Askep Gga Ev

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    1/21

    A. Definisi

    Gagal ginjal akut adalah sindrom klinis dimana ginjal tidak lagi

    mengsekresi produk-produk limbah metabolisme. Biasanya karena

    hiperfusi ginjal sindrom ini biasa berakibat azotemia (uremia), yaitu

    akumulasi produk limbah nitrogen dalam darah dan aliguria dimana

    haluaran urine kurang dari 400 ml !4 jam ("ambayong, !000).

    Gagal ginjal akut adalah suatu sindrom yang ditandai oleh penurunan yang

    #epat pada laju filtrasi glomerulus ( glomerular filtration rate  $G%&').

    Gagal ginjal akut terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah

    metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernya (meltzer Brare,

    !0*0).

    Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah

    metaboli# tubuh atau melakukan fungsi regulernya. uatu bahan yang

     biasanya dieliminasi di urin menumpuk dalam #airan tubuh akibat

    gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan

    metaboli#, #airan, elektrolit, serta asam basa. Gagal ginjal merupakan

     penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai

     penyakit traktus urinarius dan ginjal (+utain, !0**).

    B. Etiologi

    ampai saat ini para praktisi klinik masih membagi etiologi gagal ginjal

    akut dengan tiga kategori meliputi

    a. rarenal

    /ondisi prarenal adalah masalah aliran darah akibat hipoperpusi ginjal

    dan turunnya laju filtrasi glomeruls. Gagal ginjal akut rerenalmerupakan kelainan fungsional, tanpa adanya kelainan histologik atau

    morfologik pada nefron. amun bila hipoperfusi ginjal tidak segera

    diperbaiki, akan menimbulkan terjadinya nekrosis tubulat akut ("1).

    /ondisi ini meliputi hal-hal sebagai berikut (2or3in, !00).

    *. 5ipo6olemik (perdarahan postpartum, luka bakar, kehilangan #airan

    dari gastrointestinal pankreatitis, pemakaian diuretik yang berlebih).

    !. %asodilatasi (sepsis atau anafilaksis).

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    2/21

    7. enurunan #urah jantung (disaritmia, infark miokard, gagal jantung,

    syok kardioenik dn emboli paru).

    4. 8bstruksi pembuluh darah ginjal bilateral (emboli, trombosis).

     b. &enal

    ada tipe ini gagal ginjal akut timbul akibat kerusakan jaringan ginjal.

    /erusakan dapat terjadi pada glomeruli atau tubuli sehingga faal ginjal

    langsung terganggu. 9apat pula terjadi karena hipoperfusi prarenal

    yang tak teratasi sehingga mengakibatkan iskemia, serta nekrosis

     jaringan ginjal. rosesnya dapat berlangsung #epat dan mendadak, atau

    dapat juga berlangsung perlahan:lahan dan akhirnya men#apai stadium

    uremia. /elainan di ginjal ini dapat merupakan kelanjutan dari

    hipoperfusi prarenal dan iskemia kemudian menyebabkan nekrosis

     jaringan ginjal.

    #. as#arenal

    +enurut 2or3in (!00) pas#arenal adalah jenis gagal ginjal akut yang

    terjadi akibat kondisi yang mempengaruhi aliran urin keluar ginjal, dan

    men#angkup #idera atau penyakit ureter, kandung kemih, atau uretra.

    enyebab kegagalan pas#arenal yang sering dijumpai adalah obstruksi.

    8bstruksi dapat terjadi sebagai respon terhadapbanyak faktor, termasuk 

     batu yang tidak diobati, tumor, infeksi berulang, hyperplasia prostat,

    atau kandung kemih neurogenik.

    C. Klasifikasi

    "abel /lasifikasi GG1 menurut "he 1#ute 9ialysis ;uality *,? kali nilai dasar >!?@ nilai dasar 

    A0,? mkgjam,

    >C jam

    !,0 kali nilai dasar >?0@ nilai dasar A0,? mkgjam,

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    3/21

    >*! jam

     Failure >7,0 kali nilai dasar >=?@ nilai dasar  A0,7 mkgjam,

    >!4 jam

     Loss

    enurunan fungsi ginjal menetap selama lebih dari 4

    +inggu

     End stage

    enurunan fungsi ginjal menetap selama lebih dari 7

    Bulan

    D. Patofisiologi

    +enurut ri#e, (!00?) ada beberapa kondisi yang menjadi faktor 

     predisposisi yang dapat menyebabkan pengurangan aliran darah renal dan

    gangguan fungsi ginjal, yaitu sebagai berikut

    a 8bstruksi tubulus

    "eori obstruksi glumerolus menyatakan bah3a "1 (ne#rosis tubular 

    akut) menggakibatkan deskuamasi sel-sel tubulus yang nekrotik dan

    materi protein lainnya, yang kemudian membentuk silinder-silinder dan

    menyumbat lumen tubulus. embengkakan selular akibat iskemia a3al,

     juga ikut menyokong terjadinya obstruksi dan memperberat iskemia.

    "ekanan tubulus meningkat, sehingga tekanan filtrasi glumerolus

    menurun. "eori ini sesuai untuk kondisi iskemia berkepanjangan,

    kera#unan logam berat dan etilen glikol.

     b /ebo#oran #airan tubulus

    5ipotesis kebo#oran tubulus menyatakan bah3a filtrasi glumerolus

    terus berlangsung normal tetapi #airan tubulus bo#or keluar melalui sel-

    sel tubulus yang rusak dan masuk dalam sirkulasi peritubular.

    /erusakan membran basalis dapat terlihat pada "1 yang berat. ada

    ginjal normal, 0 @ alian darah didistribusi ke korteks (tempat dimana

    terdapat glumerolus) dan *0 @ pada medula. 9enggan demikian, ginjal

    dapat memekatkan kemih dan menjalankan funggsinya. ebaliknya

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    4/21

     pada GG1, perbandingan antara distribusi korteks dan medulla menjadi

    terbalik, sehingga terjadi iskemia pada korteks ginjal. /ontriksi dari

    arteriol aferen merupakan dasar faskular penurunan laju filtrasi

    glumerolus (G%&).

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    5/21

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    6/21

    Pat!"a#

    1liran darah

    ke ginjal

    Suplai O2 

    ke jaringan

    intoleransi akti6itas

     penurunan #urah jantung

    asidosis

    kelebihan

    6olume #airan

    erubahan utrisi

    kurang darikebutuhan tubuh

    mual, muntah,kurang nafsu makan

    anuria

    oliguria permeabilitas ginjal

    menurun

    iskemia

    tekanan tubulus

    menyumbat lumen tubulus

    yn#ope

    fatigue

    Asam laktat

    +etabolisme anaerob

    &etensi a dan

    5!8 naik 

    uplai darah ke ginjal menurun

    &11 turun

    uplai

    darah ke

    otak turun

    Suplai O2 ke jaringan

    28 turun

    ayah jantung kiri

    ureum dan kreatinin

    uplai 8! turun

    5b berkurang

    5ipertropi 6entrikel

    kiri

    Sekresi

    Beban jantung

    menin kat

    reload naik 

    "otal 2E naik 

    "ek.kapiler naik 

    Edema (kelebihan #airan)

    &etensi a

    G%& 

    1nemia

    GG1

    5ematuria

     yeri pinggang

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    7/21

    E. $anifestasi Klinis

    +enurut meltzer (!0*0) terdapat empat tahapan klinik dari gagal ginjal akut, yaitu

     periode a3al, periode oliguria, periode diuresis, dan periode perbaikan.

    *. eriode a3al dengan a3itan a3al dan diakhiri dengan terjadinya oliguria.

    !. tadium oliguria

    eriode oliguria (6olume urine kurang dari 400 ml!4 jam) disertai dengan

     peningkatan konsentrasi serum dan substansi yang biasanya diekskresikan oleh ginjal

    (urea, kreatinin, asam urat, serta kation intraseluler-kalium dan magnesium). umlah

    urine minimal yang diperlukan untuk membersihkan produk sampah normal tubuh

    adalah 400 ml. 8liguria timbul dalam 3aktu !4-4H jam sesudah trauma dan disertai

    azotemia. ada bayi, anak-anak berlangsung selama 7:? hari. "erdapat gejala-gejala

    uremia (pusing, muntah, apatis, rasa haus, pernapasan kusmaul, anemia, kejang),

    hiperkalemi, hiperfosfatemi, hipokalsemia, hiponatremia, dan asidosis metabolik.7. tadium diuresis

    eriode diuresis, pasien menunjukkan peningkatan jumlah urine se#ara bertahap,

    disertai tanda perbaikan filtrasi glomerulus. +eskipun urine output men#apai kadar 

    normal atau meningkat, fungsi renal masih dianggap normal. asien harus dipantau

    dengan ketat akan adanya dehidrasi selama tahap ini, jika terjadi dehidrasi, tanda

    uremik biasanya meningkat.

    a. tadium GG1 dimulai bila keluaran urine lebih dari 400 mlhari, berlangsung !-7

    minggu.

     b. engeluaran urine harian jarang melebihi 4 liter, asalkan pasien tidak mengalami

    hidrasi yang berlebih

    #. "ingginya kadar urea darah

    d. /emungkinan menderita kekurangan kalium, natrium dan air e. elama stadium dini dieresis, kadar BI mungkin meningkat terus

    4. tadium penyembuhan

    tadium penyembuhan GG1 berlangsung sampai satu tahun, dan selama itu anemia

    dan kemampuan pemekatan ginjal sedikit demi sedikit membaik. ilai laboratorium

    akan kembali normal. Gejala klinis yang terjadi pada penderita GG1, yaitua. enderita tampak sangat menderita dan letargi disertai mual, muntah, diare, pu#at

    (anemia), dan hipertensi.

     b. okturia (buang air ke#il di malam hari).#. embengkakan tungkai, kaki atau pergelangan kaki. embengkakan yang

    menyeluruh (karena terjadi penimbunan #airan).

    d. Berkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki.

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    8/21

    e. "remor tangan.

    f. /ulit dari membran mukosa kering akibat dehidrasi.

    g. afas mungkin berbau urin (foto uremik), dan kadang-kadang dapat dijumpai

    adanya pneumonia uremik.

    h. +anisfestasi sistem saraf (lemah, sakit kepala, kedutan otot, dan kejang).

    i. erubahan pengeluaran produksi urine (sedikit, dapat mengandung darah, berat

     jenis sedikit rendah, yaitu *.0*0 grml)

     j. eningkatan konsentrasi serum urea (tetap), kadar kreatinin, dan laju endap darah

    (E9) tergantung katabolisme (peme#ahan protein), perfusi renal, serta asupan

     protein, serum kreatinin meningkat pada kerusakan glomerulus.

    k. ada kasus yang datang terlambat gejala komplikasi GG1 ditemukan lebih

    menonjol yaitu gejala kelebihan #airan berupa gagal jantung kongestif, edema paru,

     perdarahan gastrointestinal berupa hematemesis, kejang-kejang dan kesadaran

    menurun sampai koma.

    F. Penatalakasanaan

    enatalaksanaan se#ara umum adalah

    a. /elainan dan tatalaksana penyebab.*. /elainan praginjal. 9ilakukan klinis meliputi faktor pen#etus keseimbangan #airan,

    dan status dehidrasi. /emudian diperiksa konsentrasi natrium urin, 6olume darah

    dikoreksi, diberikan diuretik, dipertimbngkan pemberian inotropik dan dopamin.

    !. /elainan pas#a ginjal. 9ilakukan pengkajian klinis meliputi apakah kandung kemih

     penuh, ada pembesaran prostat, gangguan miksi atau nyeri pinggang. 9i#oba

    memasang kateter urin, selain untuk mengetahui adanya obstruksi juga untuk 

     penga3asan akurat dari urin dan mengambil bahan pemeriksaan. Bila perlu

    dilakukan IG ginjal.

    7. /elainan ginjal. 9ilakukan pengkajian klinis, urinalinasi, mikroskopik urin, dan

     pertimbangkan kemungkinan biopsi ginjal, arteriografi, atau tes lainnya. b. enatalaksanaan gagal ginjal

    *. +en#apai dan mempertahankan keseimbangan natrium dan air. +asukan natrium

    dibatasi hingga C0 mmolhari dan #airan #ukup ?00 mlhari di luar kekurangan hari

    sebelumnya atau 70 mmoljam di luar jumlah urin yang dikeluarkan jam

    sebelumnya. amun keseimbangan harus tetap dia3asi.!. +emberikan nutrisi yang #ukup. Bisa melalui suplemen tinggi kalori atau

    hiperalimentaasi intra6ena. Glukosa dan insulin intra6ena, penambahan kalium,

     pemberian kalsium intra6ena pada kedaruratan jantung dan dialisis.

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    9/21

    7. emberian manitol atau furosemid jika dalam keadaan hidrasi yang adekuat terjadi

    oliguria.4. +en#egah dan memperbaiki infeksi, terutama ditujukan terhadap infeksi saluran

    napas dan nosokomial. 9emam harus segera harus dideteksi dan diterapi. /ateter 

    harus segera dilepas bila diagnosis obstruksi kandung kemih dapat disingkirkan.?. +en#egah dan memperbaiki perdarahan saluran #erna. %eses diperiksa untuk 

    adanya perdarahan dan dapat dilakukan endoskopi. 9apat pula dideteksi dari

    kenaikan rasio ureumkreatinin, disertai penurunan hemoglobin. Biasanya antagonis

    histamin 5 (misalnya ranitidin) diberikan pada pasien sebagai profilaksis.

    C. 9ialisis dini atau hemofiltrasi sebaiknya tidak ditunda sampai ureum tinggi,

    hiperkalemia, atau terjadi kelebihan #airan. Ireum tidak boleh melebihi 70-40

    mmol. e#ara umum #ontinous haemofiltration dan dialisis peritoneal paling baik 

    dipakai di ruang intensif, sedangkan hemodialisis intermitten dengan kateter 

    subkla6ia ditujukan untuk pasien lain dan sebagai tambahan untuk pasien katabolik 

    yang tidak adekuat dengan dialisis peritonealhemofiltrasi.

    =. +onitoring keseimbangan #airan, pemasukan dan pengeluaran #airan atau

    makanan, menimbang berat badan, monitoring nilai elektrolit darah, nilai BI dan

    nilai kreatinin.

    H. enanganan 5iperkalemia. /eseimbangan #airan dan elektrolit merupakan masalah

    utama pada gagal ginjal akutJ hiperkalemia merupakan kondisi yang paling

    mengan#am ji3a pada gangguan ini. 8leh karena itu pasien dipantau akan adanya

    hiperkalemia melalui serangkaian pemeriksaan kadar elektrolit serum (nilai kalium

    >?.? mEJ

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    10/21

    C.

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    11/21

    /eadaan umum klien lemah, terlihat sakit berat, dan letargi. ada ""D sering

    didapatkan adanya perubahan, yaitu pada fase oliguri sering didapatkan suhu

    tubuh meningkat, frekuensi denyut nadi mengalami peningkatan dimana frekuensi

    meningkat sesuai dengan peningkatan suhu tubuh dan denyut nadi. tekanan darah

    terjadi perubahan dari hipetensi rinagan sampai berat.

    !. emeriksaan ola %ungsi

    a. B* (Breathing).

    ada periode oliguri sering didapatkan adanya gangguan pola napas dan jalan

    napas yang merupakan respons terhadap azotemia dan sindrom akut uremia.

    /lien bernapas dengan bau urine (fetor uremik) sering didapatkan pada fase

    ini. ada beberapa keadaan respons uremia akan menjadikan asidosis

    metabolik sehingga didapatkan pernapasan kussmaul.

     b. B! (Blood).

    ada kondisi azotemia berat, saat pera3at melakukan auskultasi akan

    menemukan adanya fri#tion rub yang merupakan tanda khas efusi perikardial

    sekunder dari sindrom uremik. ada sistem hematologi sering didapatkan

    adanya anemia. 1nemia yang menyertai gagal ginjal akut merupakan kondisi

    yang tidak dapat dielakkan sebagai akibat dari penurunan produksi eritropoetin,

    lesi gastrointestinal uremik, penurunan usia sel darah merah, dan kehilangan

    darah, biasanya dari saluran G*. 1danya penurunan #urah jantung sekunder 

    dari gangguan fungsi jantung akan memberat kondisi GG1. ada pemeriksaan

    tekanan darah sering didapatkan adanya peningkatan.

    #. B7 (Brain).Gangguan status mental, penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan

     berkonsentrasi, kehilangan memori, ka#au, penurunan tingkat kesadaran

    (azotemia, ketidakseimbangan elektrolitasambasa). /lien berisiko kejang,

    efek sekunder akibat gangguan elektrolit, sakit kepala, penglihatan kabur, kram

    ototkejang biasanya akan didapatkan terutama pada fase oliguri yang berlanjut

     pada sindrom uremia.

    d. B4 (Bladder).

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    12/21

    erubahan pola kemih pad aperiode oliguri akan terjadi penurunan frekuensi

    dan penurunan urine output A400 mlhari, sedangkan pada periode diuresis

    terjadi peningkatan yang menunjukkan peningkatan jumlah urine se#ara

     bertahap, disertai tanda perbaikan filtrasi glomerulus. ada pemeriksaan

    didapatkan perubahan 3arna urine menjadi lebih pekatgelap.

    e. B? (Bo3el).9idapatkan adanya mual dan muntah, serta anoreksia sehingga sering

    didapatkan penurunan intake nutrisi dari kebutuhan.

    f. BC (Bone).

    9idapatkan adnaya kelemahan fisik se#ara umum efek sekunder dari anemia

    dan penurunan perfusi perifer dari hipetensi.

    ,. Pemeriksaan Diagnostik 

    *. aboratorium Irinalisis didapatkan 3arna kotor, sedimen ke#oklatan menunjukkan adanya

    darah, 5b, dan myoglobin. Berat jenis A*.0!0 menunjukkan penyakit ginjal, p5

    urine >=.00 menunjukkan

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    13/21

    "ujuan penatalaksanaan adalah menjaga keseimbangan dan men#egah komplikasi, yang

    meliputi hal-hal sebagai berikuta. 9ialisis.

    9ialisis dapat dilakukan untuk men#egah komplikasi gagal ginjal akut yang serius,

    seperti hiperkalemia, perikarditis, dan kejang. 9ialisis memperbaiki abnormalitas biokimia, menyebabkan #airan, protein, dan natrium dapat dikonsumsi se#ara bebasJ

    menghilangkan ke#enderungan perdarahan dan membantu penyembuhan luka. b. /oreksi hiperkalemi. eningkatan kadar kalium dapat dikurangi dengan pemberian ion

     pengganti resin (natrium polistriren sulfonat), se#ara oral atau melalui retensi enema.

     atrium polistriren sulfonat bekerja dengan mengubah ion kalium menjadi natrium di

    saluran intenstinal.

    #. "erapi #airand. 9iet rendah protein, tinggi karbohidrat

    e. /oreksi asidosis dengan natrium bikarbonat dan dialisis

    K. Analisa Data

    o Data Etiologi $asala! Keera"atan

    ( 9 /lien mengatakan nyeri

    dada, dan lelah

    98 edema, oliguria, aritmia,

    kegelisahan

    enurunan 2urah antungG%& 

    &etensi a

    "otal 2E naik 

    "ek.kapiler naik 

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    14/21

    ) 9 /lien mengatakan sesak

    napas

    98 klien tampak #emas,

    terdapat edema, gelisah,

    oliguria, distensi 6ena,

    /elebihan 6olume #airan

    * 9 /lien mengatakan tidak

    ada nafsu makan

    98 mual, muntah, tidak nafsu

    makan, lemah

    erubahan nutrisi kurang

    dari kebutuhan tubuh

    / 9 klien mengatakan sakit

    kepala dan merasa lelah

    98 klien tampak lelah, tidak

    ada nafsu makan, gelisah,

    ansietas.

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    15/21

    L. Diagnosa Keera"atan

    (. enurunan #urah jantung berhubungan dengan kelebihan #airan

    ). /elebihan 6olume #airan berhubungan dengan retensi natrium

    *. erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan katabolisme

     protein

    /.

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    16/21

    $. 'en+ana Asu!an Keera"atan

    0.(. Diagnosa Ke.0.). 1ujuan 0.*. ,nter2ensi 0./. 'asional

    H.?. *. enurunan #urah jantung berhubungan

    dengan kelebihan

    #airan

    H.C. "upan H.=. etelah dilakukan

    tindakan kepera3atan

    selama 7K!4 jam,diharapkan penurunan

    #urah jantung tidak terjadi.

    H.H.

    H.. "upen H.*0. etelah

    dilakukan tindakankepera3atan selama

    !K!4 jam, diharapkan penurunan #urah

     jantung tidak terjadi,

    denganH.**. /riteria 5asil

    - +empertahankan #urah jantung,"9, dan denyut

     jantung normal.

    - adi perifer kuat samadengan 3aktu pengisisn

    kapiler 

    H.*!. +andiri*. 13asi "9 dan

    frekuensi jantung

    H.*7.!. 8bser6asi E/G

    H.*4.H.*?.

    7. 1uskultasi bunyi

     jantung.4. /aji 3arna kulit,

    membran mukosa dandasar kuku.

    H.*C.?. elidiki kram otot,

    kesemutan pada jari

    dan kejang otot.H.*=.

    C. ertahankan tirah baringdan dorong

    istirahat adekuat

    H.*H.H.*. /olaborasi

     pemeriksaan ab./,a, 2a.

    H.!0. Berikantambahan oksigen

    H.!*. Berikan obat

    sdindikasi

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    17/21

    H.!!.H.!7.

    H.!4.H.!?. ,

     jantung.H.7C. +emperbaiki asidosis

    H.7=. !. /elebihan

    6olume #airan

     berhubungan dengan

    retensi natrium

    H.7H. "upan

    H.7. etelah

    dilakukan tindakan

    kepera3atan selama7K!4 jam

    diharapkan

     perubahan

    kelebihan #airan

    tidak terjadi.

    H.40. "upen

    H.4*. etelah

    dilakukan tindakan

    kepera3atan selama

    !K!4 jam

    diharapkan

     perubahan

    kelebihan #airan

    tidak terjadi dengan

    H.4!. /riteria 5asil

    *. +enunjukan haluaranurine tepat

    !. Berat jenis urine normal

    H.47. +andiri*. 2atat pemasukan dan

     pengeluaran akurat.

    !. 13asi bj. Irine

    H.44.7. "imbang BB. "iap hari

    dengan alat yang sama.

    4. 13asi "9, suara paru.

    H.4?.

    H.4C.

    H.4=.?. /aji kulit, 3ajah area

    edema e6aluasi derajatedema

    H.4H.C. 1uskulstasi paru dan

     bunyi jantung

    H.4.H.?0.

    =. /olaborasi J- erbaiki

     penyebab#ontohnya

    memperbaiki perfusiginjal.

    H.?*.- 13asi pemeriksaan

    ab Bun,/reatinin, a./,5b5t,%oto

    H.C*. +andiri*. +enentukan fungsi ginjal dan

    kebutuhan penggantian #airan.

    !. +engukur kemampuan ginjal

    mengkonsentrasikan urin.7. enga3asan status #airan tubuhH.C!.

    H.C7.4. +engetahui ta#hi#ardi,hipertensi

    dan edema paru dan bunyi nafas

    tambahan.H.C4.

    ?. +udah terjadinya edema danmengetahui akumulasi #airan

    H.C?.

    H.CC.C. 9eteksi dini terjadinya oedema paru

    H.C=.=. +engembalikan ke fungsi normal.

    - +engkaji berlanjutnyadisfungsi gagal

    H.CH.

    H.C.H.=0.

    H.=*.H.=!.

    H.=7.

    H.=4.H.=?.

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    18/21

    7. BB stabil4. "anda 6ital normal

    ?. Edema tidak ada

    thoraKH.?!.

    H.?7.H.?4.

    - Batasi #airan sd

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    19/21

    terpenuhi denganH.H=.

    H.HH. /riteria 5asil

    - +empertahankanme

    ningkatkan Berat badan

    - Bebas oedema.

    *. konsul dengan ahli gizi.H.4.

    !. Berikan kalori tinggi,rendah protein

    H.?.

    H.C.H.=.

    7. Berikan obat sdindikasiJ%e, 2a, Dit. 9,

    Dit B#ompleks, 1ntiemetik 

    kebutuhan nutrisi!. /alori diperlukan untuk memenuhi

    kebut. Energi, rendah proteindisesuaikan dengan fungsi ginjal

    yang menurun.

    H.*0C.7. +engatasi anemia, memperbaiki

    kadar normal serum , memudahkanabsorbsi kalsium, diperlukan

    koenzim,pada pertumbuhan sel..

    H.*0=. 4. /elelahan berhubungan dengan

    fatigue

    H.*0H. "upan H.*0. etelah

    dilakukan tindakan

    kepera3atan selama7K!4jam,

    diharapkan/elelahan bisa

     berkuranghilang.

    H.**0.H.***. "upen

    H.**!. etelahdilakukan tindakan

    kepera3atan selama!K!4jam,

    diharapkan

    /elelahan bisa berkuranghilang,

    denganH.**7. /riteria 5asil

    - Berpartisipasi padaakti6itas yang

    H.**4. +andiri*. E6aluasi laporan

    kelelahan

    !. /aji kemampuan untuk berpartisipasi dalam

    akti6itas yangdiinginkan.

    7.

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    20/21

    diberikan

  • 8/18/2019 Askep Gga Ev

    21/21

    0.()3.

    0.()0. Daftar Pustaka

    0.()4.

    H.*70.

    H.*7*. 2or3in, . E. (!00). Buku saku patofisiologi (re6.ed). akarta EG2.

    H.*7!.

    H.*77. 9oenges, +., +oorhouse, +., Geissler, 1. (!000).  Rencana asuhan

    keperawatan pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian

     perawatan pasien. akarta EG2.

    H.*74.

    H.*7?. +uttain, 1rif, /umala ari. !0**. Askep Gangguan Sistem

     Perkemihan. akarta alemba +edika.

    H.*7C. 191