26
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Ns. Rany Agustin W, S. kep

Askep Dg Hdr

  • Upload
    agunk

  • View
    55

  • Download
    14

Embed Size (px)

Citation preview

  • ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAHNs. Rany Agustin W, S. kep

  • Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari modul ini diharapkan mampu :Mengkaji data yg terkait mslh harga diri rendahMenetapkan diagnosa keperawatan berdasarkan data yg dikajiMelakukan tindakan keperawatan kpd pasienMelakukan tindakan keperawatan kpd keluargaMengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dlm menangani mslh harga diri rendahMendokumentasikan hsl asuhan keperawatan pd pasien dg harga diri rendah

  • PengertianHarga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi diri yg negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diriHarga diri rendah yang berkepanjangan termasuk kondisi tidak sehat mental karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain; terutama kesehatan jiwaHarga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri atau cita cita atau harapan langsung menghasilkan perasaan bahagia. (Budi Ana Keliat, 1998).

  • Rentang Respon Konsep diri

    Respon adaptif Respon maladaptif

    AktualisasiDiriKonsep DiripostifHarga DiriRendahKerancuan IdentitasDepersonalisasi

  • Faktor PenyebabSituasional Yang terjadi trauma secara tiba tiba misalnya pasca operasi, kecelakaan cerai, putus sekolah, Phk, perasaan malu karena terjadi (korban perkosaan, dipenjara, dituduh KKN).HDR pada pasien yang dirawat disebabkan oleh : Privacy yang kurang diperhatikan, misal pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak spontan (mencukur pubis pemasangan kateter).Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tecapai karena dirawat atau sakit atau penyakitnya. Kelakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misal berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan berbagai tindakan tanpa pemeriksaan

  • LanjutanKronik Perasaan negatif terhadap diri sudah berlangsung lama yaitu sebelum sakit atau dirawat. Klien ini mempunyai cara berpikir yang negatif, kejadian sakit yang dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya.Menurut Ericson, masa balita adalah kemandirian yang ragu dan malu anak belajar mengendalikan diri dan kepercayaan diri, sebabnya bila banyak dikendalikan dari luar maka akan timbul bibit keraguan dan rasa malu yang berlebihan

  • Tanda dan gejalaMengkritik diri sendiriPerasaan tdk mampuPandangan hdp yg pesimisPenurunan produktifitasPenolakan thdp kemampuan diriKurang memperhatikan perawatan diri, berpakaian tdk rapihSelera makan kurangTdk berani menatap lawan bicaraLbh banyak menundukBicara lambat dg nada suara lemah

  • Tanda dan gejalaMenurut Struart & Sundden (1998) perilaku klien HDR ditunjukkan tanda tanda sebagai berikut :Produktivitas menurun.Mengukur diri sendiri dan orang lain.Destructif pada orang lain.Gangguan dalam berhubungan.Perasaan tidak mampu.Rasa bersalah.Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan.Perasaan negatif terhadap tubuhnya sendiri.Ketegangan peran yang dihadapi atau dirasakan.Pandangan hidup yang pesimis.

  • LanjutanKeluhan fisik.Pandangan hidup yang bertentangan.Penolakan terhadap kemampuan personal.Destruktif terhadap diri sendiri.Menolak diri secara sosial.Penyalahgunaan obat.Menarik diri dan realitas.Khawatir.Akibat harga diri rendah berkepanjangan (kronis).Klien akan mengisolasi diri dari lingkungan dan akan menghindar dengan orang lain.HDR kronis berlangsung lama tanpa adanya intervensi yang terapeutik dapat menyebabkan terjadinya kekacauan identitas dan akhirnya terjadi di personalisasi.Kekacauan identitas adalah kegagalan individu mengintegrogasikan aspek aspek.Identitas masa kanak kanak ke dalam kematangan aspek psikologi psikososial kepribadian pada masa dewasa yang harmonis.

  • POHON MASALAH Isolasi SosialHarga Diri RendahBerduka disfungsional

  • Faktor PredisposisiFaktor yang mempengaruhi HDR adalah penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistic. Tergantung pada orang tua dan ideal diri yang tidak realistic. Misalnya ; orang tua tidak percaya pada anak, tekanan dari teman, dan kultur sosial yang berubah

  • Faktor Presipitasi

    Ketegangan peranStress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami dalam peran atau posisiKonflik peranKetidaksesuaian peran dengan apa yang diinginkanPeran yang tidak jelasKurangnya pengetahuan individu tentang peranPeran yang berlebihanMenampilkan seperangkat peran yang konpleksPerkembangn transisiPerubahan norma dengan nilai yang taksesuai dengan diriSituasi transisi peranBertambah/ berkurangnya orang penting dalam kehidupan individuTransisi peran sehat-sakitKehilangan bagian tubuh, prubahan ukuran, fungsi, penampilan, prosedur pengobatan dan perawatan.

  • Masalah KeperawatanGangguan konsep diri : HDR DS : - Adanya ungkapan yang menegatifkan diri. - Mengeluh tidak mampu dilakukan peran dan fungsi sebagaimana mestinya. - Ungkapan mengkritik diri sendiri, mengejek dan menyalahgunakan diri sendiri. DO : - Kontak mata kurang, sering menunduk. - Mudah marah dan tersinggung. - Menarik diri. - Menghindar dari orang lain.Perubahan penampilan peran DS : - Ungkapan peranannya saat ini yang tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. DO : - Adanya keluhan fisik. - Perubahan dalam tanggung jawab

  • Kerusakan interaksi sosial sama dengan menarik diri. DS : - Ungkapan yang terbatas pada ya atau tidak tahu. DO : - Tidak adanya kontak mata, selalu menundukkan kepala. - Berdiam diri di kamar, afek tumpul, menyendiri. - Menolak diajak berbincang bincang. - Posisi tidur janin.Keputusasaan DS : - Mengungkapkan ketidakmampuan mengontrol dan mempengaruhi pikiran. - Enggan mengekspresikan perasaan yang sebelumnya. - Mengungkapkan keputusan. - Mengatakan kata kata pesimis. - Menyatakan secara tidak ada cara untuk memproleh hubungan dengan orang lain. DO : - Respon terhadap stimulasi terlambat / melambat. - Kurang berenergi. - Pasif tampak apatis. - Lebih banyak tidur menarik diri. - Marah.

  • Diagnosa KeperawatanPerubahan penampilan peran berhubungan dengan HDR.HDR berhubungan dengan mekanisme koping individu tidak efektif.HDR berhubungan dengan gangguan citra tubuh.HDR berhubungan dengan ideal diri tidak realistis.Kerusakan interaksi sosial : menarik diri berhubungan dengan HDR.Keputusan berhubungan dengan hdr.Kerusakan komunikasi berhubungan dengan HDR.Resiko tinggi isolasi sosial berhubugan dengan HDR

  • Intoleran aktivitas berhubungan dengan menarik diri.Defisit perawatan diri berhubungan dengan intoleran aktifitas.Resiko tinggi perubahan persepsi sensori halusinasi berhubungan dengan menarik diri.Resiko tinggi perilaku kekerasan berhubungan dengan halusinasi.Resiko tinggi mencederai diri sendiri orang lain akan lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan

  • Intervensi keperawatan Diagnosa : Perubahan penampilan peran berhubungan dengan HDR.Tujuan umum : Klien dapat melanjutkan peran berhubungan dengan tanggung jawab.Tujuan khusus : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien Membantu pasien dapat menilai kemampuan yg dapat digunakan Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan/kegiatan yang sesuai kemampuan Melatih kegiatan pasien yang sudah dipilih Membantu pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuannya dan menyusun rencana kegiatan. Berikan reward/reinforcement terhadap kegiatan yang dilakukan pasien sesuai rencana/jadual kegiatan

  • Lanjutan .Intervensi :Mengidentifikasi kemampuan & aspek positif yg msh dimiliki px, dg cara :Mendiskusikan bahwa pasien msh memiliki sejmlh kemampuan & aspek positif sprti keinginan px di RS, adanya keluarga & lingkungan terdekat px.Beri pujian yg realistik/nyata dan hindarkan stp kali betemu dg pasien penilaian yg negatif.

  • Lanjutan .Intervensi :2. Membantu px dpt menilai kemampuan yg dpt digunakan, dg cara :Mendiskusikan dg px kemampuan yg msh dpt digunakan saat iniBantu px menyebutkannya dan memberi penguatan thdp kemampuan diri yg diungkapkan pxPerlihatkan respon yg kondusif dan menjd pendengar yg aktif

  • Lanjutan .3. Membantu px dpt memilih/menetapkan kegiatan sesuai dg kemampuan, dg cara :Mendiskusikan dg px beberapa keg yg dpt dilakukan & dipilih sbg kegiatan yg akan px lakukan sehari-hariBantu px u/ menetapkan keg mana yg dpt px lakukan scr mandiri, mana keg yg memerlukan bantuan min dr keluarga & keg apa sj yg perlu bantuan penuh dr keluarga atau lingkungan terdekat px. Berikan contoh cara pelaksanaan keg yg dpt dilakukan pxSusun bersama px & buat dftr keg sehari-hari px

  • Lanjutan .4. Melatih keg px yg sudah dipilih sesuai kemampuan, dg cara :Mendiskusikan dg px u/ menetapkan urutan keg (yg sdh dipilih px) yg akan dilatihkanBersama pasien memperagakan beberapa keg yg akan dilakukan pxBerikan dukungan & pujian yg nyata stp kemajuan yg diperlihatkan px

  • Lanjutan .5. Membantu px dpt merencanakan keg sesuai kemampuannya & menyusun rencana keg, dg cara :Memberi kesempatan pd px u/ mencoba keg yg telah dilatihkanBeri pujian atas keg yg dpt dilakukan px stp hariTingkatkan keg sesuai dg tingkat toleransi & perubahan stp kegSusun dftr keg yg sdh dilatihkan bersama px

  • Tindakan Keperawatan Kpd KeluargaTujuan :Keluarga dpt membantu px mengidentifikasi kemampuan yg dimiliki pxKeluarga memfasilitasi keg px yg sesuai kemampuanKeluarga memotivasi px u/ melakukan keg sesuai dg latihan yg dilakukan, & memberikan pujian atas keberhasilan pxKeluarga mampu menilai perkembangan perubahan kemampuan pasien

  • Tindakan Keperawatan Kpd KeluargaTindakan :Jelaskan kpd keluarga ttg pengertian HDR serta tanda dan gejala org dg HDRJelaskan cara-cara merawat px dg HDRDemonstrasikan cara merawatBeri kesempatan kpd keluarga u/ mempraktekkan merawat pxMembuat perencanaan pulang bersama px

  • EvaluasiMenilai kemampuan px & keluarga serta perawatGunakan format yg tersedia lihat modulAskep pd kelompok px HDRDg TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK