Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    1/44

    MARLISA ,M.KEP

    Askep Keracunan danGigitan Hewan

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    2/44

    Tujuan instruksional :1.Peserta mengetahui pengertian keracunan.2.Mengetahui cara terjadinya keracunan pada

    manusia.3.Peserta dapat mengetahui gejala dan tandaumum keracunan.

    4.Peserta dapat memahami penatalaksanaan

    kepada korban keracunan.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    3/44

    KERACUNAN

    Pengertian :

    Adalah suatu zat yang bisa masuk dalam jumlahtertentu , dapat menyebabkan reaksi tubuh

    yang tidak diinginkan / kematian. Reaksi kimia akan merusak jaringan tubuh, atau

    mengganggu fungsi tubuh. Harus dibedakanreaksi obat dalam tubuh ada yang memang

    diinginkan dan ada juga reaksi obat yang tidahdiinginkan

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    4/44

    Seperti : Sesak napas

    Biduran Gatal gatal

    Nyeri perut

    LemasBeberapa contoh zat beracun :

    - Isektisida

    - Sianida ( ditemulan pada singkong )

    - Logam berat- Racun

    - Binatang.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    5/44

    Cara terjadinya keracuna pada manusia :1. Sengaja bunuh diri.

    Penderita sengaja menelan, menghirup,menyuntikan obat dengan dosis tinggi,sertabenda lain yang tidak ditujukan untukdikonsumsi.

    contoh :

    - minum racun serangga

    - obat tidur berlebihan.

    seriang mengakibatkan kematian, kecualipenderita ditemukan dan mendapatpertolongan.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    6/44

    2. Keracunan tidak disengaja.terjadi akibat terpapar bahan beracun secaratidak sengaja.

    misal :

    a. mengkonsumsi bahan makanan / minuman

    yang tercemar oleh kuman / zat kimiatertentu.

    b. Salah minum obat biasanya pada anak /orang tua yang sudah pikun.

    c. makan singkong yang mengandung sianidatinggi

    d. udara yang tercemar zat beracun.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    7/44

    3. Penyalahgunaan obat.terjadi karena obat dikonsumsi karena tujuan

    selain pengobatan.bila berhadapan dengan kasus keracuan upayakanuntuk mencari :

    a. apa kira kira bahan penyebabnya ?banyak produk yang sama, cari ejaan yangtepat, bawa produk / pembungkusnya kesarana kesehatan.

    b. Berapa jumlah zatnyadapat diperkirakan berapa jumlah awal dan

    sisanya, tetapi sulit untuk benda cair.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    8/44

    c. Kapan terjadinya .

    - ada bahan beracun cepat bereaksi sehinggabutuh penatalaksanaan segera.

    - ada bahan beracun reaksinya lama

    sehingga memunkinkan memberikanpertolongan. Terkadang informasi sulitdidapat dari saksi / keluarga.sehinggapenolong perlu memperkirakan waktu

    kejadian yang paling cepat dan lama.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    9/44

    d.Upaya pertolongan apa yang sudah

    dilakukan.ada beberapa produk pasaran memiliki

    label petunjuk dalam keadaan darurat.

    ada juga label yang terkadang kurangjelas menyesatkan. Banyak juga cara

    tradisional yang dulakukan oleh

    masyarakat. Catat dan laporkan ke

    fasilitas kesehatan.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    10/44

    Jalur masuknya racun

    Dapat dibedakan menjadi 4 ;

    1. Melalui mulut2. Melalui pernapasan

    3. Melalui kontak / penyerapan ( kulit )

    4. Melalui suntikan / gigitan

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    11/44

    1. Keracunan melalui mulut

    Melalui saluran cerna :a. Obat obatan teruma obat tidur / penenang (

    lumiral, magadon, valium )

    b. Makanan yang mengandung racunc. Obat nyamuk, produk minyak bumi / obat

    serangga.

    d. Makanan / minuman yang mengandungalkohol.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    12/44

    2. Keracunan melalui pernapasan

    Umumnya berupa gas, uap dan bahan

    semprotan.

    Contohnya :

    a. Menghirup gas beracun / udara beracun

    ( gas mobil,gas sisa pembakaran kayu, minyaktanah )

    b. Kebocoran gas industri ( amonia, klorin,insektisida, zat kimia.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    13/44

    3. Keracunan melalui kulit / absorbsi

    Racun yang terserap ini mungkin tidak merusakkulit, walau banyak diantaranya yang akanmerusak kulit lalu secara perlahan terserapkedalam tubuh melalui peredaran darah.

    contohya :

    - zat kimia ( bahan pertanian insektisida,

    pestisida )

    - Tanaman

    - tersentuh binatang yang memiliki racun.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    14/44

    4. Keracunan melalui suntikan / gigitanZat ini menembus kulit langsung ke dalam tubuh

    melalui sistem peredaran datah.a. Obat suntik

    b. Gigitan ( binatang darat maupun binatang laut )

    Gejala dan tanda keracunan secara umum.Gejala dan tanda keracunan biasanya

    melalui jalur masuk ke dalam tubuh.

    Melalui pencernaan berakibat gangguan pada

    pencernaan Melalui jalan napas berakibat gangguan pernapasan.

    Melalui kulit berakibat terjadi reaksi setempat gejalalanjutan tergantung sifat racun itu sendiri

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    15/44

    Gejala umum

    a. Riwayat yang berhubungan dengan proseskeracunan

    b. Penurunan respon, gangguan status mental (gelisah, ketakutan )

    c. Gangguan pernapasan

    d. Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan

    e. Mual , muntah

    f. Lemas, lumpuh, kesemutan

    g. Pucat / sianosish. Kejang kejang

    i. Syok

    j. Gangguan irama jantung dan peredaran darah

    pada zat tertentu.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    16/44

    Gejala gejala khas

    Keracunan melalui mulut :1. Mual, muntah.

    2. Nyeri perut

    3. Diare

    4. Napas / mulut berbau

    5. Suara parau, nyeri di saluran cerna ( mulut dan

    kerongkongan )

    6. Luka bakar pada daerah mulut / sisa racun pada

    daerah perut.

    7. Produksi liur berlebihan, mulut seperti berbusa.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    17/44

    Keracunan melalui pernapasan1. Gangguan pernapasan dan sesak napas

    2. Kulit sianosis kebiruan

    3. Napas berbau

    4. Batuk, suaru parau

    Keracunan melalui kulit1. Reaksi kulit : daerah kontak berwarna kemerahan,nyeri, melepuh dan meluas

    2. Syok anafilaktik

    Keracunan melalui suntikan / gigitan1. Luka di daerah suntikan / gigitan

    2. Nyeri pada gigitan atau disekitarnya

    3. Kemerahan

    4. Perubahan warna ( biasanya pada gigitan ular)

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    18/44

    Penatalaksanaan1. Tindakan Emergenci

    Airway : Bebaskan jalan nafas, kalau perlu

    lakukan intubasi.Breathing : Berikan pernafasan buatan bila penderita

    tidak bernafas spontan atau pernapasan

    tidak adekuat.Circulation : Pasang infus bila keadaan penderita

    gawat dan perbaiki perfusi jaringan.

    2. Identifikasi Penyebab Keracunan Bila mungkin lakukan identifikasi penyebab keracunan,

    tapi hendaknya usaha mencari penyebab keracunan initidak sampai menunda usaha-usaha penyelamatanpenderita yang harus segera dilakukan.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    19/44

    3. Eliminasi

    Emesis, merangsang penderita supaya muntah padapenderita yang sadar atau dengan pemberian sirup ipecac

    15 - 30 ml. Dapat diulang setelah 20 menit bila tidakberhasil. Katarsis, ( intestinal lavage ), dengan pemberianlaksan bila diduga racun telah sampai diusus halus danbesar. Kumbah lambung atau gastric lavage, padapenderita yang kesadarannya menurun,atau padapenderita yang tidak kooperatif. Hasil paling efektif bilakumbah lambung dikerjakan dalam 4 jam setelahkeracunan.Keramas rambut dan memandikan seluruh tubuh dengansabun.Emesis,katarsis dan kumbah lambung sebaiknya hanya

    dilakukan bila keracunan terjadi kurang dari 4 6 jam .pada koma derajat sedang hingga berat tindakan

    kumbah lambung sebaiknya dikerjakan dengan bantuanpemasangan pipa endotrakeal berbalon untuk mencegahaspirasi pnemonia.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    20/44

    4. Anti dotum (Penawar Racun)

    Atropin sulfat ( SA ) bekerja dengan menghambatefek akumulasi Akhir pada tempat penumpukan.

    a. Mula-mula diberikan bolus IV 1 - 2,5 mg

    b. Dilanjutkan dengan 0,5 1 mg setiap 5 - 10 - 15menitsamapi timbulk gejala-gejala atropinisasi (muka merah,mulut kering,takikardi,midriasis,febrisdan psikosis).

    c. Kemudian interval diperpanjang setiap 15 30 - 60menit selanjutnya setiap 2 4 6 8 dan 12 jam.

    d. Pemberian SA dihentikan minimal setelaj 2 x 24 jam.Penghentian yang mendadak dapat menimbulkanrebound effect berupa edema paru dan kegagalanpernafasan akut yang sering fatal.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    21/44

    9. Bila ada petunjuk seperti pembungkus,

    muntahan sebaiknya diamankan untukidentifikasi.

    10.Penata laksanaan syok bila terjadi

    11.Pantaulah tanda vital secara berkala

    12.Bawa ke fasilitas kesehatan.

    Beri perhatian khusus

    Pada keracunan melalui mulut /pencernaan.

    1. Untuk menurunkan kadar racun lakukan denganpengenceran yaitu dengan susu, air sebanyak

    banyaknya atau beri anti racun ( norit, putih telor)

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    22/44

    Pada keracunan melalui mulut /pencernaan.1. Untuk menurunkan kadar racun lakukan dengan

    pengenceran yaitu dengan susu, air sebanyakbanyaknya atau beri anti racun ( norit, putih telor)

    2. Jangan memberikan susu bila diketahui mengandungfosfat, karena akan bereaksi.

    3. Mengeluarkan racun dari lambung (kumbah lambung) hanya efektif dalam 2 jam pertama.

    4. Tetapi hati hati dengan rangsang muntah kepadakorban ( kontraindikasi )

    a. melelan asam / basa kuat

    b. menelan minyak

    c. korban kejang / bakat kejang

    d. korban tidak sadar / gangguan

    kesadaran.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    23/44

    Pada keracunan melalui kontak.

    1. Buka baju penderita yang terkena2. Siram bagian yang kena racun sekurang

    kurangnya 20 menit.

    3. Bila racun berupa serbuk jangan disiram air tapidisikat dulu sampai debu racunnya bersih barudibilas

    4. Jangan menyiram daerah yang terkena racun

    yang bereaksi dengan air.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    24/44

    Diagnosa Keperawatan

    a. Tidak efektifnya pola nafas berhubungandengan distress pernapasan

    b. Perubahan perfusi jaringan berhubungan

    dengan efek toksik pada mioakrdc. Penurunan kesadaran berhubungan dengan

    depresi sistem saraf pusat

    d. Cemas berhubungan dengan koping yangtidak efektif

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    25/44

    Gigitan ular

    Ular ada yang berbisa / tidak. Namun padaprakteknya semua ular dianggap berbisa.

    Untuk mengenali ular perlu keahlian khusus, jenis

    ular dan ke khasannya.Penderita dapat

    menunjukkan 3 reaksi keracunan yaitu : syaraf ,jantung dan darah.

    Gejala dan tanda umum.

    Bila seorang penderita luka gigitan ularmenunjukkan gejala dan tanda maka berarti

    keadaannya serius dan perlu penanganan khusus

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    26/44

    Bisa adalah suatu zat atau substansi yang

    berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dansekaligus juga berperan pada sistem

    pertahanan diri.

    Bisa tersebut merupakan ludah yangtermodifikasi, yang dihasilkan oleh kelenjar

    khusus. Kelenjar yang mengeluarkan bisa

    merupakan suatu modifikasi kelenjar ludah

    parotid yang terletak di setiap bagian bawahsisi kepala dibelakang mata.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    27/44

    Bisa ular tidak hanya terdiri atas satu

    substansi tunggal, tetapi merupakancampuran kompleks, terutama protein,yang memiliki aktivitas enzimatik. Efek

    toksik bisa ular pada saat menggigitmangsanya tergantung padaspesies,ukuran ular, jenis kelamin, usia,dan efisiensi mekanik gigitan(apakah

    hanya satu atau kedua taring menusukkulit), serta banyaknya serangan yangterjadi.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    28/44

    Berdasarkan sifatnya pada tubuh mangsa,

    bisa ular dapat dibedakan menjadi :

    bisa hemotoksik, yaitu bisa yangmempengaruhi jantung dan sistem pembuluhdarah;

    bisa neurotoksik, yaitu bisa yangmempengaruhi sistem saraf dan otak;

    bisa sitotoksik, yaitu bisa yang hanya bekerja

    pada lokasi gigitan.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    29/44

    Tidak semua ular berbisa pada waktumenggigit menginjeksikan bisa pada

    korbannya.

    Orang yang digigit ular, meskipun tidak adabisa yang diinjeksikan ke tubuhnya dapat

    menjadi panik, nafas menjadi cepat, tangandan kaki menjadi kaku, dan kepala menjadipening.

    Gejala dan tanda-tanda gigitan ular akanbervariasi sesuai spesies ular yang menggigitdan banyaknya bisa yang diinjeksikan padakorban.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    30/44

    Gejala dan tanda-tanda tersebut antara

    lain

    tanda gigitan taring (fang marks) nyeri lokal

    pendarahan lokal

    Memar pembengkakan kelenjar getah bening

    Radang

    Melepuh

    infeksi lokal

    nekrosis jaringan (terutama akibat gigitan ulardari famili Viperidae).

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    31/44

    Patofisiologi

    Bisa ular mengandung toksin dan enzim yangberasal dari air liur.

    Neurotoksin yang berakibat pada syarafperifer atau Sifat bisa tersebut sentral.

    Berakibat fatal karena paralise otot-ototlurik.

    Haemotoksin yang berakibat hemolitikdengan ular dari keluarga Elapidae . zatantara : fosfolipase dan enzim lainnya ataumenyebabkan koagulasi denganmengaktifkan protrombin.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    32/44

    Perdarahan itu sendiri serbagai akibat lisisnya

    sel darah merah karena toksin. Contoh : ulardari keluarga Viperidae

    Myotoksin yang menyebabkanrhabdomyolitis yang sering berhubungan

    dengan haemotoksin. Myoglobulinuria yangmenyebabkan kerusakan ginjal danhiperkalemia akibat kerusakan sel-sel otot.

    Kardiotoksin yang merusak Contoh : ular darikeluarga Hydropidae serat-serat otot jantungyang menimbulkan kerusakan jantung

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    33/44

    Cytotoksin : dengan melepaskan histamin

    dan zat vasoaktif lainnya Cytolitik : zat ini yang aktif berakibat

    terganggunya kardiovaskuler.

    menyebabkan peradangan dan nekrose dijaringan pada tempat patukan

    Enzim-enzim : termasuk hyaluronidase

    sebagai zat aktif pada penyebaran bisa.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    34/44

    Tujuan pertolongan pertama adalah untukmenghambat penyerapan bisa,mempertahankan hidup korban danmenghindari komplikasi sebelummendapatkan perawatan medis di rumahsakit serta mengawasi gejala dini yang

    membahayakan.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    35/44

    Metode pertolongan yg dilakukan adalah

    menenangkan korban yang cemas

    imobilisasi bagian tubuh yang tergigit dengancara mengikat atau menyangga dengan kayuagar tidak terjadi kontraksi otot, karenapergerakan atau kontraksi otot dapat

    meningkatkan penyerapan bisa ke dalam alirandarah dan getah bening

    pertimbangkan pressure- immobilisation padagigitan Elapidae

    hindari gangguan terhadap luka gigitan karenadapat meningkatkan penyerapan bisa danmenimbulkan pendarahan lokal.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    36/44

    Prinsip Penatalaksanaan

    Menghalangi penyerapan dan penyebaran bisa Menetralkan bisa

    Mengobati komplikasi

    Pada umumnya terjadi salah pengertian

    mengenai pengelolaan gigitan ular dimanaMetode penggunaan torniket (diikat dengankeras sehingga menghambat peredaran darah),insisi (pengirisan dengan alat tajam),

    pengisapan tempat gigitan, pendinginan daerahyang digigit, pemberian antihistamin dankortikosteroid harus dihindari karena tidakterbukti manfaatnya

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    37/44

    Cara penanganan awal di tempat kejadian

    Bersihkan bagian yang terluka dengan cairanfaal atau air

    Untuk efek lokal dianjurkan Imobilisasi

    bagian tubuhmenggunakan perban.imobilisasimenggunakan perban katun elastissteril. dengan lebar + 10 cm, panjang 45 m,yang dibalutkan kuat di sekeliling bagian

    tubuh yang tergigit, mulai dari ujung jari kakisampai bagian yang terdekat dengan gigitan.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    38/44

    Bungkus rapat dengan perban sepertimembungkus kaki yang terkilir, tetapi ikatan

    jangan terlalu kencang agar aliran darah tidakterganggu

    Korban harus segera dibawa ke rumah sakit

    secepatnya, dengan cara yang aman dansenyaman mungkin. Hindari pergerakan ataukontraksi otot untuk mencegah peningkatan

    penyerapan bisa. (Bila ular telah dimatikan,sebaiknya dibawa serta).

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    39/44

    Primary survey

    Nilai tingkat kesadaran Lakukan penilaian ABC :

    A airway: kaji apakah ada muntah

    perdarahan B breathing: kaji kemampuan bernafas

    akibat kelumpuhan otot- otot pernafasan

    C circulation : nilai denyut nadi danperdarahan pada bekas patukan, Hematuria,Hematemesis /hemoptisis

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    40/44

    Intervensi primer

    Bebaskan jalan nafas bila ada sumbatan,

    suction

    Beri O2, bila perlu

    kalau perlu Intubasi

    Kontrol perdarahan, toniquet dengan pitalebar untuk mencegah aliran getah bening(Pita dilepaskan bila anti bisa telah diberikan).

    Bila tidak ada anti bisa, transportasisecepatnya ke tempat diberikannya anti bisa.Pasang infus

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    41/44

    Secondary survey dan Penanganan Lanjutan :

    Bila ragu, observasi 24 jam. Kalau gejala keracunan patukan ular berbisa

    Kolaborasi pemberian anti bisa serumantibisa. Karena bisa ular sebagian besar

    terdiri atas protein, maka sifatnya adalahantigenik sehingga dapat dibuat dari serumkuda. Di Indonesia, antibisa bersifatpolivalen, yang mengandung antibodi

    terhadap beberapa bisa ular. Serum antibisaini hanya diindikasikan bila terdapatkerusakan jaringan lokal yang luas.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    42/44

    Bila alergi serum kuda : - Adrenalin 0,5 mg/SC

    Bila tanda-tanda laringospasme,bronchospasme, urtikaria hypotensi :adrenalin 0,5 mg/IM, hydrokortison 100mg/IV Anti bisa diulang pemberiannya bila

    gejala-gejala tak menghilang atau berkurang.

    Kaji Tingkat kesadaran . Nilai denganGlasgow Coma Scale (GCS)

    Ukur tanda-tanda vital

    Awasi kardiovaskuler

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    43/44

    Supportif :

    Kaji pernafasan dan status neurulogis dengan ketat.

    Apabila terjadi penurunan, anti bisa diberikan lagi atausesuai dengan symptom.

    Urine

    Darah : HB, HT, Faktor pembekuan

    Elektrolit : Cairan untuk koreksi dehidrasi atau volumedari haemoglobin, myoglobine hypovolemik, PlasmaDiuretika untuk expander, digitalis kalau perlumempertahankan diuresis, kalau perlu berikanAntibiotik dan ATS

    dialisa

    Pemberian sedasi atau analgesik untuk menghilangkan

    rasa takut cepat mati/panik.

  • 5/24/2018 Askep Keracunan Dan Gigitan Hewan

    44/44