18
1. Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia Pada dasarnya, masyarakat Indonesia sebagal suatu kesatuan telah lahir jauh sebelum Iahirnya (secara formal) masyarakat Indonesia. Peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 antara lain merupakan bukti yang jelas. Peristiwa ml merupakan suatu konsensus nasional yang mampu membuat masyarakat Indonesia terintegrasi di atas gagasan Bhinneka Tunggal Ika. Konsensus adalah persetujuan atau kesepakatan yang bersifat umum tentang nilai-nilai, aturan, dan norma dalam menentukan sejumlah tujuan dan upaya mencapai peranan yang harus dilakukan serta imbalan tertentu dalam suatu sistem sosial. Model konsensus1) tentang kelangsungan suatu masyarakat didasarkan pada “asas penting” yang menyangkut unsur- unsur, seperti kesepakatan, persetujuan, mufakat, kesatuan dan persatuan, serta integrasi. Model konsensus atau model integrasi yang menekankan akan unsur norma dan tegitimasi memiliki landasan tentang masyarakat, yaitu sebagai berikut2) a. Setiap masyarakat memiliki suatu struktur yang abadi dan mapan. b. Setiap unsur dalam masyarakat memiliki fungsi masing-masing dalam kelangsungan masyarakat tersebut sebagai suatu sistem keseluruhan. c. linsur dalam masyarakat itu terintegrasi dan seimbang. d. Kelanjutan masyarakat itu berasaskan pada kerjasama dan mufakat akan nilai-nilai. e. Kehidupan sosial tergantung pada persatuan dan kesatuan. Apabila menelaah pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa peristiwa Sumpah Pemuda merupakan konsensus nasional yang mendapat perwujudannya di dalam sistem budaya Indonesia yang didasarkan pada asas penting, yaitu seperti berikut ini. a Asas Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Manusia itu tidak sempurna, oleh karena itu kehidupan pribadi/ keluarga dalam masyarakat, berbangsa, dan bernegara juga penuh

Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asas sistem

Citation preview

Page 1: Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia

1. Asas Sistem Sosial Budaya IndonesiaPada dasarnya, masyarakat Indonesia sebagal suatu kesatuan telah lahir jauh sebelum

Iahirnya (secara formal) masyarakat Indonesia. Peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 antara lain merupakan bukti yang jelas. Peristiwa ml merupakan suatu konsensusnasional yang mampu membuat masyarakat Indonesia terintegrasi di atas gagasan Bhinneka Tunggal Ika. Konsensus adalah persetujuan atau kesepakatan yang bersifat umum tentang nilai-nilai, aturan, dan norma dalam menentukan sejumlah tujuan dan upaya mencapai peranan yang harus dilakukan serta imbalan tertentu dalam suatu sistem sosial. Model konsensus1) tentang kelangsungan suatu masyarakat didasarkan pada “asas penting” yang menyangkut unsur-unsur, seperti kesepakatan, persetujuan, mufakat, kesatuan dan persatuan, serta integrasi. Model konsensus atau model integrasi yang menekankan akan unsur norma dan tegitimasi memiliki landasan tentang masyarakat, yaitu sebagai berikut2) a. Setiap masyarakat memiliki suatu struktur yang abadi dan mapan. b. Setiap unsur dalam masyarakat memiliki fungsi masing-masing dalam kelangsungan

masyarakat tersebut sebagai suatu sistem keseluruhan.c. linsur dalam masyarakat itu terintegrasi dan seimbang.d. Kelanjutan masyarakat itu berasaskan pada kerjasama dan mufakat akan nilai-nilai.e. Kehidupan sosial tergantung pada persatuan dan kesatuan.

Apabila menelaah pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa peristiwa Sumpah Pemuda merupakan konsensus nasional yangmendapat perwujudannya di dalam sistem budaya Indonesia yangdidasarkan pada asas penting, yaitu seperti berikut ini.a Asas Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Manusia itu tidak sempurna, oleh karena itu kehidupan pribadi/ keluarga dalam masyarakat, berbangsa, dan bernegara juga penuh dengan ketidaksempurnaan. Kesempurnaan ini hanya dapat dicapai oleh manusia dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui semangat dan takwa, sebab pada akhirnya apa yang diperoleh manusia, masyarakat, bangsa dan negara. bahkankemerdekaan itu adalah rah mat Tuhan Yang Maha Esa.

b. Asas MerdekaKemerdekaan adalah hak segala bangsa, karena itu kehidupan pribadi/keluarga, masyarakat dan bangsa yang bebas itu mempunyai tanggung jawab dan kewajiban bermasyarakat, berbangsa danbernegara yang menghargai, menghormati dan menjunjung tinggi kemerdekaan itu.

c. Asas Persatuan dan KesatuanBangsa Indonesia terdiri atas aneka ragam suku, budaya, bahasa, adat istiadat daerah dan sebagainya telah membentuk negara Republik Indonesia yang meletakkan persatuan dan kesatuan sebagai asas sosial budayanya. Itulah sebagai bangsa dan negara mempunyai sumpah satu bahasa, satu tanah air, dan satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia dengan nilai Bhinneka Tunggal Ika.

Page 2: Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia

d. Asas Kedaulatan RakyatKehidupan pribadi atau keluarga dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara selalu mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam rangka mengutamakan kepentingan umum di atas kepent ingan golongan/perorangan yang didorong oleh keinginan luhur sehingga cita-cita moral rakyat yang luhur dapat dipegang teguh dan terpelihara.

e. Asas Adil MakmurSetiap pribadi/keluarga dalam kehidupan harus mempunyai kehidupan yang layak dan adi sehingga pekerjaan, pendidikan, profesi, kesehatan, pangan, pakaian, perumahan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha esa menjadi hak yang dipertanggung jawabkan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Itulah sebabnya fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

2. Pola pikir, Pola tindak, dan Fungsi Sistem Sosial Budaya IndonesiaMenyadari betapa bhinekanya masyarakat Indonesia, suatu masyarakat yang majemuk

yang hidup tersebar di seluruh wilayah tanah air, secara sosial kultur masyarakat Indonesia memang benarbenar ragam sehingga menimbulkan keragaman institusi dalam masyarakat. Institusi adalah satu konsep sosiologi yang paling luas digunakan, walaupun memiliki beberapa pengertian yang berlainan:(1) digunakan untuk merujuk satu badan, seperti universitas dan perkumpulan; (2) organisasi yang khusus atau disebut pula institusi total, seperti penjara atau rumah sakit; (3) suatu pola tingkah laku yang telah menjadi biasa atau suatu pola relasi sosial yang memiliki tujuan sosial tertentu.

Bronislaw Malinowski menganggap institusi sosial merupakan konsep utama untuk memahami masyarakat. yang setiap institusi saling berkaitan dan masing-masing memiliki fungsinya. SedangkanKoentjaraningrat mengemukakan bahwa institusi itu mengenai kelakuan berpola dan manusia dalam kebudayaan yang terdini abs tiga wujud, yaitu’) (1) wujud idill, (2) wujud kelakuan, dan (3) wujud fisik dan kebudayaan.

Lebih lanjut, Koentjaraningrat mengatakan bahwa seluruh total dan kelakuan manusia yang berpola tentu bisa diperinci menurut fungsi-fungsi khasnya dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam bermasyarakat Suatu sistem aktivitas khas dan kelakuan berpola(wujud kedua dan kebudayaan) beserta komponen-komponennya adalah sistem norma dan tab kelakuannya (wujud pertama dan kebudayaan) dan peralatannya (wujud ketiga dan kebudayaan),ditambah dengan manusia yang melaksanakan kelakuan berpola, itulah yang merupakan suatu pranata atau institusi.

Apabila menelaah pernyataan di atas, maka pola pikir, pola tindak dan fungsi sistem sosial budaya Indonesia merupakan institusi sosial, yaitu suatu sistem yang menunjukkan bahwa peranan sosial dan norma-norma saling berkait, yang telah disusun guna memuaskan suatu kehendak atau fungsi sosial. Oleh karena itu, setiap individu masyarakatIndonesia memainkan peranannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus berkaitan dengan

Page 3: Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia

norma-norma yangterdapat dalam Pancasila yang telah disepakati bersama sebagai pedoman, balk dalam berpikir maupun bertindak, sesual fungsinya.Dengan demikian, pola pikir, pola tindak dan fungsi sistem sosial budayaIndonesia dapat dikemukakan sebagai berikut.

a. Pola Pikir Sistem Sosial Budaya Indonesia1) Negara Berdasarkan atas FCetuhanan Yang Maha Esa

Negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untukmemeluk agamanya dan kepercayaan itu dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara mempunyal kewajiban dan tanggung jawab bersama dalam menyelenggarakan kehidupan negara. OIeh karena itu, kehidupan beragama atau kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus dapat mewujudkan kepribadian bangsa Indonesia yang percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Negara PersatuanNegara republik Indonesia adalah negara persatuan yang berdasarkan Pancasila dan

undang-undang dasar 1945. Hal ini berarti bahwa penyelenggaraan kehidupan negara harus berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 secaramurni dan konsekuen. OIeh karena itu, pembangunan nasionaladalah pengamalan Pancasila dan hakikat pembangunan nasional itu adalah pembangunan seluruh manusia Indonesia dalamkehidupan dunia yang serba cepat dan canggih.

3) Demokrasi PancasilaDalam negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. berdasarkan atas

kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan. kehidupan pribadi atau keluarga dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus mampu memilih perwakilannya dan pemimpinannya yang dapat bermusyawarah untuk mufakat dalam mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan golongan dan perseorangan demi terselenggaranya kesejahteraan sosial bagi seiuruh rakyat. Karena itu, sistem manajemen nasional perlu ditegakkan, balk melalui peraturan perundang-undangan maupun moral.

4) Keadilan Sosial bagi Semua RakyatLetak geografis Indonesia, sumber daya alam dan penduduk indonesia dalam

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus mempunyal politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan yang berkeadilan bagi semua rakyat. Pekerjaan dan

Page 4: Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia

penghidupan yang Iayak. kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan tulisan dan lisan, pendidikan dan pengajaran, pemeliharaan fakir miskin dan anak-anak terlantar harus diwujudkan secara adil dan merata demi mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.

5) Budi PekertiSetiap pribadi atau keluarga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

harus memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur. Hal mi berarti bahwa kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu harus dijamin. di mana pendidikan dan pengajaran menjadi hak warga negara yang membutuhkan suatu sistem pendidikan nasional. Kebudayaan nasional adalab kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi daya rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan ash yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah seluruh Indonesia. Kebudayaan itu harus menuju ke arah kemajuan serta tidak menolak bahan-bahan baru dan kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan ataumemperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.

b. Pola Tindak Sistem Sosial Budaya Indonesia1) Gotong Royong

Persatuan dan kesatuan hanya terwujud melalul gotong royong, suatu sikap kebersamaan dan tenggang nasa, balk dalam duka maupun suka, kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan gotong royong itu setiap orang menemui dirinya dalam persatuan dan kesatuan dalam pribadi/keluarga maupun masyarakat.

2) PrasajaKeadihan sosial bagi seluruh masyarakat tidak akan terwujud apabila kehidupan yang

sederhana, hemat, cermat, disiplin, profesional, dan tertib tidak dihaksanakan. Kesederhanaan itu bahkan memudahkan terjadinya gotong royong yang mewujudkan kesatuan dan persatuan.

3) Musyawarah untuk MufakatMengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan golonganatau perorangan dapat

menemui perbedaan yang tidak diakhiri dengan perpecahan dan perpisahan, maupun pertentangan. Agar persatuan dan kesatuan tetap terbina, maka musyawarah untuk mufakat tentang kepemimpinan, pengelolaan dan pengendahianadalah syarat mutlak.

4) KesatriaPersatuan dan kesatuan, maupun keadilan sosial tidak dapat terwujud tanpa keberanian,

kejujuran, kesetiaan, pengabdian dan perjuangan yang tidak mengenal menyerah demi kehidupan bersama. Dengan kesatria, cinta terhadap tanah air, bangsa dan negara maupun sikap pejuang dan profesional dapat berlangsung sepanjang masa.

5) Dinamis

Page 5: Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia

Kehidupan pribadi/keluarga, bangsa, dan negara juga bersifat dinamis sesuai dengan zaman, sehingga waktu sangat penting dalam rangka persatuan dan kesatuan, maupun keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

c. Fungsi Sistem Sosial Budaya Indonesia1) Dalam Berkeluarga

Keluarga adalah lahan pembibitan manusia seutuhnya. Keluarga adalah organisasi alam yang penuh kasih sayang. Karena itu, dengan asas, pola pikir, pola tiridak, tata sosial (keluarga) dan tata nila sistem sosial budaya Indonesia harus ditanamkan dalam berkeluarga agar seseorang itu dapat berperan optimal dalam masyarakat.

2) Dalam BermasyarakatDalam masyarakat. balk pribadi atau keluarga itu berkelompok dalam golongan atau

organisasi sosial kemasyarakatan. Organisasi sosial kemasyarakatan mi adalah lahan pengkaderan, sebagam keluarga buatan, gotong royong buatan, yang penuh perbedaan kepentingan. Pola pikir, pola tindak, tata laku, tata sosial (organisasi), dan tata nilai sistem sosial budaya Indonesia tersebut harus dihayati dan diamalkan dalam bermasyarakat agar pribadi atau organisasi itu dapat berperan optimal dalam berbangsa dan bernegara.

3) Dalam Berbangsa dan BernegaraDalam kehidupan berbangsa dan bernegara, penyelenggaraan negara dan pemerintahan

harus mengutamakan kepentingan umum. Organisasi negara merupakan lahan pengabdian yang penuh pengabdian terhadap masyarakat dan bangsa sebagai pemimpin bangsa dan negara.

3. Struktur Sistem Sosial Budaya IndonesiaSeperti yang dikemukakan oleh Raymon Firth bahwa konsep struktur sosial merupakan

analytical tool, yang diwujudkan untuk membantu pemahaman tentang tingkah laku manusia dalam kehidupan sosial. Dasar yang penting dalam struktur sosial ialah relasi-relasi sosial yang jelas penting dalam menentukan tingkah laku manusia yang apabila relasi sosial itu tak dilakukan, maka masyarakat itu tak terwujud lagi. Struktur sosial juga dapat ditinjau dan segi status, peranan, nilalnilai, norma, dan institusi sosial dalam suatu sistem relasi.

Berbicara tentang nilai atau nilai-nilai adalah pembentukan mentalitas yang dirumuskan dan tingkah laku manusia sehingga menjadi sejumlah anggapan yang hakiki, balk dan perlu dihargai sebagaimana mestinya. Sistem nhlai mendasar hubungan-hubungan sosial di antara para anggota suatu masyarakat bangsa. Sistem nilai, sebagaimana dinyatakan oleh Marx Weber, merupakan dasar pengesahan (legitimacy) daripada struktur kekuasaan (authority) suatu masyarakat.6)

Apabila mengikuti pendapat yang dikemukakan oleh Raymond flrth dan Marx Weber, maka sistem nilai yang harus diwujudkan atau diselenggarakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ditemukan di dalam proses pertumbuhan Pancasila sebagai dasar falsafah atau ideologi negara. Nilal atau nilai-nilai merupakan gabungan semua unsur kebudayaan yang terkandung di dalam Pancasila harus dijadikan sebagai program, piagam atau

Page 6: Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia

pedoman untuk membimbing perilaku ataupun dan semua manusia Indonesia di dalamkehidupan sehari-hari. Dengan demikian, struktur sistem sosial budaya Indonesia dapat merujuk pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancaslla yang terdiri atas:a. TataNilai

Struktur tata nilai kehidupan pribadi/keluarga, masyarakat, bangsa,dan negara meliputi benikut ml.

1) Nilai agama/kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (iman).2) Nilal dan kebenaran/kenyataan dan keindahan yang bersumber dan akal dan rasa

manusia (cipta dan rasa).3) Nilai moral/kebaikan yang bersumber dan kehendak/kemauan (karsa dan etika).4) Nilai vital (peragaan kehidupan), yaitu nilai-nilai yang terkait dengan segala sesuatu yang diperlukan untuk kegiatan dan aktivitas manusia.5) Nilai material (raga), yaitu segala sesuatu yang bersifat material dan berguna bagi manusia.

Struktur nilai tersebut di atas bagi bangsa dan negara Indonesia telahmenyatu dalam Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa, dannegara serta falsafah dan janji luhur bangsa Indonesia.

b. Tata SosialNegara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara hukum, semuaorang adalah sama kedudukannya di muka hukum. Tata hukum diIndonesia adalah sistem pengayoman yang mewujudkan keadilandan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tata hukumIndonesia mengenai hukum tertulis dan hukum tak tertulis. Karenaitu, tata sosial Indonesia harus berdasarkan (1) Undang-lindangDasar 1945, (2) peraturan perundang-undangan Iainnya, serta (3)budi pekerti yang luhur dan cita-cita moral rakyat yang luhur.

c. Tata Laku (Karya)Dalam rangka gotong royong, prasaja, musyawarah untuk mufakat,kesatria, dan hidup dinamis untuk mewujudkan persatuan dankesatuan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat, maka tata lakupribadi/keluarga, masyarakat dan negara harus berpedoman pada:(1) norma-norma/kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2)norma kesusilaan/kesopanan, (3) norma adat istiadat, (4) normahukum setempat, dan (5) norma hukum negara.

4. Proses Sistem Soslal Budaya IndonesiaMemang tidak dapat disangkal bahwa masyarakat mempunyai bentuk-bentuk struktural,

yang dinamakan struktur sosial yang bersifat statis dan bentuk dinamika masyarakat disebut proses sosial dan perubahan-perubahan sosial yang bersifat dinamis. Masyarakat yang mempunyal bentuk-bentuk strukturalnya, seperti kelompok-kelompok sosial dan budaya,

Page 7: Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia

lembaga sosial, dan tentu yang menyebabkan polapola perilaku yang berbeda, tergantung dan setiap situasi yang dihadapi. Perubahan dan perkembangan masyarakat yang mewujudkan segi dinamikanya disebabkan oleb para warganya mengadakan hubungan satu dengan yang lainnya, balk dalam bentuk orang perorangan maupun kelompok sosial. Sebelum hubungan tersebut mempunyat bentuk yang konkret, terlebih dahulu akan dialami suatu proses ke arah bentuk konkret yang sesuai dengan nilai-nilai sosial dan budaya dalam masyarakat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara .pelbagai segi kehidupan bersama.

Apabila menelaah pernyataan tersebut, maka proses sistem sosial budaya Indonesia mempunyai suatu derajat dinamika tertentu yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan proses pemban gunan nasional sebagal pengamalan pancasila, yang hakikatnya adalah pembangunan seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian, proses sistem sosial budaya Indonesia berjalan beriringan dengan pembangunan itu sendiri, bahkan proses sistem sosial budaya Indonesia dapat berjalan mendahului proses pembangunan nasional guna menyiapkan manusia dan masyarakat untuk secara mental dapat menerima pembaharuan sebagai hasil pembangunan nasional.

Apabila manusia dan masyarakat sudah disiapkan untuk dapat menerima pembangunan, maka proses seLanjutnya adalah menyiapkan manusia untuk mampu berperan dalam pembangunan dan dengan memiliki kualitas berikut: (1) beriman dan taqwa kepada Tuhan YangMaha Esa, (2) berbudi pekerti luhur, (3) berkepribadian, (4) bekerja keras, (5) berdisiplin, (6) tangguh, (7) bertanggung jawab, (8) mandiri, (9) cerdas dan terampil (10) sehat jasmani dan rohani, (11) cinta tanah air, (12) memiliki sifat kebangsaan dan kesetiakawanan sosial, (13) percaya pada din sendiri dan memiliki harga din, (14) inovatif dankreatif, (15) produktif, dan (16) berorientasi ke masa depan.

5. Transformasi Sistem Sosial Budaya IndonesiaPada dasarnya, pembangunan nasional merupakan suatu upaya melakukan transformasi

atau perubahan masyarakat, yaitu transformasi dan budaya masyarakat agraris tradisional menuju budaya masyarakat industri modern dan masyarakat informasi yang tetap bekepribadianIndonesia. Namun, terhhat bahwa sistem nilai budaya feodalisme masih bercokol dalam kehidupan masyarakat sehingga membawa dampak negatif yang dapat menjadi kelemahan yang bersifat counterproductive. Nilai budaya feodalisme merupakan kelemahan mentalitas kita sehingga menghambat pembangunan nasional. Menurut Koentjaraningrat,9) dalam masya rakat Indonesia terdapat mentalitas yang cocok dengan jiwa pembangunan dan ada yang tidak cocok dengan jiwa pembangunan.

a. Mentalitas yang cocok dengan jiwa pembangunan

1) Tidak berspekulasi tentang hakikat dan kehidupan, karya dan hash karya manusia, tetapi manusia itu bekerja keras untuk dapat makan.

Page 8: Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia

2) Mempunyai persepsi waktu yang terbatas sehingga selalu memperhitungkan tahapan-tahapan aktivitas dalam lingkaran waktu (rnenghargai waktu).

3) Tidak merasa tunduk kepada alam, sebaliknya juga tidak merasamampu menguasainya. OIeh karena itu, harus hidup selarasdengan alam sekelilingnya.

4) Di dunia mi, manusia pada hakikatnya tidak berdini sendiri, tetapi selalu mendapat bantuan dan sesamanya. terutama dan kaum kerabatnya dalam masa kesusahan. Konsep mi memberi suatu landasan yang kokoh bagi rasa kehidupan bersama, terutama konsep gotong royong. hanya saja segi negatifnya adalah jangan dengan sengaja berusaha untuk menonjolkan din di atas oranglain.

b. Mentalitas yang Tidak Cocok dengan Jiwa Pembangunan

1) Tidak bersumber kepada suatu nilai sosial budaya yang berorientasi terhadap hasil dan karya manusia itu sendiri, tetapi hanya terhadap amal dan karya (ibarat orang sekolah yang tidak mengejar keterampilan yang diajarkan, tetapi hanya ijazahnya saja).

2) Dalam kehidupan sehari-hani masih terdapat suatu rasa sentimen yang agak berlebihan terhadap benda-benda pusaka dan nenek moyangnya dengan perhatian terhadap mitologi, silsilah, dan karya-karya pujangga kuno serta diselingi dengan upacarau pacara rumit untuk memelihara benda-benda pusaka. ini semuanya tentu bukan hat yang melemahkan mentalitas mereka, hanya saja suatu orientasi yang terlampau banyak terarah ke zaman yang lampau akan melemahkan kemampuan seseorang untuk melihat ke masa depan. Hal ini sebaliknya, melemahkan motivasi untuk menabung dan hidup hemat.

3) Berspekulasi tentang masalah hubungan antarmanusia dengan alam serta terlampau banyak menggantungkan din kepada nasib. Dalam menghadapi kesulitan-kesul itan hidup, menggunakankesempatan untuk bersembunyi dalain alam kebatinan (pelarian dan dunia nyata ke dunia kebatinan/kienik).

4) Mentalitas yang berorientasi nhlai budaya yang terlampau terarah kepada orang-orang yang berpangkat tinggi, yang senior, dan orang-orang yang tua sehingga hasrat untuk berdiri sendiri dan berusaha sendiri menjadi lemah, begitu juga dengan rasa disiplin pribadi yang murni (karena orang hanya akan taat apabila ada pengawasan dan atas). Juga mentalitas yang selalu menunggu restu dan atasan.

5) Sifat-sifat kelernahan yang bersumber pada kehidupan keragur aguan dan hidup tanpa orientasi yang tegas, misalnya:1. Sifat mentalitas yang meremehkan mutu.2. Sifat mentalitas yang suka menerabas atau mencari jalan pintas atau gampang.3. Sifat kurang percaya kepada din sendiri.4. Sifat tak berdisiplin rnurni.5. Sifat mentalitas yang suka mengabaikan tanggung jawab yang kokoh.

Page 9: Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia

Selanjutnya, agar perubahan tata laku, tata sosial dan tata nilal dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tetap mendukurig keberhasilan pembangunan riasional, perlu diciptakan pranata-pranata sosial yang dapat mendukung proses transformasi sistem sosial budaya Indonesia, antara lain yaitu:

a. Mewajibkan sebagai syarat suatu nilal budaya yang berorientasi ke masa depan.b. Sifat hemat dan hasrat untuk bereksplorasi dan berinovasi.c. Pandangan hidup yang menilai tinggi hash dan karya.d. Sikap lebih percaya kepada kemampuan sendiri.e. Berdisiplin murni dan berani bertanggung jawab sendiri.f. Menghilangkan rasa kepekaan terhadap mutu dan mentalitas mencari jalan pintas

/gampang/menerabas.g. Mengatasi penyakit-penyakit sosial budaya yang parah, seperti krisis otoritas, krisis

ekonomi yang berkepanjangan, kemacetan administrasi, dan korupsi secara menyeluruh yang sekarang masihmengganas dalam masyarakat.

1ebih Lanjut, timbul pertanyaan, bagaimana cara mengubah mentalitas yang lemah itu? Jawabannya antara lain sebagai berikut.a. Memberi contoh yang baik

Dalam hal memberi contoh yang baik, suatu nilai budaya yang terlampau berorientasi vertikal, ke arah atasan atau pimpinan(sebenarnya kurang cocok dengan jiwa pembangunan), justrusebagai alat untuk mengubah sifat lemah dalam mentalitasmasyarakat kita. Asumsinya ialah karena banyak orang Indonesiamempunyai suatu mentalitas yang terlampau berorientasi ke arahpembesar-pembesar, maka asal saja orang-orang pembesar itumemberi contoh yang benar dan atas, itu dapat dikembangkan,misalnya sifat hemat dan lain sebagainya.\

b. Memberi perangsang yang cocok sebagai motivasi. Mengenal motivasi yang bisa menggerakkan beraneka ragani orangIndonesia itu supaya bersikap begini atau berbuat begitu perlu banyak melakukan penelitian. Walaupun demikian, ada hal-hal yangjelas untuk disebut sebagal contoh, yaitu perangsang yang bisa mendorong orang menjadi lebih berhasrat untuk menabung uangnyadi bank adalah tentu tidak hanya bunganya yang menarik misalnya,namun perLu ada perangsang lain, yaitu pelayanan yang balk.

c. Melaksanakan persuasi dan penerangan merupakan jalan lain yang sebenarnya hartis diintensifkan oleh para ahil penerangan dan ahli media massa, karena mereka mempunyal imajinasi yang besar. d. Menanamkan suatu mentalitas pembangunan yang baru. Hal itu tentunya hanya mungkin pada

generasi yang baru, yaitu anak-anak kita harus diasuh dan dibina dengan kesadaran yang tinggi agar lima belas tahun lagi mereka akan menjadi manusia Indonesia baru yang bangga akan usaha dan kemampuan sendiri, yang mempunyai suatu hasil karya yang tinggi, yang

Page 10: Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia

mempunyai suatu rasa disiplin yang murni, yang berani bertanggung jawab sendiri, dan yang mempunyai suatu perasaan yang peka terhadap mutu. Caranya adalab bahwa sifat-sifat itu selalu diajarkan di sekolah (tugas seseorang ahil pendidikan), tetapi jauh lebih dahulu dan itu ialah dalam periode pengasuhan dan pembinaan dan anak-anak pada usia yang amat muda dalam lingkungan keluarga.

Pembangunan nasional dalam era desentralisasi merupakan suatu upaya melakukan transformasi atau perubahan masyarakat, yaitu transformasi dan budaya masyarakat agraris tradisional meriuju budaya masyarakat industri modern dan masyarakat informasi yang tetap berkepribadian Indonesia, terdapat perubahan-perubahan nilai di dalam kehidupan masyarakat Indonesia, antara lain:1. Terjadinya perkembangan diferensiasi fungsional.

Berarti bahwa kegiatan dalam masyarakat diorganisasikan,dikhususkan atau dispesialisasikan serta dikoordinasikan dalamsubsistem yang majemuk dan yang secara relatif otonom. Di sampingitu, tuntutan persamaan dan distribusi yang adil merupakan tuntutanyang muncul bersamaan dengan perkembangan masyarakat industridan modern.

2. Munculnya rasa keterasingan.Dampak negatif dan perkembangan masyarakat industri adalah munculnya nasa keterasingan, karena hubungan produksi dalam masyarakat industri sifatnya impersonal. Kerja dihargai sesuai dengan produk yang dihasilkan tanpa pertimbangan yang lebih luas. Ia menjadi bagian saja dan keseluriihan sistem penggunaan teknologi canggih. Manusia seolah-olah dibentuk oleh teknologi yang mendiktenya dan cenderung pada proses “dehumanisasi. Menghadapi kenyataan serupa itu kita harus menyadari bahwa sesungguhnya teknologi bukan benda melulu, tetapi terkait denganbermacam-macam hal yang tidak dapat dipisahkan.

3. Perkembangan berbagai institusi sosial budaya telah merigalihkanbanyak tugas “penerus rnlai” dan keluarga diambil alih oleh institusibaru (organisasi, LSM, dan sebagainya). Hal tersebut membawaimplikasi terjadinya kesenjangan generasi.4. Terjadinya globalisasi berbagai kekuatan, politik, ekonomi, dan

bahkan kultural. Apalagi kecanggihan teknologi informasi telahmemacu tersebarnya pengaruh tersebut.

5. Munculnya berbaga i ‘Counter-Culture”. Gejala yang cenderungmenimbulkan suatu gaya hidup baru sebagai akibat langsung danmodernisasi masyarakat industni.

6. Gejala tindak kekerasan dan kejahatan dengan memanfaatkan teknologi canggih.7. Meningkatnya harapan dan tuntutan masyarakat.8. Terdapatnya dispanitas pendapatan dan taraf hidup yang mengakibatkan kesenjangan sosial.

Page 11: Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia

Selanjutnya, ada beberapa prinsip dasar untuk menghindarkan diri dari perubahan-perubahan nilai yang negatif di dalam masyarakat Indonesia, antara lain:1. Mempertahankan martabat manusia sebagai pribadi, sebagai subjek dalam pembangunan

nasional yaitu manusia seutuhnya. Hal ini berarti manusia tidak boleh diperalat, dan bahkan sebaliknya harus dipertahankan eksistensinya untuk kepentingan ilmu, teknol ogi, dan riset, yang merupakan bagian kegiatan dan masyarakat.

2. Menghindarkan dampak kerugian dan kemungkinan kerusakan terhadap din manusia dan alam serta lingkungannya. Bahaya terhadap kemanusiaan selalu ada (rekayasa genetik, nuklir, dan sebagainya) dan terhadap alam serta lingkungannya (pencemaran, penyusutan sumber daya alam dan sebagainya).

3. Meningkatkan kesejahteraan umat manusia dan masyarakat seluruhnya.4. Meningkatkan kecerdasan umat manusia.5. Menanamkan kemampuan mandiri.6. Menerapkan pemerataan hasil-hasil perkembangan industrialisasi.7. Memantapkan disiplin kerja, balk dan segi pendekatan kultural maupun struktural.

Dengan demikian kemajuan pembangunan nasional membawa dampak perubahan-perubahan nilai masyarakat. Dalam kurun waktu terakhir mi masyarakat Indonesia berada pada tiga pola budaya, yaitu budaya agraris tradisional, budaya industri, dan budaya informasi. Di dalam masyarakat industri tenjadi pilihan lapangan kerja dan sektor pertanian ke sektor industri dan jasa. Kemajuan dan perubahan nilai nilai dalam Sistem Sosial Budaya Indonesia diharapkan memberikan nilai tambah untuk proses pembangunan nasional selanjutnya, dalamarti:1. Sikap budaya yang mendukung pembaharuan dalam pembangunan.2. Kegiatan sarana dan prasarana IPTEK meningkat.3. Pelaksanaan pembangunan di seluruh tanah air yang dilakukandengan cara desentralisasi (otonomi daerah) diharapkan tidakmenimbulkan kerawanan sosial dan gejolak sosial. Kondisi serupa ituakan mengantarkan terciptanya:

a. Keadilan sosial.b. Kesejahteraan sosial yang meningkat.c. Meningkatnya pendapatan masyarakat.

4. Mendorong tumbuhnya nilai-nilai budaya baru dengan orientasi:a. Sikap budaya yang berwawasan masa depan.b. Sikap budaya yang rasional.c. Adanya semangat pembaharuan dan kemajuan.

5. Adanya pranata sosial yang “siap adaptasi”, sehingga tidak menimbulkan pergeseran nilai yang meresahkan masyarakat.6. Tumbuhnya partisipasi, emansipasi aktif masyarakat yang mencerminkan kesadaran akan tanggung jawab terhadap kelangsungan pembangunan nasional.

Page 12: Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia

7. Semakin kokohnya kebudayaan nasional yang bersumber dan kebudayaan daerah sesual dengan motto: Bhinneka Tunggal Ika. 8. Semakin kuatnya kepribadian khas bangsa yang dilandasi kesadaran dan kemampuan persepsi dan adaptasi terhadap nilai-nilai kepribadian yang kurang sesuai dengan jiwa Pancasila.9. Tahapan kesiapan masyarakat agraris dalam inemasuki masyarakat industri, yang pada gilirannya akan slap menerima kehadiran era masyarakat informasi.

Adalah jelas bahwa pengaturan dan implementasi Sistem Sosial Budaya Indonesia ditempatkan sebagai kekuatan untuk mendukung keberhasilan pembangunan nasional yang berkelanjutan. Pohtik dan strategi dasar pembangunan kehidupan sosial budaya harus diarahkanuntuk menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan nasional di bidang sosial budaya.