32
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC ) NIC 1 Promosi Kesehatan Ketidakefektifan penatalaksanaan kes Respiratory status : Ventilation kurang pengetahuan Respiratory status : Airway patency Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi kesulitan ekonomi Aspiration Control Pasang mayo bila perlu konflik keputusan Vital sign Status Lakukan fisioterapi dada jika perlu ketidakberdayaan Respiratory status : Gas exchange Keluarkan sekret dengan batuk atau suction .................................... Keseimbangan Asam Basa, Elektrolit Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan .................................... Knowledge : Disease Process Berikan bronkodilator : Knowledge : Health behavior ▪ …………………… Kesiapan untuk meningkatkan status i Aspiration control ▪ …………………… Swallowing status ▪ …………………… Thermoregulasi Berikan pelembab udara Nutritional status : Adequacy of nutri Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbanga Nutritional status : Food and fluid in Monitor respirasi dan status O² Weight control Catat pergerakan dada, amati kesimetrisan, penggunaa Fluid balance Monitor suara nafas seperti dengkur Hydration Monitor pola nafas : bradepenia, takipenia, kussmaul Nutritional status : Food and fluid in Auskultasi suara nafas, catat area penurunan/tidak a Immune status Monitor TTV, AGD,elektrolit dan status mental Knowledge : Infection control Observasi sianosis khususnya membran mukosa Risk Control Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang persiapan Self Care : Activity of Daily Living ( Auskultasi bunyi jantung, jumlah dan denyut jantung Toleransi aktivitas Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga 2 Nutrisi Konservasi energi Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana Ketidakefektifan pola menyusui b/d Tissue Integrity : Skin and Muccos Mem Gambaran tanda dan gejala yang biasa muncul pada pen status puasa yang lama Wound Healing : primer dan sekunder Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat keterlambatan neurologis Kontrol kecemasan Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang prematuritas Koping Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, deng hipersensitifitas oral Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pa .................................... Cardiac Pump Effectiveness Diskusikan pilihan terapi atau penanganan .................................... Circulation status Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan Tissue perfusion : perifer Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan NIC : Anxiety Control

askep akreditasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

a

Citation preview

Page 1: askep akreditasi

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC ) NIC1 Promosi Kesehatan

Ketidakefektifan penatalaksanaan kesehatan □ Respiratory status : Ventilation

kurang pengetahuan □ Respiratory status : Airway patency □ Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

kesulitan ekonomi □ Aspiration Control □ Pasang mayo bila perlu

konflik keputusan □ Vital sign Status □ Lakukan fisioterapi dada jika perlu

ketidakberdayaan □ Respiratory status : Gas exchange □ Keluarkan sekret dengan batuk atau suction

................................................... □ Keseimbangan Asam Basa, Elektrolit □ Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

................................................. □ Knowledge : Disease Process □ Berikan bronkodilator :

□ Knowledge : Health behavior ▪ ……………………

Kesiapan untuk meningkatkan status imunisa□ Aspiration control ▪ ……………………

□ Swallowing status ▪ ……………………

□ Thermoregulasi □ Berikan pelembab udara

□ Nutritional status : Adequacy of nutrient □ Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan

□ Nutritional status : Food and fluid intake □ Monitor respirasi dan status O²

□ Weight control □ Catat pergerakan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal

□ Fluid balance □ Monitor suara nafas seperti dengkur

□ Hydration □ Monitor pola nafas : bradepenia, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot

□ Nutritional status : Food and fluid intake □ Auskultasi suara nafas, catat area penurunan/tidak adanya ventilasi dan suara tambahan

□ Immune status □ Monitor TTV, AGD,elektrolit dan status mental

□ Knowledge : Infection control □ Observasi sianosis khususnya membran mukosa

□ Risk Control □ Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang persiapan tindakan dan tujuan penggunaan alat tambahan (O²,Suction,inhalasi)

□ Self Care : Activity of Daily Living (ADLs) □ Auskultasi bunyi jantung, jumlah dan denyut jantung

□ Toleransi aktivitas □ Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga

2 Nutrisi □ Konservasi energi □ Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat

Ketidakefektifan pola menyusui b/d □ Tissue Integrity : Skin and Muccos Membranes □ Gambaran tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan carayang tepat

status puasa yang lama □ Wound Healing : primer dan sekunder □ Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat

keterlambatan neurologis □ Kontrol kecemasan □ Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat

prematuritas □ Koping □ Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat

hipersensitifitas oral □ Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat

............................................ □ Cardiac Pump Effectiveness □ Diskusikan pilihan terapi atau penanganan

.............................................. □ Circulation status □ Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan

□ Tissue perfusion : perifer □ Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepa

NIC :

□ Anxiety Control

Page 2: askep akreditasi

Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari keb □ Tissue perfusion : cardiac,periferal □ Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning

faktor ekonomi □ Neurologis status □ Berikan O² ……. l/mnt, metode…………………

ketidakmampuan mencerna makanan □ Tissue perfusion : cerebra □ Anjurkan pasien untuk istirahat dan nafas dalam

ketidakmampuan menelan makanan □ Bowl elimination □ Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutr □ Tissue perfusion : abdominal organ □ Lakukan fisioterapi dada jika perlu

..................................................... □ Tissue perfusion : renal □ Keluarkan sekret dengan batuk atau suction

.................................................... □ Urinaria elimination □ Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

□ Status nutrisi □ Berikan bronkodilator :

Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebu □ Dialiysis Acces Integrit ▪ ……………………

asupan berlebihan dalam kaitannya denga □ Nutritional Status : nutrient intake ▪ ……………………

□ Pain Level, ▪ ……………………

□ Pain Control, □ Monitor status hemodinamik

Gangguan menelan b/d □ Comport Level □ Berikan pelembab kassa basah NaCl lembab

defisit kongenital sekunder terhadap □ Berikan antibiotik :

malnutrisi energi protein □ Mobility Level, ▪ ……………………

obstruksi mekanis ( mis; edema,slang tra □ Transfer Performance ▪ ……………………

riwayat makan dengan selang □ Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan

penurunan atau hilangnya reflek muntah □ Safety Behavior : Fall prevention □ Monitor respirasi dan status O²

............................................... □ Safety Behavior : Fall Occurance □ Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan sekret

............................................. □ Safety Behavior : Fall Occurance □ Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang penggunaan peralatan : O², Suction dan Inhalasi

□ Safety Behavior □ Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

□ Pasang mayo bila perlu

□ Knowledge : treatment regimen □ Lakukan fisioterapi dada jika perlu

□ Keluarkan sekret dengan batuk atau suction

□ Self esteem □ Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

□ Wound healing : primary and secondary intentio □ Berikan bronkodilator :

▪ ……………………

□ Urinary contiunence ▪ ……………………

□ Rest : Extent and pattern ▪ ……………………

□ Sleep : Extent and pattern □ Berikan pelembab kassa basah NaCl lembab

□ Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan

□ Monitor respirasi dan status O²

□ Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea

□ Join movement : Active

□ Knowledge : Personal Safety

□ Complience Behavior

□ Body Image

□ Urinary elimination

Page 3: askep akreditasi

□ Pertahankan jalan nafas yang paten

□ Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi

□ Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi

□ Monitor vital sign

□ Informasikan pada pasien dan keluarga tentang tehnik relaksasi untuk memperbaiki pola nafas

□ Ajarkan bagaimana batuk efektif

□ Monitor pola nafas

□ Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan kemampuan menelan

□ Monitor status paru

□ Pelihara jalan nafas

□ Lakukan suction jika diperlukan

□ Cek nasogastrik sebelum makan

□ Hindari makan kalau residu masih banyak

□ Potong makanan kecil-kecil

□ Haluskan obat sebelum pemberian

□ Naikkan kepala 30-45 derajat setelah makan

□ Monitor suhu sesering mungkin

□ Monitor warna dan suhu kulit

□ Monitor tekanan darah, nadi dan RR

□ Monitor penurunan tingkat kesadaran

□ Monitor WBC,Hb dan Hct

□ Monitor intake dan output

□ Berikan anti piretik

□ Kelola antibiotik

□ Selimuti pasien

□ Berikan cairan intravena

□ Kompres pasien pada lipatan paha dan aksila

□ Tingkatkan sirkulasi udara

□ Tingkatakan intake cairan dan nutrisi

□ Monitor TD,Nadi,Suhu, dan RR

□ Catat adanya fluktuasi tekanan darah

□ Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membran mukosa

□ Kaji adanya alergi makanan

Page 4: askep akreditasi

□ kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

□ Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

□ Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian

□ Monitor adanya penurunan BB dan gula darah

□ Monitor lingkungan selama makan

□ Jadwalkanpengobatan dan tindakan tidak selama jam makan

□ Monitor turgor kulit

□ Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht

□ Monitor mual dan muntah

□ Monitor pucat,kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva

□ Monitor intake nutrisi

□ Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi

□ Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/TPN sehingga intake cairan yg adekuat dapat dipertahankan

□ Atur posisi semifowler atau fowler tinggi selama makan

□ Kelola pemberian anti emetik

□ Anjurkan banyak minum

□ Pertahankan terapi IV line

□ Catat adana edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas o

□ Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

□ Monitor status hidrasi ( Kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan

□ Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hmt, osmolalitas urine, albumin, total protein)

□ Monitor vital sign setiap 15 mnt-1 jam

□ Kolaborasi pemberian cairan IV

□ Monitor status nutrisi

□ Berikan cairan oral

□ Berikan pengganti nasogastrik sesuai output ( 50-100cc/jam)

□ Dorong keluarga untuk membantu pasien makan

□ Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk

□ Atur kemungkinan transfusi

□ Persiapan untuk transfusi

□ Pasang kateter jika perlu

□ Monitor intake dan urine output setiap 8 jam

□ Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

Page 5: askep akreditasi

□ Pasang urine kateter jika diperlukan

□ Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hmt, osmolalitas urine)

□ Monitor vital sign

□ Monitor Indikasi retensi/kelebihan cairan (cracles, CVP, edema, distensi vena leher,asites)

□ Kaji lokasi dan luas edema

□ Monitor masukan makanan / cairan

□ Monitor status nutrisi

□ Berikan diuretik sesuai interuksi

□ Kolaborasi pemberian obat :

▪…………………………...

□ Monitor berat badan

□ Monitor elektrolit

□ Monitor tandadan gejala dari oedema

□ Pertahankan tehnik aseptif

□ Batasi pengunjung bila perlu

□ Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan

□ Gunakan baju, saurng tangan sebagai pelindung

□ Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan etunjuk umum

□ Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing

□ Tingkatkan intake nutrisi

□ Berikan terapi antibiotik :

▪…………………………...

□ Monitor tanda dan gejala infeksi sitemik dan lokal

□ Pertahankan tehnik isolasi k/p

□ Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan ,panas,drainase

□ Monitor adanya luka

□ Dorong masuknya cairan

□ Dorong istirahat

□ Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi

□ Kaji suhu badan pada pasien neutropenia setiap 4 jam

□ Observasi adanya pembatasn klien dalam melakukan aktivitas

□ Kaji adanya faktor yang menyebabakan kelelahan

□ Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat

Page 6: askep akreditasi

□ Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan

□ Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas ( takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)

□ Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien

□ Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progaram terapi yang tepat

□ Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan

□ Bantu untuk memilih aktivitas yang konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial

□ Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan

□ Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek

□ Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai

□ Bantuklien untuk membuat jadwal latihan di waktu luang

□ Bantu pasien atau keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktifitas

□ Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktifitas

□ Bantu pasien untuk mengembagkan motivasi diri dan penguatan

□ Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual

□ Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar

□ Hindari kerutan pada tempat tidur

□ Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering

□ Mobilisasi pasien ( ubah posisi pasien) setiap 2 jam sekali

□ Monitor kulit akan adanya kemerahan

□ Oleskan lotion/minyak baby oil pada daerah yang tertekan

□ Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien

□ Monitor status nutrisi pasien

□ Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat

□ Kaji lingkungan dan peralatan yang menyebabkan tekanan

□ Observasi luka : Lokasi, dimensi, kedalaman luka, karakteristik, warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus

□ Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka

□ Kolaborasi ahli gizi dalam pemberian diet TKTP, vitamin

□ Cegah kontaminasi feses dan urine

□ Lakukan tehnik perawatan luka dengan steril

□ Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka

Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)

□ Gunakan pendekatan yang menenangkan

□ Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien

Page 7: askep akreditasi

□ Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut

□ Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur

□ Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis

□ Libatkan keluarga untuk mendampingi pasien

□ Instruksikan pada pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi

□ Dengarkan dengan penuh perhatian

□ Identifikasi tingkat kecemasan

□ Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan

□ Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi

□ Kelola pemberian obat anti cemas:

▪………………………………….

Coping Enhancement

□ Jelaskan pada pasien tentang proses penyakit

□ Jelaskan semua tes dan pengobatan pada pasien serta keluarga

□ Sediakan reninforcement positif ketika pasien melakukan prilaku untuk mengurangi takut

□ Sediakan perawatan yang berkesinambungan

□ Kurangi stimulasi lingkungan yang dapat menyebabkan misinterpretasi

□ Dorong mengungkapkan secara verbal perasaan, persepsi dan rasa takutnya

□ Perkenalkan dengan orang yang mengalami penyakit yang sama

□ Dorong klien untuk mempraktekan tehnik relaksasi

□ Evaluasi adanya nyeri dada

□ Catat adanya disritmia jantung

□ Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output

□ Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung

□ Monitor balance cairan

□ Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia

□ Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan

□ Monitor toleransi aktivitas pasien

□ Monitor adanya dsypneu, fatigue, takipneu dan ortopneu

□ Anjurkan untuk menurunkan stres

□ Monitor TD, nadi, suhu, dan RR

□ Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri

□ Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan

Page 8: askep akreditasi

□ Monitor TD, nadi, RR, sebelum selama, dan setelah aktivitas

□ Monitor jumlah, bunyi, dan irama jantung

□ Monitor frekuensi dan irama pernafasan

□ Monitor pola pernafasan abnormal

□ Monitor suhu, warna dan kelembaban kulit

□ Monitor sianosis perifer

□ Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi ang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)

□ Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

□ Jelaskan pada pasien tujuan dari pemberian O²

□ Sediakan informasi untuk mengurangi stres

□ Kelola pemberian obat anti aritmia, inotropik, nitrogliserin dan vasodilator untuk mempertahan kontraklitas jantung

□ Kelola pemberian antikoagolan untuk mencegah mencegah trombus perifer

□ Minimalkan stres lingkunga

□ Monitor nyeri dada ( durasi, intensitas, dan faktor-faktor presipitasi)

□ Observasi perubahan ECG

□ Auskultasi suara jantung dan paru

□ Monitor irama dan jumlah denyut jantung

□ Monitor angka PT, PTT dan AT

□ Monitor elektrolit (potassium dan magnesium)

□ Monitor status cairan

□ Evaluasi oedem perifer dan denyut nadi

□ Monitor peningkatan kelelahan dan kecemasan

□ Instruksikan pada pasien untuk tidak mengejan selama BAB

□ Jelaskan pembatasan intake kafein, sodium, kolesterol dan lemak

□ Kelola pemberian obat-obat : Analgesik, anti koagulan, nitorgliserin, vasoldilator dah diuretik

□ Tingkatkan istirahat (batasi pengunjung, kontrol stimulasi lingkungan )

□ Monitor TTV

□ Monitor AGD, ukuran pupil, ketajaman, kesimetrisan dan reaksi

□ Monitor adanya diplopia, pandangan kabur, nyeri kepala

□ Monitor level kebingungan dan orientasi

□ Monitor tonus otot pergerakan

□ Monitor tekanan intrakranial dan respon neurologis

□ Catat perubahan pasien dalam merespon stimulus

Page 9: askep akreditasi

□ Monitor status cairan

□ Pertahankan parameter hemodinamik

□ Tinggikan kepala 0-45E tergantung pada kondisi pasien order medis

□ Monitor TTV

□ Monitor elektrolit

□ Monitor irama jantung

□ Catat intake dan output secara akurat

□ Kaji tanda-tanda gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit (membran mukosa kering, sianosis, jaundice)

□ Kelola pemberian suplemen elektrolit sesuai order

□ Kolaborasi dengan ahli gizi jumlah kalori dan jumlah zat gizi yang dibutuhkan

□ Pasang NGT jika perlu

□ Monitor output gaster

□ Observasi status hidrasi (kelembaban membran mukosaTD ortostatik dan keadekuatan dinding nadi)

□ Monitor HMT, Ureum, albumin, total protein, serum osmolalitas dan urine

□ Observasi tanda-tanda cairan berlebih/ retensi (CVP meningkat,oedem, distensi vena leher dan asites)

□ Pertahankan intake dan output secara akurat

□ Monitor TTV

Pasien Hemodialisis :

□ Observasi terhadap dehidrasi, kram otot dan aktivitas kejang

□ Observasi reaksi tranfusi

□ Monitor TD

□ Monitor BUN, creat, HMT dan elektrolit

□ Timbang BB sesudah dan sebelum prosedur

□ Kaji status mental

□ Monitor CT

Pasien Peritonial Dialisis :

□ Kaji temperatur, TD, denyut perifer, RR dan BB

□ Kaji BUN, Creat pH, HMT, elektrolit selama prosedur

□ Monitor adanya respiratory distress

□ Monitor banyaknya dan penampakan cairan

□ Monitor tanda-tanda infeksi

Self Care Assistance : ADLs

□ Monitor kemampuan klien untuk perawatan diri yang mandiri

Page 10: askep akreditasi

□ Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersiahan diri, beerpakaian, berhias, toileting, dan makan

□ Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self care

□ Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki

□ Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya

□ Ajarkan klien/keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya

□ Berikan aktivitas rutin sehari-hari sesuai kemampuannya

□ Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-hari

Pressure Management

□ Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar

□ Hindari kerutan pada tempat tidur

□ Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering

□ Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali

□ Monitor kulit akan adanya kemerahan

□ Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada daerah yang tertekan

□ Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien

□ Monitor status nutrisi pasien

□ Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat

□ Gunakan pengkajian resiko untuk memonitor faktor resiko pasien ( Braden scale, Skala Norton)

□ Inspeksi kulit terutama pada tulang-tulang yang menonjol dan titik-titik tekanan ketiak merubah posisi pasien

□ Jaga kebersihan alat tenun

□ Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian tinggi protein, mineral dan vitamin

□ Monitor serum albumin dan transferin

▪ Weight Management

□ Diskusikan bersama pasien mengenai hubungan antara intake makanan,latihan, peningkatan dan penurunan BB

□ Diskusikan bersama pasien mengenai kondisi medis yang dapat mempengaruhi BB

□ Diskusiakn bersama pasien mengenai kebiasaan, gaya hidup dan faktor herediter yang dapat mempengaruhi BB

□ Diskusikan bersama pasien mengenai resiko yang berhubungan dengan BB berlebih dan penurunan BB

□ Dorong pasien untuk merubah kebiasaan makan

□ Perkirakan BB ideal pasien

□ Kaji adanya alergi makanan

□ Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

▪ Nutrition Management

Page 11: askep akreditasi

□ Anjurkan pasien untuk meningktakan intake Fe

□ Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake protein dan vitamin C

□ Beriakan substansi gula

□ Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serata untuk mencegah konstipasi

□ Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)

□ Ajarkan pasien bagaiman membuat catatan makanan harian

□ Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

□ Beriakan informasi tentang kebutuhan nutrisi

□ Kali kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

□ Fasilitasi keinginan pasien untuk menurunkan BB

□ Perkirakan bersama pasien mengenai penurunan BB

□ Tentuka tujuan penurunan BB

□ Beri pujian/reward saat pasien

berhasil mencapai tujuan

□ Ajarkan pemilihan makanan

□ Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presiptasi

□ Obsevasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

□ Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

□ Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

□ Kurangi faktor presipitasi nyeri

□ Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi

□ Ajarkan tehnik non farmakologis : nafas dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin.

□ Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

▪…………………………………….

□ Tingkatkan istirahat

□ Berikan informasi tentang penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur

□ Monitor vital sign sebelum sesudah pemberian analgesik pertama kali

□ Monitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri

□ Tingkatkan istirahat dan tidur yang adekuat

▪ Weight reduction assistance

Pain management :

Page 12: askep akreditasi

□ Kelola anti analgetik :

▪……………………………………

□ Jelaskan pada pasien penyebab nyeri

□ Lakukan tehnik non farmakologis (relaksasi, masase punggung)

□ Monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan

□ Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan

□ Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah terhadap cedera

□ Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang tehnik ambulasi

□ Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi

□ Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan

□ Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuh kebutuhan ADLs

□ Berikan alat bantu jika klien memerlukan

□ Ajarkan pasien bagaiman merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan

□ Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien

□ Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien

□ Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan (perabotan)

□ Memasang side rail tempat tidur

□ Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih

□ Menempatkan saklra lampu di tempat yang mudah di jangkau pasien

□ Membatasi pengunjung

□ Memberiakan penerangan yang cukup

□ Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien

□ Mengontrol lingkungan dari kebisingan

□ Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan

□ Beriakn penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan penyebab penyakit

□ Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien

□ Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien

Exercise therapy :

Environment Management Safety :

Environment Management (Manajemen Lingkungan) :

Page 13: askep akreditasi

□ Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan (perabotan)

□ Memasang side rail tempat tidur

□ Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih

□ Menempatkan saklra lampu di tempat yang mudah di jangkau pasien

□ Membatasi pengunjung

□ Memberiakan penerangan yang cukup

□ Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien

□ Mengontrol lingkungan dari kebisingan

□ Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan

□ Beriakn penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan penyebab penyakit

□ Pencatatan itake output secara akruat

□ Monitor status nutrisi

□ Monitor status hidrasi (kelmbaban membran mukosa, vital sign adekuat)

□ Anjurkan untuk makan pelan-pelan

□ Jelaskan untuk menggunakna nafas dalam untuk menekan reflek mual

□ Batasi minum 1 jam sebelum, 1 jam sesudah dan selama makan

□ Instrusikan untuk menghindari bau makanan yang menyengat

□ Beriakn terapi IV kalau perlu

□ Kelola pemberian anti emetik

▪…………………………………

□ Kelola pemeriksaan kultur sensitivitas feses

□ Evaluasi pengobatan yang berefek samping gastrointestinal

□ Evaluasi jenis intake makanan

□ Monitor kulit skitar perianal terhadap adanya iritasi dan ulserasi

□ Ajarkan pada keluarga penggunaan obat anti diare

□ Instruksikan pada pasien dan keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi, dan konsistensi feses

□ Ajarkan pada pasien tehnik pengurangan stres jika perlu

□ Kolaborasi jika tanda dan gejala dare menetap

□ Monitor hasil lab (elektrolit dan leukosit)

Fluid Management :

Diare Management :

Page 14: askep akreditasi

□ Monitor turgor kulit, mukosa oral sebagai indikator dehidrasi

□ Konsultasi dengan ahli gizi untuk diet yang tepat

□ Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan konstipasi

□ Monitor tanda-tanda rupture bowl/peritonitis

□ Jelaskan penyebab dan rasionalisasi tindakan pada pasien

□ Konsultasikan dengan dokter tentang peningktatan dan penurunan bising usus

□ Kolaborasi jika ada tanda dan gejala konstipasi yang menetap

□ Jelaskan pada pasien manfaat diet (cairan dan serat ) terhadap eliminasi

□ Jelaskan pada klien konsekuensi menggunakan laxative dalam waktu yang lama

□ Kolaborasi dengan ahli gizi diet tinggi serat dan cairan

□ Dorong peningkatan aktivitas yang optimal

□ Sediakan privasi dan keamanan selama BAB

□ Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola tidur

□ Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat

□ Fasilitasi untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur (membaca)

□ Ciptakan lingkungan yang nyaman

□ Kolaborasi dalam pemberian obat tidur

□ Monitor intake dan output

□ Monitor penggunaan obat antikolinergik

□ Monitor derajat distensi bladder

□ Instruksikan pada pasien dan keluarga untuk mencatat output urine

□ Sediakan privacy untuk eliminasi

□ Stimulasi reflek bladder dengan kompres dingin pada abdomen

□ Kateterisasi jka perlu

□ Monitor tanda dan gejala ISK (panas, hematuria, perubahan bau dan konsistensi urine)

Manajemen Konstipasi :

Sleep Enhancement :

Urinary Retention Care :

Pressure Ulcer Prevention

Page 15: askep akreditasi

Wound Care :

□ Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longar

□ Jaga kulit agar tetap bersih dan kering

□ Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien ) setiap 2 jam sekali

□ Monitor kulit akan adanya kemerahan

□ Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada daerah yang tertekan

□ Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien

□ Monitor status nutrisi pasien

□ Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat

□ Kaji lingkungan dan peralatan yang menyebabkan tekanan

□ Observasi luka : Lokasi, dimensi, kedalaman luka, karakteristik, warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus

□ Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka

□ Kolborasi ahli gizi pemberian diet TKTP, vitamin

□ Cegah kontaminasi feses dan urine

□ Lakukan tehnik perawatan luka dengan steril

□ Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka

□ Hindari kerutan pada tempat tidur

Body Image Enhancement :

□ Kaji secara verbal dan nonverbal respon klie terhadap tubuhnya

□ Monitor frekuensi mengkririk dirinya

□ Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan prognosis penyakit

□ Dorong klien mengungkapkan perasaannya

□ Identifikasi arti pemgurangan melalui pemakaian alat bantu

□ Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil

Self Modification Assistance :

□ Kaji pengetahuan pasien tentang penyakit, komplikasi dan pengobatan

□ Interview pasien dan keluarga untuk mendeterminasi masalah ang berhubungan dengan regimen pengobatan terhadap gaya hidup

□ Hargai alasan pasien

□ Hargai pengetahuan pasien

□ Hargai lingkungan fisik dan sosial pasien

□ Sediakan informasi tentang penyakit, komplikai dan pengobatan yang direkomendasikan

Page 16: askep akreditasi

□ Dukung motivasi pasien untuk melanjutkan pengobatan yang berkesinambungan

Page 17: askep akreditasi

NIC

□ Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

□ Catat pergerakan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal

□ Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang persiapan tindakan dan tujuan penggunaan alat tambahan (O²,Suction,inhalasi)

□ Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat

□ Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan

Page 18: askep akreditasi

□ Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/TPN sehingga intake cairan yg adekuat dapat dipertahankan

□ Monitor status hidrasi ( Kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan

□ Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hmt, osmolalitas urine, albumin, total protein)

Page 19: askep akreditasi

□ Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas ( takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)

□ Bantu untuk memilih aktivitas yang konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial

□ Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan

□ Observasi luka : Lokasi, dimensi, kedalaman luka, karakteristik, warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus

Page 20: askep akreditasi

□ Kelola pemberian obat anti aritmia, inotropik, nitrogliserin dan vasodilator untuk mempertahan kontraklitas jantung

Page 21: askep akreditasi

□ Kaji tanda-tanda gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit (membran mukosa kering, sianosis, jaundice)

Page 22: askep akreditasi

□ Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersiahan diri, beerpakaian, berhias, toileting, dan makan

□ Ajarkan klien/keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya

□ Inspeksi kulit terutama pada tulang-tulang yang menonjol dan titik-titik tekanan ketiak merubah posisi pasien

□ Diskusikan bersama pasien mengenai hubungan antara intake makanan,latihan, peningkatan dan penurunan BB

□ Diskusiakn bersama pasien mengenai kebiasaan, gaya hidup dan faktor herediter yang dapat mempengaruhi BB

Page 23: askep akreditasi

□ Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presiptasi

□ Berikan informasi tentang penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur

Page 24: askep akreditasi

□ Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien

□ Beriakn penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan penyebab penyakit

□ Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien

Page 25: askep akreditasi

□ Beriakn penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan penyebab penyakit

Page 26: askep akreditasi

□ Observasi luka : Lokasi, dimensi, kedalaman luka, karakteristik, warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus

□ Interview pasien dan keluarga untuk mendeterminasi masalah ang berhubungan dengan regimen pengobatan terhadap gaya hidup