawat taman-taman yang ada di sekitar kita untuk terus menjadi hijau. Upaya pembersihan dan penghijauan di sekitar bantaran sungai. Lalu kita sebagai generasi muda yang penuh semangat nan kreativ kita juga harus dapat menciptakan upaya-upaya yang sekiranya dapat kita wujudkan untuk pembangunan kota yang nyaman dan hebat untuk kita diami. Di bidang upaya pembangunan kota yang metropolitan kita dapat memulai dengan kebiasaan hidup kita yang haruslah disiplin waktu yang merupakan ciri utama kota metropolitan di samping pembangunan kota yang bagus. Lalu kebiasaan untuk tidak bersikap fandalisme terhadap infrastruktur-infrastruktur kota yang ada. Kita juga haruslah berfikir bagaimana mengawali usaha tersebut. Dengan berjalannya kedua hal itu yaitu usaha penghijauan kota dan pembangunan kota kita dapat mewujudkan kota yang nyaman, tertib, maju, dan yang paling penting ialah semangat generasi muda yang tetap ingin melestarikan hal itu. Semoga kita semua dapat mewujudkan hal itu dengan semangat dari masing-masing generasi muda layaknya semangat kepahlawanan yang akhirnya merubah kota Surabaya menjadi kota yang metropolitan namun tetap rindang dan asri.