Upload
dinda-permata-rani
View
65
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jiwA
Citation preview
BAB III
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. R(P) Tanggal Dirawat: 01-04-2015
Umur : 64 Th Tanggal Pengkajian: 06-04-2015
Alamat: Nganjuk Ruang Rawat: Betet
Pekerjaan: - Sumber Informan: Pasien
Jenis Kelamin: Perempuan
Agama: Islam
Pendidikan: Tidak Sekolah
Nomor Reg : 1063xx
II. ALASAN MASUK
Data primer :klien mengatakan dibawa oleh tetangga kesini rumah saya mau dijual oleh anak saya, tanah mau dijual, sejak dahulu
Data Skunder:menurut perawat marah-marah post pasung
III. FAKTOR PRESIPITASI
Menurut status klien mulai sakit tahun 1997 berobat ke Rumah Sakit Kertosono sempat sembuh kambuh berobat ke RS Kediri, Kambuh tahun 1995, marah-marah merusak barang memukul, klien dirantai mulai tahun 1999, selama dirantai, tertawa dan bicara sendiri, ngomel bicara ngelatur, malam sering terbangun
IV. FAKTOR PRESDISPOSISI.
RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU
1. Pernah mengalami ganguan jiwa di masa lalu :
klien mengatakan tidak pernah
Menurut status klien pernah sakit gangguan jiwa usia 18 th berobat ke Rs.kertosono sempat sembuh tetapi kambuh berobat ke Rs.kediri kambuh Th 1999 marah-marah merusak barang dan memukul, klien dirantai mulai Th 1999 kaki kanan. Selama dirantai klien bicara, tertawa sendiri, ngomel ngelantur.
2. Pengobatann sebelum nya :
Klien mengatakan tidak pernah minum obat apa-apa sebelumnya. Menurut status klien berobat terahir Th 1997.
Masalah Keperawatan: Regimen Terapeutik in efektif
3. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang):
Pasien mengatakan tidak pernah sakit atau mengalami gangguan perkembangan saat masih kecil sekarang
Masalah keperawatan: tidak ada
RIWAYAT TRAUMA
No
Trauma
Usia
Pelaku
Korban
Saksi
1
Aniaya fisik
-
-
-
2
Aniaya seksual
-
-
-
-
3
Penolakan
-
-
-
-
4
Kekerasan dalam rumah tangga
-
-
-
-
5
Tindakan kriminal
-
-
-
-
Jelaskan : klien mengatakan pernah dipasung oleh anaknya
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Bio, Psiko, Sosio, Kultural dan Spiritual)
Kx mengatakan merasa diam pasca dipasung, suami pergi sejak dahulu tidak pernah pulang
Masalah keperawatan: Sindrom pasca trauma:reaksi diam
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Adakah keluarga yang mengalami gangguan jiwa:
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami gangguan jiwa seperti yang diderita pasien.
Masalah keperawatan: tidak ada
V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum:
KU baik
2. Tanda vital : TD : 110/80mmHgN : 80x/mnt S : 360C RR : 20X/mnt
3. Ukuran : Berat badan : 40 KgTinggi badan : 150 Cm
4. Keluhan fisik :
DS : klien mengatakan tidak sakit, baik-baik saja.
DO : tidak ada cacat tubuh, klien hanya diam, bicara pelan, dan kontak mata tidak merespon atau berlawanan arah.
5. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)
Kepala: bentuk wajah oval, distribusi rambut merata, warna rambut hitam,kotor, septumnasi di tengah, posisi mata simetris kanan dan kiri,memandang berlawanan arah, fungsi pendengaran baik, mukosa bibir kering, terdapat karies gigi,dan gigi kotor, tidak terdapat kesulitan menelan. Kulit: warna kulit sawo matang, Abdomen: bentuk terdengar suara tympani.
Ekstremitas : 5 5
5 5
Masalah keperawatan : -
VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
Ket :
: laki-laki
: laki-laki sudah meninggal
: perempuan
: perempuan sudah meninggal
: Garis keturunan
: Berhubungan
: Pasien
Jelaskan :
Kx mengatakan anak pertama dari 5 bersaudara, orang tua sudah meninggal semua. Klien mempunyai 2 anak laki-laki dan perempuan, keduanya bekerja di Surabaya,klien tinggal sendiri anaknya pulang 1 bulan sekali
a. Pola komunikasi : Kx mengatakan jarang berkomunikasi dengan anggota keluarga
b. Pola asuh : kx mengatakan bapak dan ibunya mengasuh dengan baik dan penuh kasih sayang
c. Pengambilan keputusan : kx mengatakan dalam keluarga yang berperan anak laki-lakinya
Masalah keperawatan: koping keluarga tidak efektif
2. Konsep diri
a. Citra tubuh :
Klien mengatakan hal yang disukai yaitu mata alasannya klien mengtakan suka saja. Dan klien mengatakan suka semua tidak ada hal yang tidak disukai dari klien
b. Identitas diri :
Saat ditanya mbah laki-laki atau perempuan?Namanya siapa?Asal rumah dari mana? Sudah menikah? bangga ndak jadi perempuan,kenapa?, kx menjawab perempuan, Bu.Rubiah , Dari nganjuk, sudah menikah, Bangga, Karena bisa memasak.
c. Peran :
Di rumah: Kx mengatakan di rumah sering memasak menggunakan kayu
Di rumah sakit: pasien mengatakan melakukan aktivitas seperti pasien lainnya seperti senam pagi, bermain, mengambil makan, mencuci piring, menyapu dan harus nurut pada perawat.
d. Ideal diri :
Kx mengatakan ingin pulang ke rumah, kangen rumah
e. Harga diri :
Kx mengatakan merasa kurang percaya diri karena mengalami sakit seperti ini, dan tidak suka berteman/bergaul dengan tetangganya.
Masalah keperawatan: gangguan konsep diri: harga diri rendah
3. Hubungan social
a. Orang yang berarti :
Di rumah : Kx mengatakan tidak pernah berinteraksi dengan orang lain, anaknya jauh dan tidak ada siapa-siapa di rumahnya.
Di RS : klien mengatakan berinteraksi dengan temannya Ny.P dan Ny.J tetapi berdasarkan pengkajian klien hanya diam dan tidak mampu melakukan interaksi timbal balik.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok :
Di rumah :
Kx mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan dirumahnya, karena menurut status klien drumahnya dipasung.
Di RS :
Kx mengatakan sering ikut kegiatan yg ada diruangan seperti sebelum tidur : makan, minum obat dan nonton tv, sesudah bangun tidur : mandi, senam pagi, menyapu dan mengepel.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Kx mengatakan malu untuk berinteraksi dengan orang disekitarnya.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Kx mengatakan beragama islam
b. Kegiatan ibadah : Kx mengatakan tidak pernah sholat dan berdoa sedari kecil.
Masalah keperawatan : Gangguan pemenuhan kebutuhan spiritual
VII. STATUS MENTAL
1. Penampilan :
Kx menggunakan baju sesuai, tidak terbalik ,baju rapi dan selalu ganti setiap hari, rambut di ikat beruban, kuku pendek,bau mulut ketika bicara dan menggunakan tidak bedak.
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri : berhias
2. Interaksi selama wawancara
Klien tidak kooperatif saat ditanya ketika melakukan komunikasi kontak mata pandangan kosong dan sering menghadap berlawanan arah, pasien cenderung diam. Kalau tidak di tanya tidak mampu mengadakan hubungan ( relasi ) selama di ajak bicara selalu mengalihkan mata kebawah atau melihat ketempat lain.
Masalah keperawatan : Kerusakan interaksi sosial
3. Pembicaraan
Nada bicara pasien pelan.Kx cederung diam saja dan menjawab pertanyaan dengan singkat. Kadang berhenti tiba-tiba. Jawaban kx nyambung ( koheren ) meskipun singkat, terkadang tidak menjawab sama sekali.kx tidak mampu memulai pembicaraan.
Masalah keperawatan: Kerusakan komunikasi Verbal
4. Aktifitas motorik :
Kx mengalami penurunan aktivitas, kx lebih sering diam dan duduk menyendiri karena malas mengobrol dengan teman. tampak lesu, klien lebih banyak, duduk.Kx terlihat lesu setiap pergerakannya, klien mampu melakukan aktivitas di ruangan secara mandiri.
Masalah keperawatan : defisit aktivitas deversional
5. Kesadaran
- kuantitatif : Compos mentis
Keterangan : GCS 4/5/6 Ketika dipanggil nama kx dapat berespon meskipun lama, kontak mata tidak ada meskipun tatapan mata kosong, verbal ada namun pelan dan lama dalam menjawab,motorik lambat
- kualitatif : kesadaran berubah dibuktikan klien tidak dapat mengadakan hubungan dengan lingkungan sekitarnya, klien lebih banyak diam dan menyendiri serta kx sering menghindar dan menolak saat di ajak interaksi
Masalah keperawatan: Gangguan proses pikir
6. Orientasi
- Waktu: Kx dapat menyebutkan sekarang siang
- Tempat: Klien mengatakan ada kolam di depan ruangan, isinya ikan mujair didepan ruangan betet
- Orang: Kx mengatakan tau siapa nama teman disampingnya, tau perawat yang ada disini.
Masalah keperawatan: Gangguan proses pikir
7. Perasaan
A. Emosi: Sedih
B. Afek: Datar
Keterangan :
Ekspresi wajah tampak murung, sering menyendiri, pandangan kosong
a. kx mengatakan merasa kesepian.
b. kx mengatakan ingin di jenguk keluarga.
Masalah keperawatan : kerusakan interaksi sosial
8. Persepsi-Sensorik
Kx mengatakan, tidak pernah saat ditanya apakah mendengar bisikan atau melihat sesuatu yang tidak nyata.
Menurut Status :
Kx sebelum dibawa ke RSJ bicara dan ketawa sendiri.
Masalah Keperawatan : Resiko gangguan persepsi sensori halusinasi
9. Proses pikir :
arus pikir : Koheren: kx nyambung ( koheren ) meskipun singkat, terkadang tidak menjawab sama sekali.kx tidak mampu memulai pembicaraan (Blocking)
Masalah keperawatan : Gangguan Proses pikir
isi pikir
pikiran isolasi sosial
Keterangan : klien mengatakan lebih banyak diam
Masalah keperawatan : Gangguan proses piker
bentuk pikir
Otistik
Keterangan :
DS : Saat ditanya sedang mikirin apa kx menjawab tidak ada
DO : kx terlihat melamun tetap saja diam meskipun dengan temannya.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
10. Memori :
- Jangka panjang : px tidak mengingat tentang masalah yang dialami dahulu
- Jangka pendek : px mampu mengingat kegiatan kemarin pagi yaitu mandi, sarapan, senam, istirahat, makan
- Saat ini : px mengatakan tadi pagi ikut senam dan di tensi oleh perawat yang namanya dinda
Masalah keperawatan : Gangguan Proses pikir
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tidak mampu berkonsentrasi terbukti :
Kx kurang mampu berkonsentrasi saat diberi pertanyaan mampu berhirung sederhana 1-10 , tingkat konsentrasi klien kurang karena banyak menjawab tidak tahu. Saat menjawab terkadang klien membutuhkan waktu cukup lama karena diam dan sering menunduk.
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses pikir
12. Kemampuan penilaian
Gangguan bermakna
Keterangan :
Kx kurang mampu menilai apa yang harus dilakukan terlebih dahulu ketika ditanya mbah kalaumau makan cuci tangan terlebih dahulu apa makan? Kx menjawab terserah tapi juga bisa menilai mbah lebih suka sendiri apa rame-rame? Kx menjawab rame-rame klien tidak dapat mengambil keputusan.
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses pikir
13. Daya tilik diri / insight
Mengingkari penyakit yang diderita
Keterangan : Mbah R saat ini sedang sakit, sehingga mbah harus mendapatkan perawatan disini Kx menjawabsaya tidak sakit
Masalah keperawatan : Gangguan proses pikir
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Bantuan minimal
Keterangan :
kx makan 3x sehari,dengan motivasi, kx mampu makan sendiri tanpa dibantu orang lain, kx jarang menghabiskan makanan yang di sediakan dan mampu mencuci alat makannya.
2. BAB / BAK
Bantuan minimal
Keterangan :
Px mampu BAB dan BAK mandiri tanpa bantuan orang lain.
3. Mandi
Bantuan minimal
Keterangan :
Px mengatakan mandi 2x sehari, walaupun terkadang tidak bersih.
4. Berpakaian / berhias
Bantuan minimal
Keterangan:
Px mampu berpakaian sendiri tanpa bantuan orang lain, px mampu berhias (sisiran, bedakan) secara mandiri meskipun dengan disuruh.
5. Istirahat dan tidur (tidur siang dan malam, aktifitas sebelum tidur)
Keterangan :
Px lebih banyak menyendiri dan diam melamun, walaupun ada teman disamping tempat tidur dan tidak pernah tidur karna tidak bisa menutup mata.
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal
Keterangan :
Pasien saat di berikan obat langsung meminumnya.tidak pernah meminta obat. Saat ditanya jenis obatnya kx mengatakan tidak tahu,lupa
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan : iya
Sistem pendukung: bantuan dan pengawasan keluarga selama dirumah
8. Aktifitas dalam rumah (mempersiapkan makan, menjaga kerapian rumah, mencuci pakaian, pengaturan keuangan)
Mempersiapkan makanya
Menjaga kerapihan rumah ya
Mencuci pakaianya
Pengaturan keuangantidak
9. Aktifitas di luar rumah (belanja, tranportasi)
Belanja YA
TransportasiYA
Keterngan:
-pasien mendapatkan perawatan lanjutan dari petugas RSJ.
- px mengatakan di rumah selalu membantu ibu membersihkan rumah pasien jarang keluar rumah lebih senang dirumah sendiri
IX. MEKANISME KOPING
Adaptif
Maladaptif
1
2
3
4
Tidak mampu bicara dengan orang lain
Tidak mampu menyelesaikan masalah
Tidak mampu melakukan teknik relaksasi
Tidak mampu beraktifitas konstruktif
Tidak mampu olah raga
1
2
3
4
5
Menghindar
Reaksi kx lambat
Masalah keperawatan : koping individu tidak efektif
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
a. masalah dengan dukungan kelompok
Dirumah: pasien selalu mendapat dukungan dari keluarga
b. masalah berhubungan dengan lingkungan
Px jarang berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sekitarnya.
c. masalah dengan pendidikan
tidak sekolah
d. masalah dengan pekerjaan
px belum bekerja
e. Masalah dengan perumahan
Px tinggal sendirian dan merasa kesepian.
f. Masalah dengan ekonomi
Px tidak bekerja sehingga tidak menghasilkan uang
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan
kx diam.
Masalah keperawatan :
Isolasi sosial
Perubahan pemeliharaan kesehatan
XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
masalah yang berkaitan dengan pengetahuan penyakit gangguan jiwa dan mekanisme koping
Masalah keperawatan :
Kurang pengetahuan tentang penyakit gangguan jiwa, mekanisme koping, dan obat-obatan
XII. ASPEK MEDIS
Waktu masuk : F.20.10
Ax 1. Skizoferia hebefrenik berkelanjutan
Ax2 CK pendiam
Ax 3 post pasung + obs.lekositosis
Ax 4 TAK jelas
Ax 5 GAF 30-21
Terapi Medik :
Heloperidol 1,5 mg 1-0-1
Merlopam 2mg 0-0-1/2
XIII. Daftar Masalah Keperawatan
1. Ko ping Keluarga Tidak Efektif
2. Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
3. Isolasi Sosial
4. Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Spiritual
5. Defisit Perawatan Diri : Berhias
6. Kerusakan Interaksi Social
7. Defisit Aktivitas Deversional
8. Kerusakan Komunikasi Verbal
9. Gangguan Proses Pikir
10. Kerusakan Interaksi Sosial
11. Resiko Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi
12. Regimen Terapeutik In Efektif
13. Kurang pengetahuan
Prioritas diagnosa keperawatan
1. Isolasi sosial
2. Harga Diri Rendah
3. Resiko gangguan Persepsi Sensori Halusinasi
XIII. POHON MASALAH
Resiko Gangguan persepsi sensori : . . . . . > Effect
halusinasi
kerusakan komunikasi verbal
Isoalasi Sosial
Defisit perawata diri . . . . . . Core problem
Gangguan konsep diri: Harga diri rendah . . .>Causa
Koping individu kurang efektif
Regimen terapeutik inefektif Koping keluarga tidak efektif
ANALISA DATA
Nama klien/ usia: Ny R No. Reg : 106360
Tanggal pengkajian: 06 April 2015
No
DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2
3.
DS : - Kx mengatakan tidak pernah berinteraksi dengan orang lain, anaknya jauh dan tidak ada siapa-siapa di rumahnya.
klien mengatakan berinteraksi dengan temannya Ny.P dan Ny.J tetapi berdasarkan pengkajian klien hanya diam dan tidak mampu melakukan interaksi timbal balik.
Kx mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan dirumahnya, karena menurut status klien drumahnya dipasung.
DO :
Klien tidak kooperatif
Ekspresi sedih
Afek datar
Menyendiri
Tidak ada kontak mata
DS: Kx mengatakan merasa kurang percaya diri karena mengalami sakit seperti ini, dan tidak suka berteman/bergaul dengan tetangganya.
DO : - kontak mata (-)
Sering menyendiri
DS:-
DO: - mata kelain arah
diam,
Isolasi sosial
Harga diri Rendah
Resiko gangguan Presepsi halusinasi
19
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
DI UNIT RAWAT INAP RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Nama:Ny. RNo.CM: 106360
Jenis Kelamin: PDx. Medis:
Ruang:betet Unit Keswa:
Tgl.
Diagnosa
Keperawatan
Perencanaan
Rencana Tindakan Keperawatan
Rasional
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Isolasi Sosial
TUM:
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
TUK 1:
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Setelah.x pertemuan klien diharapkan dapat menerima kehadiran perawat. Klien dapat mengungkapkan perasaan dan keberadaannya saat ini secara verbal
Klien mau menjawab salam
Ada kontak mata
Klien mau berjabat tangan
Klien mau berkenalan
Klien mau menjawab pertanyaan
Klien mau duduk berdampingan dengan perawat
Mau mengungkapkan perasaannya
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan:
a. Siapa klien dengan ramah, baik verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan panggilan yang disukai klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Buat kontrak interaksi yang jelas
f. Jujur dan tepati janji
g. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
h. Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
a. Langkah awal menjalin hubungan saling percaya
b. Klien mengetahui nama perawat/ lawan bicara
c. Klien akan nyaman jika dipanggil/disapa
d. Tujuan perkenalan jelas
e. Kontrak yang jelas membantu klien dalam memulai membina hubungan saling percaya pada perawat
f. Hubungan dengan klien semakin erat
g. Empati adalah kemampuan memasuki kehidupan orang lain agar mempersepsikan perasaannya
h. Perhatian perawat terhadap kebutuhan klien dapat diartikan sebagai sikap peduli
TUK 2:
Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
Setelahx interaksi klien dapat menyebutkan minimal satu penyebab menarik diri yang berasal dari:
1. Diri sendiri
2. Orang lain
3. Lingkungan
2.1 tanyakan pada klien tentang:
a. Orang yang tinggal serumah/teman sekamar klien
b. Orang yang paling dekat dengan klien di rumah/ diruang perawatan
c. Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut
d. Orang yang tidak dekat dengan klien di rumah/ di ruang perawatan
e. Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
2.2 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya
2.3 Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul dengan orang lain
2.4 Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
2.1 Mengetahui alasan klien menarik diri
2.2 Untuk mengetahui klien dalam interaksi
2.3 Klien yang mempunyai pengalaman hubungan interpersonal yang menyakitkan akan sukar menerima
TUK 3:
Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
Setelah..x interaksi klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan social, misalnya
a. Banyak teman
b. Tidak kesepian
c. Bisa diskusi
d. Saling menolong
Setelahx interaksi klien dapat menyebutkan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain missal:
Kesepian, tidak ada temannya untuk ngobrol.
3.1 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan bergaul dengan orang lain
3.2 Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaanya tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
3.3 Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain.
3.4 Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
3.5 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
3.6 Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
3.7 Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
3.8 Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak berhubungan denga
3.1 Meningkatkan pengetahuan klien tentangperlunya berhubungan dengan orang lain
3.2 Keuntungan dan kerugian menarik diri dapat menjadikan bahan klien dalam memenuhi suatu hubungan dengan orang lain
3.3 mengetahui tentang tingkat pemahaman klien terhadap informasi ynag telah diberikan
3.4 meningkatkan motivasi klien dalam berinteraksi dengan orang lain
3.5 agar dapat memulai berhubungan dengan orang lain
3.6 meningkatkan pemahaman klien terhadap informasi
3.7 meningkatkan pengetahuan klien
3.8 meningkatkan harga diri
TUK 4:
Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap
Setelah.x interaksi klien dapat melaksanakan hubungan social secarabertahap dengan:
a. Klien-perawat
b. Klien-perawat- perawat lain
c. Klien-perawat- perawat lain- klien lain
d. Klien-kelompok kecil
e. Klien- keluarga/ kelompok/ masyarakat
4.1 Observasi perilaku klien saat berhubungan dengan orang lain
4.2 Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan/ berkomunikasi dengan orang lain melalui:
a. klien-perawat
b. klien- perawat- perawat lain
c. klien- perawat- perawat lain- klien lain
d. Klien- keluarga/ kelompok/ masyarakat
4.3 Beri reinforcement terhadap keberhasilan yang telah dicapai
4.4 bantu klien mengevaluasi manfaat berhubungan dengan orang lain
4.5 Motivasi dan libatkan klien untuk mengikuti kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
4.6 Diskusikan jadwal kegiatan harian yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi
4.7 Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat
4.8 Beri pujian terhadap klien memperluas kemampuan pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan
4.1 Mengetahui tingkat pengetahuan klien dalam berhubungan sosial sehingga perlu dilatih secara bertahap dalam berhubungan dengan orang lain
4.2 Bantu klien dalam mempeeratankan hubungan interpersonal
4.3 Reinforcement positif dapat meningkatkan harga diri klien
4.4 Dapat menjadi bahan untuk memulai suatu hubungan dengan orang lain
4.5 TAK sosialisasi dapat meningkatkan motivasi klien untuk berinteraksi dengan orang lain
4.6 jadwal kegiatan harian merupakan proses pembiasaan klien dalam bersosialisasi
4.7 motivasi dapat meningkatkan hubungan dengan orang lain
4.8 Pujian dapat meningkatkan harga diri klien.
TUK 5:
Klien mampu mengungkapkan perasaannya setelah berhubungn dengan orang lain
Setelah dilakukanx interaksi klien dapat menungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain untuk
a. Diri sendiri
b. Orang lain
c. Kelompok
5.1Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain/ kelompok
5.2 diskusikan dengan klien manfaat berhubungan dengan orang lain
5.3 Beri reinforcementpositif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan manfaat berhubunga dengan orang lain.
5.1 Evaluasi perasaan klien setelah melakukan hubungan sosial untuk menentukan intervensi selanjutnya
5.2 meningkatkan pengetahuan klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain
5.3 reinforcement positif akan meningkatkan harga diri dan motivasi klien
TUK 6:
Klien mendaat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial
Setelahx pertemuan keluarga dapat menjelaskan tentang:
a. Pengertian menarik diri
b. Tanda dan gejala menarik diri
c. Penyebab dan akibat menarik diri
d. Cara merawat klien menarik diri
6.1 Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung untuk mengatasi perilaku menarik diri
6.2 Diskusikan dengan keluarga tentang:
a. Perilaku menarik diri
b. Tanda dan Gejala menarik diri
c. penyebab perilaku menarik diri
d. cara keluarga menghadapi klien yang sedang menarik diri
6.3 diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku menarik diri
6.4 latih keluarga cara merawat klien menarik diri
6.5 Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilakukan
6.6 Dorong anggota untuk memberikan dukungan kepada klien untuk berkomunikasi dengan orang lain
6.7 Anjurkan anggota keluarga untuk secara rutin dan bergantan mengunjungi klien minimal 1x seminggu
6.8 Beri reinforcement atas hal-hal yang telah dicapai dan keterlibatan keluarga merawat klien dirumah sait
6.1 Meningkatkan peran serta keluarga dalam marawatklien menarik diri
6.2 Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang perilaku menahan diri
6.3 Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang perawatan klien dengan perilaku menarik diri
6.4 Agar keluarga merawat mampu merawat klien menarik diri
6.5 Mengetahui perasaan keluarga setelah mencoba cara yang telah dilatih
6.6 Mendorong klien untuk berinteraksi dengan orang lain
6.7 Agar klien tidak merasa sendiri dan tidak diperhatikan
TUK 7:
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
Setelah.x interaksi klien menyebutkan:
a. Manfaat minum obat
b. Kerugian tidak minum obat
c. Nama, warna, dosis, efek terapi, dan efek samping obat
Setelah.x interaksi klien mendemonstrasikan penggunaan obat dan menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter
7.1 Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat
7.2 Pantau klien saat penggunaan obat
7.3 Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat agar dapat merasakan manfaatnya
7.4 Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
7.5 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter
7.6 Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
7.1 Meningkatkan pengetahuan klien tentang obat yang diberikan
7.2 Agar obat tepat dalam penggunaan
7.3 Agar klien rutin dan terbiasa minum obat
7.4 Meningkatkan harga diri klien
7.5 Meningkatkan pengetahuan klien
7.6 Agar penatalaksanaan cepat dilakukan
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari : Senin, tgl : 6 April 2015
Interaksi I
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien:
Klien bingung, klien diam,klien memandang keberlawanan arah, klien selalu mengerti
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan khusus (TUK) klien dapat :
1. Menyebabkan penyebab isolasi social
2. Menyebutkan keuntungan dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
3. Perkenalan dengan orang lain
4. Memasukkan dalam jalur kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi Penyebab Isolasi social pasien
b. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain
c. Mengidentifikasi kerugian berinteraksi dengan orang lain
d. Melatih pasien berkenalan dengan satu orang
e. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
Selamat pagi mbah! Perkenalkan nama saya dinda, saya dari jember saya sekarang shift disini dari pagi sampai sore nanti, nama mbah siapa senang dipanggil siapa? Bisakah saya meminta waktu sebentar mbah? 15 menit saja bu, maunya mbah dimana?
2. Evaluasi / validasi
Bagaimana perasaan ibu hari ini
3. Kontrak
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang mengenal penyebab isolasi social selama 15 menit di ruang tamu ruang Betet
b. Fase Kerja
Mbah D gimana perasaannya sekarang?.
Siapa yang tinggal serumah dengan mbah? Siapa yang paling dekat dengan mbah? Mbah kenapa mbah kok selalu sendiri apa penyebabnya? Mbah kenal tidak sama orang yang disampingnya mbah ini siapa? Coba mbah kenalan namanya mbah kepada temannya disampingnya mbah, saya ajarkan dulu ya mbah. Perkenalkan nama saya dinda, nama mbah siapa? Tinggal dimana?. Coba mbah lakukan. Mbah tau tidak keuntungan berbicara dengan orang lain itu apa mbah?kalau tidak tau mbah tau tidak kerugian tidak berinteraksi dengan oran lain itu juga apa mbah?, nanti ibu bisa memasukkan dalam jadwal kegiatan latihan berkenalan dengan orang lain sewaktu tidak ada saya ya mbah.
c. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
Bagaimana perasaan mbah setelah kita latihan berkenalan dengan saya?
selanjutnya mbah dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi, selama saya tidak ada, sehingga mbah lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain besok. apa mbah mau mempraktekkan ke pasien lain?.
Evaluasi Obyektif (Perawat)
mbah tadi sudah mempraktikkan cara berkenalan, tapi hasilnya masih kurang baik, besok kita ulangi lagi ya mbah.
2. Rencana Tindakan Lanjut
Jika saya tidak ada mbah bisa mempraktekkan pada orang lain jika ada teman mbah yang baru. kemudian mbah ingat ingat.
3. Kontrak yang akan datang
Topik : Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan)
Waktu : 15 menit
Tempat : Ruang tamu betet
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama: Tn.RRuang: BetetRM No.: 106360
No
Dx
Tanggal dan jam
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
EVALUASI
I.
06/4/2015
a. Mengidentifikasi Penyebab Isolasi social pasien
R/ mbah apa penyebabnya mbah kok selalu menyendiri
b. Melatih pasien berkenalan dengan satu orang
R/ coba mbah latihan pada orang lain tentang pada klien
c. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain
R/ mbah tau tidak keuntungan berinteraksi dengan orang lain?
d. Mengidentifikasi kerugian berinteraksi dengan orang lain
R/ mbah tau tidak kerugian berinteraksi dengan orang lain
e. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
R/ bagaimana kalau kegiatan berkenalan orang lain dimasukkan pada jadwal kegiatan mbah
S: - rumah saya dijual dengan anak saya
Nama saya rubiah, dari nganjuk, Namanya sampean siapa?
Tidak
Tidak
iya
O : - bicara dengan pelan
Kontak mata kurang
Klien berkenalan dengan orang lain
A : - Klien mampu
berkenalan.
Klien belum mampu bergaul dengan orang lain
Klien tidak tahu tentang keuntungan dari berhubungan dengan orang lain
Klien belum untuk menggungkapkan perasaan tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
P :pasien latihan untuk berknalan
Perawat: ulangi
a. Melatih pasien berkenalan dengan satu orang
b. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain
c. Mengidentifikasi kerugian berinteraksi dengan orang lain
d. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari : Senin, tgl : 6 April 2015
Interaksi II
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien:
Klien belum mampu berkenalan dengan mandiri, pandangan klien belum fakus
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan khusus (TUK) klien dapat :
1. Menyebabkan penyebab isolasi social
2. Menyebutkan keuntungan dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
3. Perkenalan dengan orang lain
4. Memasukkan dalam jalur kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi Penyebab Isolasi social pasien
b. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain
c. Mengidentifikasi kerugian berinteraksi dengan orang lain
d. Melatih pasien berkenalan dengan satu orang
e. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
2. Selamat pagi mbah!masih ingat kah mbah dengan saya mbah? Lupa mbah. Nama saya dinda, mbahnya siapa namanya? Bisakah saya meminta waktu sebentar mbah? 15 menit saja bu, maunya mbah dimana?
3. Evaluasi / validasi
Bagaimana perasaan ibu hari ini
4. Kontrak
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang mengenal keuntungan berinteraksi social dengan orang lain selama 15 menit di ruang tamu ruang Betet
b. Fase Kerja
Mbah D gimana perasaannya sekarang?.
Siapa yang tinggal serumah dengan mbah? Siapa yang paling dekat dengan mbah? Mbah kenapa mbah kok selalu sendiri apa penyebabnya? Mbah kenal tidak sama orang yang disampingnya mbah ini siapa? Coba mbah kenalan namanya mbah kepada temannya disampingnya mbah, saya ajarkan dulu ya mbah. Perkenalkan nama saya dinda, nama mbah siapa? Tinggal dimana?. Coba mbah lakukan. Mbah tau tidak keuntungan berbicara dengan orang lain itu apa mbah?kalau tidak tau mbah tau tidak kerugian tidak berinteraksi dengan oran lain itu juga apa mbah?, nanti ibu bisa memasukkan dalam jadwal kegiatan latihan berkenalan dengan orang lain sewaktu tidak ada saya ya mbah.
c. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
Bagaimana perasaan mbah setelah kita latihan berkenalan dengan saya?
selanjutnya mbah dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi, selama saya tidak ada, sehingga mbah lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain besok. apa mbah mau mempraktekkan ke pasien lain?.
Evaluasi Obyektif (Perawat)
mbah tadi sudah mempraktikkan cara berkenalan, tapi hasilnya masih kurang baik, besok kita ulangi lagi ya mbah.
2. Rencana Tindakan Lanjut
Jika saya tidak ada mbah bisa mempraktekkan pada orang lain jika ada teman mbah yang baru. kemudian mbah ingat ingat.
3. Kontrak yang akan datang
Topik : mengulangi berinteraksi dengan orang lain
Waktu : 15 menit
Tempat : Ruang tamu betet
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama: Tn.RRuang: BetetRM No.: 106360
No
Dx
Tanggal dan jam
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
EVALUASI
I.
06/4/2015
a. Mengidentifikasi Penyebab Isolasi social pasien
R/ mbah apa penyebabnya mbah kok selalu menyendiri
b. Melatih pasien berkenalan dengan satu orang
R/ coba mbah latihan pada orang lain tentang pada klien
c. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain
R/ mbah tau tidak keuntungan berinteraksi dengan orang lain?
d. Mengidentifikasi kerugian berinteraksi dengan orang lain
R/ mbah tau tidak kerugian berinteraksi dengan orang lain
e. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
R/ bagaimana kalau kegiatan berkenalan orang lain dimasukkan pada jadwal kegiatan mbah
S: - rumah saya dijual dengan anak saya
Nama saya rubiah, dari nganjuk, Namanya sampean siapa?
Tidak
Tidak
iya
O : - bicara dengan pelan
Kontak mata kurang
Klien berkenalan dengan orang lain
A : - Klien mampu
berkenalan.
Klien belum mampu bergaul dengan orang lain
Klien tidak tahu tentang keuntungan dari berhubungan dengan orang lain
Klien belum untuk menggungkapkan perasaan tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
P :pasien latihan untuk berknalan
Perawat: ulangi
a. Melatih pasien berkenalan dengan satu orang
b. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain
c. Mengidentifikasi kerugian berinteraksi dengan orang lain
d. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
27