Upload
sef-nengko
View
274
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MASALAH UTAMA
PERILAKU KEKERASAN PADA KASUS SKIZOFRENIA
DI RUANG : UPI PUTRA
RSJD Dr. RM SOEDJARWADIKLATEN
PROVINSI : JAWA TENGAH
Kelompok 1C :
1. Felicitas Eci Nguru
2. Modesta Cerli Syukur
3. Tri Wulan Handayani
4. Maida Hermawanto
AKADEMI KEPERAWATAN BETHESDA
YOGYAKARTA
2008
LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan disetujui untuk dipertahankan :
Mengetahui
Pembimbing klinik I Pembimbing klinik II
Akper Bethesda
Boedhi Atmodjo, APP, S. Pd H. Seno, S.Kep
Mengesahkan:
Direktur Akademi Keperawatan
Bethesda Yogyakarta
Niken Werdariningsih Ngesti Palupi, S.Kp.,M.Kes.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-NYA dalam penyusunan laporan Asuhan
Keperawatan pada klien dengan gangguan jiwa. Dalam rangka memenuhi tugas
keperawatan jiwa di RSJD. Dr SOEDJARWADI KLATEN JAWA TENGAH
tanggal 16 juni sampai 28 juni 2008.
Dalam pembuatan laporan ini penulis mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Niken WN. Palupi, S.Kp,M.Kes, Selaku direktur Akper Bethesda
Yogyakarta.
2. Bp Boedhiatmodjo APP S.Pd selaku dosen pembimbing Akademik
3. Bp H. Sena, S.Kep selaku pembimbing Klinik
4. Staf karyawan dan pelaksana RSJD. Dr SOEDJARWADI KLATEN atas
bimbinganya selama menjalani praktek klinik.
5. Semua pihak yang telah membantu terselesaikanya laporan ini, yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Dalam pembuatan laporan ini, penulis menyadari masih banyak berkurangnya.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Semoga laporan ini berguna bagi kita.
Yogyakarta, Juni 2008
Penulis
DAFTAR ISI
HAL
HALAMAN JUDUL ……………………………………….......... i
HALAMAN PENGESAHAN……………………….……………….. ii
KATA PENGANTAR……………………………….….……………. iii
DAFTAR ISI………………………………………….…..….………. iv
BAB I : PENDAHULUAN…………………….……………………..
A. Latar Belakang Masalah………………………….….…..………
B. Tujuan Penulisan……………………………….…….….....….…
C. Metode Pengumpulan Data…………………………..…………..
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA …………………….……………
A. Skisofrenia……………………………………………………….
B. Skisofrenia Tak Terperinci……………………………...……….
Prilaku Kekerasan…………………………………..…………..
BAB III : TINJAUAN KASUS………………………….…………..
A. Pengkajian……………………………………………………….
Analisa Data, Daftar Masalah, Pohon Masalah…..….………….
B. Diagnosa Keperawatan………………………………………….
C. Pelaksanaan ( Implementasi dan Evaluasi )……………..……..
D. Rencana Tindakan Keperawatan……………………..…………
BAB IV : PENUTUP………………………………..….……………
A. Kesimpulan……………………………………....………………
B. Saran………………………………………….….………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………….…………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ilmu keperawatan memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan,
mempunyai tanggung jawab yang cukup besar untuk memberikan
laporan pelayanan perawatan pada klien gangguan jiwa. Perawat
adalah petugas kesehatan yang memiliki waktu lama dalam
memberikan pelayanan asuhan keperawatan pada klien gangguan jiwa,
baik langsung maupun tidak langsung dan secara menyeluruh yang
menyangkut Bio, Psiko, Sosial, Spiritual dan cultural. Asuhan
keperawatan jiwa akan maksimal jika perawat menggunakan metode
penyelesaian masalah yaitu pendekatan proses keperawatan untuk
mencegah, mempertahankan, meningkatkan dan merehabilitasi respon
adaptif klien gangguan jiwa.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mendapatkan pengalaman belajar selama 2 minggu di
RSJD dr. RM Soedjarwadi Klaten Jawa Tengah tentang
penerapan Asuha Keperawatan klien gangguan jiwa,
mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan asuhan
keperawatan jiwa menggunakan pendekatan proses
keperawatan.
2. Tujuan kusus
Setelah melaksanakan praktek klinik di RSJD dr. RM
Soedjarwadi Klaen Jawa Tengah peserta didik mampu :
a. menciptakan hubungan yang serasi dengan petugas di
RSJD dr. RM. Soedjarwadi Klaten Jawa Tengah,
pasien, maupun keluarganya.
b. Mendapatkan gambaran tentang system pelayanan.
c. Mahasiswa dapat melaksanakan pengkajian.
d. Mahasiswa dapat menganalisa hasil pengkajian.
e. Mahasiswa dapat merencanakan tindakan
keperawatan.
f. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan keperawatan.
g. Mahasiswa dapat mengevaluasi asuhan keperawatan
yang telah dilaksanakan.
h. Mahasiswa dapat mendokumentasikan proses
keperawatan.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penuilisan laporan ini, penulis mencoba menerapkan beberapa
metode, antara lain :
1. Wawancara/ Anamnese
Yaitu berbicara langsung dengan klien secara tatap muka
sehingga didapatkan data subjektif maupun objektif.
2. Observasi
Penulis mengamati tingkah laku atau kebiasaan pasien secara
langsung.
3. Studi dokumentasi
Yaitu mengumpulkan data dengan cara melihat dan
mempelajari dokuman atau catatan yang berhubuangan dengan
ststus klien guna melengkapi data yang dibutuhkan.
4. Stadi kepustakaan
Merupakan metode pengumpualan data dengan cara
mengumpulkan data dari sumber buku yang berkaitan dengan
kasus yang dikelola.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. SKIZOFRENIA
1. Pengertian
a. Adalah suatu bentuk psikosa yang sering dijumpai dimana-mana sejak
dahulu kala, namun sebab musabab patogenesisnya sangat kurang (WE.
Maramis, 1980).
b. Umumnya ditandai dengan penyimpangan yang fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta efek yang tidak wajar
(mappropriate) atau tumpul (blunded).
2. Etiologi
a. Keturunan
Potensi untuk mendapatkan skizofrenia diperkirakan diturunkan (bukan
penyekit itu sendiri) melalui gen yang resesif.
Potensi ini kemungkinan kuat dan lemah, tetapi selanjutnya tergantung
pada lingkungan individu, apakah akan terjadi skizofrenia atau tidak.
b. Endokrine
Hal ini berhubungan dengan sering timbulnya skizofrenia pada usia
pubertas, waktu klimaks sterium, tetapi hal ini tidak dapat dibuktikan.
c. Metabolisme
Klien denga skizofrenia sering tampak pucat, tidak sehat, nafsu makan
berkurang dan berat badan berkurang sehingga ada yang menduga
bahwa skizofrenia disebabkan oleh gangguan metabolisme saat lahir.
d. Susunan Saraf Pusat
Adanya kelainan susunan saraf pusat yaitu pada diencepalon atau
korteks otak. Tetapi ini dapat dimasukkan dalam kelompok teori
somatogenik yang mencari penyebab skizofrenia dalam kelainan
badaniah.
e. Teori Adolf Meyer
Skizofrenia tidak disebabkan oleh suatu penyakit.
f. Teori Sigmun Freud
Skizofrenia termasuk psikogenik yang terdapat kelainan ego, super ego,
dan kehilangan kapasitas untuk pemindahan.
g. Skizofrenia merupakan suatu sindrom yang disebabkan oleh
bermacam-macam sebab antara lain:
1) Pendidikan yang salah
2) Keturunan
3) Meladopsi
4) Tekanan Jiwa
5) Penyakit jiwa seperti luas arterosklerosis otak
h. Skizofrenia merupakan suatu gangguan psikosomatik dengan etiologi
yang belum jelas.
3. Tanda dan Gejala
a. Tanda dan gejala Primer
1) Gangguan proses, pikir (bentuk, langkah dan isi) kadang sebuah
ide belum selesai dibicarakan sudah muncul ide lain, bloking
prestasi, flights of ideas.
2) Gangguan afeks dan emosi yang meliputi:
a) Afeks dan emosi kadang kala, misalnya
acuh tak acuh terhadap hal-hal yang penting bagi diri sendiri.
b) Parathimi adalah apa yang seharusnya
menimbulkan senang dan gembira, pada penderita timbul rasa
sedih dan marah.
c) Parathimi adalah penderita seharusnya
menimbulkan senang dan gembira akan tetapi akan tetapi ia
menangis.
d) Kadang-kadang emosi afek serta
ekspresinya tidak mempunyai kesamaan.
e) Emosi yang berlainan sehingga terlihat
seperti dibuat-buat.
f) Kehilangan kemampuan untuk mengadakan
hubungan emosi yang baik.
g) Akibat kepribadian yang terpecah-pecah
maka timbul dua hal yang berlawanan yang terjadi secara
bersamaan.
Contoh : membenci dan mencintai.
3) Gangguan Kemauan
Tidak dapat mengambil keputusan, tidak dapat bertindak dalam
suatu keadaan, selalu memberikan alasan walaupun tidak dapat
tepat dan jelas.
4) Gejala psikomotor atau gejala katatonik/ gangguan perbuatan.
5) Melakukan kegiatan berulang-ulang, katalepsi yaitu suatu posisi
badan dipertahankan. dalam waktu lama. Negativitas yaitu
menentang atau justru melakukan, hal-hal yang berlawanan dengan
apa yang disusun. Fleksibel bila suatu anggota badan digerakkan/
dibengkokkan terasa suatu tahanan.
b. Gejala Sekunder
1) Waham
Waham seringkali tidak logis sama sekali dan sangat gila.
2) Halusinasi
Pada skizofrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran.
3) Menarik
diri Sebagai contoh, penderita skizofrenia mengidentifikasikan
dirinya adalah sebuah objek yang tidak ada artinya.
4) Jenis-jenis
Skizofrenia dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a) Skizofrenia simplek
b) Skizofrenia heberfrenik
c) Skizofrenia atatonik
d) Skizofrenia paranoid
e) Skizofrenia residu
f) Skizofrenia skizoaktif
g) Skizofrenia tak terinci/ tak tergolongkan
5) Pengobatan
Pengobatan pada penderita skizofrenia harus secepat mungkin.
Karena keadaan psikotik yang lama menimbulkan kemungkinan
yang lebih besar bahwa penderita menuju kemunduran mental.
Pengobatan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
a) Farmakoterapis
Neleptika dengan dosis efektif rendah bermanfaat pada
penderita dengan skizofrenia yang menahun. Sedangkan
dosisi tingi bermanfaat pada penderita skizofrenia dengan
psikomotorik yang meningkat. Dengan fenotiozin ikut
serta dalam kegiatan lingkungan dan terapi kerja.
Sesudah gejala-gejala menghilang maka dosis
dipertahankan selama beberapa bulan. Apabila serangan
itu merupakan yang pertama kali, jika sesudahnya
berkurang, maka setelah gejala mereda, obat diberikan
terus sampai satu hingga dua tahun.
b) Terapi Elektro Konfulsif (ECT)
Terapi ini dapat memperpendek serangan skizofrenia dan
mempermudah kontak dengan penderita yang lebih
banyak diberikan pada serangan berulang.
c) Terapi Koma Insulin
Hasil kerja baik untuk mendorong penderita bergaul
dengan orang lain.
d) Laborami Prefontal
Apabila terapi secara intensif tidak berhasil dan penderita
sangat mengganggu lingkungan maka dapat dilakukan
cara ini.
B. SKISOFRENIA TAK TERINCI
Skisofrenia tak terinci umumnya ditandai oleh penyimpangan yang
fundamental dan karakteristik dan persepsi serta efek yang tidak wajar,
kesadaran yang jernih dan kemampuan yang intelektual biasanya tetap
terpelihara walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang
kemudian.
Klien dengan skisofrenia paling sedikit ada. dua gejala dibawah ini yang
terus ada secara jelas, yaitu :
1. Halusinasi yang menetap disertai dengan waham yang mengembang.
2. Arus pikir yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan.
3. Perilaku katatonik seperti gaduh dan gelisah
4. Gejala-gejala seperti sikap, apatis, bicara yang jarang dan cenderung
menarik diri.
PERILAKU KEKERASAN
PENDAHULUAN
Umumnya klien dengan perilaku kekerasan dibawa ke RS Jiwa dengan
cara paksa
Diikat secara tidak manusiawi
Dibentak-bentak
Dikawal oleh semua anggota keluarga dan bahkan polisi
Perilaku kekerasan : memukul orang lain/ anggota keluarga, merusak
alat rumah tangga,marah-marah merupakan alasan utama yang paling
banyak dikemukakan oleh keluarga.
Penanganan oleh keluarga belum memadai maka perlu pendidikan
kesehatan cara merawat klien dengan kekerasan.
Asuhan keperawatan yang diberikan di RS Jiwa terhadap perilaku
kekerasan perlu ditingkatkan. Asuhan perilaku kekerasan meliputi :
asuhan keperawatan saat terjadi kekerasan, management perilaku
kekerasan (MPK) untuk klien dan keluarga.
PENGERTIAN
KEKERASAN/ MARAH adalah :
Perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan/
kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman (Stuart
& Sundeen, 1995).
- Pengungkapan kemarahan dengan langsung & konstruktif pada waktu
terjadi marah akan melegakan individu dan membantu orang lain untuk
mengerti perasaan yang sebenarnya.
- Kemarahan yang ditekan atau pura-pura tidak marah akan mempersulit
diri sendiri dan mengganggu hubungan interpersonal.
RENTANG RESPON KEMARAHAN
Perasaan marah normal bagi tiap individu, namun perilaku yang
dimanifestasikan oleh perasaan marah dapat berfluktuasi sepanjang
rentang adaptif dan maladaptif.
ADAPTIF MALADAPTIF
Asertif Frustasi Pasif Agresif Kekerasan/ Amuk
(pernyataan)
RESPON MARAH ADAPTIF:
1. ASERTIF (PERNYATAAN)
Adalah respon marah dimana individu mampu menyatakan atau
mengungkapkan rasa marah atau tidak setuju tanpa menyalahkan
atau menyakiti orang lain, akan memberikan kelegaan bagi individu
dan tidak akan menimbulkan masalah.
2. FRUSTASI
Adalah respon yang terjadi akibat individu gagal mencapai tujuan,
kepuasan atau rasa aman*). Biasanya dalam keadaan tersebut
individu tidak menemukan alternatif lain.
*) Karena tujuan tidak realistis atau hambatan dalam proses
pencapaian tujuan.
RESPON MARAH MALADAPTIF:
1. PASIF
Adalah suatu keadaan dimana individu tidak mampu untuk
mengungkapkan perasaan yang dialaminya, untuk menghindari
suatu tuntutan nyata terlihat pasif.
2. AGRESIF
Adalah perilaku yang menyertai marah dan merupakan dorongan
individu untuk menuntut sesuatu yang dianggapnya benar dan
bentuk destruktif tapi masih terkontrol.
muka muram, bicara kasar, menuntut.
3. KEKERASAN AMUK
Adalah perasaan marah dan bermusuhan yang kuat disertai hilang
kontrol, dimana individu dapat merusak diri sendiri, orang lain
maupun lingkungan.
PROSES KEMARAHAN
o Stress, cemas, marah merupakan bagian kehidupan sehari-hari yang
harus dihadapi oleh setiap individu.
o Stress dapat menyebabkan kecemasan yang menimbulkan perasaan
tidak menyenangkan dan terancam.
o Kecemasan dapat menimbulkan kemarahan.
o Respon terhadap marah diungkapkan dengan 3 cara :
Mengungkapkan secara verbal konstruktif
Menekan
Menantang
Akan timbul rasa bermusuhan
kekerasan, pada diri sendiri atau orang lain
depresi / psikosomatik
Agresi dan amuk
(LIHAT BAGAN)
Destruktif
ANCAMAN ATAU KEBUTUHAN
STRESS
CEMAS
MARAH
MERASA KUAT MENGUNGKAPKAN MERASA
TIDAK SECARA VERBAL ADEKUAT
MENANTANG MENJAGA KEUTUHAN MELARIKAN DIRI
ORANG LAIN
MASALAH TIDAK LEGA MENGINGKARI
SELESAI
MARAH KETEGANGAN MARAH TIDAK
BERKEPANJANGAN MENURUN
RASA MARAH
TERATASI
MUNCUL RASA BERMUSUHAN
RASA BERMUSUHAN
MENAHUN
MARAH PADA MARAH PADA ORANG
DIRI SENDIRI LAIN/ LINGKUNGAN
DEPRESI PSIKOSOMATIK AGRESIF-MENGAMUK
FAKTOR PREDISPOSISI
Berbagai pengalaman yang dialami tiap orang yang merupakan faktor
predisposisi untuk terjadi perilaku kekerasan adalah :
1. PSIKOLOGIS
- Kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yang
kemudian dapat timbul agresif atau amuk.
- Masa kanak-kanak yang tidak menyenagkan : perasaan
ditolak, dihina, dianiaya atau sakit penganiayaan.
2. PERILAKU
- Reinforcement/ pujian yang diterima pada saat melakukan
kekerasan.
- Sering mengobservasi kekerasan dirumah atau diluar
rumah.
Individu mengadopsi perilaku kekerasan
3. SOSIAL BUDAYA
- Teori Lingkungan Sosial (Social Environment).
Lingkungan sosial akan mempengaruhi individu dalam
mengekspresikan marah, norma kebudayaan dapat
mendukung individu untuk berespon kasar.
- Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory)
Perilaku agresif dapat dipelajari secara langsung maupun
imitasi dari proses sosialitas.
4. BIONEUROLOGIS
Kerusakan sistem limbik, lobus frontal, lobus temporal dan
ketidak seimbangan neurotransmiter turut berperan dalam
terjadinya perilaku kekerasan.
- Limbik sistem rusak : Ekspresi emosi dan perilaku meningkat.
- Lobus frontal :
Kerusakan pada penilaian, kepribadian, perilaku tidak sesuai,
agresif.
- Lobus temporal : epilepsi agresif
- Neurotransmiter :
GABA (Gamma Amino Butiric Acid) :
agresifitas
Benzopiazepin : GABA
Norepineprin : Agresifitas
Litium Carbonate
Propanolol
Mono Amin Serotonin : agresifitas
FAKTOR PRESIPITASI
o Faktor presipiatsi dapat bersumber dari klien, lingkungan atau interaksi
dengan orang lain.
Kondisi klien seperti : kelelahan fisik,
keputusasaan, ketidakberdayaan, percaya diri yang kurang.
Penyebab
perilaku kekerasan
Situasi lingkungan : ribut, padat, kritikan yang
mengarah pada penghinaan, kehilangan orang yang
dicintai.
TANDA DAN GEJALA
FISIK
- Muka merah
- Pandangan tajam
- Nafas pendek
- Keringat
- Sakit fisik
- Penyalahgunaan zat
EMOSI
- Tidak adekuat
- Tidak aman
- Rasa terganggu
- Dendam jengkel
SPIRITUAL
- Kemahakuasaan
Norepineprin
- Tekanan darah >
SOSIAL
- Menarik diri
- Pengasingan
- Penolakan
- Kekerasan
- Ejekan
- Keraguan
- Tidak bermoral
- Kebejatan
- Kreativitas terhambat
INTELEKTUAL
- Mendominasi
- Bawel
- Sarkasme : kasar
- Berdebat
- Meremehkan
PASIF ASERTIF AGRESIF
ISI BICARA
- Negatif- Menghina diri
sendiri- Dapatkah saya
lakukan?
- Positif- Menghargai diri
sendiri- Saya dapat/ akan
lakukan
- Berlebihan- Menghina orang
lain- Anda selalu/
tidak pernah …
NADA SUARA
- Diam- Lemah- Merengek
- Diatur - Tinggi- Menuntut
POSTUR
- Melorot- Menundukkan
kepala
- Refleks- Tegak
- Tegang- Bersandar
kedepan
PERSONAL SPACE
- Orang lain masuk pada teritorial pribadinya
- Menjaga jarak yang menyenangkan
- Mempertahankan teritorial
- Memasuki teritorial orang lain
GERAKAN
- Minimal, lemah, resah
- Memperlihatkan gerakan yang sesuai
- Mengancam, ekspansi gerakan
KONTAK MATA
- Sedikit/ tidak ada
- Sekali-kali (teratur, sesuai kebutuhan)
- Melotot
MASALAH KEPERAWATAN
1. PERILAKU KEKERASAN
2. RESIKO MENCEDERAI : Orang Lain, Lingkungan
3. GANGGUAN HARGA DIRI : HDR
POHON MASALAH :
Resiko Tinggi Mencederai :
Orang Lain/ Lingkungan
Perilaku Kekerasan : CP
Gangguan Harga Diri : HDR
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Resiko tinggi mencederai orang lain b.d perilaku kekerasan.
2. Perilaku kekerasan berhubungan dengan HDR
BAB III
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
Ruang rawat : Upi Putra Tanggal Pengkajian : 16 Juni 2008
Oleh : Felicitas Eci Nguru
Sumber Data : - klien
- studi dokomentasi
- perawat
1. a. Identitas Klien
Inisial : Tn S
Umur : 24 tahun
Jenis kelamin : laki- laki
Agama : Hindhu
Statua perkawainan : belum
Pendidikan : STM
Pekerjaan : tidak bekerja
Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia
No. RM : 012852
Tanggal Masuk : 11 Juni 2008
Alamat : Jiwan, Karangnongko, Klaten
b. Penanggung jawab
Nama : bp. X
Umur : 56 tahun
Alamat : Jiwan, Karangnongko, Klaten
Hubungan : Ayah Kandung
2. Riwayat Penyakit
a. Alasan Masuk RS
Klien tampak bingung, banyak bicara, mengamuk, sulit tidur,
gelisahdan ingin pergi dari rumah. Klien kambuh dan dirawat di RSJD dibangsal
UPI putra.
b. Riwayat Penykit Sekarang
Pada tanggal 11 Juni 08, klien masuk RSJD untuk yang keenam
kalinya, klien tampak bingung, banyak bicara, mengamuk, sulit tidur, gelisah,
mudah marah dan suka memukul apa saja yang ada didekatya, klien kambuh dan
oleh kelurga klien dibawa ke RSJD dan dirawat diruang UPI putra.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Dua tahun yang lalu (2005) setelah lulus STM klien menggalami
gangguan jiwa karena masalah pekerjaan dan putus cinta. Pasien dirawat di RSJ
sebanyak 5 X. Pada bulan maret 2006 sebanyak 2x, pada tahun 2007 sebanyak
2x, dan pada bulan Juni 2008 ini sebanyak 2x.
d. Keluhan Utama
Klien merasa jengkel dan marah dengan orangtuanya karena belum
menjenguknya.
Masalah Keperawatan : Resti Menciderai orang lain dan diri sendiri
3. Faktor preduposisi
a. Klien pernah mengalami gangguan jiwa 2 th yang lalu. Klien pernah mondok
5x, yaitn pada bulan maret 2006 sebanyak 2x, pada tahun2007 sebanyak 2x,
dan pada bulan juni sebanyak 2x, klien pulang dengan perbaikan rutin, tetapi
tidak minum obat dan sering bertengkar dengan orang tuanya, klien sedih
karena sampai sekarang belum punya pacar. Sehingga klian kambuh dan
masuk lagi ke RSJD Dr. RM Soedjarwadi Klaten.
b. Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa seperti klien.
c. Klien mengatakan pengalaman yang tidak menyenangkan saat keingginan
klien tidak terpenuhi dan jika klien tidak menemukan jalan keluarnya klien
kadang marah- marah dan suka membentak.
Masalah Keperawatan : Regumen Terapeutik Inefektif
4. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda vital
TD : 120/ 80 mmhg N :85 x/mnt R : 20 x/ mnt S : 37*C
2. TB : cm BB : Kg
3. Keadaan Umum
Sedang, kesadaran : CM
- Kepala : bentuk kepala bulat, tedak ada benjolan
- Rambut : rambut berwarna hitam dan tidak rontok
- Mata : konjungtifa merah, sclera Putih
- Hidung : letak septum ditengah, tidak ada secret yang keluar dari lubang hidung
- Telinga : simetris antara kanan dan kiri, tidak ada keluar cairan
- Mulut : bibir kering dan berbau
- Dada : pengembangan paru simetris antara kanan dan kiri
- Abdomen : tidak ada ansietas
- Ekstermitas: Atas dan bawah Lengkap anggota geraknya.
Masalah keperawatan :
5. Psikososial
1. Genogram
Keterangan :
: Perempuan : Klien dan Umur
: Laki- laki : Meninggal
- - - - - - - - - : Orang yang tingal satu rumah
24
24
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan semua bagian tubuh disukai, tetapi
bagian tubuh yang tidak disukai itu adalah giginya karena terlalu maju..
b. Peran : klien dirumah hanya membantu orng tua yaitu
menyapu, mencuci piring dan cuci baju. Dimasyarakat
pasien sering ikut gotong royong, klien mampu
melakukan tugas tersebut secara mandiri dan tidak
diarahkan
c. Identitas : klien dapet menentukan dan menyebutkanidentitas
dirinya dan jenis ( nama, umur, alamat ddan jumlah
saudara. Klien anak 2 dari 3 bersaudara. Klien merasa
tidak puas karena dirinya belum punya pacar dan cita-
citanya tidak tercapai, serta masalah kehidupan
ekonomi.
d. Ideal diri : harapan klien adalah ingin cepat sembuh dan ingin
pulang membantu keluarganya dirumah.
e. Harga diri : klien dapat berhubungan baik dilingkungan dan juga
masyarakat. tapi klien kadang merasa malu dan sedih
dengan sakit yang dideritanya dan kehidupan
ekonominya.
Masalah keperawatan : harga diri rendah (HDR)
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Klien mengatakan orang paling berarti adalah wanita
yang sangat dicintai klien
b. Klien dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : klien dapat berhubungan
baik dengan lingkungan sekitar, tetangga dan masyarakat. Masyarakat
menilai klien sebagai orang baik, rajin dalm menjalankan kegiatan yang
diadakan di masyarakat.
Masalah Keperawatan : -
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien beragama Hindhu
Pandangan masyarakat terhadap gangguan jiwa suatu penyakit yang susah
disembuhkan
b. Kegiatan ibadah : klien dirumah rajin beribadah
Pandangan klien terhadap ibadah adalah sesuai yang wajib dilaksanakan
Masalah keperawatan : -
6. Status Mental
1. Penampilan
Klien sangat rapi, rambut disisir, klien mengenakan pakaian RS..
Masalah keperawatan : -
2. Pembicaraan
Klien berbicara sangat cepat dan artikulasi kurang jelas
Masalah keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal
3. Aktivitas motorik
Tidak ada kelainan gerakan berlebihan saat diwawancara
Masalah keperawatan : -
4. Alam Perasaan
Klien tadak merasa kwatir dengan apapun
Masalah keperawatan : -
5. Afek
Klien bagus, jika dia senang ia senyum
Masalah keperawatan : -
6. Interaksi selama wawancara
Klien dapat berinteraksi dengan baik saat dilakukan wawancara kontak
mata baik pada saat berbicara klien mau berinteraksi dengan perawat dan
teman- temanya.
7. Persepsi
Klien mengatakan kadang- kadang mendengarkan suara- suara yang
menyuruhnya untuk berbicara kotor- suara itu sering didengar oleh klien
apalagi pada saat klien melamun
Masalah keperawatan : perubahan sensor-perseptual pendengaran
8. Proses pikir
Selama diberi pertanyaan kliem mampu menjawab dengan baik dan benar
pola piker klien bagus..
Masalah keperawatan : Perubahan proses pikir
9. Isi pikir
Klien mengatakan pikiran yang selalu muncul yaitu inggin punya pacar
dan inggin jadi orng kaya, walaupun klien berusaha untuk
menghilankanya.
Masalah keperawatan : -
10. Tingkat kesadaran
Kesadaran baik, klien dapat mengorientasikan waktu, tempat dengan
jelas.
11. Memori
Klien dapat mengingat kejadian jangka panjang, klien mampu
menceritakan masa lalunya yang tidak menyenangkan
Masalah keperawatan : -.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pada saat dilakukan wawancara, klien dapat berkonsentrasi dengan penuh
klien dapat berhitung seperti menambah damn mengurangi dengan benar
Masalah keperawatan : -
13. Kemampuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana secara mandiri.
Masalah keperawatan : -
14. Daya tilik diri
Klien mengatakan bahwa dirinya sakit dan sekarang dalam masa
penyembuhan
7. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Makan
Klien biasa makan 3x sehari dengan menu nasi, lauk dan sayuryang
disediakan oleh RSJD
2. Kegiatan kehidupan sehari-hari seperti mandi, BAB/BAK, makan dapat
dilakukan sendiri
3. Mandi
Klien biasa mandi 2x sehari dengan mengunakan sabun mandi.
Masalah keperawatan : -
4. berpakaian
klien mampu berpakaian secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Masalah keperawatan :-
5. istirahan dan Tidur
klien tidur siang kurang lebih 2 jam, tidur malam mulai dari jam 20.00-
06.00 WIB. Klen mengatakan susah tidur.
Masalah keperawatan : -
6. penggunaan obat
klien minum obat yang disediakan olah perawat 2x sehari, minum obat
teratur
7. pemeliharaan kesihatan
kelurga klien selalu membawa ke RSJD jika pasien kambuh lagi
8. aktifitas diluar Rumah
klien seringa mengikuti organisasi- organisasi pemuda dilingkunganya
8. Aspek medik : Skezofronia.
Diagnosa Medik : skizofrenia
Therapy : injeksi Lodomer 1 ampul
Injeksi Diazepam 1 ampul
9. Masalah keperawatan
- Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
- Perilaku Kekerasan
- Harga Diri Rendah (HDR)
- koping Regemen Terapeutik Inefektif
10. Analisa Data
No. DATA MASALAH
1
2.
3.
DO : Kien mangatakan jika marah klien suka
memukul apa saja yang ada didekatnya
DS : - Mata melotot
- muka pucat dan banyak bicara.
Ds :- klien mengatakn malu karena belum punya
pacar, penyakit jiwa yang dideritanya dan masalah
economi.
- klien mengatakan tidak menyukai bagian
giginya karena terlalu maju.
Do : -
Ds : - Klien mengatakan jika punya masalah dan
tidak menemui jalan keluarnya klien kadang marah-
marah dan membentak
- klien mengatakan pengalaman yang tidak
menyenangkan saat keinginanklien tidak terpenuhi
dan pada saat klien patah hati klien merasa sendiri
Do : -
Resiko menciderai orang
lain dan lingkungan
Harga Diri Rendah
Regumen terapeutik
Inefektif.
11. Pohon Masalah
Resiko Menciderai Orang lain / lingkungan akibat
Perilaku Kekerasan CP
Gangguan Harga Diri Penyebab
Koping regumen terapeutik inefektif
12. Doagnosis keperawatan
- Resiko tinggi menciderai orang lain dan lingkungan berhubungan
dengan Perilaku Kekerasan
- Perilaku kekerasan berhubungan dengan HDR
- Harga Diri Rendah berhubungan dengan koping Regumen Terapeutik
Inefektif
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO Tanggal /
Jam
Diagnosa
Keperawatan
Implementasi Evaluasi Paraf
1 Senin 6
juni’08
10.00-10.15
Dx I
TUK I
Membina
hubungan
saling percaya
Selamat pagi mas,
bolehkah saya mengobrol
bersama mas disini?
Hari iani mas mau ngobrol
berapa lama ?
Bagimana kalau 10 mnit,
mas setuju?
Kenalkan nama saya
felicitas, kalau boleh tahu
nama mas siapa?( sambil
bersalaman dan
memperkenalkan diri)
Mas Y bagai mana
perasannya hari ini?
Apakah mas sudah
mengenal semua teman –
teman disini?
“ bagaimana perasaan mas
setelah bercakap- cakap
debgan saya?
Mas sudah mau ngobrol
dengan saya coba mas Y
sebutkan nama salah satu
teman yang ada disini.
S : klien menjawab
Pagi mbk “Ya”
“Baik mbk”
Mbk Felisitas
O : kontak mata
baik, klien mau
bercakap- cakap
dan mau
menggungkapkan
perasaanya.
A : TUK 1 tercapi
P : lanjutkan ke
TUK II
K : Tingkatkan
BHSP
2 Selasa 17
juni’08
10.30-10.45
Dx I
TUK II
Klien dapat
mengidentifik
asi tanda-
tanda prilaku
kekerasan
“ Selamat pagi mas Y
masih ingat dengan saya,
sesuai kontrak waktu yang
kemarin kita akan
mendiskusikan tentang
penyebab Perilaku
Kekerasan pada mas,
bagai mana perasaan mas
hari ini?
Mas Y bias menceritakan
apa yang menyebabkan
mas Y melakikan perilaku
kekerasan ?
S :”pagi mbk”
“ ya mbk”
“ baik mbk”
“ biasa saja”
“ saya melakukan
itu apabila
keinginan saya
tidak terpenuhi”
O klien tampak
bingung, banyak
bicara dan marah-
marah
A : TUK 2 tercapai
P : lanjutkan TUK
3
K : klien mampu
mengungkapkan
penyebab PK.
3 Rabu 18
juni’08
09.30
Dx I
TUK III
“ Selamatpagi mas”
bagimana tidurnya
semalam?
Bagaimana perasaan mas
pada pagi ini?
Sesuai kontrak kita
kemarin sekarang saya
mau berdiskusi tentang
cara mengendalikan tanda-
tanda PK ,bagimana setuju
tidak mas?”
S : “selamat pagi
mbk”
“tidak bias tidur
mbk”
Baik- baik saja”
“saya mengenali
tanda- tanda PK
apabila denyut
jantung berdetak
cepatb, mata merah
dan me3mukul
orang serta
memecah barang
disekitar saya”
O : klien bias
meyebutkan tanda-
tanda PK
A : TUK 3 tercapai
P : lanjutkan TUK
4
K : Klien mampu
mengenali tanda-
tanda PK.
4 Kamis 19
juni’08
09.30
Dx I
TUK 4
“ Selamat pagi mas Y
bagaimana perasaan hari
ini ?”
Mengingat kontrak kta
kemarain hari ini kta akan
berdiskusi mengenai jenis
PK yang sudah dilakukan ,
bagaimana mas Y apaka
mas Y setuju?”
S : “selamat pagi
perasaan hari ini
baik- baik saja
O : klien belum
dapat mengenali
jenis PK yang
sudah dia lakukan
A : TUK 4 belum
tercapai
P : ulangi TUK 4
5 jumat 20
juni’08
09.30
Dx I
TUK 4
Ulangi TUK 4 S : -
O : klien dapat
menganal jenis PK
yang sudah
dilakukan
A : TUK 4 Sudah
tercapai
P : lanjut TUK 5
6 Sabtu 21
juni’08
09.30
DX 1
TUK 5
“ selamat pagi mas Y
bagaimana perasaan hari
ini?”
Sesuai kontrak kita yang
kemarin sekarang saya
akan menemani mas
untuk berbincang- bincang
tentang bakibat PK,
bagimana mas bersedia?”
S : “Selamat pagi
mbk, semalam saya
tidak bias tidur”
O : klien belum
dapat menyebutkan
akibat yang
ditimbulkan dari
PK
A : TUK 5 belum
tercapai
P : ulangi TUK 5
7 Senin 23
juni’08
09.30
DX 1
TUK 5
Ulangi TUK 5 S : -
O : klien belum
menyebutkan
akibat dari PK
A : Tuk 5 belum
tercapai
P :ulangi tuk 5
STRTEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA
A. Proses Keperawatan
Nama klien : Tn S
1. Kondisi klien
Emosi datar
Klien suka menyendiri dan diam
2. Diagnosa keperawatan : Resiko tinggi mencederai orang lain berhubungan
dengan prilaku kekerasan
3. Tujuan Umum : klien tidak mincederai orang lain
4. Tujuan khusus TUK I : Dapat membina hubungan saling percaya
Tanggal dan waktu :
5 Rencana tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
Salam terapiutik dan empati
Perkenalan
Jelaskan tujuan interaksi
Buat kontrak yang jelas
b. Beri kesempatan klien mengungkapkan perasaanya
c. Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab ( orang lain, situasi, diri
sendiri ) perasaan jengkel/kesal
B. Strtegi kominikasi
1. Fase orientasi
a. memberikan salam terapiutik
b. menyepakati kontrak : tujuan/topic, waktu, tempat
2. Fase kerja
a. membina hubungan saling percaya
salam terapiutik, perkenalan diri, jelaskan tujuan pertemuan
b. memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
temani klien, walaupun klien tidak menjawab katakana “saya
akan duduk disamping anda jika anda ingin mengatakan
sesuatu , saya siap mendengarkan“ jika klien menatap
perawat, katakana”apa yang ingan anda katakana”
c. Membantu klien untuk untuk mengungkapkan penyebab (orang lain,
situasi, diri sendiri) perasaan jengkel.
3. Fase terminasi
a. melakukan evaluasi hasil ( S dan O )
bagaimana perasaan setelah kita berbincang-bincang hari ini ?
coba sebutkan siapa nama saya ?
b. memberi pujian
bagus masih ingat siapa nama saya
c. mengesahkan tindak lanjut
sekarang anda sudah menceritakan apa yang anda rasakan, apa
anda sudah merasa lega
d. Menentukan kontrak yang akan datang ( topic, tempat, waktu )
Karena waktu kita sudah habis maka kita akhiri pertumuan ini,
kita akan bertemu dan akan membahas tentang
Bagaimana saudara bersedia
e. memberikan pujian
C. evaluasi
S :
O :
A :
P :
STRTEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA
A. Proses Keperawatan
Nama klien : TN S
1. Kondisi klien
Emosi datar
Klien suka menyendiri dan diam
2. Diagnosa keperawatan : Resiko tinggi mencederai orang lain berhubungan
dengan prilaku kekerasan
3. Tujuan Umum : klien tidak mincederai orang lain
4. Tujuan Khusus TUK II : klien dapat mengidentifikasi tanda –tanda prilaku
kekerasan
Tanggal dan waktu :
5. Rencana tindakan keperawatan
a. anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat
jengkel/kesal : tanda-tanda agresif/kekerasan
b. beri pujian
c. observasi tanda prilaku kekerasan pada klien
d. simpulkan bersama klien tanda-tanda jengkel/kesal yang dialami klien
B. Strtegi komunikasi
1. Fase orientasi
a. beri salam terapiutik, evaluasi TUK sebelumnya
b. Menyepakati kontrak : tujuan/topic, wakyu, tempat
2. Fase kerja
a. menganjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat
jengkel/kesal yang dialami klien
b. mengobserfasi tanda prilaku kekerasan pada klien
c. mnyimpulkan bersama klien tanda-tanda jengkel/kesal yang dialami
klien
3. Fase terminasi
a. melakukan evaluasi hasil ( S dan O )
bagaimana perasaan setelah kita berbincang-bincang hari ini ?
Coba sebutkan hal yang sedang saudara rasakan dan alami saat
jengkel/kesal ?
b. memberi pujian
Bagus saudara masih ingat hal-hal tersebut
c. mengesahkan tindak lanjut
sekarang anda sudah menceritakan apa yang anda rasakan, apa
anda sudah merasa lega
d. Menentukan kontrak yang akan datang ( topic, tempat, waktu )
Karena waktu kita sudah habis maka kita akhiri pertumuan ini,
kita akan bertemu dan akan membahas tentang
Bagai mana saudara bersedia
e. memberikan pujian
D. evaluasi
S :
O :
A :
P :
STRTEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA
A. Proses Keperawatan
Nama klien : Tn S
1. Kondisi klien
Emosi datar
Klien suka menyendiri dan diam
2. Diagnosa keperawatan : Resiko tinggi mencederai orang lain berhubungan
dengan prilaku kekerasan
3. Tujuan Umum : klien tidak mincederai orang lain
4. Tujuan Khusus TUK III: klien dapat mengidentifikasi prilaku kekerasan yang
biasa dilakukan
Tanggal dan waktu :
5. Rencana tindakan keperawatan
a. anjurkan klien mengungkapkan prilaku kekerasan yang biasa
dilakukan kien
b. Bantu klien bermain peran dengan prilaku kekerasan yang biasa
dilakukan
c. beri pujian
d. bicarakan dengan klien : apakah dengan cara yang dilakukan klien,
masalah bisa selesai
B. Strtegi komunikasi
1. Fase orientasi
a. beri salam terapiutik, evaluasi TUK sebelumnya
b. Menyepakati kontrak : tujuan/topic, wakyu, tempat
2. Fase kerja
a. menganjurkan klien mengungkapkan prilaku kekerasan yang dilakukan
klien
b. membantu klien bermain peran dengan prilaku kekerasan
c. bicarakan dengan klien : apakah dengan cara yang dilkakukan klien
masalah bisa selesai ?
3. Fase terminasi
b. melakukan evaluasi hasil ( S dan O )
bagaimana perasaan setelah kita berbincang-bincang hari ini ?
Coba sebutkan prilaku kekerasan yang anda lakukan
b. memberi pujian
Bagus saudara masih ingat hal-hal tersebut
c. mengesahkan tindak lanjut
sekarang anda sudah menceritakan apa yang anda rasakan, apa
anda sudah merasa lega
d. Menentukan kontrak yang akan datang ( topic, tempat, waktu )
Karena waktu kita sudah habis maka kita akhiri pertumuan ini,
kita akan bertemu dan akan membahas tentang
Bagai mana saudara bersedia
e. memberikan pujian
E. evaluasi
S :
O :
A :
P :
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil Asuhan Keperawatan selama 12 hari, diperoleh masukan dan
pengalaman nyata tentang “ Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan prilaku
kekerasan “
Dalam pengkajian kasus ini, pengambilan data dari klien mengalami
kesulitan karena klien tidak mau menceritakan masalahnya. Selain data subjektif
secara langsung dari klien juga diambil dari studi dokumentasi ( status klien ) dan
dari observasi. Pengumpulan data dari keluarga tidak dapat dilaksanakan karena
selama klien mondok keluarga tidak pernah menjenguk.Secara keseluruhan
Asuhan Keperawatan yang diberikan masih bulum sempurna dari pengkajian
sampai tahap evaluasi dikarenakan sedikitnya waktu yang tersedia dan sulitnya
klien untuk mengikuti Rencana Asuhan Keperawatan yang telah dibuat.
B. Saran
1. Untuk keluarga
Keluarga mengungkapkan fartor pendukung berhasilnya
perkembangan psikis klien. Keluarga mempunyai peran penting dalam
pemberian support system bagi klien. Diharapkan klien mengunjungi
klien di RS secara teratur sehingga memotivasi :
- klien dalam penyembuhan
2. Untuk perawat diruang Upi Putra
- Menindaklanjuti rencana tindakan keperawatan yang
belum terealisasi.
- lebih sering mengadakan terapi aktifitas kelompok
untuk membantu kesembuhan klien.
3. Untuk Akper Bethesda
Tetap mempertahankan RSJD dr RM SOEDJARWADI
KLATEN Sebagai lahan praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Budi. KA ( 1999 ) Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
Dep Kes RI ( 2000 ) Keperawatan jiwa, Jakarta : Direktorat jendral Pelayanan
Medik.
Maramis ( 1980 ) Ilmu Kedokteran Jiwa, Surabaya: Air Langga Univerity
Stuart Sundeen ( 1998 ) Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC
Townsend, CM ( 1998 ) Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri,
Jakarta: EGC