6
1 ANALISIS PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET TERHADAP KECERDASAN MAHASISWA DIPLOMA TIGA DENGAN KREATIFITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATOR Edy Susena, S.Kom Manajemen Informatika, Politeknik Indonusa Surakarta email: [email protected] Abstract Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin maju di pandang sebagai asset penting dalam menunjang kecerdasan bangsa. Perkembangan jaman yang cepat dewasa ini telah memberikan dampak yang luar biasa dalam pola kehidupan masyarakat. Teknologi informasi telah membuat kehidupan masyarakat yang dinamik dan cepat. Dengan adanya kemudahan- kemudahan yang diberikan, mendorong masyarakat untuk memanfaatkan teknologi informasi guna membantu dalam aktifitas setiap harinya. Di kalangan mahasiswa soal teknologi informasi sudah tidak asing lagi. Internet merupakan santapan setiap hari baik diakses melalui warnet, komputer pribadi, laptop, netbook, handphope atau alat yang lainnya. Dengan internet para mahasiswa asyik untuk mencari bahan kuliah, mencari tugas, berita, hiburan, games online, sosial networking atau mungkin mengakses hal hal yang tidak penting. Penelitian dilaksanakan di Politeknik Indonusa Surakarta dengan menggunakan mahasiswa sebagai media penelitian. Variabel utama yang digunakan untuk pengukuran adalah kompetensi, intensitas penggunaan internet, kecerdasan dan nilai ujian. Sedangkan untuk variabel moderator adalah kreatifitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kwantitatif dan diskriptif. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa mayoritas responden memilih setuju (Nilai 3) dengan prosentase 43% bahwa penggunaan internet dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan mahasiswa. Keywords: penelitian, kecerdasan dan internet 1. PENDAHULUAN Di kalangan mahasiswa soal teknologi informasi sudah tidak asing lagi. Internet merupakan santapan setiap hari baik diakses melalui warnet, komputer pribadi, laptop, netbook, handphope atau alat yang lainnya. Dengan internet para mahasiswa asyik untuk mencari bahan kuliah, mencari tugas, berita, hiburan, games online, sosial networking atau mungkin mengakses hal hal yang tidak penting. Banyak mahasiswa yang tidak memikirkan berapa biaya yang digunakan dalam mengakses internet, berapa waktu yang digunakan untuk mengakses internet, tidak memikirkan efek terlalu lama didepan komputer. Disamping itu mahasiswa ketergantungan kepada internet. Setiap tugas dan materi kuliah pasti menggandalkan bantuan google untuk mencarikan tugas atau materi kuliah yang diinginkan. Dan dengan copy paste dari internet bahan kuliah atau tugas kuliah langsung jadi dalam waktu yang cepat. Lepas dari apakah hasil copy paste itu dibaca atau tidak. Dengan demikian ketergantungan pada internet, dikawatirkan tingkat kecerdasan mahasiswa menurun. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian mengenai pengaruh internet terhadap kecerdasan mahasiswa. Menurut Keith W. Mielke sebagaimana dikutip oleh Arini Hidayati dalam bukunya berjudul ‘Televisi dan Perkembangan Sosial Anak’ mengatakan bahwa: “Masalah paling mendasar bukanlah jumlah jam yang dilewatkan si anak untuk menonton televisi, melainkan program-program yang ia tonton dan bagaimana para orang tua serta guru memanfaatkan program-program ini untuk sedapat mungkin membantu kegiatan belajar mereka.”(1998:74). Dari kutipan tersebut diatas jelas bahwa yang harus diwaspadai oleh para guru dan orang tua adalah acara apa yang ditonton anak di televisi itu dan

Artikel Hibah Dikti_Edy Susena

Embed Size (px)

DESCRIPTION

artikel hibah dikti edy susena

Citation preview

  • 1

    ANALISIS PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET

    TERHADAP KECERDASAN MAHASISWA DIPLOMA TIGA

    DENGAN KREATIFITAS SEBAGAI

    VARIABEL MODERATOR

    Edy Susena, S.Kom

    Manajemen Informatika, Politeknik Indonusa Surakarta

    email: [email protected]

    Abstract

    Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin maju di pandang sebagai

    asset penting dalam menunjang kecerdasan bangsa. Perkembangan jaman yang cepat dewasa ini

    telah memberikan dampak yang luar biasa dalam pola kehidupan masyarakat. Teknologi informasi

    telah membuat kehidupan masyarakat yang dinamik dan cepat. Dengan adanya kemudahan-

    kemudahan yang diberikan, mendorong masyarakat untuk memanfaatkan teknologi informasi guna

    membantu dalam aktifitas setiap harinya. Di kalangan mahasiswa soal teknologi informasi sudah

    tidak asing lagi. Internet merupakan santapan setiap hari baik diakses melalui warnet, komputer

    pribadi, laptop, netbook, handphope atau alat yang lainnya. Dengan internet para mahasiswa asyik

    untuk mencari bahan kuliah, mencari tugas, berita, hiburan, games online, sosial networking atau

    mungkin mengakses hal hal yang tidak penting. Penelitian dilaksanakan di Politeknik Indonusa Surakarta dengan menggunakan mahasiswa sebagai media penelitian. Variabel utama yang

    digunakan untuk pengukuran adalah kompetensi, intensitas penggunaan internet, kecerdasan dan

    nilai ujian. Sedangkan untuk variabel moderator adalah kreatifitas. Metode yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah metode kwantitatif dan diskriptif. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa

    mayoritas responden memilih setuju (Nilai 3) dengan prosentase 43% bahwa penggunaan internet

    dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan mahasiswa.

    Keywords: penelitian, kecerdasan dan internet

    1. PENDAHULUAN

    Di kalangan mahasiswa soal teknologi

    informasi sudah tidak asing lagi. Internet

    merupakan santapan setiap hari baik diakses

    melalui warnet, komputer pribadi, laptop,

    netbook, handphope atau alat yang lainnya.

    Dengan internet para mahasiswa asyik untuk

    mencari bahan kuliah, mencari tugas, berita,

    hiburan, games online, sosial networking atau

    mungkin mengakses hal hal yang tidak penting. Banyak mahasiswa yang tidak

    memikirkan berapa biaya yang digunakan

    dalam mengakses internet, berapa waktu yang

    digunakan untuk mengakses internet, tidak

    memikirkan efek terlalu lama didepan

    komputer. Disamping itu mahasiswa

    ketergantungan kepada internet. Setiap tugas

    dan materi kuliah pasti menggandalkan

    bantuan google untuk mencarikan tugas atau

    materi kuliah yang diinginkan. Dan dengan

    copy paste dari internet bahan kuliah atau

    tugas kuliah langsung jadi dalam waktu yang

    cepat. Lepas dari apakah hasil copy paste itu

    dibaca atau tidak. Dengan demikian

    ketergantungan pada internet, dikawatirkan

    tingkat kecerdasan mahasiswa menurun. Oleh

    karena itu, dalam penelitian ini penulis akan

    melakukan penelitian mengenai pengaruh

    internet terhadap kecerdasan mahasiswa.

    Menurut Keith W. Mielke sebagaimana

    dikutip oleh Arini Hidayati dalam bukunya

    berjudul Televisi dan Perkembangan Sosial Anak mengatakan bahwa: Masalah paling mendasar bukanlah jumlah jam yang

    dilewatkan si anak untuk menonton televisi,

    melainkan program-program yang ia tonton

    dan bagaimana para orang tua serta guru

    memanfaatkan program-program ini untuk

    sedapat mungkin membantu kegiatan belajar

    mereka.(1998:74). Dari kutipan tersebut diatas jelas bahwa yang harus diwaspadai

    oleh para guru dan orang tua adalah acara apa

    yang ditonton anak di televisi itu dan

  • 2

    bukannya berapa lama anak menonton

    televisi. Padahal kecenderungan yang ada

    justru sebaliknya. Orang tua jarang benar-

    benar memperhatikan apa yang ditonton

    anak-anaknya dan lebih sering melarang

    anak-anak agar jangan menonton televisi

    terlalu lama karena bisa mengganggu jam

    belajar mereka. (Ibid) Sudah menjadi

    tanggung jawab orang tua pula untuk selalu

    mendampingi anak-anak dalam menonton

    televisi, memberikan pengertian dan

    penjelasan atas apa yang tidak dimengerti

    oleh anak-anak. Memberikan penjelasan

    kenapa suatu tindak kekerasan bisa terjadi dan

    apa akibat dari semua itu. Orang tua juga

    harus jeli dalam melihat program-program

    acara televisi yang ditonton oleh anak.

    Apakah cocok dengan usianya, apakah

    bersifat mendidik atau justru malah merusak

    moral si anak. Mungkin sebagai orang tua,

    tidak akan kesulitan untuk langsung melarang

    seorang anak untuk menonton film-film

    dewasa yang mengandung unsur seks dan

    kekerasan secara vulgar, karena dengan

    memandang sepintas lalu saja sudah jelas

    diketahui bahwa acara tersebut tidak cocok

    untuk anak. Tetapi pernahkah orangtua

    mengamati film-film kartun yang

    kelihatannya memang sudah layak menjadi

    konsumsi anak-anak? Pernahkah orang tua

    peduli bahwa berbagai tayangan film kartun

    Jepang yang mempertontonkan heroisme,

    seperti film seri Kenji, Dragon Ball dan

    sebagainya telah menyebabkan seorang anak

    menjadi seorang yang agresif?

    Dikatakan oleh Joseph T. Klapper

    bahwa media bukanlah penyebab perubahan

    satu-satunya melainkan ada faktor-faktor lain

    yang menengahi (mediating factors). Namun

    bagaimanapun juga, jika mengacu pada teori

    efek media maka terdapat teori Belajar,

    dimana seseorang itu belejar melakukan

    sesuatu dari media. Seorang anak bisa dengan

    fasihnya menirukan ucapan atau lagu-lagu

    yang di dengarnya di televisi. Mereka pun

    dengan segala kepolosan dan keluguannya

    sering pula menirukan segala gerak dan

    tingkah laku tokoh idolanya di televisi.

    Kecerdasan ialah istilah umum yang

    digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran

    yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti

    kemampuan menalar, merencanakan,

    memecahkan masalah, berpikir abstrak,

    memahami gagasan, menggunakan bahasa,

    dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya

    dengan kemampuan kognitif yang dimiliki

    oleh individu. Kecerdasan dapat diukur

    dengan menggunakan alat psikometri yang

    biasa disebut sebagai tes IQ. Ada juga

    pendapat yang menyatakan bahwa IQ

    merupakan usia mental yang dimiliki manusia

    berdasarkan perbandingan usia kronologis.

    Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi

    kecerdasan, yaitu:

    a. Faktor Bawaan atau Biologis Dimana faktor ini ditentukan oleh sifat

    yang dibawa sejak lahir. Batas

    kesanggupan atau kecakapan seseorang

    dalam memecahkan masalah, antara lain

    ditentukan oleh faktor bawaan.

    b. Faktor Minat dan Pembawaan yang Khas Dimana minat mengarahkan perbuatan

    kepada suatu tujuan dan merupakan

    dorongan bagi perbuatan itu.

    c. Faktor Pembentukan atau Lingkungan Dimana pembentukan adalah segala

    keadaan di luar diri seseorang yang

    mempengaruhi perkembangan inteligensi.

    d. Faktor Kematangan Dimana tiap organ dalam tubuh manusia

    mengalami pertumbuhan dan

    perkembangan.

    e. Faktor Kebebasan Hal ini berarti manusia dapat memilih

    metode tertentu dalam memecahkan

    masalah yang dihadapi. Di samping

    kebebasan memilih metode, juga bebas

    dalam memilih masalah yang sesuai

    dengan kebutuhannya.

    Salah satu uji kecerdasan yang diterima

    luas ialah berdasarkan pada uji psikometrik

    atau IQ. Pengukuran kecerdasan dilakukan

    dengan menggunakan tes tertulis atau tes

    tampilan (performance test) atau saat ini

    berkembang pengukuran dengan alat bantu

    komputer. Alat uji kecerdasan yang biasa di

    pergunakan adalah :

    a. Stanford-Binnet intelligence scale b. Wechsler scales yang terbagi menjadi

    beberapa turunan alat uji seperti :

    1. WB (untuk dewasa)

    2. WAIS (untuk dewasa versi lebih

    baru)

    3. WISC (untuk anak usia sekolah)

    4. WPPSI (untuk anak pra sekolah)

    c. IST d. TIKI (alat uji kecerdasan Khas Indonesia)

  • 3

    e. FRT f. PM-60, PM Advance

    2. KAJIAN LITERATUR DAN PEGEMBANGAN HIPOTESIS

    Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan

    oleh Fauzi, Rizal. 2010. Pengaruh Internet

    Terhadap Prestasi Belajar IPS Sejarah Kelas

    X semester II SMAN 1 Bandar Kabupaten

    Batang Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi,

    Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial,

    Universitas Negeri Semarang. Pembimbing:

    (I) Drs. Subagyo, M.Pd. (II) Drs. Abdul

    Muntholib, M.Hum menyimpulkan bahwa

    Berdasarkan dari hasil angket yang

    disebarkan dalam penelitian, maka

    setelahdimasukkan ke dalam rumus Deskriptif

    Persentase kemudian didapatkan hasil sebesar

    : 78 %, sehingga dapat ditafsirkan bahwa

    penguasaan internet kelas X di SMA Negeri 1

    Bandar Kabupaten Batang Tahun 2009/2010

    termasuk dalam kategori Baik. Disamping

    menggunakan angket, untuk mengetahui

    tentang penguasaan penggunaan internet

    internet kelas X di SMA Negeri 1 Bandar

    Kabupaten Batang Tahun 2009/2010 juga

    dilakukan dengan wawancara dengan

    beberapa guru dan murid. Hasil wawancara

    dengan beberapa guru menunjukan bahwa

    sebagian besar siswa bisa berinternet dalam

    kaitantanya untuk menunjang pembelajaran.

    Berdasarkan hasil Uji hipotesis diperoleh

    pengaruh yang positif dan signifikan antara

    pemanfaatan Internet dengan prestasi belajar

    siswa, terbukti nilai rxy= 0,378 dengan taraf

    signifikansi 0,05 (r tabel 0,361), berarti r

    hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r

    tabel ) artinya hipotesis dari penelitian dapat

    diterima. Berdasarkan hasil penelitian yang

    dilakukan, peneliti memberikan saran antara

    lain sebagai berikut : 1) Mengingat masih

    ditemukan sebagian kecil dari siswa yang

    belum bisa berinternet dalam kaitanya untuk

    menunjang pembelajaran, maka hal ini harus

    menjadi perhatian guru khususnya guru TIK

    agar siswa tadi bisa menggunakanya terutama

    dalam mendukung untuk membuat tugas, 2)

    Mengingat internet juga membawa dampak

    negatif, maka bagi para Guru untuk terus

    memberikan bimbingan moral kepada

    siswanya agar hal-hal yang bersifat negatif

    bisa dihindari. Berdasarkan penelitian

    tersebut penulis membuat hipotesis dalam

    penelitian ini bahwa dengan teknologi

    internet akan mempengaruhi kecerdasan

    mahasiswa.

    3. METODE PENELITIAN

    Desain penelitian yang direncanakan

    secara garis besar dapat diterangkan sebagai

    berikut :

    a. Tahap awal adalah tahap persiapan untuk mengidentifikasi masalah dan pencarian

    studi pustaka. Hal ini berguna untuk

    mengetahui permasalah yang akan diteliti.

    b. Setelah masalah teridentifikasi dan dasar dasar studi pustaka ditemukan, maka tahap berikutnya mulai mengadakan

    pengumpulan data dengan cara

    wawancara, dokumentasi dan kuisioner.

    Tujuan langkah ini adalah untuk

    mengetahui intensitas penggunaan

    internet hubungannya dengan kompetensi

    yang akan diukur.

    c. Setelah terkumpul data data yang dibutuhkan maka data tersebut diolah dan

    dijadikan dasar untuk pelaksanaan

    penelitian.

    d. Langkah berikutnya adalah pelaksanaan kegiatan yang menunjang dalam

    penelitian. Kegiatan yang dilakukan

    dengan memberikan tugas kepada

    mahasiswa untuk diselesaikan dengan

    cara intensitas penggunaan internet dan

    tanpa menggunakan internet. Sehingga

    dari hasil ini akan dievaluasi untuk

    mendapatkan data data yang baru sebagai dasar untuk menyimpulkan hasil

    penelitian.

    e. Selama penelitian selalu diadakan diskusi dengan penbeliti senior guna menjaga

    kualitas hasil penelitian.

  • 4

    Berikut gambaran desain penelitian yang akan

    dilakukan oleh peneliti.

    Sedangkan metodologi penelitian yang

    dilakukan adalah :

    4. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Kegiatan yang Dilakukan

    Dalam rangka melaksanakan penelitian,

    penulis telah melakukan berbagai

    kegiatan antara lain :

    1. Persiapan penelitian 2. Survey dan identifikasi masalah 3. Menentukan responden 4. Penyebaran kuisioner 5. Pengolahan hasil kuisioner 6. Menentukan hasil dan kesimpulan 7. Penyusunan laporan

    Profil Responden

    Dari hasil kuisioner, penulis mendapatkan

    data responden sebagai berikut: rata rata usia 19.5 Tahun, semester 2 (dua), asal

    pedesaan 16 (80%), kota 4 (20%), jenis

    Kelamin laki laki : 6 (20%) Perempuan : 14 (80%)

    1. Tempat tinggal : Rumah : 18 (90%) Kost : 2 (10%)

    A. Pengolahan Data

    Dalam penelitian ini penulis

    menggunakan variabel utama sebagai

    pengukuran adalah kompetensi,

    intensitas penggunaan internet,

    kecerdasan dan nilai ujian. Sedangkan

    untuk variabel moderator adalah

    kreatifitas.

    1. Variabel Kompetensi Richard E. Boyatzis (2008)

    mengemukakan: kompetensi

    merupakan karakteristik-karakteristik

    dasar seseorang yang menuntun atau

    menyebabkan keefektifan dan kinerja

    yang menonjol. Hasil penelitian dapat

    disimpulkan bahwa kompetensi

    mahasiswa yang kurang sebesar 1%,

    cukup 39%, Baik 49% dan sangat

    baik 11%.

    2. Intensitas Penggunaan Internet Intensitas adalah ukuran yang

    digunakan untuk mengukur lama

    kegiatan yang dilakukan. Berikut

    hasil kuisioner dengan empat

    pertanyaan tentang intensitas

    penggunaan internet. Hasil kuisioner

    menunjukkan paling banyak 11

    responden (55%) cenderung setiap

    hari mengakses internet. Hasil

    kuisioner menunjukkan bahwa paling

    banyak 10 responden (50%)

    cenderung setiap kali menggunakan

    internet selama 30 60 menit hari mengakses internet. Hasil kuisioner

    menunjukkan bahwa paling banyak 7

    responden (35%) cenderung

    mengakses internet dari warnet. Hasil

    kuisioner menunjukkan bahwa paling

    banyak 8 responden (40%) cenderung

    mengakses internet untuk

    mengerjakan tugas kuliah. Hasil

    kuisioner menunjukkan bahwa paling

    banyak 12 responden (40%)

    cenderung mengakses internet untuk

    mengerjakan tugas kuliah.

    3. Kecerdasan Kecerdasan ialah istilah umum yang

    digunakan untuk menjelaskan sifat

    pikiran yang mencakup sejumlah

    kemampuan, seperti kemampuan

    menalar, merencanakan, memecahkan

    masalah, berpikir abstrak, memahami

    gagasan, menggunakan bahasa, dan

    belajar. Kecerdasan dapat diukur

    dengan menggunakan alat psikometri

  • 5

    yang biasa disebut sebagai tes IQ.

    Hasil kuisioner menunjukkan bahwa

    mayoritas responden memilih setuju

    (Nilai 3) dengan prosentase 43%

    bahwa penggunaan internet dapat

    mempengaruhi tingkat kecerdasan

    mahasiswa.

    4. Nilai ujian Nilai ujian adalah hasil yang didapat

    setelah mengikuti ujian yang

    dinyatakan dalam bentuk angka atau

    huruf yang memiliki arti tertentu.

    Berikut data hasil kuisioner :

    Tabel Hasil Pengaruh Internet Pada

    Nilai Ujian Semester 1

    No Nama Mata

    Kuliah

    Pengaruh internet

    1 2 3 4

    1

    Pendidikan

    Agama 8 10 0 2

    2 Bahasa Inggris I 0 3 8 9

    3 Bahasa Indonesia 7 8 3 2

    4

    Logika

    Matematika 7 9 2 2

    5 Desain Grafis 9 4 5 2

    6

    Algoritma dan

    Struktur Data 3 12 2 3

    7 Program Aplikasi I 3 8 6 3

    8 Sistem Operasi 2 7 6 5

    9

    Pengelolaan

    Perangkat Keras 2 8 6 4

    Ketengan pengaruh internet :

    1. = tidak pengaruh 2. = Sedikit pengaruh 3. = Pengaruh 4. = Sangat pengaruh

    Tabel Hasil Pengaruh Internet Pada

    Nilai Ujian Semester 2

    No Nama Mata

    Kuliah

    Pengaruh internet

    1 2 3 4

    1 Bahasa Inggris II 2 3 10 5

    2 Kewarganegaraan 2 8 6 4

    3

    Manajemen

    Dasar 2 8 8 2

    4 Akuntansi I 7 6 6 1

    5

    Jaringan

    Komputer 2 9 8 1

    6 Program Aplikasi II 3 11 5 1

    7

    Konsep Basis

    Data 1 10 7 2

    8 Pemrograman Dasar 3 14 2 1

    9

    Pemrograman

    Visual I 3 10 6 1

    Ketengan pengaruh internet :

    1. = tidak pengaruh 2. = Sedikit pengaruh 3. = Pengaruh

    4. = Sangat pengaruh

    5. KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil kuisioner yang telah diolah

    pada bab sebelumnya, maka penulis dapat

    memberikan beberapa kesimpulan, antara

    lain:

    1. Profil responden rata rata berusia 19.5 Tahun, masih pada tingkat semester 2

    (dua). Kebanyakan asal responden dari

    pedesaan 80% sedangkan 20% nya dari

    perkotaan.

    2. Kompetensi responden diaplikasi Ms. Office 90% baik, game 65% cukup,

    internet 65% baik, Search Engine 40%

    cukup dan 40% baik dan website 60%

    cukup.

    3. Hasil kuisioner menunjukkan paling banyak 11 responden (55%) cenderung

    setiap hari mengakses internet.

    4. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa paling banyak 10 responden (50%)

    cenderung setiap kali menggunakan

    internet selama 30 60 menit hari mengakses internet.

    5. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa paling banyak 7 responden (35%)

    cenderung mengakses internet dari

    warnet.

    6. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa paling banyak 8 responden (40%)

    cenderung mengakses internet untuk

    mengerjakan tugas kuliah.

    7. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa paling banyak 12 responden (40%)

    cenderung mengakses internet untuk

    mengerjakan tugas kuliah.

    8. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa mayoritas responden memilih setuju

    (Nilai 3) dengan prosentase 43% bahwa

    penggunaan internet dapat mempengaruhi

    tingkat kecerdasan mahasiswa.

    9. Nilai ujian yang dipengaruhi dengan penggunaan internet rata rata B dan A

    Berdasarkan penemuan yang diperoleh dari

    penelitian ini, dapat dianjurkan beberapa

    saran sebagai berikut:

    1. Mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang Ms.

    Office, game, internet, search engine dan

    website

    2. Perlunya penelitian lebih lanjut dengan variabel yang berbeda untuk mengukur

    tingkat kecerdasan mahasiswa

  • 6

    3. Institusi dapat meningkatkan layanan di bidang internet sehingga lebih

    meningkatkan kecerdasan mahasiswa

    4. Perlu adanya literature dan jurnal untuk menampung jurnal jurnal hasil penelitian dosen

    6. REFERENSI

    Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi

    Prof. Jogiyanto HM., Akt., MBA., Ph.D,

    Metodologi Penelitian Sistem

    Informasi, Andi Offset, Yogyakarta,

    2007

    Masri Singarimbun, 1987, Metode Penelitian

    Survei, Balai Pustaka

    Steve D.S , 2000, Cara Mudah Berkreasi Web

    di Situs Internet