4
hiperurisemia atau peningkatan asam urat terjadi akibat beberapa hal, yaitu peningkatan produksi asam urat, penurunan eksresi asam urat, dan gabungan keduanya. Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin dalam tubuh manusia. Purin merupakan suatu rangka purin yang terdiri dari glisin, glutamine, aspartat, CO2, dan 2 fragmen karbon. Terdapat dalam plasma dan inti sel dalam jumlah kecil dalam bentuk nukleosid dan nukleotid. Nukleotid terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat. Molekul nukleosida terdiri atas pentosa (deoksiribosa pada DNA atau ribose pada RNA) yang mengikat suatu basa (derivat purin atau pirimidin). Basa purin yang berasal dari DNA maupun RNA ialah adenine dan guanine. Basa pirimidin DNA ialah sitosin dan timin sedangkan yang berasal dari RNA ialah sitosin dan urasil. Disamping dalam bentuk polinukleotid, purin dapat ditemukan dalam bentuk mononukleotid. Bentuk ini terdapat dalam senyawa trifosat yaitu ATP dan GTP yang mempunyai fungsi sebagai mediator dalam pemindahan energi dalam sel. Dalam tubuh, asam urat dibentuk dengan cara oksidasi purin (nukleoprotein) yang berasal dari biosintesa di dalam tubuh (endogen) dan dari makanan (eksogen). Purin endogen diperoleh melalui sintesis dan turnover sel. Tiga proses yang berperan dalam biosintesis nukleotida purin yaitu sintesis perantara amfibolik (sintesis de novo), fosforibosilasi purin, dan fosforilasi nukleotida purin. Purin yang berasal dari makanan mempunyai beberapa kemungkinan: sebagian akan diserap dalam keadaan utuh, sebagian akan dihidrolisis enzim-enzim hidrolitik dari sekresi pankreas dan usus halus menjadi basa purin, kemudian sebagian dari basa purin akan dipakai kembali dalam pembentukan purin nukleotid dengan bantuan enzim adenine fosforibosil transferase dan hiposantin-santin fosforibosil transferase. Manusia mengubah adenosin dan guanosin menjadi asam urat. Adenosin mula-mula diubah menjadi inosin oleh adenosin deaminase. Selain pada primata tingkat tinggi, uratase

Asam Urat Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asam urat

Citation preview

hiperurisemia atau peningkatan asam urat terjadi akibat beberapa hal, yaitu peningkatan produksi asam urat, penurunan eksresi asam urat, dan gabungan keduanya.Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin dalam tubuh manusia. Purin merupakan suatu rangka purin yang terdiri dari glisin, glutamine, aspartat, CO2, dan 2 fragmen karbon. Terdapat dalam plasma dan inti sel dalam jumlah kecil dalam bentuk nukleosid dan nukleotid. Nukleotid terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat. Molekul nukleosida terdiri atas pentosa (deoksiribosa pada DNA atau ribose pada RNA) yang mengikat suatu basa (derivat purin atau pirimidin). Basa purin yang berasal dari DNA maupun RNA ialah adenine dan guanine. Basa pirimidin DNA ialah sitosin dan timin sedangkan yang berasal dari RNA ialah sitosin dan urasil. Disamping dalam bentuk polinukleotid, purin dapat ditemukan dalam bentuk mononukleotid. Bentuk ini terdapat dalam senyawa trifosat yaitu ATP dan GTP yang mempunyai fungsi sebagai mediator dalam pemindahan energi dalam sel.Dalam tubuh, asam urat dibentuk dengan cara oksidasi purin (nukleoprotein) yang berasal dari biosintesa di dalam tubuh (endogen) dan dari makanan (eksogen). Purin endogen diperoleh melalui sintesis dan turnover sel. Tiga proses yang berperan dalam biosintesis nukleotida purin yaitu sintesis perantara amfibolik (sintesis de novo), fosforibosilasi purin, dan fosforilasi nukleotida purin.Purin yang berasal dari makanan mempunyai beberapa kemungkinan: sebagian akan diserap dalam keadaan utuh, sebagian akan dihidrolisis enzim-enzim hidrolitik dari sekresi pankreas dan usus halus menjadi basa purin, kemudian sebagian dari basa purin akan dipakai kembali dalam pembentukan purin nukleotid dengan bantuan enzim adenine fosforibosil transferase dan hiposantin-santin fosforibosil transferase. Manusia mengubah adenosin dan guanosin menjadi asam urat. Adenosin mula-mula diubah menjadi inosin oleh adenosin deaminase. Selain pada primata tingkat tinggi, uratase (uricase) mengubah asam urat menjadi alatoin, suatu produk yang larut-air pada mamalia. Namun, karena manusia tidak memiliki uratase, produk akhir metabolism purin adalah asam urat. Ketika kadar asam urat serum melebihi batas kelarutannya, terjadilah kristalisasi natrium urat di jaringan lunak dan sendi sehingga menimbulkan reaksi inflamasi, artritis gout Purin terdapat dalam semua makanan yang mengandung protein. Contoh makanan yang mengandung tinggi purin adalah jeroan (misalnya, pankreas dan timus), ikan asin, ikan sarden, daging kambing, sapi, hati, ikan salmon, ginjal, ayam kalkun dan lain-lain. Kadar asam urat serum merupakan refleksi dari perilaku makan. Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin dan konsumsi makanan tinggi purin akan mengakibatkan meningkatnya kadar asam urat total

Gambar 1. Sintesis Asam Urat (Jin et al, 2012).

Daftar pustaka

1. Choi HK, Mount DB, Reginato AM. Patogenesis of gout. Annals of Internal Medicine; Oct 4, 2005; 143, 7: 499-516.2. Jin M, Yang F, Yang I, Yin Y, Luo JJ, Wang H, Yang XF. 2012. Uric Acid, Hyperuricemia and Vascular Diseases. Front Biosci. 17: 656669.3. Karema-Kaparang AMC, Hardianto Setiawan, Candra Wibowo. Kadar asam urat dalam serum dan urin suku minahasa dengan artritis gout. Medika Pebruari 2005, XXXI: 101-4.4. Maria P Herlianty. Faktor gizi sebagai determinan hiperurisemia. [Thesis]. Depok: FKM UI; 2000.5. Murray RK,Granner DK, Rodwell VW. 2006. Harper's Illustrated Biochemistry 27th Edition. New York: McGraw-Hill.6. Soeroso J & Algristian H. 2011. Asam Urat. Jakarta: Penebar Plus.7. Sutrani L, Alam S, Hadibroto I. 2004. Asam Urat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.8. Thabrew I, Ayling RM. Biochemistry for clinical medicine. London: GMM; 2001.p. 131-47.9. Villegas R, Xiang YB, Elasy T, Xu WH, Cai H, Cai Q,Linton MR, Fazio S, Zheng W, Shu XO. 2012. Purine-rich foods, protein intake, and the prevalence of hyperuricemia: The Shanghai Mens Health Study. Nutr Metab Cardiovasc Dis. 22(5): 409-416.