Artikel - Penerapan Layar Sentuh Untuk Pemilu1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Merupakan tugas membuat artikel ilmiah pada matakuliah Bahasa Indonesia

Citation preview

PENERAPAN LAYAR SENTUH UNTUK PEMILUOleh: Ratih Handayani1104694Pendidikan Ilmu Komputer-B 2011Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Pendidikan IndonesiaAbstrakPemilihan umum yang dilaksanakan di Indonesia menggunakan sistem colok/contreng. Hal ini banyak menyebabkan ketidaksahan suara. Maka dari itu, dibuatlah sistem layar sentuh untuk menghindari hal tersebut.Sistem layar sentuh ini akan langsung terhubung ke database TPS (Tempat Pemungutan Suara). Desain tampilan pemilu yang penulis buat menggunakan software Adobe Photoshop CS3.Pemanfaatan e-KTP pun digunakan pada sistem ini. Sidik jari yang nanti akan menjadi identitas bagi pemilih didapat dari database e-KTP. Untuk programnya, penulis belum bisa membuat program yang dimaksud, karena keterbatasan ilmu.Harapan dari dibuatnya sistem ini adalah dapat menghindarkan dari ketidaksahan suara, mewakilkan orang lain, dan bahkan memilih lebih dari dua kali. Kata Kunci: Pemilu, Layar sentuh, Touch Screen, e-KTP.

2

PendahuluanPemilu atau pemilihan umum adalah acara yang diadakan setiap 5 tahun sekali untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden untuk menjabat selama 1 periode ke depan atau 5 tahun. Pasangan calon yang memiliki suara terbanyak, maka pasangan itu yang akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden (Asshiddiqie,2005: 201)Pemilu di Indonesia selama ini menggunakan sistem contreng/colok.

Menggunakan media kertas dan pulpen atau paku sebagai alat untuk memilih. Hal tersebut memiliki banyak kekurangan. Terutama bagian sisi terhadap lingkungan. Pemilu dengan media kertas kurang ramah lingkungan. Banyaknya rakyat Indonesia yang memiliki hak untuk memilih, semakin banyak pohon yang harus rela ditebang demi terlaksananya pemilu ini. Selain itu, tinta yang digunakan untuk pemilu sering kali tidak merata. Ada beberapa kertas yang saat pencetakannya itu akhir dari sisa tinta itu, dan gambar menjadi tidak jelas. Semakin banyak media yang dibutuhkan, semakin mudah pula akses untuk korupsi.Maka dari itu, untuk meminimalisir segala macam tindakan dan hal-hal yang merugikan, penulis mengusulkan untuk menggunakn media elektronik, yaitu layar sentuh. Cukup dengan beberapa alat saja. Ruginya tidak akan sama dengan menggunakan kertas yang nantinya akan dibuang.Tinjauan PustakaLayar sentuh adalah media elektronik yang sedang hangat dibicarakan. Banyak alat-alat elektronik masa kini yang menggunakan teknologi ini.Layar sentuh cara penggunaannya cukup dengan menyentuhnya, dan alat akan bekerja sesuai perintah yang kita sentuh.Begitupun untuk pemilihan umum ini. Di layar, telah tersedia pilihan Capres dan Cawapres nya. Lalu, kita sentuh gambar calon yang kita inginkan, maka Capres dan Cawapres tersebut telah mendapatkan 1 suara. Tidak akan terjadi kecurangan dalam pemilihan. Karena, sidik jari satu orang, hanya dapat memilih satu kali. Sidik jari telah terdaftar seiring dengan dibuatnya e-KTP.Metode PenelitianDalam artikel ini, metode yang dilakukan adalah studi kasusStudi kasus ini dilakukan dengan cara mencari referensi dari buku-buku, jurnal, dan dari internet dengan maksud untuk mecari data-data yang diperlukan untuk membuat artikel ini.Metodelogi pengembangan. Aktivitas metodologi pengembangan penelitian ini dibagi ke dalam beberapa fase. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah analisis, desain, implementasi, dan pengujian.Pembuatan desain ini dilakukan untuk membuat tampilan pada layar seperti pada kertas pemilu biasanya. Desain yang penulis maksud adalah:

Gambar di atas adalah tampilan awal saat pemilih akan memilih. Pertama-tama pemilih harus mendaftarkan sidik jari/tangannya. Jika sesuai dengan data bahwa pemilih adalah seorang WNI, maka akan keluar tampilan seperti ini:

Maksud dari gambar ini adalah saat pemilih menekan angka, maka akan keluar foto dari capres dan cawapres dengan nomor urut tersebut. Lalu lakukan penekanan lagi pada kotak nomor tersebut jika ingin memilih capres dan cawapres itu.Jika sudah selesai, tampilan akan kembali kebentuk awal.PembahasanProgram layar sentuh untuk pemilu ini memiliki proses yang sama dengan penggunaan layar sentuh yang lainnya. Masukan data pertama, validasi selanjutnya, pemasukan suara, penambahan suara, dan keluar.Pada fase analisis penulis memiliah metode feature extraction hand geometric sebagai metode dasar dalam pendeteksian identitas user. Metode ini membaca pola tangan dari user yang kemudian akan dicocokkan dengan informasi dalam basis data. Selain itu antarmuka inputan identifikasi user dipilih sebagai antarmuka yang pertama kali dimunculkan. Ini karena proses verifikasi data user merupakan syarat mutlak seseorang dapat memilih di Pemilihan Umum. (Baskoro dkk. 2009: 5)Hal yang perlu diperhatikan dalam program ini adalah sidik jari/tangan. Karena sidik jari/tangan berfungsi sebagai identitas pemilih, maka e-KTP harus benar-benar diberlakukan seperti seharusnya. PenutupPenggunaan layar sentuh untuk pemilu banyak manfaatnya. Dimulai dari menghemat, hingga transparasi hasil suara itu sendiri. Namun kenyataannya, masih sulit digunakan di Indonesia. Penerapan e-KTP yang belum menyeluruh di semua wilayah di Indonesia, ditambah lagi perangkat layar sentuh yang masih terbilang mahal bagi Indonesia. Dan rakyat Indonesianya sendiri yang masih kurang disiplin menjaga fasilitas yang diberikan Negara.Daftar ReferensiAsshidiqie,Jimly., 2005, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesi, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraann Mahkamah Konstitusi RI, Jakarta.http://pisangkipas.wordpress.com/2009/08/03/canggih-pemilihan-ketua-rt-di-semarang-sentuh-touch-screen-verifikasi-pemilih-lewat-ktp/http://repository.upnyk.ac.id/25/1/F-2_PENGEMBANGAN_APLIKASI_ELECTION_DIGITAL_SEBAGAI_PENGGANTI_MEDIA_KERTAS_SUARA_DALAM_PEMILIHAN_U.pdfhttp://wacanakeilmuan.blogspot.com/2011/01/macam-macam-metode-penelitian.html