Upload
sep-sep-hindarsah
View
91
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Kopi
Citation preview
http://id.wikipedia.org/wiki/Jilbab
JilbabDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Seorang wanita diZanzibar memakai jilbab.
Jilbāb (Arab: جلباب ) adalah busana muslim terusan panjang menutupi seluruh badan kecuali tangan, kaki dan
wajah yang biasa dikenakan oleh para wanita muslim . Penggunaan jenis pakaian ini terkait dengan
tuntunan syariat Islam untuk menggunakan pakaian yang menutup aurat atau dikenal dengan istilah hijab.
Sementara kerudung sendiri di dalam Al Qur'an disebut dengan istilah khumur, sebagaimana terdapat
pada surat An Nuur ayat 31:
“Hendaklah mereka menutupkan khumur (kerudung-nya) ke dadanya. (An Nuur :31)
”Daftar isi
[sembunyikan]
1 Etimologi
2 Sejarah dan kontroversi pemakaian
jilbab
o 2.1 Dunia
o 2.2 Indonesia
3 Fatwa berjilbab bagi para
penganutnya
4 Lihat pula
5 Referensi
6 Pranala luar
[sunting]Etimologi
Secara etimologis jilbab berasal dari bahasa arab jalaba yang berarti menghimpun atau membawa.[1] Istilah
jilbab digunakan pada negeri-negeri berpenduduk muslim lain sebagai jenis pakaian dengan penamaan
berbeda-beda.[1] Di Iran disebut chador, di India dan Pakistan disebut pardeh, di Libya milayat, di Irak abaya, di
Turki charshaf, dan tudung di Malaysia, sementara di negara Arab-Afrika disebut hijab. [1]
Di Indonesia, penggunaan kata "jilbab" digunakan secara luas sebagai busana kerudung yang menutupi
sebagaian kepala perempuan (rambut dan leher) yang dirangkai dengan baju yang menutupi tubuh kecuali
telapak tangan dan kaki. [1] Kata ini masuk dalam lema Kamus Besar Bahasa Indonesia pada tahun 1990
bersamaan dengan mulai populernya penggunaan jilbab di kalangan muslimah perkotaan.[1] Dalam kosakata
bahasa Indonesia menurut KBBI daring, jilbab adalah kerudung lebar yang dipakai perempuan muslim untuk
menutupi kepala dan leher sampai ke dada.[2] Secara umum mereka yang menutupi bagian itu disebut orang
yang berjilbab.[1]
[sunting]Sejarah dan kontroversi pemakaian jilbab
[sunting]Dunia
Di Turki pada bulan Desember 1934 Presiden Turki Mustafa Kemal Atatürk mengeluarkan pelarangan
penggunaan kain asli pribumi (sebelumnya Turki diperintah oleh Kerajaan Ottoman) di negaranya. [3]
Di Iran pada tahun 1936 Shah Reza Pahlevi mengeluarkan perintah yang melarang penggunaan
segala bentuk pakaian bernuansa Islami oleh perempuan di Iran.[4]
[sunting]Indonesia
Pada tahun 1983 perdebatan tentang penggunaan "jilbab" disekolah antara Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Noegroho Notosoesanto yang kemudian direspon oleh MUI, masih menggunakan
kata kerudung. [5] [6][1] Noegroho menyatakan bahwa pelajar yang karena suatu alasan merasa harus memakai
kerudung, pemerintah akan membantunya pindah ke sekolah yang seragamnya memakai kerudung.
[6] Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga mengadakan pertemuan khusus dengan Majelis
Ulama Indonesia (MUI) dan menegaskan bahwa seragam harus sama bagi semua orang berkaiatan dengan
peraturannya, karena bila tidak sama berarti bukan seragam.[6]
Di Indonesia pada Kamus Umum Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka cetakan ke-7 tahun 1984 belum
ada lema kata jilbab, lema yang digunakan adalah kata yang belum populer di Indonesia (saat itu) yaitu "hijab"
yang merujuk pada kain penutup aurat bagi perempuan muslim .[1]
[sunting]Fatwa berjilbab bagi para penganutnya
Sebuah tempat yang disebut dengan Medina quarter di Essaouira, Moroko, menunjukkan para wanita yang sedang menggunakan jilbab
tradisional.
Menurut Muhammad Nashiruddin Al-Albany kriteria jilbab yang benar harus menutup seluruh badan,
kecuali wajah dan dua telapak , jilbab bukan merupakan perhiasan, tidak tipis, tidak ketat sehingga
menampakkan bentuk tubuh, tidak disemprot parfum, tidak menyerupai pakaian kaum pria atau pakaian
wanita-wanita kafir dan bukan merupakan pakaian untuk mencari popularitas. [7]
Pendapat yang sama sebagaimana dituturkan Ikrimah, jilbab itu menutup bagian leher dan mengulur ke bawah
menutupi tubuhnya,[8] sementara bagian di atasnya ditutup dengan khimâr (kerudung)[9] yang juga diwajibkan,
sesuai dengan salah satu ayat surah An-Nur 24:31, yang berbunyi:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita... (QS an-Nur [24]: 31) ”
Pendapat ini dianut juga oleh Qardhawi sebagaimana dicantumkan pada kumpulan fatwa kontemporernya [10]
[sunting]Lihat pula
Burqa
Hijab
Surat An Nuur
[sunting]Referensi
1. ^ a b c d e f g h Prasetia, Heru. "Pakaian, Gaya, dan Identitas Perempuan Islam". Identitas Perempuan
Indonesia: Status, Pergeseran Relasi Gender, dan Perjuangan Ekonomi Politik. Desantara Foundation. Depok.
November 2010.
2. ̂ Kamus Bahasa Indonesia:Jilbab
3. ̂ (Inggris) Mustafa Kemal Ataturk
4. ̂ Susilo, Taufik Adi. Ensiklopedi Pengetahuan Dunia Abad 20. Javalitera, Yogyakarta. 2010
5. ̂ Nuraini Juliastuti. Politik Pakaian Muslim. KUNCI Cultural Studies
6. ^ a b c Suciati, S.Pd., M.Ds. Gaya Busana Unisex. Makalah. Diakses 14 Mei 2011
7. ̂ Dikutip dari Kitab Jilbab Al-Marah Al-Muslimah fil Kitabi was Sunnah (Syaikh Al-Albany)
8. ̂ Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur'ân al'Azhîm, vol. 3 (Riyadh: Dar 'Alam al-Kutub, 1997), 637
9. ̂ Said Hawa, al-Asâs fî Tafsîr, vol. 8 (tt: Dar as-Salam, 1999), 4481.[1]
10. ̂ Yusuf Qardhawi, Fatwa kontemporer : Apakah cadar itu bid'ah
[sunting]Pranala luar
Gambar pada pranala luar
Klik pranala guna melihat gambar
(Inggris) Muslim veils
Dalil hijab jilbab
(Indonesia) Inilah 101 Alasan Mengapa Saya Harus Pakai Jilbab'
(Indonesia) Jilbab Lebih dari Sekedar Penutup Kepala'
Artikel bertopik Islam ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi
KopiDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
?Kopi
Biji kopi yang telah dimasak
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Ordo: Gentianales
Famili: Rubiaceae
Upafamili: Ixoroideae
Bangsa: Coffeeae
Genus: Coffea
Tipe spesies
Coffea arabica [1]
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi.[2]
Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi
digunakan sebagai makanan berenergi tinggi.[3]Kata qahwah kembali mengalami perubahan
menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam
bahasaBelanda.[rujukan?] Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi
yang dikenal saat ini.[3]
Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan robusta.[4]
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan
oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu.[5] Kopi kemudian terus
berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh
berbagai kalangan masyarakat.[rujukan?] Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi
per tahunnya.[6] Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena
penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).[7][8]
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah
o 1.1 Garis Waktu
o 1.2 Bermula di Afrika
o 1.3 Kopi di Arab
o 1.4 Kopi mencapai pasar
Eropa
o 1.5 Martinik
o 1.6 Bunga kopi untuk Brasil
2 Biji kopi
o 2.1 Biji kopi arabika
o 2.2 Biji kopi robusta
o 2.3 Kopi luwak
3 Jenis-jenis minuman kopi
4 Pembuatan minuman kopi
o 4.1 Pemanenan dan
pemisahan cangkang
o 4.2 Pemanggangan
o 4.3 Penggilingan
o 4.4 Seni perebusan
o 4.5 Dekafeinasi
5 Kafein
6 Peranan dalam tubuh
7 Lihat pula
8 Referensi
9 Pranala luar
[sunting]Sejarah
[sunting]Garis Waktu
Bagian ini berisi daftar yang lebih baik ditulis dalam bentuk prosa. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengubah Bagian ini ke dalam bentuk prosa, jika sesuai.
Sejarah penemuan kopi telah dimulai ribuan tahun lalu. Berikut sejarahnya secara singkat:[9]
Kafe Royal, salah satu kedai kopi pertama di London.
1000 SM : Saudagar Arab membawa masuk biji kopi ke daerah Timur Tengah dan
membudidayakannya untuk pertama kalinya dalam sejarah.
1453 : Ottoman Turki memperkenalkan minuman kopi di Konstantinopel. Di sana dibuka kedai kopi
pertama di dunia bernama Kiva Han pada tahun 1475.
1511 : Kopi dianggap minuman yang suci oleh Sultan Mekah sebagai tindak lanjut dari aksi Khait
Beg yang ingin melarang peredaran kopi.
1600 : Paus Clement VIII mengizinkan umat Kristiani untuk meminum kopi setelah timbul berbagai
perdebatan karena minuman ini berasal dari imperiumOttoman.Pada tahun yang sama, minuman kopi
masuk ke Italia.[10]
1607 : Kapten John Smith memperkenalkan minuman kopi di Amerika Utara saat bertugas untuk
menemukan koloni Virginia di Jamestown.
1645 : Kedai kopi pertama di Italia dibuka.
1652 : Kedai kopi pertama di Inggris dibuka dan segera menjamur ke berbagai pelosok di setiap
daerah.
1668 : Bir tergantikan oleh kopi sebagai minuman terfavorit di New York.
1672 : Kedai kopi pertama di Paris dibuka.
1675 : Franz Georg Kolschitzky menemukan biji kopi dan mengklaimnya sebagai hadiahnya saat
terjadi perang di Viena. Setelah itu, ia membuka kedai kopi diEropa Tengah dan menjual minuman kopi
yang telah disaring, diberi pemanis, dan susu.
Nescafe, dikomersialkan pertama kali pada tahun 1938 di Swiss.
1690 : Bangsa Belanda mulai mendistribusikan dan membudidayakan biji kopi secara komersial
di Ceylon dan Jawa.
1714 : Gabriel Mathieu do Clieu berhasil mencuri biji kopi dari suguhan bangsawan Belanda kepada
Raja Perancis Louis XIV dan menanamnya di Martinik yang merupakan sumber dari 90% jenis tanaman
kopi di dunia saat ini.
1721 : Kedai kopi pertama di Berlin dibuka.
1727 : Era industri kopi di Brasil dimulai dan hal ini dipelopori oleh Letnan Kolonel Francisco de Melo
Palheta.
1775 : Sang Frederick dari Prusia memblok semua import kopi hijau yang kemudian dengan segera
dikecam oleh masyarakatnya.
1900 : Perusahaan Hill Bros. mengomersialkan minuman kopi kalengan.
1901 : Satori Kato berhasil memproduksi minuman kopi cepat saji.
1903 : Ludwig Roselius, seorang keturunan German berhasil memisahkan kafein dari biji kopi dan
menjual produknya dengan nama Sanka di Amerika Serikat.
1920 : Penjualan kopi di Amerika Serikat meningkat tajam.
1938 : Perusahaan Nestle mengkomersilkan produk kopinya yang bernama Nescafe di Swiss.
1946 : Achilles Gaggia berhasil membuat kopi mokacino untuk pertama kalinya.[9]
[sunting]Bermula di Afrika
Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM.[10] Pada saat itu, banyak orang di Benua Afrika, terutama
bangsa Etiopia, yang mengonsumsi biji kopi yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk
memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuh.[11] Penemuan kopi sendiri terjadi secara tidak sengaja ketika
penggembala bernama Khalidmengamati kawanan kambing gembalaannya yang tetap terjaga bahkan
setelah matahari terbenam setelah memakan sejenis beri-berian.[rujukan?] Ia pun mencoba memasak dan
memakannya.[10] Kebiasaan ini kemudian terus berkembang dan menyebar ke berbagai negara di Afrika,
namun metode penyajiannya masih menggunkan metode konvensional.[rujukan?] Barulah beberapa ratus tahun
kemudian biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab dengan metode penyajian yang lebih maju.
[11]
[sunting]Kopi di Arab
Bangsa Arab yang memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa Afrika saat itu, tidak hanya memasak
biji kopi, tetapi juga direbus untuk diambil sarinya.[11] Pada abad ke-13, umatMuslim banyak mengonsumsi
minuman kopi ini agar para pemuja tetap terjaga.[rujukan?] Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan
penyebaran agama Islam pada saat itu hingga mencapai daerah Afrika Utara, Mediterania, dan India.[11]
Pada masa ini, belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena bangsa Arab selalu mengekspor
biji kopi yang infertil (tidak subur) dengan cara memasak dan mengeringkannya terlebih dahulu.[10] Hal ini
menyebabkan budidaya tanaman kopi tidak memungkinkan.[rujukan?] Barulah pada tahun 1600-an, seorang
peziarah India bernama Baba Budan berhasil membawa biji kopi fertil keluar dari Mekah dan
menumbuhkannya di berbagai daerah di luar Arab.[10]
Venesia, kota perdagangan kopi di era awal masuknya kopi di Eropa.
[sunting]Kopi mencapai pasar Eropa
Biji kopi dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 oleh seorang saudagar Venesia.
[11] Ia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki, namun jumlah ini tidaklah mencukupi kebutuhan pasar.
[rujukan?] Oleh kerena itu, bangsa Eropa mulai membudidayakannya.[11] BangsaBelanda adalah salah satu negara
Eropa pertama yang berhasil membudidayakannya pada tahun 1616.[rujukan?] Kemudian pada tahun 1690, biji
kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besar-besaran.[rujukan?] Pada saat itu, Indonesia masih
merupakan negara jajahan Kolonial Belanda.[11]
[sunting]Martinik
Pada sekitar tahun 1714-an, Raja Perancis Louis XIV menerima sumbangan pohon kopi dari bangsa Belanda
sebagai pelengkap koleksinya di Kebun Botani Royal Paris, Jardin des Plantes.[11] Pada saat yang sama,
serorang angkatan laut bernama Gabriel Mathieu di Clieu ingin membawa sebagian daripohon tersebut untuk
dibawa ke Martinique.[rujukan?] Akan tetapi, hal tersebut ditolak oleh Louis XIV dan sebagai balasannya, ia
memimpin sejumlah pasukan untuk menyelinap masuk ke dalamJardin des Plantes untuk mencuri tanaman
kopi.[12]
Keberhasilan Gabriel Mathieu di Clieu membawa tanaman kopi ke Martinik merupakan suatu pencapaian yang
sangat besar.[12] Hal ini dikarenakan budidaya tanaman kopi di sana cukup baik.[rujukan?] Hanya dalam kurun
waktu 50 tahun, telah terdapat kurang lebih 18 juta pohon kopi dengan varietas yang beragam.
[rujukan?] Progeni inilah yang menjadi salah satu sumber dari kekayaan jenis kopi di dunia.[12]
[sunting]Bunga kopi untuk Brasil
Pada tahun 1727, pemerintah Brasil berinisiatif untuk menurunkan harga pasaran kopi di daerahnya, karena
pada saat itu kopi masih dijual dengan harga tinggi dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan elit.[11] Oleh karena
itu, pemerintah Brasil mengirimkan agen khusus, Letnan Kolonel Francisco de Melo Palheta, untuk menyelinap
masuk ke Perancis dan membawa pulang beberapa bibit kopi.[rujukan?] Perkebunan kopi di Perancis memiliki
penjagaan yang sangat ketat sehingga hal tersebut tidak memungkinkan.[11] Palheta pun mencari jalan lain
dengan cara mendekati istri gubernur.[rujukan?] Sebagai hasil kerja kerasnya, ia membawa pulang
sebuah buket berisi banyak bunga kopi yang diberikan oleh istri gubernur seusai jamuan makan malam.
[rujukan?] Dari pucuk-pucuk inilah bangsa Brasil berhasil membudidayakan kopi dalam skala yang sangat besar
sehingga bisa dikonsumsi oleh semua orang.[11]
[sunting]Biji kopi
Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya terdapat 2 jenis varietas utama, yaitu
kopi arabika (Coffea arabica) dan robusta (Coffea robusta).[4] Masing-masing jenis kopi ini memiliki
keunikannya masing-masing dan pasarnya sendiri.[rujukan?]
Biji kopi arbika, jenis kopi dengan cita rasa terbaik.
[sunting]Biji kopi arabika
Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik.[4] Sebagian besar kopi yang ada dibuat
dengan menggunakan biji kopi jenis ini.[rujukan?] Kopi ini berasal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di
berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia.[13] Secara
umum, kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis.[13] Kopi arabika tumbuh pada ketinggian
600-2000 m di atas permukaan laut.[rujukan?] Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi
lingkungannya baik.[rujukan?] Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup
kecil dan berwarna hijau hingga merah gelap.[13]
Biji kopi robusta, jenis kopi kelas 2.
[sunting]Biji kopi robusta
Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898.[13] Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi
kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih
banyak.[rujukan?] Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus
ditumbuhkan pada ketinggian tertentu.[4] Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas
permuakaan laut.[rujukan?] Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan hama danpenyakit.[rujukan?] Hal
ini menjadikan kopi robusta lebih murah.[rujukan?] Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika
Tengah,Asia Tenggara, dan Amerika Selatan.[13]
Biji kopi luwak hasil fermentasi alami di perut hewan luwak.
[sunting]Kopi luwak
Jenis kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi arabika dan robusta.[rujukan?] Biasanya
disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya masing-masing dan menjadikannya sebagai suatu
subvarietas.[rujukan?] Salah satu jenis kopi lain yang terkenal adalah kopi luwak asli Indonesia.[14]
Kopi luwak merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di dunia.[13] Proses terbentuknya dan rasanya yang
sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga jual kopi jenis ini.[rujukan?] Pada dasarnya, kopi ini merupakan
kopi jenis arabika.[rujukan?] Biji kopi ini kemudian dimakan oleh luwak atau sejenis musang.[4] Akan tetapi, tidak
semua bagian biji kopi ini dapat dicerna oleh hewan ini.[14] Bagian dalam biji ini kemudian akan keluar bersama
kotorannya.[rujukan?] Karena telah bertahan lama di dalam saluran pencernaan luwak, biji kopi ini telah
mengalami fermentasi singkat oleh bakteri alami di dalam perutnya yang memberikan cita rasa tambahan yang
unik.[14]
[sunting]Jenis-jenis minuman kopi
Minuman kopi yang ada saat ini sangatlah beragam jenisnya.
[rujukan?] Masing-masing jenis kopi yang ada memiliki proses penyajian
dan pengolahan yang unik.[rujukan?] Berikut ini adalah beberapa contoh
minuman kopi yang umum dijumpai:[15][16]
Kopi hitam , merupakan hasil ektraksi langsung dari
perebusan biji kopi yang disajikan tanpa
penambahan perisa apapun.[15]
Espresso , merupakan kopi yang dibuat dengan
mengekstraksi biji kopi menggunakan uap panas pada tekanan
tinggi.[16]
Latte (coffee latte), merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio
antara susu dan kopi 3:1.[16]
Cappuccino. Macchiato.
Kopi tubruk. Irish coffee.
Café au lait , serupa dengan caffe latte tetapi menggunakan campuran kopi hitam.[15]
Caffè macchiato , merupakan kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara kopi dan
susu 4:1.[16]
Cappuccino , merupakan kopi dengan penambahan susu, krim, dan serpihan cokelat.[16]
Dry cappuccino , merupakan cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu.[15]
Frappé , merupakan espresso yang disajikan dingin.[15]
Kopi instan, berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi.[16]
Kopi Irlandia (irish coffee), merupakan kopi yang dicampur dengan wiski.[15]
Kopi tubruk , kopi asli Indonesia yang dibuat dengan memasak biji kopi bersama dengan gula.[15]
Melya , sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat dan madu.[15]
Kopi moka , serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan penambahan sirup cokelat.[16]
Oleng , kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.[15]
[sunting]Pembuatan minuman kopi
Kopi akan menjalani serangkaian proses pengolahan yang panjang dari biji kopi untuk menjadi minuman kopi.
[16] Berbagai metode pengolahan biji kopi telah dicoba untuk menghasilkan minuman kopi terbaik.[rujukan?] Dalam
hal ini, proses penanaman juga turut berperan dalam menciptakan cita rasa kopi yang baik.[16]
Biji kopi siap panen dan bungan putihnya.
[sunting]Pemanenan dan pemisahan cangkang
Tanaman kopi selalu berdaun hijau sepanjang tahun dan berbunga putih.[3] Bunga ini kemudian akan
menghasilkan buah yang mirip dengan ceri terbungkus dengancangkang yang keras.[3] Hasil dari pembuahan
di bunga inilah yang disebut dengan biji kopi.[rujukan?] Pemanenan biji kopi biasanya dilakukan secara manual
dengan tangan.[rujukan?] Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah dipanen ini akan dipisahkan cangkangnya.
[16] Terdapat dua metode yang umum dipakai, yaitu dengan pengeringan dan penggilingan dengan mesin.
[rujukan?] Pada kondisi daerah yang kering biasanya digunakan metode pengeringan langsung di
bawah sinar matahari .[16] Setelah kering maka cangkang biji kopi akan lebih mudah untuk dilepaskan.
[rujukan?] Di Indonesia, biji kopi dikeringkan hingga kadar air tersisa hanya 30-35% [17] Metode lainnya adalah
dengan menggunkan mesin.[rujukan?] Sebelum digiling, biji kopi biasanya dicuci terlebih dahulu.[rujukan?] Saat digiling
dalam mesin, biji kopi juga mengalami fermentasi singkat.[16] Metode penggilingan ini cenderung memberikan
hasil yang lebih baik dari pada metode pengeringan langsung.[16]
[sunting]Pemanggangan
Setelah dipisahkan dari cangkangnya, biji kopi telah siap untuk masuk ke dalam proses pemanggangan.
[16] Proses ini secara langsung dapat meningatkan cita rasa dan warna dari biji kopi. Secara fisik, perubahan biji
kopi terlihat dari pengeringan biji dan penurunan bobot secara keseluruhan.[16] Pori-pori di sekeliling permukaan
biji pun akan terlihat lebih jelas.[rujukan?] Warna cokelatdari biji kopi juga akan terlihat memekat.[16]
[sunting]Penggilingan
Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah kering digiling untuk memperbesar luas permukaan biji kopi[16].
Dengan bertambah luasnya permukaan maka ekstraksi akan menjadi lebih efisien dan cepat.
[rujukan?] Penggilingan yang baik akan menghasilkan rasa, aroma, dan penampilan yang baik.[3] Hasil
penggilingan ini harus segera dimasukkan dalam wadah kedap udara agar tidak terjadi perubahan cita rasa
kopi.[3]
Pot vakum, salah satu alat yang dapat digunakan untuk merebus biji kopi.
[sunting]Seni perebusan
Perebusan merupakan langkah akhir dari pengolahan biji kopi hingga siap dikonsumsi.[rujukan?] Untuk
menciptakan minuman kopi yang bercita rasa tinggi, perebusan biji kopi harus dilakukan dengan baik dan
sempurna.[3] Terdapat banyak variabel dalam perebusan biji kopi, antara lain komposisi biji kopi
dan air, ukuran partikel , suhu air yang dipakai, metode, dan waktu perebusan.[3] Kesalahan kecil dalam
perebusan kopi dapat menyebabkan penurunan cita rasa.[rujukan?] Sebagai contoh, perebusan yang terlalu lama
biasanya akan menimbulkan rasa kopi yang terlalu pahit.[3] Oleh karena itu, bukanlah hal yang mudah untuk
menyajikan kopi yang baik.[3]
[sunting]Dekafeinasi
Dekafeinasi atau penghilangan kafein termasuk ke dalam metode tambahan dari keseluruhan proses
pengolahan kopi.[16] Dekafeinasi banyak digunakan untuk mengurangi kadar kafein di dalam kopi agar rasanya
tidak terlalu pahit.[rujukan?] Selain itu, dekafeinasi juga digunakan untuk menekan efek samping dari aktivitas
kafein di dalam tubuh.[18] Kopi terdekafeinasi sering dikonsumsi oleh pecandu kopi agar tidak terjadi akumulasi
kafein yang berlebihan di dalam tubuh[18]. Proses dekafeinasi dapat dilakukan dengan melarutkan kafein dalam
senyawa metilen klorida dan etil asetat.[16]
[sunting]Kafein
Bagian ini mungkin melenceng dari topik artikel ini ke topik artikel lain, Kafeina. Tolong bantu perbaiki bagian ini atau diskusikan dihalaman pembicaraannya.
Kopi terkenal akan kandungan kafeinnya yang tinggi.[19] Kafein sendiri merupakan senyawa hasil metabolisme
sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit.[20]Berbagai efek kesehatan dari
kopi pada umumnya terkait dengan aktivitas kafein di dalam tubuh.[rujukan?] Peranan utama kafein ini di dalam
tubuh adalah meningkatan kerja psikomotor sehingga tubuh tetap terjaga dan memberikan
efek fisiologis berupa peningkatan energi.[21] Efeknya ini biasanya baru akan terlihat beberapa jam kemudian
setelah mengonsumsi kopi.[20] Kafein tidak hanya dapat ditemukan pada tanaman kopi, tetapi juga terdapat
pada daun teh dan biji cokelat.[20][18]
Kandungan kafein dalam berbagai sumber minuman
Sumber Kandungan
Struktur molekul kafein. Teh, minuman dengan kadarkafein sedang.
Kafein
Secangkir kopi 85 mg
Secangkir teh 35 mg
Minuman berkarbonasi
35 mg
Minuman berenergi 50 mg
Jenis Kopi Kadar
Kopi instan 2,8 - 5,0%
Kopi moka 1,00%
Kopi robusta 1,48%
Kopi arabika 1.10 %
Batas aman konsumsi kafein yang masuk ke dalam tubuh perharinya adalah 100-150 mg.[19] Dengan jumlah
ini, tubuh sudah mengalami peningkatan aktivitas yang cukup untuk membuatnya tetap terjaga.[19]
Selama proses pembutan kopi, banyak kafein yang hilang karena rusak ataupun larut dalam air perebusan.
[19] Di samping itu, pada beberapa kasus pengurangan kadar kafein justru dilakukan untuk disesuaikan dengan
tingkat kesukaan konsumen terhadap rasa pahit dari kopi.[rujukan?] Metode yang umum dipakai untuk hal ini
adalah Swiss Water Process.[22] Prinsip kerjanya adalah dengan menggunakan uap air panas dan uap untuk
mengekstraksi kafein dari dalam biji kopi.[22] Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan pada era ini juga telah
memungkinkan implementasibioteknologi dalam proses pengurangan kadar kafein.[rujukan?] Cara ini dilakukan
dengan menggunakan senyawa theophylline yang dilekatkan pada bakteri untuk menghancurkan struktur
kafein.[19]
[sunting]Peranan dalam tubuh
Kandungan kafein dalam kopi memiliki efek yang beragam pada setiap manusia.[rujukan?] Beberapa orang akan
mengalami efeknya secara langsung, sedangkan orang lain tidak merasakannya sama sekali.[rujukan?] Hal ini
terkait dengan sifat genetika yang dimiliki masing-masing individu terkait dengan
kemampuan metabolisme tubuh dalam mencerna kafein.[23] Metabolisme kafein terjadi dengan bantuan
enzim sitokrom P450 1A2 (CYP1A2).[rujukan?] Terdapat 2 tipe enzim, yaitu CYP1A2-1 dan CYP1A2-1.[24] Orang
yang memiliki enzim CYP1A2-1 mampu mematabolisme kafein dengan cepat dan efisien sehingga efek dari
kafein dapat dirasakan secara nyata.[rujukan?] Enzim CYP1A2-2 memiliki laju metabolisme kafein yang lambat
sehingga kebanyakan orang dengan tipe ini tidak merasakan efek kesehatan dari kafein dan bahkan
cenderung menimbulkan efek yang negatif.[24][23][25]
Kopi banyak dikonsumsi oleh para atlet sebelum bertanding.
Banyak isu yang berkembang mengenai efek negatif meminum kopi bagi tubuh, seperti meningkatnya risiko
terkena kanker, diabetes melitus tipe 2,insomnia, penyakit jantung, dan kehilangan konsentrasi.[26] Beberapa
penelitian justru menyingkapkan hal sebaliknya. Kandungan kafein yang terdapat di dalam kopi ternyata
mampu menekan pertumbuhan sel kanker secara bertahap.[26] Selain itu, kafein mampu menurunkan risiko
terkena diabetes melitus tipe 2 dengan cara menjaga sensitivitas tubuh terhadap insulin.[21] Kafein dalam kopi
juga telah terbukti mampu mencegah penyakit serangan jantung.[26][27] Pada beberapa kasus, konsumsi kopi
juga dapat membuat tubuh tetap terjaga dan meningkatkan konsentrasi walau tidak signifikan.[27][28]Di
bidang olahraga, kopi banyak dikonsumsi oleh para atlet sebelum bertanding karena senyawa aktif di dalam
kopi mampu meningkatkan metabolisme energi , terutama untuk memecahkan glikogen (gula cadangan dalam
tubuh).[29]
Selain kafein, kopi juga mengandung senyawa antioksidan dalam jumlah yang cukup banyak.[30] Adanya
antioksidan dapat membantu tubuh dalam menangkal efek pengrusakan oleh senyawa radikal bebas, seperti
kanker, diabetes, dan penurunan respon imun.[27] Beberapa contoh senyawa antioksidan yang terdapat di
dalam kopi adalah polifenol, flavonoid, proantosianidin, kumarin, asam klorogenat, dan tokoferol.[31] Dengan
perebusan, aktivitas antioksidan ini dapat ditingkatkan.[30]
[sunting]Lihat pula
Kopi Indonesia
Jenis-jenis kopi
[sunting]Referensi
1. ̂ "Genus Coffea". Taxonomy. UniProt. Diakses pada 13 Mei 2010.
2. ̂ (Inggris) Webster M. 2010. Coffee Definition. Diakses pada 5 Mei 2010.
3. ^ a b c d e f g h i j Kopi, Secangkir Minuman yang Nikmat. 2009. Diakses pada 5 Mei 2010
4. ^ a b c d e Coffee Beans – Varieties Of Coffee: Arabica and Robusta.
2010.http://www.talkaboutcoffee.com/coffee_beans.html. Diakses pada 13 Mei 2010.
5. ̂ (Inggris) Jason. 2008. The History of Coffee. Diakses pada 5 Mei 2010.
6. ̂ US National Coffee Association, USNCA. Top Ten Coffee-Producing Countries. 1999.
7. ̂ Agardh EE, Carlsson S, Ahlbom A, Efendic S, Grill V, Hammar N, Hilding A, Ostenson CGO. 2004.
Coffee consumption, type 2 diabetes and impaired glucose tolerance in Swedish men and women. J Internal
Med255(6):645-652.
8. ̂ Ranheim T, Halvorsen B. 2005. Coffee consumption and human health - beneficial or detrimental? -
Mechanisms for effects of coffee consumption on different risk factors for cardiovascular disease and type 2
diabetes mellitus. Mol Nutr Food Research 49(3):274-284.
9. ^ a b Muddy Waters oleh Mark Schapiro. 1994. UTNE Reader. http://www.2basnob.com/coffee-
history.html. Diakses pada 12 Mei 2010.
10. ^ a b c d e Bean Scoop. 2006. Coffee History . Diakses pada 13 Mei 2010.
11. ^ a b c d e f g h i j k National Geographic. 2009. Coffee, Beyond The Buzz. Diakses pada 13 Mei 2010.
12. ^ a b c Taubert RT. 2009. The Story of Coffee. Diakses pada 13 Mei 2010.
13. ^ a b c d e f Coffee Plants. 2009. Diakses pada 13 Mei 2010.
14. ^ a b c Coffee Plants. 2009. Diakses pada 13 Mei 2010.
15. ^ a b c d e f g h i Types Of Coffee – Coffee Varieties I & II.2010. Diakses pada 14 Mei 2010.
16. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s Brown A. 2008. Understanding Food: Principles and Preparation. Thomson
Learning: AS. Halaman: 518-521.
17. ̂ Marsh T. 2006. "Review of the Aceh Coffee Industry". UNDP ERTR Livelihood Component. Halaman 9.
18. ^ a b c Duff RL. 2006. American Dietetic Association Complete Food and Nutrition Guide. John Wiley &
Sons, Inc: Kanada. Halaman: 167-169.
19. ^ a b c d e Hermanto S. 2007. Kafein, Senyawa Bermanfaat atau Beracunkah?. Diakses pada 14 Mei 2010.
20. ^ a b c Siswono. 2007. Kafein. Diakses pada 14 Mei 2010.
21. ^ a b Wildman REC.2007. Handboomk of Nutraceuticals and Funtional Foods. Ed ke-2. CRC Press: AS.
Halaman: 453-462.
22. ^ a b Taciuk T. 1991. Swiss Water decaffeinated coffee unlocking the Black Box. Tea Coffee Trade J:1-2.
23. ^ a b Cornelis MC, El-Sohemy A, Kabagambe EK, and Campos H. 2006. Coffee, CYP1A2 genotype, and
risk of myocardial infarction. JAMA 295:1135-41.
24. ^ a b Bach C. 2008. Caffeine Metabolism DNA Testing: CaffeineGEN™. Diakses pada 15 Mei 2010.
25. ̂ Sata F, Yamada H, Suzuki K, Saijo Y, Kato EH, Morikawa M, Minakami H, Kishi R. 2005. Caffeine
intake, CYP1A2 polymorphism and the risk of recurrent pregnancy loss. Mol Human Repro 11(5):357-60.
26. ^ a b c Yuhardin. 2009. Delapan Khasiat Minum Kopi.Diakses pada 15 Mei 2010.
27. ^ a b c Smith A, Whitney H, Thomas M, Brockman P. 1999. Effects of caffeine and noise on mood,
performance and cardiovascular functioning. Hum Psychopharmacol Clin Experimental 12(1):27-33.
28. ̂ Frewer LJ, Lader M. 2004. The effects of caffeine on two computerized tests of attention and
vigilance. Hum Psychopharmacol Clin Experimental 6(2):119-128.
29. ̂ McClaran, Wetter. 2007. Sports nutrition. J Int Soc 4:11.
30. ^ a b Yanagimoto K, Ochi H, Lee KG, Shibamoto T. 2004. Antioxidative activities of fractions obtained
from brewed coffee. J Agric Food Chem 52(3):592-6.
31. ̂ Antioxidants in Coffee. 2009. Diakses pada 15 Mei 2010.
[sunting]Pranala luar