31
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HIV / AIDS

ASKEP HIV Presentation

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PENYAKIT MENULAR SEXUAL

Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HIV / AIDS

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGANHIV / AIDS

Apa ituAcquiredImmuneDeficiencySyndromeKumpulan gejala yang disebabkan Menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh virus HIV (Aziz Alimul Hidayat, 2006)

2Apa penjebab AIDSHumanImmunodeficiencyVirus3Pertama kali kasus ditemukan tahun 1987Kasus HIV, Juli-September 2012 jumlah kasus baru HIV 5.489Kasus AIDS, Juli-September 2012 jumlah kasus baru AIDS 1.317Menurut Komisi Penanggulangan HIV-AIDS (KPA) Jawa Tengah, 1993 hingga Maret 2012, tercatat hampir 5.000 kasus HIV/AIDS menempati urutan keempat di Indonesia.

Perkembangan hiv/AIDS di Indonesia 4Perkembangan HIV/AIDS di Kabupaten Blora2008 ------------ 4 kasus2009 ------------ 3 kasus2010 ------------ 4 kasus2011 ------------ 11 kasus.2012 ------------ 11 kasusData terakhir kunjungan ke VCT RSU Blora dari Januari-April 2013 ada 27 orang berkonsultasiDari 27 orang tersebut 14 orang positif HIV.Hampir 70% dari jumlah penderita HIV telah berubah menjadi AIDS dan 80% penderita AIDS sudah meninggal dunia. (rs-infoBlora - Suara Merdeka)

Penularan HIV CAIRAN SPERMACAIRAN VAGINADARAHAIR SUSU IBU PENDERITA HIV

6

KEGIATAN YANG BISA MENULARKANFase dan gejala AIDSFase 1 (0 5 Tahun terinfeksi)Tanpa Gejala (asimtomatik)FASE II (5-7 TAHUN TEINFEKSI)Muncul Gejala Minor:Hilang selera makan, tubuh lemah, keringat berlebihan di malam hari, pembengkakan kelenjar getah bening, diare terus menerus, flu tidak sembuh-sembuhMenurut Arif Mansjoer, 2000 8lanjutFASE III (7 TAHUN ATAU LEBIH)Masuk penyakit AIDS:Kekebalan tubuh sudah sangat sedikit dan muncul infeksi oportunistik: TBC, Radang Paru, Gangguan Syaraf, Kaposi Sarkoma (kanker Kulit)

pathwayVirus HIVMenyerang T Limfosit, sel saraf, makrofag, monosit, limfosit BImmunocompromiseInvasi kuman patogenHIV- positifReaksi psikologis ansietasGastrointestinalDiareNutrisi inadekuat

Cairan berkurang

Manifestasi sarafEnsepalopati akutGangguan rasa nyaman : nyeriInfeksiPengelolaan Kasus

Terapi AZT (Azidotimidin) obat ini menghambat replikasi antiviral Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan menghambat enzim pembalik traskriptase. Terapi Antiviral BaruDidanosineRibavirinDiedoxycytidineRecombinant CD 4 dapat larut

Fokus Intervensi

Tujuan -Infeksi klien dapat dicegah atau diperkecil Kriteria hasil -Mencapai masa penyembuhan luka. -Bebas dari pengeluaran/sekresi purulen dari kondisi infeksiInfeksi, resiko tinggi terhadap pertahanan primer tak efektif, depresi system imun.

INTERVENSICuci tangan sebelum dan sesudah seluruh kontak perawatan dilakukan. Intruksikan orang terdekat klien untuk mencuci tangan sesuai indikasi.Berikan lingkungan yang bersih dan berventilasi baik.Diskusikan tingkat dan rasional isolasi pencegahan dan mempertahankan kesehatan pribadi.Pantau tanda-tanda vital, termasuk suhu.

MANDIRIKaji frekuensi/kedalaman pernafasan, karateristik sputum (bila ada sputum.Periksa kulit/membrane mukosa oral terhadap bercak putih/lesi.Periksa dan catat adanya luka atau lokasi alat invasif, perhatikan tanda-tanda inflamasi lokal.Awasi pembuangan jarum suntik dan mata pisau secara ketat dengan menggunakan wadah tersendiri.lanjutKolaborasiBerikanantibiotik antijamur/agen anti mikroba misalnya: trimetropim (Bactrim septra), nistanin (Mycostatin), ketokonazol, pentamidin atau AZT/retrovir, dan gansiklovir (cytovene).Rasional: Menghambat proses infeksi, obat-obat tersebut ditunjukan untuk menghilangkan enzim yang

Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diare berat, pembatasan pemasukan.TujuanMasukan nutrisi adekuat untuk klienKriteria hasilMembran mukosa adekuat.Turgor kulit baik.Tanda-tanda vital stabilHaluaran urin adekuatMandiri

Pantau tanda-tanda vital, termasuk CVPKaji turgor kulit, membrane mukosa, dan rasa haus.Ukur haluaran urine dan berat jenis urine.Pantau pemasukan oral dan memasukan cairan sedikitnya 2500 ml/hrAnjurkan untuk tidak memakan makanan yang potensial menyebabkan diare.

Berikan cairan/elektrolit melalui selang pemberi makanan (IV).Berikan obat-obatan sesuai indikasi Antimietik, misalnya: proklorperazin maleat (compazine), trimetrobenzamid (Tigan).Kolaborasi

Kekurangan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan ketidak mampuan untuk mencerna.TujuanNutrisi adekuat dan masukan cairan terpelihara.Kriteria hasilKemampuan pemasukan nutrisi adekuat.Menunjukan peningkatan berat badan mencapai rentang yang diharapkan.Menyiapkan pola diet dengan masukan kalori adekuat.Mual muntah berkurang.Selera makan meningkat.

MandiriKaji kemampuan untuk mengunyah dan menelan.Auskultasi bising usus.Timbang berat badan sesuai dengan kebutuhan. Evaluasi berat badan yang tidak sesuai.Rencanakan diet dengan orang terdekat; jika memungkinkan, sarankan makanan dari rumah. Sediakan makanan yang sedikit tapi sering, berupa makanan yang padat akan nutrisi.Kolaborasi

Pertahankan status puasaPasang/pertahankan selang NGT sesuai petunjuk dengan hati-hati.Konsultasikan dengan tim pendukung ahli gizi.Berikan obat yang sesuai indikasi.Antiemetic, misalnya metoklopramid (Reglan), suplemen vitamin.

Nyeri berhubungan dengan inflamasi/ kerusakan jaringan.TujuanRasa sakit/tidak nyaman dikurangiKriteria hasil.Keluhan hilangnya/terkontrolnya rasa sakit.Menunjukan posisi/wajah rileks.Dapat tidur/istrahat adekuat.

INTERVENSI KEPERAWATANMandiri

Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, intensitas, frekuensi dan waktu. Tandai gejala nonverbal misalnya gelisah, takikardia, meringis.Mengindikasikan kebutuhan untuk intervensi dan juga tanda-tanda perkembangan komplikasi.Instruksikan pasien untuk menggunakan visualisasi atau imajinasi, relaksasi progresif, teknik nafas dalam.Meningkatkan relaksasi dan perasaan sehat.Dorong pengungkapan perasaan Dapat mengurangi ansietas dan rasa sakit, sehingga persepsi akan intensitas rasa sakit.Lakukan tindakan paliatif misal pengubahan posisi, masase, rentang gerak pada sendi yang sakit.Meningkatkan relaksasi atau menurunkan tegangan otot.

KolaborasiBerikan analgesik atau antipiretik narkotik. Gunakan ADP (analgesic yang dikontrol pasien) untuk memberikan analgesia 24 jam.Memberikan penurunan nyeri/tidak nyaman, mengurangi demam. Obat yang dikontrol pasien berdasar waktu 24 jam dapat mempertahankan kadar analgesia darah tetap stabil, mencegah kekurangan atau kelebihan obat-obatan.Tujuan.Integritas kulit dapat diatasi.Kriteria hasilMenunjukan kemajuan pada luka/penyembuhan lesiMenunjukan tingkah laku /tekhnik mencegah kerusakan kulit.

Integritas kulit, kerusakan berhubungan dengan deficit imunologis.

IntervensiMandiriKaji kulit setiap hari.Intruksikan atau pertahankan hygiene kulit. Misalnya membasuh dan mengeringkanya dengan hati-hati.Pertahankan seprei bersih, dan kering.Dorong untuk ambulansi/turun dari tempat tidur jika memungkinkan.Tutupi luka tekan yang terbuka dengan pembalut yang steril atau barier protektif.Berikan matras atau tempat tidur busa.Rasional: Menurunkan atau mengurangi tekanan pada kulit atau jaringan.Gunakan/berikan obat-obatan topika/sistemik sesuai indikasi. Misalnya Telfa.Rasional: Digunakan pada perawatan lesi kulit, perawatan harus dilakukan untuk menghindari kontaminasi silang.

KolaborasiIntervensiMandiri

Jamin pasien tentang kerahasiaan dalam batasan situasi tertentu.Pertahankan hubungan yang sering dengan pasien.Waspada terhadaptanda-tanda penolakan/depresi.Izinkan pasien untuk mengekspresikan rasa marah, takut, putus asa tanpa konfirmasi.KolaborasiRujuk pada konseling psikiatri (psikiater)Ansietas berhubungan dengan ancaman konsep pribadi, penularan penyakit pada orang lain.Tujuan.Klien dapat berhadapan dengan situasi sekarang secara realistis.Kriteria hasil.Menyatakan kesadaran tentang perasaan dan cara sehat untuk menghadapinya.Menunjukan rentang normal dari perasaan atau berkurangnya rasa takut.

Terima Kasih By kelompok 1