36
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mual muntah adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu Mual muntah terjadi pada 60%-80% primi gravida, dan 40% - 60% multi gravida. Satu diantara 1000 kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena system saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan

askep mual-muntah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: askep mual-muntah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mual muntah adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I.

Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.

Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan

berlangsung selama kurang lebih 10 minggu

Mual muntah terjadi pada 60%-80% primi gravida, dan 40% - 60% multi gravida. Satu

diantara 1000 kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan

oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh

fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena system saraf pusat atau

pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan

keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung

sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.

Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan

fisiologis menentukan berat ringannya penyakit.

Oleh sebab itulah kelompok mengangkat kasus tersebut untuk diseminarkan sebagai

bahan untuk tambahan pengetahuan petugas kesehatan dalam mengangani dan membantu

pasien yang menderita Hiperemesis Gravidarum.

Page 2: askep mual-muntah

B. Tujuan Penulisan

1. Menambah khasanah wawasan dan pengetahuan tentang Asuhan Keperawatan pada

pasien dengan Hiperemesis Gravidarum

2. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program profesi Ners.

3. Sebagai bahan yang disajikan dalam seminar Asuhan Keperawatan di STIK Famika

Makassar.

Page 3: askep mual-muntah

BAB II

KONSEP DASAR

A. Konsep Medis

1. Pengertian

Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu,

begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dmuntahkan sehingga

mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun,

dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti appendicitis, pielitis

dan sebagainya

2. Etiologi

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, beberapa faktor

predisposisi dan faktor lain yang ditemukan.

a. Faktor predisposisi yang sering ditemukan adalah primigravida, molahidatidosa dan

kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada molahidatidosa dan kehamilan ganda

menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua

keadaan tersebut hormon khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.

b. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat

hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan

faktor organic.

c. Alergi

d. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun

hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan

pasti.

Page 4: askep mual-muntah

3. Patofisiologi

Ada yang mengatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya

kadar estrogen, oleh karena itu keluhan ini terjadi pada trimester pertama.

Pengaruh psikologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem

saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada

kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah pada hamil muda, bila

terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit

dengan alkalosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala ini hanya terjadi pada

sebagian kecil wanita tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama, disamping faktor

hormonal yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastic

dengan gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang berat.

Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan

lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna,

terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton asetik, asam hidroksi butirik dan

aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena

muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang.

Natrium dan klorida darah turun, demikian pula klorida air kemih. Selain itu dehidrasi

menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini

menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan

tertimbunlah zat metabolik yang toksik. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah

dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, bertambahnya frekuensi muntah-muntah yang

lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan.

Page 5: askep mual-muntah

4. Gejala dan Tanda

Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 tingkatan

yaitu :

a. Tingkatan I

Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa

lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada epigastrium. Nadi

meningkat sekitar 100 kali permenit, tekanan darah sistol menurun, turgor kulit

berkurang, lidah mengering dan mata cekung.

b. Tingkatan II

Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah

mongering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan

mata sedikit ikterus. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi rendha,

hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi, aseton dapat tercium dalam hawa

pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam

kencing.

c. Tingkatan III

Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen

sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan tensi

menurun.komplikasi fetal dapat terjadi pada saraf yang dikenal sebagai ensefalopati

wernicke, dengan gejala nistagmus dan diplopia, keadaan ini adalah akibat sangat

kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus adalah

tanda adanya payah hati.

Page 6: askep mual-muntah

5. Penatalaksanaan

Pencegahan terhadap hyperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan

memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang

fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah kadang-kadang muntah

merupakan gejala yang fisioligk pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan

4 bulan, menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil

tetapi lebih sering, waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi

dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.

Makan yang berminyak dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau

sangat dingin.

a. Obat-obatan

Sedatif yang sering digunakan adalah Phenobarbital, vitamin yang dianjurkan

vitamin B1 dan B6 keadaan yang lebih berat diberikan anti emetiksepeti disiklomin

hidroklorida dan khlorpromazin, anti histamine ini juga dianjurkan seperti dramamin,

avomin.

b. Isolasi

Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara

yang baik tidak diberikan makan/minuman selama 24 – 28 jam. Kadang-kadang

dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

c. Terapi psikologik

Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa

takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang berat serta menghilangkan

masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

Page 7: askep mual-muntah

d. Cairan parenteral

Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan

glukosa 5% dalam caran garam fisiologik sebanyak 2 – 3 liter per hari. Bila perlu

dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C.

bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intravena.

e. Penghentian kehamilan

Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan

mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan memburuk. Delirium,

kebutuhan, bradikardi, ikterus anuria dan perdarahan merupakan manifestasi

komplikasi organic. Dalam keadaan demikian pual perlu dipertimbangkan untuk

mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit

diambil, oleh karena satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak

tak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ vital.

f. Diet

1) Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat II. Makanan hanya berupa

roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersamaan dengan makanan

tetapi 1 – 2 jam sesuadahnya. Makanan ini kurang dsalam semua zat-zat gizi,

kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.

2) Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang secara

berangsur mulai diberikan bersamaan. Makanan ini rendah dalam semua zat-zat

gizi kecuali vitamin A dan D.

Page 8: askep mual-muntah

3) Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan.

Menurut kesanggupan penderita minum boleh diberikan besama makanan.

Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali kalsium.

6. Prognosis

Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum sangat memuaskan.

Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang

berat,penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin.

B. Konsep Dasar Keperawatan

1. Pengkajian data focus

a. Aktifitas istirahat

Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (>100 kali permenit)

b. Integritas ego

Konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang

kondisinya, kehamilan tak terencana.

c. Eliminasi

Perubahan pada konsistensi, defeksai, peningkatan frekuensi berkemih, urinalisis,

peningkatan konsentrasi urine.

d. Makanan/cairan

Mual dan muntah yang berlebihan (4 – 8 minggu), nyeri epigastrium,pengurangan BB

(5 – 10 kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, napas

berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.

e. Pernapasan

Frekuensi pernapasan meningkat

Page 9: askep mual-muntah

f. Kecemasan

Suhu kadang naik, badan lemah, ikterus dan dapat jatuh dalam koma

g. Seksualitas

Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus

terapeutik.

h. Interaksi sosial

Perubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota

keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung

yang kurang.

i. Pembelajaran dan penyuluhan

Segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, apalagi kalau berlangsung sudah

lama, berat badan turun naik dari 1/10 berat badan normal, turgor kulit, lidah kering,

adanya aseton dalam urine.

j. Pemeriksaan diagnostic

1) USG (dengan menggunakan waktu yang tepat)

Mengkaji usia gestasi janin dan adanya gestasi multiple, mendeteksi abnormalitas

janin, melokalisasi plasenta

2) Urinalisis

Kultur, mendeteksi bakteri, BUN

3) Pemeriksaan fungsi hepar

AST, ALT, dan kadar LDH

2. Diagnosa Keperawatan

a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d frekuensi mual dan muntah berlebihan

Page 10: askep mual-muntah

b. Defisit volumen cairan b/d kehilangan cairan yang berlebihan

c. Koping tidak efektif b/d perubahan psikologi kehamilan

d. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan

3. Rencana Keperawatan

a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d frekuensi mual dan muntah berlebihan.

Tujuan :

Klien akan meingkatkan kebutuhan nutrisinya, mampu mehanan makan dalam jumlah

yang cukup untuk menopang atau menahan dirinya dan pertumbuhan janin.

Kriteria :

Klien akan mengungkapkan selera makan baik

Tidak ada rasa mual dan muntah

BB meningkat

Intervensi :

1) Kaji frekuensi dan beratnya mual dan muntah

Rasional :

2) Timbang BB setiap hari

Rasional :BB penting untuk memonitor proses terapi, perkembangan BB

merupakan salah satu indikator adanya perbaikan nutrisi

3) Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering

Rasional : dapat mencukupi asuhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh

4) Anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biscuit, roti dan teh hangat

sebelum tidur pada siang hari

Page 11: askep mual-muntah

Rasional : makanan selingan dapat mengurangi atau menghindari rangsangan

mual dan muntah yang berlebih

5) Pantau kadar hemoglobin dan hematokrit

Rasional : mengidentifikasi adanya anemia dan potensial penurunan kapasitas

pembawa oksigen ibu.

b. Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan yang berlebihan

Tujuan : klien akan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

Kriteria :

Mukosa bibir lembab

Turgor kulit baik

Output sesuai intake

Kadar elektrolit dalam batas normal

Intervensi :

1) Pantau tanda-tanda dan gejala kekurangan cairan

Membran mukosa kering

Urine kuning kecoklatan

Turgor kulit jelek

Rasional :penurunan volume cairan yang bersirkulasi menyebabkan kekeringan

jaringan dan pemekatan urine merupakan tanda dehidrasi

2) Lakukan pemeliharaan kebersihan mulut sebelum dan sesudah makan.

Rasional : mencegah perkembang biakan kuman dan memberi rasa segar dan

nyaman sehingga rasa mual kurang.

3) Observasi tanda vital setiap 2 – 4 jam

Page 12: askep mual-muntah

Rasional : perubahan tanda vital merupakan indikator adanya gangguan

keseimbangan cairan, tekanan darah menurun, nadi dan suhu yang meningkat

merupakan tanda dehidrasi hipovolemia.

4) Anjurkan klien untuk minum dalam jumlah kecil tapi sering

Rasional :Mengganti kekurangan cairan yang keluar bersama-sama dengan

muntah

5) Kolaborasi tim medis untuk pemberian cairan parenteral dan pemberian obat anti

emetik bila memungkinkan

Rasional ; pemberian cairan parenteral memperbaiki volume cairan dan

memungkinkan untuk mengganti cairan.

b. Cemas b/d koping tidak efektif, perubahan psikologi kehamilan

Tujuan : setelah diberi penjelasan terhadap proses penyakit diharapkan cemas hilang

atau berkurang

Kriteria :

Klien nampak rileks

Koping efektif

Dapat beristirahat dengan tenang

Intervensi :

1) Kontrol lingkungan klien dan batasi pengunjung

Rasional : untk mencegah dan mengurangi kecemasan

2) Kaji tingkat fungsi psikologis

Rasional : untuk menjaga integritas psikologis

3) Berikan support psikologis

Page 13: askep mual-muntah

Rasional : untuk menurunkan kecemasan dan membina rasa saling percaya.

4) Berikan penguatan positif

Rasional : untuk meringankan pengaruh psikologis akibat kehamilan

5) Berikan pelayanan kesehatan yang maksimal

Penting untuk meningkatkan kesehatan mental klien

c. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan

Tujuan : setelah diberikan pengarahan diharapkan keletihan teratasi

Kriteria :

Energi bertambah

Dapat melakukan aktivitas sesuai kebutuhan

Intervensi :

1) Anjurkan klien membatasi aktivitas dengan istirahat yang cukup

Rasional : menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga yang terus

menerus untuk meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus

2) Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat

Rasional : aktivitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi

untuk wanita beresiko

3) Bantu klien beraktifitas secara bertahap

Rasional : aktivitas bertahp meminimalkan terjadinya trauma serta meringankan

dalam memnuhi kebutuhannya

4) Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikas

Page 14: askep mual-muntah

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HIPEREMESISI GRAVIDARUM

PADA KLIEN NY.K DI RUANG POLIKLINIK BKIA

RS PELAMONIA

No. RM : 17 61 78

Tgl pengkajian :16-06-2010

I. Biodata

1. Klien

Nama : Ny C

Umur : 23 tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : IRT

Pendidikan : SMA

Alamat : Jln. Toddopuli Raya

2. Identitas Penanggung jawab

Nama : Tn R

Umur : 25 Tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : PNS

Pendidikan : Sarjana

Alamat : Jln.Toddopuli Raya

Page 15: askep mual-muntah

II. Riwayat kesehatan

1. Latar belakang kunjungan

Klien datang dengan keluhan mual-mual,klien mengeluh nyeri pada perut kanan atas,

klien juga mengatakan kurang selera makan, klien merasa cemas dengan keadaannya,

klien banyak bertanya.

2. Penyakit kesehatan keluarga

Orang tua klien dalam keadaan sehat begitupun dengan suaminya, tidak ada anggota

keluarga yang menderita penyakit seperti klien saat ini.

3. Penyakit terdahulu yang mempengaruhi kehamilan : Tidak ada

4. Penyakit yang sedang dialami klien : Tidak ada

5. Riwayat haid

a. Haid terakhir : 20 – 05 – 2010

b. Siklus haid : teratur

c. Lamanya : 5 - 6 hari

d. Banyaknya : 3 – 4 kali ganti pembalut/hari

e. Masalah : klien mengatakan nyeri saat haid

6. Riwayat kontrasepsi

a. Type : tidak ada

b. Kapan menggunakan : tidak ada

c. Tujuan : tidak ada

d. Masalah : tidak ada

e. Kapan berhenti : tidak ada

f. Alasan berhenti : tidak ada

Page 16: askep mual-muntah

g. Rencana KB yang akan digunakan : belum tahu

7. Riwayat kehamilan terdahulu

a. Gravida :1, Partus : 0, Abortus : 0

b. Jumlah anak yang hidup : -

c. Interval kehamilan : -

d. Yang menolong kelahiran yang lalu : -

e. Dimana melahirkan : -

f. Komplikasi yang terjadi pada waktu kehamilan yang lalu : -

g. Komplikasi waktu persalinan dan kelahiran yang lalu : -

h. Masalah pada waktu masa nifas : -

i. Masalah pada bayi yang dilahirkan : -

8. Riwayat pengobatan/merokok/alcohol

a. Obat yang sednag digunakan : -

b. Tujuan pengobatan : -

c. Cara pemberian : -

d. Ketergantungan dengan rokok : -

e. Ketergantungan dgn alcohol : -

f. Jenis imunisasi yang diberikan : belum

g. Kapan diberikan : -

9. Masalah yang dirasakan klien/keluhan-keluhan

a. Klien mengatakan nyeri pada perut kanan atas , nyeri seperti tertusuk-tusuk, mual-

mual.

b. Wajah klien tampak meringis dan memegang perut kanan atasnya

Page 17: askep mual-muntah

10. pola kegiatan sehari-hari

a. Tidur dan istirahat

Apakah ada gangguan tidur : -

Jenis gangguan : -

Hal yang mengganggu : -

Istirahat di siang hari : 1 jam

b. Personal hygiene

Cara mandi klien : klien mandi di kamar mandi

Frekuensi mandi : 2 kali sehari

Cara perawatan gigi : menyikat gigi

Frekuensi sikat gigi : 2 – 3 kali sehari

Vulva hgiene : cukup bersih

Berpakaian : cukup rapi

c. Aktivitas

Gangguan dalam pergerakan : klien sering merasa kelelahan

Kegiatan sehari-hari : klien setiap hari hanya di rumah, mengerjakan pekerjaan

rumah yang ringan

d. Makan dan minum

Perubahan pola makan : klien makan 2 – 3 kali sehari, tidak menghabiskan

makanannya, klien mengatakan kurang nafsu makan,klien tampak lemah.

Makanan yang disukai : rujak

Pantangan : -

Tujuan pantangan : -

Page 18: askep mual-muntah

Diet khusus yg dilakukan : -

Kesulitan dalam diet : -

e. Eliminasi

Masalah eliminasi feses : tidak ada

Cara mengatasinya : tidak ada

Masalah elmininasi kemih: tidak ada

Cara mengatasinya : tidak ada

f. Seksual

Perubahan pola : selama klien mengetahui dirinya hamil, tidak pernah berhubungan

lagi.

Jenis perubahan : -

Data Psikologis

a. Status psikologis

Klien bertanya apakah penyakitnya tidak berbahaya

Klien tampak cemas

b. Status perkawinan

Usia waktu kawin : 22 tahun

Perkawinan yang keberapa : 1 (pertama)

Lama perkawinan : kurang lebih 1 tahun

c. Reaksi dan persepsi kehamilan

Direncanakan : ya

Diharapkan : ya

Page 19: askep mual-muntah

Dilanjutkan : ya

Menerima / senang : ya

Jenis anak yang diharapkan : laki-laki

Bantuan pelayanan : medis/dokter/bidan

Siapa yang penting bagi diri klien : keluarga

Rencana tempat melahirkan : rumah sakit

Rencana mengikuti senam hamil : tidak ada

Rencana meneteki sendiri : ya

d. Kebutuhan pendidikan kesehatan

Informasi persalinan : tidak ada

Breast care : tidak ada

Personal hygiene : tidak ada

Nutrisi dalam kehamilan : tidak ada

Perawatan bayi : tidak ada

Kegiatan seksual : tidak ada

Komplikasi ringan dan upaya mengatasinya : tidak ada

Keluarga berencana : tidak ada

III. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda-tanda vital

TD : 110 /90 mmHg, temp : 36,5 C, Resp: 20x/mnt, pulse : 80x/menit

2. Berat badan : 50 kg, Tinggi badan : 157 cm

3. Kulit

Page 20: askep mual-muntah

a. Warna : coklat kehitam-hitaman

b. Turgor : baik

c. Kekenyalan : baik

d. Kelembaban : baik

e. Luka/iritasi : tidak tampak ada luka/irirtasi

f. Pelebaran pemb vena : tidak

g. Colustrum : tidak

4. Abdomen

a. Pembesaran : belum

b. Bentuk perut : -

c. Linea nigra : tidak ada

d. Striae : tidak ada

e. Pigmentasi : tidak ada

f. Jaringan parut : tidak ada

g. Palpasi

Leopold I : -

Leopold II : -

Leopold III : -

Leopold IV : -

h. Mc Donald Rule : -

i. Auskultasi : -

j. Pergerakan anak : -

5. Panggul luar (untuk primipara)

Page 21: askep mual-muntah

a. Distantia spinarum : 23 cm

b. Distantia cristarum : 26 cm

c. Boudeloque : 17,5 cm

d. Lingkar panggul : 85 cm

6. Ekstremitas

a. Ukuran kaki : simetris

b. Warna kuku : merah muda

c. Oedema : tidak ada

d. Varices : tidak ada

e. Refleks tungkai bawah : ada

7. Vulva

a. Oedema : tidak ada

b. Varices : tidak ada

c. Luka : tidak ada

d. Pengeluaran darah : tidak ada

e. Rectum : tidak ada varices

IV. Pemeriksaan Khusus

1. Laboratorium

a. Urine dan protein : -

b. Gula darah : -

c. Tes kehamilan : positif

d. Lain-lain : -

Page 22: askep mual-muntah

2. Darah

a. Hb : -

b. Golongan darah : -

c. Lain-lain : -

d. Diagnosis kehamilan : -

e. Pemeriksaan dalam : -

Page 23: askep mual-muntah

DATA FOKUS

Data Subjektif :

Klien mengeluh nyeri ada perut kanan atas

Klien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk

Klien mengeluah mual-mual

Klien mengeluh kurang nafsu makan

Klien mengatakan makan hanya 2 – 3 sendok makan setiap makan

Klien bertanya apakah penyakitnya tidak berbahaya bagi kehamilannya.

Data Objektif :

Wajah klien tampak meringis

Klien tampak memegang perut kanan atas (epigastrium)

Klien tampak lemah

Klien tampak cemas/khawatir

Klien banyak bertanya

ANALISA DATA

Page 24: askep mual-muntah

No Data Kemungkinan penyebab Masalah

1 DS :

Klien mengeluh nyeri ada perut

kanan atas

Klien mengatakan nyeri seperti

tertusuk-tusuk

Klien mengeluah mual-mual

DO :

Wajah klien tampak meringis

Klien tampak memegang perut

kanan atas (epigastrium)

Factor psikologis

nervus vagus

kelenjar gastric terangsang

Sekresi HCL meningkat

mual muntah

selaput lender esophagus rusak

metabolisme an aerob

penimbunan asam laktat

nyeri

Nyeri

2 DS :

Klien mengeluh kurang nafsu

makan

Klien mengatakan makan hanya 2 –

3 sendok makan setiap makan

DO :

Klien tampak lemah

ANOREKSIA

intake kurang

nutrisi inadekuat

Gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi

3 DS :

Klien bertanya apakah penyakitnya

tidak berbahaya bagi

Kurang pengetahuan

Kecemasan

Page 25: askep mual-muntah

kehamilannya.

DO :

Klien tampak cemas/khawatir

Klien banyak bertanya

ketakutan dan kekhawatiran

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada klien Ny.C melalui wawancara langsung baik dengan klien

maupun dengan keluarganya, status klien dan observasi perawatan terhadap klien, dari hasil

pengkajian tersebut didapatkan bahwa semua data-data yang ada pada klien sesuai dengan

teori telah diuraikan sebelumnya walaupun tidak semua data-data yang mungkin ditemukan

pada klien sesuai menurut teori dimanifestasikan oleh klien.

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan diangkat berdasarakan data-data yang menunjang baik data subyektif

maupun data objektif dari klien serta pemeriksaaan laboratorium yang didapatkan, Diagnosa

Page 26: askep mual-muntah

Keperawatan yang muncul pada klien dengan Hiperemesis Gravidarum yang terdiri dari tiga

diagnosa teridentifikasi actual.

C. Implementasi

Implementasi yang diberikan kepada klien berdasarkan intervensi yang sudah direncanakan

dari tiga diagnosa yang diangkat pada klien, namun tidak semua intervensi yang

direncanakan tersebut dapat dimanifestasikan.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan penyuluhan dan pembelajaran kesehatan selama klien

memeriksakan diri di Poliklinik Antenatal Rumah Sakit Pelamonia Makassar dengan

diagnosa Hiperemesis Gravidarum, kami menyimpulkan sebagai berikut :

1. Dalam penerapan Asuhan keperawatan secara sistematis dari pengkajian sampai evaluasi

pada Ny “C” dengan Hiperemesis Gravidarum ditemukan 3 diagnosa keperawatan, tidak

semua diagnosa yang ditemukan adalah aktual, dari semua diagnosa yang diangkat hanya

cemas dan diagnosa keperawatan yang bersifat risiko saja yang bisa teratasi mengingat

pasien/klien hanya memeriksakan diri sambil rawat jalan namun demikian sudah

diberitahukan kepada pasien agar lebih sering untuk berkonsultasi dengan petugas

Page 27: askep mual-muntah

pelayanan kesehatan terdekat agar keluhan yang dirasakan dapat berkurang dan tidak

mengganggu aktivitas dalam pemenuhan kebutuhan sehari – hari.

2. Kesuksesan praktik profesi Ners di Rumah Sakit Pelamonia Makassar lebih khusus dalam

penerapan Asuhan Keperawatan pada Ny “C”, tidak terlepas dari peranan pembimbing

institusi dan pembimbing lahan yang sangat bertanggung jawab dalam memberikan

bimbingan secara terus-menerus juga antusias menyediakan fasilitas yang dibutuhkan.

B. Saran

1. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan akan berhasil apabila ada kerjasama yang baik antara

sesama perawat, tim medis dan tenaga kesehatan lainnya karena itu hendaknya kerjasama

yang baik senantiasa dipelihara dan terus dipertahankan.

2. Agar proses keperawatan berlangsung dengan tepat dan benar hendaknya pengadaan

sarana penunjang/alat-alat dapat dilakukan sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal dan

seefektif mungkin.

3. Disarankan kepada semua tenaga keperawatan agar meluangkan waktu dan tenaga untuk

melakukan dokumentasi keperawatan setelah selesai melakukan tindakan sebagai bukti

legal pelaksanaan Asuhan Keperawatan profesional

4. Diharapkan kepada pembimbing agar terus dipertahankan dalam membimbing langsung

kepada mahasiswa yang praktik pada lahan praktik.