3
Asas – Asas Hukum February 25, 2010 at 10:17 AM 2 comments Hanya sekedar tahu saja, kalau sampe kita gak kenal Hukum, kebanyakan dari kita mungkin akan dibodohi oleh sekeliling kita, jika kita tidak mengetahui Hukum di Indonesia. Berikut macam – macam Asas Hukum 1. Asas Hukum (P. Scholten) kecenderungan-kecenderungan yang disyaratkan oleh pandangan kesusilaan kita pada hukum dan merupakan sifat – sifat umum dengan keterbatasannya sebagai pembawaan yang umum itu, tetapi harus ada. 2. Asas Hukum Umum Norma dasar yang dijabarkan dari hukum positif dan yang oleh ilmu hukum tidak dianggap berasal dari aturan-aturan yang lebih umum. 3. Asas hukum khusus Asas hukum yang berfungsi dalam bidang yang lebih sempit seperti dalam bidang hukum perda, hukum pidana dan sebagainya, yang sering merupakan penjabaran dari asas hukum umum. 4. Asas Hukum Internasional Asas hukum yang diberlakukan dalam hubungan antar negara. 5. Asas hukum pengangkutan Objek kajian berupa landasan filosofis (fundamental norm) yang menjadi dasar ketentuan- ketentuan mengenai pengangkutan yang menyatakan kebenaran, keadilan dan kepatutan yang diterima oleh semua pihak. 6. Asas Hukum (Van Eikema Hommes) Dasar-dasar atau petunjuk arah dalam pembentukan hukum positif. 7. Azas “Pacta sunt servanda” yang berarti “Janji harus ditepati” Dasar yang fundamental di dalam hukum perjanjian yang banyak dianut di berbagai negara adalah suatu azas yang berbunyi “Pacta sunt servanda” yang berarti “Janji harus ditepati”. Azas pacta sunt servanda ini kemudian muncul di berbagai peraturan hukum di semua bangsa yang berperadaban. 8. Praduga Tak Bersalah atau “in dubio pro reonce” Adalah asas di mana seseorang dinyatakan tidak bersalah hingga pengadilan menyatakan bersalah. Asas ini sangat penting pada demokrasi modern dengan banyak negara memasukannya kedalam konstitusinya. 9. Asas Legalitas Yaitu adanya persamaan kedudukan, perlindungan, dan keadilan di hadapan hukum. 10. Asas Keseimbangan Yaitu proses hukum yang ada haruslah menegakkan hak asasi manusia dan melindungi ketertiban umum. 11. Asas Unifikasi Yaitu penyamaan keberlakuan hukum acara pidana di seluruh wilayah Indonesia 12. Asas Ganti rugi dan Rehabilitasi Yaitu adanya ganti rugi dan rehabilitasi bagi pihak yang dirugikan karena kesalahan dalam proses hukum. 13. Asas Peradilan Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan Yaitu pelaksanaan peradilan (dari penyidikan sampai dengan putusan Hakim) secara tidak berbelit-belit dan dengan biaya yang seminim mungkin guna menjaga kestabilan terdakwa (pasal 50 KUHAP). 14. Asas Oportunitas Yaitu hak seorang Jaksa untuk menuntut atau tidak demi kepentingan umum. 15. Asas Akusator Yaitu penempatan tersangka sebagai subjek yang memiliki hak yang sama di depan hukum. 16. Prinsip Pembatasan Penahanan Yaitu menjamin hak-hak asasi manusia dengan membatasi waktu penahanan dalam melalui proses hukum. 17. Prinsip Diferensiasi Fungsional

ASAS ASAS HUKUM PIDANA.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Asas AsasHukumFebruary 25, 2010 at 10:17 AM2 commentsHanya sekedar tahu saja, kalau sampe kita gak kenal Hukum, kebanyakan dari kita mungkin akan dibodohi oleh sekeliling kita, jika kita tidak mengetahui Hukum di Indonesia. Berikut macam macam Asas Hukum1. Asas Hukum (P. Scholten)kecenderungan-kecenderungan yang disyaratkan oleh pandangan kesusilaan kita pada hukum dan merupakan sifat sifat umum dengan keterbatasannya sebagai pembawaan yang umum itu, tetapi harus ada.2. Asas Hukum UmumNorma dasar yang dijabarkan dari hukum positif dan yang oleh ilmu hukum tidak dianggap berasal dari aturan-aturan yang lebih umum.3. Asas hukum khususAsas hukum yang berfungsi dalam bidang yang lebih sempit seperti dalam bidang hukum perda, hukum pidana dan sebagainya, yang sering merupakan penjabaran dari asas hukum umum.4. Asas Hukum InternasionalAsas hukum yang diberlakukan dalam hubungan antar negara.5. Asas hukum pengangkutanObjek kajian berupa landasan filosofis (fundamental norm) yang menjadi dasar ketentuan-ketentuan mengenai pengangkutan yang menyatakan kebenaran, keadilan dan kepatutan yang diterima oleh semua pihak.6. Asas Hukum (Van Eikema Hommes)Dasar-dasar atau petunjuk arah dalam pembentukan hukum positif.7. Azas Pacta sunt servanda yang berarti Janji harus ditepatiDasar yang fundamental di dalam hukum perjanjian yang banyak dianut di berbagai negara adalah suatu azas yang berbunyi Pacta sunt servanda yang berarti Janji harus ditepati. Azas pacta sunt servanda ini kemudian muncul di berbagai peraturan hukum di semua bangsa yang berperadaban.8. Praduga Tak Bersalah atau in dubio pro reonceAdalah asas di mana seseorang dinyatakan tidak bersalah hingga pengadilan menyatakan bersalah. Asas ini sangat penting pada demokrasi modern dengan banyak negara memasukannya kedalam konstitusinya.9. Asas LegalitasYaitu adanya persamaan kedudukan, perlindungan, dan keadilan di hadapan hukum.10. Asas KeseimbanganYaitu proses hukum yang ada haruslah menegakkan hak asasi manusia dan melindungi ketertiban umum.11. Asas UnifikasiYaitu penyamaan keberlakuan hukum acara pidana di seluruh wilayah Indonesia12. Asas Ganti rugi dan RehabilitasiYaitu adanya ganti rugi dan rehabilitasi bagi pihak yang dirugikan karena kesalahan dalam proses hukum.13. Asas Peradilan Sederhana, Cepat dan Biaya RinganYaitu pelaksanaan peradilan (dari penyidikan sampai dengan putusan Hakim) secara tidak berbelit-belit dan dengan biaya yang seminim mungkin guna menjaga kestabilan terdakwa (pasal 50 KUHAP).14. Asas OportunitasYaitu hak seorang Jaksa untuk menuntut atau tidak demi kepentingan umum.15. Asas AkusatorYaitu penempatan tersangka sebagai subjek yang memiliki hak yang sama di depan hukum.16. Prinsip Pembatasan PenahananYaitu menjamin hak-hak asasi manusia dengan membatasi waktu penahanan dalam melalui proses hukum.17. Prinsip Diferensiasi FungsionalYaitu penegasan batas-batas kewenangan dari aparat penegak hukum secara instansional.18. Prinsip Saling KoordinasiYaitu adanya hubungan kerja sama di antara aparat penegak hukum untuk menjamin adanya kelancaran proses hukum.19. Prinsip Penggabungan Pidana dengan Tuntutan Ganti RugiYaitu dipakainya gugatan ganti rugi secara perdata untuk menyelesaikan kasus pidana yang berhubungan dengan harta kekayaan.20. Peradilan tebuka Untuk UmumYaitu hak dari publik untuk menyaksikan jalannya peradilan (kecuali dalam hal-hal tertentu).21. Kekuasaan Hakim yang TetapYaitu peradilan harus dipimpin oleh seorang/sekelompk hakim yang memiliki kewenangan yang sah dari Pemerintah.22. Pemeriksaan Hakim Yang langsung dan lisanYaitu peradilan dilakukan oleh hakim secara langsung dan lisan (tidak menggunakan tulisan seperti dalam hukum acara perdata.23. Bantuan Hukum Bagi TerdakwaYaitu adanya bantuan hukum yang diberikan bagi terdakwa.24. Asas Perintah TertulisYaitu segala tindakan hukum hanya dapat dilakukan berdasarkan perintah tertulis dari pejabat yang berwenang dengan UU.25. Asas Memperoleh Bantuan HukumYaitu setiap orang punya kesempatan, bahkan wajib memperoleh bantuan hukum guna pembelaan atas dirinya (pasal 54 KUHAP)26. Asas TerbukaYaitu, pemeriksaan tindak pidana dilakukan secara terbuka untuk umum (pasal 64 KUHAP)27. Asas PembuktianYaitu tersangka/ terdakwa tidak dibebani kewajiban pembuktian (pasal 66 KUHAP), kecuali diatur lain oleh UU28. Asas Praduga Rechtmatig (benar menurut Hukum, presumptio iustea causa)Asas ini menganggap bahwa setiap tindakan penguasa selalu harus dianggap berdasarkan hukum (benar) sampai ada pembatalan. Dalam asas ini gugatan tidak menunda pelaksanaan KTUN yang digugat (Pasal 67 ayat (1) UU No.5 tahun 1986).29. Asas pembuktian bebasHakimlah yang menetapkan beban pembuktian. Hal ini berbeda dengan ketentuan 1865 BW (lihat Pasal 101, dibatasi ketentuan Pasal 100.30. Asas keaktifan hakim (dominus litis)Keaktifan hakim dimaksudkan untuk mengimbangi kedudukan para pihak yang tidak berimbang (lihat Pasal 58, 63, ayat (1) dan (2), Pasal 80 dan Pasal 85)31. Asas putusan pengadilan mempunyai kekuatan mengikat (erga omnes)Sengketa TUN adalah sengketa hukum publik. Dengan demikian putusan pengadilan berlaku bagi siapa saja-tidak hanya bagi para pihak yang bersengketa32. Asas para pihak harus didengar (audi et alteram partem)Para pihak mempunyai kedudukan yang sama33. Asas kesatuan beracaraDalam perkara yang sejenis34. Asas penyelenggaraan kekuasaan kehakiman yang bebasPasal 24 UUD 1945 Jo.Pasal 1 UU No. 4 200435. Asas sidang terbuka untuk umumPutusan mempunyai kekuatan hukum jika diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum (Pasal 70 UU PTUN)36. Asas pengadilan berjenjangTingkat pertama (PTUN), banding (PT TUN), dan Kasasi (MA), dimungkinkan pula PK (MA)37. Asas pengadilan sebagai upaya terakhir (ultimum remidium)Sengketa sedapat mungkin diselesaikan melalui upaya administrasi (musyawarah mufakat), jika belum puas, maka ditempuh upaya peradilan (Pasal 48 UU PTUN)38. Nullum crimen nulla poena sine legeTidak ada kejahatan tanpa peraturan perundang-undangan yang mengaturnya.39. Lex superiori derogat lege inferioriPeraturan yang lebih tinggi mengesampingkan peraturan yang lebih rendah, lihat dalam Pasal 7 UU No. 10 Tahun 200440. Lex posteriori derogat lege prioriPeraturan yang terbaru mengesampingkan peraturan yang sebelumnya. Pahami juga, lex prospicit, non respicit.41. Lex specialis derogat lege generaliPeraturan yang lebih khusus mengesampingkan peraturan yang bersifat lebih umum, lihat Pasal 1 KUHD.42. Res judicata pro veritate habeteurPutusan hakim dianggap benar sampai ada putusan hakim lain yang mengoreksinya.43. Lex dura sed tamen scriptaUndang-undang bersifat memaksa, sehingga tidak dapat diganggu gugat.44. Die normatieven kraft des faktischenPerbuatan yang dilakukan berulang kali memiliki kekuatan normatif, lihat Pasal 28 UU No. 4 Tahun 2004.45. Asas Tut Wuri HandayaniSecara historis Tut Wuri Handayani lahir sebagai semboyan yang digunakan oleh Ki Hajar Dewantoro dalam sistem pendidikan Taman Siswa. Makna Tut Wuri Handayani adalah :a. Tut Wuri yaitu, mengikuti perkembangan sang anak dengan penuh perhatian berdasarkan cinta kasih tanpa pamrihb. Handayani yaitu, mempengaruhi dalam arti merangsang, memupuk, membimbing,menggairahkan agar sang anak mengembangkan pribadi masing-masing melalui disiplin pribadi46. Asas DemokrasiAzas Demokrasi dalam pendidikan bersumber pada sila ke-4 pancasila. Dari sila ini dirumuskan pedoman dalam penghayatan dan pengamalan menjadi 7 butir P4. Dalam UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistim Pendidikan Nasional ditegaskan adanya hak peserta didik47. Asas Kepastian HukumAzas kepastian hukum untuk melindungi berbagai kepentingan individu maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat yang selaras dan serasi, pemerintah menciptakan keputusan maupun peraturan yang menyangkut berbagai aspek, diantaraya aspek perekonomian, hak milik, perkawinan, pendidikan, dsb. Ketentuan hukum yang mengatur masalah pendidikan bersumber pada UUD 45 pasal 31 dan ayat 2.48. Azas Pendidikan Seumur HidupAzas Pendidikan seumur hidup bahwa pendidikan merupakan proses budaya intuk meningkatkan harkat dan martabat manusia, dilaksanakan dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pada hakekatnya pendidikan seumur hidup menurut John Dewey tidak dapat dipisahkan dari belajar seumur hidup.