Askeb Kb Pil

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PIL

Citation preview

BAB 3

PAGE 24

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dengan kelahiran 5.000.000 per tahun. Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan bangsa telah dilaksanakan dengan secara bersamaan pembangunan ekonomi dan keluarga berencana yang merupakan sisi masing-masing mata uang. Gerakan KB nasional Indonesia telah berumur panjang (sejak 1970) dan masyarakat dunia menganggap Indonesia berhasil menurunkan angka kelahiran dengan bermakna. Masyarakat dapat menerima hampir semua metode teknis KB yang dicanangkan oleh pemerintah (Manuaba, 1998 : 437).

Sejarah penemuan kontrasepsi hormonal berjalan panjang, mulai dari 1897 ketika Board menduga bahwa korpus luteum dapat menghambat terjadinya ovulasi. Pada tahun 1960 Rock, Pincus dan Gurcia mencoba progesteron sebagai oral dengan hasil yang memuaskan. Pada tahun 1963 Gold Zicher membuat pil KB oral sekuensial. Pada perkembangan dan percobaan selanjutnya telah dibuat berbagai pil KB dengan tujuan meningkatkan efektifitas, mengurangi efek samping, dan menimbulkan keluhan peserta KB. Kontrasepsi hormonal pil juga telah mengalami penelitian panjang, sehingga sebagian besar wanita dapat menerima tanpa kesulitan, denga patron menstruasi normal serta durasi antara 4 sampai 6 hari (Manuaba, 1998: 441).

Dari fenomena di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny.P P1001 dengan akseptor KB pil di Puskesmas Pule Kabupaten Trenggalek.

1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum

Setelah melakukan Asuhan Kebidanan diharapkan mahasiswa mampu memahami dan memberikan asuhan kebidanan pada ibu dengan akseptor KB pil secara komprehensif.

1.2.2 Tujuan Khusus

Setelah melakukan Asuhan Kebidanan mahasiswa diharapkan mampu :

1.2.2.1 Melaksanakan pengkajian.

1.2.2.2 Merumuskan diagnosa dan maslah.

1.2.2.3 Menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan.

1.2.2.4 Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana.

1.2.2.5 Melakukan evaluasi setiap tindakan yang telah dilakukan.

1.3 Metode Penulisan

1.3.1 Metode penulisan ini adalah studi kepustakaan dalam bentuk studi kasus yaitu mencari gambaran yang lebih jelas dari proses kebidanan yang terjadi saat ini.

1.3.2 Teknik pengumpulan data, yaitu :

1.3.2.1 Anamnesa

Dengan wawancara pada keluarga klieb untuk mendapatkan data subjektif.

1.3.2.2 Pemeriksaan

Dengan melakukan pemeriksaan langsung pada klien untuk memperoleh data objektif.

1.3.2.3 Studi dokumentasi

Dengan melihat status yang terdapat pada ruangan.

1.3.2.4 Studi Kepustakaan

Dengan menggunakan beberapa referensi buku baik medis maupun keperawatan yang berhubungan dengan masalah yang ada.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB 1 Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, tujuan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB 2Tinjauan Pustaka

Berisi tentang konsep dasar KB, konsep dasar akseptor, konsep dasar kontrasepsi, konsep dasar KB hormonal dan konsep manajemen asuhan kebidanan.

BAB 3Tinjauan Kasus

Membahas tentang kasus yang ditemukan di lahan.

BAB 4Pembahasan

Berisi tentang kesenjangan antara tinjauan pistaka dan tinjauan kasus.

BAB 5Penutup

Berisi tentang kesimpulan dan saran.BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Keluarga Berencana

2.1.1 Pengertian

Keluarga berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama. Keluarga berencana merupakan alasan utama pencegahan kematian dan kesakitan ibu. Misalnya membebaskan wanita dari rasa khawatir terhadap terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, terjadinya gangguan fisik dan psikologis akibat tindakan abortus yang tidak aman, serta tuntutan perkembangan sosial terhadap peningkatan status perempuan di masyarakat.

2.2 Konsep Dasar Akseptor

2.2.1 Pengertian

Akseptor adalah pasangan usia subur (PUS) dimana salah seorang dari padanya menggunakan salah satu alat kontrasepsi untuk tujuan mencegah kehamilan.

2.2.2 Macam-macam Akseptor

2.2.2.1 Akseptor KB Baru

Adalah PUS yang baru pertama kali menggunakan metode kontrasepsi pada suatu periode tahun kalender termasuk peserta KB pasca keguguran.

2.2.2.2 Akseptor KB Aktif (Current user / CU)

Adalah peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alat kontrasepsi terus-menurus hingga saar ini. Dihitung satu kali dalam satu tahun kalender.

2.2.2.3 Akseptor KB Aktif Dibina

Adalah peserta KB baru dan lama yang mendapatkan pelayanan KB sesuai dengan standart yang ditentukan baik oleh unit Depkes maupun unit swasta pada suatu periode tahun kalender.

2.2.2.4 Akseptor KB Drop Out (DO)

Adalah peserta KB baru / lama yang berhenti atau tidak memakai salah satu metode kontrasepsi dalam satu tahun kalender karena ingin hamil, istirajat minimal 3 bulan, alasan medis, menopause, cerai, mati dan pindah ke wilayah lain.

2.3 Konsep Dasar Kontrasepsi

2.3.1 Pengertian

Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanen.

2.3.2 Syarat kontrasepsi ideal yaitu :

2.3.2.1 Dapat dipercaya.

2.3.2.2 Tidak menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan.

2.3.2.3 Daya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan.

2.3.2.4 Tidak menimbulkan gangguan sewaktu melakukan koitus.

2.3.2.5 Tidak memerlukan motivasi terus-menerus.

2.3.2.6 Mudah pelaksanaannya.

2.3.2.7 Murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat.

2.3.2.8 Dapat diterima penggunaannya oleh pasangan yang bersangkutan.

2.3.3 Efektifitas (daya guna) kontrasepsi

Efektifitas (daya guna) suatu cara kontrasepsi dapat dinilai pada 2 tingkat, yaitu :

1) Daya guna teoritis (theoritical effectivebes)

Yaitu kemampuan suatu cara kontrasepsi untk mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.

Apabila cara tersebut digunakan terus menerus dan sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

2) Daya guna pemakaian (use effectivenes)

Yaitu kemampuan suatu cara kontrasepsi dalam keadaan sehari-hari dimana pemakaiannya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kontrasepsi tidak hati-hati, kurang taat pada peraturan.

2.3.4 Metode

a) Metode sederhana

1. Tanpa alat/obat

Senggama terputus (coitus interuptus)

Pantang berkala (kalender)

2. Dengan alat/obat

Diafragma / cap

Cream, jelly dan cairan busa

Tablet berbusa

b) Metode efektif

1. KB hormonal: KB pil, KB suntik, Implant

2. AKDR

c) Metode mantap dengan cara operasi

1. Pada wanita: tubaktomi

2. Pada pria: vasektomi

2.4 Konsep Dasar KB Hormonal

2.4.1 KB Hormonal

Adalah salah satu metode kontrasepsi yang berisi hormon-hormon (estrogen dan progesteron) yang mempengaruhi sistem hormonal dalam tubuh pengatur menstruasi dan memiliki efek/daya guna dalam menekan ovulasi dan menunda kehamilan (Hanifa Wiknjosastro, 2005 : 54).

2.4.2 KB Pil

Adalah pil yang berisi hormon sintetik yang digunakan oleh wanita secara periodik sebagai alat kontrasepsi (SM-PFA Jatim, 2002 : 15).

2.4.3 Profil

2.4.3.1 Efektif dan reversibel.

2.4.3.2 Harus diminum setiap hari.

2.4.3.3 Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan.

2.4.3.4 Bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang.

2.4.3.5 Efek samping serius sangat jarang terjadi.

2.4.3.6 Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang sudah

mempunyai anak atau belum.

2.4.3.7 Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil.

2.4.3.8 Tidak dianjurkam pada ibu yang menyusui.

2.4.3.9 Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.

2.4.3.10 Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat

2.4.4 Jenis

2.4.4.1 Monofasik

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen / progrestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

2.4.4.2 Bifasik

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen / progrestin (E/P) dengan dua dosisi yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

2.4.4.3 Trifasik

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen / progrestin (E/P) dengan tiga dosisi yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

2.4.5 Cara Kerja

2.4.5.1 Menekan Ovulasi

2.4.5.2 Mencegah Impantasi

2.4.5.3 Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma

2.4.5.4 Pergerakan tuba terganggu sehingga transfortasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula.

2.4.6 Manfaat

1) Memiliki efektifitas tinggi

2) Resiko terhadap kesehatan sangat kecil

3) Tidak mengganggu hubungan sexsual

4) Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang

(mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid.

5) Dapat dipergunakan jangka panjang

6) Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menapouse

7) Mudah dihentikan setiap saat

8) Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan

9) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat

10) Membantu mencegah

1. Kehamilan ektopik

5. Penyakit radang panggul

2. Kangker Ovarium

6. Kelainan Jinak pada payudara

3. Kangker Edometrium

7. Dismenose

4. Kista Ovarium

8. Akne

2.4.7 Keterbatasan

1) Mahal dan membosankan karena harus menggunakan setiap hari

2) Mual, terutama pada tiga bulan pertama

3) Perdarahan bercak / perdaraha selo, terutama tiga bulan pertama

4) Pusing

5) Nyeri payudara.

6) BB naik sedikit

7) Berhenti haid (amenorea), jarang pada pil kombinasi

8) Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI)

9) Pada sebagian kecil perempan dapat menimbulkan depresi dan perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan sex berkurang

10) Dapat meningkatkan TD dan refensi cairan, sehingga resiko stroke dan gangguan pembekukan dfarah pada vena dalam sedikit meningkat

11) Tidak mencegah IMS, HBV, HIV / AIDS

2.4.8 Yang dapat menggunakan pil kombinasi

Pada prinsipnya hampir semua ibu boleh menggunakan pil kombinasi, seperti

1. Usia reproduksi

2. Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak

3. Gemuk atau kurus

4. Menginginkan metosde kontrasepsi dengan efektifitas tinggi

5. setelah melahirkan dan tidak menyusui

6. setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif, sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut

7. Pasca keguguran

8. Anemia karena haid berlebihan

9. Nyeri haid hebat

10. Siklus haid tidak teratur

11. Riwayat kehamilan ektonik

12. Kelainan payudara jinak

13. Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan saraf

14. Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, Endometriosis / tumor ovarium jinak

15. Menderita TBS (kecuali yang sednagn meggunakan nifapisin)

16. Vanises bena

2.4.9 Yang Tidak Boleh Menggunakan Pil Kombinasi

1) Hami atau dicurigai hamil

2) Menyusui Eksklusif

3) Perdarahan Pervaginaan yang belum diketahui penyebabnya

4) Penyakit hati akut (Hepatitis)

5) Perokok dengan usia >35 tahun

6) Riwayat penyakit jantung, stroke (TD >180 / 100 mmHg)

7) Riwayat gangguan faktor pembekuan darah / Kencing manis >20 tahun

8) Kangker payudara / dicurigai kangker payudara

9) Migrain dan gejala kronologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi)

10) Tidak dapat mengunakan pil secara teratur setiap hari

2.4.10 Waktu Menggunakan Pil Kombinasi

1) Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil

2) Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid

3) Boleh menggunakan pada hari ke 8 tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain (Kondom) mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 / tidak melakukan hubungan sexsual sampai anda telah menghbiskan paket pil tersebut

4) Setelah melahirkan :

1. Setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif

2. Setelah 3 bulan dan tidak menyusui

3. Pascakeguguran (segera atau dalam waktu tiga hari)

5) Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan ingin menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid.

2.4.11 Efek samping

1) Amenorea (tidak ada perdarahan atau spotting)

2) Mual pusing, (muntah akibat reaksi anaflaktik)

3) Perdarahan pervaginaan / spotting

(Modul Bari Saifuddin, 2003 : MK 27 MK 30)

2.5 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan

2.5.1 Pengkajian

2.5.1.1 Data subjektif

1) Biodata

Dilakukan pada semua wanita usia reproduksi

(Modul Bari Saifuddin, 2003 : MK - 54)

2) Keluhan Utama

Keluhan-keluhan yang sering muncul dari akseptor KB pil : Nyeri kepala

Peningkatan / penurunan berat badan

Nyeri payudara

Perasaan mual

Pening / pusing kepala

Perubahan perasaan (mood), kegelisahan (nervousess)

(Abdul Bari Saifuddin, 2003 : MK - 29)

3) Riwayat kesehatan sekarang

Tidak sedang menderita penyakit keturunan (spt : DM, Asma, HT), menular (spt : HIV / AIDS, hepatitis, TBC), menahun (spt : jantung, DM, Gagal ginjal)

Penyakit yang sedang diderita oleh ibu seperti : DM, Hipertensi dsb.

(Abdul Bari Saifuddin, 2003 : MK - 41)

4) Riwayat Keluarga

Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan (spt : DM, Asma, HT), menular (spt : HIV / AIDS, hepatitis, TBC), menahun (spt : jantung, DM, Gagal ginjal)

5) Riwayat Menstruasi

Merarche= 12 13 tahun (manuaba, 1999 : 53).

Siklus Haid= 26 32 hari / 28 35 hari (manuaba, 1999 : 54).

Lama haid= 3 7 hari (Manuaba, 1999 : 54).

Sifat darah= tanpa / ada bekuan darah (Manuaba, 1999 : 54).

Disminorhoe= sebelum, selama (setelah haid (Ginekologi, 24).

HPHT= haid yang terakhir kali datang sebelum amenorheo

(Sulaiman Sastrawinata, 1983 : 154)

6) Riwayat kehamilan dan nifas yang lalu.

Kehamilan

Jumlah kehamilan (Asuhan Antenatal 2 36)

Normal / komplikasi, hipertensi, kanker (Sulaiaman S, 1983 : 155).

Persalinan

Spontan / buatan (SC, induksi) (Sulaiaman S, 1983 : 2 - 36).

Aterm / premature ( Asuhan Antenatal, 2 36)

Penolong (Sulaiaman S, 1983 : 155).

Masalah yang dialami (Sulaiaman S, 1983 : 155).

Nifas

Tidak ada perdarahan abbormal dan infeksi (Sulaiaman S, 1983 : 155).

Laktasi (Sulaiman S, 1983 : 155).

Anak

Jenis kelamin

Hidup anak

BB / PB waktu lahir (Asuhan Antenatal 2 36, Sulaiaman S, 1983 : 155).

7) Riwayat Perkawinan

Status

Perkawinan keberapa

Lama perkawinan

(Sulaiaman S, 1983 : 157).

8) Riwayat KB

Jenis alat kontrasepsi yang pernah digunakan : AKDR, pil, implnat, suntik, dsb (Abdul Bari Saifudin, 2003 : PK 54).

9) Riwayat Psikososial Kultural

Dukungan pasangan tentang keikutsertaan ibu dalam pemakaian KB.

Pengambil keputusan dalam keluarga

Tanggapan klien terhadap metode kontrasepsi

(Abdul Bari Saifudin, 2003 : MK 41).

2.5.1.2 Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

KU

: Baik

Kesadaran: Cm

TB

: ...

BB

: ...

TTV: TD: 100/60- 140/90 mmHg

N: 60 90 x/menit

RR: 16 24 x/menit

S: 36,5 37,50C

2. Pemeriksaan Khusus

a. Inspeksi

Kepala dan leher

Kepala:Warna rambut, ketombe, benjolan abnormal.

Mata:Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.

Hidung:Simetris, polip ada / tidak

Bibir:Kering / lembab, gigi carises / tidak, stomatitis ada / tidak.

Muka:Iktrerus / normal, cloasma / oedema

Telinga:Simeris, serumen ada / tidak

Payudara

Bentuk:Ukuran, kesimetrisan

Ada / tidak benjolan abnormal

(Abdul Bari Saifudin, 2003 : MK : 54)

Abdomen

Ada bekas operasi / tidak

Ada lingua alba & striae albican / tidak

(Abdul Bari Saifudin, 2003 : MK : 56)

Genetalia

Ada / tidak luka, varises, tanda chadwick, tumor, kista, cicatrik perineum.

Ada / tidak cairan pervaginan : warna, konstipasi, jumlah, bau.

(Asuhan Antenatal, 2 49).

Anus

Hemoroid (Mayes Midwifery, 170)

Ekstrimitas

Ada / tidak oedema

Ada / tidak varises

Kesimetrisan

(Asuhan Antenatal, 2 49).

b. Palpasi

Kepala:Benjolan abnormal, rambut halus / kasar

Leher:Pembengkakan kelenjar tiroid, pembengkakan vena jugularis.

Dada:Benjolan abnormal pada payudara.

Abdomen:Pembengkakan uterus, fundus uteri teraba / tidak.

c. Auskultasi

Dada:Whezing, ronchi

Abdomen:Bising usus

d. Perkusi

Reflek patella

3. Pemeriksaaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium

HB

: 12 gr%

Reduksi: -

Plano fisik: -

Hemoroid (Mayes Midwifery, 108)

2.5.2 Indikasi Diagnosa / Masalah

Merupakan penggabungan mengenai masalah dan interpretasi data kedalam identifikasi yang spesifik.

1. Dx

: P ....dengan akseptor KB pil

Ds

: Ibu mengatakan ingin memakai KB pil

Do

: KU

: Baik

Kesadaran: CM

TTV: TD: 100/60 140/90 mmHg

N: 60 90 x/menit

RR: 16 24 x/menit

S: 36,5 37,50C

Plano tes: (-)

2. Masalah : Amenorhoe

Ds:Ibu mengatakan tidak datang haid selama pemakaian KB pil

Do:Plano Test (-)

(Saifuddin, 2003 : MK 42)

3. Masalah : pusing / mual

Ds:Ibu mengeluh pusing dan mual pada pemakaian pil KB

Do:TD: 110/70 130/80 mmHg

N: 80 90 x/menit

RR: 16 24 x/menit

S: 36,5 37,50C

Plano test (-)

4. Masalah : Spotting

Ds:Ibu mengatakan mengeluarkan darah bercak kadang-kadang diluar haid.

Dx:- Plano test (-)

- Gentalia: ada tidak bercak darah

(Saifuddin, 2003 : MK 46)

2.5.3 Intervensi

Merencanakan asuhan menyeluruh yang ditemukan oleh langkah sebelumnya didasari dengan rasional dicntumkan untervensi dan kriteria hasil.

1. Dx

: Ny. .... P....dengan akseptor KB Pil.

Tujuan

: Untuk mengatur jarak kehamilan.

Kriteria hasil: - Tidak terjadi kehamilan

Plano test (-)

TD: 110/70 130/80 mmHg

N

: 80 90 x/menit

RR: 16 24 x/menit

Memberikan pelayanan KB dengan baik sesuai dengan keinginan klien.

Ibu merasakan puas dengan pelayanan yang diberikan.

Masalah / efek samping dapat diatasi.

Intervensi

1. Menjalin hubungan baik dengan klien

R:Dengan terjalin hubungan baik antara pasien dan petugas maka pasien dapat terbuka menyampaikan keluhannya.

2. Konseling tentang KB yang telah dipilih klien dan efek samping.

R:Klien dapat mengetahui efek samping dari KB yang dipilihnya.

3. Pemberian pil KB yang diinginkan

R:Tujuan klien datang adalah untuk mendapatkan pil KB

4. Pemberian informasi tentang komplikasi yang mungkin timbul dan kunjungan ulang.

R:Klien dapat mengantisipasi kemungkinan komplikasi dan kapan harus datang kembali ke klinik.

2. Masalah : Amenorhoe

Tujuan: Menstruasi ibu bisa kembali normal

KH

: - Ibu haid lagi

TD: 110/70 130/80 mmHg

N

: 80 90 x/ menit

RR: 16 24 x/menit

Plano test (-)

Intervensi

1. Pelaksanaan plano test.

R:Memastikan tidak ada kehamilan.

2. Informasi efek samping

R:Ibu tidak khawatir dengan efek samping tersebut karena normal.

3. Masalah: pusing / mual

Tujuan: pusing dan rasa mual bisa dikurangi

KH

: - pusing dan rasa mual bisa berkurang.

TD: 110/70 130/80 mmHg

N

: 80 90 x/ menit

RR: 16 24 x/menit

Plano test (-)

Intervensi

1. Informasikan diet makan yang baik dan seimbang

R:Diet makanan yang salah menyebabkan rasa pusing/mual dan adanya keluhan kenaikan / penurunan BB.

2. Informasi tentang efek samping

R:Menenangkan psikis ibu

4. Masalah: Spotting

Tujuan: Spotting akan hilang setelah beberapa bulan berikutnya.

KH

: - tidak ada spotting setelah beberapa bulan berikutnya.

Tidak ada perdarahan.

Plano test (-)

Intervensi

1. Informasikan efek samping

R:menenangkan psikis ibu kalau hal itu normal perdarahan akan hilang beberapa bulan berikutnya.

2. Rujuk kalau terjadi perdarahan yang banyak dan terus menerus.

R:menghentikan perdarahan yang ada.

2.5.4 Implementasi

Sesuai dengan intervensi, melakukan apa yang telah direncanakan.

2.5.5 Evaluasi

Mengacu pada kriteria hasil, menggunakan SOAP.

BAB 3

TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian

Tanggal: 29 Desember 2007

Jam : 10.00 WIB

A. Data Subyektif

1. Biodata

Nama Klien : Ny. Parmi Nama Suami : Tn. Suparni

Umur : 27 tahun Umur : 30 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

No. Reg : 636 Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Pendidikan : SMP

Pendidikan : SMP Pekerjaan : Swasta

Pekerjaan : IRT Penghasilan : -

Alamat : Pule RT. 43 Alamat : Pule RT. 43

Kab. Trenggalek Kab. Trenggalek

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa-apa.

Ibu mengatakan KB pilnya masih sisa 3 butir.

Ibu mengatakan saat ini sedang haid.

3. Riw:ayat Kesehatan Yang Lalu.

Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit menular (TBC, Hepatitis), penyakit menurun (Jantung, Hipertensi, DM), dan penyakit menahun (TBC, Asma).

4. Riwayat Kesehatan Sekarang.

Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menular (TBC, Hepatitis), menurun (DM, HT, Jantung), menahun (Jantung, Asma).

5. Riwaya Kesehatan Keluarga.

Ibu mengatakan dalam keluraga tidak mempunyai penyakit menular (TBC, Hepatitis), menurun (Jantung, HT, DM), menahun (TBC, Asma), serta dalam keluarganya tidak mempunyai keturunan kembar.

6. Riwayat Haid.

Menarche: +12 tahun

Siklus: 28 hari

Lama: 7 hari

Disminorhoe: (-)

Flour Albus: kadang-kadang sebelum haid.

HPHT: 27 12 2007

7. Riwayat Perkawinan

Menikah

: 1 x

Lamanya

: 2 tahun

Usia menikah: 25 tahun

8. Riwayat KB

Sebelum kehamilan anak pertama ibu belum pernah menggunakan KB apapun. Setelah kelahiran anak pertamanya, ibu menggunakan KB pil sejak

9. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Ibu mengatakan kehamilannya berjalan normal tanpa komplikasi. Rutin periksa ANC ke Bidan dan merasakan pergerakan kanin usia kehamilan 5 bulan. Selama pemeriksaan yang didapatkan yodium. Fe, vitamin, calk dan penyuluhan gizi.

Ibu mengatakan persalinannya di BPS secara spontan ditolong oleh bidan dengan jenis kelamin BBL : 3500 gr PB : 50 cm.

Ibu mengatakan nifasnya proses setelah melahirkan berjalan normal tanpa komplikasi (+ 40 hari).

10. Data Psikososial, Kultural Dan Spiritual

Ibu mengatakan hubungan suami, keluarga dan masyarakat baik, suaminyapun mendukung ibu untuk menggunakan alat kontrasepsi ini.

Ibu taat menjalankan sholat 5 waktu dan yakin alat kontrasepsi yang digunakan berhasil.

Ibu mengatakan mempunyai 1 anak dengan jenis kelamin laki-laki, usianya sekarang 4 bulan.

11. Pola Kebiasaan Sehari-Hari

a) Pola nutrisi

-Makan:3x / hari, menu nasi + sayur + lauk (tahu, tempe, ikan, kadang-kadang buah (pisang, pepaya dll.

-Minum: 7-8 gelas / hari air putih

b) Pola Eliminasi

-BAK:6-7x / hari, warna kuning jernih, bau khas

-BAB:1-2x / hari, warna kuning, konsistensi lembek, bau khas.

c) Aktifitas

Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti biasanya : mencuci, mengepel, membersihkan rumah, memasak, dll.

d) Pola istirahat tidur

Tidur siang 1-2 jam, tidur malam 7-8 jam.

e) Kebutuhan Sexual

1 minggu 1-2 kali tanpa ada keluhan.

B. Data Objektif

1) Pemeriksaan Umum

- KU

: Baik

- Kesadaran: CM

- BB

: 50 kg

- TD

: 120/80 mmHg

- N

: 84 x/mnt

- RR

: 20 x/mnt

- S

: 36 oC

2) Pemeriksaan Khusus

1) Inspektif

Kepala:warna ranbut hitam, pendek lurus, rontok (-), ketombe (-), kulit kepala bersih, lecet (-).

Mata:Simetris (+)/(+), konjungtiva anemis, (-)/(-), sklera (-)/(-).

Muka: Pucat (-), Odema (-), Cloasma (-).

Hidung:Simetris (+)/(+), Polip (-)/(-), sekret (-)/(-).

Mulut:Bibir lembab, caries (-), stomatitis (-), lidah bersih.

Leher:Pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran vena jugularis (-).

Axilla:Pembesaran kelenjar limfa (-)/(-).

Dada:Payudara simetris (+)/(+), benjolan abnormal (-)

Abdomen:Bekas Operasi (-), pembesaran abnormal (-)

Genetalia:Tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas:Atas : simetris (+)/(+), odema (-)/(-).

Bawah : simetris (+)/(+), odema (-)/(-), Varises (-)/(-).

2) Palpasi

Leher:Pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran vena jugularis (-).

Payudara:benjolan abnormal pada payudara (-).

Abdomen: nyeri tekan (-). - pembesaran abnormal (-).

fundus uteri (-).

3) Perkusi

Tidak dilakukan.

4) Auskultasi

Tidak dilakukan.

Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium bila tidak ada indikasi.

3.2 Interpretasi Data Dasar.

Dx:Ny. P P1001 Dengan Akseptor KB Pil.

DS: Ibu menyatakan ingin mengambil KB pil.

(Ibu menggunakan alat kontrasepsi KB pil / kunjungan ulang).

Ibu mengatakan KB pilnya masih sisa 3 butir.

Ibu mengatakan jumlah anaknya 1 orang.

Ibu mengatakan saat ini sedang haid.

Do KU

: Baik

Kesadaran: CM

TTU

: TD: 110/70 mmHg

N: 80 x/mnt

RR: 18 x/mnt

S: 36 8oC

TB : 150 cm

BB: 40 kg

Palpasi: Payudara : benjilan abnormal / tumor (-).

Abdomen : fundus uteri (-).

3.3 Intervensi

Dx : P1001 Akseptor KB pil.

Tujuan : - Kehamilan dapat dicegah.

Tidak terjadi efek samping.

Kriteria Hasil :

- KU

: Baik

- Kesadaran: CM

- TTV dalam batas normal : TD: 110/70 mmHg - 130/70 mmHg

N: 80 100 x/mnt

S: 36,5 37, 5 oC

RR: 16 24 x/mnt

- Ibu dapat mengkonsumsi pil KB sesuai dengan petunjuk yang ada.

Intervensi

1. Jalin hubungan terapgutik dengan klien.

R :Hubungan baik dengan klien dapat memudahkan dalam memberikan informasi dan dalam memberikan tindakan

2. Berikan KIE yang tepat tentang alat kontrasepsi.

R :Mengingatkan kembali tentang macam alat kontrasepsi.

3. Berikan ibu Pil KB

R :Agar tujuan ibu tercapai.

4. Ingatkan kembali cara minum pil KB.

R :Agar ibu tidak salah dan mengerti caranya minum pil.

5. Jelaskan efek samping.

R :Agar ibu mengerti efek samping setelah pemakaian pil KB.

6. Anjurkan ibu untuk kembali lagi apabila pil habis dan bila ada keluhan.

R :Agar ibu tidak hamil dan tidak terjadi komplikasi.

3.4 Implementasi

Tanggal29-12-2007

jam 10.15 WIB

Dx : P1001 akseptor KB Pil.

1. Menjalin hubungan terapeutik dengan klien.

2. Memberikan KIE ulang tentang alat kontrasepsi.

3. Memberi pil KB.

4. Mengingatkan kembali cara minum pil, yaitu :

Sebaiknya diminum setiap hari dan pada jam yang sama.

Pil yang pertama diminum pada hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid.

Pada paket 28 pil dianjurkan mulai minum pil sesuai dengan hari yang ada pada paket.

Beberapa pil mempunyai 28 pil yang lain 21 pil, bila paket 28 hari habis sebaiknya anda mulai minum pil dan pakai yang baru. Bila paket 21 habis sebaiknya tunggu 1 minggu baru kemudian mulai minum pil dari paket yang baru.

Bila lupa minum pil (hari 1 21) segera minum pil setelah ingat boleh minum 2 pil pada hari yang lain. Bila lupa 2 pil atau lebih hari 1 21 sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai sesuai jadwal yang ditetapkan, dan juga sebaiknya gunakan kontrasepsi yang lain.

5. Menjelaskan efek samping.

Amenorhoe.

Mual.

Pusing.

Perdarahan / spooting.

6. Menganjurkan ibu untuk kembali lagi apabila pil sudah habis dan ada keluhan.

3.5 Evaluasi

Tanggal29-12-2007

jam 10.20 WIB

Dx : P1001 akseptor KB Pil.

S: Ibu mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan yang telah disampaikan oleh petugas.

Ibu mengatakan sudah diberi pil KB.

O: Ibu telah diberikan pil KB 3 strip dan sudah dicatat di kartu KB ibu.

Ibu dapat mengulangi kembali penjelasan tentang cara minum pil.

A:P1001 akseptor KB Pil.

P:Lanjutkan Intervensi

Anjurkan pada ibu untuk tidak lupa minum pil sesuai dengan urutannya.

Anjurkan untuk memeriksakan diri bila ada keluhan.

Motivasi ibu untuk datang 2 hari sebelum pil habis.

BAB 4

PEMBAHASAN

Kontrasepsi pil adalah salah satu metode atau kontrasepsi dengan meminum pil setiap hari. Pil ini berisi hormon untuk mencegah kehamilan pada wanita subur. Pada KB pil bisa menimbulkan efek samping yang terjadi pada tiap orang berbeda-beda, antara lain mual, muntah, pusing, amenorhoe, spotting, nyeri payudara, depresi, libido berkurang, dapat meningkatkan tekanan darah, serta bertambahnya berat badan.

Pada kasus dengan Asuhan Kebidanan pada Ny. P P1001 akseptor KB pil sejak awal pemakaian kontrasepsi pil tidak merasakan adanya keluhan atau tidak timbul efek samping yang biasa terjadi menurut teori. Jadi dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan ini penulis telah membandingkan dengan tinjauan teori bahwa tidak terjadi kesenjangan dengan tidak adanya efek samping yang terjadi pada klien.

Petugas kesehatan kemudian memberikan pelayanan pil KB pad Ny.P dan memberikan penjelasan tentang waktu kunjungan ulang atau waktu disaat mengambil pil berikutnya. Pada intervensi dan implementasi yang dicantumkan sesuai dengan masalah yang ada.

Evaluasi berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan, setelah diberikan KIE klien mengerti dengan penjelasan yang telah disampaikan.

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada pemakaian KB pil bisa menimbulkan efek samping yang terjadi pada tiap-tiap orang berbeda, antara lain dari efek samping tersebut mual, muntah, pusing, amenorhoe, spotting.

Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Ny. P P1001 akseptor KB pil, klien tidak timbul efek samping berat dan klien juga tidak ada keluhan apa-apa.

Mengingat adanya kemungkinan kegagalan KB pil yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain karena klien lupa meminumnya dan faktor-faktor lain, maka diperlukan perhatian dan pengawasan yang tepat untuk menghindari hal-hal tersebut di atas.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Mahasiswa

Untuk menurunkan angka kegagalan KB pil, diharapkan mahasiswa memperhatikan hal sekecil apapun yang bisa mempengaruhi ketidak efektifan KB pil.

5.2.2 Bagi Institusi

Institusi hendaknya lebih memperdalam waktu kuliah tentang pelayanan kontrasepsi agar mahasiswa lebih memahami dan bisa menerapkannya dalam pelayanan kontrasepsi yang benar.

5.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan

Petugas kesehatan diharapkan dapat melakukan pemeriksaan pada klien secara teliti agar diagnosa yang ditegakkan tepat, tindakan dan terapi cepat serta tepat pula, karena kesalahan dalam penilaian melalui pemeriksaan dapat berakibat fatal.

5.2.4 Bagi Klien

Klien diharapkan mau mengikuti petunjuk yang diberikan demi kelancaran pelayanan dan mau datang tepat pada waktunya.

DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Hanafi, 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kanungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarya : EGC.

Saifudin, Abdul Bari. dkk. 2003. Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : YBP SP.

ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny. P P1001 DENGAN AKSEPTOR KB PIL

DI PUSKESMAS PULE KABUPATEN TRENGGALEK

Oleh :

RENIKA PUTRI KASTYANINGRUM

NPM. 05610112

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D III)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KADIRI

2008

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas praktek klinik yang berjudul Asuhan Kebidanahn Pada Ny D P1001 dengan akseptor KB suntik 3 bulan di Pukesmas Suruh Kabupaten Trenggalek.

Dalam penyusunan tugas ini tentunya melibatkan berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut membantu dalam terselesaikannya Asuhan Kebidanan ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Bambang Mulyono selaku kepala Pukesmas Suruh Kabupaten Trenggalek yang telah memberikan izin untuk praktek.

2. Mutinah, Amd. Keb selaku pembimbing praktek klinik di Pukesmas Suruh Kabupaten Trenggalek.

3. Diyah Angreni, Amd. Keb selaku pembimbing praktek klinik di Pukesmas Suruh Kabupaten Trenggalek.

4. Sri Wulaning Tyas Resanti, S.ST selaku pembimbing institusi program studi kebidanan DIII Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri.

5. Semua pihak yang ikut membantu proses penyusunan Asuhan Kebidanan ini.

Kami menyadari Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami mengharap saran dan kritik yantg bersifat membangun dari semua pihak untuk meningkatkan kualitas aswuhan kebidanan ini.

Kediri, 02 Februari 2008

Penulis

DAFTRA ISI

1

3

15

21

22