8
Vivi Afrilia Sari: FKIP S-1 PGSD Page | 1 ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS V SDN NO. 170/I KEHIDUPAN BARU Oleh: VIVI AFRILIA SARI NIM AIDI09131 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014

ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/.../jurnal_mhs/artikel/A1D109131.pdf · Vivi Afrilia Sari FKIP S-1 PGSD Page ... peneliti tertarik untuk

  • Upload
    ngotram

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/.../jurnal_mhs/artikel/A1D109131.pdf · Vivi Afrilia Sari FKIP S-1 PGSD Page ... peneliti tertarik untuk

Vivi Afrilia Sari: FKIP S-1 PGSD Page | 1

ARTIKEL ILMIAH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE

LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS V

SDN NO. 170/I KEHIDUPAN BARU

Oleh:

VIVI AFRILIA SARI

NIM AIDI09131

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2014

Page 2: ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/.../jurnal_mhs/artikel/A1D109131.pdf · Vivi Afrilia Sari FKIP S-1 PGSD Page ... peneliti tertarik untuk

Vivi Afrilia Sari FKIP S-1 PGSD Page | 2 [email protected]

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE

LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS V

SDN NO. 170/I KEHIDUPAN BARU

Oleh:

VIVI AFRILIA SARI

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP

Universitas Jambi

ABSTRAK

Rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa merupakan salah satu masalah

dalam pembelajaran di sekolah. Untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia

materi unsur-unsur cerita pendek, guru perlu menerapkan model pembelajaran

Cooperative Learning Tipe Jigsaw sebagai model pembelajaran yang dapat membantu

siswa untuk mencapai nilai yang baik. Oleh karena itu, masalah penelitian dirumuskan

sebagai berikut; “Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative

Learning Tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran

Bahasa Indonesia materi Unsur-Unsur Cerita Pendek di Kelas V SDN No. 170/I

Kehidupan Baru?”.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran Bahasa Indonesia materi Unsur-Unsur Cerita Pendek dengan

menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw di kelas V SDN

No. 170/I Kehidupan Baru.

Metode penelitian ini berupa PTK (Penelitian Tindakan Kelas), dengan subjek

penelitian berjumlah 20 orang siswa. Variabel yang diteliti yaitu hasil belajar siswa

yang dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahap

perencanaan, tahap implementasi tindakan, observasi dan evaluasi, serta tahap

refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I hanya 65% siswa mencapai

kategori tuntas, nilai rata-rata hasil belajar baru mencapai 72,2. Pada siklus II terjadi

peningkatan, siswa yang mencapai tuntas belajar 75%, dan hasil belajar mencapai

nilai rata-rata 75,8. Pada akhir siklus III, 95% siswa dinyatakan berhasil mencapai

kategori tuntas belajar, dan mencapai nilai rata-rata 81,8. Oleh karena itu hipotesis

tindakan yang diajukan dapat diterima.

Dari hasil penelitian yang telah diperoleh dan dianalisis maka dapat

disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Cooperati Learning tipe Jigsaw

pada pembelajaran Bahasa Indonesia, untuk materi unsur-unsur cerita pendek dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 170/I Kehidupan Baru. Maka

Page 3: ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/.../jurnal_mhs/artikel/A1D109131.pdf · Vivi Afrilia Sari FKIP S-1 PGSD Page ... peneliti tertarik untuk

Vivi Afrilia Sari FKIP S-1 PGSD Page | 3 [email protected]

disarankan untuk para guru agar dapat menerapkan model pembelajaran dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia agar hasil belajar yang diperoleh maksimal.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw.

I. PENDAHULUAN

Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib

yang diajarkan di SDN No. 170/I Kehidupan Baru. “Pembelajaran Bahasa Indonesia

diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan

baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis, baik dalam situasi formal maupun

informal, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia

Indonesia” (Anonim, 2013:1).

Selain itu pembelajaran bahasa diharapkan mampu menjadi bekal bagi peserta

didik untuk melanjutkan pendidikan dan untuk mengembangkan kemampuan dalam

berfikir serta mengembangkan keterampilan siswa dalam mengemukakan gagasan dan

perasaan.

Banyak cara yang diinginkan oleh guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai

dengan optimal tetapi terkadang cara yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran

kurang tepat sehingga menimbulkan masalah bagi siswa dalam memahami materi yang

diajarkan oleh guru. Selama ini guru dalam melakukan pembelajaran Bahasa Indonesia

di sekolah terutama pada materi unsur-unsur cerita pendek sangatlah kurang

membimbing siswa, sehingga masih banyak siswa yang mengalami kesulitan, guru

hanya memberikan pembelajaran dengan ceramah serta tanya jawab saja. Hal ini

mengakibatkan siswa jenuh dan bosan sehingga siswa kurang memperhatikan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran, serta menimbulkan situasi belajar yang tidak

efektif.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada pembelajaran unsur-unsur

cerita pendek di kelas V SDN No. 170/I Kehidupan Baru bahwa hasil belajar yang

diperoleh siswa sangatlah rendah, sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa tersebut

mengalami permasalahan yaitu siswa belum mampu mencapai hasil belajar sesuai

dengan Kriteria Ketuntasan Minimum yang sudah ditetapkan yaitu 65. Hal ini terlihat

pada hasil belajar yang diperoleh siswa kelas V SDN No. 170/I Kehidupan Baru hanya

7 atau 35% siswa yang memperoleh nilai sesuai atau lebih dari KKM yang telah

ditetapkan.

Setelah dianalisis, ditemukan bahwa penyebab rendahnya hasil belajar siswa

kelas V SDN No. 170/I Kehidupan Baru tersebut yaitu : (1) dalam menyampaikan

materi mengidentifikasi unsur-unsur cerita pendek guru kurang membimbing siswa

serta hanya menggunakan metode ceramah saja, (2) tidak adanya usaha guru untuk

merangsang ingatan siswa (misalnya tidak memberikan pre tes), (3) kurangnya upaya

guru dalam membangkitkan perhatian siswa, (4) kurangnya upaya guru dalam

menjelaskan tujuan dan kompetensi yang harus dicapai, (5) guru kurang melakukan

variasi dalam pembelajaran, (6) rendahnya tingkat pemahaman siswa yang diajarkan

oleh guru.

Dari faktor penyebab permasalahan yang dihadapi siswa kelas V SDN No. 170/I

Kehidupan Baru, perlu diadakannya suatu tindakan untuk mengatasi permasalahan

Page 4: ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/.../jurnal_mhs/artikel/A1D109131.pdf · Vivi Afrilia Sari FKIP S-1 PGSD Page ... peneliti tertarik untuk

Vivi Afrilia Sari FKIP S-1 PGSD Page | 4 [email protected]

tersebut yaitu dengan menerapkan suatu model pembelajaran. Salah satu model

pembelajaran yang memungkinkan dapat mengatasi permasalahan tersebut yaitu model

pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw. Melalui model pembelajaran ini siswa

dapat belajar mengemukakan pendapat, mengembangkan pengetahuanya serta dapat

meningkatkan keterampilan dalam bekerja sama.

Pada pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw ini siswa dituntut untuk

bekerja sama, dengan bekerja sama siswa akan lebih mudah dalam memahami materi

pelajaran karena mereka dapat saling bertukar pikiran satu sama lain dengan bimbingan

guru. Selain itu, pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw ini merupakan salah

satu tipe pembelajaran yang mendorong siswa untuk saling membantu dalam mengusai

materi pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.

Dalam pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw siswa lebih

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, karena dalam pembelajaran Cooperative

Learning Tipe Jigsaw diberikan materi yang berbeda lalu mereka membentuk tim ahli

untuk berdiskusi, selanjutnya mereka kembali lagi pada kelompok asal dan menjelaskan

kepada teman-teman mereka hasil diskusi mereka di kelompok ahli. Dengan begitu,

siswa akan lebih mudah memahami materi karena mereka bukan hanya mendengarkan

penjelasan dari guru saja melainkan mereka mencari tahu sendiri dari sumber ataupun

dari teman meraka.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

peneliti tertarik untuk mengangkat judul “Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

materi Unsur-Unsur Cerita Pendek melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning

Tipe Jigsaw di Kelas V SDN No. 170/I Kehidupan Baru”.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Hasil Belajar Unsur-Unsur Cerita Pendek

Menurut Hamalik (dalam Ekawarna, 2011:41) mengemukakan bahwa “hasil

belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur

dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil belajar itu

biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau kata-kata baik, sedang, kurang dan

sebagainya”.

“Hasil belajar nyata dari apa yang dapat dilakukannya yang tidak dapat

dilakukannya sebelumnya. Maka terjadi perubahan kelakuan yang dapat kita amati dan

dapat dibuktikannya dalam perbuatan” (Nasution, 1982:176). Jihad dan Haris (2008:14)

mengemukakan bahwa “hasil belajar merupakan pencapaian bentuk perubahan perilaku

yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris dari proses

belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu”.

Demikian halnya dalam pembelajaran materi unsur-unsur cerita pendek bukan

hanya memahami konsep-konsepnya saja, melainkan siswa mampu menerapkannya

dengan menganalisis suatu unsur dalam cerita pendek seperti tokoh, tema, alur, latar,

dan amanat.

Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw

Shingwa (2013:1) berpendapat bahwa “model pembelajaran kooperatif jigsaw

adalah satu jenis pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu

kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu

mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya”. Lie (dalam

Page 5: ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/.../jurnal_mhs/artikel/A1D109131.pdf · Vivi Afrilia Sari FKIP S-1 PGSD Page ... peneliti tertarik untuk

Vivi Afrilia Sari FKIP S-1 PGSD Page | 5 [email protected]

Rusman, 2010:218) juga berpendapat bahwa “pembelajaran kooperatif model jigsaw ini

merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil

yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama

saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw ini adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa

anggota dalam satu kelompok secara heterogen yang bertanggung jawab atas

penguasaan materi dan mampu menyampaikannya kepada anggota lain dalam

kelompoknya.

Pada dasarnya, model pembelajaran ini berpusat pada siswa. Siswa mempunyai

peran dan tanggung jawab besar dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai

fasilisator dan motifator. Guru membagi satuan informasi yang besar menjadi

komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok

belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota

bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap komponen/sub topik yang ditugaskan

guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggung

jawab terhadap sub topik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari dua

atau tiga orang sebagai kelompok ahli.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN No. 170/I Kehidupan Baru yang

terletak di Desa Kehidupan Baru, Kec. Maro Sebo Ilir, Kab. Batang Hari. Sekolah ini

mempunyai enam ruang kelas untuk belajar, satu ruang kantor untuk majelis guru serta

kepala sekolah. Penelitian Tindakan Kelas ini disusun untuk siswa kelas V SDN No.

170/I Kehidupan Baru, yang diselenggarakan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014.

Maka dari itu, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 20 orang, dengan

rata-rata berumur 10 sampai 11 tahun. Adapun objek penelitian ini adalah berupa

variabel yang diselidiki dalam rangka memecahkan permasalahan.

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini didesain untuk beberapa siklus, dimana

tiap-tiap siklus dilaksanakan dalam 2 (dua) kali tatap muka. Rencana tindakan pada

masing-masing siklus dalam penelitian ini dibagi dalam empat kegiatan yaitu: (1)

Perencanaan, (2) Implementasi Tindakan, (3) Observasi dan Evaluasi, dan (4) Analisis

dan Refleksi.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitatif tentang aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran akan

dikumpulkan melalui pelaksanaan observasi dengan menggunakan lembar observasi.

Data kuantitatif yang akan merekam daya serap siswa terhadap pembelajaran akan

dikumpulkan melalui pelaksanaan evaluasi secara tertulis dengan menggunakan lembar

evaluasi (bentuk soal uarian). Sedangkan sumber data dari penelitian ini adalah siswa

kelas V SDN No. 170/I Kehidupan Baru.

Kriteria keberhasilan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah jika nilai yang

diukur dengan lembaran tes (variabel hasil belajar) mencapai nilai minimal 65 dalam

skala 10-100 dengan persentase 80%, artinya jika 80% dari seluruh siswa telah

mencapai nilai minimal 65 berarti kriteria keberhasilan yang diharapkan telah tercapai.

Page 6: ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/.../jurnal_mhs/artikel/A1D109131.pdf · Vivi Afrilia Sari FKIP S-1 PGSD Page ... peneliti tertarik untuk

Vivi Afrilia Sari FKIP S-1 PGSD Page | 6 [email protected]

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian tindakan dengan menggunakan pola 3 (tiga) siklus, ternyata

dapat menguji hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini. Berdasarkan

kerangka berfikir yang disajikan pada Bab II, dalam penelitian ini diajukan hipotesis

tindakan yaitu “Dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe

Jigsaw pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Unsur–Unsur Cerita Pendek dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN No. 170/I Kehidupan Baru”.

Kemudian yang menjadi kriteria keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas

ini sebagaimana dikemukakan pada Bab III adalah jika nilai yang diukur dengan

lembaran tes (variabel hasil belajar) mencapai nilai minimal 65 dalam skala 10-100

dengan persentase 80%, artinya jika 80% dari seluruh siswa telah mencapai nilai

minimal 65 berarti kriteria keberhasilan yang diharapkan telah tercapai.

Pada siklus I terdapat kekurangan dan kelebihan aktivitas siswa dan guru,

dimana kekurangannya pada aktivitas siswa anatara lain untuk aspek semangat

mengikuti kegiatan pembelajaran, memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan

guru, mencatat hal-hal penting saat proses pembelajaran, berani bertanya kepada guru,

berani menjawab pertanyaan guru, dan mengerjakan tugas tepat waktu. Sedangkan

kelebihannya yaitu untuk aspek aktivitas dalam berdiskusi kelompok, tekun

mengerjakan tugas, dan siswa tidak keluar masuk pada saat pembelajaran.

Selanjutnya, kekurangan aktivitas guru pada yaitu pada aspek membuka

pelajaran/apersepsi, pengelolaan kelas, pemberian motivasi dalam belajar, penjelasan

materi, kemampuan melakukan evaluasi, menyimpulkan materi pelajaran, dan

pemberian umpan balik. Dan kelebihannya yaitu pada aspek penerapan model

pembelajaran Cooperatif Learning tipe Jigsaw, pemberian penghargaan kepada siswa,

dan menutup pelajaran.

Pada siklus II, pembelajaran sudah mengalami peningkatan namun masih

terdapat kekurangan aktivitas siswa dan guru. Peningkatan dalam aktivitas siswa adalah

untuk aspek semangat mengikuti kegiatan pembelajaran dari 57% menjadi 62%,

memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan guru dari 51% menjadi 53%,

mencatat hal-hal penting saat proses pembelajaran dari 57% menjadi 65%, berani

menjawab pertanyaan guru dari 58% menjadi 73%. Sedangkan pada aktivitas guru juga

sudah mengalami peningkatan. Hal ini diketahui adanya peningkatan pada aspek

membuka pelajaran/apersepsi, pemberian motivasi dalam belajar, kemampuan

melakukan evaluasi, dan menyimpulkan materi pelajaran.

Pada siklus III, aktivitas siswa dan guru sudah mengalami peningkatan, yaitu

untuk aktivitas siswa pada aspek semangat mengikuti kegiatan pembelajaran dari 62%

menjadi 71%, memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan guru dari 53%

menjadi 71%, aktivitas dalam berdiskusi kelompok dari 70% menjadi 75%, mencatat

hal-hal penting saat proses pembelajaran dari 65% menjadi 71%, berani bertanya

kepada guru dari 57% menjadi 71%, berani menjawab pertanyaan guru dari 73%

menjadi 80%, Tekun mengerjakan tugas dari 77% menjadi 78%, mengerjakan tugas

tepat waktu dari 56% menjadi 73%. Sedangkan aktivitas guru, peningkatannya dapat

diketahui bahwa pada semua aspek sudah dapat dikategorikan baik.

Page 7: ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/.../jurnal_mhs/artikel/A1D109131.pdf · Vivi Afrilia Sari FKIP S-1 PGSD Page ... peneliti tertarik untuk

Vivi Afrilia Sari FKIP S-1 PGSD Page | 7 [email protected]

V. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari hasil analisis dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaran Cooperati Learning tipe Jigsaw pada pembelajaran

Bahasa Indonesia, untuk materi unsur-unsur cerita pendek dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas V SDN 170/I Kehidupan Baru. Terlihat dari hasil yang diperoleh

pada siklus I yaitu ketuntasan belajar yang diperoleh sebesar 65%, nilai rata-rata hasil

belajar baru mencapai 72,2. Pada siklus II terjadi peningkatan, siswa yang mencapai

tuntas belajar 75%, dan hasil belajar mencapai nilai rata-rata 75,8. Pada akhir siklus III,

95% siswa dinyatakan berhasil mencapai kategori tuntas belajar, dan mencapai nilai

rata-rata 81,8.

Hasil ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang telah mencapai target yang

telah ditetapkan baik secara perorangan maupun secara keseluruhan/kelas, secara

perorangan nilai ketuntasan adalah 65 dan secara kelompok nilai ketuntasannya adalah

80% dari seluruh siswa.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberi saran sebagai berikut.

1. Agar dalam proses pembelajaran pada materi unsur-unsur cerita pendek dapat

berjalan dengan baik, hendaknya guru menerapkan model pembelajaran Cooperatif

Learning tipe Jigsaw agar hasil belajar siswa meningkat.

2. Dalam menerapkan model pembelajaran Cooperatif Learning tipe Jigsaw, guru

perlu mempertimbangkan kesesuaian dengan materi yang ada di sekolah.

3. Model pembelajaran Cooperatif Learning tipe Jigsaw adalah model pembelajaran

yang dapat membantu siswa dalam pencapaian pembelajaran dengan baik, karena

siswa dapat belajar dengan cara berdiskusi. Maka, seorang guru hendaknya

menerapkan model pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam menerima

materi pelajaran.

4. Guru hendaknya selalu memberikan motivasi dalam setiap kali pembelajaran, agar

proses pembelajaran menjadi lebih bermakna.

5. Siswa harus selalu diberikan penghargaan dalam setiap pencapaian hasil tugas yang

mereka kerjakan agar siswa merasa bahwa guru selalu memperhatikannya.

DAFTAR PUSTAKA

Agustiana, Vivi. 2011. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran SAINS

dengan Model Cooperatif Learning Tipe Teams Games Tournaments di Kelas V

SDN No. 111/IX Muhajirin. Jambi: Universitas Jambi.

Anonim, 2011. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia.

http://www.sekolahdasar.net/2011/10/tujuan pembelajaran bahasa indonesia

di.html?m=1. Diunggah 20 September 2013.

Anonim. 2013. Hakikat pembelajaran Bahasa Indonesia. http://www.

trigonalword.com/2013/04/hakikatpembelajaranbahasaindonesia. Diunggah 26

Agustus 2013.

Arikunto. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Budi Aksara.

Page 8: ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/.../jurnal_mhs/artikel/A1D109131.pdf · Vivi Afrilia Sari FKIP S-1 PGSD Page ... peneliti tertarik untuk

Vivi Afrilia Sari FKIP S-1 PGSD Page | 8 [email protected]

E. Hall, Gene, Linda F.Quin dan Donna M.Goilnick. 2008. Mengajar dengan Senang

Menciptakan Perbedaan dalam Pembelajaran Siswa. Jakarta: PT. Indeks.

Ekawarna. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jambi: Gaung Persada Press.

Fafturahman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar melalui

Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama.

Ibrahim, Wina Sanjaya dan Masitoh. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung:

Sanjaya Press.

Jihad, Asep, Abdul haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Presindo.

Nasution. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bandung:

Bumi Aksara.

Purnomo, Eko. 2012. Bukan Guru Asal Mengajar. Yogyakarta: Gava Media.

Rohman, Agus. 2013. Model Kooperatif Tipe Jigsaw.

http://mahirbelajar.wordpress.com/2013/04/20/model-kooperatif-tipe-jigsaw/.

Diunggah 26 Agustus 2013.

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Bandung: Rajawali Press.

Shaffat, Idri. 2009. Optimized Learning Strategy. Jakarta: Prestasi Pusaka.

Saib, Amin. 2010. Model Pembelajaran IPS SD. Jambi: Universitas Jambi.

Shingwa, Ria. 2013. Model Pembelajaran Tipe Jigsaw.

http://riyashingwa.blogspot.com/2013/05/model-pembelajaran-tipe-jigsaw.html.

Diunggah 26 Agustus 2013.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R

& D. Bandung: Alfabeta.

Suyatno, Ekarini Saraswati, T. Wibowo, Sawali dan Sujimat. 2008. Indahnya Bahasa

dan Sastra Indonesia. Jakarta: PT. Mentari Pusaka.

Warsidi, Edi dan Farika. 2008. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Wulandari. 2011. Meningkatkan Hasil Belajar IPA materi Cahaya dengan

Menggunakan Metode Demonstrasi di kelas V SDN 153/I Ladang peris

Kecamatan Bajubang. Jambi: Universitas Jambi.