Askep Combostio Dejun

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    1/23

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. DJ DENGAN

    GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN AKIBAT COMBUSTIO

    DI RUANG PERAWATAN ICU RUMAH SAKIT DUSTIRATANGGAL 28 31 MEI 2004

    I. PENGKAJIAN

    A. Biodata

    Nama : Tn. J

    Umur : 70 TahunJenis Kelamin : Laki-laki

    Pendidikan : SMA

    Agama : Islam

    Pekerjaan : HI Sipil

    Alamat : Cimerang Cimareme RT.03/03 Padalarang

    Dx Medis : Combustio Grade II dan III

    No. Reg : 040520-0076

    Tanggal Masuk : 20 Mei 2004

    Tanggal Dikaji : 27 Mei 2004

    B. Riwayat Kesehatan

    1. Riwayat Kesehatan Sekarang

    a. Alasan Masuk Rumah Sakit

    Sejak 8 hari yang lalu , tepatnya pada tanggal 20 Mei 2004

    jam 11.00 wib, klien membakar rumah orang lain dengan

    alasan menagih utang dan tidak pernah dibayar sehingga

    klien membakar rumah tersebut dan klien terperangkap di

    dalamnya selama + 5 menit, klien ditolong dan dikeluarkan

    serta dilarikan ke UGD Rumah Sakit Dustira kemudian

    dokter jaga menganjurkan dirawat di Ruang Perawatan

    ICU.

    1

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    2/23

    b. Keluhan Utama Saat Dikaji

    Klien mengeluh nyeri panas pada luka bakar serta gelisah

    dan kedinginan. Nyeri dirasakan apabila klien bergerak dan

    tersentuh. Nyeri berkurang pada saat mendapat udara yang

    dikipas-kipaskan. Skala nyeri 4, nyeri menjalar ke seluruh

    tubuh. Klien juga merasa sesak nafas.

    2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

    Klien mengatakan pernah mengalami dirawat dengan penyakit

    Astma pada tahun 2001 yang lalu di Rumah Sakit Dustira,

    tepatnya di Ruang Perawatan XV.

    3. Riwayat Kesehatan Keluarga

    Keluarga klien mengatakan ibu klien mempunyai penyakit

    astma, keluarga klien tidak pernah mempunyai penyakit

    keturunan lainnya.

    C. Struktur Keluarga

    Keterangan :

    Klien adalah anak ke 2 dari 5 bersaudara dan sekarang klien tinggal

    bersama istri dan anak paling kecil (bungsu) dalam rumahnya di

    Cimindi.

    2

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    3/23

    : Laki-laki

    : Perempuan

    : Meninggal

    : Klien

    : garus tinggal satu rumah

    : garis hubungan suami istri + saudara

    D. Data Biologis

    NO POLA AKTIFITAS DI RUMAH DI RUMAH SAKIT

    1 2 3 4

    1 Nutrisi

    a. Makan

    Frekuensi

    Jumlah

    Jenis

    b. Minum

    Frekuensi

    Jumlah

    Jenis

    2-3 x/hari

    1 porsi habis

    Nasi, lauk-pauk, sayur, buah

    + 1.500-2.000 cc

    Air putih

    3 x/hari

    porsi habis

    Bubur, lauk-pauk, sayur

    + 2.000-4.000 cc

    Air putih, teh manis + infus

    40 tts/menit (RL), 15

    tts/menit (DS 5%)

    2 Pola Eliminasi

    a. BAB

    Frekwensi

    Konsistensi Warna

    b. BAK

    Frekuensi

    Jumlah

    Warna

    1x/hari

    Lembek berbentukKuning tengguli

    4-5 x/hari

    + 1.000-1.750 cc/hari

    Kuning jernih

    Kadang 2 hari sekali

    LembekKuning tengguli

    -

    + 3.000 cc/hari

    Kuning jernih

    3 Pola Istirahat dan tidur

    a. Malam

    Frekuensi

    Kualitas

    6-8 jam/hari

    Nyenyak

    5-7 jam

    Sering terbangun

    3

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    4/23

    b. Siang

    Freku

    ensi

    Kualit

    as

    Kadang-kadang

    -

    1-2 jam/hari

    Cukup

    4 Personal Hygiene

    Mandi

    Gosok gigi

    Keramas

    Gunting kuku

    2x/hari

    2x/hari

    Setiap kali mandi

    Jika sudah merasa kotor +

    panjang

    Selama dirawat baru 3 kali

    diseka

    Belum pernah

    Belum pernah

    Belum pernah dilakukan

    5 Pola Aktivitas Klien beraktivitas secara

    mandiri dan melakukan

    kegiatannya secara rutin

    Klien bedrest

    E. Pemeriksaan Fisik

    1. Keadaan umum

    Kesadaran : Compos mentis

    Tanda-tanda vital : TD : 130/70 mmHg

    R : 40 x/menit

    N : 100 x/menit

    S : 380C

    2. Sistem Panca Indra

    a. Penglihatan

    Bentuk mata simetris, tampak adanya luka bakar pada

    palpebra anterior dan posterior juga pada kedua alis mata,

    reflek pupil terhadap cahaya positif, fungsi penglihatan baik

    terdapat nyeri tekan pada kedua mata.

    b. Pendengaran

    Bentuk telinga simetris, pina sejajar dengan sudut mata,

    terdapat luka bakar pada kedua telinga, fungsi pendengaran

    menurun karena faktor usia.

    c. Pengecapan

    4

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    5/23

    Lidah simetris, warna merah jambu, sedikit kering, fungsi

    masih dapat merasakan manis dengan cara minum teh

    manis, dapat digerakkan ke segala arah dengan terkontrol

    d. Penciuman

    Bentuk hidung simetris, tampak luka bakar pada hidung,

    fungsi masih baik dapat membedakan bau alkohol dan kayu

    putih.

    e. Perabaan

    Fungsi perabaan tidak bisa membdakan adanya sentuhan

    dan tidak dapat merasakan panas atau dingin.

    3. Sistem Pernafasan

    Hidung simetris terdapat di tengah, tampak luka bakar, trakhea

    simetris, frekuensi pernafasan 30 x/menit, nafas cepat, adanya

    bunyi tambahan seperti ronchi pada paru-paru pergerakan dada

    simetris.

    4. Sistem Pencernaan

    Bentuk bibir simetris, tampak adanya luka bakar, mukosa hitam,

    gigi tidak lengkap, terdapat karies warna hitam, uvulla terdapat

    di tengah, warna merah, abdomen datar turgor sedikit lambat,

    adanya luka bakar pada kuadran kiri atas, bising usus 10 x/menit

    pada setiap kuadran.

    5. Sistem Kardiovaskuler

    Leher simetris, tidak terdapat pembesaran JVP, tidak adanya

    benjolan.goiter, leher terdapat luka bakar pada leher, bunyi

    jantung S1, S2 murni reguler, heart rate 94 x/menit.6. Sistem Perkemihan dan Genetalia

    Tidak tampak adanya pembesaran ginjal dan tidak ada nyeri

    tekan pada vesika urinaria, tidak ada nyeri tekan pada supra

    pubik, kandung kemih kosong, terpasang kateter dengan

    produksi urine + 3.400 cc/hari.

    7. Sistem Endokrin

    5

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    6/23

    Adanya peningkatan KGB pada axila dan tidak nampak adanya

    pembesaran pada kelenja tiroid.

    8. Sistem Integumen

    Rambut tampak memutih dan kotor, adanya luka bakar pada

    daerah kepala, suhu 38OC, terdapat combustio grade II dengan

    luas 70%.

    9. Sistem Persyarafan

    GCS : G : 4, M : 6, V : 5 = 15

    a. Orientasi terhadap tempat, orang dan waktu

    Klien dapat mengenal seseorang dengan jelas, mengetahui

    tempat berada sekarang yaitu di Ruang Perawatan ICU

    Rumah Sakit Dustira, klien dapat menyebutkan waktu dan

    hari apa sekarang.

    b. Memori

    Klien dapat menyebutkan berangkat ke rumah sakit naik

    mobil dan mengatakan sebelumnya terbakar api dan klien

    juga mengatakan klien lulusan SMA.

    c. Tes Nervus kranial

    N I Olfaktorius : Klien dapat membedakan dan

    mncium aroma kayu putih dan

    alkohol

    N II Oftikus : Klien masih mampu membaca

    dalam jarak + 30 cm denganmembaca papan nama perawat.

    N III Okulomotoris : Klien dapat membuka mata

    dengan perlahan dengan

    gerakan ke atas dan bawah

    N IV Troklear : Bola mata dapat mengikuti arah

    jari pemeriksa ke atas dan

    bawah.

    6

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    7/23

    N V Trigeminal : Klien dapat mata dari bawah ke

    luar.

    N VI Abdusen : Klien dapat menggerakkan bola

    mata ke arah lateral kanan dan

    kiri

    N VII Fasial : Klien tidak dapat berefleksi

    karena adanya luka bakar, klien

    dapat merasakan alat kecap 2/3

    anterior

    N VIII Austik : Klien dapat mendengar dengan

    suara keras dan dapat menjawab

    setiap pertanyaan perawat

    N IX Glosoparingeal : Klien mengatakan mulut agak

    kering dan menelan agak sakit

    N X Vagus : Sewaktu klien mengatakan ah

    uvula terangkat lurus berada di

    tengah, tidak tampak deviasi.

    N XI Spiral Accesory : Bahu dan leher klien tidak bisa

    bergerak dan rotasi secara bebas

    karena ada luka bakar

    N XII Hipoglosal : Pergerakan lidah bagus, dapat

    menahan depressor sewaktu

    melakukan reflek lidah

    10. Sistem Muskuloskletal

    a. Extremitas AtasMobilisasi mampu fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi,

    rotasi, ekstremitas kanan terpasang infus, terdapat luka

    bakar pada telapak tangan kanan, ekstremitas kiri terdapat

    luka bakar pada lengan bawah.

    b. Ekstremitas Bawah

    7

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    8/23

    Tidak dapat melakukan mobilisasi karena pada kuadran

    kaki terdapat luka bakar pada grade II dan III, kekeutan

    otot +4 +4

    +2 +2

    F. Data Sosial

    1. Pendidikan : Klien mengatakan dirinya lulusan SMA

    2. Hubungan Sosial : Klien dapat berinteraksi dengan perawat,

    dokter dan keluarganya.

    3. Gaya Hidup : Melihat cara berpakaian keluarga klien,

    gaya hidup sederhana dan tidak mewah

    4. Pola Interaksi : Klien dapat berinteraksi dengan orang di

    sekitarnya.

    G. Data Psikologis

    1. Status Emosi

    Emosi yang dikeluarkan klien sesuai dengan stimulasi/peristiwa

    yang terjadi emsoi klien stabil

    2. Gaya Komunikasi

    Klien menggunakan bahasa Sunda, kadang Indonesia, berbicara

    klien baik dapat dimengerti orang lain.

    3. Konsep diri

    a. Gambaran Diri

    Klien mengatakan menerima dengan keadaan seperti

    sekarang ini

    b. Ideal Diri

    Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan kembali

    berkumpul dengan keluarganya.

    c. Harga Diri

    Klien dapat menerima dengan keadaan seperti sekarang ini.

    d. Identitas Diri

    Klien mengatakan bahwa dia seorang suami, bapak dari

    anak-anaknya.

    4. Pola koping

    8

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    9/23

    Mekanisme koping individu klien kurang, klien sering merasa

    khawatir dengan keadaannya tetapi klien masih mencoba untuk

    bersabar dan menghadapi cobaan ini dengan lapang dada, bila

    ada masalah klien selalu membicarakannya dengan istri.

    H. Data Spiritual

    Klien beragama Islam yang taat ibadah, tetapi selama dirawat klien

    tidak bisa melakukannya karena masalah yang dideritanya.

    I. Data Penunjang

    NOMEDIA YANG

    DIPERIKSAHASIL SATUAN

    NILAINORMAL

    INTEPRETASI

    1

    2

    KIMIA DARAH

    Tanggal 25-05-2004

    a. Protein tota

    b. Albumin

    c. Globulin

    d. Bilirubin total

    e. Bilirubin direk

    f. Glukosa

    sewaktu

    HEMATOLOGI

    a. Hb

    b. Lekosit

    c. Hemtokrit

    d. Trombosit

    5.1

    2.2

    2.9

    0.62

    0.12

    227

    10.3

    15.2

    31%

    232

    g/dl

    g/dl

    g/dl

    mg/dl

    mg/dl

    mg/dl

    gr%

    rb/mm3

    %

    rb/mm3

    6.6-8.7

    3.8-5.1

    -

    < 1.1

    < 0.25

    140

    12.5-18.0

    4.0-10.0

    48-51

    150-450

    Normal

    Normal

    Normal

    Normal

    Normal

    Abnormal

    Normal

    Abnormal

    Normal

    Normal

    J. Therapi

    1. Amiparen infus G 2 : 2/24 jam

    2. RL infus Probalans 500 cc

    3. Metronidazole infus 3 x 1 500 mg

    4. Cepotaxim inj IV 3 x 1 1 gr

    5. Ulsikur inj IV 3 x 1 1 ampul

    6. ISDN oral 3 x 1 5 mg/tablet

    7. Captopril oral 3 x 1 tablet/12,5 mg

    8. Aminophilin oral 3 x 1 tablet

    9. Salbutamol oral 3 x 1 tablet

    9

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    10/23

    10. Syrup OBH oral 3 x 1 1 sensok teh

    11. Betadine/Garamycin kompres

    12. Salp Combustio

    ANALISA DATA

    Nama : Tn. Dj

    Umur : 70 tahun

    Ruangan : ICU

    NO DATA ETIOLOGI MASALAH

    1 2 3 4

    1 DS : Klien mengeluh

    nyeri, panas pada darah

    luka bakar

    DO :

    Klien meringis

    kesakitan

    Klien tampak gelisah

    Nadi kecil dan cepat

    Respirasi cepat

    Sebagian kulit

    terkelupas dan memerah

    Kerusakan sel-sel kulit danpembuluh kapiler yang terkena

    suhu tinggi menjadi rusak

    Permeabilitas meningkat dan sel

    darah yang ada didalamnya ikut

    rusak

    Terjadi oedema dan bula yang

    mengandung elektrolit

    Menyebabkan volume cairanintra veskuler berkurang karena

    penguapan

    Gangguan rasanyaman nyeri

    2 DS :

    Klien mengatakan

    sering haus

    DO :

    Bula banyak

    keluaran dari luka bakaryang

    mengelupas/terbuka

    Suhu tubuh

    meningkat

    Produksi urine

    berkurang

    Intake output tidak

    seimbang

    Luka bakar + 32% terjadi syok

    hiropolomik

    Kerusakan sel kulit menyebabkan

    zat kimia mengeluarkan

    bradikinin, serotin, histamin yang

    merangsang impuls sarafDihantarkan ke kortek serebri

    Nyeri dipersepsikan

    Gangguan

    keseimbangan

    cairan dan

    elektrolit

    3 DS :

    Klien mengatakan

    Adanya luka bakar

    Gangguan pola

    aktivitas

    10

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    11/23

    sakit bila tangan dan

    kaki digerakkan

    DO :

    Tampak adanya lukabakar

    Kebutuhan sehari-

    hari tidak terpenuhi

    seperti mandi, makan

    Kekakuan dan kelemahan apda

    otot ekstremitas atas dan bawah

    Aktivitas terganggu

    4 DS :

    Klien mengeluh

    kehausan

    Klien gelisah

    DO : Klien tampak

    menggigil kedinginan

    Suhu tubuh lebih

    380C

    Mukosa kering

    Luka bakar grade II dan III

    Merusak fungsi kulit sehingga

    thermo regulator terganggu

    Kontrol suhu di hipotalamusterpengaruh

    Mengakibatkan suhu tubuh

    meningkat

    Gangguan

    peningkatan

    suhu tubuh

    5 DS :

    Terdapat luka bakar

    yang luas dan terbuka

    serta kotor

    DO :

    Suhu 380C

    Kulit kotor

    Luka bakar terbuka dan kotor

    Media terkontaminasi dengan

    bakteri

    Terjadi infeksi

    Resiko tinggi

    terjadinya

    infeksi

    11

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    12/23

    II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

    Nama : Tn. Dj

    Umur : 70 tahun

    Ruangan : ICU

    NO DIAGNOSA KEPERAWATANTANGGAK

    DITEMUKAN

    TANGGAL

    TERATASI

    TT/NAMA

    PERAWAT

    1

    2

    3

    4

    Gangguan rasa nyaman nyeri

    berhubungan dengan terputusnya

    kontinuitas jaringan

    Gangguan keseimbangan cairan

    dan elektrolit kurang dari

    kebutuhan berhubungan dengan

    kerusakan integritas jaringan

    Gangguan pola aktivitas

    berhubungan dengan luka bakar

    pada daerah ektremitas atas dan

    bawah yang luas

    Gangguan peningkatan suhu

    tubuh berhubungan dengan

    terganggunya thermo regulator

    kulit

    28-05-2004

    28-05-2004

    28-05-2004

    29-05-2004

    29-05-2004

    29-05-2004

    29-05-2004

    30-05-2004

    Dede Junaedi

    Dede Junaedi

    Dede Junaedi

    Dede Junaedi

    12

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    13/23

    5 Resti terjadinya infeksi

    berhubungan dengan luka bakar

    yang luas dan kotor

    29-05-2004 30-05-2004 Dede Junaedi

    13

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    14/23

    III. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

    RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

    Nama : Tn. Dj

    Umur : 70 tahun

    Ruangan : ICU

    NODIAGNOSA

    KEPERAWATANTUJUAN INTERVENSI RASIONAL

    TT/NAMA

    PERAWAT

    1 2 3 4 5 61 Gangguan rasa nyaman nyeri

    berhubungan denganterputusnya continuitas

    jaringan yang ditandai

    dengan :

    DS :

    Klien mengeluh sakit

    DO :

    Klien meringis

    kesakitan

    Nadi kecil dan cepat

    Nafas cepat

    Rasa nyaman terpenuhi

    dengan kriteria :Jangka Pendek

    Rasa nyeri

    berkurang

    Jangka panjang

    Tanda-tandavital normal

    Luka cepat

    kering

    Dapat istirahat

    1. Anjurkan teknik relaksasi

    dengan cara nafas dalam dandistraksi/mengalihkan

    perhatian

    2. Atur posisi senyaman

    mungkin

    3. Observasi tanda-tanda

    vital

    4. Melakukan perawatanluka dengan teknik septik dan

    anti septik 2 kali sehari

    dengan Zalf combustiokompres betadin

    5. Kolaborasi dengan dokter

    untuk pemberian analgetik

    1. Dengan teknik nafas

    dalam dan pengalihanperhatian dapat menekan rasa

    sakit yang sangat

    2. Dengan m engatur posisi

    senyaman mungkin dapatmemberikan rasa nyaman dan

    mengurangi rasa sakit klien

    3. Dengan mengobservasi

    tanda-tanda vital perawatakan mengetahui

    perkembangan penyembuhan

    4. Dengan melakukan

    tindakan perawatan teknikseptik dan antiseptik akan

    mengurangi resiko infeksi

    5. Dengan mengkolaborasidengan dokter tentang

    pemberian obat analgetik

    akan mengurangi rasa sakit

    Dede Junaedi

    14

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    15/23

    2 Gangguan keseimbangan

    cairan dan elektrolit kurangdari kebutuhan berhubungan

    dengan kerusakan integritas

    jaringan yang ditandai dengan:

    DS :

    Klien mengatakan

    sering haus

    Klien merasa

    menggigil

    DO :

    Suhu meningkat 380C

    Intake out put tidak

    seimbang

    Produksi urineberkurang

    Keseimbangan cairan

    dan elektrolit terpenuhidengan kriteria :

    Jangka Pendek

    Tanda-tanda vital

    dalam batas normal

    Klien tidak

    kehausan

    Jangka Panjang Tanda-tanda

    dehidrasi tidak

    terjadi

    Intake output

    seimbang

    1. Monitor tanda-tanda vital

    2. Berikan m asukan c airanmelalui oral

    3. Observasi tanda-tandadehidrasi sedini mungkin

    4. Ukur i ntake o utput danawasi pemasukan cairan dan

    infus sesuai kebutuhan dan

    program

    1. Melaksanakan monitoring

    tanda-tanda vital dapatmengontrol perkembangan

    dan adanya kelainan pada

    klien

    2. Dengan memberimasukan cairan melalui oral

    dapat memenuhi kebutuhan

    cairan dan menghilangkan

    haus3. Dengan observasi tanda-

    tanda dehidrasi dapat

    mengetahui sedini mungkin

    kekurangan cairan4. Dengan mengukur intake

    output cairan dan elektrolit

    maka dapat diketahui

    kekurangn dan kelebihanpemasukan cairan pada tubuh

    klien

    Dede Junaedi

    3 Gangguan pola aktifitasberhubungan dengan luka

    bakar pada daerah ekstremitas

    atas dan bawah yang luas

    ditandai dengan:

    DS : Klien mengatakan

    sakit bila tangan dan kaki

    digerakkan

    Gangguan pola aktivitasdapat terpenuhi dengan

    kriteria :

    Jangka Pendek

    Setelah

    dilakukan tindakanklien mampumelakukan aktivitas

    ringan spt :

    menggerakkan

    1. Bantu dan latih klienuntuk latihan mobilisasi

    sedini mungkin.

    2. Lakukan p erawatan l uka

    memperhatikan teknik septik

    dan antiseptik

    1. Dengan membantu klienmembantu mobilisasi dapat

    mencegah progresif

    mengencangkan kulit otot

    yang terkena jaringan perut

    dan kontraktur2. Dengan melakukan

    tindakan dengan teknik septik

    dan antiseptik dapat menjagakebersihan dan menjauhkan

    Dede Junaedi

    15

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    16/23

    DO :

    Tampak adanya luka

    bakar

    Kebutuhan sehari-hari

    tidak terpenuhi sepertimandi dan makan

    tangan dan kaki

    Jangka Panjang

    Klien mampu

    melakukan aktivitas

    sehari-hari denganmandiri

    Tidak terjadi

    adanya jaringan

    yang baru tumbuhyang dapat

    menyebabkan

    kontraktur

    3. Menganjurkan kepadaklien untuk latihan mobilisasi

    dan relaksasi dengan mandiri

    atau tanpa bantuan dari

    perawat

    4. Menjelaskan tentang

    pentingnya mobilisasi

    klien dari resiko infeksi

    3. Dengan menganjurkanlatihan dengan mandi kepada

    klien maka diharapkan klien

    mau mobilisasi secara

    mandiri tidak ketergantunganpada perawat

    4. Dengan penjelasan

    mengenai manfaat dan

    kegunaan latihan mobilisasidapat termotivasi klien untuk

    melakukan mobilisasi

    4 Gangguan perubahan suhu

    tubuh berhubungan denganterganggunya thermo regulator

    kulit terganggu yang ditandai

    dengan :

    DS :

    Klien mengeluh

    kedinganan

    Klien gelisah

    DO :

    Klien menggigil

    Suhu 380C

    Mukosa kering

    Gangguan perubahan

    suhu tubuh teratasidengan kriteria :

    Jangka Pendek

    Klien tidak

    kehausan

    Klien tidak

    gelisah

    Jangka Panjang

    Klien dalam

    waktu 1 x 24 jamSuhu tubuh normal

    kembali 36-370C

    1. Observasi tanda-

    tanda vital

    2. Lakukanperawatan luka dengan segera

    untuk menghindari

    kedinginan

    3. Memberikan

    lampu sorot

    1. Dapat mengobservasi perawat

    dapat mengetahui,mengontrol perkembangan

    klien

    2. Dengan memberikan

    perawatan luka bakar dengansegera maka akan terhindar

    kontak yang lama dengan

    udara luar dan klien tidak

    akan merasa kedinginan3. Dengan memberikan lampu

    sorot pada tubuh klien maka

    rasa kedinginan akan sedikit

    teratasi4. Dengan memberikan minum

    rasa haus teratsi

    Dede Junaedi

    16

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    17/23

    4. Kolaborasi

    tentang pemberian obatantiseptik sesuai dengan

    program pengobatan

    5. Berikan minum

    melalui oral

    5. Mengkolaborasikan

    pemberian obat anti piretik

    dengan memberikan dosisi

    yang tepat dan suhu tubuhkembali normal 360C

    5 Potensial terjadinya infeksi

    berhubungan dengan lukabakar yang luas dan kotor yang

    ditandai dengan :DO :

    Terdapat luka bakar,

    yang luas dan kotor

    Suhu 380C

    Kulit tampak kotor

    Potensial terjadio infeksi

    tidak terjadi dengankriteria :

    Jangka Pendek

    Setelah

    dilakukan tindakan

    luka klien bersih

    Jangka Panjang

    Setelah

    dilakukan tindakan

    luka klien bersih

    1. Melakukan

    tindakan perawatan denganteknik septik dan antiseptik

    2. Membersih

    kan luka dengan NaCl

    3. Kompres

    dengan betadin/Garamycindan zalf combustio sesuai

    dengan derajat luka bakar

    4. Memelihar

    a personal hygiene dankebersihan lingkungan klien

    5. Pemberian

    antibiotik dengan

    mengkolaborasikan ke dokteruntuk pemberian dosisnya

    1. Dengan melakukan tindakan

    teknik septik dan antiseptikakan menjauhkan luka dari

    infeksi2. Tidak menimbulkan infeksi

    3. Dengan tindakan kompres

    menggunakan betadine/garamiycin/ zalf comustio

    tidak akan terjadiperlengketan dan menjadikan

    luka cepat kering

    4. Dengan memelihara personal

    hygiene dan kebersihan makaakan terhindar dari bahaya

    nasokominal

    5. Memberikan antibiotik

    dengan kolaborasi dengan

    dokter akan tepatnyapemberian obat kepad aklien

    untuk menghindari kesalahan

    Dede Junaedi

    17

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    18/23

    18

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    19/23

    IV. IMPLEMENTASI

    CATATAN TINDAKAN DAN EVALUASI

    Nama : Tn. Dj

    Umur : 70 tahun

    Ruangan : ICU

    NO

    DXTANGGAL JAM TINDAKAN

    EVALUASI

    TINDAKAN

    TT/

    NAMA

    PERAWAT

    1 2 3 4 5 6

    1 28-05-2004 09.00

    WIB M

    emberikan latihan

    teknik relaksasidengan cara nafas

    dalam selama 2-3

    detik lalu

    dihembuskan

    secara perlahan

    dengan

    mengalihkan

    perhatian dengan

    cara mengobrol

    dan

    mendengarkan

    musik M

    engatur posisi

    klien senyaman

    mungkin

    M

    enciptakan

    lingkungan yang

    tenang tempat

    tidur bersih dan

    rapih

    Klie

    n melakukan nafas

    dalam danmengobrol, klien

    tampak tidak

    mengerang

    kesakitan

    Posi

    si klien terlentang

    dan posisi kaku

    ditekuk dan lurus

    Tem

    pat tidur bersih dan

    lingkungan tenang,

    klien merasa

    nyaman dan sakit

    berkurang

    Dede Junaedi

    2 28-05-2004 11.00

    WIB

    13.00

    WIB

    M

    onitor TTV

    M

    engobservasi

    tanda-tanda

    dehidrasi

    M

    engukur intake out

    TD : 120/70 mmHg

    N : 100 x/menit

    R : 26 x/menit

    S : 380C.

    Tida

    k terjadi dehidrasi

    Inta

    ke dan out put dari

    07.15-13.00

    Oral : 550 cc

    Dede Junaedi

    19

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    20/23

    put cairan

    M

    engobservasi

    kelancaran

    masukan cairandari diet dan infus

    sesuai kebutuhan.

    Infus : 1250 cc

    Output :

    Urine 1800 cc

    3 29-05-2004 10.00

    WIB M

    embantu dan

    melatih klien

    untuk latihan

    aktivitas

    M

    enganjurkan

    latihan mobilisasi

    tanpa bantuan danrelaksasi

    M

    engobservasi TTV

    M

    emberikan lampu

    sorot

    M

    emberikan obat

    antibiotik(broaded) via IV

    selang

    Klie

    n bisa menggerakan

    tangan dan kaki

    miring kiri dan

    kanan dengan

    menadiri walau

    masih sedikit

    geraknnya

    TD :120/70 mmHg

    N : 90 x/menit

    R : 26 x/menit

    S : 36 0C

    Klie

    n tidak terlalu

    menggigil

    Sesu

    ai anjuran dokter

    Dede Junaedi

    4 29-05-2004 07.30

    WIB

    10.00

    WIB

    M

    emelihara

    personal hygiene

    dan merapikan

    tempat tidur juga

    lingkungan sekitar

    M

    emberikan /

    menggantiimpusan dextroese

    5%

    M

    emberikan lampu

    sorot dengan

    sasaran badan

    klien

    Ling

    kungan dan tempat

    tidur rapih dan

    bersih kebersihan

    klien terjaga

    Sesu

    ai intruksi dokter 20

    tts/menit

    Klie

    n sedikit tidak

    menggigil

    Dede Junaedi

    20

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    21/23

    V. EVALUASICATATAN PERKEMBANGAN

    Nama : Tn. Dj

    Umur : 70 tahun

    Ruangan : ICU

    NO.

    DX

    TANGGAL/

    JAM PERKEMBANGANTT/NAMA

    PERAWAT

    1 2 3 4

    1 28 Mei 2004

    13.00 WIB

    S : Klien mengatakan rasa nyeri sedikitberkurang

    O : Klien tidak meringis dan sedikit tenang

    A : Masalah teratasi sebagian

    P : Intervensi dilanjutkan dengan pendelegasian

    kepada perawatan

    I : Melatih teknik nafas dalam, relaksasi, mengatir

    posisi dan menciptakan lingkungan tenang dan

    nyaman

    E : Gangguan rasa nyaman nyeri teratasi sebagianR : Masalah sebagian dapata teratasi

    Dede Junaedi

    2 29 Mei 2004

    08.00 WIB

    S : Klien mengatakan haus berkurang

    O : Suhu tubuh klien 380C

    A : Masalah teratasi sebagian

    P : Lanjutkan Intervensi dengan didelegasikan pada

    perawat yang baru

    I : Monitor tanda-tanda vital, observasi inatake

    output dan memonitor kelancaran masukan

    cairan

    E : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

    Dede Junaedi

    21

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    22/23

    teratasi sebagian

    R : Masalah teratasi

    3 29 Mei 2004

    09.30 WIB

    S : Klien masih merasa sakit jika bergerak

    O : Klien tampak meringis jika bergerakA : Masalah teratasi sebagian

    P : Intervensi dilanjutkan dengan didelegasikan

    pada perawat yang baru

    I : Membantu klien dalam beraktivitas ringan,

    menganjurkan klien untuk latihan mobilisasi

    tanpa bantuan

    E : Gangguan pola aktivitas teratasi sebagian

    R : Masalah dapat teratasi

    Dede Junaedi

    4 29 Mei 200410.00 WIB

    S : Klien tidak merasa kedinginan dan menggigilO : Klien tampak tenang

    A : Masalah teratasi

    P : Intervensi dipertahankan

    I : Memberikan lampu sorot, mengobservasi tanda-

    tanda vital

    E : Perubahan suhu tubuh teratasi

    R : Masalah teratasi

    Dede Junaedi

    5 30 Mei 2004

    10.20 WIB

    S : Klien mengatakan nyaman

    O : Luka pada wajah bersih dan pada ekstremitasmasih kotor

    A : Masalah teratasi

    P : Intervensi dipertahankan

    I : Mengganti balutan dan membersihkan luka

    E : Potensial terjadinya infeksi teratasi sebagian

    R : Masalah teratasi sebagian

    Dede Junaedi

    6 30 Mei 2004

    10.20 WIB

    S : Klien mengatakan nyeri berkurang

    O : Klien terlihat tenang

    A : Masalah teratasi sebagian

    P : Lanjutkan IntervensiI : Menganjurkan teknik relaksasi, mengatur posisi

    dan menciptakan lingkungan yang nyaman.

    E : Gangguan rasa nyaman berkurang

    R : Masalah teratasi sebagian

    Dede Junaedi

    7 30 Mei 2004

    12.00 WIB

    S : Klien mengatakan tidak haus

    O : Suhu 37,50C

    A : Masalah teratasi

    P : Intervensi dipertahankan

    I : Mengukur intake out put, mengukur TTV

    E : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

    Dede Junaedi

    22

  • 7/28/2019 Askep Combostio Dejun

    23/23

    teratasi sebagian

    R : Masalah teratasi