Artikel Membidik Arah Kebijakan Transmigrasi Pasca Revormasi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/21/2018 Artikel Membidik Arah Kebijakan Transmigrasi Pasca Revormasi

    MEMBIDIK ARAH KEBIJAKAN TRANSMIGRASI PASCA

    REFORMASI

    Drs. Anharudin, Ir. Rukmini N Dewi, dan Ir. Retno Anggraini

    Abstrak

    Pembangunan Transmigrasi ke depan masih dipandang relevan sebagai suatupendekatan untuk mencapai tujuan kesejahteraan, pemerataan pembangunan daerah,serta perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Namun demikian, kebijakanpenyelenggaraan transmigrasi perlu diperbaharui, dan disesuaikan dengankecenderungan (trend) perubahan yang terjadi akhir-akhir ini, terutama perubahanpada tata pemerintahan Pada kurun waktu 2!-2", penyelenggaraan transmigrasidiarahkan sebagai pendekatan untuk mendukung pembangunan daerah, melalui

    pembangunan pusat-pusat pr#duksi, perluasan kesempatan kerja, serta penyediaankebutuhan tenaga kerja terampil baik dengan peranan pemerintah maupun secaraswadana melalui kebijakan langsung (direct p#licy) maupun tidak langsung (indirectp#licy). $edangkan %ebijakan Transmigrasi diarahkan pada tiga hal p#k#k yaitu& (')Penanggulangan kemiskinan yang disebabkan #leh ketidakberdayaan penduduk untukmemper#leh tempat tinggal yang layak (2) emberi peluang berusaha dankesempatan kerja (*) em+asilitasi pemerintah daerah dan masyarakat untukmelaksanakan perpindahan penduduk . $ementara itu, untuk wilayah %Tpembangunan transmigrasi diarahkan untuk (') endukung pembangunan wilayahyang masih tertinggal, (2) endukung pembangunan wilayah perbatasan, dan (*)engembangkan permukiman transmigrasi yang telah ada, pembangunanpermukiman baru secara selekti+, dan pengembangan desa-desapermukimantransmigrasi p#tensial. engan berlakunya // n# 22 Tahun '""" tentang #t#n#mi

    daerah, maka tatacara penyelenggaraan transmigrasi dan pendekatan yang dilakukanharus disesuaikan terhadap tuntutan perkembangan keadaan saat ini. Pelaksanaannyaharus memegang prinsip dem#krasi, mend#r#ng peran serta masyarakat,mengupayakan keseimbangan dan keadilan, serta memperhatikan p#tensi dankarakteristik daerah.

    PENDAHULUAN

    $ebagai salah satu bentuk pelaksanaan amanat k#nstitusi0'1, hingga kini pemerintah

    masih berkepentingan untuk menempatkan transmigrasi021 sebagai satu m#delpembangunan. al ini berarti bahwa transmigrasi masih dipandang relevan sebagaisuatu pendekatan pembangunan guna mencapai tujuan kesejahteraan, pemerataanpembangunan daerah, serta perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Transmigrasijuga relevan sebagai salah satu bentuk perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasarmanusia (human rights), yaitu perlindungan negara atas hak-hak warga (negara)untuk berpindah dan menetap di dalam batas-batas wilayah negara-bangsanya. 3lehkarena itu, Pemerintah tetap memberikan imperati+ dan dukungan kepada pemerintahpr#vinsi dan atau kabupaten-k#ta untuk menyelenggarakan transmigrasi0*1, sepanjangtersedia sumber-sumber daya yang mendukungnya.

    Namun demikian, kebijakan penyelenggaraan transmigrasi perlu diperbaharui, dandisesuaikan dengan kecenderungan (trend) perubahan yang terjadi akhir-akhir ini,

    terutama perubahan pada tata pemerintahan. Penyelenggaraan transmigrasi yangselama bertahun-tahun berciri sentralistik, kini dihadapkan pada tantangan baruberupa penerapan asas desentralisasi dan #t#n#mi, sehingga mengharuskan dilakukan

    45% 676 %4586%6N T76N$976$ P6$:6 74;376$ Page ' #+ '

  • 5/21/2018 Artikel Membidik Arah Kebijakan Transmigrasi Pasca Revormasi

    perubahan baik pada tataran kebijakan maupun implementasi. Pertama, transmigrasiharus menjadi bagian integral dari pembangunan daerah dan sepenuhnyadilaksanakan sesuai karakteristik dan k#ndisi spesi=k daerah.0!1 %edua, menguatnyaartikulasi p#litis masyarakat l#kal sebagai dampak langsung pr#ses dem#kratisasi,mengharuskan implementasi transmigrasi berwawasan kultural.

    KOREKSI ATAS PENDEKATAN LAMAAspek Kebijakan

    $ebagai implikasi dari sistem pemerintahan yang sentralistik, kebijakan transmigrasiberciri terpusat dengan pendekatan perencanaan t#p-d#wn dan standar. $etelahre+#rmasi bergulir, kebijakan yang berciri sentralistik dan t#p-d#wn menjadi tidakrelevan, dan karena itu diperlukan perubahan sesuai asas #t#n#mi dan desentralisasi.Namun demikian, dalam era re+#rmasi pemikiran ke arah perubahan kebijakan masihberupa wacana, atau paradigma yang belum diikuti #leh perubahan perangkatlegalnya. mplementasi // N#. 22'""" yang telah berimplikasi pada perubahan tata

    pemerintahan dan struktur bir#krasi, belum serta-merta diikuti #leh perubahanperangkat kebijakan makr# dan berbagai instrumen legal pendukungnya. %#reksi ataskebijakan kebijakan transmigrasi mencakup&

    Kebijakan Eksklusifsme Sentralistik !an Stan!ar

    %ebijakan pembinaan masyarakat transmigrasi yang sentralistik dan standar telahberimplikasi pada kuatnya budaya pendatang, sementara budaya l#kal nyaris tidakberkembang. 6kibatnya terjadi penegasian budaya setempat dan rusaknyaperkembangan kultural masyarakat setempat. Pembinaan transmigrasi juga cenderungbias pendatang. 5erbagai bantuan hanya diberikan kepada masyarakat di dalam /PT,sementara penduduk sekitar yang tidak kalah miskin kurang memper#leh perhatian.al ini mengakibatkan perkembangan /PT lebih cepat dibanding desa-desa sekitarsehingga menimbulkan kecemburuan yang rentan terhadap k#n>ik. %ebijakanperencanaan kawasan transmigrasi yang berciri sepihak, dengan kurang (tidak)melibatkan masyarakat sekitar telah berimplikasi pada sikap dan apatisme masyarakatl#kal. al ini disebabkan salah satunya #leh sikap dan pandangan jajaran bir#krat yangmemp#sisikan diri sebagai penentu segalanya. %ebijakan ini berimplikasi padamunculnya l#kasi-l#kasi yang tidak memiliki keterkaitan +ungsi#nal denganpermukiman (desa) sekitar.

    %ebijakan 5er#rientasi Target Penempatan %ebijakan pengerahan yang kurangmemperhitungkan kualitas transmigran, telah berimplikasi pada ketidak-sesuaiank#ndisi transmigran. Transmigran yang didatangkan pada suatu l#kasi kurang sesuai

    dengan kebutuhan pengembangan wilayah dan peningkatan kualitas hidupmasyarakat l#kal, baik menyangkut kultur budaya dan tradisinya maupun k#mpetensikeahlian dan ketrampilannya. al ini bersumber dari #rientasi target pemindahan,sistem rekruitmen yang tidak didasarkan k#mpetensi dan aspirasi masyarakat l#kal,dan pendekatan supply dalam penempatan.

    Peran Pemerinta" !an Mas#arakat

    $elama lebih dari tiga puluh tahun pemerintah nd#nesia telah menjadipenyelenggara dan pelaksana transmigrasi, dan berhasil membangun sejumlah besarunit permukiman transmigrasi yang berbasis pertanian. Peran ganda tersebutmenunjukkan besarnya d#minasi pemerintah dalam pembangunan transmigrasi.

    %ebijakan transmigrasi yang selama bertahun-tahun cenderung mengarahkanmasyarakat untuk bekerja di sekt#r pertanian dengan usaha pr#duksi berbasis tanah,telah berimplikasi pada kurangnya diversivikasi p#la usaha transmigran. %#ndisi ini

    45% 676 %4586%6N T76N$976$ P6$:6 74;376$ Page 2 #+ '

  • 5/21/2018 Artikel Membidik Arah Kebijakan Transmigrasi Pasca Revormasi

    merupakan implikasi dari // N#. * '"?2, yang lebih menekankan peranantransmigrasi sebagai salah satu cara redistribusi tanah dan ekstensi=kasi pertanian.mplementasi // N#. '< tahun '""? sebagai pengganti // N#. * tahun '"?2,diharapkan dapat mend#r#ng investasi swasta dalam pengembangan berbagai usahatermasuk kegiatan pr#duksi lain di luar pertanian. Namun harus diakui bahwa p#la-p#la permukiman transmigrasi n#n-pangan yang dibangun sebagai rintisan belum

    dapat diperluas untuk dijadikan alternati+ terhadap p#la tanaman pangan dan p#laperkebunan. P#la-p#la permukiman dengan usaha p#k#k yang berbasis kelautan, jasa,pertambangan, dan peternakan masih belum sempat dilaksanakan secara besar-besaran dengan melibatkan invest#r swasta. %#ndisi ini merupakan agenda yangtertunda di masa sebelum re+#rmasi, khususnya pasca peluncuran // n#. '< tahun'""?.

    Aspek Pelaksanaan

    Pada tataran implementasi, transmigrasi selama ini mengalami berbagai kendalabesar, yang kemudian berdampak pada kesenjangan antara k#nsep (kebijakan) danrealitas pencapaian sasaran dan tujuan. %#reksi pada aspek pelaksanaan, mencakup

    berbagai hal, antara lain

    Perkemban$an Ka%asan

    Pemukiman transmigrasi yang dibangun pemerintah selama ini belum sepenuhnyamampu mencapai tingkat perkembangan secara #ptimal, yang mampu men#pangpengembangan wilayah (kawasan), baik wilayah itu sendiri atau wilayah lain yangsudah ada. Pembangunan /PT-/PT memang dirancang agar secara ek#n#mi dapatmen#pang pertumbuhan kawasan sekitarnya, dan memberikan k#ntribusi terhadapwilayah lain melalui distribusi barang dan jasa. Namun, dalam realitasnya banyak /PTdan atau kawasan transmigrasi belum sepenuhnya mampu men#pang perkembanganwilayah, bahkan banyak l#kasi yang dibangun justru berada pada p#sisi terpencil(teris#lasi). engan demikian pembangunan kawasan transmigrasi belum sepenuhnyamampu mempercepat pr#ses pembangunan daerah dengan mend#r#ng terbentuknyapusat pertumbuhan ek#n#mi. 3leh karena itu dimasa depan prinsip yang dipegangdalam pembangunan kawasan atau l#kasi transmigrasi adalah kesesuaian dengan7/T70

  • 5/21/2018 Artikel Membidik Arah Kebijakan Transmigrasi Pasca Revormasi

    yang dilaksanakan #leh Pemerintah bekerjasama dengan 5adan /saha. $edangkanT$ adalah transmigrasi yang dilaksanakan #leh masyarakat bersangkutan secaraperse#rangan atau kel#mp#k, baik bekerjasama atau tidak bekerjasama dengan 5adan/saha. Pada pelaksanaan T$ campur tangan pemerintah seminimal mungkin.eskipun masih ditemui kekurangan, mekanisme pelaksanaan T/ lebih mantapdibandingkan kedua p#la lainnya. $edangkan pelaksanaan T$ paling tertinggal,

    karena pemikiran-pemikiran untuk mengembangkan k#nsep T$ belum banyakdilakukan. T$ yang diselenggarakan selama ini masih menggunakan k#nsep T/,padahal dalam T$ diperlukan kriteria yang berbeda dengan T/. Pelaksanaan T$5selama krisis ek#n#mi mengalami kendala karena invest#r yang berminat untukberinvestasi di l#kasi transmigrasi semakin berkurang, sehingga diperlukan pemikiran-pemikiran untuk mengembangkan m#del T$5 sebagai alternati+.Pembinaan asyarakat Transmigran Pemberdayaan masyarakat transmigrasimerupakan kegiatan pasca penempatan untuk memantapkan kehidupan s#sial-ek#n#mi transmigran di permukiman yang telah dibangun. Transmigrasi ditempatkandalam kultur masyarakat pedesaan yang memiliki k#mitmen tinggi terhadap nilai-nilaibudaya, menghargai kebersamaan dan budaya l#kal serta menghendaki kemajuanbersama. Namun demikian, pembinaan masyarakat transmigran selama ini cenderungmembuat mereka sangat tergantung pada pemberian bantuan pemerintah. 3leh

    karena itu, kedepan pembangunan transmigrasi diarahkan pada (upaya)pemberdayaan. $ebaiknya transmigran tidak dimanjakan dengan pemberian bantuanyang menciptakan ketergantungan. Paket bantuan harus dirancang dalam kerangkapembinaan dan pemberdayaan masyarakat menjadi mandiri. alam kaitan inipenentuan sasaran pembinaan perlu menggunakan ukuran minimal. Pemerintahkabupaten harus mampu menentukan input yang diberikan kepada transmigran danpr#gram pengembangan masyarakat secara teknis sehingga mereka mampu tumbuhsecara mandiri.

    Pen#elesaian Masala" La"an

    /paya penyediaan lahan untuk pembangunan kawasan transmigrasi di beberapadaerah belum sepenuhnya mencerminkan adanya prasyarat clear and clean, sehinggamasih dijumpai begitu banyak kasus sengketa dan k#n>ik lahan antara pemerintahdan masyarakat adat, dan pr#ses penyelesaiannya cenderung berlarut-larut. ampir disemua pr#vinsi daerah tujuan transmigrasi dijumpai kasus sengketa tanah (l#kasi)transmigrasi yang bersumber pada gugatan masyarakat adat kawasan yang sudahdibangun untuk permukiman transmigrasi. /paya reg#knisi yang selama ini ditempuhmasih belum memberikan kepastian hukum bagi penyelenggaraan transmigrasi,khususnya menyangkut status lahan yang diperuntukkan bagi pembangunantransmigrasi. 3leh karena itu, ke depan diperlukan skema dan pr#sedur pembebasandan penyediaan lahan untuk pembangnan transmigrasi yang secara legal bebasgugatan masyarakat l#kal. %erjasama antara masyarakat setempat (adat) danpemerintah perlu ditingkatkan dalam upaya penyediaan lahan untuk kawasan

    transmigrasi. engan demikian pembebasan dan penyediaan tanah untukpembangunan transmigrasi menjamin adanya kepastian hukum, baik bagi masyarakat,transmigran maupun pemerintah daerah.

    PARADI'MA (ARU TRANSMI'RASIParadigma transmigrasi yang berciri dem#gra=s-sentris telah melahirkan berbagaikebijakan publik yang lebih menekankan pengerahan dan pemindahan penduduksecara besar-besaran. Pada peri#de pra-Pelita hingga peri#de Pelita , misalnya,penyelenggaraan transmigrasi didasarkan atas kebutuhan untuk mend#r#ngperpindahan penduduk sebanyak-banyaknya dari dan keluar luar 8awa. mplikasi

    kebijakan lainnya adalah bahwa transmigrasi diselenggarakan dengan mengejar targetsasaran pemindahan secara kuantitati+. 5etapapun sejak masa Pelita penyelenggaraan transmigrasi mulai diarahkan pada upaya pembangunan daerah,

    45% 676 %4586%6N T76N$976$ P6$:6 74;376$ Page ! #+ '

  • 5/21/2018 Artikel Membidik Arah Kebijakan Transmigrasi Pasca Revormasi

    namun paradigma yang mendasarinya masih berciri dem#gra=s sentrik, dengan tetapber#rientasi pada pemindahan dan penyebaran penduduk secara besar-besaran keluar 8awa.

    Perubahan paradigma yang terjadi secara signi=kan adalah pada masa Pelita , yaituperubahan dari paradigma s#sial-dem#gra=s ke paradigma ek#n#mis. Peralihan p#sisi

    transmigrasi dalam pembangunan nasi#nal, dari bidang kesejahteraan s#sial ke bidangek#n#mi dan keuangan, menunjukkan bahwa transmigrasi bukanlah sebuah pr#grampembangunan yang semata-mata didasarkan atas pendangan philant#pis dan charity,tetapi lebih merupakan pr#gram ek#n#mi. Pr#gram-pr#gram transmigrasi harus terkaitlangsung dengan sekt#r ek#n#mi, yang berarti bahwa biaya-biaya untuk transmigrasiharus diperhitungkan sebagai bagian dari investasi pemerintah. mplikasi yang sangatserius dari paradigma transmigrasi yang berciri dem#gra=s-sentris adalah rendahnyakualitas hasil pelaksanaan. 3leh karena itulah maka pada masa Pelita A dan A,penyelenggaraan transmigrasi lebih diarahkan kepada peningkatan mutu (kualitas)penyelenggaraan dan sekaligus mutu kehidupan transmigran, mencakup kualitaspemukiman dengan mengembangkan p#la-p#la usaha lain selain p#la pangan. Padaperi#de ini, realisasi target penempatan tidak lagi dipandang sebagai satu-satunyat#l#k-ukur kinerja kebijaksanaan.

    $ejak masa Pelita A, telah terjadi beberapa kali perubahan kabinet, yang secaralangsung berpengaruh terhadap #rientasi dan paradigma transmigrasi. $ejak masa%abinet 7e+#rmasi, terjadilah perubahan mendasar pada tataran p#litis (p#litical will)yang kemudian berdampak pada semakin menurunnya relevansi transmigrasi dalampembangunan nasi#nal. %etika itu transmigrasi diletakkan sebagai k#mp#nenpembangunan wilayah dalam pembangunan daerah. %emudian dalam peri#de %abinetPersatuan Nasi#nal, transmigrasi telah melebur kedalam k#nsep pembangunan multi-sekt#ral dan desentralisasi.0B1 Perubahan perp#litikan nasi#nal dan bergulirnyare+#rmasi, telah menjadi prak#ndisi bagi terjadinya pergeseran p#sisi transmigrasi, daripr#gram sekt#ral transmigrasi menjadi sekt#r pembangunan daerah dan transmigrasi.$ebagai k#nsekuensinya, penyelenggaraan transmigrasi diarahkan untuk mendukungpembangunan daerah, mend#r#ng persebaran penduduk dan tenaga kerja,meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan baru pada umumnya, sertamemperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

    asil pencermatan terhadap dinamika perubahan pada masa lalu, dapat diper#lehsuatu pemahaman, bahwa pembangunan transmigrasi harus didasarkan atasparadigma baru yang lebih relevan dengan tuntutan perubahan dan perkembanganmasyarakat. Paradigma baru yang diperlukan di masa mendatang mencakup berbagaihal dalam spektrum sebagai berikut&

    C Pengalaman pembangunan transmigrasi yang lebih mengutamakan pertimbangandem#gra=s-sentris, ternyata berimplikasi pada rendahnya s#lusi pemenuhankepentingan masyarakat (pendatang dan l#kal). %arena itu transmigrasi kedepan

    haruslah didasarkan atas paradigma pemenuhan kebutuhan masyarakat.

    C Pengalaman pembangunan transmigrasi yang lebih menekankan upaya pemindahanpenduduk, dalam implementasinya telah terjebak pada pencapaian target kuantitati+pemindahan penduduk setiap tahun. %arena itu transmigrasi kedepan haruslahdidasarkan atas kebutuhan pengarahan dan persebaran penduduk secara permanenke daerah yang membutuhkan dan sesuai dengan peruntukkannya.

    C Pengalaman pembangunan transmigrasi yang lebih menekankan pemecahanmasalah ketimpangan pembangunan antar-daerah, dalam implementasinya terjebakpada pemerataan pr#yek transmigrasi di seluruh wilayah. %arena itu, transmigrasi kedepan haruslah didasarkan atas kebutuhan pembangunan daerah.

    C Pengalaman pembangunan transmigrasi yang lebih menekankan penyediaan +asilitaspermukiman, akhirnya terjebak pada rendahnya perkembangan ek#n#mi karenakurang adanya jaminan pr#spek dan kepastian usaha. %arena itu, transmigrasi

    45% 676 %4586%6N T76N$976$ P6$:6 74;376$ Page < #+ '

  • 5/21/2018 Artikel Membidik Arah Kebijakan Transmigrasi Pasca Revormasi

    kedepan harus didasarkan atas kebutuhan untuk menyediakan peluang berusaha ataukesempatan kerja dengan pr#spek dan jaminan kepastian usaha.

    SKENARIO MASA DEPAN

    Skenari) Optimistik

    Transmigrasi masih diperlukan sebagai suatu pendekatan pembangunan dengankeberhasilan yang #ptimal, jika berbagai +akt#r eksternal turut mendukungnya, antaralain mencakup k#ndisi keamanan regi#nal, dukungan masyarakat l#kal (setempat),kemauan p#litik pemerintahan daerah, dukungan administrasi dan pendanaan(pembiayaan) anggaran daerah, serta tuntutan pembangunan daerah.

    Pada kurun waktu 2!-2", diperkirakan e+#ria p#litik kedaerahan telah semakinmereda.0?1 $ejalan dengan penyelenggaraan #t#n#mi daerah yang semakin membaik,

    pr#ses pelembagaan p#litik nasi#nal akan mengalami kemapanan, dan #leh karenanyadiperkirakan bahwa pada tahun 2!-2" k#ndisi p#litik dan keamanan cukup ideal,baik pada tingkat nasi#nal, regi#nal maupun l#kal. Tuntutan regi#nalisme(pr#vinsialisme) akan semakin reda sebagai akibat langsung dari semakin kecilnyadisparitas pembangunan antar daerah. emikian juga, pertikaian etnik dan kulturalsemakin menyurut sebagai re>eksi dari peningkatan kedewasaan p#litik dan semangatpluralisme, baik pada tingkat elite p#litik l#kal maupun masyarakat (grassr##ts).%epercayaan masyarakat terhadap pemerintah juga semakin tinggi akibatditerapkannya prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (g##d g#vernance), denganindikasi transparansi dan bersih dari segala bentuk %%N. i atas keadaan s#sial-p#litikdan ek#n#mi (nasi#nal dan regi#nal) semacam inilah maka seluruh sekt#rpembangunan, termasuk pembangunan transmigrasi, akan dapat meningkatkankinerjanya. $umber-sumber pembiayaan pembangunan juga diharapkan tidakmengalami kendala serius apabila seluruh indikat#r ek#n#mi makr# dalam asumsi#ptimistik ini dapat tercapai.

    engan semakin mantapnya stabilitas p#litik baik pada tingkat nasi#nal, regi#nal,maupun l#kal, k#ndisi perek#n#mian nasi#nal akan segera pulih disertai pr#sesdem#kratisasi ek#n#mi yang menjamin bangkitnya pengusaha kecil-menengah untukmaju dalam persaingan yang sehat. Pada tingkat regi#nal, situasi ideal yangdiharapkan adalah, sekt#r pertanian berkembang dengan meningkatnya investasipada usaha agribisnis, sehingga penduduk yang merupakan jumlah terbesar bekerja disekt#r ini, dapat secara langsung meningkatkan kesejahteraannya. engan semakinmantapnya pelaksanaan #t#n#mi daerah, k#ndisi p#litik, dan perek#n#mian, makaakan memacu terjadinya dinamika pembangunan antar-daerah. alam k#ndisi ini

    transmigrasi sangat diperlukan untuk mempercepat pembangunan daerah yangtertinggal, serta sebagai strategi nasi#nal untuk perluasan kesempatan kerja di sekt#rpertanian dan pengentasan kemiskinan (melalui pembekalan akses ketrampilan,manajemen, penguasaan tekn#l#gi, akses m#dal dan pasar. Transmigrasi akan berjalandengan kendala yang minimal apabila pendekatan multikultural, perubahan wawasanterhadap nilai dan n#rma dalam masyarakat (masyarakat pemukim maupunmasyarakat sekitarnya) diakui dalam strategi pembangunan nasi#nal sehingga terciptaalkuturasi dan tidak terjadi k#n>ik s#sial. $elanjutnya pembangunan permukimantransmigrasi dapat dilaksanakan dengan baik apabila prinsip clear and clean (baiksecara s#sial, kultural maupun legal dan tidak terjadi #kupasi), mempunyaipr#duktivitas berkesinambungan untuk berusaha, serta ramah lingkungan dipenuhi.

    Skenari) Pesimistik

    45% 676 %4586%6N T76N$976$ P6$:6 74;376$ Page B #+ '

  • 5/21/2018 Artikel Membidik Arah Kebijakan Transmigrasi Pasca Revormasi

    eskipun transmigrasi masih diperlukan, tetapi resp#n p#litis dan kebijakanpemerintah daerah masih sangat beragam. al ini akan terus terjadi jika pr#sespelembagaan #t#n#mi daerah dan desentralisasi mengalami kemacetan akibatkurangnya pengetahuan yang cukup di kalangan aparatur daerah. ndikat#r ek#n#mimakr# pada kurun waktu 2!-2" dipr#yeksikan tidak mengalami kemajuan, akibatmasih belum dicapai suatu sistem jaminan keamanan dan kepastian hukum yang

    diperlukan bagi investasi asing. Pemulihan ek#n#mi makr# melalui penarikan investasiasing dan industrialisasi masih mengalami kendala besar, karena masih belum adajaminan bahwa pemerintahan pada kurun masa tersebut mampu memulihkankepercayaan inernasi#nal.

    %#ndisi keamanan regi#nal diperkirakan masih belum sepenuhnya dapat dikendalikan,karena p#tensi k#n>ik masih akan tetap tumbuh sejauh upaya-upaya pembangunandan pemecahan masalah ketimpangan belum dapat diselesaikan pada saat ini. 9ej#lakp#litik pada tingkat regi#nal, termasuk sparatisme, masih akan menjadi batusandungan pr#ses pembangunan nasi#nal. Pemerintah daerah masih akan disibukkan#leh semakin heter#gennya tuntutan dan artikulasi kel#mp#k-kel#mp#k dengankepentingan yang tidak puas akan k#ndisi pembangunan saat ini. alam suasana yangmasih belum k#ndusi+ seperti itu, maka penyelenggaraan transmigrasi pada kurun

    2!-2" akan mengalami kendala besar, menyangkut k#ndisi instabilitas regi#nal.%endala lain adalah pada terbatasnya sumber pembiayaan negara (6P5N).

    Skenari) M)!erat

    Penyelenggaraan transmigrasi pada kurun 2!-2" diperkirakan tidak akanmengalami perubahan mendasar dari situasi dan k#ndisi saat ini. $ituasi dan k#ndisistatus-Du# diperkirakan masih bertahan hingga akhir 2". engan demikian makakebijakan dan strategi penyelenggaraan transmigrasi dalam kurun tersebut hanyaakan melanjutkan apa yang telah digariskan pada saat ini. alam suasana yang masihbelum sepenuhnya k#ndusi+, maka lebih realistik jika pada kurun tersebut dilakukandiseminasi wawasan ketransmigrasian secara lebih intensi+ kepada publik, di sampingdilakukan upaya pembenahan pada tataran k#nsep, kebijakan dan implementasi.

    KE(I*AKAN DAN STRATE'I KE DEPAN

    Kebijakan

    Pada kurun waktu 2!-2", penyelenggaraan transmigrasi diarahkan sebagaipendekatan untuk mendukung pembangunan daerah, melalui pembangunan pusat-

    pusat pr#duksi, perluasan kesempatan kerja, serta penyediaan kebutuhan tenaga kerjaterampil baik dengan peranan pemerintah maupun secara swadana melalui kebijakanlangsung (direct p#licy) maupun tidak langsung (indirect p#licy). $edangkan %ebijakantransmigrasi diarahkan pada tiga hal p#k#k yaitu &

    E kut serta dalam penanggulangan kemiskinan yang disebabkan #lehketidakberdayaan penduduk untuk memper#leh tempat tinggal yang layak.

    E emberi peluang berusaha dan kesempatan kerja kepada masyarakat.

    E em+asilitasi pemerintah daerah dan masyarakat untuk melaksanakan perpindahanpenduduk dan mendukung pemberdayaan p#tensi sumberdaya wilayah, kawasan danl#kasi yang peman+aatannya kurang #ptimal agar berkembang lebih pr#dukti+.

    $ementara itu, untuk wilayah %T Pembangunan transmigrasi diarahkan&

    45% 676 %4586%6N T76N$976$ P6$:6 74;376$ Page ? #+ '

  • 5/21/2018 Artikel Membidik Arah Kebijakan Transmigrasi Pasca Revormasi

    E endukung pembangunan wilayah yang masih tertinggal,

    E endukung pembangunan wilayah perbatasan,

    E engembangkan permukiman transmigrasi yang telah ada, pembangunanpermukiman baru secara selekti+, maupun pengembangan desa-desapermukiman

    transmigrasi p#tensial.

    Strate$i

    Pada kurun waktu 2!-2", strategi pembangunan transmigrasi dirumuskan sebagaiberikut&

    Memper+epat Perkemban$an Permukiman Transmi$rasi Tertin$$al/paya ini dilakukan melalui&

    E Pengembangan kewilayahan yang ber#rientasi pada pemenuhan kebutuhan dan

    penyejahteraan masyarakat pemukim (transmigran) dan penduduk setempat (l#kal).

    E Penanganan pada /PT tertinggal dengan melakukan rehabilitasi ringan, sedangmaupun berat, agar dapat berkembang secara layak menjadi bagian daripembangunan daerah.

    E Peman+aatan lahan-lahan transmigran yang belum tergarap dan kebun-kebun plasma(perkebunan) yang belum diusahakan.

    Menin$katkan Pr)!ukti,itas Tena$a Kerja Transmi$ran !an PermukimanTransmi$rasi/paya ini dilakukan melalui&

    E Pengembangan dan peman+aatan tekn#l#gi unggulan spesi=k l#kasi , seleksi l#kasiyang mantap, pembinaan kemandirian, pelatihan dan penyuluhan, k#nservasi lahan,serta pemasaran untuk meningkatkan pr#duksi dan pr#duktivitas transmigran.

    E Peningkatan sumberdaya manusia transmigran sebagai pelaku utama pembangunandaerah sehingga memiliki daya saing tinggi baik dalam skala l#kal, regi#nal, maupunnasi#nal.

    Mema+u Pertumbu"an Permukiman Transmi$rasi !an Desa-!esa P)tensialSetempat/paya ini dilakukan melalui&

    E Pengembangan desa-desa p#tensial setempat dengan penambahan penduduk danpenyediaan in+rastruktur lingkungan dan permkiman. /paya ini penting mengingatmasih banyak desa-desa p#tensial yang tidak dapat berkembang karena jumlahpenduduknya sangat sedikit. Penempatan transmigran di desa-desa seperti ini sangatdibutuhkan untuk menyediakan $umber aya anusia dan tenaga kerja dalammempercepat pertumbuhan desa-desa p#tensial itu.

    E Pemberian perlakukan (input) kembali permukiman-permukiman transmigrasip#tensial sebagai pusat pr#duksi agar cepat berkembang dan dapat menarik kemajuan

    desa-desa sekitarnya. %egiatannya mulai dari pr#duksi, pengembangan keterkaitanpasar, pembangunan sarana dan prasarana pendukung, penyediaan tenaga kerja

    45% 676 %4586%6N T76N$976$ P6$:6 74;376$ Page F #+ '

  • 5/21/2018 Artikel Membidik Arah Kebijakan Transmigrasi Pasca Revormasi

    terampil dan input pr#duksi, alih tekn#l#gi dan manajemen pr#duksi, pengembanganjaringan in+#rmasi perlu dilakukan secara lebih terarah.

    E end#r#ng terjadinya transmigrasi swakarsa mandiri terutama ke permukiman yangtelah berkembang untuk berusaha secara mandiri. Pemerintah dapat mem+asilitasimereka dengan mend#r#ng masuknya invest#r, menciptakanmenyediakan kebijakan

    (regulasi, insenti+), memberikan in+#rmasi l#kasi, kesempatan kerja, dan pemberiankredit usaha.

    E embangun permukiman transmigrasi baru secara lebih selekti+, terutama di l#kasi-l#kasi strategis yang tidak memerlukan biaya besar, dan pembangunan =siknya dapatdilakukan secara padat karya.

    Men!ukun$ Pen$emban$an Ka%asan Perbatasan

    %awasan perbatasan diartikan sebagai wilayah kabupatenk#ta yang letaknya secaralangsung berbatasan dengan negara tetangga. Pembangunan kawasan transmigrasi

    pada wilayah ini dimaksudkan untuk mendukung upaya pemerataan pembangunan.%awasan perbatasan umumnya merupakan kawasan tertinggal dan mempunyaiketerbatasan di bidang sarana dan prasarana dasar, $, dan keterbatasan terhadapakses ek#n#mi. Pembangunan transmigrasi pada wilayah ini dilakukan secara selekti+melalui&

    E Pengkajian secara mendalam karakteristik wilayah perbatasan dan +akt#r-+akt#rpend#r#ng pertumbuhan.

    E Penekanan pembangunan pada aspek pemerataan, pertumbuhan, dan peningkatankesejahteraan masyarakat l#kal.

    E Penekanan pada pengembangan ek#n#mi, yang berakses pada p#tensi $6 l#kaldengan peningkatan dukungan sekt#r pelayanan dasar seperti pendidikan dankesehatan serta sarana dan prasarana transp#rtasi.

    E Pengikut-sertaan masyarakat dalam pr#ses perencanaan, pelaksanaan danpemantauan pr#gram-pr#gram pemberdayaan ek#n#mi.

    Men!ukun$ Pen$emban$an Ka%asan Pesisir !an Pulau-Pulau Ke+il/paya ini dilakukan melalui &

    E 3ptimalisasi pengel#laan pesisir sebagai kawasan budidaya sekaligus

    pengembangan usaha perikanan

    E Peman+aatan kawasan darat pada pulau-pulau kecil yang p#tensial baik sebagaikawasan budidaya maupun usaha penangkapan ikan lepas pantai

    E engembangkan dan mengimplementasikan k#nsep transmigrasi agr#-marinesecara k#mprehensi+ sehingga menjamin keberhasilan pembangunan transmigrasip#la nelayan dan perikanan.

    E endukung daerah-daerah yang memiliki kawasan kepulauan (pulau-pulau kecil) dankawasan pesisir yang p#tensial untuk pembangunan kawasan transmigrasi.

    Men!)r)n$ Ke"arm)nisan Hubun$an Antara Mas#arakat Transmi$ran !anPen!u!uk Desa-!esa Sekitar

    45% 676 %4586%6N T76N$976$ P6$:6 74;376$ Page " #+ '

  • 5/21/2018 Artikel Membidik Arah Kebijakan Transmigrasi Pasca Revormasi

    Pembangunan permukiman transmigrasi harus mampu mempercepat keharm#nisanhubungan antar budaya. %arena itu p#tensi k#n>ik dan disintegrasi harus dihindari./paya untuk meminimalisasi p#tensi k#n>ik dan disintegrasi dilakukan melalui&

    E Pemberian pri#ritas pada perlakukan desa-desa di sekitar pemukiman transmigrasi

    sama pentingnya dengan pembangunan pemukiman transmigrasi. 3leh karenanyadiperlukan kerjasama dengan sekt#r-sekt#r lain untuk lebih intensi+ membangun desa-desa tersebut guna mengurangi kesenjangan yang mungkin terjadi.

    E Penggalakkan s#sialisasi pembangunan transmigrasi pada masyarakat setempat,agar tercipta pemahaman yang pr#p#rsi#nal di kalangan masyarakat setempatterhadap eksistensi pembangunan transmigrasi.

    E Pencegahan munculnya kecemburuan s#sial antara masyarakat pendatang danmasyarakat l#kal, melalui pr#ses pembangunan kawasan yang berpihak padakebutuhan pembangunan daerah, serta pengk#ndisian baik pada masyarakatpendatang maupun masyarakat l#kal untuk membentuk satu masyarakat pedesaanyang harm#nis.

    Men!)r)n$ Kerjasama Antar-Daera" untuk Pen#erasian Pemban$unanTransmi$rasi/paya ini dilakukan melalui &

    E ;asilitasi hubungan kerjasama antar daerah dalam penyelenggaraan transmigrasisesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing daerah.

    E %erjasama yang harm#nis antar-daerah, antara daerah dengan sumberdaya yangmelimpah tetapi kurang tenaga kerja dengan daerah yang berlebihan tenaga kerja,akan mempercepat pr#ses perpindahan secara alami dan penuh dengan rasa aman.

    E eningkatkan kerjasama antar-daerah untuk lebih menge+ekti+kan +ungsi kawasantransmigrasi sebagai kawasan penyangga pusat pertumbuhan, antara lain denganmembangun akses yang menghubungkan k#taGdesapermukiman transmigrasi.engan ber+ungsinya permukiman transmigrasi sebagai kawasan penyangga, berartipula telah memberikan k#ntribusi pada upaya pembangunan dan pemberdayaanpedesaan dan mencegah arus urbanisasi.

    Menin$katkan Peranan Mas#arakat !an S%asta/paya ini dilakukan melalui &

    E Pr#m#si pengembangan kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakatdalam penyelenggaraan transmigrasi. 5erbagai pihak dapat ikut berperan dalampelaksanaan transmigrasi, antara lain masyarakat perse#rangan maupun kel#mp#kseperti para pakar dan ilmuwan, @embaga $wadaya asyarakat, 3rganisasiasyarakat, serta para pelaku ek#n#mi atau invest#r seperti %#perasi, 5/N, 5/,$wasta, dan kel#mp#k usaha.

    E Penggalakkan peran serta masyarakat dan pelaku ek#n#mi dalam bentuksumbangan pemikiran atau in+#rmasi, temuan-temuan tekn#l#gi terapan, jasapelayanan, pengadaan barang atau m#dal, bantuan tenaga s#sial untuk penyuluhan,perpindahan, pendidikan dan pelatihan serta pembinaan masyarakat.

    E Pemberian peran serta masyarakat dan pelaku ek#n#mi secara sukarela atau atasdasar hubungan hukum tertentu dalam suatu kesepakatan antara perse#rangan,

    45% 676 %4586%6N T76N$976$ P6$:6 74;376$ Page ' #+ '

  • 5/21/2018 Artikel Membidik Arah Kebijakan Transmigrasi Pasca Revormasi

    kel#mp#k masyarakat, 5adan /saha di satu pihak dengan Pemerintah (enteri,Pemerintah aerah) dan transmigran di pihak lain.

    E Peng#ptimalan dukungan pemerintah daerah, lintas sekt#r serta partisipasi swastadan masyarakat (l#kal, nasi#nal, maupun internasi#nal) maka kawasan permukimantransmigrasi akan meningkat daya tariknya dan selanjutnya berkembang menjadi

    kawasan andalan daerah.

    E emacu peluang investasi di daerah transmigrasi melalui berbagai skim kredit,penyediaan in+#rmasi tentang investasipeluang usaha dan kesempatan kerja, serta+asilitasi investasi di permukiman transmigrasi.

    E Penyelenggaraan transmigrasi yang dikaitkan dengan peranserta invest#r ditujukanuntuk sebanyak-banyak dapat menarik perpindahan penduduk secara mandiri yangpengembangan usahanya tidak selalu ber#rientasi pada lahan (land based).

    E Pengembangan kemitraan usaha melalui pembangunan transmigrasi, perluditekankan pada k#nsep pengembangan wilayah sebagai suatu pendekatanpembangunan daerah. engan demikian selain upaya pemerataan pembangunan

    dapat tercapai, dana investasi yang dibutuhkan dapat diper#leh melalui cara yange=sien dan e+ekti+.

    Mema+u Pemban$unan Ka%asan Timur In!)nesia

    6gar pembangunan transmigrasi dimasa datang tidak menambah ketimpanganpembangunan antara %5 dan %T maka perlu dilakukan penetapan kebijakan daripembangunan transmigrasi antara lain&

    E 8enis Transmigrasi. %5 relati+ lebih berkembang dibanding dengan %T karenain+rastruktur pembangunan lebih maju sehingga %5 mempunyai daya tarik lebih besardibanding %T. %arena ketersediaan dana pemerintah untuk transmigrasi relati+ lebihterbatas, maka k#mp#sisi perpindahan dan penempatan Transmigrasi $wakarsaandiri (T$) di %5 diusahakan lebih besar dibanding Transmigrasi $wakarsa5erbantuan (T$5). $elanjutnya, T$5 lebih besar dibanding dengan Transmigrasi /mum(T/). /ntuk %T dimana in+rastrukturnya relati+ belum maju dan mempunyai daya tarikrendah, sehingga subsidi untuk perpindahan dan penempatan di %T harus lebih besar,dengan k#mp#sisi T/ lebih besar dibanding T$5 dan T$.

    E 6sal Transmigran. %epadatan penduduk di %5 relati+ lebih padat dan persebarannyacukup merata, maka perpindahan dan penempatan penduduk dipri#ritaskan antardesa antar kecamatan, antar kecamatan dalam kabupaten, antar kabupaten dalampr#pinsi dan antar pr#pinsi dalam pulau. /ntuk %T kepadatan penduduknya relati+

    masih jarang dan persebarannya tidak merata, maka perpindahan dan penempatanpenduduk dipri#ritaskan antar pulau di wilayah N%7, antar pr#pinsi, antar kabupaten,antar kecamatan dan antar desa.

    E Perluasan 6real Pertanian 5aru. @ahan yang tersedia untuk perluasan areal pertanianbaru di %5 sudah terbatas, dan sumberdaya kelautan juga sudah diekspl#itasi secaraintensi+, maka pri#ritas pengembangannya adalah untuk tanaman pangan,perkebunan, perikanan dan peternakan. i %T lahan yang tersedia relati+ luas dansumberdaya kelautan belum diekspl#itasi secara intensi+, maka pri#ritaspengembangannya yaitu perikanan kelautan dan perkebunan lebih besar dibandingdengan peternakan dan tanaman pangan.

    E 3ptimalisasi Peman+aatan @ahan /ntuk Pertanian. %etersediaan lahan dalam satu

    hamparan di %5 relati+ terbatas, maka #ptimalisasi peman+aatan lahannyadipri#ritaskan untuk pr#gram intensi=kasi lebih besar daripada ekstensi=kasi. /ntuk%T ketersediaan lahan dalam satu hamparan relati+ masih tersedia, maka #ptimalisasi

    45% 676 %4586%6N T76N$976$ P6$:6 74;376$ Page '' #+ '

  • 5/21/2018 Artikel Membidik Arah Kebijakan Transmigrasi Pasca Revormasi

    peman+aatan lahannya dipri#ritaskan untuk ekstensi=kasi lebih besar daripadaintensi=kasi.

    E Perwilayahan 4k#l#gis. Perwilayahan ek#l#gis baik untuk pengembangan lahankering maupun lahan basah di %5 relati+ terbatas, maka pengembangannyadipri#ritaskan untuk %el#mp#k %ecil @ahan %ering (%%@%), maupun %el#mp#k %ecil

    @ahan 5asah (%%@5) lebih besar daripada %el#mp#k 5esar @ahan %ering (%5@%) dan%el#mp#k 5esar @ahan 5asah (%5@5). /ntuk %T perwilayahan ek#l#gis untukpengembangan lahan kering maupun lahan basah relati+ masih cukup besar, makapri#ritas pengembangan %5@% dan %5@5 lebih besar dibanding dengan %%@% dan %%@5.

    E ;asilitas nvestasi. i %5 in+rastruktur pembangunan relati+ sudah berkembang,maka akses +akt#r penunjang investasi lebih baik, sehingga dalam mem+asilitasipenanaman investasi sebaiknya menggunakan dengan bunga k#mersial. i %Tin+rastruktur pembangunan relati+ belum berkembang, maka akses kepada +akt#r-+akt#r penunjang investasi harus diberi subsidi dan taH h#liday, sebagai insenti+kepada para cal#n invest#r agar lebih tertarik untuk menanamkan investasinya ke %T.

    E Iin ak 9una /saha (9/). /ntuk menarik minat invest#r menanamkan m#dalnya

    dalam pengembangan agribisnis perkebunan yang dikaitkan dengan penyelenggaraantransmigrasi, perlu dilakukan peningkatan peri#de waktu terhadap 9/ yangdiberikan. /ntuk %5, 9/ perlu ditingkatkan lebih dari * tahun hingga mencapaiperi#de penanaman kedua. /ntuk mendukung percepatan pembangunan %T, maka9/ yang diberikan lebih lama daripada di %5.

    E embangun Pusat Pertumbuhan. i %5 relati+ sudah berkembang dan banyakterbentuk pusat-pusat pertumbuhan, maka pr#gram pembangunan di %5 ber+ungsiuntuk mendukung pusat-pusat pertumbuhan yang telah ada.$edangkan di %T pr#gramtransmigrasi ber+ungsi untuk mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru.

    Mema+u Keber"asilan Implementasi Ot)n)mi Daera"/paya ini dilakukan melalui &

    E Pemberian dampingan dan layanan atas peningkatan kapasitas kelembagaanpemerintahan daerah dalam penyelenggaraan transmigrasi. Terjadinya pr#sesperpindahan penduduk karena adanya daya tarik daerah lain sangat tergantung darikeberhasilan daerah dalam melaksanakan #t#n#mi daerah, dengan kewenangannyasecara #t#n#m mengatur sumberdaya yang ada di daerah untuk pembangunandaerah.

    E Pemberian bimbingan, arahan, pelatihan dan supervisi untuk penyerasianpembangunan transmigrasi pada masing-masing daerah sangat diperlukan sehinggamenciptakan dinamika pembangunan yang k#ndusi+ bagi terselenggaranya

    transmigrasi.

    PENUTUP

    Perubahan lingkungan strategis yang terjadi di nd#nesia menjelang akhir abad 2 iniseharusnya tidak menjadi alasan untuk menegasikan esensi k#nsep transmigrasi yangp#tensial besar untuk membawa kesejahteraan bagi penduduk. arus diakui bahwaselama ini ada kesalahan dalam pelaksanaan transmigrasi yang bersumber padapenetapan target, penempatan yang tidak realistis dan mengakibatkan serangkaiankegagalan. mplikasi yang ditimbulkan dari pr#gram transmigrasi bukan hanya bersi+at

    dem#gra=s (penambahan penduduk di suatu daerah) tetapi jauh lebih luas. engandemikian transmigrasi sebenarnya telah menjadi pendekatan pembangunan denganspektrum implikasi yang sangat luas, dari penyediaan lapangan (kesempatan) kerja

    45% 676 %4586%6N T76N$976$ P6$:6 74;376$ Page '2 #+ '

  • 5/21/2018 Artikel Membidik Arah Kebijakan Transmigrasi Pasca Revormasi

    bagi penduduk miskin, pelaksanaan landre+#rm (redistribusi lahan), ekstensi=kasipertanian, hingga penambahan in+rastruktur yang cukup berarti dalam k#ntekspembangunan daerah.

    engan berlakunya // n# 22 Tahun '""" tentang #t#n#mi daerah, maka tatacarapenyelenggaraan transmigrasi dan pendekatan yang dilakukan harus disesuaikan

    terhadap tuntutan perkembangan keadaan saat ini. Pelaksanaannya harus memegangprinsip dem#krasi, mend#r#ng peran serta masyarakat, mengupayakan keseimbangandan keadilan, serta memperhatikan p#tensi dan karakteristik daerah. Peranpemerintah pusat dan daerah dalam penyelenggaraan transmigrasi tercermin padakewenangan masing-masing dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat.alam penyelenggaraan transmigrasi tidak hanya pemerintah saja yangberkepentingan. 5erbagai pihak lain penting untuk ikut berperan dalam pelaksanaantransmigrasi, antara lain masyarakat perse#rangan maupun kel#mp#k seperti parapakar dan ilmuwan, @embaga $wadaya asyarakat, 3rganisasi asyarakat, serta parapelaku ek#n#mi atau invest#r seperti %#perasi, 5/N, 5/, $wasta, dan kel#mp#kusaha.

    Pembangunan transmigrasi tahun 2!-2" akan berjalan dengan baik apabila

    asumsi-asumsi sebagai berikut terpenuhi, yaitu & #t#n#mi daerah berjalan denganbaik, kestabilan p#litik semakin mantap, perkembangan perek#n#mian cenderungmembaik, serta k#ndisi s#sial, budaya, dan lingkungan semakin p#siti+

    A.UAN PUSTAKA

    5ir# Perencanaan, '""F. 7umusan $eminar 7e+#rmasi Pembangunan Transmigrasiepartemen Transmigrasi dan PP. 8akarta

    epartemen Transmigrasi dan PP, '""F. // N#. '< Tahun '""? tentang%etransmigrasian. 8akarta

    epartemen Tenaga %erja dan Transmigrasi 7., 2*. 7ep#sisi Pengel#laanTransmigrasi $ebuah P#licy Paper, 8akarta.

    itjen #bilitas Penduduk, 22. %ebijakan #bilitas Penduduk. epartemen Tenaga%erja dan Transmigrasi. 8akarta

    itjen Pemberdayaan $umberdaya %awasan Transmigrasi, 2'. 7umusan $eminarPerencanaan dan Pembangunan %awasan Transmigrasi alam Paradigma 5aru. 8akarta,

    itjen P$%T, 22. %ebijakan Pemberdayaan $umberdaya %awasan Transmigrasi.

    epartemen Tenaga %erja dan Transmigrasi. 8akarta

    it. 4valuasi Pembiayaan dan n+#rmasi %euangan aerah, 22. %eterpaduanPembiayaan 6ntara $ekt#ral, ek#nsentrasi dan Tugas Pembantuan. itjenPerimbangan %euangan Pusat dan aerah.

    j#k# Puguh dkk, 22. %riteria %eberhasilan %awasan Transmigrasi. Pusat @itbang%etransmigrasian. 8akarta

    %ant#r eneg Transmigrasi dan %ependudukan, 2. P#k#k-P#k#k Pikiran asil7ak#rnas Pembangunan Transmigrasi dan %ependudukan. Tema Paradigma 5aru dan%ebijakan Transmigrasi dan %ependudukan alam 7angka emacu Pembangunanaerah. 8akarta.

    %eputusan Presiden 7. N#. '?? Tahun 2, tentang $usunan 3rganisasi dan Tugasepartemen, enteri Tenaga %erja dan Transmigrasi. 8akarta

    45% 676 %4586%6N T76N$976$ P6$:6 74;376$ Page '* #+ '

  • 5/21/2018 Artikel Membidik Arah Kebijakan Transmigrasi Pasca Revormasi

    %ep. en. Tenaga %erja dan Transmigrasi 7. N#& %ep-2*en2', tentang 3rganisasidan Tata kerja epartemen Tenaga %erja dan Transmigrasi. 8akarta

    %ep. endagri N#. '* G B? Tahun 22, tentang Pengakuan %ewenangan%abupaten%#ta. 8akarta

    enteri Tenaga %erja dan Transmigrasi 7, 2', 7encana $trategik epartemenTenaga %erja dan Transmigrasi Tahun 2'-2!. $ekretariat 8enderal epartemenTenaga %erja dan Transmigrasi. 8akarta

    Puslitbang %etransmigrasian, 22. Naskah 6kademik 6rah %ebijakan %etransmigrasianTahun 2!-2" (belum diterbitkan). 8akarta

    Puslitbang Transmigrasi, '""". 7umusan $eminar Nasi#nal Aisi an isi PembangunanTransmigrasi alam engantisipasi Pergeseran Tuntutan Pembangunan. 8akarta

    Puslitbang %etransmigrasian, 2'. 7umusan ;#rtasi Pengembangan %ebijakan%etransmigrasian an #bilitas Penduduk endukung Pembangunan aerah.

    epartemen Tenaga %erja dan Transmigrasi. 8akarta

    Puslitbang %etransmigrasian, 2'. 7umusan J#rksh#p Pengembangan %ebijakan%etransmigrasian enuju asa epan. epartemen Tenaga %erja dan Transmigrasi,8akarta

    PP N#. 2 Tahun '""", tentang Penyelenggaraan Transmigrasi.

    PP N#. 2< Tahun 2, tentang %ewenangan Pemerintah dan %ewenagan PemerintahPr#pinsi sebagai aerah 3t#n#m.

    7etn# 6nggraini,dkk, 22. $tudi Pengembangan %ebijakan Transmigrasi %e epan,Puslitbang %etransmigrasian. 8akarta

    // 7. N#m#r 2< Tahun 2, Tentang Pr#gram Pembangunan Nasi#nal (P73P4N6$)Tahun 2-2!. Penerbit :A. Tamita /tama. 8akarta

    0'1 %#nstitusi yang utama dan terutama adalah // N#.'

  • 5/21/2018 Artikel Membidik Arah Kebijakan Transmigrasi Pasca Revormasi

    0B1 al ini dicirikan dengan tidak dicantumkannya transmigrasi secara eksplisit sebagaipr#gram dalam 95N tahun 2-2!. 5erbeda dengan 95N pada era sebelumnyayang mencantumkan transmigrasi di dalamnya, pada 95N Tahun 2-2!transmigrasi dinyatakan secara implisit dalam berbagai arahan kebijakanpembangunan.

    0?1 6palagi jika revisi atas // N#. 22'""" dapat segera dilakukan, sehingga lebihmempertegas desentralisasi kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah daerahdapat melaksanakan kewenangannya dengan baik. Pengaturan dan pelaksanaanperan dan kewenangan masing-masing tingkat pemerintahan diperkirakan semakinmantap. %ejelasan aturan pelaksanaan #t#n#mi daerah sekaligus akan mempertegas#t#ritas pemerintah Pusat, Pr#pinsi, serta %abupaten%#ta. $elain upaya revisi atas //22'""", juga dilakukan penataan ulang struktur #rganisasi pemerintahan daerah,termasuk pembenahan kuali=kasi aparatur daerah. Prakarsa perbaikan menyeluruhatas aturan pelaksanaan #t#n#mi daerah diperkirakan akan menghasilkanpemerintahan yang kuat, e+ekti+, dan kredibel baik di Pusat, Pr#pinsi maupun%abupaten%#ta.

    45% 676 %4586%6N T76N$976$ P6$:6 74;376$ Page '< #+ '