12
Pembelajaran Sistem Persamaan Linear Dua Varibel Menggunakan Metode CTl Harko Wikan Jatmiko Progam Studi Tadris Matematika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung e-mail : [email protected] ABSTRACT Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk (1) Mengetahui beberapa faktor penyebab siswa sulit mengerjakan soal sistem persamaan linear dua variable, (2)Untuk mengetahui metode apa yang sesuai untuk menjelaskan materi persamaan linear dua variable, (3)Untuk mengetahui cara menjelaskan metode tersebut dalam menjelaskan materi persamaan linear dua variable. Siswa dan guru sering menemukan kesulitan- kesulitan dalam memahami materi system persamaan linear dua variable. Berbagai metode pembelajaran mencoba menjelaskan dan mempermudah pemahaman materi system persamaan linear dua variabel, namun dalam materi tersebut tidak mudah dalam penyampaiaan pelajarannya ke siswa. Oleh sebab itu penulis membuat inisiatif bagaimana cara menyampaikan materi tersebut agar siswa cepat paham. Metode control teaching learning cocok digunakan dalam penyampaian materi tersebut. Karena materinya dihubungkan dengan kehidupan nyata dimasyarakat. Kata kunci : CTL, SPLDV The writing of scientific work is aimed to ( 1 ) to examine the factors causing the students some difficult doing the system of linear equations two side variables , ( 2 ) to know a method of what is appropriate to explain two of variable matter of linear equations , ( 3 ) to know a way of explaining this method in clarifying matter of linear equations two side variables .Students and teachers often find material obstacles in understanding system of linear equations two side variables .Various the learning methods tried to explain and make it easy for understanding matter system of linear equations two variables , but it is not easy in any material in penyampaiaan classes to students .Therefore writer how to make the initiative given the lectures that students understand the fast .A method of control of teaching learning suitable used in the delivery of the material .Because the material connected with real life in peopel. Kata kunci: CTL, SPLDV PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bagi bangsa Indonesia pendidikan merupakan aspek yang sangat penting. Pendidikan sangat penting artinya dalam kehidupan manusia , karena pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses yang mampu membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan juga merupakan sarana vital dalam proses pengembangan sumber daya manusia dalam rangka pencapaian tujuan nasional. Peningkatan mutu pendidikan khususnya untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan mempengaruhi keberhasilan membangun masyarakat yang maju dan mandiri, pembangunan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi diarahkan agar

Artikel Seminar Matematika

Embed Size (px)

DESCRIPTION

artikel seminar

Citation preview

Page 1: Artikel Seminar Matematika

Pembelajaran Sistem Persamaan Linear Dua Varibel Menggunakan

Metode CTl

Harko Wikan Jatmiko

Progam Studi Tadris Matematika

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung

e-mail : [email protected]

ABSTRACT Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk (1) Mengetahui beberapa faktor penyebab

siswa sulit mengerjakan soal sistem persamaan linear dua variable, (2)Untuk

mengetahui metode apa yang sesuai untuk menjelaskan materi persamaan linear dua

variable, (3)Untuk mengetahui cara menjelaskan metode tersebut dalam menjelaskan

materi persamaan linear dua variable. Siswa dan guru sering menemukan kesulitan-

kesulitan dalam memahami materi system persamaan linear dua variable. Berbagai

metode pembelajaran mencoba menjelaskan dan mempermudah pemahaman materi

system persamaan linear dua variabel, namun dalam materi tersebut tidak mudah

dalam penyampaiaan pelajarannya ke siswa. Oleh sebab itu penulis membuat inisiatif

bagaimana cara menyampaikan materi tersebut agar siswa cepat paham. Metode

control teaching learning cocok digunakan dalam penyampaian materi tersebut.

Karena materinya dihubungkan dengan kehidupan nyata dimasyarakat.

Kata kunci : CTL, SPLDV

The writing of scientific work is aimed to ( 1 ) to examine the factors causing the students

some difficult doing the system of linear equations two side variables , ( 2 ) to know a method

of what is appropriate to explain two of variable matter of linear equations , ( 3 ) to know a

way of explaining this method in clarifying matter of linear equations two side variables

.Students and teachers often find material obstacles in understanding system of linear

equations two side variables .Various the learning methods tried to explain and make it easy

for understanding matter system of linear equations two variables , but it is not easy in any

material in penyampaiaan classes to students .Therefore writer how to make the initiative

given the lectures that students understand the fast .A method of control of teaching learning

suitable used in the delivery of the material .Because the material connected with real life in

peopel.

Kata kunci: CTL, SPLDV

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bagi bangsa Indonesia

pendidikan merupakan aspek

yang sangat penting. Pendidikan

sangat penting artinya dalam

kehidupan manusia , karena pada

dasarnya pendidikan merupakan

suatu proses yang mampu

membantu manusia dalam

mengembangkan dirinya sehingga

mampu menghadapi setiap

perubahan yang terjadi.

Pendidikan juga merupakan

sarana vital dalam proses

pengembangan sumber daya

manusia dalam rangka pencapaian

tujuan nasional.

Peningkatan mutu pendidikan

khususnya untuk memacu

penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang akan

mempengaruhi keberhasilan

membangun masyarakat yang

maju dan mandiri, pembangunan

dalam bidang ilmu pengetahuan

dan teknologi diarahkan agar

Page 2: Artikel Seminar Matematika

Harko wikan Jatmio

Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung 2

pemanfaatan, pengembangan, dan

penguasaannya dapat

mempercepat peningkatan

kecerdasan dan kemampuan

bangsa, mempercepat proses

pembaharuan, meningkatkan

produktivitas dan efisiensi,

memperluas lapangan kerja,

meningkatkan kualitas, harkat dan

martabat bangsa serta

meningkatkan kesejahteraan

rakyat. Pengembangan dan

penerapan ilmu pengetahuan dan

teknologi harus didukung sumber

daya manusia yang berkualitas.

Peningkatan kualitas sumber daya

manusia tersebut dilaksanakan

melalui pendidikan dan pelatihan,

penataan sistem kelembagaan

serta penyediaan sarana dan

prasarana.

Pembangunan dalam bidang

ilmu pengetahuan dan teknologi

harus ditunjang oleh kemampuan

pemanfaatan , pengembangan dan

penguasaan teknologi, ilmu

pengetahuan terapan dan ilmu

pengetahuan dasar secara

seimbang. Salah satu usaha untuk

meningkatkan kemampuan

penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi adalah meningkatkan

kemampuannya dalam bidang

matematika. Matematika

merupakan salah satu bidang ilmu

yang perlu ditingkatkan

penguasaannya, sebab matematika

merupakan dasar dari ilmu

pengetahuan yang lain, khususnya

bagi pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.1

Sebagai salah satu mata

pelajaran yang diajarkan di

sekolah, matematika

merupakan mata pelajaran yang

mempunyai peranan yang cukup

besar bagi siswa, karena

matematika berfungsi untuk

mengembangka kemampuan

berkomunikasi dengan simbol-

simbol serta ketajaman penalaran

yang dapat memperjelas dan

menyelesaikan permasalahan

yang terjadi dalam kehidupan

sehari-hari.

Matematika merupakan ilmu

dasar yang terus mengalami

perkembangan baik dalam segi

teori maupun segi penerapannya.

Matematika digunakan secara luas

dalam segala bidang kehidupan

manusia, sehingga diperlukan

suatu upaya dalam pengajaran

matematika agar dapat terlaksana

secara optimal, sehingga setiap

siswa dapat memahami

matematika dengan baik. Oleh

karena itu dalam dunia pendidikan

matematika, dipelajari oleh semua

siswa mulai dari tingkat sekolah

dasar sampai pada tingkat

perguruan tinggi, termasuk juga

ditingkat Sekolah Menengah

Pertama (SMP).

Kenyataan yang ada bahwa

banyak siswa SMP yang

mengeluh dikarenakan sering

1 Herman Hudojo, Straegi Belajar

Mengajar Matematika. (Malang: IKIP

Malang,1990), hal5.

Page 3: Artikel Seminar Matematika

PEMBELAJARAN SPLDV MENGGUNAKAN METODE CENTEXTUAL TEACHING LEARNING

SEMINAR PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

mengalami kesulitan dalam

memahami soal-soal matematika

sehingga siswa seringkali

melakukan kesalahan dalam

menyelesaikan soal-soal yang

diberikan, belum lagi banyak para

siswa yang tidak cocok dengan

metode pengajaran matematika

yang diberikan oleh gurunya.

Salah satu materi yang membuat

siswa mengalami kesulitan, yaitu

bab Persamaan Lenear Dua

Variabel, pada bab tersebut

sebagian besar siswa mengalami

kesulitan dalam membedakan

metode penyelesaian yang akan

digunakan. Kesalahan-kesalahan

itu mungkin terjadi karena siswa

kurang memahami konsep dasar

yang harus dikuasai, kurangnya

pemahaman siswa terhadap materi

sistem persamaan linear dua

variabel, kurangnya ketelitian

siswa, maupun kurangnya

pemahaman siswa dalam operasi

aljabar. Selain itu dapat pula

disebabkan metode mengajar

ataupun pengusaan materi dari

guru itu sendiri. Metode mengajar

yang diberikan oleh guru dan

pengusaan materi dari guru sangat

penting dalam proses

pembelajaran karena jika metode

mengajar yang tidak tepat dan

pengusaan materi yang kurang

dari guru maka akan

mempengaruhi kelancaran siswa

dalam memahami materi sehingga

siswa banyak melakukan

kesalahan dalam menyelesaikan

soal. Oleh karena itu diperlukan

suatu metode yang benar-benar

bisa memberi jawaban dari

masalah ini. Salah satu metode

yang bisa lebih memberdayakan

siswa adalah dengan

menggunakan metode pendekatan

kontekstual (Contextual Teaching

and Learning/ CTL).

Contextual Teaching and

Learning (CTL) adalah sistem

pembelajaran yang cocok dengan

kinerja otak untuk menyusun

pola-pola yang mewujudkan

makna, dengan cara

menghubungkan muatan

akademis dengan konteks

kehidupan sehari-hari peserta

didik.2 CTL disebut pendekatan

kontekstual karena konsep belajar

yang membantu guru mengaitkan

antara materi yang diajarkan

dengan situasi dunia nyata siswa

dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan

yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan

mereka sebagai anggota

masyarakat. Sehingga dengan

menggunakan metode ini,

diharapakan dapat membantu

siswa dalam mempelajari bab

persamaan linear dua variabel,

khususnya dalam memahami

2 Nadirin,2010”Model Pembelajaran

Contextual Teaching and Learning”,

http://Nadhirin.blogspot.com/2010/03/model-

pembelajaran-contextual-teaching.html?m

diakses 18 oktober 2014,jam19:11 wib

Page 4: Artikel Seminar Matematika

Harko wikan Jatmio

Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung 4

konsep, dan membedakan metode

penyelesaian yang ada di

dalamnya. Dari beberapa

penjelasan di atas, maka penulis

memutuskan memilih judul

“Pembelajaran Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel

Menggunakan Metode CTL

(Contextual Teaching Learning)”.

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Belajar

Pengertian umum, belajar

merupakan suatu proses aktif

yang memungkinkan manusia

untuk menemukan hal-hal baru

diluar informasi yang diberikan

kepada dirinya. Belajar yang

dilakukan oleh manusia

merupakan bagian dari hidupnya,

berlangsung seumur hidup, kapan

saja, dimana saja, baik di sekolah

maupun di luar sekolah.

Purwoto menyatakan bahwa

“Belajar adalah suatu proses yang

berlangsung dari keadaan tidak

tahu menjadi tahu atau dari tahu

menjadi lebih tahu, dari tidak

terampil menjadi terampil, dari

belum cerdas menjadi cerdas, dari

sikap belum baik menjadi

bersikap baik, dari pasif menjadi

aktif, dari kurang teliti menjadi

teliti dan seterusnya’.3 Sedangkan

menurut Herman Hudojo

mengatakan “belejar adalah

proses kegiatan yang

3 Purwoto, Strategi Belajar

Mengaja(Surabaya: UNS,1997);hal24

mrngakibatkan suatu perubahan

tingkah laku”.4

Bertolak dari definisi-definisi

yang telah diuraikan diatas, dapat

diterangkan bahwa belajar adalah

suatu proses perubahan tingkah

laku ke arah yang lebih baik

sebagai hasil dari pengalaman dan

aktivitas individu dengan

lingkungan.

B. Pengertian Matematika

Definisi tentang pengertian

matematika secara umum

seringkali hanya dikemukakan

oleh karena berfokus pada

tinjauan pembuat definisi itu

sendiri. Dengan demikian banyak

muncul definisi atau pengertian

tentang matematika yang

beraneka ragam atau dengan kata

lain tidak terdapat satu definisi

tentang matematika yang tunggal

dan disepakati oleh tokoh atau

ahli matematika.

Dalam kamus besar Bahasa

Indonesia dinyatakan bahwa,

“Matematika adalah ilmu tentang

bilangan, hubungan antara

bilangan dan prosedural

operasional yang digunakan

dalam penyelesaian masalah

bilangan”.5

Pendapat lain mengatakan

bahwa matematika merupakan

pengetahuan yang disusun secara

4 Hudojo,Herman, Mengajar Belajar

Matematika. (Jakarta: P2LPTK/UPBT,

1998), hal56 5 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa,

Kamus Besar Bahasa (Jakarta: balai pustaka,

2002) hal 50

Page 5: Artikel Seminar Matematika

PEMBELAJARAN SPLDV MENGGUNAKAN METODE CENTEXTUAL TEACHING LEARNING

SEMINAR PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

konsisten dengan mempergunakan

logika deduktif. Artinya

matematika merupakan

pengetahuan yang bersifat

rasional yang kebenarannya tidak

tergantung kepada pembuktian

secara empiris, tetapi deduktif.

Dalam dunia keilmuan

matematika berperan sebagai

bahasa simbolik atau sarana

komunikasi yang cermat, jelas

dan tepat. Dalam hal ini

matematika berperan ganda yakni

sebagai ratu dan sekaligus

pelayan. Sebagai ratu, matematika

adalah merupakan bentuk

tertinggi dari logika, sedangkan

sebagai pelayan, matematika

memungkinkan sistem

pengorganisasian ilmu yang

bersifat logis dan juga menyajikan

pernyataan dalam bentuk model

matematika yang ringkas dan

jelas.6

Walau tidak terdapat satu

pengertian tentang matematika

yang tunggal dan disepakati oleh

semua tokoh atau pakar

matematika namun dapat terlihat

adanya ciriciri khusus atau

karakteristik yang dapat

merangkum pengertian

matematika secara umum.

Adapun beberapa kesamaan

seperti berikut:

6 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran

Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Bandung: Kencana Peranda Media, 2007), hal 95

a. Memiliki objek yang

abstrak.

b. Bertumpu pada

kesepakatan.

c. Berpola pikir deduktif.

C. Masalah Menyelesaiakan Soal

Cerita

Soal cerita merupakan salah

satu bentuk tes uraian. Tes uraian

ini akan berfungsi untuk

mendiagnosis kesulitan yang

dialami oleh siswa. Dalam soal

cerita, siswa dituntut

kemampuannya untuk

mengorganisir jawaban yang

meliputi beberapa langkah yang

harus dilakukan. Soal cerita dapat

digunakan sebagai indikator

kesulitan yang dialami siswa

dalam menyelesaikan tes pada

soal cerita tersebut.

Soal cerita dalam

pembelajaran matematika

merupakan soal terapan dari

pokok bahasan yang dihubungkan

dengan masalah sehari-hari, atau

suatu sistem susunan kalimat yang

didalamnya membentang

bagaimana terjadinya suatu hal

atau kejadian sehari-hari dalam

bentuk yang sesederhana

mungkin, dengan kata lain soal

cerita yang menggunakan bahasa

secara umum dan kemudian

diterjemahkan ke dalam bahasa

matematika.

langkah-langkah yang dapat

dijadikan pedoman bagi siswa

Page 6: Artikel Seminar Matematika

Harko wikan Jatmio

Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung 6

untuk menyelesaikan soal cerita

adalah :

1. Menemukan apa yang

ditanyakan dalam soal.

2. Menemukan informasi

dan ketentuan yang esensial.

3. Memilih operasi yang

sesuai.

4. Membuat kalimat

matematikanya.

5. Menyelesaikan kalimat

matematikanya.

6. Menyatakan jawaban

tersebut dalam bahasa

indonesia sehingga

menjawab soal cerita

tersebut.7

Menyelesaikan soal cerita

siswa banyak mengalami

kesulitan. Penyelesaian soal cerita

memang memerlukan tingkat

pemahaman yang tinggi

dibandingkan dengan

penyelesaian soal bentuk

hitungan. Dari langkah-langkah

yang telah disebutkan di atas

banyak siswa yang masih

mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal cerita antara

lain :

1. Ketidak mampuan siswa

dalam memahami soal

cerita akibat kurang

memahami konsep.

2. Ketidak mampuan siswa

dalam merubah soal

7 Soejadi, Kiat Pendidikan Matematika

di Indonesia, (Rektorat Jendral Pendidikan

Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional:2000), hal 35

cerita kedalam bentuk

matematika.

3. Ketidak mampuan siswa

dalam pengoprasian

aljabar dalam

penyelesaian bentuk

matematika.

4. Ketidak mampuan dalam

menarik kesimpulan dari

bentuk matematika.

Kesulitan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita bisa

diperinci lagi, diantaranya

kesulitan pada waktu mengubah

bentuk soal cerita menjadi model

matematika, secara spesifik

kesulitan muncul dalam

menentukan apa yang diketahui,

ditanyakan dan dalam membuat

model matematikanya.

Pada tahap selanjutnya

kesulitan mungkin akan timbul

pada penyelesaian perhitungan

model matematikanya. Hal

tersebut bisa ditinjau dari

pemahaman siswa dari maksud

soal yang ditanyakan dan konsep

materi yang telah diajarkan

sebelumnya. Letak kesalahan

belajar yang dialami siswa dapat

diidentifikasi melalui letak pada

pola-pola kesalahan umum yang

mereka lakukan dalam

mengerjakan soal. Demikian

halnya dalam matematika,

kesulitan belajar siswa dapat

diidentifikasi melalui letak

kesalahan siswa dalam

mengerjakan soal matematika.

Page 7: Artikel Seminar Matematika

PEMBELAJARAN SPLDV MENGGUNAKAN METODE CENTEXTUAL TEACHING LEARNING

SEMINAR PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

D. Pengertian CTL (Contextual

Teaching an Learning)

CTL (Contextual Teaching an

Learning) adalah metode

pembelajaran yang dikaitkan

dengan kehidupan sehari-hari

siswa dalam lingkup masyarakat8.

Sitem pembelajaran ini cocok

untuk kinerja otak, sehingga dapat

menyusun pola-pola yang

mewujudkan makna. CTL

(Contextual Teaching an

Learning) disebut pendekatan

kontektual karena konsep belajar

yang dapat membantu guru

mengaitkan materi yang

diajarkannya dengan situasi dunia

nyata siswa.

Menurut teori konstekstual,

pembelajaran hanya ketika siswa

memproses informasi atau

pengetahuan baru sedemikian

rupa sehingga dapat terserap

dalam benak mereka dan mereka

mampu menghubungkan dengan

kehidupan nyata. Berdasarkan

pemahaman diatas, kegiatan

pembelajaran tidak harus

dilakukan didalam ruang kelas,

tetapi bisa dilaboraturium, atau

tempat-tempat lainnya. Di dalam

materi persamaan linear dua

varibel, metode ini sangat cocok

digunakan dalam proses

pengajarannya. Karena materi itu

8 Nadirin,2010”Model Pembelajaran

Contextual Teaching and Learning”,

http://Nadhirin.blogspot.com/2010/03/model-

pembelajaran-contextual-teaching.html?m

diakses 18 oktober 2014,jam19:11 wib

bisa diaplikasikan dalam kegiatan

jual beli di kehidupan masyarakat.

E. Tinjauhan Materi Pokok

Bahasan

Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel pada SMP.9

Salah satu indikator dalam

kompetensi dasar menyelesaikan

sistem persamaan

linear dua variabel adalah

membuat model matematika dari

masalah sehari-hari yang

melibatkan sistem persamaan

linear dua variabel.

1. Persamaan Linear Dua Variabel.

Persamaan yang berbentuk ax +

by + c = 0, dengan a dan b tidak

semuanya

nol dan a, b, c R dinamakan

persamaan linear dua variabel

(PLDV). Persamaan ini

adalah kalimat terbuka dengan x

dan y sebagai variabel (peubah), a

dan b sebagai koefisien dan c

sebagai konstanta.

2. Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel (SPLDV) .

a. Definisi Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel

(SPLDV)

Lihat dua persamaan linear

dua variabel dibawah ini :

ax + by

= c ...(1)

px + qy = r ...(2)

9 Sugijono, Matematika SMP dan MTs.

(Jakarta: Erlangga, 2007) hal 55

Page 8: Artikel Seminar Matematika

Harko wikan Jatmio

Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung 8

dinamakan sistem persamaan

linear dua variabel dalam

bentuk baku dengan a, b, p

dan q sebagai koefisien; c

dan r sebagai konstanta; serta

x dan y sebagai variabel

(peubah).

Dari uraian diatas,

terlihat perbedaannya bahwa

persamaan linear dua variabel

(PLDV) memiliki sebuah

persamaan linear dua

variabel, sedangkan sistem

persamaan linear dua variabel

(SPLDV) memiliki dua

persamaan linear dua variabel

yang merupakan satu

kesatuan (sistem). Dari kedua

persamaan

linear dua variabel tersebut,

terdapat nilai x dan y yang

membuat kedua persamaan

bernilai benar pada saat yang

bersamaan. Nilai x dan y

yang diperoleh dari kedua

persamaan linear dua variabel

disebut penyelesaian atau

akar-akar sistem persamaan

linear dua variabel.

b. Menentukan Akar Sistem

Persamaan Linear dua

Variabel (SPLDV).

Menyelesaiakan sistem

persamaan linear dua

variabel sama artinya

dengan menentukan

pasangan berurutan (x, y)

yang memenuhi sistem

persamaan liear dua variabel

tersebut. Untuk menentukan

akar sistem persamaan linear

dua variabel dapat

menggunakan beberapa

metode.

PEMBAHASAN

A. Kesulitan Siswa dalam

Memahami Konsep Materi

Sistem Persamaan Linear Dua

Variable

Materi persamaan linear dua

variable merupakan materi yang

bisa diterapan dalam kehidupan

sehari-hari. Dalam penyampaian

materi tersebut seorang guru akan

kesulitan menjelaskan jika hanya

menggunakan contoh-contoh

sederhana. Materi tersebut

menggunakan dasar materi

aljabar, jadi guru juga harus

menjelaskan dulu cara

pengoprasian aljabar. Kebanyakan

siswa dalam memahami konsep

aljabar kurang. Jadi dalam

mengerjakan soal-soal persamaan

linear juga akan banyak

mengalami kesulitan.

Penyampaian materi

persamaan linear dua variable ini

seharusnya cara penyampaiannya

dikaitkan dengan contoh

kehidupan sehari – hari. Agar

siswa dapat mengimajinasikan

langkah-langah pengerjaannya.

Selain itu kesulitan siswa juga

terpadat pada pemampuan fikir

siswa itu sendiri. Kemampuan

berfikir dapat dipengaruhi oleh

beberapa hal, seperti lingkungan

keluarga yang tidak

Page 9: Artikel Seminar Matematika

PEMBELAJARAN SPLDV MENGGUNAKAN METODE CENTEXTUAL TEACHING LEARNING

SEMINAR PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

memperhatikan cara belajar

anaknya. Cara belajar siswa yang

hanya membaca tanpa mau

mengerjakan, ini juga dapat

menjadikan faktor kesulitan

dalam pemahaman materi.

Kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita antara

lain dipengaruhi oleh kemampuan

siswa dalam mengubah soal cerita

menjadi model matematika atau

kalimat yang meliputi

pemahaman maksud atau isi soal

cerita, kemampuan menyelesaikan

perhitungan model matematika,

yang meliputi kemampuan

berhitung10

. Selain itu faktor yang

mempengarui siswa melakukan

kesalahan yaitu:

a. minat seorang siswa itu

sendiri dalam

mempelajari materi

system persamaan linear

dua variable. Suatu mata

pelajaran kalau siswa

tidak minat dalam

pelajaran tersebut, maka

siswa itu akan kesulitan

dalam pemahaman materi

tersebut.

b. Motivasi siswa dalam

belajar matematika.

Motivasi dalam belajar

sangat dibutuhkan, baik

motivasi dari orang tua

10

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka

cipta,1995) hal 45

maupun dari seorang

pendidik agar siswa

tersebut mempunyai

semangat dalam belajar.

Guru dalam mengajar mata

pelajaran matematika, metode dan

gaya mengajar guru juga memberi

pengaruh terhadap kemampuan

siswa dalam memahami materi

matematika11

. Cara penyampaian

pelajaran guru yang kurang

menarik menjadikan siswa kurang

berminat dan bersemangat dalam

mengikuti pembelajarannya..

Untuk itu seorang pendidik harus

memilih metode pengajaran yang

dapat digunakan secara tepat

kepada semua siswa.

B. Pembelajaran Sistem

Persamaan Linear Dua

Variable Menggunakan

Metode CTL (Contextual

Teaching Learning)

Pemilihan metode

pengajaran sangat penting dalam

terciptanya belajar mengajar

yang sesuai dengan kompetensi

dasar yang sudah ditetapkan oleh

pemerintah. Salah satu metode

yang cocok digunakan dalam

pemahaman materi persamaan

linear dua variable adalah dengan

menggunakan metode CTL

(contextual teching learning).

Metode CTL ini adalah seatu

metode yang cara penyampaian

materinya dikaitkan dengan

11

ibid., hal50

Page 10: Artikel Seminar Matematika

Harko wikan Jatmio

Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung 10

kehidupan bermasyarakat sehari-

hari. Metode ini diharapkan

dapat membantu siswa dalam

memahami materi sistem

persamaan linear dua variable.

Contextual teaching learning

(CTL) merupakan konsep belajar

yang membantu guru mengaitkan

antara materi yang disampaikan

dengan kehidupan nyata siswa.12

Sehingga dapat mendorong siswa

membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya

dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sebagai

anggota keluarga dan

masyarakat.

Dengan metode itu, hasil

pembelajaran diharapkan lebih

bermakna bagi siswa. Proses

pembelajaran berlangsung secara

alamiah dalam kegiatan siswa

bekerja dan mengalami, bukan

transfer pengetahuan dari guru ke

siswa. Strategi pembelajaran

lebih dipentingkan daripada

hasil.

Materi persamaan linear

dua variable ini kita tidak bisa

lepas dengan yang namanya

variable x dan y. Dan dalam

metode CTL ini variable x dan y

akan dipermisalkan sebuah benda

yang terdapat dalam kehidupan

nyata. Untuk mempermudahnya

x dan y ini dimisalkan x sebagai

buku dan y sebagai pensil. Jadi

12

Nadirin,2010”Model Pembelajaran

Contextual Teaching and Learning”,

http://Nadhirin.blogspot.com/2010/03/model-

pembelajaran-contextual-teaching.html?m

diakses 18 oktober 2014,jam19:11 wib

pendidik juga harus menyiapkan

beberapa perlengkapan yang

digunakan dalam membantu

menjelaskan materi itu.

Untuk contohnya sebagai

berikut:

Soal 1

Harga 3 buku dan 2 pensil

adalah Rp 28.000.00, sedangkan

harga 1 buku dan 3

pensil adalah Rp 21.000,00.

Tentukan harga 5 buku dan 5

pensil?

Penyelesaian:

Missal: x=buku dan y=pensil

3X+2Y= Rp 28.000,00

(i)

1X+3Y= Rp 21.000,00

(ii)

Dengan menggunakan metode

eliminasi

3X+2Y= 28000 X1 3X+2Y= 28000

1X+3Y= 21000 X3 3X+9Y= 63000 -

-

7Y= -35000

Y=

= 5000

Setelah mengetahui nilai dari Y,

langkah selanjutnya

mensubtitusikan nilai Y ke

persamaan matetamika yang

pertama.

3X+2Y= 28000

3X+2(5000)= 28000

3X+10000 = 28000

3X = 28000-10000

3X = 8000

X =

= 2666,66

Page 11: Artikel Seminar Matematika

PEMBELAJARAN SPLDV MENGGUNAKAN METODE CENTEXTUAL TEACHING LEARNING

SEMINAR PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

dimasukan kepertanyaan awal,

yaitu 5X+5Y.

5(2666,66)+5(5000)

1333,3 Karena sudah mengetahui

nilai X=2666,66, dan nilai

Y=5000, maka

selanjutnya,13333,3 + 25000=

38333,3

Karena di dalam dunia jual beli di

kehidupan sehari-hari sulit

menentukan jumlah pecahan uang

yang menunjukkan 38333.3, maka

dibulatkan menjadi Rp 38.400,00.

Jadi untuk harga 5 buku dan 5

pensil adalah sebesar Rp

38.400,00.

Cara menjelaskan dan

mengerjakan contoh soal yang

dikaitkan dengan kehidupan di

masyakat pada kasus jual beli itu

siswa mampu berimajinasi saat

mengerjakan soal persamaan

linear dua variable. Sehingga

metode tersebut dapat membantu

pendidik dalam menjelaskan

materi system persamaan linear

dua variable, dan siswa dapat

dengan mudah memahami materi

tersebut.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi dari beberapa pembahasan

diatas dapat diambil kesimpulan,

ada beberapa faktor yang

mempengaruhi siswa dalam

pemahaman materi, antara lain;

1. faktor dari lingkungan

keluarga yang kurang

memperhatikan cara

belajar anaknya, dan

2. faktor dari cara pendidik

dalam menjelaskan

materi kepada siswa

yang kurang menarik,

sehingga siswa bosan

mengikuti pelajarannya.

3. Penggunaan metode

CTL dianggap mampu

dalam penjelasan materi

system persamaan linear

dua variable. Karena

dalam penjelasannya

dikaitkan dengan

kehidupan siswa sehari-

hari di kehidupan

bermasyarakat.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas

maka penulis menyarannkan

sebagai berikut:

1. Setiap guru sebelum dan

sesudah menyampaikan

materi hendanya

memberi motivasi

kepada siswa-siswanya,

agar siswa mempunyai

semangat untuk belajar.

Selain itu cara

memjelaskan materi

harus secara detail.

Memilih metode

mengajar juga penting

dalam berlangsungnya

belajar mengajar.

2. Bagi siswa hendaknya

selalu memerhatikan

Page 12: Artikel Seminar Matematika

Harko wikan Jatmio

Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung 12

seorang guru yang

sedang menjelaskan

materi, dan siswa

dituntut aktif dalam

memahami materi

system persamaan linear

dua variable, dan juga

harus benar-benar

memperhatikan langkah-

langkah pembelajaran

menggunakan metode ctl

(contextual teaching

learning).

REFRENSI

Nadirin.”Model Pembelajaran

Contextual Teaching and Learning”.

diakses 18 oktober 2014,jam19:11

wib.

http://Nadhirin.blogspot.com/2010/03/

model-pembelajaran-contextual-

teaching.html?m

Purwoto,1997. Strategi Belajar

Mengajar. Surabaya: UNS Surabaya

Hudojo,Herman.1998. Mengajar

Belajar Matematika. Jakarta:

P2LPTK/UPBT

Tim Penyusun Kamus Pusat

Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa.

Jakarta: balai pustaka.

Sanjaya Wina.2007. Strategi

Pembelajaran Berorientasi Standar

Proses Pendidikan. Bandung: Kencana

Peranda Media.

Soejadi.2000. Kiat Pendidikan

Matematika di Indonesia. Jakarta:

Rektorat Jendral Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional

Slameto.1995. Belajar dan

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

cipta.