Upload
yunike-wirahmaningrum
View
601
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
acut cardiac syndrom
Citation preview
Asuhan Keperawatan
Sesuai Dengan Kasus I
Pengkajian
a. Data Fokus
Data Subjektif (DS) Data Objektif (DO)
1. Klien mengeluh:
Nyeri dada, nyeri menjalar ke
bahu dan lengan kiri
Dada terasa tertekan dan
tertindih benda berat disertai
keringat dingin dan berdebar-
debar
Sesak nafas
1. Hasil EKG terdapat ST elevasi di
lead II, III dan aVF
2. Pemeriksaan enzym jantung
menunjukan CPK 60 U/L, CKMB
25 U/L dan Troponin T positif
3. Pasien memiliki riwayat merokok
2 bungkus perhari sejak 10 tahun
yang lalu dan orang tua pasien
meninggal dunia akibat serangan
jantung
b. Analisa Data
Data Fokus Masalah Etiologi
DS:
1. Klien mengeluh:
Nyeri dada, nyeri menjalar ke
bahu dan lengan kiri
Dada terasa tertekan dan
tertindih benda berat disertai
keringat dingin dan berdebar-
debar
Sesak nafas seperti tertindih
beban berat
Nyeri dada Kurangnya suplai
oksigen ke
jantung / tidak
seimbang
kebutuhan
oksigen dgn
kebutuhan
1 | P a g e
Pasien memiliki riwayat
merokok 2 bungkus perhari
sejak 10 tahun yang lalu dan
orang tua pasien meninggal
dunia akibat serangan jantung
DO:
1. Hasil EKG terdapat ST elevasi di
lead II, III dan aVF
2. Pemeriksaan enzym jantung
menunjukan CPK 60 U/L, CKMB
25 U/L dan Troponin T positif
Diagnosa
No. Diagnosa KeperawatanTanggal
Ditemukan Teratasi
1.
2.
3.
Nyeri dada b.d Iskemia jaringan
sekunder terhadap sumbatan arteri
koroner.
Penurunan cardiac output b.d Perubahan
frekuensi, irama, konduksi elektikal
Intoleransi aktifitas b.d
Ketidakseimbangan antara suplai
oksigen miokard dan kebutuhan dan
adanya iskemia/nekrotik jantung
miokard
21 Mei 2012
21 Mei 2012
21 Mei 2012
22 Mei 2012
22 Mei 2012
22 Mei 2012
2 | P a g e
Intervensi
Hari/
tgl
No.
DxTujuan dan kriteria hasil
Intervensi rancangan
tindakan & rasional
Selasa
21/05/
12
1 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24
jam, diharapkan
1. Nyeri dada berkurang
2. Sesak Nafas berkurang
3. Hasil EKG normal
4. Troponin T negative
5. Pasien berhenti merokok
Mandiri:
1. Anjurkan pasien untuk
memberitahu perawat
dengan cepat bila
terjadi nyeri dada
R: Nyeri dan penurunan
curah jantung dapat
merangsang sistem saraf
simpatis untuk
mengeluarkan sejumlah
besar norepinefrin, yang
meningkatkan agregasi
trombosit dan
mengeluarkan tromboxane
A2. Ini vasokonstrikor
poten yang menyebabkan
spasme arteri koroner
yang dapat mencetus,
mengkomplikasi dan
memperlama serangan
angina memanjang.
Pelaporan dini
memungkinkan evaluasi
dan tindakan cepat
2. Jelaskan hubungan
merokok terhadap
perkembangan
3 | P a g e
penyakit
R: Efek nikotin dapat
menunjang penyakit arteri
koroner dan merokok
3. Tinggikan kepala
tempat tidur bila pasien
nafas pendek
R: Memudahkan
pertukaran gas untuk
menurunkan hipoksia dan
nafas pendek berulang
4. Identifikasi terjadinya
pencetus, bila ada:
frekuensi, durasinya,
intensitas, dan lokasi
nyeri
R: Membantu
membedakan nyeri dada
dini dan alat evaluasi
kemungkinan kemajuan
menjadi angina tidak stabil
(angina stabil biasanya
berakhir 3-5 menit
sementara angina tidak
stabil lebih lama dan dapat
berakhir lebih dari 45
menit)
5. Observasi gejala yang
berhubungan cont
4 | P a g e
apnea
R: Penurunan curah
jantung (yang terjadi
selama episode iskemia
miokard) merangsang
sistem saraf
simpatis/parasimpatis,
menyebabkan berbagai
rasa sakit/sensasi dimana
pasien tidak dapat
mengidentifikasi apakah
berhubungan dengan
episode angina
6. Evaluasi laporan nyeri
pada rahang, leher,
bahu, tangan, atau
lengan (khususnya
pada sisi kiri)
R: Nyeri jantung dapat
menyebar, contoh nyeri
sering lebih kepermukaan
persyarafi oleh tingkat
syaraf spinal yang sama
7. Letakan pasien pada
istirahat total selama
episode angina
R: Menurunkan kebutuhan
oksigen miokard untuk
meminimalkan resiko
5 | P a g e
cidera jaringan atau
nekrosis
8. Anjurkan pasien
berhenti merokok
R: tembakau bekerja
sebagai vasokonstrikor
yang meningkatkan
tekanan darah
9. Beri makanan lembut.
Biarkan pasien
istirahat selama I jam
setelah makan
R: Menurunkan kerja
miokard sehubungan
dengan kerja pencernaan,
manurunkan resiko
serangan angina
Implementasi
Tgl/ jamNo.
DxTindakan keperawatan dan hasil Paraf
21/05/12
07.05
1 Menganjurkan pasien untuk memberitahu perawat
dengan cepat bila terjadi nyeri dada
Hasil: Pasien dapat memberitahu perawat saat nyeri
6 | P a g e
dada terjadi
07.10 1 Menjelaskan hubungan merokok terhadap
perkembangan penyakit
Hasil: Pasien mengetahui hubungan rokok dan
penyakitnya
07.40 1 Meninggikan kepala tempat tidur bila pasien nafas
pendek
Hasil ;
Sesak nafas pasien berkurang
08.05 1 Mengidentifikasi terjadinya pencetus, bila ada:
frekuensi, durasinya, intensitas, dan lokasi nyeri
Hasil: Ditemukan nyeri dada pada pasien
09.30 1 Mengobservasi gejala yang berhubungan cont apnea
Hasil: Ditemukan nyeri dada pada pasien,
09.45 1 Mengevaluasi laporan nyeri pada rahang, leher,
bahu, tangan, atau lengan (khususnya pada sisi kiri)
Hasil: Ditemukan penyebaran nyeri dada menjalar
kebahu dan lengan kiri
10.00 1 Meletakan pasien pada istirahat total selama episode
angina
Hasil: Kebutuhan oksigen pasien dapat
diminimalkan
10.15 1 Menganjurkan pasien berhenti merokok
Hasil: pasien menerima anjuran tersebut
7 | P a g e
10.30 1 Memberi makanan lembut. Biarkan pasien istirahat
selama I jam setelah makan
Hasil: Serangan angina pada pasien berkurang
Evaluasi
TanggalNo.
DxS O A P Paraf
22/05/2012 1. S : klien mengatakan nyerinya berkurang
O : Hasil EKG, pemeriksaan enzym jantung
dan Troponin normal
A : masalah nyeri akut pada klien sudah
teratasi sepenuhnya
P : Intervensi yang dilakukan sudah berhasil,
Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA
dr.J.F.Gabriel.2004.Fisika Kedokteran.Jakarta:Buku Kedokteran
EGC.
Hudak&gallo.2010.keperawatan kritis adisi 6.Jakarta:EGC
Potter&perry.2005.fundamental keperawatan vol.1.jakarta EGC.
8 | P a g e