9
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN PADA KLIEN DENGAN ASMA BRONCHIALE Disusun Oleh : Silvina Izza Rohmi P174206071078

Askep Asma Bronchiale

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Askep Asma Bronchiale

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN

PADA KLIEN DENGAN ASMA BRONCHIALE

Disusun Oleh : Silvina Izza Rohmi

P174206071078

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN SEMARANG

2008

Page 2: Askep Asma Bronchiale

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN PADA KLIEN DENGAN ASMA BRONCHIALE

I. DEFINISI

Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea

dan bronchi berspon dalam secaa hiperaktif terhadap stimuli tertentu.

( Smeltzer, C . Suzanne, 2002, hal 611)

II. PENYEBAB

1. Alergen ; makanan, debu rumah, bulu binatang

2. Infeksi : virus, bakteri, jamur, parasit

3. Iritan : minyak wangi, asap rokok, polutan udara, bau tajam

4. Cuaca : perubahan tekanan udara, suhu, amgin, dan kelembaban udara

Faktor pencetus:

a. Kegiatan jasmani : kegiatan jasmani yang berat seperti: berlari, naik sepeda

b. Psikologis seperti stress

( Ngastiyah, 1997, hal 67-68)

III. TANDA DAN GEJALA

a. Stadium dini

Faktor hipersekresi yang lebih menonjol

- Batuk dengan dahak bisa dengan maupun tanpa pilek

- Rochi basah halus pada serangan kedua atau ketiga, sifatnya hilang timbul

- Whezing belum ada

- Belum ada kelainan bentuk thorak

- Ada peningkatan eosinofil darah dan IG E

- BGA belum patologis

Faktor spasme bronchiolus dan edema yang lebih dominan

- Timbul sesak napas dengan atau tanpa sputum

- Whezing

- Ronchi basah bila terdapat hipersekresi

- Penurunan tekanan parsial O2

Page 3: Askep Asma Bronchiale

b. Stadium lanjut/kronik

- Batuk, ronchi

- Sesak nafas berat dan dada seolah –olah tertekan

- Dahak lengket dan sulit untuk dikeluarkan

- Suara nafas melemah bahkan tak terdengan (silent Chest)

- Thorak seperti barel chest

- Tampak tarikan otot sternokleidomastoideus

- Sianosis

- BGA Pa o2 kurang dari 80%

- Ro paru terdapat peningkatan gambaran bronchovaskuler kanan dan kiri

- Hipokapnea dan alkalosis bahkan asidosis respiratorik

(Halim Danukusumo, 2000, hal 218-229)

IV. PATHWAYS

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Spirometri

b. Pemeriksaan sputum

c. Pemeriksaaan eosinofil total

d. Uji kulit

e. Pemeriksaan kadar Ig E total dan Ig E specifik dalam sputum

f.Foto thorak

g. AGD

VI. FOKUS PENGKAJIAN

A. PENGKAJIAN PRIMER

- Airway

Krekels, ronkhi, batuk keras, kering/produktif

Penggunaan otot –otot aksesoris pernapasan ( retraksi interkosta)

- Breathing

Perpanjangan ekspirasi , mengi, perpendekan periode inspirasi, sesak

napfas, hipoksia

Page 4: Askep Asma Bronchiale

- Circulation

Hipotensi, diaforesis, sianosis, pulsus paradoxus > 10 mm

B. PENGKAJIAN SEKUNDER

- Riwayat penyakit sebelumnya

Alergi, batuk pilek, menderita penyakit infeksi saluran nafas bagian atas

- Riwayat perawatan keluarga

Adakah riwayat penyakit asma pada keluarga

- Riwayat sosial ekonomi

Jenis pekerjaan dan waktu luang, jenis makanan yang berhubungan

dengan alergen, hewan piaraan, lingkungan tempat tinggal dan stressor

emosi

VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL

1.Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b. d bronkospasme, peningkatan

produksi sekret, sektet kental

Tujuan: bersihan jalan nafas efektif

KH:

- Bunyi nafas bersih

- Batuk efektif/mengeluarkan dahak

Intervensi:

- Ausultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas tambahan misalnya: mengi,

krekel, ronchi

- Kaji frekuensi dispnea: gelisah, ansietas distress pernapasan, penggunan otot

bantu

- Beri klien posisi yang nyaman misalnya peninggian empat tidur, duduk

(fowler)

- Pertahankan/ bantu batuk efektif

- Observasi karakteristik batuk

- Tingkatkan masukan cairan sampai 3000 ml/hari dan berikan air hangat

- Berikan obat sesuai indikasi

- Kolaborasi pengambilan bahan lab : Hb, Ht, leukosit, foto thorak

Page 5: Askep Asma Bronchiale

2. Kerusakan pertukaran gas b.d gangguan suplai oksigen, kerusakan

alveoli

Tujuan: pertukaran gas efektif dan adekuat

KH:

- Menunjukkan perbaikan ventilasi : RR 18-20 x/menit

- Perbaikan oksigenasi : sianosis (-), gelisah (-)

Intervensi:

- kaji frekuensi, kedalaman pernapasan, catat penggunaan otot aksesoris,

ketidakmampuan berbincang –bincang

- Tinggikan kepala tempat tidur, bantu pasien memilih posisi yang mudah

untuk bernafas, dorong nafas dengan pelan

- Dorong pengeluaran sputum ; batuk efektif

- Auskultasi bunyi nafas

- Acuan status mental/kesadaran

- Evaluasi tingkat toleransi terhadap aktivitas

3. Cemas b.d krisis situasi

Tujuan : cemas berkurang/ hilang

KH:

- Klien tampak rileks

- Klien menyatakansesak berkurang

- Tanda – tanda vital normal

Intervensi;

- Kaji tingkat kecemasan klien

- Observasi respon non verbal (gelisah)

- Ukur tanda-tanda vital

- Dengarkan keluhan klien dengan empati

- Jelaskan informasi yang diperlukan klien tentang penyakitnya, perawatan

dan pengobatannya

- Ajarkan klien tehnik relaksasi (memejamkan mata, menarik nafas panjang)

- Menganjurkan klien untuk istirahat

(Dongoes, 2000)

Page 6: Askep Asma Bronchiale

DAFTAR PUSTAKA

Halim Danukusantoso, Buku Saku Ilmu Penyakit Paru, Jakarta, Penerbit Hipokrates , 2000

Smeltzer, C . Suzanne,dkk, Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol 1. Jakarta , EGC, 2002

Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, Jakarta, EGC, 1997

Hudak & Gallo, Keperawatan Kritis, Edisi VI,Vol I, Jakarta, EGC, 2001

Marilynn E. Dongoes, dkk, Rencana Asuhan Keperawatan , Jakarta, EGC, 2000

Page 7: Askep Asma Bronchiale

PATHWAYS ASMA BRONCHIALE

Ekstinsik (inhaled alergi)

Bronchial mukosa menjadi sensitif oleh Ig E

Peningk mast cell pd tracheobronchial

Stimulasi reflek reseptor syarat parasimpatis pd mukosa bronchial

Pelepasan histamin tjd stimulasi pd bronkial smooth shg tjd kontraksi bronkus

Peningk permiabilitas vaskuler akibat kebocoran protein + cairan dlm jar

Intrinsik (infeksi, psikososial, stress)

Penurunan stimuli reseptor terhadap iritan pd tracheobronchial

Hiperaktif non specifik stimuli penggerak dari cell mast

Perangsang reflek reseptor tracheobronchial

Stimuli bronchial smooth + kontraksi otot bronchiolus

Perubahan jaringan, pening Ig E dalam serum

Respon dinding bronkus

bronkospasme Udema mukosa Hipersekresi mukosa

Penumpukan sekret kental

Sekret tak keluar

Batuk tdk efektif

Bernapas

mlll mulut

Keringnya mukosa

Resiko infeksi

Tdk

efektifnya jalan nps

Bronkus menyempit

Ventilasi terganggu

Supai O2

ke otak menurun

Suplai o2 jar menurun

whezing

Gg pola nps

Gg pertukaran gas

hiperkapnea

hipoksemia

gelisah

cemas

Gg perfusi jaringan

koma