2
Mungkin banyak yang belum tau bahwa tari Remo itu banyak jenisnya. Yang sering diajarkan di sekolah seni adalah Remo Munali, tapi juga ada Remo Bolet atau Remo Jombangan. Ternyata nama Munali adalah nama pencipta (koreografer) Remo Munali itu. Begitu juga Remo Bolet. Tapi kali ini kita bahas tentang Bolet, si pencipta Tari Remo Bolet atau Remo Jombangan. Nah simak ulasan berikut ini…………………. Dalam dunia ludruk dikenal setidaknya dua gaya tari remo Suroboyoan dan Jombangan, Remo Suroboyoan diciptakan Munali Fatah sedangkan gaya Jombangan diciptakan Bolet. Memang ada upaya untuk menciptakan gaya tari lain, misalnya Mojokertoan seperti yang dilakukan Ali Markasan. Namun menurut kalangan pemerhati ludruk, tari remo gaya Mojokertoan, kreasi Cak Ali Markasan masih banyak diwarnai gaya tari remo yang sudah ada (sebelumnya). Cak Bolet, kampung Sengon, sebuah kampung yang berada di Kabupaten Jombang, tempat pria ini dilahirkan, Amenan adalah nama pemberian orangtuanya. Namun semenjak menjadi pelawak ludruk kenamaan asal. Orang lebih mengenal/ memanggilnya dengan Bolet Amenan, namun masyarakat lebih mengenal dengan sebutan Cak Bolet. Tahun 1965, diperkirakan sebelum tahun tersebut seniman ludruk ini sudah bergabung menjadi anggota Ludruk “Gaya Baru”. Tahun 1968, ia menjadi pelawak dan penari Ngremo bebas. Tahun 1971, menjadi Juara I Lomba Tari Ngremo. Bukan hanya masyarakat Jombang yang mengenal pemain ludruk ini tetapi juga masyarakat Jawa Timur. Tahun 1970-1980-an, Bolet seniman ludruk tradisional serba bisa ini kenyang hidup sebagai orang tobong, bukan saja menjadi sekedar pemain tetapi juga pencipta, Salah satu ciptaan yang cukup monumental adalah tari remo gaya Jombangan. Remo ciptaan Bolet yang disebut , Remo Boletan atau Remo Gaya jombangan sangat khas dan memiliki karakter yang cukup kuat. Misalnya gerakannya santai, sederhanan dan membuat pemirsanya mesem karena disertai gerakan yang mengejutkan namun lucu. Hal ini yang juga menjadi ciri tari remo gaya Jombangan atau gaya Boletan adalah penggunaan selendang warna hijau dan merah (ijo dan abang) yang oleh masyarakat sudah lazim menjadi singkatan dari JOMBANG.

Artikel Remo 03

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tari

Citation preview

Page 1: Artikel Remo 03

Mungkin banyak yang belum tau bahwa tari Remo itu banyak jenisnya. Yang sering diajarkan di sekolah seni adalah Remo Munali, tapi juga ada Remo Bolet atau Remo Jombangan. Ternyata nama Munali adalah nama pencipta (koreografer) Remo Munali itu. Begitu juga Remo Bolet. Tapi kali ini kita bahas tentang Bolet, si pencipta Tari Remo Bolet atau Remo Jombangan. Nah simak ulasan berikut ini………………….

Dalam dunia ludruk dikenal setidaknya dua gaya tari remo Suroboyoan dan Jombangan, Remo Suroboyoan diciptakan Munali Fatah sedangkan gaya Jombangan diciptakan Bolet. Memang ada upaya untuk menciptakan gaya tari lain, misalnya Mojokertoan seperti yang dilakukan Ali Markasan. Namun menurut kalangan pemerhati ludruk, tari remo gaya Mojokertoan, kreasi Cak Ali Markasan masih banyak diwarnai gaya tari remo yang sudah ada (sebelumnya).

Cak Bolet, kampung Sengon, sebuah kampung yang berada di Kabupaten Jombang, tempat pria ini dilahirkan, Amenan adalah nama pemberian orangtuanya. Namun semenjak menjadi pelawak ludruk kenamaan asal. Orang lebih mengenal/ memanggilnya dengan Bolet Amenan, namun masyarakat lebih mengenal dengan sebutan Cak Bolet.

Tahun 1965, diperkirakan sebelum tahun tersebut seniman ludruk ini sudah bergabung menjadi anggota Ludruk “Gaya Baru”.Tahun 1968, ia menjadi pelawak dan penari Ngremo bebas.Tahun 1971, menjadi Juara I Lomba Tari Ngremo. Bukan hanya masyarakat Jombang yang mengenal pemain ludruk ini tetapi juga masyarakat Jawa Timur.Tahun 1970-1980-an, Bolet seniman ludruk tradisional serba bisa ini kenyang hidup sebagai orang tobong, bukan saja menjadi sekedar pemain tetapi juga pencipta, Salah satu ciptaan yang cukup monumental adalah tari remo gaya Jombangan.

Remo ciptaan Bolet yang disebut , Remo Boletan atau Remo Gaya jombangan sangat khas dan memiliki karakter yang cukup kuat. Misalnya gerakannya santai, sederhanan dan membuat pemirsanya mesem karena disertai gerakan yang mengejutkan namun lucu. Hal ini yang juga menjadi ciri tari remo gaya Jombangan atau gaya Boletan adalah penggunaan selendang warna hijau dan merah (ijo dan abang) yang oleh masyarakat sudah lazim menjadi singkatan dari JOMBANG.

Remo Boletan alias Remo Jombangan merupakan tari yang sangat ekspresif, wiraga serta wiyama yang disuguhkan dalam remonya sepenuhnya merupakan pancaran jiwanya.Umumnya Karya para seniman merupakan karya individual namun tari remo gaya jombangan karya Cak Bolet bisa dikatakan lebih dari itu, Remo Boletan merupakan karya kolektif, yang dalam melahirkannya membutuhkan kerjasama dan interaksi dengan segala unsur lain.

Bukan Bolet kalau tidak melawak, saat ngremo pun tetap gaya lawaknya tetap disuguhkan, yakni waktu masuk arena berjalan dengan gaya ngglembosi, tampilan selanjutkan gerak yang sebenarnya antara lupa dan ingat, namun disuguhkan dengan meyakinkan, waktu gerakan berputar dengan seenaknya menirukan gerak pasukan berbaris dan lain-lain. Sejak saat itulah Ngremo Gaya Boletan atau disebut juga Ngremo Gaya Jombangan lahir dan muncul, sebagai Karya Seni Jombangan yang monumental.15 Agustus 1976, Bolet meninggal Dunia dalam usia 34 tahun, sosok yang turut mengharumkan

Page 2: Artikel Remo 03

nama Jombang bahkan Jawa Timur dengan karya cipta tarinya, dan kemudian dimakamkan di Kampung kelahirannya.